KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Memori Akhir Jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Periode 2014 – 2016 Jakarta, 27 Juli 2016
Kementerian ESDM Republik Indonesia
0
Kementerian ESDM Republik Indonesia
1
Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, berkenan menyampaikan buku kecil ini, yang merupakan ringkasan pelaksanaan tugas-tugas kementerian dalam melaksanakan pengelolaan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral pada kurun waktu 27 Oktober 2014 – 27 Juli 2016 dalam periode Kabinet Kerja. Buku ini diharapkan menjadi suatu bahan acuan bagi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru dalam periode kabinet kerja sampai dengan 2019. Memori Akhir Jabatan ini merupakan bagian dari pertanggungjawaban kinerja dalam pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan pada institusi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral guna mendukung tercapainya Visi Kementerian ESDM yaitu “terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi dan mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”. Uraian dalam buku ini meliputi capaian-capaian penting yang berhasil dilaksanakan, beberapa hal yang masih perlu disempurnakan beserta strategi penyempurnaannya. Untuk itu, dokumen ini diharapkan dapat menjadi jembatan, yang mampu mengakselerasi kesinambungan dalam pengambilan kebijakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru, sekaligus sebagai cermin bagi Kementerian ESDM agar bekerja lebih baik di masa yang akan datang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dan mendukung kami selama menjabat sebagai Menteri ESDM. Apresiasi juga dihaturkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitan buku ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama kepemimpinan saya. Salam sukses selalu.
Jakarta, Juli 2016 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said Kementerian ESDM Republik Indonesia
2
Kementerian ESDM Republik Indonesia
3
Daftar Isi 1.
lingkup ESDM dan beberapa kemajuan
2.
capaian 2015
12
3.
capaian semester I 2016
26
4.
capaian regulasi
36
5.
penyederhanaan perizinan
48
6.
mengelola investasi sektor ESDM
52
7.
investasi Timur Tengah
60
8.
Indonesia di masa depan
70
9.
mendorong perubahan
74
10.
menjangkau yang tak tersentuh
82
11.
menjaga arah reformasi
88
Kementerian ESDM Republik Indonesia
6
4
Kementerian ESDM Republik Indonesia
5
lingkup ESDM dan beberapa kemajuan…
Kementerian ESDM Republik Indonesia
6
Garis Besar Program Kerja ESDM 2015–2019 Membangun Kedaulatan Energi Dan Sumber Daya Mineral Akses
Ketersediaan
Menangani Krisis
Kemampuan
9 Program Strategis
Daya saing
Sinergi & Penguatan Kelembagaan
1. Perbaikan bauran energi25% @2025 1. Subsidi BBM
2. Pembudayaan Konservasi Energi
1. Penguatan KESDM
2. Efisiensi pasokan
3. Eksplorasi migas secara agresif
2. Perbaikan regulasi
3. Keputusan penting yang tertunda
4. Peningkatan produksi dan lifting migas
3. Sinergi BUMN sektor energi
4. Kick off Program 35.000MW 5. Konsolidasi Organisasi 6. Stakeholder Manajemen
5. Pembangunan infrastruktur migas 6. Pembangunan pembangkit 35.000 MW 7. Pembangunan industri penunjang sektor energi
4. Transformasi PLN dan Pertamina 5. Kerjasama PemerintahSwasta 6. Kerjasama Internasional
8. Hilirisasi industri mineral dan batubara 9. Konsolidasi industri tambang Kepemimpinan & sumber daya manusia: Peningkatan kepemimpinan dan profesionalitas SDM National Capacity Building: alih teknologi, keterlibatan industri nasional, informasi Tata kelola: Transparansi, akuntabilitas, fairness dan independensi
Kementerian ESDM Republik Indonesia
7
Ruang Lingkup Pengelolaan Sektor ESDM SUMBER DAYA Cadangan Minyak
ENERGI
Gas Batubara
288 Juta bbl/Thn
98 TCF
3 TCF/Thn
32,4 MTon
393 JutaTon/Thn
1.438
532.579
78,5
Air
75.000
5.024
Bioenergi
32.654
1.671
Logam Non Logam
PEMANFAATAN Transportasi
Kilang 8 Kilang Kap. 800 Ribu bph Tambahan 2 Kilang baru dan 4 RDMP
Rumah Tangga
Pembangkit Listrik
Komersial
Produksi (MW)
29.544
Surya
MINERAL
Produksi
3,6 MBBL
Potensi (MW) Panas Bumi
KONVERSI
Kap. saat ini: 55.000 MW Tambahan: 42.000 MW Kap. EBT saat ini:8,6 GW Tambahan: 46 GW (pada 2025)
Industri & Pupuk
Pengolahan dan Pemurnian
Industri
30 Unit Smelter
Kerajinan
Kontribusi PDB Sektor ESDM: Investasi Sektor ESDM 2015-2019: Rp. 3.526 Triliun (APBN Rp 72 Triliun) Rp. 1.402 Triliun (Tahun 2015) (12,1% dari total Rp. 11.541 T)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
8
Perubahan Tata Kelola Kementerian ESDM 7 Perubahan Sistemik KESDM
PenguatanTata Kelola
Promosi, rotasi, & demosi Kepemimpinan dan Kaderisasi Simplifikasi Perizinan Perencanaan Strategis Pengelolaan APBN
• 617 orang telah dirotasi & 445 orang berikutnya • 1.116 PETA dan 80 Patriot Energi
Peningkatan profesionalisme • Peningkatan level auditor • Serah terima BMN ke Pemda • Sertifikasi Pegawai ESDM
LHKPN PNS: 100% (per 12 Juli 2016) • PNS Wajib lapor : 916, Non PNS Wajib lapor: 16 • Yang sudah menyerahkan: PNS 916 Non PNS 5
Pengelolaan APBN Pengelolaan Subsidi Efisiensi Rantai Pengelolaan Minyak Mentah & BBM
• 7 Bulan lebih cepat Pelaksanaan APBN 2016 • Lelang sebelum tahun anggaran mulai
Membangun budaya bersih tanpa korupsi • Pengendalian gratifikasi • Whistleblowing system
Pengelolaan anggaran terpadu Kerja Sama Internasional
Kementerian ESDM Republik Indonesia
• Pengadaan sebelum tahun anggaran • Lelang dilaksanakan pada awal tahun
9
Realisasi Anggaran KESDM Realisasi Anggaran (%)
100%
100
Target 2016
90 % 75%
75 2013: 64 % 2015: 64 %
50%
2012: 60 %
50
2014: 51 %
Realisasi Jul’16
28,5 % 25%
25
0%
0
JAN
Kementerian ESDM Republik Indonesia
FEB
MAR APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOV
DES 10
Kementerian ESDM Republik Indonesia
11
capaian 2015 …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
12
Energi Baru, Terbarukan & Konservasi Energi (1/2) Bahan Bakar Nabati
15%
Panas Bumi
5 blok
bahan bakar nabati
Penerapan mandatory campuran pada bahan bakar minyak mulai April 2015
Hasil lelang wilayah kerja panas bumi
Listrik EBT
8.602 megawatt Kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis EBT
Kementerian ESDM Republik Indonesia
