PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM POKOK BAHASAN MENGARANG MELALUI MEDIA GAMBAR KOLASE DI MI AINUL YAQIIN PARUNG JAYA TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
oleh
MARIYANIH 1811018300084
PROGRAM PGMI DUAL MODE SISTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014
ABSTRAK
Mariyanih, Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan mengarang melalui media gambar kolase di MI Ainul Yaqiin Parung Jaya, Tangerang, program studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan sendiri. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ainul Yaqiin Parung Jaya yang berjumlah 18 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan strategi kooperatif learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif yang berbentuk penugasan, tes objektif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa, sedangkan untuk mengetahui proses pembelajaran digunakan lembar observasi dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi kooperatif learning. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar kolase dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan mengarang, siswa kelas III MI Ainul Yaqiin Parung Jaya Tangerang.
Kata kunci: Peningkatan, mengarang dan media gambar kolase.
iii
ABSTRACT
Mariyanih, Improvement of study Indonesia Language results in the subject write with the medium of collage picture. in MI AINUL YAQIIN Parung Jaya, Tangerang Faculty of Tarbiyah and teaching, State University of Syarif Hidayatullah, Jakarta. This research aims to improve study Indonesia Language results, write with the medium of collage picture. The subject of this research is the grade III MI Ainul Yaqin parung jaya, which totaled 18 people. The method used in this research is classroom action research with cooperative learning strategy. The instrument use in this research is objective test and observation. From the results of this research can be conclude that applying of medum collage picture can improve results of Indonesia Language learning in the subject write in grade III MI Ainul Yagiin Parung Jaya, Tangerang
Key words: improved, write and medium of collage.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang telah membawa manusia menuju jalan kebenaran. Beserta keluarga dan sahabatnya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini, namun atas pertolongan dan bimbingan Allah Swt serta motivasi dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
dalam
Pokok Bahasan Mengarang Melalui Media Gambar Kolase di Kelas III Semester II MI Ainul Yaqiin Parung Jaya, Tangerang, Tahun Pelajaran 2013/2014 ini dapat diselesaikan oleh penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya: 1. Nurlena Rifai, Ph.D, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Fauzan, M.Pd, selaku ketua jurusan PGMI UIN Syarif Hidayatullah 3. Dindin Ridwanuddin, M.Pd, sebagai koordinator DMS PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Dra. Hindun, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang selama ini membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. 5. Seluruh dosen dan staf pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khusunya di Jurusan PGMI (Pendidikan Guru MI) yang telah memberikan bantuan dan dukungannya.
v
6. Samsu Romli, S.T, selaku kepala sekolah MI Ainul Yaqiin Parung Jaya, Tangerang 7. Segenap pimpinan dan staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis, suami tercinta yang selalu mendampingi penulis serta memberikan motivasi yang besar dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan bagi penulis. 9. Sahabat-sahabat (Suheni, Ida, Yayat, Royani) dan seluruh sahabat jurusan PGMI yang telah memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah Swt membalas amal baik mereka. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca umumnya.
Jakarta, April 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAN KARYA SENDIRI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................
ii
ABSTRAK ...........................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .........................................................................
v
DAFTAR ISI .......................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
x
TAFTAR TABEL ...............................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................
3
C. Pembatasan Masalah ....................................................
4
D. Perumusan Masalah .....................................................
4
E. Tujuan dan Manfaat Peneltitian.....................................
4
LANDASAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ..........................................................
6
1.
Teori Belajar ...........................................................
6
2.
Teori Menulis .........................................................
7
a. Definisi Menulis .................................................
7
b. Penilaian Keterampilan Menulis .........................
8
c. Jenis-Jenis Menulis .............................................
9
1) Menulis Fiksi .................................................
9
2) Menulis Non Fiksi .........................................
10
d. Meningkatkan Keterampilan Menulis .................
10
vii
e. Teknik Menulis ...................................................
11
f. Tujuan dan Manfaat Menulis ..............................
12
g. Cara Menumbuhkan Keterapilan Menulis ...........
13
h. Rubrik Penilaian Menulis ....................................
14
3. Media Pembelajaran ..................................................
15
a. Definisi Menurut Para Ahli ...................................
15
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ............................
16
c. Manfaat Media Pembelajaran ................................
17
Kolase .....................................................................
19
a. Definisi Kolase ...................................................
19
b. Contoh Kolase ....................................................
20
c. Tata Cara Membuat Kolase ................................
22
B. Acuan Teori dan Kerangka Fikir Peneltian .....................
23
C. Bahasan Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan .................
23
D. Hipotesis Tindakan ........................................................
24
4.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................
23
B. Metode dan Desain Tindakan .........................................
23
C. Subyek/Partisipan Dalam Penelitian ...............................
28
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ....................
28
E. Tahap Intervensi Tindakan .............................................
28
F. Hasil Intervensi Tindakan ..............................................
30
G. Data Dan Sumber Data ..................................................
30
H. Instrumen Pengumpul Data ............................................
31
1. Instrumen ..................................................................
31
2. Instrumen nontes ........................................................
31
a. Angket ...............................................................
32
b. Observasi ...........................................................
32
c. Catatan Lapangan ...............................................
33
d. Dokumentasi ......................................................
34
viii
BAB IV
I. Teknik Pengumpul Data .................................................
34
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi .....................
35
K. Analisisi Data dan Interpretasi Data ...............................
35
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ...........................
36
DESKRIPSI ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah ..............................................................
38
1. Sejarah Berdiri .........................................................
38
2. Jumlah Guru ............................................................
39
3. Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 ................
41
4. Status Akreditasi ......................................................
41
B. Deskripsi Data .............................................................
41
1. Siklus 1 .....................................................................
42
a. Perencanaan ...........................................................
42
b. Pelaksanaan ...........................................................
42
c. Pengamatan ............................................................
43
d. Refleksi .................................................................
43
2. Siklus II a. Perencanaan ...........................................................
45
b. Pelaksanaan ...........................................................
45
c. Pengamatan ............................................................
46
d. Refleksi .................................................................
47
C. Analisis Data ...............................................................
48
1. Hasil Angket ..........................................................
48
2. Catatan Lapangan ..................................................
49
3. Hasil Observasi ......................................................
51
4. Dokumentasi ..........................................................
53
5. Nilai Tes Hasil Belajar ...........................................
55
D. Pembahasan dan Hasil Temuan ....................................
56
ix
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ........................................................................
58
B. Saran ..............................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
60
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Indikator Penilaian Mengarang ...………………………………….... 15 Tabel 3.1. Pengamatan Aktivitas Siswa ...…………………………………...…. 33 Tabel 3.2. Catatan Lapangan ...…………………………………………………. 34 Tabel 4.1. Keadaan Guru MI Ainul Yaqiin ……………………..……………… 40 Tabel 4.2. Jumlah Siswa Kelas I s.d. Kelas 6 MI Ainul Yaqiin Tahun Pelajaran 2013/2014 …………...…………………..………… 41 Tabel 4.3. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ………………. 45 Tabel 4.4. Rekap Hasil Test pada Siklus II …………………………………..… 48 Tabel 4.5. Persentase Ketertarikan Siswa Terhadap Mapel Bahasa Indonesia ………………….……………………….… 49 Tabel 4.6. Catatan Lapangan Siklus I ………………………………………….. 50 Tabel 4.7. Catatan Lapangan Siklus II …………………………………………. 51 Tabel 4.8. Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran Pada Siklus I ...…………………………………………………...….. 52 Tabel 4.9. Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran Pada Siklus II ..…………………………………………………...….. 53
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Kolase ……………………………………………………. 20 Gambar 3.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas ………………………………..… 25 Gambar 4.1. Foto Kegiatan Anak ……………………………………………… 54
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Angket Tertutup Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 3. Penghitungan Skor Observasi 4. Format Observasi Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar 5. Lembar Kerja Siswa 6. Materi Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, karena melalui pendidikan setiap manusia akan senantiasa mendasari setiap aktivitas kehidupannya dengan ilmu pengetahuan tersebut. Pendidikan berfungsi untuk membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya kearah yang lebih positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Bahasa Indonesia mempunyai payung hukum yang cukup kuat, antara lain Undang-Undang Dasar Negara 1945, Undang undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Di samping kedua undang-undang itu , ada tiga buah peristiwa yang melahirkan kesepakatan mengenai Bahasa Indonesia yaitu, gerakan kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda dan Seminar Politik Bahasa Indonesia.1 Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada setiap peserta didik, dari mulai tingkat SD sampai tingkat SMU, karena pengajaran Bahasa Indonesia dapat berfungsi untuk mempermudah peserta didik berkomunikasi dengan orang lain atau lingkungan sekitarnya. Pengajaran bahasa Indonesia juga bertujuan agar peserta didik terampil berbahasa lisan dan berbahasa tulisan.. Bahasa lisan dan bahasa tulis merupakan dua ragam bahasa yang sangat berbeda. Bahasa lisan dihasilkan oleh alat ucap dan unsur nonbahasa lainnya, 1
Abdul Chaer, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.14
1
2
sedangkan bahasa tulis dihasilkan dengan penggunaan lambang bahasa berupa tulisan. Bahasa lisan dikenal kali pertama oleh manusia ketika dia mendengar orang di sekitarnya berbicara, sedangkan bahasa tulis baru dikenal setelah anak mengenal peradaban. Ini menyiratkan bahwa ragam lisan dan tulis tidak dapat disamakan. Mengarang merupakan keterampilan berbahasa aktif, kemampaun puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah mampu menulis. Mengarang nerupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis atau tulisan juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan.2 Mengarang
merupakan
keterampilan
berbahasa.
Menulis
dan
mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama, karena menulis berarti mengarang (menyusun atau merangkai kata menjadi kalimat, menyususn kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks, yang mengusung pokok persoalan). Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan ter atur tentang suatu topik atau pokok bahasan.3 Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Kemampuan menulis secara formal memerlukan latihan dan bimbingan yang serius. Kemampuan menulis sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Karena dengan kemampauannya dalam menulis kita dapat mempersiapkan anak didik kita untuk menjadi seorang penulis yang handal, yang mampu menciptakan puluhan judul buku bahkan mungkin ratusan. Di kalangan pelajar atau peserta didik khususnya di tingkat SD atau MI bahkan sampai tingkat SMU, kemampuan mengarang siswa masih sangat rendah. Hal ini terbukti dari kurangnya buku hasil karya anak-anak, baik dari tingkat SD/MI sampai tingkat SMU. Hal ini mungkin saja terjdi karena 2
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di MI/SD, (Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013), h. 201 3 Lamuddin FInoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h, 234
3
kurangnya seorang guru melatih peserta didik untuk membuat karangan, sehingga ketika peserta didik diperintahkan untuk mengarang mereka sangat kebingungan mencari dan merangkai kata-kata. Untuk membuat siswa terampil dalam mengarang, maka sebaiknya harus sering melatih siswa-siswanya dalam membuat karangan. Selain latihan, metode dan media yang di gunakan guru dalam mengajarkan materi mengarang pada anak usia SD/MI juga harus diperhatikan. Dengan menggunakan metode yang bervariatif dan media yang menarik diharapkan pelajaran mengarang menjadi lebih mudah dan menyenagkan bagi anak-anak. Dengan media kolase ciptaan siswa sendiri, maka diharapkan siswa kelas III MI Ainul Yaqiin lebih tinggi hasil belajarnya, lebih utama dalam pokok bahasan “ menulis karangan sederhana “. Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
peneliti
mencoba
untuk
mengadakan pengajaran dengan melakukan penelitian dengan judul skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dalam Pokok Bahasan Mengarang Melalui Media Gambar Kolase”.
