D). Beberapa model persediaan di atas, tidak ada yang mempertimbangkan adanya produk cacat yang dikirim oleh pemasok kepada pembeli. Lin (2010) mengembangkan sebuah model persediaan stokastik terintegrasi pada supplier-retailer. Pada penelitian ini, Lin mempertimbangkan adanya produk cacat yang diproduksi oleh supplier untuk retailer. Dengan pertimbangan tersebut, retailer melakukan inspeksi terhadap produk yang datang dengan kecepatan tertentu (x), sehingga pada proses tersebut menimbulkan biaya inspeksi (s). Jika ukuran lot pengiriman adalah sebesar DT dan di dalam setiap satu lot pengiriman yang tiba di retailer terdapat produk cacat dengan persentase tetap yaitu g, maka besarnya produk cacat yaitu gDT dan besarnya produk tidak cacat adalah (1 - g)DT.
dihasilkan dari sistem produksi dan tingkat produksi yang terkontrol akan diteliti lebih dalam. Adanya f leksibilitas sistem untuk menentukan tingkat produksi optimal tentunya akan membantu supplier untuk mengelola berapa jumlah batch yang harus diproduksi dengan memperhatikan jumlah produk cacat yang dihasilkan.
104
PENGEMBANGAN MODEL Penelitian ini membahas tentang model persediaan JELS pemasok tunggal pembeli tunggal untuk produk tunggal dimana permintaan produk pada pembeli bersifat stokastik dan berdistribusi normal. Tingkat produksi pada pemasok dapat dikontrol berdasarkan kebutuhan tertentu, misalnya permintaan yang meningkat dari periode sebelumnya. Besarnya tingkat produksi bervariasi dan terbatas di antara Pmin dan P max (P min
D q = lot size per pengiriman dari pemasok ke pembeli m = frekuensi pengiriman per q dari pemasok ke pembeli (m ∈ positive integer) S = biaya setup per production run A = biaya pemesanan per periode pada pembeli F = biaya transportasi per periode dari pemasok ke pembeli b = lama waktu peng iriman dari pemasok ke pembeli g = persentase produk cacat setiap pengiriman, 0 ≤ g <1 x = kecepatan inspeksi C = biaya inspeksi per unit pada pembeli hv = biaya simpan per unit per tahun pada pemasok Hb1 = biaya simpan produk tidak cacat per unit per tahun pada pembeli Hb2 = biaya simpan produk cacat per unit per tahun pada pembeli v = biaya perawatan produk cacat per unit p = biaya backorder per unit k = safety factor T = review period a1 = biaya produksi tetap per unit a2 = biaya produksi variabel per unit Fungsi tujuan dari penelitian ini adalah ekspektasi total biaya gabungan (TCj) yang terdiri dari total biaya persediaan pemasok (TCv) dan total biaya persediaan pembeli (TCb). Formulasi Biaya Pemasok Total ekspektasi biaya pemasok didapatkan dari penjumlahan beberapa komponen biaya, 106
diantaranya yaitu biaya setup produksi (SvC), biaya produksi (PC), biaya penyimpanan pemasok (HCv), biaya perawatan produk cacat (TdC). Biaya penyimpanan pada pemasok mengacu pada penelitian Lin (2010) :
..............(1) = biaya produksi variabel per unit
Fungsi tujuan dari penelitian ini adalah ekspektasi total biaya gabungan Total ekpektasi biaya pemasok dapat total biaya persediaan pemasok (TCv) dan total biaya persediaan pembeli ( diformulasikan dengan menambahkan biaya setup
produksi, biaya produksi, dan biaya perawatan Formulasi Biaya Pemasok produk cacat, sehingga didapatkan formulasi 2 Total ekspektasi biaya pemasok didapatkan dari penjumlahan bebe sebagai berikut : diantaranya yaitu biaya setup produksi ( , biaya produksi ( , biaya (
, biaya perawatan produk cacat (TdC). Biaya penyimpanan pada p
penelitian Lin (2010) :
. .....(2)
Total ekpektasi biaya pemasok dapat diformulasikan dengan mena
produksi, biaya produksi, dan biaya perawatan produk cacat, sehingga Formulasi Biaya Pembeli sebagai berikut : Total ekspektasi biaya pembeli didapatkan dari penjumlahan biaya pemesanan (OC), biaya transportasi (TrC), biaya penyimpanan (HCb), biaya shortage (ShC), dan biaya screening (ScC). Formulasi Biaya Pembeli Biaya penyimpanan pembeli mengacu pada Total ekspektasi biaya pembeli didapatkan dari penjumlahan biaya p penelitian Lin (2010), dimana mencakup biaya transportasi ( produk ), biayatidak penyimpanan ( ) dan ), biaya shortage ( ), dan penyimpanan cacat (HC biaya b1
penyimpanan produk cacat mengacu (HCb2): pada penelitian Lin (2010), dim Biaya penyimpanan pembeli penyimpanan produk tidak cacat
