P
U
T U S
A N
Nomor : 05/JN/2011/MS-ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang
memeriksa dan mengadili perkara Jinayat
(Khalwat/Mesum) pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : 1. Nama Lengkap Tempat Lahir
: Terdakwa I : xxxxxxx;
Umur/Tanggal Lahir
: xxxxxxx;
Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan/Kewarganegaraan
: Indonesia ;
Tempat Tinggal
: Kab. Bener Meriah
Agama
: Islam;
Pekerjaan
: xxxxxxx ;
Pendidikan
: xxxxxxx;
2. Nama Lengkap
: Terdakwa II
Tempat Lahir
: xxxxxx
Umur/Tanggal Lahir
: xxxxxx ;
Jenis Kelamin
: Perempuan;
Kebangsaan/Kewarganegaraan
: Indonesia ;
Tempat Tinggal
: Kabupaten Aceh Tengah;
Agama
: Islam ;
Pekerjaan
: xxxxxx ;
Pendidikan
: xxxxxx ;
Para Terdakwa tidak ditahan; Para Terdakwa tidak didampingi oleh penasehat hukum; Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ; Telah membaca : I.
Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, tanggal 22 Maret 2011 Nomor : 05/JN/2011/MS-ACEH, tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk mengadili perkara ini;
II.
Surat-surat pemeriksaan di persidangan serta salinan resmi putusan Mahkamah Syar’iyah Takengon Nomor : 03/JN/2010/MS-TKN., tanggal 14 Juli 2010 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Hal. 1 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
1. Menyatakan Terdakwa I dan Terdakwa II secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Jarimah Ta’zir berupa melakukan Khalwat (Mesum); 2. Menghukum para Terdakwa oleh karena itu dengan hukuman denda masingmasing sebesar
Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah);
3. Menyatakan barang bukti berupa : satu helai Tenk Top garis-garis warna abu-abu dan ungu tua, satu helai celana dalam renda warna krem kecoklatan muda, dan satu buah BH berenda warna hitam pink tua, dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Terdakwa II. Dan barang bukti berupa satu helai celana dalam warna biru dikembalikan kepada pemiliknya Terdakwa I ; 4. Membebankan para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)III.
Akta permintaan banding dari penuntut umum, tanggal 20 Juli 2010, Nomor : 03/Akta-JN/2010/MS-TKN. Tanggal 14 Juli 2010, yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Takengon yang menerangkan bahwa penuntut umum, telah menyatakan banding pada tanggal 20 Juli 2010, atas Putusan Mahkamah Syar’iyah Takengon, Nomor : 03/JN/2010/MS-TKN. Tanggal 14 Juli 2010 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 02 Sya’ban 1431 Hijriyah dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada para Terdakwa pada tanggal 27 Juli 2010;
IV.
Surat pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara kepada Penuntut umum dan kepada para Terdakwa masing-masing tanggal 27 Juli 2010 dan tanggal 18 Oktober 2010; Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan penuntut umum tanggal 01 Juni
2010 No. Reg. Perkara : PDM-17/RDL/06/2010, para Terdakwa telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut : DAKWAAN : -
Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II pada hari Sabtu tanggal 08 Mei 2010, sekira pukul 23.00 Wib. Atau setidak-tidaknya bulan Mei 2010 bertempat dalam kamar rumah milik Saksi di Kab. Bener Meriah yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Mahkamah Syar’iyah Takengon, telah melakukan perbuatan Khalwat/Mesum yaitu melakukan perzinahan yang dilakukan oleh Para Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
-
Awalnya Terdakwa I dan Terdakwa II telah menjalin hubungan pacaran sejak pertengahan tahun 2007 ;
-
Lalu pada hari Sabtu tanggal 08 Mei 2010 sekira pukul 10 wib. Terdakwa II menelpon Terdakwa I, di rumah saksi dalam keadaan kurang sehat;
Hal. 2 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
-
Kemudian sekira jam 15.00 wib. Terdakwa II menjumpai Terdakwa I, dirumah saksi dan saat Terdakwa I berjumpa dengan
Terdakwa II keduanya ngobrol-ngobrol di
ruang tamu rumah saksi hingga jam 16.30 wib. -
Tidak berapa lama selanjutnya Terdakwa I dan
Terdakwa II masuk kedalam kamar
yang ada di rumah saksi . -
Sesampai dalam kamar
Terdakwa I melakukan Khalwat/Mesum atau perzinahan
dengan Terdakwa II dengan cara terlebih dahulu keduanya cium-ciuman lalu saling membuka baju dan celana. -
Setelah dalam keadaan telanjang bulat lalu Terdakwa I meremas-remas kedua payudara Terdakwa II hingga keduanya terangsang yang selanjunya Terdakwa I memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan
Terdakwa II serta menggoyang-
goyangkan dengan naik turun hingga mengeluarkan sperma. -
Setelah itu Terdakwa I memakai celanya demikian juga kembali memakai celana dalam, BH serta baju dalamnya (Tenk Top).
