Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN Dwi Retno Andriani, SP., MP Lab. Manajemen Analisis Agribisnis- Universitas Brawijaya
[email protected]
\
MODUL Diskripsi Modul 1. Penyesuaian Pembukuan 2. Tahapan Penyesuaian
Modul ini menjelaskan mengenai pengertian dan kegunaan dari penyesuaian pembukuan bagi perusahaan. Di dalam modul ini, akan dijelaskan bagaimana cara-cara melakukan penyesuaian pembukuan yang baik dan benar. B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 3 : Penyesuaian pembukuan a. Tujuan kegiatan pembelajaran Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat: Mampu menjelaskan prinsip penyesuaian pembukuan Mampu membuat jurnal penyesuaian dengan cermat dan teliti Mampu menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan dengan teliti
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED)
A. Deskripsi Modul
3
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
a. Uraian Materi Belajar Pengertian Penyesuaian Pada akhir suatu periode menjelang akan disusunnya laporan keuangan perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian dari beberapa perkiraan neraca saldo. Menurut Bambang Subroto (1984), penyesuaian adalah proses mengubah perkiraan pada akhir periode akuntansi sehingga pembukuan dapat mencerminkan berapa jumlah-jumlah nilai aktiva dan hutang yang sebenarnya serta penghasilan dan ongkos yang seharusnya diakui periode tertentu. Suwardjono (1991) berpendapat bahwa penyesuaian merupakan pencatatan atau pengakuan (penjurnalan dan pengakunan) data-data transaksi tertentu pada akhir periode sehingga jumlah rupiah yang terdapat dalam tiap rekening sesuai dengan kenyataan pada akhir periode tersebut dan laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan keadaan yang senyatanya pada tanggal laporan (neraca). Jadi dapat disimpulkan, penyesuaian dalam akuntansi adalah menyesuaikan catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya. Tujuan dilakukan penyesuaian dalam akuntansi adalah : 1. Kepraktiasan Dalam hal tertentu tidaklah praktis untuk mencatat suatu transaksi setiap kali terjadi karena transaksi tersebut hanya menyangkut jumlah rupiah yang kecil dan berkali-kali terjadi. Karena tidak setiap hari menyusun laporan keuangan pencatatan dapat dilakukan sekaligus pada akhir tahun demi kepraktisan. 2. Alokasi periodik Dalam hal tertentu pencatatan biaya tertentu baru dapat dilakukan pada akhir periode karena jumlahnya tergantung pada pemakaian selama satu periode atau dapat juga karena alasan teknis pembukuan, transaksi tertentu hanya dicatat pada akhir periode. 3. Akuntansi menganut asas akrual Asas akrual sebenarnya timbul karena akuntansi menggunakan periode waktu sebagai takaran pengukuran laba. Akuntansi berkepentingan untuk mengukur besarnya laba dalam satu periode dan bukan mengukur laba untuk penjualan sejumlah unit barang atau jasa. Dengan kata lain, untuk menentukan laba periode, akuntansi membandingkan pendapatan dan biaya selama periode tertentu.
Akuntansi Dasar Akrual dan Akuntansi Dasar Tunai Akuntansi mengenal dua dasar yaitu dasar akrual dan dasar tunai. Dalam akuntansi dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa ekonomi lainnya diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Prinsip pengaitan pendapatan dan beban berlangsung pada saat akuntansi dasar kas diterapkan. Hal ini berarti bahwa pengaruh finansial transaksi dan kejadian ekonomi diakui oleh perusahaan pada saat terjadi, bukan pada saat kas diterima tau dibayarkan oleh perusahaan. Pendapatan (revenues) diakui pada saat dilakukan penjualan barang ataupun penyerahan jasa, terlepas dari apakah kas sudah diterima atau belum. Beban (expenses) diakui pada saat dikeluarkan, terlepas dari apakah kas telah dibayarkan atau belum. Biaya (cost) dijadikan beban (expense) dalam periode yang sama dengan pengakuan pendapatan terkait. Pada akuntansi dasar akrual, entri-entri penyesuaian dibutuhkan dalam upaya membuat rekening-rekening menjadi mutakhir untuk aktivitas ekonomi yang belum tercatat tetapi sudah berlangsung. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi Page 2 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas saja tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang menunjukkan kas yang akan diterima di masa yang akan datang. Dalam akuntansi dasar tunai, akuntan tidak akan mencatat suatu transaksi sampai kas dalam transaksi tersebut diterima atau dikeluarkan. Akuntansi dasar tunai mengakui pendapatan pada saat kas diterima dan mengakui beban pada waktu kas dibayarkan. Dalam akuntansi dasar tunai, kejadian ekonomi kritis adalah pada saat penagihan/penerimaan atau pengeluaran kas. Pendapatan yang berkaitan dengan penjualan barang atau penyerahan jasa dianggap akan direalisasikan pada waktu kas ditagih dari pelanggan. Biaya dijadikan beban hanya pada waktu pembayaran sesungguhnya dilakukan untuk barang dan jasa. Penerimaan kas akan diperlakukan sebagai pendapatan, adapun pembayaran kas akan diperlakukan sebagai beban. Akuntansi dasar tunai bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk tujuan pelaporan keuangan. Tabel 3.1. Perbandingan antara Akuntansi Dasar Tunai dengan Akrual Perbandingan
