Praktikum Pemasaran Berbasis Web
MODUL 2
PHP (Kontrol, Fungsi, Array)
Laboratorium Komputer STIMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 2016
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
Pertemuan 1 1.1 Tujuan : 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengenai Kontrol program, fungsi dan Array 2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan Kontrol, fungsi dan Array dalam latihan, tugas dan website 1.2 Materi : 1. Mengontrol Alur Program 2. Membuat fungsi 3. Bekerja dengan Array 1.3 Mengontrol Alur Program (Control Flow) Beberapa control flow yang tersedia dalam PHP : . Percabangan (branching) . Perulangan (looping) 1.3.1 Percabangan Percabangan, atau sering disebut juga dengan istilah decision-making, memungkinkan aplikasi untuk memeriksa isi suatu variabel atau hasil perhitungan ekspresi dan mengambil tindakan yang sesuai. Ada dua jenis percabangan, dipilih berdasarkan kriteria pemeriksaan dan jumlah pilihan yang tersedia. a. If yaitu untuk membuat percabangan berdasarkan kondisi tertentu yang telah terpenuhi. If memiliki bentuk umum seperti berikut : If (kondisi) kode akan dijalankan jika kondisi bernilai benar / true Contoh : b. If –else digunakan sebagai alternative untuk urutan perintah yang harus dilakukan apabila terdapat proses lebih dari satu. Else adalah bagian dari urutan perintah yang musti dikerjakan apabila hasil dari ekspresi pada if bernilai false. If-else memiliki bentuk umum seperti berikut : If(Kondisi) kode akan dijalankan jika kondisi bernilai benar else kode akan dijalankan jika kondisi bernilai salah
Contoh :
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
c. If-elseif-else dapat digunakan untuk memilih salah satu dari blok kode yang akan dijalankan If-elseif-else memiliki bentuk umum seperti berikut : If(Kondisi) kode akan dijalankan jika kondisi bernilai benar; elseif(kondisi2) kode akan dijalankan jika kondisi berikutnya bernilai benar else; Kode yang dijalankan ketika kondisi bernilai salah;
Contoh :
d. Switch-case digunakan untuk menggantikan struktur if yang memiliki terlalu banyak kondisi Switch-case memiliki bentuk umum seperti berikut : Switch(x){ Case label1: Kode yang akan dijalankan jika nilai x=label1; break; Case label2: Kode yang akan dijalankan jika nilai x=label2; break; ... Default: Kode yang akan dijalankan jika nilai x nilainya tidak sama dengan labrl1 dan label2; }
Contoh :
1.3.2 Perulangan a. While perulangan yang digunakan untuk menjalankan suatu blok kode selama kondisi terpenuhi While memiliki bentuk umum seperti Contoh : berikut : While (kondisi) ";
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
$i++;
} ?> b. Do…While statemen perulangan yang akan selalu dijalankan pada sebuah blok kode dan berhenti sampai kondisi tidak lagi dapat terpenuhi. Do…While memiliki bentuk umum Contoh : seperti berikut : Do { "; } while ($i<=5); ?> c. For statemen perulangan yang digunakan jika anda telah mengetahui berapa kali perulangan dilakukan. For memiliki bentuk umum seperti Contoh : berikut : For(init; kondisi; increment) "; } ?> d.Foreach statemen yang digunakan pada tipe array atau larik. Foreach memiliki bentuk umum seperti Contoh : berikut : Foreach($array as $value) "; } ?> 1.4 Membuat Fungsi Fungsi adalah bagian kode Program PHP yang berfungsi untuk melaksanakan tugas – tugas spesifik tertentu. Dengan menggunakan fungsi, kode program bisa lebih mudah dibaca, dipahami, dipelihara dan digunakan ulang untuk keperluan lain.
