MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE A.
Tujuan
Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL. B.
Tools
a. MapInfo 10.5 b. PostgreSQL c. PostGIS
C.
Teori 1. Database Database merupakan kumpulan informasi yang ada di dalam komputer yang disimpan secara sistematis dan diperiksa menggunakan program untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Contoh-contoh software database diantaranya adalah Microsoft SQL Server. Oracle, MySQL, PostgreSQL, dan Microsoft Access. 2. PostgreSQL dan PostGIS PostgreSQL merupakan Sebuah Obyek-Relational Database Management System (ORDBMS) yang dikembangkan oleh Berkeley Computer Science Department. Sistem yang ditawarkan PostgreSQL diharapkan sanggup dan dapat mencukupi untuk kebutuhan proses aplikasi data masa depan. PostgreSQL juga menawarkan tambahan-tambahan yang cukup signifikan yaitu class, inheritance, type, dan function. Tambahan keistimewaan lain yang tidak dimiliki database management system (DBMS) yang lain berupa constraint, triggers, rule, dan transaction integrity, dengan adanya feature (keistimewaan) tersebut maka para pemakai dapat dengan mudah mengimplementasikan dan menyampaikan sistem ini (Yuliardi, 2010).
PostGIS adalah suatu program, tool, add-on, spatial database extender, spatial database engine, atau extension yang dapat menambah dukungan dalam pendefinisian dan pengelolaan (fungsional) unsur-unsur spasial bagi DBMS objek relasional PostgreSQL. PostGIS menambahkan dukungan untuk objek geografis memungkinkan query lokasi yang dijalankan di SQL. PostGIS menawarkan banyak fitur yang jarang ditemukan dalam database spasial pesaing lainnya seperti Oracle Locator / Spasial dan SQL Server (Ibrar Ahmed, 2015). PostGIS juga memiliki beberapa fitur-fitur dan fungsi spasial yang dapat dijelaskan sebagai berikut. 3.
Format dan Konversi Data GIS
SHP (Shapefile) Shapefile adalah format data vektor geospatial untuk software GIS yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research Institute) dengan spesifikasi yang terbuka untuk kepentingan interoperabilitas antar software GIS. Format data SHP atau shapefile merupakan format data vektor yang terkenal untuk software Sistem Informasi Geografis (SIG). SHP adalah format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data SHP disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur. Format data vektor ini berisi tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai, landmark, kode pos. Data fitur dan atribut akan disimpan dalam satu SHP. Banyak aplikasi GIS yang bersifat opensource ataupun proprietary dapat bekerja dengan shapefile. File ini menyimpan data geometri seperti point, line, dan polygon sehingga dapat dirender pada map GIS. Spesifikasi shapefile merupakan kumpulan beberapa file dengan tiga ekstensi utama yang mandatory/wajib yaitu *.shp, *.shx, *.dbf serta beberapa tambahan/optional file yang lain. Satu set shapefile ditunjukkan dengan nama file yang sama dengan ekstensi yang berbeda, misal jateng.shp, jateng.shx dan jateng.dbf, serta beberapa file optional lain. - .shp
: shape format, menyimpan data feature geometry.
- .shx : shape index format, index dari feature geometry memudahkan/mempercepat proses pencarian.
sehingga
- .dbf : attribute format, berisi table attribute dari tiap feature dalam dBaseIV formatUkuran data SHP dan file komponen DBF tidak dapat melebihi 2 GB ( atau231 bit ) - sekitar 70 juta fitur titik yang terbaik. 4. Tools
MapInfo
Tools yang digunakan yaitu : -
Universal Translator : digunakan untuk mengubah format data dari .tab ke .shp
-
Update Column
: digunakan untuk mengubah/menyamakan isi kolom dngan
kolom di table yang sama ataupun berbeda
dengan memakai kondisi yang ditetapkan. -
Append Row to Table : digunakan untuk memasukkan data pada satu tabel ke tabel lain.
D.
Cara Praktikum I. Add Data dan Update Data 1. Buat tabel baru dari menu New, centang kolom “Add To Current Mapper” klik “Create”. 2. Tambahkan field sebanyak yang dibutuhkan lalu klik “Create”. 3.
Untuk input data ke tabel yang baru gunakan fasilitas “append rows to table”, sehingga tampil gambar seperti berikut.
4. Tukar baris pertama dengan tabel yang ingin disalin datanya, dan baris kedua tabel penerima data, klik OK. * data akan ditambahkan pada kolom tabel * untuk melihat data isi dari layer tabel, klik kanan pada list nama tabel di “Layer Control”, lalu klik “Browse Table”, seperti gambar dibawah ini:
5.
Untuk update data dengan menggunakan fasilitas Update Column, dari menu Table klik “Update Column”.
6.
Pada kolom Table to Update masukkan nama tabel yang akan di update. Column to Update diisi kolom yang akan ditambah atau diubah isinya. Get Value From Table diisikan nama tabel acuan,
7. Klik join untuk untuk menyamakan kolom dengan baris yang akan diubah 8. Klik OK. 9. Isi calculate dengan value dan isi of dengan kolom yang akan diubah. 10. Data yang terubah hanya data per kolom, jadi lakukan terus hingga selesai.
II. Impor Data ke Database 1. Data yang akan di impor ke database (PostgreSQL) adalah data dengan tipe file ESRI Shape (*shp). untuk mengubah data dengan tipe .tab ke .shp digunakan 2. fitur Universal Translator pada MapInfo. 3. Peta yang sudah di register dan didigitasi di MapInfo akan di ubah tipe file-nya dengan cara pilih menu Tools – Universal Translator – Universal Translator
-
Pada kolom Source, pilih format file MapInfo TAB
-
Pilih file *.tab yang akan diubah
-
Pada kolom Destination, pilih format file “ESRI Shape”
-
Tentukan directory penyimpanan untuk file *.shp yang akan diubah
-
Klik OK.
4. Tunggu beberapa saat. Jika file berhasil diubah, maka akan keluar notifikasi Translation successful.
5. Save table dan data dengan tipe file *.shp dapat dilihat pada direktori yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Langkah selanjutnya yaitu meng-import data spasial dengan tipe file *.shp ke dalam database PostgreSQL dengan menggunakan PostGIS. Sebelum melakukan import ke database, database telah dibuat terlebih dahulu pada database PostgreSQL dengan menggunakan template “postgis_21_sample”.
-
Pada bagian properties “Name” untuk nama database, dan Owner yaitu postgres
-
Pada bagian Definition, template isikan dengan postgis_21_sample
-
Klik OK.
7. Untuk mengimport ke dalam database, lakukan koneksi ke database dengan klik View connection details. Kemudian masukkan username, password, server host,
serta koneksi ke database berhasil atau tidaknya. Jika berhasil lanjut pada tahap berikutnya. *Praktikan harus mengingat password dan username saat pertama kali menginstal
8. Pilih file yang telah diubah sebelumnya (file *.shp) dengan klik tombol “Add File”. Kemudian klik “Open”. Untuk meng import ke database.
9. Klik tombol “Import” dan tunggu beberapa saat.
10. Jika data berhasil di import, akan terlihat pemberitahuan pada kolom Log Window
Instruksi Praktikum Lakukan konversi data ke database (PostgreSQL) pada digitasi yang dilakukan pada praktikum kedua.