Akuntansi Tunai
Dasar
Akuntansi Dasar Akrual
Pendapatan diakui
Pada saat diterima
kas
Pada saat diperoleh (barang diserahkan atau jasa dilakukan)
Beban diakui Pada saat T dibayar e k n ik Penyesuaian Pembukuan
kas
Pada saat dikeluarkan untuk mengahasilkan pendapatan
Ketika melakukan penyesuaian pembukuan, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan yaitu: 1. Teknik langsung Teknik ini langsung dicatat ke buku jurnal. Langkah-langkah penyesuaian akhir tahun dengan teknik ini adalah : -
mengunpulkan data penyesuaian dan menyiapkan bukti pembukuan menjurnal data penyesuaian atas dasar bukti pembukuan penyesuaian mengakunkan (melakukan posting) jurnal penyesuaian ke buku besar menyusun daftar saldo menyusun laporan keuangan
2. Teknik Kertas Kerja Teknik ini tidak langsung dijurnal tapi dimasukkan lebih dahulu ke dalam kertas kerja untuk melihat secara langsung akibat penyesuaian tersebut. Langkah-langkah penyesuaian dengan kertas lajur adalah : - mengunpulkan data penyesuaian - menyiapkan kertas kerja dengan cara memindahkan saldo yang ada di buku besar ke kertas kerja - mencatat data atau jumlah penyesuaian ke kertas kerja di kolom yang sesuai Page 3 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
- menyelesaikan kertas kerja sehingga diperoleh jumlah rupiah tiap rekening yang telah disesuaikan - meminta persetujuan pihak yang berwenang apakah kertas kerja tersebut telah dinyatakan benar dan sah - menyusun laporan keuangan berdasarkan kertas kerja - menjurnal data penyesuaian ke buku resmi sehingga angka dalam buku besar menjadi sesuai dengan yang ada di laporan keuangan Jenis-Jenis Entri Penyesuaian Dalam melakukan penyesuaian pembukuan, ada beberapa hal yang harus diingat yaitu : Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut dipakai atau dikonsumsi. Beban dibayar di muka merupakan kategori aktiva lain-lain yang biasanya habis terpakai ataupun segera habis digunakan di masa yang akan datang. Beban dibayar di muka kadang-kadang disebut juga beban ditangguhkan. Pada saat beban ini dikeluarkan, suatu rekening aktiva didebit guna memperlihatkan jasa atau manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang. Contoh beban dibayar di muka antara lain sewa dibayar di muka, asuransi dan keperluan kantor. AKTIVA Saldo yang belum disesuaikan
BEBAN Entri penyesuain debit (+)
Entri penyesuaian kredit (-)
Pendapatan ditangguhkan
PENDAPATAN
KEWAJIBAN Entri penyesuaian debit (-)
Entri penyesuaian kredit (-)
Saldo yang belum disesuaikan
Gambar 3.1. Entri Penyesuaian Untuk Pembayaran Di Muka Pendapatan ditangguhkan Pendapatan ditangguhkan adakalanya disebut pula dengan istilah Pendapatan Diterima di Muka adalah kewajiban yang muncul dari penerimaan kas di muka sebelum dilakukan pemberian barang atau penyerahan jasa. Pos-pos seperti sewa, langganan majalah, dan setoran pelanggan untuk jasa yang akan datang dapat menimbulkan pendapatan ditangguhkan. Pendapatan ditangguhkan ini merupakan kebalikan dari biaya dibayar di muka. Pada saat pembayaran diterima oleh perusahaan untuk jasa yang akan diserahkannya pada masa yang akan datang, rekening pendapatan ditangguhkan harus dikredit guna mengakui kewajiban yang muncul. Pendapatan ditangguhkan kemudian Page 4 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
diperoleh melalui penyerahan jasa kepada pelanggan. Entri penyesuaian untuk pendapatan ditangguhkan mengakibatkan debit (penurunan) pada rekening kewajiban dan kredit (kenaikan) pada rekening pendapatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. Rekening Kewajiban
Rekening Pendapatan
Entri penyesuaian
Entri penyesuain
Debit
Kredit
Jumlah yang sama dengan harga jasa atau barang yang diserahkan Gambar 3.2. Pendapatan Ditangguhkan Pendapatan yang masih harus diterima Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang diperoleh namun belum diterima kasnya atau dicatat pada tanggal laporan keuangan. Pendapatan yang akan diterima dapat dikumpulakan seiring berlalunya waktu, sebagaimana halnya pada pendapatan bunga atau pendapatan sewa. Pendapatan ini bisa pula berasal dari jasa yang sudah diserahkan namun belum ditagih.
