DAFTAR PUSTAKA Asosiasi Modal Ventura Indonesia, n.d., Dikutip 9 April, 2008 dari http://www.bapepam.go.id/p3/publikasi_p3/info_penting_p3/ALA MAT%20PERUSAHAAN%20MODAL%20VENTURA.pdf Company Profile PT. Sarana Jabar Ventura, 2007, dokumen yang tidak dipublikasikan Dharmo Widhagdo, Manajer Legal, Keuangan & SDM, Wawancara Pribadi, 22/04/2008 Ivan W., 2008, UKM tetap hadapi kendala klasik, Januari 9. Dikutip 9 April, 2008 dari http://uckaysubqy.wordpress.com/2008/01/09/ukm‐tetap‐hadapi‐ kendala‐klasik/ Lerner, J., Hardymon F., & Leamon A. 2005, Venture Capital and Private Equity (3rd Ed.), NJ, USA: John Wiley & Sons. Nurcahya D., 2007, Pengembangan sector riil di Jabar Prospektif, November 21. Dikutip 8 April, 2008 dari http://www.jabar.go.id/jabar/public/0/berita_detail.htm?id=82892 Porter, M.E. 1980, Competitive Strategy, Industry Evolution: 156‐188, New York, USA: Free Press. Swanson, R.A. 1994, Analysis for Improving Performance: Tools for Diagnosing Organizations & Documenting Workplace Expertise, The Performance Diagnosis Process: 44‐66, San Francisco, USA: Berrett‐Koehler. Timmons, J.A. & Spinelli, S. 2007, New Venture Creation: Entrepreneurship for the 21st Century (7th ed.), The Entrepreneurial Mind for an Entrepreneurial Society: 1‐47, New York, USA: McGraw‐ Hill.
49 | P a g e
Lampiran 1A. Bagan Struktur Organisasi PT. Sarana Jabar Ventura
Lampiran 2A.1. Proses Bisnis PT. Sarana Jabar Ventura
Lampiran 2A.2. Detail Proses Seleksi dari Proses Bisnis
Lampiran 2A.3. Detail Proses Evaluasi dari Proses Bisnis
Lampiran 2B. Metodologi Penelitian
Lampiran 2C. Hasil Wawancara dengan Perusahaan Pasangan Usaha I. Enterepreneur: Bpk. James Irawan 1. Nama Perusahaan PT. Daya Mitra Sejahtera Jl. Pasir Impun No 36A Bandung, 40194 2. Status hukum perusahaan: Perseroan Terbatas 3. Sejarah berdirinya perusahaan Latar belakang entrepreneur merupakan lulusan Teknik Elektro. Pada tahun 1992 membuka usaha pemeliharaan dan perbaikan telekomunikasi, namun dikarenakan perkembangan teknologi telekomunikasi yang begitu cepat mengakibatkan perbaikan alat telekomunikasi menjadi lebih mahal dibandingkan dengan mengganti alat tersebut dengan alat baru, sehingga pada tahun 2000 perusahaan ini ditutup dan pada tahun 2001 beralih menjadi perbaikan trafo PLN. Usaha perbaikan trafo PLN ini berjalan hingga saat ini dikarenakan teknologi trafo yang lebih sederhana dan tidak berkembang secara pesat. Pada tahun 2003 enterepreneur ini melihat peluang baru yaitu pengadaan kendaraan untuk PLN dan masih berjalan hingga saat ini. 4. Visi dan Misi Perusahaan Visi
: Menjadi perusahaan transportasi kelas dunia
Misi
: Mengembangkan relasi bisnis
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan a. Proses produksi •
Mengadakan kendaraan melaui proses leasing kendaraan ke perusahaan leasing.
•
Dikirimkan ke lokasi kantor PLN yang membutuhkan kendaraan.
b. Proses distribusi •
Distribusi kendaraan ke seluruh PLN di Jawa Barat.