54.352 rumah tangga Mendapat listrik dari pembangkit listrik EBT
14,5
megawatt Pembangunan PLTS, PLTMH dan PLT biomasa tahun 2015
13
Energi Baru, Terbarukan & Konservasi Energi (2/2)
1 2
Pengadaan
3
Lampu SEHEN (Super Ekstra Hemat Energi) untuk nelayan dan PJU Tenaga Surya
Sertifikasi untuk
produk efisien
Kawasan Energi Bersih 1.Sumba Iconic Island 2.Kawasan Nasional Energi Bersih Bali
$
Investasi Sektor EBTKE Desember 2015
44%
48%
Dipasang sistem monitoring energi
TKDN 32,8%
33.24%
USD 2,92 M Target: USD 4,5 M
Kementerian ESDM Republik Indonesia
4
Gedung ESDM
Pengeboran 2014
Pembangkitan 2015
14
Minyak dan Gas Bumi (1/3)
17 Blok Keputusan Pengelolaan WK (12 WK Baru : 8 K + 4NK serta 5 WK Pengelolaan lanjut)
21,8 miliar BOE eksplorasi cadangan migas
Investasi Sektor Migas
Tingkat Komponen Dalam Negeri 65%
Desember 2015
65%
$
%
60%
55%
54%
50%
11% 2014
Kementerian ESDM Republik Indonesia
30% impor BBM berkurang (90rb barel/hr=USD5,4 juta) Pengoperasian kilang TPPI & RFCC Cilacap
USD 15,934 M
Target: USD 23,7 M
2015
15
Minyak dan Gas Bumi (2/3) Target
2015
828 + 1.221 = 2.049
Realisasi Desember 2015
788 + 1.194 = 1.982
Target 2016
830 + 1.155 = 1.985
Lifting minyak bumi (ribu BOPD) & Lifting Gas Bumi (ribu BOEPD)
Pasokan BBM 2014
2015 Ketahanan 27-30 hari
Ketahanan 18-22 hari Kapasitas 4,6 juta KL
Kementerian ESDM Republik Indonesia
Konsumsi 194 ribu KL/hari
Kapasitas 5 juta KL
Konsumsi 184 ribu KL/hari
16
Minyak dan Gas Bumi (3/3) Subsidi BBM Agustus 2015
Proyeksi Desember 2015
Premium = 0 KL Minyak Tanah : 0,5 juta KL Solar : 8,8 juta KL
Premium = 0 KL Minyak Tanah : 0,7 juta KL Solar : 16 juta KL
Success story Pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif • Dana Desa 11,7 T • Pembangunan Kapal dan Pelabuhan 11,9 T • Kartu Keluarga Sejahtera dan Keluarga Harapan 14,3 T • Subsidi Pertanian 16,9 T • Dana Alokasi Khusus 19,7 T • Kartu Indonesia Sehat 2,6 T • Armada Perbatasan, Sistem Informasi dan Logistik Kelautan 3,3 T • Proyek Infrastruktur : waduk, air minum, jalan dan jalan tol 33,2 T • Kartu Indonesia Pintar 6,4 T
Kementerian ESDM Republik Indonesia
APBN-P 2015
APBN 2016
Rp
Rp
Rp
Rp 276 Triliun
Rp 64,7 Triliun
Rp 63,7 Triliun
APBN 2015 Rp
Rp
17
Ketenagalistrikan (1/3) Program 35.000 MW (dan 7.400 MW)
13.370MW 7.648MW
Pengadaan
Power Purchase Agreement /Financial Close and Construction
Kapasitas Pembangkit Terpasang (2014)
53.065MW
+ 2.458
(2015)
MW
di tahun 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia
1.769MW
Penandatangan Kontrak
17.346MW
41%
21%
38% Perencanaan
14.525MW
Operasi (bagian 7.400 MW)
PPA IPP 14.525 MW
EPC PLN 2.815 MW
Target Pembangunan Transmisi 2015 11.805kms
3.941kms selesai
18
Ketenagalistrikan (2/3) Rasio Elektrifikasi 2015
87,4%
88,5%
target
outlook 2015
87,5% Oktober
Bauran Energi Primer 2015
Target
8,85%
November
8,74%
Outlook
8,85%
Realisasi 140.375 RTS
Listrik untuk Masyarakat Kurang Mampu
121.398 RTS target 2015
Kementerian ESDM Republik Indonesia
19
Ketenagalistrikan (3/3) Investasi Sektor Ketenagalistrikan
TKDN 64%
$
November 2015 47%
USD 6,93 M
40,80% 29,70%
Target: USD 11,2 M
Subsidi Listrik 2015 TARGET Rp
Rp
OUTLOOK Rp
Rp
Rp 66 triliun*
92%
OKTOBER
73% Rp
Rp
Rp. 61 triliun
Rp. 48,3 triliun
*) tidak termasuk 7T pelunasan subsidi tahun sebelumnya Kementerian ESDM Republik Indonesia
Pembangkitan 2014
Gardu induk 2015
Catatan: Pembangunan transmisi dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) menggunakan kandungan lokal semaksimal mungkin 20
Mineral dan Batubara Penandatanganan amandemen
10
22
KK
PKP2B
Investasi Sektor Minerba
$
USD 5,15 M Target: USD 6,1 M
Proses renegosiasi 24 KK dan 51 PKP2B masih dalam tahap finalisasi.
Penataan IUP Pembangunan smelter
Target
12 smelter
10.364
6.404
Jumlah IUP
IUP CNC
6 telah beroperasi 3.960 IUP masih berstatus Non CnC
Kementerian ESDM Republik Indonesia
21
Realisasi APBN-P 2015
62,88% 57,50% 15,69
16
15,80
realisasi belanja
62,88%
62,57% 51,36% 14,34
15,1
14 12 10 8
68.34% 90.71% 8,06
7,25
6 4
Pagu Anggaran
2
Serapan
0
2009
2010
Kementerian ESDM Republik Indonesia
2011
2012
2014
2015
15,1 Triliun
22
Transparansi dan Percepatan Pelaksanaan APBN
Lelang dipercepat 3002 5020 0150
Paket 1005
299 54%
0
Tahap 1
87
86
Tahap 2
Tahap 3
Jumlah paket
Kementerian ESDM Republik Indonesia
23
Tata Kelola 503 orang rotasi, mutasi dan promosi pejabat
• Profesionalisme auditor dari level 2 ke level 3 • Serah terima BMN kepada Pemda Rp 1,09 T Pengembangan kompetensi dan profesionalisme SDM
dan sertifikasi sektor ESDM
Penggerak energi tanah air 1165 orang
52 regulasi (48 Permen ESDM dan 2 Perpres) diterbitkan 1 tahun terakhir
Peningkatan kualitas data keprospekan dalam rekomendasi WK
Peningkatan jumlah rekomendasi mitigasi bencana geologi
Kementerian ESDM Republik Indonesia
24
Kementerian ESDM Republik Indonesia
25
capaian semester I 2016 …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
26
EBTKE Kapasitas Terpasang EBT PLT Panas Bumi
Pemanfaatan BBN pada BBM
1.438 MW (86%)
1.40 juta KL
Tambahan COD 4 PLTP di 2016 sebesar 215 MW
88 % BBM PSO 12 % BBM Non PSO
Target 2016: 20% BBM PSO 20% BBM Non PSO
Target 2016: 1.657,5 MW
Pembangunan PLTS & PLTA dalam tahap Konstruksi dan Pengadaan
Rp
Penerimaan Negara Subsektor EBTKE Rp. 236 Miliar (37,5%)
21,7 MW Target 2016: 21,7 MW Terbangun Kementerian ESDM Republik Indonesia
Target 2016: Rp. 630 Miliar
27
Minyak dan Gas Bumi Presentase Alokasi Gas Domestik
Lifting Gas Bumi
Lifting Minyak Bumi
4.016 BBTUD 58 %
817 MBOPD (98%) 1.178 MBOEPD (102%) Target 2016: 1.150 Ribu BEOPD
Target 2016: 820 Ribu BOPD
Kapasitas Kilang BBM dalam Negeri
Pembangunan Jargas on Progress
1.169 MBCD
Target 2016: 61 %
Produksi BBM Kilang dalam Negeri
22,10 Juta KL (56%) Non APBN : 28.242 SR APBN : 89.000 SR
Target 2016: 1.167 MBCD
Target 2016: 89.000 SR
Penerimaan Negara Subsektor Migas
Jumlah penandatanganan
3 WK Migas WK East Ambalat, WK MNK Central Bangkanai, dan Lematang Target 2016: - 6 KKS Konvensional - 2 KKS Non-Konvensional Kementerian ESDM Republik Indonesia
Target 2016: 39 Juta KL
WK
Rp. 18,46 Triliun (27%) Target 2016: 68,69 T 28
Ketenagalistrikan Program 35.000 MW (dan 7.400 MW) 10.405 MW
9.790 MW
12.620 MW
Belum Konstruksi
