33 i-? P!ft t
PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL
MAlfMUDAHSEBAGAIUPAYAPENANGGULANGAN I<ENAKALAN REMAJA (Stucli Kasus di SLTP se Kecamatan i\!!ampang)
FITRIAH
JURUSAN PENDIDIKAN A GAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN' UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HJDA YATULLAH JAKARTA 1426 HI 2005 M
PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHI...t\KU'L MAHMlJD.A.H SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN
KENAKALAN REMAJA (Sludi Kasus di SLTP se Kecamatan Marnpang) Skripsi
Diajukan Kcpada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Penclidikan Islam
Oleh:
FITRIAH
0011017696
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 HI 2005 M
PERAN GVRV AGAMA DALAM PEMBINAAN Al<.HLAKVL MAHMVDAH SEBAGAI VPAYA PENANGGVLANGAN KENAl
Oleh:
FITRIAH 0011017696
Di bawah bimbingan
).~
·
·unaidatul M. M.A . IP. 150 228 871
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 HI 2005 M
PENGESAHAN PANITIA,UJIAN
Skripsi yang berjudul "PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL MAHMUDAH SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA (Studi Kasus di SLTP se Kecamatan Mampang)". Telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif I-Iidayatullah Jakarta, pada Hari J'{im!it tanggal 1 Ju;ii 20©. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (S 1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 0 I Juli 2005
Sidang Munaqosyah
Pembantu Dekan I/ Sekretaris Merangkap Anggota
Dekan/ Ketua Merangkap Anggota
Anggota
) Penguji I
Pe guji II
Drs. E. Kusnadi NIP. 150 062 572
Dra. Hi. Djunaidatul M. M.Ag. NIP. 150 228 871
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRlPSI INI HASIL KARYA SENDIRl YANG BELUM BENAR-BENAR PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, 18 Mei 2005
FlTRIAH G0!\017696
KATA PENGANTAR
r 11 ~~-~)1w-3'")1bl~1 ,~_..·~~ Segala puja dan puji serta syukur kepada Allah Swt penguasa segala yang ada, yang memberikan nikmat Iman dan Islam, nikmat panjang umur; nikmat sehat wal' afiat, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam terlimpahkan kepada Rasul pilihan-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas Ilmu TarbiyaJ1 dan
Keguruan Jurusan
Pencliclikan Agama Islam penulis banyak
mendapatkan bantuan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan tcrima kasih yang scbesar-bcsarnya kepada: I. Bapak Dr. Dede Rosyacla, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2. Bapak Ors. A.F. Wibisono, M.Ag. dan Bapak Ahmad Shoclig, M.Ag selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah mcmbekali ilmu pengetahuan kepada penulis. 3. !bu Hj. Djunaidatul Munawarah, M.Ag. selaku pembimbing skrip~:i, yang telah
membcrikan
ilmu
clan
pengalanrnn
clalam
membirnbing
dan
mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini. 4. Ayahancla clan lbuncla yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta do'a yang tak pernah putus untuk anancla, ayah... ibu ... , satu dari
keinginanmu telah ananda penuhi, terima kasih atas segala pengorbanan dan jerih payahmu selama ini, sampai ananda bisa seperti sekarang ini. 5. Kakak- kakakku tercinta, terima kasih alas nasehat, motivasi dan pengorbanan baik materil maupun immateril yang telah ka!ian berikan, sehingga adikmu bisa menyelesaikan skripsi ini.
6. Keponakan-keponakanku tersayang, terima kasih atas kegembiraan dan kebahagiaan yang kalian berikan dalam hari-hari yang kita lalui bersama. 7. Kepada sahabat-sahabatku angkatan 2000 khususnya kelas B, kalianlah teman terbaikku. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-bcsarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis, semoga Allah Swt, membalas semua kebaikan yang telah mereka berikan, dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan yang penulis !akukan. Untuk para pembaca penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Billahi fi sabiilil hag Jakarta, Mei 2005 M Rabiul Akhir 1426 H
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. , ........ , ........ . KA TA PENGANT AR .................................................................. !. ........... :...... :.
11
DAFTAR ISi ......................................................................................................
IV
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
VI
BAB!
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... .
BAB II
B. Identifikasi, Pem batasan danPerurnusan Masai ah ............. ..
6
C. Mctodc Pembahasan ............................................................ .
8
D. Sislematika Penulisan
8
LANDASAN TEORI
A.
B.
c.
Guru Agama ....................................................................... .
9
I.
Pengertian Guru Agama ....................................................
9
2.
Kedudukan dan Peran Guru Agama ..................................
11
3.
Kompetensi dan Profesionalisrne Guru Agarna ................
12
4.
Syarat-syarat Menjadi Guru Yang Baik ....... :....................
15
5.
Sikap dan Sifat-sifat Guru Yang Baik...............................
16
Pembinaan Akhlakul Mahmudah
18
I.
Pengertian Akhlakul Mahmudah
18
2.
Macam-rnacam Akhlakul Mahmudah ..............................
19
3.
Cara-earn Pembinaan Akhlakul Mahmudah ....................
20
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak ....
22
Kenakalan Remaja
24
1.
Pengertian dan Batasan Remaja
24
2.
Karakteristik Perkernbangan Remaja
27
.j
3.
Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja ....................................
29
4.
Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja .......... ......... .. .
31
5.
Dampak Kenakalan Remaja
36
6.
Usaha-usaha Penanggulangan Kenakalan Rernaja ............
39
BAB Ill METODELOGI PENELITIAN A.
T1tjuan Penelitian .......................................................................
48
B.
Jenis Penelitian ...........................................................................
48
C.
Variable Penelitian clan Definisi Operasional ............................
48
D.
Responclen ..................................................................................
49
E.
Tempat clan Waktu Penelitian ....................................................
49
F.
Teknik Pengolahan clan Analisis Data .......................................
SI
BAB IV
HASIL PENELITIAN A.
Gambaran Urnum Tempat Penelitian..........................................
53
B.
Iclentitas Responclen ....................................................................
54
C.
lnterpretasi clan Analisa Hasil Penelitian ...................................
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan ................................................................................
65
B.
Saran ............ :..............................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA LAMP IRAN
DAFTAR TABEL Judul
Ta be I
Hal
Populasi dan sampel .................................................................... ·········
49
2
Kondisi Lokasi Sekolah dan Letak Geografis .................................... ..
53
3
ldentitas Responden ........................................................................... .
54
4
Menjelaskan dan memberikan contoh sikap sabar ............................. ..
56
5
Menjelaskan keuntungan sikap tawakal .............................................. .
57
6
Memberikan pujian bagi yang bolos sekolah ...................................... .
57
7
Memberikan pujian bagi yang datang tepat waktu ............................ ..
58
8
Memberikan pujian bagi yang tidak pernah bolos ............................. ..
58
9
Memberikan hukuman bagi yang melakukan tawuran ...................... .
59
10
Memberikan teguran bagi yang melakukan pemerasan ..................... .
59
11
Keingintahuan penyebab siswa bolos sekolah ................................... .
60
12
Memberikan penyelesaian masalah .................................................... .
60
13
Membiasakan bersikap jujur
61
14
Memberikan nasehat bagi yang melakukan pelanggaran ................... ..
61
15
Bersikap dekat kepada semua siswa .................................................. .
62
16
Memberikan perhatian yang sama .................................................... .
62
17
Mengontrol siswa yang berkelakuan buruk ...................................... ..
63
18
Memberikan kasih sayang kepada siswa yang terkena kasus ............ ..
64
BABI PENDAHULUAN
A.
La tar Belakang Masalah Sejarah dunia dari tahun ke tahun telah menunjukkan bahwa rem<\1a
merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, sebab rern'\ja merupakan generasi penerus bangsa. M'\iu dan mundurnya peradaban suatu bangsa, tidak te\·lepas dari pelaksanaan tanggung jawab generasi tua dalam membina generasi muda sebagai penerus bangsanya. Dengan demikian generasi muda harus clilihat sebagai kuncup yang sedang mekar yang harus ditangani clengan baik, karena climasa yang akan clatang mcrekalah yang akan mcncruskan cita-cita bangsa. 11-i·J:n untul·: melihat prospek kehidupan bangsa clapat clilihat dari generasi muda sekarang. Kalau generasi mudanya lemah, maka ticlak akan ada kemajuan yang dapat diharapkan nantinya, clan kalau generasi mudanya penuh gairah bel'\iar, menuntut ilnw pengetahuan dan keterampilan, maka hari clepan bangsa akan ccrah. Anak sebagai generasi muda harapan bangsa merupakan sebuah ungkapan yang 111encer111inkan bctapa gencrasi mucla clijadikan scbagai tolok ukur dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Karakteristik dan sifat 111ereka menjadi semaca111 visi terhadap masa depan suatu bangsa, karena merekalah yang kclak akan tumbuh 111enjadi manusia-rnanusia clewasa yang akan mencruskan pc1juangan ge11erasi sebelumnya.
2
Bila dilihat dari sisi diatas, maka peran clan tanggung jawab yang clipikul generasi muda sangatlah berat. Karena usia remaja merupakan tahap kehidupan yang berada pada masa transisi dari kanak-kanak menuju kedewasaan, seperti diungkapkan Prof. DR. Zakiah Daradjat bahwa, "remaja aclalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat". Usia remaja ini berkisar antara 13-21 tahun, climana Prof. DR. Zakiah Daradjat membagi masa remaja itu manjadi clua tahap, yaitu: masa remaja awal clan masa remaja akhir seperti disebutkan dalam bukunya Pembinaan Remaja, yaitu:
1.
Masa remaja awal antara 13-16 tabun, dimana pada masa ini te1jacli perubahan jasmani cepat pada seseorang, dia beralih clari masa kanak-
kannk akan n1en1asuki n1asa dC\Vasa. 2.
Masa rcniaja akhir antara J 7-21 talllm, pada usia 17 tahun rcmaja tel ah mcnjadi dewasa clari segi jasmani clan suclah pula dapat bcrkclurunan. jika ia berkeluarga. Namun terkaclang pacla usia ini skap '>r<mg tua masih sama clengan usia remaja awal. Hal inilah yang ticlak jarang menimbulkan keresahan clan keticlakpuasan serta kebingungan menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan pergolakan, karena pada masa tersebut banyak te1:jacli perubahan-perubahan yang cukup besar, seperti: perturnbuhan jasmani cepat, pertumbuhan emosi, mental, pribadi, clan sosial. Pada masa pertumbuhannya, remaja banyak mengalami kegoncangan clan konflik jiwa. Aneka problem kejiwaan itu besar pengaruhnya terhaclap tingkah lakunya, clisiniiah arli penting clitanamkannya penclidikan agama bagi remaja. Pengetalrnan clan pandangan manusia terhaclap agama akan mernpengaruhi keyakinannya dalam beragama. Keyakinan terhadap agama merupakan manifestasi 1
Zakiah Darridjat, Pe111hinaan Ren1aja, (Jakarta: Bulan Binlang), h. 82
3
pendidikan yang diterima di rumah, masyarakat maupun di sekolah. Penclidikan agama Islam merupakan pengendali tingkah laku dan sikap clalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu peran orang tua dan guru agama di sekolah sangatlah penting agar akhlakul karimah tertanam clalam diri anak. Namun pacla sekolah-sekolah menengah yang nota bene pelajaran agama Islamnya memiliki persentase yang amat kecil, kurang berperan clalam menciptakan situasi yang kondusif clan meningkatkan keyakinan dan amalan agama. Hal tersebut tersinyalir clengan aclanya berbagai bentuk pe!anggaran ajaran-ajaran Islam, misalnya tawuran, aksi corat-coret, aksi palak, penggunaan narkoba, clan sebagainya. Untuk mencapai konclisi remaja yang siap menjadi benteng kelestari:1n bangsa clan negara, perlu clitangani clan dicarikan pemecahannya. Sebab menurut para u!arna clan pakar ilmu jiwa, masalah yang clihadapi oleh remaja dewasa ini sangat komp!eks, banyak faktor yang saling berkait. Tetapi yang clibutuhkanjuga harus bersifat integral clan menyeluruh. Problem yang dihadapi remaja saat ini ialah masuknya buclaya asing melalui berbagai sarana, tennasuk hiburan, bacaan, media kornunikasi clan pergaulan. Lebihlebih clengan menjamurnya narkoba yang mempunyai andil paling hebat clalam merusak moral clan mental remaja. Ada beberapa jenis narkoba yang telah banyak beredar di sekitar kita, diantaranya adalah putaw, sabu-sabu, ganja, kokain, clan heroin, bahkan ada yang ticlak mampu membeli obat-obat yang mahal itu, rnaka mereka menggunakan barang yang lebih murah clan muclah clidapat, seperli clengan menggunakan !em aica aibon ataupun sejenisnya. Jtulah barangkal i yang harus
4
menggugah kita semua para orang tua dan tokoh agama clan pihak yang bcrw<'i ib, untuk mengambil peranan lebih besar. Sebab berkurangnya penghayatan dan pengamalannya merupakan salah satu faktor penyebab membengkaknya problematika remaja clewasa ini. Kalau orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah clapat melaksanakan tugas-tugas mereka clalam bentuk praktek, generasi-generasi muda yang beriman clan bertakwa, serta berakhlak mulia clan berkualitas tinggi akan dapat terwujucl. Beberapa waktu yang lalu, pernah clihcbohkan pula oleh pernyataan clari pihak Metro Jaya yang menyatakan bahwa 92 % pelajar DK! Jakarta terlibat narkotik. Meskipun terclapat bantahan atas kebenaran yang sesungguhnya, namun suatu citra tcrlanjur muncul clipermukaan. Kenyataan itupun bisa dipahami, apabila sering te1jadi kompas mengompas terhaclap pelajar clan kemuclian berapa banyak pehijar yang membolos waktu jam pelajaran. Ditambah lagi, banyaknya orang tua atau wali muricl yang clipanggil guru anaknya karena anaknya sering ticlak masuk, paclahal berpamitan pcrgi kcsckolah. !-Jal ini lc1jadi karcna kurang pcngawasan orang tua akan pcncliclikan putra putri mereka atau karena keaclaan di rumah tersebut sehingga anak mencari perhatian clari orang tua clengan jalan seperti itu. Salah satu tugas perkembangan penting yang harus clikuasai rcmaja aclalah mempelajari apa yang cliharapkan oleh kelompok clari paclanya clan kemuclian mau mcmbentuk perilakunya agar sesuai clengan harapan sosial tanpa terus dibimbing. Pacla realitas kehiclupan, remaja mempunyai harapan clan tantangan clinrnna 111creka mcrnpunyai si Cat yang iclealismc, rornan!is, berkhayal clan bcrpcngharapan
5
tinggi serta berkeyakinan. 2 Dengan sifat terse but, para remaja akan rnenemm problema dan rnencari idenlitas dirinya, bersamaan te1jadinya pcrubahan clalam dirinya baik jasmani maupun rohani serta perubahan di lingkungan sekitarnya, dimana semakin berkembangnya ilmu pengetalman dan teknologi dari segala produknya yang ditawarkan membuat kebutuhan clan tuntutan kahidupan bertambah banyak. Segala kebutuhan clan tuntutan yang diperlukan hanya bisa didapat apabila berprestasi didalam karir. Sementara persaingan clalam berprestasi semakin ketat. Keadaan ini membuat remaja maupun pelajar melihat masa depan merekr semakin kelam, disamping itu pula te1jadinya pergeseran nilai-nilai dan moral dari ketentuan agama serta masyarakat yang berlaku. Sehingga mereka harus mampu bcraclaplasi clcngan cliri clan lingkungan sckitar yang suclah lcrbcnluk. Agar mereka mampu beradaptasi dengan dirinya maupun masyarakat dengan baik, maka mereka diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku khusus climasa kanak-kanaknya
clengan prinsip
moral
yang
berlaku
umum
dan
merunmskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pecloman bagi perilakunya. Dal am keadaan seperti ini sebagian remaja mencari jalan kel uar clan pemecahannya dengan cam mereka sendiri clan tak jarang kebingungan para rcmaja itu terealisir dalam perilaku yang aneh-aneh yaitu penyimpangan nilai clan norrna yang berlaku di masyarakat, agama maupun hukum atau yang disebut dengan
2
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK Gunung MLilia, 1985), h. 249
6
kenakalan remaja. Kenakalan yang dilakukan oleh remaja menurut Kartini Kartono pada intinya merupakan produk kondisi masyarakatnya dengan segala pergolakan sosial yang ada didalamnya dan bisa clisebut juga sebagai salah satu penyakit masyarakat atau penyakit sosial.
