belt conveyor dan pengolahan
Metode perhitungan – Belt conveyor Daftar Isi Terminologi 2 Sistem penghantaran satuan barang
3
Kisaran yang dapat diterima untuk sistem take up yang bergantung muatan
8
Sistem penghantaran benda berukuran besar
Brosur ini terdiri dari persamaan lanjutan, gambar, dan rekomendasi berdasarkan pengalaman panjang kami. Walaupun demikian, hasil perhitungan dapat berbeda dari program perhitungan kami, B_Rex (dapat diunduh secara gratis dari internet melalui www.forbo-siegling.com).
Variasi-variasi ini dapat disebabkan oleh pendekatan-pendekatan berbeda yang diambil: sementara B-Rex didasari oleh perhitungan empirik dan membutuhkan deskripsi rinci pemesinan, metode perhitungan yang ditampilkan di sini berdasarkan persamaan fisika yang umum dan sederhana ditambah faktor-faktor tertentu yang melibatkan batas aman. Pada kebanyakan kasus, batas aman dalam perhitungan pada brosur ini akan lebih besar dibandingkan pada perhitungan yang bersesuaian pada progam B_Rex. Informasi lebih lanjut mengenai desain mesin dapat diperoleh dari brosur kami, ref no 305 “Rekomendasi untuk desain mesin”.
Siegling – total belting solutions
9
Contoh perhitungan untuk penghantaran satuan barang 12
Terminologi
Lebar drum dan roller Lebar belt Faktor kalkulasi Diameter drum dan roller Diameter drum penggerak Ketahanan putaran roller pendukung Gaya tarik Gaya tarik belt maksimum (pada drum penggerak) Gaya tarik belt minimum (pada drum penggerak) Gaya pada berat bertegangan Gaya tarik efektif Berat drum bertegangan Kondisi stabil muatan poros pada drum penggerak Nilai awal pada muatan poros Muatan poros pada return drum Percepatan gravitasi (9.81m/s2) Perbedaan pada radius drum (crowning) Tinggi penghantaran Gaya tarik belt relaksasi pada perpanjangan 1 % per satuan lebar Ulir support roller pada bagian atas Panjang transisi Ulir support roller pada bagian sebaliknya Panjang belt geometris Panjang conveyor Masa barang yang dihantarkan sepanjang panjang total conveyor (total muatan) Masa barang yang dihantarkan pada bagian atas (total muatan) Masa barang yang dihantarkan pada sisi sebaliknya (total muatan) Masa belt Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada muka bagian atas (muatan lini) Masa seluruh drum yang berotasi, kecuali untuk drum penggerak Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada sisi sebaliknya (muatan lini) Daya motor mekanis Daya mekanis yang dihitung pada drum penggerak Toleransi produk Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas roller Koefisien gesekan untuk penghantaran akumulasi Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas meja pendukung Kecepatan belt Aliran volume untuk penghantaran barang berukuran besar Total kisaran yang dapat diterima Belt kendor Defleksi drum Batas untuk kisaran yang dapat diterima Sudut kemiringan mesin Busur kontak pada drum penggerak (atau snub roller) Sudut bukaan pada drum bertegangan Perpanjangan belt (pra-tarik dengan berat) Sudut kemiringan yang diperbolehkan untuk satuan barang Perpanjangan pada pemasangan Perpanjangan maksimum belt Efisiensi penggerak Masa jenis barang curah yang dihantarkan
Satuan
Penyingkatan
Penunjukan
Key to the abbreviations