-
Dan sekira jam 21.00 wib. Berdasarkan informasi masyarakat, kedua
Terdakwa
ditangkap di dalam kamar rumah saksi oleh anggota polres Bener Meriah. -
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 5 jo. Pasal 22 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 14 tahun 2003 tentang Khalwat/Mesum. Menimbang, bahwa surat tuntutan pidana (requisitoir) Penuntut umum
tertanggal 07 Juli 2010 No. Reg. Perkara PDM-17/RDL/05/2010 menuntut supaya Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Takengon yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa I dan Terdakwa II bersalah melakukan jarimah Ta’zir “Melakukan Khalwat/Mesum” yang diatur dan diancam ‘uqubat dalam Pasal 22 ayat (1) Jo. Pasal 5 Qanun Nomor : 14 tahun 2003 tentang Khalwat/Mesum dalam dakwaan Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan ’Uqubat terhadap para Terdakwa berupa ‘uqubat Ta’zir yaitu denda masing-masing sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). Susidair 4 (empat) bulan kurungan. 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) helai Tenk Top garis-garis warna abu-abu dan ungu tua;
-
1 (satu) helai celana dalam renda warna krem kecoklatan muda;
-
1 (satu) buah BH berenda warna hitam pink tua;
Dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Terdakwa II. -
1 (satu) helai celana dalam biru.
Dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Terdakwa I. Hal. 3 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
4,
Menetapkan agar para Terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Menimbang, bahwa permohonan banding dari penuntut umum telah diajukan
dalam tenggang waktu dan menurut cara serta syarat-syarat sebagaimana
menurut
Undang-undang maka dengan demikian permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca secara seksama berita acara persidangan dan salinan resmi putusan Mahkamah Syar’iyah Takengon, Nomor : 03/JN/2010/MS-TKN. Tanggal 14 Juli 2010 M. bertepatan dengan tanggal 02 Sya’ban 1431 H. akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut dibawah ini : Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan para Terdakwa dan adanya barang-barang bukti, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Mei 2010, Terdakwa I dan Terdakwa II , sekitar pukul 23.00 Wib. bertempat dalam kamar rumah milik Saksi di Kab. Bener Meriah, telah melakukan perbuatan Khalwat/Mesum; 2. Bahwa, awalnya Terdakwa II menelpon Terdakwa I di rumah saksi dalam keadaan kurang sehat; 3. Sekitar jam 15.00 wib. Terdakwa IIr menjumpai Terdakwa I dirumah saksi Mahdi Ali dan saat
Terdakwa I berjumpa dengan Terdakwa II keduanya ngobrol-ngobrol di
ruang tamu rumah saksi hingga jam 16.30 wib. 4. Tidak berapa lama selanjutnya Terdakwa I dan Terdakwa II masuk kedalam kamar yang ada di rumah saksi Ali. 5. Sesampai dalam kamar Terdakwa I melakukan Khalwat/Mesum dengan Terdakwa II, dengan cara terlebih dahulu keduanya cium-ciuman lalu saling membuka baju dan celana; 6. Dalam keadaan telanjang bulat lalu Terdakwa I meremas-remas kedua payudara Terdakwa II hingga keduanya terangsang yang selanjunya Terdakwa I memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan
Terdakwa II serta menggoyang-goyangkan dengan
naik turun hingga mengeluarkan sperma. 7. Setelah itu Terdakwa I memakai celanya demikian juga Terdakwa II kembali memakai celana dalam, BH serta baju dalamnya (Tenk Top). 8. Pada jam 21.00 wib. kedua Terdakwa ditangkap di dalam kamar rumah saksi oleh anggota Polres Bener Meriah. Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan tindak pidana/jarimah, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi semua unsur tindak pidana/jarimah yang didakwakan kepadanya; Menimbang , bahwa para Terdakwa didakwa oleh penuntut umum dengan dakwaan melanggar Pasal 5 jo. Pasal 22 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 14 tahun 2003 tentang Khalwat/Mesum; --------------------------------------Hal. 4 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa unsur-unsur dari dakwaan Pasal 5 jo. Pasal 22 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 14 tahun 2003 tentang Khalwat/Mesum adalah : 1. Setiap orang ; 2. Dilarang melakukan khalwat/mesum; Menimbang, bahwa mengenai uraian unsur pertama yaitu “Setiap orang” Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan hukum pembuktian yang telah diuraikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dimana unsur tersebut telah terbukti adanya, begitu juga pembuktian unsur kedua yaitu : khalwat/mesum”.
