PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO PUTUSAN Nomor 1028/ Pdt.G/ 2015/ PA Sit.
MIHBIIIHSIIIMSBHAIIIMSIB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara tertentu pada peradilan tingkat pertama, telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh : PEMOHON, umur 29 tahun Agama Islam, pekerjaan Sopir,
Pendidikan
Terakhir SLTP, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Selanjutnya disebut PEMOHON ; Melawan TERMOHON, umur 24 tahun, Agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Pendidikan Terakhir SLTP, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ; Pengadilan agama tersebut ; Telah membaca surat – surat perkara ; Telah mendengar Pemohon dan Termohon serta memeriksa bukti – bukti di persidangan ; DUDUK PERKARA Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 24 Juni 2015 dan telah terdaftar di register perkara Pengadilan Agama Situbondo dengan nomor perkara 1028/ Pdt.G/ 2015/ PA Sit. Tanggal 24 Juni 2015, mengemukakan hal – hal sebagai berikut : 1.
Bahwa Pemohon telah menikah dengan Termohon pada tanggal 11 April 2008, di hadapan Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 102/ 09/ IV/ 2008 tanggal 11 April 2008 dengan status Pemohon jejaka dan Termohon Perawan;
2.
Bahwa setelah menikah tersebut Pemohon dan Termohon hidup bersama dalam rumah tangga sebagai suami istri selama sekitar 7 tahun 1 bulan dan terakhir bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon, telah melakukan hubungan layaknya suami istri ( ba'dad dukhul ) dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK KANDUNG, umur 4 tahun ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 3.
Bahwa, 1 tahun yang lalu, rumah tangga Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan : a.
Termohon selalu merasa curiga dan cemburu kepada Pemohon tanpa dasar bukti dan alasan yang jelas karena Pemohon sebagai sopir terkadang pulang malam hari ;
b.
Setiap Pemohon datang dari bekerja maka Termohon selalu marah – marah kepada Pemohon meski Pemohon sudah menjelaskan kepada Termohon, akan tetapi Termohon tidak mau menerima penjelasan Pemohon, bahkan berani membantah dan melawan serta minta cerai kepada Pemohon ;
4.
Bahwa akibat peristiwa tersebut kemudian Pemohon pulang ke rumah orang tua yang hingga sekarang telah pisah rumah selama 1 bulan, dan selama itu kedua belah pihak telah putus hubungan lahir batin dan telah saling meninggalkan hak dan kewajiban masing – masing ;
5.
Bahwa percekcokan rumah tangga Pemohon dan Termohon pernah diusahakan damai akan tetapi tidak berhasil dan kini Pemohon sudah tidak mempunyai harapan untuk dapat hidup rukun lagi membina rumah tangga bersama Termohon;
6.
Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Pemohon telah menderita lahir dan bathin dan Pemohon tidak sanggup lagi meneruskan berumah tangga dengan Termohon, dan oleh karenanya Pemohon memilih jalan terbaik yaitu dengan perceraian ini;
7.
Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan dan dalil - dalil diatas, Pemohon mohon agar Bapak
Ketua Pengadilan Agama Situbondo segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primer : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2.
Memberikan ijin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon ( TERMOHON ) ;
3.
Membebankan biaya perkara kepada Pemohon ;
Subsider : Mohon pengadilan menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Bahwa pada hari dan tanggal yang ditetapkan untuk persidangan perkara ini, Pemohon dan Termohon datang menghadap di persidangan, Majelis Hakim berusaha mendamaikan keduanya agar bisa
rukun kembali sebagai suami istri,
demikian pula dalam perkara ini telah ditempuh perdamaian melalui lembaga mediasi dengan menunjuk, MEDIATOR. untuk menjadi Mediator, namun Pemohon dan Termohon tidak berhasil untuk rukun kembali; Bahwa kemudian dibacakan permohonan Pemohon, yang Pemohon tetap mempertahankannya tanpa ada perubahan ; Bahwa Termohon di depan persidangan, telah menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa, Termohon membenarkan posita permohonan Pemohon Nomor 1 dan 2;
-
Bahwa, Termohon membenarkan rumah tangganya dengan Pemohon saat dalam keadaan yang tidak harmonis dan telah pisah tempat tinggal selama 4 bulan. Termohon membenarkan bahwa dirinya sering bertengkar dengan Pemohon, tetapi penyebabnya bukan karena Termohon cemburu tanpa alasan, tetapi memang Pemohon pacaran dengan wanita lain yang bernama AAM dari Desa Pesisir ;
-
Bahwa, selama pisah tempat tinggal tersesbut, Pemohon tidak pernah mengirimkan uang nafkah kepada Termohon ;
-
Bahwa, Termohon keberatan dicerikan oleh Pemohon, tetapi jika Pemohon memaksakan kehendaknya tersebut, maka Termohon meminta agar dihukum membayar kepadanya hal – hal sebagai berikut: a.