b mm b0 mm C.. – d mm dA mm f – F N F1 N F2 N N FR FU N N FTR FWA N N FW initial FWU N g m/s2 h mm hT m k1% N/mm l0 mm lS mm lu mm mm Lg lT m m kg m1 kg m2 kg mB kg m’0 kg/m mR kg m’u kg/m PM kW PA kW Tol % µR – µST – µT – v m/s V∙ m3/h X mm yB mm yTr mm Z mm α ° β ° γ ° ΔL mm δ ° ε % % εmax η – ρS kg/m3
2
Sistem penghantaran satuan barang m = lT . Berat barang yang dihantarkan per meter FU = µR . g . (m + mB + mR )
FU = µT . g . (m +
[N]
mB m ) + µR . g ( B + mR ) [N] 2 2
FU = µT . g . (m1 + m2 + mB) [N]
Arah yang dihantarkan naik FU = µR . g (m + mB + mR) + g . m . sin α
[N]
Arah yang dihantarkan turun FU = µR . g (m + mB + mR) – g . m . sin α
[N]
Arah yang dihantarkan naik FU = µT . g ( m + mB ) + µR . g ( mB + mR ) + g . m . sin α [N] 2 2 Arah yang dihantarkan turun FU = µT . g ( m + mB ) + µR . g ( mB + mR ) – g . m . sin α [N] 2 2
mB m . . FU = µT g ( m + ) + µR g ( B + mR ) + µST . g . m [N] 2 2
FU = Silakan tanyakan
[N]
FU = Silakan tanyakan
[N]
3
Contoh-contoh muatan untuk menghasilkan gaya tarik efektif maksimum Fu [N]
Koefisien gesekan untuk berbagai pelapisan (panduan)
0, A0, E0, NOVO U1, V1, VH T, U0, P
UH, V2H, U2H, V5H, V10H
TXO (Amp Miser)
0.33 0.5 0.5 0.18 µT (meja) 0.33 – – – – 0.24 µT (papan geser galvanis) 0.033 0.033 0.033 0.033 – µR (roller) 0.33 0.5 0.5 – µST (gabungan) 0.33
Catatan:
Pernyataan Koefisien gesek berdasarkan kepada pengalaman dengan permukaan gesek yang lama yang telah mengacu kepada kahausan standar terhadap air dan tanah. Koefisien gesek ini adalah sekitar 1,5 kali lebih tinggi untuk permukaan yang baru
Gaya tarik belt maksimum F1
F₁ = FU . C1 [N]
Jika gaya tarik efektif FU dapat dihitung
Faktor C1 (berlaku untuk drum penggerak)
P · η · C1 · 1000 F1 = M v
[N]
Jika gaya tarik efektif FU tidak dapat dihitung, F1 dapat diperoleh dari daya motor yang terpasang PM.
Siegling Transilon Pelapis bagian bawah
V3, V5, U2, A5, E3
Busur kontak beta
180°
210°
V1, U1, UH, U2H, V2H, V5H 240°
180°
210°
240°
Drum baja halus Kering Basah
1.5 1.4 1.3 1.8 1.6 1.5 3.7 3.2 2.9 5.0 4.0 3.0
Drum terinsulasi Kering Basah
1.4 1.3 1.2 1.6 1.5 1.4 1.8 1.6 1.5 3.7 3.2 2.9
Siegling Transilon Pelapis bagian bawah
0, U0, NOVO, E0, A0, T, P
TX0 (AmpMiser)
Busur kontak beta
180°
180°
Drum baja halus Kering Basah Drum terinsulasi Kering Basah
210°
240°
2.1 1.9 1.7 tidak direkomendasikan
210°
240°
3.3 2.9 2.6 tidak direkomendasikan
1.5 1.4 1.3 2.0 1.8 1.7 2.1 1.9 1.7 tidak direkomendasikan
4
F1 ≤ C2 b0
Faktor C2 Memeriksa tipe Transilon yang dipilih
F Jika nilai 1 lebih besar dari C2, b0 tipe belt yang lebih kuat (dengan nilai k1% yang lebih tinggi) harus digunakan
N [ mm ]
C2 mengindikasikan gaya tarik belt maksimum yang diperbolehkan per satuan lebar untuk jenis belt tersebut C2 = ε max . k1% Anda dapat memperoleh rincian tentang perpanjangan maksimum pada lembar data produk. Jika tidak tersedia, nilai-nilai berikut ini dapat diasumsikan (tapi tidak dapat dijamin) Jenis batang tegangan
Polyester (huruf kunci E)
Aramida (huruf kunci AE)
Contoh jenis kelas dalam % εmax
E 2/1, E 3/1, E 4/2, E 6/1, NOVO, E 8/2, E 10/M, E 12/2, AE 48/H, AE 80/3, AE 100/3, E 15/2, E 15/M, E 18/3, E 20/M, E 30/3, E 44/3 AE 140/H, AE 140/3 2.0 0.8
Catatan: Jika belt berlubang, bo harus dikurangi dengan total lebar lubang pada luas permukaan tertentu. Pada kasus temperatur ekstrem, faktor C2 berubah. Silakan tanyakan lebih lanjut.
