PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELAS XII TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Naning Imroatul Faiza 13303241014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
i
PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELAS XII Oleh: Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Pembimbing: Sunarto, M.Si ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, (2) mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran (mixed methods research) dengan metode exploratory sequential mixed methods, desain instrument development design. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan, tahap kuantitatif, dan interpretasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan produk dan kuisioner checklist untuk memperoleh data skor penilaian produk dari 20 indikator penilaian. Hasil penelitian ini adalah: (1) sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk website kimia, (2) berdasarkan hasil penelitian, kualitas website kimia dikategorikan Sangat Baik (SB). Kata kunci: website kimia, unsur-unsur golongan utama, sumber belajar mandiri, mix methods research.
ii
WEBSITE DEVELOPMENT OF MAIN GROUP ELEMENTS AS INDEPENDENT CHEMISTRY LEARNING SOURCE FOR GRADE XII SMA/MA STUDENTS
By: Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Supervisor: Sunarto, M.Si ABSTRACT This research aims to: (1) produces the independent learning chemistry source of the topic main group elements (noble gas, halogen, alkaline, alkaline earth metal, and the third period elements) in the form of the chemistry website for students of SMA/MA grade XII, (2) know the quality of the independent learning chemistry source in the form chemistry website which has been made in accordance with the quality criteria that have been determined based on the assessment of five SMA/MA teachers. The research was conducted by using mixed methods research with exploratory sequential mixed method, instrument development design. The research procedure consisted of four stages, which are qualitative, development, quantitative, and interpretation stages. The instruments used in this research were open questionnaire to obtain input data and checklist questionnaires to obtain product scoring data from 20 assessment indicators. The results of this research were: (1) the independent chemistry learning source of the main group elements in form of chemistry website, (2) based on the research results the quality of chemistry website categorized Very Good. Key words: chemistry website, the main group elements, independent learning source, mixes methods research.
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Naning Imroatul Faiza
NIM
: 13303241014
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul TAS
: Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII.
menyatakan bahwa skripsi ini adalah pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Apabila terbukti pernyataan tersebut tidak benar sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, 17 Mei 2017 Yang Menyatakan,
Naning Imroatul Faiza NIM 13303241014
v
vi
MOTTO
Man Jadda Wajada Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil Man Shabara Zhafira Siapa yang bersabar pasti beruntung Man Sara Ala Darbi Washala Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan
Bersemangatlah atas apa yang bermanfaat bagimu, meminta tolonglah kepada Allah, dan jangan merasa lemah (HR. Muslim)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Saya persembahkan karya ini untuk: 1.
Allah SWT, hanya atas izin dan karunia-Nya skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya.
2.
Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya.
3.
Bapak Sunarto, M.Si. Terimakasih Bapak untuk semua ilmu, waktu, bimbingan, dan motivasi yang telah bapak berikan.
4.
Almamater tercinta dan teman-teman Pendidikan Kimia 2013.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia Siswa SMA/MA Kelas XII” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini telah mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Sunarto, M.Si selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas ilmu, waktu, bimbingan, arahan, dan motivasinya dalam penulisan skripsi.
2.
Bapak Erfan Priyambodo, M.Si selaku ahli media. Terimakasih atas koreksi dan masukannya.
3.
Ibu Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc selaku penguji utama. Terimakasih atas koreksi dan masukannya.
4.
Bapak M. Pranjoto Utomo, M.Si selaku ahli materi dan dosen penguji pendamping. Terimakasih atas koreksi dan masukannya.
5.
Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Kimia yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam penulisan skripsi.
6.
Bapak Jaslin Ikhsan, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan skripsi. ix
7.
Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA UNY yang telah memberikan persetujuan dalam penelitian ini.
8.
Bapak Prof. A.K. Prodjosantoso M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan kelancaran kepada penulis.
9.
Ibu Dra. Endang Nalowati, Ibu Yuliana Purniawati, S.Pd, Ibu Hari Hanra Pratiwi, S.Pd. M.Pd, Ibu Dra. J. C. Suzie Istanti, dan Ibu Irta Suryani, S.Pd. selaku reviewer. Terimakasih atas penilaian dan masukannya.
10.
Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Besar harapan penyusun bahwa hasil penilitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indoneisa. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan, demi perbaikan dan kesempurnaan laporan skripsi ini.
Yogyakarta, 1 Juni 2017
Naning Imroatul Faiza NIM 13303241014
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i ABSTRAK.............................................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................iv SURAT PERNYATAAN.......................................................................................v LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................vi MOTTO................................................................................................................vii HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................viii KATA PENGANTAR...........................................................................................ix DAFTAR ISI.........................................................................................................xi DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................1 B. Identifikasi Masalah............................................................................4 C. Pembatasan Masalah............................................................................5 D. Perumusan Masalah.............................................................................5 E. Tujuan Penelitian.................................................................................6 F. Manfaat Penelitian...............................................................................6 G. Definisi Istilah.....................................................................................7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori.....................................................................................8 1. Sumber Belajar...............................................................................8 2. Belajar Mandiri.............................................................................11 3. Website.........................................................................................11 4. Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research)...........15 5. Topik Unsur-unsur Golongan Utama...........................................16 xi
B. Kajian Penelitian yang Relevan..........................................................22 C. Kerangka Berpikir...............................................................................23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................25 B. Desain Penelitian...............................................................................25 C. Prosedur Penelitian............................................................................26 1. Tahap Kualitatif............................................................................26 2. Penyusunan Website.....................................................................29 3. Tahap Kuantitatif..........................................................................30 D. Subjek Penelitian...............................................................................32 E. Instrumen Penelitian..........................................................................33 F. Data Penelitian..................................................................................35 G. Teknik Analisis Data.........................................................................35 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Produk.............................................................37 1. Tahap Kualitatif............................................................................37 2. Penyusunan Website.....................................................................39 3. Hasil Validasi Produk Awal.........................................................40 4. Tahap Kuantitatif..........................................................................44 a. Hasil Penilaian Kualitas Website oleh Reviewer.......................47 b. Pembahasan..............................................................................49 B. Karakteristik dan Kelebihan..............................................................53 C. Keunggulan dan Kelemahan..............................................................55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan......................................................................................56 B. Saran................................................................................................56 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................57 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................60
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Struktur Website Kimia Unsur-unsur Golongan Utama.........................28 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Website Kimia Topik Unsur-unsur Golongan Utama....................................................................................34 Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian.....................................................................36 Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Sumber Belajar Kimia Berbasis Website........46 Tabel 5. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kebenaran Konsep..................................................................................47 Tabel 6. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep..........................................................................48 Tabel 7. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kebahasaan.............................................................................................48 Tabel 8. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Tampilan.................................................................................................48 Tabel 9. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kemudahan dalam Penggunaan.............................................................49 Tabel 10. Ketentuan Pemberian Skor.................................................................109 Tabel 11. Kriteria Penilaian Ideal.......................................................................110 Tabel 12. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebenaran Konsep...112 Tabel 13. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep.............................................................................113 Tabel 14. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebahasaan..............114 Tabel 15. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Tampilan..................116 Tabel 16. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kemudahan dalam Penggunaan........................................................................................117 Tabel 17. Ketentuan Pemberian Skor.................................................................118 Tabel 18. Kriteria Penilaian Ideal.......................................................................119
xiii
Tabel 19. Kriteria Kategori Penilaian untuk Seluruh Aspek..............................120 Tabel 20. Ketentuan Pemberian Skor.................................................................121 Tabel 21. Kriteria Penilaian Ideal.......................................................................122 Tabel 22. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator penilaian…..........124 Tabel 23. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator Penilaian dalam Seluruh Aspek Penilaian....................................................................125
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain Pengembangan........................................................................26 Gambar 2. Prosedur Pengembangan.....................................................................31 Gambar 3. Grafik Persentase Keidealan untuk Setiap Aspek Penilaian..............47 Gambar 4. Tampilan Menu Materi.......................................................................53 Gambar 5. Tampilan Submenu Review pada Menu Materi.................................54 Gambar 6. Tampilan Kegiatan Menyimpulkan pada Submenu Review..............54
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia..........................................................60 Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian..........................................................86 Lampiran 3. Rubrik Instrumen Penelitian............................................................87 Lampiran 4. Lembar Instrumen Penelitian.........................................................104 Lampiran 5. Data Hasil Penilaian Website Kimia..............................................107 Lampiran 6. Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Kimia....................109 Lampiran 7. Daftar Nama Tim Ahli, Peer Reviewer, dan Reviewer....................126
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan
manusia. Sejak manusia lahir pendidikan sudah dilaksanakan sehingga pendidikan akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia. Oleh karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman, meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, sebagai sebuah proses maka pembelajaran akan dilakukan secara terus-menerus. Belajar hanya dapat terjadi jika terjadi aktivitas dalam proses pembelajaran. Yaumi (2013) menyatakan bahwa, tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi terjadinya aktivitas yang kemudian memberi penguatan dan pemahaman lebih mendalam tentang informasi yang sudah diperoleh, sehingga pada proses pembelajaran memerlukan sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dimanfaatkan oleh guru untuk kepentingan proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat diperoleh dari mana saja seperti perpustakaan, internet, laboratorium, masyarakat, dan industri (Hosnan, 2014). Fungsi sumber belajar sebagai sarana untuk menyampaikan bahan-bahan pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.
1
Unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) merupakan salah satu materi kimia SMA/MA kelas XII. Pada materi ini siswa cenderung dituntut untuk membaca, memahami, dan menghafal. Tidak sedikit guru yang menyarankan siswa untuk belajar secara mandiri. Pada proses pembelajaran modern sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya teknologi informasi, sebaiknya guru memanfaatkan sumber belajar lain selain buku (Suyanti, 2010). Oleh karena itu, guru perlu lebih kreatif dan inovatif agar dapat menarik minat siswa dalam membangun pengetahuannya dengan menggunakan alternatif sumber belajar yang berbeda dari biasanya (Ziden, 2013). Mu’arif dan Surjono (2015) Perkembangan teknologi informasi telah mengubah kondisi pembelajaran yang selalu dibatasi ruang dan waktu menjadi pembelajaran yang dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja. Internet adalah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012:280). Internet memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja dengan mudah dan cepat tentunya dengan syarat utama, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132,7 juta jenis konten Internet yang diakses pada bidang pendidikan mencapai 93,8% berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hubert,
Petit,
Demily,
Detroz,
dan
Denis,
2001,
Pichault,
2001,
Kucukcankurtaran 2008 dalam Oskay dan Dincol (2011) Penggunaan Internet
2
dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan minat siswa, mengubah hubungan guru dengan siswa dalam berkontribusi untuk membentuk dan menganalisis pemikiran. Dampak positif dari penggunaan Internet ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, dengan demikian sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku saja. Siswa dapat mencari apa saja tidak terbatas waktu pada saat siswa berada di ruang kelas. Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2009), website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Pada Internet terdapat suatu halaman web (website) berisikan kumpulan informasi untuk memudahkan tukar-menukar informasi pada sesama pengguna Internet lainnya. Website dapat berisikan teks, gambar, animasi, suara, video, dan dokumen lainnya yang dapat diakses melalui sebuah browser. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali (2015) menyatakan bahwa informasi dan teknologi komunikasi sering digunakan oleh siswa. Di luar kelas, para siswa menggunakan website untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk belajar. Adanya pembelajaran berbasis website dengan pembelajaran konvensional artinya, terdapat lebih banyak sumber belajar di mana dapat mendukung kegiatan belajar siswa. Website dapat membantu siswa dan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran secara keseluruhan (Sudha & Amutha, 2015). Kemampuan teknologi website diakui oleh siswa dan guru telah berperan baik dalam mendukung proses pembelajaran (Thowfeek, Hussain, & Salam, 2014). Penelitian Kavitha (2013) menunjukkan bahwa siswa dengan pembelajaran berbasis website lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran
3
konvensional, terdapat perbedaan signifikan antara pembelajaran berbasis webiste dan pembelajaran secara konvensional. Penggunaan website sebagai sumber belajar mandiri, diharapkan siswa dapat tertarik untuk belajar aktif secara mandiri tanpa adanya tatap muka antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII tidak dapat mencakup semua pokok bahasan karena waktu pembelajaran yang terbatas, selain itu pada materi kimia unsur guru lebih menekankan kepada siswa untuk belajar
secara
mandiri.
Hal
inilah
yang
mendasari
peneliti
untuk
mengembangkan sumber belajar mandiri kimia berbasis website untuk siswa SMA/MA kelas XII.
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang timbul adalah sebagai berikut. 1.
Waktu pada proses pembelajaran kimia SMA/MA kelas XII yang terbatas sehingga tidak dapat mecakup semua pokok bahasan dengan tuntas.
2.
Karakteristik materi kimia unsur yang banyak dan menekankan siswa untuk menghafal sehingga guru menyuruh siswa untuk mempelajarinya secara mandiri.
3.
Proses pembelajaran modern menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat menarik minat siswa, sehingga diperlukan alternatif sumber belajar yang berbeda dari biasanya.
4
C.
Pembatasan Masalah Berdasarkan berbagai masalah yang telah dikemukakan, masalah
dibatasi pada. 1.
Materi kimia yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah unsurunsur golongan utama dengan pertimbangan unsur-unsur golongan utama ini memiliki proporsi yang lebih banyak daripada unsur-unsur lainnya.
2.
Sumber belajar yang dikembangkan merupakan sumber belajar berbasis website dengan pertimbangan perlu adanya inovasi terhadap sumber belajar yang umumnya selalu sama.
3.
Siswa memerlukan sumber belajar yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja sehingga siswa dapat belajar materi kimia dengan tuntas tanpa terbatas ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas.
D.
Perumusan Masalah Masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.
Bagaimana karakteristik sumber belajar mandiri dalam bentuk website topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) untuk siswa SMA/MA kelas XII?
2.
Bagaimana kualitas sumber belajar yang telah dibuat berdasarkan kriteria aspek kebenaran konsep, aspek keluasan dan kedalaman konsep, aspek kebahasaan, aspek tampilan, dan aspek kemudahan dalam penggunaan?
5
E.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
pengembangan sebagai berikut. 1.
Menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII.
2.
Mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA.
F.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian pengembangan sumber belajar mandiri dalam bentuk
website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut. 1.
Mengembangkan pengetahuan dan wawasan bagi guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan sumber belajar yang dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar kimia.
2.
Mengasah kreativitas mahasiswa dalam pengembangan sumber belajar kimia berbasis website pada topik unsur-unsur golongan utama.
3.
Menjadi acuan untuk penelitian pengembangan yang serupa dengan sumber belajar kimia berbasis website.
6
G.
Definisi Istilah Definisi istilah-istilah dalam penelitian pengembangan ini sebagai
berikut. 1.
Penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
2.
Mixed
methods
research
adalah
metode
penelitian
dengan
mengombinasikan bentuk penelitian kualitatif dan penelitian Kuantitatif untuk menyelidiki suatu masalah. 3.
Exploratory sequential mixed methods adalah rancangan penelitian dengan menggabungkan dua proyek penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitian Kuantitatif dengan terlebih dahulu melakukan tahap kualitatif kemudian menindaklanjuti pada tahap Kuantitatif.
4.
Internet (International Networking) adalah kumpulan dari jaringan komputer diseluruh dunia yang terhubung antara satu dengan yang lain.
5.
Sumber belajar adalah sumber belajar dalam bentuk website kimia yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran topik unsur-unsur golongan utama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
6.
Website kimia adalah halaman informasi yang berisi topik unsur-unsur golongan utama yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dengan cepat dan mudah oleh siswa sebagai sumber belajar kimia.
7.
Unsur-unsur golongan utama adalah unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga.
7
BAB II KAJIAN TEORI A.
Deskripsi Teori
1.
Sumber Belajar Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, dalam sebuah
proses terdapat komponen-komponen yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah sumber belajar. Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT) dalam Komalasari (2013), sumber belajar adalah segala sesuatu yang dimanfaatkan oleh guru guna kepentingan belajar-mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan. Sanjaya (2006), mengartikan sumber belajar sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk bahan pembelajaran dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, Januszeski dan Molenda dalam Arsyad (2015), mengungkapkan bahwa sumber belajar adalah perangkat, bahan atau materi, peralatan, pengaturan, dan di mana seseorang yang belajar dapat berinteraksi, sedangkan tujuan sumber belajar adalah untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan memperbaiki kinerja siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan segala sesuatu yaitu orang, benda, dan lingkungan yang mendukung, serta memberikan informasi untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Manfaat dari penggunaan sumber belajar menurut Siregar dan Nara (2014) adalah untuk memberikan pengalaman belajar yangp lebih konkret, menyajikan
8
sesuatu yang tidak memungkinkan untuk diadakan, memberikan informasi terbaru, memberikan motivasi positif, dan merangsang minat siswa. Berdasarkan definisi sumber belajar sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka sumber belajar dan media pembelajaran memiliki kesamaan di satu sisi juga memiliki perbedaan di sisi lain. Media pembelajaran dapat memiliki fungsi yang sama dengan sumber belajar ketika media tersebut dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran baik di dalam ruang kelas ataupun di luar ruangan kelas. Tetapi, jika media tersebut hanya digunakan sebagai peralatan fisik saja untuk perantara antara sumber informasi dengan penerima informasi, maka media tersebut hanyalah media bukan sebagai sumber belajar. Arsyad (2015:9) menyatakan bahwa, dari perspesktif ini media pembelajaran lebih sempit dari sumber belajar. Menurut Abdulhak dan Darmawan (2013), secara garis besar sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a.
Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber belajar yang dirancang khusus atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih terarah dan bersifat formal.
b.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization) yakni sumber belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan dalam proses pembelajaran, keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan dimanfaatkan untuk keperluan proses pembelajaran.
9
Pada umumnya sumber belajar di Indonesia kurang dikembangkan untuk meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran. Sitepu (2014), mengatakan
perlunya melakukan pengembangan sumber belajar pada satuan pendidikan didasari pertimbangan berikut. a.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat sehingga sumber belajar yang ada dalam buku teks pelajaran tidak dapat mengikuti pada waktu yang bersamaan.
b.
Waktu yang tersedia untuk belajar secara tatap muka terbatas dan tidak mencakup semua pokok bahasan secara tuntas sehingga tidak mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
c.
Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan tidak mungkin dipenuhi semua di dalam kelas.
d.
Sumber belajar yang ada perlu dimanfaatkan secara optimal untuk efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Tujuan mengembangkan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa secara individu maupun keseluruhan menggunakan berbagai macam sumber belajar, sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut. a.
Memotivasi
dan
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengembangkan berbagai gaya belajar sesuai dengan keinginan siswa tersebut. b.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilihi sumber belajar sesuai dengan karakteristik dari siswa tersebut.
10
c.
Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan inovatif.
d.
Mensinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar tercapai secara efektif dan efisien.
2.
Belajar Mandiri Miarso (1986) mengungkapkan bahwa pembelajaran secara mandiri
merupakan pembelajaran yang menekankan pada disiplin terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan perorangan siswa antara lain meliputi kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, waktu yang dimiliki, dan keadaan sosial ekonominya. Pembelajaran secara mandiri mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuraikan antara lain sebagai berikut. a.
Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan dari siswa tersebut.
b.
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
c.
Pembelajaran secara mandiri dilaksanakan dengan menyediakan sumber belajar mandiri yang dapat dipilih siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, gaya belajar siswa, dan minat masing-masing siswa.
3.
Website Penggunaan Internet pada tahun 2016 dengan jenis konten pendidikan
memiliki persentase mencapai 93,8% berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hal tersebut tentunya mengakibatkan website yang merupakan bagian dari Internet menjadi sangat
11
populer saat ini. Darmawan (2012) menyatakan dalam pergeserannya kebermanfaatan website yang ada di Internet dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan dalam dunia pendidikan. Upaya untuk memberikan akses terhadap sumber belajar yang memadai dapat dilakukan melalui website. Menurut Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) website dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning Environment), dan lingkungan belajar tersebut dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat dikombinasikan penggunaannya untuk mendukung proses pembelajaran, anatara lain adalah forum diskusi, penilaian online, dan sistem administrasi. Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2013) mendefinisikan website adalah keseluruhan halaman-halaman website yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi, sedangkan domain adalah nama unik yang dimiliki oleh sebuah instituri sehingga dapat diakses melalui Internet. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman website yang saling berhubungan. Halaman-halaman ini mengandung informasi yang ditampilkan dalam bentuk teks, gambar, video, animasi, dan dokumen lainnya (Yuhefizar, Mooduto, & Hidayat, 2013). Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menyatakan bahwa, pembelajaran menggunakan website merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang biasa diakses melalui jaringan Internet. Pembelajaran berbasis web sering kali memiliki banyak manfaat bagi siswa apabila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web dapat menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas
12
yang tinggi, menyebabkan siswa dapat mengingat lebih banyak materi pelajarannya. Syarat utama yang harus dipenuhi ketika melaksanakan pembelajaran menggunakan website adalah adanya akses dengan sumber informasi melalui Internet dan adanya informasi tentang di mana letak sumber informasi yang diinginkan tersebut berada. Pembelajaran berbasis web dibangun dengan beberapa prinsip yang memiliki peran dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari yang berkepentingan. Oleh karena itu sulit untuk menentukan prinsip utama yang setidaknya harus terdapat dalam sebuah website. Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menjelaskan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam website antara lain sebagai berikut. a.
Interaksi Interaksi dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai kapasitas
berbicara baik antara yang satu siswa dengan siswa yang lain maupun antara siswa dengan guru. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antarmanusia, tetapi juga menyediakan keterhubungan dengan isi atau konten yang ada dalam website. Siswa dapat saling membantu antara satu dengan yang lain untuk memahami isi atau materi yang tersedia dalam website. Selain itu, siswa juga dapat berkomunikasi dengan pembuat website untuk menanyakan sesuatu yang kurang jelas atau tidak dimengerti yang ada pada website melalui kolom saran yang disediakan pada website. b.
Ketergunaan
13
Ketergunaan dalam hal ini memiliki arti bagaimana siswa dapat dengan mudah menggunakan website. Prinsip dari ketergunaan ada dua, yaitu konsisten dan kesederhanaan. Artinya, siswa dapat dengan mudah memahami materi yang ada pada website dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten. c.
Relevansi Relevansi
dapat
diperoleh
melalui
ketepatan
dan
kemudahan.
Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat. Hal ini melibatkan keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten atau materi. Sebagaimana sumber belajar pada umumnya, pembelajaran berbasis web ini juga memiliki berbagai kelebihan maupun kekurangan. a.
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
1) Setiap orang dapat mempelajarinya kapan saja, di mana saja tidak terbatas ruang dan waktu. 2) Sangat potensial sebagai sumber belajar mandiri bagi guru maupun siswa yang tidak memiliki cukup waktu dalam proses pembelajaran. 3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar. 4) Menyediakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran dengan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa. 5) Isi dan materi pembelajaran dapat di-update dengan cepat dan mudah. b.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
14
1) Beragam informasi dapat tersedia pada website. Oleh karena itu, siswa membutuhkan panduan untuk mencari informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan belajar siswa tersebut. 2) Akses Internet untuk mengikuti pembelajaran menggunakan website seringkali menjadi masalah bagi siswa. 3) Keberhasilan pembelajaran berbasis website bergantung pada kemandirian dan motivasi dari siswa (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012). 4.
Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research) Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods
research). Penelitian metode campuran (mixed methods research) adalah penelitian untuk menyelidiki suatu objek dengan mengombinasikan bentuk penelitian kualitatif dan bentuk penelitian Kuantitatif. Menurut Creswell (2016), terdapat
beberapa rancangan metode campuran dan salah satunya adalah
rancangan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) yang digunakan pada penelitian ini. Metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) adalah strategi metode campuran yang melibatkan proyek penelitian dua fase, di mana fase pertama adalah pengumpulan dan analisis data kualitatif terlebih dahulu kemudian menindaklanjuti atau mendasarkan pada data kualitatif ini untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data Kuantitatif. Pengumpulan data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu pengumpulan data kualitatif kemudian diikuti dengan pengumpulan data Kuantitatif. Pada tahap analisis data, penelitian ini menganalisis dua data secara terpisah yaitu data
15
kualitatif dan data Kuantitatif. Selanjutnya pada tahap interpretasi dengan melaporkan temuan hasil data kualitatif dilanjutkan dengan temuan hasil data Kuantitatif. Tahap ini dimaksudkan untuk menentukan apakah hasil kualitatif dapat digeneralisasikan. 5.
Topik Unsur-Unsur Golongan Utama
a.
Gas Mulia
1)
Kelimpahan Gas Mulia di Alam Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris William Ramsay
mengidentifikasi sebuah unsur baru, yaitu argon sebagai gas yang tidak reaktif. Pada tahun 1895 ditemukan sebuah unsur oleh ahli-ahli astronomi yang dinamakan helium, dalam bahasa Yunani helios artinya matahari. Argon dan helium merupakan unsur gas mulia. Penemuan kedua unsur ini kemudian dilanjutkan dengan penemuan unsur gas mulia lainnya yaitu neon, kripton, xenon, dan radon oleh Ramsay. Unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Semua gas mulia dapat dijumpai di atmosfer. Argon merupakan gas mulia paling banyak, sedangkan Radon adalah gas mulia yang paling sedikit dijumpai. 2)
Sifat-sifat Gas Mulia Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA disebut sebagai gas mulia? Hal ini
berkaitan dengan kereaktifan unsur-unsur golongan VIIIA yang sangat rendah. Artinya, unsur-unsur dalam gas mulia sangat sukar bereaksi dengan unsur lain untuk membentuk senyawa. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium (duplet) memiliki konfigurasi elektron 8 (oktet) yang stabil.
16
3)
Kegunaan Gas Mulia Helium digunakan untuk pengisi balon udara karena lebih ringan dan
stabil. Gas helium juga digunakan sebagai campuran gas oksigen pada tabung penyelam karena kelarutannya yang kecil di dalam darah. Neon umumnya digunakan dalam lampu reklame. Lampu di bandara umumnya juga menggunakan neon sebagai gas pengisinya, karena cahayanya yang dapat menembus kabut. Selain itu, neon juga digunakan sebagai refrigeran yang ekonomis. Argon merupakan unsur yang digunakan dalam pengelasan titanium dalam konstruksi pesawat terbang dan roket. Argon juga digunakan untuk mengisi bola lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfarm yang panas. Kripton digunakan dalam lampu kilat foto untuk fotografi berkecepatan tinggi. Xenon digunakan dalam pembuatan lampu stroboskopik. Selain itu, dalam bidang kedokteran xenon digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru dan sebagai anestetik (Dingley, Ivanova-Stoilova, Grundler, & Wall, 1999). b.
Halogen
1)
Kelimpahan Halogen Di Alam Halogen merupakan unsur nonlogam yang sangat reaktif sehingga tidak
terdapat bebas di alam. Pada umumnya halogen berada dalam keadaan senyawanya. Seperti unsur fluorin yang terdapat sebagai batuan fluorspar (CaF2). Klorin yang terdapat pada air laut sebagai garam klorida misalnya NaCl, KCl dan MgCl2.
17
2)
Sifat-sifat Golongan Halogen Konfigurasi elektron unsur halogen adalah ns2np5 artinya, pada orbital
(kulit) terluar terdapat tujuh elektron. Hal ini menunjukkan adanya sebuah elektron yang belum berpasangan. Adanya sebuah elektron yang tidak berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain. Unsur halogen dalam keadaan bebas terdapat sebagai molekul diatomik yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Halogen berada sebagai molekul diatomik, disimbolkan dengan X2, dengan X sebagai simbol umum untuk atom halogen. 3)
Kegunaan Unsur Golongan Halogen Unsur fluor banyak digunakan dalam bidangan industri seperti senyawa
politetrafluoroetilena, yaitu teflon. Fluorospar (CaF2) digunakan dalam jumlah yang besar di industri baja. Klor digunakan dalam pembuatan vinil klorida untuk pembuatan plastik polivinil klorida (PVC). Bromin banyak digunakan sebagai zat warna. Iod digunakan sebagai zat antiseptik, zat pewarna dan pembuatan emulsi fotografi (AgI). Selain itu, iodin dalam campuran makanan digunakan untuk meningkatkan kinerja mental anak-anak (Isa, 2013). c.
Alkali
1)
Kelimpahan Unsur Alkali di Alam Natrium merupakan unsur golongan IA atau yang biasa disebut dengan
golongan alkali. Unsur alkali anggotanya ialah litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs), dan fransium (Fr). Logam-logam alkali
18
merupakan logam yang sangat reakif sehingga tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya. 2)
Sifat-sifat Logam Alkali Konfigurasi elektron pada logam alkali tanah menunjukkan elektron
valensi ns1. Energi ionisasi dari logam alkali yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah melepaskan elektron valensinya untuk membentuk konfigurasi yang stabil seperti gas mulia. 3)
Kegunaan Unsur Alkali Litium digunakan pada pembuatan baterai telepon seluler yang dapat
diisi ulang. Natrium banyak digunakan dalam rumah tangga, contohnya NaCl atau natrium klorida (garam dapur), sebagai bahan pengawet ikan asin dan untuk membuat senyawa natrium lainnya. Kalium digunakan dalam pupuk tanaman karena kalium merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman. d.
Alkali tanah
1)
Kelimpahan Unsur Alkali Tanah Unsur yang terdapat dalam golongan alkali tanah adalah Be (berilium),
Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium) dan Ra (radium) di mana radium merupakan unsur radioaktif. Unsur logam alkali tanah lebih banyak ditemukan dalam bentuk senyawanya. 2)
Sifat-sifat Logam Alkali Tanah Semua sifat logam alkali tanah cenderung memiliki keteraturan dari
Berilium ke Barium. Jari-jari atom golongan alkali tanah dari atas ke bawah semakin besar. Energi ionisasinya semakin rendah dan keelektronegatifannya
19
semakin kecil. Konfigurasi elektron logam alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah memiliki elektron valensi ns2. 3)
Kegunaan Logam Alkali Tanah Berilium digunakan dalam pembuatan pegas, klip, dan kontak listrik.
Magnesium yang memiliki sifat ringan sering digunakan dalam pembuatan suku cadang pesawat terbang. Kalsium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk senyawanya. Seperti CaO yang dikenal dengan nama kapur tohor digunakan dalam industri untuk menetralkan keasaman dengan cara menyerap air membentuk Ca(OH)2 yang merupakan basa kuat. Stronsium dan barium memiliki kegunaan terbatas, namun beberapa senyawanya penting misalnya garam dari stronsium dan barium ini memberikan warna terang yang sering digunakan untuk pertunjukan piroteknik atau kita kenal dengan kembang api. e.
Unsur periode ketiga
1)
Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga Keteraturan sifat-sifat unsur periode ketiga dapat dijelaskan sebagai
berikut. a)
Jari-jari atom Nomor atom dalam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin
meningkat sehingga muatan inti atom semakin bertambah yang artinya gaya tarik inti atom terhadap elektron semakin kuat. Hal ini mengakibatkan jari-jari atom unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin kecil.
20
b)
Energi ionisasi Energi ionisasi pada periode tiga dari kiri ke kanan cenderung semakin
tinggi. Energi ionisasi magnesium lebih tinggi daripada aluminium dan energi ionisasi belerang lebih tinggi daripada fosfor. Hal ini karena konfigurasi elektron dari Mg yang telah berpasangan, sedangkan pada aluminium terdapat satu elektron yang tidak berpasangan pada orbital 3p. Atom P mempunyai tiga elektron valensi pada orbital p, sedangkan atom S mempunyai empat elektron pada orbital p. Menurut aturan Hund, atom P lebih stabil daripada atom S, sehingga energi ionisasi P lebih tinggi daripada S. c)
Titik Leleh dan Titik Didih Perubahan titik didih dan titik leleh ini berkaitan dengan struktur dari
setiap zat dalam keadaan bebasnya. Titik didih dan titik leleh dari natrium ke silikon naik secara teratur kemudian turun tajam pada fosfor, naik lagi pada sulfur kemudian turun secara teratur pada klorin dan argon. d)
Logam dan nonlogam Sifat logam pada periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang.
Unsur natrium, magnesium, dan aluminium merupakan unsur logam yang mengkilap dan memiliki daya hantar listrik yang baik. Silikon merupakan unsur semilogam yang bersifat semikonduktor. Fosfor dan belerang merupakan unsur nonlogam. Klorin merupakan gas diatomik di alam dan argon merupakan gas monoatomik yang stabil.
21
e)
Daya oksidasi dan reduksi Unsur natrium merupakan reduktor kuat di mana natrium bereaksi hebat
dengan air, bahkan disertai ledakan. Magnesium merupakan reduktor yang lebih lemah daripada natrium, hal ini dibuktikan dengan magnesium yang dapat bereaksi disertai dengan pemanasan. f)
Sifat asam dan basa Sifat Al(OH)3 yang amfoter yaitu dapat bersifat basa dalam lingkungan
asam dan bersifat asam dalam lingkungan basa, maka Al(OH)3 disebut sebagai hidroksida yang bersifat amfoter.
B.
Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh 2 peneliti berikut. 1.
Kurniati Ferbianingsih (2009) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Materi Pokok Kesetimbangan Kimia sebagai Sumber Pembelajaran Mandiri untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester I”. Penelitian tersebut memberikan hasil secara keseluruhan adalah sangat baik (SB).
2.
Iko Nurliana Putri (2016) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Topik Polimer Berbasis Website sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia Siswa SMA/MA Kelas XII”. Penelitian tersebut memberikan hasil yang secara keseluruhan adalah baik (B).
22
Kedua penelitian di atas memunyai relevansi terhadap penelitian pengembangan ini dalam hal jenis pengembangan sumber belajar mandiri yang digunakan yaitu pengembangan sumber belajar mandiri berbasis website. Kedua penelitian di atas juga divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan penilaian oleh lima orang guru kimia SMA/MA sama seperti penelitian ini. Namun, berbeda pada topik yang dikembangkan, penelitian ini mengembangkan topik unsurunsur golongan utama sedangkan kedua penelitian di atas mengembangkan topik kesetimbangan kimia dan polimer.
C.
