I, A,laret 2003, hal. 33-.42 Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas G adj ah Madct I'ogtakart o, Indones ia
Manusia dan Lingkungqn, Vol. X, No.
HUBUNGAN PENGATURAN WAKTU PENAMPUNGAN AIR HUJAN DENGAN PENURUNAN KERACUNAN Pb PADA MASYARAKAT DI KOTA PONTIANAK (Relation Between the Time Control of Roirt ll/ater Collection witlt the Decrease of Pb ltttoxicotion for Community at Pontianak) Khayan*, Su,l"rmadji.. dan Adi Heru Sutomo*** ..
F
;ffi?l; H
***Fukultas
[?? ilil*[ :l Hfr i"ilm :; ffi In. f;
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyk arta.
Abstrak Penelitian ini bertujuan (l) mencennati hubungan antara pengaturan waktu penampungan air hujan dengan penurunan keracunan Pb, (2) menemukan perbedaan keracunan Pbantara masyarakat yang meminum air hujan dari air yang ditampung melalui atap seng dan bukan atap
seng, (3) rnemahami korelasi antara pekerjaan perilaku merokok, jenis sunrber air minum dan tempat pengumpulannya, dan jarak antara rumah dengan derajad keracunan Pb, dau (4) menemukan hubungan antara keracunan Pb dan gejala subyektif antara lain sakit kepala, kelelahan, nyeri perut diare, muntah-mntah dan gangguan tidur. Studi in menggunakan pendekatan quasi experiment. Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai air minum. Sampling dilaksanakan menggunakan cluster randotn sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara dan quesioner. pencermatan konsentrasi Pb digunakan metode AAS di laboratorilim. Analisis dilakukan secara deskriptif dan analitis menggunakan uji korelasi dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (l) pengaturan waktu penampungan sekitar 20 menit dapat menurunkan tingkat keracunan Pb, (2) tidak ditemukan perbedaan antara tingkat keracunan Pb bagi mereka yang meminum air dari air yang ditampung melalui atap seng dan bukan seng, (3) tidak ditemukan hubungan antar factor pekerjaan, perilaku merokok, jenis sumber air dan tempat penampungan dan jarak rumah terhadap
tingkat keracunan Pb, dan (4) tidak ditemukan hubungan antara tingkat keracunan Pb dengan gejala subyektif masyarakat antara lain sakit kepala, kelelahan, nyeri perut diare, muntah-rnntalr dan gangguan tidur.
Kata kunci: Waktu, Pb, hujan, atap, gejala
Abstracl
it is dangerous and able to will be absorpted and distributed by blood antl a part of Pb content will be accumulated in the tissue. To decrease lhe Pb consentration oJ'rain r+'eler, one of its lo control time of rain waler collection, that used to supply drinking water a dailly for community in Pontianak City. The aims of this reaserch are : (l) to exantine the relation betv,een the time control of collection rain water with the decrease of Pb intoxication, (2) to find dffirence of Pb intoxication between the community who drank rain water from zinc roof and non-zinc roof, (3) to understand Consenlration of Pb in rain water, although its very low but
dantage public health. In the bo$,, Pb exposure
33
Khal'an
con'elulion belv'eett.johs, stttooking behuvior, kintls of'drirtk v'ulu' .tource uttd il's t;ollcc'lion ltlac'e.s, cutd disltrrrce o/'hou.;evith clcgree o.f Ph inloxic'otiott ttttd, (1) toJincl tlte rclation bclu'can Pb ittloricctliott tvith the suhjcctivity svnrptorrt, vhiclr urc heutlctche,./htigua, ubdomitre 1t,titr, diurrheu, vorrril tutd .slecp di.slubartce.
