Menjadi Guru Profesional melalui Penyusunan Karya Inovasi oleh : dr. Waryono, M.Or Widyaiswara LPMP D.I. Yogyakarta email :
[email protected]
ABSTRAK Guru profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mutu pendidikan di sekolah. Kemampuan guru harus selalu diperbaharui melalui pengembangan keprofesian, salah satu komponennya yaitu karya inovatif. Ada empat jenis karya inovatif yang dapat dilakukan guru, diantaranya : menemukan teknologi tepat guna, menemukan/menciptakan karya seni, membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Pembuatan karya inovasi tersebut disamping menjamin guru bekerja profesional maka hasil fisiknya bisa diusulkan menjadi angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan. Pengusulan angka kredit dari unsur karya inovatif tersebut harus dibuatkan laporan menggunakan sistematika yang sudah ditetapkan. Kata kunci : guru profesional, karya inovatif, angka kredit
1
I.
Pendahuluan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya mengamanatkan bahwa pengembangan (PKB) merupakan
salah satu unsur utama
keprofesian
berkelanjutan
yang diberikan angka kredit untuk
kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. Jika pada peraturan yang lama, kegiatan pengembangan profesi baru diwajibkan bagi guru bergolongan IV/a, maka pada peraturan yang baru ini kegiatan PKB yang berupa publikasi ilmiah dan karya inovatif wajib bagi guru golongan III/b. Kemampuan guru dalam pengembangan keprofesian khususnya membuat karya inovasi sudah harus dikembangkan sedari awal. Pengembangan profesi guru perlu dilakukan mengingat guru adalah salah satu komponen penentu terwujudnya mutu pendidikan di sekolah khususnya dan akan berdampak pada tinggi rendahnya kualitas pendidikan di suatu negara. Guru yang memiliki pengalaman dan kinerja baik, akan memiliki pengaruh yang berarti bagi kemajuan peserta didiknya. Sebaliknya jika guru kurang berkualitas, kemajuan yang seharusnya dicapai peserta didik juga akan terhambat. Oleh karena itu, wajar apabila guru dituntut untuk selalu mengembangkan profesinya secara berkelanjutan agar benar-benar menjadi profesional. Kemampuan dan kemauan guru sangat diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan pengembangan keprofesian seperti diatur dalam permenegpan tersebut. Tuilisan ini akan mencoba memberikan gambaran mengenai jenis PKB berupa karya inovatif. Jika guru memahami tentang konsep, jenis-jenis, contohcontoh karya inovatif, dan format laporan karya inovatif, maka diharapkan guru tersebut akan memiliki gambaran tentang karya inovatif dan termotivasi untuk mengembangkannya. Dengan pengembangan keprofesian khususnya karya inovasi maka diharapkan guru dapat selalu memperbaharui pengetahuannya untuk mendukung pembelajaran di kelas. Sebagai konsekuensi kebutuhan karier guru tersebut, karya inovasi bisa dajukan untuk pengusulan angka kredit kepangkatannya. . II.
Konsep Karya Inovasi Karya inovasi adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru proses
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran
di
sekolah
dan
pengembangan
dunia
pendidikan,
sains/teknologi, dan seni. Jika dibandingkan dengan PKB yang berupa publikasi ilmiah keduanya memiliki perbedaan. Karya inovatif yang utama berupa benda 2
tertentu, sedangkan publikasi ilmiah berupa karya tulis ilmiah.
Umumnya
penolakan karya inovatif untuk “diperbaiki”, sedangkan publikasi ilmiah “membuat lagi”. Lampiran pada karya inovatif berupa foto, video, dan keterangan pengakuan, sedangkan lampiran publikasi ilmiah berupa bukti pendukung: RPP, soal, hasil ulangan, dll. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang berupa karya inovatif, terdiri atas empat kelompok, yakni: 1.
Menemukan teknologi tepat guna Karya teknologi tepat guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/pengembangan/percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya. Karya sains bisa dibuat oleh guru mata pelajaran apapun pada semua jenjang. Karya sains bermanfaat untuk kepentingan pendidikan atau kepentingan masyarakat di luar sekolah. Kriteria karya sains/teknologi menurut pedoman kegiatan PKB dan angka kreditnya adalah sebagai berikut : Berupa karya sains/teknologi yang digunakan di sekolah/madrasah atau di masyarakat. Dengan
karya
sains/teknologi
tersebut
pelaksanaan
pendidikan
di
sekolah/madrasah tersebut menjadi lebih mudah atau dengan karya sains/teknologi tersebut masyarakat terbantu kehidupannya. Jenis karya sains/teknologi adalah sebagai berikut : a. Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. b. Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi. c. Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit alat/mesin. d. Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis bahan. e. Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi. f.