B. Identifikasi
Data yang diperoleh dari siswa kelas III MI Ainul Yaqiin tentang kemampuan menulis setelah dilakukan tes awal hanya 25 % dari jumlah siswa yang ada. Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan menulis siswa kelas III MI Ainul Yaqiin sangat rendah. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan sederhana. Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa fakta penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa, yaitu : 1.
Belum menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran.
2.
Belum menggunakan media yang menarik bagi siswa.
3.
Kesulitan siswa dalam membuat karangan sederhana.
4
4. Kurangnya pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah sebagai media pembelajaran secara optimal. 5. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang aktif dan kreatif.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang dikemukakan tidak menyebar luas dan rancu, maka pembahasan dalam ruang lingkup masalah dibatasi pada : 1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ainul Yaqiin Parung Jaya, Tangerang semester genap tahun ajaran 2013/2014 2. Mengarang yang meliputi fiksi dan non fiksi 3. Media yang meliputi: definisi, jenis dan manfaat
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah “Apakah media gambar kolase dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada pokok bahasan mengarang bagi siswa kelas III MI Ainul Yaqiin tahun pelajaran 2014/2015?”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan sendiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
5
1.
Manfaat teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bahasa Indonesia tentang media gambar kolase dalam pembelajaran mengarang bahasa Indonesia.
2.
Secara praktis Hasil penelitian ini dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
dalam pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis karangan sederhana. Bagi guru memberikan kontribusi kepada guru dalam upaya miningkatkan kreatifitas dalam mengajar seperti memanfaatkan bahan alam sebagai sumber beajar. Bagi sekolah, menambah daftar pustaka sekolah.
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Hakikat Menulis 1. Teori Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah maupun keluarganya sendiri. Skinner, berpendapat bahwa “Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. 1 Hintzman, “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”. Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dibatasi oleh tempat, ruang, waktu, dan usia. Kita bisa belajar di mana saja, kapan saja, bahkan dari siapa saja asalkan orang tersebut dapat memberikan pengetahuan yang membuat diri kita berubah dari h yang tidak tahu menjadi tahu, atau tidak bisa menjadi bisa. Travers, berpendapat ”Belajar mencakup perubahan yang relative permanen dalam tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan”.2 Gagne mengatakan “Belajar adalah suatu perubahan dalam waktu atau kemampuan manusia yang berlangsung selama suatu jangka waktu dan tidak sekedar proses pertumbuhan”.3
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010), h. 88 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011),h .7
3
6
7
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dari belajar adalah adanya suatu perubahan tingkah laku yang bersifat permanen yang disebabkan oleh pengalamannya.
2. Teori Menulis a. Definisi Menulis Pembelajaran menulis merupakan komponen penggunaan bahasa yang harus diajarkan di sekolah. Hal itu tersurat pada tujuan Kurikulum 2006, yang berbunyi”Agar
peserta
didik
memiliki
keterampilan
sebagai
berikut:
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. Pada kurikulum 2004 kompetensi menulis yang diharapkan dari SD/MI adalah “dapat menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, memakai ejaan dan tanda baca, dan kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk”.4 Tujuan keterampilan menulis diarahkan pada tataran penggunaan sebagai berikut: (1) siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman dan perasaan secara tertulis dengan jelas; (2) siswa mampu menyampaikan informasi secara tertulis sesuai dengan konteks dan keadaan; (3) siswa memiliki kegemaran menulis; (4) siswa mampu memanfaatkan unsuunsur kebahasaan karya sastra dan menulis.
.
Pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian menulis yaitu sebagai berikut: 1.
Menulis adalah membuat huruf (angka dsb) dengan pena, melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang dan membuat surat dengan tulisan, mengarang di majalah, mengarang roman.
2.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang difahami oleh seseorang,
4
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRES, 2007) h. 115.
8
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa gambar itu. 3.
Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan.Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Berdasarkan
beberapa
pengertian
tentang
menulis
yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses dan aktivitas melahirkan gagasan, pikiran, perasaan kepada orang lain melalui media tulisan.
b. Penilaian keterampilan menulis Penilaian kemampuan menulis dapat dibuat dalam beberapa bentuk, diantaranya yaitu:5 1.
Tes Unsur-Unsur Kemampuan Menulis Bentuk tes ini hanya dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan kebahasaan atau teori-teori tentang menulis, yang termasuk bentuk tes unsure-unsur kemampuan menulis adalah: (tes ejaan dan tanda baca, tata bahasa, menyusun kalimat, teori paragraf, jenis karangan, dan sebagainya).
2.
Menulis Reproduksi Menulis reproduksi adalah bentuk asesmen menulis yang dihasilkan dari suatu rangsangan tertentu, kemudian dijadikan bahan dalam tulisan, yang termasuk dalam bentuk tes ini adalah: (tes menulis berdasarkan karangan visual, berdasarkan rangsang suara, dan menulis dengan rangsang buku).
3.
Menulis Produksi Menulis produksi adalah penilaian yang dihasilkan tanpa adanya suatu rangsangan, tapi disusun berdasarkan pada tujuan, bagian, bentuk,
5
Sri Wahyuni dan Abd. Syukur, Asesmen Pembelajaran Bahasa,(Bandung:PT Rafika Aditama,2012),h. 37.
9
atau jenis karangan tertentu, yang termasuk jenis tes produksi adalah:( tes menyusun paragraf, tes menulis dengan tema tertentu, tes menulis karangan bebas, tes menulis laporan,tes menulis surat dan sebagainya).
c. Jenis-Jenis Menulis 1. Menulis Fiksi Pembelajaran menulis fiksi perlu mendapat perhatian dari para guru SD/MI, karena mempunyai peranan penting dalam membantu siswa dalam mengembangkan daya khayaldan kecerdasan emosionalnya. Perkembangan kecerdasan intelektul harus dibarengi dengan perkembangan kecerdasan emosional, agar kelak mereka tidak hanya menjadi manusia yang cerdas otaknya saja, melainkan menjadi manusia yang arif dan bijaksana. Goleman mengatakan ”Bahwa untuk sekarang, yang sukses dalam kehidupan ini tidak hanya cerdas intelektual, yang sukses bisa berkarir dan bisa berlanjut hidup umumnya orang yang kecerdasan emosionalnya tinggi”.6 Mengarang fiksi pada hakikatnya menulis kreatif, yaitu menulis dengan maksud untuk mengungkapkan perasaan atau emosi, misalnya menulis puisi, cerpen novel dan drama. Dengan dilaksanakannya pembelajaran menulis fiksi di kelas 3 SD/MI, diharapkan siswa mampu mengungkapkan daya emosionalnya yang sesuai dengan lingkungan dan budaya tempat mereka tinggal. Di sekolah dasar kelas 3 SD/MI , pembelajaran mengarang fiksi diajarkan dengan pola bermain. Sapardi Djoko berpendapat bahwa “menulis atau mengarang adalah bermain-main”.7 Dengan demikian pembelajaran menulis atau mengarang sastra harus dikemas dalam permainan, agar siswa mengerjakannya dengan penuh kegembiraan.
2. Menulis Nonfiksi 6
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI Pres,2007), h. 137. 7 Sapardi Djoko Damono dalam Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI Pres,2007), h. 137
10
Secara teoretis, karya fiksi dapat dibedakan dengan karya nonfiksi, walaupun tentu saja pembedaan itu tidak bersifat mutlak. Karya fiksi bersifat khayalan dan karya nonfiksi bersifat empirik (logis atau nyata). Fiksi adalah tulisan yang dibangun berdasarkan khayalan pengarangnya. Nonfiksi adalah karangan yang dibangun berdasarkan kenyataan. Karangan nonfiksi dapat dibuktikan secara empiris. Yang termasuk kedalam tulisan nonfiksi adalah surat, iklan, pengumuman, naskah, pidato, laporan, dan lain-lain. Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari satu pihak ke pihak lain baik perorangan maupun organisasi. Menurut kepentingan pengirimnya surat dapat dibedakan dalam surat pribadi dan surat dinas. Iklan
sebenarnya
sama
dengan
pengumuman.
Iklan
adalah
pengumuman dari produsen dengan tujuan memberitahukan hasil produksinya. Iklan dapat juga diartikan sebagai suatu cara yang dipergunakan oleg seseorang atau suatu perusahaan dengan maksud memberitahukan sesuatu kepada umum, disertai dengan susunan kata yang menarik. Pidato adalah berbicara yang tujuannya untuk menyampaikan sesuatu dihadapan orang banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pidato dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, yaitu dengan menghafal naskah pidato, dengan membaca naskah pidato,menggunakan garis besar atau tanpa naskah. Laporan adalah suatu dokumen yang memuat informasi tertentu yang telah dikumpulkan dan disusun. Laporan bisa juga berupa keterangan tentang sesuatu yang sedang diteliti. Laporan bisa dilaporkan secara tertulis dan secara lisan.
d. Meningkatkan Keterampilan Menulis Sebuah tulisan dibentuk oleh paragraph-paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu haruslah merangkai, kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau
11
membentuk sebuah gagasan, sedangkan kalimat dibentuk oleh kata-kata. Selanjutnya paragraf dengan paragraf pun merangkai secara utuh membentuk sebuah wacana atau karangan yang memiliki tema yang utuh. Paragraf suatu karangan harus terdiri dari tiga komponen, yaitiu paragraf pembuka, paragraf pengembang dan paragraf penutup.8 Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kalimat adalah gabungan dari ungkapan atau frase. Kalimat yang digunakan dalam tulisan hendaknya berupa kalimat yang efektif. Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, yang merupakan kumpulan kalimat yang berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf sebagai bagian terkecil dari suatu karangan, maka isi, pesan, tema atau ide pokok dari paragraf harus relevan dan menunjang isi, pesan, tema dan ide pokok dari suatu karangan. Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu kesatuan, kepaduan dan pengembangan atau kelengkapan paragraf.
e. Teknik Menulis Untuk memudahkan menulis suatu karangan, maka penulis harus membuat sebuah kerangka tulis yang disebut kerangka karangan. Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu yang akan ditulis.9 Langkah-langkah untuk menyusun kerangka karangan adalah sebagai berukut: 1.
Merumuskan tema. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
2. Mengadakan
infentarisasi
topic-topik
bawaan
yang
dianggap
merupakan perincian dari esis atau pengungkapan maksud tadi. 8
Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.167 9 Gorys Keraf, Komposisi, (Jakarta: Nusa Indah, 1973), h. 134
12
3. Mengadakan evaluasi semua topik yang telah tercatat.
f. Tujuan dan Manfaat Menulis Seorang tergerak untuk menulis karena memiliki tujuan obyektif yang dapat dipertanggungjawabkan dihadapan pablik pembacanya.10 Adapun tujuantujuan tersebut yaitu: 1.
