KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jalan Insinyur Sutami Nomor 36A Kentingan Surakarta 57126 Telepone (0271) 646994, Faksimile (027l) 636268 h@://wr-w.uns.ac.id
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 5sE /UN27/HK/2015 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Menimbang
:
a. bahwa dibutuhkan pengelolaan dan
b
Mengingat .
1.
penyelenggaraan pendidikan program magister dan program doktor yang memberikan kesempatan luas kepada mahasiswa mencapai prestasi akademik memadai, menyelesaikan studi tepat waktu, serta berdaya saing tinggi; bahwa dengan terlcitnya Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 4412015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, maka Peraturan Rektor UNS Nomor 682/UN27|HK2O13 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor perlu dilakukan peninjauan dan penyesuaian; bahwa berdasarkan pada pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret tentang tentang pengelolaan dan penyelenggaran pendidikan program magister dan doktor.
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4301);
Republik lndonesia Nomor 14 Tahun dan Dosen (Lembaran Negara tentang Guru 2005
2. Undang-Undang
Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 201 1 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2O12 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor Tahun 2OO5 tentang Standar Nasional
19
Pendidikan
Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan Lembaran
7.
Negara Republik lndonesia Nomor 5007); Pei'aturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pendidikan Tinggi dan
lndonesia Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan
1179),
Peraiuran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 82 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sebelas Maret; Tinggi 12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
11.
Sebelas Maret; Republik 16. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan lndonesia Nomor 212tU11999 tentang Pedoman PenYelenggaraan Program Doktor;
2
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Pedoman lndonesia Nomor 2321U12000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendldikan Nasional Republik lndonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum lnti Pendidikan Tinggi; 18. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik lndonesia Nomorl 121012004 tentang Statuta Universitas Sebelas Maret; 19. Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 57gtuNz7tHKlzO11 tentang Pokok-Pokok Kebijakan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Universitas Sebelas Maret.
17.
MEMUTUSKAN Menetapkan:
PERATURAN REKTOR TENTANG PENGELOLAAN
DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal
1
Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: disingkat UNS' Universitas adalah Universiias Sebelas Maret, yang selanjutnya Rektor adalah Rektor UNS. pascasarlana adalah unit pengelola dan penyelenggara pendidikan akademik untuk program magister dan doktor. pendidikai akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana, program tng diarahkan Pada Penguasaan dan an dan teknologi. kademik yang diperuntukkan bagi lulusan at sehingga mampu mengamalkan dan an/atau teknologi melalui penalaran dan
i. 2. a 4.
penelitian ilmiah.
pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan 6. - Fiogr4 doktor adalah projra, magister atau yang sederajat sehlngga mampu . menemukan' serta
meiciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan' pengamalanilmupengetahuandanteknologimelaluipenalarandanpenelitian
7.
ilmiah.
Direktur adalah pemimpin tertinggi dan sebagai penanggung jawab utama pengelolaan dan penyeienggaraan pendidikan program magister dan program
doktor di Pascasarjana.
B.Fakultasadalahhimpunansumberdayapendukung,yangdapatdikelompokkan pendidikan menurut program studi, yang menyelenggarakan dan mengelola pengetahuan, akademik, vokasi, atau profesi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu teknologi, seni, dan/atau olahraga.
penanggungjawab. utama Dekan adalah pemimpin tertinggi fakultas dan sebagai program studi yang berada pengelolaan dan penyelengga-rlan pendidikan bagi dibawahnya. pendidikan dan pembelajaran yang 10 piogr"; Ltrdi ,drtrh kesatuan kegiatan n1"iillt kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu lenis p""OiJlrrn akademik, pend id ikan profesi, dan/atay eT!l9lL'i t-t-'^I rf . keprfa Program Studi adalah pemimpin tertinggi. di tingkat plSSL'I I::9 program studi di akademik bidang bertanggun! jawab atas pelaksanaan iegiatan yang dipimPinnYa. ' ilmuwan dengan tugas utama r z. bos"en adalarr pendidik profesional dan ilmu menyebarluaskan mentransformasikan, mengembangkan, p"ng"i"nr"n, teknologi melaiui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
9.
i
-1*i
dan
.
mengabdikan diri dan
an tinggi antara
,
serta
lain, Pranata teknik
informasi.
program doktor yang 14. Mahasiswa adalah mahasiswa program magister dan terdaftar dan belajar di universitas yang rs. i'lrnuiroing aka'demik, yang selanjutnya disebut PA' adalah dosen mahasiswa diiunjuk olei Direkturciil o"1.n dengan tugas untuk membimbing di bidang akademik proses kegiatan untuk memperoleh status t O. Regstra"si administrasi adalah terdaftar sebagai mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan pada f z. il"g;ii"si akJdemik adalah kegiatan untuk
-
Semesterbersangkutandengan-caranengisikarturencanastudi(KRS)sesuai
didikan.
zt
kegiatan pelaksanaan komponen sistem sesuai pendidikan di universitas agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan tujuan pendidikan nasional ien"oioixan adarah usaha sadar dan
Jff*:il: S:1, ff#Y].:.rT,;ffii:; pengendalian diri'
n spiritual keagamaan,
lia, serta keterampilan yang
diperlukan
ta.
imahasiswa dengan dosen dan sumber yang selanjutnya disebut SN Dikti adalah
satuanstandaryangmeliputistandarnasionalpendidikan,ditambahdengan kepada standar nasional penelitian, dan standar nasional pengabdian masyarakat.