•
Untuk perbaikan kendaraan wilyah Bandung dikerjakan sendiri, sedangkan untuk perbaikan kendaraan wilayah luar Bandung dilakukan di bengkel mitra yang telah ditentukan.
c. Proses pemasaran •
Product : kendaraan sebanyak 160 mobil
•
Price : lebih tinggi dibandingkan leasing ke perusahaan leasing
•
Place : Jawa Barat
•
Promotion : Word of Mouth
•
Konsumen hanya PLN
•
Customer Relation Management dengan hubungan relasi bisnis
d. Proses sumber daya manusia •
12 orang pegawai (8 staff + 4 umum)
•
Sistem kepegawaian berdasarkan keahlian
e. Proses keuangan •
Kontrak kerja sama dengan PLN dilakukan per tahun umumnya sampai dengan lima tahun
•
Down Payment ke perusahaan leasing dilakukan oleh PT. Daya Mitra Sejahtera
•
Cicilan dan biaya pemeliharaan dibebankan pada PLN melalui biaya sewa per bulan
•
Keuntungan diperoleh dari penjualan kembali kendaraan setalah 3 tahun
7. Inovasi Perusahaan Karena entrepreneur melihat industri sewa kendaraan ini akan menurun maka dalam 3 tahun mendatang akan ditutup dan beralih ke bisnis sekolah golf 8. Strategi Perusahaan •
Keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor Kenal dengan PLN cukup baik baik secara perorangan maupun birokrasi PLN
9. Bagaimana mengetahui SJV Referensi dari Bank, alasan persyaratan lebih mudah dari Bank II. Enterepreneur Bpk. Slamet Rahardjo 1. Nama Perusahaan CV. Putri Segar Jl. Bukannagara II No. 53 Lembang, PO BOX 8446 2. Status hukum perusahaan : Perseorangan Berminat menjadi Perseroan Terbatas dikemudian hari 3. Sejarah berdirinya perusahaan Enterpreneur merupakan lulusan guru yang berasal dari Kota Madiun. Dikarenakan tidak memiliki pengalaman kerja dibidang lain, entrepreneur ini mencoba memulai bisnis pangan. Diawali pada tahun 1989, entrepreneur ini datang ke Lembang dan memulai usahanya. Pada tahun 1993, Ia mengaktakan usahanya dengan nama Putri Segar namun masih dalam bentuk perseorangan, kemudian dijadikan bentuk CV pada tahun 1994. Kemudian usahanya berkembang berkat kerja keras entrepreneur tersebut hingga kini memiliki cabang di Kota Malang dan sedang merintis cabang baru di Bali.
4. Struktur organisasi
5. Proses bisnis perusahaan a. Proses produksi •
Mengumpulkan berbagai macam sayuran dari petani (50% dari daerah Lembang dan sisanya dari Pangalengan, Cipanas, Cianjur)
•
CV. Putri Segar melakukan pencucian sayur, pemilihan sayur (grade A untuk supermarket, grade B untuk restaurant dan grade C untuk pasar tradisional) dan melakukan packaging
•
Distribusi ke Carrefour, hotel, restaurant, PT Bonekom, Kapal penangkapan ikan, dan supermarket lainnya.
b. Proses distribusi •
Lokasi distribusi ke Bandung, Jakarta, Surabya, dan Bali.
•
Melakukan sistem kontrak dengan Carrefour.
c. Proses pemasaran •
Product : Sayuran
•
Place : Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Bali
•
Price : Sesuai kontrak dengan Carrefour
•
Promotion : Word of mouth, ikut pameran UKM
d. Proses sumber daya manusia •
Jumlah pegawai 12 orang staff & 58 orang freelance (Cuci, Sortir, package, supir)
•
Training 3 bulan untuk bagian sortir dan 10 sampai 15 hari untuk bagian lainnya
•
Penerimaan pegawai melalui koran untuk bagian staff dan orang daerah setempat untuk bagian freelance.
e. Proses keuangan •
Sistem pembayarkan ke petani dengan cara tunai sedangkan sistem pembayaran dengan Carrefour dengan pembayaran mundur 1 bulan.
