MS-Aceh

PUTUSAN

.

Nomor 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PEMBANDING, umur 53 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh Utara, dahulu Tergugat, sekarang Pembanding ;

melawan TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh Utara, dahulu Penggugat, sekarang Terbanding; Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat

dalam

Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 266 / Pdt.G / 2013 / MS-Lsk tanggal 17 Desember

2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar

1435 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN KUA Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, dan kepada PPN KUA Hal. 1 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara untuk dicatat dalam buku register yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 261.000,- (dua ratus enam puluh satu ribu rupiah); Menimbang, Bahwa Pemohon Banding sebelum menyampaikan memori banding, telah mengajukan permohonan berperkara secara cuma-cuma dalam tingkat banding dengan suratnya tertanggal 15 Januari 2014 kepada Mahkamah Syari’yah Aceh melalui Mahkamah Syari’yah Lhoksukon dan Mahkamah Syari’yah Lhoksukon telah melakukan sidang insidentil pemeriksaan permohonan Pemohon tersebut dan hasil pemeriksaan tersebut telah dikirim oleh Mahkamah Syari’yah Lhoksukon kepada Mahkamah Syari’yah Aceh. Membaca

akta

permohonan

banding yang

dibuat

oleh

Panitera

Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon bahwa Pembanding pada tanggal 02 April 2014 telah mengajukan permohonan banding atas Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 266/Pdt.G/2013/MS-Lsk tanggal 17 Desember 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1435 Hijriyah beserta dengan alasanalasannya, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 04 April 2014; Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 7 April 2014 dan kontra memori banding Terbanding tanggal 14 April 2014 ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat / Pembanding masih dalam tenggang waktu banding dan telah sesuai menurut cara-cara sebagaimana yang ditentukan peraturan perundang-undangan maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara banding a quo, Majelis Hakim Tingkat Banding akan menyampaikan pendapat nya sebagai berikut ;

Hal. 2 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Menimbang,

bahwa

Pembanding

sebelum

menyampaikan

memori

banding telah mengajukan permohonan berperkara secara cuma-cuma dalam tingkat banding kepada Mahkamah Syari’ah Aceh melalui Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dengan suratnya tertangal 15 Januari 2014 dan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon telah mengadakan sidang insidentil memeriksa permohonan prodeo Pemohon tersebut pada tanggal 22 Januari 2014 dan berita acara pemeriksaan tersebut telah dikirim oleh Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon kepada Mahkamah Syari’yah Aceh. Menimbang, bahwa berdasarkan Penetapan Mahkamah Syari’yah Aceh Nomor 02/Pdt.G/Prod/2014/MS-Aceh. Tertanggal 13 Februari 2014. permohonan Pembanding untuk berperkara secara cuma-cuma dikabulkan, oleh karenanya Pembanding harus dibebaskan dari membayar biaya perkara pada tingkat banding. Menimbang, bahwa Pembanding / Tergugat dalam memori bandingnya telah mengemukakan bantahan terhadap dalil / alasan perceraian yang diajukan Penggugat / Terbanding yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Bahwa Penggugat / Terbanding telah mengajukan gugatan pada Kepani teraan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dengan registrasi perkara Nomor 266/Pdt.G/2013/MS.Lsk tanggal 29 Juli 2013. Adapun dalil-dalil gugatan Penggugat / Terbanding adalah bahwa antara Penggugat / Terbanding dengan Tergugat / Pembanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat / Pembanding menuduh Penggugat / Terbanding berselingkuh dengan laki-laki lain, pada hal Tergugat / Pembanding tidak pernah menuduh Penggugat / Terbanding berselingkuh dengan laki-laki lain begitu juga antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding belum terjadi perceraian secara di bawah tangan karena perbuatan seperti itu tidak mempunyai kekuatan hukum, karena perceraian antara Penggugat / Terbanding dengan Tergugat / Pembanding hanya dapat dilakukan didepan sidang Mahkamah Syar’iyah, oleh karena itu Hal. 3 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