24.StandarNasionalPendidikanadalahkriteriaminimaltentangpembelajara.npada wilayah hukum Negara l""l;;S pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh Kesatuan RePublik lndonesia,
4
25 Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia yang selanjutnya disebut KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi keqa sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 26. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 27 Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh mahasiswa setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. 28. Standar kompetensi lulusan adalah kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. 29. Capaian pembelajaran yang selanjutnya disebut CP adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, pelatihan kerja, dan pengalaman kerja. 30. satuan Kredit semester yang selanjltnya disebut sKS adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 31. Beban belajar adalah jumlah sKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa untuk dapat dinyatakan lulus. 32. Rencana Pembelajaran semester yang selan.iutnya disebut RPS adalah perencanaan proses pembelajaran untuk suatu mata kuliah yang ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau dalam satu kelompok keilmuan untuk memenuhi standar proses yang sesuai SN Dikti. 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disebut RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang dikembangkan secara rinci dari RPS untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai kompetensi dasar 34. Bahan kajian adalah bangunan ilmu pengetahuan' teknologi, dan seni yang menunjukkan cabang llmu tertentu/bidang kajian program studi atau inti keilmuan yang dipilih oleh program studi. 35. Praktikum adalah bentuk pembelajaran yang meliputi kegiatan laboratorium, kegiatan lapangan, dan kegiatan praktik terstruktur lainnya, sesuai dengan sifat
bidang studi. 36. Tesis adalah karya ilmiah pengembangan hasil penelitian lapangan, laboratorium, dilakukan dengan mengikuti kaidah ilmiah. 37. Disertasi adalah karya ilmiah penemuan hasil penelitian lapangan, laboratorium, dilakukan dengan mengikuti kaidah ilmiah. JO
ilmu yang disusun berdasarkan pada
proyek, atau kajian pustaka Yang ilmu yang disusun berdasarkan pada proyek, atau kalian pustaka yang
Pembimbingan meliputi kegiatan bimbingan kepada mahasiswa dalam perkuliahan dan penyusunan tugas akhir, yang berupa tesis untuk program
magister dan disertasi untuk program doktor. 39 Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan pada hasil analisis kesulitan belajar mahasiswa untuk membantu mahasiswa mengatasi kesulitan belajar dan mencapai kompetensi pembelajaran. A
40. Matrikulasi adalah sejumlah mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi kompetensi akademik bidang studi sebelum mengikuti program pendidikan. 41. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
42. Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan, penganalisisan, dan peng interpretasian informasi akademik untuk mengukur pencapaian hasil belajar mahasiswa
43. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan di universitas sebagai bentuk pertanggungiawaban penyelenggaraan pendidikan. 44. skor adalah angka hasil penilaian yang menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu penilaian pembelajaran. 45. Nilai adalah takaran capaian pembelajaran yang diberikan oleh dosen berdasarkan pada skor hasil penilaian, yang menunjukkan tingkat kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu dengan menggunakan aturan tertentu 46. lndeks prestasi semester yang selanjutnya disebut IPS adalah tingkat capaian pembelajaran mahasiswa dalam satuan semester yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai mata kuliah yang ditempuh dengan bobot kredit masing-masing mata kuliah dibagi keseluruhan atau total kredit yang diambil dalam satuan semester. 47. lndeks prestasi kumulatif yang selanjutnya disebut IPK adalah hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi yang dinyatakan dalam besaran'yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh
BAB II KEDUDUKAN DAN TATA KELOLA PROGRAM STUDI Pasal 2
(1) Kedudukan program studi program magister dan/atau program doktor berada dalam pembinaan dan penjaminan mutu Pascasarjana. (2) Tata kelola penyelenggaraan program studi program magister dan/atau program doktor diselenggarakan di Pascasarjana atau di fakultas (3) program studi program magister dan/atau program doktor yang bersifat satu disiplin ilmu dengan program studi program sarjana dapat diselenggarakan di fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik disiplin ilmu tersebut dan berada dibawah tanggung jawab Dekan, dengan mempertimbangkan kemampuan fakultas. (4) Program studi program magister dan/atau program doktor yang bersifat lintas fakultas . yang program studi intra fakultas dapat diselenggarakan menyelenggarakan program studi tersebut dan berada dalam tanggung jawab Dekan, dengan mempertimbangkan kemampuan fakultas. (5) Program studi program magister dan/atau program doktor yang bersifat lintas program studi antar fakultas diselenggarakan di Pascasarjana dan berada dalam tanggung jawab Direktur. (6) Staius suatu program studi sebagaimana disebutkan pada ayat (4) sampai dengan ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Rektor'
di
'
6
Pasal 3
(1) Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Rektor. (2) Direktur Pascasarjana dibantu oleh Wakil Direktur Bidang Akademik dan Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum. (3) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas pertimbangan Senat Universitas. (4) Wakil Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan dan pertimbangan Direktur. (5) Persyaratan untuk dapat diangkat dan diberhentikan sebagai Direktur dan Wakil Direktur serta masa jabatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 4 (1) Program studi program magister dan/atau program doktor dipimpin oleh seorang Kepala Program Studi. (2) Kepala Program Studi program magister dan/atau program doktor yang berada di Pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan dan pertimbangan Direktur setelah berkoordrnasi dengan Dekan fakultas terkait. (3) Kepala Program Studi program magister dan/atau program doktor yang berada di fakultas diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan fakultas yang bersangkutan. (4) Persyaratan untuk dapat diangkat dan diberhentikan sebagai Kepala Program Studi program magister dan/atau program doktor di Pascasarjana dan di fakultas serta masa jabatannya diatur sesuai dengan peraturan perunda ng-und angan. (5) Kepala Program Studi program magister dan/atau program doktor yang berada di Pascasarjana bertanggung jawab kepada Direktur. (6) Kepala Program Studi program magister dan/atau program doktor yang berada di fakultas bertanggung jawab kepada Dekan.
BAB III SARANA/PRASARANA PENDIDIKAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN Pasal 5 (1) Fakultas dan Pascasarjana menyediakan, memanfaatkan, dan mengelola dana, sarana, prasarana, dosen, dan tenaga kependidikan bagi berlangsungnya kegiatan pendidikan dan pembelajaran di program studi program magister dan/atau program doktor yang berada di bawahnya. (2) Dekan bersama pengelola program studi program magister dan/atau program doktor menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran belanja, pengukuran kinerja, dan penilaian kinerja tahunan program studi yang diselenggarakan di fakultas sesuai dengan peraturan peru nda ng-u nda ngan. (3) Direktur bersama pengelola program studi program magister dan/atau program doktor menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran belanja, pengukuran kinerja, dan penilaian kinerja tahunan program studi yang diselenggarakan di Pascasarjana sesuai dengan ketentuan yang berlaku
7
(4) Direktur berkoordinasi dengan Dekan untuk mensinergikan dan menyelaraskan kegiatan dan penganggaran program studi program magister dan/atau program doktor. (5) Dekan dan Direktur menyampaikan laporan kinerja program studi program magister dan/atau program doktor yang berada dibawah tanggung jawabnya kepada Rektor sesuai dengan peraturan perundang-u ndangan.
BAB IV SISTEM ADMINISTRASI DAN KEUANGAN Pasal 6
dan administrasi keuangan program studi program magister dan/atau program doktor mengikuti kebijakan universitas, yaitu sentralisasi administrasi desentralisasi akademik yang selanjutnya disebut
(1) Administrasi akademik
SADA. (2\ Penyelenggaraan layanan administrasi akademik dan administrasi keuangan program studi program maglster dan/atau program doktor yang diselenggarakan fakultas diatur oleh Dekan dengan memperhatikan prinsip efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan mampu menumbuhkan pencitraan yang positif. (3) Penyelenggaraan layanan administrasi akademik dan administrasi keuangan program studi program magister dan/atau program doktor yang diselenggarakan di Pascasarjana diatur oleh Direktur dengan memperhatikan prinsip efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan mampu menumbuhkan pencitraan yang positif. (4) Penyelenggaraan layanan administrasi akademik dan administrasi keuangan program studi program magister dan/atau program doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-u ndangan.
di
BAB V DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 7
(1) Dosen yang ditugasi mengajar pada program studi program magister dan/atau program doktor harus memenuhi standar kualifikasi dosen sesuai dengan SN Dikti. (2) Dosen yang ditugasi mengajar pada program studi program magister dan/atau
program doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus: a.
Berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan
dengan program studi; atau
b.dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan
berkualifikasi setara dengan jenjang I (sembilan) KKNI. (3) Dosen sebagai pembimbing utama tesis dan disertasi adalah : a. Dosen yang mempunyai jabatan fungsional minimal Lektor untuk pembimbing utama tesis dan dosen yang mempunyai jabatan fungsional Guru Besar untuk pembimbing utama disertasi, dan b. Dosen yang pernah menghasilkan paling sedikit: 1. Capaian 1 (satu) karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi; atau
B
monumental bertaraf nasional dan/atau internasional yang dapat berupa karya cipta seni dan budaya atau rekayasa sosial kelembagaan atau lainnya yang diakui oleh kelompok
2. Capaian 1 (satu) karya
(4)
(5) (6)
(7) (8)
(e)
pakar yang ditetapkan Senat Universitas Apabila persyaratan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf a tidak dapat teipenuhi, maka dosen pembimbing utama disertasi dimungkinkan dosen beigelar doktor dengan jabatan fungsional Lektor Kepala dengan minimal 2 (dua) karya ilmiah alau 2 (dua) karya monumental sebagaimana tersebut pada ayat (3) huruf b. Pembimbing utama disertasi dapat berasal dari perguruan tinggi lain yang memenuhi kualifikasi Pascasarjana minimal sama dengan UNS' Program studi program magister dan/atau program doktor dapat bekerjasama denlan perguruan iingg i/institusi/profesi lain yang berkualitas untuk memperoleh bantuan doien dengan status sebagai dosen luar biasa atau dosen tamu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dos-en dari perguruan tinggi luar negeri dapat menladi pembimbing pendamping/kopromotor sesuai dengan peraturan peru nda ng-u ndangan bosen yang mengajar pada program studi program magister dan/atau program doktor di fakultas ditetapkan dengan Keputusan Dekan' Dosen yang mengajar pada program studi program magister daniatau program doktor di Piscasarjana ditetapkan dengan Keputusan Direktur'
Pasal 8 (1) Tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan
progri,
diploma
3
(tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan
kualifikasi tugas pokok dan fungsinya. (2) Tenaga kep6ndidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi tenaga administrasi. (3) teniga administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat (4) Tenaga kepend-idikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya
BAB VI PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 9 (1) Pascasarjana menyelenggarakan program reguler meliputi program magister dan program doktor, yang dapat diselenggarakan secara by course atau by research. (2) irasiasarjana menyelenggarakan program gelar bersama, program gelar ganda, program gelar ganda peicepatan dan program magister menu.iu doktor untuk
sarjana unggul. (3)
program
universitas dengan !6lar bersama (ioint degree) dilakukan oleh pada program studi
p"r[rrr"nlinggi mitra di dalam negeri atau di luar negeri
.rma dan jenjang yang sama untuk menghasilkan satu gelar (degree) yang merupakan pengakuan atas hasil pendidikan pada program magister atau
yarig
program doktor.
o
(4)
Program gelar ganda (double degrees alau dual degreel dilakukan oleh univirsitas dengan perguruan tinggi mitra di dalam negeri atau dl luar negeri pada program studi yang berbeda dan jenjang yang sama untuk menghasilkan dua gelai (degree\ yang merupakan pengakuan atas hasil pendidikan pada
program magister atau program doktor. (5) irrogram gelar ganda percepatan (skema fast track) dilakukan oleh universitas atau oleh universitas dengan perguruan tinggi mitra di dalam negeri atau di luar negeri pada program studi yang sama dengan jenjang yang berbeda, yaitu jenjang magister (S2) len'jang sarjana iSt; Oan jenjang magister (S2) atau bengan jenjang doktor (S3) yang dilaksanakan secara terpadu berkelanjutan tanpa mengubah syarat-syarat yang dipenuhi masing-masing kurikulum program pendidikan tersebut. (6) i,rogrrm Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMSDU) merupakan prolra, perCepatan pendidikan untuk sarjana unggul guna mencapai paripurna pendidikan doktor (s3) dalam waktu empat tahun baik melalui program penyelesaian s2 maupun tanpa perlu menyelesaikan 52 yang dibiayai beasiswa Dikti (7) Pelaksanaan program pendidikan sebagaimana tersebut pada ayat
(3)' (4), (5)
dan (6) diatur dalam ketentuan terpisah.
BAB VII STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Pasal 10
waiib memenuhi standar kompetensi dan keterampilan (baik pengetahuan, lulusan yang mencakup sikap, keterampiian umum maupun keterampilan khusus) yang dinyatakan d3!9m rumusan capaian pembelajaran sebagaimana yang digariskan dalam KKNI program magister dan SN Dikti dan sesuai dengan karakteristik rumpun ilmu
(1) Lulusan pendidikan program magister
program studi. (2) LutJsan pendidikan program doktor wajib memenuhi standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, d rn keterampilan (baik keterampilan umum ,a,ipun keterampilan khusus) yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran sebagaimana yang digariskan dalam KKNI program doktor dan SN bikti dan sesuai dengan karakteristik rumpun ilmu program studi' (3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan utama pengembangan isi pembelajaran, proses pe.b"lal"run, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan praiarana pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, serta pembiayaan pembelajaran. (4) kompetensi lulusan yang disebut pada ayat (1) dan (2) digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kurikulum program studi. (5) program siudi wajib merumuskan standar kompetensi lulusan berbasis KKNI dan -Dikti sesuai dengan karakteristik program studi yang bersangkutan SN (b) salah satu komponen capaian pembelajaran untuk lulusan program magister yaitu wajib memiliki keterampilan umum menghasilkan karya ilmiah dalam bentuk iesis dan .t (satu) makalah yang telah diterbitkan/diterima pada jurnal llmiah nasional terakreditasi atau 1 (satu) makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar internasional dan diterbitkan dalam bentuk prosiding internasional terindex scopus.
10
(7) Salah satu komponen capaian pembela.iaran untuk lulusan program doktor yaitu wajib memiliki keterampilan umum menghasilkan karya ilmiah dalam bentuk disertasi dan 1 (satu) makalah yang telah diterbitkan/diterima di jurnal internasional bereputasi (terindeks di Scopus atau yang setara, serta tidak dikategorikan sebagai jurnal predatory) atau 2 (dua) makalah yang telah dipresentasikan dalam semtnar internasional dan diterbitkan dalam bentuk prosiding Internasional terindex scopus.
(8) Ketentuan tentang publikasi karya ilmiah sebagaimana tersebut pada Pasal
10
ayat (6) dan ayat (7) ditetapkan berlaku bagi mahasiswa program magister mulai Angkatan Agustus Tahun 2015 dan mahasiswa program doktor mulai Angkatan Agustus Tahun 2014. (9) Terhadap mahasiswa program magister sebelum Angkatan Agustus Tahun 2015 wajib memenuhi ketentuan publikasi karya ilmiah yang berupa makalah yang telah diterbitkan/diterima pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional (yang tidak dikategorikan sebagai iurnal predatory), dan makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar nasional atau internasional dan diterbitkan dalam bentuk prosiding nasional atau internasional. (10) Terhadap mahasiswa program doktor sebelum Angkatan Agustus Tahun 2014 wajib memenuhi ketentuan publikasi karya ilmiah yang berupa 1 (satu) makalah yang telah diterbitkan/diterima di jurnal internasional bereputasi (terindeks di Scopus atau yang setara, serta tidak dikategorikan sebagai iurnal predatory) atau 2 (dua) makalah jurnal yang dipublikasi pada jurnal internasional (yang tidak dikategorikan sebagai jurnal predatory) dengan ketentuan 1(satu) makalah telah terbiuditerima dan 1 (satu) makalah telah dikirim/submitted, dan 1 (satu) makalah yang telah dipresentasikan dalam seminar internasional dan diterbitkan dalam bentuk prosiding internasional.
BAB VIII PENERIMAAN MAHASISWA Pasal (1)
11
Penerimaan mahasiswa baru program magister
dan program
doktor
dikoordinasikan oleh universitas.
dengan fakultas dapat mengajukan
usulan mengenai besarnya jumlah daya tampung mahasiswa baru yang akan diterima sesuai dengan sumberdaya yang tersedia. (3) Universitas dapat melakukan penerimaan mahasiswa pascasarjana transfer.