3
Dari latar belakang tersebut penulis merasa penting untuk mengkaji lebih dalam
mengenai
AKHLAKUL
"PERAN
MAHMUDAH
GURU
AGAMA
SEBAGAI
DALAM
UP A YA
PEMBINAAN
PENANGGULANGAN
KENAKALAN REMAJA".
B. Identifikasi, Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah I. ldentifikasi Masalah Dalam penelitian ini terdapat beberapa ha! yang menjadi masalah, diantaranya: a. Apakah guru di mata siswa mempunyai wibawa yang sang.at tinggi? b. Apakah guru yang mengajar di sekolah tersebut memiliki kompetcnsi dan profesional yang tinggi? c. Apakah
kepribadian
guru
sangat
menunjang
dalam
proses
pembentukan akhlak para siswa? d. Apakah pcndidikan agama disekolah terscbut masih sebatas aspck kognisi?
' Kartini Kartono, f'atologi Sosial 2, Kenaka!an Remaja, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986), cet. I, h. 49
7
kmaffg · · e. Apakah pendidikan agama merupakan ma ta pelajaran.,yilng I diminati oleh siswa? f.
Apakah penghayatan dalam pendidikan agama masihkunmg sehingga siswa rnudah tergelincir dalam kenakalan?
g. Apakah dikarenakan munculnya banyak fenornenal budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama sehingga anak mudah terkena arus buruk? h. Apakah guru agama mernpunyai peranan yang sangat penting dalarn pembentukan akhlak siswa? r.
Apakah guru agama sangat berperan dalam menanggulangi kenakalan rernaja di sekolah tersebut?
2. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasinya hanya kepada rnasalah:
'
a
Bagaimana peran guru agama dalam pembentukan akhlak siswa?
b
Apakah guru agama sangat berperan dalarn menanggulangi kenakalan rernaja di sekolah tersebut?
3. Perumusan Masalah Dan perumusan masalah dalam penelitian ini, aclalah sebagai berikul: "Bagairnanakah Peran Guru Agama dalarn Pembinaan Akhlakul Mahrnuclah Sebagai Upaya Penanggulangan Kenakalan Rernaja ?".
8
C. Metode Pembahasan Metocle yang cligunakan pacla penelitian ini aclalah metocle kualitatif kuantitatif yang merupakan penelitian gabungan antara penelitian kualitatif clan kuantitataif.
D. Sistematika Penulisan BAB I
Penclahuluan, tercliri clari latar belakang masalah, iclentifikasi, pembatasan clan perumusan masalah, metocle pembahasan, clan sistematika penulisan.
BAB II
Lanclasan teori, tercliri clari guru agama yang meliputi: pengertian guru agama,
kecluclukan
clan
peran
guru
agarna,
kompetensi
clan
profesionalisme guru agarna, syarat guru yang baik, clan sikap clan sifat guru yang baik, pcmbinaan akhlakul 111ah111udah; lcrdiri dari pcngcrlian akhlakul mahmuclah, macam-macam akhlakul mahmuclah, cara-cara pembinaan akhlakul mahmuclah, clan faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak, clan kenakalan remaja; tercliri clari pengertian dan batasan remaja, karakteristik perkembangan rem<\ja, bentu'k, clampak dan usaha penanggulangan kenakalan remaja. BAB III
Metodologi Penelitian, tercliri clari tujuan, jenis, variable dan clefinisi operasional, responden, tempat clan waktu penelitian, teknik penga111bila11 data clan teknik pengolahan dan analisa data.
BAB IV
I-Iasil Penelitian, tercliri clari konclisi lokasi sekolah, iclentitas rcsponclen, clan interpretasi clan analisis hasil penelitian.
BAB V
Penutup, tercliri clari kesimpulan clan saran.
BABII LANDASAN TEORI
A. Gurn Agama
1. Pengertian Guru Agama Sejalan dengan perkembangan tuntutan kebutuhan manusra, orang tua dalam situasi tertentu atau sehubungan dcngan bidang kajian tertentu tidak dapat rnernenuhi sernua kebutuhan pendidikan anaknya. lJntuk itu rnereka rnclimpahkan pcndiclikan anaknya kepada orang lain. Namun pclirnpahan ini lidak sarna sckali rnengurangi tanggung jawab orang tua. Mereka tetap memegang tanggung jawab pcrtarna clan tcrakhir clalam pcndidikrn1 anak: rncmpcrsiapkannya agar bcriman kepada Allah clan berakhlak mulia, membimbingnya untuk mencapai kematangan befikir clan keseimbangan psikis, serta mengarahkannya agar rnembekali diri dengan berbagai ilmu dan keterampilan yang bermanfaat. Orang yang rnenerima amanat orang tua untuk rncndidik anak itu discbut guru. Narnun guru bukan hanya penerima amanat clari orang tua untuk mendiclik anaknya,
melainkan clari
setiap orang yang memerlukan bantuan untuk
mendidiknya. Sebagai pemegang amanat, guru bertanggung jawab atas amanal yang diserahkan kepaclanya. Allah SWT menjelaskan:
JO
0
. I J'..W~ L\
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanal kepada yang berhak menerimanya, don (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya 1 Allah A1aha Jv!endengar Lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58) Jadi, predikat guru yang melekat pada scseorang didasarkan atas amanat yang cliserahkan orang lain kepadanya. Tanpa amanat itu, seseorang tidak akan disebut guru. Dengan kata lain, keberadaannya sebagai guru tergantung pada amanat orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian guru ada1:iii "nrnng yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar". 2 Sedangkan Moh. Uzer Usman mendefinisikan istilah guru sebagai "jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru". 3 Dan lebih luas Hadari Nawawi mendefinisikan istilah guru sebagai "orang yang bekerja clalam biclang pendiclikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab clalam rnembantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing". 4 Guru bukanlah sekeclar orang yang berdiri di depan kelas unluk mcnyampaikan materi pcngetahuan 1
Al-Qur'an dan Terje111ahnya, (Jakarta: Yayasan Penye!enggara Pente1je1nah/Penafsir AlQur'an, 1971), h. 128 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 123 3 Moh. Uzer Usman, Me1yadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), cet. 15, h. 5 4 Hadari Nawawi, Organisao·i Seka/ah dan Pengelolaan Ke/as, (Jakarta: Haji Masagung, 1989, cet. 3, h. 123
11
tertentu, akan tetapi merupakan anggota masyarakat yang harus ikut aktif clan bei:jiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak clidiknya untuk menjacli anggota masyarakat sebagai orang dewasa. Menurut Henclropuspito clalam bukunya "Sosiologi Agama'', agarna ialah "suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang beporos pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang clipercayainya clan clidayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya. 5 Jadi yang dimaksud clengan guru agama adalah orang yang beke1:ja clalam bidang pendiclikan clan pengajaran ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama, baik agam Islam, Kisten, maupun agama yang lain clan ikut bertanggung jawab clalam membantu anak-anak dalam mencapai keclewasaan masing-masing.
2. Kecluclukan clan Peran Guru Agama Guru aclalah salah satu komponen manusiawi clalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan clalam usaha pembentukan sumber claya manusia yang potensial di biclang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependiclikan harus berperan serta secara aktif clan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam rangka ini guru ticlak semata-mata sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penclidik clan sekaligus sebagai pembimbing
5
!)rs. D. 1-lcndropuspito, OC, Sosio/ogi Agan1a, (Yogyakar!a: Kanisius, 1996), cc!. 12, Ji. J,1
12
yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Dengan demikian, setiap rencana kegiatan guru harus clapat diduclukkan clan clibenarkan semata-mata demi kepentingan anak diclik, sesuai clengan profesi dan tanggung . bnya. 6 .1awa
3. Kompetensi dan Profesionalisme Guru Agama Profesi guru pacla saat ini masih banyak clibicarakan orang, atau masih sqja clipertanyakan orang, baik clikalangan para pakar penclidikan maupun cliluar pakar pencliclikan. Berita tentang guru banyak dimuat pacla medi::i massa khususnya media cetak baik harian rnaupun mingguan. lronisnya bcrita-berita tersebut banyak yang cenderung
mclccehkan posisi guru, baik yang sifotnya
mcnyangkut kepentingan umum maupun hal-hal yang sifatnya sangat pribadi, seclangkan dari fihak guru sendiri nyaris ticlak mampu membela cliri. Hal tersebut disebabkan kurangnya bahkan seclikitnya kornpetensi profesionalisme guru dalam mengqjar. Yang dimaksud clengan kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (menrntuskan) sesuatu". 7 Sedangkan menurut Mc. Leocl yang dikutip Uzer Usman, kompetensi merupakan "perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang cliharapkan. The state of legally competent or
6
Sardiman, A.M, Jnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengqjar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet. JO, h. 125 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit., h. 401
13
qualified. Keadaan berwenang atau memenuhi syarat menuntut katentuan hukum". Sedangkan kompetensi guru merupakan "kemampuan seorang guru clalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggungjawab dan layak.
8
Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah: kewenangan formal yang ditentukan oleh ijazah yang dimiliki guru, pemahaman kurikulum, penguasaan metocle pengajaran, pemahaman psikologi, clan beberapa hal penting dalam proses belajar mengajar, yaitu setiap guru harus memperhatikan keaclaan peserta didiknya, diantaranya: kegairahan clan kesecliaan
bel1~jar,
membangkitkan minat peserta clidik, menumbuhkan bairn! clan sikap yang baik, mengatur proses belajar mengajar, mentransfer pengaruh di dalam sekolah kepacla penerapannya clalam kehiclupan di luar sekolah, dan hubungan dalam situasi belajar mengajar bersifat manusiawi. Seclangkan clefinisi profesionalisme, menurut Ahmad Tafsir clalam bukunya "Ilmu Pencliclikan clalam Perspektiflslam", profesionalisme ialah "faham yang mengajarkan bahwa setiap peke1jaan harus clilakukan oleh orang yang profesional". Profesional clalam panclangan Islam adalah setiap pekerjaan harus clilakukan secara profesional, clalam arti harus clilakukan secara benar. !tu hany mungkin clilakukan oleh orang yang ahli. Rasulullah mengatakan bahwa "bila suatu urusan clikerjakan oleh orang yang tidak ahli, maka tunggulah kehancuran".
'Uzer Usman, Op. Cit., h. 14
14
Islam
mementingkan
profesionalisme,
akan
tetapi
profesionalisme ini dalam masyarakat Islam sekarang?
bagahtian<\
penerapan
9
Menurut Moh. Uzer Usman, profesional ialah "a vocation an >vich profesional knowledge of some department a learning science is used in its applications to the of other or in the practice of an art found it". Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu peke1jaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara senp1ja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Atas dasar pengertian ini, ternyata peke1jaan profesional berbeda dengan peke1jaan lainnya karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Sedangkan guru profesional adalah "orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan schingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal". Atau dengan kata lain, guru pofesional adalah "orang yang terdidik dan telatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya". 10 Dalam buku "Pendidikan Islam Dalam Keluarga clan Sekolah", Zakiah 111endefinisikan ko111petensi guru agama adalah "kewenangan untuk mcncntukan pendidikan agama yang akan diajarkan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru
itu
·
,, 11
111eng<\Jar .
.Tacli
yang
dimaksud
clengan
kompctcnsi
clan
profesionalisme guru agama aclalah kewenangan dan kemampuan khusus dalam 9
Ahn1ad Tafsir, //!nu Pendidikan dalan1 Perspektij. fs/(1111, (Bandung: Re1naja Rosdakarya,
200 I), cet. 4, h. I 07 '°Ibid, h. 15 11
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam da/am Keluarga dan Seka/ah, (Jakarta: Ruhama, 1995),
cet. 2. h. 95
15
bidang keguruan untuk menentukan pendidikan agama yang akan diajarkan dan mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan maksimal.
4. Syarat-syarat menjadi Guru Yang Baik Syarat utama untuk menjadi guru yang baik, terdapat dalam Undangundang No. 12 tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan clan Pengajaran di Sekolah untuk se!uruh Indonesia, pada pasal 15, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto adalah syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat-syarat yang mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberi pendidikan clan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, 4 clan 5 undang-undang ini". Dari pasal-pasal tersebut, maim syarat-syarat untuk menjadi guru dapat kita simpulkan, yaitu: a. Berijazah: tentu saja yang dimaksud dengan ijazah disini ialah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai guru disuatu sekolah tertentu. Ijazah bukanlah semata-mata sehelai kertas saja, tetapi ijazah adalah surat bukti yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempunyai ilmu pengetahuan clan kesanggupan tertentu, yang diperlukannya untuk suatu j abatan atau pekerj aan. b. Sehat jasmani dan rohani: kesehatan jasrnani dan rohani adalah salah satu syarat yang penting bagi tiap-tiap pekerjaan, sebagai calon gurupun syarat kesehatan itu merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Seorang guru yang berpenyakit, apa!agi penyakit menular akan membahayakan kesehatan anak didiknya. c. Takwa dan berkelakuan baik: ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia susila, takwa kepada Tuhan YME, kesusil&an, watak atau budi pekerti yang baik. Tujuan itu tidak akan tercapai bila guru yang mendidiknya tidak takwa dan berkelakuan buruk, karena pernbentukan manusia susila yang takwa kepada tuhan hany mungkin diberikan oleh orangorang yang memiliki dan hidup sesuai dengan norma-norma agam dan masyarakat, seria peraturan-peraturan yang berlaku.
16
cl. Bertanggung jawab: seorang guru hams seorang yang bertanggung jawab, sebagai seorang guru tentu saja pertama-tama hams bertanggung jawab kepacla tugasnya sebagai guru, yaitu mengajar clan mencliclik anak-anak yang telah clipercayakan kepaclanya. e. Be1jiwa nasional: guru hams berjiwa nasional merupakan syarat yang penting untuk mencliclik anak-anak. Dalam hal menanamkan perasaan nasional kepacla anak cliclik, guru henclaknya selalu ingat clan meqjaga agar jangan sampai timbul chauvinisme, yaitu perasaan kebangsaan yang sangat berlebihan. 12
Soejono menambahkan syarat guru yang clikutip oleh Ahmad Tafsir, aclalah: (!) tentang umur hams suclah clewasa, (2) tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli, clan ( 4) harus bercleclikasi tinggi. 13 .Jacli clapat clisimpulkan bahwa syarat-syarat menjadi guru yang baik aclalah berijazah, sehat jasmani clan rohani, bertakwa, berkelakuan baik, bertanggungjawab, be1jiwa nasional, clan clewasa.
5. Sikap clan Sifat-sifat Guru Yang Baik Untuk rnenjamin terselenggaranya pencliclikan, setiap guru berkewajiban mencintai tugasnya yang mulia clengan kesaclaran pengabclian hiclupnya terhaclap rnanusia, bangsa, clan negara yang cliriclhai oleh Tuhan YME. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka clibawah ini tata cara yang wajib diamalkan oleh seorang guru clalam jabatannya. Hubungan guru clengan muricl: 1. Guru selaku pencliclik, henclaknya selalu menjaclikan clirinya suri telaclan bagi anak clicliknya. 2. Diclalam melaksanakan tugas harus clijiwai clengan kasih sayang, aclil serta menumbuhkannya clengan penuh tanggungjawab. 12
Ngalim Purwanto, llmu Pemdidikan Teoritis dan Prak/is, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1998), cet JO, h. 139-142 13
Ahmad Tafsir, Op. Cit., h. 80-81
17
Guru wajib menjunjung tinggi harga diri setiap murid. Setiap gurn clalam bergaul clengan muridnya tidak dibenarkan mengaitkan persoalan ideologi yang clianutnya baik secara langsung maupun tidak.
4.