dan biaya penyimpanan produk c
..............................(3)
......................................(4)
6 Formulasi ekspektasi jumlah backorder mengacu pada penelitian Lin (2010). Adapun besarnya biaya shortage merupakan perkalian
Jurnal Teknik Industri, Vol. 15, No. 2, Agustus 2014: 103–111
biaya backorder (p)jumlah dengan ekspektasi jumlah METODOLOGI SOLUSI Formulasi ekspektasi backorder mengacu pada penelitian Lin (2010). Adapun besarnya backorder dalam satu periode yang ditunjukkan biaya shortage merupakan perkalian biaya backorder ) dengan Dalam ekspektasisub jumlah babbackorder ini akan dikembangkan dalam persamaan 5 berikut ini : metodologi solusi untuk mencari solusi optimal dalam satu periode yang ditunjukkan dalam formulasi berikut ini : Formulasi ekspektasi jumlah backorder mengacu pada penelitian Lin (2010). Adapun besarnya dari variabel keputusan biaya total gabungan biaya shortage merupakan perkalian biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah backorder TCj(m*,P*,T*). Dengan nilai m yang tetap, maka ............................(5) dalam satuDimana periode: yang ditunjukkan dalam formulasi berikut ini : TCj(m*,P*,T*) akan mencapai nilai minimum Dimana : pada titik (P,T) yang memenuhi persamaan 9 dan Dengan Fs (k) merupakan cumulative distribution function dari safety factor k dan fs (k) 10 secara simultan. Formulasi ekspektasi backorder pada penelitian Lin distribusi (2010). Adapun merupakan probabilityjumlah density function mengacu dari safety factor k untuk normalbesarnya standar Dimana : ..........................(6) biaya shortage merupakan perkalian biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah backorder Formulasi ekspektasi jumlah backorder mengacu pada penelitian Lin (2010). Adapun besarny dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 1. Dengan Fs (k) merupakan cumulative distribution function dari safety factor k dan fs (k) ..........................................(9) ackorder mengacu Dengan padaDengan penelitian Linyang (2010). Adapun besarnya Fs (k) merupakan cumulative dalam satu periode ditunjukkan dalam formulasi berikut inidan : biaya biaya shortage merupakan perkalian biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah backorde menambahkan biaya pemesanan, biaya transportasi, screening didapatkan merupakan probability density function dari safety factor k untuk distribusi normal standar distribution function dari safety factor k dan fs kalian biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah backorder formulasi total ekspektasi biaya pembeli sebagai berikut : dalam satu periode yang ditunjukkan dalam formulasi berikut ini : dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 1. density function dari (k) merupakan probability dan ukkan dalam formulasi berikut ini : Formulasi ekspektasi jumlah backorder mengacu pada Lin (2010). Adapun besarnya Dengan menambahkan pemesanan, biaya transportasi, danpenelitian biaya screening didapatkan safety kbiaya untuk distribusi normal standar Dimanafactor : biaya shortage merupakan perkalian biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah backorder formulasidengan total ekspektasi biaya pembeli sebagai berikut rata-rata 0 dan standar deviasi 1.: Dengan Fs (k) merupakan cumulative distribution Dimana : function dari safety factor k dan fs (k) ........................................(10) Biaya Total i jumlah backorderFormulasi mengacu penelitian Lin (2010). Adapun besarnya Dengan menambahkan biaya pemesanan, dalam satu pada periode yangGabungan ditunjukkan dalam formulasi berikut ini : merupakan probability density function dari safety factor k untuk distribusi normal standar function dari safety factor k dan fs ( Dengan Lin Fs (k) merupakan cumulative distribution Formulasi jumlah mengacu pada penelitian Adapun besarnya biaya transportasi, dan biaya screening didapatkan Biaya total backorder gabungan untuk pemasok danbackorder pembeli (2010). diformulasikan dengan menjumlahkan pakan perkalianekspektasi biaya backorder ) dengan ekspektasi jumlah dengan rata-rata standar deviasi umulative function dari0 dan safety