Konstruksi (+bagian 7.400 MW)
8.080 MW
Pengadaan
Perencanaan
Rasio Elektrifikasi 2016
88,99%
3.203 MW
COD/SLO (+bagian 7.400 MW)
Kapasitas Pembangkit Terpasang 2016 982,3 MW (23%) Target 2016: 4.212 MW
Target 2016: 90,15%
Pembangunan Transmisi 2016 3.138 KMS (39%) Target 2016: 8.295 KMS Kementerian ESDM Republik Indonesia
29
Mineral dan Batubara Penandatanganan amandemen kontrak • • • •
1 PKP2B Generasi I 9 PKP2B Generasi II 12 PKP2B Generasi III 9 Kontrak Karya
Produksi Batu Bara
Produksi Batubara 101,22 Juta Ton
Pembangunan Smelter
DMO 25,52 Juta Ton
Penataan IUP
24 Smelter Telah Beroperasi Tambahan 1 Smelter Pada April 2016 oleh PT Well Harvest Mining
10.379
6.356
Jumlah IUP
IUP CNC
Penerimaan Negara Sektor Minerba Rp
Kementerian ESDM Republik Indonesia
Rp. 12,3 Triliun
1.079 IUP Non CNC direkomendasikan kepada Ditjen Minerba oleh Pemerintah Provinsi untuk menjadi IUP CNC 30
Unsur Pendukung (1/2) Badan Geologi
Inspektorat Jenderal
Peningkatan kompetensi auditor (Internal Audit – Capability Model) => menjadi level 3 • Peningkatan penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah => 200 titik • Peningkatan jumlah rekomendasi mitigasi bencana geologi Badan Litbang
Meningkatnya penemuan dan terobosan dalam litbang untuk peningkatan Ketahanan Energi dan peningkatan Nilai Tambah Kementerian ESDM Republik Indonesia
9 Unit eselon I telah memiliki peta resiko
Badan Litbang
• Peningkatan kompetensi Widyaiswara • Peningkatan jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi => 80% 31
Unsur Pendukung (2/2) BPH Migas
Peningkatan persentase pengendalian kuota volume BBM jenis tertentu => 100% Pengembangan infrastruktur ruas transmisi dan wilayah jaringan distribusi gas bumi melalui pipa => 9.215,75 Km dari target 10.296 Km
Patriot Energi
Telah diberangkatkan 120 orang Patriot
Energi
ke daerah terpencil, terdepan dan terluar
Kementerian ESDM Republik Indonesia
32
Prioritas Pembangunan Pantauan KSP (Periode Januari – Juni 2016)...1/2 Pembangunan Pembangkit Listrik (35.000 MW)
Rasio Elektrifikasi
Target Sinkron Pembangkit 849,5 MW dan COD 1.660 MW
Target Rasio Elektrifikasi 88,75%
Capaian 100 %
Capaian 100 %
Pembangunan LNG Receiving Terminal and Liquefication
Percepatan Penerapan EOR
Target Pembebasan Lahan dan Persiapan Pembangunan Fasilitas
Target Road map Penerapan EOR dan Penyederhanaan Perizinan
Capaian 100 %
Capaian 100 %
Peningkatan Eksplorasi Cadangan Baru Migas
Pendistribusian Konverter Kit untuk Kendaraan
Target Sinkronisasi Tim Penyederhanaan Perizinan
Target Pengadaan Konverter Kit (Impor) dan Sertifikasi
Capaian 100 %
Capaian 100 %
Kementerian ESDM Republik Indonesia
33
Prioritas Pembangunan Pantauan KSP (Periode Januari – Juni 2016)...2/2 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Target Konstruksi dan Penetapan Pengelola Pembangkit
Target Verifikasi oleh BPKP dan Pengawasan Back Feeding
Capaian 95 %
Capaian 100 %
Pembangunan Pipa Transmisi Gas
Pembangunan Jaringan Gas Kota
Target Konstruksi Ruas Transmisi Gas
Target Pemenang Lelang, Kontrak dan Konstruksi
Capaian 85%
Capaian 95 %
Kementerian ESDM Republik Indonesia
34
Kementerian ESDM Republik Indonesia
35
capaian regulasi …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
36
Regulasi Sektor ESDM Regulasi Sektor ESDM dikeluarkan dalam 17 bulan terkahir
No.
Keterangan
“
Dalam rangka Penyederhanaan, Pemangkasan, dan Mengurangi Diskresi Menteri ESDM. Mengembalikan kepada sistem dengan tujuan memberikan iklim kenyamanan dan keterbukaan....
Jumlah
1. Pemangkasan dan Penyederhanaan
14
2.
Pembatasan Diskresi Menteri ESDM
20
3
Lainnya
48
Jumlah
Kementerian ESDM Republik Indonesia
82
3 11 1 5 14 1 5 42 2 13 67
Jumlah Peraturan Identifikasi Peraturan Perpres Permen ESDM PP Perpres Permen ESDM PP Perpres Permen ESDM PP Perpres Permen ESDM
”
37
Percepatan Regulasi (1/4) Paket Kebijakan Ekonomi: 1. 12 Regulasi dalam Paket Kebijakan Ekonomi: 9 regulasi telah terbit; 1 regulasi masih dalam pembahasan (Rancangan Perpres tentang Tata kelola Gas Bumi, untuk membentuk Badan Usaha penyangga gas bumi atau (agregator); 1 regulasi tidak dilanjutkan; dan 1 regulasi telah selesai dengan Surat Direktur Jenderal (yaitu Permen ESDM untuk menegaskan tugas Pertamina menyediakan solar retail kebutuhan industri di setiap SPBU); 2. 9 Regulasi yang telah terbit: a. Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan (Perpres No. 125/2015); b. Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan harga Liquefied Petroleum gas Untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil (Perpres No. 126/2015); c. Pelaksanaan Pembangunan dan Pengambangan Kilang Minyak di Dalam Negeri (Perpres No. 146/2015); d. Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan/atau Darurat Energi (Perpres No. 41/2016); e. Penetapan Harga Gas Bumi (Perpres No. 40/2016); f. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (Perpres No. 4/2016);
g. Tata Cara Pemberian Izin Khusus Di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara (Permen ESDM No. 32/2013); h. Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT PLN (Permen ESDM No. 8/ 2016); i. Tata Cara Penetapan Harga dan Pengguna Gas Bumi Tertentu (Permen No. 16/2016). Kementerian ESDM Republik Indonesia
38
Percepatan Regulasi (2/4) Posisi Revisi UU Migas saat ini: 1. RUU Migas adalah Inisiatif DPR-RI: • Surat Keputusan DPR RI Nomor 4/DPR RI/III/2015 tentang Program Legislasi Nasional RUU Prioritas Tahun 2016;
• Perubahan Program Legislasi Nasional RUU Tahun 2015-2019 tanggal 26 Januari 2016 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa draft RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi disiapkan oleh DPR RI. 2. Kementerian ESDM menyiapkan naskah:
• Dirjen Migas telah mengirimkan Surat kepada Sekjen Kementerian ESDM Nomor 4673/04/DJM.S/2016 tanggal 15 April 2016 mengenai Penyampaian Naskah Akademik dan Naskah RUU tentang Minyak dan Gas Bumi; 3. Kementerian ESDM mengusulkan pembahasan/penyamaan persepsi: • Dirjen Migas telah mengirimkan Surat kepada Ketua Komisi VII DPR RI Nomor 5860/04/DJM.S/2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang Pembahasan/Penyamaan Persepsi RUU tentang Minyak dan Gas Bumi.