6. Ekspansi Bisnis Sedang mengembangkan cabang baru di Bali 7. Strategi Perusahaan •
Keunggulan perusahaan dibandingkan competitor Kualitas, kemampuan pengadaan, dan kelengkapan barang
•
Strategi perusahaan untuk menang dari competitor Adanya kerja sama dan saling membantu antara petani dan CV. Putri Segar
8. Bagaimana mengetahui SJV Dari teman dan koran, alasan tidak dapatk pinjaman dari Bank
III. Entrepreneur Bpk. Yusuf Tojirin 1. Nama Perusahaan PT. Elco Indonesia Sejahtera Jl. Gagak Lumayung No 197 Sukaregang, Garut 2. Status hukum perusahaan : Perseroan Terbatas 3. Sejarah berdirinya perusahaan Diawali dengan pembuatan kulit secara tradisional di rumah entrepreneur pada tahun 1992, ia mulai memproduksi 100 lembar kulit hanya dengan mengandalkan peralatan sewaaan dan pada tahun 1995 mengembangkannya pada pasar yang lebih luas yaitu ke Bandung dan Bali. Pada tahun 2006, menjadi Perseroan Terbatas dan mempunyai 5 retail di Bali, 1 retail di Jogja dan 1 retail di Garut. 4. Visi dan Misi Perusahaan Melayani kebutuhan konsumen industri dan end user garment, gloves, dan aneka kerajinan barang dari kulit kecil. Berkomitmen dalam menciptakan produk yang berkualitas tinggi. 5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan a. Proses produksi •
90% bahan baku merupakan kulit domba dan 10% adalah kulit sapi.
•
Pasokan bahan baku kulit dari pemasok besar dengan kapasitas pengiriman 5000 lembar per minggu. Selain itu juga membina peternak domba untuk memasok kulit.
•
Kulit mentah diolah sehingga bulunya menjadi hilang dengan cara diasamkan, lalu melalui proses penyamakan dengan menggunakan krom. Kemudian kulit diwarnai melalui proses dying dan proses peminyakan. Proses terakhir adalah proses finishing yaitu melapisi kulit dengan bahan lain agar menjaga warna dan tahan terhadap goresan.
•
Kulit yang sudah jadi kemudian dipilah berdasarkan kualitasnya untuk persiapan pengiriman
b. Proses distribusi •
Bahan kulit yang sudah jadi didistribusi ke berbagai tempat seperti Bandung, Garut, Jogja dan Bali untuk kemudian diprodukasi menjadi jaket, tas, sepatu, dan sarung tangan oleh produsen lain yang memerlukan.
•
Untuk pengiriman ke Bali dilakukan melalui ekspedisi setiap hari dengan rata‐rata pengiriman 70.000 ft2.
c. Proses pemasaran •
Product : Bahan kulit
•
Place : Jawa Barat, Jogja, Bali
•
Price : Dengan warna standar, untuk grade AB berkisar antara 12 – 14 ribu, untuk grade CD berkisar antara 10 ribu, dan
untuk afkir 7 ribu. Untuk warna khusus lebih mahal 1.5‐ 2 kali warna standar. •
Promotion : relasi dan word of mouth
d. Proses sumber daya manusia •
Jumlah pegawai 2 orang manajer, 47 orang produksi, 9 orang marketing
•
Penggajian mengacu pada UMR, selain itu gaji disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.
•
Penerimaan pegawai melalui koran dan radio dengan seleksi selama 3 hari
7. Inovasi Perusahaan Untuk garment belum dilakukan inovasi, namun untuk sarung tangan sudah dilakukan inovasi untuk tahan terhadap air. Perusahaan sudah melakukan inovasi untuk bahan kulit tahan api namun belum mendapatkan tanggapan dari pasar. 8. Ekspansi Bisnis Pengembangan untuk produk‐produk kulit yang diminati pasar. 9. Strategi Perusahaan Keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor
•
Produk mempunyai kualitas yang baik (standar Internasional)
•
Menggunakan teknologi yang lebih modern
•
Kulit tidak susut
•
Produksi mengikuti standar internasional
IV. Entrepreneur Dina Febri Cahyani 1. Nama Perusahaan CV. 2Niq Jl. Cikaso No. 22, Bandung 2. Status hukum perusahaan : CV 3. Sejarah berdirinya perusahaan Dina Febri Cahyani, yang sebelumnya mengenyam pendidikan senirupa di STISI Bandung dengan mengambil jurusan desain produk, telah keluar dari pekerjaan sebelumnya sebagai perancang busana di rumah produksi baju muslim Saffira. Awal mula kewirausahaannya dikarenakan pada saat bekerja sebagai perancang busana, kerap kali ia diminta oleh orang‐orang untuk merancang suatu busana, yang tak lama kemudian hubungan pun berlanjut sampai dengan tahap produksi atau menjahit. Dari hasil menabung ia dapat membeli satu mesin jahit yang kemudian berkembang menjadi tiga mesin jahit karena mulai meningkatnya pemesanan baju. Pada saat menganalisa perkembangan pasar, ia sadar bahwa ada suatu peluang yang pada waktu itu belum dirambah, yakni baju kaos untuk kaum Muslimah, kini CV. 2Niq hanya memproduksi kaos untuk kaum Muslimah sejak dua tahun yang lalu. 4. Visi dan Misi Perusahaan Visi
: Menjadi perusahaan yang dijadikan sebagai trendsetter.