Hubungan guru dengan guru: I. Hendaknya bersifat terns terangterhaclap sesama guru. 2. Selalu ada kesediaan untuk saling memberi saran. 3. Saling tolong menolong dan penuh toleransi dalam memecahkan persoalan bersama. 4. Hendaknya mencegah pembicaraan yang bersifat sensitif yang berhubungan dengan pribadi sesama guru. Hubungan guru dengan orang tua: guru hendaknya selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan orang tua/wali murid, dalam rangka kerja sama untuk memecahkan persoalan-persoalan di sekolah clan pribacli anak, segala kesalahpahaman yang terjacli antara guru dan orang tua/wali muricl, hendaknya cliselesaikan secara musyawarah dan mufakat. 14 Sifat-sifat seorang guru yang baik, di dalam buku Pengantar Diclaktik Metodik Kurikulum PBM, seorang guru harus: (1) berwibawa, (2) jujur, (3) bertanggung jawab, (4) adil bijaksana clalam memutuskan sesuatu, (5) rajin, (6) mudah bergaul dan tidak sombong, (7) cinta kepada tugasnya, (8) bisa n~endisiplin diri sendiri, (9) pemaaf, tetapi juga harus dapat bersifat tegas, (10) ticlak lekas marah, (11) mau mendengar penclapat orang lain, (12) selalu meningkatkan kecakapan profesinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, (13) Joyalitas terhaclap bangsa da!1 negaranya, dan (14) ticlak mengharapkan balas budi terhadap muriclnya. 1' Senada clengan sifat gurn clalam panclangan Islam menurul Mahmud Yunus yang clikutip oleh Ahmad Tafsir. 16 Dan senacla juga dengan Al-Ghozali yang clikutip Hery Nur Ali. 17
14
Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta: Raja Grafinclo Persada, 1993 ),
cet.5, h. 17-19 15 16
Ibid, h. 20
Ahmad Tafsir, Op. Cit., h. 84 17 Hary Nur Ali, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), cet 2, h. 97-99
18
Dengan demikian dapat disirnpulkan bahwa sifat dan sikap guru yang baik adalah rnenjadikan dirinya sebagai suri telaclan bagi muricl, adil, sayang, tanggung jawab, ticlak rnengharapkan upah dari siapapun, berwibawa, jujur, rajin, tidak sombong, bijak, clan menganggap muridnya sebagai anaknya sendiri.
B. Pembinaan Akhlakul Mahmudah
I. Pengertian Akhlakul Mahmuclah Kata "akhlak" berasal dari bahasa Arab, jarna' clari "khuluqun" ( ~) yang rnenurut lughat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi'at.
18
Asmaran clalam bukunya yang berjuclul "Pengantar Study Akhlak" menulis pengertian akhlak sebagai "sifat-sifat yang c!ibawa manusia sejak lahir yang tertanam cl a lam j iwanya dan selalu acla pac!anya" . 19 Perurnusan pengertian akhlak tirnbul sebagai media yang memungkinkan aclanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluq clan antara makhluq c!engan rnakhluq. Perkataan ini bersurnber clari c!ari kalirnat yang tercanturn clalam AlQur'an: J.
(\ z:A \~I)~~ /
,,
:1
,,
,,
,,
fl 2.JJlj ,,
"Ses1111gg11h11ya engkau (Ya k!uhammad) mempunyai /Judi pekerli yww luhur''.
18
I-Ia1nzah Ya'kub, Etika Js/an1 Pen1binaan Akhlakul Karbnah, Sua/11 Pengantar, (Bandung: Diponogoro, 1996), cet. 7, h. I I 19 Asmaran AS, Penganlar Studi Akhiok, (Jakarta: R~ja Grafindo Persada, 1994), cet. 2, h. I
19
Demikian juga dari hadits Nabi SAW:
"Ses1111gg11hnya aku diulus untuk menyempurnakan kemu!iaan budi pekerti".
20
Sedangkan yang dimaksud dengan kata mahmudah aclalah "terpuji atau baik", jadi akhlakul mahnmdah aclalah "budi pekerti yang baik" atau perilaku manusia yang mulia atau perbuatan-perbuatan yang clipanclang baik oleb akal serta sesuai clengan ajaran Islam yang bersumber clari Al-Qur'an clan As-Sunnah. 2
Macarn-macarn Akblakul Mahrnudah Pada dasarnya macam-macam akhlakul mahmudah sangat banyak, seperti
tawakkal, ikhlas, riclha, qana'ah, sabar, pemaaf, jujur, ramah clan lain sebagainya. Berikut ini uraian clifokuskan pacla beberapa macam akblakul mahrnudah yang terdapat pacla kurikulum materi pencliclikan agama islam pacla tingkat SLTP, yaitu sabar, jujur clan tawakkal. a. Sabar ialah berteguh hati, tahan uj i, lapang dad a, clan tidak putus asa clalam menghaclapi cobaan dan kesulitan clengan ridha, ikhlas dan berserah diri kepacla Allah SWT. b. Jujur atau benar ialah menuturkan sesuatu clengan sebenarnya, sesuai clengan kenyataan yang sesungguhnya, baik clalam perkataan maupun perbuatan.
20
hainzah ya'kub, op. Cit, h.h. 12
20
c. Tawakkal ialah berserah diri kepada Allah SWT, bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya. 3
Cara-cara Pembinaan Akhlakul Mahmudah Kita semua tentu telah paham, bahwa yang dimaksud dengan akhlakul
mahmudah adalah akhlak yang baik atau akhlak terpuji, semua perilaku baik dan diridhai oleh Allah SWT. Maka selayaknyalah kita menanamkan dan menghayati dengan sebenarnya arti clari akhlakul mahmudah. Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yaitu untuk menycmpurnakan akhlak yang mulia. Di clalam ajaran Islam, akhlak ticlak dapat clipisahkan clari Iman. Iman merupakan pengakuan hati, seclangkan akhlak pantulan dari Iman berupa perilaku, ucapan dan sikap. Iman aclalah maknawi, seclangkan akhlak b,utuh \wirnanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran dan hanya karena Allah SWT. Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun Iman clan rukun Islam, karena ajaran Islam tentang keimanan sangat berkaitan erat clengan menge1jakan serangkaian amal saleh clan perbuatan yang terpuji. Sedangkan mengenai rukun Islam sudah jelas mengandung konsep pembinaan akhlak. Diantaranya ialah tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai pengamalan dari rukun Islam yang pertama, shalat clapat mencegah perbuatan yang keji dan munkar, mengeluarkan zakat dapat membersihkan diri dari sifat
21
kikir, puasa dapat melatih kesabaran, dan haji dapat menghinclarkan diri clari kejahatan clan permusuhan. Cara lain yang clapat cliternpuh untuk pembinaan akhlak ini aclalah "pembiasaan yang clilakukan seja]( kecil clan berlangsung secara kontinyu".
21
Pribadi manusia itu pada dasarnya clapat menerima segala usaha pembentukan melalui kebiasaan. Jika manusia membiasakan diri berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang yangjahat. Sebaliknyajika manusia membiasakan diri dengan cara be1iingkah laku yang mulia, maka ia dapat membentuk pribacli yang mulia. "Pembinaan
akhlak
dapat
clitempuh
pula
clengan
memberikan
keteladanan". 22 Dalam pembinaan akhlak ticlak clapal clibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi clan larangan, akan tetapi 111c111crlukan pcndiclikan yang panjang clan penclekatan yang baik. Pencliclikan itu ticlak akan sukses melainkan jika clisertai clengan pemberian contoh telaclan yang baik clan nyala. Dalarn pendidikan formal di sekolah, seorang guru agama disarnping menyampaikan rnateri pelajaran di dalam kelas, juga harus memberikan contoh, suri teladan yang baik kepada anak didiknya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan menganggap bahwa banyak 111emiliki kekurangan. .Juga dapal pula clilakukan clcngan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Menurut hasil penelitian para psikolog, bahwa kejiwaan manusia berbecla-beda menurut
21
22
Abud in Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Gratindo Persada, I 997), cet. 2, h. 162 Ibid, h. 163
22
perbedaan tingkat usia. Pada usia kanak-kanak misalnya lebih menyukai kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran akhlak dapat disajikan dalam bentuk permainan. Menurut
Ahmad
Amin
23
dalam
bukunya
"Etika
(Ilmu
Akhlak)"
menyebutkan cara yang dapat ditempuh dalam membina akhlak, yaitu: I . me] uaskan lingkungan fikiran 2. berkawan dengan orang yang terpilih 3. membaca dan menyelidiki perjalanan para pahlawan dan yang berfikiran luar biasa 4. memberi dorongan untuk berbuat baik bagi masyarakat umum 5. membiasakan diri melakukan perbuatan baik24 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari Iman yang benar dan pelf:iksanaan ibadah yang baik maka akan terpancar akhlak yang baik, dalam akhlak yang baik terwujudlah perbuatan yang saleh termasuk di dalanrnya kesediaan beramar ma'ruf dan nahi munkar serta membawa kapada i:chidupan yang harmonis dalam lingkungan masyarakat.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada diri seseorang adalah: pertama, faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kacanderungan, bakat, aka!, dan lain-lain. Jika seseorang sudah mamiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut akan menjadi baik. Kedua, faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial,
23
Ibid, h. 164 "Ahmad Amin, Etika (!/mu Akhalak), (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 1, h. 75
23
termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Begitu juga sebaliknya, jika pendidikan yang diberikan kepada anak itu tidak baik, maka buruklah akhlak anak itu. Ketiga, dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak clan faktor clari luar yaitu pendiclikan clan pembinaan yang clibuat secara klmsus, atau melalui interaksi clalam lingkungan sosial. Fitrah clan kecenclerungan kearah yang baik yang ada didalam cliri manusia dibina secara intensif melalui berbagai rnetode. Faktor ketiga ini sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat difahami dari ayat 78 surat An-Nahl, yang berbunyi: ,,
?I
J,..
,..
~
(..s:J ~J ~
,,
,,
o:;_w
,,
)
_,)
)
J
,..
\
U ~~\ ~~ ~ ;.s:_~ '.r'...f "1ilj
(\ i:VA \J~JI)
....
)
J
;;)
,.. ,..
0 ·'"
..-()
J°J'µ ~ o~Ulj ~(a.!Uij
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan clan hati agar kamu bersyukur". Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk clidiclik, yaitu penglihatan, penclengaran clan hati sanubari. Potensi tersebut harus disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran clan pendiclikan. Faktor ketigajuga sejalan dengan hadits Nabi yang berbunyi:
(ISJ~I "Setiap anak yang clilahirkan clalam keaclaan (membawa) fitrah (rasa ketuhanan clan kecenclerungan kepacla kebenaran), maim kedua orang
24
tuanyalah yang membentuk anak itu menjadi Yahudi, 25 Mqjusi".(HR. Bukhari)
Nasrani,
atau
Ayat dan hadits diatas menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah kedua orang tua. Itulah sebabnya orang tua, khususnya ibu mendapat gelar sebagai madrasah, yakni tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dengan demikian, faktor yang mempengaruhi pembinaan akhl2.k adalah: faktor dari dalam yaitu potensi fisik, intelektual dan hati (rohaniah) yang dibawa si anak dari sejak lahir, dan faktor dari luar yang dalam hal ini adaiah orang tua, guru di sekolah, clan tokoh-tokoh scrta pc111i111pin di nrnsyarakat. Mclalui ke1jasama yang baik antara tiga lembaga pendidikan tersebut, maka aspek kognitif, afektif dan psikomotorik ajaran yang diajarkan akan terbentuk pada diri anak.
C. Kenakalan Remaja I. Pengertian dan Batasan Remaja Masa remaja sangat menarik untuk dibicarakan, karena masa tersebut merupakan suatu fase dari kehidupan manusia. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja berarti "mu!:i.i dewasa; sudah sampai umur untuk kawin". Sedangkan menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat,
15
Abudin Nata, Op. Cit, h. 165-167
25
masa ramaja adalah "masa transisi yang mana seseorang tidak lagi dapat dikatakan sebagai anak-anak, akan tetapi belum dapat dikatakan dewasa.
26
Menurut Zulkifli dalam bukunya "Psikologi Perkembangan" berpendapat bahwa masa remaja termasuk periode strum und drang. Sebabnya karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari' aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
27
Batasan remaja menurut hukum di Indonesia, konsep remaja tidak dikenal dalam sebagian undang-undang yang berlaku. Hukum Indonesia hanya mengenal anak-anak dan dewasa, walaupun batasan yang diberikan untuk itupun bermacammacam. Hukum perdata misalnya, memberikan batas usia 21 tahun (atau kurang dari itu asalkan sudah menikah) untuk menyatakan kedewasaan ses.::iJrang. Di bawah usia tersebut seseorang masih membutuhkan wali untuk n1elakukan tindakan hukum perdata. Sedangkan hukum pidana memberi batasan 18 tahun sebagai usia dewasa (atau yang kurang dari itu tetapi sudah menikah). Anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun masih menjadi tanggung jawab orang tuanya kalau ia melanggar hukum pidana. 28 Menurut Singgih D. Gunarsa dan istrinya, masa remaJa adalah masa peralihan dari masa anak kemasa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa, yaitu batas umur 12-22 tahun. 29 Menurut Elizabeth Hurlock sebagaimana dikutip oleh Sahilun A. Nasir membagi
masa
remaja
menjadi:
Praeadolescence
(I 0-12
tahun),
Early
adolescence (13-16 tahun), dan Late Adolescence (17-21 tahun). 30
26
Zakiah Derajat, Pembinaan Rema}a, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), eel. 2, h.28 Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1999), cet.6, h.63 28 Sarlito Wirawan Saryono, Psiko/ogi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), cet.3,
27
h.4 29
Singgih D. Gunarsa dan Ny., Psikologi Praktis: Anak Remqja dan Ke/uarga, (Jakarta: Gunung Mulia, 1995), cet.3, h.128 30
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agan1a Terhadap Pe111ecahan Problen1a Re111qja,
(Jakarta: Kalam Mulia, 1999), cct.1, h.71
26
Seclangkan batasan remaja menurut WHO, cliclefinisikan menjacli tiga kriteria yaitu bio!igik, psikologik, clan sosial ekonomi, sehingga menjacli berbunyi sebagai berikut: remaja aclalah suatu masa climana (1) incliviclu berkembang clari saat pertama kali ia menunjukkan tancla-tancla seksual sekunclernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, (2) incliviclu mengalami perkembangan psikologi clan pola iclentifikasi clari kanak-kanak menjacli clewasa, clan (3) te1jadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang pen uh kepacla keaclaan yang re!atif lebih mancliri. 31 Sebagaimana masa transisi !ainnya, maka masa remaja ditandai pula oleh keticlakmantapan si remaja yang berpindah-pindah dari perilaku atau normanorma lama kenorma-norma baru atau sebaliknya. Ketidakmantapan ini memang inclikasi clari belum matangnya kepribadian. Masa ini sering clisebut masa strum
und drang. Disebut masa strum und drang karena anak itu cmosinya cepat timbul, sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar tentang dirinya sencliri clan ingin melepaskan cliri clari segala bentuk kekangan dan berontak terhadap norma-norma atau traclisi-traclisi yang berlaku yang kiranya ticlak clikehenclakinya. 32 Dengan demikian, yang climaksud dengan masa remaja aclalah masa transisi clari masa anak-anak menuju clewasa yang mengalami perubahan fisik maupun psikis antara usia 12-21 tahun. Masa yang penuh kontracliksi, sebagian orang mengatakan masa remaja aclalah masa energik, heroik, clinamis, kritis, clan masa yang paling inclah, tetapi acla pula yang menyebutkan bahwa masa remaja sebagai masa baclai clan topan, masa rawan clan masa nyentrik. Karena rnasa " Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h.6-9 Sahilun A. Nasir, Op. Cit, h. 64
32 .
27
tersebut berada diam bang (clapat beracla clalam waktu yang baik dan waktu yang buruk).