Menginformasikan Tujuan
pertama
dan
paling
utama
dari
menulis
adalah
menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa, agar pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru. 2.
Membujuk Melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap,
apakah menyetujui
atau
mendukung
yang
dikemukakan. Sebelum pada keputusan tersebut, maka seorang penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan gaya bahasa yang persuasif. 3. Mendidik. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Karena melalui tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah yang akhirnya akan menentkan perilaku seseorang. 4. Menghibur Fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media massa radio dan televise, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur pembacanya. Meskipun tidak semeriah hiburan di layar telepvisi, namun tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan ringan yang kaya dengan anekdot, cerita, dan pengalaman lucu bisa menjadi bacaan penglipur lara. Selain memiliki beberapa tujuan, menulis juga memiliki beberapa manfaat. Adapaun manfaat menulis diantaranya yaitu: 10
Hadiyanto, Membudayakan Kebiasaan Menulis, (Bogor: PT. Fikahati Aneska, 2011), h. 10
13
1. Otak menjadi cerdas Jika kita sering menulis berarti kita sedang mengasah otak kita. Otak yang sering diasah akan menjadi cerdas. Menulis juga menambah pengetahuan dan pengalaman yang dapat merubah pola piker dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. 2. Menghilangkan stress Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan dengan menulis, penulis terpaksa bernalar menghubungkan serta membandingbandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. 3. Dengan menulis, penlis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah. 4. Media penyimpanan Menulis merupakan media penyimpanan kenang-kenangan atau kejadian yang terjadi di masa lalu baik kejadian yang menyenangkan maupun kejadian yang menyedihkan. 5. Menghasilkan uang Dengan menulis kita bisa menambah pundi-pundi keuangan yang kita miliki, dengan menjual atau mempulikasikan tulisan yang kita tulis kepada pihak penerbit atau menjualnya kepada pembaca.
g. Cara Menumbuhkan Keterampilan Menulis Agar siswa tertarik dan bergairah untuk menulis atau mengarang, maka seorang guru harus mempunyai kiat untuk menjadikan siswa-siswanya untuk terampil dlam menulis atau mengarang. Adapun kiat-kiat tersebut yaitu :11 1. Tumbuhkan kecintaan dan kebiasaan membaca pada diri siswa. Inilah satu-satunya hal terpenting yang bisa anda lakukan untuk menjamin agar mereka menjadi penuis yang baik. 11
Mary Leonhardt, 99 Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis, (Bandung:Kaifa: 2001), h. 31
14
2. Dukunglah selalu tulisan siswa anda, dan pujilah tulisan siswa anda untuk memotivasi siswa agar terus menulis atau mengarang. 3. Tawarkan saran dan kritik kepada siswa hanya kalau mereka sudah menjadi penulis yang terampil dan percaya diri. 4. Hargai privasi anak, jangan membaca tulisannya tanpa seijinnya. Dikhawatirkan siswa menjadi tidak percaya diri. 5. Hargai pendapat siswa. Apapun dan bagaimanapun bentuk pendapat mereka, maka kita sebagai seorang pendidik harus selalu menghargai pendapat siswa kita. 6. Jangan menuntut kesempurnaan. Siswa kelas 3 MI/SD adalah siswa yang baru mulai belajar menulis karangan secara sederhana, jadi janganlah kita sebagai pendidik menuntut kesempurnaan. 7. Sadarilah bahwa siswa memiliki selera menulis yang berbeda-beda, seperti hnya selera membaca. Doronglah mereka untuk menulis apapun yang mereka senangi. 8. Kita tidak perlu mengajarkan tata bahasa kepada siswa kelas 3 SD/MI ketika mereka baru mulai menulis. Karena pengetahuan ketatabahasaan bersifat berkembang sehingga dikuasai oleh anak-anak sedikit demi sedikit, daripada dipelajari langsung.
h. Rubrik Penilaian Menulis Penilaian terhadap hasil karangan siswa dapat dilakukan secara holistis dan analitis.12 Rubrik penilaian analitis memerinci komponen komponen mengarang, seperti kualitas isi karangan, keakuratan dan kekuatan isi, organisasi penulisan, ketepatan diksi, kalimat, ejaan dan lain sebagainya,
dengan
memberikan
skor
masing-masing
komponen.
Sedangkan rubrik penilaian holistis yaitu sebaliknya, tidak memerinci komponen atau kriteria penilaian sebagaimana yang terdapat pada penilaian analitis. Artinya, menilai sebuah karangan peserta didik secara keseluruhan, dibaca dari awal hingga akhir dan setelah selesai diberi skor. 12
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa, ( Jogjakarta: BPFE, 2010), h. 443
15
Tabel 2.I Indikator Penilaian Mengarang
No
Kategori Penilaian
Skor
1
Kesesuaian gambar kolase dengan isi karangan.
2
Pemilihan kata atau diksi.
3
Penggunaan tanda baca. Jumlah
3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya berarti “tengah, pengantar atau perantara”. Dalam Bahasa Arab, media disebut “wasail” bentuk jama dari wasilah yakni sinonim alwasth yang artinya juga” tengah”. 13
Konsep atau definisi media pembelajaran. Rossi
dan Breidle mengemukakan “ Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, Koran, dan sebagainya”.14 Gerlach mengatakan “Media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap”.
Sedangkan
Marsh
Mcluhan
berpendapat “Media Pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan”.15 Dari beberapa pengertian atau definisi yang disampaikan oleh beberapa para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
13
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), h.6. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h.163. 15 Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009), h.128. 14
16
sumber secara terencana, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari sudut pandang cakupan, media pembelajaran dikelompokkan menjadi dua: pertama, media pembelajaran dalam arti sempit. Dalam konteks ini media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Kedua,media pembelajaran dalam arti luas, bahwa media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik saja, obyek nyata dan kunjungan kelas. b. Jenis –jenis Media Pembelajaran Jangan mengartikan multimedia secara sempit yaitu belajar dengan mempergunkan bantuan berbagai perangkat atau program yang mengunakan energi listrik.16 Belajar jenis ini pada hakikatnya menggunakan berbagai lingkungan belajar sebagai multimedia. Misalnya belajar diluar kelas dengan menggunakan media tumbuhan dan hewan sekitar sekaligus belajar menggunakan sumber-sumber seperti kliping, majalah pengetahuan dan bantuan computer, bantuan narasumber / ahli, pelaku kejadian khusus dan sebagainya.
Pembelajaran
multimedia
membatu
mempercepat
proses
pemahaman siswa dan pengumpulan portofolio siswa. Media pembelajaran meliputi berbagai jenis antara lain: 1.
Media Audio Media audio adalah media yang hanya melibatkan indra pendengaran, dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan pesan non verbal audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi seperti gerutan, gumam, music dan lain-lain. Adapun contoh dari media audio ini adalah radio, phonograph,open reel tapes,laboratorium bahasa dan lain-lain.
2. 16
Media Visual
Suyono dan Hariyanto Belajar Dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 139.
17
Media Visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan. Media visual verbal, yaitu media yang memuat pesan-pesan verbal (pesan linguastik berbentuk tulisan). Kedua media visual nonverbal grafis, yaitu media yang memuat symbol-simbol visual atau unsure grafis (sketsa,lukisan, photo. Ketiga media visual tiga dimensi berupa model, seperti miniature,mock up, specimen dan diorama. 3.
Media audio visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indra pendengaran dan indra penglihatan sekaligus dalam satu proses. Pesan visual yang terlihat dan terdengar itu dapat disajikan melalui film documenter, film drama dan televisi.
4.
Multimedia Multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indra dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang dapat memberikan pengalaman secara langsung, bisa melalui computer dan internet. Bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.Contohnya adalah lingkungan nyata, dan karyawisata. Sedangkan yang termasuk pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi, bermain peran dan forum teater.
c. Manfaat Media Pembelajaran Hamalik mengungkapkan”Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar, membangkitkan motuvasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.17 Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian pembelajaran melalui media menerima pesan yang sama.
17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2011), h.15.
18
2.
Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan perhatian, sehingga media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat belajar.
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan digunakannya media yang menarik akan memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
4.
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. Bila media yang disajikan terintegrasi dengan kata dan gambar, dan dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahun.
5.
Dapat mempersingkat waktu pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran dapat mempersingkat waktu untuk menyampaikan pesan-pesan dan isi pelajaran.
. 4. KOLASE a. Definisi kolase Dalam bidang seni barang bekas seperti majalah lama, Koran bekas, pakaian, kardus, kaleng, plastik kemasan dan daun-daun kering dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam kreasi yang unik salah satunya melalui kolase. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kertas, kayu, daun-daunan, biji-bijian, dan lain-lain) yang ditempelkan pada permukaan gambar”. M. Saleh Kasim mengungkapkan, kolase adalah menggambar dengan teknik tempel. Muharam menyatakan bahwa kolase adalah teknik melukis dan mempergunakan warnawarna kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu, yang ditempelkan.18 Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan dengan menyusun 18
http://pembelajaran-pendidikan.blogspot.com/2012/04/pengertian-kolase.html
19
kepingan berwarna yang diolesi lem kemudian ditempelkan pada bidang gambar. Budiono MA mengatakan “kolase sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar”.19 Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kolase adalah kegiatan menempel ke dalam bentuk gambar yang telah ditentukan dengan menggunakan barang-barang bekas, biji-bijian, daun-daunan dan barang bekas lainnya yang sudah tidak terpakai lagi. Kegiatan pengembangan
mengkolase
termasuk
psikomotor.Belajar
kegiatan
keterampilan
keterampilan motorik
atau
menuntut
kemampuan untuk merangkaikan sejumlah gerak-gerak jasmani sampai menjadi satu keseluruhan yang harus dilatih. Sesungguhnya memberi pengalaman praktis berarti memberi masukan wawasan dan ilmu pengetahuaan kepada peserta didik. Ketika anak mulai tumbuh dan mampu memfungsikan kedua tangannya untuk melakukan banyak hal, ketika itu pula akalnya mulai terbuka.20
b. Contoh Kolase Pembuatan kolase dapat menggunakan barang-barang bekas seperti, kertas tisu,kardus, kaca, batu-batuan, biji-bijian, daun-daunan kayu dan lain sebagainya.
19 20
http://pembelajaran-pendidikan.blogspot.com/2012/04/pengertian-kolase.html Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011), h.81.
20
Gambar 2.1 Contoh Kolase
1. Kolase gambar buah semangka dari kertas origami
2. Kolase gambar bebek dari biji-bijian
21
3. Kolase gambar dari daun-daunan warna-warni
4. Kolase gambar pegunungan dari jerami
22
5. Kolase gambar burung merak dari batu-batuan
c. Tata Cara Membuat Kolase Adapun cara membuat kolase gambar rumah dengan menggunakan daun-daunan adalah sebagai berikut: 1. Sediakan kardus berukuran panjang 15 cm dan lebar 15 cm 2. Gambarlah bentuk rumah dengan menggunakan krayon 3. Lumuri kardus yang sudah digambar rumah dengan lem 4. Ambilah daun yang berwarna hijau dan daun yang berwarna coklat atau daun kering 5. Tempelkan daun berwarna coklat untuk bagian atap rumah, dan daun berwarna hijau untuk bagian yang lain.
