Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 1
MOTIF DAUN SEMANGGI DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA GAUN WANITA LEAF CLOVER MOTIVE BY A WRITING BATIK TECHNIQUE IN WOMEN DRESS Oleh: Putri Utami, NIM. 11207241037, Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Tugas Akhir Karya Seni ini bertujuan untuk mendeskripsikan gagasan mengenai penciptaan motif batik yang terinspirasi dari daun semanggi yang ditujukan untuk pembuatan gaun wanita. Proses penciptaan batik motif daun semanggi ini menggunakan metode penciptaan seni kriya yang terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi, dilakukan dengan pengamatan dan pengumpulan data mengenai sumber yang relevan dengan pokok bahasan. Tahap kedua adalah perancangan, langkah yang dilakukan adalah pembuatan motif alternatif, penetapan motif terpilih dan penyusunan pola. Tahap ketiga adalah perwujudan, meliputi proses pembuatan karya. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya adalah teknik batik tulis. Karya yang dibuat penulis mengkombinasikan warna-warna kontras, variasi ukuran pada motif dan penggunaan isen-isen yang bervariasi sebagai pengisi motif. Hasil karya yang dibuat berjumlah delapan karya yaitu: Batik “Menutup”, Batik “Langka”, Batik “Berkerumun In A Dress”, Batik “Satu Nama”, Batik “Life”, Batik “Beautiful”, Batik “Complete In Mix And Match Dress”, dan Batik “Lucky Leaf”. Kata Kunci: Batik, Daun Semanggi, Gaun Wanita By: Putri Utami, Student Number: 11207241037, Study Program of Handicraft Arts Education, Language and Arts Faculty, Yogyakarta State University,
[email protected] Abstract This art work final task was aimed to describe ideas on batik motive creation inspired by clover(a kind of vegetable) leaf aimed to making of woman dress. The process of clover leaf motive batik creation used a handicraft art creating method that consisted of three stages: the first stage was exploration that was conducted by observation and data gathering sources relevant to discussion topics. The second stage was designing, conducted by making alternative motives, selected motive determination and composing pattern. The third stage was materialization covered work making process. The technique used in this work making was writing batik technique. In the work made by the writer combined contrast colors, varied size and motive and the use of varied isen-isen (fillings) as motive fillers. The work results made numbered eight namely: Batik “Menutup/Covering”, Batik “Langka/Rare”, Batik “Berkerumun/Crowded In a Dress”, Batik “SatuNama/One Name”, Batik “Life”, Batik “Beautiful”, Batik “Complete in Mix and Match Dress” and Batik “Lucky Leaf”. Keywords: Batik, Clover Leaf, Woman Dress
melainkan juga ke pasar internasional yang di
PENDAHULUAN Ilmu seni khususnya seni kerajinan kini
dalamnya terdapat konsumen-konsumen luar
mulai terekspos seiring dengan perkembangan di
negeri. Kebanyakan dari konsumen luar negeri
dunia Industri, teknologi serta perkembangan
tersebut selalu menginginkan produk dengan
pasar bebas yang memungkinkan transaksi yang
inovasi terbaru, selalu berubah dan tidak hanya
tidak terbatas lagi oleh ruang dan waktu. Adanya
berhenti pada suatu tatanan model tertentu. Oleh
pasar
perpindahan
karena itu produsen di dalam negeri dituntut
transaksi jual beli produk kerajinan tidak hanya
untuk selalu memiliki ide-ide baru sesuai
bebas
memungkinkan
terpaku pada konsumen dalam negeri saja,
kebutuhan pasar, serta dituntut pula agar dapat
2 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
memunculkan inovasi-inovasi dengan desain-
negeri. Hal ini ditujukan agar kain batik yang
desain terbaru pada produknya yang belum ada di
nantinya dibuat dapat lebih diterima oleh
pasaran. Tuntutan pasar bebas inilah yang
konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
mendorong
untuk
Selain itu tanaman semanggi dipilih agar
memaksimalkan produk kerajinan unggulan yang
konsumen dari luar negri maupun dalam negeri
dijadikan sebagai komuditas ekspor utamanya.
memiliki
berbagai
negara
gambaran
tentang
tanaman
yang
Di Indonesia batik merupakan salah satu
dituangkan kedalam motif batik yang telah
produk kerajinan yang di unggulkan sebagai
diciptakan. Penulis memilih tanaman semanggi
komoditas ekspor utamanya. Kerajinan batik dari
sebagai sumber inspirasi dalam pembuatan motif
Indonesia dipandang memiliki nilai seni dan
pada kain batik, karena tanaman semanggi sering
mengandung tingkat kreatifitas yang tinggi di
dijumpai
bandingkan
masyarakat Indonesia, yang sedikit-banyak telah
dengan
negara penghasil
batik
lainnya. Akan tetapi kita hendaknya harus tetap
tumbuh
disekitar
lingkungan
dikenal oleh sebagian masyarakat luar negeri.
waspada dan tidak boleh lengah begitu saja.