2. Karakteristik Perkembangan Remaja Kalau kita perhatikan segala sesuatu disekitar kita, baik kehiclupan rnanusia, binatang, flora clan fauna, rnaupun benda-benda anorganik, kita akan rnelihat suatu ha! yang abadi, yaitu selalu adanya perubahan. Segalanya selalu berubah, larnbat atau cepat, berwujud penyusutan, pertumbuhan maupun perkembangan, menurut sifat kodratnya rnasing-masing. Demikian pula halnya dengan kehidupan manusia, yang bermula clari telur, kemudian rne:,J!ui garis pertumbuhan: janin, bayi, kanak-kanak, anak, pemuda, adolesen, orang tua, clan akhirnya meninggal. Semuanya menurut garis perkembangan dengan segala variasinya sendiri, menurut irama perkembangannya sendiri. Bahwa
tiap
anak
secara
kodrat
membawa
variasi
dan
rrama
perkembangannya sendiri, perlu diketahui setiap orang tua, agar ia tidak bertanyatanya bahkan bingung atau bereaksi negatif yang lain dalam menghaclapi perkembangan anaknya. Bahkan ia harus bersikap tenang sambil terns mengikuti pertumbuhan itu, agar pertumbuhan itu sendiri terhindar clari gangguan apapun, yang tentu saja akan merugikan. 33
33
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipla, J 996), h·.233
28
Hal ini berlaku juga dalam menghadapi pertumbuhan pemuda secara psikofisis. Aspek-aspek yang manakah yang berkembang dari kehidupan manusia? Berikut dipaparkan ciri-ciri perkembangan remaja. Ciri-ciri ldmsus masa remaja dapat dikelompokkan menjadi: a. Biologis Dilihat dari segi biologis, re1rn\)a mengalami perubahan yang sangat tajam, diantaranya: Perubahan pada anggota kelamin, pertumbuhan yang membedakan bentuk tubuh laki-laki dan perempuan, pertumbuhan badan yang sangat cepat, pertumbuhan anggota-anggota tubuh yang tidak seimbang, te1:jadi menstruasi pertama bagi wanita dan mimpi bagi laki-laki, dan tumbuhnya jerawat pada muka. 34 b. Mental Dari segi mental, remaja mengalami perubahan-perubahan yr, g cukup rumit, diantaranya: Perasaan dan emosi remaja tidak stabil, kemampuan mental dan daya fikir mulai agak sempurna, kegelisahan karena keinginan yang tidak dapal tersalurkan, pertentangan dengan orang lain, rasa ingin tahu yang besar, berhayal dan berfantasi, dan aktifitas kelompok. 35 Soe1jono Soekanto menambahkan dalam bukunya "Mengenal dan Memahami Masalah Remaja", ciri-ciri perkembangan remaja sebagai berikut: a) Keinginan yang lrnat untuk mengadakan interaksi sosial dengan kalangan yang lebih dewasa. b) Keinginan kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa. c) Adanya perkembangan tarafintelektualitas untuk mendapatkan identitas diri. d) Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan dan . . 36 lcemgmannya. Dari
berbagai
macam
ciri
perkembangan
rema1a
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa segala ha! yang dilakukan oleh remaja masih dalam proses "Zal
1996), cet.4, h. I 0
1\ntara,
29
pencarian jati diri, dikarenakan kondisi pribadi remaja tersebut masih belum konstan dan masih labil, dan dengan kelabilannya remaja berproses diri clalam membentuk kepribadian menuju masa clewasa.
3. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja Problema remaja cukup banyak jumlahnya, namun yang sangat menonjol pada akhir-akhir ini aclalah: problema agama dan akhlak, problema seks, problema perkembangan pribadi clan sosial, termasuk pula clidalamnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja clalam bahasa Inggris disebut dengan .Juvenile Delinquece atau Teddy Boy. Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan yang diirntip oleh Sahilun, kcnakalan rcmaja adalah "kclakuan atau pcrbuatan anti sosial dm1 anti normatif". Dan menurut Bakalok lnpres No. 6/1971 pedoman 8 tentang pola penanggulangan kenakalan remaja, rnengenai kenakalan rernaja pengertiannya adalah "kelainan tingkah laku, perbuatan atau tinclakan remaja yang bersifat asosial yang rnelanggar nonna-norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Jadi pada prinsipnya kenakalan rema.1a adalah pelanggaran terhadap norma-norma sosial, agama dan hukum yang dike1jakan oleh remaja. Menurut Jensen yang dikutip oleh Sarlito membagi kenakalan rem'\Ja menjadi empatjenis, yaitu: a) Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain; perkelahian, perkosaan, pemerasan dan lain-lain. b) Kenakalan yang menimbulkan korban materi; perusakan, pencunan, pencopetan, pemerasan dan Iain-Iain.
30
c) Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di fihak orang lain; pelacuran, penyalahgunaan obat. d) Kenakalan yang melawan status; misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua den5an cara 7 minggat dari rumab atau membantah perintah mereka dan sebagainya. Bentuk-bentuk kenakalan remaja menurut Sahilun dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu: a) Kenakalan yang tergolong pelangaran terhadap norma-norma, tetapi tidak diatur dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) b) Kenakalan yang tergolong pelanggaran yang telah cliatur clalam KUE? Kenakalan yang ticlak cliatur clalam KUHP, tetapi tingkah laku clan perbuatan remaja tersebut cukup menyulitkan atau cukup ticlak climengerti oleh orang tua antara lain: (a) berani atau suka menentang orang tua atau guru, (b) suka berkeliaran tan pa tujuan yang jelas, (c) berpakaian tidak sopan atau ticlak diterima oleh masyarakat, (cl) sering malas atau membolos sekolah, (e) berpesta para semalam suntuk, (f) suka membaca buku-buku porno, (g) sering berkelahi, (h) suka keluar malam yang tidak ada gunanya, (i) corat-coret di jalan atau di tembok, dan lain sebagainya. Bentuk kenakalan yang melanggar peraturan atau unclang-undang yang cliatur dalam KUHP antara lain: (a) melanggar keamanan unrnm, (b) menganggap remeh petugas negara, (c) pelanggaran clalam perkawinan, (cl) pelanggaran kesusilaan, (e) penganiayaan ringan, (f) pemerasan clan pengancaman, (g) kejahatan obat bius, dan lain sebagainya. 38 Sedangkan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering te1jadi pada tingkat SLTP menurut AKP. Djaswadi aclalah tawuran antar pelajar yang biasanya te1jadi saat pulang sekolah, dan juga pada malam hari biasanya melakukan balap liar (Bali) atau yang biasa disebut trek dijalan umum tanpa menggunakan pengaman, seperti tanpa menggunakan rem, helm, celana panjang, baju clan sepatu. Karena mereka menganggap jika memakai pengaman tidak mamiliki
37
38
Sarlito Wirawan Sarwono, Op. Cit, h. 200-20 I Sahilun A. Nasir, Op. Cit h.82-84
31
tantangan. Dan tidak jarang di tingkat SLTP keclapatan membawa clan . dan Iam. Iam. . 39 mengkonsums1. sabu-sa bu, putaw, ganJa,
4. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja Menurut
Agus
Sujanto,
sebab
yang
memungkinkan
te1:jaclinya
Delinquency pacla umumnya berasal clari tiga pusat, yaitu clari keaclaan baclan, clari keaclaan jiwa clan clari keaclaan Jingkungan. I. Dari keadaan baclan; yang cliturunkan oleh orang tuanya sejak kecil, seperti alergi, asma clan sebagainya, atau keaclaan baclan yang cliterima sela;na clalam perkembangan, seperti penyakit-penyakit yang mengganggu otak secara langsung atau tidak langsung, rnisalnya peraclangan otak, keracunan, gizi makanan yang terlalu buruk clan sebagainya clapat pula mcnyebabkan timbulnya gangguan tersebut meskipun kecil. 2. Dari keaclaan jiwa; juga sebagai faktor keturunan atau terbentuk karena pengaruh selama di clalam perkembangan. Hal tersebut clapat menimbulkan rasa renclah cliri atau iri hati, keticlakmampuan clalam mcnghaclapi kenyataan, perasaan tertekan yang terns menerus. 3.
Dari keadaan lingkungan; dari lingkungan terutan1a lingkungan sosial baik itu
keluarga, teman sekolah, tetangga clan sebagainya ikut pula mempengaruhi pertumbuhan si anak, sehingga menmngkinkan juga memberikan faktor gangguan.
j
Mei 2004
9
AI
32
>
Lingkungan masyarakat: perubahan-perubahan masyarakat yang cepat, clengan
kejaclian-kejaclian
yang
sering
menimbulkan
ketegangan,
te1jaclinya cliskriminalitas tentang sesuatu, persaingan yang ticlak aclil clan sebagainya. .Tuga saling berebut rezeki clalam masyardrnt clengan persaingan yang menggunakan segala cara, korupsi, pergaulan yang cliluar kebiasaan, clan sebagainya.
>
Lingkungan sekolah: pengaruh clari teman-temannya yang clatang clari keluarga yang kurang memperhatikan kepentingan anak clalam belajar, kelompok ganja, cross boys clan cross girls yang memberikan kesan kebebasan tanpa kontrol, akan muclah sekali cliterima oleh temantemannya. Perlakuan guru yang ticlak aclil, clisiplin yang terlalu keras, hukuman yang ticlak menunjang tercapainya tujuan pencliclikan, kurang aclanya interaksi antara guru clan muricl, kurangnya pemberian kesibukan belajar di rumah, clan sebagainya sering juga clapat memberi pengaruh anaknya, sehingga clapat menimbulkan tumbuhnya delinquency.
>
Dari lingkungan keluarga: oleh karena sejak kecil anak clibesarkan oleh keluarga, sebagian besar waktunya aclalah di clalam keluarga, maim sepantasnyalah kalau kemungkinan timbulnya delinquency itu sebagian besar juga berasal clari keluarga. Apakah itu clari orang tua atau karena sauclara-sauclaranya, atau karena masalah sosial ekonomi, kurangnya perhatian, kurangnya cinta kasih antara anak clengan anak clisebabkan
33
sikap pilih kasih, semuanya itu menyebabkan juga timbulnya gangguan pa da ana,. l, 40 Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, sebenarnya faktor-faktor yang menimbulkan gejala-gejala kemerosotan moral dalam masyarakat modern sangat banyak, yang terpenting diantaranya adalah kurang te1ianamnya jiwa agama dala111 hati tiap-tiap orang, dan tidak dilaksanakannya agama dalar;1 l 3hidupan sehari-hari, baik oleh individu maupun 111asyarakat. Dalam dunia modern, orang kelihatannya kurang mengindahkan agarna. Anak-anak dibesarkan dan menjadi dewasa tanpa mengenal pendidikan agama. Akan tetapi sudah menjadi suatu tragedi clari clunia maju, dimana. segala sesuatu hampir clapat clicapai clengan ilmu pengetalman, sehingga keyakinan beragama mulai terdesak, kepercayaan kepacla Tuhan tinggal sebagai simbol, laranganlarangan dan suruhan-suruhan-Nya tidak cliindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang kepada agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang acla di clalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas masyarakat itu ticlak sekuat pengawasan clari dalam cliri sendiri. Karena pengawasan masyarakat itu clari luar. Faktor kedua adalah tidak terlaksananya penclidikan moral menurut biasanya, baik dalam rumah tangga, sekolah maupun 111asyarakat. Pembinaan moral seharusnya dilaksanakan sejak si anak masih kecil, sesuai clengan
40
Agus Sujanto, Op. Cit, h.206-208
34
kemampuan dan umurnya. Karena setiap anak lahir belum mengerti mana yang benar clan mana yang salah, dan belum tahu batas-batas clan ketentuan moral yang berlaku dalam lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang clianggap baik untuk pertumbuhan moral, anak-anak akan clibesarkan tanpa mengenal moral-moral itu.
41
·
Menurut Sahilun, faktor yang menyebabkan kenakalan remaJa clibagi menjacli clua, yaitu bersifat umum clan khusus. a) Bersifat umurn 1. Faktor langsung: •
Kegagalan penclidikan alau pencliclikan agama yang dilakukan kcluarga, guru) guru aga111a dan n1nsyarakat. ·rcrutnn1a olch kcluarga
sebagai penyebab utama. •
Konclisi sosial yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan clan perkembangan remaja secara wajar.
2. Faktor ticlak langsung: •
Faktor sosial politik, sosial ekonomi, sosial
buclaya,
masalah
urbanisasi, penyakit masyarakat, teknologi canggih, komunikasi cepal yang bersifat negatif mernpercepat kemungkinan timbulnya kenakalan remaja.
41
Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Haji Mas Agung,
1994), cet.12, h.65-66
35
b) Bersifat khusus 1. Faktor Intern:
•
Cacat lahir/keturunan yang bersifat biologis atau psykis
•
Pembawaan negatif yang sukar untuk diarahkan, sukar c!ik.:mdalikan secara waJ ar
•
Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan anak-anak
•
Kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
•
Pengendalian diri kurang terhadap hal-hal yang negatif
•
Tidak mempunyai hobi yang sehat
2. Faktor Ekstern: •
Dari lingkungan keluarga; Rasa cinta kasih sayang yang tidak merata terhadap anak-anak, broken home, kurang mengetahui cara mendidik anak, kesibukan orang tua, kurang contoh teladan, kurang memberi dasar pendidikan agama.
•
Dari lingkungan sekolah; Kurangnya guru agama yang memenuhi syarat, biaya pendidikan yang cukup tinggi, kesibukan guru mencari tambahan, kurang adanya ke1ja sama antara guru dengan wali murid, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan agama.
36
•
Faktor POLEKSOSBUD yang masih kurang menguntungkan bagi perkembangan remaja; Pengawasan orang tua/guru/masyarakat, kurang diikutsertakan remaja dalam kegiatan kemasyarakatan, kehenclaknya tidak clipc;rnhi clan kurang disalurkan secara wajar, kurang diberikan rasa tanggung . b 42 Jawa.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab kenakalan remaja dapat clibagi lagi menjacli tiga, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
5. Darnpak Kenakalan Remaja Diclalam kehidupan ini segala sesuatu pasti acla akibatnya (clampaknya), baik itu berdampak positif maupun negatif. Dal am ha! kenakalan remaja ten tun ya lebih banyak memberikan dampak negatif, baik itu terhadap diri pribadi, keluarga, maupun lingkungan masyarakatnya. Berikut ini akan penulis paparkan mengenai clampak-dampak kenakalan remaja tersebut. a. Dampak bagi diri sendiri Dalam masa pcralihan, te1:jacli bennacarn-macam persoalan clan masalah yang tidak muclah untuk dihaclapi oleh remaja. Apabila segala masalah yang dihadapinya itu tidak mendapatkan penyelesaian yang sehat dan wajar, maka akan dibawanyalah masalah itu kemasa dewasanya clan akan tetaplah
"'Sahilun A. Nasir, Op. Cit, h. 86-88
37
persoalan itu menjadi bahaya yang mengancam kebahagiaannya sepanpng umur. Diantaranya dampak kenakalan remaja bagi diri sendiri, yaitu: •
Masa remajanya terbuang sia-sia; Dengan melakukan penyi '1panganpenyimpangan seperti melakukan bolos sekolah, sering berkelahi, keluar sampai larut malam tanpa tujuan, meminum minuman keras, clan menggunakan narkoba climasa remajanya, maka masa remaja anak tersebut akan habis tanpa ada suatu ha! yang berarti yang telah ia lakukan untuk masa depannya. Sedangkan jika ia menggunakan waktu remaJanya untuk belajar, ticlak membolos, ticlak keluyuran tiap malam clan melakukan ha -ha! yang positif lainnya akan sangat berarti untuk masa clepannya ymg masih panJang.
•
Mengalami gangguan kesehatan jiwa; Dengan menggunakan masa remajanya untuk berfoya-foya menikmati narkoba, minum minuman keras clan obat-obatan terlarang lainnya, akan
membuat clirinya candu
(ketagihan) dan apabila ticlak menggunakannya sekali saja akan membuat clirinya saldt danjiwanyapun ikut saldt. b. Dampak bagi keluarga Anak clalam kehidupannya tidak terlepas clari keluarga, seorang anak haclir di clunia ini karena ada orang tua. Oleh sebab itu apapun yang dilak:rkan anak
38
dalam kehidupannya akan berdampak terhadap keluarganya, terutama bagi orang tua. Dengan demikian, kelakuan anak dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan penilaian dari masyarakat terhadap orang tuanya. Apabila anak tersebut melakukan hal-hal yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya, maka orang tuanya akan terlihat baik clan berhasil clalam mencliclik. Seclangkan apabila anak tersebut melakukan penyimpangan terhaclap norma-norma yang berlaku, maka panclangan masyarakat tidak baik terhaclap keluarganya. c. Dampak bagi masyarakat atau lingkungan Salah satu sifat clasar manusia aclalah sosial, climana manusia liclak akan terlepas clari lingkungan clisekitarnya. Atas clasar inilah segala tingkah laku manusia akan memiliki clampak terhaclap lingkungannya. Dengan clemikian, segala sesuatu yang clilakukan oleh seseorang clalam suatu masyarakat akan terlihat dan terasa perbeclaannya dalam kehidupan masyarakat sekitarnya, baik itu ha! yang bersifat positif maupun negatif. Misalkan orang tersebut melakukan suatu penemuan yang bagus, maka lingkungan sekitarnya akan menclapatkan clampak yang bagus pula terhadap kelakuannya. Apabila seseorang melakukan suatu kesalahan, contohnya melakukan pencurian, perampokan atau hal-hal yang menyimpang dari aclat
39
atau nonna yang berlaku di masyarakat, maka lingkungannyapun akan menclapatkan penilaian yang buruk clari lingkungan atau claerah lain.