(2) Pascasarjana berkoordinasi
Pasal 12 (1) Untuk dapat mendaftar sebagai calon mahasiswa program magister, calon harus memiliki ijazah atau surat keterangan lulus pendidikan sarlana atau yang
sederajat dan memenuhi persyaratan masuk yang ditetapkan (2) Untuk dapat mendaftar sebagai calon mahasiswa program doktor, calon harus memiliki ijazah atau surat keterangan lulus pendidikan magister atau yang sederajat dan memenuhi persyaratan masuk yang ditetapkan (3) Calon mahasiswa program magister dan program doktor dapat berasal dari mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain yang memiliki kualifikasi yang sama dengan atau lebih baik daripada UNS. (4) Warga negara asing yang akan mendaftar sebagai calon mahasiswa program magister atau program doktor harus memenuhi persyaratan yang berlaku 11
Pasal 13
(1) Calon mahasiswa program magister dan program doktor wajib mengikuti ujian seleksi calon mahasiswa pascasarjana.
(2) Kegiatan ujian seleksi calon mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh panitia seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) yang ditetapkan dengan keputusan Rektor.
(3) Panitia penerimaan mahasiswa baru program magister dan program doktor berkedudukan di tingkat universitas.
(4) Seleksi penerimaan mahasiswa baru berupa uiian tulis meliputi Tes Potensi Akademik dan Bahasa lnggris, serta tes wawancara yang berlaku untuk semua program doktor dan program magister tertentu. BAB IX SISTEM ADMINISTRASI MAHASISWA Pasal 14
(1) Mahaslswa program magister dan program doktor wajib melunasi biaya pendidikan setiap awal semester dan melaksanakan registrasi administrasi on /rne sesuai kalender akademik.
(2) Tanggal masuk mahasiswa baru merupakan tanggal kegiatan registrasi akademik.
(3) Mahasiswa yang telah registrasi administrasi dapat melakukan registrasi akademik. (4) Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi administrasi tidak mendapatkan layanan akademik
Pasal 15
(1) Mahasiswa program magister dan program doktor wajib melakukan perencanaan studi melalui pengambilan mata kuliah pada semester bersangkutan dengan mengisi KRS. (2) Pengisian KRS dilakukan pada setiap awal semester oleh mahasiswa dengan bimbingan dan persetujuan dari dosen PA. (3) Perencanaan mata kuliah yang akan ditempuh wajib memperhatikan jenis dan beban mata kuliah yang diatur oleh program studi.
BAB X SISTEM KREDIT SEMESTER, BEBAN DAN MASA BELAJAR Pasal 16
(1) Penyelenggaraan program magister dan program doktor dilakukan dengan menggunakan sistem kredit semester, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan SKS.
(2) Bobot SKS setiap mata kuliah pada program magister dan program doktor ditentukan dengan mempertimbangkan: a. tingkat kemampuan atau kompetensi yang ingin dicapai; b. tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang dipelajari; c. cara atau strategl pembelajaran yang akan diterapkan; 12
(3)
(4)
(5)
(6)
d. posisi atau letak semester suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan, e. perbandingan terhadap keseluruhan beban belajar di satu semester; dan f. capaian pembelajaran berdasarkan standar KKNI. Capaian 1 (satu) SKS beban belajar pada program magister dan program doktor yang dilakukan dalam bentuk perkulihan per minggu per semester yang meliputi: a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit; b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit; dan c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit. Capaian 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester. Capaian 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis setara dengan kerja akademik selama 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
Pasal 17
Beban belajar mahasiswa program magister dan program doktor untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan ditentukan oleh program studi sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (2) Beban belajar mahasiswa program magister paling sedikit 36 SKS. (3) Beban belajar mahasiswa program doktor paling sedikit 42 SKS. (4) Masa belajar program magister meliputi 2 (dua) tahun akademlk atau 4 (empat) semester dan dimungkinkan untuk ditempuh lebih cepat dalam 3 (tiga) semester. (5) Masa belajar program doktor meliputi 5 (lima) tahun akademik atau 10 (sepuluh) semester dan dimungkinkan untuk ditempuh lebih cepat dalam 3 (tiga) tahun akademik atau 6 (enam) semester. (6) Mahasiswa program magister yang belum dapat menyelesaikan belajarnya dalam waktu 2 (dua) tahun dapat melakukan perpanjangan studi setiap semester hingga 4 (empat) kali perpanjangan. (7) Mahasiswa program doktor yang belum dapat menyelesaikan belajarnya dalam waktu 5 (lima) tahun dapat melakukan perpanjangan studi setiap semester hingga 4 (empat) kali perpanjangan. (8) Perpanjangan studi setiap semester pada program magister sebagaimana dinyatakan dalam ayat (6) diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan minimal sesuai ketentuan yang diatur pada Pasal 28 ayat (2). (9) Perpanjangan studi setiap semester pada program doktor sebagaimana dinyatakan dalam ayat (7) diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan minimal sesuai ketentuan yang diatur pada Pasal 28 ayat (3). (10) Masa belajar bagi mahasiswa program magister diperhitungkan mulai tanggal mahasiswa melakukan registrasi akademik sampai dengan tanggal pengesahan kelulusan oleh Kepala Program Studi. (1 Masa belajar bagi mahasiswa program doktor diperhitungkan mulai tanggal mahasiswa melakukan registrasi akademik sampai dengan tanggal pelaksanaan ujian terbuka. (1)
1)
IJ
BAB XI MATRIKULASI Pasal 18
(1) Mahasiswa yang akan mengikuti program studi yang tidak sebidang pada program magister atau program doktor wajib mengikuti dan lulus mata kuliah matrikulasi paling sedikit berbobot
8 SKS sesuai dengan kebutuhan program
studi. (2) Matrikulasi dilaksanakan selama satu semester atau setara dengan 16 (enam belas) kali pertemuan perkuliahan, (3) Matrikulasi dapat dilaksanakan dalam bentuk perpaduan antara perkuliahan tatap muka terjadwal di dalam kelas, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri di bawah bimbingan dosen. (4) Jenis dan jumlah sks mata kuliah untuk matrikulasi ditentukan oleh program studi sesuai dengan karakteristik program studi tersebut. (5) Nama dan bobot sks mata kuliah matrikulasi dicantumkan dalam transkrip akademik dengan ketentuan bobot SKS tidak termasuk beban belajar total yang wajib ditempuh mahasiswa.
BAB XII PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pasal 19 (1) Mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran dan kegiatan akademik lainnya sesuai rencana studinya secara tertib dan teratur. (2) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. (3) Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. (4) Metode pembelajaran sebagaimana dinyatakan pada ayat (3) meliputi diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah,
review jurnal, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif menfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. (5) Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran. (6) Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar, dan praktikum, praktek studio, praktek bengkel, atau praktek lapangan. (7) Bentuk pembelajaran selain yang dimaksud pada ayat (6), wajib ditambah bentuk pembelajaran yang berupa penelitian, perancangan atau pengembangan.