Kementerian ESDM Republik Indonesia
39
Percepatan Regulasi (3/4) Usulan Revisi PP 79/2010 tentang Biaya Operasi yang dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Komite Eksplorasi Nasional (KEN) mengusulkan untuk dilakukan revisi, dalam hal: a. Perubahan pengelolaan wilayah kerja migas berbasis pengembangan lapangan (field/PoD basis), menjadi berbasis blok (block basis) tujuannya adalah mempermudah izin, serta meningkatkan kegiatan eksplorasi; b. Memberlakukan kembali Prinsip “Assume and Discharge” atas pajak-pajak selain PPh Badan dan Pajak Dividen (Branch Profit Tax). Penetapan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN): a. Telah ditetapkan pokok-pokok RUEN pada Sidang Paripurna ke-3 DEN, 22 Juni 2016; b. Proses harmonisasi penyiapan Perpres; Cadangan Penyangga Energi (CPE): • Telah ditetapkan pokok-pokok Rancangan Perpres melalui Sidang Den ke 18 pada tanggal 21 Juli 2016. Kementerian ESDM Republik Indonesia
40
Percepatan Regulasi (4/4) Usulan Revisi UU No 04/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara 1. Putusan Mahkamah Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap beberapa Pasal dalam UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 2. Sinkronisasi dengan UU 23/2014 Penyesuaian kewenangan pengelolaan mineral dan batubara dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Pasal-pasal yang tidak terimplementasikan Terdapat beberapa Pasal dalam UU No. 4 Tahun 2009 yang tidak dapat dilaksanakan atau tidak sesuai dengan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan. 4. Naskah Akademik dan RUU Tentang Minerba Berdasarkan hasil kajian dan penyusunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah, NA dan RUU merupakan pengganti UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan judul NA dan RUU tentang Mineral dan Batubara.
Pokok-Pokok Perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 1. 2. 3. 4. 5.
Kewenangan Wilayah Pertambangan Konsep Perizinan Divestasi Pembinaan dan Pengawasan
Kementerian ESDM Republik Indonesia
6. 7. 8. 9.
Sanksi administratif untuk pemerintah daerah Sanksi Pidana Bagi Pejabat Penerbit Izin Peningkatan Nilai Tambah (Pengolahan dan Pemurnian) Ketentuan Peralihan 41
Regulasi Sektor ESDM: Pemangkasan & Penyederhanaan (1/2) No.
Peraturan
Tentang
Peraturan Presiden RI No. 193/2014
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, dan Gas
2.
Peraturan Presiden RI No. 194/2014
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 Tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara
3.
Peraturan Presiden RI No. 4/2016 Tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
4.
Permen ESDM No. 44/2015
Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Kota
Permen ESDM NO. 03/2015
Prosedur Pembelian Tenaga Listrik Dan Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik Dari PLTU Mulut Tambang, PLTU Batubara, PLTG/PLTMG, Dan PLTA Oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Melalui Pemilihan Langsung Dan Penunjukkan Langsung
Permen ESDM NO. 19/2015
Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan Kapasitas Sampai Dengan 10 Mw (Sepuluh Megawatt) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Permen ESDM No. 32/2014
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Baru Terbarukan, Batubara, dan Gas Serta Transmisi Terkait
1.
5.
6.
7.
Kementerian ESDM Republik Indonesia
42
Regulasi Sektor ESDM: Pemangkasan & Penyederhanaan (2/2) No.
Peraturan
Tentang
Permen ESDM No. 35/2014
Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Ketenagalistrikan dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Permen ESDM No. 40/2014
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Baru Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait
10.
Permen ESDM No. 23/2015
Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
11.
Permen ESDM No. 38/2015
Percepatan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional
12.
Permen ESDM NO. 25/2015
Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
13.
Permen ESDM NO. 32/2015
Perubahan Atas Peraturan Menteri No. 32 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pemberian Izin Khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
14.
Permen ESDM NO. 43/2015
Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
8.
9.
Kementerian ESDM Republik Indonesia
43
Regulasi Sektor ESDM: Pembatasan Diskresi MESDM (1/2) No.
Peraturan
Tentang
1.
Peraturan Pemerintah No. 23/2015
Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh
2.
Peraturan Presiden RI No. 191/2014
Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
3.
Peraturan Presiden RI No. 125/2015
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan
4.
Peraturan Presiden RI No. 126/2015
Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petrolueum Gas Untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil.
5.
Peraturan Presiden RI No. 40/2016
Penetapan Harga Gas
6.
Peraturan Presiden RI No. 41/2016
Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan/atau Darurat Energi
7.
Permen ESDM No. 10/2015
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Perdesaan Tahun Anggaran 2015
8.
Permen ESDM No. 31/2014
Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
9.
Permen ESDM No. 24/2015
Pedoman Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan
10.
Permen ESDM No. 15/2015
Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya
Kementerian ESDM Republik Indonesia
44
Regulasi Sektor ESDM: Pembatasan Diskresi MESDM (2/2) No.
Peraturan
Tentang
11.
Permen ESDM No. 20/2015
Pengoperasian Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun Pemerintah
12.
Permen ESDM No. 34/2014
Harga Jual Eceran Dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu
13.
Permen ESDM No. 39/2014
Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
14.
Permen ESDM No. 04/2015
Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
15.
Permen ESDM No. 37/2015
Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi
16.
Permen ESDM No. 39/2015
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
17.
Permen ESDM No. 06/2016
Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi
Permen ESDM No. 08/2015
Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Di Dalam Negeri
19.
Permen ESDM No. 16/2015
Kriteria dan/atau Persyaratan dalam Pemanfaatan Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau Di Daerah-daerah Tertentu pada Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
20.
Permen ESDM No. 12/2016
Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan
18.
Kementerian ESDM Republik Indonesia
45
Beberapa Regulasi Strategis 2014-2016 No.
Peraturan
Tentang
1.
Perpres 4/2016
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
2.
Perpres 125/2015
Perubahan Atas Perpres 64/2012 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG Untuk Transportasi Jalan
3.
Perpres 126/2015
Penyediaan, Pendistribusian, & Penetapan Harga LPG Untuk Kapal Nelayan Kecil
4.
Perpres 146/2015
Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak Di Dalam Negeri
5.
Permen ESDM 12/2015
Perubahan Ketiga Atas Permen ESDM 32/2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga BBN (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain
6.
Permen ESDM 44 /2015
Pembelian Listrik oleh PT PLN dari Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Kota
7.
Permen ESDM 35/2014
Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Ketenagalistrikan Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala BKPM
8.
Permen ESDM 3/2015
Prosedur Pembelian Listrik Dan Harga Patokan Pembelian Listrik Dari PLTU Mulut Tambang, PLTU Batubara, PLTG/PLTMG, Dan PLTA Oleh PT PLN (Persero) Melalui Pemilihan Langsung Dan Penunjukkan Langsung
9.
Permen ESDM 19/2015
Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan Kapasitas Sampai Dengan 10 MW oleh PT PLN
10. Permen ESDM 15/2015
Pengelolaan Wilayah Kerja Migas Yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya
11.