Misi
: Memberikan layanan yang terbaik dan mencoba untuk mengerti kemauan konsumen.
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan a. Proses distribusi •
Sistem distribusi yang dijalankan adalah dengan sistem keagenan, maksudnya adalah untuk kondisi sekarang ini CV. 2Niq sering dimintai sebagai supplier untuk perusahaan lain di pulau Jawa ataupun di luar pulau Jawa, jadi bagi agen yang memesan ke CV. 2Niq akan mendapat diskon sebanyak 20% sampai dengan 40%, hal ini dilihat dari frekuensinya dalam memesan, dan diskon itu lah yang akan menjadi keuntungan bagi para agennya, jika seorang agen mempunyai banyak pelanggan maka agen tersebut akan mendapat keuntungan yang banyak pula.
•
Selain memasok perusahaan‐perusahaan kecil, CV. 2Niq juga memasok perusahaan berskala besar yaitu perusahaan baju muslim Saffira, perusahaan baju Saffira ini mempunyai 13 outlet yang tersebar di Indonesia, dan CV. 2Niq juga bertindak sebagai supplier untuk perusahaan Safco (Anak perusahaan Saffira). Untuk mencegah rancangan Saffira tidak dicuri oleh orang lain, CV. 2Niq berkomitmen dan juga menulis perjanjian mengenai hal tersebut, dimana salah satu
klausulnya adalah rancangan untuk Saffira tidak boleh dijual setelah tiga bulan. b. Proses pemasaran •
Product : Baju kaos untuk Muslimah
•
Place : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan
•
Price : Harga menengah antara Rp. 99,000,‐ sampai dengan Rp. 269,000,‐
•
Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of mouth, mengikuti forum‐forum di Internet, mengiklankan di Internet via IndoNetwork dan relasi‐relasi dari tempat kerja, dan mengikuti pameran‐pameran di pusat‐pusat perbelanjaan kota Bandung maupun di kota Jakarta.
•
Segmentation : Yang dipilih adalah Keluarga
•
Target : Ibu muda berumur 24 tahun ke atas.
•
Positioning : Sebagai spesialis baju kaos muslim katun dengan harga menengah.
c. Proses sumber daya manusia •
Jumlah pegawai CV. 2Niq mempunyai 26 orang pegawai yang komposisinya adalah : 15 orang penjahit; Satu orang tukang potong; Satu orang tukag pola bahan; Satu orang tukang obras; Satu orang bagian keuangan; Satu orang bagian marketing; Satu orang mandor; dan Lima orang bagian finishing (termasuk packaging).
