ms-aceh

PUTUSAN

.

Nomor : xxx/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. ISLAMIYAH BINTI JUNED, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan

pensiunan PNS, tempat tinggal di

Gampong Meunasah Masjid Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dahulu Tergugat I, sekarang Pembanding I; 2. RUWAIDA BINTI JUNED, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan guru, tempat tinggal di Dusun Kayee Adang, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dahulu Tergugat V, sekarang Pembanding II; Dalam hal ini Pembanding I dan Pembanding II memberikan Kuasa kepada ISLAHUDDIN, SH & RUMAINUR, SH Pengacara/Penasehat Hukum, beralamat di Jalan Damai No. 24 Blang Seunibong, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa berdasarkan surat Kuasa tanggal 29 Nopember 2010; Melawan : M. YUSUF BIN BASYAREN, umur 55

tahun, agama Islam,

pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat tinggal dusun

Meurandeh,

Gampong

Seuneubok

Hal. 1 dari 10 hal. Putusan Nomor : 116/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Teungoh

Peudawa

Rayeuk,

Kabupaten

Puntong, Aceh

Kecamatan Timur,

Idi

dahulu

Penggugat sekarang Terbanding; 1. FATIMAH BINTI JUNED, umur 64 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan, tempat tinggal di Dusun Kuta Kareung, Gampong Meunasah Masjid Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dahulu Tergugat II, sekarang Turut Terbanding I; 2. NURLAILA BINTI JUNED, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Dusun Melati, Gampong Meunasah Teungoh LT, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, dahulu Tergugat III, sekarang Turut Terbanding II; 3. M. NASIR BIN JUNED, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Dusun Kuta Kareung, Gampong Meunasah Masjid Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dahulu Tergugat IV, sekarang Turut Terbanding III; Mahkamah Syar’iyah Aceh; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut :


DALAM EKSEPSI -

Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan sah hibah yang dilakukan M. Daud Syam kepada Penggugat (M. Yusuf bin Basyaren) yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2002; 3. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 2.041.000,- (dua juta empat puluh satu ribu rupiah); Membaca surat permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Idi bahwa Pembanding pada tanggal 9 Agustus 2011 telah mengajukan permohonan banding atas putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 10 Agustus 2011; Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 22 Agustus 2011 dan kontra memori banding Terbanding tanpa tanggal; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara sebagaimana ditentukan undang-undang, maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding sesuai dengan memori bandingnya tanggal 22 Agustus 2011, intinya keberatan terhadap putusan


Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah, baik pertimbangan hukum maupun amar putusannya yang pada pokoknya sebagai berikut; -

bahwa Mahkamah Syari’yah Idi telah salah menerapkan hukum, yaitu bukti surat hibah tanggal 30 September 2002 hanya berupa foto copy dan tidak ada diajukan aslinya;

-

bahwa Mahkamah Syari’yah Idi telah menerapkan hukum tidak dengan sebenarnya yakni menolak eksepsi Para Tergugat tentang gugatan Penggugat kabur karena tidak ada dalil perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat, demikian juga eksepsi tentang gugatan yang tidak lengkap pihak dengan tidak digugatnya Polsek Idi Rayeuk;

-

bahwa Mahkamah Syari’yah Idi telah salah menerapkan hukum karena tidak mempertimbangkan bukti surat yang diajukan Tergugat terutama bukti T.3 dan T.4;

-

bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Tergugat/Pembanding mohon agar putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah dibatalkan ; Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding sesuai dengan kontra

memori bandingnya, pada pokoknya tetap mempertahankan isi putusan Mahkamah Syar’iyah Idi tersebut; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan setelah mempelajari putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah, majelis hakim tingkat banding akan memberi pertimbangan seperti di bawah ini;


Menimbang, bahwa berdasar keseluruhan dari hasil pemeriksaan majelis hakim tingkat pertama dalam perkara ini, majelis hakim tingkat banding telah menemukan fakta yang pada pokoknya sebagai berikut : -

bahwa majelis hakim tingkat pertama telah berupaya mendamaikan Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding secara langsung maupun melalui proses mediasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 154 ayat (1) RBg. dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008, namun pada akhirnya ternyata tetap tidak berhasil (vide berita acara persidangan tanggal 23 Pebruari 2011);

