CPTIMALISASI KOMPETENSI RELASI PADA MAHASISWA DENGAN Fanni Putri Diantino, Ali Mubarak, Oki Mardiawan, Dinda Dv,arautati
1-8
FAKTOR KONTROL PERILAKU MEROKOK PADA ANAK SEKOLAH DASAR Stephani Raihana Hantdan, Yulianti Yulianti, Dian lhidya Putri
9-t4
\4ODUL PENANGANAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS SANGGUAN ATENSI BAGI GURU SEKOLAH DASAR
Milda Yanuvianti,
Endcmg Sttpraptiningsilt, Susandafi Susandari, m da n
15-20
Stepltani Raih ana Ha
]ROGRAM PEMBERIAN INFORMASI TENTANG BAHAYA MEROKOK V{ELALUI LEAFLET. PRESENTASI DAN POSTER Sari Zakiah Akmal, Rina Rahmatika, Nw.indah Fitria
2t-28
]TICMA MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU YANG MENGALAMI JANGGUAN JIWA: KAJIAN LITERATUR Dwi Septian Wija1,a, Dewi Siti Fatimah
29-32
IANPANOMOR INDUK KEPENDUDUKAN TIADA JAMINAN <ESEHATAN Nurhasanah Arsyad
33-40
JAYA PENGASUHAN CONSTRAINING DENGAN KOMITMEN DALAM ]IDANG PENDIDIKAN Dwi Htmiyati ,ENGARUH PERSEPSI TENTANG PENILAIAN KINERJA TERHADAP )CCUPATIONAL COMMITMENT DOSEN IINIVERSITAS BINA )ARMA PALEMBANG Desy Arisandy
41-46
47-54
JPAYA PENERAPAN GIZI SEIMBANG DI PESANTREN SEBAGAI ]AGIAN DARI PEMBERDAYAAN POSKESTREN Yusnita Yusnita, Dini Widianti, Citra Dewi
ITUDI PENDAHULUAN DETEKSI DINI PENGAKIT PARKINSON: 'ENGETAHUAN. SIKAP. DAN PERILAKU PETANI DESA TANJUNG VANGI MENGENAI BAHAYA PESTISIDA BAGI KESEHATAN Arief Budi Yulianti, SrsAa Ma lrasanti, Meto Matilicla, Mia Kusmiati, Adhika Putra Rahnanrlloh
)PTIMASI METODE EKSTRAKSI FASE PADAT LJNTUK ANALISIS .UALITATIF DAN KUANTITATIF PARASETAMOL DAN )EKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU Hilda Apilia l[/isnuv'ortlhani, Bertha Rusdi, Kiki Mulkiyo hrliau.ati, Dewi Sartika, Desi Lily Anggraeni
55-62
63-66
67-74
IEBARAN VEKTOR PErr'YAKIT DEMAM BERDARAH (Aedes aeeypti) )I KAMPUS TINISBA TAI\4ANSARI BANDUNG Ratna Dev'i Astuti, Ismay'ati Ismanati, Listya Hanmn, Alimmmatin ,ftthn
rlini
75-80
ISSN0000-0000 | EISSN 0000-0000
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan
G,IYI PNXCN,SUUAN CONSTRAINTNG DENGAN KOMITMEN DALAM Btn,INC prxulorru,N (Sruor KORELAST PADA MAHASISWA PsIKoLoGI UtlIvrnsIrAS BINA Dnniul Par,nunlNc) Dwi HurriYati (Jniversitas Bina Danna Palembang Jl. A. Yani No 12 Plaju Palembang
dwi
[email protected]'
ac.
id
Abstrak. Tujtnn penelitian ini adalah mengetahui secara erhpiris hubungan antara goyo p"ngituhai constraining dengan komitmen dalam bidang pendidikan pada mahasiswa psit
psikologi universitas Bina Darma ini adalah seluruh mahasiswa/i Fakultas
bidang pendidikan pada mahasiswa
paleibing.Populasi dalam penelitian
Psikologi-Universitas Bina Darma Palembang yang beriumlah 65 mahasiswa./i, sedangftan jumlah sampel yang digtnakan sebanyak 50 mahasiswa-mahasiswa yang didapit melalui tehtik purposive sampling.Alat ukur yang digunakan dalam p"nilitio, ini adalah skala gaya pengasuhan constraining dan skala kamitmen -dalam bidang pendidikan. Teknik analisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana.Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diketahui ro: 0,526 dan p: 0,000. Hal ini berarti ada hubunganantara gaya pengasuhan constraining dan komitmen dalam bidang pendidikan pada mahasiswa psikologi Universitas Bina Danna Palembang. Kata kunci: Gaya pengasuhan constraining, komitmen
1.