Permen ESDM 6/2016 (Revisi Permen 37/2015)
Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi
12.
Permen ESDM 43/2015
Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
Kementerian ESDM Republik Indonesia
46
Kementerian ESDM Republik Indonesia
47
penyederhanaan perizinan…
Kementerian ESDM Republik Indonesia
48
Penyederhanaan Izin (1/3)
60%
izin dipangkas dalam 6 bulan dari 218 izin menjadi 89 izin.
Dari 89 izin, sebanyak 63 izin dilimpahkan ke PTSP
Kedepan, Perizinan Sektor Energi akan menjadi hanya 10 Perizinan
2.271
Izin/rekomendasi telah dikeluarkan sejak Januari 2015 Ketenagalistrikan : 481 buah, rata-rata 4,7 hari Mineral dan batubara : 122 buah, rata-rata 7 hari, US$ 355 juta Minyak dan gas bumi : 1.668 buah, rata-rata 7 hari
Perizinan Listrik di PTSP
49 Izin 923 Hari
25 Izin 256 Hari
Terdapat 22 Perusahaan Kapasitas 23.132 MW dengan nilai investasi US$ 34,6 miliar yang ingin masuk dalam review RUPTL Kementerian ESDM Republik Indonesia
49
Penyederhanaan Izin (2/3) Pelimpahan Kewenangan ke PTSP Jumlah Perizinan Bidang 1
Listrik & EBTKE
Sebelum 52
Saat ini
Dilimpahkan ke PTSP
29
10
Keterangan
• Dilakukan dalam 3 tahap (Aug, Sept, Okt)
2
Migas
3
Minerba Total
104
42
42
62
18
11
218
89
63
Dalam 6 bulan terakhir • Memangkas 40% perizinan • Melimpahkan 60% perizinan ke PTSP
Kementerian ESDM Republik Indonesia
• 10 izin dilimpahkan pada bulan Augustus. Selebihnya Sept & Okt)
Penyederhanaan Perizinan: Izin yang tumpang tindih, atau bersifat pengulangan dalam durasi waktu yang pendek, atau izin-izin yang bersifat parsial 50
Penyederhanaan Izin (3/3) SAAT INI
89
Perizinan
RENCANA KEDEPAN disederhanakan lagi menjadi hanya:
10
Perizinan
1. Ijin Usaha Hulu Migas 2. Ijin Usaha Hilir Migas 3. Ijin Usaha Penunjang Migas 4. Ijin Usaha Hulu Minerba 5. Ijin Usaha Hilir Minerba 6. Ijin Usaha Penunjang Minerba
Tindak Lanjut • Penyederhanaan Izin yang Berdampak perubahan UU perlu pendekatan ke DPR (UU Migas) • Penyederhanaan izin yang hanya berdampak pada perubahan PP dan Permen, perlu segera diproses; • Target penyederhanaan perizinan selesai tahun 2016
7. Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 8. Ijin Usaha Transmisi dan Distribusi Kelistrikan 9. Ijin Usaha Penunjang Kelistrikan 10. Ijin Usaha Konservasi Energi
Kementerian ESDM Republik Indonesia
51
mengelola investasi sektor ESDM …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
52
Investasi Sektor ESDM Realisasi 2006 - 2015
BUMN/Swasta Rp 2.930 Triliun APBN Rp 112 T
Kementerian ESDM Republik Indonesia
Target 2015 - 2019
BUMN/Swasta Rp 3.270 Triliun
APBN Rp 75 T* * Asumsi Rp 15 Triliun per tahun
53
Investasi Nasional Rp Triliun 2015-2019
Rp. 5.186 Triliun 2010-2014
Rp. 2.597 Triliun Investasi Migas Meningkat +23%
Investasi Nasional via BKPM (tanpa Migas)
Meningkat +12%
• Tren investasi 5 tahun terakhir meningkat 19 % per tahun. • Ke depan, peningkatan investasi nasional (tanpa migas) 12% per tahun dan 16% per tahun untuk investasi migas. Sumber: Statistik BKPM (Data Investasi Nasional); Renstra KESDM (Data Investasi Migas) Kementerian ESDM Republik Indonesia
54
Investasi EBTKE
MIGAS Juni 2016:
0,714 Milyar USD
Target 2016: 1,370 Milyar USD
LISTRIK Juni 2016:
5,7 Milyar USD
Target 2016: 20,42 Milyar USD
MINERBA 1,85 Milyar USD
Target 2016: 16,30 Milyar USD
Kementerian ESDM Republik Indonesia
Juni 2016:
Juni 2016:
3,8 Milyar USD
Target 2016: 6,5 Milyar USD
55
Contoh Proyek Investasi Sektor ESDM
(1/2)
Proyek Langkah percepatan Freeport *Nilai investasi hingga tahun 2041
Masela *Perkiraain nilai investasi
Pembangunan Kilang baru dan RDMP *Perkiraan nilai investasi belum termasuk Dumai dan Balongan
Blok Rokan | Chevron *Nilai investasi s.d. 2021
Blok Corridor | ConocoPhilips *Nilai investasi s.d. 2023
Program 35.000 MW *Perkiraan Nilai Investasi
EBT Skala Besar *Perkiraan Nilai Investasi
TOTAL *1 USD : Rp. 13,000 Kementerian ESDM Republik Indonesia
Investasi/ Nilai Investasi tenaga kerja 246 triliun Rp 270 triliun Rp 462 triliun Rp
234 triliun Rp 54 triliun Rp 1.127 triliun Rp 192 triliun Rp 2.585 triliun Rp 56
Contoh beberapa Proyek Investasi Sektor ESDM Proyek
(2/2)
Keterangan • Smelter : US$ 2,1 M (Rp. 27,3 T)
Freeport
• Underground mining 2016-2041 : US$ 16,8 M (Rp. 218,4 T) Total : US$ 18,9 M (Rp. 245,7 T)
• Subsea facilities : US$ 2,9 M (Rp. 37,7 T)
Masela
• FPSO : US$ 4,8 M (Rp. 62,4 T); Pipeline : US$ 2,1 M (Rp. 27,3 T) • OLNG : US$ 10,6 M (Rp. 137,8 T); Logistics Base : US$ 0,4 M (Rp. 5,2 T) Total : US$ 20,8 M (Rp. 270,4 T) Kilang Baru dan RDMP
Pembangunan Kilang baru dan RDMP
• Kilang Baru (Tuban dan Bontang): @ US$ 14 M (Rp. 182 T) • RDMP Balikpapan : US$ 2,6 M (Rp. 33,8 T); Cilacap : US$ 5 M (Rp. 65 T) Total : US$ 35,6 M (Rp. 462,8 T) Program 35.000 MW
Pembangunan Pembangkit 35 GW
• Pembangkit : Rp. 814 T • Transmisi dan gardu induk : Rp. 313 T Total investasi : Rp. 1.127 T
Kementerian ESDM Republik Indonesia
57
Kondisi yang Menghambat Laju Investasi Migas • Meningkatkan produksi dan eksplorasi migas
Sasaran sektor ESDM 2015-2019
• Penambahan kapasitas kilang
Minerba
Ketenagalsitrikan
• Pembangunan 30 unit smelter
• Rasio Elektrifikasi 97%
• Divestasi tambang
• Program Indonesia Terang
• Program 35.000 MW
EBTKE Meningkatkan bauran EBT menjadi 17%
• Jargas untuk 1,3 juta RT • SPBG di 118 lokasi
Investasi ESDM 2015-2019
Rp. 1.721 Triliun
Rp. 458 Triliun
Rp. 1.127 Triliun*)
Rp. 265 Triliun
• Penyediaan lahan • Konsistensi proses pengambilan keputusan Hambatan
• Sinkronisasi antara kebijakan dan eksekusi • Kejelasan tugas dan tanggung jawab sektor
*) Hanya
Investasi Program 35.000 MW
Kementerian ESDM Republik Indonesia
58
Kementerian ESDM Republik Indonesia
59
investasi Timur Tengah …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
60
Potensi Investasi Timur - Tengah
~ 50% Global Oil Reserve ..