factor k dan1. fs )(k) merupakan probability density function dari safety factor k untuk distribusi normal stand biaya distribution shortageformulasi merupakan perkalian biaya backorder dengan ekspektasi jumlah backorder total ekspektasi biayadan pembeli sebagai total ekpektasi biaya pada pemasok pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut : ang ditunjukkan dalam formulasi berikut ini : Formulasi Biaya Total Gabungan Dengan menambahkan biaya pemesanan, biaya transportasi, dan biaya screening y function dari safety factor k untuk distribusi normal standar dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 1. didapatkan berikut Variabel Keputusan P Dimana :: ditunjukkan dalam satu periode yang dalamAdapun formulasi berikut ini : ackorder mengacu pada penelitian Lin (2010). besarnya Biaya formulasi total gabungan untuk pemasok dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan total ekspektasi biaya pembeli sebagai berikut : deviasi 1. Dengan menambahkan biaya pemesanan, biaya transportasi, dan biaya screening didapatka + dari variabel Dengan) dengan Fs (k) ekspektasi merupakanjumlah cumulative distribution function dariPenentuan safety factornilai k danoptimal fs (k) alian biaya backorder backorder totalbiaya ekpektasi biaya pada dan pembeli. Formulasinya sebagai berikut : pemesanan, transportasi, danpemasok biaya screening didapatkan formulasi adalah total ekspektasi biaya pembeli sebagai berikut : P (tingkat produksi) dilakukan merupakan density function dari safety factor kkeputusan untuk distribusi normal standar dalam formulasi berikut iniprobability : akkan pembeli sebagai berikut : Dimana : penurunan parsial pertama pada persamaan rata-rata 0 dan standar deviasifactor 1. k dan fs (k) upakan cumulativedengan distribution function dari safety + TC (m*,P*,T*) P yang memenuhi Formulasi Biaya Total Gabungan Dengan Fs (k) merupakan cumulative distribution function dari safety factor k dan screening fs (k)terhadap menambahkan biaya distribusi pemesanan,normal biaya...(7) transportasi, danj biaya didapatkan ity density functionDengan dari safety factor k untuk standar METODOLOGI SOLUSI persamaan 9. Biayadensity total ekspektasi gabungan untuk pemasok dan dengan merupakan function biaya dari pembeli safety factor k pembeli untuk Biaya distribusi normal standar menjumlahkan Formulasi Total Gabungan total sebagai berikut : diformulasikan n standar deviasiprobability 1.formulasi Didapatkan formulasi Dalam sub bab ini akan dikembangkan solusi metodologi solusi untuk mencari solusi tingkat optimal produksi optimal ekpektasi biaya pada dan pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut : dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahka denganpemesanan, rata-ratatotal 0 dan standar deviasi 1.danpemasok ngan Biaya total gabungan untuk berikut: pemasok kan biaya biaya transportasi, biaya screening didapatkan (P*) sebagai mulative distribution function dari safety factor k dan fs (k) dari variabel keputusan biayaGabungan total gabungan . Dengan nilai m yang tetap, maka Formulasi Biaya Total Dengan menambahkan biaya pemesanan, biaya transportasi, biayabiaya screening didapatkan kfunction pemasok dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan METODOLOGI SOLUSI total dan ekpektasi pada pemasok dan pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut : ktasi biaya pembeli sebagai berikut : distribusi dari safety factor k untuk normal standar + Biaya total gabungan untuk pemasok dan TC ) akan mencapai nilai pada solusi titik (P,T) memenuhi formulasi totalFormulasinya ekspektasi pembeli sebagai berikut : Dalam sub akan dikembangkan solusi metodologi untukyang mencari solusi optimal asok adalah sebagai berikut :minimum j( bab inibiaya eviasidan 1. pembeli. Formulasi Biaya Total Gabungan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan . .............................