Pendahuluan
Remaja merupakan generasi penerus bangsa memegang peranan penting dalanr pembangunan bangsa Indonesia karena di tangan remaja terletak masa depan bangsa dun.t.guru. Remaja sebagai generasi penerus dituntut memiliki kualitas sebagai sumbel daya manusia sehingga kelak mampu menjalankan fungsinya sebagai motor penggeral dan pelaku utama pembangunan bangsa serta mampu bersaing dengan negara-negars lain.
Ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan menurut Marcia
(2005)
mengklasifikasikan usia remaja dalam tiga kelompok, yaitu remaja awal antara usia 12l5 tahun (usia sekolah menengah pertama), remaja pertengahan antara usia 15-18 tahur (usia sekolah menengah atas), dan remaja akhir antara usia 18-22 tahun (usia perguruar tinggi). Masa remaja mempunyai arti khusus dalam perkembangan seseorang.Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari kanak-kanak menuju kedewasaan, yang
ditandai. dengan perkembangan pesat, tidak saja dalam aspek biologis atau fisik melainkah juga dalam aspek kognitif dan sosial emosional. Pada masa ini juga remaj, dihadapkan pada tugas perkembangan yaitu dapat merencanakan apa yang harur dilakukan setamat sekolah dan dapat memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dar kemampuan (Hurlock,2006) Marcia (Bosma, 2003) menegaskan bahwa idealnya remaja telah mencapa identitas diri di bidang pendidikan. Lebih lanjut Marcia (2005) mengemukakan, bahwz individu yang dikatakan telah mencapai identitas bidang pendidikan adalah individt
4t
42 |
Owi Hurriyati, dkk.
yang telah (1) mampu menilai kemampuan serta minatnya, (2) mampu melihat peluang yang dapat mereka raih, (3) mampu bereksplorasi, serta (4) dapat membuat komitmen terhadap pilihan pendidikan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Kemampuan remaja untuk menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi dan merencanakan bidang pendidikan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya
ditentukan oleh sejauhmana informasi yang mereka miliki tentang minat dan kemampuan akademis serta ruang tiogkup berbagai jurusan di perguruan tinggi.Selanjutnya, untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, remaja diharapkan telah membuat komitmen yang sesuai dengan bakat dan kemampuarutya sedini-dininya.
Komitmen remaja dalam bidang pendidikan diartikan sebagai kemantapan remaja untuk membuat pilihan yang relatif menetap tentang satu bidang pendidikan yang akan ditekunin. Archer (2004) mengemukakan bahwa komitmen merupakan titik akhir dari proses eksplorasi sebagai usaha pembenfukan identitas. Komitmen merupakan aktifitas yang relatif tegas dan menarik tentang elemen-elemen identitas remaja, berperan sebagai pengarah menuju tindakan penuh arti pada sesuatu yang dipilih dengan disertai keyakinan, kesetiaaq dan sulit untuk digoyang atau dipengaruhi. Adapun tingkat komitmen remaja dalam bidang pendidikan, yaitu sejauhmana keteguhan pendirian remaja tersebut terhadap bidang yang dipilihnya dan sebagaimana digambarkan intensitas aspek-aspek yang dikemukakan Marcia (2005), yaitu a) kemampuan mengetahui; b). aktivitas yang diarahkan untuk mengimplementasikan apa yang menjadi pilihannya; c). keadaan emosi; d). identifikasi dengan orang lain yang signifikan; e). proyeksi ke masa depan; f). daya tahan terhadap goncangan. Permasalahan yang terjadi pada remaja madya saat ini masih banyak remaja yang merasa tidak yakin akan pilihannya dalam menekuni suatu bidang pendidikan. Terutama setelah mereka telah memasuki tahap awal menduduki perguruan tinggi, mereka ragu apakah mereka dapat menyelesaikan pendidikannya atatt berhenti sebelum menyelesaikannya. Bahkan ada remaja yang mengambil keputusan untuk pindah jurusan lain dalam satu universitas atau universitas lainnya. Mahasiswa sebagai remaja diberi kesempatan menetapkan komitmennya pada satu jurusan atau bidang pendidikan tanpa takut dikdtik karena kebebasan menetapkan komitmen disertai adanya empati dari orangtua serta sikap penerimaan dari orangtua terhadap alasan-alasan atau pendapat yang dikemukakan sehubungan dengan pilihan yang telah ditentukan. Dengan situasi seperti itu remaja akan menampilkan dirinya sebagai individu yang percaya