6. Usaha-usaha Penanggulangan Kenakalan Remaja Untuk menclekatkan masalah remaja atau kenakalan remaja µacla suatu pemecahan yang tepat, maka henclaknya clitinjau terlebih clahu\1 clengan subjeknya, kemuclian barn pacla bentuk clan sifat perbuatannya. Oleh karena itu, remaja harus clipanclang:
1. Sebagai incliviclu yang masih clalam masa transisi meningkat clewas:" 2. Sebagai incliviclu yang memerlukan clan berhak menclapatkan bant uan clalam masa perkem bangannya. 3. Sebagai incliviclu yang menclerita atau seticlak-ticlaknya mengalani kelainan perkembangan. 4. Scbagai inclividu yang mengalami kesulitan clan kegagalan clalarn p,roses pencliclikan clan pembinaan. 5. Sebagai inclividu yang menjacli korban daripada perubahan-perubahan sosial, terutama akibat perkembangan teknologi yang kurang tepat penggunaannya. Setelah cliketahui tentang keaclaan remaja clan sifat-sifatnya serta beberapa faktor clan penyebab timbulnya problema remaja clan khususnya kenakalan remaja, maka perlu cliaclakan penanggulangan, pemecahan masalah atau jalan keluarnya.
40
Alternatifpemecahan masalah kenakalan remaja: I. Tindakan Preventif, Yakni segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalankanakalan. Usaha-usaha
yang
sifatnya preventif dapat clilakukan
melalui
penclidikan informal (keluarga), pendidikan formal (sekolah), atau juga melalui pendiclikan non formal (masyarakat). a) Pendidikan Informal (Keluarga): •
Menghinclari keretakan rumah tangga; karena kebanyakan remaja yang mengalami penyimpangan aclalah dari keluarga yang broken home.
•
Menanamkan penclidikan agama yang sesuai clengan tingkat perkembangannya.
•
Pemeliharaan hubungan kasih sayang yang aclil clan merata antara sesama anggota keluarga.
•
Pengawasan yang intensif terhadap gejala aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak untuk menekan kemungkinan berperilaku yang negatif.
Firman Allah SWT dalam surat At-Tahrim: 6
Artinya: "hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka"
41
•
Pemberian kesibukan yang bennanfaat dan bertanggungjawab.
•
Pembagian peranan dan tanggung jawab diantara para anggota keluarga.
b) Pendidikan Formal (Sekolah): Sekolah sebagai lingkungan kedua setalah keluarga memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam pembinaan sikap mental, pengetahuan dan keterampilan anak. Sasaran pembinaan ini aclalah tumbuhnya remaja-remaja yang dinamis, kritis dalam berfikir dan be1iindak.
Keadaan
1111
akan
memperkecil
frekuensi
terjaclinya
penyimpangan. Usaha pendekalannya antara lain: •
Mengintensifkan pelajaran pencliclikan agarna.
•
Mengaclakan pernbenahan clan pemenuhan sarana clan prasarana pencliclikan.
•
Penerapan rnetoclologi mengajar clan belajar yang efektif, menarik minat clan perhatian anak, sehingga anak belajar lebih aktif.
•
Dalam
pelaksanaan
kurikulum
hendaknya
mernperhatikan
keseimbangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang memaclai. •
Peningkatan pengawasan clan disiplin terhaclap tata tertib sekolah.
•
Mengadakan iclentifikasi dan bimbingan mengenai balrnl, minat, kemampuan clan penyalurannya.
42
•
Melatih atau membiasakan anak untuk dapat beke1jasama, berorganisasi clengan bimbingan guru malalui organisasi sekolah, misalnya OSIS dan lain-lain.
•
Mengaclakan tenaga guru agama yang ahli dan berwibawa serta mampu bergaul dengan guru-guru lain, sehingga bisa clitiru oleh muricl-muriclnya.
•
Adanya kesamaan norma-norma yang dipegang oleh guru-guru, serta aclanya kekompakan para guru-guru.
•
Perbaikan ekonomi guru, yakni menselaraskan gaji guru clengan kebutuhan hidup sehari-hari.
c) Penclidikan Non Formal (Masyarakat): Masyarakat aclalah tempat pencliclikan yang ketiga sesudah rumah clan
sekolah.
Pembinaan-pembinaan
pencliclikan
kemasyrakatan
climaksudkan untuk mengisi waktu senggang clengan kegiatan yang itu clapat clilakukan clengan jalan mei;ingkatkan
bermanfaat.
Hal
pendidikan
kepramukaan,
penyuluhan
mental
agama,
pencliclikan
keterampilan, pembinaan olahraga, usaha-usaha perluasan perpustakaan, palang merah remaja, karang tanma, remaja masjicl, clan usaha-usaha lainnya.
43
Dalam ha! ini perlu sekali pemerintah dan 1masyrakat memperbaiki kondisi sosial atau lingkungan remaja, terutama yang berhubungan dengan stabilitas POLEKSOSBUD sebagai ketahanan nasional. 2. Tindakan Represif Yakni tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan rernaJa seringan mungkin atau menghalangi tirnbulnya peristiwa kenalcalan yang lebih hebat. Tindakan ini diartikan, semua tindakan secara hukum yang ditujukan kepada remaja yang melakukan kenakalan yang melanggar hukum, alau orang yang secara langsung membantunya, atau menjadi penyebab sehingga remaja itu mclanggar hukum. Setiap tindakan oleh yang berwenang secara hukum supaya bersifat: mendidik dan menolong remaja agar mereka menyaclari akan perbuatannya yang keliru itu. Selanjutnya mereka kernbali memperoleh harga cliri, sehingga mereka bukan saja rnenolong dirinya sencliri, tetapi juga rncnolong para pctugas untuk mencari jalan clan cara-cara pcrnecahan problerna remaja. Disini selalu cligunakan penclekatan yang bersifat psycologis clan paeclagogis. Prinsip utarna dalam scmua proses peninclakan sccara hukum, supaya diperhatikan:
44
•
Perlakuan terhadap remaJa harus bersifat khusus, artinya berbecla dengan perlakuan terhadap orang dewasa atau juga terhadap anakanak.
•
Setiap tindakan tidak bersifat menghukum, ticlak merupakan balas dendam, tetapi hendaklah bertujuan untuk menolong, mendidik dan melinclungi atas dasar rasa kasih sayang clan bersifat kekeluargaan seperti ayah terhadap anaknya sendiri.
•
Hak-hak
remaja
sebagai
indiviclu
yang
seclang
turnbuh
clan
berkembang rnaningkat dewasa harus diperhatikan clengan sungguhsungguh. •
Remaja yang mengalami tindakan rcprcsiC harus dipclajari benar-bcnar case study clan case teport-nya serta rnenclapatkan bantuan social worker serta para ahli yang cliperlukan.
•
Setelah remaja melalui proses tindakan represif dan clipanclang perlu untuk memperbaiki kembali tingkah lakunya dan mendidik kembali, maka remaja yang bersangkutan perlu diternpatkan dan diasuh secara khusus. 43 Kalau disekolah atau dilingkungan sekolah, maka kepala sekolahlah
yang berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib
'
13
Ibid, h.89-96
45
sekolah. Dalam beberapa hal gurupun berhak bertindak, misalnya dalam pelanggaran tata tertib kelas, ulangan atau waktu ujian. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua/walinya. Tergantung kepada pelanggaran tata tertib sekolah yang telah ditentukan. Sedangkan
menurut
Wakapolsek
Mampang
Prapatan
apabila
penyimpangan tersebut sudah termasuk dalam tindak pidana, seperti penggunaan narkoba, maka hukumannya terdapat dalam UU RI No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika, yaitu: "barang siapa membawa, dititipi, memuat, menanam, mengedarkan narkotik dan psikotropika terkena ancaman hukuman . " 44 penJara .
3. Tindakan Kuratif Yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal, terutama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut. Tindakan ini dilakukan setelah usaha dan tindakan lain dilaksanakan yang merupakan pembinaan khusus untuk memecahkan dan menanggulangi problema kenakalan remaja. Pembinaan khusus memberikan kesan yang baik, bahwa seorang remaja itu diperbaiki dan diberikan dorongan, kesempatan dan fasilitas untuk menjadi baik kembali sesudah melakukan sesuatu yang dianggap tidak wajar atau tercela.
44
AKP Djaswadi, Op. Cit
46
Pembinaan khusus diartikan sebagai kelanjutan usaha atau daya upaya untuk memperbaiki kembali sikap dan tingkah laku remaja yang melakukan kenakalan dengan tujuan agar remaja tersebut dapat kembali memperoleh kedudukannya yang layak ditengah-tengah pergaulan sosial dan berfungsi secara waJ ar. Prinsip dari pembinaan khusus ini adalah: • •
Sedapat mungkin dilakukan ditempat orang tua/walinya. Kalau dilakukan oleh orang lain, maka hendaknya orang lain itu berfungsi sebagai orang tua atau walinya. • Kalau disekolah atau asrarna, henclaknya cliusahakan agar tempat itu berfungsi sebagai rumahnya sencliri. • Dimanapun remaja itu ditempatkan,namun hubungan ·~asih sayang clengan orang tua atau familinya tidak boleh cliputuskiu. • Remaja itu harus clipisahkan clari sumber pengaruh bL:. uk. Allah berfirman dalam surat Al-An'am: 15 I Artinya: "dan janganlah kamu menclekati perbuatan-perbuatan keji, baik yang nampak cliantaranya maupun yang tersembunyi". • Pembinaan khusus harus memperhatikan kegemaran, kepen!ingan, perhatian clan kebutuhan atau kemampuan remaja. • Ditempat pembinaan khusus, mereka hams tetap memperoleh hakhak pencliclikan termasuk juga penclidikan agama clan hams cli(\jar melayani cliri sendiri, mencukupi kebutuhan sencliri clengan usaha swasembada ditempat pembinaan itu. Adapun proses pembinaan khusus aclalah: • Tahap pertama sebagai persiapan ialah dengan menanamkan pengertian, pemberian bimbingan clan nasehat psychologis paedagogis. • Tahap pengendalian kesaclaran yaitu dengan menanamkan secara terus menerus penclidikan agama atau pencliclikan mental clan budi pekerti yang baik clan bermanfaat. • Tahap penambahan pengetahuan yaitu dengan pemberian kecakapan clan keterampilan yang serba guna. • Tahap penyaluran dan pengarahan yaitu untuk dikembalikan kepacla lingkungan semula dan kepada pergaulan sosial yang baik.
47
•
Tahap pengawasan yaitu setelah remaja c!ikernbalikan ke c!alam lingkungan pergaulan sosial yang lebih luas, perlu ac!anya 45 pengawasan-pengawasan.
Dalam kepolisian, ternpat rehabilitasi untuk para pengguna narkoba telah c!isec!iakan yaitu Tempat Rehabilitasi Pamarc!isiwi yang terletak di Cawang. Dari uraian c!iatas clapatlah c!iketahui bahwa problema rernaja maupun kenakalan rernaja c!apat c!itanggulangi, baik secara preventif, represif, rnaupun kuratif clan rehabilitasi. Pacla setiap tinclakan tersebut, penc!ic!ikan agama selalu clibutuhkan clan clipergunakan, karena pencliclikan agama aclalah suatu amal kebajikan, sec!angkan kebajikan bisa menghapuskan kejelekan. Oleh karena itu, menganai pemecahan problema remaja perlu clitinjau c!ari suc!ut penclic!ikan agama clan juga clitinjau c!ari ilmu yang berlmbungan c!engannya, misalnya psikologi agama.
"Sahilun A. Nasir, Op. Cit, h. 97-98
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui peran guru agama dalam pembinaan akhlak mahmudah siswa.
B.
Jenis penelitian
.lenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan, yaitu untuk memperoleh data atau informasi dari masalah yang diteliti di SLTP Negcri Mampang. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu menggambarkan, mengungkapkan dan memaparkan data yang telah diperoleh dari observasi, angket dan wawaneara sebagaimana adanya, sehingga basil dari pcnclitian dapat tergambar dengan jelas. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti iualah pendekatan kualitatif kuantitatif sehingga terpadu dan saling melengkapi.
C.
Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah subyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada tiga, yaitu: I.
Peran guru sebagai pembimbing Indikatornya: •
Mengaitkan masalah pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
•
Memberikan pujian, hukuman, teguran, perhatian khusus, bimbingan, bertegur sapa dan akrab kepada semua siswa
,-
49
2.
Pembinaan akhlakul mahmudah Pembinaan akhlakul mahmudah adalah upaya yang dilakukan oleh guru agam agar akhlak siswa dapat lebih baik dari sebelumnya.
3.
Penanggulangan kenakalan remaja Penanggulangan kenakalan remaja adalah upaya guru agama bagaimana agar kenakalan yang terjadi tidak terulang lagi pada saat yang akan datang.
D.
Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh guru agama yang berada diem pat SLTP Mampang Jakarta yang berjumlah delapan orang. Selain guru agama dari sekolah yang bersangkutan, penulis juga mengambil sampel beberapa siswa unluk dijadikan perbandingan terhadap hasil angket serta wawancara dengan guru agama. Tabel 1 Populasi dan Sampel
E.
No.
SLTP
Populasi
Sampel
I.
104
50
24 % x 50 = 12 siswa
2.
141
50
24 % x 50 = 12 siswa
3.
247
50
26 % x 50 = 13 siswa
4.
124
50
26 % x 50 = 13 siswa
200
50 siswa
Tempat dan Waktu Penelitian
Teknik pengambilan data diam bi! melalui: I.
Observasi, yaitu penulis mangadakan pengamatan langsung mengenai tingkah laku dan proses responden dalam proses belajar mengajar dikelas.
50 2.
Wawancara, yaitu mengadakan tatap muka dengan responden dengan 111enggunakan pedo1nan \Vawancara yang telah disiapkan. Wa\vancara ini
ditujukan kepada guru agama untuk memperoleh informasi tentang upaya yang telah dilakukan guru agama dalam pembinaan akhlak siswa, dan juga ditujukan kepada kcpala sekolah untuk memperoleh informasi tentang identitas sekolah. 3.
Angket, bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup, yakni responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Jumlah item yang akan diberikan terdiri dari 20 item, yang diberikan kepada guru agama dan siswa. Kisi-Kisi Item
Jndikator
Butir Soal
Mengaitkan masalah pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Memberikan puj ian Memberikan hukuman Memberikan teguran Memberikan perhatian khusus Mcmberikan bimbingan Bertegur sapa Akrab
1,2,3 clan 13 4,5 dan 6 7 dan 8 9 dan 10 11 clan 12 2, 14, '· 8 clan 19 15 da" 16 17 dan 20
Akhlakul mahmudah Sa bar
Kerugian tidak bersikap sabar
1,2 dan 8
Tawakal
Keuntungan bersikap tawakal
3
Jujur Kenakalan remaja Perkelahian Pemerasan Agresi
Contoh bersikap jujur
13
Tawuran Pemerasan, pemalakan Bolos sekolah
7 dan I0 10 dan 14 4,6,11,12,dan 16 8 19
No.
Aspek
I.
Peran Guru Menggairahkan peserta didik Pemberian insentif Mengarahkan peserta didik lnteraksi kepada peserta didik
2.
3.
Pergaulan bebas
Penyalahgunaan uang spp Pemakaian obat-obat terlarang
51 F.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Yang dimaksud pengolahan data dalam pembahasan ini adalah langkah-langkah yang ditempuh penulis untuk memperoleh basil akhir dalam penelitian. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain: I.
