o
=:!
» ;,.. -u
S2 m
o
::0
» Cl » z Cl
~ C Z -i C ;,.. ~
C
~
C
42
a. kata kerja, b. kata benda, c. ka ta sifat, d. kata keterangan, dan e. kata·kata yang lain. 8. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal konsonan yang bersuku dua yang diambil dari : a. kata kerja, b. kata benda , c. kata sifat, d. kata keterangan, dan e. kata-kata lain . 9 . Saya bacakan kembali seluruh kata berulang yang telah ada satu per satu. Untuk tiap kata ini harap dibubuhkan: a. segala awalan yang mungkin dapat dipakai serta contoh pemakaian
nya dalam kalimat;
b . segala sisipan yang mungkin dapat dipakai serta contoh pemakaian
nya dalam kalimat (Kalau ini tak ada, dimintakan contoh-contoh
secara bebas yang mengandung sisipan);
c.. segala akhiran yang mungkin dapat dipakai serta contoh pcmakai
annya dalam kalimat. .,_ _....
d. segala kombinasi awalan dan
SISTEM PERULANGAN BAHASA GAYO •
1 I ~/l '!I I1' I
.
'---.:~--- ...... - - - - . ;
Oleh : Idris Ibrahim Abdul Gani Asyik Salmah Yusuf
PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA 1984
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
Hak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Pertanyaan yang Diajukan kepadaln[orman 1. Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak kata berulang misalnya tolak to lak. Bentuk ini berasal dari kata tolak yang diulang secara sempurna.
• 'IIr,••tah an PUlat Pel'!l bin aa r. dan to ""g"mb2 ngan BahMa
It.
l lasit ik asi '~
~1 OJ .
No. In >k : Tgl .
2,2<2
:
,Ltf6 __
1%-
~l
'd.
/-J
Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah - Daerah Istimewa Aceh 1980/1981, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyek Penelitian Pusat Staf inti Proyek Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin) , Drs. Hasjmi Dini (Ben daharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris), Prof. Dr. Haryati Soebadio, Prof. Dr. Am ran Halim dan Dr. Astrid Sutanto (Konsultan). Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan i1miah Alamat penerbit : Pusat Pembinaan dan Pengembagan Bahasa lalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta Timur
Berikan barang sepuluh buah contoh dalam bahasa Gayo , kalau ada . 2. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata berulang lelaki yang berasal dari ka ta laki. Perulangan ini adalah perulangan yang tidak sempurna. Yang diulang hanya konsonan pangkal dari kata dasar ditambah bunyi e. Berikan barang sepuluh buah contoh dalam bahasa Gayo. 3. Kata laki dalam bahasa Indonesia dapat diulang dengan dua cara, yaitu laki-Iaki (perulangan sempurna) dan lelaki (perulangan tidak sempurna). Berikan barung sepuluh buah contoh kata-kata yang serupa itll dalam bahasa Gayo. 4. Sebutkan masing-masing sepuluh buah contoh a. kala yang hanya dapat diulang seeara sempurna , b. kata yang hanya dapat diulang secara tak sempurna. c. kata yang dapal diulang dengan kedua eara, scrta gunakanlah dalam kalima 1. 5_ Berikan sepuluh buah contoh kata b~rulang dari kata dasar berpangkal vokal yang bersuku satu yang diambil dari a. kata kerja , b. kuta benda , c. kata sifat. d . kata keterangan , dan e. kata-kata lain. 6. Berikan sepuluh buah con toh ka ta berulang dari kata dasar berpangkal konsonan yang bersuku sa tu yang diambil dari a. kala kerja , b. kata benda,
c ka ta sifat ,
d. kata keterangan , dan e. kata-kata lain. 7. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal vokal yang bersuku dua yang diambil dari:
41
40
U Lagu iii ues-ues atingku . TerasJ sedih hati saya.' Puet-uet reta ni jema. 'Me ngambil-ngambi l hart a orang.' Enti uke-uke. 'J angan buka-buka.' 'Ke hulll perginya. Ku uken-ukenen belohe. 'Pulang-pulang saja dan tad i.' Ulak-ulak sabi ari sine. Ume-ume pe nge meh, 'Sawah-~awahn ya pUll sudah habis.' Ume-ume geh bewene. 'Bisan-bisan datang sClllua.' Utam-utam ni pe nge meh musempak. 'Kayu-kayu illi pun sudah habis berserakan.' W
Iyo mane geh wah-wah. Ikenali was-wasa. We-we sabi Ie kona. Weh-weh pe nge meh. Wok-wok kekanak so bang ni .