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
1.4.1 Jenis Fungsi • Fungsi yang tidak mengembalikan nilai adalah fungsi yang hanya melakukan proses tertentu , tidak menghasilkan nilai. Cirinya, dalam fungsi tersebut tidak memiliki perintah return. Contoh : pemrograman PHP + Oracle ” } ?> Fungsi diatas berguna untuk mencetak suatu teks ke halaman web. Artinya, didalam proses tersebut tidak terdapat suatu perhitungan atau manipulasi string yang menghasilkan nilai tertentu • Fungsi yang mengembalikan nilai , nilai $hasil tersebut selanjutnya akan dikembalikan oleh fungsi (melalui perintah return) untuk digunakan pada saat fungsi tersebut dipanggil. Pada saat contoh
} ?>
Fuction gabungString($kiri, $kanan) { $gabungan = $kiri , $kanan; Return $gabungan;
1.4.2 Mendefinisikan dan Memanggil Fungsi Untuk mendefinisikan suatu fungsi dalam PHP, bentuk umumnya sebagai berikut : Function nama_fungsi() { isi fungsi ; }
Untuk menggunakan fungsi yang telah dicontohkan sebelumnya (1.4.1), kita perlu memanggil fungsi tersebut. Adapun cara pemanggilannya sebagai berikut :
Untuk fungsi yang tidak mengembalikan nilai, cukup tuliskan nama fungsinya dan daftar parameternya (bila ada) Contoh : cetak_judul() //memanggil fungsi untuk mencetak judul
Untuk fungsi yang mengembalikan nilai, sediakan variable bantu untuk menampung nilai kembalian fungsi. Bisa juga dengan memproses hasil dari fungsi tersebut. Contoh : //menggunakan variable bantu $hasil = gabungString(“ini adalah”, kalimat lengkap.”); echo $hasil; //diproses langsung echo gabungString(“ini adalah”,”kalimat lengkap.”);
1.4.3 Fungsi Bersarang PHP juga mendukung fungsi bersarang (nested function) atau fungsi dalam fungsi. Berikut contohnya :
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
Function outer ($a) { Function inner ($b) { Echo “there $b” } Echo “ $a, hello”; } Outer(“well”); Inner(“reader”); 1.4.4. Melewatkan Parameter ke dalam Fungsi Parameter adalah nilai yang dilewatkan kedalam suatu fungsi. Gunanya agar fungsi tersebut memperoleh nilai dinamis sesuai argument yang diisi pada saat pemanggilan fungsi. Terdapat dua cara melewatkan parameter : a. Pass by value Argument yang dilewatkan harus berupa ekspresi valid. Ekspresi tersebut selanjutnya akan diproses didalam fungsi dan hasil prosesnya biasanya berupa nilai akan dikembalikan sebagai retrun value, Contoh : Function KaliDua($nilai){ $nilai = $nilai << 1; Return $nilai; } b. Pass by reference Argumen berupa variable. Selain itu, pada saat pendifinisian fungsinya, kita harus membubuhkan tanda ampersand (&) di depan parameter bersangkutan. Contoh : Function KaliDua(&$nilai){ $nilai = $nilai << 1; Return $nilai; } Contoh pemanggilannya : $a=3; $KaliDua($a); Echo $a 1.4.5 Membuat Parameter Default Adalah parameter yang pada saat dilewatkan telah memiliki nilai default . Untuk menentukan nilai default tersebut, gunakan operator assignment. Contoh : Function KaliDua($niali = 1) { Return $nilai <<1; } Pada saat kita memanggil fungsi KaliDua() tanpa mengisikan nilai argument ke dalamnya, maka nilai yang dianggap sebagai argument adalah 1. 1.4.6 Nilai yang dikembalikan oleh Fungsi (Return Value)
Fungsi yang mengembalikan nilai tunggal
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
Function return_one() { Return; } Fungsi yang mengembalikan nilai lebih dari satu Function return_multiple() { Return array(“pras”,46); } 1.5 Bekerja dengan Array Array adalah kumpulan beberapa data yang disimpan dalam satu variabel. Jadi, berbeda dengan variabel sebelumnya yang hanya menyimpan satu nilai saja, array dapat menampung lebih dari satu nilai. 