Editing Sete!ah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis, penulis segera meneliti satu persatu angket yang dikembalikan tersebut dari nomor satu sampai terakhir.
2.
Skoring Pertanyaan angket yang telah dijawab oleh guru agama akan ditabulasikan dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban huruf diubah menjadi nilai angka, yaitu: Bobot untuk jawaban
A: 4 B: 3 C: 2
D: I
Untuk skor minimumnya adalah 20 dan skor maksimumnya adalah 80, dan kategori untuk skoring item ini adalah: I. 20-40 adalah kurang baik 2. 41-60 adalah cukup 3. 60-80 adalah baik 3.
Tabulating Langkah sclanjutnya adalah memindahkan jawaban yang tcrdapal dalam angket kedalam kartu tabulasi dalam bentuk coretan garis lurus.
52
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik persentase, dengan rnmus: F
P= - x JOO% N
Dalam menetapkan ada tidaknya peran gurn agama dalam pembinaan akhlak siswa di SLTP Mampang, pcnulis mencntukan kritcria data-data kualitatif dan kuantitatif berdasarkan nilai rata-rata angket, yaitu sebagai berikut: Perscntase
Pcnafsiran
100
Sclurnhnya
90-99
1-lampir seluruhnya
60-89
Sebagian besar
51-59
Lebih dari setengahnya
50
Setengahnya
40-49
Hampir setengahnya
39-10
Sebagian kecil
9-1
Sedikit sekali
0
Tidak ada
BAB IV BASIL PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Tempat Penelitian Kecamatan
Mampang
Prapatan
merupakan
kawasan
yang
sangat
memperhatikan masalah pendidikan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya profesi guru di daerah tersebut. Dengan demikian, banyak pula dibangunnya gedung-gedung sekolah baik negeri maupun swasta atau yayasan, baik dari tingkat TK sampai dengan perguruan tinggi. Pada penelitian ini penulis meneliti sekolah negeri tingkat SL TP yang terdapat di kawasan Kecamatan Mampang yang tcrcliri dari empat sckolah, yaitu SLTPN 104, SLTPN 247, SLTPN 124, clan SLTPN 141. Untuk mengetahui keadaan atau konclisi lokasi sekolah tersebu1 dap
-
~
No.
Jdentitas Sekolah
Tahun
Letak Geografis
Kepala Sekolah
Berdiri I
SLTPN 104
1978
JL Mp. Prapatan Xlll
·Drs. BambangWiyono
2
SLTPN 247
1979
.IL Mp. Prapatan XIII
Drs. Abd. Razak, M.M ---·-
3
SLTPN 124
1979
.IL Kemang Timur
Rusmiati, A. Md.Pel ·-
4
-·
SLTPN 141
1976
JI. Pela Mampang
Dra. Hj. Trisnowati .
·-
·-
54
Dengan lokasi yang berdekatan sekolah tersebut tetap dapat menjadi acuan para orang tua untuk dapat mengenyam pendidikan bagi anak-anaknya, tentunya dengan memilih lembaga pendidikan yang memiliki identitas.
B.
Identitas Responden Tabel 3 Untuk mengetahui identitas responden dapat diihat pada tabel berikut ini:
No.
Nama
Pend.
MasaKerja
Go!.
Mulai Mengajar
I
Hj. Maryam. M, S.Ag
S.I
-
-
1983
2
Nahrowi. M
S.l IAIN
I 0 tahun
III/a
1985
3
Dra. Amrinah
S.I
15 tahun
IV/a
1989
4
Drs. Uun Mas'un
S.I
16 tahun
JV/a
1989
----·-
----
5
Fatimah, B.A
S.Muda
23 tahun
JII/d
1983
6
Dwiko Sumaini
S.I
13 tahun
-
1992
7
H. Abd. Kurnain, S.Ag
S.I PAI
-
-
1998
8
Maufuroh
s.r
15 tahun
-
1989
Dengan merniliki guru yang berpengalaman dan mengajar sesuai clengan pencliclikan yang climiliki, maka mutu sekolah tersebut akan lebih terjamin.
55
C.
Interpretasi dan Analisa Hasil Penelitian Analisa dan interpretasi data eara guru agama dalam pembinaan akhlak
peserta didik melalui proses pembelajaran, antara lain: a. Menggairahkan peserta didik, meiaui eara: - Mempresentasikan mata pelajaran dengan earn yang menarik - Mengaitkan mata pelajaran dengan latar belakang siswa b. Memberikan insentif, melalui earn: - Memberikan penghargaan Memberikan hukuman Memberikan nilai c. Mengarahkan peserta didik, melalui eara: - Menegur - Nasehat - Memberikan perhatian khusus d. Interaksi dengan peserta didik, melalui earn: - Tegur sapa - Akrab Setelah diperoleh data dari hasil angket daan sudah diberi skor berdasarkan !criteria yang sudah ditentukan, kemudian penulis melakukan analisis data clengan mengolah data-data tersebut kedalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik deskriptif persentase.
56
Adapun hasil pengolahan angket yang diberikan kepada guru agama dengan leknik deskriptif persentase menggunakan rum us: Keterangan: F p
=--
x 100%
P: Persentase F: Frekuensi
N N: Number of case Basil angket guru agama dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4 Menjelaskan dan memberikan contoh sikap sabar dan menjelaskan kerugian tidak bersikap sabar No.
Alternatif .Tawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
3
37,5
B
Sering
4
50
c
Kaclang-kaclang
-
-
D
Ticlak pernah
1
12,5
Jumlah
8
100
Berdasarkan label di alas, bahwa sebagian besar guru agama memberikan penjelasan kerugian dan contoh sikap sabar, dengan jumlah persentase sebesar 87,5 % (3 7,5 % + 50 % ) clan hanya sebagian kecil saja dari guru yang ticlak memberikan penjelasan clan contoh sikap sabar sebesar 12,5 %
57
Tabel 5 Menjelaskan keuntungan sikap tawakal No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Pers en
A
Selalu
6
75
B
Sering
1
12,5
c
Kadang-kadang
1
12,5
D
Tidak pernah
-
-
Jumlah
8
100
Berdasarkan tabel di atas, bahwa guru agama sebanyak 75 % selalu memberikan penjelasan dari keuntungan bersikap tawakal, sedangkan 12,5 % sering menjelaskan keuntungan sikap tawakal, sedangkan sisanya 12,5 % tcrkaclang memberikan penjelasan keuntungan bersikap tawakal. Tabel 6 Memberikan pujian bagi yang bolos sekolah No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
-
-
B
Sering
-
-
c
Kadang-kadang
-
-
D
Tidak pernah
8
100
Jumlah
8
100
Berdasarkan label di atas, bahwa semua guru agama tidak pernah memberikan pujian kepada siswa yang melakukan bolos sekolah, sebesar I 00 %.
58
Tabel 7 Memberikan pujian bagi yang datang tepat waktu No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
I
12,5
B
Sering
4
50
c
Kadang-kadang
2
25
D
Tidak pernah
1
12,5
Jumlah
8
100
Berdasarkan tabel di atas, bahwa sebesar 87,5 % (12,5 % + 50 % + 25 %) guru agama memberikan pujian kapada siswa yang datang tepat waktu, dan hanya sebagian kecil yang tidak memberikan pujian, yakni sebesar 12,5 %.
Tabel 8 Memberikan pujian bagi yang tidak pernah membolos No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
I
12,5
B
Sering
4
50
c
Kadang-kadang
2
25
D
Tidak pernah
1
12,5
Jumlah
8
100
--
Berdasarkan tabel di atas, bahwa sebesar 87,5 % (12,5 % + 50 % + 25 %) guru agama rnemberikan pujian kapada siswa yang tidak pernah membolos, clan hanya sebagian kecil yang tidak memberikan pujian, yakni sebesar 12,5 %.
59
Tabel 9 Memberikan hukuman bagi yang melakukan tawuran
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
7
87,5
B
Sering
I
12,5
c
Kadang-kadang
-
-
D
Tidak pernah
-
-
Jumlah
8
JOO
Berdasarkan tabel di atas, bahwa semua guru agama memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan tawuran, clengan jumlah persentase J 00 % dengan perbanclingan 87,5 % selalu memberikan hukuman clan J2,5 % sering memberikan hukuman. Tabel JO Memberikan teguran bagi yang melakukan pemerasan
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Pers en
A
SelaJu
6
75
B
Sering
2
25
c
Kadang-kaclang
-
-
D
Ticlak pernah
-
-
Jumlah
8
JOO
Berclasarkan tabel di atas, bahwa J 00 % guru agama memberikan teguran kepacla siswa yang melakukan pemerasan clengan jumlah guru yang selalu
60
memberikan teguran sebesar 75 % sedangkan guru yang sering memberikan teguran sebesar 25 %. Tabel 11 Keingintahuan penyebab siswa bolos sekolah No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
4
50
B
Sering
4
50
c
Kadang-kadang
-
D
Tidak pernah
-
--
Jumlah
8
Berdasarkan label
di
atas,
bahwa seluruh
100
guru
agama
mempunyai
keingintahuan yang besar terhadap penyebab siswa melakukan bolos sekolah, sebesar I 00 % dengan perbandingan yang sama yakni 50 % antara yang sering ingin tahu dan yang selalu ingin tahu. Tabel 12 Memberikan penyelesaian masalah No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Pers en
A
Selalu
3
37,5
B
Sering
5
62,5
c
Kadang-kadang
-
-
D
Tidak pernah
-
-
Jumlah
8
100
-·
61
Berclasarkan tabel di atas, bahwa I 00 % guru agama memberikan penyelesaian masalah kepacla siswa yang bermasalah clengan perbanclingan sebesar 62,5 % sering memberikan penyelesaian clan 37,5 % selalu memberikan penyelesaian.
Tabel 13 Membiasakan bersikap jujur
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
8
100
B
Sering
-
c
Kaclang-kaclang
-
D
Ticlak pernah
-
-
Jumlah
8
100
-
Berclasarkan label di atas, jelas terlihat bahwa seluruh guru agama membiasakan bersikap jujur, clengan persentase I 00 %.
Tabel 14 Memberikan nasehat bagi yang melakukan pelanggaran
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
5
62,5
B
Sering
3
37,5
c
Kaclang-kaclang
-
-
D
Ticlak pemah
-
-
Jumlah
8
100
62
Berdasarkan tabel di atas, bahwa tidak ada guru agama yang ticlak pernah memberikan nasehat kepacla siswa yang melakukan pelanggaran, yaitu be1:ju111lah I 00% clengan perbanclingan 62,5 % selalu memberikan nasehat clan yang sering memberikan nasehat sebesar 3 7 ,5 %. Tabel 15 Bersikap clekat kepacla semua siswa
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
1
12,5
B
Sering
6
75
c
Kaclang-kaclang
1
12,5
D
Ticlak pernah
-
-
Jumlah
8
100
Berclasarkan tabel di atas clapat kita lihat bahwa 75 % guru agama sering clekat clengan siswa, clan sebesar 12,5 % guru agama selalu clekat clengan siswa seclangkan yang terkaclang clekat clengan siswa sebesar 12,5 %. Tabel 16 Memberikan perhatian yang sama
No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
5
62,5
B
Sering
2
25
c
Kaclang-kaclang
1
12,5
D
Ticlak pernah
-
-
Jumlah
8
100
63
Meliahat tabel di atas menunjukkan lebih dari setengah yakni sebesar 62,5 % guru agama selalu memberikan perhatian yang sama, dan guru agama yang sering memberikan perhatian sebesar 25 % serta 12,5 % guru agama terkaclang memberikan perhatian yang smna ..
Tabel 17 Mengontrol siswa yang berkelakuan buruk No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persen
A
Selalu
3
37,5
B
Sering
4
50
c
Kaclang-kaclang
I
12,5
D
Tidak pernah
-
-
Jumlah
8
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 50 % guru agama sering mengontrol siswa yang berkelakuan buruk, 37,5 % . guru agama selalu mengontrol siswa yang berkelakuan buruk clan hanya 12,5 berkelakuan buruk.
% guru
agama terkaclang mengontrol siswa yang
64
Tabel 18 Mernberikan kasih sayang kepada siswa yang terkena kasus No.
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Pers en
A
Selalu
3
37,5
B
Sering
2
25
c
Kadang-kadang
3
37,5
D
Tidak pernah
-
-
Jumlah
8
100
Dari tabel di atas clapat kita lihat bahwa 37,5 % guru agarna selalu rnernberikan kasih sayang kepacla siswa yang terkena kasus, jurnlah ini sama clengan guru agama yang jarang memberikan kasih sayang kepacla siswa yang terkena kasus, seclangkan guru agama yang sering memberikan kasih sayang kepacla siswa yang terkena kasus sebesar 25 %. Dari tabel - tabel di alas clapat kita lihat bahwa peran guru agama clalam pembinaan akhlakul mahmuclah siswa suclah cukup besar, hal ini clapat kita lihat clari sikap-sikap positif yang clilakukan guru agama untuk membina akhlakul mahmuclah seorang siswa.
BAI3 V
PENUTUP
A. Kesimpulan Dilihat dari hasil penelitian pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peran guru agama dalam pembentukan akhlak s1swa di SLTP Mampang sudah cukup besar, karena clilihat dari label hasilnya cukup berperan dalam pembentukan akhlak. 2. Dalam penanggulangan kenakalan remaja, guru juga berpcran aktif sehingga kenakalan yang te1:jadi dapat ditangani clan clitanggulangi sehingga tidak terjadi berbagai bentuk kenakalan lagi. Dan clilihat dalam label hasilnya juga cukup tinggi karena guru bersikap positif, bersikap clekat clan menasehati siswa yang bersikap tidak baik sehingga siswa tersebut merasa diperhatikan clan sadar akan kesalahannya.
B. Saran Penelitian yang penulis lakukan masih memiliki banyak kekurangan clan kelemahan, oleh karena peneliti memberi saran kepada para guru agama khususnya clan guru-guru yang lain pada umumnya tingkat SL TP se- Kecamatan Mampang
66
Prapatan. Ataupun ada pihak lain yang ingin melakukan pcnelitian ini secara lebih mendalam, peneliti menyarankan agar :
•
1. Kepada para guru agama khususnya hendaklah meningkatkan peranannya dalam pembinaan akhlakul mahmudah. Hal ini dapat dilakukan bukan hanya di dalam kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, di Jingkungan sekolah pun hal ini dapat clilakukan. Dan dapat berperan lebih aktif lagi clalam menanggulangi kenakalan remaja di sekolah tempat mereka mengajar. 2. Kepacla para peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini henclaklah jumlah sampel yang cligunakan cliperbanyak. Dan di lokasi yang berbeda agar terclapat keragaman clan clapa cliketahui tingkat pemahaman akan akhlakul mahmudah clari wilayah lainnya.