Nafkah madhiyah selama pisah tempat tinggal, per harinya sebesar Rp 30.000,00 ( Tiga puluh ribu ruiah ) per hari ;
b.
Nafkah Iddah sebesar Rp 30.000,00 ( Tiga puluh ribu ruiah ) per hari ;
c.
Nafkah seorang anak yang saat ini masih di bawah umur dewasa, bernama ANAK KANDUNG, sebesar Rp 20.000,00 ( dua puluh ribu rupiah ) per hari hingga anak tersebut dewasa ;
d.
Adapun Mut’ah, Termohon tidak minta ;
Bahwa Pemohon di depan sidang menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa, Pemohon tetap pada keinginannya untuk menceraikan Termohon ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO -
Bahwa, Pemohon membantah jawaban Termohon yang menyatakan bahwa dirinya pacaran lagi dengan wanita yang bernama AAM ;
-
Bahwa, Pemohon membenarkan, masa pisah tempat tinggal dirinya dengan Termohon adalah 4 bulan, dan selama pisah tempat tinggal tersebut, Pemohon sering mengirimkan uang, yang jika ditotal besarnya sekitar Rp 1.000.000,00 ( satu juta rupiah ) ;
-
Bahwa,
terhadap
gugatan
balik
yang
Termohon
ajukan,
Pemohon
menjawabnya sebagai berikut : a.
Pemohon
keberatan
memenuhi
gugatan
pembayaran
nafkah
madhiyah, nafkah iddah dan mut’ah tersebut ; b.
Pemohon tidak sanggup membayar nafkah anak, dan justru meminta agar anak hasil perkawinannya ditetapkan dalam asuhan Pemohon ;
Bahwa Termohon kemudian menyampaikan dalil duplik yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya, dan menyatakan bahwa selama pisah tempat tinggal Pemohon hanya pernah sekali mengirimkan uang nafkah sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) ; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
–
dalil
permohonannya,
Pemohon
mengajukan bukti surat berupa fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kutipan Akta Nikah Nomor 102/ 09/ IV/ 2008 tanggal 11 April 2008dibuat dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P.1; Bahwa Termohon tidak menyampaikan bukti surat ; Bahwa bukti saksi yang diajukan Pemohon adalah : •
SAKSI, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :
•
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi masih mempunyai hubungan famili dengan Pemohon ;
•
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dan hingga saat ini telah dikaruniai anak ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan baik dengan mengambil tempat kediaman bersama di rumah Termohon, namun beberapa bulan terakhir, rumah tangga mereka
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO dilanda pertengkaran karena Pemohon merasa Termohon sangat pencembur dan selalu menyangka Pemohon mempunyai pacar lagi ; •
Bahwa, saksi tidak pernah mengetahui langsung pertengkaran Pemohon dan Termohon tersebut ;
•
Bahwa, Pemohon telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang hingga sekarang telah pisah tempat tinggal selama sekitar 4 bulan ;
•
Bahwa, saksi pernah tahu Pemohon mengirimkan kepada uang sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui Pemohon bekerja sebagai sopir truk, akan tetapi saksi tidak mengetahui jumlah penghasilan Pemohon ;
•
Bahwa, saksi sudah berusaha menasehati agar Pemohon bisa kembali kepada Termohon untuk rukun kembali, namun Pemohon tidak mau ;
•
SAKSI, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : •
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi masih merupakan kakak ipar Pemohon ;
•
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dan hingga saat ini telah dikaruniai anak ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan baik dengan mengambil tempat kediaman bersama di rumah Termohon, namun beberapa bulan terakhir, rumah tangga mereka dilanda pertengkaran karena Pemohon merasa Termohon sangat pencembur dan selalu menyangka Pemohon mempunyai pacar lagi ;
•
Bahwa, saksi tidak pernah mengetahui langsung pertengkaran Pemohon dan Termohon tersebut ;
•
Bahwa, Pemohon telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang hingga sekarang telah pisah tempat tinggal selama sekitar 4 bulan ;
•
Bahwa, saksi tidak pernah tahu Pemohon mengirimkan kepada untuk Termohon ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui Pemohon bekerja sebagai sopir truk, akan tetapi saksi tidak mengetahui jumlah penghasilan Pemohon ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO •
Bahwa, saksi sudah berusaha menasehati agar Pemohon bisa kembali kepada Termohon untuk rukun kembali, namun Pemohon tidak mau ; Bahwa saksi yang diajukan oleh Termohon sebagai berikut :
1.