B. Acuan Teori dan Kerangka Fikir Penelitian Dalam kajian teori telah diungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah bagaimana seorang guru memilih dan menyiapkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran. Selama ini seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak ditunjang dengan penggunaan media yang sesuai dan menarik, sehingga dalam proses
23
pembelajaran siswa menjadi kurang aktif dan tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu, hasil belajar siswa tidak menjadi maksimal. Melalui media kolase ciptaan siswa sendiri, diharapkan siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pemblajaran, sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. C. Bahasan Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan Fadillah Tussa’adah dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi pada SMP Negri 3 Bekasi” menyimpulkan: penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan eksposisi mempunyai pengaruh yang besar terhadap keterampilan siswa dalam membuat karangan eksposisi. Siti
Wahyuni
dalam
skripsinya
yang
berjudul
“Peningkatan
Keterampilan Menulis Puisi dengan Media gambar Pemandangan Alam pada siswa kelas VII Al Mubarok Tangerang” memberi kesimpulan sebagai berikut: kemampuan menulis puisi siswa dengan media gambar pemandangan alam mengalami peningkatan yang cukup memuaskan sebesar 11,83 % dan siswa mulai mampu mengemukakan ide, menggunakan pilihan kata dan perasaan yang sesuai dengan tema. Setelah penggunaan media gambar siswa terlihat lebih aktif. Khaerunnisa dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Kreatif Puisi pada Siswa Kelas VII Mts Islamiyyah Ciputat” memberikan kesimpulan: terdapat pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis kreatif puisi siswa. D. Hipotesis Tindakan Adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan sendiri.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyyah Ainul Yaqiin Parung Jaya, Tangerang. Waktu penelitian pada semester genap yang dilaksanakan mulai 1 April 2014 sampai dengan 1 Juni 2014.
B. Metode dan Desain Tindakan / Rancangan Siklus Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.1 Penelitian tindakan kelas adalah hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan- riset-tindakan” yang dilakukan secara siklik dalam rangaka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan.2 Penelitian adalah suatu usaha yang sistimatis tentang pengumpulan dan penganalisaan informasi atau data untuk maksud-maksud tertentu.3 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I membuat karangan sederhana tanpa media kolase ciptaan siswa sendiri dan siklus II mengarang sederhana dengan media kolase ciptaan siswa sendiri. Masing-masing siklus meliputi beberapa tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Model pembelajaran tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2009), h.9 Burhan Elfany, Penelitian Tindakan Kelas, (Jogyakarta: Araska, 2013), h. 18 3 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching,2006), h.1 2
24
25
Gambar 3.1 Alur Tindakan Kelas Siklus I
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus II
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
a.
Siklus I 1. Perencanaan (Planning) Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana tiga paragraf dengan menggunakan media kolase ciptaan siswa sendiri. Dalam siklus I akan diadakan 2 X pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
26
1. Menyusun RPP dengan materi menulis; 2. Menentukan pokok bahasan ; 3. Menyiapkan sumber belajar ; 4. Menyiapkan lembar observas.
2. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: 1. Guru membuka pelajaran dengan ice breaking menyanyikan lagu dan gerak sederhana. 2. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan diajarkan . 3. Guru memberikan contoh sebuah karangan sederhana, lalu dibacakan di depan kelas. 4. Guru memberikan tugas membuat karangan sederhana dengan tema bebas tiga paragraf . 5. Kemudian
guru
memberi
motivasi
kepada
siswa
dalam
mengerjakan tugasnya. 6. Guru memerintahkan siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas. 7. Guru memberikan hadiah kepada siswa yang hasil karangannya bagus.
3. Pengamatan (Observasi) Observasi adalah pengindraan secara khusus dengan penuh perhatian terhadap suatu objek. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mencatat kegiatan belajar mengajar siswa; 2. Menilai hasil tindakan yang telah dilakukan;
27
4. Refleksi (Reflection) Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menganalisis hasil pembelajaran; 2. Mengevaluasi hasil observasi; 3. Menarik kesimpulan dari apa yang telah tercapai serta kekurangan atau masalah yang terjadi pada siklus I. b.
Siklus II 1. Perencanaan (Planning) Pada siklus II ini peneliti merencanakan seperti yang ada pada siklus I,tapi ada perbedaan terlatak pada penggunaan media kolase ciptaan siswa sendiri dalam mengajarkan materi menulis karangan sederhana tiga paragraf. Adapun yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah: 1. Menyusun rencana pembelajaran/RPP; 2. Menentukan pokok bahasan; 3. Menyiapkan sumber belajar; 4. Menyiapkan media yaitu kolase ciptaan siswa sendiri; 5. Menyiapkan lembar observasi.
2. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap pelaksanaan ini guru melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran; 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran; 3. Mengenalkan media berupa kolase ciptaan siswa sendiri; 4. Guru memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas mengarang tiga paragraf dengan media kolase ciptaan sendiri; 5. Setiap siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas; 6. Guru mendokumentasikan kegiatan siswa dalam bentuk foto;
28
7. Pembahasan hasil kerja siswa. 8. Siswa dan guru membuat kesimpulan
3. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan
dibandingkan
siklus
sebelumnya,
apakah sudah ada pengamatan
lebih
difokuskan untuk mengetahui adanya peningkatan dalam pembelajaran.
4. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Mencatat hasil evaluasi; 2. Mengevaluasi hasil observasi; 3. Menganalisis hasil pembelajaran; 4. Menyusun rencana tindakan berikutnya.
C. Subjek/Partisipan dalam Penelitian Dalam PTK ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III MI. Ainul Yaqiin Parung Jaya semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari delapan belas siswa.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai penyampai materi dan juga berperan dalam perencanaan kegiatan pembelajaran, sedangkan yang menjadi observer adalah guru kelas III MI Ainul Yaqiin Parung Jaya.
E. Tahap Intervensi Tindakan 1. Rencana Tindakan (Planning) Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang terjadi.
29
Pada tahapan ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu: 1. Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP); 2. Menyiapkan lembar observasi; 3. Menyiapkan lembar pengamatan; 4. Menyiapkan lembar penilaian tes siswa; 5. Menyiapkan lembar catatan lapangan; 6. Menyiapkan angket respon siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan apa yang sudah direncanakan sebelumnya, yaitu memberikan tindakan pada masalah yang dihadapi atau didapat dengan memberikan alternatif, sesuai dengan rencana yang telah dirancang dan juga sejalan dengan tujuan awal seperti kesesuaian materi dengan tindakan dan persiapanpersiapan yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, atau yang sesuai dengan materi yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengamatan teknik yang tepat.
3. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti hanya melakukan tindakan sedangkan pengamatan dilakukan oleh observer, sambil mendokumentasikan peristiwa yang terjadi. Peneliti juga akan melakukan evaluasi, jika evaluasi berfungsi untuk mngetahui kualitas proses tindakan, maka evaluasi berperan untuk mendeskripsikan hasil tindakan yang secara otomatis telah dirumuskan melalui tujuan tindakan. Dalam hal ini evaluasi yang ditujukan kepada hasil belajar siswa adalah assesment kinerja, tes dan respon siswa.
30
4. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, baik peneliti maupun observer menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu: 1. Menganalisis data; 2. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan berupa posttest, yaitu dengan tes kinerja; 3. Menarik kesimpulan dari apa yang telah tercapai, serta kekurangan atau permasalahan yang muncul.
F. Hasil Intervensi Tindakan Penelitian yang dilakukan ini mengharapkan suatu perubahan pada siswa dalam memahami konsep menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan siswa sendiri, serta dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajara Bahasa Indonesia.
G. Data dan Sumber Data 1. Data tes objektif berupa penilaian atas penguasaan konsep siswa dalam bentuk tes kinerja atau tes perbuatan. Tes kinerja atau tes perbuatan adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan atau perbuatan.4 ini dilakukan pada akhir tindakan. Hasil nilai tes kinerja siswa akan diolah menjadi nilai akhir sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. 2. Data hasil pengamatan, adalah peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana yang dilakukan oleh siswa kelas III MI Ainul Yaqiin Parung Jaya. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dilakukan observasi pada masing-masing siswa baik kegiatan observasi langsung maupun tak langsung yang dinilai oleh peneliti.
4
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),h. 149
31
3. Data untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana
tiga paragraf melalui media
kolase ciptaan siswa sendiri berupa jurnal siswa. 4. Data untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap tingkah laku guru selama proses belajar mengajar berlangsung, yang berupa pemberian lembar observasi kepada setiap siswa diakhir pembelajaran dengan menuntut jawaban sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan tes dan non tes.
1. Instrumen Tes Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.5 Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kinerja. Tes kinerja ini merupakan postest, pemberian postest dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung, postest untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan program pembelajaran setelah mereka mengikuti program pembelajaran tersebut, atau untuk mengetahui hasil belajar setelah mereka mendapatkan perlakuan pembelajaran.
2. Instrumen Non Tes Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnare), dan memeriksa 5
Ibid, h.118
32
atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis). Pada prosesnya teknik non tes ini untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psycomotoric domain). Sedangkan teknik tes, untuknmengukur hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berpikirnya (cognitive domain). Penelitian ini selain menggunakan instrumen tes juga menggunakan instrumen non tes, yaitu:
a. Angket Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan pada awal pembelajaran tepatnya pada pertemuan pertama siklus I sebelum menggunakan media kolase ciptaan sendiri dalam menulis karangan sederhana.
b. Lembar Observasi Lembar observasi adalah alat pengamatan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tindakan yang dilakukan peneliti telah mencapai tujuan. Lembar observasi ini dapat dilengkapi dengan blangko atau form yang berisi aspek-aspek tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung, baik dari aktivitas siswa maupun dari aktivitas guru. Dari pengamatan ini, peneliti bukan sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan dan penilaian kedalam suatu skala bertingkat.
33
Tabel 3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa No
Kategori Pengamatan
A
Ketekunan dalam membuat kolase
B
Keaktifan dalam bertanya
C
Kerapihan dalam membuat kolase
D
E
Skor 1
2
3
4
5
Jml
Kesesuaian isi karangan dengan gambar kolase Keberanian siswa dalam membacakan hasil karangannya di depan kelas
Keterangan: 5 = Sangat Baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang
c. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah bentuk temuan selama pembelajaran yang diperoleh oleh peneliti, yang tidak ternamai dalam lembar observasi. Catatan lapangan dapat didiskusikan dengan observer dan bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung.