6/ DAFTARPUSTAKA
A.M, Sardiman, lnteraksi dan Motivasi Belqjar Mengqjar, eel. 10 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) Amin, Ahmad Etika (llmu Akhalak), eel. 1 (Jakarta: Bulan Bintang, 1975) Ali, Bary Nur Jlmu Pendidikan Islam, cet 2 (Jakarta: Logos, 1999)
Al-Qur 'an dan Tei:jemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Pente1jemah/Penafsir Al-Qur'an, 1971) AS, Asmaran Pengantar Studi Akhlak, cet. 2 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999) Daradjat,Zakiah Pembinaan Remqja, (Jakarta: Bulan Bintang) ----~
Pembinaan Remaja, cet. 2 (Jakarta: Bulan Bintang, 1975)
______ , Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, cet. 12 (Jakarta: Haji Mas Agung, 1994) _ _ _ _ _ , Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, cet. 2 (Jakarta: Ruhama, 1995) _ _ _ _ _ , Kesehatan Mental, cet. 23 (Jakarta: Gunung Agung, 1996) Djaswadi,AKP. Wawancara Langsung dengan Wakapolsek A;fampang Rabu 26 Mei 2004
.~rapatan,
Gunarsa, Singgih D. Psikologi Perkembangan Anak dan Remqja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985) Gunarsa Singgih D. dan Ny., Psikologi Praktis: Anak Remqja dan Keluarga, cet. 3 (Jakarta: Mulia, 1995) Kartono, Kartini Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, cet. I (Jakarta: CV. Rajawali, 1986)
Nasir, Sahilun A. Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remqja, cet. 1 (Jakarta: Kalam Mulia, 1999) Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf, cet. 2 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) Nawawi, Hadari Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Ke/as, , cet. 3, (Jakarta: Haji Masagung, 1989) OC, Hendropuspito, Sosiologi Agama, cet. 12 (Yogyakarta: Kanisius, 1996)
Pengantar Didaktik Jvfetodik Kurikulum PBM, cet.5 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Purwanto,Ngalim I/mu Pemdidikan Teoritis dan Praktis, cet 10 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998) Saryono, Sarlito Wirawan Psikologi Remaja, cet. 2 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) Soekanto, Soe1jono Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, cet. 4 (Jakarta: Pustaka Antara, 1996) Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) Tafsir, Ahmad I/mu Pendidikan dalam Perspektif Islam, cet. 4 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001)
Usman, Moh. Uzer Menjadi Guru Profesional, cet. 15, Rosdakarya, 2003)
(Bandung
Remaj a
Ya'kub, Hamzah Etika Islam Pembinaan Akhlakul Karimah, Suatu Pengantar, cet 2 (Bandung: Diponogoro, 1996) Zulkifli, Psikologi Perkembangan, cet. 6 (Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1999)
Jakarta, 16 Februari 2004 Kepada Yth. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DiTempat
: lstimewa : I berkas proposal : Pe11gajua11 Judul Skripsi
Nomor Lampi ran Hal
Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam sejahtera saya sampaikan semoga bapak senantiasa dalam lindungan Allal1 dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin. Selanjutnya saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fitriah NIM : 0011017696 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Ilmu Tarbiya11 dan Keguruan Bermaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul, "PERAN GURU
AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL MAHMUDAH SEBAGAI UPAYA PEN~NGGULA:NGAN KEN~KALAN RE~AJA". . _
Ft'24-V'
,r
Sebagai bahan pertimbangan, benkut saya lampJrkan: ( <:
,,li/
r }'1. v
'
~
/
H~
~
~./"'/"" Drs. H. Ghufron Ihsan, M.A.
Fitriah NIM. 0011017696
NIP. 150 202340
;~~i!AA, ~~rad=m ~fk\
;t ,~~-,.~ 21' ~.,,......--L
t%f,~
.DR. - .
aim
NIP. 150 06256
Harun
1
-7fK)
D<'.f
ANG KET
PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL MAHMUDAH SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA
.A. Pctunjuk Pengisian
' I. Sebelum menjawab semua pertanyaan agar mengisi identtas responden 2. Jawablah denganjujur sesuai dengan yang anda lakukan, kerahasiaan anda kamijamin. 3. Berilah tanda (x) pada alternatifjawaban yang tersedia 4. atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
f! , KUISIONER
Idcntitas Rcsponden:
Nama Pendidikan Masa Kepagawaian Golongan Mulai Mengajar 1. A.pakah Bapak/lbu Guru menjelaskan kerugian apabila tidak bersikap sabar ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 2. Apakah Bapak/lbu Guru memberikan contoh bersikap sabar ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 3. Apakah Bapak/Ibu Guru menjelaskan keuntungan apabila bersikap tawakkal ? a. Selalu · c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 4. Apakah Bapak/Ibu Guru memberikan pujian kepada siswa yang melakukan bolos sekolah ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 5. Apakah Bapak/Ibu Guru mernberikan pujian kepada siswa yang selalu datang tepat waktu ? c. Kadang-kadang a. Selalu b. Sering d. Tidak pernah 6. Apakah Bapak/Ibu Guru memberikan pujian kepada siswa yang tidak pernah bolos sekolah? c. Kadang-kadang a. Selalu b. Sering d. Tidak pernah 7. Apakah Bapak/Ibu Guru memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan tawuran? c. Kadang-kadang a. Selalu d. Tidak pernah b. Sering
8. Apakah Bapak/lbu Guru member;kan hukuman kepada menggunakan uang SPP untuk keperluan lain ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
s1swa
yang
9. Apakah Bapak/lbu Guru memberika11 teguran kepada siswa yang bersikap bohong? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 1.0. Apakah Bapak/lbu Guru memberikan teguran kepada siswa yang melakukan pemerasan? c. Kadang-kadang a. Selalu b. Sering d. Tidak pernah 11. Apakah Bapak/lbu Guru sangat ingin tahu apa penyebab siswa melekukan bolos sekolah ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
12. Apakah Bapak/Ibu Guru memberikan penyelesaian masalah kepada s1swa yang sering melakukan bolos sekolah ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 13. Apakah Bapak/lbu Guru membiasakan kepada siswa untuk bersikap jujur ?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Apakah Bapak/lbu Guru memberikan nasihat kepada siswa yang melakukan
pemalakan ? a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Apakah Bapak/Ibu Guru bersikap dekat kepada semua siswa?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-'.cadang d. Tidak pernah
16. Apakah Bapak/lbu Guru bersikap dekat kepada siswa yang tidak mena 1ti peraturan? c. Kadang-kadang a. Selalu d. Tidak pernah b. Sering
17. Apakah Bapak/Ibu Gun: memberikan perhatian ya11g sama kepada s1swa dalarn kegiatan pembelaj aran di kelas ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 18. Apakah Bapak:/Ibu Guru rnengontrol siswa yang berkelakuan tidak sopan
kepada guru ? a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kaclang d. Tidak pernah
19. Apakah Bapak/Ibu Guru rnengontrol siswa yang rnemakai obat-obatan terlarang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 20. Apakah Bapak/Ibu Guru memberikan kasih sayang yang sama kepada semua siswa terutama siswa yang terkena kasus, sebagai contoh tawuran ? a. Selalu c. Kadaag-kadang b. Sering d. Tidak pernah
HASIL WAWANCARA
Nama
: Dwiko Sumaini
Guru Sekolah : SLTP 124
·F
Menurut Bapak/Ibu apakah hubungan yang baik dengan siswa akan mempengaruhi tingkah laku siswa?
G
Jelas, sebab seorang gurutidak har,ya mengajar tetari sekaligus mendidik
•F
Bagaimana cam Bapak/Ibu membimbing siswa yang mempunyai masalah?
G
Kita panggil dan kita ajak bicara
F
Menurut Bapak/Ibu apakah pemberian pujian dan hadiah merupakan langkah yang efektif untuk pembinaan akhlak siswa?
G
Bisa saja tetapi tidak hams dengan hadiah kerena sudah kewajiban sebagai pelajar.
F
: Bagaimana cam Bapak/Ibu memberikan teguran dan hukuman kepada siswa?
G : Dengan nasehat dan memberikan poin
HASIL WAWANCARA
Nama
: U'un Mas'un
Guru Sekolah : SLTP 247
F
Menurut Bapak/lbu apakah hubungan yang baik dengan s1swa akan rnempengaruhi tingkah laku sisv1a?
G
- Memberi nasehat bahaywrugi bagi diri sendiri atau orang lain - Mengetahui latar belakang siswa
F
Bagairnana cara Bapak/lbu membimbh1g siswa yang mempunyai masalah?
G
Perl u dengan metode
F
Menurut Bapak/lbu apakab pemberian pujian dan hadiah merupakan langkab yang efektif untuk pembinaan akhlak siswa?
G
I. Melalui pelajaran di sekolah 2. Memanggil siswa sampai dengan ke orang tuanya. 3. Memberikan sangsi
F
Bagaimana earn Bapak/lbu me!l'.berikan teguran dan hukuman kepada siswa?
,G
Hukuman sangat tergantung kepada kebiasaan siswa di rumab, kalau anak itu dirumah keras, maka biasanya kalau kaya nasehat tiJak banyak manjadi perubahan.
HASIL WAWANCARA
Nama
: Amrinah
Guru Sekolah : SLTP 104
F
Menurut Bapak/Ibu apakah hubungan yang baik dengan siswa akan mempcngaruhi tingkah laku siswa?
G
Ya, hubungan yang baik dengan siswa akan mempengarnhi tingkah laku siswa, karena siswa masih sangat mernbmuhkan pengarahan serta bimbingan yang baik dari guru ,mtuk masa depannya agar mendapat kebahagian dunia akhirat.
F
Bagaimana cara Bapak/lbu membimbing siswa yang mempunyai masalah?
G
Caranya, dengan memanggil siswa (secarapribadi) menanyakan perm&salahan yang sedang dihadapinya, kemudian mencarikan solusinya. Kalau cam ini tidak berhasil kita bisa memanggil orangtuanya, lalu bersama-sama rnencari solusinya.
:F
Menurnt Bapak/lbu apakah pemberian pujian dan hadiah mernpakan langkah yang efektif untuk pembinaan akhlak siswa?
G
Pembenan pujian dan hadiah, tidal-:lah cukup langkah yang_ efektif untuk pembinaan akhlak siswa. Karena sebagai seorang gurn haruslah bisa menjadikan dirinya sebagai panutan siswanya. Dimana saja kita berada tidak hanya di depan kelas.
1-f F
Bagaimana cara Bapak/lbu memberika:1 teguran dan hukuman kepada siswa?
G
Caranya : dengan cara menasehati sambil menyadarkan kesalahan yang telah diperbuatnya jangan sampai mengulanginya lagi. Kalau dengan cara ini tidak berhasil kita beri peringatan, kalau peringatan kita tidak diindahkan, boleh kita memberi hukuman yang sesuai dengan kesalahannya.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITA~ !SLAM NEGERI SYAHIF l-IIOA YATULLAll JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN T..:lp. : ((12·21)
l·,mail :
7•14~l2K,
741l 192S. F:ix.(<12·21) 74029H2
uinjklli~icabi.n.:t,id
·---,=""7========~..,,,=====
1r: ET/PP.02.2/. Q;J.. I 2001
.Jakart
: Abstraksi I Ou1linc : BIMBlNGAJ.'! SKfUPSl Kopada Yth. l.
Pi'.t?-., ..llj ·' .. llj.tm;i..:l.,da:tul.. M,.M.. Ag
2 ............................................. . Dose-n Fak. llmu Tru:biyah & Keguruan illN SyarifHi.:layDtullah Jakarta.
~ssala1:1u.'alrnkun1
'.-Vr. 'rVb. ; Dengan ini dih••.rapkan kcsediaan Saudara untulz menjadi Pembimbing I/ll (materi/teh1is) penuli8an nkripsi mahasiswa,
: .)<:J:.'J?B.;I; Al.I......................................... . ;,,; IM
: .00.1.1.0.17.6.96 ......... ..
Judu!. Skiipsi : .~.EllA!'. ~U:R.l! .. A'.f.A!'!A .. P.~.. :1:'~:\3.~~A~-.l!
.Nf..I:f;J;.Nf..V;J;...l:l.~\JJ/AH
?.JP~A\'.AJ: ..U.~AXA ..P~~~.ir~qV.~\l:~..~~l!~A~~-·~-~A.:r.~.. (studi.Kasus.. di SMPN 104 Jakarta Selatan) ...................................................................................................... Judul tersebut telah disetujui oleh Junisan yarig bersang.lmtan pada t;mggal .. 24..... . Eebruari .. 2004 ................ d011gan abst:raksi /.outline sebagahnana terlampir.
Bimbingan skripsi ini dU1arapkan sclesai. dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan tanggal ... ~f...~~~!?.~~~; .?.~f....... Atas perhatian dan kcsediaan Saudara, kami ucapkan t:~rima l<»si'.1. \Vr. wb.
VVassala1nu 1alaikun1
DEPARTEMEN AGAMA UNJVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAJKAR.TA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURU A.N Telp. : (62·2 I )7443323, 7401925, Fax.(62·2 I) 7402982 EnWI : [email protected]
:.Jw.nda Nomor9.5, Ciputat 15412, lndoneaia m
-
ior
Jakarta, ..?.Q.,.':>.g!-ifi.~~l!...?.9~.~-·····················
ET/PP.01.1/...Y.U.T/200!!..
Ip.
Itel
Perpanjangan Skripsi
Kepada Yth. J...~~.'::;....~.~.:... ~.~.~~~-~.~~.'..~~--~-~---~.'..'.'.!!....... . 2 ......................................................................... .
Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. ABsalamu 'alaikum wr. wb. Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk rnemperpanjang waktu Bimbingan l/IJ (materi/teknis) *) penulisan skripsi mahll!:;swa: Nama Nornor Pokok Jurusan Judul Skripsi
.. F.l.TRiilli ....................................................................................................... .
.. Ou:\:tO.l?.6.9.6. ................................................................................................ . PENDIDIKAN AGAMA ISLJ\l>\ .......................................................................................................................... PERAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL MAHMUDAH ..........................................................................................................................
.......................................................................................................................... .......................................................................................................................... Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak 24 Acustus 2004 dan d'1perpanJang · " dengan · sampai tangga I ......................................................................................... tanggal . ~.~ .. !':.~. ~::.':':~.:.~ ...?.?.?.?.................,. .................................... . Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalam. An.Dekan Pembantu Dekan I,
busan: ekan (sebagai laporan) etua Jurusan ..:i'hl .............................................................. . ahasiswa yang l'ersangkutan >ret yang tidak perlu.
tp,,:;r:t, . . . . . . . . . . NIP 15~;~~:,
.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBlYAH DAN KEGURUAN Telp. :(62-21)7443328, 7401925, Fox. (62-21)7402982 Email : [email protected]
-
>J"omor 95, Ciputat 15412, Indonesia
omor : ET/PP.01.1/ Ill /2005 amp.: erihal : Perpanjangan Bimbingan Skripsi
Jakarta, 3 Maret 2005
Kepada Yth. Ora. Hj. Djunaidatul M, M.Ag Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U!N SyarifHidayatullah Jakarta
Assalamu'alaikum wr. wb. Kami · mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang Bimbingan I/II (materi/teknis)*) penulisan skripsi mahasiswa: Nama No. Pokok Jurusan Judul Skripsi
waktu
: Fitriah : 0011017696 : Pendidikan Agama Islam : "Peran Guru Agama dalam Pembinaan Akhlakul Mahmudah Sebagai Upaya Penanggulangan Kenakalan Remaja"
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal 24 Februari 2005 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 24 Jnni 2005 Demikianlah, atas kesediaan Sandara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.
rembusan: l. Dekan FITK 2. Ketlm Jurusan ysb. l. Mahasiswa yang bersangkutan ') coret yang tidak perlu.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARlF HIDAYA TULLAH JAKARTA FAK ULT AS lLMU TARBIY AH DAN KEGURUAN Tclp : (62-21} 7443328, 7401925. Fax.(62-21) 7402982 Email : [email protected]
1r9S, Ciput
: ET/TL.02.2/ VII I 2004
: I11strume11 Riset : RISET/WAWANCARA Kepada Yth. \'il11Pil1~.. $.1\:1.P. j\/"gcri.~4:?.....
dirempat
Assa/arnu 'a/aik11m wr, wh. Dengan hormat kami
sampaik~n
bahwa,
N am a
f!TR!AH
Alamat
JLTc.!;al ~a'.~l~J;l ~~lat":~ II ]\l(): ~~ .
. .RJ.: OQ IJ<,"'..Q71:"g~I
porang,}l\~!lrl!l ~~latl\11
l}??Q
"dalah mahasiswa Fakullas llrnu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
NIM Jurusan
: 0011017696
: Pcndidikan Agarna lslem
Semester : VIII Sehubungan dengan tugas penyelesaian Skrips' yang bci:judul '.'.~~'.'1.'.1. . .2'.1.'.~..... 0..~~fll.": . . )alam Pembinaan Akhlakul Mahmuda~ :):ba~":i 1Jj)~Ya ~~f1'11.1~.~~~il11~il11. Ken:tkalan ~emaja".
cami mohon kesediaan saudara untuk mcnerima clan rnernbantu rnahasiswa/l tersebut. l\.tas perhatian dan bantuan saudara. karni ucapkan terirna kasih.
