Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
METODE CASE BASED REASONING (CBR) DALAM MENYUSUN RENCANA PEMASARAN Juwita Utami Putri Wisnu Sukma Maulana I Wayan S. Wicaksana Program Sarjana Magister, Universitas Gunadarma
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Keberhasilan suatu bisnis terkait dengan kemampuan suatu produk bersaing dengan produk lainnya. Marketing plan (rencana pemasaran) yang baik saat meluncurkan suatu produk menentukan langkah awal dalam keberhasilan suatu produk di pasaran. Paper ini membahas tentang metode Case Based Reasoning (CBR) dalam menyusun rencana pemasaran produk. Metode ini memproses permasalahan yang diajukan dengan menggunakan solusi pada kasus sebelumnya yang memiliki persamaan. Proses tersebut akan menghasilkan solusi yang telah dikembangkan dan disesuaikan untuk mengatasi permasalahan. Paper ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menyusun rencana pemasaran produknya, khususnya kepada pelaku bisnis yang masih awam tentang bisnis. Kontribusi dari metode CBR ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam merencanakan pemasaran produk. Kata Kunci : CBR, marketing plan, pemasaran, produk, rencana menyusun
PENDAHULUAN
rencana
pemasaran
produk
(MarkPlus Forum 2006). Pertama, teknologi Produk merupakan faktor essensial bagi suatu
yang begitu cepat berubah telah membuat
bisnis, karena keberhasilan suatu bisnis atau
siklus hidup suatu produk semakin pendek.
usaha sangat bergantung pada kesuksesan
Tanpa perencanaan yang baik, produk kita
produk yang dihasilkannya masuk ke pasaran.
akan habis oleh kompetitor yang hadir dengan
Perencanaan bisnis akan membantu para
teknologi
canggih.
Kedua,
pelaku bisnis untuk mencapai keberhasilan
memasuki
era
liberalisasi.
produknya di pasaran. Perencanaan bisnis
perdagangan bebas, tingkat kemudah-an untuk
terkait dengan beberapa hal, salah satu di
masuk ke suatu bisnis, dan se-bagainya telah
antaranya yaitu rencana pemasaran.
mendorong kompetisi yang semakin ketat
bis-nis
telah
Deregulasi,
Rencana pemasaran adalah suatu strategi
dengan kompetitor yang semakin agresif.
bisnis yang mengarahkan proses penciptaan,
Ketiga, pasar semakin terbagi-bagi. Setiap
penawaran, dan perubahan values dari satu
pasar harus diberlakukan berbeda. Dan alasan
inisiator (perusahaan, individu atau Negara
keempat
yang
pelanggan.
mengawali/initiate
proses
tersebut)
adalah
semakin
Pelanggan
canggihnya
sekarang
memiliki
kepada publik (Kartajaya 2003). Ada empat
akses informasi yang sangat luas sekali, hal ini
alasan mengapa suatu perusahaan harus
didorong
Metode Case Based Reasoning …. A128
oleh
teknologi
internet
yang
Putri
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
berkembang pesat. Selain itu, pelanggan
strateginya
sekarang memiliki lebih banyak pilihan produk.
pemasaran dan lain-lain. Selanjutnya [Lubis
yang membuatnya semakin menuntut dan
2004]
tidak loyal terhadap suatu merek.
komponen-komponen utama pemasaran untuk
saja,
dan
tidak
mencakup
[Kartajaya
2002]
bauran
menggunakan
Namun, para pelaku bisnis yang masih
membuat rencana pemasaran, hanya sebatas
awam seringkali tidak mengetahui bagaimana
teori dan tidak meng-gunakan metode Sistem
menyusun rencana pemasaran yang baik agar
Penunjang Ke-putusan tertentu. Namun, teori-
produk yang dihasilkan dapat sukses di
teori
pasaran. Hal itu menyebabkan ketidaksiapan
implementasi menyusun rencana pemasaran ke
bagi para pelaku bisnis awam tersebut untuk
dalam dunia nyata. Selain itu, [Aamodt 1994]
menghadapi permasalahan yang ada. Oleh
menjelaskan bahwa CBR dapat digunakan untuk
karena itu, dibutuhkan suatu metode yang
memecahkan
dapat
pemakaian
membantu
dalam
pengambilan
tersebut
dapat
digunakan
masalah, pengetahuan
untuk
pembelajaran, yang
umum
dan
keputusan untuk mengatasi hal ter-sebut.