Aktiva
Pendapatan
Entri penyesuaian
Entri penyesuaian
Debit (+)
Kredit (+)
Beban yang masih harus dibayar
Beban
Kewajiban
Entri penyesuaian
Entri penyesuaian
Debit (+)
Kredit (+)
Gambar 3.3. Penyesuaian Pendapatan yang Masih Harus Diterima Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dibayar atau dicatat pada tanggal laporan keuangan. Gaji karyawan dan bunga atas dana yang Page 5 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
dipinjam merupakan contoh lazim dari beban-beban yang terakumulasi dari hari ke hari, tetapi biasanya belum dicatat sampai tanggal pembayarannya. Beban-beban tadi terutang seiring dengan berlalunya waktu. Entri penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar perlu dibuat dalam upaya mencatat kewajiban yang ada pada tanggal neraca dan untuk mengakui beban yang dikeluarkan selam periode akuntansi berjalan. Entri penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar mengakibatkan suatu debit (kenaikan) rekening beban dan suatu kredit (kenaikan) rekening kewajiban Rekening Kewajiban
Rekening Beban
Entri penyesuaian Kredit
Entri Penyesuaian Debit
Jumlah yang sama dengan besarnya beban yang diserahkan Gambar 3.4. Beban Yang Harus Dibayar Persediaan barang Sifat dan jumlah penyesuaian terhadap persediaan barang akan tergantung pada prosedur akuntansi yang digunakan dan jenis perusahaan. Metode akuntansi persediaan dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu metode fisik dan metode buku (perpetual). Metode fisik adalah metode pencatatan persediaan yang tidak mengikuti mutasi persediaan sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan pada suatu saat tertentu harus diadakan perhitungan fisik atas persediaan barang (stock opname). Metode buku adalah metode pencatatan persediaan yang mengikuti mutasi persediaan, baik kuantitasnya maupun harga pokonya. Oleh karena itu jumlah persediaan barang setiap saat dapat diketahui dari rekening persediaan. Depresiasi Yang dimaksud dengan depresiasi adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dibebankan pada suatu periode tertentu. Pembebanan biaya depresiasi biasanya dilakukan pada akhir periode. Biaya depresiasi yang dibebankan dihitung dengan cara taksiran, karena jumlahnya tergantung dari tiga faktor yaitu harga perolehan, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai residu. Kerugian piutang Piutang dagang timbul dari penjualan kredit barang-barang atau jasa. Pada umumnya tidak semua piutang dapat ditagih, sehingga kerugian yang timbul akan dicatat sebagai kerugian piutang.
Page 6 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
b. Tugas Kegiatan 1. Secara berkelompok, anda diminta membuat presentasi sesuai topic modul 3. Makalah dibuat dalam versi MS Office (Word 2003) serta lampirkan power point kelompok anda. Dibuat dalam bentuk soft copy dan hard copy. 2. Kerjakan secara individu soal 4-1 pada buku Al. Haryono Yusuf, dan dikumpulkan pada waktu kuliah berikutnya. PROPAGASI 1. TUJUAN TUGAS : a. Meningkatkan pengetahuan tentang Penyesuaian pembukuan b. Memahami kegunaan Penyesuaian Pembukuan c. Mampu menjelaskan dan mempresentasikan tahapan Penyesuaian Pembukuan 2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : Penyesuaian Pembukuan b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : 1. Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 3 dengan bahan referensi dari sumber lain 2. Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 3; yaitu pada uraian tugas kegiatan belajar dan latihan soal pada buku dasar Akuntansi Haryono Yusuf. c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan 1. Bentuk kelompok kecil dengan anggota 5 orang Mahasiswa dari kelas yang sama. 2. Diskusikan jawaban setiap soal latihan yang terdapat pada Modul 3 di luar jadwal pembelajaran (di luar kelas). 3. Setiap induvidu wajib membuat ringkasan materi sesuai topik modul 3 4. Setiap kelompok mempersiapkan materi modul 3 untuk di presentasikan dengan sumber referensi selain dari modul sebelum kelas berlangsung. 5. Jadwal presentasi sesuai dengan jadwal materi pada RKPS 6. Kumpulkan jawaban latihan soal yang individu untuk kegiatan 1 pada minggu berikutnya setelah pembahasan modul berakhir berakhir. 7. Pendalaman materi akan diberikan pada saat praktikum/tutorial d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan 1. Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas 2. Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point 3. Outline pada tugas Project Based Learning.
3. KRITERIA PENILAIAN : a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers) c. Kejelasan logika yang dipresentasikan Page 7 of 8
Penyesuaian Pembukuan
Brawijaya University
2012
d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiences e. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)
REFERENSI DAFTAR PUSTAKA Jusup Al.Haryono. 1992 . Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 4. STIE YKPN Munandar. 2004. Prinsip Dasar Akuntansi. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Aditya Media. Yogyakarta Sanjaya, Ridwan & Inge, Berlian. 2003. Manajemen Keuangan. Jilid 1 & 2. Edisi ke empat. Literata Lintas Media.
Page 8 of 8