•
Untuk sistem penggajian CV. 2Niq memperhatikan dari jenis pekerjaan. Untuk bagian produksi diberi upah dari apa yang dihasilkan setiap potongnya, yang besarnya tergantung
dari posisinya. Untuk bagian marketing sedikit berbeda, pemberian upahnya dengan berupa bagi hasil 15% dari total penjualan bersih bulanan. Sedangkan untuk bagian keuangan diberlakukan gaji tetap, hal ini karena bagian keuangan mengerjakan rutin laporan keuangan setiap ada pengeluaran dan pemasukan. Proses penerimaan tenaga kerja banyak dilakukan dengan referensi dari para pegawainya dan diberikan pelatihan sesuai dengan posisi dimana ia akan ditempatkan. 7. Inovasi Perusahaan Inovasi yang dilakukan oleh CV. 2Niq hanya sebatas inovasi rancangan dalam membuat busana muslim, selain itu dengan bekerja sama dengan salah satu pabrik kain, CV. 2Niq dapat melakukan inovasi pada bahan dasar kain dan warna bahan dasar. 8. Ekspansi Bisnis Untuk masa datang, CV. 2Niq mempunyai rencana untuk membuka outlet sendiri dan juga berencana untuk melakukan franchising perusahaannya. 9. Bagaimana mengetahui SJV Alasan CV. 2Niq meminta bantuan dana ke PT. Sarana Jabar Ventura adalah karena kekurangan modal untuk biaya operasional. Jika terjadi pemesanan baju dalam jumlah yang sangat banyak CV. 2Niq tidak mempunyai dana untuk membiayai operasional produksinya tersebut, sehingga mengajukan bantuan ke PT. Sarana Jabar Ventura
untuk mendanainya. Permohonan bantuannya ini hanya bersifat sebatas per‐project, jadi jika ada pemesanan dalam jumlah banyak yang operasionalnya tidak dapat ditanggung oleh CV. 2Niq maka perusahaan ini baru akan memohon bantuan dana. PT. Sarana Jabar Ventura dipilih oleh CV. 2Niq sebagai lembaga bantuan modal karena dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan bank dimana CV. 2Niq pernah mengajukan kredit. Pembagian hasilnya sendiri dinilai lebih ringan dengan adanya bunga tetap dan juga proses pengajuannya dianggap lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan bank. V. Entrepreneur H. Momon Achman 1. Nama Perusahaan PT. Galaxy Travel Desa Sindangsuka RT 04/01 Kec. Luragung, Kab. Kuningan 2. Status hukum perusahaan : Perseroan Terbatas 3. Sejarah berdirinya perusahaan Sejarah berdirinya PT. Galaxy Travel ini tidak lepas dari peranan H. Momon Achman dalam melihat peluang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Bapak Momon ini melihat bahwa mayoritas penduduk Kuningan ini merantau ke kota Jakarta, sebagian menjadi buruh pabrik, berdagang, ataupun menjadi pekerja kantoran. Karena banyaknya warga Kuninan yang berdagang di Jakarta maka tidak
sedikit orang yang bepergian ke Jakarta dengan membawa banyak barang. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk penumpang jika harus naik turun bis, oleh karena itu untuk memfasilitasi warga Kuningan, khususnya warga Kabupaten Kuningan, pada tahun 1997 Galaxy Travel berdiri dengan membeli 20 unit mobil Mitsubishi L300 dan Isuzu Elf, dimana pada pembelian awalnya menggunakan pinjaman bank dan menggunakan jasa leasing. Galaxy Travel mempunyai keunggulan sebagai first mover advantage dan untuk memberikan layanan yang terbaik Galaxy Travel memberikan service jemputan door‐to‐door. Galaxy Travel terus berkembang hingga mencapai 48 unit mobil dan di tahun 2004 Galaxy Travel ini resmi menjadi badan hukum Perseroan Terbatas. Pada tahun 2005 Galaxy Travel mengajukan proposal permohonan kepada PT. Sarana Jabar Ventura untuk mengambil alih pembayaran cicilan kendaraan. 4. Visi dan Misi Perusahaan Visi
: Menjadi perusahaan transportasi terbesar di Jawa Barat.
Misi
: Memberikan layanan yang terbaik dan mencoba untuk mengerti kemauan konsumen
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan a. Proses pemasaran •
Product : Jasa Transportasi
•
Place : Kuningan, Luragung, Cilimus, Majalengka, Cirebon, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor
•
Price : Harga menengah antara Rp. 75.000,‐ sampai dengan Rp. 90.000,‐
•
Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of mouth, poster‐poster di warung‐warung di sekitar Jabotabek dan Kuningan, radio lokal di Kuningan, spanduk‐spanduk, kartu nama, pamflet, dan kartu nama
•
Segmentation : Warga Kuningan
•
Target : Warga kabupaten Kuningan yang bepergian ke Jakarta
•
Positioning : Sebagai perusahaan transportasi door‐to‐door
•
Sistem marketing yang dijalani pada awalnya adalah dengan berupa word of mouth, penempelan poster‐poster di warung‐ warung, mengiklankan pada radio lokal dan bioskop lokal yang ada di Kuningan. Selain itu, PT. Galaxy Travel bekerja sama dengan agen‐agen yang ada di Kuningan, dimana setiap ada konsumen yang memakai jasa PT. Galaxy Travel atas bantuan dari suatu agen, maka agen tersebut akan mendapat fee. Selain bekerja sama dengan agen‐agen di Kuningan Galaxy Travel juga bekerja sama dengan agen‐ agen perjalanan di Jakarta yang pada umumnya agen‐ agennya ini juga berasal dari Kuningan.