'flte
t.y'pe ctf'studv tt.sed v'tts a clua:;i experintcnt. Tlrc subjec:l of'rc.settrc'h v'arc u {t'oup cotrrtttttttil.),uttl ruin v,aler, thal supplied./br drittkingv'a/cr. 7-he.srrmplirlg tt'tr,s t'urricd ()ttt ('lIt.\ler rdnLlom,scunplittg, Dutct collection v'ct.s usetl intervicn,x'ilh clueslionnetire uttrl c.runtittc ol l'h ('or7,\entrutitlt tt,ith ilAS melltod ot Lahorutot'ittm. Dala Collectecl w'ill be ottuli:el h.t'clc.t'c'r'ilttit't' ottd attulyticully u.te cr.n'reluliott and I lest. 'l'hc re.sttlt of thi.s reseorch .shovcd that; (l) time contt'ul o/'ruitt tt'uler c'ollccliort ubttut 20 rttirtule.s coulcl decrea,re the clegrce of Ph inloriculion, (2) it hu,s ttol .foutrrl tlta clrlfttrenc'a ,lf thc degrae o.f Ph inloxication beh+,een commuttitt,, v'ho dronk rain vuler.fi'ont zittc' rotsf attt:l ttcttt-:ittc' t'orf) (3) it lros rtot/bund relution behreenfctclors d jobs,.sn;okirtg hehuvirtr, kittd,s'of drinkv(t!cr ,\ottrce utrcl it.s collec'tion place.s ancl clislctrtcc house v'ilh the degree o./'Pb inloxic'ution, ttnd (1) il Irus ttot.fountl tlte rclution of tlrc degrce ql Ph intoxicutiort tt'ith tlrc comntuttitt' ltt:ultlt di,srtrclcr (.subjec'tivit.1' .s.t,trtptottt), v'hich l!ere heaclache,.fatigue, ubdontittc puin, cliurrheu, vottril, itntl .slt'a1t di.st
ubuttcc
(Ke.t'vot'tl.s
: Tine, l)b, rain, roof,
.s1'mlttotrt)
I. I)I'NGANTAR Lirtnr Belakang Cakuparr
air
Lrcrsih
di Kota
Pontianak,
talrtrn 1998 banr tcrpenulti 53,4\yo, talturt 1999 naik rnen jadi 6A,550 , dan angka cakLrpan air bersih 1998 sekitar 63,25o/o dan 1999 72,05oh. (Kanrvil Depkes Prop.Kalbar, 2000). Renclahnya oakupan tersebut karena tcrtratasny'a surnber air yang dapat dirnanlaatkan sebagai sunlber air bersilt, karcna air tanah nlcngandung Fe tinggi nlcncapai 52,5-90 nrg/l (Fathrnarvati et a|.,, 2000) dan air perttrukaan, disarrrping berkaclar Fe tirrggi, kecoklaan, juga tercenrar. l-lal irri karena air pennukaan digurtakarr sebagai sarana transportasi, penggelontor air
kotor liota dan aktivitas nlandi, cLlci clarr kalius (Kartrull'an dan Darruanto, 1998), [J ntuk itu, rtrasy'arakat sebagian besar ntcrnggLiltakan air hujan sebagai air rninurn, sekitar 7l%.
Sebelurl ditanrpung, air lrujan terscbut clialirkan rnelcrvati atap rurnah seng dan cliperkirakan sekitar 9Ao/o ruunah di Pontianak Llcratall seng. Dalant proses pentbuatanrlya, atap seng dilapiskarr Pb, yang berfurrgsi rrrcrrtperkuat ikatan lapisan (Fardiaz, 1992; Potter at el., 1994). Mengingat air hujan Lrersil'at korosif, sehingga atap seng nrudal')
34
trerkarat clarr I)b )/ill)s dilapiskan iktrt tct'larttt dalarn air lruiarr dau tttasttk ke clalarn bak penanrpungan. Kaclar Pb tcrsc,but, dipcrbelat dertgan Pb dari kcgialan inclustri datt erttisi kerrdaraan (Kusnoputraltto, 1995). Dcngatt bantuart air hujan, dcbu l'[r rttertfacli krista,l dart larut (Palar', 1994; Fat'cliaz. 1992) clari nlasuk ke dalartr bak perralnpultsalt air lrtrian dan digunakan sebagai air rttittuttt. Kac'lar Pll arltara 40-100 ptg/l clalartt air ttiittuttt clapat nren inrbu lkan
keracunarr
(nrargonct urin sebesar
el.ul.,l99l ). Kadar Pb dalitttt I 50 prg/l (Tasbclr, 1999) dart dalatrt clartth sekitar 70 ptgll (WFIO cit. Sudibyo. 1999). Keracunan Pb nrengganggu rcaksi eltzittt. anernia dan berat bayi lahir rendah. serta nrenurunkan irrtelegcn.sia (lQ)(Mukono, 2000:Kusrroputranto, I995). Pada rt'aktu
jarrgka paniarrg paparan Pb
clapltt
nlengganggu systern saral urirtaria. ginjal. janturtg, reprocluksi clan karsinogerrik (Palar. 1994, Sullivan dan Krieger. 1992).
II. IIAI{AN DAN I\IITTOI)E Sns:rran Pcltelitian. Sasaran perrelitian
irri aclalah sutttber air
rn irlurll berasal dari a ir
an.
yallg nrengalirkan ntelervati atap rulnah settg clatt lr uj
I
lubungan Pcngaturiur Waktu
nou-scng dan sejumlah masl,arakat yang nrcngkortsr.rnrsi air hujan, Pcnelitian ini dilakukan di Kota Pontianak, dcngan lokasi vaitu Kelurahan Sungai Jau'i Luar Kec. Pontianak Barat. Kel. Bangka Belitung Kec. Pontianak Sclatan. Kel. Siantan Hilir dan Siantan Hulu Kec. Pontianak Utara dan Kel.