Kerangka Berpikir Pengguna Internet yang mengalami peningkatan dari 82 juta pada tahun
2014 menjadi 132,7 juta pada tahun 2016 menunjukan teknologi sekarang ini sangat berkembang pesat berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Pengguna Internet tersebar pada berbagai usia mulai dari anak-anak sampai orang tua dengan jenis konten yang diakses berbeda. Jenis konten pendidikan yang diakses menduduki persentase 93,8% menunjukkan bahwa siswa sekarang ini merupakan pengguna aktif dari Internet. Didasarkan pada kondisi tersebut maka Internet dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa. Sumber belajar yang praktis dapat diakses di mana saja, kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu sangat tepat untuk kondisi saat ini. Siswa dapat memperoleh berbagai sumber belajar tidak terbatas pada guru dan buku saja
23
sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut. Sumber belajar yang terdapat pada Internet salah satunya adalah website. Materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) merupakan materi kimia kelas XII SMA/MA yang menuntut siswa untuk cenderung membaca, memahami, dan menghafal. Tidak sedikit guru yang menyarankan siswanya untuk belajar secara mandiri pada materi ini, sehingga dibutuhkan sumber belajar kimia yang menarik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya. Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan sumber belajar dalam bentuk website dengan topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) yang digunakan sebagai sumber belajar mandiri siswa SMA/MA kelas XII. Produk pengembangan ini akan divalidasi oleh ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan guru mata pelajaran kimia sebagai reviewer. Berdasarkan proses tersebut dapat diketahui kualitas dari sumber belajar dalam bentuk website tersebut memenuhi kriteria sebagai sumber belajar yang baik untuk digunakan. Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII.
24
BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dari bulan Desember
2016 sampai April 2017. Prosedur penelitian ini meliputi empat tahapan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Tahap kualitatif, pengembangan dan interpretasi dilakukan di Jurusan Pendidikan Kimia. Tahapan Kuantitatif dilakukan di lima sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Ngaglik, SMA Negeri 3 Klaten, SMA Negeri 2 Bantul, dan SMA Negeri 3 Bantul. B.
Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan
menggunakan paradigma campuran antara kualitatif dan Kuantitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods research). Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru yaitu sumber belajar mandiri kimia berbasis website topik unsur-unsur golongan utama untuk siswa SMA/MA Kelas XII. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan desain pengembangan instrumen (instrument development design). Metode campuran sekuensial eksploratory ini sangat sesuai untuk penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen. Desain penelitian ini menggunakan desain pengembangan instrumen (instrumen development design). Pada desain pengembangan instrumen
25
ditunjukkan data-data Kuantitatif yang dapat mendukung data kualitatif. Terdapat empat tahapan yang dilakukan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan website, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Langkah awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data kualitatif kemudian menganalisis data kualitatif yang telah diperoleh sehingga diperoleh hasil data kualitatif. Hasil data kualitatif digunakan sebagai dasar pengembangan produk, dilanjutkan dengan pengembangan instrumen untuk menilai kualitas produk sehingga diperoleh data Kuantitatif. Setelah itu menganalisis data Kuantitatif sehingga diperoleh kategori kualitas kelayakan produk. Desain pengembangan untuk metode campuran eksploratori dengan desain pengembangan instrumen adalah sebagai berikut (Creswell, 2016). Pengumpulan Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
Hasil Data Kualitatif
Pengembangan
Pengumpulan Data Kuantitatif
Analisis Data Kuantitatif
Hasil Data Kuantitatif
Interpretasi
Gambar 1. Desain Pengembangan C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu tahap kualitatif, pengembangan website, tahap kuantitatif, dan interpretasi (Creswell, 2016). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapannya. 1.
Tahap Kualitatif Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap kualitatif adalah sebagai
berikut.
26
Pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara kepada guru kimia SMA Negeri 2 Klaten dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait masalah yang akan diteliti. Wawancara dilakukan terkait beberapa hal antara lain sebagai berikut. 1) Waktu tatap muka antara guru dengan siswa di kelas XII pada proses pembelajaran kimia SMA terbatas dan tidak dapat mencakup semua pokok bahasan dengan tuntas. 2) Materi kimia unsur merupakan materi yang cukup banyak dan menekankan siswa untuk membaca, memahami, dan menghafal. 3) Sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA kelas XII yang dapat diakses dengan cepat dan mudah sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing tentang semakin tinggi penggunaan Internet di Indonesia khususnya pada kalangan anak muda dengan jenis konten yang diakses adalah konten pendidikan, sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan materi kimia unsur yang disesuaikan dengan pemahaman siswa SMA/MA kelas XII. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil dari pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia untuk materi kimia unsur pada kurikulum 2013 untuk SMA.
27
Setelah proses analisis, maka dapat diperoleh hasil data kualitatif yang berupa deskripsi struktur website kimia. Struktur website kimia topik unsurunsur golongan utama dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Struktur Website Topik Unsur-unsur Golongan Utama Kelas
XII
Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA 3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanyadal am kehidupan sehari-hari.
Konten Kimia dalam Website
Pembelajaran dalam Website Kimia
Materi Pendahuluan Unsur gas mulia Unsur halogen Logam alkali Logam alkali tanah Unsur periode ketiga
Apersepsi tentang unsur-unsur di alam dan mengulas sedikit materi pada sistem periodik unsur (SPU) meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan Kelimpahan unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga di alam Sifat-sifat unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga Reaksi-reaksi gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga Kegunaan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga dalam kehidupan sehari-hari Review dalam bentuk soal pilihan ganda dan kegiatan menyimpulkan Latihan soal dalam bentuk pilihan ganda Biografi ilmuwan-ilmuwan kimia Sistem periodik unsur-unsur golongan utama dengan navigasi Seminar nasional, olimpiade kimia, dan event yang berhubungan tentang kimia lainnya.
Penilaian
Biografi SPU Event kimia
28
2.
Pengembangan Website Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
a.
Penyusunan website Website kimia topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen,
alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) dikembangkan berdasarkan struktur website yang telah disepakati dengan dosen pembimbing, selanjutnya hasil pengembangan website dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing untuk memperoleh data hasil koreksi dan masukan. b.
Validasi Ahli (Expert Judgement) Pada tahap ini produk awal yang telah dibuat kemudian ditinjau oleh ahli
materi dan ahli media. Ahli materi terdiri dari satu orang dosen dan ahli media terdiri dari satu orang dosen yang semuanya diasumsikan ahli dibidang tersebut. Pada tahap validasi ahli ini diperoleh data hasil masukan atau koreksi yang selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi produk sebelum produk ditinjaukan kepada peer reviewer. Data masukan dan koreksi yang diberikan oleh ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada Lampiran 7. c.
Peer Reviewer Produk yang telah direvisi kemudian ditinjaukan kepada enam peer
reviewer yaitu empat mahasiswa prodi pendidikan kimia, satu mahasiswa prodi bahasa indonesia, dan satu mahasiswa prodi teknik informatika. Pada tahap ini diperoleh saran dan masukan untuk produk yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk revisi produk sebelum produk dinilaikan
29
kepada guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Data saran dan masukan yang diberikan oleh peer reviewer dapat dilihat pada Lampiran 7. 3.
Tahap Kuantitatif Pada tahap Kuantitatif produk dinilaikan kepada lima orang guru kimia
SMA/MA sebagai reviewer. Sampel sekolah dipilih berdasarkan kurikulum yang digunakan pada sekolah tersebut, yaitu kurikulum 2013. Data yang diperoleh pada tahap ini merupakan data kualitatif, data kualitatif ini kemudian dikonversi menjadi data Kuantitatif menggunakan skala Likert, sehingga akan diperoleh skor rata-rata untuk setiap aspek penilaian. Data-data yang telah diperoleh digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu interpretasi. Data skor atau hasil penilaian kelima reviewer pada masing-masing aspek penilaian website selanjutnya ditabulasi dan dianalisis untuk menentukan tingkat kelayakan produk dengan pedoman konversi ideal. Masukan yang diperoleh kemudian digunakan untuk bahan pertimbangan penyempurnaan produk akhir. Berdasarkan langkah-langkah prosedur penelitian yang telah disajikan dapat dibuat bagan prosedur penelitian seperti tersaji pada Gambar 2.
30
Pengumpulan Data kualitatif
Analisis Data kulitatif
Penyusunan Website Kimia Data kualitatif Penyusunan Instrumen Penelitian
Data Kuantitatif
Validasi Ahli
REVISI I
Tinjauan Peer Reviewer
REVISI II
Penilaian Reviewer
REVISI III
Analisis Data Penilaian Reviewer
Interpretasi
Gambar 2. Prosedur Pengembangan
31
D.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian pengembangan website topik unsur-unsur
golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII adalah sebagai berikut. a.
Tim Ahli Tim ahli terdiri dari satu orang dosen sebagai ahli materi dan satu orang
dosen sebagai ahli media. Ahli materi memberikan masukan serta koreksi terhadap materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga), sedangkan ahli media memberikan masukan serta koreksi pada website kimia. Pada tahap ini diperoleh masukan serta koreksi yang selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi I sebelum produk ditinjaukan kepada peer reviewer. b.
Peer reviewer Peer reviewer terdiri dari enam orang, yaitu empat orang mahasiswa
prodi pendidikan kimia yang sama-sama melakukan penelitian pengembangan dengan memberikan penelahaan pada seluruh aspek yang telah ditentukan. Satu orang mahasiswa prodi pendidikan bahasa Indonesia yang memberikan penelaahan pada aspek kebahasaan, dan satu orang mahasiswa prodi teknik informatika dengan memberikan penelaahan pada aspek tampilan dan kemudahan dalam penggunaan. Masukan dari peer reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi II sebelum dilakukan penilaian kepada guru kimia SMA/MA sebagai reviewer.
32
c.
Reviewer Reviewer terdiri dari lima orang guru kimia SMA , yaitu guru di SMA N
2 Bantul, SMA N 11 Yogyakarta, SMA N 3 Klaten, SMA N 1 Ngaglik, dan SMA N 3 Bantul. Reviewer memberikan penilaian website dari semua aspek yang telah ditentukan dengan mengisi lembar penilaian yang diberikan. Penilaian kualitas dari reviewer akan digunakan untuk mengetahui kelayakan sumber belajar yang dihasilkan, sedangkan masukan dari reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi III. E.
Instrumen Penelitian Instrumen atau alat pengumpul data merupakan suatu alat bantu yang
dipilih untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan terdiri dari lembar kuisioner terbuka dan kuisioner checklist. Lembar kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. Kuisioner checklist digunakan untuk memperoleh data skor penilaian kualitas produk dari reviewer. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi instrumen penelitian Febrianingsih (2009) yang divalidasi oleh dosen pembimbing berupa validasi logis. Peneliti mengadaptasi lima aspek penilaian dengan menambahkan tiga indikator penilaian, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan tujuan dari penelitian. Hasil adaptasi berupa lembar penilaian yang terdiri dari lima aspek dengan jumlah indikator sebanyak 20 indikator. Penilaian kualitas produk didasarkan pada lima aspek penilaian yaitu aspek kebenaran konsep, aspek kedalaman dan keluasan konsep, aspek kebahasaan, aspek tampilan, dan aspek
33
kemudahan dalam penggunaan. Pada setiap aspek penilaian dijabarkan ke dalam indikator penilaian. Kisi-kisi dari instrumen penilaian website kimia topik unsurunsur golongan utama yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Website Kimia No. Aspek Kriteria 1. Aspek kebenaran konsep
Indikator Penilaian a. Kesesuaian materi dengan silabus b. Tidak ada aspek yang menyimpang c. Kelogisan dan sistematika uraian
2.
Aspek keluasan dan kedalaman konsep
a. b. c. d.
3.
Aspek Kebahasaan
a. Penggunaan bahasa baku b. Penggunaan bahasa yang komunikatif c. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda d. Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar
4.
Aspek tampilan
a. b. c. d. e. f.
5.
Aspek kemudahan dalam penggunaan
a. b. c.
Pengembangan konsep Keseimbangan proporsi materi yang esensial Penggunaan informasi yang baru Daya ukur alat evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik
Tata letak Tata warna Tampilan huruf Tampilan gambar Tampilan video Tampilan interaktif Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia Kepraktisan dalam penggunaan sumber belajar kimia Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri
(Diadaptasi dari: Febrianingsih, 2009)
34
F.
Data Penelitian Pada penelitian ini diperoleh dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data
Kuantitatif. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis data tersebut. 1.
Data Kualitatif Data kualitatif pada penelitian ini berupa data masukan yang diperoleh dari
ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. 2.
Data Kuantitatif Data Kuantitatif berupa data skor hasil penilaian masing-masing aspek
kriteria kualitas produk yang diperoleh dari reviewer. G. 1.
Teknik Analisis Data Data Kualitatif Data kualitatif dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer
selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Proses analisis yang dilakukan untuk menentukan masukan-masukan mana saja yang digunakan sebagai bahan revisi produk dan yang tidak digunakan sebagai bahan revisi produk. 2.
Data Kuantitatif Data Kuantitatif diperoleh dari data kualitatif berdasarkan penilaian
menggunakan lembar penilaian website kimia yang kemudian diubah menjadi data Kuantitatif dengan skala Likert, yaitu Sangat Baik = 5, Baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, Sangat Kurang = 1 (Sundayana, 2014). Skor yang diperoleh untuk masing-masing aspek penilaian kemudian ditabulasi dan dianalisis untuk menentukan kategori dari setiap aspek yang dinilai dengan pedoman konversi. Kriteria kategori penilaian website dapat dilihat pada Tabel 3.
35
Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Rentang Skor
Kategori
̅i + 1,8 SBi X> X
Sangat Baik
̅ Xi + 0,6 SBi < X ≤ ̅ Xi + 1,8 SBi
Baik
̅i − 0,6 SBi < X ≤ X ̅i + 1,8 SBi X
Cukup
̅ Xi − 1,8 SBi < X ≤ ̅ Xi − 0,6 SBi
Kurang
X ̅̅̅̅̅̅ ≤ Xi − 1,8 SBi
Sangat Kurang
(Sumber: Widoyoko, 2009) Keterangan: ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 𝑋 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑋̅𝑖 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑋̅𝑖 =
1 (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) 2
Sbi = Simpangan baku ideal 𝑆𝐵𝑖 = (1⁄2)(1⁄3)(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙)
Skor maksimal ideal = ∑ butir penilaian x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir penilaian x skor terendah Persentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
36
𝑥 100%
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengembangan Produk Hasil pengembangan produk ini adalah website kimia dengan
menerapkan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan model pengembangan instrumen (instrument development design). Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap kualitatif, (2) pengembangan, (3) tahap Kuantitatif, dan (4) interpretasi. Berdasarkan prosedur penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil pengembangan berupa website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII. 1.
Tahap Kualitatif Tahap pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk mendapatkan
informasi terkait permasalahan pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII. Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada guru kimia di SMA Negeri 2 Klaten. Berdasarkan data kualitatif yang telah diperoleh dari hasil wawancara kemudian peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing terkait semakin tinggi penggunaan Internet di Indonesia khususnya pada kalangan anak muda dengan jenis konten yang diakses adalah konten pendidikan, sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan materi kimia unsur yang disesuaikan dengan pemahaman siswa SMA/MA kelas XII. Data kualitatif
37
yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk SMA/MA kurikulum 2013. Berdasarkan data kualitatif yang telah dianalisis didapatkan bahwa siswa SMA/MA kelas XII memiliki waktu yang terbatas dalam pembelajaran kimia di kelas, sehingga siswa dituntut untuk belajar secara mandiri. Selain itu, siswa cenderung menggunakan Internet untuk mencari materi yang akan mereka pelajari dengan gadget atau laptop masing-masing. Hal ini yang mendasari peneliti untuk mengembangkan sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang dapat diakses oleh siswa dengan cepat dan mudah tanpa terbatas ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas. Langkah selanjutnya adalah menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk siswa SMA/MA. Peneliti memutuskan untuk membatasi materi pada unsurunsur golongan utama karena unsur-unsur golongan utama memiliki proporsi yang lebih banyak dan materi ini yang sering muncul pada soal-soal tryout maupun ujian nasional. Kompetensi Dasar (KD) menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk materi kimia unsur terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.6 sebagai berikut: “Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) serta unsur-unsur transisi (periode 4) dan senyawa dalam kehidupan sehari-hari.” Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) tersebut kemudian disusun indikator yang harus dicapai oleh siswa dan konten kimia topik unsur-unsur
38
golongan utama yang akan disajikan dalam website. Indikator yang harus dicapai oleh siswa adalah mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) yang ada di alam
khususnya
di
Indonesia,
mengidentifikasi
produk-produk
yang
mengandung unsur-unsur tersebut, dan mengidentifikasi sifat-sifat unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga). Berdasarkan analisis data kualitatif yang telah dilakukan, diperoleh hasil data kualitatif berupa struktur website kimia. 2.
Penyusunan Website Pada tahap ini dihasilkan produk awal berupa website kimia topik unsur-
unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga) yang terdiri dari 8 menu utama. Menu-menu website tersebut diantaranya: a.
Menu Beranda Menu beranda berisikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)
mata pelajaran kimia untuk siswa SMA kurikulum 2013. Pada menu ini terdapat pula sidebar biografi dan sidebar materi yang available ketika sidebar tersebut diklik maka akan langsung masuk pada menu biografi atau menu materi. b.
Menu Materi Pada menu ini terdapat beberapa submenu materi unsur-unsur golongan
utama yaitu submenu pendahuluan, gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, periode tiga, review, dan video.
39
c.
