P U T U S A N
.
Nomor : 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara perkara waris pada tingkat banding, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. CUT ADJA SHAFIAH, umur 73 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Mahoni Lorong Kuta Krueng, Kelurahan Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, semula Tergugat I, sekarang Pembanding I; 2. CUT ADJA ZAINAB, umur 71 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS, tempat tinggal di Jalan Mahoni, Lorong Kuta Krueng, Kelurahan Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, semula Tergugat II, sekarang Pembading II; Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 Januari 2011 telah memberikan kuasa kepada : H. KHAIRIL FADRI BASRI, S.H. dan H. HANAFIAH HASAN BASRI, S.H. selaku Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum BASRI, S.H. & REKAN, yang beralamat di Jalan Angsana Raya No. 15 Krueng Geukueh-Aceh Utara; M E L A W A N 1. SAID AHMAD, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan Hal. 1 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
untuk 2 (dua) orang adik kandungnya yakni SYARIFAH RAHMI, umur 16 tahun,dan SAID MUNIR, umur 15 tahun, semula Penggugat I, sekarang Terbanding I; 2. SYARIFAH
NURHUSNA,
umur
22
tahun,
agama
Islam,
pekerjaan Mahasiswi, tempat tinggal di Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, semula Penggugat II, sekarang Terbanding II; 3. SYARIFAH RAHMAH, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan Mahasiswi, tempat tinggal di Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, semula Penggugat III, sekarang Terbanding III; Selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 07 April 2010 telah memberikan kuasa kepada : SYUKRI, SH dan AHMAD MUNIR, SH selaku Advokat/Penasihat Hukum dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum SYUKRI, SH & ASSOCIATES, yang beralamat di Jalan Pase, No. 41 Kota Lhokseumawe; Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe, Nomor : 85/Pdt.G/2010/MSLsm, tanggal 19 Januari 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Safar 1432 Hijriyah yang amarnya berbunyi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menetapkan Pocut Leumik telah meninggal dunia pada tanggal 14
Februari 1996 dengan meninggalkan ahli waris, yaitu ; Sayid Jafar, Cut Adja Shafiah, Cut Adja Zainab (anak kandung), dan Sayid Ahmad, Syarifah Nurhusna, Syarifah Rahmah, Syarifah Rahmi dan Sayid Munir (anak dari almarhum Sayid Rani) sebagai ahli waris pengganti; 3. Menetapkan Sayid Jafar telah meninggal dunia pada tahun 1999 dengan meninggalkan 2 (dua) orang anak yang keduanya telah meninggal dunia pada tahun 2004 karena Tsunami; 4. Menetapkan ahli waris Pocut Leumik yang masih hidup sekarang adalah : Cut Adja Shafiah, Cut Adja Zainab (anak perempuan kandung),
dan
Sayid
Ahmad,
Syarifah
Nurhusna,
Syarifah
Rahmah, Syarifah Rahmi dan Sayid Munir (sebagai ahli waris pengganti); 5. Menetapkan sebagai harta peninggalan/warisan almarhumah Pocut Leumik, sebagai berikut : a. Tanah kebun di Desa Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Pemko Lhokseumawe, luas + 11.894 m2 dengan batas-batas : -
Sebelah Utara dengan Jalan;
-
Sebelah Selatan dengan Tanah H. Abdullah;
-
Sebelah Timur dengan Tanah Muzakir;
-
Sebelah Barat dengan Tanah H. Abdullah;
b. Tanah kebun kelapa di Desa Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti, Pemkot Lhokseumawe, luas + 46.200 m2 dengan batasbatas : -
Sebelah Utara dengan Jalan Keunari;
Hal. 3 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
-
Sebelah Selatan dengan Sungai;
-
Sebelah Timur dengan Tanah Nurhayati;
-
Sebelah Barat dengan Tanah H. Ahmad; c. Tanah tempat jualan ayam penyet di Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Pemkot Lhokseumawe, luas + 4.401,6 m2 dengan batas-batas :
-