'¥assala1nu 'alaikum
ivr, l1'h.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF I-IIDA YATULLAH JAKARTA FAKLJl,TAS ILMU TARl11Yi\H DAN
Tdp. : {(1i-21 > 7.1.n:12x, 1.m PJ2,\, F(1;.;.((.2.21 J "l•102 1Ji.:2 Et11i'li1 : uinjki:i~.-c~hi.11111.id _ _ _ . .......- . - - . . ............ _ . . , _ _
· Nomur 'J~. (.'iptiln! I S
,._..,_
K[~GURUAN
"'-··-----•"';!:.==~'!!.'.:!C'-''""''=========~====-~--
Nomor: ET/TL.02.21 .. Y.. l.?.~.'7. Lamp. : !11stru111e11 Riset Hal : RISET I WA WANCAHA
Jaknrta, .. '1'<• •• April. ,:;>jlli,LJ........•..••....
Kepada YU1. Kepala Kep0lisian Sektor
············································· l'lam•an~
Prapatan
...... f~ .................................... .
....................................
........
di.. .'~1:11\!'ll. t .................... .
rvb. Dcngnn honnnt karni sampaikan bnhwa,
,:(ssa/an111'a/aikun1
Nam
}JtJ'.
a:.!.~~~.~.......................................... .
Alamilt : .:]:'.).,, ..'-F.~l'i'!-.~, ~~~~.i;;.. ~.~~':'.~?:1:1, .~~.... ,, .. ,,,.,., .. ,, .... ,......... ,, No.23 RT.G@1/~ Jakarta Selatan 1?7~@
·················································································
adalah mah•c~i>:wa Faku.llas llmu T11rbiy;ih cli!n
Kog11111;m
UIN Syal'ifHidayillullnh J11kar1a,
NlM
' .'lli!~:i~n~.~~ .......... ..
Jw·usnn
. Pendidikan .A.ii;ama Islam ..............................................
: .Y.+~:i:.............. .. SeJlU bw1gan de,-,gan 1ugas penye Iesa1;111 · sr:nps1 , · · yang be1:1u · du1 ................................. Peran Guru At;ama .. Dalam Pem'oinaan .Akhlakul Mahmudah Se\lap;ai Up;i;y'a Penan(';gulane;an ....................................................................................................... ,,.,,, Kenakalan Remaja
············································································································ kntni nlofton kesedia;1n Saudnra untuk rncnerin1a clan rnernbnntu n1;1hns.is\.vn/i tersebut. Atas ped1atiru1 dan bantuan Snudnra, knnii u~apkan tetirna kasiJ1. H1assa!ann1 alai!:un1 ¥VJ'. 1vb. 1
DEPARTl•:MEN AGAMA UNIVt:RSITAS ISLAM NEGEIU SY ARIF Hi DA YATllLLAH JAKARTA FAKlJLTAS fLMU TARRfYAH DAN KEGURUAN T.;Jp. : {(•2·2 1) 7-14.1:12~. 7401925. Fu.'(.((12·2 I) 7402'JH2
Email : uinjkt:il·c:ihi.11.;1,id
SURAT K f<:TERANGAN No. KA.132.1/ /FITK/200!L.
)i:k;11i l•:iktdlas !1nP1 ·1,1rhiy;th d~1n l(cguru;in l.JIN SyariJ'I-liclayatullah Jakar·a ·rnenerangkan bahwa1 ·Jon1.1
: .~·n.@-i¥1 ........................................................ .
l'empn! ' Tgl. I .a!lir
: J J\KJ.B,TJ./. 41:?.. J:iJLl. ~<;Jl'J?. ................................ ..
\f;una1
:
.J.L.. ~~,g,'l,i-. .f.Y+.i'P.~. q~.:J.~t.~.. g,. ~le.'.~? ..~<.t .. !l.~~/~7
.T.~r;?-.1.1:'::'.r.~r:~..J.~~~:I:~.':' ..~.~~~.~'.m. .. '.1~?:S.~ ............ .
dalah mah;isisw;i p;;d;, Fakuli;is Hmu T;irbiyah d.1n Keguru;m UJN S/:11·ir HidayatuUah J;ikarta
uru~an
:.. P..\.I .................... .
',e;nester
: .TI:.:1) .......... ..
lllvl
: ..ei1~.1a12o;.'J
'ahun· Aknd:mik
: .R!l.~.3.:-?~~ft .....
rograpi
. Strata-1 (S1) ...................... .
urat ketcrnngan ini dib1;rii.:an untuk kepcrluan :
.l'lelakukan. penp,umpulan ..dii t.a ..IJl.<:J;ll:!Wl<-i.. !<:?.'i\l.'c..\<.<:r.i;i~~.~!':1.l .~~!!!'~.~?:. ":h.\!:':11.f".l.:f.": ...... . I . io.iEw.a. ~;i:: ..\i:i. !(~c.'!!!\'?-.1;':! ..M.'!'.".l??:'.1.!?.1:':1:al':":t.ro.i: .................................................. .. • '
>
>.
0''.
>.
0 0 0 0' ' . '
>'. • '.
0'' ' ' •'
>'
0. 0 . ' ' ' ' ' 0
<
0 <
<'
0.' 0 0 0 0 0 0'. 0 0 < 0 0 0 < •
0. < <
<'. •
0 0 0 0 0 0 0 < 0 0'''
>
<
0
•A
0 < 0 0 > 0
>'
> 0 0 0. 0 < 0 0 < 0 0
<.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI
J
SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA
)
;FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN 'fclp : (62·2 I) 744332~. 7401925. Fax.(62·21) 7402982 · 95, Cip111a1 l $-112. lndon.:~ia
Emuil : uinjk1~~cubl,11ct.id
"""'""""""""=e~·""""'--=""""'""""""""'"""""""""""""""""""""' : ET/TL.02.2/ \' ll I 2004
Jakarta, J4Jµlif.991....
: /11slr11111en Jliset
: RISET I WA WANCARA Kepada Yth. e11)1P.i.l1.fll~. §M!'. .J'::l~g~r.i.J.?..~..... . jj.
Tempat 4ssa/amu 'alaikum wr, wh.
Dengan honnat
kan11 san1paikan
bahwa,
. N a m a : FITRIAH Alamat
..1.1.:. Te~~l . I'.ar.a..!1.~...~ela.t~1.1... ll.J'1.°..:...~.j···
. . I<:.t.:. QQI . l~:V:.97. .TC.g~l . J>9:1:a.11g, .J.
NIM
: ......0011017696 ,. ...................,................... .
Semester : Vlll
..
Sehubungan dengan tugas penyelesaian Skripsi yang berjudul '.~P..".!:..~.-9:~J:.!!.':1?1.~
lemaja" ..........................-......
cami mohon kesediaan saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/l tersebut. \tas perhatian dan bantuan saudara. kami ucapkan terima kasih. :vassa/amu 'a/aikum wr, wb.
DEP ARTEMEN A GAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
j
~
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGU~UAN
Tclp : (62-21) 7443328, 7401925. Fax.(62-21) 7402982
95, Cipulat 15412. Indonesia
Email : [email protected]
ETffL.02.2/ VII I 2004
: bistrumen Riset
: RISET I WAW AN CARA
(epada Yth.
IiTempat 4ssa/amu 'a/aikum wr, wh.
)enfian honnat kami sampaikan bahwa, N a m a : FITRIAH
Alamat : . JI. Tega! Parang Selatan II No ..?.3................................................
tdalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatuliah lakarta, NIM
Jurusan
:0011017696
: .~".11'!.i?.i.~a::>. 0:.~.'1:'.'.'..?J~l.a..111.................... .
Semester : VIII >ehubungan dcngan tugas penyelesaian Skripsi yang berJudul '.'..~.~!:'.".! . .9.Y.~. . .0:!l.'1:'.'.'..~..
?.a..1.a..~......~.:mbin~.U..!1..... 0:.~.~.1.a..~.lll . . .1".iU.J:ii:rl\l~.a.~ . . ~.:.IJ.a.!lai. . Upaya. _Pen':":.~.l;l.ll1..~l;l.~.....!<e11.~.!!lan ~emaja".
cami mohon kesediaan saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/I tersebut. l\tas perhatian dan bantuan saudara. kami ucapkan terima kasih. Wassalan1u 'alaikun1 rvr, 1vh.
•
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA
y )
FAKULTAS JLMU TARBJYAH DAN KEGURUAN Td11 : (62~2 I) 7443328, 7401925. 95, Cipu!ul 15412. lndoni.:~ia
l~111uil
Fax.(62~21)
7402982
: uinjkt(q)cuhi.nct.i
ET/TL.02.2/ VII/ 2004
: Ins/rumen Rise/ : RISET I WA WAN CARA (epada Yth.
liTempat IJ.ssala1r11.1 'a/aikun1 lVr, u1h.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
N a m a : FITRIAH Alamat : Jl. Tega! Par~ng Selatan II N_c:>· 23.............................
_13,t_,_ _99_113:':".,Q?Te.g~L!'~'.~~g,J~'!.!.t~ ?.e.l~!~l.2-?.9.Q . .. ...... tdalah mahasiswa Fakultns Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah lakarta, NIM
: 0011017696
Semester : VIII )ehubungan dengan tug,as penyelesaian Skripsi yang berjudul ''.. ~-~-r..~~....9.1:'.':1:'. . !'.¥..~'.'....
lemaja"............................ . oami mohon kesediaan saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/I tersebut.
\tas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terima kasih.
:Vassalamu 'a/aikum wr, wb.
PANDUAN WAWANCARA DENGAN PlMPINAN SEKOLAH SLTP NEGER\ 141 JAKARTA 1. Sejarah Berdiri Sekolah
a. Sejak kapan sekolah ini berdiri ?
'
b. Apa visi, misi, serta tujuan dari sekolah yang bapak pimpin ini ? c. Berapa banyak siswa ketika sekolah ini pertama kali berdiri ? 2. Letak Geografis a. Dimana tepatnya gedung SLTPNegeri 141 Jakarta ini berdiri? b. Apakah dengan lokasi tersebut para guru dan siswa mudah mencapainya atau tidak ? c. Dengan lokasi tersebut apakah SLTP Negeri 141 Jakarta dapat dikenal masyarakat ? 3. Keadaan Guru dan Siswa a. Berapa jumlah guru di sekolah ini ? dan ada berapa guru agama di sekolah ini b.
Berapa banyakjumlah keseluruhan siswa disekolal1 ini?
c. J umlah tersebut dibagi ke dalam berapa kelas ? dan ada berapa kela:; pararelnya ? 4. Keadaan Fasilitas a. Bagaimana bentuk keadaan bangunan gedung sekolah ini ? b. Apakah di sekolah ini telah tersedia sarana dan prasarana ? sebutkan ?
PANDUAN WAWANCARA DENGAN PiMPINAN SEKOLAH SMP NEGERI 247 JAKARTA 1. Sejarah Berdiri Sekolah
a. Sejak kapan sekolah ini berdiri ? b. Apa visi, misi, serta tujuan dari sekolah yang bapak pimpin ini ? c. Berapa banyak siswa ketika sekolah ini pertama kali berdiri ? 2. Letak Geografis a. Dimana tepatnya gedung SMP Negeri 104 Jakarta ini berdiri ? b. Apakah dengan lokasi tersebut para guru dan siswa mudah mencapainya atau tidak ? c. Dcngan lokasi tersebut apakah SMP Negeri 104 Jakarta dapat dikenal masyarakat ? 3. Keadaan Guru dan Siswa a. Berapa jumlah gum di sekolah ini ? dan ada berapa guru agama di sekolah ini b.
Berapa banyakjumlah keseluruhan siswa disekolah ini?
c. Jumlah tersebut dibagi ke daiam berapa kelas ? dan ada berapa kelas pararelnya ? 4. Keadaan Fasilitas a. Bagaimana bentuk keadaan bangunan gedung sekolah ini ? b. Apakah di sekolah ini telah tersedia sarana dan prasarana ? sebutkan ?
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
'A
DINAS PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 247 JAKARTA JI. Mampang Prapatan XIII, Jakarta Selatan 12790-Telp. (021) 7943835
.. ··-
,·-:,
, .. ..._ ..... •.
"-'::;<..·:
r•-., .. .,..., .,,
~
~
....,
-·-·-· .:.:.;:.-~ ::,~·.:7'.-·+.
-~
,.
~-.l...- -
··- ., ....,.,. ' .,.. J..:.,;. !.·._:.__·-~.t (
,,
-,-
.:. c-I.:..:j_1,Jl .i ;:.di::.:::. ;ii
-~-. )
:
-., .. :. I -;
;-·
·~
!.:! ;
-.. -.
C! :.1[,_1~-
.
'
-· <J....-. d.i -
u
..:. :: I U.\l!
'
·- ~ <.i ,-1
... -
.
_,--r;_~.:~i·.:·...:...:i
_-dlU'-
--
l.:::.::;.•.U lii'l.l!~
- -.. .:
~-
~,r;:JiJ.(tljJ. J.l .··-,,:
--
''
-
n...:::.·~-'~l;::0·..1;.:
-
~HJ
.
..
;..;~;._-':..;
,<-l-:'-1.l
•,·,·._,-."• -·-·.-.• _::.~';-,;;~:·_-;._;_._,_.;-.\,,,c, ·'·'·'':::~·-'-'·'·_.,·;~:, , ..~,·,• ·,',:_:_',,·,• •.-~ - .•·.,.;:;_~,-;;:_. ~ -~~ '---
'A RAYA
PEMRlNTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA ( SMP) 141 JI. Pondok Jaya VIII/l 5B Pela Mampang, Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telp. 7192868
SURAT KETERANGAN No.: 027/101.4/SMP.141/LL/2005
1g b•~rtanda tangan di bawah ini Kepala SeKolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 141 Jal;arta 11erai1gkan bahwa Nam a
FITRIAH
Tempat/Tgl Lahir
Jakarta, 2 Juli 1982
No. Regestrasi
: 001017696
Program Studi
: Ilmu Tarbiah dan Keguruan
Perguruan Tinggi
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Semester
: X (Sepuluh)
th mengadakan penelitian di SMP Negeri 141 Jakarta dari tanggal 7 Maret sampai dengan 28 ·et 2004. iikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya .
. ·: '/. J~arta, 20 April 2005
.. ·."····./<\<·,-.Kepala Sekolah • \
· · · Dra. Hj. Trisnowati NIP. 131121849
· PEMERI,NTAII PROPINSI DAERAH . .IQiUSUS. IBUKO'fA JAKARTA
DINAS PENDIDll(AN DASAR
SMP NEGERI 124 Jnlan Kemang Timur l/5 Mampang Prapntan 12730 Telp. 7988101 Jakarta Sel~tan
SURAT
KETERANGAN
Nomor : a:Y"/1.851.2/2005
\'.'ang beretancla tangan di bawah ini :
: Rl'Sf..IL\Tl, .'\.?\Id.Pd Nam a : 130 543 240 NIP Pangk:'.t 'Gol.RLLang : P~mbina, Ciolongan IV 'a Jabata11 : 1'.epala Sc:kolah
:fitriah :'Jan1a Tcmpat & lg! Lahir : Jakarta, 2 Juli 1982 : Cnivcrsitas Islam l':egeri Syarif Hidayatullah Pencliclikan : !lmu Tarbiyah clan Keguruan Fakult~s : Pencliclikan Agama Islam Jurusan : 0011017696 NIM : X ( Sepuluh ) Scmes.cr hal1\~·a n;ima krsebut diaws benar -· benar telah mclaksanal:an p•melitian c\i sekobh
y~lng karni pin1pin selarna 2 111it1ggu. ])~1r1ikii1tl sttrat kc1i:rangan .iJ1i kan1i berika11 , at1~; perhatian clan kei:ia sa11:any,1 tcri-
ma kasih.
I
. I
iI
IA
PEMERINTAH PRO PINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 104 JAKARTA
,.
Jalan Mampang Prapatan XIII Jakarta Selatan 12790 Tclp. (021) 7990565
SURAT KETERANGAN
Nomor: 12CJ/Ifll.~/S1!l'. Hl4/C/2005
tg bertanda tangan dibawah ini:
Nan1a NIP Jabatan
: Drs. Bambang Wiyono : 130 790 564 : Kepala Sekolah
nerangkan dengan sebenarnya bahwa:
Nruna
: FITRIAH : 0011017696 NIM Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Juli 1982 Pendidikan : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : X (Sepuluh)
1wa nama terseb•1t diatas benar-benar telah melaksanakan penelitian di sekolah kruni una·2; (dua) minggu. nikian surat keterru1gan ini kami berikan, untuk digunakan sebagaimana mestinya.