34
Tabel 3.2 Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
d. Dokumentasi Dokumentasi
dalam
kamus
besar
Bahasa
Indonesia
adalah
pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan, pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan(seperti
gambar,
kutipan).6
Dokumen
yang
digunakan dalam penelitian ini berupa hasil karangan siswa, dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto. I. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data penelitian ini menggunakan instrument yang telah disebutkan diatas, antara lain berupa posttest. Instrument posttest berupa tugas individu yaitu membuat karangan sederhana tiga paragraf dengan media kolase ciptaan siswa sendiri yang diberika oleh guru. Instrument posttest bertujuan untuk mengetahui hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada pokok bahasan menulis karangan sederhana. Instrument tes dikatakan berhasil apabila mampu mengukur apa yang diinginkan menjadi valid dan dapat 6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 361
35
mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Instrument tes juga dikatakan baik jika telah memiliki reliabilitas atau bersifat reliable. Dengan demikian, instrument yang baik harus memenuhi kriteria penting yakni valid dan reliable.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi Untuk memperoleh data yang valid, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi,
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan teknik triangulasi, peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun tindakan yang dilakukan yaitu: 1. Pengambilan data dari berbagai sumber, yaitu peneliti, guru, dan siswa 2. Penggunaan berbagai alat atau instrument agar data yang terkumpul lebih akurat. Dalam penelitian ini langkah yang ditempuh adalah mengisi lembar observasi, catatan lapangan, angket siswa, dan hasil tes siswa. 3. Penggunaan teknik atau cara analisis sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya. Dalam hal ini dilakukan pengamatan langsung. 4. Memeriksa lagi data-data yang telah terkumpul baik keaslian maupun kelengkapannya. 5. Mengulang kembali pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Untuk mengetahui keefektifan suatu teknik dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif,
yaitu
suatu
metode
penelitian
yang
bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
36
1. Untuk menilai tes tulisan atau tes kinerja Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh: Rata-rata tes dapat dirumuskan: X = ∑X ∑N
Dengan
: X = Nilai rata-rata ∑X= Jumlah semua nilai siswa ∑N= Jumlah siswa Persentase =
Skor Seluruh Siswa
x 100%
Jumlah skor ideal seluruh siswa
2. Lembar observasi guru dan siswa Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa dugunakan rumus sebagai berikut: Aktivitas guru Jumlah rata-rata keseluruhan = Jumlah skor yang didapat siswa Jumlah siswa
3. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Untuk KKM mata pelajaran bahasa Indinesia di MI. Ainul Yaqiin kelas III adalah 7,0 (tujuh koma nol). Yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 7,0 dan mata pelajaran tersebut disebut tuntas belajar.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji penggunaan media kolase ciptaan siswa sendiri
untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan
sederhan. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada
37
pembelajaran bahasa Indonesia, untuk itu perlu adanya penelitian tindak lanjut. Siklus PTK akan berakhir jika perbaikan sudah berhasil dilakukan. Perlu dicatat bahwa satu siklus PTK dapat terjadi pada satu atau lebih pertemuan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, angket siswa serta tes kinerja siswa.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah 1. Sejarah Berdiri
Yayasan Ainul Yaqiin adalah sebuah yayasan umum bercirikan islam yang menjalankan fungsinya untuk kemashlahatan masyarakat khususnya ummat islam di sekitarnya. Kegiatan pendidikan di lingkungan Rt. 03/02 diawali dengan adanya pelajaran membaca Al qur’an di Musholla Ainul Yaqiin sekitar tahun 60 -an yang dilakukan selepas maghrib. Inilah yang menjadi cikal bakal dari yayasan Ainul Yaqiin di masa kini. Setelah sekian lama berjalan, baru pada sekitar tahun
1979
dibuka sekolah diniyah (sekolah agama) yang dikenal oleh
masyarakat dengan sebutan sekolah arab yaitu berupa kegiatan belajar baca tulis huruf Al qur’an yang berlangsung dari pukul 13.00 s/d 17.00 WIB yang juga mengambil tempat di Musholla Ainul Yaqiin. Setelah berjalan beberapa tahun dan siswa yang semakin banyak diputuskanlah sebuah ruangan lain
untuk membangun
yang dapat menampung para siswa dengan swadaya
masyarakat. Kemudian pada tahun 1985 diresmikanlah pembukaan angkatan I “Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ainul Yaqiin ” dengan ruang belajar sebanyak 2 lokal. Selanjutnya untuk tertib administrasi dan kesinambungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa dibentuklah oleh pengelola sebuah
38
39
Yayasan dengan nama “Yayasan Ainul Yaqiin” yang secara resmi diaktanotariskan pada bulan Juni 2004. 1. Visi Menuju Masyarakat Yang Beriman & Bertaqwa, Berwawasan, Cerdas, Bermoral dan Peduli Terhadap Lingkungan 2. Misi 1. Menciptakan ummat yang bertaqwa terhadap Allah SWT 2. Menciptakan ummat yang berilmu, berwawasan dan berakhlaqul karimah 3. Menciptakan lingkungan yang ramah dan tertata secara islami
AKTE NOTARIS RUSNALDY SH / NO. 25 / 08 JUNI 2004 DOMISILI PARUNG JAYA RT. 03/02 KEC. KARANG TENGAH TANGERANG 15159 TELP. 021- 557 530 48
2. Jumlah Guru Guru yang mengajar di MI Ainul Yaqiin berjumlah 13 orang. Guru merupakan profesi yang sangat mulia, karena seorang guru dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab yang besar yaitu mencerdaskan generasi
40
bangsa. Di bawah ini daftar nama-nama guru beserta jabatannya di MI Ainul Yaqiin.
Tabel 4.1 Keadaan Guru MI Ainul Yaqiin
No
Nama
L/P
Pendidikan
Jabatan/Tugas Mengajar
1
Samsu Romli S.T
L
S–1
Kepala Sekolah
2
Sri Wulandari
P
SLTA
Guru Kelas 1
3
Uci S.pd.I
P
S–1
Guru Kelas 1
4
Mardiatul Islamiyah
P
D–2
Guru Kelas 2
5
Sugiati
P
SLTA
Guru Kelas 3
6
Indri Aunila Sari
P
SLTA
Guru Kelas 4
7
Budi S.pd
P
S–1
Guru Kelas 5
8
Tihamah S.pd.I
P
S–1
Guru Kelas 6
9
Suhaeri S.Com
L
S–1
Guru Komputer
10
Muh. Fahmi
L
SLTA
Guru Penjas
11
Munawaroh S.pd.I
P
S–1
Guru SBK
12
Mariyanih
P
D–2
Guru Bhs Inggris
13
Suryadi Sudirja
L
D–3
Guru Bhs Arab
41
3. Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Kelas 1 s.d. Kelas 6 MI Ainul Yaqiin Tahun Pelajaran 2013/2014
No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Rombel
1
I
32 orang
26 orang
58 orang
2 kelas
2
II
19 orang
12 orang
31 orang
1 kelas
3
III
7 orang
11 orang
18 orang
1 kelas
4
IV
8 orang
3 orang
11 orang
1 kelas
5
V
4 orang
7 orang
11 orang
1 kelas
6
VI
9 orang
13 orang
22 orang
1 kelas
4. Status Akreditasi Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin berada di bawah pembinaan dan pengawasan Kanwil Departemen Agama Propinsi Banten. Namun demikian MI Ainul Yaqiin tetap berada di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Islam Ainul Yaqiin. Status akreditasi MI Ainul Yaqiin adalah terakreditasi dengan nilai B pada tahun 2013.
B. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MI Ainul Yaqiin Parung Jaya pada kelas III. Hasil penelitian yang diuraikan adalah tentang kemampuan menulis siswa dengan menggunakan konsep yang disajikan di awal sebelum tindakan, kemudian kemampuan menulis pada tindakan pertama ( siklus I ), dan kemampuan menulis pada tindakan kedua ( siklus II ). Hasil belajar siswa
42
tentang kemampuan menulis merupakan posttest yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Pelaksanan tindakan kelas persiklus merupakan kemampuan menulis karangan sederhana melalui media gambar kolase ciptaan siswa sendiri, dan sebagai pelengkap data, maka peneliti memyediakan lembar observasi setiap pembelajaran berlangsung.. Data penelitian yang diperoleh adalah data observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap aktivitas dan gairah belajar siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Tes obyektif yaitu berupa tes kinerja yang dilakukan siswa di akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal siswa, yaitu data untuk mengetahui tanggapan dan respon siswa terhadap peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan siswa sendiri. Proses pelaksanaan penelitian ini berjalan seperti yang telah direncanakan yaitu terdiri dari dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
1. Siklus I a. Perencanaan Rancangan yang dibuat untuk penelitian pada siklus I berupa RPP, lembar pengamatan, angket siswa, catatan lapangan serta alat dan sumber belajar yang mendukung agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I antara pertemuan I dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014. Pertemuan 1 dan pertemuan 2 mebahas materi menulis karangan sederhana. Langkahlangkah yang dilakukan sebagai berikut: 1. Guru membuka pelajaran dengan kegiatan ice breaking, tujuan adalah untuk memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan disampaikan.
43
2. Ice breaking dilakukan dengan kegiatan gerak dan lagu yaitu guru menyanyikan lagu “angin”dengan diikuti gerakan sederhana, kemudian siwa mengikutinya. 3. Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu “menulis karangan sederhana”, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 4. Guru mencontohkan cara menulis karangan sederhana kepada siswa. 5. Guru memerintahkan anak untuk menulis karangan sederhana tiga paragraf dengan tema bebas, kemudian dibacakan hasil karangannya di depan kelas. 6. Guru berkeliling mengamati, memotivasi, dan membimbing siswa dalam menulis karangan sederhana. 7. Guru memberikan penghargaan atau rewards kepada siswa yang berani membacakan hasil tulisannya di depan kelasa, dan paling tinggi nilai hasil mengarangnya. 8. Guru memberikan tanggapan dan penegasan atau penguatan serta menyimpulkan materi.
c. Pengamatan Data yang diperoleh dari siklus I adalah tentang penilaian hasil pengamatan atau observasi yaitu: aktivitas siswa dalam menulis karangan terlihat masih sangat bingung dalam mencari kata-kata, serta keberanian siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas juga masih kurang.
d. Refleksi Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Ketika guru membuka pelajaran dengan ice breaking, yaitu menyanyikan lagu dan gerak sederhana, siswa tampak bersemangat mengikutinya.
44
2. Kemudian ketika guru mencontohkan bagaimana menulis sebuah karangan sederhana tiga paragraf dengan tema liburan, siswapun mengikuti dan menyimak dengan baik alur cerita tersebut. 3. Namun ketika mereka diperintahkan untuk menuliskan karangan sederhana dengan tema bebas, mereka mulai terlihat sangat kebingungan. 4. Sebagian besar siswa belum terampil menuliskan karangan sederhana, masih perlu bimbingan dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran. 5. Secara umum hanya 25 % siswa yang menunjukkan kemahirannya dalam menuliskan sebuah karangan sederhana tiga paragraf. 6. Penggunaan media yang tepat sangat diperlukan agar siswa menjadi tertarik dalam pelajaran mengarang dan untuk memudahkan siswa dalam menuliskan suatu ide dan fikirannya. 7. Hasil tes diakhir siklus ada peningkatan dari sebelum tindakan.
