Hubungan Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dasar (ADL) di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Mazidatul Faizah*Fitri Rosyida*Priyoto*** Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Proses menua terjadidengan disertai bebagai perubahan baik dari fisik dan psikososial. Seperti halnya pada usia lanjut yang tinggal di Desa Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan masih banyak ditemukan pada usia lanjut yang kurang terpenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) karena kurangnya pengetahuan keluarga terhadap kebutuhan aktivitas dasar (ADL). Desain penelitian menggunakan cara Cross Sectional. Populasi : Seluruh keluarga dan lansia yang berada di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. sampling yang digunakan adalah random sampling. Sampel yang diambil adalah Sebagian keluarga dan Lansia di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebanyak 63 responden. variabel Independen adalah Pengetahuan Keluarga dan variabel dependen adalah Kemandirian Lansia. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup dan observasi. Untuk mengetahui hubungan antara variabel yang disajikan dalam bentuk silang dan dianalisa dengan uji statistic spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan 90,4% pengertahuan baik, dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar (ADL) adalah 88.8%.untuk hubungan antara pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dengan uji spearman didapatkan = 0,589 sehingga H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan antara keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL).Melihat hasil penelitian maka perlu ditingkatakan pengetahuan keluarga dan kemanidrian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar (ADL). Kata kunci : Pengetahuan keluarga, kemandirian lansia, (Activity Daily Living).
1.
PENDAHULUAN............................... Proses menua merupakan hal lazim yang dialami oleh semua manusia. Sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistem fisiologis proses tersebut disertai dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2004). Seperti halnya pada usia lanjut yang tinggal di Desa Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan masih banyak ditemukan pada usia lanjut yang kurang
SURYA
terpenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) karena kurangnya pengetahuan keluarga terhadap kebutuhan aktivitas dasar. Data sensus tahun 2003 jumlah penduduk usia lanjut mencapai 16.172.835 jiwa atau 7,54 % antara tahun 2005 – tahun 2010 jumlah usia lanjut akan sama dengan jumlah balita, sesudah tahun 2010 diperkirakan jumlah usia lanjut akan lebih besar dari balita. Pada tahun 2010 diperkirakan angka ketergantungan penduduk usia lanjut sekitar 40%. Artinya, setiap satu orang penduduk di atas 60 tahun akan ditanggung oleh 4 orang penduduk usia produktif. Menurut (SKRT, 1992) angka kesakitan pada usia lanjut adalah 25,7% walaupun usia lanjut bukan penyakit, namun bersamaan dengan proses penuaan insiden penyakit kronik dan hendaya (disabilitas) akan semakin meningkat. Untuk
23
Vol.2, No. IV, Des 2009
Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dasar menilai kemandirian usia lanjut digambarkan dengan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (ADL = Activities Daily Living). Di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Dengan jumlah penduduk tetap 1635 Jiwa dan jumlah lansia yang ada adalah 75 jiwa, Hasil survey awal yang didapatkan adalah sebagai berikut: dari 20 orang usia lanjut, 8 orang mengalami ketergantungan dalam melakukan aktifitas dasar (ADL) seperti halnya usia lanjut ingin mandi, BAB dan BAK, makan dan minum, pindah tempat tidur, menyisir rambut dan menghias diri, memotong kuku dan menggosok gigi. Kebutuhan seperti ini pada usia lanjut di Desa Drajat belum terpenuhi, dengan kata lain dalam memenuhi kebutuhanya usai lanjut memerlukan atau membutuhkan bantuan dari keluarga atau orang lain. Usia lanjut merupakan usia yang cenderung lebih banyak mengalami berbagai perubahan, perubahan yang sering dialami usia lanjut yaitu : perubahan mental yang dapat mempengaruhi pikiran dan dampak emosional, penurunan fungsi penglihatan, fungsi pendengaran, indra pengecap atau pembau, sistem pernafasan, sistem temperatur pengatur tubuh, sistem endokrin, penurunan fungsi kognitif dan penurunan sistem musculuskoletal. Masalah penurunan sistem musculuskoletal salah satunya adalah terjadinya gangguan gerak, dan lanjut usia akan kesulitan dalam berjalan, berpakaian, mengendalikan buang air besar dan air kecil, mandi, makan, minum, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya bila hanya berbaring ditempat tidur sehingga kebutuhan aktivitas dasar (ADL) tidak terpenuhi, keadaan ini secara langsung membuat angka ketergantungan terhadap keluarga yang semakin bertambah. Dalam hal ini pengetahuan dan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lanjut usia untuk memberikan kemudahan dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) lanjut usia. Keterbatasannya lanjut usia karena perubahan psikososial lanjut usia berubah, perlu kesiapan dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga agar dapat memberikan pemenuhan kebutuhan
SURYA
perawatan terhadap lanjut usia. Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis berkeinginan untuk meneliti hubungan pengetahuan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas dasar (ADL) di Desa Drajat Kecamatan Paciran.. 2.