b. Proses sumber daya manusia •
Jumlah pegawai PT. Galaxy Travel mempunyai 26 orang pegawai yang komposisinya adalah : 44 orang supir dengan sistem pembagian waktu, satu unit kendaraan dua orang supir; Satu orang bagian operasional; Satu orang bagian keuangan; Satu orang bagian personalia; Tiga orang bagian teknik sebagai montir; Satu orang bagian teknik sebagai pengawas spare‐part mobil; Satu orang bagian teknik sebagai pengawas gudang.
•
Untuk sistem penggajian PT. Galaxy Travel membedakan sistemnya antara supir dan bagain yang lainnya. Untuk supir akan diberikan sistem persentase sebesar 30% dari setoran bersih. Sedangkan bagian lainnya diberikan gaji tetap per bulan namun dengan melihat posisi dari pegawai tersebut dan lamanya pekerja mengabdi pada perusahaan. Selain gaji PT. Galaxy Travel juga memberikan insentif lainnya, seperti tunjangan jabatan. Proses perekrutan sendiri hanya dilakukan dengan berdasarkan referensi dari pegawai dan setelah itu akan diberikan pelatihan yang sesuai dengan posisi yang akan ditempatinya.
7. Inovasi Perusahaan Inovasi yang dilakukan oleh PT. Galaxy Travel hanya berupa inovasi dalam penentuan rute baru, dengan awal keberangkatan dari Kuningan.
8. Ekspansi Bisnis Untuk masa datang, PT. Galaxy Travel berkeinginan untuk memperbaharui armada yang ada dan juga berkeinginan untuk membuka rute baru untuk mememuaskan masyarakat Kuningan. 9. Bagaimana mengetahui SJV Alasan PT. Galaxy Travel bekerja sama dengan PT. Sarana Jabar Ventura yaitu karena prosesnya yang mudah dan birokrasinya yang tidak rumit. Selain itu bunganya yang dianggap ringan dibandingkan dengan bank. VI. Entrepreneur Acep Nurjaman 1. Nama Perusahaan CV. Cahaya Abadi Jl. Jati No. 97 RT 04/06 Kel. Pasir Biru, Kec. Cibiru Bandung 2. Status hukum perusahaan : CV 3. Sejarah berdirinya perusahaan Acep Nurjaman, dahulunya adalah pekerja di pabrik sepatu PT. Primarindo di Bekasi, dan ia telah bekerja cukup lama untuk mengetahui dan mempelajari industri sepatu dari berbagai aspek. Pada awalnya, Bapak Acep melihat peluang dengan melihat perilaku organisasi tempat ia bekerja, dimana untuk memproduksi aksesoris sepatu selalu diberikan kepada pihak ketiga (outsource). Melihat peluang tersebut sedikit demi sedikit Bapak Acep menabung untuk
membeli mesin untuk pengerjaan aksesoris tersebut. Setelah semua peralatan dan empat mesin yang dibelinya telah terkumpul, Bapak Acep mengundurkan diri dari pekerjaannya di pabrik dan memutuskan untuk membuka usaha dibidang industri aksesoris sepatu dan tas diawal tahun 2007. Bekal yang dimilikinya adalah pengalaman, pengetahuan, peralatan, relasi‐relasi atau kerabat‐ kerabat dari tempat ia bekerja, dan mesin‐mesin yang dimilikinya. Setelah itu Bapak Acep mengajukan permohonan modal ke PT. Sarana Jabar Ventura untuk membiayai tempat produksinya dan juga membiayai biaya operasional untuk produksi. Pada saat pengajuan modal ini juga Bapak Acep mendirikan CV. Cahaya Abadi hal ini guna memenuhi anjuran yang diberikan PT. Sarana Jabar Ventura. 4. Visi dan Misi Perusahaan Visi
: Menjadi perusahaan aksesoris sepatu yang besar
Misi
: Memperhatikan kebutuhan konsumen, memberikan layanan yang terbaik, dan menciptakan hubungan dua arah dengan konsumen
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan a. Proses pemasaran •
Product : Pembuatan aksesoris untuk sepatu, tas, sarung tangan, dan topi
•
Place : Pulau Jawa
•
Price : Harga menengah, terjangkau oleh pengerajin sepatu home industry
•
Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of mouth, menyebarkan brosur di tempat pengerajin sepatu home industry, relasi dari tempat kerja, dan menyimpan contoh‐contoh hasil karyanya di pabrik‐pabrik sepatu maupun di pengerajin sepatu home industry.