Hasil
eksperimen/percobaan
sains/
teknologi
untuk
eksperimen. g. Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran. 3
setiap
hasil
Karya sains/teknologi mempunyai ciri bermanfaat untuk pendidikan di sekolah/madrasah atau bermanfaat untuk menunjang kehidupan masyarakat. Bila sebelumnya sudah pernah ada, karya sains/teknologi haruslah ada unsur modifikasi/inovasi. Karya sains/teknologi dapat dikategorikan sebagai karya inovatif yang kompleks atau sederhana dilihat dari tingkat inovasi, kesulitan dalam pembuatan, dan tingkat modifikasinya. Karya sains/teknologi dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria: 1. Memiliki tingkat inovasi yang tinggi; 2. Tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi; 3. Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi; Karya teknologi dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria: 1. Memiliki tingkat inovasi yang rendah; 2. Pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang rendah; 3. Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah; Karya sains/teknologi yang diajukan untuk mendapatkan angka kredit harus disertai laporan. Format laporan pembuatan dan penggunaan alat/mesin, pembuatan media pembelajaran, bahan ajar interaktif berbasis komputer, dan pembuatan program aplikasi komputer adalah sebagai berikut:
Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Karya Teknologi), nama karya teknologi, nama pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah. Halaman pengesahan oleh Kepala Sekolah/madrasah. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Gambar. Nama Karya Teknologi. Tujuan. Manfaat. Rancangan/desain karya teknologi (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan). Prosedur pembuatan karya teknologi (dilengkapi dengan foto pembuatan). Penggunaan karya teknologi di sekolah atau di masyarakat (dilengkapi dengan foto penggunaan). Source code program
Adapun format
laporan
eksperiman
sebagai berikut:
4
atau
percobaan sains/teknologi adalah
1. Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna berupa Eksperimen atau Percobaan Sains/Teknologi, nama/judul eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama sekolah/madrasah). 2. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah. 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Daftar Gambar Bab I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat Bab II : LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum (sesuai dengan materi eksperimen) B. Teori Teknis (sesuai dengan materi eksperimen) Bab III : PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN A. Persiapan Eksperimen 1. Obyek dan variabel eksperimen 2. Alat dan bahan yang digunakan 3. Langkah-langkah penyiapan eksperimen B. Pelaksanaan eksperimen 1. Langkah-langkah eksperimen 2. Hasil eksperimen Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN : A. Data rincian eksperimen B. Foto pelaksanaan eksperimen C. Bukti pendukung lainnya
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit 1. Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin dilengkapi dengan gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu. 2. Laporan cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan bahan ajar interaktif berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat (compact disk). 3. Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi dilengkapi dengan foto saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya. 4. Laporan
hasil
pengembangan
metodologi/evaluasi
pembelajaran
karya
sains/teknologi dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil pengembangan. 5. Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/madrasah bahwa karya sains/teknologi tersebut dipergunakan di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Besaran angka kredit karya teknologi tepatguna sebagai berikut. o
Kategori kompleks diberikan angka kredit 4 5
o
Kategori sederhana diberikan angka kredit 2
o
Angka kredit diberikan setiap kali diusulkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
2.
