Materi 1 Kardiovaskuler I A. Jantung katak Tujuan Mempelajari beberapa sifat faali dari otot jantung : morfologi dan denyut jantung, pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung, otomasi jantung, asal denyut jantung. Dasar teori Perbedaan dengan otot kerangka dengan otot polos, jaringan otot jantung terdiri atas sinsisium serabut-serabut otot yang satu dengan yang lain tidak terpisahkan. Setiap impuls yang timbul di jantung akan disebar ke seluruh otot jantung, dengan demikian kontraksinya akan selalu bersifat ”all or none”. Di samping itu, kuat kontraksinya otot sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut-serabutnya (hukum Starling). Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu tetap berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya kurang cepat dan ventrikelnya paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolik, kimia dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi denyut jantung. Bahan dan alat - Katak (Bufo melanostictus), papan gabus, es - Cairan ringer, larutan adrenalin, kimograf, beban, alat pencatat jantung - Induktorium, elektroda perangsang - Termometer, benang PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
1
Tata kerja Ambil seekor katak dan rusak otak dan sumsum tulang belakang. Ikatkan katak pada papan gabus dengan bagian ventral ke atas. Buatlah sayatan di garis median di perut dan di dada. Dengan pinset,angkatlah episternum dan potonglah melalui tulang rawan sternum. Buanglah sternum dengan menggunting memanjang di samping sternum dan melalui bagian-bagian pectoral di kedua sisi. Jantung akan terlihat dan angkatlah epikardium dengan ujung pinset dan bukalah perikardium sehingga jantung keluar dari kantong. a. Morfologi dan denyut jantung -
Gambarlah jantung yang terlihat di depan anda dan sebutkan bagianbagiannya , juga dari belakang, dengan cara membalikkanya ke atas dengan memakai ”finder” atau pinset (hati-hati jangan merusak jaringan)
-
Amati denyut jantung, apakah bagian-bagian jantung berkontraksi serempak atau bergantian? Kontraksi otot jantung yang disebut ”sistole” ditandai oleh warna pucat, relaksasi jantung disebut ”diastole”, ditandai warna merah kecoklatan.
b. Pengaruh suhu dan zat kima terhadap denyut jantung. -
Basahi jantung dengan cairan Ringer (suhu kamar), hitunglah frekuensi denyut jantung (banyaknya denyut per menit).
-
Dinginkan cairan Ringer dengan es yang tersedia sehingga suhunya menjadi 4oC-10OC. Ruangkan sebagian cairan Ringer ke dalam rongga sekitar jantung sehingga suhu cairan sekitar jantung menjadi 15oC, tunggu sebentar dan hitunglah frekuensi denyutnya.
-
Gantilah cairan Ringer dingin dengan yang bersuhu kamar, dengan menggunakan sebuah pipet hisap, sehingga suhu sekitar jantung menjadi seperti semula dan catatlah frekuensi denyutnya.
-
Dengan cara yang sama sekarang cairan Ringer diganti dengan yang bersuhu
40-50oC,
catatlah
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
frekuensi
denytut
jantungnya.
2
Kembalikanlah suhu sekitar jantung ke normal dengan mengganti cairan Ringer panas dengan yang bersuhu kamar. -
Hitung frekuensi denyut jantungnya sekarang. Dengan sebuah pipet teteskan larutan asetilkolin 1
:
10.000 sebanyak 2-3 tetes pada
jantungnya, tunggu sebentar dan hitunglah frekuensi denyutnya. Buanglah asetilkolin dengan membilas jantung dengan cairan Ringer suhu kamar 2-3 kali dengan menggunakan kapas atau pipet sampai bersih. -
Hitunglah frekuensi denyutnya. Kemudian teteskan larutan adrenain 1 : 1000 sebanyak 2-3 tetes pada jantung, dan hitung pula frekuensinya. Buanglah adrenalin dengan kapas dan gantilah cairan Ringer di sekitar jantung sampai 2-3 kali. Hitunglah kini denyut jantungnya.
c.
Otomasi jantung
-
Sediakan cawan petri yang diisi cairan Ringer suhu kamar.
-
Jepitlah ujung ventrikel jantung (apeks) dan angkat ke atas
-
Bebaskan jantung dari tenunan sekitarnya, kemudian potonglah pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung sejauh mungkin dari jantung.
-
Angkat jantung yang telah bebas dan letakan dalam cawan petri yang berisi cairan Ringer tadi, jantung akan tetap berdenyut walaupun telah dibebaskan dari susunan saraf pusat, susunan saraf otonom dan tidak dialiri darah. Amatilah sifat otomasi urat daging jantung ini dan hitunglah fekuensi denyutnya.
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
3
Laporan Praktikum Materi: Jantung dan Pembuluh Darah I Nama: Tanggal: Kelompok:
Dosen: Asisten:
Hasil Percobaan: Gambar jantung :
Nomor
Macam percobaan
Frekuensi denyut jantung (banyaknya denyut/menit) Sebelum
Sesudah
Suhu dingin
…………
….........
Suhu panas
…………
………..
Asetilkholin
…………
………..
Adrenalin
…………
………..
Otomasi
…………
………..
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
4
Pembahasan:
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
5
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
6
Kesimpulan:
Daftar Pustaka:
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
7