spesifik, kombinasi metode pemikiran yang
Sebenarnya, permasalahan yang di-hadapi
berbeda, dan lain-lain
saat ini mungkin memiliki persamaan dengan
Hal-hal tersebut menjadi masukan bagi
permasalahan yang terdahulu. Solusi dari
penulis. Oleh karena itu penulis mencoba
permasalahan
membahas tentang CBR yang menggunakan
untuk
terdahulu
menyelesaikan
dapat
digunakan
permasalahan
yang
Paper ini akan membahas tentang metode Based
Reasoning
membuat
rencana
merupakan
metode
Penunjang
terdahulu
yang
digabungkan
dengan teori-teori pemasaran yang mencakup
dihadapi saat ini. Case
pengalaman
Keputusan
(CBR)
dalam
pemasaran.
CBR
bagian yang
dari
Sistem
strategi, taktik, dan value pemasaran untuk memecahkan masalah. METODE PENELITIAN
menghasilkan
solusi yang dibutuhkan dengan persamaan
Decision Support System (DSS) atau dalam
dari pengalaman yang terdahulu. Metode ini
bahasa
sangat cocok dengan kondisi pemasaran yang
Keputusan (SPK) adalah sistem informasi
kebanyakan kasusnya adalah sama.
interaktif
Indonesia yang
Sistem
menyediakan
Penunjang informasi,
pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan
TINJAUAN PUSTAKA
untuk
membantu
pengambilan
keputusan pada situasi yang semiterstruktur Nurhasanah (2006) menggunakan metode Fuzzy
dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak
Logic dalam merumuskan strategi pemasaran.
seorangpun tahu secara pasti bagaimana
Hasil perumusan strategi pemasarannya pertama
keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002).
adalah pengembangan variasi kemasan dan
Salah satu pendekatan dari DSS adalah Case
variasi
Based Reasoning (CBR).
produk.
Kedua,
mencari
informasi
sebanyak mungkin untuk mengajak kerjasama
CBR menggunakan pendekatan kecer-
dalam investasi. Ketiga, tetap memperhatikan ke-
dasan buatan (Artificial Intelligent) yang me-
tersediaan produk agar pangsa pasar yang
nitikberatkan pemecahan masalah dengan
sudah dimiliki tidak direbut oleh pesaing lama
didasarkan pada knowledege dari kasus-kasus
maupun pendatang baru di industri ini. Namun
sebelumnya. Apabila ada kasus baru maka
yang
akan
dibahas
dalam
itu
hanya
Metode Case Based Reasoning …. Putri
dari
segi
disimpan
pada
basis
pengetahuan
A129
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
sehingga sistem akan melakukan learning dan
datang. Tentunya, permasalahan yang akan
knowledge yang dimiliki oleh sistem akan
diselesaikan
bertambah. Secara umum, metode ini terdiri
memiliki kesamaan dengannya.
dari 4 langkah, yaitu: kasus yang sama).
kasus
dan
menggunakan metode CBR, maka data-data
dalam
kasus sebelumnya yang mencakup komponen-
untuk
mengatasi
masalah).
komponen dalam
3) REVISE (meninjau ulang solusi yang diajukan).
utama
pemasaran
database
dimasukkan
untuk
membantu
penyelesaian masalah. Komponen-komponen utama pemasaran itu adalah (Kartajaya 2003):
(mendalami
bagian
dari
1) Situasi persaingan suatu perusahaan dalam
pengalaman ini untuk digunakan dalam
lingkungan bisnisnya.
pemecahan masalah berikutnya).
2) Strategi Pemasaran (S) yang terdiri dari:
Pada saat terjadi permasalahan baru, pertama-tama sistem akan melakukan proses Retrieve. Proses Retrieve akan melakukan dua langkah
pemrosesan,
yaitu
pengenalan
masalah dan pencarian persamaan masalah pada
dalam gambar 1.
kembali
pengetahuan
tersebut
4) RETAIN
yang
Dalam menyusun rencana pemasaran
(menggunakan
informasi
permasalahan
Langkah-langkah tersebut digambarkan
1) RETRIEVE (mengacu kembali pada 2) REUSE
adalah
database.