Selanjutnl'a
dari l5
responden terscbut
dibedakan merladi 2 bagian. Bagian satu. 9 responden yang merniliki atap runralt scng.
Bagian dua.
6
respondett untuk ntntah
beratap non-s'eng. Banr aknva rcspondcn ini adalah sanra untuk sctiap kclonrpok perlakuan. sehingga senruanva bcr.jurnlah 4-5
Sungai Duriatr Kec. Sungai Rava.
responden.
Jenis Penelitian.
pcngarnbilan data kadar Pb
Tahap pengambilarr data.
Jenis penclitian ini adalah ekspcrimerr semu (quasi experiment). dcngan nrenggunakan desairt rancangan times series v,ilh control. Aiasan penggunaan rnetode ini adalah alas an praktis dan sulitnva melakukan randonrisasi serta kccihrt,a santpel penelitian (Murti. 1997)
urin. dilakukart sctclah nrcngkonsuursi
air
hu
l5
Untuk
air huian
dan
hari. rcspottdcn
jan yang
ditaurpurtg
scsuai dcngan pcugaturatr u'aktu
pcnampungan. Pemcriksaan kadar Pb dilakukan dengan nretode AAS (Silicstvah, l99l dzur Darntono. 1995). Untuk data
karakteristik responden dan keluhart subvektif keracunan Pb dianrbil melalui
Teknik Pengambilan Sampel. Teknik penganibilan sanrpel dilakukan dcngan nrctodc simple cluster random
Pengolahan dan analisa data. Data diolah dan dianalisis sccara dcskriptif dan
sompling. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama,
analitik. Analisis dcskriptif
untuk
nrenrbcrikan ganrbaran karakteristik
senrLra
lokasi penelitian
wA\\'ancara dcngan kucsioner.
variabel uuivarian, sepcrti
tirigkat
rncuctapkan 5 kclurahan dari 4 kecarnatan di
pendidikan. lama tinggal. jcnis surnbcr air
Kota Pontianak. Tahap kedua adalah
nrinunr dan pekerjaan. Analisis
secara
pcngambilan sampel kadar Pb air hujan dan urine. Pengarnbilan sampcl kadar Pb air hujan ditctapkan 32 sampel dan pengambilan sarnpel Pb unn sebanvak 45 sampel. Sasaran responden adalah laki-laki dan beruntur ltt-
analitik. untuk menguji hubungan l'ariabcl
penentuan
dengan
independe
rr dan
dcpenden.
nrisalnva
hubungan pengaturan n'aktu perlampurlgall dcngan penurunan keracunan Pb. hubungan
faktor pengganggu dcngan
terjadinl'a
55 tahun.
keracunan Pb. Analisis uri nrcrlggunakan program komputer SPSS seri 10. dcngan u1i
Pelaksa naan Penelitian. Pclaksanaan penelitian rnelalui dua tahap.
statistik korelasi dan t tcst (Santoso. 2000).
vaitu pcrsiapan dan pengambilan data. Tahap persiapan pra lapangan, dilakukan untuk rnemberikan pcnjelasan kepada pernbantu peneliti dan responden tentang pclaksanaan penelitian. Tahap persiapan ke
lapangan, pada tahap
ini
rcspondcn
dikelompokkan mcnladi 3 kelompok sesuai dengan perlakuan dengan pengaturan rvaktu
air hujan. Kelompok I untuk pcrlakuan dengan rvakfu penampungan 0 nrcnit, tl perlakuan rvaktu l0 menit dan kclompok II perlakuan 20 mcnit, masingrnashg kelompok bcrjumlah l5 responden. penanlpungan
ITI. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum. Kota Pontianak scbagai ibu Kota Propinsi
Kalimatan Barat rnenriliki luas lvilav'ah sekitar 10.782 Ha, \,ang tcrdiri dari cnrpat kecamatan dan 23 Kelurahan. Letak geografisnya sebagai titik akscs dan pintu gerbang Kalintantan Barat, bcrada tcpat di barvah garis khatulistiu'a. 1,aitu 0".