Menemukan/menciptakan karya seni Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna transendental baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan. Sebagaimana karya sains, karya seni juga bisa dibuat oleh semua guru, tidak harus guru seni atau guru bahasa dan sastra. Karya seni memiliki kriteria sebagai berikut : a. Karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetika dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberikan makna transendental baik spiritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan atau makna pendidikan bagi individu dan masyarakatnya. b. Karya seni yang diakui oleh masyarakat adalah karya seni yang dipertunjukkan/diterbitkan/ dipamerkan/dipublikasikan
kepada masyarakat
minimal di tingkat kabupaten/kota. Adapun jenis karya seni 1. Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan langsung untuk penilaian angka kredit jabatan guru adalah: seni sastra (novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni rupa (a.l.: keramik kecil, benda souvenir), seni desain grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film, dan sebagainya. 2. Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat
disertakan langsung untuk
penilaian angka kredit jabatan guru: seni rupa (a.l.: lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana), seni pertunjukan (a.l: teater, tari, sendratasik, ensambel musik), dan sebagainya. 3. Karya seni dapat berupa karya seni individual yang diciptakan oleh perorangan (a.l.: seni lukis, seni sastra) dan karya seni kolektif yang diciptakan secara kolaboratif atau integratif (a.l.: teater, tari, ensambel musik). 4. Karya seni kategori kompleks mengacu kepada lingkup sebaran publikasi, pameran,
pertunjukan,
lomba,
dan
pengakuan
pada
tataran
nasional/internasional, sedangkan karya seni kategori sederhana mengacu 6
kepada lingkup sebaran publikasi, pameran, pertunjukan, lomba, dan pengakuan pada tataran kabupaten/kota/provinsi. Karya seni yang akan diajukan untuk mendapatkan angka kredit harus disertai dengan laporan portofolio. Format kerangka isi laporan portofolio penciptaan karya seni adalah sebagai berikut. 1. Sampul depan: judul, nama pencipta, NIP, nama dan logo sekolah/madrasah 2. Kata pengantar pencipta 3. Daftar isi, Daftar tabel/gambar Bagian I : Pendahuluan (latar belakang ide penciptaan, makna dan tujuan) Bagian II : Reflekti proses kreatif/penciptaan (bahan, alat, ukuran, lama pengerjaan, deskripsi proses kreatif dari prapenciptaan hingga pascapenciptaan dikuatkan dengan foto-foto dan atau rekaman audio/audiovisual, dan deskripsi kegiatan pameran/publikasi/ pertunjukan disertai katalog dan foto-foto dan atau rekaman audiovisual) Bagian III : Penutup 4. Referensi/Kepustakaan (kalau ada) 5. Lampiran: a. Biodata ringkas pencipta b. Surat pernyataan kepala sekolah/madrasah tentang kebenaran keaslian, kepemilikan, dan bukti bahwa karya seni tersebut belum pernah diajukan untuk kenaikan pangkat sebelumnya c. Bukti pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian atau organisasi profesi kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota d. Bukti lain/pendukung (jika ada), seperti: Kliping resensi dari media massa cetak/elektronik nasional Bukti sertifikat/penghargaan memenangkan lomba karya seni dan sebagainya.
Bukti fisik dan besaran angka kredit Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung harus disertai bukti-bukti tertulis berupa (a) keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala sekolah/madrasah, (b) kebenaran keaslian dan kepemilikan karya seni serta belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah, dan (c) telah dipamerkan/ dipublikasikan/ diedarkan/ memenangkan lomba di tingkat kabupaten/kota/provinsi atau nasional/ internasional. Karya
seni
yang
bukti
fisiknya
tidak
dapat
disertakan
langsung
pengusulannya dilakukan dengan bentuk naskah deskripsi karya seni yang bersangkutan berupa laporan portofolio penciptaan karya seni. Laporan tersebut diketik dengan jarak 1,5 spasi pada kertas HVS 80 gram ukuran kwarto dan dijilid dengan sampul warna putih. 7
Bukti formal yang perlu dilampirkan dalam laporan portofolio penciptaan karya seni adalah bukti tertulis tentang : a.
Kepemilikan, keaslian, dan belum pernah diusulkan untuk kenaikan pangkat sebelumnya dari kepala sekolah/madrasah
b.
Semua
jenis
dipublikasikan
karya
seni
telah
dipamerkan
dipertunjukkan
atau
atau direkam dan diedarkan secara luas di tingkat
kabupaten/kota/ provinsi atau nasional/internasional, dan c.
Pengakuan sebagai karya seni dari masyarakat berupa kliping resensi dari media massa cetak nasional (ber-ISSN) atau rekaman tayangan resensi
dari
media
massa
elektronik
nasional
dan
atau
pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian daerah/organisasi profesi kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota. Besaran angka kredit karya seni tertuang dalam tabel berikut : No
Kriteria Karya Seni
1.