Menu SPU Menu SPU ini menyajikan tabel periodik unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga) dengan navigasi.
d.
Menu Test Menu test menyajikan soal-soal latihan dengan lima pilihan jawaban dan
dilengkapi dengan instruksi untuk melakukan test. e.
Menu Biografi Menu biografi ini berisi biografi-biografi ilmuwan yang mempunyai
keterkaitan dengan materi yang ada pada website. f.
Menu Event Menu event berisi event-event yang berkaitan dengan kimia seperti seminar
nasional kimia, olimpiade kimia, lomba karya tulis bertema kimia, dan yang lainnya. g.
Menu Profil Menu ini menyajikan profil dari website kimia unsur-unsur golongan utama
dan profil pembuat website. h.
Menu Saran Menu saran berfungsi untuk menginput data dari pengakses website seperti
memberikan saran dan masukan untuk website. 3.
Hasil Validasi Produk Awal Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah website topik unsur-
unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga)
40
sebagai sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII melalui dua proses tahapan revisi. Revisi pertama, yaitu melalui dosen pembimbing dan tim ahli (expert judgement). Revisi kedua oleh enam peer reviewer. Berikut adalah masukan-masukan yang diperoleh dari masing-masing ahli materi, ahli media, dan peer reviewer. a.
Masukan dari Ahli Materi Berikut ini masukan yang diperoleh dari ahli materi. Semua data
masukan dari ahli materi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi I. 1) Pada materi pendahuluan tambahkan kecenderungan energi ionisasi, elektronegatifitas, dan afinitas elektron. 2) Pemilihan kata pada materi unsur periode ketiga diganti agar tidak menimbulkan miskonsepsi. 3) Variasi jenis dan warna font. 4) Perbaiki penulisan kalimat dan tanda baca. b.
Masukan dari Ahli Media Berikut ini masukan-masukan yang diperoleh dari ahli media. Data
masukan dari ahli media yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi I. 1) Mengganti nama URL pada website yang menunjukkan identitas pembuat website atau isi website. 2) Mengganti gambar header agar sesuai dengan isi atau materi website dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
41
3) Memperbaiki istilah, misalnya nitrogen diganti menjadi gas nitrogen dan seterusnya. 4) Mengganti gambar yang ditampilkan pada menu pendahuluan yang sebelumnya adalah bumi menjadi bumi dan atmosfernya. 5) Memperbaiki kalimat pada materi gas mulia. 6) Pada menu periodik mengganti nomor massa menjadi massa molar. 7) Instruksi soal hanya muncul di awal saja, tidak selalu muncul pada saat mengerjakan soal. 8) Tambahkan tombol mulai tes, agar timer tidak berjalan langsung ketika menu test di klik. Berikut ini masukan-masukan yang diperoleh dari ahli media yang tidak digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk revisi beserta alasannya. 1) Tampilan beranda diisi dengan KI dan KD dan terdapat sidebar biografi yang seharusnya diisi dengan orientasi masalah atau apersepsi, hal ini tidak dilakukan karena untuk apersespi atau orientasi masalah sudah terdapat pada setiap submenu materi dan terdapat pula pada materi pendahuluan sebagai materi pengantar sebelum masuk pada materi unsur-unsur golongan utama. Tampilan biografi dan event pada beranda muncul karena bertujuan untuk mempermudah akses menuju menu tersebut. 2) Pada menu SPU seharusnya diurutkan sesuai dengan tabel periodik seperti biasanya, hal ini tidak dilakukan karena peneliti membatasi materi yang disajikan pada website adalah unsur-unsur golongan utama.
42
3) Tampilan website akan lebih baik diberi animasi gif, hal ini tidak dilakukan karena keterbatasan pada aplikasi web yang digunakan. c.
Masukan dari Peer Reviewer Berikut ini masukan yang diperoleh dari peer reviewer yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi II. 1) Perbaiki kesalahan penulisan pada materi gas mulia (kegunaan gas mulia). 2) Pada materi alkali penulisan konsep, hanya perlu ditampilkan satu kali saja. 3) Tambahkan video, jika memungkinkan menyeluruh pada semua materi. 4) Sertakan sumber pada gambar yang digunakan. 5) Tabel mencantumkan sumber yang jelas. 6) Cek pada materi halogen elektrolisis lelehan NaCl, dibagian reaksi sel masih ada kursor text yang mengganggu 7) Ejaan dan tata bahasa diperbaiki. Berikut ini masukan yang diperoleh dari peer reviewer yang tidak digunakan beserta alasannya. 1) Pada review atau test sebaiknya dimunculkan diakhir saja, hal ini tidak dilakukan oleh penulis karena untuk review bertujuan untuk mereview materi yang telah dipelajari dengan memberikan soal dengan dua pilihan jawaban, sedangkan menu test diletakkan setelah menu materi yang bertujuan agar siswa dapat melakukan latihan soal setelah mempelajari materi secara keseluruhan. 2) Jika menyertakan link sebaiknya ketika diklik langsung dapat menuju web yang dituju, hal ini tidak dapat dilakukan karena untuk tampilan link pada
43
web menggunakan format gambar, jadi apabila di klik tidak dapat langsung menuju ke web tersebut. 3) Video sebaiknya diberikan subtitle, hal ini tidak dapat dilakukan karena apabila video diberikan subtitle maka video tersebut akan bertambah ukurannya, sedangkan video yang dapat dimasukkan pada website maksimal hanya dengan ukuran 8 Mega Byte (MB). 4.
Tahap Kuantitatif Pengumpulan data Kuantitatif dilakukan dengan menilaikan produk
kepada lima guru kimia SMA sebagai reviewer. Penilaian kualitas produk dilakukan menggunakan lima aspek penilaian yang telah ditentukan, yaitu aspek kebenaran konsep, aspek keluasan dan kedalaman konsep, aspek kebahasaan, aspek tampilan, dan aspek kemudahan dalam penggunaan. Kelima aspek penilaian tersebut dijabarkan dalam 20 indikator penilaian. Kualitas produk dinilaikan dengan mengisi instrumen penilitian berupa lembar kuisioner terbuka dan kuisioner checklist yang telah disediakan. Sampel sekolah dipilih berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013. Pengumpulan data Kuantitatif didapatkan dari penilaian lima guru kimia SMA, yaitu SMA Negeri 2 Bantul, SMA Negeri 11 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Klaten, SMA Negeri 1 Ngaglik, dan SMA Negeri 3 Bantul. Data kualitas produk pada lembar kuisioner checklist yang telah diperoleh merupakan data kualitatif, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK). Data kualitatif ini kemudian dikonversi menjadi data Kuantitatif menggunakan skala Likert, yaitu Sangat
44
Baik = 5, Baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, dan Sangat Kurang = 1, sehingga akan diperoleh skor rata-rata untuk setiap aspek penilaian. Skor yang diperoleh untuk setiap aspek penilaian kemudian ditabulasi dan dianalisis untuk menentukan kategori dari setiap aspek penilaian dengan pedoman konversi, sedangkan data pada lembar kuisioner terbuka merupakan data masukan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi III. Berikut adalah masukan-masukan yang diperoleh dari reviewer: a.
Analisis masalah sebaiknya selalu diberikan setelah selesai pembelajaran unsur atau senyawa, tidak terbatas pada materi gas mulia saja.
b.
Penulisan nama atau tokoh pada materi gas mulia yang benar adalah Neil Bartlett.
c.
Untuk kegunaan gas neon sebagai papan reklame sebaiknya ditampilkan papan reklame yang warna-warni agar peserta didik lebih tertarik dan mudah mengingatnya.
d.
Untuk materi belerang sebaiknya ditampilkan pengambilan belerang pada kawah ijen dapat berupa foto atau video.
e.
Untuk video sebaiknya ditambahkan lagi.
f.
Kegunaan fosfor merah dan fosfor putih.
g.
Pada materi alkali dan alkali tanah tambahkan keberadaan unsur dalam mineral.
h.
Pada unsur periode ketiga ditambahkan penyimpangan jari-jari atom dan energi ionisasi yang dihubungkan dengan konfigurasi elektron.
i.
Ditambahkan keberadaan unsur dalam mineral pada unsur periode ketiga.
45
Data masukan dari reviewer ini yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi III dalam memperbaiki kualitas dari sumber belajar berbasis website yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian kualitas oleh reviewer, website kimia yang telah dikembangkan memperoleh kualitas Sangat Baik (SB). Data perhitungan kualitas website sebagai sumber belajar mandiri kimia dapat dilihat pada Lampiran. Kualitas website sebagai sumber belajar mandiri kimia secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Sumber Belajar Berbasis Website secara keseluruhan No Aspek penilaian Skor Skor Persentase Kualitas rata-rata maksimal Keidealan ideal ideal 1 Kebenaran konsep 12,8 15 85,3% Sangat Baik (SB) 2 Keluasan dan 16 20 80% Baik (B) kedalaman konsep 3 Kebahasaan 16,8 20 84% Baik (B) 4 5
Tampilan
Kemudahan dalam penggunaan Keseluruhan
25,4
30
84,67%
13,2
15
88%
84,2
100
84,2%
Sangat Baik (SB) Sangat Baik (SB) Sangat Baik (SB)
Berdasarkan data hasil penilaian pada Tabel 5 terlihat bahwa kualitas sumber belajar dalam bentuk website kimia yang telah dikembangkan memperoleh skor rata-rata sebesar 84,2 dari skor maksimal 100. Skor rerata tersebut masuk dalam rentang skor penilaian X>83,94 dengan persentase keidealan sebesar 84,2%, sehingga memperoleh kualitas Sangat Baik (SB). Berdasarkan data hasil penilaian kualitas sumber belajar berbasis website dapat
46
dibuat grafik untuk memperjelas persentase keidealan pada setiap aspek penilaian seperti pada Gambar 3. 88 88 86
85,3 84
84,67
84 82
80
80 78 76 Persentase Keidealan
I 85,3
II 80
III 84
IV 84,67
V 88
Persentase Keidealan
Gambar 3. Grafik Persentase Keidealan pada Setiap Aspek Penilaian Keterangan: Aspek Penilaian I
: Kebenaran konsep
Aspek Penilaian II
: Keluasan dan kedalaman konsep
Aspek Penilaian III
: Kebahasaan
Aspek Penilaian IV
: Tampilan
Aspek Penilaian V
: Kemudahan dalam penggunaan
a.
Hasil Penilaian Kualitas Website oleh Reviewer
Tabel 5. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kebenaran Konsep No Indikator Skor Persentase Kategori Kualitas rata-rata Keidealan 1
Kesesuaian materi dengan silabus 2 Tidak ada aspek yang menyimpang 3 Kelogisan dan sistematika uraian Keseluruhan
47
4
80%
Baik (B)
4,6
92%
Sangat Baik (SB)
4,2
84%
Baik (B)
12,8
85,3%
Sangat Baik (SB)
Tabel 6. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep No Indikator Skor rata- Persentase Kategori Kualitas rata Keidealan 1 2
Pengembangan konsep 4 80% Baik (B) Keseimbangan proporsi 4 80% Baik (B) materi yang esensial 3 Penggunaan informasi baru 4 80% Baik (B) 4 Daya ukur alat evaluasi 4 80% Baik (B) terhadap keberhasilan peserta didik Keseluruhan 16 80% Baik (B) Tabel 7. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kebahasaan No Indikator Skor Persentase Kategori Kualitas rata-rata Keidealan 1 Penggunaan bahasa yang 4 80% Baik (B) baku 2 Penggunaan bahasa yang 4 80% Baik (B) komunikatif 3 Penggunaan bahasa yang 4,4 88% Sangat Baik (SB) tidak menimbulkan penafsiran ganda 4 Penggunaan tata bahasa dan 4,4 88% Sangat Baik (SB) ejaan yang benar Keseluruhan
16,8
84%
Baik (B)
Tabel 8. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Tampilan No Indikator Skor rata- Persentase Kategori Kualitas rata Keidealan 1 Tata letak 4 80% Baik (B) 2 Tata warna 4,2 84% Baik (B) 3 Tampilan huruf 4 80% Baik (B) 4 Tampilan gambar 4,4 88% Sangat Baik (SB) 5 Tampilan video 4,6 92% Sangat Baik (SB) 6 Tampilan 4,2 84% Baik (B) interaktifitas Keseluruhan 25,4 85% Sangat Baik (SB)
48
Tabel 9. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Kemudahan dalam Penggunaan No Indikator Skor rata- Persentase Kategori rata Keidealan Kualitas 1
Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia
4,6
92%
Sangat Baik (SB)
Kepraktisan dalam penggunaan 3 Website dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri Keseluruhan
4,4
88%
4,2
84%
Sangat Baik (SB) Baik (B)
13,2
88%
2
b.
Pembahasan
1)
Aspek Kebenaran Konsep
Sangat Baik (SB)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wedastama, Pudjawan, dan Tegeh (2012) website yang dilengkapi dengan Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran akan membuat siswa untuk lebih santai dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa penyajian materi pada website sudah tidak terdapat aspek yang menyimpang sehingga memperoleh kualitas sangat baik, namun untuk kesesuaian materi dengan silabus dan kelogisan sistematika uraian adalah baik. Hal ini karena materi yang disajikan hanya terbatas pada unsur-unsur golongan utama yang merupakan bagian dari materi kimia unsur, dan terdapat masukan dari reviewer untuk menambahkan materi kimia unsur secara keseluruhan.
49
Berdasarkan analisis data pada Lampiran 6, diperoleh skor rata-rata 12,8 dari skor maksimal 15. Skor rata-rata tersebut masuk dalam rentang X > 12,60, sehingga memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan sebesar 85,3%. Berdasarkan kualitas aspek kebenaran konsep secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penyajian materi dalam sumber belajar berbasis website ini sudah sangat baik. 2)
Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep Sumber belajar berbasis website hendaknya dapat memberikan laporan
aktivitas berdasarkan intensitas keaktifan siswa dari menu saran dan Test (Mu’arif dan Surjono, 2015). Menurut kriteria penilaian untuk aspek keluasan dan kedalaman konsep diperoleh kualitas baik mengindikasikan bahwa penyajian materi pada website dapat memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan-gagasan dan karya-karya baru, proporsi materi yang disajikan simbang ditinjau dari apa yang akan disampaikan, mendorong minat siswa untuk mengumpulkan, meperoleh informasi dari berbagai sumber, dan menyelesaikan soal-soal latihan yang tersedia dalam menu Test untuk lebih memahami isi website, namun masih perlu perbaikan untuk variasi soal yang terdapat dalam website, bahkan terdapat masukan dari reviewer untuk menambahkan soal dalam bentuk essay. Berdasarkan hasil analisis data pada Lampiran 6, diperoleh skor rata-rata 16 dari skor maksimal ideal 20. Skor rerata tersebut masuk dalam rentang 13,62<X≤16,86, sehingga memiliki kualitas baik yang sudah mendekati kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 80%. Berdasarkan kualitas
50
aspek keluasan dan kedalaman konsep secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa konsep yang digunakan dalam website ini sudah baik.
3)
Aspek Kebahasaan Selain konsep yang disajikan dalam materi, hal yang perlu diperhatikan
adalah bahasa atau kalimat. Kalimat yang digunakan untuk penyajian materi pada website harus mudah dipahami dan memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri (Uno dan Ma’ruf, 2016). Menurut kriteria penilaian untuk aspek kebahasaan diperoleh kualitas baik mengindikasikan bahwa penyajian materi pada website menggunakan kalimat efektif, sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA, dan ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tidak menimbulkan kesalahtafsiran, namun masih perlu perbaikan dalam menggunakan istilah yang benar, terdapat masukan dari ahli media untuk memperbaiki penggunaan istilah dan konsisten dalam penggunaannya. Berdasarkan hasil analisis data pada Lampiran 6, diperoleh skor rata-rata aspek kebahasaan 16,8 dari skor maksimal ideal 20. Skor rerata tersebut masuk dalam rentang 13,62<X≤16,86, sehingga memiliki kualitas baik (B) dengan persentase keidealan sebesar 80%. Berdasarkan kualitas aspek kebahasaan, dapat disimpulkan bahwa kebahasaan dalam sumber belajar berbasis website sudah baik.
51
4)
Aspek Tampilan Sumber belajar berbasis website dengan menggunakan gambar dan video
yang menarik pada materi yang disajikan dapat membuat siswa tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran dilaksanakan (Widiyaningtyas dan Widiatmoko, 2014). Penyajian gambar dan video hendaknya harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Menurut kriteria penilaian untuk aspek tampilan diperoleh kualitas sangat baik karena tata letak gambar, huruf, video, dan animasi konsisten untuk setiap menu pada website, penggunaan warna sesuai dengan estetika keindahan, pemilihan gambar dan video menarik, dan dapat memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan pengguna website yang lain maupun dengan pembuat (administrator) dari website. Berdasarkan hasil analisis data pada Lampira 6, diperoleh skor rata-rata aspek tampilan sebesar 25,4 dari skor maksimal sebesar 30. Skor rerata tersebut masuk dalam rentang X>25,20, sehingga memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan 84,67%. Berdasarkan kualitas aspek tampilan secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa tampilan dalam website sudah sangat baik. 5)
Aspek Kemudahan dalam Penggunaan Pembelajaran berbasis website harus dapat membuat siswa merasa
termotivasi dan memudahkan pembelajaran untuk digunakan kapan saja dan dimana saja (Uno dan Ma’ruf, 2016). Menurut kriteria penilaian untuk aspek kemudahan
dalam
penggunaan
memperoleh
kualitas
sangat
baik
mengindikasikan bahwa sumber belajar berbasis website yang telah dibuat
52
mudah diakses kapan saja dan di mana saja, tidak memerlukan waktu dan biaya yang banyak, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih gaya belajar sesuai dengan karakteristik dari siswa, dan menuntun siswa untuk dapat berpikir kreatif dan inovatif. Berdasarkan hasil analisis data pada Lampiran 6, diperoleh skor rata-rata aspek kemudahan dalam penggunaan sebesar 13,2 dari skor maksimal 15. Skor rerata ini termasuk dalam rentang X>12,60, sehingga memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan 88%. Berdasarkan kualitas aspek kemudahan dalam penggunaan secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pengoperasian website mudah dan sudah sangat baik.
