MODEL PENDEKATAN KONSELING CLIENT CENTERED DAN PENERAPANNYA DALAM PRAKTIK Ulfa Danni Rosada *)
[email protected] Abstrak Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori non-direktif atau berpusat pada pribadi. Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor dalam model pendekatan konseling client centered adalah : (1) Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien itu sendiri. (2) Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. (3) Konselor menerima klien dengan sepenuhnya dalam keadaan seperti apapun. (4) Konselor memberi kebebasan pada klien untuk mengeksperisikan perasaan-perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Kata Kunci: Model Pendekatan Konseling, Client Centered, Penerapannya dalam praktik
ABSTRACT Client centered theory often also known as a theory nondirektiv or centered in a personal. Counseling client approach centered emphasis on skill clients to determine the issues that are important for himself and the solution of a problem himself . The concept of basic underlying is easy for concepts out of ( self ), actual self, the theory personality, and essence anxiety. The role of a counselor in the model approach centered counseling client is: ( 1 ) counselor is not leading, set or determine the developmental process counseling, but it has to be done by the clients itself.( 2 ) counselor reflect my emotions clients, while the direction of talks determined by the clients.( 3 ) counselor receive clients by fully in a state of no matter.( 4 ) counselor gave freedom on the client for mengeksperisikan deepest and my emotions as possible. Keyword: Model approach counseling, client centered, the application in practice
* Ulfa Danni Rosada adalah Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
14
model pendekatan dalam konseling
PENDAHULUAN Konselor profesi
sebagai
sebuah
dalam
kegiatan
merupakan hasil pemikiran Rogers.
Rogers
adalah
Carl
seorang
profesionalnya menggunakan cara-
empirisme yang mendasarkan teori-
cara tertentu yang berbeda dengan
teorinya
pada
profesi lain yang mempunyai tujuan
percaya
pentingnya
yang
subyektif,
sama,
yaitu
membantu
ia
data
mentah,
ia
pengamatan
percaya
bahwa
konseli.
pemikiran yang teliti dan validasi
Keberadaan ditunjukkan pada ragam
penelitian diperlukan untuk menolak
tindakan konselor dalam membantu
kecurangan
konseli
Yang mana Rogerian tidak hanya
penyelesaian
masalah
dalam
bentuk
layanan
Konseling
macam
memiliki
model
cara
tentang kepribadian dan psikoterapi,
bermacam-
tetapi juga suatu pendekatan, suatu
mendekati
orientasi atau pandangan tentang
sebagai
dalam
konseli beserta masalahnya. Kata “mendekati”
atau
pendekatan
menunjuk pada aspek pribadi konseli yang
ingin
disentuh
dan
diberdayakan oleh konselor untuk mengatasi masalahnya yang mereka hadapi.
Menurut
Nelson
(2011)
model pendekatan konseling dalam judul
pendekatannya,
misalnya
person centered therapy, gestalt therapy, rational emotive behavior therapy, cognitive therapy. Client Centered Theory sering pula
dikenal
nondirektiv
(self-deception).
berisi pertanyaan-pertanyaan teori
konseling.
membantu,
diri
atau
sebagai
teori
berpusat
pada
pribadi. Client Centered sebagai
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
kehidupan. Rogers (dalam Corey 2006: 7) mengemukakan bahwa: Dalam konteks konseling, Rogers menemukan dan mengembangkan teknik konseling yang dikenal sebagai Client-centered Therapy, yakni teknik terapi yang berpusat pada klien. Dibandingkan teknik terapi yang ada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara konselor dan pasien atau klien. Hubungan konselor-klien diwarnai kehangatan, saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya. Tugas
15
konselor adalah membantu klien mengenali masalahnya dirinya sendiri sehingga akhrinya dapat menemukan solusi bagi dirinya sendiri.