Setelah
proses
Retrieve
selesai dilakukan, selanjutnya sistem akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi
• Segmentation: Cara membagi pasar berdasarkan variabel-variabel tertentu. • Targeting:
Memilih satu
atau
lebih
segmen pasar yang dijadikan target market. • Positioning: Posisi yang diinginkan ada di benak konsumen. 3) Taktik Pemasaran (T) yang terdiri dari: • Differentiation:
Merealisasikan
memiliki
strategi
kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan
hatikan
yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin,
perusahaan yang membedakannya dari
menyeleksi, dan melengkapi informasi yang
perusahaan lain.
permasalahan
sebelumnya
yang
pemasaran seluruh
dengan
suatu
aspek
memperterkait
di
akan digunakan. Selanjutnya pada proses
• Marketing mix: Menentukan kombinasi
Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi,
produk (product), harga (price), tempat
dievaluasi,
(place) serta promosi (promotion) sesuai
dan
diperbaiki
kembali
untuk
mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
permasalahan
terakhir,
sistem
baru.
akan
Pada
proses
melakukan
proses
dengan strategi pemasaran. • Selling: Usaha untuk membuat konsumen membeli
Retain. Proses Retain akan mengindeks,
perusahaan
mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang
perusahaan.
baru.
Selanjutnya,
solusi
baru
itu
apa sesuai
yang
ditawarkan
dengan
strategi
akan
disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan
permasalahan
Metode Case Based Reasoning …. A130
yang
akan
Putri
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Gambar. 1. Alur proses CBR 4) Value Pemasaran (V) yang terdiri dari:
kemudian disesuaikan. Akan ada interaksi
• Brand: Mencakup prinsip-prinsip per-
serupa
di
antara
Strategi
dan
Taktik
usahaan dalam meningkatkan ekuitas
pemasaran ketika keduanya telah ditetapkan,
merek (brand equity).
dengan keduanya saling mempengaruhi dan
• Service:
Prinsip-prinsip
perusahaan
memberikan kompensasi.
dalam meningkatkan kualitas servis yang
Sehingga algoritma proses sistemnya seperti
diberikan kepada pelanggan.
yang ditunjukkan Gambar 2.
• Process:
Prinsip-prinsip
perusahaan
untuk melibatkan setiap karyawan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
proses pemuasan pelanggan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pengujian data pada metode Case-Based Reasoning
Faktor
Strategi
pemasaran,
bertujuan
untuk
mengetahui
Taktik
seberapa layak metode ini dapat digunakan.
pemasaran, dan Value pemasaran saling
Nantinya, pengujian tersebut akan memberi
mempengaruhi. Pada saat menyusun Strategi
tahu tentang kelebihan dan kekurangannya.
dan Taktik pemasaran, Value pemasaran
Pada pengujian ini digunakan contoh data
haruslah menjadi landasan berpikir. Namun,
yaitu produk telepon seluler. Produk telepon
mungkin saja setelah Strategi dan Taktik
seluler ini akan diproses dalam empat tahap.
Pemasaran telah ditentukan, Value pemasaran
Metode Case Based Reasoning …. Putri
A131
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Gambar 2. Flowchart CBR 1)
Retrieve
melakukan pen-carian dan pencocokan
Pada tahap ini, pengguna akan me-
pada database di dalam memori, hasilnya
masukkan data yang ada yaitu telepon
menemukan permasalahan yang memiliki
seluler. Permasalahan mengenai telepon
persamaan. Permasalahan yang memiliki
seluler
kesamaan
terkait
komponen
dengan
utama
komponen-
pemasaran.
Inti
permasalahan yang ada mengenai tentang
adalah
peluncuran
produk
sepeda motor. 2)
Reuse
yang
Pada tahap kedua ini, permasalahan ten-
dihasilkan dapat masuk pasar dengan
tang peluncuran produk sepeda motor
sukses. Selanjutnya sistem akan mencari
akan digunakan kembali informasi dan
perma-salahan sebelumnya yang cocok
pengetahuan pada permasalahan produk
dan
dengan
telepon seluler. Informasi tersebut yaitu:
Setelah
Situasi
apakah
produk
memiliki
permasalahan
telepon
seluler
persamaan yang
ada.