'Kemaren datang hujan es.
'Dicarilah di dalam-dalam itll.'
'Dia-dia saja yang kena .' 'Air-air pun sudah habis .' ' Rambut -rambut anak itu barangkali ini.'
Frase Alasbengkuang-alasbengkuang pe ngok 'Tikarpandan-tikarpand3_1l pun jaJilah.' Alaskertan-aluskertana 'Tikarkertan-tikarketan itu.' dibent angka n di sini.' idenangan isien . 'lnendue-inendue itu baik-baik sekali.' Inendue-inenduea jejeroh pedi. 'Adiknya hit ammanis-hitammanis.' Ngie itemmanis-itemmanis. 'Ada bera pa orang pencuri d i sinj?' Pien ara jemanusoh-jemanusoh isien? 'Kainselimut-kamselimut ini baik-baik Opohjebel-opohjebel ni jejeroh di. sekali.' Opohkerong-opohkerong i wan tasa . 'Kainsarung-kainsarung di dalam tas itu.' 'Rumahbatu-rumahbatu di pinggir ja\an Umahatu-umahatu si geniringje\en itu.' ne . 'Pilihlah kayu\usik-k ayulusik it u.' Ipilihi utemlusik-utemlusika.
I'
I
PRAKATA Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (l979/l980 - 1983/1~84) telah digariskan k.ebijaksana!ln pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dalam I berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan mi , masalah kebal:iasat ; an dan kesastraan-'meTUpakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan siingg;;h:'sungguhei'an berencari~ sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, tenna suk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembangnya bahasa In donesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyara kat luas. Untuk mencapai tujuan akhir itu, perJu dilakukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa , dan peristilahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penyusunan ber bagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus istilah, serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tat a bahasa, dan pedoman pembentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai me dia massa, (3) penerjemahan karya sastra daerah yang utama, sastra dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia, (4) pengem bangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian, inven tarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah atau tanda penghargaan.
39
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuklah oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pad a tahun 1974. Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dalam aspeknya , termasuk peristilahan untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena luasnya masalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu dijang kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di iO propinsi, yaitu: (I) Daerah Istimewa Aceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan , (4) Jawa Barat, (5) Daerah ISlimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur , (7) Kalimantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya, sejak talmn 1981 telah diadakan pula proyek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, . yaitu: (I) Sumatra Utara , (2) Kalimantan Barat , (3) Riau , (4) Sulawesi Te ngah , dan (5) Maluku . Pada tahun 1983 ini telah diadakan pula proyek pe nelitian bahasa di 5 propinsi lain , yaitu: (I) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah , (4) Irian Jaya , dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek Penelitian Pusat , yang berkedudukan di Jakarta . Program kegiatan proyek penelitian bahasa di daerah dan proyek Pene lihan Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana lnduk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dengan memperhatikan isi buku Pelita dan usul usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan. Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator, pe ngarah administratif dan teknis proyek penelitian daerah serta menerbitkan hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang an Bahasa berkedudukan sebagai pembina proyek, baik proyek penelitian tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusal. Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar ke~a sarna dengan per guruan t inggai baik di daerah maupun di Jakarta. Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus dan daftar istilah berbagai bidangilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang an efisiensi ke~a sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan kamus dan daftar istilah serta penyusunan kamus bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditangani oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerar, Pusat Pembirtaan dan Pengembangan Bahasa.
ii
.
Enti bersesangkanen isien.
Sesara osahko ku we.
Enti seder-seder.
We becerak seseger.
Gehmi renye selo-selo ara waktu.
Gere penah isesesahko opoh ni .
Sesihen kurekmu ?
Enti singak-singak pelen .
Soboh-sobo /z i!en we nge mujelbang.
Sana kati isoh-sohko aku?
Soko-soko oros.
Gere isuen-suenko Ie kengon lede ni.
T Enti tetalu kase aku .
ftetallgaken loh i mata.
Tape-tapea igolongko pe.
Enti tetapi orosa.