METODOLOGI PENELITIAN....... Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Nopember 2009 – 20 Januari 2010. Lokasi penelitian di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Penelitian menggunakan Desain penelitian menggunakan metode analitik yaitu mencari keterkaitan antara dua variabel, pendekatannya dengan cara Cross Sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variable sesaat, artinya subjek di observasi satu kali saja dan pengukuran variabel independen dan dependen hanya satu kali atau bersamaan (Nursalam, 2003) 3. HASIL PENELITIAN …………….. a. Data Umum 1) Distribusi responden keluarga berdasarkan pekerjaan No.
Pekerjaan
Frekuensi
1 2 3 4
Tani PNS Wiraswasta Swasta Jumlah
15 0 43 5 63
Prosentasi % 23,8 0 68,2 7,9 100
Tabel 1 Distribusi responden keluarga berdasarkan pekerjaan di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table 1 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 63 responden sebagian besar mempunyai pekerjaan Wiraswasta 43 responden (68,2 %), dan sebagian kecil memiliki pekerjaan Swasta 5 responden (7,9 %). 2) Distribusi responden keluarga berdasarkan pendidikan No
Pendidikan
Frekuensi
1
Tidak tamat SD Tidak tamat SD/sederajat SMP SMA Jumlah
4
Prosentasi % 6,3
10
15,8
33 16 63
52,3 25,3 100
2 3 4
24
Vol.2, No. IV, Des 2009
Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dasar Tabel 2 Distribusi responden keluarga berdasarkan pendidikan di DesaDrajat Kecamatan Paciran tahun 2009
2) Kemandirian Lansia
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 63 responden sebagian besar memiliki pendidikan SMP 33 responden (52,3 %), dan sebagian kecil tidak berpendidikan 4 responden (6,3 %). 3) Distribusi responden keluarga berdasarkan usia No 1 2 3 4
Umur 40-50 51-60 61-70 > 70 Jumlah
Frekuensi 56 4 3 0 63
Prosentasi % 88,8 6,3 4,7 0 100
b. Data Khusus 1) Pengetahuan Keluarga Pengetahuan
Frekuensi
Prosentasi %
1
Baik
49
77,7
2
Cukup
14
22,2
3
Kurang
0
0
jumlah
63
100
Pengetahuan
Jumlah Responden
Prosentasi %
1
Baik
56
88,8
2
Cukup
6
9,5
3
Kurang
1
1,5
jumlah
63
100
Tabel Distribusi kemandirian Lansia di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (90,4%) pengetahuan keluarga baik terhadap kemandirian Lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). Hasil pengumpulan data dianalisa dengan uji statistik Spearmen mengunakan = 0,05 Berdasarkan data dari tabel (lampiran) hasil penghitungan dengan SPSS yang dilakukan Spearman dengan mengunakan uji mengunakan = 0,05 di dapatkan nilai tidak signifikan dimana = 0,589 nilai koefesien kolerasi (rs) = 0,69 hal ini berarti > 0,05 sehingga H0 diterima yang menunjukkan tidak ada hubungan antara Hubungan pengetahuan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL).
Tabel 3 Distribusi responden keluarga berdasarkan usia di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table 3 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 63 responden sebagian besar berusia 40-50 tahun sebanyak 56 responden (88,8 %), dan sebagian kecil berusia 61-70 tahun sebanyak 3 responden (4,7 %).
No
No
4.
PEMBAHASAN……………………. Berdasarkan tabel b. 1) menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 63 responden sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu 49 responden (77,7 %) hal ini disebabkan lebih dari 50 % responden berada pada tingkat pendidikan SMP, pada kelompok ini memungkinkan seseorang lebih mudah menerima informasi. Dengan pengetahuan yang lebih baik keluarga dapat bertindak untuk memberikan pendampingan kepada Lansia yang total sebagian atau mandiri, pengetahuan dapa dasarnya terdiri dari sejumlah fakta yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, pengalaman tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung
Tabel 4 Distribusi pengetahuan keluarga di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table 4 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 63 responden sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 49 (77,7 %), dan sebagian kecil berpengetahuan cukup 14 responden (22,2 %).