45
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky Jumlah Rata-rata
Nilai Sebelum 65 65 70 60 60 70 50 50 50 60 50 55 55 60 50 50 60 55 1035 57,50
Siklus I 70 75 75 65 70 80 60 70 50 70 50 60 60 60 50 50 65 60 1140 63,33
2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP 2, catatan lapangan, lembar observasi media pembelajaran yaitu kolase ciptaan siswa sendiri dan alat penunjang lainnya. b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014 dengan materi pokok yaitu menulis karangan sederhana dengan menggunakan media kolase ciptaan sendiri, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
46
1. Guru memerintahkan siswa untuk menggambar di kardus berukuran kertas polio dengan tema tumbuhan,hewan dan lingkungan rumah. Kemudian kardus tersebut dilumuri dengan lem, setelah itu guru memerintahkan siswa untuk memetik daun-daunan yang ada di sekitar sekolah, kemudian menutup permukaan gambar tersebut dengan daun yang mereka petik. 2. Setelah mereka selesai mengkolase gambar tersebut, mereka diperintahkan untuk membuat suatu karangan tentang hasil gambar kolase mereka masing-masing. 3. Guru memberi motivasi kepada siswa dan pengarahan dalam menuliskan karangan sederhana yang sesuai dengan media kolase ciptaan mereka sendiri. 4. Guru memerintahkan siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas. 5. Guru memberikan penghargaan atau reward kepada siswa yang berani untuk tampil pertama kali dalam membacakan hasil kerjanya. 6. Guru juga memberikan hadiah berupa bingkisan makanan bagi siswa yang paling bagus hasil karangannya, dan paling bagus hasil kolasenya. 7. Diakhir pembelajaran guru memberi kesimpulan dan penegasan terhadap materi yang diajarkan.
c. Pengamatan atau Observasi Data yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi tentang aktivitas belajar siswa dalam siklus II ini,yaitu pada pertemuan ke -3 sudah terlihat adanya keaktifan dan keberanian siswa untuk tampil di depan kelas, masing-masing bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.
47
Hasil pengamatan pada siklus II ini terlihat siswa sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas membuat kolase, terutama ketika mereka diperintahkan untuk ke luar kelas mencari daun-daunan. Mereka terlihat sangat senang dan gembira, karena selama ini mereka tidak pernah melakukan kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah.
d. Refleksi 1. Sebagian besar siswa sudah memahami arti suatu karangan, walaupun masih ada beberapa anak yang belum mengerti apa itu karangan, dan bagaimana cara menulis suatu karangan. 2. Dalam mengerjakan tugasnya membuat kolase siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat, mereka terlihat sangat tekun dan serius. 3. Secara umum penguasaan terhadap materi cukup baik, hal ini terlihat pada saat mereka melakukan tes kinerja. 4. Hasil test pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup baik, yaitu sekitar 15%.
48
Tabel 4.4 Rekap Hasil Test Pada Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa
Nilai
Jumlah Rata-rata
90 85 90 75 80 95 70 85 70 80 65 80 85 70 60 60 80 75 1395 77,50
Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky
C. Analisis Data 1. Hasil Angket Angket tertutup mengenai ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan pada awal pembelajaran, tepatnya pada pertemuan pertama siklus I sebelum menggunakan media kolase ciptaan sendiri. Data hasil angket tersebut bahwa ketertarikan siswa berada dalam katagori rendah, dari jumlah siswa sebanyak 18 orang, hanya 3 orang
49
menyatakan suka, 10 orang menyatakan biasa saja, dan 5 orang menyatakan tidak suka. Dibawah ini respon atau ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan media kolase dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel 4.5 Persentase ketertarikan Siswa terhadap Mapel Bahasa Indonesia Respon Siswa
Persentase
Tinggi
16,67 %
Sedang
55,56 %
Rendah
27,78 %
2. Catatan Lapangan a. Siklus I
50
Tabel 4.6 Catatan Lapangan Siklus I CATATAN LAPANGAN
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh catatan tentang aktivitas siswa pada siklus I yaitu bahwa aktivitas siswa tergolong masih kurang, bahkan pada awal pembelajaran siswa masih sangat ramai dan belum terpusat perhatiannya. Saat guru membuka pelajaran dengan ice breaking, yaitu bernyanyi sambil melakukan gerak sederhana, baru terlihat siswa mulai terfokus perhatiannya. Pada saat guru mengadakan tanya jawab tentang mengarang, terlihat hanya beberapa siswa yang menjawab, sedangkan yang lain hanya terdiam saja, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang mangarang sangat rendah. Pada saat guru memerintahkan siswa untuk menulis suatu karangan sederhana tiga paragraf dengan tema cita-cita dan liburan, terlihat siswa sangat kesulitan untuk mencari kata-kata dan merangkaikannya menjadi suatu kalimat. Di akhir kegiatan walaupun guru sudah memotivasi siswa dengan memberikan hadiah, tapi siswa masih terlihat malu-malu dan enggan untuk tampil ke depan membacakan hasil karangannya.
b. Siklus II
51
Tabel 4.7 Catatan Lapangan Siklus II CATATAN LAPANGAN
Pada awal pembelajaran seperti biasa guru membuka pembelajaran dengan ice breaking, terlihat siswa sudah mulai terpusat perhatiaannya untuk mengikuti pembelajaran. Di kegiatan inti siswa diperintahkan untuk mencari daun-daunan yang ada di sekitar lingkungan sekolah untuk bahan membuat gambar kolase dengan tema bebas sesuai dengan keinginan mereka. Siswa terlihat sangat bersemangat mencari daun-daunan tersebut, dan mereka kelihatan sangat senang melakukannya. Setelah selesai membuat kolase siswa diperintahkan untuk membuat karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase ciptaan mereka sendiri. Siswa terlihat lebih lancar dalam mencari kata dan merangkaikannya menjadi suatu kalimat, hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya yang terlihat santai dan tenang. Keberanian siswa meningkat untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas, setelah guru memotivasi siswa dengan memberikan hadiah.
3. Hasil Observasi a. Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan yag dilakukan selama dua siklus dalam penelitan ini diperoleh data sebagai berikut:
52
Tabel 4.8 Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky
A 5 5 5 5 5 5 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 2 3
B 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3
Kategori C 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 4
D 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 2 5 4 3 2 3 4 4
Total Rata-rata
E 3 4 4 4 3 5 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 4 3
Jml 20 20 19 18 18 22 12 13 14 19 10 16 18 15 10 12 16 17 289 16.06
Keterangan: 5 = Sangat Baik
A = Ketekunan Membuat Kolase
4 = Baik
B = Kerapihan Membuat Kolase
3 = Cukup
C = Keaktifan Bertanya
2 = Kurang
D = Kesesuain Isi Karangan Dengan Kolase
1 = Sangat Kurang
E = Keberanian Tampil di depan kelas
b. Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan yag dilakukan selama dua siklus dalam penelitan ini diperoleh data sebagai berikut:
53
Tabel 4.9 Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky
A 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5
B 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 4 2 3 4 5
Kategori C 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
D 5 5 5 4 5 5 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4
E 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Total Rata-rata
Jml 22 23 22 21 21 24 14 17 17 22 22 22 22 21 16 18 20 22 366 20.33
Keterangan: 5 = Sangat Baik
A = Ketekunan Membuat Kolase
4 = Baik
B= Kerapihan Membuat Kolase
3 = Cukup
C= Keaktifan Bertanya
2 = Kurang
D = Kesesuain Isi Karangan Dengan Kolase
1 = Sangat Kurang
E = Keberanian Tampil di depan kelas
4. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa Foto atau gambar selama proses pembelajaran berlangsung mulai dari siklus I sampai siklus II.
54
Gambar 4.1 Foto Kegiatan Anak
55
5. Nilai Tes Hasil Belajar Nilai tes hasil belajar dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana penggunaan media gambar kolase ciptaan siswa sendiri dapat
56
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan sederhana. Sebelum dilakukan tindakan rata-rata nilai mengarang siswa adalah 57,50, setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 63,33 dan siklus II sebesar 77,50. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media gambar kolase ciptaan siswa sendiri dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan sederhana.
D. Pembahasan dan Hasil Temuan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan media gambar kolase ciptaan siswa sendiri. Hasil angket tentang ketertarikan siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan sebelum menggunakan media gambar kolase ciptaan sendiri berada dalam kategori sedang, mereka berpendapat bahwa pelajaran Bahasa Indonesia sulit dan membosankan. Setelah menggunakan media gambar kolase ciptaan siswa sendiri ketertarikan siswa meningkat, mereka menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar kolase ciptaannya sendiri karena lebih menarik, sehingga menjadikan mereka bersemangat dalam belajar dan tidak membosankan. Berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat dari setiap siklusnya, dari lima aspek yang diamati yaitu, ketekunan dalam membuat kolase, kerapihan dalam membuat kolase, keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kesesuaian isi karangan dengan gambar kolase dan keberanian siswa untk tampil di depan kelas membacakan hasil karangannya. Penggunaan media gambar kolase ciptaannya sendiri ternyata membawa pengaruh terhadap perolehan nilai hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik setelah menggunakan media
57
tersebut. Hasil belajar rata-rata siswa sebesar 77,50, ini berarti nilai siswa sudah memenuhi nilai KKM yang diharapkan oleh peneliti yaitu sebesar 70,0, oleh karena itu penelitian dihentikan sampai siklus II.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang diamati terutama dalam proses pembelajaran di antaranya yaitu, ke tekunan siswa dalam membuat kolase, kerapihan serta kesesuaian gambar kolase dengan isi karangan. Selain itu keberanian siswa dalam membaca karangannya di depan kelas juga diamati dalam penelitian ini. Penggunaan media gambar kolase dalam pembelajaran bahsa Indonesia terutama dalam materi mengarang sangat tepat, karena dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, hal ini terlihat dari antusias siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan
kelas melalui penggunaan media
gambar kolase ciptaan sendiri, dapat meningkatkan hasil
belajar
Bahasa
Indonesia pokok bahasan menulis karangan sederhana.
B. Saran Berdasarkan temuan pada penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Media gambar kolase ciptaan siswa sendiri dapat dijadikan salah satu
alternatif
penggunaan
media
pembelajaran
dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, namun harus disesuaikan dengan materi atau pokok bahasan yang akan diajarkan.
58
59
2. Setiap guru hendaknya mempersiapkan rancangan pembelajaran yang baik, dan memberitahukan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan menggunakan media yang bervariasi dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-4, 2012. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada, Cet. Ke-14, 2011. Basleman, Anisah., dan Syamsu Mappa. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1, 2011. Chaer, Abdul. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Renika Cipta, 2013 Elfanany, Burhan. Penelitian Tindakan Kelas. Jogyakarta: Araska, Cet. Ke-1, 2013 Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulya, Cet. Ke-18, 2010 Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching, Cet. Ke-1, 2006. Hadiyanto. Membudayakan Kebiasaan Menulis. Bogor: PT. Fikahati Aneska, 2011. Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah / Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013. Keraf, Gorys. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah, 1973 Kusuma, Wijaya., dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks, 2009. Leonhardt, Mary. 99 Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. Bandung: Kaifa, 2001. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-9, 2012. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gunung Persada Press, 2012.