Anake teger-teger di.
Enti betetegun.
Enti tengkah-tengkah papana.
Kude so berteteragongen.
Kutek-tek oya renyel metoh aku.
Sana ken boboh tialZg-tiange?
Nge betetipaken sabi dirie.
Sekulah ni tir-tir di tangkoh.
Pete tiro sab i we.
Enti berl Clitinen.
Biasae tolu-tolu pakea geh.
ftos-tose lagua.
We mutoh-toh pelen.
Mukune kati petoktok?
ftetollong kusi belohe.
Nge meh mutos-tos.
Nge mutetuker.
'J angan main lari-Iari di sini.'
'Satu-satu kauberikan kepadanya .
'Jangan bilang-bilang.'
'Dia berbicara sekali-sekali.'
'Datanglah kapan-kapan ada waktu.'
'Tidak pernah kaucuci-cuci kain ini.'
'Yang mana ayammu?'
'Jangan melongo-Iongo saja.'
'Pagi-pagi dia sudah pergi mencangkul.'
'Mengapa kamu tinju-tinju saya?'
'Dihambur-hamburnya beras.'
'Tidak kautanam-tanam saya lihat lada
ini.'
'Jangan panggil-panggil saya nanti.' 'Ditengadahkan air mata.' 'Empang-empang sumpit itu tolong di gulung. 'Jangan tampi-tampi beras itu . ' Anaknya kuat-kuat sekali.' 'Jangan bertarik-tarikan.' 'J angan potong-potong papan itu.' 'Kuda itu bertendang-tendangan.' 'Saya naik-naik terus jatuh saya.' 'Apa untuk tiang-tiangnya?' 'Sudah bersepak-sepakan sesama diri nya . 'Sekolah ini cepat-cepat sekali keluar.' 'Minta-minta saja dia.' 'J angan bermain-main di titi.' 'Biasanya tiga-tiga mereka datang.' 'Dibuat-buatnya tingkahnya.' 'Dia jatuh-jatuh saja.' 'Mengapa berteriak-teriak?' 'Diikuti kemana perginya.' 'Sudah habis putus-putus.' 'Sudah bertukar-tukar.'
38
o Enti ka se kojong-ojongen. Opoh-opohe pe meh maie. Perahi orom·orom.
Jang
'Kain·kainnya pun ha bis diba\\' anya.'
'Caril ah be rsama·s3 ma.'
p Pakea-pakea palen. iuetimi pancang-pancang ni. Boh bepepanen. Ellti pallgan·pangan oya boh. Parang·paranga nume kite empu e. · Enti pari-pari isi kenak. Penge-penge pe kase . Perau-perau so sahan ernpue ? Entah kite bepeperaunen. Enti ipeperi. Mupepinah rnuternpate . Pupepongot dor anake. Sana kati berpeponyeren? Kuputer-puter kase.
R
Pakea bereramahan.
Opoha nge murerebek.
Rerecakko pe tu ni.
Reje-reje pe kedek .
Bewene bererie.
Pereringen nge perasaan we.
Turnpuken asama raa-roa.
Peroroa atente .
Kude ni rok·mk kule kelamne.
S
Sa-sa seba beloh?
Sahan-saluzn tarnunte?
Pesesaket Pelen.
En tah sesanah iperene .
' Merekil ·mereka saja .'
'Ambil saja panca ng-pancang inL'
'Mllfi ki ta berlomba siapa lebih pan dai.
'J angan makan·makan itu yn .'
'Pa rang·paran g itu bubn kila pu nya.'
'Jangan letak-Ie takkan di ma na suka.'
'T o long de ngar·d engar na.l1ti.'
'Perahu-perahu itu siapa punya') '
'Mari kita belmain pe ra,11U·pe ra huan.'
'Jangan bilang-bilang.'
'Be rpindah·pind
'Nangis·n angis saja anaknya.'
'Mcngapa be rj ewer-j eweran ?'
'Saya putar·putar nanti .'