B.
Karakteristik dan Kelebihan Karakteristik dan kelebihan dari website yang telah dibuat adalah
terdapat pada menu materi ini berisi materi kimia yaitu unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga) yang dimuat dalam submenu materi. Selain itu, juga terdapat submenu “review” yang berisi soal-soal dengan dua pilihan jawaban yang bertujuan untuk mereview materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah menjawab soal-soal yang disajikan siswa dapat langsung mengetahui nilai yang diperoleh, kemudian dapat melanjutkan dengan menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan menginput data pada kolom yang telah disediakan kemudian siswa akan mendapatkan konfirmasi kesimpulan yang benar. Tampilan menu materi dapat dilihat pada gambar 4.
53
Gambar 4. Tampilan Menu Materi
Gambar 5. Tampilan Submenu Review pada Materi
Gambar 6. Tampilan Kegiatan Menyimpulkan pada Submenu Review
54
Kelebihan yang kedua dari website ini adalah terdapat pada menu test berisi soal-soal dengan lima pilihan jawaban, pada menu ini juga terdapat instruksi untuk melakukan test dan timer yang akan berjalan ketika test berlangsung. Setelah siswa selesai mengerjakan soal maka akan langsung muncul nilai yang diperoleh. Jika terdapat soal dengan jawaban yang salah maka akan muncul pembahasan pada soal tersebut. Soal-soal yang dimasukkan ke dalam database dimunculkan secara acak sehingga kecil kemungkinan soal yang muncul sama ketika siswa satu dengan yang lain menjawab soal-soal tersebut. C.
Keunggulan dan Kelemahan Berdasarkan ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer secara
teori website kimia ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan karena belum diujicobakan. Keunggulan dari website sebagai sumber belajar mandiri kimia SMA/MA kelas XII topik unsur-unsur golongan utama antara lain sebagai berikut. 1.
Pada menu materi terdapat kegiatan mereview setelah siswa belajar tentang unsur-unsur golongan utama selesai dengan menjawab soal dua pilihan jawaban yang disajikan pada website yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menyimpulkan dengan cara menginput data (kesimpulan) pada kolom yang telah disediakan.
2.
Sumber belajar berbasis website yang telah dibuat tidak hanya berisi materi unsur-unsur golongan utama namun juga dilengkapi dengan menu event
55
yang berisi berbagai macam kegiatan terkait dengan kimia seperti seminar nasional kimia, olimpiade kimia, lomba karya tulis, dan yang lainnya. Kelemahan dari website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII antara lain sebagai berikut. 1.
Pada segi penyajian materi masih kurang hidup, karena belum dilengkapi dengan animasi yang menarik.
2.
Penulisan link tidak dapat langsung available menuju alamat pada link tersebut, karena penulisan link dalam format gambar.
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa: 1.
Sumber belajar mandiri kimia berbasis website topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) telah dihasilkan.
2.
Kualitas sumber belajar mandiri kimia berbasis website topik unsur-unsur golongan utama untuk siswa SMA/MA kelas XII berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA sebagai reviewer secara keseluruhan website unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan skor rata-rata keseluruhan aspek penilaian sebesar 84,2 dari skor maksimal 100.
B.
Saran Setelah dilakukan penelitian ini terdapat beberapa saran antara lain
sebagai berikut. 1.
Sumber belajar berbasis website yang telah dibuat dapat digunakan oleh guru sebagai sumber belajar pendamping buku teks sebagai sumber belajar utama di sekolah.
2.
Sumber belajar berbasis website yang telah dibuat dapat dikembangkan pada materi kimia unsur secara menyuluruh tidak terbatas pada unsur-unsur golongan utama saja.
57
DAFTAR PUSTAKA Abdulhak, I & Darmawan, D. (2013). Teknologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Ali, A.S. (2015). The Future Of E-Learning and Tools in Higher Education. International Journal of Advances in Computer Science and Technolofy, 4, 1. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2016). Penetrasi pengguna internet Indonesia. Diakses dari http://apjii.or.id. pada tanggal 16 februari 2017, Jam 11:12 WIB Arsyad, A. (2015). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Cresswell, J.W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat. (Terjemahan Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 2014 oleh SAGE Publication). Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dingley, T., Inanova-Stovia, T.M., Grundler, S., & Wall, T. (29 November 1998). Xenon: recent development. Anaesthesia, 54, 335-346. Dwiningrum, S.I.A. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Emzir. (2015). Metodoligi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Eveline, S & Nara, H. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Febrianingsih, K. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Web Materi Pokok Kesetimbangan Kimia sebagai Sumber Pembelajaran Mandiri untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester 1. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Galia Indonesia Isa, Z.M.D. (2013). Iodine deficiency and mental performance: a review. International Journal of Public Health Research, 3, 2, 312-317.
58
Kavitha, Annie. (2013). Effectiveness of Web-Based Instruction and Traditional Class Room Instruction in Learning of Mathematics. International Journal of Innovative Research & Development. 2,11,457-460 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Lampiran 10 d Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Peminatan Kimia Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama Miarso, Y. (1986). Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Rajawali Mu’arif, H.A dan Surjono, H.D. (2015). Pengembangan E-Learning Berbasis Pendekatan Ilmiah Pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3, 2, 195-206 Oskay, O.O., Dincol, S., (2011). The Effects of Internet-Assisted Chemistry Applications on Prospective Chemistry Teachers’ Cognitive Structure. Procedia Social and Behavioral Sciences, 15, 927-931 Putri, Iko Nurliana. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Topik Polimer Berbasis Website sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas XII. Rusman, Kurniawan,D & Riyana, C. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Siregar, E & Nara, H. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sitepu, B.P. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudha, A & Amutha, S. (2015). Higher Secondary Learner’s Effectiveness towards Web Based Instruction (WBI) on Chemistry. Universal Journal of Educational Research, 3,7,463-466 Sundayana, R. (2014). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu
59
Thowfeek, M.H. & Salam, M.N.A. (2014). Students’ Assesment on the Usability of E-Learning Websites. Procedia-Social and Behavioral Sciences,141,916-922 Uno, H.B & Ma’ruf, A.R.K. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran IPS Berbasis Website untuk Siswa Kelas VII Madarasah Tsanawiyah Negeri. Jurnal Teknologi Pendidikan, 18, 3 Wedastama, P., Pudjawan, K., & Tegeh, I.M. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Page Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) Kelas X Semester Genap di SMK Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. Fakultas Ilmu Pendidikan. Widiyaningtyas, T & Widiatmoko, A. (2014). Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Tekno, 21, 1693-8739 Widyoko, S.E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Jakarta: Penada Media Group Yuhefizar, Mooduto, H.A & Hidayat, R. (2009). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla (CMS). Jakarta: Elex Media Komputindo Ziden, A.A. (2013). The Effectiveness of Web-Based Multimedia Applications Simulation in Teaching and Learning. International Journal of Instruction, 6,2, 212-222.
60
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : XII Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
Diagram P-T Tekanan Uap Penurunan titik beku Kenaikan titik didih Osmosis, dan tekanan osmotik
Mengamati (Observing) Membaca dan mendengar dari berbagai sumber tentang fenomena terkait sifat koligatif (memasak air dengan dan tanpa garam; memasak dalam panci dengan dan tanpa tutup; penggunaan garam di jalan bersalju, penggunaan garam dalam pembuatan es puter, dll)
Penilaian Tugas: Merancang percobaan titik beku larutan Membuat diagram P-T Observasi
Alokasi Waktu 3 mgg X 4 jp
Sumber Belajar Buku Kimia Kelas XII IPA dan situs yang relevan
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
Sifat koligatif larutan elektrolit
Pembelajaran Menanya (Questioning) Mengajukan berbagai pertanyaan terkait hasil observasi (mengapa memasak tanpa garam lebih cepat mendidih, mengapa penggunaan garam membuat es puter tetap dingin, mengapa digunakan garam untuk mencairkan salju, dll) Mengumpulkan Data (Experimenting): Mendiskusikan konsentrasi (fraksi mol dan molalitas) dan berlatih menghitungnya. Diskusi dalam kelompok, merancang percobaan, dan melakukan percobaan penurunan titik beku. Menganalisis dari berbagai sumber terkait materi sifat koligatif larutan lainnya (kenaikan titik didih, penurunan tekanan uap, dan tekanan osmosis). . Mengasosiasi (Associating): Menyimpulkan penyebab sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis ) Menghubungkannya konsentrasi (molalitas/fraksi mol) dengan sifat koligatif larutan)
Penilaian Sikap ilmiah pada saat melakukan percobaan (saat mengukur volume menimbang, membaca thermometer, dll) Portofolio - Laporan hasil percobaan Tes tertulis Pemahaman tentang fraksi mol, kemolalan, diagram PT, tekanan uap, titik beku, titik didih, tekanan osmosis Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan Menghitung sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan formula yang sudah ditemukan
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD) serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis. 3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. 4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap,
Materi Pokok dan larutan non elektrolit
Pembelajaran Berlatih menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan Mengkomunikasikan (Communicating) Mengkomunikasikan hasil analisis terkait sifat koligatif larutan dengan cara lisan/tertulis, menggunakan tata bahasa yang benar Mengamati (Observing) Mempelajari data hasil percobaan tentang sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit Menanya (Questioning) Mengajukan berbagai pertanyaan terkait perbedaan data percobaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Menghubungkan sifat larutan (elektrolit dan non elektrolit ) dengan konsentrasi berdasarkan data percobaan. Menganalisis hubungan antara sifat larutan (elektrolit dan non elektrolit), konsentrasi dan sifat koligatif larutan. Mengasosiasi (Associating)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas XII IPA dan situs yang relevan (terlampir)
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Menemukan formula untuk menghitung sifat koligatif larutan elektrolit. (melibatkan faktor Van Hoff) Berlatih menghitung sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan formula yang sudah ditemukan
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan. 4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama
Pembelajaran
Mengkomunikasikan (Communicating) Menyajikan semua yang telah dipelajari (lisan/tertulis) dengan menggunakan tata bahasa yang benar Penyetaraan persamaan reaksi redoks Sel Elektrokimia dan potensial sel Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday
Pengamatan (Observing) Membaca/mengamati/mendengar dari berbagai sumber tentang persamaan reaksi redoks, contoh sel elektrokimia dalam kehidupan (video, artikel, buku, dll) Mempelajari video/artikel/animasi terkait proses sel elektrokimia dalam kehidupan Menanya(Questioning) Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan bacaan/observasi (mengapa terjadi reaksi? Bagaimana reaksi terjadi? Kalau elektrodanya diganti apa yang akan terjadi? Bagaimana merancang alatnya? Mengapa terjadi
Tugas: Merancang percobaan : Sel elektrokimia dan sel elektrolisis Menulis artikel atau leaflet/brosur tentang korosi dan penyepuhan logam Observasi Sikap ilmiah saat melakukan percobaan, merangkai alat sel elektrokimia dan sel
Kompetensi Dasar (KD) dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Materi Pokok
Pembelajaran aliran listrik? Apa yang terjadi pada kedua elektroda? dll.). Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan bacaan/observasi (sel volta : Bagaimana memprediksi reaksi terjadi atau tidak dalam sel? apakah akan dihasilkan potensial bila elektroda dipertukarkan? Apakah akan terjadi reaksi bila arus listrik diputuskan (elektrolisis)? Apakah ada hubungan antara arus dengan jumlah zat yang terbentuk pada elektroda (elektrolisis)? Mengumpulkan data (Experimenting) Menganalisis reaksi yang terjadi (reaksi redoks) Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks Merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis), mendiskusikan hasil rancangannya, kemudian melakukan percobaan dengan seksama dalam kelompok. Mencatat data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, potensial sel terukur (sel volta), membedakan hasil pengamatan
Penilaian elektrolisis dll) diskusi dan presentasi. Tes tertulis Penyetaraan persamaan reaksi redoks, Hubungan antara arus dengan jumlah zat hasil reaksi dalam proses elektrolisis. Menentukan kespontanan reaksi elektrokimia berdasarkan data potensial reduksi/ oksidasi dan deret Nernst. Memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis menggunakan hukum Faraday.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan. 3.4 Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan untuk mengatasinya. 3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia. 4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia. 4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan
Pembelajaran
Korosi
Penilaian
sebelum dan sesudah menghubungkan arus listrik (pada sel elektrolisis) Menuliskan reaksi yang terjadi Membuktikan reaksi yang terjadi/potensial yang dihasilkan bila elektroda dalam sel volta dipertukarkan (bila menggunakan animasi) Menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan reaksi Menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk memprediksi/ menganalisis potensial sel. Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi.
Mengasosiasi (Associating) Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Menyimpulkan karakteristik sel elektrokimia. Menuliskan notasi sel elektrokimia Menyimpulkan kespontanan reaksi berdasarkan hasil analisis terhadap data pengamatan dan berbagai sumber Menyimpulkan hubungan antara arus dengan jumlah zat hasil reaksi dalam proses elektrolisis.
Menganalisis penyebab terjadinya korosi dan mencari solusi untuk mencegah terjadinya korosi
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD) mengatasi terjadinya korosi 4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia
Materi Pokok
Pembelajaran Berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia berdasarkan data potensial reduksi/oksidasi dan deret Nernst. Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis menggunakan hukum Faraday. Mengkomunikasikan (communicating): Mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan/tertulis menggunakan tata bahasa yang benar. Mengamati (Observing) Membaca dan mempelajari artikel dari berbagai sumber terkait proses korosi Menanya(Questioning) Mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil observasi mengapa korosi terjadi? reaksi apa yang terjadi pada korosi? Bagaimana cara mencegah korosi? , dll) Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan reaksi yang terjadi pada proses korosi Memprediksi/menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi menggunakan berbagai sumber. Mengajukan/memprediksi gagasan untuk mengatasi/ mencegah terjadinya korosi (electroplating, cat, perlindungan katodik, aliasi logam) Mengasosiasi (Associating)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
8 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas XII IPA dan situs yang relevan (terlampir)
Menyimpulkan bahwa proses korosi melibatkan reaksi redoks Menyimpulkan bahwa kelembaban, elektrolit, dan udara (oksigen), mempengaruhi terjadinya korosi. Menyimpulkan beberapa upaya untuk mengatasi/mencegah korosi Mengkomunikasikan (Communicating) Mengkomunikasikan hasil analisis dan kesimpulan berdasarkan percobaan /penalaran yang telah dilakukan secara lisan/tertulis menggunakan tata bahasa yang benar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di
Kelimpahan unsur-unsur di alam Sifat fisis dan sifat kimia unsurunsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,periode 3, dan periode 4. Pembuatan unsur-unsur dan senyawa halogen, alkali, alkali tanah, aluminium,nitrogen, oksigen,
Mengamati (Observing) Mengkaji literatur tentang kelimpahan unsur-unsur di alam, khususnya di Indonesia. Mengidentifikasi produkproduk yang mengandung unsur-unsur tertentu. Menanya(Questioning) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat-sifat dan kegunaan unsurunsur gas mulia, mengapa unsur logam dapat bersifat konduktor, sedangkan bukan logam tidak, bagaimana memperoleh logam murni?, produkproduk apalagi yang dapat dihasilkan dari bahan dasar unsur tertentu?
Tugas: Merancang dan melakukan percobaan tentang: - Daya oksidasi halogen - Reaksi nyala - Reaksi pengendapan senyawa logam alkali tanah. Membuat bahan presentasi tentang kelimpahan unsur, sifat fisis dan sifat kimia, serta
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
belerang, silikon, besi, kromium, tembaga. Kegunaan dan dampak unsur/senyawa bagi manusia dan lingkungan
Mengumpulkan data (Experimenting) Kerja kelompok untuk mendiskusikan kelimpahan unsur/senyawa di alam, khususnya di Indonesia. Kerja kelompok dalam merancang dan melakukan percobaan dengan seksama atau mengumpulkan data terkait sifat kimia unsur dalam satu golongan/periode Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis (penampilan titik didih,titik leleh, kekerasan, konduktivitas,warna, kerapatan) dan sifat-sifat kimia unsurunsur dalam satu golongan/satu periode Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara memperoleh unsur murni dari bahan bakunya Mendiskusikan kegunaan unsur/senyawa dalam kehidupan
kegunaan dan pembuatan unsur.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif
Mengasosiasi (Associating) Menyimpulkan keberadaan unsur di alam, dalam sistem periodik berdasarkan sifat fisik dan kimia yang dimiliki. Menyimpulkan prinsip pembuatan unsur-unsur/senyawa
Observasi Sikap ilmiah pada saat melakukan percobaan dan presentasi tentang kelimpahan unsur, sifat fisis dan sifat kimia, serta kegunaan dan pembuatan unsur. Portofolio: Penulisan artikel atau leaflet/brosur tentang unsurunsur di alam, sifat fisis, sifat kimia, kegunaan, pembuatan dan dampak unsur/ senyawa Tes tertulis - Menganalisis kelimpahan unsur - Mengidentifikasi sifat fisis dan sifat
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD) serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan sehari-hari. 4.6 Menalar dan menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok
Pembelajaran Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat unsur yang diperoleh berkat penemuan kreatif para ahli. Mensyukuri kelimpahan unsur di alam sebagai anugerah Tuhan YME. Mengkomunikaskan (Communicating) Membuat laporan percobaan tentang daya oksidasi halogen, reaksi nyala, dan reaksi pengendapan senyawa logam alkali tanah. Mempresentasikan laporan percobaan tentang daya oksidasi halogen, reaksi nyala, dan reaksi pengendapan senyawa logam alkali tanah. Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan kelimpahan unsur di alam, sifat fisis dan sifat kimia, kegunaan, dan pembuatan unsur serta produk yang mengandung unsur tertentu.