Di dunia ini banyak sekali jenis-jenis
Seperti yang kita ketahui negara-negara lainnya
tanaman yang disebut dengan nama semanggi. Di
seperti Malaysia, India, serta negara-negara luar
Indonesia sendiri ada beberapa tanaman yang
lain juga memiliki kain hias tradisional yang
memiliki nama semanggi diantaranya adalah
sama-sama memiliki daya tarik dan kekhasannya
tanaman air sejenis paku yang memiliki nama
masing-masing. Oleh karena itu bangsa Indonesia
daerah Tapak Itik serta tanaman semanggi
dituntut untuk dapat mengembangkan motif batik
gunung yang lebih dikenal masyarakat dengan
yang lebih modern sesuai dengan tuntutan pasar
sebutan Daun Asam. Daun asam memiliki nama
dan dapat memunculkan inovasi-inovasi dalam
latin Oxcalis Coniculata Lin, tanaman ini
segi motif
memiliki berbagai macam nama daerah, antara
untuk mempertahankan eksistensi
produk batik Indonesia di kancah internasional. Kebanyakan batik yang dihasilkan pada masa kini keberadaanya didorong atau terinspirasi
lain dikenal dengan nama Calincing, Semanggen, Lela, Semanggi Gunung, Lempi dan Mala-mala (R. Seopardi, 1965: 208). Menurut
oleh keadaan lingkungan alam sekitar yang
Kelompok
Penulisan
Buku
kebanyakan mengambil tema berupa tumbuh-
Tumbuhan Obat Lembaga Biologi Nasional-LIPI
tumbuhan. Tumbuhan yang dijadikan sebagai
(1978: 21) mengatakan bahwa, “Daun asam
inspirasi dalam penciptaan motif batik adalah
terdapat di seluruh kawasan dunia yang beriklim
tumbuh-tumbuhan yang hanya dikenal oleh
panas,
masyarakat Indonesia saja dan kurang begitu
semanggi lain yang kerap kali ditemui di
dikenal oleh orang-orang di luar negeri. Oleh
Indonesia adalah tanaman semanggi tapak itik,
sebab itu timbul keinginan dari penulis untuk
tanaman tapak itik memiliki nama ilmiah
menciptakan motif baru pada batik tulis yang
“Marsilea crenata”. Pada kesempatan kali ini,
terinspirasi dari tanaman yang ada di Indonesia
penulis memfokuskan pembahasan mengenai
namun juga telah dikenal oleh masyarakat luar
tanaman semanggi yang sering dijumpai di
termasuk
di
Indonesia”.
Tanaman
Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 3
Indonesia saja namun masyarakat luar negri tetap
lain seperti pada media kayu, tanah (motif pada
memiliki gambaran tentang bentuk dari tanaman
keramik) dan lain-lain. Menurut
semanggi ini.
Ami
Wahyu
(2012:
4)
Penciptaan batik dengan motif daun
menjelaskan bahwa, “Hasil penelitian di Mesir
semanggi yang kemudian akan dijadikan gaun
menunjukkan bahwa teknik batik telah dikenal
wanita ini dimaksutkan agar eksistensi batik
pada abad ke-4 SM dengan ditemukannya kain
Indonesia dapat terjaga serta dapat menarik hati
pembungkus mumi yang dilapisi malam untuk
konsumen dalam negri maupun luar negri untuk
membentuk pola. Pendapat tersebut sejalan
membelinya. Untuk itu hal ini tentunya penting
dengan pendapat yang dipaparkan oleh Anindito
untuk dikaji dalam bentuk tugas akhir karya seni.
Prasetyo (2012: 2). Melalui penemuan ini dapat diketahui bahwa cikal-bakal munculnya kain
KAJIAN TEORI
batik telah ada sejak jaman dahulu kala yaitu
Batik
dengan dikenalnya malam sebagai bahan dalam
1. Pengertian batik
membentuk pola pada kain.
Menurut Asti Musman dan Ambar B.
Di Indonesia sendiri batik diyakini telah
Arini (2011: 1) menyebutkan bahwa, “Batik
dikenal sejak abad ke-13, pada masa ini batik
merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat
dibuat pada daun lontar sedangkan motif yang
dalam bahasa Jawa diartikan sebagai ngembat
dibubuhkan ialah motif yang berupa tumbuhan
atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal
dan hewan. Pendapat tersebut didasarkan pada
dari kata titik. Jadi menurut kedua tokoh tersebut,
penemuan ukiran pada kain yang terdapat pada
membatik berarti melempar titik-titik berkali-kali
arca Prajna Paramita yang dibuat pada abad ke-13
pada
Anindito
di wilayah Jawa timur, pada ukiran arca tersebut
Prasetyo (2012: 1) memaparkan bahwa batik
ditemukan ukiran berbentuk bunga-bunga dengan
merupakan salah satu teknik dalam pembuatan
motif yang rumit yang serupa dengan batik
bahan pakaian, yang didalam proses pewarnaanya
tradisional Jawa (Ami Wahyu, 2012: 4-7).
menggunaakan
penghalang
Pendapat yang dikemukakan oleh Ami Wahyu
sebagian warna serta digunakan pula untuk
tersebut sejalan dengan Ari Wulandari (2011: 51)
membentuk sutu motif yang memiliki kekhasan.
yang menyatakan bahwa, “Batik di nusantara
2. Sejarah Batik
sudah dikenal dan berkembang pada masa
kain”.