•
Dalam rangka penyediaan sarana kerja 5ama buku-buku acuan bagi rna· hasiswa, dosen, guru, tenaga peneliti, serta rnasyarakat urnum , nask ah·naskah laporan hasil penelitian itu diterbitk?T1 setelah dinilai dan disun ting. Buku Sistem Perulangan Bahasa Gayo ini semula merupaKan nas kah laporan penelitian yang berjudul "Struktur Bahasa Gayo" , yang di susun tim peneliti Fakultas Keguruan Universitas Syiah Kuala , dalam rangka kerja sarna dengan Proyek Penelitran B ahasa dan Sastra Indone sia dan Daerah Istimewa Aceh tahun 198111982. Setelah melalui pro ses penilaian dan disuntll1g oleh Drs. S.R .H. Sitanggang dari Pusat Pembinaan dan Pengemb angan Bahasa, nask ah ini diterbitkan de. ngan da na yang disediakan oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Ind one· sia dan Daerah·Jakarta. Akhirny a, kepada Ora. Sri Sukesi Adiwi marta, Pem im ~in Proyek Pene. litian Baha sa dan Sastra Indonesia dan Daerah·Jakarta (Proyek Penelitian Pusat) bese rta sta f, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan ter bitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih ya ng tak terhin gga . Mudah-mu dahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengem. bangan bahasa dan sastra di Indo nesia. Jakarta, J anuari 198 4
Amran Halinl KepaJa Pusat Pembinaan dan Pengernbangan Bahasa
' Me re ka salaing beramah·ramahan .'
'Kain itu sudah robek·robek. '
'To long belah·belah tebu ini.'
'Raja·raja pun tertawa.'
'Semuanya bersuka ria.'
'Ringan perasaannya.'
'Tumpukkan jeruk itu dua-dua .'
'Mend ua hati kita .'
'Kuda ini ke mana·rnanajumpa hari
mau tadi malam.'
'Siapa-siapa saja pergiT
'Siapa·siapa tamu kitaT
'Sakit·sakit saja.'
'Entah apa·apa dibilangnya.'
iii
r, _
36
Buete mujejet baj u.
Enti juah-juah.
'Kerjanya l1lenjahit-j ahit baju .' ']angan liar-liar (berj~lan ke s~na-sini).'
K
Kekabur kase kite nge tenes kone.
Kam-kam padeh beloh.
Kami-kami sabi.
Karong-karonga bewene.
Pekekaru pelen we.
Kede-kede nge meh itutup.
Bekekeden pelen.
Biasae we geh kekelam.
Boh kite bekekelen.
Pakea berkekerasan.
Enti berkekedeken.
Kek-kek ni nume aku empue.
Sana kati asu so pekes-kes?
Kin -kin sabi .
Kinin-kinin renye gehe.
Kite-kite pelen we ikinie.
Sa kol-kolen?
Kol-kal di.
Konol-konol pelen.
Koro-koroe nge III ate.
Kekoros di anake.
Kucak-kucak nge merok ok.
Kude-kudee pe nge rneh.
Konol atan kekudena.
Kekuet di kekanak so. Kule-kule pe nge meh mate .
'Remang-relllang nanti kita sudah sam·
pai ke sana.'
'Kalian-kalian saja yang pergi. '
'Kami-kami saja.'
'Karung·karung ilU semua .'
'Bikin rusuh saja dia.'
'Kedai-kedai sudah habis ditutup.·
'Main kedai·kedai saja.'
' Biasanya dia datang malam-malam .'
'Mari kila main cari-carian.'
'Mcrcka berl()ll1b~ siapa Icbih keras
(berlepuk). '
']angan main saling Illenggelitik .'
' Panci ng-pancing ini bukan saya pu·
nya.'
'Mengapa anjing ilu mencakar-cakar ta
nah?'
'Perintah -perintah terus.'
'Ke sini-sini terus datangnya.'
'Kita-kila saja yang disuruhn ya.'
'S iapa yang Icbih besar?'
'Besar-besar sekaJi.'
'Duduk-duduk saja.'
'Kcrhau-kcrbaunya sudah mati.'
·Kurus·kurus sekali anaknya.'
'Kecil-kecil sudah merokok.'
'Kuda-kudanya pun sudah habis.'
'Duduklah alas kuda-kuda (bangku)
ilu. '
'Kunt-kuat sekali anak-anak ilu.'
