PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO
SALINAN LINAN
PUTUSAN Nomor 1013/ Pdt.G/ 2015/ PA Sit.
MIHBINNMSIIMSBMLLIIMSIB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara tertentu pada peradilan tingkat pertama, telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh : PEMOHON, bertempat
umur tinggal
33
tahun
Agama
di
Kecamatan
Islam,
Panji,
pekerjaan
Kabupaten
Swasta,
Situbondo.
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 20 Juni 2015 menguasakan kepada YUNIATI ISWARI, S.H. Advokat yang berkantor di Kantor Pengacara YUNIATI ISWARI, SH & REKAN di Jalan Basuki Rahmat Nomor 553 Situbondo Selanjutnya disebut Pemohon; Melawan TERMOHON, umur 31 tahun, Agama Islam, pekerjaan Perawat, bertempat tinggal di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo,. Berasarkan Surat Kuasa tertanggal 07 Juni 2015 menguasakan kepada HARI SOEBAGIO, S.H. Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di Kantor Advokat HARI SOEBAGIO, S.H. Perumahan Panji Permai Blok DD 10, Selanjutnya disebut sebagai Termohon ; Pengadilan agama tersebut ; Telah membaca surat – surat perkara ; Telah mendengar Pemohon dan Termohon serta memeriksa bukti – bukti di persidangan ; DUDUK PERKARA Bahwa, Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 22 Juni 2015 dan telah terdaftar di Register perkara Pengadilan Agama Situbondo dengan nomor perkara 1013/ Pdt.G/ 2015/ PA Sit. Tanggal 22 Juni 2015, mengemukakan hal – hal sebagai berikut : 1.
Bahwa pada awalnya pada sekitar akhir bulan Pebruari 2015, Pemohon oleh temannya telah dikenalkan kepada Termohon, dan
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO beberapa hari kemudian Pemohon mengajak kedua orangtuanya untuk bersilaturahmi ke rumah Termohon atas permintaan dari Termohon ; 2.
Bahwa
beberapa
saat
sebelum Pemohon
dan
orang
tuanya
bersilaturahmi ke rumah Termohon tersebut, oleh Termohon, Pemohon telah diajak membeli sepasang cincin emas dan Pemohon pada saat itu tidak tahu dan tidak menanyakan kapan akan dipakai cincin tersebut, sebab Pemohon merasa masih dalam masa penjajakan untuk melanjutkan hubungannya dengan Termohon ; 3.
Bahwa pada saat silaturahmi ke rumah Termohon tersebut, Pemohon dan kedua orang tuanya merasa terkejut sebab pihak keluarga Termohon langsung memutuskan untuk langsung bertunangan saja dengan saling bertukar cincin pada saat itu, karena Pemohon dan kedua orangtuanya merasa sungkan dan segan untuk menolak, akhirnya yang semula hanya berencana untuk bersilaturahmi menjadi acara bertunangan antara Pemohon dengan Termohon, yang dari pihak keluarga Pemohon hanya dihadiri oleh orang tua Pemohon saja pada saat itu ;
4.
Bahwa sejak Pemohon dengan Termohon bertunangan, maka Termohon selalu mendesak kepada Pemohon dan kedua orangtua Pemohon untuk segera dilangsungkan perkawinan, sampai kemudian orangtua Pemohon menentukan tanggal perkawinan mereka yaitu hari Rabu tanggal 13 Mei 2015, padahal Pemohon sendiri masih merasa belum siap untuk menikah, karena masih merasa belum bisa mencintai Termohon, akan tetapi karena Termohon bersikap agresif, demikian pula orangtua Pemohon yang berharap agar dengan berjalannya waktu maka cinta Pemohon kepada Termohon akan bisa tumbuh, akhirnya Pemohon bersikap pasrah ;
5.
Bahwa, atas desakan Termohon juga orang tua Pemohon akhirnya Pemohon dengan terpaksa mau melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada hari Rabu, tanggal 13 Mei 2015, sebagaimana telah tercatat di dalam Kutipan Akta Nikah No.0150/013/V/2015., KUA Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo ;
6.
Bahwa, pada hari perkawinan tersebut setelah selesai acara akad
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO nikah dan resepsi perkawinan Pemohon dengan Termohon di tempat Termohon, maka pada sore hari dan malam harinya Pemohon pulang dan menginap di rumah orang tuanya sendiri, sehingga belum terjadi hubungan layaknya suami isteri antara Pemohon dengan Termohon (qabla al dukhul), dan kemudian pada keesokan harinya sampai saat permohonan ini diajukan, Pemohon pergi dari dan tinggal di luar kota Sihrbondo ; 7.
Bahwa, Pemohon belum bisa mencintai Termohon ditambah lagi dengan sikap Termohon yang dirasa tidak cocok dengan Pemohon yaitu sangat agresif dan suka mengatur pribadi Pemohon, sehingga Pemohon merasa tidak akan bahagia dan tidak akan bisa harmonis jika hidup berumah tangga dengan Termohon ;
8.
Bahwa, apabila perkawinan antara Pemohon dengan Termohon dipaksakan untuk dilanjutkan , maka Pemohon akan menderita lahir dan batin, sehingga Pemohon memilih jalan yang terbaik dan memohon untuk dapatnya dikabulkan yaitu perceraian ;
9.
Bahwa, Pemohon sanggup untuk membayar biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku. Maka berdasarkan atas hal-ikhwal tersebut diatas, kami memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara ini, untuk berkenan memberikan putusan sebagai berikut PRIMAIR : 1.
Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon : ANDUNG PEMOHON;
2.
Memberikan ijin kepada Pemohon (TERMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i kepada Termohon (TERMOHON) ;
3.
Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
SUBSIDAIR : Apabila berpendapat lain, mohon putusan yang dianggap paling baik, adil dan bijaksana sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Bahwa, pada hari dan tanggal yang ditetapkan untuk persidangan perkara ini, Pemohon dan Termohon datang menghadap di persidangan, Majelis Hakim berusaha mendamaikan keduanya agar bisa rukun sebagai suami istri, demikian pula dalam perkara ini telah ditempuh mediasi dengan menunjuk, S. AGUS SETIAWAN, S.H sebagai Mediator, namun Pemohon dan Termohon tidak berhasil untuk rukun kembali; Bahwa, kemudian dibacakan permohonan Pemohon, yang Pemohon tetap mempertahankannya tanpa ada perubahan ; Bahwa, Termohon di depan persidangan, telah menyampaikan jawaban secara
tertulis 13 Agustus 2015 yang pada pokoknya sebagai
berikut: DALAM POKOK PERKARA 1.
Bahwa TERMOHON menolak dalil-dalil PEMOHON seluruhnya, kecuali yang secara tegas diakui;
2.
Bahwa benar, PEMOHON dan TERMOHON adalah suami suami istri yang sah, yang menikah di hadapan KUA Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo, sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No. 0150/013N/2015 tertanggal 13 Mei 2015 yang diterbitkan oleh KUA dimaksud;
3.
Bahwa tidak benar dalil yang menyatakan terjadinya pernikahan antara PEMOHON dan TERMOHON atas desakan TERMOHON sehingga PEMOHON menikah dengan TERMOHON karena terpaksa yang menyebabkan PEMOHON mengajukan permohonan cerai talak terhadap TERMOHON ;
4.
Bahwa tidak benar dalil-dalil yang dikemukakan PEMOHON, bahwa penyebab terjadinya permohonan cerai talak oleh PEMOHON disebabkan oleh desakan TERMOHON , proses terjadinya pernikahan antara PEMOHON dan TERMOHON dapat disampaikan sebagai berikut : a.
Bahwa telah terjadi perkenalan antara PEMOHON dengan TERMOHON melalui teman PEMOHON sekitar bulan Maret 2015 ;
b.