SURYA
25
Vol.2, No. IV, Des 2009
Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dasar 2. Sebagian besar lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) adalah dengan mandiri 88,8 % 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL), dari hasil uji Spearman Rho dengan = 0,069
maupun melalui pengalaman orang lain. (Soekidjo. 2005) Kemandirian Lansia Berdasarkan tabel b.2) menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 63 responden sebagian besar lansia mandiri sebanyak 56 responden (88,8 %), pada lansia ini sudah terjadi penurunan fungsi tetapi lansia masih bisa beradaptasi, dan masih bisa memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri. Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kahidupan hal ini merupakan salah satu kenyataan dan tidak dapat dihindari dimana seseorang mengalami perubahan secara biologis, psikososial maupun sosial. Perubahan ini merupakan suatu proses yang normal terjadi pada semua orang namun dalam derajat yang berbeda dan tergantung pada lingkungan kehidupan usia lanjut (Setiati, 2000). Hubungan Pengetahuan Keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dasar (ADL) Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian responden (90.4 %) pengetahuan keluarga baik terhadap kemandirian lansia bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi kebutuhan dasar pada lansia. Kemandirian lansia juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan ADL baik fisiologis dan psikososial. Hal ini sesuai dengan pendapat (Hardywinoto, 2005) adalah persendian yang kaku, pergarakan yang terbatas, waktu bereaksi usia lanjut yang lambat, keadaan tidak stabil saat berjalan, keseimbangan tubuh jelek, ganggunan peredaran darah, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pada perabaan (tactile sensory).
b. Saran a. Bagi Akademik Semoga dengan adanya peneliti ini dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan penambahan pengetahuan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). b. Bagi Profesi Perlu meningkatkan pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebetuhan aktivitas dasar (ADL). c. Bagi Peneliti Semoga peneliti ini dapat dikembangkan oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). 6.
UCAPAN TERIMA KASIH.............. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Berhubungan dengan hal tersebut, ijinkan kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: a. Drs. H. Budi Utomo Amd.Kep M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan b. Ah, Nailul Fauzi, SE. Selaku Kepala Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk melakukan penelitian. c. Semua responden yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
5. KESIMPULAN DAN SARAN…… a. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini pengetahuan keluarga adalah baik sebanyak 77,7 %
SURYA
26
Vol.2, No. IV, Des 2009
Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dasar d.
Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil demi terselesaikannya laporan ini Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan yang diberikan.
l.
m.
..................DAFTAR PUSTAKA.................. a. Ahmadi Abu, (2007), Psikologi Sosial PT.Rineka Cipta Jakarta b. Amirin Tatang. M, (2009). Sampel, Sampling, Dan Populasi Penelitian (Bagian I: Konsep Dasar). www.tatangmanguny.wordpres.com. Di akses tanggal 10 September 2009 Jam 14.30 c. Budiarto, Eko, (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC d. Brunner& Suddarth, (2002) Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8. Jakarta EGC e. Cipto , (2009) “Praktekku .www.blogspot.com. Hpertensi” diakses tanggal 10 Oktober 2009 jam 10.05 wib f. Departemen Sosial RI, (2007). Penduduk Lansia Di Indonesia Dan Masalah Kesejahteraanya”. Www. Depsos.go.id. Diakses tanggal 23 juni 09 Jam 14.18 WIB g. Dian Ibnu Wahid, (2008). Hipertensi pada Lansia. www. Diyoyen blogspot.com. Di akses tanggal 10 september 2009 Jam 15.10
n.
o.
p.
q.
r.
s. *
h. Didi Tarsidi, (2008). Metode Pengukuran Sikap. www.Blogspot.com Diakses tanggal 22 juni 09. Jam 19.30. WIB
**
Doengoes Marilynn, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta EGC j. Hidayat A.A.A, (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika k. Marlina Mariana, (2009) Kunci Sehat Pasien Ht. www.tempointeraktif.com i.
SURYA
***
27
Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Potter, P. A, dan Perry, A, G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume. Jakarta : EGC. Potter, P. A; dan Perry, A, G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume II. Jakarta : EGC. Price, Sylvia A, (2006.) Patofisiologis Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta EGC Riza, (2008) “ Hipertensi pada “ lansia (www.nursingbrainriza.blogspot.com Diakses tanggal 17 juni 2009 Jam 10.08 WIB Ridwanamirudin, 2007. Hipertensi Dan Faktor Resikonya Dalam Kajian www Epidemiologi Ridwanamirudin.wordpress.com . diakses tanggal 17.06. 2009. Jam 10.08 wib Rohaendi 2008 Hipertensi. www. Blogspot.com. diakses tanggal 13.07.09 jam 15.26 wib Ketua Kelompok Peneliti Pemula adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan. Sekretaris Kelompok Peneliti Pemula adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan. Staf Pengajar STIKES Muhammadiyah Lamongan
Vol.2, No. IV, Des 2009