diri dalam hubungan dengan orang
Pendekatan konseling client
membangun teorinya ini berdasarkan
centered
yang
dipandang
mempunyai
kekuatan positif dan negatif. Rogers
pada
penelitian dan observasi langsung
kecakapan klien untuk menentukan
terhadap peristiwa-peristiwa nyata,
isu yang penting bagi dirinya dan
dimana pada akhirnya ia memandang
pemecahan masalah dirinya. Konsep
bahwa manusia pada hakekatnya
pokok yang mendasari adalah hal
adalah baik.
yang
menekankan
lain dan lingkungan dan cita-cita
menyangkut
konsep-konsep
Menurut Sayekti (1997), ada
mengenai diri (self), aktualisasi diri,
beberapa konsepsi Rogers tentang
teori
hakekat
hakekat manusia adalah: (1) Manusia
kecemasan. Menurut Roger (dalam
tumbuh melalui pengalamannya, baik
kepribadian, 2006:21)
dan
inti
melalui perasaan, berfikir, kesadaran
konseling berpusat pada klien adalah
ataupun penemuan. (2) Hidup adalah
konsep tentang diri dan konsep
kehidupan saat ini dan lebih dari
menjadi
pada perilaku- perilaku otomatik
Juntika,
diri
atau
“konsep
pertumbuhan
perwujudan diri”.
yang
Inti dari konseling berpusat
ditentukan
kejadian
masa
oleh lalu,
kejadiannilai-nilai
pada klien ini adalah tentang diri dan
kehidupan adalah saat ini dari pada
konsep
atau
masa lalu, atau yang akan datang. (3)
diri.
Manusia adalah makhluk subyektif,
atau
secara esensial manusia hidup dalam
menjadi
pertumbuhan Dikatakan struktur
perwujudan bahwa
diri
konfigurasi
diri
konsep
dipandang
pribadinya
sendiri
dalam
dunia
yang
subjektif. (4) Keakraban hubungan
terorganisasikan tentang diri yang
manusia merupakan salah satu cara
membawa kesadaran. Hal itu terdiri
seseorang paling banyak memenuhi
dari
persepsi
kebutuhannya. (5) Pada umumnya
terhadap karakteristik dan kecakapan
setiap manusia memiliki kebutuhan-
seseorang, pengamatan dan konsep
kebutuhan untuk bebas, spontan,
atas
persepsi
sebagai
unsur-unsur
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
16
bersama-sama
dan
berkomunikasi.
(6)
saling
aktualisasi diri yaitu memelihara,
Manusia
menegakkan, mempertahankan diri
memiliki kecenderungan ke arah
dan
aktualisasi,
yang
memberikan kesempatan terhadap
untuk
individu untuk berkembang dalam
keseluruhan
gerak maju dan memiliki cara untuk
melekat
yaitu
pada
tendensi
organisme
mengembangkan
kemampuannya dalam cara memberi pemeliharaan
dan
mempertinggi
aktualisasi diri. Manusia Rogers
meningkatkan
diri
dengan
menyesuaikan diri Peran konselor dalam model pendekatan konseling client centered
dalam
menurut
pandangan
Hidayat
(2011)
adalah
:
(1)
memimpin,
Konselor
tidak
mengatur
atau
adalah (1) ia memandang manusia
menentukan proses perkembangan
terisolasi dan bergerak ke depan,
konseling,
berjuang untuk berfungsi penuh,
dilakukan oleh klien itu sendiri. (2)
serta memiliki kebaikan. Manusia
Konselor merefleksikan perasaan-
pada
perasaan
dasarnya
dapat
dipercayai,
tetapi
klien,
hal
tersebut
sedangkan
arah
kooperatif, dan konstruktif, tidak
pembicaraan ditentukan oleh klien.
perlu
pengendalian
(3) Konselor menerima klien dengan
terhadap dorongan-dorongan agresif
sepenuhnya dalam keadaan seperti
yang dimilikinya. (2) manusia juga
apapun.
memiliki kemampuan menentukan
kebebasan
nasibnya sendiri, dapat dipercaya dan
mengeksperisikan perasaan-perasaan
mengejar
sedalam-dalamnya
melakukan
kesempurnaan
diri.