Sebelah Utara dengan Tanah Ampon Baka dan Hanafi;-
-
Sebelah Selatan dengan Jalan Mahoni;
-
Sebelah Timur dengan Masjid, dan Tanah Cut Aini;
-
Sebelah Barat dengan Jalan H. Limpa II; d. Tanah dan Rumah dasar di Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Pemkot Lhokseumawe, luas + 1.683 m2 dengan batas-batas :
-
Sebelah Utara dengan Said Ahmad HB. Rani;
-
Sebelah Selatan dengan tanah pekarangan rumah dasar;
-
Sebelah Timur dengan Jalan Kuta Krueng;
-
Sebelah Barat dengan Lorong Nuraini, dan Rumah Roslina; e. Tanah disamping rumah dasar di Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Pemkot Lhokseumawe, luas + 1.205 m2 dengan batas- batas :
-
Sebelah Utara dengan tanah pekarangan rumah dasar;
-
Sebelah Selatan tidak ada batas karena tanah berbentuk segi tiga;
-
Sebelah Timur dengan Jalan Kuta Krueng;
-
Sebelah Barat dengan Lorong Nuraini;
f. Tanah yang tempati oleh para Penggugat di Gampong Kuta Blang,
Kecamatan Banda Sakti, Pemkot Lhokseumawe, dengan luas + 655 m2, dengan batas-batas : - Sebelah Utara dengan Sayuti; - Sebelah Selatan dengan Hj. Zainab; - Sebelah Timur dengan Jl. Kuta Krueng; - Sebelah Barat dengan Nuraini; 6. Menetapkan, bagian masing-masing ahli waris sebagai berikut : a. Cut Adja Shafiah (anak perempuan kandung/Tergugat I) mendapat 1/3 = 7/21; b. Cut Adja Zainab (anak perempuan kandung/Tergugat II) mendapat 1/3 = 7/21; c. Para Penggugat (cucu dari anak laki-laki kandung/ahli waris pengganti) mendapat 1/3 = 7/21 dengan rincian : -
Said Ahmad mendapat 2/21;
-
Syarifah Nur Husna mendapat 1/21;
-
Syarifah Rahmah mendapat 1/21;
-
Syarifah Rahmi mendapat 1/21;
-
Said Munir mendapat 2/21;
7. Menghukum pihak-pihak yang menguasai harta tersebut untuk menyerahkan hak masing-masing ahli waris almarhumah Pocut Leumik sesuai dengan dictum putusan No. 6 diatas dalam keadaan utuh, kosong dan tidak tersangkut pihak lain, dengan ketentuan apabila tidak bisa dibagi secara innatura maka haruslah dilakukan secara lelang atau dengan konpensasi; 8. Menyatakan sita jaminan yang telah diletakkan oleh Jurusita Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe terhadap objek-objek perkara tersebut adalah sah
Hal. 5 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
dan berharga; 9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 10. Menghukum para Penggugat dan para Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah) secara tanggung renteng; Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah
Syar’iyah
Lhokseumawe
bahwa
kuasa
para
Tergugat
telah
mengajukan permohonan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor : 85/ Pdt.G/2011/MS-LSM. tanggal 19 Januari 2011 dengan suratnya tanggal 01 Pebruari 2011, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 02 Pebruari 2011; Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding pada Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe tanggal 08 Pebruari 2011, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 09 Pebruari 2011; Membaca dan memperhatikan kontra memori banding yang diajukan
oleh
Terbanding
pada
Kepaniteraan
Mahkamah
Syar’iyah
Lhokseumawe tanggal 21 Pebruari 2011, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Pembanding pada tanggal 28 Pebruari 2011; Membaca surat pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara banding (Inzage) kepada Pembanding tanggal 14 Pebruari 2011 dan kepada Terbanding tanggal 09 Pebruari 2011; Telah pula membaca Berita Acara pemeriksaan berkas banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, dimana pembanding telah memeriksa berkas pada tanggal 16 Pebruari 2011 dan
Terbanding pada tanggal 21 Pebruari 2011; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara a quo telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan Undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara banding a quo, Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat dan mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa yang menjadi pokok persoalan dalam perkara ini adalah pewaris (Po Cut Leumik)
