46
III.
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan pada sepuluh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung dengan menggunakan data sekunder yang ditunjang dengan studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari sisi penerimaan sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Lampung pada tahun 2007 – 2011, dimana terdapat data seperti : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) b. Dana Bagi Hasil (DBH) c. Sumbangan Daerah / Dana Alokasi Umum (DAU) d. Total Penerimaan Daerah (TPD) B. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pencatatan data yang bersumber dari publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) serta
47
dengan mengumpulkan informasi dan studi pustaka dari buku-buku, literatur dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. C. Definisi Variabel Pengertian dan batas variabel yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah yang digunakan dalam penelitian ini adalah PAD pada sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Lampung mulai dari tahun 2007 – 2011, yang merupakan data publikasi buku “Statistik Laporan Keuangan kabupaten/kota di Provinsi Lampung” dalam satuan rupiah. 2. Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Bagi Hasil yang digunakan dalam penelitian ini adalah BHPBP pada sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Lampung mulai dari tahun 2007 – 2011, yang merupakan data publikasi buku “Statistik Laporan Keuangan kabupaten/kota di Provinsi Lampung” dalam satuan rupiah. 3. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah DAU pada sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Lampung mulai dari tahun 2007 – 2011, yang merupakan data publikasi buku “Statistik Laporan Keuangan kabupaten/kota di Provinsi Lampung” dalam satuan rupiah.
48
4. Total Pendapatan Daerah (TPD) Total Pendapatan Daerah yang digunakan dalam penelitian ini adalah TPD pada sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Lampung mulai dari tahun 2007–2011, yang merupakan data publikasi buku “Statistik Laporan Keuangan kabupaten/kota di Provinsi Lampung” dalam satuan rupiah. D. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, dimana untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketergantungan fiskal pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, yang dilakukan dengan menggunakan indikator Derajat Desentralisasi Fiskal Daerah (Musgrave dan Musgrave, 1980). Berdasarkan Sukanto Reksohadiprojo (2001) dalam bukunya “Ekonomi Publik” untuk mengukur Derajat Desentralisasi Fiskal dapat dilakukan dengan cara: 1) Perbandingan PAD terhadap Total Penerimaan Daerah. 2) Perbandingan Dana Bagi Hasil terhadap Total Pendapatan Daerah. 3) Perbandingan Dana Alokasi Umum terhadap Total Penerimaan Daerah. E. Metode Perhitungan Dalam mengkaji Ketergantungaan Fiskal yang merupakan indikator utama dalam mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri aktivitas atau kegiatan yang dijalankannya tanpa tergantung oleh pemerintah pusat
49
maupun bantuan dari luar, maka diperlukan analisis untuk mengukur ketergantungan fiskal kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Menurut Sukanto Rekshadiprojo (2001), untuk mengukur Derajat Desentralisasi Fiskal dapat dilakukan dengan cara: 1. Proporsi PAD terhadap TPD
Semakin kecil nilai persentase PAD terhadap TPD maka semakin besar tingkat ketergantungan fiskal suatu kabupaten/kota. 2. Proporsi DBH terhadap TPD
Semakin kecil nilai persentase DBH terhadap TPD maka semakin besar tingkat ketergantungan fiskal suatu kabupaten/kota. 3. Proporsi DAU terhadap TPD
Semakin kecil nilai persentase DAU terhadap TPD maka semakin kecil tingkat ketergantungan fiskal suatu kabupaten/kota.