Sedangkan
malam
menurut
sebagai
Pada jaman dahulu kebanyakan batik
kerajaan Majapahit di Jawa pada abad XIII”. Ami
dibuat pada media kain dan hanya diperuntukan
Wahyu (2012: 4-7) menambahkan bahwa cikal
sebagai bahan sandang saja, namun seiring
bakal batik di Indonesia berawal dari pembuatan
dengan perkembangan jaman media dan fungsi
motif
batikpun mulai mengalami peningkatan variasi
menggunakan bubur beras ketan sebagai bahan
dalam segi pemanfaatanya. Kini mulai banyak
perintang/penghalang warna.
motif batik yang dituangkan kedalam media seni
pada
kain
yang
dilakukan
dengan
4 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
memperhatikan prinsip-prinsip desain agar karya
3. Motif Batik. Menurut Herry Lisbijanto (2013: 48)
yang dibuat dapat terwujud dengan indah.
memaparkan bahwa, “motif batik merupakan
Adapun
prinsip-prinsip
desain
kerangka gambar yang dipakai dalam kerajinan
diperhatikan antara lain adalah harmoni atau
batik yang mewujudkan bentuk batik secara
keselarasan,
keseluruhan, sehingga batik yang dihasilkan
keseimbangan (Marwanti, 2000: 14).
mempunyai corak atau motif yang dapat dikenali
Tanaman semanggi
proporsi,
yang
irama,
harus
aksen,
oleh penggunanya”. Sedangkan menurut Ari
Tanaman semanggi merupakan tanaman
Wulandari (2011: 113) menyatakan bahwa,
liar yang kerap kali ditemui di kebun, pinggir
“motif batik adalah suatu dasar atau pokok dari
selokan, pinggir jalan maupun di pematang
suatu pola gambar yang merupakan pangkal atau
sawah. Di dunia ini banyak sekali tanaman yang
pusat suatu rancangan gambar, sehingga makna
dijuluki dengan nama semanggi. Kebanyakan
dari tanda, simbol atau lambang dibalik motif
tanaman yang disebut sebagai tanaman semanggi
batik
sedangkan
rata-rata memiliki kemiripan antara satu sama
menurut Sewan Suyanto (1980: 212) yang dikutip
lain. Kemiripan tersebut umumnya terdapat pada
oleh Sri Rusdianti Sunoto dkk (2000: 37)
bentuk dan jumlah anak daun, biasanya tanaman
memaparkan
(corak
yang sering dijuluki sebagai tanaman semanggi
batik/pola batik) adalah kerangka gambar yang
memiliki lebih dari satu anak daun disetiap satuan
mewujudkan batik secara keseluruhan”.
tangkai daunnya. Di Indonesia sendiri terdapat
Desain
dua tanaman yang sering disebut dengan nama
tersebut
dapat
bahwa,
diungkap”,
“motif
batik
Desain merupakan hal yang tidak dapat
semanggi, diantaranya adalah sebagai berikut:
dilepaskan dalam proses penciptaan suatu karya.
1. Semanggi Tapak Itik
Desain memiliki peran penting dalam proses
Tanaman
semanggi
(tapak
itik)
merealisasikan suatu ide yang akan diwujudkan
merupakan tanaman yang hidup merayap di
kedalam bentuk nyata baik dalam bentuk dua
permukaan tanah, tanaman ini memiliki batang
dimensi maupun tiga dimensi. Tanpa adanya
yang kecil seperti jarum dan memiliki daun
desain maka benda yang akan dibuat tentunya
majemuk yang berwarna hijau segar. Tanaman
tidak mempunyai acuan yang digunakan sebagai
semanggi ini pada setiap satuan tangkainya
patokan dalam pembuatannya, sehingga karya
memiliki empat helai anak daun yang masing-
yang dibuat tanpa adanya proses mendesain
masing berbentuk segitiga menyerupai kipas
tentunya tidak akan sebagus jika dibandingkan
berjajar membulat membentuk seperti lingkaran
dengan karya yang melewati proses desain
yang terbagi empat, teratur sungsang (Setijati
terlebih dahulu. Menurut Marwanti (2000: 7-13)
Sastra Pradja dan Johar Jumiati Afriastini, 1985:
terdapat unsur-unsur dalam desain, unsur-unsur
97).
tersebut antara lain berupa garis, arah, bentuk,
2. Semanggi Gunung
ukuran, tekstur, nilai gelap terang dan warna.