SAKSI, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Pembuat Batu Bata, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ; Di bawah sumpahnya, Saksi tersebut memberikan keterangan sebagai
berikut : •
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi merupakan ayah kandung Termohon ;
•
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dan hingga saat ini telah dikaruniai anak ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan baik dengan mengambil tempat kediaman bersama di rumah Termohon, namun beberapa bulan terakhir, rumah tangga mereka dilanda pertengkaran karena Pemohon ketahuan menjalin hubungan cinta dengan wanita lain yang bernama HAMIDAH alias AAM ;
•
Bahwa, saksi pernah berusaha mendatangi kediaman HAMIDAN alias AAM tersebut, tetapi tidak ditemui, kemudian saat itu Saksi berusaha mencari tahu tentang hubungan cinta Pemohon dengan AAM tersebut dari para tetangga wanitara tersebut, dan daripadanya saksi mendapat berita bahwa Pemohon telah bertunangan dengan wanita tersebut ;
•
Bahwa, Pemohon telah pergi meninggalkan kediaman bersama, yang hingga sekarang telah pisah tempat tinggal selama sekitar 4 bulan ;
•
Bahwa, saksi pernah tahu Pemohon mengirimkan kepada uang sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui Pemohon bekerja sebagai sopir truk, akan tetapi saksi tidak mengetahui jumlah penghasilan Pemohon ;
•
Bahwa, saksi sudah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil ;
2.
SAKSI, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Jual Batu Bata, bertempat tinggal di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ;
Di bawah sumpahnya, Saksi tersebut memberikan keterangan sebagai berikut :
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO •
Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi bertetangga dengan Termohon tersebut ;
•
Bahwa, saksi tahu saat ini Pemohon bermaksud mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon ;
•
Bahwa, saksi tahu Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang hingga saat ini telah dikaruniai 1 orang anak ;
•
Bahwa, yang saksi ketahui, dahulu Pemohon dan Termohon tinggal bersama membina rumah tangga di rumah Termohon, yang rumah tangga tersebut berjalan secara baik layaknya rumah tangga pada umumnya. Namun sejak sekitar 4 bulan lalu, Pemohon telah pergi meninggalkan kediaman bersama hingga saat ini ;
•
Bahwa, menurut Termohon, pertengkaran tersebut disebabkan Pemohon telah menjalin hubungan cinta wanita lain ;
•
Bahwa, telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon tersebut tetapi tidak berhasil ; Bahwa
untuk
selanjutnya
Pemohon
dan
Termohon
menyampaikan
kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada pendiriannya untuk bercerai, tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dalam persidangan, dan mohon putusan ; Bahwa Termohon menyampaikan kesimpulan tetap pada pendiriannya sebagaimana tercantum dalam jawabannya ; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal – hal sebagaimana yang tercantum dalam berita acara persidangan dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; PERTIMBANGAN HUKUM DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, demikian pula berkaitan dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2008, pihak-pihak berperkara telah melakukan perdamaian melalui lembaga mediasi dengan menunjuk MEDIATOR. sebagai Mediator, ternyata hasilnya gagal ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah dibacakan di muka persidangan yang isinya tetap dipertahankan ; Menimbang, bahwa pada intinya Pemohon mengajukan pemohonan cerai talak dengan alasan rumah tangganya sejak awal pernikahan, telah dilanda pertengkaran, karena Termohon pencemburu, yang selalu menuduh Pemohon menjalin hubungan cinta dengan wanita ;ain, serta Pemohon selalu membangkang nasehat Pemohon, hingga kemudian Pemohon pergi meninggalkan kediaman bersama yang hingga saat diajukan perkara ini telah 1 bulan lamanya ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat 1 huruf a Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan penjelasan pasal tersebut pada angka 8 yang kemudian diubah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara cerai talak adalah wewenang pengadilan agama. Kemudian berdasarkan fakta dalam identitas perkara ini, Pemohon dan Termohon adalah orang yang keduanya tinggal dalam sebuah tempat yang menjadi wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Situbondo sehingga secara absolut maupun relatif, Pengadilan Agama Situbondo berwenang mengadili perkara ini ; Menimbang, bahwa Termohon menyampaikan jawaban, yang pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa Termohon membenarkan adanya pernikahan dirinya dengan Pemohon ;
-