Diameter minimum drum penggerak dA
F · C · 180 dA = U 3. b0 β
Siegling Transilon Pelapis bagian bawah
[mm]
V3, V5, U2, V1, U1, UH A5, E3
0, U0, NOVO, T, P
Faktor C3 (berlaku untuk drum penggerak)
Drum baja halus Kering 25 30 40 tidak direkomendasikan tidak direkomendasikan Basah 50 Drum terinsulasi Kering 25 25 30 Basah 30 40 40
Kapasitas mekanik pada drum penggerak PA
F ·v PA = U 1000
[kW]
Kapasitas mekanik yang dibutuhkan PM
PM =
5
PA [kW] = Motor standar terbesar berikutnya yang terpilih η
Kisaran pengambilan untuk sistem pengambilan yang dioperasikan mur Faktor-faktor di bawah ini harus dijadikan bahan pertimbangan ketika menentukan kisaran pengambilan. –Tol +Tol
1. Nilai rata-rata perpanjangan pada pemasangan belt, yang dihasilkan dari muatan belt. Untuk menentukan nilai e, lihat halaman 7 dan 8.
Panduan untuk muatan poros pada saat diam dengan gaya tarik F
z
x
3. Pengaruh eksternal apapun yang mungkin membutuhkan perpanjangan (tegangan) yang lebih besar dibandingkan biasanya, atau mungkin membutuhkan batas aman, seperti pengaruh temperatur, operasi jalan dan berhenti.
2. Toleransi produksi belt seperti
ε
Pada umumnya, perpanjangan pada proses pemasangan, bergantung pada muatan, bervariasi mulai dari kurang lebih 0.2 –1 % , sudah cukup, sehingga normalnya, kisaran take up x dari kira-kira 1 % panjang belt sudah memadai.
Pada saat diam
Ketika Anda mengestimasi muatan poros, tolong uji gaya tarik belt dengan level yang berbeda-beda ketika conveyor dalam kondisi diam dan bergerak. FW1 = FW2 = 2 . F
Panduan untuk pemanjangan pada saat pemasangan e di penggerak kepala
F ≈ ε% . k1% . b0
[N]
Penggerak kepala pada saat kesetimbangan
Perpanjangan minimum pada saat pemasangan penggerak kepala F /2 + 2 . F2 ε ≈ U. 2 k1% . b0
[%]
F2 = F1 – FU
FWA = F1 + F2
6
Penggerak ekor pada saat kondisi setimbang
Panduan untuk perpanjangan pada saat pemasangan e di penggerak ekor Perpanjangan minimum pada saat pemasangan penggerak ekor adalah:
ε =
F2 = F1 – FU
FU/2 + 2 · F2 + FU 2 · k1% · b0
[%]
Panduan untuk perpanjangan pada saat pemasangan e di penggerak berbalik arah Perpanjangan minimum pada saat pemasangan untuk mengoperasikan penggerak kepala adalah:
ε =
Penggerak berbalik arah pada saat kondisi setimbang
Panduan untuk muatan poros pada saat kondisi setimbang
FU (C1 – K) k1% · b0
[%]
K untuk penggerak kepala = 0.75 K untuk penggerak berbalik arah = 0.62 K untuk penggerak ekor = 0.25
Drum penggerak rata-rata β = 180° FWA = F1 + F2
[N]
K untuk penggerak berbalik arah β = 180° FW3 = 2 . F2 [N]
Rol snub β = 60° FW6 = 2 . F2 . sin (β/2)
[N]
Drum penggerak rata-rata β ≠ 180° FWA = F12 + F22 – 2 . F1 . F2 . cos β
7
[N]
Muatan poros ketika menegangkan belt Batang tegangan yang terbuat dari bahan sintetis menunjukkan perilaku relaksasi yang signifikan. Sebagai hasilnya, nilai rileks k1% dijadikan basis untuk menghitung belts yang berpadanan dengan ISO 21181. Nilai ini mendeskripsikan sifat gaya-perpanjangan jangka panjang yang mungkin dari bahan belt yang telah dikenakan tekanan oleh defleksi dan perubahan muatan. Hal ini menghasilkan gaya perhitungan FW.