diri, stabil, dan optimis terhadap masa depannya sehubungan dengan pilihannya terhadap jurusan yang telah ditekuninya. Marcia (2005) menyatakan bahwa faktor gaya pengasuhan orangtua, yang berperan terhadap pembentukan identitas dalam berkomitmen, sebagaimana menurut Grotevant dan Cooper (Archer, 2004) bahwa keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan identitas, yaitu melalui gaya pengasuhan orangtua. Gaya pengasuhan orangtua adalah kecenderungan orangtua bertingkah laku dalam berinteraksi dengan anak-anaknya, baik yang bersifat mernberi dukungan atau yang menghambat komitmen anak dalam pencapaian status identitasnya. Gaya pengasuhan yang akan digunakan dalam konteks pencapaian status identitas dalam penelitian ini adalah salah satu gaya pengasuhan orangtua yang dikemukakan oleh Hauser (Archer,2004) yaitu gaya pengasuhan constraining. Gaya pengasuhan orangtua constraining adalah gaya pengasuhan yang bercirikan orangtua
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Kesehatan
Gaya Pengasuhan Constraining dengan Komitmen dalam"
"'l
43
yang menghambat remaja melakukan aktivitas komitmen dalam tercapainya status identitas bidang pendidikan. Menurut Grotevant dkk (Arche r,200 4) meng info rmasik an bahwa perkembangan identitas remaja dipengaruhi oleh interaksi antara orangtua dan remaja, identitas remaja
akan terhambat apabila pola interaksi orangtua mencerminkan hubungan
yang
constraining.
orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan
constrainingcenderung yang berhubungan dengan komitmen membuat menghambai keinginan remaja dalam perbedaan individual terhadap orangtua bidaig pendidikan dan tidak udutryu pengakuan OaUm ail remaja. Hal ini tercermin dari sikap orangtua yang tidak bersedia menerima idea atau pendapat yang dikemukakan oleh remaja sehubungan dengan pilihannya terhadap i"*.u" diplrguruan tinggi yang dihadapi remaja'Dalam situasi seperti ini, maka remaja kurang mlmiliki kesempatan yang memadai untuk membuat komitmen pada bidang pendidikan yang ditekuninya. Dengan tidak te{adinya proses pertukaran informasi antara orang tua dan remaja maka dalam keluarga tersebut tidak tersedia surnber informasi bidang pendidikan yang diperlukan remaja sehubungan dengan komitmen yang mereka lakukan. pada gaya pengasuhan constraining ini orangtua tidak mendorong mahasisswa untuk mencari informasi lebih jauh tentang bidang pendidikan yang sedang ditekuni. Ada beberapa orangtua yang tidak membantu anaknya dengan memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan jurusan atau bidang pendidikan yang atntrrtrt utt mahasiswa untuk memahami bidang pendidikan sekarang dijalani.Mereka juga tidak peduli jika anaknya sedang mengalami kesulitan yang dihadapi remaja ,"tr.rb.tnguttdengan bidang pendidikan. Bayangan mahasiswa terhadap masa depannya tidak jelas karena merekapun selain tidak ada contoh dari orangtua, juga tidak terdorong untuk mencari contoh darl orang lain. Akibatnya, mahasiswa dihadapkan pada alternatif lain atau mudah goyah dalam pendiriannya, seperti mereka mencari jurusan lain atau ke perguruan tinggi lain. pindah ^ geidasarkan ,r.uiutt tersebut, perlu diketahui korelasi gaya pengasuhan constrainilg dan komitmen dalam bidang pendidikan. Tujuan mengetahui hubungan guyu p"rrguruhan constraining dan komitmen dalam bidang pendidikan' Penelitian ini atnu.upt * dapat menambah khasanah dalam bidang psikologi pendidikan yang dapat dijadiian sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. Memberikan informasi, gambaran, kontribusi ilmiah sehingga peneliti selanjutnya dapat menggali dalam psikososial yang berkaitan fengembangan ilmu psikologi khususnya perkembangan Manfaat Praktis : pendidikan. bidang dalam komitmen dan pengasuhan d"ngu.r gaya tenaga pendidik tua, orang bagi implementatif Bahan informasi yang dapat memberikan komitmen kearah dalam rangka menciptakan kondisi pola asuh untuk menstimulir remaja dalam dunia Pendidikan. Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel gaya pengasqhan constraining dengan menggunakan aspek kognitif dan aspek afektif' Variabel komitmen menggunakan aspek pengetahuan, aktivitas, emosi, identifikasi, proyeksi dan daya tahan terhadap goncangan.