Bahwa, Termohon membenarkan dauhulu dirinya dengan Pemohon tinggal bersama di rumah Termohon dan telah dikaruniai 1 orang anak, kemudian pisah tempat tinggal hingga saat ini, akan tetapi Termohon masa pisah tempat tinggal tersebut bukanlah 1 bulan seperti yang didalilkan Pemohon, melainkan sudah 4 bulan, Pemohon pergi meninggalkan kediaman bersama ;
-
Bahwa, Temohon menyatakan penyebab utama masalah dalam rumah tangganya adalah Pemohon menjalin hubungan cinta dengan wanita lain yang bernama AAM ;
•
Bahwa, Termohon juga tidak menghendaki untuk rukun kembali dengan Pemohon ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
jawaban
tersebut,
Majelis
Hakim
menganggap Termohon mengakui rumah tangganya dalam keadaan tidak rukun. Pengakuan termohon tersebut, adalah bukti yang lengkap terhadap termohon Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO secara pribadi (vide pasal 174 HIR ), maka dengan pengakuan itu, Majelis Hakim menilai dalil permohonan pemohon sepanjang yang diakui atau setidak – tidaknya yang tidak dibantah oleh Termohon dapat dianggap terbukti dan menjadi fakta hukum yang tetap dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa terhadap hal – hal yang disangkal oleh Termohon, maka Pemohon harus membuktikannya, demikian pula Termohon berhak mengajukan bukti – bukti untuk menguatkan dalil sangkalannya ; Menimbang, bahwa terhadap bukti yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim menilainya sebagai berikut di bawah ini ; Menimbang, bahwa bukti surat P.1 yang diajukan oleh Pemohon adalah bukti otentik yang cukup untuk menyatakan Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, sehingga Pemohon dan Termohon mempunyai keterkaitan dan hubungan hukum untuk bertindak sebagai pihak – pihak dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa saksi – saksi tersebut adalah orang – orang yang menurut aturan perundang – undangan tidak dilarang memberikan kesaksian dalam perkara ini, dan semuanya telah memberikan kesaksian di depan persidangan di bawah sumpahnya, sehingga bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai bukti saksi ; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim, yang para Saksi tersebut tahu adalah keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon yang telah terjadi pisah tempat tinggal selama 4 bulan, yang karenanya para saski tersebut tahu bahwa Pemohon begitu kuat niatnya untuk menceraikan Termohon ; Menimbang, bahwa Termohon menghadirkan 2 orang saksi yang dianggap cukup mengetahui tentang keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon, dimana para saksi juga menyatakan Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal selama 4 bulan, demikian pula para saksi tersebut cukup dewasa untuk mengetahui bahwa penyebab ketidak harmonisan rumah tangga tersebut karena adanya dugaan yang kuat bahwa Pemohon menjalin hubungan cinta dengan wanita lain ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta hukum di persidangan sebagai berikut :
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO •
Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri, yang secara sah telah menikah pada tanggal 11 April 2008, keduanya telah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri ( Ba’da dukhul) dan dikaruniai 1 orang anak, yang bernama ANAK KANDUNG, umur 4 tahun ;
•
Bahwa, setelah pernikahan, Pemohon dan Termohon mengambil tempat kediaman bersama di rumah Termohon. Sejak sekitar 1 tahun lalu, Pemohon dan Termohon bertengkar yang sebab utamanya karena Pemohon menjalin hubungan cinta dengan wanita lain yang bernama AAM dari Desa Pesisir, Kecamatan Besuki ;
•
Bahwa, karena keadaan yang demikian Pemohon pergi meninggalkan kediaman bersama yang hingga saat ini telah berjalan sekitar 4 bulan lamanya ;
•
Bahwa, Termohon juga menghendaki terjadinya perceraian ;
•
Bahwa, telah dialkukan upaya untuk merukunkan Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil karena Pemohon tetap berkeras hati untuk menceraikan Termohon ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta
–
fakta
dalam
persidangan
sebagaimana tersebut di atas, maka Majelis akan mempertimbangkan satu persatu dari petitum gugatan Pemohon ; Menimbang, bahwa terhadap petitum yang pertama , pihak Pemohon meminta agar Majelis Hakim menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon ; Menimbang, bahwa Petitum tersebut adalah sangat berkait erat dengan petitum yang lain, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan setelah terlebih dahulu mempertimbangkan petitum yang lain ; Menimbang, terhadap petitum yang kedua, pihak Pemohon memohon agar diizinkan untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon ; Menimbang, bahwa berpijak dari hakekat dan tujuan perkawinan dalam Islam, Allah SWT, berfirman dalam Al Qur’an, surat Ar Rum ayat 21, yang berbunyi :