Bahwa dalam perjalanan pertemanan antara PEMOHON
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO dengan TERMOHON berjalan dengan balk dan PEMOHON sering mengantar TERMOHON ke tempat kerja dan juga berkunjung/
bermain
ketempat
TERMOHON,
selanjutnya
PEMOHON menyampaikan untuk cepat menikah kepada TERMOHON dan hal ini disambut baik oleh TERMOHON karena TERMOHON juga tidak ingin lama hidup menyendiri ; c.
Bahwa
dengan
TERMOHON
hasil
untuk
kesepakatan
PEMOHON
melaksanakan
pernikahan
dengan maka
PEMOHON dan TERMOHON bersama - sama ke toko untuk membeli sepasang cincin guna persiapan pertunangan dan pertunangan terlaksana pada tanggal 14 Maret 2015 dengan baik dirumah TERMOHON yang dihadiri oleh kerabat dan teman PEMOHON dan TERMOHON; d.
Bahwa dengan keseriusan PEMOHON yang disampaikan kepada
TERMOHON
TERMOHON
maka
untuk
dengan
berumah
tangga
kesepakatan bersama
dengan untuk
menentukan hari pernikahan yang juga disetujui oleh keluarga kedua belah pihak , dan pada tanggal 13 Mei 2015 dilangsungkanlah
pernikahan
antara
PEMOHON
dengan
TERMOHON ; e.
Bahwa seluruh biaya dan persiapan sampai dengan pernikahan antara PEMOHON dan TERMOHON memakai keuangan dari TERMOHON ;
f.
Bahwa pada malam setelah terjadinya resepsi pernikahan PEMOHON pamit kepada TERMOHON karena di jemput orang tua PEMOHON agar PEMOHON untuk pulang ke rumahnya karena besok hari akan mengantarkan adiknya pulang ke Surabaya dan PEMOHON meninggalkan juga tas dirumah TERMOHON namun sampai saat ini PEMOHON tidak pernah kembali kerumah TERMOHON layaknya sebagai suami .
5.
Bahwa dari uraian diatas tidak benar dalil-dalil yang dikemukakan PEMOHON,
bahwa
TERMOHON
memaksa
untuk
melakukan
pernikahan , dan hal ini bisa di buktikan dengan pihak-pihak luar Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO (dalam hal ini tetangga / teman dan keluarga TERMOHON); 6.
Bahwa TERMOHON telah mencoba bertahan dalam Kondisi rumah tangga
yang
tidak
jelas
dan
TERMOHON
karena.
mencintai
PEMOHON dengan tulus dan sepenuh hati telah berusaha maksimal bersabar dan menanti kehadiran PEMOHON, namun yang terjadi adalah bahwa PEMOHON mengajukan permohonan cerai talak kepada TERMOHON , hal ini sangat melukai perasaan TERMOHON dan juga keluarga besar TERMOHON yang merasa dilecehkan dan dipermalukan oleh PEMOHON , disebutkan firman Allah dalam AIQuran, Surah An Nisa : 34 : "Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki atas sebahagian yang lain (wanita) dan mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yg soleh, ialah yang taat Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita- wanita yg kamu khuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar"; 7.
Bahwa oleh karena gugatan PEMOHON tidak berdasarkan hukum, fakta, dan keadilan, dalam agama Islam perceraian diijinkan jika memenuhi ketentuan pasal 19 PP Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka dengan kerendahan hati TERMOHON mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara ini untuk menolak seluruh gugatan PEMOHON, atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima;
DALAM REKONPENSI 1.
Bahwa semua yang terurai dan terbaca dalam jawaban pokok perkara mohon agar terbaca kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bagian rekonpensi ini;
2.
Bahwa dalam rekonpensi ini PEMOHON dalam pokok perkara mohon disebut sebagai TERGUGAT rekonpensi. Sebaliknya TERMOHON dalam
pokok
perkara
mohon
disebut
sebagai
PENGGUGAT
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO rekonpensi; 3.
Bahwa akibat perbuatan PENGGUGAT konvensi sebagaimana telah tersebut dalam bagian konvensi diatas PENGGUGAT rekopensi sangat
dirugikan
secara
materiel
untuk kegiatan
pelaksanaan
pernikahan dengan TERGUGAT rekopensi , dengan kejadian diatas kerugian material yang diderita PENGGUGAT rekopensi terinci sebagai berikut :
Sewa alat-alat Catering
sebesar Rp. 3.500.000,-
Biaya membuat 650 undangan
sebesar Rp. 5.375.000,-
Biaya mamin persiapan nikah
sebesar Rp. 2.000.000,-
Biaya mamin Walimatun Nikah
sebesar Rp. 3.500.000,-
Biaya Catering
sebesar Rp. 49.000.000,-
Biaya Sofener
sebesar Rp. 5.625.000,-
Biaya Rias Pengantin + Dekor
sebesar Rp. 16.500.000,-
Biaya Sound System
sebesar Rp. 24.925.000,-
TOTAL
Rp. 110. 425.000,-
(Terbilang : Seratus Sepuluh Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah ) Yang hingga saat ini biaya kegiatan pelaksanaan pernikahan yang dikeluarkan masih menjadi beban hutang PENGGUGAT rekopensi ; 4.
Bahwa tindakan TERGUGAT rekopensi mengajukan permohonan cerai talak kepada PENGGUGAT rekopensi sangat melukai perasaan PENGGUGAT rekopensi dan juga keluarga besar PENGGUGAT rekopensi
yang
merasa
dilecehkan
dan
dipermalukan
oleh
TERGUGAT rekopensi yang menimbulkan kerugian inmaterial bagi PENGGUGAT rekopensi baik pada keluarga, teman lingkungan kerja dan masyarakat bila diuangkan sebesar Rp. 2.000.000.000,- ( Dua Milyard Rupiah); 5.
Bahwa sejak terjadinya pernikahan antara PENGGUGAT rekopensi dengan TERGUGAT rekopensi, TERGUGAT rekopensi tidak pernah memberikan nafkah bagi kepentingan PENGGUGAT rekopensi , oleh sebab itu wajar dan patut apabila untuk nafkah Madiyah (nafkah lampau) yang tidak diberikan sejak minimal dari Bulan Mei Tahun
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 2015, hingga putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap TERGUGAT rekonvensi membayar uang nafkah Madiyah sebesar Rp. 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) setiap bulan, Nafkah lddah (nafkah tunggu ) sebesar Rp. 1.500.000,- ( Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ), Mut'ah (pemberian harta, makanan, dan pakaian) sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah ), sehingga apabila diperhitungkan hingga perkara ini diajukan ke Pengadilan Agama Situbondo , Nafkah Madiyah, lddah, Mut'ah yang belum terbayarkan dari pemohon adalah;
Nafkah
Madiyah
3
bulan x Rp. 3.500.000,- = Rp 10.500.000,
Nafkah lddah 3 bulan x Rp. 1.500.000,-
= Rp 4.500.000,-
Mut'ah
=
Rp
50.000.000,Total
= Rp. 65.000.000,-
Terbilang : ( Enam Puluh Lima Juta Rupiah ) 6.
Bahwa apabila TERGUGAT rekopensi lalai dalam menjalankan keputusan
perkara
ini,
Di
mohon
kepada
pengadilan
dapat
menjatuhkan hukuman paksa (Dwangsom) berupa uang sebesar Rp. 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) setiap hari lalai menjalankan isi putusan. 7.
Bahwa kondisi lahir dan batin Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi sejak timbulnya perkara ini sangat-sangat memprihatinkan dan menimbulkan kesengsaraan, sehingga mohon pula kepada Pengadilan untuk dapat menjalankan keputusan perkara ini sebelum mempunyai kekuatan hukum tetap ;
8.