(4)
Konselor pada
Asumsinya Rogers tentang manusia
luasnya.
adalah bahwa manusia itu bebas,
PEMBAHASAN
rasional,
utuh,
mudah
berubah,
subjektif, proaktif, tetapi heterostatis dan sulit dipahami. (3) Rogers
klien
dan
memberi untuk
seluuas-
1. Client centered sebagai Model Pendekatan dalam Konseling Bertolak
dari
peran
percaya dan optimis dengan sifat
konselor sebagai guru dengan
alami manusia. Dorongan paling
beragam
besar
memberikan perlakuan terhadap
pada
manusia
adalah
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
tindakannya
dalam
17
siswa, maka Client Centered
Konseling
sebagai model dalam konseling
meminimalisir
merupakan
terancam,
pendekatan,
deskripsi
proses
tujuan
konseling,
konseling,
konseling,
teknik
berupaya rasa
diri dan
memaksimalkan menopang
dan
serta
eksplorasi
diri.
kelebihan
dan
Perubahan perilaku datang
serta
hasil
melalui pemanfaatan potensi
keterbatasan
konseling dan penerapan dalam
individu
proses
pengalamannya, membuatnya
belajar
mengajar
di
sekolah. I. Client
untuk
untuk centered
PENDEKATAN, cara
sebagai merupakan
umum
memandang
dalam
permasalahan
memperjelas
mendapat yang
menilai
tilikan
dan
perasaan
mengarah
pertumbuhan.
pada
(c)
Melalui
penerimaan terhadap klien,
atau objek kajian.
konselor
Asumsi Perilaku Bermasalah
menyatakan, mengkaji dan
menurut Rogers adalah ketika
memadukan
tidak adanya hubungan yang
pengalaman sebelumnya ke
kongruen antara real self dan
dalam
ideal self-nya serta self as
Dengan
thought to be seen by others.
pengalaman,
II. Deskripsi proses konseling dalam
model
pendekatan
membantu
untuk
pengalaman-
konsep
diri.
(d)
redefinisi, individu
mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan
Client Centered merupakan
menjadi
suatu gambaran bagaimana
berkembang
proses
ini
Wawancara merupakan alat
Adapun
utama dalam konseling untuk
pendekatan
dilaksanakan.
orang
deskripsi proses konseling itu
menumbuhkan
adalah
timbal balik.
:
memusatkan
(a)
Konseling pada
pengalaman individual. (b)
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
III. Client Tujuan
yang
penuh.
Centered
(e)
hubungan
sebagai
Konseling,
ia
18
merupakan
harapan
yang
paham
filsafat
dan
sikap
ingin dimiliki setelah proses
konselor tersebut. Karena itu
konseling berlangsung.
teknik
Adapun Tujuan Konseling
berkisar antara lain pada cara-
yang hendak dicapai dalam
cara penerimaan pernyataan
hal ini adalah : (1) Memberi
dan komunikasi, menghargai
kesempatan dan kebebasan
orang lain dan memahaminya
klien untuk mengekspresikan
(klien). Karena itu dalam
perasaan-perasaannya,
teknik dapat digunakan sifat-
berkembang
sifat konselor berikut:
dan
potensinya.
(2)
terealisir Membantu
individu
untuk
berdiri
sendiri
sanggup dalam
konseling
a. Acceptance
Rogers
artinya
konselor menerima klien sebagaimana
adanya
mengadakan integrasi dengan
dengan segala masalahnya.
lingkungannya,
Jadi sikap konselor adalah
dan
bukan
pada penyembuhan tingkah laku
itu
sendiri.
menerima secara netral.