mohon Majelis Hakim Yang Mulia Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk menyatakan gugatan Penggugat / Terbanding tidak dapat diterima; 2. Bahwa benar antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding telah pisah tempat tinggal bersama karena Penggugat / Terbanding yang keluar dari rumah tempat tinggal bersama untuk pulang ke rumah orang tuanya, bukan karena Tergugat / Pembanding mengusir, akan tetapi Penggugat / Terbanding membuat rekayasa seolah-olah adanya permasalahan rumah tangga antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding, pada hal rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah masih tetap dapat dipertahankan oleh Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding, sehingga gugatan Penggugat / Terbanding tidak beralasan untuk diajukan kepada Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dan mohon Majelis Hakim Mahkamh Syar’iyah Aceh untuk dapat menyatakan gugatan tidak dapat diterima; 3. Bahwa rumah tangga antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding telah pernah diusahakan perdamaian yang dilakukan oleh pihak keluarga Tergugat / Pembanding dan Penggugat / Terbanding itu tidak benar sama sekali karena Tergugat / Pembanding selaku sabjek hukum dalam perkara tersebut tidak pernah menghadiri acara perdamaian yang dilakukan di Gampong, oleh karena itu apa yang disampaikan oleh Penggugat / Terbanding baik dalam surat gugatannya replik, keterangan saksi-saksinya adalah rekayasa sama sekali, oleh karena itu mohon Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 4. Bahwa Tergugat / Pembanding dalam jawaban dan dupliknya mendalilkan bahwa antara Tergugat / Pembanding

telah

dengan Penggugat /

Terbanding tidak ada perselisihan dan pertengkaran yang terjadi apalagi secara terus menerus, malahan Tergugat / Pembanding masih sayang, cinta dan kasih pada Penggugat / Terbanding mungkin Penggugat / Terbanding Hal. 4 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

merasa kesal dengan penyakit kejiwaannya sehingga sering menangis dan membantingkan kepalanya dan memecahkan barang-barang yang ada disekitarnya menandakan bukan sebab karena bertengkar antara Penggugat / Terbanding dengan Tergugat / Pembanding malainkan karena gejolak penyakit kejiwaannya dan masyarakat menganggap telah dipukul atau ditendang oleh Tergugat / Pembanding, itu bukan sama sekali, melainkan rekayasa dari Penggugat / Terbanding sendiri dan mohon Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dengan mengadili sendiri yang menyatakan menolak gugatan Penggugat / Terbanding; 5. Bahwa karena Tergugat / Pembanding telah membantah dalil-dalil gugatan Penggugat / Terbanding, sehingga Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon telah memerintahkan kepada

Penggugat / Terbanding untuk

mengajukan pembuktian dengan surat dan saksi-saksi, terhadap saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat / Terbanding masing-masing bernama Saksi Terbanding I, Saksi Terbanding II,

Saksi Terbanding III, Saksi

Terbanding IV. Saksi Terbanding V dan Saksi Terbanding VI adalah testimonium de auditu yaitu persaksian yang diperoleh dari keterangan orang lain, mereka tidak melihat, merasakan dan mengalami sendiri peristiwa yang sedang diperselisihkan dan dipersengketakan, hanya mendengar orang lain tentang kejadian atau peristiwa yang di persengke-takan konon lagi perkara ini bukan perkara Isbat Nikah, melainkan perkara cerai yang benarbenar harus dapat didengar keterangan saksi yang dapat melihat, menyaksikan dan mengalami sendiri, seperti halnya saksi yang bernama Saksi Terbanding VI hanya melihat wajah Penggugat / Terbanding merah karena

mendengar cerita Penggugat / Terbanding baru habis bertengkar

dengan Tergugat / Pembanding, ini jelas saksi ini tidak berkapasitas sebagai saksi, sehingga keterangan saksi-saksi tersebut tidak berharga sama sekali karena bersumber dari penuturan orang lain kepada si saksi, hal ini sejalan Hal. 5 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