telah meninggal dunia pada tanggal 13
Februari 1996 dengan meninggalkan ahli waris Sayid Dja’far, Sayid Rani, Cut Adja Shafiah, dan Cut Adja Zainab; Bahwa Sayid Dja’far telah meninggal dunia pada tanggal 12 Mei 1999 dengan meninggalkan 3 (tiga) orang anak masing-masing bernama: Syarifah Nurdinnah (meninggal pada waktu tsunami tahun 2004), Sayid Amiril Hamzah, SH (meninggal pada waktu tsunami tahun 2004), dan Syarifah Balqis (meninggal pada waktu tsunami tahun 2004), sedangkan Sayid Rani telah meninggal lebih dahulu daripada pewaris (Po Cut Leumik) yaitu pada tanggal 1 Januari 1996 dengan meninggalkan 5 (lima) orang anak yang hingga kini masih hidup masing-masing bernama : 1. Sayid Ahmad, 2. Sy. Nurhusna, 3. Sy. Rahmah, 4. Sy. Rahmi, 5. Sayid Munir (cucu pewaris), dan Cut Adja Shafiah (anak pewaris), serta Cut Adja Zainab (anak pewaris); Menimbang, bahwa setelah meninggalnya pewaris (Po Cut Leumik) maka pada tanggal 18 Desember 1996 anak-anak almarhumah Po Cut
Hal. 7 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Leumik yaitu Sayid Dja’far, Cut Adja Shafiah, dan Cut Adja Zainab telah memfaraidkan tirkah (harta peninggalan pewaris) Po Cut Leumik dengan tidak atau tanpa mengikutsertakan anak-anak dari almarhum Sayid Rani atau cucu dan atau cucu-cucu Po Cut Leumik (pewaris); Menimbang, bahwa Po Cut Leumik meninggal dunia pada tanggal 13 Februari 1996 sedangkan Sayid Rani meninggal dunia pada tanggal 1 Januari 1996 sebelum pewaris meninggal dunia maka para penggugat selaku anak atau anak-anak kandung almarhum Sayid Rani dan atau cucu-cucu Po Cut Leumik haruslah ditetapkan sebagai ahli waris pengganti dari ayahnya (Sayid Rani sebagai anak kandung Po Cut Leumik); Menimbang, bahwa oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa para penggugat (Sayid Ahmad, Syarifah Nurhusna, Syarifah Rahmah, Syarifah Rahmi, dan Said Munir) dan para tergugat (Cut Adja Shafiah dan Cut Adja Zainab) adalah satu-satunya ahli waris sah Po Cut Leumik; Menimbang, bahwa dengan demikian tindakan para tergugat yang telah memfaraidkan tirkah pewaris pada tanggal 18 Desember 1996 dengan tidak mengikut sertakan anak-anak almarhum Sayid Rani sebagai ahli waris pengganti (para Penggugat) merupakan perbuatan melawan hukum dan oleh karenanya tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum; Menimbang, bahwa oleh karena pewaris (Po Cut Leumik) selain meninggalkan tirkah (harta peninggalan/warisan) dengan meninggalkan ahli waris terdiri atas 2 (dua) orang anak perempuan kandung sesuai dengan ketentuan al-Qur’an surah an-Nisa ayat 11 maka para tergugat mendapat 2/3 bagian dari harta pewaris; Firman Allah Swt : Artinya: “… dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua
maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan…” Q.S. an-Nisa (IV): 11; Menimbang, bahwa yudex faxtie hakim tingkat pertama telah menjatuhkan putusan yang memenuhi rasa keadilan telah menetapkan bagian para penggugat sebagai ahli waris pengganti sesuai ketentuan Pasal 176 jo Pasal 185 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam mendapat 1/3 bagian; Menimbang, bahwa dengan demikian maka masing-masing pihak mendapat bagian dengan rincian sebagai berikut : 1. Cut Adja Shafiah (anak perempuan kandung/Tergugat I) mendapat 1/3 = 7/21 bagian; 2. Cut Adja Zainab (anak perempuan kandung/Tergugat II) mendapat 1/3 = 7/21 bagian; Para penggugat sebagai ahli waris pengganti mendapat 1/3 bagian dengan rincian sebagai berikut : -
Said Ahmad (cucu laki-laki) mendapat 2/21 bagian;
-
Syarifah Nurhusna (cucu perempuan) mendapat 1/21 bagian;
-
Syarifah Rahmah (cucu perempuan) mendapat 1/21 bagian;
-
Syarifah Rahmi (cucu perempuan) mendapat 1/21 bagian;