Menurut Lembaga Biologi Nasional-LIPI
Dalam membuat suatu desain karya perlu
(1978: 21) tanaman ini biasanya tumbuh dan
Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 5
hidup secara liar di pinggir jalan maupun di
dengan lengan baju yang berbentuk kecil dan
tempat-tempat
kencang.
lembab
yang
teduh
ataupun
terbuka. Tanaman semanggi gunung ini memiliki
Model gaun lainya yang diadopsi oleh
bentuk daun yang sangat unik yaitu berbentuk
penulis adalah A-line Dress. A-line Dress adalah
jantung, tanaman ini dapat dijumpai hidup di
gaun yang memiliki bentuk menyerupai huruf
seluruh kawasan dunia yang beriklim panas
“A”, disebut demikian karna gaun ini memiliki
(Lembaga Biologi Nasional-LIPI, 1978: 21).
bagian bawah yang mengembang dari garis dada
Gaun
ataupun dari garis pinggang yang membentuk dua Menurut
Uswatun
Hasanah,
Melly
Prabawati dan Muchamad Noerharyono (2011:
sisi segitiga sehingga terlihat menyerupai huruf “A” (Goet Poespo, 2000: 5).
adalah
Pakaian lain yang menginspirasi penulis
pakaian/baju terusan yang dapat terdiri dari satu
dalam pembuatan gaun kali ini ialah pakaian
bagian atau dua bagian atas dan bawah yang
tradisional
disambung (dijahitkan) menjadi satu, siluet gaun
tradisional Korea (Hanbok) ini terdiri dari
bervariasi dapat longgar atau membentuk tubuh
pakaian untuk kaum laki-laki dan perempuan.
dan ukuran panjang gaun juga bervariasi”.
Hanbok untuk wanita terdiri dari pakaian
70)
menjelaskan
bahwa,
“Gaun
Korea
yaitu
Hanbok.
Pakaian
Pada kesempatan ini gaun yang diciptakan
semacam jas pendek yang disebut dengan
penulis merupakan gaun yang dibuat dengan
Jeogori, dengan dua pita panjang yang diikat
mengkombinasikan
membentuk
beberapa
bagian
dari
simpul
yang
disebut
dengan
beberapa jenis gaun antara lain jenis gaun
Otgoreum, rok yang menutupi seluruh tubuh yang
Choengsam
A-Line
disebut Chima, pakaian luar yang berupa
Dress, dan model pakaian tradisional korea yaitu
jubah/mantel yang dikenakan untuk melindungi
Hanbok. Menurut Goet Poespo (2000: 15)
diri dari hawa dingin yang disebut sebagai
menjelaskan
Dress
Durumagi, kaos kaki yang terbuat dari kain katun
merupakan pakain yang pas dibadan yang pada
bewarna putih yang disebut dengan Beoseon dan
umumnya menggunakan kerah model mandarin,
sepatu yang berbentuk seperti perahu (Hyojaro
berlengan baju kep atau panjang dengan belahan
jongno-go, 2008: 181).
Dress,Directoire
bahwa
Dress,
Cheongsam
tinggi pada kedua sisi rok yang berfungsi untuk memudahkan pemakainya dalam berjalan. Pada
Metode Penciptaan
bagian lain Goet Poespo (2000: 21) menjelaskan
Pada proses penciptaan batik tulis yang
bahwa, “Directoire Dress adalah istilah populer
motifnya terinspirasi dari daun semanggi yang
untuk busana dengan garis pinggang yang tinggi
akan diterapkan pada gaun wanita ini, penulis
(tepat di bawah garis dada/bust)”. Goet poespo
menggunakan metode penciptaan seni kriya.
(2000: 21) menambahkan bahwa gaun jenis
Menurut
Directoire Dress biasanya memiliki rok bawah
memaparkan bahwa, “Penciptaan seni kriya dapat
yang lurus panjang dengan garis pinggang yang
dilakukan secara intuitif, tetapi dapat pula
sangat tinggi, memiliki potongan leher rendah,
ditempuh
SP.
Gustami
melalui
(2007:
metode
332-333)
ilmiah
yang
6 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
direncanakan
secara
seksama,
analitis,
dan
didapati visualisasi dari bentuk nyata tanaman
sestematis. Dalam konteks metodologis, terdapat
semanggi
tiga pilar utama penciptaan seni kriya, yaitu
pengamatan serta pengumpulan data tersebut
eksplorasi, perancangan, dan perwujudan”.
kemudian
Eksplorasi
kedalam
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan dalam
dan
semanggi
diimajinasikan bentuk
motif
disusun menjadi pola.
teknik batik tulis pada gaun wanita ini meliputi
Perwujudan
penjelajahan,
dan
Hasil
dan
dituangkan
alternatif
kemudian
menetapkan motif terpilih untuk selanjutnya
penciptaan motif batik daun semanggi dengan
pencarian,
gunung.