~ 65% Global SWFs..
dalam Milyar USD 2014
Kementerian ESDM Republik Indonesia
61
Perkembangan Investasi Timur - Tengah
Penugasan sebagai Menteri Penghubung Investasi NegaraNegara TimurTengah
Laporan Ke Presiden : Telah tandatangan kontrak 3 proyek Total 23 Potensi Proyek Estimasi total nilai investasi mencapai lebih dari USD 40.6Milyar hingga akhir masa proyek.
Laporan Ke Presiden : Telah tandatangan kontrak 3 proyek
Total 40 Potensi Proyek
Estimasi total nilai investasi mencapai lebih dari USD 43Milyar hingga akhir masa proyek.
Jan 2016
Sept 2015 Nov 2015
HoA Sign (PTMN – Aramco) Milestone: Pembangunan Kilang yang Pertama setelah 22 Tahun
Mei 2016 Mei 2016
Contract Sign PTMN – NIOC Milestone: Pembelian langsung produk secara G to G.
29 Juni 2016 Pertamina – NIOC akan menandatangani MoU di bidang Hulu di Iran dan Perniagaan Migas di Tehran, Iran Kementerian ESDM Republik Indonesia
Telah SIGNING kontrak
7 Proyek 12.2 Miliar USD Tahap NEGOSIASI
12
Proyek
Tahap POTENSI
22
Proyek
Status : Juni 2016 62
Beberapa Daftar Kerjasama Telah Signing Kontrak & Berjalan – Juli 2016 No
Informasi Proyek
Status
Tindak Lanjut
1
Kerjasama Pendanaan Proyek PPP (SMI-QIA)
• Disepakati Co-funding project by project (Infrastruktur). • Pihak Qatar meminta ratifikasi MoU
• Konfirmasi ke pihak Qatar melalui Dubes Qatar di RI
1.000,-
2
Pembangkit 2x250 MW Sumut (PJB-Nebras)
• Tahap pembentukan JV • Persiapan FEED
• Persiapan signing JV Agreement
350,-
3
RDMP Kilang Cilacap
• Pertamina telah sign HoA dengan ARAMCO Nov 2015 • Contract Award BED Maret 2016
• JV Agreement Dec 2016 • 9 bulan untuk pelaksanaan BED • Selanjutnya memasuki tahap FEED di Jan 2017
5.500,-
4
Lulu Hypermarket
• Gerai ke-1 di Cakung telah diresmikan 4 Jun16
•
300,-
5
Pasokan LPG 80.000 ton
• Pertamina-NIOC menandatangani purcahse agreement 30 Mei 2016
• Kontrak Pembelian jangka panjang 500.000 ton
60,-
6
Kilang Swasta Jawa Timur (Situbondo) Kapasitas 150.000 BPD
• Finance agreement sudah diperoleh • Signing MoU (KGS – NIOC) untuk • Investment 20% Share dan • Crude Supply pada 31 Mei 2016 di Tehran
• Due Dilligence untuk Offtake agreement dengan Pertamina • Due Dilligence untuk ijin pengolahan dengan ESDM
~5.000
7
JV Farmasi di KSA Kimia Farma – Ad Dwaa
• Telah Sign MoU di Mekkah Maret 2016
• Implemetasi Feasibility Study untuk akuisi 30 jaringan Apotik di KSA • Target market Jemaah Haji Indonesia
15
Pembukaan 9 gerai tersisa dengan total investasi
TOTAL
Nilai Investasi (dalam juta USD)
12.225,-
Catatan: RTS = Ready To Sign Kementerian ESDM Republik Indonesia
63
Berbagai Langkah yang telah dilakukan
Membentuk Unit (ad hoc) Investasi Timur Tengah di KESDM melalui penerbitan Kepmen ESDM
Membangun portfolio investasi Indonesia bersama K/L lainnya seperti:
Intensif melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan negara-negara Timur Tengah a.l. Arab Saudi, UAE, Qatar, Kuwait, dan Iran.
Aktif dalam Misi Dagang Indonesia ke Timur Tengah bersama Kementerian Perdagangan
Menyelenggarakan event promosi tahunan ADIPEC (sektor Migas) di Abu Dhabi, UAE Nov-2015. Selanjutnya 7-10 Nov 2016 membangun Pavilion Indonesia dengan 14 perusahaan penunjang Migas Nasional skala besar.
Memperkuat koordinasi investasi teknis bersama Kementerian Luar Negeri dan BKPM
Kementerian ESDM Republik Indonesia
64
Kendala dalam Penanganan Investasi dan Langkah ke depan ISU 1 Data Investasi Indonesia 2
3
Langkah ke Depan
•
• •
Menyusun Portfolio Investasi Indonesia. Mendorog KADIN Timur Tengah membentuk data potensi investasi di ingkup swasta
Membentuk dan memerkuat Unit Investasi Timur Tengah (ad hoc) di KESDM membentuk untuk permanen ke depannya di bawah Setjen KESDM
•
Tidak adannya 1 Peta Investasi yang dapat menjadi rujukan bagi investor LN baik di lingkup pemerintah maupun di lingkup swasta Data investasi yang ada umumnya masih bersifa makro dan “green field” project
Kelembagaan Investasi di tingkat K/L
Selama ini belum jelasnya instansi/lembaga di tiap K/L yang mengemban peran pengelolaan potensi investasi
•
Fungsi Promosi di Luar Negeri
Peran promosi di LN saat ini diemban oleh Kedubes RI. Potensi yang terjaring sering tidak tertindaklanjuti dengan di dalam negeri
•
Selama ini partisipasi dalam event internasional belum terkelola dan dikelola secara sendiri-sendiri
•
Mengefektifkan penyelenggaraan event dengan konsep Indonesia Inc. melibatkan berbagai K/L dengan target investasi terukur. (Misi Dagang, ADIPEC 2016)
Kerjasama Bilateral selama ini lebih bersifat seremonial tanpa kejelasan tindak lanjut secara B2B
•
Mengubah konsep G2G MoU berdasarkan potensi kerjasama secara B2B yang ada (bottom up).
Pengelolaan 4 Event Promosi di Luar Negeri
5
Kendala
Kerjasama Bilateral (G2)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
•
•
Memperkuat kerjasama teknis antara Kemlu – BKPM – ESDM untuk Wilayah Timur Tengah Mebangun sistem data berbasis IT untuk dimanfaatkan ketiga lemabaga.
65
Penanganan Investasi dan Langkah ke depan di KESDM ISU
1
Langkah ke Depan •
Data Potensi Investasi
• •
PIC
Pemetaan potensi / portofolio di KESDM sub Ditjen dan di LN Membangun katalog investasi Diseminasi ke K/L (BKPM, Kemlu, KBUMN dan Kedubes)
UIT
2
Integrasi sistem antar K/L
•
Pembangunan system IT untuk monitor, pemetaan data di ESDM (per-Negara) dan terinterasi ke BKPM dan Kemlu
UIT - PUSDATIN
3
Kelembagaan Investasi K/L (ESDM)
•
Menyiapkan lembaga baru dan permanen di ESDM untuk mengelola investasi Menerbitkan payung hukum untuk kelembagaan Unit Investasi.