14
(8) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dijelaskan pada ayat ('1) sampai dengan ayat (7'l dapat dilaksanakan secara konvensional, secara on line, alau gabungan antara model konvensional dan on line, yang dikenal dengan blended learning. (e) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dinyatakan pada ayat (6) dilaksanakan
sebanyak minimal 16 minggu pertemuan dalam satu semester, termasuk kegiatan penilaian pembelajaran
Pasal 20 (1) Dalam melaksanakan pembelajaran, mahasiswa program magister dan program doktor wajib melakukan kegiatan akademik secara intensif di kampus. (2) Mahasiswa program magister wajib mukim paling sedikit 2 (dua) semester pertama dari masa belajarnya, sedangkan program doktor paling sedikit 3 (tiga)
semester pertama dari masa belajarnya.
Pasal 21 (1)
Bahasa lndonesia menjadi bahasa pengantar resmi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran pada program magister dan program
doktor. (2) Bahasa daerah tertentu dan/atau bahasa asing tertentu dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan kekhasan program studi dan/atau sifat kelas.
Pasal 22 (1) Mahasiswa program magister
dan program doktor wajib menguasai Bahasa
lnggris.
Bahasa lnggris ditandai dengan pencapaian nilai English for Academic Purposes sebesar 65 (enam puluh lima) untuk program magister dan 70 (tujuh puluh) untuk program doktor, atau skor Iesf of English as a Foreign
(2) Penguasaan
Language institusional sebesar 475 (empat ratus tujuh puluh lima) untuk program magister dan 500 (lima ratus) untuk program doktor. (3) Penguasaan Bahasa lnggris sebagaimana dimaksud pada ayal (2) menjadi salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian tesis bagi mahasiswa program magister dan ujian disertasi tertutup bagi mahasiswa program doktor. (4) Mahasiswa asing harus menguasai Bahasa lndonesia yang dibuktikan dengan sertifikat lulus Pelatihan Bahasa lndonesia bagi Penutur Asing dengan skor minimal 70 atau lulus tes Uji Ketrampilan Berbahasa lndonesia dengan skor minimal 500. (5) Pelatihan Engtish for Academic Purposes, Bahasa lndonesia bagi Penutur Asing Ketramprlan Berbahasa lndonesia yang dan pelaksanaan diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Bahasa.
tes Uji
15
BAB XIII STRUKTUR KURIKULUM, TESIS, DAN DISERTASI
Bagian Kesatu Program Magister Paragraf 1 Struktur Kurikulum Pasal 23 (1) Struktur kurikulum dirancang untuk 2 (dua) tahun akademik atau 4 (empat) semester dengan total beban belajar paling sedikit 36 SKS, yang terdiri dari kelompok mata kuliah wajib umum, mata kuliah wajib program studi, dan mata kuliah pilihan atau minat studi. (2) Penyusunan struktur kurikulum program magister sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Panduan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan merujuk pada pedoman yang ditetapkan oleh universitas. (3) Struktur kurikulum program magister sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Rektor atas usulan Dekan atau Direktur' (4) Mata kuliah wajib umum memuat kajian landasan berpikir ilmiah dan metodologi penelitian dan tesis.
Paragral 2 Tesis Pasal 24
(1) Mata kuliah wajib umum memuat kajian landasan berpikir ilmiah dan metodologi penelitian dan tesis.
irada akhir masa belajar mahasiswa program magister wajib menyusun tesis dengan bobot 10 - 12 SKS sesuai tuntutan kurikulum program studi. tr/ Tesis dengan bobot 10 -12 SKS didistribusikan dalam tahapan tesis yang berbobot sKS (mata kuliah non struktural) yang mencakup seminar dan ujian proposal, seminar kemajuan riset dan naskah publikasi, seminar hasil riset dan
(2)
karya publikasi, dan ujian tesis, yang tersedia baik pada semester gasal maupun genap. (dua) orang pembimbing tesis, yang (4) Penyusunan tesis dibimbing oleh ditetapkan oleh Dekan atau Direktur atas usulan Kepala Program Studi. (5) Mahasiswa dapat mengambil tahapan tesis sesuai rencana yang akan ditempuh dalam setiap semester berdasar kemajuan studinya dengan persetujuan dosen pembimbing utama tesis atau PA yang dinyatakan dalam KRS. (6) Luaran belajar program magister harus memenuhi salah satu komponen capaian pembelajaran yaitu wajib memiliki ketrampilan umum menghasilkan karya ilmiah berupa tesis dan karya publikasi sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 10 ayat
2
(6) (7) Prosedur
dan mekanisme penyelesaian tesis diatur diatur lebih lanjut
oleh
Direktur
to
Pasal 25
(1) Mahasiswa program magister yang akan melaksanakan ujian tesis wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. telah lulus semua mata kuliah; b. menyerahkan bukti telah lulus Engltsh for Academic Purposes, c. menyerahkan bukti persetujuan pembimbing pada naskah tesis; dan d. menyerahkan bukti publikasi sebagaimana ketentuan dalam Pasal 10, dan e. memenuhi syarat administrasi lain yang ditetapkan oleh Pascasarjana
Bagian Kedua Program Doktor Paragraf 1 Struktur Kurikulum Pasal 26 (1) Struktur kurikulum program doktor dirancang untuk
6 semester dengan
total beban belajar paling sedikit 42 SKS, yang terdiri dari kelompok mata kuliah wajib umum, mata kuliah wajib program studi, mata kuliah pilihan/minat studi. (2) Penyusunan struktur kurikulum program doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Panduan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan merujuk pada pedoman yang ditetapkan oleh universitas (3) struktur kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Rektor atas usulan Dekan atau Direktur
Pasal 27 (1) Mata kuliah wajib umum memuat kajian filsafat ilmu dan metodologi penelitian dan disertasi. (2) Pada akhir masa belajarnya mahasiswa program doktor wajib menulis disertasi dengan bobot 28 - 32 SKS berdasar kurikulum program studi yang berlaku (3) Luaran belajar program doktor harus memenuhi salah satu komponen capaian pembelajaran yaitu wajib memiliki ketrampilan umum menghasilkan karya ilmiah
berupa disertasi dan karya publikasi sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 10 ayat (7). Pasal 28 (1) Agar memenuhi persyaratan minimal, karya ilmiah setiap mahasiswa program
doktor yang meliputi disertasi dan karya publikasi yang berupa makalah jurnal ilmiah dan makalah presentasi seminar, dinilai dan dinyatakan layak oleh komisi doktor. (2) Komisi doktor sebagaimana tersebut pada ayat (1 ) beranggotakan semua dewan penguji disertasi meliputi promotor, kopromotor, dosen-dosen penguji dari dalam dan luar universitas, Kepala Program Studi, DirekturMakil Direktur bidang akademik atau DekanMakil Dekan bidang akademik, dan ditambah 1 (satu) orang Guru Besar yang bidang ilmunya relevan dengan promovendus.
17
(3) Keanggotaan komisi doktor sebagaimana dimaksud pada ayat ('1) dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur, (4) Komisi doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan sidang penilaian dan ujian kelayakan naskah disertasi dan karya publikasi sebelum ujian tertutup.