'Harimau·harim3.u pun sudah habis ma
-
UCAPAN TERIMA KASIH
Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, 'laporan penelitian ini da pat diselesaikan. Namun kekurangan-kekurangan masih terdapat di dalamnya_ Kekurangan-kekurangan ini disebabkan terutama oleh waktu yang terbatas dan beberapa hambatan lain . \ Selanjutnya, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemimpin Proyek" Penelitian Bahasa dan Sastra Indone sia dan Daerah, Daerah Istimewa Aceh yang telah mempercayai kami untuk mclaksanakan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan ke pad a pejabat pemerintah daerah yang telah membantu, terutama para peja bat di Kabupaten Aceh Tengah, serta para informan yang lelah memberi kami data-data yang kami per/ukan. Akhimya, kepada semua pihak yang telah memberikan banluan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kami sampaikan banyak lerima kasih. Semoga hasil penelilian ini dapat menambah kelengkapan informasi dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa-bahasa daerah pada umumnya dan bahasa Gayo khususnya. Tim Pelaksana
Banda Aceh, 31 Maret 1981
Ii.'
Kurek-kureke pe gere taring. Kuson-kuson belohe.
,Ayam-ayamnya pun lidak tinggal.' 'Ke sana-sana lerus perginya .'
v
34
D
Kekanak berdedeken.
Berdedele kite beloh.
Gere demu-demu.
Sa mudedere (mudere-dere) tema?
Iperahi i deret-deret.
Enti berdedewe.
Idereie diri-dirie.
Don-don pe nge mutoh.
Ibubuli doran-dorana.
'Anak-anak berkejar-kejaran.'
'Beramai-ramai kita pergi.'
'Tidak bertemu-temu.'
'Siapa memukul-mukul kale ng itu?
'Coba cari di luar-Iuar.'
'Jangan bertengkar-tengkar.'
'Dipukulinya diri-dirinya .'
'Daun -daun pun sudahjatuh. '
Tamballah j aring-jaringnya.'
•
E
Empos-empos pe nge ijuele .
Empue-empue pe gere mera geh.
Encu-encue geh bewene . E Engon-engon pe kase umahku ni .
Nge bersierah-erahen .
DAFTAR lSI
'Kebun-kebun pun sudah dijualnya.'
'Empunya-e mpunya pun tidak mau da
tang.'
'Encu-encun ya datang semua.'
Bab I Pendahuluan . . . ....... .. .... .. . ............ ... . .
1.1 Latar Belakang dan Masalah . ....... ... . . . ....... .. .. .
1.1.1 lAtar Belakang .. . ...... . ..... . ..... . ... .. ... . . .. . 1.1.2 Masalah . . .. . . ... .... . ...... . .. .... . .. . ... .. ... 1.2 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.3 Kerangka Teori .... .... .. ............... . . . .. .. . . 1.4 Metode dan Teknik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.5 Populasi dan Sampel ........ .. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.6 Ejaan .. . . ......... . . . . . . . ... .. . . . . . . . . . . . . . . . .
'Tolong lihat·lihat nanti rumah saya
ini .'
'Sudah saling melihat.'
E
Enti eleh-eleh isone . Eong-eong pe meh item . Eop-eop kase rara ni.
I eweh-eweh pelen .
Roane berewet-eweten.
'Jangan meludah-ludah di situ.'
' Hidung-hidung pun sudah habis hi
tam.'
'Tolong tiup-tiup nanti api ini.'
'Di pinggir-pin ggir saja.'
'Keduan ya bercibir-cibiran.'
G
Mugeganti dor ponge .
Mudemu mata bergegedepen.
Gerbak-gerbak oya sahan empue? Sana si gegerdak oya?
Enti bergegeritanen sabi.
'Berganti-ganti terus kawannya .'
'Bertemu mala terus saling berkedip
kedipan.'
'Gerobak-gerobak itu siapa pun yaT
'Mengapa menghentak-hentakkan kaki
itu?'
'J angan main sepeda-sepedaan saja.'
Halam,m PRAKATA UCAPAN TERIMA KASIH ..... . .. .. _ ... . ___ .. ... __ . .. _ . v DAFTAR lSI ... . .. .. ..... ....... . . .. - ... . ... . .. .. .. _ vii DAFTAR SINGKATAN ... ... ..... .... . . . .... .. ..... .. .. ,.