(3)
b. Congruence
artinya
Membantu individu dalam
karakteristik
konselor
mengadakan perubahan dan
adalah terpadu, sesuai kata
pertumbuhan.
dengan
IV. Teknik Client
perbuatan
dan
konsisten. centered
sebagai
c. Understanding
artinya
teknik, ia merupakan suatu
konselor
harus
dapat
cara yang penekanan masalah
secara
akurat
dan
ini adalah dalam hal filosofis
memahami secara empati
dan
dunia klien sebagaimana
sikap
konselor,
dan
mengutamakan
hubungan
dilihat
konseling
ketimbang
klien itu.
perkataan konselor.
dan
perbuatan
Implementasi
dari
dalam
d. Non-judgemental
diri
artinya
tidak memberi penilaian
teknik konseling didasari oleh
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
19
terhadap klien, akan tetapi
g. Klien
konselor selalu objektif.
memiliki
pengalaman positif dalam
V. Kelebihan dan keterbatasan
terapi
Client centered sendiri
ketika
focus
dalam
merupakan model pendekatan
menyelesaiakan
konseling
masalahnya.
memiliki
yang
tentunya
kelebihan
keterbatasan.
serta
h. Klien
Adapun
dapat
kelebihan dan keterbatasan
dirinya
itu adalah:
ketika
Kelebihan: a. Pemusatan
mereka
merasa
mereka
mengekpresikan secara
penuh mereka
mendengarkan dan tidak pada
klien
di justifikasi
dan bukan pada terapis b. Identifikasi
Keterbatasan
dan
Kurangnya kekonkritan;
hubungan terapi sebagai
dalam proses konseling, lebih
wahana
efektif ketika menggunakan
utama
dalam
mengubah kepribadian. c. Lebih menekankan pada sikap
terapi
daripada
teknik.
yang
cerdas;
mengabaikan
faktor (alam
tak
sadar) dan insting naluri; untuk
melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif. e. Penekanan
klien
ketidaksadaran
d. Memberikan kemungkinan
bahasa verbal dan dengan
berurusan
dengan
hal-hal
yang ada di permukaan. VI. Hasil konseling
emosi,
Setelah
konselor
perasaan, perasaan dan
melakukan konseling kepada
afektif dalam terapi.
konselinya,
f. Menawarkan
perspektif
harapan
yang
ingin diraih oleh seorang
yang lebih up-to-date dan
konselor
optimis.
konseling. Pada prinsipnya sulit
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
untuk
yakni
hasil
membedakan
20
antara proses dengan hasil konseling.
Ketika
d. Tingkat hubungan yang
kita
lebih besar antara self
secara
picture dengan self ideal.
langsung, maka sebenarnya
e. Secara, emosional lebih
mempelajari
kita
hasil
menguji
perbedaan perangkat
perbedaan-
antara observasi
dua yang
matang. f. Peningkatan
keseluruhan penyesuaian
dibuat pada awal dan akhir
dalam
dari rangkaian wawancara.
vokasional.
Walau
demikian
Rogers
mengatakan hasil konseling ialah klien menjadi lebih kongruen,
lebih
terhadap
VII. Penerapan
Filsafat yang mendasari
masalah-
teori client centered memiliki
proses
ini
nampak
dimensi-dimensi
pribadi dan perilaku.
konseling
antara lain: dalarn
penyesuaian psikologis. b. Kurangnya keteganggan dan
kapasitas besar
belajar
pasa
mengajar.
Perhatian Rogers pada sifat
dalam konseling juga telah beralih
pada
perhatian
terhadap apa yang terjadi
a. Peningkatan
pisik
langsung
proses belajar yang dilibatkan
Berdasarkan hasil riset, hasil
proses
terbuka
yang
beberapa
dalam
belajar mengajar di sekolah
penerapan
dalam.
latihan-latihan
g. Lebih kreatif.
masalahnya, kurang defensif, senua
dalam
pemikiran yang
untuk
lebih
merespon
rasa frustasi. c. Menurutnya
dalam
pendidikan.
bukunya
yang
defensive.