Paragral 2 Disertasi Pasal 29
(1) Disertasi dengan bobot 28 - 32 SKS didistribusikan dalam tahapan disertasi yang berbobot sks (mata kuliah non struktural) yang mencakup ujian kualifikasi,, seminar dan ujian proposal, seminar kemajuan riset dan naskah publikasi l, seminar hasil riset dan naskah publikasi ll, ujian kelayakan naskah disertasi dan karya publikasi, ujian tertutup, dan ujian terbuka (promosi doktor), yang tersedia baik pada semester gasal maupun genap. (2) Riset dan penyusunan disertasi dibimbing oleh seorang promotor dan satu atau dua orang kopromotor yang ditetapkan oleh Dekan atau Direktur atas usulan Kepala Program Studi. (3) Mahasiswa dapat mengambil tahapan disertasi sesuai rencana yang akan ditempuh dalam setiap semester berdasar kemaiuan studinya dengan persetujuan dosen promotor/PA yang dinyatakan dalam KRS (4) Prosedur dan mekanisme penyelesaian disertasi diatur lebih lanjut oleh Direktur. Pasal 30 (1) Agar memenuhi persyaratan minimal, karya ilmiah setiap mahasiswa program doktor yang meliputi disertasi dan karya publikasi yang berupa makalah jurnal
ilmiah dan makalah presentasi seminar, dinilai dan dinyatakan layak oleh komisi doktor. (2) Komisi doktor sebagaimana tersebut pada ayat (1) beranggotakan semua dewan penguji disertasi meliputi promotor, kopromotor, dosen-dosen penguji dari dalam dan luar universitas, Kepala Program Studi, Direktur^/y'akil Direktur bidang akademik atau DekanMakil Dekan bidang akademik, dan ditambah 1 (satu) orang Guru Besar yang bidang ilmunya relevan dengan promovendus. (3) Keanggotaan komisi doktor dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur, dan melaksanakan sidang penilaian dan u.iian kelayakan naskah disertasi dan karya publikasi sebelum ujian tertutup.
Pasal 31
(1) Mahasiswa program doktor yang akan melaksanakan ujtan tertutup disertasi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. telah lulus semua mata kuliah, b. menyerahkan bukti telah lulus Engllsh for Academic Purposes; c. Menyerahkan buktl lulus penilaian kelayakan naskah disertasi; d. menyerahkan bukti publikasi sebagaimana ketentuan dalam Pasal 10, dan e. memenuhi syarat administrasi lain yang ditetapkan oleh Pascasarjana 1B
Pasal 32
(1) Ujian disertasi secara tertutup diprmpin oleh Direktur Pascasaqana. (2) Dalam hal Direktur berhalangan, ujian dapat dipimpin oleh Wakil Drrektur Brdang Akademik atau yang ditunjuk oleh Direktur (3) Kepala Program Studi atau yang ditunjuk bertindak sebagai Sekretaris Ujian pada ujian disertasi secara tertutup (4) Ujian disertasi sebagaimana dimaksud pada ayat ('1) secara tertutup diselenggarakan di Pascasarjana atau fakultas. (5) Panitia ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) drsertasi secara tertututup ditetapkan oleh Direktur
Pasal 33 (1) Ujian disertasi secara terbuka dipimpin oleh Rektor. (2) Dalam hal Rektor berhalangan, maka ujian dapat dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik atau yang ditunjuk oleh Rektor. (3) Direktur atau yang ditunjuk bertindak sebagai Sekretaris Ujian pada ujian disertasi secara terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(4) Ujian disertasi secara terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
diselenggarakan di universitas
(5) Panitia ujian disertasi secara terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
ditetapkan oleh Rektor.
BAB XIV MONITORING, EVALUASI, PERPANJANGAN STUDI, DAN PERINGATAN AKADEMIK
Bagian Kesatu Program Magister
Paragraf 1 Monitoring dan Evaluasi Pasal 34 Program studi program magister wajrb melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa, serta mengambil langkahlangkah yang diperlukan untuk membantu mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan belajarnya dalam kurun waktu yang ditetapkan.
Parcgtal 2 Perpanjangan Studi Pasal 35
Perpanjangan studi bagi mahasiswa program magister yang belum dapat menyelesaikan bela;arnya dalam kurun waktu 2 (dua) tahun akademik atau 4 (empat) semester sebagaimana dinyatakan pada Pasal 17 ayal (4), (6) dan (8) dapat diberikan dengan syarat mahasiswa sudah menyelesaikan semua mata kuliah teori disertai persyaratan minimal sebagai berikut:
19
No 1
Tahapan Perpanianqan Perpanjangan studi ke-
Waktu semester
v
1
2
Perpanjangan studi ke-
semester Vl
2 3
Perpanjangan studi ke-
semester Vll
3
4
Perpanjangan studi ke4
semester Vlll
Kriteria sudah selesai/lulus semua mata kuliah teori sudah selesai tahapan tesis ke-1 yaitu seminar dan ujian proposal sudah selesai tahapan tesis ke-2 seminar kemajuan riset dan naskah publikasi sudah selesai tahapan tesis ke-3 yaitu seminar hasil riset dan karya publikasi (sudah menghasilkan karya publikasi sesuai ketentuan) sehingga 1 semester terakhir (semester Vlll) untuk menyelesaikan penyusunan tesis dan ujian tesis.
Paragraf 3 Peringatan Akademik Pasal 36
(l) Peringatan Akademik secara lisan/tertulis/sistem
dalam siakad diberikan kepada mahasiswa program magister yang tidak memenuhi ketentuan pada proses, kemajuan dan pencapaian pembelajaran dalam kurun waktu yang ditetapkan, meliputi:
a. Peringatan akademik bagi mahasiswa yang tidak memenuhi capaian IPS paling sedikit 3,00 (tiga koma nol) pada hasil pembelajaran semester I (satu). b. Peringatan akademik bagi mahasiswa yang tidak menunjukkan adanya kemajuan pada tahapan tesis atau disertasi sebagaimana ditentukan pada ayat (2) dan (3). c. Peringatan akademik bagi mahasiswa yang tidak aktif studi selama 2 (dua) semester bertu rut-tu rut. (2) Bagi mahasiswa yang tidak memberikan respons dan tidak aktif menindaklanjuti peringatan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah diberikan, dinyaiakan mengundurkan diri dan diterbitkan surat penetapan pengunduran diri dari universitas yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi mahasiswa (drop out). (3) Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan capaian pembelajaran pada batas masa belajar dinyatakan berhenti kuliah. (4) Mahasiswa yang dinyatakan berhenti kuliah diberikan surat penetapan pengunduran diri dari universitas yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi mahasiswa (drop out). (5) Mahasiswa yang diberi surat penetapan pengunduran diri dari universitas dapat diberikan hasil pembelajaran selama masa belajar yang telah ditempuh dengan syarat telah bebas dari kewajiban administrasi.
20
Bagian Kedua Doktor Paragraf 1 Monitoring dan Evaluasi Pasal 37
program studi program doktor wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi terhidap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa, serta mengambil langkahlangkah yang diperlukan untuk membantu mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan belajarnya dalam kurun waktu yang ditetapkan.