02'.24"
LU, 0n. 05', 37" LS dan 109n. (r', 25" bulur tilnur. Kota Pontianak tcrletak pada dclta
35
Khayan
Sungai Landak dan Sungai Kapuas, disebut Sungai). sebagai LVater l;ront City (Kota Tepian
Tabel l. Distribusi Responden menurut Pendidikan, Pekerjaan, Lama Tinggal, Merokok' Sumber Air, Bak Penampungan dan Jarak Rumah dengan Jalan. Frekuensi
ol lo
SD
6
13,3
SLTP
4
8,9
21
46,7
Tingkat Pendidikan
1
SLTA Akade mitP ergu
ru
an Tin g gi
Total Pekerjaan
2
Pekerjaan Pabrik
45
Frekuensi
%
10
22,2
5
11 .1
Wiraswata
17
37,8
PNS
13
28,9
45
100,0
Frekuensi
6t to
<10 tahun
I
17,8
10
Total
Lama Tinggal
10
22,2
> 20 tahun
27
28,9
Total
45
100,0
Frekuensi
ot to
16
35,6
20
44,4
-20 tahun
Kebiasaan Merokok
4
Tidak merokok 1
- 10 batang perhari
> 10 batang perhari
Total Sumber Air Minum
5
Air Hujan
I
21,0
45
100,0
Frekuensi
%
28
62,2
PDAM
17
37,8
Total
45
100,0
Frekuensi
ot to
Seman
30
66,7
Pibe/plastik
10
22,2
Jenis Bak Penampungan Air
6
Drumg seng
Total Jarak Rumah Dengan Jalan Raya <500 meter 500
-
1000 meter
> 1000 meter
Total
36
31,1 '100,0
Petani
3
7
14
5
11.1
45
100,0
Frekuensi
%
28
62,2
8
17,8
I
20,0
45
100,0
I
Iuburtgan Pcrrgaturan \\'ak(u
Karakteristik rcsponclcr). Dari tabcl I tliantaranva clapat diketahui. bahu'a resportclcn vang Lrerpendidikan terbanvak adalah tirrgkat St.1'A sebarrvak ?l ()rilng
ail ltuiirtt. lrlik rvakttr pcnanrl)ung:ln l 0 rrren it nlar.rl)un l0 rtrcrrit sctclllr air htrjrtn. Wakttr Pcttatttprursan tlart kaclar l'tr ['r'in. Dari -['abcl 4 clalrat clikctalrrri [rirlr* l irtlu
adattt'a pcnurLutan kaclal I)b
(46.7Vo) darr tcrkecil SL.'l'l) seiurrtlah .l ()r'ans (8.991,). l)ckcrjaan rcsportdcrt palirrg banS'ak
kcccrrde
rrclalirlr rr'irasrvasta ll ()rans \37.8%) dan )ang kecil pctarti 5 orans ( I l"l%o) clan lauta tirrug:rl rli Pontiarrak palirrg banvak aclalah > l() trrhurt 27 orarrg (60%) clan tcrkecil < l0 talrtnr 8 crrans (17.8%).
nrcrrit rcrata kaclar I)tr urin 26.27 (ptgi 11. rraktu I0 nrenit kacl:rr I'tr Lrrin ?1.27 (ptut[1 dan u'aktu 20 nreniI karlar I'b rrrin 15.5] (;tg/l), [tcrata ini lctrih lcnclalt clari hasil
Kldnr I'b plda Air llujan. ['cnranlhatan air hujart un(uk ketrutulrart air rn inurrr. pcrlu nrenrperlratikan keadaarr ctrralr hujan clarr larna jnnt lrujan pcrhari (Suclarrrraji. 1998). Kota Pontiarrak. )'arrg
penclitinrt Srttonto ( I0()0 ) tcrrtang
Pb urirr pacla balita cli Kota
jarr
177
-2?3 hari. (UN,lC,
l)L)r'nirl)ariur
Yogr akartr
I (ptg/l). [)crbecliurrr irr rnenurut ilsunlsi llcrtrrlis. rntrrrgkin bcrlttrbutt-uan clcrtgan tingkat scnsitilltls keracunan I'b pacla resl'rtlnclen. Pacla Penelitian di Yogl,akartir rcsponclcn arlalah balita clan di [)orttiarrirk orar'rs cle n asa. clcttgart rerata i9.9
tlcrciri tcrscbut. kcrtrurtgkinart air hujarr ulttuk srunber air rninunr. Selar.tta l0 tahun. rerata curirh hujan 2991-i905 rnrn/tahun dan hari lrtr
rLlngilr'r rtntiu'lt llrrrtartr.a n'ltklrr
pcnanipungan dcng;rrt l)cnrrrunan kaclirr I)lr uritr, 1'aitir pettgatttt'art n itkttt pL'nilnrpurtglrn 0
Statisurr
i
Menurut l-lalttrtron
cl c'it. l-lariono ( I 99 I ). pacla (scperti irrdividu nrucla balita) sangat rerrtarr terlradap keracunan Pb. '[ong at ttl., (]000) tttcrnLlerikan bcberapa rlasarr. r'aitrr: itttukt' I)b pcrtrcrat Lraclirrt lcbih tirrggi clibarrciirrs orang clcu asa. baIita se'r'irrg nrcrrurstrkarr ob;,ck pacll rnulut. sccilt'a fisiologis balitl rrrcrrriliki trlttuka rutu Pb lebih tinggi cllrr balita rtrc'igalartri pcrttrrrrbulrarr bcgitu cepilt.
l00l ). Air hujan untuk air nrinurn, tidak lrolclr rrre ngandung 'zal l)cncelltar (Suclarnradji. l99ti). tcrutanra Lraharr pcnccnlar se pcrti Pb. rrtcskipun kaclanrl'a scdikit rnclarnpatri NA B. Sesuai dcrrgarr Pttrttianak.
