Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
METODE SELF-ASSESSMENT SEBAGAI METODE ALTERNATIF DALAM MELAKUKAN EVALUASI BELAJAR MAHASISWA Trisno Tunggal Rahayu Wilujeng (Corresponding Author) Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang Jl. S Supriyadi 48 Malang, Jawa Timur, Indonesia Phone: (+62) 815 558 877 75E-mail:
[email protected] ABSTRAK Artikel ini berdasar pada penelitian yang bertujuan untuk membuat pembelajar menilai sendiri hasil karangan mereka dengan menggunakan metode self-assessment. Hal ini dilakukan untuk memberi kepastian dan keyakinan bahwa metode ini bisa diterapkan di dunia pendidikan. Penelitian yang dilakukan adalah dengan mengkorelasikan antara nilai writing yang diberikan pengajar (teacher assessment) dengan self -assessement. Dari analisa data, ditemukan bahwa pembelajar yang menilai tinggi dengan metode self-assessment juga mendapatkan nilai tinggi dari pengajar (teacher assessment) sehingga hipotesa dari penelitian ini diterima. Itu artinya bahwa reliabilitas self assessment saat diterapkan di kelas masih bisa diterima, sehingga pengajar bisa melatih para mahasiswa melakukan self-assessment untuk mengetahui kemampuan diri mereka sendiri, terutama dalam bidang kecakapan menulis. Penemuan dari penelitian ini penemuan dari penelitian ini bisa meyakinkan pengajar yang hingga saat ini masih meragukan reliabilitas dari metode self-assessemnt ini. Pada awal tahun 1900-an, penilaian hasil belajar dilakukan secara ekstensif untuk mengukur kemampuan dan kecerdasan pembelajar, namun hal ini tidak dilakukan untuk membantu proses pembelajaran dan kemajuan mereka menjadi lebih baik (Becker & Shute, 2010:5). Tetapi jika pada abad ini tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan self-assessment di mana pembelajar mengevaluasi kinerja mereka sendiri. Brown, (2004:251) mengatakan bahwa semua kecakapan (skills) bisa diukur dengan mengunakan tes tradisional, meskipun (2004:252) mengakui bahwa evaluasi alternatif seperti self assessment bisa berakibat kotraproduktif karena akan menimbulkan implikasi baru dan berbeda jika dibandingkan dengan model evaluasi belajar yang sudah ada atau teacher assessement.
Kata kunci: self-assessment, teacher-assessment, writing
10
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
Evaluasi hasil belajar bukan hanya memberi nilai tetapi juga
dari evaluasi adalah memberikan feedback kepada pembelajar. Ada dua istilah evaluasi
harus melibatkan pengumbpulan yang
yang sangat terkenal yaitu formatif
dilakukan secara sistematis.Selain
dan sumatif.Noonan dan Duncan
itu Evaluasi belajar mengajar juga
(2005:1)
memerlukan
atas
assessmen formatif mengacu pada
informasi yang ada. Lihat (Becker
feedback yang diberikan pengajar
& Shute, 2010:5). Pendek kata
selama
evaluasi
mengajar
dengan tujuan untuk mengukur
sumber
hasil belajar siswa, sedangkan
dan
analisis
merupakan
informasi
penafsiran
belajar sebuah
mendefiniskan
proses
informasi yang penting sebelum
sumatif
pengajar
digunakan
kepada
memberikan
feedback
adalah
bahwa
pembelajaran
evaluasi
untuk
yang
mendorong
pembelajar.Karena
terjadinya evaluasi yang lebih luas
Marzano
yang bisa dilakukan di luar kelas.