Seni sastra: Setiap judul buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas Setiap judul buku kumpulan minimal 10 cerpen, buku kumpulan minimal 20 puisi, atau buku kumpulan 10 naskah aransemen lagu karya seorang yang diterbitkan, ber-ISBN, dan diedarkan secara luas Seni desain komunikasi visual: Setiap judul film/sinetron/wayang atau judul company profile berdurasi minimal 15 menit, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat Setiap minimal 5 judul lagu rekaman (kaset, CD/ VCD/DVD) yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat Setiap minimal 5 judul sampul buku berwarna yang diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat Setiap minimal 5 baliho/poster seni yang berbeda, ukuran minimal 3x5 meter, dipasang di tempat umum dan diakui oleh masyarakat Setiap minimal 20 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran kecil, dicetak berwarna dan diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat Seni Busana: Setiap minimal 10 kreasi busana yang berbeda, diperagakan, dan diakui oleh masyarakat. Seni rupa: Setiap 5 lukisan/patung/ukiran/keramik yang berbeda, ipamerkan dan diakui oleh masyarakat. Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda, dipublikasikan/ dipamerkan dan diakui oleh masyarakat
2.
3.
4.
8
Kategori Kompleks*
Angka Kredit 4
Sederhana**
2
Kompleks*
4
Sederhana**
2
Kompleks* Sederhana**
4 2
Kompleks*
4
Sederhana**
2
Kriteria Karya Seni
Kategori
Angka Kredit
Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat. Seni pertunjukan: Setiap pementasan teater/drama, tari, sendratasik, atau ensambel musik dengan durasi minimal 1 jam dan diakui oleh masyarakat
Kompleks* Sederhana**
4 2
No 5.
Keterangan: *
Kategori kompleks mengacu kepada lingkup publikasi / pameran / pertunjukan
/
lomba
/
pengakuan
karya
seni
pada
tingkat
nasional/internasional **
Kategori sederhana mengacu kepada lingkup publikasi / pameran / pertunjukan
/
lomba
/
pengakuan
karya
seni
pada
tingkat
kabupaten/kota/provinsi
3.
Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum merupakan jenis ketiga dari karya inovatif. Macamnya berupa membuat alat pelajaran, membuat alat peraga, dan membuat alat praktikum. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah pada umumnya. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Adapun alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya. 3.1. Membuat Alat Pelajaran Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses pembelajaran/ bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah pada umumnya. Kriteria alat pelajaran adalah sebagai berikut. a.
Berupa
alat
kelengkapan
yang
digunakan
dalam
pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah. b.
Pelaksanaan
pembelajaran/bimbingan
atau
pendidikan
sekolah/madrasah menjadi lebih mudah dan lebih efektif. c.
Jenis alat pelajaran : 1) Alat bantu presentasi 9
di
2) Alat bantu olahraga 3) Alat bantu praktik 4) Alat bantu musik. 5) Alat
lain
yang
membantu
kelancaran
proses
pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah. Alat
pelajaran
harus
mempunyai
ciri
bermanfaat
untuk
pelajaran/bimbingan di sekolah/madrasah (di dalam maupun di luar ruang kelas). Bila sebelumnya sudah pernah ada haruslah ada unsur modifikasi/inovasi. Alat pelajaran dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria: a.
Memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
b.
Tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;
c.
Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
d.
Waktu pembuatannya relatif lama;
e.
Biaya pembuatannya relatif tinggi.
Alat pelajaran dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria: a.
memiliki tingkat inovasi yang rendah;
b.
tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;
c.
memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
d.
waktu pembuatannya relatif pendek;
e.
biaya pembuatannya relatif rendah. Alat pelajaran yang akan dinilai angka kreditnya harus disertai
dengan laporan pembuatan alat pelajaran. Format laporan pembuatan alat pelajaran adalah sebagai berikut. a. Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ madrasah/lokasi. b. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah. c. Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat pelajaran ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan. d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Daftar Gambar/Foto g. Nama Alat Pelajaran h. Tujuan i. Manfaat j. Rancangan/desain alat pelajaran/bimbingan (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan). k. Prosedur pembuatan alat pelajaran/ bimbingan (dilengkapi dengan foto 10 pembuatan). l. Penggunaan alat pelajaran di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit a.
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran yang dilengkapi dengan gambar/foto alat pelajaran tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.
b.
Lembar
pengesahan/pernyataan
dari
kepala
sekolah/madrasah
bahwa alat pelajaran tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah. Besaran angka kredit karya alat pelajaran sebagai berikut. a.
Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
b.
Kategori sederhana, diberi angka kredit 1. Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan karya alat pelajaran
dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim. 3.2. Membuat Alat Peraga Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang
dipergunakan dalam
proses
pembelajaran atau bimbingan. Kriteria Alat Peraga a.
Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/bimbingan.
b.
Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif.
c.
Jenis alat peraga 1)
Poster/gambar untuk pelajaran
2)
Alat permainan pendidikan
3)
Model benda/barang atau alat tertentu
4)
Benda potongan (cutaway object)
5)
Film/video pelajaran pendek
6)
Gambar animasi komputer, dan
7)
Alat peraga lain
Alat peraga tersebut mempunyai ciri memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat. Bila sebelumnya sudah pernah ada harus ada unsur modifikasi/inovasi. Alat peraga dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria: a.
Memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
b.
Tingkat kesulitan pembuatannya tinggi;
11
c.
Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
d.
Waktu pembuatannya relatif lama, dan
e.
Biaya pembuatannya relatif tinggi.
Alat peraga dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria: a.
Memiliki tingkat inovasi yang rendah
b.
Tingkat kesulitan pembuatannya yang rendah;
c.
Memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
d.
Waktu pembuatannya relatif pendek; dan
e.
Biaya pembuatannya relatif rendah. Alat peraga yang dinilai angka kreditnya harus disertai dengan
laporan pembuatan alat peraga. Format laporan pembuatan alat peraga adalah sebagai berikut. a. Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/ lokasi. b. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah. c. Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat peraga ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan. d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Daftar Gambar/Foto g. Nama Alat Peraga h. Tujuan i. Manfaat j. Rancangan/desain alat peraga (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan). k. Prosedur pembuatan alat peraga (dilengkapi dengan foto pembuatan). l. Penggunaan alat peraga di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit a.
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan gambar/foto alat peraga tersebut bila alat peraga tidak memungkinkan untuk dikirim.
b.
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan alat peraga yang dibuat bila alat peraga tersebut memungkinkan untuk dikirim.
c.
Lembar pengesahan/pernyataan dari Kepala Sekolah/madrasah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah. 12
Besaran angka kredit alat peraga sebagai berikut. a.
Kategori kompleks, diberi angka kredit 2.
b.
Kategori sederhana, diberi angka kredit 1.
c.
Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan alat peraga dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
3.3. Membuat Alat Praktikum Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan keilmuan lainnya. Kriteria Alat Praktikum adalah sebagai berikut. a.
Berupa alat praktikum yang dipergunakan dalam pembelajaran.
b.
Pelaksanaan praktikum menjadi lebuh mudah dan lebih efektif.
c.
Jenis alat praktikum 1) Alat praktikum sains (matematika, fisika, kimia, biologi). 2) Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil). 3) Alat praktikum bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan lainnya. Alat praktikum tersebut mempunyai ciri dapat digunakan untuk
praktikum di sekolah/madrasah. Bila sebelumnya sudah pernah ada harus ada unsur modifikasi/inovasi. Alat praktikum dikageorikan kompleks apabila memenuhi kriteria: a.
Memiliki tingkat inovasi yang tinggi;
b.
Tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi;
c.
Memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi;
d.
Waktu pembuatannya relatif lama; dan
e.
Biaya pembuatannya relatif tinggi.
Alat praktikum dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria: a.
Memiliki tingkat inovasi yang renda;
b.
Tingkat kesulitan pembuatan yang rendah;
c.
Memiliki konstruksi atau alur kerja yang tidak rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang rendah;
d.
Waktu pembuatannya relatif pendek; dan
e.
Biaya pembuatannya relatif rendah.
13
Alat praktikum yang akan dinilai angka kreditnya harus disertai dengan laporan pembuatan alat praktikum. Format laporan pembuatan alat praktikum adalah sebagai berikut. a. Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Praktikum), nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/lokasi. b. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah. c. Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat praktikum ini benar-benar asli hasil karya guru bersangkutan. d. Kata Pengantar e. Daftar Isi f. Daftar Gambar/Foto g. Nama Alat Praktikum h. Tujuan i. Manfaat j. Rancangan/desain alat praktikum (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan). k. Prosedur pembuatan alat praktikum (dilengkapi dengan foto pembuatan). l. Penggunaan alat praktikum di sekolah/madrasah (dilengkapi dengan foto penggunaan).
Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit a.
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat praktikum
yang dilengkapi dengan gambar/foto alat praktikum
tersebut bila alat praktikum tidak memungkinkan untuk dikirim. b.