Unsur
ini dikehendaki supaya seseorang
“dilarang melakukan tidak
melakukan
khalwat/mesum, yaitu segala kegiatan, perbuatan dan keadaan yang mengarah kepada perbuatan zina. Adanya suatu jarimah khalwat apabila dilakukan oleh dua orang mukallaf yang berlainan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), bukan suami isteri dan halal menikah. Dua orang tersebut dianggap melakukan khalwat/mesum kalau mereka berada pada suatu tempat tertentu yang memungkinkan terjadinya perbuatan maksiat dibidang seksual atau berpeluang pada terjadinya perbuatan zina. Berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan bahwa Terdakwa I
Terdakwa II, A yang berlainan jenis kelamin (laki-
laki dan perempuan), bukan suami isteri dan halal menikah (bukan muhrim) telah bersunyi-sunyi di dalam sebuah kamar dan melakukan khalwat/mesum dengan berciuman bahkan melakukan perbuatan zina, dimana Terdakwa I memasukkan kemaluanya kedalam kemaluan Terdakwa II. Dengan demikian unsur ini juga telah terbukti secara sah dan meyakinkan; Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 22 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussaalam Nomor : 14 tahun 2003 bahwa pelanggaran terhadap Qanun ini diancam dengan ‘uqubat Ta’zir berupa dicambuk paling tinggi 9 (sembilan) kali dan/atau denda paling banyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), paling sedikit Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). Pengertian Pasal tersebut bahwa terhadap orang yang melakukan Jarimah Khalwat/Mesum dapat dijatuhi hukuman berupa : cambuk saja atau cambuk beserta denda atau denda saja. Sedangkan mengenai hukuman subsider tidak diatur didalam qanun karenanya tuntutan Jaksa Penuntut Umum mengenai hukuman subsider 4 (empat) bulan kurungan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 23
Qanun Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam No. 14 tahun 2003, denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dan (2) Qanun ini, merupakan penerimaan Daerah dan disetor langsung ke Kas Baital Mal; Menimbang, bahwa dengan demikian dari seluruh uraian dalam pertimbangan tersebut di atas, maka Putusan Mahkamah Syar’iyah Takengon Nomor : 03/JN/2010/MSTKN. Tanggal 14 Juli 2010 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 02 Sya’ban 1431 Hijriyah tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan; Hal. 5 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada hal-hal yang dapat melepaskan para Terdakwa dari pertanggung jawaban pidana/jarimah, baik sebagai alasan pembenar dan ataupun alasan pemaaf, maka para
Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak
pidana/jarimah Khalwat/Mesum yang dilakukan oleh Terdakwa I dengan Terdakwa II, dan harus dijatuhi pidana/’uqubat yang setimpal dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa I
melakukan Khalwat/Mesum
dengan Terdakwa II, dijatuhi pidana/’uqubat maka kepadanya harus pula dibebankan untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding besarnya akan disebutkan pula dalam amar putusan ini; Mengingat Firman Allah dalam Al-Quran
Surat Al-Isra ayat 32 tentang
larangan mendekati zina; Mengingat, ketentuan Pasal 5 dan Pasal 22 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 14 tahun 2003, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: •
Menerima permohonan banding dari Penuntut Umum tersebut;
•
Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Takengon Nomor : 03/JN/2010/MS-TKN tanggal 14 Juli 2010 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 02 Sya’ban 1431 Hijriyah, yang dimintakan banding tersebut.
MENGADILI SENDIRI : 1. Menyatakan bahwa Terdakwa I dan II terbukti secara sah
dan meyakinkan
bersalah melakukan Jarimah/Tindak Pidana Khalwat (Mesum); 2. Menjatuhkan ‘Uqubat Ta’zir terhadap Terdakwa I dan II berupa denda masingmasing sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah), untuk disetor ke Kas Baitul Mal Takengon sebagai penerimaan Daerah; 3. Menetapkan barang bukti berupa : satu helai Tenk Top garis-garis warna abu-abu dan ungu tua, satu helai celana dalam renda warna krem kecoklatan muda, dan satu buah BH berenda warna hitam pink tua, dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Terdakwa II. Dan barang bukti berupa satu helai celana dalam warna biru dikembalikan kepada pemiliknya Terdakwa I .----4. Menghukum para Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama masing-masing Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);
Hal. 6 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh
•
Membebankan kepada para Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkatan peradilan yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp.2.000,(dua ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam Rapat
Permusyawaratan
Majelis Hakim
Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu, tanggal 13 April 2011 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 09 Jumadil Awal 1432 H. oleh kami Drs. H. Abd Mannan Hasyim, S.H, M.H. Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. Ridhuan Santoso, dan Drs. A. Mu’thi, M.H., Hakim Tinggi masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor : 05/JN/2011/MS-ACEH, tanggal 22 Maret 2011, diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga, oleh Ketua
Majelis
beserta
Hakim-hakim
Anggota
tersebut dan dibantu oleh Abd. Latif, S.H., sebagai Panitera Pengganti pada Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut, tanpa hadirnya Para Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum.--------
Hakim Anggota
Ketua Majelis
Dto
Dto
Drs. RIDHUAN SANTOSO
Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H., M.H.
Dto Drs. A. MU’THI, M.H. Panitera Pengganti Dto ABD. LATIF, S.H.
Untuk Salinan yang sama bunyinya ; Banda Aceh, 13 April 2011 PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH dto DRS. H. SYAMSIKAR NIP. 195709281987031001
Hal. 7 dari 8 hal Salinan Put. No. 05/ JN/2011/MS-Aceh