45
BAB
III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada analisa data. 3.1. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Pengukuran veriabel penelitian dilakukan dengan memberikan definisi operasional sebagai indikator penelitian dari masing-masing variabel. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pada responden dalam memilih kategori derajat tingkat penilaian yang cocok sesuai dengan yang dirasakan responden. 3.1.1. Variabel Independen (dimensi kualitas jasa) 1. Bukti fisik (Tangibles) merupakan aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba. Dimensi ini diukur dari (Lupiyoadi, 2001:196): a. Kondisi sarana, yaitu mengenai penampilan sarana dan prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. b. Kondisi fasilitas fisik, yaitu mengenai kondisi atau penampilan fasilitas fisik yang ada dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.
45
46
c. Kondisi Sumber Daya Manusia, yaitu mengenai kerapihan penampilan, profesionalisme pegawai atau karyawan. 2. Kehandalan (Reliability), merupakan kemampuan untuk meujudkan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat. Dimensi ini diukur dari (Lupiyoadi, 2001:196): a. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan. b. Kehandalan Dinas Kesehatan Kabupaten dalam memberikan pelayanan masyarakat dari awal hingga akhir. c. Perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap masyarakat pencari kartu Jamkesda. 3. Daya Tangggap (Responsiveness), merupakan keinginan untuk membantu masyarakat dan menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan. Dimensi diukur dari (Lupiyoadi, 2001:196): a. Kejelasan informasi waktu penyampaian jasa. b. Kecepatan dan ketepatan pegawai dalam pelayanan c. Daya Tanggap pegawai dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat. 4. Jaminan (Assurance), adalah adanya jaminan bahwa seluruh kemampuan (competensi) sumberdaya dalam memberikan pelayanan sudah seuai dengan standard yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Dimensi ini diukur dari (Lupiyoadi, 2001:148):
47
a. Kemampuan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang Jamkesda dalam bahasa yang mereka pahami, sehingga mengerti dan paham serta selalu mendengarkan saran dan keluhan dari masyarakat. b. Sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki oleh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. c. Kesabaran pegawai dalam memberikan layanan. 5. Empati (Empathy), berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, kommunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan masyarakat, dimensi ini diukur dari (Lupiyoadi, 2001:197): a. Perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara secara individu kepada masyarakat pencari kartu Jamkesda. b. Perhatian personel kepada masyarakat oleh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. c. Pemahaman pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten akan kebutuhan masyarakat. 3.1.2.
Variabel Dependen (Variabel Kepuasan Masyarakat) a. Kelayakan kemudahan, yaitu mengenai kelayakan kemudahan yang ditetapkan. b. Kinerja pelayanan, yaitu mengenai tingkat kesesuaian harapan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
48
Indikator-indikator tersebut nantinya akan diubah dalam bentuk pertanyaan yang disertai dengan alternatif-alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Jawaban-jawaban dari pertanyaan itu kemudian ditentukan dengan menggunakan Sekala Likert. Bentuk alternatif jawaban dan skor yang dipakai adalah: Sangat setuju
(SS)
=5
Setuju
(S)
=4
Netral
(N)
=3
Tidak Setuju
(TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (TS)
=1
3.2. Jenis Dan sumber Data Pada penelitian ini diperlukan data primer dan data sekunder sebagai berikut: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang akan dianalisis, dalam hal ini adalah masyarakat pencari kartu JAMKESDA pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, seperti: 1) Data tentang identitas responden. 2) Data tentang kualitas jasa yang diharapkan oleh masyarakat 3) Data tentang kualitas jasa yang telah diperoleh oleh masyarakat
49
b. Data Sekunder Adalah data yang diperlukan sebagai pelengkap yang berkaitan dengan bidang penelitian. Data sekunder ini diperoleh dengan cara studi dokumentasi (metode dokumentasi) yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.3.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahaan dirumuskan dengan jelas dalam bentuk hipotesis dan percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis tersebut (Marzuki, 1997).
3.4. Lokasi Penelitian Pada penelitian ini, untuk memperoleh dan mengumpulkan data, peneliti melakukan penelitian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. 3.5. Populasi Dan Sampel 3.5.1. Populasi Penelitian Populasi merupakan kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis dan dapat dibedakan menjadi obyek penelitian. Populasi dapat dibedakan menjadi 2 antara lain (Sudjono, 1992:84): 1. Populasi tak terhingga, yaitu suatu populasi dimana obyeknya tak terhingga atau tidak terhitung jumlahnya.
50
2. Populasi terhingga, yaitu suatu populasi yang terhingga obyeknya atau dapat dihitung jumlahnya. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan populasi terhingga. Populasi tersebut diambil dari masyarakat pencari kartu Jamkesda pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. 3.5.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005: 35). Adapun teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoatmodjo, 2005: 56) dengan menggunakan rumus:
n
N N (d ) 2 1
Dimana : n :
jumlah sampel yang dicari
N:
jumlah populasi
d :
nilai presisi (ditentukan sebesar 90% atau α = 0,1)
Besarnya sampel dihitung =
n
758 =88,3 (dibulatkan 88) 758 (0,1) 2 1
51
Jadi berdasarkan rumus di atas dapat diambil sampel sebanyak 88 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007 : 60). 3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara yaitu komunikasi dua arah antara peneliti dengan masyarakat pencari kartu Jamkesda pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan mengadakan tanya jawab sesuai dengan kuesioner yang dibuat. 2. Kuesioner Kuesioner adalah pertanyaan yang dibuat berhubungan dengan masalah dalam penelitian yang dibahas. Kuesioner ini dipakai untuk mendokumentasikan
informasi
yang
berkaitan
dengan
tanggapan-
tanggapan masyarakat pencari kartu JAMKESDA atas pelayanan yang ditawarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, beserta harapanharapan masyarakat pencari kartu JAMKESDA atas pelayanan yang diberikan.