dengan isi pasal 171 HIR dan 1944 KUH Perdata, oleh karena itu mohon Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dengan mengadili sendiri yang menyatakan menolak gugatan Penggugat / Terbanding seluruhnya; 6. Bahwa upaya damai dilakukan oleh pihak keluarga Penggugat / Terbanding di Gampong sebagai mana terdapat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon tidak mengikutsertakan Tergugat / Pembanding dan keluarga Tergugat / Pembanding maka upaya damai tersebut belum maksimal dilaksanakan sehingga Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon tidak mencerminkan rasa keadilan yang diinginkan oleh Tergugat / Pembanding, oleh karena itu sangat wajar dan patut putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon harus dibatalkan pada tingkat banding dengan mengadili sendiri yang menyatakan menolak gugatan Penggugat / Terbanding seluruhnya; 7. Bahwa dalam persidangan Tergugat / Pembanding telah pula mengajukan bukti berupa saksi satu orang dan dari keterangan saksi tersebut dapat dinyatakan bahwa antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding benar adalah sebagai suami isteri dan saksi tersebut tidak tau kapan Tergugat / Pembanding menikah Penggugat / Terbanding dan benar pula dari pernikahan tersebut telah dikarunia satu orang anak dan saksi menerangkan juga bahwa adik Penggugat / Terbanding pernah menelepon saksi yang diminta untuk mendamaikan Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding, namun saksi tidak datang karena permasalahan rumah tangga antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding tidak ada masalah sebagai mana yang didalilkan oleh Penggugat/ Terbanding dalam surat gugatannya dan rumah tangga antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding masih harmonis, utuh, dan akur, karena itulah saksi tersebut tidak mau datang untuk mendamaikan Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding karena saksi masih mengganggap bahwa tujuan dari perkawinan mereka adalah masih tetap Hal. 6 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

berjalan sebagai mana yang terdapat dalam pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, oleh karena itu mohon Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk menyatakan gugatan Penggugat / Terbanding tidak dapat diterima; 8. Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dalam memutuskan perkara antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding tidak mempergunakan hak hakim karena jabatannya untuk mengangkat sumpah tambahan kepada Tergugat / Pembanding, karena pada waktu Tergugat / Pembanding mengajukan bukti saksi hanya ada satu bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat / Pembanding sehingga bukti seorang saksi tersebut harus dilengkapi dengan bukti lain yaitu sumpah tambahan yang dibebankan kepada Tergugat / Pembanding, lagi pula Tergugat / Pembanding telah ada bukti permulaan berupa keterangan saksi yang bernama Saksi Pembanding I, hal ini dalam persidangan tidak pernah diberitahukan atau diperintahkan oleh Majelis Hakim kepada Tergugat / Pembanding, sehingga pemeriksaan perkara ini belum maksimal dan karena itu mohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk menjatuhkan Putusan Sela yang memerintahkan kepada Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon untuk melakukan pemeriksaan tambahan setentang pengangkatan sumpah tambahan yang dibebankan kepada Tergugat / Pembanding; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Tergugat / Pembanding telah beralasan mengajukan memori banding ini kepada Bapak Ketua Cq. Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa, mengadili dan memberikan putusan sebagai berikut : 1. Menerima permohonan banding Pembanding ; 2. Mengabulkan permohonan banding Pambanding ; 3. Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 266/Pdt.G/ 2013/MS.Lsk tanggal 11 Desember 2013 dengan mengadili sendiri : Hal. 7 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

-

Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;

-

Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;

4. Membebaskan biaya perkara menurut hukum ; 5. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya. Menimbang, bahwa sesuai putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 143 K/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957 Hakim Tingkat Banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatan-keberatan Pembanding satu persatu, melainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan kemudian menyatakan sikap; Menimbang, bahwa dalam proses penyelesaian perkara a quo, oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mengupayakan perdamaian sesuai dengan amanat Pasal 154 R.Bg dan melalui lembaga mediasi sesuai dengan ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 namun usaha damai dan mediasi tersebut tidak berhasil / gagal ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah melakukan tahap-tahap persidangan sesuai dengan ketentuan Hukum Acara yang berlaku, dan telah menerapkan Hukum Materil dalam perkara ini sehingga dengan demikian telah dapat ditemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi ketidak harmonisan didalam rumah tangga akibat dari perselisihan yang tidak mungkin lagi untuk dirukunkan; Menimbang, bahwa fakta dipersidangan menunjukkan bahwa keterangan para saksi yang diajukan oleh Penggugat / Terbanding sebanyak 7 orang saling berhubungan dan bersesuaian antara satu dengan lainnya menjelaskan bahwa rumah tangga mereka selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak tahun 2007 sampai Maret 2013 dan sejak bulan Maret 2013 sampai sekarang telah pisah rumah dan tempat tinggal hingga sekarang selama lebih kurang 6 (enam) bulan. Hal mana menunjukkan bahwa telah terjadi perselisiihan dan pertengkaran yang terus menerus dalam kehidupan rumah tangga kedua belah pihak