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.; Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan : perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa hakekat dan tujuan perkawinan Kompilasi Hukum Islam menyatakan sebagai berikut : Pasal 2 ; Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah ; Pasal 3 ; Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah ; Menimbang, bahwa pertimbangan di atas merupakan cita ideal dari sebuah perkawinan, yang untuk mewujudkannya, diperlukan niat yang besar dari suami istri untuk saling menjaga hubungan dengan memupuk kasih sayang dan saling mempercayai antara satu dengan lainnya; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo terbukti, antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran, yang pangkal masalahnya karena Pemohon menjalin hubungan cinta dengan wanite lain yang meski di depan sidang disangkal oleh Pemohon, tetapi kenyataannya,
Pemohon pergi meninggalkan kediaman
bersama yang hingga saat ini telah berjalan selama 4 bulan ; Menimbang, bahwa ternyata Pemohon dan Termohon telah sama – sama ingin bercerai, meski berbagai upaya telah dilakukan untuk merukunkan mereka. Keadaan tersebut menunjukkan Pemohon dan Termohon telah mengalami kebuntuan komunikasi kasih sayang sebagai suami istri.; Menimbang, bahwa bila salah satu pihak dari suami istri, atau bahkan kedua suami istri tersebut sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan, bahkan kehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi mereka ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa dengan adanya keadaan itu, maka telah terbukti ikatan batin mereka telah terkoyak, dan tidak ada harapan lagi untuk rukun sebagai suami istri dalam sebuah kehidupan rumah tangga ; Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut di atas, sesuai dengan doktrin Hukum Islam, seperti yang termuat dalam Kitab Madaa Hurriyatuz Zaujaini fit Thalak juz I halaman 83 yang diambil Majelis Hakim menjadi pertimbangan hukum putusan ini, yaitu : Artinya : Islam memilih lembaga talak/cerai ketika rumah tangga sudah dianggap goncang serta dianggap sudah tidak bermanfaat lagi nasehat/perdamaian dan hubungan suami istri menjadi tanpa ruh (hampa), sebab meneruskan perkawinan berarti menghukum salah satu suami istri dengan penjara yang berkepanjangan. Ini adalah aniaya yang bertentangan dengan semangat keadilan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, mempertahankan keadaan rumah tangga yang seperti itu adalah kesia – siaan, dan justru akan mendatangkan kemudharatan bagi Pemohon dan Termohon. Tujuan perkawinan sebagaimana yang digariskan dalam Al-qur’an surat Ar-Ruum ayat 21 dan pasal 1 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, junto pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia, kekal, sakinah mawaddah dan rahmah, tidaklah dapat diwujudkan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka alasan Pemohon
untuk mengajukan perceraian ini, telah cukup berdasar atas hukum,
sesuai dengan alasan – alasan perceraian sebagaimana yang tercantum dalam pasal 39 ayat ( 2 ) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jis. pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, dan pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas permohonan Pemohon tersebut dapat dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Situbondo ; Menimbang, bahwa selain itu untuk menjamin terciptanya tertib administrasi perceraian sebagaiman dimaksud pasal 84 Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang ketentuan tersebut tidak diubah dalam Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, Jis. Pasal 35 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 28/ TUADA-AG/ X/ 2002 tanggal 22 Oktober 2002, bahwa Majelis Hakim karena Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO jabatannya ( ex officio ) dapat memerintahkan kepada panitera untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Besuki, yang merupakan tempat pernikahan Pemohon dan Termohon tersebut dicatat, serta Pencatat Nikah wilayah tempat Pemohon dan Termohon tinggal, agar mencatat perceraian tersebut dalam daftar yang telah disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa petitum yang kedua tersebut telah dikabulkan, maka terhadap Petitum Pertama haruslah dinyatakan mengabulkan permohonan Pemohon ; DALAM REKONVENSI Menimbang, pada bagian ini Pemohon Konvensi disebut sebagai Tergugat Rekonvensi, dan Termohon Konvensi disebut sebagai Penggugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan gugatan, jika terjadi perceraian, Tergugat Rekonvensi dihukum hal - hal sebagai berikut : a.