•
Segmentation : Industri Sepatu
•
Target : Pabrik sepatu dan pengerajin sepatu dan tas home industry yang memerlukan aksesoris sepatu
•
Positioning : Sebagai spesialis pembuat aksesoris sepatu dan tas berkualitas pabrik.
•
Sistem marketing yang dilakukan pada awal berdirinya usaha ini adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi yang dilakukan adalah negosiasi dengan tempat dimana Bapak Acep ini pernah bekerja, karena hubungan yang baik maka sebagian pesanan untuk pembuatan aksesoris diberikan ke CV. Cahaya Abadi, yang akhirnya pesanan dalam jumlah banyak dilayani oleh CV. Cahaya Abadi.
•
Selain sebagai pemasok aksesoris sepatu untuk pabrik sepatu, Bapak Acep juga sempat berkeliling ke setiap pengrajin‐pengrajin
sepatu
home
industry
untuk
menawarakan jasanya. Caranya dengan memberikan brosur, memberikan sample hasil karyanya, dan membina hubungan dengan para pengrajin tersebut. b. Proses sumber daya manusia •
Jumlah pegawai CV. Cahaya Abadi memperkerjakan 20 orang pegawai diantaranya adalah : Satu orang bagian setting film; Tiga orang bagian pensablonan; Satu orang bagian pencampuran warna; Delapan orang operator mesin emboss; Dua orang administrasi; Lima orang bagian umum.
•
Untuk sistem penggajiannya sendiri dengan berdasarkan posisi masing‐masing dan pengalaman kerja, serta keahlian yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Untuk perekrutan pegawai sendiri dilakukan atas dasar referensi dari relasi‐ relasi dan juga mengajak relasi yang ingin bergabung dengan CV. Cahaya Abadi namun yang keahliannya sesuai dengan keperluan CV. Cahaya Abadi.
7. Inovasi Perusahaan Inovasi dalam industri ini hanya sebatas pemberian material yang lebih baik dan tahan lama. Untuk design biasanya sudah ditentukan oleh pihak konsumen dan CV. Cahaya Abadi tinggal mengerjakan sesuai dengan design yang diberikan oleh konsumen. 8. Ekspansi Bisnis CV. Cahaya Abadi ini mempunyai keinginan untuk melebarkan sayapnya dengan melayani lebih banyak home industry.
9. Bagaimana mengetahui SJV Alasan meminta bantuan kepada PT. Sarana Jabar Ventura adalah antara lain karena pada waktu itu Bapak Acep baru saja akan memulai usahanya, sehingga membutuhkan modal untuk biaya operasional dan pembangunan tempat. Bapak Acep melihat dengan bekerja sama dengan PT. Sarana Jabar Ventura dianggap lebih menguntungkan, birokrasinya dianggap lebih mudah dibandingkan dengan bank. VII. Entrepreneur Bpk. Abdul Sobur Nama Perusahaan Al Ihsan Kriya Nusantara Jl. Cibiru Hilir Komp. Mekar Biru Kav 194 RT 01/07, Cibiru Bandung Seni menjadi bisnis yang menguntungkan sudah banyak contohnya. Tapi khusus seni yang ini agak unik. Adalah Al Ihsan Kriya Nusantara, perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan khas Islam, yang berkedudukan di Bandung. Pemiliknya, Abdul Sobur, jebolan strata 2 ITB Seni Rupa, yakin bahwa masyarakat Indonesia menyukai seni yang bernapaskan Islam sebab sesuai dengan akar budaya masyarakat yang mayoritas Islam. “Tidaklah berlebihan jika di tengah‐tengah kehidupan sebagai masyarakat muslim, hadir suatu karya seni yang bercitra Islami sebagai media yang dapat mengingatkan akan kehadiran nilai spritual Islam dalam setiap dimensi kehidupan kita,” ujar Sobur di hadapan para mahasiswa Fakultas Ekonomi UI yang mengadakan kunjungan ke bengkel kerjanya di kawasan Cibiru, Bandung.