(11) + dari variabel keputusan biaya total gabungan . Dengan nilai m yang tetap, maka emesanan, biaya transportasi, dan biaya screening didapatkan dan Biaya secara simultan. total gabungan untuk pemasok dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan total ekpektasi biaya pada pemasok dan pembeli. + pembeli sebagai berikut : TC ( ) akan mencapai nilai minimum pada titik (P,T) Formulasinya ditunjukkan padadan persamaan 9. yang memenuhi j total ekpektasi biaya pada pemasok pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut : otal Gabungan Variabel Keputusan P Penurunan parsial kedua TCj(m*,P*,T*) Biaya Total Gabungan METODOLOGI SOLUSI unganFormulasi untuk pemasok dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan terhadap P dilakukan untuk membuktikan bahwa Penentuan nilaisimultan. optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan dan secara + solusi optimal Biaya total gabungan untuk pemasok dan pembeli diformulasikan dengan menjumlahkan Dalam sub bab ini akan dikembangkan solusi metodologi solusi untuk mencari METODOLOGI SOLUSI pada pemasok dan pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut : besarnya P optimal yang dicari menggunakan pertama pada persamaan terhadap P yang memenuhi . Variabel parsial Keputusan Pkeputusan total ekpektasi biayavariabel pada pemasok dan biaya pembeli. Formulasinya adalah sebagai berikut dari total gabungan . Dengan mparsial yang tetap, maka Dalam sub babpenurunan ini akan :nilai dikembangkan solusi metodologi solusi untuk mencari solusi optim pertama adalah terbukti gan + Penentuan nilai optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan benarbiaya optimal memenuhi ketentuan solusi metodologi solusi untukdengan mencari solusi optimal daripada variabel keputusan total dengan gabungan . Dengan nilai m yang tetap, mak kembangkan pemasok dan pembeli TCj( diformulasikan ) akan mencapai menjumlahkan nilai minimum titik (P,T) yang memenuhi + parsial pertama pada .persamaan . totaldan gabungan Dengansebagai nilai mberikut yang tetap, maka P7 yang memenuhi sok pembeli. Formulasinya adalah : terhadap TCj( ) akan mencapai nilai minimum pada titik (P,T) yang memenuhi METODOLOGI SOLUSI dan secara simultan. ........................................(12) nilai minimum pada (P,T)sub yang + titik Dalam babmemenuhi ini akan dikembangkan solusi metodologi solusi untuk mencari solusi optimal + dan secara simultan. Variabel Keputusan P dari variabel keputusan biaya total gabungan . Dengan nilai m yang tetap, maka OLUSI 7 multan. serta dan T tetap. Penentuan nilai optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan Variabel Keputusan P nilai m METODOLOGI SOLUSI ni akan dikembangkan solusi metodologi solusi untuk mencari solusi optimal TCj( ) akan mencapai nilai. ......................(8) minimum pada titik (P,T) yang memenuhi Penentuan nilai optimal variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penuruna Dalam bab ini pertama akan dikembangkan solusi solusi untuk mencari solusidari optimal parsial pada persamaan terhadap P yang memenuhi . san biaya total sub gabungan . Dengan nilaimetodologi m yang tetap, maka ri variabel keputusan dilakukan penurunan dari variabel keputusan biayaproduksi) total gabungan . Dengan nilaipada m yang tetap, maka danP (tingkat secara simultan. parsial pertama persamaan terhadap P yang memenuhi . ....(13) mencapai nilai minimum pada titik (P,T) yang memenuhi nmbangkan solusiterhadap P yang memenuhi . metodologi solusi untukminimum optimal TCj( ) Variabel akan mencapai nilai pada titik (P,T) 7yang memenuhi Keputusan Pmencari solusi secara simultan. otal gabungan . Dengan nilai m yang tetap, maka Penentuan nilai optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan 7 dan secara simultan. n P pertama persamaan terhadap P yang memenuhi . 7 parsial nilai minimum pada titik (P,T) yangpada memenuhi Variabel Keputusan P optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan ultan. Penentuan nilai optimal dari variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan persamaan terhadap P yang memenuhi . Sejati, dkk.: Model persediaan pemasok-pembeli dengan produk cacat 107 parsial pertama pada persamaan terhadap P yang7 memenuhi .
i variabel keputusan P (tingkat produksi) dilakukan penurunan 7 terhadap P yang memenuhi . 7
Variabel Keputusan T Penentuan nilai optimal dari variabel keputusan T (review period) dilakukan penurunan parsial pertama pada persamaan TCj(m*,P*,T*) terhadap T.