Ini mengisyaratkan bahwa gaya belt yang lebih tinggi akan terjadi ketika belt ditegangkan. Gaya-gaya ini harus dijadikan bahan perhitungan ketika mengukur drum dan komponen-komponennya Nilai berikut ini dapat diasumsikan sebagai referensi. FWinitial = FW . 1.5 Dalam kasus-kasus kritis, kami merekomendasikan Anda menghubungi teknisi aplikasi di Forbo Siegling.
Mengukur sistem take up yang bergantung pada gaya Menentukan FR
FR = 2 . F2 – FTR
Pada sistem take up bermuatan berat, berat tegangan harus membangkitkan gaya tarik belt minimum F2 untuk mencapai genggaman belt sempurna pada drum penggerak (sistem take up pegas, pneumatik, dan hidrolik bekerja dengan prinsip yang sama).
Berat tegangan harus dapat bergerak secara bebas. Sistem take up harus dipasang di belakang seksi penggerak. Operasi secara terbalik tidak mungkin dilakukan. Kisaran take up bergantung pada gaya tarik efektif, gaya tarik F2 yang dibutuhkan, perpanjangan belt, toleransi produksi, batas aman untuk menegangkan Z, dan belt yang dipilih.
FU
[N]
F1
F2
Contoh untuk menentukan berat tegangan FR pada busur kontak 180° (FTR = berat drum bertegangan [N])
F2
FTR
FR = 2 · F2 · cos
γ _ FTR 2
FR
FU
[N]
F2
Contoh untuk menentukan berat tegangan FR pada sudut gamma sesuai sketsa (FTR = berat drum bertegangan [N])
F2
γ
FTR
Menentukan perpanjangan belt ΔL
F1
FR
Pada sistem take up yang digerakkan oleh gaya, perpanjangan keseluruhan dari belt berubah sesuai level gaya tarik efektif. Perubahan dalam perpanjangan belt harus diserap oleh sistem take up. Untuk penggerak kepala, ΔL dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
∆L =
FU/4 + FTR + FR · Lg [mm] k1% · b0
8
Sistem penghantaran barang curah Barang curah
δ (perkiraan.°)
Barang curah
δ (perkiraan.°)
Abu, kering 16 Abu, basah 18 Tanah, lembap 18 – 20 Biji-bijian, kecuali gandum 14 Kapur, bongkahan 15 Kentang 12 Gipsum dalam bentuk bubuk 23 Gipsum dalam bentuk halus 18 Kayu, gelondongan 22 – 24 Pupuk buatan 12 – 15 Tepung 15 – 18
Garam, halus 15 – 18 Garam, bongkahan 18 – 20 Tanah liat, basah 18 – 20 Pasir, kering, basah 16 – 22 Gambut 16 Gula, halus 20 Gula, mentah 15 Semen 15 – 20
Benda yang dihantarkan Masa jenis ρS [103 kg/m3]
Benda yang dihantarkan Masa jenis ρS [103 kg/m3]
Abu, dingin, kering 0.7 Tanah, lembap 1.5 – 1.9 Biji-bijian (kecuali gandum) 0.7 – 0.85 Kayu, keras 0.6 – 1.2 Kayu, lembut 0.4 – 0.6 Kayu, gelondongan 0.35 Arang 0.2 Pulses 0.85 Kapur, bongkahan 1.0 – 1.4 Pupuk buatan 0.9 – 1.2 Kentang 0.75 Garam, bubuk 1.2 – 1.3 Garam, batu 2.1 Gipsum, dilumat sampai halus 0.95 – 1.0