Bahwa oleh karena Gugatan rekonpensi ini berdasarkan atas alasanalasan yang sah, maka sudah sepatutnya untuk dikabulkan. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka
mohon kepada Majelis Hakim yang mulia berkenan memutuskan sebagai berikut : DALAM POKOK PERKARA : Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 1.
Menolak
semua
gugatan
Pemohon
atau
setidak
–
tidaknya
menyatakan gugatan Pemohon tidak dapat diterima ; 2.
Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara ini ;
DALAM REKONVENSI 1.
Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi seluruhnya ;
2.
Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kerugian materiil kepada Penggugat Rekonpensi untuk biaya pernikahan sebesar Rp 110.425.000,00 ( seratus sepuluh juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah ) ;
3.
Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian imateriil kepaa Penggugat Rekonpensi yang merasa dilecehkan dan dipermalukan oleh Tergugat Rekonpensi sebesar Rp 2.000.000.000 ( dua milyar rupiah ) ;
4.
5.
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar : a.
Nafkah Madiyah
Rp 10.500.000,00
b.
Nafkah Iddah
Rp 3.500.000,00
c.
Mut’ah
Rp 50.000.000,00
Menghukum Tergugat Rekonvensi apabila lali dalam menjalankan keputusan perkara ini, dimohon kepada pengadilan dapat menjatuhkan hukuman paksa berupa uang sebesar Rp 250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap hari lalai menjalankan isi putusan ;
6.
Menghukum
Tergugat
Rekonvensi
kepada
Pengadilan
Agama
Situbondo untuk dapat menjalankan keputusan perkara ini sebelum mempunyai kekuatan hukum tetap. 7.
Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini ; Bahwa, Pemohon di depan sidang menyampaikan replik secara tertulis
tertanggal 20 Agustus 2015 sekaligus menyampaikan jawaban dalam gugatan rekonvensi, yang untuk mempersingkat uraian, ditunjuk berita acara sidang, dianggap sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; Bahwa, Termohon di depan sidang menyampaikan duplik secara tertulis tertanggal 3 September 2015 sekaligus menyampaikan replik dalam
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO gugatan rekonvensi, yang untuk mempersingkat uraian, ditunjuk berita acara sidang, dianggap sebagai bagian tidak terpisahkan dari putusan ini ; Bahwa, Pemohon dalam kedudukannya sebagai Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak akan menyampaikan duplik secara tertulis, sikapnya tetap seperti yang telah disampaikan dalam replik konvensi yang sekaligus sebagai jawaban dalam rekonvensi ; Bahwa, untuk meneguhkan dalil – dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti surat berupa : 1.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kutipan Akta Nikah Nomor 0150/ 013/ V/ 2015 tanggal 13 Mei 2015 dibuat dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P.1;
2.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Panggilan Nomor S.Pg/1069/ VII/ 2015/ Reskrim tanggal 10 Juli 2015 yang ditanda tangani oleh Kasat Reskrim Polres Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P. 2 ;
3.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Keterangan tertanggal 07 September 2015 yang dibuat oleh Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo. Bukti tersebut selanjutnya diberi kode P.3 ; Bahwa, Termohon menyampaikan bukti surat sebagai berikut :
1.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kutipan Akta Nikah Nomor 0150/013/V/2015 tertanggal 13 Mei 2015 jumlah = 1 lembar adalah buku nikah Termohon . yang menikah di hadapan KUA Kecamatan
Panarukan
Kabupaten
Situbondo.
Bukti
tersebut
selanjutnya disebut T.1 ; 2.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Persetujuan Mempelai lampiran 9 KMA Nomor 477 Tahun 2004 - Pasal 7 ayat (2) huruf C - Model N3 tanggal 24 April 2015. Bukti tersebut selanjutnya disebut T. 2 ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 3.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kartu Tanda Penduduk Nomor 3512066611830001, atas nama Asise. Bukti tersebut selanjutnya disebut T. 3 ;
4.
Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Hasil Pemeriksaan Laboraturium RSUD dr.ABDOER RAHEM tanggal 2 Maret 2015. Bukti tersebut selanjutnya disebut T. 4 ;
5.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Gambar / Foto Pemohon dengan Termohon pada waktu berpacaran. Bukti tersebut selanjutnya disebut T. 5 ;
6.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Gambar / Foto Pemohon dengan Termohon pada pelaksanaan tunangan atau tukar cincin sebanyak. Bukti tersebut selanjutnya disebut T. 6 ;
7.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Gambar / Foto dalam pelaksanaan akad nikah antara Pemohon dan Termohon. Bukti tersebut selanjutnya diberi kode T. 7 ;
8.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Gambar / Foto resepsi perkawinan antara Pemohon dan Termohon. Bukti tersebut selanjutnya disebut T.8 ;
9.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Undangan
Walimatul Urusy antara
Pemohon
dengan Terohon.
Bukti tersebut selanjutnya disebut T.9 ; 10.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Undangan Resepsi Pernikahan antara Pemohon dengan Termohon. Bukti tersebut selanjutnya disebut T.10 ;
11.
Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Bon Bon / Kwitansi : a.
Catering Arie : Untuk sewa alat - alat catering - Tgl , 31 Maret 2015 sebesar Rp. 3.500.000,-
b.
Percetakan Sablon & Konveksi "WARNA" : Biaya membuat undangan 650 Ibr
dan The Wedding Tgl, 15 Maret 2015
sebesar Rp. 5.375.000,-
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO c.
Bu Saleh Catering : biaya Mamin persiapan nikah, Tgl 20 Maret 2015 sebesar Rp. 2.000.000,-
d.
Bu Saleh Catering : biaya Mamin Walimatun Nikah, TgI. 20 Maret 2015 sebesar Rp. 3.500.000,-
e.
Bu Saleh Catering : biaya Makan Resepsi Nikah , Tgl. 20 Maret 2015 sebesar Rp. 49.000.000,-
f.
UD. Sinar Abadi : Peasan Sufener tamu , TgI. 28 Maret 2015 sebesar Rp. 5.625.000,-
g.
David : Biaya Risa Pengantin + Dekor, TgI. 13 Mei 2015 sebesar Rp.16.500.000,-
h.
Daarul Aytaam : Sewa Sound , Terop , Kursi dll , Tgl. 5 April 2015 sebesar Rp. 24.925.000,TOTAL
Rp. 110.425.000,- (Terbilang : Seratus Sepuluh
Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). Bukti tersebut selanjutnya disebut T.11 ; 12
CD rekaman selama proses perkawinan Pemohon dan Termohon. Yang selanjutnya disebut T. 12 Bahwa, bukti saksi yang diajukan Pemohon adalah :
1.