-['alrcl
i. clikctalrui bahn,a kadar [)b air hujan, clari atap runrah seng. rvaktu pellallll)Lllrgan 0 rrrcrrit lebih besar clari pada altrp rtotr-,rarg,
r':ritu 13.8 prg/l dan 13.6 pg/l darr sctclalr rlilaktrkan u'aktu penillltputlgan terl ihat
Tabcl 3. Kadar Pb Air Hujan ttrcnurut.lenis Atap tlan Wnktu I'cnirnll)ungan No.
Kadar Pb dalam Air Hujan (1rg/l) dan Waktu Penampungan
I
-. -
Atap Seng
Atap Non-seng
M";il
-l-ro
nl,enit
0 Menit
10 Menit
20 Menit
0 Menit
1
25
17
10
28
2
11
10
10
10
10
10
J
11
12
10
10
3B
10
4
12
10
10
10
10
5
10
25
10
10
10
I r---_-10 i
10
10
14,0
10,0
1o
I
--4
_-t ro -l---G 16
I
i
I
11
-__T_-I
6
Rerata
13,8
13,6
15,6 !
11
a
_'t
-)/
Khayan
Secara statistik menunjukkan semakin lama air hujan, semakin
waktu penampungan
(r =
nlenurunkan keracuan Pb urin
-0,324;
p=0,030).
Dari Tabel 4, juga diketahui
masing-
masing perlakuan menunjukkan perbedaan rerata penurunan kadar Pb urin, misalnya antara perlakuan 0 dan 10 menit 5,0 (pgll), perlakuan l0 dan 20 menit 5,74 (pgll) dan
perlakuan
0 dan 20 menit
sebesar 10,74(pgll). Secara statistik dengan test, perrgaturan waktu penampungan antara 0 dan 20 menit menunjukkan adanya perbedaan
t
yang signifikan untuk keracunan Pb urin (t
:2,333;
14,6
menurunkan p=0,027).
Jenis Atap dan Kadar Pb Urin.
Dari tabel 4, diketahui kadar Pb
urin
responden yang mengkonsumsi air hujan dari
rumah beratap seng cenderung lebih tinggi dari pada non-seng, misalnya waktu 0 menit kadar Pb urin dari rumah beratap seng 28,50 (pdl) dan non-seng 21,80 (ttg/l) dan waktu 20 menit kadar Pb urin pada masyarakat, yang meminum air hujan dari rumah beratap seng lebih kecil dari pada non-seng, yaitu
(pdl) dan 17,4 (py't). Perbedaan ini
dapat dilihat pada Gambar 4.
Perbedaan tingkat penurunan kadar Pb
urin, mungkin berhubungan dengan sifat penyerapan dan limpasan air hujan dari kedua jenis atap ini. Sudarmadji ( 1998) menyebutkan, bahwa atap genteng 0uga seng) memberikan hampir 100% dari hujan
yang jatuh ke permukaan tanpa ada sifat atap seperti ini, maka pengaturan rvaktu beberapa menit cukup untuk menurunkan kadar Pb, sedangkan pada atap non-seng karena memiliki sifat menyerap air dan bahan pencemar, sehingga memerlukan waktu penyerapan. Dengan
untuk menurunkan bahan pencemar. Secara keseluruhan tingkat keracunan Pb pada masyarakat, yang meminum air hujan, dari atap rumah seng lebih tinggi dari pada nonseng, yaitu 21,90 (pgll) dan 19,27 (pgll). Secara statistik tidak menunjukkan perbedaart
yang bermakna kadar Pb urin
p=0,508).
Tabel 4. Kadar Pb Urin Menurut Waktu Penampungan dan Jenis Atap No 1
Lokasi
Jenis Atap
Sunoai Rava
Senq Senq
Non-seno 2
Sei Jawi
Senq Senq
4
5
Siantar Hilir
Senq Seno
Siantan Hulu
BM Darat
38
18
20 15
'17
32 24
51
31
27
24 20 28
Non-seng
Non-seng
-0,324
22 47
15 19 10 19
15 10 10 10 10 13 10
Senq Seno Non-senq Seng Seno
Senq
=
16 21
10
Rerata
Spearman's rho (r)
17
22 67
Non-senq
Total Rerata
Kadar Pb Urin (uq/l) dan Waktu Penampunqan 10 Menit 20 Menit 0 Menit 49 11 27
10
A/o,?ife/?q 3
antara
responden yang meminunr air hujan, dari atap rumah seng dan non-seng (t = 0,668;
15
10
14
10
11
33
23
24 394 26,27 28.50 21.80
17
22
319 21,27 22,90 18,00
233
Sig (2-tailed) = 0,030
15,53 14,60 17,40
I
('l .T
30 25 20
CL
(!
ro G'
Y
Iubungan l)enqaturan Wakttr
lk
15
Jenis Atap 10
tr Seng
(!