Gipsum, hancur 1.35 Tepung 0.5 – 0.6 Terak 1.2 – 1.5 Tanah liat, kering 1.5 – 1.6 Tanah liat, basah 1.8 – 2.0 Pasir, kering 1.3 –1.4 Pasir, basah 1.4 – 1.9 Sabun, serpihan 0.15 – 0.35 Slurry 1.0 Gambut 0.4 – 0.6 Gula, halus 0.8 – 0.9 Gula, mentah 0.9 – 1.1 Tebu 0.2 – 0.3
b0
mm
400
500
650
800
1000 1200
1400
Sudut tambahan 0°
25 32 42 52 66 80 94
Sudut tambahan 10°
40
9
57
88
123
181
248
326
Sudut longitudinal kemiringan δ Panduan untuk sudut longitudinal kemiringan δ yang diperbolehkan dalam berbagai benda bermuatan besar. Sudut aktual pemesinan α harus lebih kecil dibandingkan δ. Nilai-nilai ini bergantung pada bentuk partikel, ukuran, dan sifat mekanis barang yang dihantarkan, tanpa perlu memperhitungkan lapisan conveyor belt.
Masa jenis beberapa benda curah ρS
Aliran volume V∙ untuk belt yang mendatar Tabel ini menunjukkan aliran volumer per jam untuk belt berkecepatan 1 m/s. Belt conveyor yang mendatar dan horizontal. Belt dilengkapi dengan profil longitudinal T20 yang tingginya 20 mm pada muka atas ujung belt.
Aliran volume V∙ untuk belt conveyor palung Dalam m3/h dengan kecepatan belt 1 m/s Dalam kondisi sesungguhnya, nilai teoretis untuk aliran volume hampir tidak pernah tercapai karena hanya berlaku untuk belt horizontal dengan muatan yang rata secara sempurna. Muatan yang tidak rata dan sifat dari barang yang dihantarkan dapat mengurangi nilainya hingga kurang lebih 30 %.
Faktor C6
b0
mm
400
500
650
800
1000 1200
1400
Sudut tambahan 0° Sudut tambahan 10° Sudut palung 30°
21 36
36 60
67 110
105 172
173 281
253 412
355 572
Sudut tambahan 0° Sudut tambahan 10°
30 44
51 74
95 135
149 211
246 345
360 505
504 703
2
4
6
8
10
12
Sudut palung 20°
Sudut penghantaran α [°]
0.99 0.98 0.97 0.95 0.93 Faktor C6 1.0
Pada penghantaran menaik, kuantitas teoretis barang yang dihantarkan sedikit lebih kurang. Ini dapat dihitung dengan menerapkan faktor C6 yang bergantung pada sudut penghantaran. Faktor C4
Sudut penghantaran α [°]
14 16 18 20 22
0.89 0.85 0.81 0.76 Faktor C6 0.91
IT [m] 25 50 75 100 150 200 C4
2 1.9 1.8 1.7 1.5 1.3
Gaya tarik efektif tambahan, contohnya dari pengerik dan alat kebersihan, ikut diperhitungkan dengan mengikutkan faktor C4.
Ketahanan rolling untuk rol pendukung f
Menentukan masa barang yang dihantarkan m
f = 0.025 untuk bantalan rol f = 0.050 untuk bantalan luncur
∙ m = V . δS . lT . 3.6
[kg]
v
10
FU = g · C4 . f (m + mB + mR ) ± g · m . sin α
[N]
(–) ke bawah (+) ke atas
Perhitungan sama seperti satuan barang
Ulir roller pendukung bergantung pada gaya tarik belt dan massa. Persamaan di bawah ini digunakan untuk menghitungnya.