60
61
Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kopetensi. Yogyakarta: BFEE, Cet. Ke-3, 2012. Rahardi, Kunjana. Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang Mengarang. Jakarta: Erlangga, 2009. Resmini, Novi., dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press, Cet. Ke-1, 2007. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Cet. Ke-8, 2011. Suyono dan Harianto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1, 2011. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-16, 2010. Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, Cet. Ke-2, 2011. Wahyuni, Sri., dan Abdul Syukur Ibrahim. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rapika Aditama, Cet. Ke-1, 2012 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa DepDikNas, 2008. Internet: Pembelajaran Pendidikan, Pengertian Kolase. http://pembelajaran-pendidikan.blogspot.com/2012/04/pengertiankolase.html. diakses Kamis, 03 April 2014, pukul. 11.30 WIB,
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama sekolah
: MI AINUL YAQIIN
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: III / II
Materi Pokok
: Menulis Karangan Sederhana
Alokasi waktu
: (2 x 35 menit )
Pertemuan ke 1 (siklus 1) A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan,dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan sederha.
B. Kompetensi Dasar Menulis karangan sederhana tiga paragraf
C. Indikator 1. Mengetahui pengertian paragraf dan karangan 2. Menulis karangan sederhana tiga paragraf 3. Membacakan hasil karangan di depan kelas . D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode caramah siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian paragraf dan karangan
2. Melalui metode penugasan siswa diharapkan dapat menulis karangan sederhana tiga paragraf dan berani membacakan hasil karangannya di depan kelas. Karakter yang diharapkan: Tekun, kerja keras, bertanggung jawab dan berani E. Materi Menulis karangan sederhana melalui media gambar (terlampir)
F. Metode Pembelajaran - ceramah - Tanya jawab - Penugasan
G. Media /Alat Pembelajaran - Papan tulis dan spidol - Buku paket Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas III Penerbit: Arya Duta, 2008
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Alokasi Waktu
- Salam pembuka
- Menjawab salam
10
- Membaca do’a
- Membaca do’a
menit
- Mengabsen siswa
- Siswa mendengarkan
- Appersepsi
- Siswa menyimak
- Ice
breaking - Ice
menyanyikan
lagu
menyanyikan
pohon (angin 3x bertiup
tentang
sangat kencang belok
(Angin
kiri
sangat
belok
kanan
breaking lagu
tumbuhan 3x
bertiup kencang,
pohonnya bergoyang)
belok
kiri
kanan
belok
pohonnya
bergoyang - Guru
menyampaikan - siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
-
mengadakan -
Guru
Tanya jawab tentang
penjelasan guru.
Siswa
menjawab 2 x 25
pertanyaan guru
menit
paragraf dan karangan -
Menjelaskan -
Guru tentang
pengertian
paragraf dan karangan. -
Guru
nencontohkan -
sebuah
karangan
dengan tema berlibur ,
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Siswa
menyimak
dan memperhatikan tulisan guru.
di papan tulis. -
Guru memerintahkan -
Siswa
siswa untuk menulis
perintah guru.
karangan
mengikuti
tentang
pengalaman
yang
dialaminya -
Guru memerintahkan siswa
untuk
membacakan
hasil
karangannya di depan kelas
Penutup
-
Guru
memberikan -
kesempatan
kepada
Siswa bertanya
10 menit
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahaminya. -
Guru
menyimpulkan -
materi
yang
telah
dipelajari
Siswa menyimpulkan materi yang telah mereka pelajari.
-
Guru
memberikan
hadiah
berupa
makanan kecil bagi siswa
yang
berani
membacakan
hasil
karangannya di depan kelas -
Informasi
kegiatan
selanjutnya -
Salam penutup
I. Penilaian Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
menjelaskan Penugasan
Tes lisan
Instrumen Menjelaskan
pengertian paragraf dan .
pengertian paragraf
karangan.
dan karangan.
Mampu
menuliskan Penugasan
karangan
Tes kinerja.
sederhana .
Menulis sederhana
dengan tema pengalaman.
paragraf
karangan tiga dengan
tema pengalaman. Berani membacakan hasil Penugasan karangannya
di
Tes perform.
depan .
kelas.
Tangerang,
April 2014 Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
Bpk. Samsu Romli, S.T
Mariyanih
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama sekolah
: MI AINUL YAQIIN
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: III / II
Materi Pokok
: Menulis Karangan Sederhana
Alokasi waktu
: (2 x 35 menit )
Pertemuan ke 2 A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan,dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan sederha.
B. Kompetensi Dasar Menulis karangan sederhana tiga paragraf
C. Indikator 1. Mengetahui pengertian paragraf, karangan dan kolase 2. Menulis karangan sederhana tiga paragraf sesuai gambar kolase yang dibuat siswa sendiri 3. Membacakan hasil karangan di depan kelas 4. Mebuat kolase dari daun-daunan yang ada di sekolah
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode caramah siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian paragraf dan karangan 2. Melalui metode penugasan siswa diharapkan dapat menulis karangan sederhana tiga paragraf dan berani membacakan hasil karangannya di depan kelas
3. Melalui metode penugasan siswa diharapkan dapat membuat kolase dengan baik. Karakter yang diharapkan: Tekun, kerja keras, bertanggung jawab dan berani
E. Materi Menulis karangan sederhana melalui media gambar (terlampir)
F. Metode Pembelajaran - ceramah - Tanya jawab - Penugasan
G. Media /Alat Pembelajaran - Papan tulis dan spidol - Buku paket Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas III Penerbit : Arya Duta 2008 - Gambar kolase ciptaan siswa sendiri
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Alokasi Waktu
- Salam pembuka
- Menjawab salam
10
- Membaca do’a
- Membaca do’a
menit
- Mengabsen siswa
- Siswa mendengarkan
- Appersepsi
- Siswa menyimak
- Ice menyanyikan
breaking - Ice lagu
breaking
menyanyikan
lagu
Garuda
Pancasila
Garuda
Pancasila
disertai
garakan
disertai
gerakan
sederhana
sederhana - siswa mendengarkan penjelasan guru.
- Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran. Kegiatan inti
-
Guru
mengadakan -
Tanya jawab tentang
Siswa
menjawab 2 x 25
pertanyaan guru
paragraf dan karangan -
Guru
Menjelaskan -
tentang
pengertian
paragraf dan karangan. -
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Guru
menunjukkan -
Siswa
contoh
kolase
dan memperhatikan
daun-daunan
dari
kepada
menyimak
gambar kolase .
siswa. -
Guru memerintahkan -
Siswa
siswa untuk mencari
daun-daunan di luar
daun-daunan yang ada
kelas.
mencari
di lingkungan sekolah -
Guru memerintahkan -
Siswa menggambar
siswa
sesuai
untuk
menggambar di atas kertas/kardus
yang
disediakan
guru
dengan
tema
yang
diperintahkan guru.
buah-
buahan, hewan dan lingkukngan rumah -
Guru memerintahkan -
Siswa
siswa untuk menulis
karangan
karangan seuai dengan
gambar kolase yang
menulis sesuai
menit
gambar
kolase
ciptaannya sendiri -
dibuatnya sendiri -
Siswa membacakan
Guru menyuruh siswa
hasil karangannya di
untuk
depan kelas
membacakan
hasil karangannya di depan kelas. Penutup
-
memberikan -
Guru
kesempatan
Siswa bertanya
kepada
menit
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahaminya. -
Guru
menyimpulkan -
materi
yang
telah
dipelajari
Siswa menyimpulkan materi yang telah mereka pelajari.
-
Guru
memberikan
hadiah
berupa
makanan kecil bagi siswa
yang
berani
membacakan
hasil
karangannya di depan kelas. -
Informasi
kegiatan
selanjutnya -
Salam penutup
10
I. Penilaian Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
menjelaskan Penugasan
Tes lisan
Instrumen Menjelaskan
pengertian paragraf dan .
pengertian paragraf
karangan.
dan karangan.
Mampu membuat kolase Penugasan dengan baik.
Tes kinerja.
.
Membuat
kolase
dari daun-daunan.
Mampu menulis karangan Penugasan
Tes kinerja
Menulis
karangan
sederhana sesuai gambar
sederhana
kolase.
gambar kolase
Berani membacakan hasil Penugasan karangannya
di
Tes perform.
depan .
hasil
karangan di depan
kelas.
Tangerang,
Membacakan
sesuai
kelas
April 2014 Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
Bpk. Samsu Romli, S.T
Mariyanih
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama sekolah
: MI AINUL YAQIIN
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas
: III / II
Materi Pokok
: Menulis Karangan Sederhana
Alokasi waktu
: (2 x 35 menit )
Pertemuan ke 3 (siklus 2) A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan,dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan sederha.
B. Kompetensi Dasar Menulis karangan sederhana tiga paragraf
C. Indikator 1. Mengetahui pengertian paragraf, karangan dan kolase 2. Menulis karangan sederhana tiga paragraf 3. Membuat kolase dari daun-daunan 4. Menulis karangan sederhana sesuai gambar kolase 3. Membacakan hasil karangan di depan kelas . D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode caramah siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian paragraf dan karangan. 2. Melalui metode penugasan siswa diharapkan dapat membuat kolase dari daun-daunan dengan baik.
3. Melalui metode penugasan siswa diharapkan dapat menulis karangan sederhana tiga paragraf dan berani membacakan hasil karangannya di depan kelas. Karakter yang diharapkan: Tekun, kerja keras, bertanggung jawab dan berani
E. Materi Menulis karangan sederhana melalui media gambar kolase ciptaan sendiri (terlampir)
F. Metode Pembelajaran - ceramah - Tanya jawab - Penugasan
G. Media /Alat Pembelajaran - Papan tulis dan spidol - Buku paket Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas III Penerbit : Arya Duta 2008 - Daun-daunan, lem, kardus atau kertas dan krayon
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Alokasi Waktu
- Salam pembuka
- Menjawab salam
10
- Membaca do’a
- Membaca do’a
menit
- Mengabsen siswa
- Siswa mendengarkan
- Appersepsi
- Siswa menyimak
- Ice menyanyikan
breaking - Ice lagu
breaking
menyanyikan
lagu
“Naik Delman.”
- Guru
“Naik Delman.”
menyampaikan - Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
-
Guru
mengadakan -
Tanya jawab tentang
penjelasan guru.
Siswa
menjawab 2 x 25
pertanyaan guru
paragraf dan karangan -
Guru
Menjelaskan -
tentang
pengertian
paragraf dan karangan. -
-
Guru
menjelaskan -
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Siswa
pengertian kolase
mendengarkan
Guru memerintahkan -
Siswa
siswa mencari daun-
daun-daunan
daunan yang ada di
ada
lingkungan
sekolah.
sekitar
mencari
di
yang sekitar
sekolah. -
Guru memerintahkan -
Siswa menggambar
siswa menggambar di atas kertas atau kardus dengan sesuai
tema
bebas
keinginan
siswa. -
Guru memerintahkan -
Siswa
membuat
menit
siswa membuat kolase
kolase
dari daun-daunan yang sudah
mereka
kumpulkan. -
Guru memerintahkan -
Siswa
siswa untuk menulis
karangan
karangan
perintah guru
sesuai
menulis sesuai
dengan gambar kolase yang mereka ciptakan sendiri. -
Guru memerintahkan -
Siswa membacakan
siswa
hasil karangannya di
untuk
membacakan
hasil
depan kelas.
karangannya di depan kelas
Penutup
-
memberikan -
Guru
kesempatan
Siswa bertanya
kepada
menit
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahaminya. -
Guru
menyimpulkan -
materi
yang
telah
dipelajari
Siswa menyimpulkan materi yang telah mereka pelajari.