berjudul
Freedom To Learn (1969), Rogers mengupas soal-soal yang
mendasar
bagi
pendidikan humanistik dan mengajukan
sikap
Dalam
suatu
filsafat
bagi kegiatan belajar yang terpusat pada siswa. Pada dasarnya, filsafat pendidikan
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
21
yang diajukan oleh Rogers
ruangan-ruangan kelas yang
sama
pendapatnya
terpusat pada siswa dimana
tentang konseling dan terapi,
para siswa diizinkan untuk
yakni : ia yakin bahwa siswa
bebas menekuni persoalan-
dapat
persoalan
dengan
dipercaya
untuk
yang
relevan.
menemukan masalah-masalah
Secara
yang penting yang berkaitan
dirumuskan
dengan keberadaan dirinya.
Rogers
Para siswa bisa terlibat dalam
bahwa
suatu kegiatan belajar yang
kesanggupan
bermakna, yang bisa timbul
mengalami faktor-faktor yang
dalam bentuknya yang terbaik
ada dalam hidupnya yang
jika guru menciptakan iklim
menjadi
kebebasan dan kepercayaan.
ketidakbahagiaan. Klien juga
Fungsi
guru,
sama
singkat
dapat
bahwa
teori
berlandaskan klien
dalil
memiliki untuk
sebab
memiliki kesanggupan untuk
dengan fungsi terapis client
mengarahkan
centered,
kesejatian,
melakukan perubahan pribadi
keterbukaan,
ketulusan,
yang konstruktif. Perubahan
penerimaan,
pengertian,
pribadi
akan
timbul
jika
empati dan kesediaan untuk
terapis
yang
selaras
bisa
membiarkan
membangun
yaitu
para
siswa
mengeksplorasi material yang
dengan
bermakna,
hubungan
atmosfer
menciptakan dimana
kegiatan
diri
dan
hubungan
kliennya, yang
suatu ditandai
kehangatan, penerimaan, dan
belajar yang signifikan bisa
pengertian
berjalan.
akurat, konseling terapeutik
Rogers
empatik
yang
menganjurkan
berlandaskan hubungan aku-
pembaharuan pendidikan dan
kamu atau hubungan pribadi-
menyatakan bahwa jika ada
ke-pribadi dalam keamanan
satu saja diantara seratus
dan
orang
mendorong
guru
mengajar
di
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
penerimaan
yang klien
22
menanggalkan
pertahanan-
pertahanannya serta
yang
menerima
mengintegrasikan
merefleksikan
perasaan-
kaku
perasaan; menjelaskan, dan
dan
“hadir” bagi klien. Dukungan
aspek-
dan
pemberian
keyakinan
aspek sistem dirinya yang
bisa digunakan jika layak.
sebelumnya
Pendekatan
diingkari
atau
didistorsi.
ini
memasukkan
Terapi
tidak
pengetesan
client-centered
diagnostik, penafsiran, kasus
tanggung
sejarah, dan bertanya atau
jawab utama terhadap arah
menggali informasi. Menurut
terapi pada klien. Tujuan-
kasim
tujuan
wawancara dengan orientasi
menempatkan
umumnya
adalah
menjadi lebih terbuka pada pengalaman,
mempercayai
Contoh
sendiri,
dengan
mengembangkan
evaluasi
Centered
kesediaan
untuk
contoh
pendekatan ini adalah :
organismenya
internal,
(2004)
Wawancara
Orientasi
Client
Co : Selamat pagi, Andi
menjadi suatu proses, dan
Ci : Selamat pagi, Pak
dengan
Co : Silahkan duduk. Saya
cara-cara
lain
bergerak menuju taraf-taraf
senang
yang
Anda pagi ini. Pertemuan
lebih
tinggi
dari
sekali
aktualisasi diri. Terapis tidak
kita
mengajukan
bermanfaaat bagi kita bila
tujuan-tujuan
ini
bertemu
akan
sangat
dan nilai-nilai yang spesifik
Anda
kepada klien; klien sendirilah
mengungkapkan berbagai
yang
tujuan-
masalah
tujuan dan nilai-nilai yang
rasakan
spesifik.