SAKSI, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi merupakan ayah kandung Pemohon ;
-
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 13 Mei 2015 ;
-
Bahwa, sejak awal pernikahan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah berjalan secara harmonis, bahkan hingga saat ini, Pemohon dan Termohon belum pernah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ) ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, sore hari setelah akad nikah dan pesta penikahan, Pemohon pulang ke rumah saksi, dan sejak itu ia tidak mau rukun dengan Termohon hingga saat ini ;
-
Bahwa, Pemohon menyatakan kepada saksi, sebenarnya ia tidak mencintai Termohon. Saksi sudah berusaha membujuknya agar mau rukun dengan Termohon, tapi Pemohon tetap tidak mau, bahkan sikapnya menjadi sangat pemarah ;
-
Bahwa, dahulu proses perjodohan Pemohon dan Termohon tersebut diawali dari perkenalan keduanya melalui perantara tetangga saksi yang bernama Pak Bambang, yang dari perkenalan tersebut kemudian keduanya berpacaran. Selang tidak terlalu lama dari perkenalan tersebut, keluarga Termohon meminta keluarga Pemohon untuk bersilaturrahmi ke rumah keluarga besarnya. Setelah Pemohon datang,
ternyata
dalam
acara
silaturrahmi
tersebut
langsung
dinyatakan bahwa hari itu Pemohon dan Termohon bertunangan, yang sekaligus membicarakan hari pernikahan Pemohon dan Termohon. Saat itu saksi merasa tidak bisa berkata lain, kecuali menyetujui kehendak keluarga Termohon tersebut ; -
Bahwa, kemudian saat tiba hari pernikahan, pagi hari tersebut, Pemohon menyatakan tidak mau menikah dengan Termohon, setelah saksi membujuk dengan meyakinkan bahwa rasa cintanya akan tumbuh seiring waktu dalam menjalani kehidupan rumah tangga, Pemohonpun mau menghadiri acara akad nikah yang diteruskan dengan pesta pernikahan. Setelah selesai acara tersebut, pada sore harinya Pemohon pulang ke rumah saksi dan tidak mau rukun sama sekali dengan Termohon, meski saksi dan istri saksi sudah berulangkali membujuknya ;
-
Bahwa, untuk acara pernikahan tersebut, saksi saat itu membantu biaya pernikahan sebesar Rp 7.500.000,oo ;
-
Bahwa, atas keadaan rumah tangga yang sebagaimana tersebut di atas, Termohon pernah hingga melaporkan Pemohon ke kepolisian, atas tindak penelantaran ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, saat ini Pemohon bekerja sebagai pegawai honorer di Pemda Situbondo, yang tidak tetap penghasilannya. Dalam hidup sehari – hari, saksilah yang menanggung keperluan hidup Pemohon tersebut ;
2.
SAKSI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi merupakan ibu kandung Pemohon ;
-
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 13 Mei 2015 ;
-
Bahwa, sejak awal pernikahan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah berjalan secara harmonis, bahkan hingga saat ini, belum pernah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ) ;
-
Bahwa, sore hari setelah akad nikah dan pesta penikahan pada bulan Mei 2015, Pemohon pulang ke rumah saksi, dan sejak itu tidak mau rukun dengan Termohon ;
-
Bahwa, Pemohon menyatakan kepada saksi bahwa sebenarnya ia tidak mencintai Termohon. Saksi sudah berusaha membujuknya agar mau rukun dengan Termohon, tapi Pemohon tetap tidak mau, bahkan sikapnya menjadi sangat pemarah ;
-
Bahwa, dahulu proses perjodohan Pemohon dan Termohon tersebut diawali dari perkenalan keduanya melalui perantara tetangga saksi yang bernama Pak Bambang, yang kemudian keduanya berpacaran. Selang tidak terlalu lama, keluarga Termohon meminta keluarga Pemohon untuk bersilaturrahmi ke rumah keluarga besarnya. Setelah Pemohon datang, ternyata dalam acara silaturrahmi tersebut langsung dinyatakan bahwa hari itu Pemohon dan Termohon bertunangan, yang sekaligus juga membicarakan hari pernikahan. Saat itu saksi merasa tidak bisa berkata lain, kecuali menyetujui kehendak keluarga Termohon tersebut ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, kemudian saat tiba hari pernikahan, pagi hari Pemohon menyatakan tidak mau menikah dengan Termohon, setelah saksi membujuk dengan meyakinkan bahwa rasa cintanya akan tumbuh seiring waktu dalam menjalani kehidupan rumah tangga, Pemohonpun mau menghadiri acara akad nikah yang diteruskan dengan pesta pernikahan. Namun selesai acara tersebut, pada sore harinya Pemohon pulang ke rumah saksi dan tidak mau rukun sama sekali dengan Termohon, meski saksi dan istri saksi sudah berulangkali membujuknya ;
-
Bahwa, atas keadaan rumah tangga yang sebagaimana tersebut di atas, Termohon pernah hingga melaporkan Pemohon ke kepolisian, atas tindak penelantaran ;
-
Bahwa, Pemohon saat ini bekerja sebagai karyawan honorer Pemda Situbondo, yang tidak punya penghasilan tetap ; Menimbang, bahwa saksi yang diajukan oleh Termohon sebagai
berikut : 1.
SAKSI, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi merupakan ibu kandung Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 13 Mei 2015 ;
-
Bahwa, sejak awal pernikahan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah berjalan secara harmonis, bahkan hingga saat ini, Pemohon dan Termohon belum pernah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ) ;
-
Bahwa, sore hari setelah pesta penikahan sebagaimana tersebut di atas, Pemohon pulang ke rumah orang tuanya, dan sejak itu tidak mau rukun dengan Termohon hingga saat ini ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, akad nikah Pemohon dan Termohon tersebut dilaksaksanakan di rumah saksi, dan acara pesta pernikahan digelar hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Hari itu juga setelah maghrib, ayah Pemohon datang untuk menjemput Pemohon agar pulang sebentar, karena keluarganya yang dari jauh yang menghadiri pesta pernikahan tersebut, akan berpamitan pulang. Namun ternyata Pemohon tidak mau kembali lagi hingga saat ini ;
-
Bahwa, saksi serta seluruh keluarga bingung dengan keadaan tersebut, lalu 20 hari kemudian, saksi beserta keluarga yang lain mendatangi rumah Pemohon, namun hanya bertemu dengan orang tuanya
yang
mengatakan
bahwa
Pemohon
tinggal
di
rumah
saudaranya di Surabaya ; -
Bahwa, saksi tidak mengerti mengapa Pemohon bersikap yang sedemikian itu, karena semuanya dari proses perjodohan hingga pada saat pernikahan dilaksanakan dengan niat baik, dan berjalan sewajarnya, tanpa ada paksaan apapun tentang perjodohan tersebut ;
-
Bahwa, perjodohan Pemohon dan Termohon tersebut diawali dari perkenalan, hingga kemudian pihak keluarga Pemohon melamar Termohon. Saat itu yang datang adalah Pemohon, ayah serta ibunya. Setelah itu Pemohon dan Termohon seperti layaknya sepasang kekasih yang berpacaran dan saling mencintai, karena hampir setiap hari Pemohon menjemput dan mengantar Termohon bepergian, hingga 3 bulan kemudian dilaksanakan pernikahan, semuanya berjalan secara wajar, Pemohon tidak pernah menunjukkan sikap keterpaksaan untuk menikahi Termohon ;
-
Bahwa, sebagai orang tua dari Termohon, saksi merasa sangat terhina. Saksi juga sangat malu kepada handai tolan, tetangga, teman, serta sahabat atas perlakuan Pemohon terhadap Termohon tersebut. Demikian pula saksi telah berusaha menyelenggarakan acara pernikahan tersebut sebaik mungkin dengan menghabiskan dana yang menurut saksi tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 150.000.000,oo ;
-
Bahwa, hingga saat ini, saksi tidak mengetahui mengapa Pemohon tidak mau rukun dengan Termohon ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 2.
SAKSI, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi merupakan tetangga Pemohon, sekaligus teman Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada bulana Mei 2015, namun saat pernikahan tersebut saksi tidak hadir karena sedang keluar kota ;
-
Bahwa, berdasarkan keterangan dari pihak Termohon serta keluarga Pemohon, setelah pernikahan tersebut, Pemohon dan Termohon tidak rukun sebagai suami istri, karena sore hari setelah acara resepsi pernikahan, Pemohon pergi meninggalkan Termohon hingga saat ini ;
-
Bahwa, dahulu saksilah yang memperkenalkan Pemohon dengan Termohon,
atas
permintaan
dari
keluarga
Pemohon
sendiri.