50
Keterangan: PAD = Pendapatan Asli Daerah DBH = Dana Bagi Hasil DAU = Dana Alokasi Umum TPD = Total Pendapatan Daerah Untuk mengukur tingkat Pola Hubungan dan Tingkat Kemampuan Daerah, Skala interval Derajat Desentralisasi Fiskal dilakukan dengan menggunakan kategori sebagai berikut: Tabel 1. Pola Hubungan dan Tingkat Kemampuan Daerah Kemampuan Keuangan
Kemandirian (%)
Pola Hubungan
Rendah Sekali
0% - 25%
Instruktif
Rendah
25% - 50%
Konsultatif
Cukup
50% - 75%
Partisipatif
Tinggi
75% - 100%
Delegatif
Sumber : Halim, Abdul. 2004. Skala interval Derajat Desentralisasi Fiskal pada perhitungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD) adalah sebagai berikut :
51
Tabel 2. Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal proporsi PAD dan DBH terhadap TPD Tingkat Ketergantungan Fiskal
(%)
Sangat Tinggi
0,00% - 10,00%
Tinggi
10,01% - 20,00%
Cukup
20,01% - 30,00%
Sedang
30,01% - 40,00%
Rendah
40,01% - 50,00%
Sangat Rendah
>50,00%
Sumber : Tim Litbang Depdagri – Fisipol UGM, 1991 Sedangkan, untuk hasil perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD) adalah sebagai berikut : Tabel 3. Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal proporsi DAU terhadap TPD Tingkat Ketergantungan Fiskal
(%)
Sangat Rendah
0,00% - 10,00%
Rendah
10,01% - 20,00%
Sedang
20,01% - 30,00%
Cukup
30,01% - 40,00%
Tinggi
40,01% - 50,00%
Sangat Tinggi
>50,00%
Sumber : Tim Litbang Depdagri – Fisipol UGM, 1991
52
F. Gambaran Umum Provinsi Lampung 1.
Geografi Secara geografis, Provinsi Lampung terletak antara 6045ꞌ - 3045ꞌ Lintang Selatan dan 103040ꞌ- 105050ꞌ Bujur Timur dengan luas wilayah 35.376,84 km2 dengan ibukota Bandar Lampung, yang dimana merupakan gabungan dari dua kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung. Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, letaknya yang sangat strategis ini menjadi sentral penghubung antara Jawa dan Sumatera, dimana: 1. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda 2. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia Provinsi Lampung terdiri atas daerah pesisir, pulau kecil dan laut, luas seluruh daratannya mencapai 3.528.835 ha, sementara garis pantainya sepanjang 1.105 km. Kawasan bagian barat merupakan daerah pegunungan yang menjadi bagian dari rangkaian Bukit Barisan. Tercatat terdapat tiga buah gunung disana dengan tinggi lebih dari 2.000 m dari permukaan laut, yaitu Gunung Pesagi, Gunung Tanggamus dan Gunung Tangkil Tebak. Provinsi ini juga memiliki 70 pulau, dimana terdiri dari 18 pulau berpenghuni dan 52 pulau lainnya tidak bertuan.
53
2.
Topografi Secara topografis Provinsi Lampung terdiri atas: 1. Daerah berbukit sampai bergunung dengan kemiringan > 500 m dpl 2. Daerah berombak sampai bergelombang dengan kemiringan 8% - 15% dan ketinggian 300 – 500 dpl 3. Daerah dataran alluvial dengan kemiringan 0% - 3% dan ketinggian 25 – 75 m dpl 4. Daerah dataran rawa pasang surut dengan ketinggian 0,1 – 1 m dpl 5. Daerah river basin
3.
Administrasi Pemerintahan Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah sebuah Keresidenan Lampung, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukoa Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya Kotamadya Tanjungkarangtelukbetung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya BandarLampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Secara administratif pada tahun 2007, Provinsi Lampung terdiri dari 8 Kabupaten, 2 Kota, 181 Kecamatan dan 2.065 Desa (Lampung dalam Angka
54
2007). Berikut akan ditampilkan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4. Luas Ibukota, Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Luas (km2)
No
Kabupaten
1
Kab. Lampung Selatan
Kalianda
3.180,78
20
350
2
Kab. Lampung Tengah
Gunung Sugih
4.789,82
27
284
3
Kab. Lampung Utara
Kotabumi
2.725,63
16
206
4
Kab. Lampung Barat
Liwa
4.950,40
14
171
5
Kab. Lampung Timur
Sukadana
4.337,89
24
232
6
Kab. Tanggamus
Kota Agung
3.356,61
24
313
7
Kab. Tulang Bawang
7.770,84
24
221
8
Kab. Way Kanan
3.921,63
14
192
9
Kota BandarLampung
Menggala Blambangan Umpu BandarLampung
192,96
13
84
Kota Metro Metro 61,79 TOTAL KECAMATAN DAN DESA DI PROVINSI LAMPUNG
5
12
181
2.065
10
Ibukota
Kecamatan
Sumber : Badan Pusat Statistik, Lampung Dalam Angka (2007)
Desa