Paragral2 PerPanjangan Studi Pasal 38
Perpanjangan studi bagi mahasiswa program doktor yang belum dapat menyelesalkan belajarnyi dalam kurun waktu 2 (dua) tahun akademik atau 4 (em[at) semester sebagaimana dinyatakan pada. Pasal 17 ayal (5)' (7) dan (9) ir.pit diberikan dengan syarat mahasiswa sudah menyelesaikan semua mata fuiian teori disertai persyaratan minimal sebagai berikut:
1
Tahapan PerPanjangan Perpanjangan studi ke-1
2
Perpanjangan studi ke-2
No
Kriteria sudah selesai tahaPan disertasi ke-2 yaitu seminar dan ujian proposal. semester Xll sudah selesai tahaPan disertasi ke-3 yaitu seminar kemajuan riset dan naskah publikasi semester Xlll sudah selesai tahaPan 4 disertasi ke-4 yaitu seminar hasil riset dan naskah publikasi tl semester XIV sudah selesai tahaPan disertasi ke-5 yaitu ujian kelayakan naskah disertasi dan karya publikasi (sudah menghasilkan karya publikasi sesuai ketentuan), sehingga 1 semester terakhir (semester XIV) untuk menyelesaikan tahaPan ujian tertutup dan ujian terbuka. Waktu semester Xl
I
3
Perpanjangan studi ke-3
4
Perpanjangan studi ke-4
21
Paragraf 3 Peringatan Akademik Pasal 39 (1) Peringatan Akademik secara lisan/tertulis/sistem dalam siakad drberikan kepada mahasiswa program magister dan program doktor yang tidak memenuhi ketentuan pada proses, kemajuan dan pencapaian pembelajaran dalam kurun waktu yang ditetapkan, meliputi: a.Peringatan akademik bagi mahasiswa yang trdak memenuhi capaian IPS paling sedrkit 3,00 (trga koma nol) pada hasil pembelajaran semester I (satu) b Peringatan akademik bagi mahasiswa yang tidak menunjukkan adanya kemajuan pada tahapan tesis atau disertasi sebagaimana ditentukan pada ayat (2) dan (3). c Peringatan akademik bagi mahasiswa yang tidak aktil studi selama 2 (dua) semester berturut-turut. (2) Bagi mahasiswa yang tidak membenkan respons dan tidak aktif menindaklanjuti peflngatan akademik yang telah diberikan, dinyatakan mengundurkan diri dan diterbitkan surat penetapan pengunduran diri dari universitas yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi mahasiswa (drop out) (3) Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan capaian pembelalaran pada batas masa belajar dinyatakan berhenti kuliah (4) Mahasiswa yang dinyatakan berhenti kuliah diberikan surat penetapan pengunduran diri dari universitas yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi mahasiswa (drop out) (5) Nlahasiswa yang diberi surat penetapan pengunduran diri dari universitas dapat diberikan hasil pembelajaran selama masa belajar yang telah ditempuh dengan syarat telah bebas dari kewajiban administrasr
BAB XV PEMBIMBING AKADEMIK Pasal 40
(1) Dalam upaya membantu mahasiswa mengembangkan potensrnya sehtngga memperoleh hasiliprestasi akademik yang optrmal dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu, Direktur atau Dekan menunjuk dosen sebagai PA untuk mahasiswa tersebut.
(2) Kepala Program Studi menjadi PA untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun ke dua dan seterusnya adalah pembimbing utama tesis atau promotor dise(asi atau pembimbing pendamping tesis atau kopromotor disertasi apabila pembimbrng utama tesis atau promotor diserlast dan luar UNS (3) Ketentuan tentang pembimbingan akademik diatur lebih lanjut oleh Direktur.
22
BAB XVI ETIKA AKADEMIK Pasal 41
(1) Etika Akademik mencakup kode etik dosen dan tata tertib mahasiswa. (2) Kode etik dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sikap tingkah laku dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam hubungannya dengan universitas, sesama dosen, mahasiswa, staff kependidikan, keluarga dan diri sendiri, masyarakat, serta profesi. (3) Tata tertib kehidupan mahasiswa merupakan keseluruhan ketentuan yang mengatur tentang kehidupan, mahasiswa yang dapat menciptakan suasana kondusif dan menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar secara terarah dan teratur. (4) Dosen yang melanggar kode etik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) memperoleh sanksi. (5) Mahasiswa yang melanggar tata kehidupan mahasiswa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) memperoleh sanksi.
BAB XVII PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR Pasal 42 (1)
(2)
(3)
(4) (5)
(6)
(7)
Penilaian pembelajaran mahasiswa program magister dan program doktor dilakukan untuk mengetahui penguasaan sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus yang telah ditetapkan. Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) didasarkan pada prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) dapat dilakukan dengan teknik tes tertulis, tes lisan, unjuk kerja, observasi, wawancara, angket, atau teknik lain yang relevan dengan kompetensinya. Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) dapat dilakukan jika mahasiswa mengikuti perkuliahan seku rang-kurang nya 75% (tujuh puluh lima persen) dari pembelajaran tatap muka terjadwal untuk setiap semester yang bersangkutan dan ketentuan lain yang telah ditetapkan. Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam satu semester dalam bentuk penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Pelaksanaan penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) dapat dilakukan oleh: a. dosen pengampu atau tim dosen pengampu; atau b. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau c. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan meng ikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan.
/3
(8)
Penilaian pembelajaran sebagaimana pada ayat (1) didasarkan pada kriteria Penilaian Acuan Patokan. (g) Hasil penilaian pembelajaran mahasiswa program magister dan program doktor dinyatakan dalam skala 100 (seratus). (10) Nilai akhir suatu mata kuliah dan tesis atau disertasi dinyatakan dalam skala 5 (lima), dengan rentang O - 4 (nol sampai dengan 4), dan diperoleh dari hasil konversi skor dengan ketentuan sebagai berikut:
Rentang Skor-S (skala 100)
s>85 80-84 75 -79 70 -74
65-69 60-64 55-59 s
<50
Rentang Nilai (skala 5) Huruf Anqka A A-
4,00 3,70 3,30 3,00 2,70 2,00 1,00
B+ B C+
0
E
C
D
Nilai akhir lulus suatu mata kuliah untuk program magister sekurang-kurangnya C. (2,7) dan untuk program doktor sekurang-kurangnya B (3'0). (12) Nilai akhir tesis dan disertasi sekurang-kurangnya B' (13) Apabila dianggap belum memenuhi standar yang ditentukan, mahasiswa dapat diberi kesempatan dalam semester yang sama untuk mengikuti program remedial dalam bentuk penugasan terstruktur dan/atau tutorial sejawat yang diakhiri dengan pemberian ujian. (14) Mahasiswa program magiiter boleh mempunyai nilai C* (2,7) sebanyakbanyaknya 10% dari total sks yang dipersyaratkan oleh program studi magister, dengan ketentuan nilai IPK akhir sekurang-kurangnya 3,00 (tiga koma nol).