Pembayaran Nafkah madhiyah yang terutang selama masa 4 bulan pisah tempat tinggal sebesar Rp 30.000,00 ( tiga puluh ribu rupiah ) per hari karena selama pisah tempat tinggal, Pemohon hanya sekali memberi uang nafkah sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) ;
b.
Pembayaran Nafkah iddah sebesar Rp 30.000,00 ( tiga puluh ribu rupiah ) per hari ;
c.
Nafkah 1 orang anak yang bernama ANAK KANDUNG yang saat ini belum dewasa, setiap bulan sebesar Rp 20.000,00 ( dua puluh ribu rupiah ) per hari hingga anak tersebut dewasa ; Menimbang, bahwa di depan sidang, Penggugat Rekonvensi menyatakan
tidak mengajukan gugatan pemberian mut’ah karena dirinya juga tidak mencintai Tergugat Rekonvensi lagi ; Menimbang, bahwa terlebih dahulu dipertimbangkan tentang gugatan Penggugat Rekonvensi yang diajukan dalam permohonan cerai talak, adalah sejalan dengan ketentuan Pasal ketentuan pasal 132 HIR, dimana secara prinsip gugatan rekonvensi adalah untuk mengimbangi gugatan konvensi yang dapat diperiksa bersama-sama dengan gugatan konvensi sehingga akan menghemat biaya dan waktu, mempermudah acara pembuktian, serta menghindarkan putusan yang saling bertentangan satu sama lain ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa dalam perkara ini, materi gugatan rekonvensi adalah hal – hal yang berkaitan erat materi gugatan konvensi, yakni berkait erat dengan pemenuhan hak dari istri yang akan diceraikan oleh suaminya, sehingga penyelesaian permasalahan tersebut dapat dilakukan secara efektif dalam satu proses dan putusan. berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim perlu memeriksa serta mempertimbangkan lebih lanjut mengenai gugat rekonvensi tersebut ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat Rekonvensi menyampaikan jawaban sebagai berikut : a.
Bahwa, Pemohon tidak sanggup membayar gugatan nafkah madhiyah, nafkah iddah dan mut’ah karena, selama pisah tempat tinggal menyatakan telah memberi nafkah sebesar Rp 1.000.000,00 ( satu juta rupiah ) ;
b.
Bahwa, Pemohon tidak sanggup membayar nafkah anak dan justru meminta agar anak dirinya yang mengasuhnya ;
d.
Bahwa Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai sopir dengan penghasilan yang tidak menentu ; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat Rekonvensi menyampaikan replik
yang pada pokoknya tetap pada gugatannya, demikian pula Tergugat Rekonvensi dalam dupliknya tetap pada jawabannya ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan gugatan rekonvensi tersebut, baik Penggugat ataupun Tergugat Rekonvensi mengajukan bukti berupa 2 orang saksi yang sekaligus diajukan dalam gugat konvensi, dimana para saksi tersebut tidak cukup mengetahui jumlah penghasilan Tergugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa berdasarkan jawab menjawab antara Penggugat dan Tergugat Rekonvensi, serta hal hal yang telah dibuktikan dalam pembuktian, maka didapati fakta hukum dalam persidangan sebagai berikut : 1.
Bahwa,
selama
masa
pisah
tempat
tinggal,
Tergugat
Rekonvensi
memberikan nafkah untuk Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) ; 2.
Bahwa, Tergugat Rekonvensi bekerja sebagai sopir dengan jumlah penghasilan yang tidak menentu ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
Hakim mempertimbangkan satu per satu gugatan rekonvensi sebagai berikut : Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO 1.