menurut
(2006:6)feedback seorang pengajar
Sedangkan
Brown
(2004:6)
bisa berakibat positif terhadap
menyatakan
bahwa
formatif
pembelajar tetapi juga bisa terjadi
digunakan
untuk
proses
sebaliknya.Padahal
forming(pembentukan) kompetensi
penilaian
berupa angka saja belumlah cukup
dan
kecakapan
jikatidak disertai dengan feedback
sedangkan
membangun dari seorang pendidik
bertujuan untuk mengukur dan
(Brown, 2004:62).Sehingga bisa
menyimpulkan apa yang telah
dikatakan bahwa salah satu fungsi
dicapai pembelajar dimana model
evaluasi
pembelajar sumatif
evaluasi ini biasanya dilakukan 15
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
setelah proses belajar mengajar
observasi yang dilakukan para
atas
peneliti akhir-akhir ini. Self
suatu
topik/unitselesai
assessmen
dilakukan.
membantu
Di luar dua model evaluasi
pembelajar untuk memberikan
di atas ada banyak model evaluasi
respon yang lebih akurat dan
alternatif di mana salah satunya
lebih jujur, terutama ketika
adalah self assessment (penilaian
mereka merasa tidak hanya
mandiri)
akan‘diadili’
yang
dilakukan
oleh
oleh
angka.
pembelajar kepada diri mereka
Metode ini juga membantu
sendiri. Kalau kembali ke model
para pembelajar untuk belajar
tradisional (formatif dan sumatif)
secara lebih efektif, seperti
sebenarnya metode ini berfungsi
yang telah dibuktikan oleh
untuk
hasil penelitian ini. (2010:7)
menjalankan
evaluasi
formatif tetapi tidak dilakukan
Tetapi metode ini bukan
pengajar melainkan dilakukan oleh
tidak menimbulkan pro dan kontra
pembelajar
di kalangan ahli maupun pengajar.
sendiri,
sehingga
kinerja pembelajar akan menjadi
Masih
lebih efektif. Bani Abdel Rahman
khawatir bahwa pembelajar akan
menyimpulkan
melakukan
sebagai
berikut
banyak
pengajar
yang
ketidakjujuran
sehingga penilaian yang mereka
sebagai berikut;
lakukan hanya untuk keuntungan Metode
assessment
mendorong berpartisipasi
ini
pembelajar secara
lebih
terbuka, sesuai dengan hasil
mereka
sendiri
sehingga
melakukan penilaian yang bersifat overestimate
atau
pembelajar
akan
sebaliknya enggan 16
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
melakukan
penilaian
sebenarnya
yang
sehingga
mereka
yang sebenarnya. Di samping itu Todd
(2002:17)
menunjukkan
menilai diri mereka jauh di bawah
bahwa
kemampuan
mengatakan bahwa self assessment
mereka
yang
kebanyakan
sebenarnya atau disebut dengan
bersifat
ounderestimate.
diandalkan,
Sebagaimana Ross (2006:1)
subyektif,
lebih
self-assessment sudah digunakan
pembelajar
secara
para
kemampuan
pengajarmasih memiliki keraguan
sebenarnya.
luas,
tetapi
kecurangan,
mencerminkan
Di
tentang nilai dan akurasi dari
tidak
dapat
berpotensi
menimbulkan
yang mengatakan bahwa meskipun
pengajar
bukan
citra
diri
kinerja
dan
mereka
sisi
dan
lain,
yang
Marzano
teknik ini.Keraguan berpusat pada
(2006:92) bersifat netral dengan
kekhawatiran
ada
mengatakan bahwa manfaat utama
pembelajar
dari self assessment adalah sebagai
bahwa
kemungkinan memprediksi
kemampuan
lebih
pembanding
antara
nilai
yang
dari
dilakukan pengajar dan nilai hasil
kemampuan atau prestasi mereka
self-assessment. Perbedaan yang
yang
ada
tinggi
(overestimate)
sebenarnya
mungkin
dan
dipengaruhi
hal
ini oleh
justru
kesempatan kepada pengajar dan
kepentingan diri sendiri. Ada pula
pembelajar
kecenderungan
berinteraksi.