-

bahwa Tergugat/Pembanding mengajukan eksepsi tentang kewenangan mengadili, tentang pihak tidak lengkap, dan tentang gugatan tidak berdasarkan hukum, serta Tergugat membantah adanya hibah dari M. Daud Bin Syam kepada Penggugat/Terbanding yang dilakukan pada tanggal 30 September 2002. Dan kalaupun hibah tersebut benar, maka hibah tersebut cacat hukum karena dilakukan pada saat M. Daud Bin Syam dalam keadaan sakit yang dekat dengan kematian yang seharusnya mendapat persetujuan dari Para Tergugat/Pembanding selaku ahli warisnya serta M. Daud Bin Syam meninggal dunia tanggal 16 Pebruari 2005 (vide berita acara persidangan tanggal 09 Maret 2011);

-

bahwa Penggugat/Terbanding mengajukan bukti surat berupa foto copy dan tidak diajukan aslinya, yaitu P.1, sampai dengan P.15 serta bukti saksi, yaitu Gadeng Bin Amin, Tgk Muhammad Bin Basyah, Tgk. Ramli Bin M. Sabi, Rubiah Binti Budiman, Zainal Abidin Bin Tgk. Syam dan M. Dahlan Bin Muhammad (vide berita acara persidangan tanggal 27 April dan 04 Mei 2011);


-

bahwa Tergugat/Pembanding mengajukan bukti surat berupa foto copy dan telah dicocokkan dengan aslinya, yaitu T.1 sampai dengan T.6 (vide berita acara persidangan tanggal 11 Mei 2011);

-

bahwa majelis hakim tingkat pertama telah melakukan sidang setempat terhadap obyek perkara tanggal 13 Juni 2011; Menimbang, bahwa keberatan yang diajukan Tergugat/Pemban-

ding dalam memori bandingnya dipertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding yang menyatakan majelis hakim tingkat pertama salah menerapkan hukum, yaitu bukti surat dalam perkara ini hanya berupa foto copy dan tidak dapat menunjukkan aslinya, keberatan tersebut dapat diterima, karena kekuatan bukti berupa salinan atau foto copy menurut hukum terletak pada aslinya sebagaimana dimaksud Pasal 1888 KUH Perdata yang menyatakan, “kekuatan pembuktian dengan suatu tulisan terletak pada akta aslinya. Bila akta yang asli ada, maka salinan serta kutipan hanyalah dapat dipercaya sepanjang salinan serta kutipan itu sesuai dengan aslinya yang senantiasa dapat diperintahkan untuk ditunjukkan”, karenanya bukti surat tersebut tidak dapat dipertimbangkan dan harus dikesampingkan, dan majelis hakim tingkat banding akan mempertimbangkan pembuktian dalam perkara ini dengan bukti saksi; Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding yang menyatakan majelis hakim tingkat pertama salah menerapkan hukum dengan menolak eksepsi Tergugat/Pembanding, keberatan tersebut tidak dapat diterima, karena apa yang telah dipertimbangkan majelis hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar, oleh karenanya majelis hakim tingkat banding mengambil alih pertimbangan tersebut dan menjadikannya pertimbangan sendiri;


Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding yang menyatakan majelis hakim tingkat pertama salah menerapkan hukum karena tidak mempertimbangkan bukti surat yang diajukan Tergugat terutama bukti T.3 dan T.4, keberatan tersebut tidak dapat diterima, karena majelis hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan bukti tersebut sebagaimana tercantum pada putusan halaman 48 alinea kedua, yang menyatakan bahwa bukti-bukti tersebut sebagai bukti permulaan dan memerlukan bukti lain, maka keberatan yang diajukan Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya tidak terdapat hal-hal yang dapat membatalkan putusan majelis hakim tingkat pertama, oleh karena itu