(t
Lffi
o x.
0
6l Non-seng
10
20
Waktu Penampungan (menit)
Gantbar.l. Kadar Pb Urin rnenurut Wal
.Ie
nis Atap
Tabel 7. Faktor Pengganggu tltn Ker:rcunan I'b. --I-_-
No 1
Variabel Pengganggu Pekerjaan
(r) |
e (sig
-0,2543 |
0,0e2
Korelasi Parsial
)
I
2
Lama tinggal
3
Kebiasaan merokok
----Tr_0,0974 I 'l
0,524
,rr*
-[-0"* 0,1211 I
I
!
4
Jenis sumber air minum
A
Jenis bak penampungan air
-0,0356
i
0,816
t)
Jarak rumah dengan jalan
a,1207 |
o,+Zo
Iialttor l)cnggilnggu tlan Keracunan Pb. Dari tabel 7. diketahui bahwa secara statistik ticlak acla hubungan yang bernrakna antara laktor penssangu dengan keracunan Pb urin, Dcngarr nrelihat keeratan liubungarr antara variatrel per)gganggu dengan kcracunan Pb adalah kecil. nraka secara statistik pengarulr laktor luar clapat dikolttrol.
0,429
Keracunan l)b dan Kcluhan Subvektil. Dari tabcl 8. cliketahui bahw'a. riclak ada liubungan ilntara kcracrrnnn Pb dengan keluhan subyektif', nrisalnya keluhan sakit perut (r= 0.026; p:0.8(r5) dan rnLral-ntual (r:0,106; p=0.167 7.
j()
Khayan
T:rbcl 8. Remta Tingkat Kerucunan Pb tlalanr Urin dnn Keluhan Subl'cktif Keluhan
No
Rerata Kadar Pb Urin Ya
Tidak (pg/l)
(pg/l)
(r)
(p)
23,14
20,63
0,026
0,865
z_
Mual-mual
16,67
21,69
0,1 06
0,467
3
Diare
22,00
20,1
-0,077
0,617
4
Kelemahan otot
22,50
20,81
-0,121
4,429
5
Lesu dan lelah
21,00
21,03
-0,002
0,990
6
Sakit/ngilu sendi
19,1 5
21,53
0,72
0,637
7
Sakit kepala
20,00
21,53
-0,061
0,637
8
Sulit tidur
20,60
21 14
-0,006
0,968
.J
Dannono ( 1995) rnenyebutkan, bahrva orarlg keracunan Pb akan tilnbul keluharr subyektis seperti sakit peru[, lnual, sakit llerserrcliarr clan otot. sakit kepala dan gangguan tidur. I-fasil ini bcrbeda dengarr penelitian Suclarmad.ii ( 1999). yang rttencnrukarr adant,it hubungalt ;intara besarrrya keracunan Pb dengan terjadinya keluhan. 5,aitu niual-rlual, sakit kepala, sakit otot dan tulang, sulit tidur clan kelelaharr. Perbeclaan lrasil pcnelitian ini, menurul
nsurnsi peneliti rnungkin
berhutrungarr
tirt-ukat kadar Pb, lrasil di Pontianak rerata kadar Pb urin tanpa perlakuan adalah 26,27 prg/l dan rerata secara keseluruhan sekitar 2 1,03 ptg/l uril'r, sedarrgkan pada rrela.van di
I)arrtai Gerrjeran Surabaya sebesar 87,97
prg/100 nrl darah. Kedua, mungkirr dipenganrhi oleh kecilnys pengetahuarr tentang kcracunan PLr. nrisalnya yang ntualrrrual lranya 6 orang (13j%) nyeri perscndian
), dan lesu-lelah l5 orang (13.3%). Penelitian terdahulu. dilakukan Srrtonro et ul., ( 1999) nteltgganrbarkarr kcaclaan yang harnpir san'ra, kelulrarr
B
VI. KES{MPULAI.i Sesuai clc'ngan hasil ulaian tersebut cliatas,
dapat disinrpulkan hal-hal bcrikut ( l) ada hubuttgatt pengatirran ri'aktu pclranlpunsilll air hujan terliaclap penurLurilrr keracurran Pb dalant urin. Waktu penanrl)ungan air lruian 20 rtrenit secara bcrrnakna dapat nrerrurunkan
tingkat keracunan Pb. (2) tidak
acla
pcrbedaan tingkat kenrcunan Pb urin p:rda rrtasyarakat, yar)g rnengkonsurnsi air hujarr dari atap rurnah seltg dan rntt-.\cng, (3 ) tidak diternttkan ltubulrgan \1a11g berrrrakna arrtara
faktor
pengganggLt densan terjaclin_1,a keracunarr Pb dalarn urin. (4) tidak acla Itubungan arrtara besarnya keracunan Pb clalam urin clengan tinrbulrrya keluharr subycktil'.