Penilaian kimia unsur dalam golongan/periode - Menjelaskan proses pembuatan unsur/senyawa - Menentukan kegunaan unsur/senyawa
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Struktur, tatanama, 1.1 Menyadari adanya sifat, identifikasi keteraturan dalam sifat dan kegunaan koligatif larutan, reaksi senyawa: redoks, keragaman sifat Halo alkana unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
Pembelajaran Mengamati (Observing): Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang: rumus struktur (gugus fungsi), tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawasenyawa haloalkana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari . Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan bagaimana senyawa haloalkana dapat merusak ozon, bagaimana cara menanggulanginya, dan apa manfaat senyawa haloalkana dalam kehidupan serta bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa haloalkana Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa haloalkana Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa haloalkana Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia senyawa-senyawa haloalkana dari literatur. Menganalisis reaksi identifikasi senyawa haloalkana
Penilaian Tugas: Menulis artikel “Penggunaan senyawa CFC, dampak, dan penanggulangan nya Membuat peta konsep tentang gugus fungsi dan reaksi dari turunan alkana Observasi Sikap ilmiah pada saat diskusi, dan presentasi. Portofolio Artikel yang ditulis Peta konsep Tes tertulis Pemahaman tentang: Struktur, tatanama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa haloalkana
Alokasi Waktu 1 mgg x 4 jp
Sumber Belajar Buku Kimia Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD) bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
Materi Pokok
Pembelajaran Mendiskusikan kegunaan senyawa haloalkana dalam kehidupan (bidang farmasi, industri) Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya. Menghubungkan rumus molekul dengan rumus struktur (isomer) Mengkomunikasikan (Communicating) Menyampaikan secara tertulis atau lisan tentang senyawa haloalkana yang dapat merusak ozon dan cara penanggulangannya. Mengkomunikasikan kegunaan senyawa haloalkana dalam kehidupan (bidang farmasi, industri)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD) 4.7 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
Materi Pokok Struktur, tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa: Alkanol dan Alkoksi alkana
Pembelajaran
Penilaian
Mengamati (Observing): Tugas: Menggali informasi dengan cara Menulis ide /gagasan membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang: rumus struktur penggunaan (gugus fungsi), tata-nama, sifat, alkanol sebagai identifikasi dan kegunaan senyawaalternatif bahan senyawa alkanol dan alkoksi alkana yang bakar. digunakan dalam kehidupan sehari-hari . Merancang percobaan Menanya (Questioning) identifikasi alkanol Bagaimana senyawa alkohol tertentu dan alkoksi alkan dapat menjadi alternatif bahan bakar. Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa alkanol dan alkoksi alkan Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkanol dan alkoksi alkan Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia senyawa-senyawa alkanol dan alkoksi alkan, serta senyawa polialkohol, pembuatan alkohol dengan cara fermentasi, dan cara membedakan alkohol dengan eter dari literatur. Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tertier. Merancang, kemudian melakukan percobaan untuk mengidentifikasi alkanol dan alkoksi alkan
Observasi Sikap ilmiah pada saat melakukan percobaan (menggunakan pipet tetes, mengukur volume dll) dan diskusi, serta presentasi. Portofolio Artikel yang ditulis Laporan hasil percobaan Tes tertulis Pemahaman tentang: Struktur, tatanama, sifat,
Alokasi Waktu 1 mgg x 4 jp
Sumber Belajar Buku Kimia Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Menganalisis reaksi identifikasi senyawa alkanol dan alkoksi alkan Mendiskusikan kegunaan senyawa alkanol dan alkoksi alkan dalam kehidupan (bidang farmasi, industri)
kegunaan dan identifikasi senyawa alkanol dan alkoksi alkan
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1 mgg x 4 jp
Buku Kimia Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang
Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya. Menghubungkan rumus molekul dengan rumus struktur (isomer) Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan tentang cara membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tertier serta mempresentasikannya. Mempresentasikan ide/gagasan penggunaan alkanol sebagai alternatif bahan bakar. Mengkomunikasikan kegunaan senyawa alkanol dan alkoksi alkan dalam kehidupan (bidang farmasi) Struktur, tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa: Alkanal dan Alkanon
Mengamati (Observing): Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/menyimak tentang struktur, gugus fungsi, tata-nama, identifikasi dan kegunaan senyawa-senyawa alkanal dan alkanon. Menanya (Questioning)
Tugas Mencari artikel tentang kegunaan dan bahaya formalin Merancang percobaan
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
identifikasi alkanal Formalin digunakan untuk pengawet dan alkanon preparat (contoh mayat ) apakah formalin juga dapat digunakan sebagai pengawet Observasi makanan? Sikap ilmiah dalam Mengumpulkan data (Experimenting) melakukan Mendiskusikan rumus struktur dan percobaan, isomer senyawa Alkanal dan Alkanon diskusi, dan Mendiskusikan aturan IUPAC untuk presentasi memberi nama senyawaAlkanal dan Alkanon Portofolio Mengumpulkan data sifat fisis, sifat kimia Artikel yang ditulis senyawa-senyawa Alkanal dan Alkanon, Laporan hasil serta identifikasiAlkanal dan Alkanon percobaan dari literatur. Merancang, kemudian melakukan Tes tertulis percobaan tentang identifikasi Alkanal Pemahaman dan Alkanon (misal dengan larutan tentang struktur, Fehling dan Tollens). tatanama, sifat, Mendiskusikan kegunaan senyawa kegunaan dan Alkanal dan Alkanon dalam kehidupan identifikasi (bidang farmasi, industri) senyawa: alkanal Mengasosiasi (Associating) (aldehid) dan Menentukan rumus struktur senyawaalkanon (keton) senyawa Alkanal dan Alkanon dari rumus molekul tertentu, isomer dan namanya. Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya. Mengkomunikasikan (Communicating)
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan tertulis) atau lisan tentang hasil identifikasi Alkanal dan Alkanon. Struktur, tatanama, Mengamati (Observing): sifat, kegunaan dan Menggali informasi dengan cara identifikasi membaca/ melihat/ mengamati/ senyawa: menyimak tentang gugus fungsi, tata Asam alkanoat nama, sifat dan kegunaan senyawasenyawa asam alkanoat dan alkil Alkil alkanoat alkanoat Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan,asam cuka dapat digunakan sebagai penambah rasa pada makanan apakah asam alkanoat yang lain juga bisa? senyawa-senyawa ester apa saja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat. Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat. Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia senyawa-senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat dari literatur.
Penilaian
Tugas Mencari ester (alkil alkanoat) yang sering digunakan dalam industri makanan/minuman Merancang percobaan esterifikasi Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan (mengukur volume, suhu, meneteskan larutan, dll), dan diskusi, serta presentasi Portofolio Laporan hasil percobaan Tes tertulis Pemahaman tentang struktur,
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1 mgg X Buku Kimia 4 jp Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Merancang, kemudian melakukan percobaan pembuatan alkil alkanoat Mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan: senyawa-senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat apa saja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
tatanama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa asam alkanoat (asam karboksilat) dan alkil alkanoat (ester)
Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan rumus molekul dengan senyawa asam alkanoat dan alkil alkaoat (isomer). Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
Struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya.
Mengkomunikasikan (Communicating) Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan tertulis) atau lisan tentang hasil percobaan pembuatan ester. Menyampaikan secara tertulis atau lisan senyawa-senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mengamati (Observing): Tugas Mencari informasi dengan cara Mencari membaca/ melihat/ mengamati/ literatur/artikel tentang bahaya zat menyimak tentang struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan pewarna (diazo) turunannya. tekstil bila digunakan untuk Menanya (Questioning) makanan
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2 mgg X Buku Kimia 4 jp Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang
Kompetensi Dasar (KD) tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Materi Pokok
Pembelajaran Mengapa TNT dapat digunakan sebagai bahan peledak Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa benzen dan turunannya Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa benzen dan turunannya Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia senyawa benzen dan turunannya (penyebab kestabilan benzen, reaksireaksi substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan alkilasi dll) dari literatur. Mendiskusikan kegunaan benzen dan turunannya Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya. Mengkomunikasikan (Communicating) Menyampaikan secara tertulis atau lisan senyawa-senyawa benzen dan turunannya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penilaian Membuat peta konsep tentang senyawa benzen dan turunannya Observasi Portofolio - Peta konsep - Artikel yang ditulis Tes tertulis Pemahaman tentang struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya. .
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Struktur, tata nama, sifat, penggunaan dan penggolongan Polimer
Mengamati (Observing): Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang jenis monomer, jenis reaksi pembentukannya, polimer dalam kehidupan sehari-hari dll.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1 x mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan turunannya. 4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan turunannya. 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan
Tugas Menulis tentang “Dampak penggunaan polimer sintetis dalam kehidupan
Kompetensi Dasar (KD) YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
Materi Pokok
Pembelajaran Menanya (Questioning) Menyusun pertanyaan bagaimana cara polimer terbentuk. Apa dampak penggunaan polimer sintetis dalam kehidupan Mengapa plastik sukar dibiodegradasi Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama polimer Mengumpulkan data pembentukan polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi dari literatur. Mengumpulkan data tentang dampak penggunaan polimer sintetis dalam kehidupan dan cara penanggulangannya. Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan nama monomer, jenis polimerisasinya, nama polimer yang terbentuk, sifat-sifat dan kegunaannya dalam kehidupan. Mengkomunikasikan (Communicating) Menyampaikan secara tertulis dan mempresentasikan dampak penggunaan polimer sintetis dalam
Penilaian dan cara penanggulanganya Observasi Portofolio Mengumpulkan data tentang penggunaan plastik dan dampaknya dalam kehidupan, serta usaha penanggulangan. Tes tertulis Pemahaman tentang struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan penggolongan Polimer
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
kehidupan dan cara penanggulangannya.
Struktur, tata nama, sifat,penggolongan, dan kegunaan Karbohidrat
Mengamati (Observing): Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang struktur, tata nama, sifat, penggolongan, dan kegunaan karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida). Menanya (Questioning) Menyusun pertanyaan tentang bagaimana struktur disakarida dan
Tugas Membuat peta konsep tentang karbohidrat Merancang percobaan uji karbohidrat Observasi Sikap ilmiah pada saat melakukan
2 mgg X Buku Kimia 4 jp Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran polisakarida dan bagaimana hidrolisis polisakarida. Apakah gula sintetis termasuk karbohidrat Apa yang menyebabkan penyakit diabetes (gula darah tinggi) dan bagaimana mengidentifikasinya Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan rumus struktur, penggolongan dan isomer senyawa karbohidrat Merancang, kemudian melakukan percobaan uji glukosa, selulosa dan amilum. Mendiskusikan kegunaan senyawa karbohidrat
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
percobaan uji glukosa, selulosa, dan amilum Portofolio Peta konsep Laporan hasil percobaan Tes tertulis Pemahman tentang struktur, sifat dan penggolongan Karbohidrat
Mengasosiasi (Associating) Mengolah data dan menyimpulkan hasil percobaan. Menghubungkan hasil percobaan uji glukosa, selulosa dan amilum dengan konsep reaksi hidrolisis polisakarida Mengkomunikasikan (Communicating) Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan tertulis) atau lisan tentang hasil percobaan uji glukosa, selulosa dan amilum. Struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan
Mengamati (Observing):
Tugas
1 mgg X Buku Kimia 4 jp Kelas XII
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok penggolongan Protein
Pembelajaran Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan penggolongan protein. Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan tentang struktur asam amino, ion zwitter, variasi struktur asam amino dengan harga pH, asam amino esensial dan non-esensial, asam nukleat struktur protein serta kegunaannya. Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama protein Mengumpulkan data struktur asam amino, ion zwitter, variasi struktur asam amino dengan harga pH, asam amino esensial dan non-esensial, asam nukleat, struktur proteinserta kegunaannya Merancang, kemudian melakukan percobaan uji protein. Mengamati dan mencatat hasil percobaan Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan menyimpulkan hasil percobaan.
Penilaian Membuat peta konsep tentang protein Merancang percobaan uji protein Observasi Sikap ilmiah pada saat melakukan percobaan uji protein Portofolio Peta konsep Laporan hasil percobaan Tes tertulis Pemahaman tentang struktur, tata nama, sifat, kegunaan dan penggolongan: protein.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD)
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Menghubungkan hasil percobaan uji protein dengan struktur protein dan sifatsifatnya. Mengkomunikasikan (Communicating) Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan tertulis) atau lisan tentang hasil percobaan uji protein. 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk
Struktur, tata nama, sifat,penggolongan, dan kegunaan Lemak
Mengamati (Observing): Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak tentang struktur, tata nama, sifat,penggolongan, dan kegunaan lemak.
Tugas: Menulis artikel/ leaflet /brochure tentang “Sifat dan kegunaan lemak bagi manusia”
Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan tentang struktur lemak, tata nama lemak, reaksi hidrogenasi lemak, perbedaan lemak dan minyak, komposisi asam lemak dalam minyak dan lemak. Apa yang menyebabkan obesitas pada manusia
Observasi -
Mengumpulkan data (Experimenting) Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama lemak Mengumpulkan data tentang struktur lemak, reaksi hidrogenasi lemak,
Portofolio Artikel yang ditulis Tes tertulis Pemahaman tentang struktur, tata nama, sifat, penggolongan, dan kegunaan lemak
1 mgg X Buku Kimia 4 jp Kelas XII CD Kimia Karbon Situs kimia tentang Kimia Karbon
Kompetensi Dasar (KD) kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Materi Pokok
Pembelajaran perbedaan lemak dan minyak, komposisi asam lemak dalam minyak dan lemak. Mendiskusikan kegunaan lemak dan minyak Mengasosiasi (Associating) Menghubungkan struktur lemak (misalnya struktur omega -3, omega-6, omega-9, struktur lemak lain) dengan kesehatan manusia. Mengkomunikasikan (Communicating) Mempresentasikan sifat, kegunaan, dan pengaruh lemak bagi kesehatan manusia.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar (KD) 3.10 Menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak 4.10 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan pengaruh lemak bagi tubuh manusia.
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN No. Aspek Kriteria 1. Aspek kebenaran konsep
Indikator Penilaian d. Kesesuaian materi dengan silabus e. Tidak ada aspek yang menyimpang f. Kelogisan dan sistematika uraian
2.
Aspek keluasan dan kedalaman konsep
e. f. g. h.
3.
Aspek Kebahasaan
e. Penggunaan bahasa baku f. Penggunaan bahasa yang komunikatif g. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda h. Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar
4.
Aspek tampilan
g. h. i. j. k. l.
5.
Aspek kemudahan dalam penggunaan
d. e. f.
Pengembangan konsep Keseimbangan proporsi materi yang esensial Penggunaan informasi yang baru Daya ukur alat evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik
Tata letak Tata warna Tampilan huruf Tampilan gambar Tampilan video Tampilan interaktif Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia Kepraktisan dalam penggunaan sumber belajar kimia Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELASXII
I. Aspek Kebenaran Konsep No. 1
Indikator Kesesuaian materi dengan silabus
Kriteria SB
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan sesuai dengan indikator pencapaian yang telah dibuat.
B
Jika hanya tiga unsur golongan utama dalam materi yang disajikan sesuai indikator pencapaian yang telah dibuat.
C
Jika hanya dua unsur golongan utama dalam materi yang disajikan sesuai indikator pencapaian yang telah dibuat.
K
Jika hanya satu unsur golongan utama dalam materi yang disajikan sesuai indikator pencapaian yang telah dibuat.
SK
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama dalam materi yang disajikan tidak sesuai indikator pencapaian yang telah dibuat.
2.
Tidak ada aspek yang menyimpang
SB
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan tidak terdapat konten atau isi yang menyimpang dan sesuai dengan apa yang dijelaskan.
B
Jika hanya tiga golongan unsur dalam materi yang disajikan tidak terdapat konten atau isi yang menyimpang dan sesuai dengan apa yang dijelaskan.
C
Jika hanya dua golongan unsur dalam materi yang disajikan tidak terdapat konten atau isi yang menyimpang dan sesuai dengan apa yang dijelaskan.
K
Jika hanya satu golongan unsur dalam materi yang disajikan tidak terdapat konten atau isi yang menyimpang dan sesuai dengan apa yang dijelaskan.