penggalian
Pada
tahap
perwujudan
motif
daun
informasi yang berkaitan dengan ide penciptaan
semanggi dengan teknik batik tulis pada gaun
karya yaitu tentang tanaman semanggi. Langkah
wanita kali ini, langkah yang dilakukan penulis
ini dilakukan untuk mendapatkan fakta ataupun
ialah merealisasikan sket desain terpilih yang
teori yang nantinya dapat dijadikan dasar atau
telah disusun menjadi pola, ke dalam karya batik
acuan dalam proses penciptaan karya.
yang sesungguhnya. Adapun proses perwujudan
Pada proses eksplorasi, penulis melakukan
dari karya batik motif daun semanggi ini adalah
pengamatan secara langsung serta melakukan
meliputi kegiatan persiapan alat dan bahan,
study pustaka terhadap dua tanaman semanggi
pemotongan
yang menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan
pencantingan,
karya. Pengamatan dilakukan pada tanaman
finishing/penjahitan menjadi gaun.
semanggi (tapak itik) dan semanggi gunung yang
1.
menjadi
fokus
pembahasan.
langsung
dilakukan
dengan
Pengamatan melihat
dan
pewarnaan,
pelorodan,
Alat yang digunakan dalam pembuatan karya batik motif daun semanggi ini adalah sebagai berikut:
semanggi yang menjadi sumber inspirasi dalam
a. Canting
pembuatan karya.
b. Gawangan
Perancangan
c. Wajan d. Kompor
langkah yang dilakukan diantaranya adalah
e. Ember
pembuatan motif alternatif, penetapan motif
f. Sarung tangan
terpilih dan penyusunan motif terpilih kedalam
g. Alat tulis
pola.
h. Kuas Pembuatan
memola/pengemalan,
Persiapan alat dan bahan
mengamati bentuk fisik dari kedua tanaman
Pada proses perancangan karya, langkah-
kain,
motif alternatif dilakukan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan
dengan mempertimbangkan hasil pengamatan dan
batik motif daun semanggi ini adalah sebagai
pengumpulan data mengenai tanaman semanggi
berikut:
dan semanggi gunung yang didapati dari hasil
a. Kain mori
study pustaka maupun pengamatan langsung di
b. Malam/lilin
lapangan.
c. Parafin
Dari
hasil
pengamatan
lapangan
Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 7
d. Pewarna naptol, rapit, remasol dan indigosol
penembokkan canting yang digunakan adalah
e. Kertas manila
canting tembokkan yang memiliki lubang canting
f. Waterglass
berukuran besar. Penembokkan dapat dilakukan
g. Kain organdi
sebelum
h. Kain saten
menggunakan pewarna.
2. Pemotongan kain
5. Pewarnaan
ataupun
Setelah
Proses pemotongan kain dilakukan dengan
sesudah
proses
kain
diwarnai
pencantingan
selesai
mengunakan gunting, pertama-tama kain diunting
tahapan selanjutnya adalah pewarnaan, dalam
sepanjang 2 cm kemudian langkah selanjutnya
pembuatan karya batik ini penulis menggunakan
adalah merobek kain dengan menggunakan
empat jenis pewarna yaitu naptol, indigosol,
tangan. Langkah ini dilakukan agar serat kain
remasol dan rapit.
tidak terputus pada saat proses pemotongan. kain
6. Nglorod Pelorodan
dipotong dengan panjang 2,5 meter.
dilakukan
untuk
menghilangkan malam yang menempel pada
3. Memola/pengemalan Pola yang telah dibuat pada kertas manila
kain. Langkah pertama dari proses pelorodan ini
selanjutnya di mal atau dipindahkan ke kain mori
adalah perebusan kain menggunakan air yang
yang akan dibatik.
dicampur dengan waterglass. Proses perebusan
4. Pencantingan
kain ini bertujuan untuk melelehkan malam yang
Adapun urutan yang dilakukan dalam
menempel pada kain. Proses selanjutnya setelah
proses pencantingan adalah:
kain
direbus
adalah
pembilasan
kain
a. Pembatikan pertama/nglowong
menggunakan air dingin. Kain dibilas dan
Pencantingan pertama atau nglowong
dikucek hingga malam yang menempel pada kain
dilakukan untuk membentuk out line pada motif
hilang, selanjutnya kain di angin anginkan hingga
batik. Pada proses ini canting yang digunakan
kering.
adalah canting klowong yang memiliki lubang
7. Finishing Finishing yang dilakukan adalah berupa
canting berukuran sedang.
pengguntingan benang yang tidak rapi di bagian
b. Pembatikan Isen-isen Pembatikan isen-isen dilakukan untuk
ujung kain, setelah itu kain di rapikan dengan
mengisi motif utama agar tidak terlihat kosong.
cara disetlika dengan suhu rendah agar warna
Pada proses isen-isen, alat yang digunakan adalah
kain tetep terjaga dan tidak pudar.
canting jenis cecek yang memiliki lubang canting berukuran
kecil.