DAFTAR PUST'AKA
orang (28,90
subyektif akibat keracunan Pb adalah rendah, vaitrr nrual-rnual 18,,2o clan sakit persendiarr t4%.
i r)
(2-tailed)
Sakit perut
1
l3
sig
Spearman's Rho
Antdur, M.O., Doull, J, arrd Klaasscrr, C.D.. 1991, C'osuratl und Doull'.s'l'oxic'olog,t', lhe Busic Science oJ'Poi,son.r, Macrnillan Publishing Cortrpany. Nen, York, USA. 4 th edition.
8., 1999, Pertgut'ult I.ultt Air lerhudup Korrclisi Kc.seltutcttt
Darrrranto dan Karrrnlvan,
Fiuburrgan l)engaturan Waktu
lr'las\arukut, Stutli KcrJl/.r di Kolrr Porrliurtctk. l'ahun XlV, April 1999. Darrrrt-rrto, 1995 , L
[)ulam
Si,stent
Margotro,
Lultrn'ntr
,'lkltir Risbinukes, -lenaga
clutt
Pendidikan
Pusat
Kesehatart.
n Kesehatan Republik Indonesia Akaderni Kesehatarr Departenre
Lirrgkungan Departernen
Littgkutrgutt, I)usat Pendidikarr'l'cttasrt Kesehatan, Dep. Kcs. I{1. .lakarta,
Mur1i, 8., 1997, Pritt.sip Dcrrr A{etocle lli.s'cl Epidamiologi. Gacliah N'lada LJrtiversit) Prcss, Y'og1'akarta.
[)alar, H., l9()4, Pettc'atrtut'utt dutt 'l'oksikologi Logunr Bcrut, [{ineka f ipta Jakartii. I
Inclu.stri cli
lttdrne.s'ict, Badan Pengendalian Danrpak l.ingkLrrrgan-
Pontianak. Fladad,[-1., Girttins., M. dan Purba. J..2000. Pcrbedaan Kadar Tirnbal (Pb) Datanr Air
Mirrunr Berdasarkan Jenis Atap Runralr .4kltir
Putalilicur,Sntul/ Scala,\lucl.y,, Hcultlt I'rojact IV, Kantor Wilayah f)eparternerr Keseliatart Propirtsi Kalbar clan Akadrni Departenren Keselratan Pontianak. Kalirnarttan Barat.
Gizi IJarino.
8.,
1991, Darnpak Polusi Tirnah
I-litarn (Pb) pada Keselratan Lingkungarl.
Bulctirr, Fakultus Kesehatan
Hewan, Lhtiver,titcrs Gctcljuh it'[ocltr, Yogy'akarta
Vol.X t.,\o. I Juli 1999, 1998, Berbagai Masalah Pencernaran Loganr Berat Dilingkungarr Kita, .lumul ltfutrusia clan I-ingkungan, Pusat Penclitian Lingkungan Hidup, Urriversitas Gadjah Mada Yogyakarta. No. 15,-fh. V. Flal 37-46. 1998. Ilarcliono, 2000. Pengarurh Pb '[erliadap Kcseltatan Pekerja, A,kluluh Ke,yeltuturt ll,[u.s.y'tu'okut, Jakarta. Nonror 62 tahun 2000.
Karltor Wilayah Departelnen
Kesehatan
Propinsi. Kalinrantalr Barat, 2000. ProJil Keseltutun Proltirt.si Kulimuntun Burot, Porrtiarrak.
Krrsrroputranto,
H.,
1995
,
Toksikologi
Lingkuttgutt, Direktorat Jendral I)endidikan Tinggi, Depanernerr
M, cltttt Aulia. G.. 994, Linrhult C iru' Itttltr.ytt'i Berltugui
Potter, C., Soepanradi.
Keseltatart
di Kota I)orttirrrtak, Luytorurr
N..
Ir, [.jtonro. I-].. Jalari. D.K.. Noor'. 8.. I larr,'ono, N4 ittartrt clart Songkilau'attg, Y.. 1991. Kirrtiu Sukianti,
Lklura. Penerlrit Kan isius, Yogyakaila.