Perkenalan mereka terjadi pada sekitar bulan Februari 2015 di rumah saksi ; -
Bahwa, setelah perkenalan tersebut, Pemohon dan Termohon berperilaku layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran, karena seringkali mereka pergi bersama – sama. Saksi sering tahu Pemohon mengantar atau menjemput Termohon dalam bepergian ;
-
Bahwa, beberapa hari sebelum pernikahan, Termohon pernah mengatakan kepada saksi, bahwa ia tahu Pemohon pernah memakai narkotika, maka Termohon meminta agar Pemohon melakukan tes darah, pemohon pun kemudian melakukan tes darah ;
-
Bahwa, orang tua Pemohon pernah menemui saksi dan mengatakan bahwa ingin membatalkan pernikahan Pemohon dan Termohon karena Pemohon tidak mencintai Termohon ;
-
Bahwa, hingga saat ini, Saksi tidak pernah lagi bertemu dengan Pemohon ;
3.
SAKSI, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal Kecamatan Sitbondo, Kabupaten Situbondo ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon sejak sekitar bulan April 2015, yang perkenalan tersebut terjadi karena Pemohon serta Termohon mendatangi rumah saksi untuk bersilaturrahmi, sekaligus memberitahu bahwa mereka akan menikah. Pemohon dan Termohon meminta nasehat untuk bisa menjalani pernikahan dengan baik dan meminta agar saksi hadir dalam acara pernikahan mereka ;
-
Bahwa, saksi sudah lama kenal Termohon karena saksi berteman dengan Termohon serta keluarganya ;
-
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
-
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada bulan Mei 2015, saksilah yang mewakili wali nikah Termohon, dalam melakukan akad nikah dengan Pemohon ;
-
Bahwa, saksi tahu, saat akad nikah, semuanya berjalan wajar dan membahagiakan, karena sebelum akad nikah tersebut dilaksanakan, saksi sempat ngobrol dengan Pemohon yang tampak bahagia sebagaimana seorang yang akan menikah. Demikian pula saat terjadi akad nikah, semuanya berjalan lancar. Setelah acara akad nikah tersebut selesai, saksi masih melihat Pemohon dan Termohon akrab dan berbahagia ;
-
Bahwa, pendeknya saksi tidak melihat adanya wajah keterpaksaan atau tertekan sejak pertama kenal dengan Pemohon hingga saat akad nikah dilaksanakan ;
-
Bahwa, kemudian saksi mendapat laporan dari keluarga Termohon, bahwa malam hari setelah acara pernikahan tersebut dilaksanakan ternyata Pemohon pulang ke rumah orang tuanya, dan tidak mau rukun dengan Termohon hingga saat ini ;
-
Bahwa, saksi pernah berusaha untuk datang menemui Pemohon di rumah orang tuanya, namun Pemohon tidak ada. Menurut orang tuanya, Pemohon berada di Surabaya. Saksi menanyakan perihal sikap Pemohon tersebut, dan orang tua Pemohon mengatakan bahwa sudah berusaha membujuk Pemohon tetapi tetap tidak mau ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, hingga saat ini, saksi belum pernah bertemu dengan Pemohon; Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Pemohon menyampaikan
kesimpulan secara tertulis tertanggal 1 Oktober 2015, demikian pula Termohon menyampaikan kesimpulan secara tertulis tanggal 1 Oktober 2015 yang untuk mempersingkat uraian, ditunjuk hal – hal sebagaimana yang tercantum dalam berita acara sidang dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; Menimbang, bahwa untuk hal – hal yang tidak disebutkan dalam uraian putusan ini, ditunjuk hal – hal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang yang dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, demikian pula berkaitan dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2008, pihak - pihak berperkara telah melakukan perdamaian
melalui
lembaga
mediasi
dengan
menunjuk
S.
AGUS
SETYAWAN, S.H, sebagai Mediator, ternyata hasilnya gagal ; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah dibacakan di muka persidangan yang isinya tetap dipertahankan ; Menimbang, bahwa pada intinya Pemohon
mengajukan pemohonan
cerai talak terhadap Termohon, dengan alasan rumah tangganya sejak awal pernikahan tidak berjalan dengan harmonis. Pemohon dan Termohon belum pernah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ). Keadaan tersebut dikarenakan pernikahan mereka tersebut dilaksanakan dalam keadaan Pemohon yang belum siap untuk menikah. Termohon beserta keluarganya, juga keluarga Pemohon begitu mendesak agar Pemohon mau menikah dengan Termohon, karena keluarga Termohon telah menentukan tanggal waktu pernikahannya. Setelah akad nikah dan resepsi pernikahan,
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Pemohon pulang ke rumah orang tuanya, hingga kemudian diajukan permohonan perceraian ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat 1 huruf a Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan penjelasan pasal tersebut pada angka 8, yang kemudian diubah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara cerai talak adalah wewenang pengadilan agama.. kemudian berdasarkan fakta dalam identitas perkara ini, Pemohon dan Termohon adalah orang yang keduanya tinggal dalam sebuah tempat yang menjadi wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Situbondo, sehingga secara absolut maupun relatif, Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo; Menimbang, bahwa Termohon menyampaikan jawaban, yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Termohon membantah dalil Pemohon yang menyatakan pernikahan antara keduanya terjadi karena adanya keterpaksaan pihak Pemohon untuk menikahi Termohon, karena semua proses perjodohan hingga saat dilaksanakan pernikahan terjadi atas itikad kedua belah pihak dan dilaksanakan dengan cara yang baik. Tidak ada rasa terpaksa Pemohon saat menikah dengan Termohon, karena sebelum pernikahan tersebut, Pemohon dan Termohon berkenalan, kemudian bertunangan. Selama pertunangan itu Pemohon sering mengantar – jemput Termohon untuk bekerja, hingga kemudian saat terjadi pernikahan, semua berjalan dengan baik ;
-
Bahwa, justru setelah acara resepsi pernikahan, orang tua Pemohon menjemput
Pemohon,
yang
sejak itu
Pemohon
meninggalkan
Termohon dan kemudian mengajukan perceraian ini ; -
Bawa,
atas
perlakuan
Pemohon
tersebut,
Termohon
beserta
keluarganya merasa dipermalukan dan dilecehkan ; -
Bahwa, Termohon meminta agar permohonan Pemohon ini ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa kemudian Pemohon menyampaikan dalil replik dan Termohon menyampaikan dalil duplik, yang pada pokoknya tetap pada pendirian masing – masing ; Menimbang, bahwa berdasarkan jawab – menjawab tersebut, Majelis Hakim
menganggap
Termohon
mengakui
rumah
tangganya
dengan
Pemohon dalam keadaan tidak rukun, karena perilaku Pemohon yang pergi meninggalkan dirinya, setelah acara resepsi pernikahan. Selain itu Termohon membantah adanya keterpaksaan dalam proses pernikahan ; Menimbang, bahwa terhadap hal hal yang diakui tersebut dianggap menjadi fakta hukum yang tetap dalam perkara ini, sedangkan terhadap hal yang dibantah oleh Termohon, maka Pemohon harus membuktikannya di depan persidangan ; Menimbang, bahwa terhadap bukti surat yang diajukan oleh Pemohon, Majelis Hakim menilainya sebagai berikut : 1.
Bukti Surat P.1 yang diajukan oleh Pemohon adalah bukti otentik yang cukup untuk menyatakan Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, sehingga Pemohon dan Termohon mempunyai keterkaitan dan hubungan hukum untuk bertindak sebagai pihak – pihak dalam perkara ini ;
2.
Bukti Surat P. 2, adalah bukti bahwa dalam perjalanan kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon ini, pihak Termohon hingga melaporkan kepada kepolisian, bahwa Pemohon telah melakukan tindak pidana penelantaran terhadap Termohon. Hubungan antara bukti tersebut dengan bukti – bukti yang lain dalam pokok perkara ini akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan hukum di bawah ;
3.
Bukti P.3 adalah surat administratif biasa, merupakan surat keterangan tentang kedudukan pekerjaan dan penggajian Pemohon. bukti tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan tentang gugatan rekonvensi ; Menimbang, bahwa terhadap bukti surat yang diajukan Termohon,
Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 1.