Isen-isen
berfungsi
untuk
menambah keindahan dari batik yang dibuat. c. Penembokkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil karya Kain
batik
yang
diciptakan
adalah
Proses penembokkan dilakukan untuk
berjumlah delapan buah karya yaitu batik
menutup sebagian motif agar tidak terkena warna
Menutup, batik Langka, batik Berkerumun In A
dalam proses pewarnaan selanjutnya. Pada proses
Dress, batik Satu Nama, batik Life, batik
8 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
Beautiful, batik Complete In Mix And Match
batik ini juga menampilkan keunikan dibagian
Dress, dan batik Lucky Leaf. Kain batik yang
latar batik. Keunikan tersebut ditampilkan dengan
diciptakan kesemuanya memiliki ukuran 250 cm
pemberian warna pada isen-isen cecek yang
x
bewarna kuning tua yang dipadukan dengan
110
cm.
Karya
batik
yang
diciptakan
menghadirkan warna-warna yang tajam, cerah,
warna latar batik yaitu warna orange kemerahan.
dan sangat beragam dalam setiap motifnya. Isen-
2. Batik Langka
isen yang dihadirkan dalam karya batik ini memiliki ciri khas yang sangat berbeda dengan batik-batik lainnya. Salah satu ciri khas yang ditampilkan dalam karya ini ialah isen-isen dihadirkan dengan berwarna sehingga tidak terkesan polos.
Pembahasan Karya Karya batik ini memvisualisasikan tentang
1. Batik Menutup
daun semanggi gunung. Karya batik kedua ini menceritakan tentang tanaman semanggi berdaun empat yang sangat langka, dalam batik ini digambarkan bahwa tanaman semanggi berdaun empat peluang untuk dapat ditemui hanya 1: 10.000 di dunia. Tanaman semanggi yang kerap ditemui di dunia biasanya hanya memiliki tiga helai anak daun saja, maka hal ini dilukiskan Kain batik yang telah dibuat dimaksudkan sebagai bahan sandang dalam pembuatan pakaian wanita yang berjenis gaun. Batik Menutup menceritakan
tentang
daun
semanggi
dengan menempatkan motif daun semanggi berdaun tiga lebih banyak dari pada motif daun semanggi yang berdaun empat. Pada batik ini, penulis memadukan warna
yang
daunnya sebagian sedang mekar sempurna dan sebagian lagi menutup. Batik menutup ini motifnya dihiasi oleh isen-isen yang penuh. Isenisen yang digunakan ialah cecek kurung, cecek kembang jeruk, sisik yang dikombinasikan dengan cecek dan isen-isen kreasi lainnya. Pada batik pertama ini menampilkan perpaduan warna biru, orange, merah, hijau muda dan ungu. Selain motifnya yang sangat unik,
kuning, orange, merah, hijau muda dan coklat untuk memunculkan warna yang hidup dan menimbulkan perasaan semangat saat dipandang. Keunikan lain selain dari segi motif dan pewarnaan ialah terdapat pada isen-isen pengisi motif dan juga isen-isen pengisi latar yang ditampilkan dengan tampilan yang bewarna sehingga tidak terkesan putih polos saja. Pada bagian motif batik penulis menempatkan motif secara
bebas,
hal
ini
dilakukan
untuk
Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 9
memunculkan kesan luwes, harmonis dalam segi
4. Batik Satu Nama
bentuk sehingga akan menghindarkan pandangan dari rasa jenuh dan kesan monoton. 3. Batik Berkerumun
Karya keberagaman
ini
memvisualisasikan
yang
terdapat
pada
tentang tanaman
semanggi. Seperti yang kita ketahui tanaman yang memiliki nama semanggi sangatlah banyak Karya batik ini memvisualisasikan tentang
di dunia ini, walaupun dari kesemua tanaman
tanaman semanggi yang hampir selalu terlihat
yang berjulukan semanggi tersebut memiliki
hidup
banyak.
bentuk yang tidak serupa sama persis namun
Tanaman semanggi yang berdaun banyak nampak
tanaman tersebut tetap memiliki satu nama yang
berkerumun
sama
dengan
jumlah
daun
(ngrembuyung)
yang
dan
seolah-olah
yaitu
semanggi.
Karya
batik
ini
berasal dari beberapa tanaman, padahal jika
menggambarkan
dilihat lebih seksama seluruh daun yang ada
memiliki tiga dan empat daun, walaupun berbeda
berasal dari satu tanaman saja.
dalam segi jumlah daun namun tanaman tersebut
Karya batik ini menampilakan perpaduan
tanaman
semanggi
yang
tetap memiliki nama yang sama yaitu tetap
antara warna biru muda, hijau muda, merah dan
bernama semanggi.
merah keunguan. Batik ini menampilkan warna
Karya
batik
ini
menampilkan
motif
yang terlihat lawas sehingga akan memunculkan
dengan bentuk dan isen-isen yang beragam
keunikkan tersendiri yang terlihat sangat berbeda
sehingga tidak terkesan monoton. Selain itu
jika dibandingkan dengan kain-kain modern saat
keindahan lain terdapat pada padu-padan warna
ini.
yang dihadirkan dalam karya ini, dalam karya ini Pada bagian klowong yang terdapat pada
penulis mencoba menghadirkan batik dengan
tangkai daun, penulis menghadirkan dua layer
warna yang kalem namun tetap terlihat kontras
berwarna yaitu warna putih dan warna merah.
dan bersemangat saat dipandang mata.