1.5.1 Jenis Array dalam PHP Array berindeks adalah array yang berindeks menggunakan angka/nomor maupun karakter yang sifatnya berurutan. Contoh : 101 88 100 90 70 $A[0] $A[1] $A[2] $A[3] $A[4] Array Asosiatif adalah array yang diindeks berdasarkan nama tertentu Contoh : 101 88 100 90 70 $A[“nol”] $A[“satu”] $A[“dua”] $A[“tiga”] $A[“empat”] Sebenarnya perbedaan antara array berindeks dan array asosiatif hanya terletak pada penamaan indeksnya saja. 1.5.2 Membuat Array Untuk membuat array, anda hanya perlu memasukkan nilai ke setiap elemennya. Sebagai contoh, jika anda membuat array dengan nama $mobil, maka bisa dideklarasikan seperti berikut : $mobil[0] = “toyota”; $mobil[1] = “suzuki”; $mobil[2] = “honda”; Atau bisa dideklarasikan seperti berikut : Untuk array berindeks $suku = array (“jawa”, “sunda”, “batak”, “minang”, “dayak”); Untuk array asosiatif $pegawai = array (“dirut” => “fredi”, “manajer” => “santoso”, “marketing” => “shinta”,) 1.5.3 Mengakses Elemen Array Cara mengakses elemen array dengan menempatkan nilai yang diakses ke dalam suatu variable atau dapat juga langsung diproses dalam perhitungan maupun langsung ditampilkan
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
Contoh : Array berindeks $asal = $suku[0]; Echo $asal;
Array asosiatif $direktur = $pegawai[“dirut”]; Echo “Direktur perusahaan: $direktur”;
1.5.4 Menggunakan Pengulangan untuk mengakses elemen array Anda bisa menggunakan jenis perulangan apa saja untuk mengakses elemen array. Namun, untuk jeniss array asosiatif, biasanya jenis pengulangan yang paling lazim digunakan adalah foreach Contoh : For ($i=0; $i<sizeof($suku); $i++) { Echo $suku[$i] . “
”; } Foreach ($pegawai as $jabatan => $nama){ Echo “$jabatan: $nama” . “
”; } 1.5.5 Memodifikasi Array Memodifikasi disini adalah niali elemen array itu bisa dirubah sesuai dengan kebutuhan kita. Contoh : "; echo $a[1]. "
"; $a[0] = 100; $a[1] = 200; echo $a[0] . "
"; echo $a[1]; ?> 1.5.6 Mengurutkan Array PHP menyediakan beberapan fungsi untuk mengurutkan elemen array. Ada beberapa fungsi yang disediakan bisa di gunakan sesuai dengan kebutuhan. a. Fungsi Sort() Akan mengurutkan array berdasarkan nilai elemnnya Contoh : demo mengurutkan array ". "menggunakan fungsi sort()"; } judul(); $suku = array("jawa", "sunda", "batak", "minang", "dayak"); echo "<strong> sebelum diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
}
echo "$key : $value " . "
";
sort($suku); echo "
<strong>setelah diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key: $value" . "
"; } ?> b. Fungsi assort() Untuk mengurutkan elemen – elemen pada array asosiatif. Contoh : demo mengurutkan array ". "menggunakan fungsi asort()"; } judul(); $suku = array('0' => "jawa", '1' => "sunda", '2' => "batak", '3' => "minang", '4' => "dayak"); echo "<strong> sebelum diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key : $value " . "
"; }
asort($suku);
echo "
<strong>setelah diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key: $value" . "
"; } ?> c. Fungsi ksort() Fungsi yang satu ini adalah mengurutkan elemen array brdasarkan kunci (key) atau indeksnya. Contoh : demo mengurutkan array ". "menggunakan fungsi ksort()"; } judul(); $suku = array('nol' => "jawa", 'satu' => "sunda", 'dua' => "batak", 'tiga' => "minang", 'empat' => "dayak"); echo "<strong> sebelum diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key : $value " . "
"; } ksort($suku);
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
echo "
<strong>setelah diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key: $value" . "
"; } ?> d. Fungsi rsort() Contoh : demo mengurutkan array ". "menggunakan fungsi ksort()"; } judul(); $suku = array('nol' => "jawa", 'satu' => "sunda", 'dua' => "batak", 'tiga' => "minang", 'empat' => "dayak"); echo "<strong> sebelum diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key : $value " . "
"; } rsort($suku); echo "
<strong>setelah diurutkan :
"; foreach ($suku as $key => $value){ echo "$key: $value" . "
"; } ?>
1.6 TUGAS
Buatlah sebuah form buku tamu dengan desain anda atau minimal seperti gambar dibawah Ini
[email protected]
Praktikum Pemasaran Berbasis Web
Kemudian entrikan data anda
Dan akan menghasilkan outputan minimal seperti ini
[email protected]