(1 1)
BAB XVIII KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN Pasal 43
(1) Mahasiswa program magister dan program doktor dinyatakan lulus apabila telah menempuh seiuruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol). (2) kelulusan mahasiswa dari program magister dan program doktor dapat diberikan predikat memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian (cumlaude)
dengan kriteria: a. mlhasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif 3,00 (tiga koma nol nol) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif 3,51(tiga koma lima satu) sampai dengan 3,75 (tiga koma tujuh lima); atau c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat dengan pujian (cumlaude) apabila mencapai indeks prestasi kumulatif lebih dari 3,75 (tiga koma tujuh lima) dengan masa belajar tidak melampaui batas 5 (lima) semester bagi 24
mahasiswa program magister dan dengan masa belajar tidak melampaui batas 8 (delapan) semester bagi mahasiswa program doktor.
d. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat dengan pujian (cumlaude) apabila mencapai indeks prestasi kumulatif lebih dari 3'75 (tiga koma tujuh lima) dengan masa belajar tidak melampaui batas 9 (sembilan) semester bagi mahasiswa program doktor dengan capaian karya publikasi minimal 2 (dua) makalah telah diterbitkan/diterima di jurnal internasional terindex scopus atau yang setara. e. Mahasiswa drnyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif lebih darr 3,75 (tiga koma tujuh lima) dengan masa belajarnya tidak memenuhi ayat 2c (3) Predikat kelulusan dinyatakan pada transkrip akademik. BAB XIX GELAR MAGISTER DAN DOKTOR Pasal 44 (1) Lulusan program magister diberi hak menggunakan gelar akademik magister; (2) Lulusan program doktor diberi hak menggunakan gelar akademik doktor. (3) Gelar akademik magister ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas
penggunaan gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf M untuk Magister disertai singkatan nama kelompok bidang ilmu. (4) Gelar akademik doktor ditempatkan di depan nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan hurup Dr. (5) tutusin frogram gelar bersama (Joint Degree) dapat memperoleh satu Gelar Bersama (degree) dengan dua ijazah yang diterbitkan oleh universitas dan perguruan tinggi mitra untuk satu jenjang kualifikasi (degree) yang sama (6) Lutusan program gelar ganda (Double degrees atau Dual Degree) dapat
memperoieh-dua aelar (degree) dengan dua ijazah yang diterbitkan oleh universitas dan perguruan tinggi mitra untuk satu lenjang kualifikasi (degree)
yang sama. (7) Lutu-san program gelar ganda percepatan (skema fasf-frack) dapat memperoleh dua gelar (degree) dengan dua ijazah yang diterbitkan oleh universitas atau univeisitas dan perguruan tinggi mitra untuk jenjang kualifikasi (degree) yang berbeda. (8) Penulisan gelar sesuai dengan ketentuan yang berlaku'
BAB XX WISUDA Pasal 45 (1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan program magister atau program doktor mengikuti wi!udi yang diselenggarakan panitia wisuda universitas' (2) untui oapat."ngirrli wisuda mahasiswa yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan.
)4
BAB XXI KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH DAN SURAT IJAZAH, TRANSKIP Pasal 46 (1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan program magister atau program doktor berhak menerim a iiazah, transkip dan Surat Keterangan Pendamping ljazah' (2) ljazah dan transkip sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditandatangani oleh Rektor dan Direktur Pascasarjana, sedangkan sKPl ditandatangani oleh Direktur Pascasarjana.
BAB XXII SELANG STUDI Pasal 47 (1) Mahasiswa selang studi adalah mahasiswa yang berhenti mengikuti kegiatan akademik sebelum studinya selesai, kemudian kembali mengikuti kegiatan akademik dengan seizin Rektor atas usul Direktur/Dekan' (2) Selang studi lebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dimasukkan dalam perhitJngan penyelesaian batas waktu studi dan hanya dapat diberikan maksimil selama 2 (dua) kali, masing-masing satu semester dan tidak dalam
semester berturutturut. (3) Permohonan izin selang studi diajukan oleh mahasiswa yang bersangkutan setelah menemPuh kuliah paling sedikit 2 (dua) semester. (4) Mahasiswa selang tetap diwajibkan membayar biaya pendidikan sebesar 50% sesuai dengan ketentuan. pada (5) Mahasiswa yang aktif kembali diberi kesempatan melanjutkan studinya semester berikutnYa setelah mahasiswa yang bersangkutan memenuhi kewajiban administrasi.
BAB XXlll TIDAK AKTIF STUDI Pasal 48 (1) Mahasiswa tidak aktif studi adalah mahasiwa yang berhenti mengikuti kegiatan
(2)
(3) (4) (5)
akademik di luar ketentuan yang diatur dalam Pasal 36 dan dinyatakan sebagai mahasiswa yang melaksanakan kegiatan akademik untuk semester yang bersangkutan dengan kredit 0 (nol) sks dan tetap diwajibkan membayar penuh biaya pendidikan. Ma'hasiswa yang tidak aktif studi sampai dengan 2 (dua) semester berturut-turut masih dipeikenlnkan mengikuti kegiatan akademik kembali setelah melalui penilaian kelayakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan setelah mahasiswa yang bersangkutan memenuhi kewajiban administrasi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku bagi mahasiswa yang sejak semester 1 (satu) tidak melakukan kegiatan akademik' Manasiiwa yang tldak aktif studi sampai dengan 2 (dua) semester berturut-turut diberikan peiingitan akademik sebagaimana tersebut pada Pasal 28 ayal (4) Mahasiswa yang tidak aktif studi lebih dari 2 (dua) semester secara berturutturut tanpa keterangan, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik kembali dan dinyatakan mengundurkan diri dan diterbitkan surat penetapan pengunduran
diri dari universitas yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi mahasiswa (drop out).
BAB XXIV PENGUNDURAN DIRI DAN PENETAPAN PENGUNDURAN DIRI Pasal 49 (1) Mahasiswa berhak mengundurkan diri apabila yang bersangkutan memenuhi syarat ketentuan dan telah bebas dari kewajiban administrasi. (2) Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur atau Dekan dengan diketahui Kepala Program Studi dan melengkapi berkas persyaratan. (3) Atas persetujuan Direktur atau Dekan, Rektor menerbitkan dan menandatangani surat penetapan pengunduran diri mahasiswa tersebut. (4) Mahasiswa yang mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (1) berhak memperoleh surat keterangan hasil pembelajaran selama masa belajar yang telah ditempuh. (5) Universitas menerbitkan surat penetapan pengunduran diri yang merupakan bentuk penetapan pemberhentian studi (drop out) bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan akademik sebagaimana tersebut pada Pasal 39 ayat (5) dan ayat (2) dan Pasal 48 ayat (4) berdasar atas usulan dari program studi dan persetujuan Direktur atau Dekan.
BAB XXV PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Pasal 50
mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu program magister dan program doktor yang diselenggarakan di Pascasarjana dan di
(1) Pascasarjana
fakultas. (2)
Penjaminan mutu program magister dan program doktor menggunakan mekanisme, Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan
(PPEPP) standar. (3) Penetapan standar program magister dan program doktor dilakukan oleh Direktur Pascasarjana. (4) Pelaksanaan standar dilakukan oleh Kepala Program Studi dibawah koordinasi Direktur Pascasarjana atau Dekan (5) Evaluasi pelaksanaan standar dapat dilakukan oleh tim monev atau audit Pascasarjana. (6) Pengendalian pelaksanaan standar dilakukan oleh Rektor dibantu Direktur dan Dekan. (7) Peningkatan standar dikoordinir oleh Direktur. (8) Pascasarjana berkoordinasi dengan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) dalam pelaksanaan penjaminan mutu internal (e) Penjaminan mutu eksternal dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) atau yang setara, dan/atau badan akreditasi internasional.
tt
BAB XXVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 51 (1) Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan program magister dan program doktor di universitas yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri (2) Peraturan Rektor sebelumnya masih tetap berlaku sepanjang tidak diatur dan tidak bertentangan dengan peraturan Rektor ini. maka Peraturan Rektor Nomor (3) Dengan diberiakukannya peraturan 6821UN27 lHKl2O 1 3 d inyatakan tidak berlaku lagi. (4) Peraturan ini diberlakukan mulai semester Agustus 2016 - Januari 2017 dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam peraturan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya
ini
Surakarta,
I
AUo
2016
d,f g> ev; 07 198103 1 006
28