ISSN0000-0000,EISSN 0000-0000
| Vol
1,
No.l, Th, 2015
2.
Gaya Pengasuhan Constraining dan Komitmen
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Darm Palembang jurusan psikologi sebanyak 65 mahasiswa dan menggunakan tekni purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yait pertimbangan karakteristik itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi variabelgaya pengasuha constraining Tabel 1. Kategorisasi Subjek Penelitian Berdasarkan Distribusi Normal Skala Gaya Peng asuhan C o nstr aining
Skor
X<51,16 X> 51,16
Kategorisasi
N
Persentase
Rendah
23 27
46% 54% t00%
Tineei
Total
s0
Tabel I menunjukkan bahwa dari SOmahasiswa/i yang dijadikan subje penelitian, terdapat23mahasiswa/i atau 460/o mahasiswa/i yang gaya pengasuha constraining rendah dan ada 2Tmahasiswa/i atau 54% mahasiswa/i yang gay pengasuhan constraining tinggisehingga dapat disimpulkan bahwa subjek penelitia memiliki orang tua yang gaya pengasuhan constraining yang tinggi.
Tabel2. Kategorisasi Subjek Penelitian Berdasarkan Distribusi Normal Skala Komitmer Bidang Pendidikan
Skor x<44,24 x>44,24
Kategorisasi
N
Persentase
Rendah
27
Tinggi
23
s6% 46%
50
100%
Total
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 50 mahasiswali yang dijadikan subje penelitian, terdapat2Tmahasiswa/i atau, 56Yo mempunyai komitmen dalam bidan pendidikan rendah dan 23mahasiswa/i atat 460/o mempunyai komitmen dalam bidan pendidikan tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian yang kuran memiliki komitmen dalam bidang pendidikan. Tabel3. Hasil Analisis Uji Regresi Sederhana
Variabel Gaya pengasuhan constraining dengan
R
R2
0,526
0,277
t8.404
0,000
komitmen bidang pendidikan
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa besarnya koefisien korelasi antar variabel gaya pengasuhan constrainingadalah R=0,526, *:0,277 dengan F:I8,402 dan p:0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sanga signifikan antara gaya pengasuhan constraining dengan komitmen bidang pendidika pada mahasiswa/i Fakultas PsikologiUniversitas Bina Darma Palembang, nilai p:0,00, berarti kedua variabel tersebut berhubungan secara linier dan hipotesis yang diajuka: A;{^*:^^
.^l--;"+--'-
L^.^-
L"L"-^^-
an}a+a
l^
dalam" Gaya Pengasuhan Constraining dengan Komittnen
"'l
45
efektif r-r-rn=r- :-J:r-s pendidikan adalah 0,277 dengan besar sumbangan telhadap komitmen .bidang __:-::_i-,:- --::r iarrabel gaya pengasuhan constrairtittg 723% variabel lain yang terdapat berarti :€:-,:.:-.:,* :ra1ah :-.lyriW:O',Zll) Hal ini yang
: :.:::'::-::ruh terhadap gaya pengasuhan const ruittirt g' yang i=.,i uJi hrpc'rtesis Vlng -"toukai uji regresi sederhana yaitu ada hubunganbidang constrcrittittg dan komitmen :::-::: .:;:l:;lkan antara gaya p""gutohu" Fakultas PsikologiUniversitas Bina Darma mahasi-swa/i =.:i,:ri.o pada gaya pengasuhan constrahtitrg ?,-:::oang.Haiini terhhat dari hasil analisis uji hipotesis j,;] .<.-mirmen bidang pendidrkan yaitu besaihubungan antara gaya pengasuhan gaya bidang pendidikan(R:0,5.26) yang artinya anrara - ri:-i.-r!r:r;jiig dengan tl-it*.r, -:
:engasuhanc.ottstrctillittgdengankomitmenbidangpendidikanmasalahsaling :nerTrpensaruhi sebesar 0,526. masalah menunjukkan Hasil kategoriruri subjek penelitian variabel penyelesaian
penelitian, terdapat 23 mahasiswa/i bah$'a. dari 50 mahasiswa/i yang dijadikan subjek yang rendah, dan terdapat 27 atau -169,t, mahasiswa/i yang gaya pengasuhan constrairtittg
yang tmggl' mahasisn'a'i atau sa% mihasit*ufl yang gaya pengasuhan .cottstrainitxg yang gaya tua memiliki orang ."nlnggu dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian variabel kecerdasan sosial pengasuhan cortstraitiing yang tinggi.Hasii kategorisasi subjek penelitian, !1 Zt dijadikan yang nrenunjukkan bahwadarl SO -uttasiswa/i yang rendah dan pendidikan dalam bidang mahasiswa.,' i alau S6o/omempunyai komitmen bidang pendidkan yang tinggi' 23 mahasisw alt atatt 46Vo menpunyai komitmen dalam yang kurang memiliki komitmen sehingga dapat disimprrlkun uu't *u subjek penelitian dalam bidang Pendidikan' dan komitmen bidang Hubungan antara variabel gaya pengasuhan cott,strailing (2005) menyatakan bahwa gaya pendidikan ,"jutun dengan pernyataan daii Marcia pencapaian identitas pengasuhan orangtua coustretittitrg mempunyai pengaruh.terhadap tempat anak pertama, yang sosial melalui komitmen. orangtua tnJrupukun kontet<s dalam yang kondusif kondisi berinteraksi dengan dunia luarnya.Orangtua menciptakan anakpada yang diterapkan pengasuhan anak-anaknya. Gaya pengasuhan orangtua orangtua menpunya peran un^tnyu akan mewarnai perilaku anak. Keluarga, khusunya sebab itu, orangtua mempunyai penting dalam proses pembentukan identitas u*t . ot"tt dalam berinteraksi dengan runtutan berupa tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi hidup keluarga terutama anaknya' anak dalam kehidup? sJhari-hari guna kelangsungan (Anderson dan Carter, 2004) gaya pengasuhan Besar sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel (R2:0'277)dan 27,7yo adalah cottstrctirtirrg terhadai komitmen tlau"g pendidilan diteliti oleh peneliti' Nilai sisanya 72,30 dipengaruhi oleh faktor lu* yung tidak hubungan yang sangat signiiikunsinya uautui p:0,000(p<0,01) yang berarti ada pendidikan pada bidang komitmen signifrkan gaya penga.rr^hurr. "o,rin'oi,ri,rg i"ttgutt Palembang' hal Darma Bina mahasiswa/i FakultaJPsikologi angkataJgl0 Universitas benar ada ini terlihat dari hasil. Nilai signiiikansi ini membuktikan bahwa memang yang mana nilai signifikannya hubungan yang kuat anlara kedua variabel tersebut' adalah p:0,000. penelitian sempa oleh Adam dan Dyk (Archer, 2004-) bahwa perkembangangan dan remaja' identitas remaja identitas remaja drpengaruhi oleh interaksi antara orangtua hubungan yang baik' akan berkembung upu[itu pola interaksi orangtua mencerminkan interaksi orangtua pola oleh terhambat sedangkan perkembangan identitas remaja akan )-ang col1s1t'cti ttitt g.
ISSN0000-0000,EISSN 0000-0000
| Vol
1,
No'1' Th, 20li
3.