-
Said Munir (cucu laki-laki) mendapat 2/21 bagian; Menimbang, bahwa oleh karenanya Mahkamah Syar’iyah Aceh
setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara banding a quo, berpendapat bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan Judex Factie tingkat pertama dalam memutuskan perkara sebagaimana tercantum dalam putusannya Nomor : 85/Pdt.G/2010/MS-Lsm., tanggal 19 Januari 2011 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 14 Safar 1432 Hijriyah, sudah benar dan
Hal. 9 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
memenuhi syarat serta ketentuan hukum, karenanya pertimbangan tersebut sepenuhnya dapat disetujui untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan pendapat Mahkamah Syar’iyah Aceh sendiri, sehingga Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe tersebut dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa Pembanding dengan memori bandingnya tanggal 04 Pebruari 2011 mengajukan keberatan-keberatan atas putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor 85/Pdt.G/2010/MS-LSM., Tanggal 19 Januari 2011 dengan alasan-alasan keberatan yang diajukan kepada Mahkamah Syar’iyah Aceh; Menimbang, bahwa sesuai putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 143K/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957 Hakim tingkat banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatan-keberatan Pembanding satu persatu, melainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan kemudian menyatakan sikap; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara beserta peertimbangan hukumnya, membaca memori banding dan kontra
memori
banding,
Mahkamah
Syar’iyah
Aceh
tidak
perlu
mempertimbangkan keberatan-keberatan para Penggugat/Pembanding karena putusan MS Lhokseumawe Nomor “ 85/Pdt.G/2010/MS- Lsm tanggal 19 Januari 2011 sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa oleh karena pihak para Tergugat/para Pembanding merupakan pihak yang kalah, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 192 R.Bg. kepada mereka dibebankan untuk membayar biaya perkara pada kedua
tingkatan
dan
untuk
tingkat
banding
Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
diperhitungkan
sebesar
Mengingat, segala ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku dan dalil Syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI : •
Menerima permohonan banding Pembanding;
•
Menguatkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor : 85/Pdt.G/ 2010/MS-LSM, tanggal 19 Januari 2011 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 14 Shafar 1432 Hijriyah;
•
Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu, tanggal 13 April 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 09 Jumadil Awal 1432 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Abd. Mannan Hasyim, S.H., M.H., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. Ridhuan Santoso dan Drs. A. Mu’thi, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor : 21/Pdt.G/2011/MS-ACEH, tanggal 14 Maret 2011 dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Muhammad sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara.
Hakim Anggota Dto Drs. RIDHUAN SANTOSO
Ketua Majelis Dto Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H, M.H.
Hal. 11 dari 12 hal. Putusan No. 21/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Dto Drs. A. MU’THI, M.H. Panitera Pengganti Dto Drs. MUHAMMAD Perincian Biaya Banding : 1. Biaya Materai Rp.
6.000,-
2. Biaya redaksi Rp.
5.000,-
3. Biaya leges
5,000,-
Rp.
4. Biaya Poses Rp. 134.000,Jumlah
Rp. 150.000,-
---------------------------(Seratus lima puluh ribu rupiah)--------------------------Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 01 Juli 2011 Wakil Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh dto
Drs. MUHAMMAD YUSUF, S.H.