Bukti Surat T.1 adalah bukti otentik yang sama dengan bukti P.1 sehingga
pertimbangan
terhadap
bukti tersebut
sama
dengan
pertimbangan terhadap bukti yang diajukan Pemohon tersebut ; 2.
Bukti Surat T.2 hingga T.10, serta T.12 dipertimbangkan dalam hubungan antara satu dengan lainnya, cukup untuk menunjukkan adanya sebuah proses perjodohan, yang dimulai dari peminangan hingga terjadinya pernikahan yang semuanya dilakukan secara baik sebagaimana mestinya. Juga serta administratif Pemohon telah menyatakan persetujuan pernikahan antara dirinya dengan Termohon ;
3.
Bukti
T.11
adalah
bukti
yang
berhubungan
dengan
gugatan
rekonvensi, sehingga akan dipertimbangkan lebih lanjut pada bagian tentang rekonvensi ; Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa saksi – saksi tersebut adalah orang – orang yang menurut aturan perundang – undangan tidak dilarang memberikan kesaksian dalam perkara ini, dan semuanya telah memberikan kesaksian di depan persidangan di bawah sumpahnya, sehingga bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai bukti saksi ; Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan masing – masing saksi di persidangan adalah mengenai peristiwa yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi tentang keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon, yang hal itu diperoleh karena saksi – saksi tersebut adalah orang dekat dari Pemohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga menilai keterangan para saksi tersebut, saling bersesuaian serta berkaitan, yakni mereka mengetahui rangkaian peristiwa dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga keterangan saksi tersebut dianggap telah memenuhi syarat matriil sebagai bukti saksi ; Menimbang, bahwa oleh karena bukti saksi yang diajukan Pemohon telah memenuhi syarat formil dan matriil, maka bukti saksi tersebut dapatlah dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, dengan nilai pembuktiannya adalah bebas, yang nilai kebenaran dari keterangan saksi
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO tersebut, Majelis Hakim pertimbangkan dalam kaitannya dengan bukti yang lain dan tertuang dalam fakta – fakta hukum dalam persidangan; Menimbang, bahwa Termohon menghadirkan 3 orang saksi dimana saksi – saksi tersebut adalah orang yang menurut aturan perundang – undangan tidak dilarang memberikan kesaksian dalam perkara ini. Saksi – saksi tersebut telah memberikan kesaksian di depan persidangan di bawah sumpahnya, sehingga bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai bukti saksi ; Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan masing – masing saksi di persidangan adalah mengenai peristiwa yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi tentang keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon, yang hal itu diperoleh karena saksi – saksi tersebut adalah orang dekat dari Termohon ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga menilai keterangan para saksi tersebut, saling bersesuaian serta berkaitan, yakni mereka mengetahui rangkaian peristiwa dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon
mulai
perkenalan hingga kemudian Pemohon pergi meninggalkan Termohon; sehingga keterangan saksi tersebut dianggap telah memenuhi syarat matriil sebagai bukti saksi ; Menimbang, bahwa oleh karena bukti saksi yang diajukan Pemohon telah memenuhi syarat formil dan matriil, maka bukti saksi tersebut dapatlah dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, dengan nilai pembuktiannya adalah bebas. Nilai kebenaran dari keterangan saksi tersebut, Majelis Hakim pertimbangkan dalam kaitannya dengan bukti yang lain dan tertuang dalam fakta – fakta hukum dalam persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta hukum di persidangan sebagai berikut : 1.
Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri, yang secara sah telah menikah pada tanggal 13 Mei 2015 ;
2.
Bahwa, sejak awal pernikahan, rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak pernah berjalan dengan baik. Keduanya belum pernah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ), yang hal itu karena setelah acara akad nikah dan pesta pernikahan
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO tersebut, Pemohon pada sore harinya pergi meninggalkan Termohon dan hingga saat ini tidak mau hidup rukun dengan Termohon ; 3.
Bahwa, proses perjodohan Pemohon dan Termohon tersebut, diawali dengan perkenalan, lamaran, bertunangan hingga terjadinya akad nikah, dilakukan secara baik dan wajar sebagaimana mestinya sebuah proses perjodohan ; Menimbang,
persidangan
bahwa
berdasarkan
sebagaimana
tersebut
–
fakta
di
atas,
keada maka
fakta
dalam
Majelis
akan
mempertimbangkan satu persatu dari petitum gugatan Pemohon ; Menimbang, bahwa terhadapu petitum yang pertama , pihak Pemohon meminta agar Majelis Hakim menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon ; Menimbang, bahwa Petitum tersebut adalah sangat berkait erat dengan petitum yang lain, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan setelah terlebih dahulu mempertimbangkan petitum yang lain ; Menimbang,
terhadap
petitum
yang
kedua,
pihak
Pemohon
memohon agar diizinkan untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon ; Menimbang, bahwa berpijak dari hakekat dan tujuan perkawinan dalam Islam, Allah SWT, berfirman dalam Al Qur’an, surat Ar Rum ayat 21, yang berbunyi : Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.; Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan : perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ; Menimbang, bahwa hakekat dan tujuan perkawinan Kompilasi Hukum Islam menyatakan sebagai berikut : Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Pasal 2 ; Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah ; Pasal 3 ; Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ; Menimbang, bahwa pertimbangan di atas merupakan cita ideal dari sebuah perkawinan, yang untuk mewujudkannya, diperlukan niat yang besar dari suami - istri untuk saling menjaga hubungan dengan memupuk kasih sayang dan saling mempercayai antara satu dengan lainnya; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, sikap Pemohon yang meninggalkan serta tidak mau rukun dengan Termohon setelah terjadinya resepsi pernikahan, adalah sebuah sikap yang tidak menghargai keluhuran nilai perkawinan sebagaimana tersebut di atas, terlebih seluruh proses perjodohan yang dimulai dari perkenalan hingga terjadinya akad nikah telah dilaksanakan secara baik dan mulia ; Menimbang, bahwa alasan Pemohon yang merasa terpaksa saat menikahi Termohon, sedangkan dirinya tidak mencintai Termohon tersebut tidaklah relevan dengan adanya proses perjodohan sebagaimana tergambar dalam bukti – bukti yang diajukan oleh Termohon. Disamping hal itu, Pemohon adalah seorang subjek hukum yang mandiri yang mampu untuk melakukan perbuatan hukum sendiri, sehingga keputusan untuk menikahi Termohon tersebut secara hukum merupakan tanggung jawab Pemohon sepenuhnya ; Menimbang, bahwa akan tetapi terlepas dari terpaksa atau tidaknya Pemohon saat menjalani pernikahan dengan Termohon, kenyatannya antara Pemohon dan Termohon belum pernah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri. Keluarga Pemohon dan Termohon telah sedemikian rupa mengusahakan agar keduanya bisa berdamai, namun tidak berhasil, bahkan pada titik sekarang Pemohon begitu kuatnya untuk menceraikan Termohon, terlebih dalam hal ini pula Termohon telah pernah melaporkan Pemohon pada kepolisian atas tindak pidana penelantaran dalam rumah tangga ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa bila salah satu pihak dari suami istri, atau bahkan kedua – duanya sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan, bahkan kehidupan rumah tangga itu bisa menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut di atas, sesuai dengan doktrin Hukum Islam, seperti yang termuat dalam Kitab Madaa Hurriyatuz Zaujaini fit Thalak juz I halaman 83 yang diambil Majelis Hakim menjadi pertimbangan hukum putusan ini, yaitu : Artinya : Islam memilih lembaga talak/cerai ketika rumah tangga sudah dianggap goncang serta dianggap sudah tidak bermanfaat lagi nasehat/perdamaian dan hubungan suami istri menjadi tanpa ruh (hampa), sebab meneruskan perkawinan berarti menghukum salah satu suami istri dengan penjara yang berkepanjangan. Ini adalah aniaya yang bertentangan dengan semangat keadilan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, mempertahankan keadaan rumah tangga yang seperti itu adalah kesia – siaan, dan justru akan mendatangkan kemudharatan bagi
Pemohon dan Termohon. Tujuan
perkawinan sebagaimana yang digariskan dalam Al-qur’an surat Ar-Ruum ayat 21 dan pasal 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, junto pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia, kekal, sakinah mawaddah dan rahmah,
tidaklah dapat diwujudkan dalam rumah
tangga Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka alasan Pemohon untuk mengajukan perceraian ini, telah cukup berdasar atas hukum, sesuai dengan alasan – alasan perceraian sebagaimana yang tercantum dalam pasal 39 ayat ( 2 ) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jis. pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, dan pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas permohonan Pemohon
tersebut dapat dikabulkan dengan memberi izin
kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Situbondo ; Menimbang, bahwa selain itu untuk menjamin terciptanya tertib administrasi perceraian sebagaiman dimaksud pasal 84 Undang – Undang Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Nomor 7 Tahun 1989 yang ketentuan tersebut tidak diubah dalam Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, Jis. Pasal 35 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 28/ TUADA-AG/ X/ 2002 tanggal 22 Oktober 2002, bahwa Majelis Hakim karena jabatannya ( ex officio ) dapat memerintahkan kepada panitera untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Panarukan dan
Kecamatan Panji, yaitu Pegawai Pencatat Nikah dimana pernikahan
Pemohon dan Termohon tersebut dicatatkan, serta Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa petitum yang kedua tersebut telah dikabulkan, maka
terhadap Petitum Pertama haruslah dinyatakan mengabulkan
permohonan Pemohon ; DALAM REKONVENSI Menimbang, pada bagian ini Pemohon Konvensi disebut sebagai Tergugat Rekonvensi, dan Termohon Konvensi disebut sebagai Penggugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan gugatan, jika terjadi perceraian, Tergugat Rekonvensi supaya dihukum melakukan hal hal sebagai berikut : 1.