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat praktikum yang dilengkapi dengan alat praktikum yang dibuat bila alat praktikum tersebut memungkinkan untuk dikirim.
c.
Lembar pengesahan/pernyataan dari
Kepala Sekolah/madrasah
bahwa alat praktikum tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah. Besaran angka kredit karya alat praktikum sebagai berikut. a.
Kategori kompleks, diberi angka kredit 4.
b.
Kategori sederhana, diberi angka kredit 2.
c.
Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan karya alat praktikum dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim
4.
Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya Karya inovasi lainnya adalah mengikuti standar,
pedoman,
soal,
dan
pengembangan
sejenisnya.
Kegiatan
penyusunan penyusunan
standar/pedoman/soal ini diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi. Dengan demikian jika guru melakukan kegiatan tersebut namun 14
penyelenggaranya instansi tingkat kabupaten belum dihargai dengan angka kredit. Kriteria
kegiatan
penyusunan
standar/pedoman/soal
yang
diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi adalah (1) Guru yang bersangkutan aktif dalam kegiatan tersebut dan (2) Hasil kegiatan tersebut digunakan secara nasional/provinsi. Kegiatan pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya yang diajukan untuk mendapatkan angka kredit harus disertai dengan laporan kegiatan. Format laporan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Halaman judul, memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Kegiatan Penyusunan Standar/ Soal/ Pedoman), nama kegiatan nama pelaksana, NIP bagi PNS dan nama sekolah/lokasi. 2. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah, memuat identitas pelaksana (nama lengkap, NIP bagi PNS, tempat/tanggal lahir, pangkat/ golongan, jabatan struktural/fungsional, unit kerja), dan pejabat yang mengesahkan (nama, NIP dan jabatannya). 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Nama Kegiatan 6. Tujuan 7. Manfaat 8. Pelaksanaan Kegiatan 9. Hasil Kegiatan
Bukti fisik dan besaran angka kredit 1. Laporan kegiatan. 2. Hasil
kegiatan
yang
berupa
standar/
soal/
pedoman
tingkat
nasional/provinsi. 3. Surat keterangan kepala sekolah/madrasah bahwa guru yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan tersebut. 4. Surat keterangan panitia/penyelenggara penyusunan standar/soal/pedoman.
Besaran angka kredit mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya sebagai berikut. 1. Tingkat nasional, diberi angka kredit 1. 2. Tingkat provinsi, diberi angka kredit 1. 3. Angka kredit diberikan setiap jenis kegiatan.
15
Keterangan: Apabila dalam penyusunan standar/soal/
pedoman tersebut memerlukan
beberapa kali kegiatan hingga menghasilkan, maka dinilai
hanya satu kali
kegiatan. 1. Tingkat nasional 1 2. Tingkat provinsi 1 III.
Penutup 1. Kesimpulan a. Karya
inovatif
bagi
guru
mencakup
empat
jenis,
yaitu
(1)
karya
sains/teknologi, (2) karya seni, (3) alat pelajaran/alat peraga/alat praktikum, dan (4) kegiatan pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Keempat jenis karya inovatif tersebut apabila akan diajukan untuk mendapatkan angka kredit haruslah disertai dengan laporan dengan format tertentu sesuai dengan aturan. b. Karya inovatif merupakan bagian dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang dinilai angka kreditnya sebagai unsur utama. Karya inovatif memiliki kedudukan yang sama dengan publikasi ilmiah yang merupakan bagian dari PKB tersebut. Keduanya atau salah satu harus dikembangkan guru yang bergolongan III/b ke atas supaya lebih profesional dalam pekerjaannya. Hasil secara fisik dari PKB tersebut dapat diajukan sebagai perolehan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan guru yang bersangkutan. 2. Saran Seluruh guru profesional diharapkan mampu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) sesuai dengan minat masing-masing. Guru yang mau dan mampu menciptakan karya inovatif
akan
memperoleh
penghargaan berupa angka kredit dan juga memberi pengaruh yang berarti bagi kemajuan peserta didiknya, sekolah, dunia pendidikan, dan juga masyarakat luas.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. ................... Pedoman Pelaksanaan PK Guru. Kemdiknas. Jakarta. 2011 2. ................... Pedoman Pelaksanaan PKB Guru. Kemdiknas. Jakarta. 2011 3. Permenegapan RB No. 16 tahun 2009. Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2010. 4. Permendiknas Nomor 35 tahun 2010. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2011
17