Gugatan Pembayaran Nafkah Madhiyah yang Terutang Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 34 ayat ( 1 ) Undang
– Undang Nomor 1 Tahun 1974, junto pasal 80 ayat (4 ), ( 5 ) dan ( 7 ) Kompilasi Hukum Islam, terkandung prinsip hukum bahwa seorang suami sesuai dengan kemampuannya wajib memberikan nafkah ataupun segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga, dimana ketentuan tersebut berlaku sesudah adanya tamkin yang sempurna. Kewajiban tersebut juga bisa gugur manakala istri dalam keadaan nusyuz, dan dalam perkara a quo, Majelis Hakim menganggap Penggugat Rekonvensi tidak termasuk dalam kualifikasi sebagai seorang istri yang nusyuz ; Menimbang, bahwa dalam perkara aquo Majelis Hakim menganggap yang digugat oleh Penggugat Rekonvensi adalah kekurangan nafkah madhiyah selama 4 bulan masa pisah tempat tinggal yang besarnya Rp 30.000,00 ( tiga puluh ribu rupiah ) per hari, yang ternyata Tergugat Rekonvensi tidak sanggup memenuhinya ; Menimbang, bahwa jumlah nafkah yang diterima Penggugat Rekonvensi setiap bulan selama masa pisah tempat tinggal tersebut menurut Majelis Hakim memanglah jumlah yang tidak layak untuk penghidupan diri dan anaknya, oleh karena itu Tergugat Rekonvensi tetap berkewajiban membayar kekurangan nafkah wajib yang dilalaikannya tersebut kepada Penggugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa berkaitan dengan jumlah nafkah tersebut, Majelis Hakim mempertimbangkannya dengan menyesuaikan kemampuan Tergugat Rekovensi yang bekerja sebagai sopir, maka menurut Majelis Hakim, Jumlah kekurangan pembayaran nafkah tersebut yang layak dan sesuai dengan kemampuan Tergugat Rekonvensi adalah sebesar Rp 450.000,00 ( empat ratus lima puluh ribu rupiah ) per bulan, selama 4 bulan sehingga berjumlah Rp 1.800.000,00 ( satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat Rekonvensi tentang pembayaran kekurangan nafkah madhiyah dapat dikabulkan dengan jumlah sebagaimana tertera dalam amar putusan ini; 2.
Gugatan Pembayaran Nafkah Iddah Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi mengajukan gugatan, agar jika
terjadi perceraian, Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp 30.000,00 ( tiga puluh ribu rupiah ) per hari, dan Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak menyanggupi membayar gugatan tersebut ; Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 huruf b dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, prinsip hukum di dalamnya adalah seorang suami yang menceraikan istrinya wajib memenuhi hak istri yang yang dicerainya tersebut, salah satunya, wajib memberi nafkah selama istri menjalani masa iddah, kecuali istri yang dicerai tersebut dalam keadaan nusyuz ; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo tdak terbukti, Penggugat Rekonvensi sebagai istri yang nusyuz, sehingga Tergugat Rekonvensi wajib memberikan nafkah selama Penggugat Rekonvensi menjalani masa iddah ; Menimbang, bahwa dengan menunjuk pada kemampuan keuangan Tergugat Rekonvensi sebagaimana tersebut di atas, Tergugat Rekonvensi layak dan wajar untuk dihukum membayar kepada Penggugat Rekonpesi, nafkah iddah setiap bulan sebesar Rp 500.000,00 ( lima ratus ribu rupiah ) per bulan, selama 3 bulan sehingga berjumlah Rp 1.500.000,00 ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) ; Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat Rekonvensi tentang pembayaran nafkah iddah dapat dikabulkan sebagaimana tertera dalam amar putusan perkara ini ; 3.
Gugatan Tentang Nafkah Anak Menimbang, bahwa prinsip hukum dalam Pasal 45 Undang - Undang Nomor
1 Tahun 1974, kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak - anak mereka secara baik, hingga anak tersebut kawin atau berdiri sendiri, kewajiban mana tetap berlaku meski perkawinan kedua orang tua itu telah putus. Batas usia seorang anak yang mampu berdiri sendiri menurut Pasal 98 Kompilasi Hukum Islam adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak cacat fisik atau mental atau belum menikah ; Menimbang, bahwa kemudian dalam hal terjadi perceraian, pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, menyebutkan adanya prinsip hukum yang salah satunya adalah, biaya pemeliharaan anak tersebut ditanggung oleh ayahnya ; Menimbang, bahwa hal tersebut sesuai dengan doktrin dalam hukum Islam, yang Majelis Hakim mengambil alih sebagai pertimbangan hukum dalam putusan ini sebagai berikut : •
Kitab I’anatut tholibin juz IV halaman 99 yang berbunyi : Artinya : Anak yang masih mempunyai ayah dan ibu, nafkahnya menjadi kewajiban ayahnya.