SK
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan terdapat konten atau isi yang menyimpang dan tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan.
3.
Kelogisan dan sistematika uraian
SB
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan secara umum ke khusus.
B
Jika hanya tiga golongan unsur dalam materi yang disajikan secara umum ke khusus.
C
Jika hanya dua golongan unsur dalam materi yang disajikan secara umum ke khusus.
K
Jika hanya satu golongan unsur dalam materi yang disajikan secara umum ke khusus.
SK
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama tidak disajikan secara umum ke khusus.
II. Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep No. 1.
Indikator Pengembangan konsep
Kriteria SB
Jika penyajian materi dapat memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan baru, karya-karya baru, dan dapat menerapkan isi yang ada pada website.
B
Jika penyajian materi dapat memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan baru, karya-karya baru, namun siswa kurang menerapkan isi yang ada pada website.
C
Jika penyajian materi dapat memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan baru, karya-karya baru, dan siswa tidak menerapkan isi yang ada pada website.
K
Jika penyajian materi kurang memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan baru, karya-karya baru, dan siswa tidak menerapkan isi yang ada pada website.
SK
Jika penyajian materi tidak dapat memotivasi siswa untuk menghasilkan gagasan baru, karya-karya baru, dan siswa tidak menerapkan isi yang ada pada website.
2.
Keseimbangan proporsi materi yang SB Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan seimbang ditinjau dari pesan yang akan disampaikan.
esensial B
Jika hanya tiga golongan unsur dalam materi yang disajikan seimbang ditinjau dari pesan yang akan disampaikan.
C
Jika hanya dua golongan unsur dalam materi yang disajikan seimbang ditinjau dari pesan yang akan disampaikan.
K
Jika hanya satu golongan unsur dalam materi yang disajikan seimbang ditinjau dari pesan yang akan disampaikan.
SK
Jika seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan tidak seimbang ditinjau dari pesan yang akan disampaikan.
3.
Penggunaan informasi baru
SB
Jika penyajian materi mendorong minat siswa untuk mengumpulkan informasi, memperoleh informasi dari berbagai sumber, dan mendorong siswa untuk memperoleh pemahaman lebih jauh tentang isi website.
B
Jika penyajian materi mendorong minat siswa untuk mengumpulkan informasi, memperoleh informasi dari berbagai sumber, namu kurang mendorong siswa untuk memperoleh pemahaman lebih jauh tentang isi website.
C
Jika penyajian materi mendorong minat siswa untuk mengumpulkan informasi, memperoleh informasi dari berbagai
sumber, dan tidak mendorong siswa untuk memperoleh pemahaman lebih jauh tentang isi website. K
Jika penyajian materi kurang mendorong minat siswa untuk mengumpulkan informasi, memperoleh informasi dari berbagai sumber, dan tidak mendorong siswa untuk memperoleh pemahaman lebih jauh tentang isi website.
SK
Jika penyajian materi tidak mendorong minat siswa untuk mengumpulkan informasi, memperoleh informasi dari berbagai sumber, dan tidak mendorong siswa untuk memperoleh pemahaman lebih jauh tentang isi website.
4.
Daya ukur alat evaluasi terhadap SB Jika semua soal-soal latihan mencakup seluruh materi unsurunsur golongan utama yang disajikan.
keberhasilan peserta didik B
Jika soal-soal latihan hanya mencakup tiga golongan unsur dalam materi yang disajikan.
C
Jika soal-soal latihan mencakup dua golongan unsur dalam materi yang disajikan.
K
Jika soal-soal latihan mencakup satu golongan unsur dalam materi yang disajikan.
SK
Jika semua soal-soal latihan tidak mencakup seluruh materi unsur-unsur golongan utama yang disajikan.
III. Aspek Kebahasaan No. 1.
Kriteria
Indikator Penggunaan bahasa yang baku
SB
Jika kalimat yang digunakan efektif (tidak bertele-tele) dan tidak bermakna ambigu.
B
Jika kalimat yang digunakan efektif (tidak bertele-tele) dan sedikit bermakna ambigu.
C
Jika kalimat yang digunakan efektif (tidak bertele-tele) tapi bermakna ambigu.
K
Jika kalimat yang digunakan kurang efektif (tidak bertele-tele) dan bermakna ambigu.
SK
Jika kalimat yang digunakan tidak efektif (tidak bertele-tele) dan bermakna ambigu.
2.
Penggunaan bahasa yang komunikatif
SB
Jika penyajian materi pada website sesuai dengan kemampuan berpikir dan sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA.
B
Jika penyajian materi pada website sesuai dengan kemampuan berpikir namun kurang sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA.
C
Jika penyajian materi pada website sesuai dengan kemampuan berpikir namun tidak sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA.
K
Jika penyajian materi pada website kurang sesuai dengan kemampuan berpikir dan tidak sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA.
SK
Jika penyajian materi pada website tidak sesuai dengan kemampuan berpikir dan tidak sesuai dengan penalaran siswa SMA/MA.
3.
yang
tidak SB Jika penyajian materi pada website menggunakan bahasa yang
menimbulkan penafsiran ganda
tidak menimbulkan kesalahtafsiran, lugas, dan sesuai dengan
Penggunaan
bahasa
apa yang ingin disampaikan. B
Jika penyajian materi pada website menggunakan bahasa yang tidak menimbulkan kesalahtafsiran, lugas, dan kurang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
C
Jika penyajian materi pada website menggunakan bahasa yang tidak menimbulkan kesalahtafsiran, lugas, namun tidak sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
K
Jika penyajian materi pada website menggunakan bahasa yang sedikit menimbulkan kesalahtafsiran, lugas, dan tidak sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
SK
Jika penyajian materi pada website menggunakan bahasa yang menimbulkan kesalahtafsiran, lugas, dan tidak sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
4.
Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang SB Jika ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan penulisan
baik dan benar
kata atau istilah (kalimat asing) benar. B
Jika ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan penulisan kata atau istilah (kalimat asing) kurang benar.
C
Jika ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan penulisan kata atau istilah (kalimat asing) tidak benar.
K
Jika ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) kurang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan penulisan kata atau istilah (kalimat asing) tidak benar.
SK
Jika ejaan (penulisan huruf dan tanda baca) tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar, dan penulisan kata atau istilah (kalimat asing) tidak benar.
IV. Aspek Tampilan No.
Indikator
Kriteria
1.
Tata letak
SB
Jika penempatan gambar, huruf, dan video sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, dan tata letaknya konsisten untuk setiap menu pada website.
B
Jika penempatan gambar, huruf, dan video sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, dan tata letaknya kurang konsisten untuk setiap menu pada website.
C
Jika penempatan gambar, huruf, dan video sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, dan tata letaknya tidak konsisten untuk setiap menu pada website.
K
Jika penempatan gambar, huruf, dan video kurang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, dan tata letaknya tidak konsisten untuk setiap menu pada website.
SK
Jika penempatan gambar, huruf, dan video tidak sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, dan tata letaknya tidak konsisten untuk setiap menu pada website.
2.
Tata warna
SB
Jika penggunaan warna sesuai dengan estetika keindahan, foreground dan background kontras, dan menimbulkan minat baca.
B
Jika penggunaan warna sesuai dengan estetika keindahan, foreground dan background kontras, dan kurang menimbulkan minat baca.
C
Jika penggunaan warna sesuai dengan estetika keindahan, foreground dan background kontras, dan tidak menimbulkan minat baca.
K
Jika penggunaan warna kurang sesuai dengan estetika keindahan, foreground dan background kontras, dan tidak menimbulkan minat baca.
SK
Jika penggunaan warna tidak sesuai dengan estetika keindahan, foreground dan background kontras, dan tidak menimbulkan minat baca.
3.
Tampilan huruf
SB
Jika penggunaan jenis dan ukuran huruf mudah dibaca, variasi huruf yang digunakan tidak lebih dari dua jenis, dan efek yang digunakan tidak berlebihan.
B
Jika penggunaan jenis dan ukuran huruf mudah dibaca, variasi huruf yang digunakan tidak lebih dari dua jenis, dan efek yang digunakan sedikit berlebihan.
C
Jika penggunaan jenis dan ukuran huruf mudah dibaca, variasi huruf yang digunakan tidak lebih dari dua jenis, dan efek yang digunakan berlebihan.
K
Jika penggunaan jenis dan ukuran huruf kurang mudah dibaca, variasi huruf yang digunakan lebih dari dua jenis, dan efek yang digunakan berlebihan.
SK
Jika penggunaan jenis dan ukuran huruf tidak mudah dibaca, variasi huruf yang digunakan lebih dari dua jenis, dan efek yang digunakan berlebihan.
4.
Tampilan gambar
SB
Jika ukuran gambar seimbang dengan layout pada website, gambar diberi penjelasan atau keterangan lengkap, kualitas gambar bagus, dan menarik siswa.
B
Jika ukuran gambar seimbang dengan layout pada website, gambar diberi penjelasan atau keterangan lengkap, kualitas gambar bagus, dan kurang menarik siswa.
C
Jika ukuran gambar seimbang dengan layout pada website, gambar diberi penjelasan atau keterangan lengkap, kualitas gambar bagus, dan tidak menarik siswa.
K
Jika ukuran gambar kurang seimbang dengan layout pada website, gambar diberi penjelasan atau keterangan lengkap, kualitas gambar bagus, dan tidak menarik siswa.
SK
Jika ukuran gambar tidak seimbang dengan layout pada website, gambar diberi penjelasan atau keterangan lengkap, kualitas gambar bagus, dan tidak menarik siswa.
5.
Tampilan video
SB
Jika kualitas video yang disajikan bagus dan jelas, menarik, dan terkait dengan konten atau isi yang disajikan pada website.
B
Jika kualitas video yang disajikan bagus dan jelas, menarik, dan kurang memiliki keterkaitan dengan konten atau isi yang disajikan pada website.
C
Jika kualitas video yang disajikan bagus dan jelas, kurang menarik, dan tidak memiliki keterkaitan dengan konten atau isi yang disajikan pada website.
K
Jika kualitas video yang disajikan kurang bagus dan jelas, tidak menarik, dan tidak memiliki keterkaitan dengan konten atau isi yang disajikan pada website.
SK
Jika kualitas video yang disajikan tidak bagus dan jelas, tidak menarik, dan tidak memiliki keterkaitan dengan konten atau isi yang disajikan pada website.
6.
Tampilan interaktif
SB
Jika siswa dapat berinteraksi dengan pengguna website yang lain dan pembuat website, terdapat tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website, dan isi website dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan.
B
Jika siswa dapat berinteraksi dengan pengguna website yang lain dan pembuat website, terdapat tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website, dan isi website tidak dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan.
C
Jika siswa kurang dapat berinteraksi dengan pengguna website yang lain dan pembuat website, terdapat tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website, dan isi website tidak dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan.
K
Jika siswa kurang dapat berinteraksi dengan pengguna website yang lain dan pembuat website, tidak terdapat tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website, dan isi website tidak dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan.
SK
Jika siswa tidak dapat berinteraksi dengan pengguna website yang lain dan pembuat website, tidak terdapat tautan (link) yang menuju halaman-halaman lain pada website, dan isi website tidak dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan.
V. Aspek Kemudahan dalam Penggunaan No. 1.
Kriteria
Indikator Kemudahan mengoperasikan sumber
SB
Jika sumber belajar kimia berbasis website yang telah dibuat mudah
belajar kimia
digunakan,
tidak
terdapat
petunjuk
yang
membingungkan, dan dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan siswa dalam mengoperasikan website. B
Jika sumber belajar kimia berbasis website yang telah dibuat mudah
digunakan,
tidak
terdapat
petunjuk
yang
membingungkan, dan kurang dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan siswa dalam mengoperasikan website. C
Jika sumber belajar kimia berbasis website yang telah dibuat mudah digunakan, terdapat petunjuk yang membingungkan, dan kurang dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan siswa dalam mengoperasikan website.
K
Jika sumber belajar kimia berbasis website yang telah dibuat mudah digunakan, terdapat petunjuk yang membingungkan, dan tidak dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan siswa dalam mengoperasikan website.
SK
Jika sumber belajar kimia berbasis website yang telah dibuat tidak
mudah
digunakan,
terdapat
petunjuk
yang
membingungkan, dan tidak dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan siswa dalam mengoperasikan website.
2.
Kepraktisan dalam penggunaan sumber SB Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat mudah diakses kapan saja dan di mana saja, tidak memerlukan waktu
belajar
yang lama, dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. B
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat mudah diakses kapan saja dan di mana saja, tidak memerlukan waktu yang lama, dan membutuhkan biaya yang banyak.
C
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat mudah diakses kapan saja dan di mana saja, memerlukan waktu yang lama, dan membutuhkan biaya yang banyak.
K
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat kurang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, memerlukan waktu yang lama, dan membutuhkan biaya yang banyak.
SK
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat tidak mudah diakses kapan saja dan di mana saja, memerlukan waktu yang lama, dan membutuhkan biaya yang banyak.
3.
Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri
SB
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih gaya belajar, dan menuntun siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif. B
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih gaya belajar, dan kurang menuntun siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.
C
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih gaya belajar, dan tidak menuntun siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.
K
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat kurang membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih gaya belajar, dan tidak menuntun siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.
SK
Jika sumber belajar berbasis website yang telah dibuat tidak dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa, tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
gaya belajar, dan tidak menuntun siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif.
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELAS XII
Nama Reviewer
: ...............................................
Lembaga Reviewer
: ...............................................
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai sesuai penilaian anda terhadap sumber belajar. 2. Nilai SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang dan SK = Sangat Kurang. 3. Tulislah saran terhadap sumber belajar ini pada lembar yang telah disediakan. No
Aspek Kriteria
Indikator
Nilai SB
I.
Kebenaran konsep
II.
Keluasan dan kedalaman konsep
a. b. c. a. b. c. d.
Kesesuaian materi dengan silabus Tidak ada aspek yang menyimpang Kelogisan dan sistematika uraian Pengembangan konsep Keseimbangan proporsi materi yang esensial Penggunaan informasi yang baru Daya ukur alat evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik
B
C
K
SK
III.
Aspek kebahasaan
IV.
Aspek tampilan
V.
Kemudahan dalam penggunaan
a. Penggunaan bahasa baku b. Penggunaan bahasa yang komunikatif c. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran ganda d. Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar a. Tata letak b. c. d. e. f. a. b. c.
Tata warna Tampilan huruf Tampilan gambar Tampilan video Tampilan interaktifitas Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia Kepraktisan dalam penggunaan sumber belajar Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri
SARAN DAN MASUKAN
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Data Hasil Penilaian Website Kimia sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia Aspek Penilaian
Indikator
I
II
III
IV
V
Reviewer
∑ skor per indikator
∑ skor rata-rata per aspek
Skor ratarata per aspek
64
12,8
80
16
84
16,8
127
25,4
66
13,2
421
84,2
I
II
III
IV
V
A
4
4
4
4
4
20
B
5
4
5
4
5
23
C
3
5
5
4
4
21
A
3
4
4
4
5
20
B
4
4
4
4
4
20
C
4
5
3
4
4
20
D
3
4
4
5
4
20
A
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
C
5
5
4
4
4
22
D
4
4
5
5
4
22
A
4
4
4
4
4
20
B
4
4
5
4
4
21
C
5
4
4
4
3
20
D
5
4
5
5
3
22
E
5
4
5
4
5
23
F
5
4
4
4
4
21
A
5
5
5
4
4
23
B
4
5
4
4
5
22
C
4
5
4
4
4
21
Jumlah skor Skor rata-rata
84,2
Keterangan: Aspek penilaian I
: Aspek kebenaran konsep
Aspek penilaian II
: Aspek kedalaman dan keluasan konsep
Aspek penilaian III
: Aspek kebahasaan
Aspek penilaian IV
: Aspek tampilan
Aspek penilaian V
: Aspek kemudahan dalam penggunaan
Penilai I
: SMA Negeri 2 Bantul
Penilai II
: SMA Negeri 11 Yogyakarta
Penilai III
: SMA Negeri 3 Klaten
Penilai IV
: SMA Negeri 1 Ngaglik
Penilai V
: SMA Negeri 3 Bantul
Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII pada Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Perolehan Skor dari Reviewer A.
Kriteria Kualitas Untuk dapat menentukan kualitas Website Kimia seluruh data yang
didapatkan dari penilaian lima reviewer (guru kimia SMA) yang berupa data kualitatif harus diubah dahulu menjadi data Kuantitatif. Langkah awal adalah mengkonversi nilai huruf dari lima reviewer (guru kimia SMA) menjadi skor dengan menggunakan skala Linkert dengan ketentuan dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Ketentuan Pemberian Skor Kriteria
Skor
Sangat Baik (SB)
5
Baik (B)
4
Cukup (C)
3
Kurang (K)
2
Sangat Kurang (SK)
1
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor rata-rata dari seluruh aspek kelayakan yang dinilai oleh lima reviewer (guru kimia SMA) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑋̅ =
∑𝑥 𝑛
Keterangan : 𝑋̅
= Skor rata-rata seluruh aspek kelayakan
∑ 𝑥 = Jumlah skor seluruh aspek kelayakan n
= Jumlah reviewer.