Metode Case Based Reasoning …. A132
persaingan
suatu
perusahaan
Putri
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
dalam lingkungan bisnisnya. Hal ini terkait
share. Jadi, untuk kasus telepon seluler
mengenai para kompetitor yang ada di
akan mengambil segmen pasar jenis
pasaran. Pada kasus peluncuran sepeda
GSM dan kalangan usia muda.
motor,
Positioning:
situasi
kompetitif.
persaingan
Namun
sangat
berupa
tersebut
informasi dari produk tersebut apakah
menunjukkan bahwa kondisi pasar tidak
produk trendsetter atau follower. Pada
dalam monopoli. Hal ini dikarenakan para
kasus
pelaku atau kompetitor yang menanamkan
dihasilkan berupa produk follower karena
modalnya di dalam negeri hampir 70%
sudah ada produk yang sama di pasar.
lebih berasal dari negara Jepang. Para
Oleh karena itu, apakah produk telepon
kompetitor tersebut dian-taranya adalah
seluler tersebut
Honda,
merupakan follower.
Yamaha,
situasi
Positioning
Suzuki,
Kawasaki,
Beijing, Bajaj. Sedangkan untuk kasus telepon
seluler,
apakah
situasi
sepeda
motor,
produk
yang
• Taktik Pemasaran (T) yang terdiri dari: Differentiation:
Differentiation
pada
sepeda
sepeda motor contohnya perbedaan apa
motor. Jika situasinya sama, maka kita
saja yang kita miliki tetapi tidak dimiliki
harus tahu siapa saja para kompetitor
oleh sepeda motor kompetitor. Pada
telepon seluler yang ada.
kasus
• Strategi Pemasaran (S) yang terdiri dari:
dilakukan
persaingannya
sama
seperti
telepon
seluler
juga
akan
perbedaan-perbedaan
apa
Segmentation: Segmentasi pasar pada
saja dengan kompetitor yang membuat
kasus
produk tersebut
sepeda
motor
berdasarkan
variabel jenis dan kalangan pengguna.
memiliki nilai tambah.
Variabel jenis menentukan segmentasi
Marketing mix: Marketing mix sepeda
pemasaran sepeda motor yang berkaitan
motor
dengan jenis-jenis sepeda motor. Jenis-
seluruhnya
jenis tersebut seperti jenis bebek, motor
bersaing di dalam pasar. Begitu pula
besar, otomatis. Dan variabel umur
telepon seluler akan melakukan hal
menentukan
demikian.
segmentasi
pemasaran
akan
menentukan yang
pantas
kombinasi dan
layak
sepeda motor yang berkaitan dengan
Selling: Selling yang ditawarkan pada
kalangan
motor,
kasus sepeda motor berupa diskon,
seperti kalangan tua dan muda. Pada
hadiah langsung maupun tidak, kuis.
kasus
harus
Untuk kasus telepon seluler harga akan
pasar
mendapat
pengguna
telepon
ditentukan
sepeda
seluler
juga
segmentasi
kesemua
berdasarkan variabel jenis yaitu GSM
kondisi
dan
ditentukansebelumnya.
CDMA,
pengguna
dan yaitu
variabel
kalangan
kalangan
atas,
hal
itu
yang
dengan telah
• Value Pemasaran (V) yang terdiri dari:
menengah, dan bawah.
Brand: Brand pada kasus sepeda motor
Targeting: Targeting memilih segmen
menentukkan
apa saja yang akan diambil. Pada kasus
pelanggan
sepeda motor mengambil segmen pasar
pembelian sepeda motor berdasarkan
jenis bebek dengan kalangan pengguna
merek
usia muda. Karena segmen ini memiliki
demikian, kasus telepon seluler juga
loyalitas yang
dari
para
mempercayakan
masing-masing.