UIT KEPEGAWAIAN
4
Tata Kelola Promosi Investasi
5
Bilateral Effectiveness
•
• •
Identifikasi event Utama untuk promosi per-Ditjen UIT - PUSKOM Desain event khusus di RI untuk promosi Industri penunjang ESDM
• •
Identifikasi G2G MoU “Zombie” UIT - KERJASAMA Membangun Standar Operating Procedure (SOP) untuk G2G MoU kedepan
6 Realisasi Investasi Kementerian ESDM Republik Indonesia
66
Karateristik INVESTOR dalam Konteks Kegiatan Investasi Timteng Parameter Penting
1
2
Scouting/ Match Making
Negosiasi B2B
Data Potensi Investasi
v
v
v
v
v
Partner Domestic
o
v
v
v
v
Project diminati
o
o
v
v
v
Studi-studi
x
o
v
v
v
Ijin-ijin
x
o
o
v
v
Kebutuhan Insentif
x
o
o
v
v
Multiplier
x
x
o
v
v
CAPEX/FDI
x
x
o
v
v
Financial Close
x
x
x
v
v
Tahapan
MoU
Keterangan: V: Sangat diperlukan O: Belum Mendesak X: Belum diperlukan Kementerian ESDM Republik Indonesia
3
HoA
4
Feasibility Study
Contract
EPC
5 Operational
Commissioning
• Tata kelola investasi belum terkelola dengan baik • Menentukan keberhasilan pada tahap berikutnya 67
Contoh: Katalog Investasi Guna Menarik Investor Kategori 1 INFORMASI MINIMUM Deskripsi & Lokasi Proyek Manfaat Proyek
Status Proyek Estimasi Nilai Investasi Proyek
Skema & Tahapan Investasi Peluang & Cakupan Investasi
Sumber: Kroasia Kementerian ESDM Republik Indonesia
Contact Center 68
Event Promosi Penting di Timur Tengah – ADIPEC 2016 Konsep “Paviliun Indonesia” dengan luas 164m2. Bersebelahan dengan USA dan India
Target partisipan 14 Industri Penunjang Migas Nasional Kegiatan selama 4 hari ( 7-10 November 2016) diisi dengan acara : • Ministerial Meeting “ Investment For Growth” • Indonesia Country Briefing “Indonesia Investment Partnership” • Signing • Business presentations & Business Matching • “Women in Energy” Potential market dengan total 125 negara yang berpartisipasi. Acara di hadiri oleh 4 Kepala Negara: Arab Saudi, Inggris, India, Jepang. Kementerian ESDM Republik Indonesia
69
Indonesia di masa depan…
Kementerian ESDM Republik Indonesia
70
Membayangkan Indonesia 2045
Populasi penduduk 321 juta jiwa, peringkat nomor 5 dunia
GDP Indonesia peringkat 4 dunia dengan nilai 12,210 Milyar US$
Seluruh rakyat indonesia memiliki akses listrik
Ketahanan pangan dan energi
Infrastruktur yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia
Sumber daya manusia yang unggul dalam persaingan regional dan global
Pusat perekonomian regional dan dunia
Indonesia berbasis energi bersih
Kementerian ESDM Republik Indonesia
71
Indonesia Diproyeksikan menjadi Negara Terbesar ke Empat dalam PDB di tahun 2050 Ranking PDB/GDP 2014, 2030 dan 2050 2014
2030
2050
1.
China
1.
China
1.
China
2.
United States
2.
United States
2.
India
3.
India
3.
India
3.
United States
4.
Japan
4.
Japan
4.
Indonesia
5.
Germany
5.
Indonesia
5.
Brazil
6.
Russia
6.
Brazil
6.
Mexico
7.
Brazil
7.
Russia
7.
Japan
8.
France
8.
Germany
8.
Russia
9.
Indonesia
9.
Mexico
9.
Nigeria
10.
United Kingdom
10.
United Kingdom
10.
Germany
Sumber: IMF estimates for 2014, PwC projections for 2030 and 2050 Kementerian ESDM Republik Indonesia
72
Menuju Indonesia 2045: Tantangan kita
“
Indonesia beralih dari pola pertumbuhan yang digerakkan oleh sumber daya serta bergantung pada modal dan tenaga kerja, menjadi pola pertumbuhan yang berbasis produktivitas tinggi serta inovasi. Kunci nya adalah:
”
1. Pertumbuhan yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. 2. Infrastruktur dan konektivitas yang mendukung pertumbuhan. 3. Inovasi dan teknologi dalam mendorong pemanfaatan sumber daya. 4. Kualitas sumber daya manusia yang handal untuk bersaing secara global. 5. Ketahanan pangan dan energi.
Prasyarat: Reformasi birokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi Kementerian ESDM Republik Indonesia
73
mendorong perubahan …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
74
7 Mitos Penghalang Kedaulatan Energi “Subsidi adalah hak rakyat miskin dan harus terus diberikan.” “Pencarian sumber/ladang baru migas sangatlah mahal sehingga tidak perlu dikembangkan.”
“Petral tak boleh disentuh, karena mafia migas akan selalu menguasai penguasa.” “Membangun kilang dan infrastruktur tidak ekonomis, biarkan republik bergantung pada impor.” “Pembangunan listrik 35.000 MW terlalu berat, yang dulu saja 10.000 MW tidak beres”
“Pembangunan Energi Baru Terbarukan tidak memungkinkan karena lebih mahal dari harga energi fosil.” “Konservasi energi hanya akan jadi slogan.” Kementerian ESDM Republik Indonesia
75
Pemberhentian Dirjen Migas
4 Nov 2014
“
• Dilakukan 1 minggu setelah Menteri Kabinet Kerja dilantik. • Perubahan fundamental dan Penyegaran organisasi • Menciptakan organisasi yang lebih bersih, transparan, akuntabel. • Respon positif dari stakeholders
Kementerian ESDM Republik Indonesia
76
Pembentukan Tim Reformasi Migas
14 Nov 2014 Rekomendasi, antara lain:
“
1. Persentase tertentu penerimaan migas disisihkan/ditabung 2. Membuka peluang penerapan sistem fiskal selain yang berlaku saat ini 3. Menghapus aturan terkait biaya tinggi 4. Pertamina diberi kesempatan lebih besar 5. Menghentikan impor Premium & Solar 6. Harga BBM ditetapkan based on rumusan pasti dan stabil
Kementerian ESDM Republik Indonesia
77
Penghapusan Subsidi BBM (1/2)
1 JAN 2015
“
• Subsidi reform Indonesia mendapat apresiasi dari organisasi internasional
Kementerian ESDM Republik Indonesia
78
Penghapusan Subsidi BBM (2/2)
“
5 Tahun yang lalu subsidi energi mencapai Rp 1.340 triliun, tetapi 5 tahun ke depan diperkirakan turun 53% menjadi sekitar Rp 561 Triliun
“
Beralih ke sektor produktif
Kementerian ESDM Republik Indonesia
Infrastruktur Nasional
Rp Triliun
Catatan: • Subsidi 2016-2019 bersifat indikatif mengacu pada pertumbuhan ekonomi. • Asumsi Subsidi tergantung pada perubahan kebijakan dan APBN tahun berjalan.