bahwa
“anak
akanmemberikan
untuk Jika
saling skor
selftinggi
baik”akan menilai diri mereka
assesmentlebih
sendiri
lebih
dibandingkan dengan skor yang
rendah dari kemampuan mereka
diberikan pengajar maka pengajar
dengannilaiyang
17
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
akanbisa menjelaskan bagian mana
semua
yang
menunjukkan
memerlukan
perbaikan
elemen
yang
adanya
diukur korelasi
sebelum pembelajar mencapai nilai
positif di antara kedua variabel
yang dia prediksi melalui self
tersebut.Penelitian ini mengambil
juga
mata kuliah writing di Fakultas
sebaliknya, jika self assessment
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
pembelajar lebih rendah dari nilai
Universitas
yang
Malang.Mahasiswa
demikian
assessment,
diberikanpengajar,
pengajarakan kelebihan
maka
menunjukkan pembelajar
yang
Kanjuruhan disuruh
menulis sebuah karangan dalam bahasa Inggris kemudian mereka harus melakukan self assessment
mungkin tidak dia sadari. Inilah yang menjadi acuan
atas karya tulis mereka dengan
penulisan penelitian ini. Penelitian
parameter yang ditentukan oleh
ini akan mencoba mengetahui
peneliti. Penelitian
sejauh mana korelasi positif dari kedua metode evaluasi tersebut
untuk
(self-assessemnt
menjawab
ini
digunakan
permasalahan
dan
teacher’s
Apakah mahasiswa yang memberi
sebelum
akhirnya
nilai self-assessemnt tinggi juga
bahwa
mendapatkan nilai yang tinggi pula
metode self assessment memang
jika hasil kerja mereka dinilai oleh
bisa
berbagai
dosen? Dan hasil dari analisa data
atau
yang dioleh dengan menggunakan
assessment), penulis
menyimpulkan
diterapkan
lembaga
di
pendidikan
sebaliknya. Hasil penelitian ini
SPSS
menunjukkan
berikut
bahwa
self-
ver
16
adalah
sebagai
assesmnnt bisa diterapkan karena 18
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
Tabel Korelasi Total writing scores assessed by students
Total writing scores assessed by teachers
1
.289**
Total writing Pearson scores assessed by Correlation students Sig. (1-tailed)
.008
N Total writing Pearson scores assessed by Correlation teachers Sig. (1-tailed)
tabel
70
.289**
1
.008
N
Dari
70
70
di
atas,
70
pada taraf signifikansi 0,05 dari
tampak jelas bahwa korelasi
jumlah
subyek
antara general writing score
mahasiswa.
dengan metode self-assessment
korelasi antara kedua variable
dan yang dinilai oleh dosen
sudah tampak signifikan.Untuk
adalah 0.289. itu berarti bahwa
lebih
ada korelasi yang signifikan
Scattered diagram berikut ini.
Pada
jelasnya
(N)
70
umumnya
perhatikan
antara kedua variable tersebut
15
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
Diagram Scatter
di
atas
Dari apa yang terlihat
bahwa
ada
pada hasil analisis data tersebut
yang
cukup
maka bisa ditarik kesimpulan
Diagram menunjukkan korelasi
positif
signifikan
antara
assessment
dan
diberikan
dosen
mahasiswa.
nilai nilai
Sehingga
self-
bahwa
pembelajar
yang
memberikan
bisa
akan mendapatkan nilai yang
terbatas
karangannya
bisa
juga
diterapkan pada mata kuliah
oleh
writing
dikatakan
maupun
kuliah yang lain.
pada
self-
assessment dengan nilai tinggi
tinggi
ini
nilai
kepada
disimpulkan bahwa dalam sekup metode
yang
mata
ketika
hasil
tersebut
dinilai
pengajar.
penelitian
Artinya
bahwa ini
bisa
hipotesa
diterima.