-
Guru
memberikan
hadiah
berupa
makanan kecil bagi siswa
yang
berani
membacakan
hasil
karangannya di depan
10
kelas -
Salam penutup
I. Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
menjelaskan Penugasan
Tes lisan
Instrumen Menjelaskan
pengertian paragraf dan .
pengertian paragraf
karangan.
dan karangan.
Mampu
menjelaskan Penugasan
pengertian kolase. Mampu
Tes lisan
.
menciptakan Penugasan
Menjelaskan pengertian kolase.
Tes kinerja
kolase dengan baik dari .
Menciptakan kolase dari daun-daunan.
daun-daunan. Mampu
menuliskan
Tes kinerja.
Menulis
karangan
karangan sesuai dengan
sederhana
gambar
kolase
paragraf
sesuai
sendiri
dengan
gambar
kolase
ciptaan
siswa
ciptaan tema
bebas.
sendiri.. Berani membacakan hasil karangannya kelas.
di
depan
Tes perform
tiga
Tangerang,
April 2014 Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
Bpk. Samsu Romli, S.T
Mariyanih
Lampiran 2
ANGKET TERTUTUP TENTANG MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Bacalah dengan teliti pertanyaan – pertanyaan berikut, kemudian pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan situasi, pemikiran, dan pengalaman kamu selama ini, dengan cara melingkari pada nomor jawaban yang kamu pilih. 1. Apakah kamu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia di kelas? a. Suka b. Biasa saja c. Tidak suka 2. Apa yang kamu lakukan apabila besok ada pelajaran Bahasa Indonesia? a. Selalu membaca buku Bahasa sebelum dimasukkan ke dalam tas b. Memasukkan buku Bahasa Indonesia ke dalam tas c. Tidak membawa buku Bahasa Indonesia 3. Ketika guru sedang menerangkan pelajaran Bahasa Indonesia, apa yang kamu lakukan? a. Memperhatikan dengan serius b. Memperhatikan sambil bercanda c. Mengobrol dengan teman sebangku 4. Bila guru memberikan tugas di kelas, apa yang kamu lakukan? a. Saya mengerjakan sampai tuntas b. Saya mengerjakan sebagian saja c. Saya tidak mengerjakan sama sekali 5. Bila ada tugas menulis karangan apa yang kamu lakukan? a. Segera mengerjakan karena saya suka mengarang b. Melihat apa yang dikerjakan teman
c. Diam saja, karena saya tidak suka mengarang 6. Apakah kamu bertanya kepada guru bila penjelasannya tidak dimengerti? a. Saya langsung bertanya b. Saya bertanya kalau disuruh c. Saya diam saja walaupun tidak faham 7. Bila tugas yang kamu kerjakan belum selesai, kemudian bel istirahat apa yang kamu lakukan? a. Saya menyelesaikannya sampai tuntas, lalu istirahat b. Saya langsung mengumpulkan tugas walaupun belum selesai c. Segera meninggalkan kelas untuk istirahat 8. Apabila guru memberikan PR, apa yang kamu lakukan? a. Mengerjakan PR dengan tekun b. Menyontek kepada teman c. Tidak mengerjakan PR 9. Apabila guru menugaskan untuk membaca suatu karangan, apa yang kamu lakukan? a. Dengan senang membaca karangan tersebut b. Pura-pura membaca agar tidak dimarahi guru c. Diam saja, tidak membacanya sama sekali 10. Jika nilai ulangan Bahasa Indonesiamu jelek, apa yang kamu lakukan? a. Belajar dengan tekun dan lebih giat lagi b. Menangis c. Biarkan saja
Lampiran 3
Penghitungan Skor Observasi Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky
A 5 5 5 5 5 5 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 2 3
B 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3
Kategori C 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 4
D 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 2 5 4 3 2 3 4 4
E 3 4 4 4 3 5 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 4 3
Total Rata-rata
Jml 20 20 19 18 18 22 12 13 14 19 10 16 18 15 10 12 16 17 289 16.06
Keterangan: A = Sangat Baik
1 = Ketekunan Membuat Kolase
B = Baik
2 = Kerapihan Membuat Kolase
C = Cukup
3 = Keaktifan Bertanya
D = Kurang
4 = Kesesuain Isi Karangan Dengan Kolase
E = Sangat Kurang
5 = Keberanian Tampil di depan kelas
Hasil Observasi Terhadap Siswa Selama Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Livia Suci Unul Anis Zakiah Faula Nunu Nurul Rahman Eza Azhar Robi Adit Abiyan Zidan Rido Azmi Rizky
A 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5
B 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 5 4 2 3 4 5
Kategori C 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
D 5 5 5 4 5 5 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4
E 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Total Rata-rata
Jml 22 23 22 21 21 24 14 17 17 22 22 22 22 21 16 18 20 22 366 20.33
Keterangan: A = Sangat Baik
1 = Ketekunan Membuat Kolase
B = Baik
2 = Kerapihan Membuat Kolase
C = Cukup
3 = Keaktifan Bertanya
D = Kurang
4 = Kesesuain Isi Karangan Dengan Kolase
E = Sangat Kurang
5 = Keberanian Tampil di depan kelas
Lampiran 4
Format Observasi Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
Mata Pelajaran Materi Tanggal Pertemuan ke
: Bahasa Indonesia : Menulis Karangan Sederhana : 16 April 2014 : Ke-1
Aspek yang diobservasi I. Pendahuluan 1. Membuka Pelajaran 2. Mengecek kehadiran Siswa II. Kegiatan Inti 1. Melakukan apersepsi 2. Mengenali kosep awal 3. Memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran 4. Menjelaskan tujuan pembelajran 5. Membimbing siswa dalam menciptakan kolase 6. Mempasilitasi dalam pembuatan kolase 7. Memotivasi siswa untuk berani tampil di depan kelas III. Penutup 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahaminya 2. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani tampil di depan kelas
Kesesuaian Ya Tidak
Tanggapan
Tangerang, April 2014 Mengetahui, Observer
Peneliti
Ibu Sugiah
Ibu Mariyanih
Format Observasi Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
Mata Pelajaran Materi Tanggal Pertemuan ke
: Bahasa Indonesia : Menulis Karangan Sederhana : 19 April 2014 : Ke-2
Aspek yang diobservasi I. Pendahuluan 1. Membuka Pelajaran 2. Mengecek kehadiran Siswa II. Kegiatan Inti 1. Melakukan apersepsi 2. Mengenali kosep awal 3. Memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran 4. Menjelaskan tujuan pembelajran 5. Membimbing siswa dalam menciptakan kolase 6. Mempasilitasi dalam pembuatan kolase 7. Memotivasi siswa untuk berani tampil di depan kelas III. Penutup 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahaminya 2. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani tampil di depan kelas
Kesesuaian Ya Tidak
Tanggapan
Tangerang, April 2014 Mengetahui, Observer
Peneliti
Ibu Sugiah
Ibu Mariyanih
Format Observasi Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
Mata Pelajaran Materi Tanggal Pertemuan ke
: Bahasa Indonesia : Menulis Karangan Sederhana : 23 April 2014 : Ke-3
Aspek yang diobservasi I. Pendahuluan 1. Membuka Pelajaran 2. Mengecek kehadiran Siswa II. Kegiatan Inti 1. Melakukan apersepsi 2. Mengenali kosep awal 3. Memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran 4. Menjelaskan tujuan pembelajran 5. Membimbing siswa dalam menciptakan kolase 6. Mempasilitasi dalam pembuatan kolase 7. Memotivasi siswa untuk berani tampil di depan kelas III. Penutup 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahaminya 2. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani tampil di depan kelas
Kesesuaian Ya Tidak
Tanggapan
Tangerang, April 2014 Mengetahui, Observer
Peneliti
Ibu Sugiah
Ibu Mariyanih
Lampiran 5 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………....
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
Materi
:
Alokasi Waktu
:
Petunjuk : Buatlah sebuah karangan sederhana tiga paragraf sesuai dengan gambar kolase yang kamu ciptakan sendiri! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….... ....................................................................................................................................
Lampiran 6 Mengarang Melalui Media Gambar Kolase
Mengarang adalah menuangkan ide, pikiran maupun gagasan kedalam bentuk tulisan. Untuk memudahkan seseorang dalam menulis sebuah karangan, maka terlebih dahulu harus menyusun kerangka karangan. Cara menulis kerangka karangan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan judul 2. Membuat kalimat-kalimat sesuai judul 3. Merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah paragraf 4. Menyusun paragraf-paragraf menjadi sebuah karangan
Gambar kolase adalah gambar yang dibuat dari berbagai jenis seperti bijibijian, daun-daunan, batu-batuan dan barang bekas lainnya yang di tempelkan pada permukaan gambar. Cara membuat kolase adalah sebagai berikut: 1. Siapkan kardus dan lem serta daun-daunan yang kita inginkan 2. Gambarlah kardus sesuai tema 3. Lumuri kardus yang telah di gambar dengan lem 4. Tempelkan potongan- potongan daun-daunan kedalam gambar
Cara menulis karangan berdasarkan gambar kolase: 1. Amati gambar dengan seksama 2. Tentukan judul 3. Ceritakan setiap gambar dalam beberapa kalimat 4. Sususnlah kalimat-kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf 5. Kemudian sususnlah paragraf menjadi karangan
RIWAYAT PENULIS
Mariyanih, lahir di Tangerang, 07 Mei 1980, dari seorang ibu yang bernama Sumiati dan seorang ayah bernama Naman.
Menikmati masa pendidikan sejak
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi S-1 (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sejak tahun 2000 menjadi tenaga pengajar (guru Taman Kanak-kanak) di TK Al Furqon Parung Jaya. Tahun 2006 sampai sekarang menjadi tenaga pendidik
(Guru Bahasa Inggris) di Madrasah
Ibtidaiyyah (MI Ainul Yaqiin) Parung Jaya. Selanjutnya, tanggal 03 Maret 2003 menikah dengan Muhammad Nahwan, yang dikaruniai tiga orang putra yaitu bernama Al Fattah Rizki zidane, Muhammad Daffa Rajabi dan Ananda Rakha Syawali. Al fattah Rizki Zidane berumur Sembilan tahun dan sekarang duduk di kelas tiga MI Ainul Yaqiin, Muhammad Daffa Rajabi berumur enam tahun dan duduk di sekolah Taman Kanak-kanak Paud Tunas Mulia, sedangkan Ananda Rakha Syawali berumur empat tahun dan belum mengenyam pendidikan. Beberapa pelatihan dan workshop yang diikuti selama menjadi tenaga pendidik, di antaranya yaitu pelatihan jarimatika, pelatihan membuat media dari barang-barang bekas dan bahan daur ulang, workshop tentang membuat karya kerajinan dari kertas origami dan yang terakhir mengikuti workshop tentang kurikulum 2013 yang diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.