..................................................................(17)
Langkah 4 : Menghitung nilai P dengan mensubstitusikan nilai P0 dan T0 ke dalam formulasi berikut ini :
. ...... (18) Langkah 5 : M e n g h i t u n g T d e n g a n mensubstitusikan nilai P dan T0 ke dalam formulasi berikut ini
..............................(14) Dengan menggunakan persamaan 10 didapatkan formulasi tingkat produksi optimal (T*) sebagai berikut:
..................................................................(15)
Pencarian solusi terhadap nilai m*, P* dan T* untuk mendapatkan total biaya persediaan gabungan yang minimum dapat dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. Algoritma yang dibuat mengacu pada algoritma yang telah dikembangkan oleh Jauhari dkk. (2011). Langkah 1 : Menetapkan n=1 dan TC (n-1) =∞ Langkah 2 : Menghitung nilai P awal dengan formulasi sebagai berikut :
.................................(16)
..................................................................(19)
Langkah 6 : Membandingkan nilai Tsebelum den g a n T s e s u d a h d a n P s e b e lum dengan Psesudah, jika nilai Tsebelum dengan Tsesudah dan Psebelum dengan Psesudah sudah konvergen, maka iterasi untuk nilai n yang sama dihentikan. Sebaliknya, jika belum maka iterasi dilanjutkan hingga nilai T dan P konvergen. Langkah 7 : Menghitung nilai TCtotal dengan memasukkan hasil perhitungan nila i T dan P yang suda h konvergen ke dalam formulasi TCtotal berikut ini :
Langkah 3: Langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya Tawal dengan cara mensubstitusikan besarnya P 0 ke da la m formulasi T 0 , dimana pada formulasi tersebut telah dihilangkan variabel T di dalamnya.
108
..................................................................(20)
Jurnal Teknik Industri, Vol. 15, No. 2, Agustus 2014: 103–111
D d S A F C hv Hb1 Hb2 p a1 a2 v b g x
Langkah 8 : Selanjutnya dilakukan iterasi lagi mulai dari langkah 1 dengan (m+1) • Jika hasil TCm+1 lebih besar dari TCm, maka iterasi dihentikan. • Jika hasil TCm+1 lebih kecil dari TCm, iterasi dilanjutkan dengan penambahan nilai m menjadi (m+1) dan iterasi akan berhenti jika TCm+1 lebih besar dari TCm CONTOH NUMERIK Contoh numerik yang akan diberikan mengacu pada model Jauhari dkk. (2011).
= 1000 unit/tahun = 5 unit/tahun = $ 400/setup = $ 50/pemesanan = $ 25/pengiriman = $ 5/unit = $ 3/unit = $ 5/unit = $ 4/unit = $ 15/unit = $ 2500/unit = $ 0.0004/unit = $ 5/unit = 0,0833/pengiriman = 0,5 = 3000 unit per inspeksi
Tabel 1. Pengaruh Persentase Produk Cacat terhadap Model
Frekuensi Pengiriman (Kali/periode) Review Period (Hari) Tingkat Produksi (Unit/periode) Biaya Perawatan Produk Cacat ($) Total Biaya Pemasok ($) Total Biaya Pembeli ($) Total Biaya Gabungan ($) B. Simpan Tidak cacat (HCb1) ($) B. Simpan cacat (HCb2) ($) Total Biaya Simpan Pembeli ($)
Persentase Cacat (g) 0,2 0,3 0,4 9 9 9 31 31 31 1500 1500 1500 1.000,00 1.500,00 2.000,00 4.449 4.949 5.448 5.564 5.553 5.542 10.013 10.502 10.990 168 147 127 22 34 45 190 181 172
0,1 9 30 1500 500,00 5.950 5.574 9.524 188 11 199
0,5 8 34 2113 2500,00 5.643 5.515 11.158 133 71 204
Tabel 2. Pengaruh Variasi Standar Deviasi Permintaan terhadap Model s
m
T
P
5 10 15 20 25 30
9 9 6 6 6 5
0,084 0,085 0,118 0,118 0,118 0,136
1500 1500 2624 2622 2621 2678
Biaya Pembeli ($) 5.553 5.561 5.557 5.564 5.570 5.587
Biaya Pemasok ($) 4.949 4.948 4.698 4.698 4.698 4.689
Biaya Gabungan ($) 10.502 10.509 10.255 10.262 10.269 10.275
Biaya Pembeli ($) 2.910,80 4.265,40 5.586,70 6.899,90 8.211,80
Biaya Pemasok ($) 2.643,10 3.682,80 4.688,60 5.644,10 6.534,70
Biaya Gabungan ($) 5.553,90 7.948,20 10.275,30 12.544,00 14.746,50
Tabel 3. Pengaruh Variasi Permintaan terhadap Model D 500 750 1000 1250 1500
m 4 4 5 7 10
T
P
0,22 0,18 0,14 0,10 0,08
2832 2790 2678 2491 2158
Sejati, dkk.: Model persediaan pemasok-pembeli dengan produk cacat
109