Irathnrauati. Klrayan dan Nasib, lv{., 2000. Ef-cktilltas Aerator Ktlnrbinasi Untuk Mentrrunkan Kandungan Ire Pada Surttur Bor'(air tanah) di Pontianak Tahun 2000,
I'1.W., Suiorto, Suprtrlan.
Maksurn, Inrlraw'ati. NIarlina.
I]iologi
I{ukhluk IIidult, UI Press. Jakarta Fardiaz, Srikandi, 1992, Polusi Air
-l'rinrrtw'art,
Environrrtertta
RI,
l
Martagctncrtt
Developrnent in Incloncisa, Jakarta. Depkes, 1999, Ilertt'uttct ['ctttbuttgunun
Kasehulurt it4attujtt Indorresiu ,\altttt Tuhurt 2010, Jakarla.
Sarrropie. Dj., Strnrini, A.R.. N'largorro. Sugihartr-r, Punvartto, S.. Ristanto, tl.. I 984, Patt.t'cdicurt ,.1ir' IJar.s'ih. Pusat Pendidikan
-fcnaga
Keschatan, [{cprrblik
Irtdoncisa, Jakarta.
Sarttoso, !., 2000, ,\luti.slic:ul Producl tttul Sarv.ca Solulittrr (,\P,\,51, Pencrlrit P]'.
Ele, Media KornpLrtindo
Kelorrrpok
Granredia, Jakarta.
Sastrarvijal,a. A.T.. 2000. I'cnc'etttrrcut Lin gku grar, Rirreka Cipta. .Jakafia. Siliestl'ah, l99l , Analisis Logarn [Jeracun Dalanr Air Denqan Mctocle AAS, .lurrrul Tri.sukti, No. 03/-fh.ll6ll 99 I . Jakarta.
Sudarmadji, I 998. Penerapan Srurtrrr Rcsapirrr Air F{ujan Untuk Korrse n asi
Air' (Kasus di l-creng Selatan Curtungapi Mcrapi. .Jtu'trul Surnbcrday'a
Ilntiah Sekolult 'l'htggi Lingktngun, Vol. 6 No. l,
'l't,krt ik
l99ll.
Yogl'akarta. Sudarnradji, 1999, PelrgarLrh Loganr Berat
dalarn Kupang -l'erhaclap
Plr
Keschatarr Pantai Kenjeran Surabava.
Nelayan di Te,si,s. lrakultas Keschatan
N4ast'arakat
Urtiversitas Airlangga, 5 I11. Suraba_r'a.
Pendidikan Nasional, Jakarta.
ll
Khayan
Sudibvo, 1999,, Perbedaan Kadar Timah l-litanr Darah dan Gingiva Sebagai Tolok
Ukur Keracunan Kronis Tirnah Hitarl, Itlediugunru, f (3) Scpterrber 1999. Yogyakarta.
Suton-ro. A.l-1.. Sarrvono, R.D., Rubiyo, Triyono, H., Flerawati, E., Kasjono, H.S., Waluvo, H., Banrbarrg W.1., Priyanto,8.. Suntarl'oto. M., dart Fadhila, A., 2000, Darnpak Pertce lnaran Plurnbunr (Pb) terhadap Tumbuh Kenrbang Anak di Kota Yogyakarla. Luporan Penelitiatr ,ltrul i.s is Duntpuk Kesehutctrt Lingkuilgett, Yogyakarta. Sutorno, A.l'1., Sarrvono, R.D., Rubiyo, Triyono. I-1.. Herarvati, E., Karjono, H.S., Larvoasal. P.. Cahyaningsilr, C.T., Hadiwidjo.io, W., lskandar, G., Priyanto, 8., dan Surnaryoto, M., 199912000, Analisis Darnpak Kesehatan Lingkungan
Pertcemaran Plumburn
42
(Pb)
di
Pernukirnart Kota Yogyakarta. Letpctt'urr Penelitian Anali,si.s Donrpok Ke,sehrtlurt Lin gkun grlr, Yogyakarta.
Sullivan, J.8., and Krciger'. G.R.,
1992,
Huzurclots A4utu'iul'l'ox it'ologt, Cl inic'ul Principlc.\ o/ Envirorrtnetrtcrl I'lcultlt,
Williarns and Wilkirrs,
Baltirrtore.
Maryland USA. Tortg, S., Sclrirnding. Y.E.. clan Prapartrontol, l-., 2000, Environnrental Leacl llxposrrre: a Public Flealth Problern of Global Dirnension, Bulletirt o.f tlrc ll/orlcl Heultlr Organizulion, 2000, 78 (9).
Tasbeh, S., ( 1999), Kadar Pb clalanr Urin Tenaga Kerja yang Terpapar Tirntral pada 6 Pentsaltaan di .lakarla. Alujululr Hiperke.s clun Keselontutun Kerju, Vol. XXXII, No. 2, Juli-Septernber I999. Jakarta.