52
3. Observasi Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Mengamati suasana kerja, proses pelayanan pada masyarakat yang berkaitan dengan penelitian yang diambil. 4. Studi Pustaka Studi pustaka adalah dengan mengambil dari literature-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.7.
Metode Pengolahan Data Dalam penelitian ini tahap pengolahan data antara lain: 1. Pengeditan (Editing) Pengeditan adalah proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit. Pengeditan data agar lebih jelas dan terbaca akan membuat data dapat dengan mudah dimengerti. 2. Pemberian kode (Coding) Pemberian kode yaitu pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan pada kategori yang sama. Pengkodean ini berarti menterjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka yang bertujuan untuk memindahkan data ke dalam media penyimpanan data analisis komputer lebih lanjut.
53
3. Pemberian skor (Scoring) Scoring yaitu pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Skala pengukuran yang digunakan adalah menggunakan skala likert yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden (Philip Kotler, 2004:106). a). Untuk jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5. b). Untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 4. c). Untuk jawaban netral (N) mendapat skor 3. d). Untuk jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 2. e). Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 1. 4. Tabulasi (Tabulation) Tabulasi yaitu mengelompokkan data atas jawaban yang diteliti ke dalam bentuk tabel. Dengan tabulasi dapat diketahui jumlah individu yang menjawab pertanyaan tertentu dan untuk menciptakan statistik deskriptif mengenai variabel-variabel yang digunakan.
3.8.
Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
54
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:24). Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung terhadap nilai rtabel dengan α = 0,05. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilainya positif maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:35). Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60. 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan analisis untuk mengukur pengaruh variabel independen (Insentif, kepemimpinan dan sikap teman sekerja) terhadap variabel Kepuasan Masyarakat. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda sebagai berikut (Sugiyono dan Wibowo, 2002 : 347): Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b3X4 + b3X5 + e
55
Dimana: Y
= variabel Kepuasan Masyarakat.
X1
= variabel Bukti fisik.
X2
= variabel Kehandalan.
X3
= variabel Daya Tanggap.
X4
= variabel Jaminan.
X5
= variabel Empati.
a
= konstanta.
b1, b2, b3, b4, b5 e
= koefisien regresi
= error (variabel bebas lain diuar model regresi)
3. Korelasi Korelasi
digunakan
untuk
menguji
korelasi
dengan
mempertimbangkan efek dari variabel lain. Berdasarkan nilai adjusted R Square ini dapat diketahui besarnya pengaruh variabel lain di luar model regresi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006:54): Adjusted R Square 1
(y - y 1 ) 2 / n - k - 1 (y y ) 2 / n 1
Keterangan : y
= variabel dependen
y1 = nilai variabel dependen yang diprediksi y = nilai rata-rata variabel dependen
56
n
= ukuran sampel
k
= jumlah variabel independen
4. Pengujian Hipotesis a. Uji t Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4) dan Empati (X5) secara individual terhadap variabel dependen (Y) yaitu Kepuasan Masyarakat. Adapun pengujian data sebagai berikut: 1) Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05. 2) Menentukan derajat kebebasan di mana df = n – k – 1. 3) Menentukan hipotesis: a) Ho : β = 0, artinya variabel independen (X1, X2, X3, X4 atau X5) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). b) Ha : β > 0, artinya variabel independen (X1, X2, X3, X4 atau X5) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 4) Pengambilan keputusan : a) Jika thitung > ttabel, sig < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. b) Jika thitung < ttabel, sig > 0,05 berarti H0 diterima dan Ha ditolak. gambar untuk uji hipotesis t dapat dijelaskan pada gambar 3.2.
57
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t tabel Gambar 3.2. Grafik uji t b. Uji F Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Caranya dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05. 2) Menentukan derajat kebebasan di mana df = n – k – 1. 3) Menentukan hipotesis: a) Jika Ho : β1, β2, β3, β4, β5 = 0, artinya secara bersama-sama variabel Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4) dan Empati (X5) tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Masyarakat (Y). b) Jika Ha : β1, β2, β3, β4, β5 > 0, artinya secara bersama-sama variabel Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Daya Tanggap
58
(X3), Jaminan (X4) dan Empati (X5) berpengaruh terhadap Kepuasan Masyarakat (Y). 4) Pengambilan keputusan: a) Jika Fhitung > Ftabel, sig < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. b) Apabila Fhitung < Ftabel, sig > 0,05 berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis F dapat dijelaskan dengan Gambar 3.3.
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho 0
Ftabel Gambar 3.3. Grafik Uji F