Jika maksimum 1 % kelonggaran diper bolehkan (misal yB = 0.01 l0) Rekomendasi l0 maks ≤ 2 b0
lu ≈ 2 – 3 l0 maks
l0 =
l0 yB F m'0 + m'B
11
yB . 800 . F m'0 + m'B
= = = =
[mm]
Menetapkan gaya tarik efektif FU
8.F m'0 + m'B
l0 =
Ulir roller pendukung pada bagian atas dalam mm Kelonggaran maksimum untuk belt conveyor dalam mm Gaya tarik belt pada tempat yang bersangkutan Masa benda yang dihantarkan dan belt dalam kg/m
[mm]
Ulir roller pendukung
Contoh perhitungan untuk satuan barang yang dihantarkan Dalam sistem pensortiran barang, belt conveyor dimuati oleh barang dan dikirimkan ke pusat distribusi. Penghantaran horizontal, pendukung piringan selip, sistem penggerak balik seperti yang ditunjukkan pada sketsa, penggerak via muka atas belt, drum penggerak dengan, sistem tegangan yang dioperasikan mur, 14 roller pendukung. Jenis belt yang dianjurkan: Siegling Transilon E8/2 U0/V5H MT hitam (900026) with k1% = 8 N/mm. Drum ekor 1, 2, 6 Roller menjorok ke dalam 3, 7, 8 Drum penggerak 5 Roller pendukung 4, 9 dan berbagai drum tegangan 6
Gaya tarik efektif FU [N]
FU = µT . g (m +
Panjang conveyor lT = 50 m Panjang belt geometris Lg = 105000 mm Lebar belt b0 = 600 mm Muatan total m = 1200 kg Busur kontak β = 180° v = ca. 0.8 m/s g = 9.81 m/s2 Massa roller mR = 570 kg (seluruh drum kecuali nomor 5)
mB m ) + µR . g ( B + mR ) 2 2
157.5 157.5 FU = 0.33 . 9.81 (1200 + ) + 0.033 . 9.81 ( + 570) 2 2 FU ≈ 4340 N m µR µT mB Gaya tarik belt maksimum F1 [N]
= 1200 kg = 0.033 = 0.33 = 157.5 kg (dari 2.5 kg/m2 . 105 m . 0.6 m)
FU = 4350 N C1 = 1.6
F1 = FU . C1
F1 = 4350 . 1.6 F1 ≈ 6960 N
Memeriksa jenis belt yang ditetapkan
F1 = 6960 N b0 = 600 mm k1% = 8 N/mm
F1 ≤ C2 b0 6960 ≤ 2 . 8 N/mm 600 11.6 N/mm ≤ 16 N/mm
Jenis belt telah ditetapkan dengan tepat
12
FU = 4340 N C3 = 25 β = 180° b0 = 600 mm
F . C . 180° dA = U 3. b0 β
[mm]
4340 . 25 . 180° dA = 600 . 180°
[mm]
Diameter minimum drum penggerak
dA = 181 mm dA ditetapkan menjadi 200 mm
FU = 4350 N v = 0.8 m/s
FU . v PA = [kW] 1000
Daya PA pada drum penggerak
4350 . 0.8 PA = 1000 PA ≈ 3.5 kW
PA = 3.5 kW η = 0.8 (diasumsikan)
PA PM = [kW] η 3.5 PM = 0.8
Daya motor yang dibutuhkan PM
[kW]
PM ≈ 4.4 kW PM pada 5.5 kW Atau lebih tinggi
FU = 4350 N C1 = 1.6 K = 0.62 k1% = 8 N/mm untuk E8/2 U0/V5H hitam b0 = 600 mm
F (C – K) ε = U .1 k1% b0
[%]
4350 (1.6 – 0.62) ε = 8 . 600
[%]
ε ≈ 0.9 %
13
Perpanjangan minimum untuk pemasangan penggerak balik arah
Muatan poros pada drum 2 (return drum) dalam keadaan setimbang
Perhitungan sederhana dengan asumsi β = 180°
FW2 = 2 . F1
F1 = 6960 N
FW2 = 2 . 6960 N FW2 ≈ 13920 N
Muatan poros pada drum 1 (return drum) dalam keadaan setimbang
F2 = F1 – FU F2 = 6960 – 4350 F2 = 2610 N
FW1 = 2 . F2 FW1 = 2 . 2610 N FW1 ≈ 5220 N
Bebas poros pada kondisi mapan drum 5 (Drive drum)
F1 F2 F2 F2
= 6960 N = F1 – FU = 6960 – 4350 = 2610 N
FW5 = F1 + F2 FW5 = 6960 + 2610 FW5 ≈ 9570 N
Muatan poros pada drum 3 (roller menjorok ke dalam) dalam keadaan setimbang
Dipimpin oleh gaya tarik minimum belt F2, FW3 dihitung dengan menggunakan persamaan pada halaman 7.