Membayar kerugian materiil kepada Penggugat Rekonpensi untuk biaya pernikahan sebesar Rp 110.425.000,oo( seratus sepuluh juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah ) ;
2.
Membayar kerugian imateriil kepada Penggugat Rekonpensi yang merasa dilecehkan dan dipermalukan oleh Tergugat Rekonpensi sebesar Rp 2.000.000.000,oo ( dua milyar rupiah ) ;
3.
Membayar Nafkah Madhiya Rp 10.500.000,oo
4..
Membayar Nafkah Iddah
Rp 3.500.000,oo
5.
Memberi Mut’ah
Rp 50.000.000,oo
6.
Membayar uang paksa uang sebesar Rp 250.000,oo ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap hari, Tergugat Rekonvensi lalai menjalankan isi putusan ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 7.
Menghukum
Tergugat
Rekonvensi
kepada
Pengadilan
Agama
Situbondo untuk dapat menjalankan keputusan perkara ini sebelum mempunyai kekuatan hukum tetap. 8.
Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini ; Menimbang, bahwa terlebih dahulu dipertimbangkan tentang gugatan
Penggugat Rekonvensi yang diajukan dalam permohonan cerai talak, adalah sejalan dengan ketentuan Pasal ketentuan pasal 132 HIR, dimana secara prinsip gugatan rekonvensi adalah untuk mengimbangi gugatan konvensi yang dapat diperiksa
bersama-sama dengan gugatan konvensi sehingga
akan menghemat biaya dan waktu, mempermudah acara pembuktian, serta menghindarkan putusan yang saling bertentangan satu sama lain ; Menimbang, bahwa dalam perkara ini, materi gugatan rekonvensi adalah hal – hal yang berkaitan erat materi gugatan konvensi, yakni berkait erat dengan pemenuhan hak dari istri yang akan diceraikan oleh suaminya, sehingga penyelesaian permasalahan tersebut dapat dilakukan secara efektif dalam satu proses dan putusan. berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim perlu memeriksa serta mempertimbangkan lebih lanjut mengenai gugat rekonvensi tersebut ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat Rekonvensi menyampaikan jawaban sebagai berikut : a.
Bahwa, Tergugat Rekonvensi saat ini masih bekerja sebagai pegawai magang di Bappeda Kabupaten Situbondo, yang tidak punya gaji tetap, sehingga
tuntutan
Penggugat
Rekonvensi
tersebut
sangatlah
memberatkan Tergugat Rekonvensi ; b.
Bahwa dari hal yang dituntut oleh Penggugat Rekonvensi tersebut, Tergugat Rekonvensi sanggup membayar hal – hal sebagai berikut : -
Nafkah Madhiyah sebesar Rp 3.500.000,oo ( Tiga juta lima ratus ribu rupiah ) ;
-
Nafkah Iddah, sebesar Rp 900.000,oo ( Sembilan ratus ribu rupiah ) ;
-
Mut’ah berupa uang sebesar Rp 5.000.000,oo ( lima juta rupiah);
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang,
bahwa
selanjutnya
menyampaikan replik yang pada pokoknya
Penggugat
Rekonvensi
tetap pada gugatannya,
sedangkan Tergugat Rekonvensi tetap pada jawabannya tersebut ; Menimbang, bahwa dalam gugatan Rekonvesi ini, Majelis Hakim menganggap bukti T.11 yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi adalah bukti yang berkaitan dengan gugatan Rekonvensi tersebut, dimana bukti tersebut adalah rincian tentang pengeluaran untuk acara pernikahan, yang hal itu dituntut oleh Penggugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa bukti P.3 yang diajukan Tergugat Rekonvensi dalam gugatan Rekonvensi ini adalah bukti yang berkaitan dengan gugatan rekonvensi, dimana Tergugat Rekonvensi saat ini belum punya gaji yang tetap ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim mempertimbangkan satu per satu gugatan rekonvensi sebagai berikut : 1.
Gugatan Pembayaran Kerugian Materiil untuk biaya pernikahan
sebesar Rp 110.425.000,00 ( seratus sepuluh juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi tidak sanggup membayar gugatan tersebut ; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Penggugat Rekonvensi menyampaikan bukti – bukti yang menunjukkan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pernikahan Penggugat dan Tergugat Rekonvensi ; Menimbang,
bahwa
terlepas
dari
adanya
gugatan
dan
ketidaksanggupan kedua belah pihak yang berperkara, Majelis Hakim menganggap gugatan pembayaran ganti rugi tersebut bukanlah gugatan yang menjadi wewenang Pengadilan Agama untuk memeriksa dan mengadilinya. Karena hal – hal yang menjadi kewenangan pengadilan agama untuk mengadili perkara telah ditentukan dalam Pasal 49 beserta penjelasannya, Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang kemudian diubah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan terakhir diubah dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
tersebut,
maka
gugatan tersebut harus ditolak ; 2.
Gugatan Pembayaran kerugian imateriil sebesar Rp 2.000.000.000
( dua milyar rupiah ) ; Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi tidak sanggup membayar gugatan tersebut ; Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dipertimbangkan di atas, gugatan ganti rugi tersebut juga bukan menjadi kewenangan Pengadilan Agama untuk memeriksa dan mengadilinya, sehingga gugatan tersebut harus ditolak ; 3.