k = 1,645 y(k) = 0,561 Solusi optimal yang didapatkan berdasarkan perhitungan contoh numerik menggunakan program Matlab 2009a, yaitu m = 8 kali, T = 34 hari, P = 2113 unit/periode dan total biaya gabungan $11.158. Tabel 1 memberikan gambaran mengenai pengaruh persentase produk cacat terhadap model. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan meningkatnya persentase produk cacat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan biaya persediaan pada pemasok dan biaya persediaan gabungan. Pada pihak pembeli, terjadi peningkatan biaya penyimpanan produk cacat lebih besar dibandingkan penurunan biaya penyimpanan produk tidak cacat. Hal tersebut menyebabkan biaya persediaan pada pembeli cenderung menurun seiring peningkatan persentase produk cacat. Dari Tabel 1 juga dapat dilihat bahwa frekuensi pengiriman dan review period cenderung tetap seiring meningkatnya persentase produk cacat. Tabel 2 menunjukkan pengaruh perubahan ketidakpastian permintaan terhadap model. Dapat kita lihat bahwa semakin besar ketidakpastian permintaan menyebabkan frekuensi pengiriman semakin kecil. Pada Tabel 2 terlihat juga bahwa review period dan tingkat produksi semakin besar nilainya sering meningkatnya ketidakpastian permintaan. Sedangkan biaya total gabungan mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh penurunan biaya persediaan pemasok lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya persediaan pembeli. Tabel 3 memperlihatkan bahwa peningkatan permintaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel-variabel keputusan dan fungsi tujuan dari model. Frekuensi pengiriman meningkat secara signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, sedangkan review period dan tingkat produksi mengalami penurunan. Baik biaya persediaan pada pembeli maupun pada pemasok, keduanya
110
mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga biaya total gabungan ikut meningkat dengan perubahan nilai yang cukup besar. SIMPULAN Pada penelitian ini dikembangkan model persediaan pemasok tunggal pembeli tunggal dengan mempertimbangkan produk cacat dan tingkat produksi terkontrol. Lead time diasumsikan tetap dan besarnya permintaan mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini juga mengasumsikan bahwa setiap lot produk yang dikirim dari pemasok ke pembeli terdapat produk cacat dengan persentase yang tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai variabel keputusan yang optimal yang meliputi frekuensi pengiriman, review period, dan tingkat produksi, serta meminimasi biaya total gabungan. Hasil yang didapatkan dari analisis perubahan nilai parameter terhadap model dapat disimpulkan bahwa total biaya gabungan sensitif terhadap perubahan persentase produk cacat, ketidakpastian permintaan, dan jumlah permintaan. Frekuensi pengiriman dan tingkat produksi mengalami penurunan ketika nilai persentase produk cacat dan ketidakpastian permintaan mengalami peningkatan. Sebaliknya, ketika permintaan mengalami peningkatan, frekuensi permintaan ikut meningkat. Hal yang serupa terjadi pada tingkat produksi. Sedangkan biaya gabungan mengalami peningkatan yang signifikan ketika persentase produk cacat dan permintaan semakin besar nilainya, akan tetapi biaya total gabungan menurun ketika terjadi peningkatan nilai ketidakpastian permintaan. DAFTAR PUSTAKA Banerjee, A., 1986. A Joint Economic-Lot-Size Model for Purchaser and Vendor, Decision Sciences, 17(3), 292-311. Goyal, S.K., 1976. An Integrated Inventory Model for a Single Supplier – Single Customer Problem, International Journal of Production Research, 15(1), 107-111. Jauhari, W.A., Pujawan, I.N., Wiratno, S.E., and Priyandari, Y., 2011. Integrated Inventory Model
Jurnal Teknik Industri, Vol. 15, No. 2, Agustus 2014: 103–111
for Single Vendor-Single Buyer with Probabilistic Demand, International Journal of Operational Research, 11(2), 160–178. Jauhari, W.A., 2012. Integrated Inventory Model for Three-layer Supply Chain with Stochastic Demand, International Journal of Operational Research, 13(3), 295-317.
Lin, Y.J., 2010. A Stochastic Periodic Review Integrated Inventory Model Involving Defective Items, Backorder Price Discount, and Variable Lead Time, 4OR, 8, 281-297. Lu, L., 1995. A One-vendor Multi-buyer Integrated Inventor y Model, European Journal of Operational Research, 81(2), 312–323.
Sejati, dkk.: Model persediaan pemasok-pembeli dengan produk cacat
111