Itu 16
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
artinya bahwa reliabilitas self
penelitian
assessment saat diterapkan di
pendidikan peneliti memberikan
kelas
beberapa
masih
bisa
diterima,
penelitian
mahasiswa
terus
melakukan untuk
self-assessment
dalam
bidang
saran
sehingga guru bisa melatih para untuk
ini
kepada
selanjutnya
membuktikann
metode
untuk bahwa
self-assessmnet
mengetahui kemampuan mereka
merupakan
sendiri, terutama dalam bidang
yang
kecakapan menulis. Penemuan
diterapkan di kelas dengan tanpa
dari penelitian ini penemuan
ada keraguan kevalidan dan
dari
kehandalannya.Sedangkan
penelitian
meyakinkan hingga
alternatif
benar-benar
bisa
ini
bisa
pengajar
yang
kepada para pengajar terutama
masih
pengajar bahasa Inggris untuk
saat
meragukan
metode
ini
ini
reliabilitas
dari
yakin memang
metode self-assessement ini.
bahwa
metode
meruypakan
ini
sebuah
metode yang benar-benar bisa Hasil memberi bahwa
penelitian kita
yang
diterima di dunia pendidikan
pengetahuan
kita.Sehingga
selain
dan
mengeksplore
kelebihan
self-assessment
assessment
ini
dilakukan
pengajar juga bisa mengetahui
pengajar memiliki korelasi yang
kekurangan-kekurangan
signifikan.Untuk
ada dalam diri pengajar maupun
lebih
memaksimalkan kegunaan dari
yang
pada pembelajar.
17
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
Daftar Pustaka Bachman, L.F. 2001.Statistical Analysis for Language Assessment. Cambridge: Cambridge University Press. Baniabdelrahman, A.A. 2010.The Effect of the Use of Self-assessment on EFL Students’ Performance in Reading Comprehension in English.TESL- EJ: 14 (02) Brown, H.D. 2004.Language Assessment Principle and Classroom Practice.California: Longman. Harrison, C. & Sallinger, T. 1998.Assessing Reading 1: Theory and Practice. London: Routledge Cohen, L. et. Al., 2000.Research Method in Education (Fifth Edition).London: Routledge Falmer. Dunn,K.E. & Mulvenon, S.W. 2009.A Critical Review of Research on FormativeAssessment: The Limited Scientific Evidence of the Impact of FormativeAssessment in Education.Practical Assessment, Research & Evaluation: 4 (17). Gardner, J. et.al. 2010. Developing Teacher Assessment.New York: Open University Press. Hung, T.H. 2009.Promoting Sel-assessment Strategies: An Electronic Portfolio Approach. Asian EFL Journal.11 (2). Marzano,
R.J. 2006.Classroom Work.Virginia: ASCD.
Assessment
and
Grading
That 18
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra ISSN : 23557083 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014
Moheidat, A.S & BaniAbdelrahman, A.A. 2011. The Impact of Omani Twelfth-Grade Students “Self-assessment on Their Performance in Reading in English. Asian EFL Journal.13 (1). Noonan, B.& Duncan, C.R. 2003. Peer and Self-assessment in High Schools.Practical Assessment, Research & Evaluation: 10 (17). O’neill, P. et.al., 2009. A Guide to College Writing Assessment.Utah: Utah State University Press. Pauhl, C.A. 1997. Develop, Not Judge: Continuous Assessment in the ESL Classroom. English Teaching Forum: 35 (2) Ross, J.A. 2006. The Reliability, validity, and Utility of Self-Assessment. Practical Assessment, Research & Evaluation: 11(10) Shute, V.J. & Becker, B.J. 2010.Innovative Assessment for the 21st Century. New York: Springer. Tavakoli, M. 2010. Investigating the relationship between Self-assessment and teacher- assessment in a academic contexts: A Case of Iranian university students. Asian EFL Journal.12 (1). Todd, R.W. 2002. Using Self-assessment for Evaluation. English Teaching Forum: 40 (1)
19