Batik yang dibuat telah dijahit menjadi gaun wanita
yang
dikombinasikan
dengan
Penulis menghadirkan perpaduan warna
kain
biru muda, coklat, ungu, hijau muda, kuning,
organdi. Gaun yang dibuat mengadopsi gaun
merah dan biru tua yang dipadukan secara apik
dengan model siluet A-line dress.
disesuaikan dengan isen-isen yang ada. Keunikan lain yang terdapat pada karya batik ini terdapat
10 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
pada bagian latar yang dibuat memiliki tekstur
ini adalah perpaduan warna pada bagian klowong
pecah-pecah namun tetap tidak terlihat terlalu
batik. Pada bagian klowong batik diberi warna
mencolok dan mengganggu motif utamanya.
hijau yang tetap serasi dengan bagian latar batik
Tekstur pecah-pecah diterapkan pada latar batik
agar tidak terkesan polos begitu saja.
agar menghindarkan kesan hampa pada bagian
6. Batik Beautiful
latarnya. 5. Batik Life
Karya
ini
memvisualisasikan
tentang
semanggi gunung. Karya batik ini menceritakan tentang semanggi gunung yang hidup menjalar di atas permukaan tanah dengan tangkai daun yang Karya
ini
memvisualisasikan
tentang
berdiri keatas. Selain itu dalam karya batik ini
tanaman semanggi (tapak itik). Karya ini
penulis menceritakan tanaman semanggi yang
menceritakan tentang tanaman semanggi tapak
sedang berbuah.
itik yang dapat hidup di darat maupun di air. Pada
Karya
ini
menggambarkan
bahwa
bagian tepi kain penulis menggambarkan tanaman
tanaman semanggi yang sangat dicari adalah
semanggi yang hidup diatas tanah atau di darat
tanaman semanggi yang berdaun empat, namun
yang daunnya sedang mekar pada siang hari dan
tanaman semanggi yang memiliki tida kelopak
mengatup ke atas pada malam hari.
daun juga memiliki keunikan dalam segi bentuk
Pada
bagian
penulis
daun yang sangat unik dan indah. Keindahan
semanggi
tersebut dapat terlihat dari tanaman semanggi
(tapak itik) yang hidup di air. Pada motif yang
yang hidup menjalar diatas tanah dengan daun-
menggamparkan semanggi tapak itik yang sedang
daun yang berdiri keatas, berkerumun berwarna
hidup di air, penulis menegaskannya dengan
hijau segar dengan bentuk yang sangat unik yaitu
pemberian
motif
gelembung
air.
menggambarkan
tengah
tentang
kain
tanaman
pendukung
yang
berupa
berbentuk seperti jantung terbalik. Selain itu
warna,
penulis
keunikan lain juga terdapat pada bentuk buah dari
menghadirkan warna yang sangat kontras yaitu
tanaman ini yang sering kali tidak diketahui oleh
perpaduan warna kuning, hijau ,biru muda dan
orang-orang.
Pada
segi
merah. Pada bagian motif, batik ini diisi dengan
Pada karya ini, penulis memadukkan
isen-isen berupa cecek dan isen-isen kreasi
warna kuning, hijau muda, biru muda, putih dan
lainnya. Keunikan lain yang terdapat pada batik
hitam sebagai warna latar. Dalam karya ini
Motif Daun Semanggi .... (Putri Utami) 11
dengan
bagian kerah gaun, penulis mengadopsi model
perpaduan warna yang sederhana namun tetap
kerah mandarin yang merupakan salah satu ciri
tajam saat dipandang mata. Keunikan lain yang
khas dari cheongsam dress.
terdapat pada batik ini selain pada segi motif dan
8. Batik Lucky Leaf
penulis
ingin
menghadirkan
batik
perpaduan warna adalah pada bagian klowong pada tangkai bunga yang dibuat patah-patah, sehingga menambah kesan yang sangat unik. 7. Batik Complete
Karya
ini
memvisualisasikan
tentang
tanaman semanggi berdaun empat yang dapat membawa
keberuntungan
bagi
pemiliknya.