•
Kitab Al Umm halaman 78 yang berbunyi :
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO Artnya : Diwajibkan atas ayah menjamin kemaslahatan anaknya yang masih kecil baik dari segi penyusuan, nafkahnya, pakaiannya serta perawatannya. Menimbang, bahwa oleh karena anak yang bernama ANAK KANDUNG saat ini masih dalam usia kurang dari 12 tahun, usia mana belum termasuk dalam usia mumayyiz, dan atas anak tersebut telah ditetapkan hak asuhnya kepada Penggugat Rekonvensi, maka kepada Tergugat Rekonvensi harus dihukum untuk membayar kepada Penggugat biaya hidup anak tersebut hingga ia dewasa atau berusia 21 tahun atau belum menikah pada waktu usia tersebut, dimana perkecualian dari kewajiban tersebut adalah jika dalam usia 12 tahun nanti anak tersebut memilih ikut dalam asuhan Tergugat, maka kewajiban pembayaran kepada Penggugat tersebut menjadi hilang dan harus diteruskan Tergugat sendiri kepada anak tersebut hingga batas usia sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa terhadap jumlah biaya hidup anak yang diminta oleh Penggugat Rekonvensi serta jumlah yang disanggupi Tergugat Rekonvensi, maka dalam hal ini Majelis Hakim karena jabatannya menentukan sendiri jumlah kewajiban nafkah anak tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka kepada Tergugat Rekonvensi harus dihukum untuk membayar kepada Penggugat , biaya hidup bagi 1 orang anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat yang bernama ANAK KANDUNG, setiap bulan sekurang – kurangnya sebesar Rp 450.000,00 ( empat ratus lima puluh ribu rupiah ) hingga anak tersebut dewasa, atau berusia 21 tahun atau belum menikah pada waktu usia tersebut; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk sengketa perkawinan, maka berdasar ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dalam Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat, bahwa dengan mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI •
Mengabulkan permohonan Pemohon ;
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO •
Memberi izin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon
( TERMOHON ) di hadapan sidang Pengadilan
Agama Situbondo; •
Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Situbondo untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
DALAM REKONVENSI 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi ;
2.
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi kekurangan Nafkah Madhiyah sejumlah 1.800.000,00 ( satu juta delapan ratus ribu rupiah ) ;
3.
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi, Nafkah Iddah sejumlah Rp 1.500.000,00 ( dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah ) ;
4.
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi biaya hidup seorang anak yang bernama ANAK KANDUNG, setiap bulan sekurang – kurangnya sebesar Rp 450.000,00 ( empat ratus lima puluh ribu rupiah ) hingga anak tersebut berusia 21 tahun atau belum menikah pada usia tersebut ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 716.000,00 ( empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah ) ; Demikian diputuskan di Pengadilan Agama Situbondo pada hari Rabu tanggal 30 September 2015 Masehi, bertepatan dengan 16 Zulhijjah 1436 Hijriah, oleh Majelis Hakim yang terdiri dari MAWARDI, S.Ag, M.Hum. Hakim Ketua Majelis, Drs. SAYUTI, M.H. dan HIRMAWAN SUSILO, S.H. masing – masing Hakim Anggota, dengan dibantu oleh RUSDIYANTO, S.H Panitera Pengganti, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon ;
Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]
PUBLIKASI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO ttd
ttd
Drs. SAYUTI, M.H.
MAWARDI, S.Ag, M.Hum.
Hakim Anggota
ttd HIRMAWAN SUSILO, S.H. Panitera Pengganti,
ttd RUSDIYANTO, S.H.
Perincian biaya perkara : -
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,00
-
Biaya ATK Perkara Rp.
50.000,00
-
Biaya Panggilan
Rp
625.000,00
-
Redaksi
Rp.
5.000,00
-
Materai
Rp.
6.000,00
Jumlah
Rp.
716.000,00
Disclaimer : Pengadilan Agama Situbondo berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen pelaya nan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo melalui e-mail :
[email protected]