keberatan

Tergugat/Pembanding tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa dengan tidak mengurangi pertimbangan-pertimbangan hukum yang telah diambil oleh majelis hakim tingkat pertama, majelis hakim tingkat banding memandang perlu untuk menambahkan pertimbangan hukum sendiri sebagaimana di bawah ini; Menimbang, bahwa unsur-unsur sahnya hibah sebagaimana diatur pada Pasal 210 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia adalah dilakukan oleh orang yang telah berumur sekurang-kurangnya 21 tahun, berakal sehat, tanpa adanya paksaan, sebanyak-banyaknya 1/3 harta bendanya, di hadapan dua orang saksi dan harta benda tersebut hak milik penghibah; Menimbang, bahwa apa yang disebutkan Tergugat/Pembanding dalam jawabannya, bahwa hibah yang dilakukan M. Daud Bin Syam dalam keadaan sakit dan sudah mendekati kematian tidak berdasarkan hukum, oleh karena yang menyatakan seseorang dalam keadaan sakit dan sudah mendekati kematian adalah dokter, lagi pula ternyata bahwa hibah tersebut dilakukan pada tanggal 30 September 2002 dan M. Daud


Bin Syam meninggal dunia pada tanggal 16 Pebruari 2005, yaitu ada tenggang waktu selama 2 (dua) tahun 5 (lima) bulan antara pelaksanaan hibah dan meninggalnya M. Daud Bin Syam; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti saksi yang diajukan Penggugat/Terbanding telah membuktikan, bahwa hibah tersebut dilaksanakan sesuai dengan unsur-unsur sahnya hibah sebagaimana diuraikan di atas dan tidak terdapat cacat hukum dalam pelaksanaan hibah tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, majelis hakim tingkat banding berpendapat bahwa hibah yang dilakukan M. Daud Bin Syam kepada M. Yusuf Bin Basyaren tanggal 30 September 2002 adalah sah menurut hukum, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat/Terbanding angka 2 (dua) patut dikabulkan; Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat/Terbanding telah dinyatakan dikesampingkan sebagaimana disebutkan di atas, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat/Terbanding angka 3 (tiga) dan 6 (enam) tidak terbukti dan harus ditolak; Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan majelis hakim tingkat pertama tentang petitum gugatan Penggugat/Terbanding angka 4 (empat) dan 5 (lima) sudah benar dan tepat, oleh karenanya majelis hakim tingkat banding mengambil alih pertimbangan tersebut dan menjadikannya pertimbangan sendiri; Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat pertama telah melaksanakan sidang setempat terhadap obyek perkara tersebut, oleh karenanya putusan ini didasarkan kepada hasil sidang setempat tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, majelis hakim tingkat banding berpendapat telah cukup


alasan untuk menguatkan putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010/MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah; Menimbang, bahwa karena pihak Tergugat adalah pihak yang dikalahkan dalam perkara ini, maka sesuai dengan ketentuan pasal 192 ayat (1) R.Bg. menghukum Tergugat/Pembanding membayar semua biaya perkara untuk tingkat pertama dan tingkat banding; Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; Menguatkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 204/Pdt.G/2010 /MS-Idi tanggal 27 Juli 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1432 Hijriyah; Menghukum Pembanding membayar biaya perkara di tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1433 Hijriyah oleh kami M. Ridwan Siregar, SH. Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs.

Baidhowi HB. SH. dan Drs. H. Abd. Hamid

Pulungan, SH. MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. ZAKIAH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara.


Hakim Anggota :

Ketua Majelis,

dto

dto

Drs. BAIDHOWI HB, SH.

M. RIDWAN SIREGAR, SH.

dto Drs. H. ABD. HAMID PULUNGAN, SH. MH. Panitera Pengganti, dto Dra. ZAKIAH Perincian Biaya Banding : 1. Materai ............................................ Rp.

6.000,-

2. Redaksi .......................................... Rp.

5.000,-

3. Leges .............................................. Rp.

5.000,-

4. Biaya Proses ................................... Rp.134.000,J u m l a h ....................................... Rp. 150.000,------------------------------(seratus lima pulu ribu rupiah)-----------------------------

Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 14 Desember 2011 Panitera, dto

DRS. H. SYAMSIKAR


ms-aceh

Recommend Documents