14
Pada saat diam, gaya tarik didefinisikan pada bagian atas dan bawah pada pemasangan dengan perpanjangan. Gaya tarik F dihitung menurut:
Contoh untuk sebuah drum dengan Busur kontak (Pada contoh kami, gaya ini dibagikan merata pada drum 1, 5 dan 6 karena busur kontak 180°
Ketika β ≠ 180°, berikut ini yang berlaku ketika menentukan FW (F1 = F2 dapat diasumsikan pada posisi diam)
F = ε [%] . k1% . b0
[N]
Muatan poros pada saat diam
Untuk membandingkan mode diam dan keadaan setimbang, silakan cermati muatan poros yang berebda-beda pada drum 1.
FW = 2 . F FW = 2 . 0.9 . 8 . 600 FW ≈ 8640 N
FW1 pada saat diam FW1 keadaan setimbang
Catatan: Ketika mendesain mesin, kedua mode tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan.
FW = F12 + F22 – 2 . F1 . F2 . cos β FW = [N]
Kisaran take up
–105 +105
883
= ± 0.2 % = 0.9 % = 105000 mm = 200 mm
200
210
Tol ε Lg Z
473
2 . Tol . Lg ε . Lg + 100 100 X= + Z 2
[mm]
0.9 . 105000 2 . 0.2 . 105000 + 100 100 X= + 200 2
[mm]
X = 210 + 473 + 200
[mm]
X ≈ 883 mm
15
= 8640 N = 5220 N
Karena produk kami digunakan dalam berbagai aplikasi dan banyak faktor individu yang terlibat, instruksi pengoperasian kami, rincian dan informasi mengenai kesesuaian dan penggunaan produk hanyalah berupa pedoman umum dan tidak membebaskan pihak pemesan untuk melakukan pemeriksaan dan tes sendiri. Jika kami telah memberikan bantuan teknis pada aplikasi, pihak pemesan harus menjaga agar mesin tetap berfungsi dengan baik.
Pada group Forbo Siegling mempekerjakan lebih dari 2.000 orang diseluruh dunia. Fasilitas produksi kami berlokasi di delapan negara, anda dapat menemukan perusahaan dan agen dengan gudang dan workshops di lebih dari 80 negara. Pusat layanan service Forbo Siegling memberikan dukungan yang berkwalitas yang terletak di lebih dari 300 tempat di seluruh dunia.
PT. Forbo Siegling Indonesia Jl. Soekarno Hatta No. 172 Bandung 40223, Jawa Barat, Indonesia No. Tel: +62 22 6120 670, No. Fax: +62 22 6120671 www.forbo-siegling.co.id,
[email protected] Forbo Movement Systems is part of the Forbo Group, a global leader in flooring and movement systems. www.forbo.com
No. Ref. 304-23
Layanan Forbo Siegling – kapan saja, di mana saja
07/15 · UD · Reproduksi teks atau bagiannya harus melalui persetujuan kami. Informasi yang tersaji dapat berubah sewaktu-waktu.
Metrik GmbH · Werbeagentur · Hannover · www.metrik.net Technologiemarketing · Corporate Design · Technical Content
Siegling – total belting solutions