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan penelitian didapat hasiln
ada hubungan antara gaya pengasuhan constraining dan komitmen dalam bid pendidikan padamahasiswa/i Fakultas Psikologi angkatan 2010 Universitas Bina Da Palembang.
Berdasarkan hasil analisis data dan simpulan maka peneliti mengajukan sar saran sebagai berikut: (1). bagi Mahasiswa harus memiliki suatu keputusan yang te ditetapkan dengan mantap dari berbagai alternatif pilihan yang ada dan teguh un terlihat dalam aktivitas-aktivitas yang diarahkan untuk implementasi keputusan terseb misalnya mencari lebih dalam pengetahuan tentang pilihan yang telah dijalani berdiskusi dengan teman sebaya atau dengan dosen pembimbing akademik; (2).b orangtua diperlukan pemahaman yang baik akan pentingnya pengasuhan yang ses dengan usia atau tahapan perkembangan dan kebutuhan anak sehingga terjalin interalq yang baik di antara orangtua dan anak-anaknya. Dengan demikian, perkernbanga psikososial anak dapat dilalui dengan baik oleh anak-anaknya. Pengasuhan diharapka dapat dilakukan dengan cara komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak aga interaksi yang te{alin akan menghasilkan manfaat baik bagi remaja maupun orangtua Oleh karena itu, orangtua diharapkan dapat memberikan ruang kepada anak untuk lebil leluasa di dalam mengutarakan apa yang perlu mereka sampaikan kepad, orangtuanya.Orangtua harus lebih banyak menyediakan waktu untuk kebersamaat dengan keluarga sehingga tersedia waktu untuk saling mengevaluasi di antara anggot keluarga; (3) peneliti yang berminat meneliti lebih lanjut masalah yang ada padr penelitian ini sebaiknya meneliti juga identitas remaja dalam mencapai status komitmel bidang pendidikan karena masa remaja disebut sebagai masa mencari identitas, gay pembelajaran, dan penerimaan teman sebaya.
Daftar Pustaka Anderson RE, Carter. Human Behavior in The Sosial Environment: A Social Systen Approach. New York: Aldine Publishing Company; 2004 Archer SL. Interventions For Adolescent Identity Developntent. London: Sag Publication;2004 Bansal et al. Sosial and Personality Development. California: Brook Publishinl Company;2004 Bosma Harker A. Identity Development in Adolescent: Coping vith Commitntens Rijksuniversiteit te Groningen; 2003 Buchanan. Self and Identity Fundamental Issues. Edited by Richard D. New York Oxford University Press; 1997 Hurlock Elizabeth B. (Terjemahan) Psikologi Perkentbangan Suatu Pendekatat Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga; 2006 Ma;cia IE. Identity In Adolescence: Handbook of Adolescence Psychology. New York Willey;2005
Moorman et.al.
Komitmen. 2004.
http://arahbalik.blogspot.com/2008/01/ November 2010)
Diunduh dalam lamar (di akses tanggal l:
komitmen.html
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Kesehatan
qHi sEn
€
'q€F
Y
YI F F ct
a o
o)
c
E
f
ro
c
\s/ FI
a a o =L,a
a,
\R
o
\FI
FI
ti
\s/
Y
S
vl
^cv O-,
\3
\
FI
:rJ
O-, cg
v.
ch
^\) \5 FI H
-s *\
\q) t$
(E
E
G' CL
jo jG
o
p E
{$t
.Fi F; t; IIU +$ F\$ .Sf; II
st A-a -
\ FI
It
U
I
-91(E Lj
€p
o)E FI-
'E
:
g=*.C
,',t
o N L
tim cE (g(E
c f E c
?-
.F
.-.\
lz
o
J=aE ou
ri
o
oc)o
Esr 9ts
' kp
1ryffi
ro
o
N N o, (o
m
c',
o
o-
rtr
FI
o o) o
S r*
(u
(t
_o
ts
C-7\
.cr
.E
v1
q)
G!-
FI FI
\s*
^q) \!
'$
o o
o
S.
iFa
'6 o o o
(o
tv FI
sa
d
G
m E
+-l
c)
I
@
(o
,/d q3
c
o a GG fl
fii b(L vG =c(o o_
q, U'
s
.g tr
Y
zo