Gugatan Pembayaran Nafkah Madhiyah yang Terutang Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 34 ayat ( 1 )
Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, junto pasal 80 ayat (4 ), ( 5 ) dan ( 7 ) Kompilasi Hukum Islam, terkandung prinsip hukum bahwa seorang suami sesuai dengan kemampuannya wajib memberikan nafkah ataupun segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga, dimana ketentuan tersebut berlaku sesudah adanya Tamkin yang Sempurna. Kewajiban tersebut juga bisa gugur manakala istri dalam keadaan nusyuz ; Menimbang, bahwa dalam perkara
a quo,
meski
Penggugat
Rekonvensi tidak terbukti sebagai seorang istri yang nusyuz, namun pada kenyataannya antara Penggugat dan Tergugat Rekonvensi belum terjadi keadaan yang disebut dengan Tamkin yang Sempurna, karena hingga saat ini Penggugat dan Tergugat belum melakukan hubungan seksual layaknya suami istri. Atas keadaan yang demikian itu, maka belum ada kewajiban seorang suami untuk memberi nafkah kepada istri ; Menimbang, meski belum ada kewajiban tersebut, namun tidak ada larangan bagi suami yang memberi nafkah tersebut bagi istrinya, dan ternyata dalam perkara a quo Tergugat Rekonvensi menyanggupi pembayaran nafkah tersebut sebagaimana tersebut di atas, maka dengan kesanggupan Tergugat Rekonvensi tersebut dapatlah ditentukan oleh Majelis Hakim kepada Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah madhiyah kepada Penggugat rekonvensi dengan jumlah sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan perkara ini ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 4.
Gugatan Pembayaran Nafkah Iddah Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 huruf b dan pasal 152
Kompilasi Hukum Islam, prinsip hukum di dalamnya adalah seorang suami yang menceraikan istrinya wajib memenuhi hak istri yang yang dicerainya tersebut, salah satunya, wajib memberi nafkah selama istri menjalani masa iddah, kecuali istri yang dicerai tersebut dalam keadaan nusyuz ; Menimbang, bahwa meski dalam perkara a quo tidak terbukti, Penggugat Rekonvensi sebagai istri yang nusyuz, namun berlakunya kewajiban pemberian nafkah tersebut tetap setelah adanya keadaan yang disebut dengan tamkin yang sempurna sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo antara Pemohon dan Termohon belum melakukan hubungan seksual, sehingga jika terjadi perceraian antara keduanya, tidak ada masa iddah bagi Penggugat Rekonvensi. Oleh karena itu meski Tergugat Rekonvensi menyanggupi pembayaran nafkah iddah dengan jumlah sebagaimana tersebut di atas, namun karena dalam perkara ini tidak ada masa iddah untuk Penggugat Rekonvensi, maka berkaitan dengan tuntutan dan kesanggupan pembayaran nafkah iddah tersebut harus dikesampingkan ; 5.
Gugatan Pemberian Mut’ah Menimbang, bahwa meski dalam perkara a quo, antara Penggugat dan
Tergugat belum melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( qabla dukhul ) yang hal itu menurut ketentuan pasal 149 ( a ) Kompilasi Hukum Islam, belum ada kewajiban pemberian mut’ah seorang suami kepada istrinya. Akan tetapi dalam hal ini terbukti, bahwa tidak terjadinya hubungan seksual tersebut adalah semata – mata karena sikap dan perilaku Pemohon yang dengan sengaja meninggalkan Termohon begitu saja, bahkan hal itu dilakukan saat dimana seharusnya seseorang sangat berbahagia dengan adanya pernikahan, demikian pula proses terjadinya pernikahan tersebut telah dilaksanakan oleh pihak Penggugat Rekonvensi dengan sebaik – baiknya, sehingga bila saat ini, atas sikap dan perilaku Tergugat Rekonvensi tersebut menimbulkan rasa malu, terhina dan sakit hati, adalah hal yang siapapun dapat memahaminya ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka untuk memberikan rasa keadilan kepada Penggugat Rekonvensi, Majelis Hakim dengan mendasarkan pada ketentuan pasal 158 huruf b Kompilasi Hukum Islam, tetap mewajibkan Tergugat Rekonvensi untuk memberi mut’ah kepada Penggugat Rekonvensi Menimbang, bahwa berpijak pada ketentuan Pasal 160 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim menganggap Tegugat Rekonvensi layak untuk dihukum memberi mut’ah terhadap Penggugat Rekonvensi berupa uang sebesar Rp 12.500.000,- ( dua belas juta lima ratus ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, gugatan Penggugat
Rekonvensi
tentang
pemberian
mut’ah
dapat
dikabulkan
sebagaimana tertera dalam amar putusan perkara ini ; 6.
Gugatan agar Tergugat Rekonvensi dihukum membayar uang
paksa uang sebesar Rp 250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap hari, lalai menjalankan isi putusan ; Menimbang, bahwa putusan pembayaran hak – hak Penggugat Rekonvensi sebagai seorang istri yang dicerai oleh Tergugat Rekonvensi selaku suaminya, adalah jenis putusan yang tidak termasuk dalam kualifikasi sebagai putusan yang atasnya bisa diterapkan lembaga Dwangsom, sebagaimana maksud Pasal 606 a Rv, dimana lembaga dwangsom tersebut tidak dapat diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum penghukuman pembayaran sejumlah uang ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
tersebut,
maka
gugatan Penggugat tersebut harus ditolak ; 7.
Gugatan agar putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
meski belum mempunyai kekuatan hukum tetap ; Menimbang, bahwa gugatan tersebut tidak didasari atas alasan – alasan sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan dalam Pasal 180, 207 dan 195 HIR, serta Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000, sehingga gugatan tersebut harus ditolak Menimbang, bahwa oleh karena dalam gugatan rekonvensi tersebut, terdapat gugatan yang dikabulkan, dan terdapat pula gugatan yang ditolak, maka dalam amar putusan haruslah dinyatakan dalam gugatan rekonvensi ini Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO dengan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian, dan menolak gugatan selain dan selebihnya ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk sengketa perkawinan, maka berdasar ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dalam Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat, bahwa dengan mengingat segala ketentuan perundangundangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2.
Memberi izin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak kepada Termohon
( TERMOHON )
di hadapan sidang Pengadilan
Agama Situbondo; 3.
Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Situbondo
untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Panarukan dan KUA Kecamatan Panji untuk selanjutnya dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; DALAM REKONVENSI 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian ;
2.
Menghukum
Tergugat
Rekonvensi
untuk
membayar
kepada
Penggugat Rekonvensi, Nafkah Madhiyah sejumlah Rp 1.500.000,00 ( satu juta lima ratus ribu rupiah ); 3.
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberi mut’ah kepada Penggugat Rekonvensi berupa uang sejumlah Rp 12.500.000,00 ( dua belas juta rupiah )
6.
Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk selain dan selebihnya ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menghukum
Pemohon
untuk
membayar
biaya
perkara
ini
sebesar
Rp 516.000,oo ( lima ratus enam belas ribu rupiah ) ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Demikian diputuskan di Pengadilan Agama Situbondo pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 Masehi, bertepatan dengan 09 Muharram 1437 Hijriah, oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Drs. SAYUTI, M.H. Hakim Ketua Majelis, MAWARDI, S.Ag,M.Hum dan HIRMAWAN SUSILO, S.H. masing – masing Hakim Anggota, dengan dibantu oleh DJUNAIDI ICHWANTORO, S.H Panitera Pengganti, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon ;
Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
ttd
ttd
MAWARDI, S.Ag, M.Hum
Drs. SAYUTI, M.H.
Hakim Anggota ttd
ttd HIRMAWAN SUSILO, S.H. Panitera Pengganti, ttd ttd DJUNAIDI ICHWANTORO, S.H Perincian biaya perkara : -
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,oo
-
Biaya ATK Perkara Rp.
50.000,oo
-
Biaya Panggilan
Rp
425.000,oo
-
Redaksi
Rp.
5.000,oo
-
Materai
Rp.
6.000,oo
Rp.
516.000,oo
Jumlah
Untuk salinan yang sama bunyinya Oleh: Panitera Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO
M. NIDZAM FICKRY, SH
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]