Hal. 8 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

yang bersengketa dan sudah pecah (broken merriage) serta tidak mungkin dapat dirukunkan kembali; Menimbang, bahwa keterangan saksi Tergugat Saksi Pembanding I bahwa Tergugat dan Penggugat telah pisah tempat tinggal selama enam (6) bulan dan telah mengusahakan perdamaian Tergugat dan Penggugat, namun pihak Tergugat tidak menghadirinya, jika dihubungkan dengan keterangan saksi Penggugat telah bersesuaian dengan keterangan saksi Penggugat, dan keterangan saksi Tergugat tersebut tidak dapat dijadikan bukti permulaan sebagai bantahan dalil gugat cerai Penggugat; Menimbang,

bahwa

Pembanding

telah

mendalilkan

Pengggugat

/

Terbanding ada kelainan Jiwa karena kesal dengan penyakit kejiwaannya, sehingga sering menangis dan membanting kepalanya dan memecahkan barang yang ada disekitarnya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil Pembanding tersebut tidak ada bukti surat atau keterangan saksi yang mengindikasikan Penggugat / Terbanding terserang penyakit jiwa, oleh karenanya pula dalil Pembanding tersebut harus dikesampingkan. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat / Terbanding : 1. Saksi Terbanding I. 2. Saksi Terbanding II. 3. Saksi Terbanding III. 4. Saksi Terbanding VI. Para saksi tersebut pernah melihat dan mendengar Penggugat menangis siang hari ataupun malam hari, disebabkan dari pertengkaran dan perselishan dengan Tergugat, hal demikian Majelis Hakim Tingkat Banding patut menduga telah terjadi salah satu bentuk perbuatan kekerasan dalam rumah tangga yang

Hal. 9 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

dilarang oleh undang-undang, Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Menimbang, bahwa karena pertimbangan yudex factie dalam Putusannya Nomor 266/Pdt.G/2013/MS-Lsk tanggal 17 Desember 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1435 Hijriyah telah tepat dan benar maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih semua pertimbangan tersebut menjadi pertimbangannya sendiri; Menimbang,

bahwa

Majelis

Hakim

Tingkat

Banding

tidak

perlu

mempertimbangkan kontra memori banding Terbanding, karena Terbanding menerima sepenuhnya isi putusan Nomor 266/Pdt.G/2013/MS-Lsk tanggal 17 Desember 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1435 Hijriyah; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan bahwa Putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 266/Pdt.G/ 2013/MS-Lsk tanggal 17 Desember 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1435 Hijriyah telah tepat dan benar, oleh karenanya patut untuk dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Penetapan Mahkamah Syari’yah Aceh Nomor 02/Pdt.G/Prod/2014/MS-Aceh. Tertanggal 13 Februari 2014. maka Pembanding dibebaskan dari membayar biaya perkara pada tingkat banding; Mengingat segala ketentuan hukum syara’ dan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI : 

Menerima permohonan banding Pembanding ;



Menguatkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon Nomor 266 / Pdt.G / 2013 / MS-Lsk tanggal 17 Desember 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1435 Hijriyah.



Membebaskan Pembanding / Tergugat dari membayar biaya perkara pada tingkat banding; Hal. 10 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 12 Juni 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 14 Sya’ban 1435 Hijriyah oleh kami Drs. H. Abdul Mu’in A.Kadir, SH Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. S.Syekhan Al Jufri, ME.Sy. dan Drs. Chotman Jauhari. MH masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 25 Juni 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 27 Sya’ban 1435 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Azmi sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihakpihak yang berperkara ; Hakim Anggota

Ketua Majelis

dto Drs. H. S.SYEKHAN AL JUFRI. ME. Sy.

dto Drs.H. ABDUL MU’IN A.KADIR, SH

dto Drs. CHOTMAN JAUHARI. MH Panitera Pengganti, dto Drs. AZMI Perincian Biaya Banding: 1. Materai ............................................ Rp. nihil. 2. Redaksi .......................................... Rp. nihil. 3. Leges .............................................. Rp. nihil. 4. Biaya Proses .................................. Rp. nihil. J u m l a h ....................................... Rp. nihil Untuk Salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 03 Juli 2014 Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh. dto Drs. H Syamsikar

Hal. 11 dari 11 hal. Put. No 0037/Pdt.G/2014/MS-Aceh