79
Pengoperasian Kilang TPPI dan Perpres Kilang
Mei 2015
“ Kementerian ESDM Republik Indonesia
• Menerbitkan Perpres No. 146/2015 terkait Pembangunan Kilang • Potensi penghematan • Rencana pembangunan 3 kilang dan revitalisasi 4 kilang s.d. 2025
80
Pembubaran Petral
Mei 2015
“
1. Efisiensi rantai pasok BBM 2. Impor crude dan BBM lebih murah
Kementerian ESDM Republik Indonesia
81
menjangkau yang tak tersentuh …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
82
Patriot Energi Batch 1
20 Okt 2015
AntaraNews
Batch 2
16 Jul 2016
“
KESDM mengirimkan kader-kader terbaik yang ditempatkan pada daerah tertinggal, terpencil, dan terluar Nusantara untuk membangun energi.
Listrik Indonesia Kementerian ESDM Republik Indonesia
83
Arahan Presiden 29 Februari 2016 Program Indonesia Terang (1/2)
21 Apr 2016
12.659 desa yang belum sepenuhnya menikmati listrik 2.519 desa diantaranya masih gelap gulita
“
LISTRIK tidak hanya mengalirkan lampu, tapi jalan ke PERADABAN yang lebih baik. Pernyataan MESDM pada Pencanangan PIT di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, 21 Apr 2016
Kementerian ESDM Republik Indonesia
84
Arahan Presiden 29 Februari 2016 Program Indonesia Terang (2/2) Desa tempat PLN telah hadir (86% wilayah Indonesia)
12.659 desa belum sepenuhnya berlistrik (2.519 desa diantaranya masih gelap gulita)
Meningkatkan Elektrifikasi 86% menjadi 97% di 2019
Sumber: Pendataan Potensi Desa/Kelurahan 2014, Badan Pusat Statistik Kementerian ESDM Republik Indonesia
85
Konservasi Energi … kebijakan yang terlupakan
“
Potong 10% (sosialisasi hemat energi)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
86
Kementerian ESDM Republik Indonesia
87
menjaga arah reformasi …
Kementerian ESDM Republik Indonesia
88
Roadmap energi jangka panjang 22 Juni 2016
“
• RUEN turunan UU No. 30/2007 tentang Energi dan PP No.79/2014 tentang KEN • Saatnya pembangunan energi dilakukan lebih komprehensif dengan visi jangka panjang • RUEN menjadi pedoman nasional Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
Energi sebagai Modal Pembangunan
Energi Baru dan Terbarukan Minyak bumi Minyak Bumi
Batu bara Gas bumi
Gas Bumi Batubara
Energi baru dan terbarukan
25%
30%
31%
Kemandirian & Ketahanan Energi
25%
20%
2015
2025
2050
55 GW
135 GW
445 GW
8 GW
45 GW
169 GW
(16%)
(34%)
(38%)
Penguasaan Teknologi dan Peningkatan Nilai Tambah
Efisiensi, Konservasi Energi dan Lingkungan
INTI RUEN Kementerian ESDM Republik Indonesia
Penyelarasan target fiskal dengan kebijakan energi
1.032 MTOE
405 MTOE
46%
26%
Pembangkit EBT
24%
23%
166 MTOE
Total Pembangkit Listrik
23%
22%
5%
Pengembangan Infrastruktur Energi
89
Energi global dan inisiatif Indonesia COP21
Global New Record 2015
Target Suhu Global di bawah 2°C COP 21 Deklarasi Paris
•
CEM7 | Mission Innovasion
•
24 Negara| Breakthough Energy Coalition (Bill Gates, Richard Bronson, etc.)
Investasi EBT mencapai level tertinggi $268 Miliar Lebih dari setengah kapasitas pembangkit berasal dari EBT.
Inisiatif Indonesia: Rencana Umum Energi Nasional • • • •
Energi sebagai modal pembangunan bukan komoditas. Bauran EBT 23% pada 2025 dan 31% pada 2050 Kapasitas Pembangkit 45 GW pada 2025 dan 169 GW pada 2050 Konservasi Energi dengan mengurangi intensitas energi 1% per tahun
Aktif dalam kemitraan global OPEC | International Energy Agency | Clena Energy Ministerial | Mission Innovation | Internationa Energy Forum
Bali Clean Energy Forum Center of Exellence 1.000 partisipan, lebih dari 50 Negara (Menteri, Pemimpin/Duta Besar, Investor, Peneliti, Masyarakat Sipil, dan lainnya) Kementerian ESDM Republik Indonesia
• Berlokasi di Bali • Pusat clean energy development: Data Information | Technology |Investment | Decission support | Program support | Collaborative learning | Join research
Program Indonesia Terang • •
Solusi 12.000 desa tak berlistrik (termasuk 2.500 desa gelap gulita) di indonesia timur Meningkatkan Rasio Elektrifikasi dari 88% pada 2016 menjadi 97% pada 2019. 90
Dampak keanggotaan OPEC
“
• Kemudahan akses energi global langsung dengan produsen • Kontrak pembelian LPG dari Iran mendapat diskon • Sedang dijajaki impor crude dari Iran (dapat lebih murah dari Arab)
Kementerian ESDM Republik Indonesia
91
Melanjutkan Reformasi Energi Kondisi Awal
Kondisi yang Ingin Dicapai
Migas
Tidak ada penambahan infrastruktur (kapasitas terbatas); hilir Migas dikuasai kartel
Kapasitas kilang 2,4 juta bph pada 2025; Penggunaan gas di semua sektor
Minerba
Cad batubara 3% dunia, eksportir terbesar, masih ekspor mineral mentah
Membatasi ekspor; Peningkatan nilai tambah (Smelter: 30 Unit)
Ketenagalistrikan
RE dibawah 90%; Kap terpasang 57.000 MW (787 Kwh/kapita terkecil di ASEAN)
RE mendekati 100% di 2020; Kapasitas terpasang: 88.000 MW
EBTKE
Kapasitas terpasang 8,6 GW (6% total bauran energi); Konservasi energi hanya slogan
Kapasitas terpasang 46 GW (23% di 2025); Gerakan hemat energi digalakkan
Governance
Serapan anggaan rendah, izin berbelit; Pemimpin tak tergantikan; Subsidi adalah hak rakyat miskin yang harus terus diberikan
60% izin dipangkas, APBN maju 7 bulan; Penyegaran organisasi; Subsidi ke sektor produktif
Kerjasama Int’l
Pasif dalam hubungan luar negeri
Aktif dalam diplomasi energi global (OPEC, IEA, IEF, IRENA, Mission Innovation, G20)
Kemajuan 20 Bulan 1. Pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif: fiskal membaik 2. Likuidasi Petral: Penghematan Rp 8,5 T hingga 2017 3. Pengaktifan kilang TPPI: Impor turun 30% 4. Pengarusutamaan EBTKE dan Inisiasi Energi Bersih 5. APBN: serapan membaik dan persiapan 7 bulan lebih maju 6. Deregulasi perizinan: 60% izin dipangkas 7. Kerjasama internasional lebih aktif: OPEC, IEA, IEF, IRENA Investasi ESDM 2015-2019: Rp. 3.526 T (APBN Rp. 72 T) Kementerian ESDM Republik Indonesia
Program Strategis
Tindakan/prasyarat
1. Program 35.000 MW 2. Program Indonesia Terang (PIT) 3. Infrastruktur Migas (Kilang, Pipa, Depo, Jargas) 4. Energi Bersih, DKE, CoE, dan Konservasi Energi 5. Peningkatan nilai tambah mineral
1. Koordinasi arah kebijakan 2. Transformasi BUMN (PLN dan Pertamina) 3. Reformasi birokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi 4. Good governance
600 Pemimpin kredibel
92
Kunci Penentu Kelanjutan Reformasi Energi
• • •
•
Vested Interest
Integritas
Politik populis
•
Konsistensi
Cara pandang myopic
•
Kompetensi
Kementerian ESDM Republik Indonesia
93
TERIMA KASIH KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta
Kementerian ESDM Republik Indonesia
94