Anda untuk menyelesaikan
menetapkan
Pendekatan
ini
terbuka
yang dan
masalah
Anda
partisipasi
akan
menggunakan teknik dasar
membantu
mencakup pendengaran aktif,
keluar dari gangguan yang
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Anda
sangat untuk
23
Anda
alami.
Nah,
Ci
:saya
merasa
yakin
persoalah apa sebenarnya
mempersiapkan diri untuk
yang sedang Anda rasakan
ujian
?
sewaktu menghadapi ujian
Ci : Saya merasa kecewa menghadapi
tapi
dan
kesulitan
saya
takut
karena
cemas
akan
tidak
gagal mampu
belajar yang telah saya
menjawab
hadapi dan takut kepada
matematika dan akuntansi
orangtua
sehingga....
karena
tidak
memenuhi harapan mereka untuk
menjadi
Co:
ekonom
semua
kecemasan mengganggu
soal
Anda
konsentrasi
menggantikan usaha bisnis
Anda mengerjakan soal-
ayah saya di masa depan....
soal
Co : O......Ya
hilang semua hal yang
Ci : saya adalah anak satusatunya laki-laki dari tiga bersaudara
yang
hitungan
sehingga
Anda telah pelajari Ci
kelak
: Ya, saya mengerjakan dengan
sangat
hati-hati
menjadi tumpuan keluarga
takut salah dan tegang
di bidang bisnis. Mereka
sehingga
merasa yakin saya akan
mengerjakan seluruh soal.
berhasil
karena
tahun
Matematika
pertama
saya
telah
terlalu penting di ekonomi
memperlihatkan
prestasi
Ci.
tidak
kan
selesai
tidak
: perasaan tegang dan
terbaik saya namun pada
cemas serta sikap negatif
semester tiga ini prestasi
Andalah
saya menurun.
melumpuhkan
Co : Anda merasa tidak yakin pada semester tiga lalu untuk
berprestasi
dan
Anda kecewa menghadapi
yang potensi
Anda Co
: ya saya memang tidak bisa
matematika
dan
akuntansi
kenyataan tersebut.
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
24
Ci
: itu berarti anda belum
diri klien secara pribadi khususnya
memahami dan menerima
kesadaran akan perasaan terbanding
diri Anda sendiri
permasalahannya.
Co
: jadi jalan keluarnya
Peran
konselor
pada kondisi tersebut adalah sebagai
?
“pendengar yang baik”, “cermin diri
nampaknya bapak selalu
bagi konseli”, pemberi kemudahan
memojokkan saya
bagi konseli untuk berinisiatif karena
bagaimana
pak
Ci : jalan keluarnya ada pada
setiap kesadaran yang muncul akan
Anda sendiri. Bila persepsi
memberi
dan sikap positif Anda
pengembangan diri dan berlanjut
berkembang, maka potensi
untuk
Anda
berdasarkan persepsi konseli sendiri.
pun
berkembang.
Matematika Anda di SMU sebenarnya baik, bukan? Berbagai
perbaikan
prestasi dapat terjadi bila
perubahan
mengaktualisasikan
dan
diri
DAFTAR PUSTAKA Corey, Geral. 2006. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi(dialih bahasakan oleh E. Koswara). Bandung : PT. Refika Aditama.
anda merubah diri Anda sendiri Co
: jadi bapak menantang saya untuk berubah ?
Ci
: bukan, Andalah yang harus menantang diri Anda untuk berkembang
PENUTUP Pendekatan
konseling
yang
menekankan pada keaktifan konseli untuk bereksplorasi mengungkapkan dirinya pada permasalahan yang dihadapinya. Arah bantuan konselor lebih menekankan pada pemahaman
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Teori Dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia. Juntika. A. 2006. Bimbingan Konseling – Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kasim, Anwar. 2004. Konseling Mikro (Pedoman Pengembangan Keterampilan Konseling Mikro). Universitas Negeri Jakarta. Nelson, Richard. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Edisi keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
25