Tanaman semanggi berdaun empat dalam karya Karya batik ini memvisualisasikan tentang
batik ini dilukiskan dengan isen-isen yang sangat
tanaman semanggi gunung dalam keadaan yang
indah
lengkap, sempurna dengan terdapatnya bunga dan
keistimewaan yang dimilikinya. Karya batik ini
buahnya. Motif dalam karya ini menceritakan
menghadirkan bentuk daun semanggi berdaun
tentang tanaman semanggi yang memiliki daun
empat degan jumlah yang lebih sedikit, yang
majemuk berjumlah tiga helai yang bergerombol,
banyak dikelilingi oleh semanggi berdaun tiga,
sedang berbunga dan memiliki buah yang terlihat
hal ini terinspirasi dari fakta yang menyebutkan
lengkap dan sangat indah.
bahwa keberadaan semanggi berdaun empat
Pada karya ini penulis memadukan warna biru muda, hijau muda orange kemerahan kuning
untuk
menggambarkan
tentang
sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan semanggi yang berdaun tiga.
dan ungu pada kain batik yang dibuat untuk
Karya batik ini menghadirkan warna-
memunculkan warna yang terkesan kontras dan
warna yang kontras namun tetap terlihat menarik,
tajam, dan mengkombinasikannya dengan kain
hal tersebut terlihat dari penggunaan warna
organdi warna orang yang selaras dengan warna
kuning yang berpadu dengan warna merah,
pada bagian motif yang berbentuk bunga. Pada
coklat, hijau dan warna putih pada bagian isen-
karya ini kain batik telah dijahit menjadi gaun
isen. Di antara perpaduan warna-warna tersebut,
wanita
kain
terdapat warna hijau yang memeliki hubungan
organdi. Gaun yang dibuat terinspirasi dari gaun
asal dengan warna kuning yang jika dipadukan
model directoire dress, cheongsam dress,dan
akan nampak harmonis. Penempatan isen-isen
pakaian tradisional korea yaitu hanbok. Pada
berupa putik merkah pada daun semanggi
yang
dikombinasikan
dengan
12 Jurnal Pendidikan Seni Kerajinan Edisi Januari Tahun 2016
menggambarkan mengenai
Pembuatan karya batik ini, keseluruhan
tanaman semanggi berdaun empat yang akan
prosesnya diawali dengan pembuatan motif
membawa kebahagiyaan dan keberuntungan bagi
alternatif terlebih dahulu, untuk mendapatkan
siapapun yang memilikinya. Isen-isen berupa
motif terpilih yang kemudian disusun menjadi
putik
pola.
baerukuran besar
yang
merkah
diibaratkan
sebagai
Tahapan
selanjutnya
adalah
proses
kebahagiaan dan keberuntungan yang memancar
persiapan alat dan bahan, pemotongan kain,
keberbagai arah.
memola/pengemalan, pencantingan, pewarnaan (celup dan colet), pelorodan, dan yang terakhir ialah melalui proses finishing. Karya batik yang
SIMPULAN DAN SARAN
dibuat ditampilkan dengan memadukan warna-
Simpulan Keseluruhan
motif
batik
tulis
yang
warna
kontras,
yang
diimbangi
dengan
tanaman
penggunaan variasi ukuran pada motif batik.
semanggi. Motif yang dibuat menggambarkan
Selain itu pada keseluruhan batik yang dibuat
tentang dua jenis tanaman semanggi yang ada di
penulis membubuhkan isen-isen pengisi motif
Indonesia yaitu semanggi/tapak itik (Marsilea
sehingga menambah daya tarik dari karya yang
crenata)
dibuat.
diciptakan ialah terinspirasi dari
dan
semanggi
gunung/daun
asam
Saran
(Oxcalis Coniculata Lin). Keseluruhan motif yang dibuat ialah
Perlu
adanya wujud
apresiasi
nyata
merupakan hasil dari stilisasi bentuk dari daun
terhadap batik tulis Indonesia agar keberadaanya
semanggi. Pada keseluruhan karya, motif utama
tidak tergerus oleh jaman dan dapat bersaing
dibuat dengan ukuran yang besar, sedangkan
dengan kain-kain khas dari negara lain di kancah
pada motif pendukung dibuat dengan ukuran
perdagangan internasional dewasa ini. Bentuk
yang lebih kecil. Karya batik tulis yang bermotif
apresiasi tersebut salah satunya dapat diwujudkan
daun semanggi ini dibuat untuk difungsikan
dengan tetap menjaga eksistensi batik Indonesia,
sebagai bahan sandang dalam pembuatan gaun
menciptakan motif-motif baru yang sebelumnya
wanita. Karya yang dihasilkan adalah berjumlah
belum pernah dibuat dan lain sebagainya supaya
delapan karya, enam karya berbentuk bahan
batik dapat tetap bertahan di era perdagangan
sandang dan dua karya telah dijahit menjadi gaun
global ini perlu adanya inovasi yang dilakukan
wanita. Kain batik yang dibuat kesemuanya
dalam segi warna dan penciptaan motifnya, salah
memiliki ukuran 250cm x 110cm. Adapun
satunya ialah dengan menciptakan batik dengan
delapan
motif daun semanggi sebagai gaun wanita.
karya
“Menutup”,
2)
tersebut Batik
adalah:
1)
Batik
“Langka”,
3)
Batik
“Berkerumun In A Dress”, 4) Batik “Satu Nama”,
DAFTAR PUSTAKA
5) Batik “Life”, 6) Batik “Beautiful”, 7) Batik
Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia.Yogyakarta: Prasista.
Complete In Mix And Match Dress, 8) Batik “Lucky Leaf”.