Skor rata-rata yang diperoleh selanjutnya diubah kembali menjadi data kualitatif untuk menentukan kualitas website kimia. Penentuan kualitas website kimia menggunakan pedoman penilaian ideal seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Kriteria Penilaian Ideal Rentang Skor
Kategori
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 ̅̅̅̅̅̅ 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 Keterangan:
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
𝑋̅𝑖 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑋̅𝑖 =
1 (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) 2
Sbi = Simpangan baku ideal 𝑆𝐵𝑖 = (1⁄2)(1⁄3)(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) X = Skor empiris Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah Presentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100 %
B. Perhitungan Kualitas Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek kebenaran konsep a. Jumlah kriteria
=3
b. Skor maksimal ideal
= 3 x 5 = 15
c. Skor minimal ideal
=3x1=3
d. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 15 + 3 ) = 9
e. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)( 15 – 3 ) = 2
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
SB (Sangat Baik) jika
X > 9 + 1,8 (2) X > 12,60 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
B (Baik) jika
9 + 0,6 (2) < X ≤ 9 + 1,8 (2) 10,20 < X ≤ 12,60 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
C (Cukup) jika
9 – 0,6 (2) < X ≤ 9 + 1,8 (2) 7,80 < X ≤ 10,20 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖
K (Kurang) jika
9 – 1,8 (2) < X ≤ 9 – 0,6 (2) 5,40 < X ≤ 7,80 𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
SK (Sangat Kurang) jika
X ≤ 9 – 1,8 (2) X ≤ 5,40 Presentase keidealan = =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 12,8 15
𝑥 100 %
= 85,3 %
x 100 %
Tabel 12. Kriteria kategori penilaian ideal untuk aspek kebenaran konsep No 1 2 3 4 5
Rentang skor Kuantitatif X > 12,60 10,20 < X ≤ 12,60 7,80 < X ≤ 10,20 5,40 < X ≤ 7,80 X ≤ 5,40
Kriteria kualitatif SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) SK (Sangat Kurang)
2. Aspek keluasan dan kedalaman konsep a. Jumlah kriteria
=4
b. Skor maksimal ideal
= 4 x 5 = 20
c. Skor minimal ideal
=4x1=4
d. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 20 + 4 ) = 12
e. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)(20-4) = 2,7
SB (Sangat Baik) jika
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 X > 12 + 1,8 (2,7) X > 16,86
B (Baik) jika
𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 12 + 0,6 (2,7) < X ≤ 12 + 1,8 (2,7) 13,62 < X ≤ 16,86
C (Cukup) jika
𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 12 – 0,6 (2,7) < X ≤ 12 + 1,8 (2,7) 10,38 < X ≤ 16,86
K (Kurang) jika
𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 12 – 1,8 (2,7) < X ≤ 12 – 0,6 (2,7) 7,14 < X ≤ 10,38
𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
SK (Sangat Kurang) jika
X ≤ 12 – 1,8 (2,7) X ≤ 7,14 Presentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100 %
16
= 20 𝑥 100 % = 80 % Tabel 13. Kriteria kategori penilaian ideal untuk aspek keluasan dan kedalaman konsep No Rentang skor Kuantitatif Kriteria kualitatif 1 X > 16,86 SB (Sangat Baik) 2 13,62 < X ≤ 16,86 B (Baik) 3 10,38 < X ≤ 16,86 C (Cukup) 4 7,14 < X ≤ 10,38 K (Kurang) 5 X ≤ 7,14 SK (Sangat Kurang)
3. Aspek kebahasaan a. Jumlah kriteria
=4
b. Skor maksimal ideal
= 4 x 5 = 20
c. Skor minimal ideal
=4x1=4
d. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 20 + 4 ) = 12
e. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)(20 – 4 ) = 2,67
SB (Sangat Baik) jika
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 X > 12 + 1,8 (2,67) X > 16,80
B (Baik) jika
𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 12 + 0,6 (2,67) < X ≤ 12 + 1,8 (2,67) 13,60 < X ≤ 16,80
𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
C (Cukup) jika
12 – 0,6 (2,67) < X ≤ 12 + 1,8 (2,67) 10,39 < X ≤ 13,60 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖
K (Kurang) jika
12 – 1,8 (2,67) < X ≤ 12 – 0,6 (2,67) 7,19 < X ≤ 10,39 𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
SK (Sangat Kurang) jika
X ≤ 12 – 1,8 (2,67) X ≤ 7,19 Presentase keidealan = =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 16,8 20
x 100 %
𝑥 100 %
= 84 % Tabel 14. Kriteria kategori penilaian ideal untuk aspek kebahasaan No 1 2 3 4 5
Rentang skor Kuantitatif X > 16,80 13,60 < X ≤ 16,80 10,39 < X ≤ 13,60 7,19 < X ≤ 10,39 X ≤ 7,19
Kriteria kualitatif SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) SK (Sangat Kurang)
4. Aspek tampilan a. Jumlah kriteria
=6
b. Skor maksimal ideal
= 6 x 5 = 30
c. Skor minimal ideal
=6x1=6
d. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 30 + 6 ) = 18
e. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)(30-6) = 4
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
SB (Sangat Baik) jika
X > 18 + 1,8 (4) X > 25,20 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
B (Baik) jika
18 + 0,6 (4) < X ≤ 18 + 1,8 (4) 20,40 < X ≤ 25,20 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
C (Cukup) jika
18 – 0,6 (4) < X ≤ 18 + 1,8 (4) 15,60 < X ≤ 20,40 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖
K (Kurang) jika
18 – 1,8 (4) < X ≤ 18 – 0,6 (4) 10,80 < X ≤ 15,60 𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
SK (Sangat Kurang) jika
X ≤ 18 – 1,8 (4) X ≤ 10,80 Presentase keidealan = =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 25,4 30
𝑥 100 %
= 84,67 %
x 100 %
Tabel 15. Kriteria kategori penilaian ideal untuk aspek tampilan No 1 2 3 4 5
Rentang skor Kuantitatif X > 25,20 20,40 < X ≤ 25,20 15,60 < X ≤ 20,40 10,80 < X ≤ 15,60 X ≤ 10,80
Kriteria kualitatif SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) SK (Sangat Kurang)
5. Aspek kemudahan dalam penggunaan a. Jumlah kriteria
=3
b. Skor maksimal ideal
= 3 x 5 = 15
c. Skor minimal ideal
=3x1=3
d. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 15 + 3 ) = 9
e. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)( 15 – 3 ) = 2
SB (Sangat Baik) jika
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 X > 9 + 1,8 (2) X > 12,60
B (Baik) jika
𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 9 + 0,6 (2) < X ≤ 9 + 1,8 (2) 10,20 < X ≤ 12,60
C (Cukup) jika
𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 9 – 0,6 (2) < X ≤ 9 + 1,8 (2) 7,80 < X ≤ 10,20
K (Kurang) jika
𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 9 – 1,8 (2) < X ≤ 9 – 0,6 (2) 5,40 < X ≤ 7,80
SK (Sangat Kurang) jika
𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
X ≤ 9 – 1,8 (2) X ≤ 5,40 Presentase keidealan = =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 13,2 15
x 100 %
𝑥 100 %
= 88 % Tabel 16. Kriteria kategori penilaian ideal untuk aspek kemudahan dalam penggunaan No Rentang skor Kuantitatif Kriteria kualitatif 1 X > 12,60 SB (Sangat Baik) 2 10,20 < X ≤ 12,60 B (Baik) 3 7,80 < X ≤ 10,20 C (Cukup) 4 5,40 < X ≤ 7,80 K (Kurang) 5 X ≤ 5,40 SK (Sangat Kurang)
Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII pada Seluruh Aspek Penilaian Berdasarkan Perolehan Skor dari Reviewer
A. Kriteria Kualitas Untuk dapat menentukan kualitas Website Kimia seluruh data yang didapatkan dari penilaian lima reviewer (guru kimia SMA) yang berupa data kualitatif harus diubah dahulu menjadi data Kuantitatif. Langkah awal adalah mengkonversi nilai huruf dari lima reviewer (guru kimia SMA) menjadi skor dengan menggunakan skala Linkert dengan ketentuan dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Ketentuan Pemberian Skor Kriteria
Skor
Sangat Baik (SB)
5
Baik (B) Cukup (C)
4 3
Kurang (K)
2
Sangat Kurang (SK)
1
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor rata-rata dari seluruh aspek kelayakan yang dinilai oleh
lima
reviewer (guru kimia SMA) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑋̅ =
∑𝑥 𝑛
Keterangan : 𝑋̅
= Skor rata-rata seluruh aspek kelayakan
∑ 𝑥 = Jumlah skor seluruh aspek kelayakan n
= Jumlah reviewer.
Skor rata-rata yang diperoleh selanjutnya diubah kembali menjadi data kualitatif untuk menentukan kualitas website kimia.
Penentuan kualitas
website kimia menggunakan pedoman penilaian ideal seperti pada Tabel 18. Tabel 18. Kriteria Penilaian Ideal Rentang Skor
Kategori
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 ̅ 𝑋𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 Keterangan:
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
𝑋̅𝑖 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑋̅𝑖 =
1 (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) 2
Sbi = Simpangan baku ideal 𝑆𝐵𝑖 = (1⁄2)(1⁄3)(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) X = Skor empiris Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah Presentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100 %
B. Perhitungan Kualitas Seluruh Aspek Penilaian 1. Jumlah kriteria
= 20
2. Skor maksimal ideal
= 20 x 5 = 100
3. Skor minimal ideal
= 20 x 1 = 20
4. 𝑋̅𝑖
= ½ ( 100 + 20 ) = 60
5. 𝑆𝐵𝑖
= (1/2)(1/3)( 100 – 20 ) = 13,3
SB (Sangat Baik) jika
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
X > 60 + 1,8 (13,3) X > 83,94 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
B (Baik) jika
60 + 0,6 (13,3) < X ≤ 60 + 1,8 (13,3) 67,98 < X ≤ 83,94 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖
C (Cukup) jika
60 – 0,6 (13,3) < X ≤ 60 + 1,8 (13,3) 52,02 < X ≤ 83,94 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖
K (Kurang) jika
60 – 1,8 (13,3) < X ≤ 60 – 0,6 (13,3) 36,06 < X ≤ 52,02 𝑋 ̅̅̅̅̅̅ ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖
SK (Sangat Kurang) jika
X ≤ 60 – 1,8 (13,3) X ≤ 36,06 Presentase keidealan = =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 84,2 100
x 100 %
𝑥 100 %
= 84,2 % Tabel 19. Kriteria kategori penilaian ideal untuk seluruh aspek No 1 2 3 4 5
Rentang skor Kuantitatif X > 83,94 67,98 < X ≤ 83,94 52,02 < X ≤ 83,94 36,06 < X ≤ 52,02 X ≤ 36,06
Kriteria kualitatif SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) SK (Sangat Kurang)
Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII pada Setiap Indikator Penilaian Berdasarkan Perolehan Skor dari Reviewer A.
Kriteria Kualitas Untuk dapat menentukan kualitas Website Kimia seluruh data yang
didapatkan dari penilaian lima reviewer (guru kimia SMA) yang berupa data kualitatif harus diubah dahulu menjadi data Kuantitatif. Langkah awal adalah mengkonversi nilai huruf dari lima reviewer (guru kimia SMA) menjadi skor dengan menggunakan skala Linkert dengan ketentuan dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Ketentuan Pemberian Skor Kriteria
Skor
Sangat Baik (SB) Baik (B)
5 4
Cukup (C) Kurang (K)
3 2
Sangat Kurang (SK)
1
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor rata-rata dari seluruh aspek kelayakan yang dinilai oleh
lima
reviewer (guru kimia SMA) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑋̅ =
∑𝑥 𝑛
Keterangan : 𝑋̅ = Skor rata-rata seluruh aspek kelayakan ∑ 𝑥 = Jumlah skor seluruh aspek kelayakan n = Jumlah reviewer.
Skor rata-rata yang diperoleh selanjutnya diubah kembali menjadi data kualitatif untuk menentukan kualitas website kimia. Penentuan kualitas website kimia menggunakan pedoman penilaian ideal seperti pada Tabel 21. Tabel 21. Kriteria Penilaian Ideal Rentang Skor
Kategori
𝑋 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑆𝐵𝑖 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 ̅̅̅̅̅̅ 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 Keterangan:
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
𝑋̅𝑖 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑋̅𝑖 =
1 (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) 2
Sbi = Simpangan baku ideal 𝑆𝐵𝑖 = (1⁄2)(1⁄3)(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) X = Skor empiris Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah Presentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100 %
B. Perhitungan Kualitas Setiap Indikator Penilaian 1. Jumlah butir
=1
2. Skor maksimal ideal = ∑butir kriteria x skor tertinggi = 1x 5 =5 3. Skor minimal ideal = ∑butir kriteria x skor terendah =1x1
=1 4.
𝑋̅𝑖
= ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ½ (5+1) =3
5.
𝑠𝑏𝑖
= (1/2) (1/3) (skor maksimal ideal- skor minimal ideal) = (1/2) (1/3) (5-1) = 0,67
Perhitungan kategori penilaian ideal : = 𝑋̅𝑖 + 1,8 𝑠𝑏𝑖 < 𝑋̅
Sangat Baik (SB)
= 3 + (1,8 × 0,67) < 𝑋 = 𝑋̅ > 4,206 Baik (Baik)
= 𝑋̅𝑖 + 0,6 𝑠𝑏𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑋𝑖 + 1,8 𝑠𝑏𝑖 = 3 + (0,6 × 0,67) < 𝑋̅ ≤ 3 + (1,8 × 0,67) = 3,402 < 𝑋̅ ≤ 4,206
Cukup (C)
= 𝑋̅𝑖 − 0,6 𝑠𝑏𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑋𝑖 + 0,6 𝑠𝑏𝑖 = 3 − (0,6 × 0,67) < 𝑋̅ ≤ 3 + (0,6 × 0,67) = 2,598 < 𝑋̅ ≤ 3,402
Kurang (K)
= 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑠𝑏𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑋𝑖 − 0,6 𝑠𝑏𝑖 = 3 − (1,8 × 0,67) < 𝑋̅ ≤ 3 − (0,6 × 0,67) = 1,794 < 𝑋̅ ≤ 2,598
Sangat Kurang (SK)
= 𝑋̅ ≤ 𝑋̅𝑖 − 1,8 𝑠𝑏𝑖 = 𝑋̅ ≤ 3 − (1,8 × 0,67) = 𝑋̅ ≤ 1,79
Tabel 22. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator penilaian No.
Rentang Skor(i)
Kategori Kualitas
1.
𝑋̅ > 4,206
Sangat Baik (SB)
2.
3,402 < 𝑋̅ ≤ 4,206
Baik (B)
3.
2,598 < 𝑋̅ ≤ 3,402
Cukup (C)
4.
1,794 < 𝑋̅ ≤ 2,598
Kurang (K)
5.
𝑋̅ ≤ 1,794
Sangat Kurang (SK)
Tabel 23. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator Penilaian dalam Seluruh Aspek Penilaian. Aspek Indikator Reviewer ∑ skor ∑ skor Kriteria Penilaian 1 I
II
III
IV
V
2
3
4
5
per
rata-rata
Penilaia
indikator
per
n Ideal
indikator
A
4
4
4
4
4
20
B
5
4
5
4
5
23
C
3
5
5
4
4
21
A
3
4
4
4
5
20
B
4
4
4
4
4
20
C
4
5
3
4
4
20
D
3
4
4
5
4
20
A
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
C
5
5
4
4
4
22
D
4
4
5
5
4
22
A
4
4
4
4
4
20
B
4
4
5
4
4
21
C
5
4
4
4
3
20
D
5
4
5
5
3
22
E
5
4
5
4
5
23
F
5
4
4
4
4
21
A
5
5
5
4
4
23
B
4
5
4
4
5
22
C
4
5
4
4
4
21
4
B
4,6
SB
4,2
B
4
B
4
B
4
B
4
B
4
B
4
B
4,4
SB
4,4
SB
4
B
4,2
B
4
B
4,4
SB
4,6
SB
4,2
B
4,6
SB
4,4
SB
4,2
B
DAFTAR NAMA AHLI MATERI, AHLI MEDIA, PEER REVIEWER, DAN REVIEWER
Daftar Nama Ahli Materi dan Ahli Media No 1
Nama M. Pranjoto Utomo, M.Si
NIP 19710408 199802 1002
2
Erfan Priyambodo, M.Si
19820925 200501 1002
Instansi Jurdik Kimia FMIPA UNY Jurdik Kimia FMIPA UNY
Daftar Nama Peer Reviewer No 1
Nama Naufal Hanif Hibatullah
NIM 13303241047
2
Risna Aprilia
13303241012
3
Retno Firsttio Hardiningtyas
13303244011
4
Ajeng Widya Indriana
13303244029
5
Dinar Uji Setyaningrum
13201241045
6
Reinanda Dipta Pratama
2103131010
Instansi Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY Pendidikan Bahasa Indonesia, FBS, UNY Teknik Informatika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Daftar Nama Reviewer No
Nama
NIP
Instansi
1
Dra. Endang Nalowati
196910072005012007
SMA N 2 Bantul
2
Yuliana Purniawati, S.Pd
-
SMA N 11 Yogyakarta
3
Hari Hanra Pratiwi, S.Pd. M.Pd 196512141992032009
SMA N 3 Klaten
4
Dra. J. C. Suzie Istanti
196303151990032007
SMA N 1 Ngaglik
5
Irta Suryani, S.Pd
196303141987032008
SMA N 3 Bantul