Dikisahkan, ketika sebelum krisis moneter, karyawannya mencapai 100 orang. Kala itu konsentrasinya pada arsitektur bergaya Islam yakni membangun dan mendesain mimbar masjid dan arsitektur bergaya Islam lain. Banyak masjid yang sudah dipercantik Sobur dan kawan‐kawannya. Begitu juga rumah‐rumah pribadi yang ingin dibuatkan pintu‐pintu bergaya Arab atau lampu gantung khas Timur Tengah. Tapi akibat krisis tersebut, keberuntungannya mulai sedikit pudar. Untuk dapat survive, Sobur berpikir untuk segera melakukan penyesuaian usaha. Akhirnya, dia membuat kotak‐kotak kayu dengan hiasan kuningan yang ternyata laku keras. Walau karyawannya kini tinggal 80 orang, order yang bertubi‐tubi itu dikerjakan dengan sungguh‐sungguh. “Kami mendapat order 75 persen dari korporat dan Istana Negara,” ujarnya. Menurut pengakuannya, omset tahun lalu mencapai angka yang cukup fantastis yakni Rp 3,5 miliar. Ini, suatu bukti konkret bahwa produk yang bernafaskan Islam cukup digemari, bukan cuma oleh bangsa sendiri tapi bangsa lain. Tidak banyak produknya yang diekspor, namun di negara sesama ASEAN, Arab Saudi, dan Jerman, produknya sudah terserap. Yang menjadi kebanggaannya, saat ini perusahaannya sedang menggarap 5 unit kotak kayu pesanan Presiden Megawati untuk diberikan kepada duta besar atau kepala negara asing sebagai suvenir. Al Ihsan Kriya Nusantara sambungnya, adalah realisasi dari komitmen pendirinya untuk mewujudkan idealisme seni yang bernafaskan Islam. Perusahaan ini didirikan tahun 1993 yang mulanya bergerak di bidang rancang bangun eksterior dan interior bercitra Islam, seperti masjid, hotel, kantor, rumah tinggal, dan sebagainya. Modal awalnya sekitar Rp 14 juta. Pertumbuhannya naik sampai dengan 50 persen pada 1998. Tapi kini Al Ihsan memproduksi produk seni dan kriya untuk konsumen pasar lokal dan ekspor. Diakui, pesaing yang terjun di
bisnis serupa cukup banyak. Namun dia tak khawatir sebab desain Al Ihsan memiliki kekhasan yang tak bisa ditiru. Sobur
dalam
pengerjaannya
mengutamakan
detil
dan
kesempurnaan. Para pesaingnya tambahnya, kurang menguasai estetika (seni) dan teknik electro platting. Teknik ini menimbulkan efek timbul pada permukaan logam (kuningan). Dengan ilmu dan rasa seni yang dikuasainya, hasil akhirnya memang jauh berbeda dengan para pesaingnya. Begitu juga kayu yang dipakai sebagai bahan pembuat kotak juga pilihan. “Saya selalu memakai kayu jati bekas yang terbukti tidak akan berubah atau menyusut,” ucapnya. Untuk menjalankan roda perusahaannya agar tetap langgeng, perusahaan ini memiliki tiga bidang yakni bidang perencanaan dan litbang; produksi; dan trading craft. Sobur tampak bersemangat ketika menguraikan bidang perencanaan dan litbang ini. Tim ini katanya, bertugas dan bertanggungjawab untuk menghasilkan ide serta perancangan karya sesuai dengan tuntutan pasar. Dalam melakukan perancangan karya tersebut, tim diarahkan dan dipandu oleh para senior yang memahami kaidah‐kaidah dan estetika seni Islam secara komprehensif sehingga tim ini mampu menghasilkan kualitas karya yang layak dipasarkan. Bidang ini terdiri dari 7 orang praktisi yang ahli di bidangnya, yaitu ahli seni arsitektur, interior, produk dan ahli ornamentasi. Bidang produksi sambungnya, bertugas melakukan implementasi desain dengan target menghasilkan kualitas pengerjaaan teknis yang optimal. Bidang ini diutamakan memiliki keunggulan kompetitif pada kemampuan craftmanship‐nya sehingga bisa menunjang kualitas desain yang diharapkan. Bidang ini, menurutnya, terdiri