Dengan
persentase lebih besar dalam market Metode Case Based Reasoning …. Putri
A133
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
harus memperhatikan merek-merek yang
pemasaran. Dalam metode ini, pengalaman
telah ternama di dalam pasar.
lama
Service: Servis yang diberikan pada
tersimpan dalam database agar bisa diambil
kasus sepeda motor berupa servis gratis
kembali sewaktu pengguna menghadapi kasus
secara berjangka. Pada kasus telepon
baru
seluler, hal ini terkait dengan garansi
Database yang disimpan adalah pengalaman
yang ditawarkan kepada konsumen.
pemasaran yang men-cakup komponen utama
Process: Process yang dilakukan pada
pemasaran. Kele-bihan metode ini adalah
kasus sepeda motor berupa training para
cakupan solusinya bisa lebih luas karena
karyawan. Begitu pula untuk kasus
pengalaman sebelumnya bisa saja dibuat dari
telepon seluler perlu memperhatikan
metode-metode Decision Support System lain
process.
ataupun
direpresentasikan
dengan
3) Revise
parameter
secara
kelemahan
sebagai
yang
tradisional.
yang
dimiliki
kasus,
serupa.
Sedangkan
CBR
adalah
membutuhkan memory yang cukup besar
Setelah tahap reuse dengan komponen-
untuk
komponennya telah dilakukan, maka perlu
sebelumnya dan membutuhkan waktu untuk
dilakukan
tentang
pencarian kasus dalam database (searching)
solusi yang digunakan. Jika solusi pada
jika datanya dalam jumlah besar. Diharapkan
kasus sebelumnya sudah dapat mengatasi
akan ada penelitian lebih lanjut tentang metode
permasalahan pada kasus yang ada,
lain yang dapat membantu menyusun rencana
solusi tersebut akan menjadi solusi baru
pemasaran.
peninjauan
kembali
menyimpan
data
kasus
yang
untuk kasus yang ada dengan beberapa revisi.
DAFTAR PUSTAKA
4) Retain Pada akhirnya, sistem akan menghasilkan
Aamodt, Agnar, and Enric Plaza. 1994. AICom
suatu solusi baru yang sangat efektif untuk
- Artificial Intelligence Communications.
mengatasi
Vol. 7, No 1. Institut d'Investigació en
permasalahan
yang
ada.
Nantinya, solusi tersebut akan disimpan di dalam
database
digunakan
di
kembali
memori
pada
untuk
kasus-kasus
Intel.ligència Artificial, Catalonia. Aamodt, Agnar, and Enric Plaza. 2 July 2007. Case
Based
Reasoning.
berikutnya yang memillki persamaan di
http://www.aaai.org/AITopics/html/caseba
dalamnya.
sed.html. Admin. 26 Juni 2007. Kiat Jitu Menyusun Marketing
KESIMPULAN DAN SARAN
Plan.
http://markplusforum.blogs.com/markplusf Pemasaran
adalah
aspek
penting
dalam
orum/2006/08/kiat_jitu_menyu.html.
keberhasilan suatu bisnis. Untuk itu, pelaku
Barker, Michael J. 2003. The Marketing Book,
bisnis haruslah membuat rencana pemasaran
(Fifth Edition). Butterworth – Heinemann,
produk
Oxford.
yang
dihasilkannya
agar
berhasil
masuk ke pasaran dengan sukses. Metode
Cravens,
David
W.
1998.
Pemasaran
Case-Based Reasoning (CBR) merupakan
Strategis, Edisi Keempat/Jilid 2. Erlangga,
sebuah metode dari Decision Support System
Jakarta.
yang dapat membantu menyusun rencana Metode Case Based Reasoning …. A134
Putri
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007
Vol. 2 ISSN : 1858 - 2559
Kartajaya, Hermawan et al. 2003. MarkPlus on Strategy. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Nurhasanah, Nunung. Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Penentuan Prioritas Trapezoidal Fuzzy Number. 2006. Vol 8, No 2. Universitas Kristen Petra, Jakarta. Laudon, Kenneth C, and Jane P. Laudon. 2005.
Sistem
Mengelola
Informasi
Perusahaan
Manajemen,
Digital.
ANDI,
Yogyakarta. Lubis,
Arlina
Nurbaity.
2004.
Strategi
Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. USU Digital Library, Medan.
Metode Case Based Reasoning …. Putri
A135