•
Bab " Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1 Ciri·ciri Perulangan Bahasa Gayo . . . . 2.2 Bentuk Perulangan . . . . . . . . . . . . . 2.2.1 Bentuk Perulangan Kata ...... .. .. 2.2. 1. 1 Kata Dasar Berpangkal Vokal . . . . 2.2.'1.2 Kata Dasar Berpangkal Konsonan . 2.2.2 Bentuk Perulangan Frase . . . . . . . . . 2.3 Fungsi Perulangan . . . . . . . . . . . . . . 2.3 . 1 Fungsi Perulangan Kata . . . . . . . . . . 2.3.2 Fungsi Perulangan Frase . . . . . . . . . .
vii
.......... .... .. ... ..... .... .............. ........ , .. , .. ..... ......... . ............ . ............ .. ...... .... .... .. .... ........ ...... ...... ..
. . . .. . . . .. .. .. . .. . . . . . . .. ..... . . . .. . . ... . . . .. . . . ..
2
2 3
3 3
4
5 7 10 10
II 12 16 16 16 18
:::.4
Makna Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 19 2.4.1 Makna Peru iangan Kala . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
LAMPIRAN 1
2.4.::: Makna Perulangan Frase ... . . . . . ... .. . . . ... .. . . . . . . .. 24
REKAMAN DATA A A las-alas l11eh basah . gelah alus-alus. Enli amal-amat. Nge kuangan-angall. Apak-apak di rasae . Ara-ara sabi.
Bab III Kesimpulan . . . . .. . ....... . . .. . .. ..... . .... ... " 25 DAFTAR PUSTAKA . .... .. ..... . .. . .. . _ ..... . . . ...... 32 LAMPI RAN ....... . . . . ... .... . . . .. . . ... . ... . . .. .... 33
~
•
A tll-atue pc nge ara . Bersial',; cn-aw enen re roa ne .
'Tikar-tikar habis basah .' 'yang halus-halus' 'J anga n pegang-pegang .' 'Suda;] kuangan-angan .' , Apak-apak sekali rasanya (rasa kapur). 'Ada-ada saja .' ,Arang-arangn ya pun habls. 'Jangan di depan-depannya.' ' Lambat -Iambat berj alan.' 'Taruhlah alas-ala snya (tikar tua) .' 'Jeruk-jerllk saja.' 'M ari berJomba siapa lebih tinggi (la yangan) .' ' Batll -batun ya pun sudah ada.' 'Keduan ya saling tarik rnenarik.'
B Bacar-bacar di becerak we. Pakea tengah berbal-balen. Bela h-belah (bcbeioh) da r. Pbengis-b engis we bet ehe. Pebening-bening we we. Pebeb erat we at ewe . Mubuntul-buntul t<:tn ohe .
'Cepat -cc pat sekali dia berbicara.' 'Orang itu sedang bermain bola.' 'Pergi-pe rgi terus .' 'Marah-l11a rah saj a tahunya.' 'Diam-diam saja dia.' ' Ke berat an hatin ya.' 'Berb ukit -bukit tanahnya.
Arang-arange pe meh. Enli arap-arapne. Areh-areh rel11 alan. Ibob oh ari-arie. Asam-asam padeh . Entah beratas-atasen .
C Cabang-cabcnge nge kol. Cacak-cacak di anake. Carong-carang (cecarong) d i ngie. Enti icecah-cecah (icececah). Ceding-cedil/ge nge mud on. Aku bececerminen mula. Icecagah. Icecugemi.
viii
'Ca bang-c abangnya sudah besar.' 'Cantik-cantik sekali anaknya .' ' Pand ai-pandai sekali adiknya.' 'Jangan dicecah-cecah.' 'Ranting-rantingnya sudah berd aun .' 'Sa ya berce rmin ke air dulu .' 'Ditipu-tipu.' 'Dicoba-cobalah .'
33
DAFTAR PUSTAKA
• BAB I
Fries, Charles Carpenter . 1952. The Structure of English: An Introduction to the Construction of English Sentences. New York: Harcourt, Brace & World, Inc. Hanafiah, SuIaiman , M. Dahlan, Jauhari Ishak , dan Amir Daud. 1979 . "Sastra Lisan Gayo" . Laporan Penelitian Banda Aceh: Fakultas IImu Pendidik an Universitas Syiah Kuala. Hazeu , G.A.J . 1907. Gajosch-Nederlandsch Woordenhoek Met NederlandlCh Gajosch Register. Batavia : Landsdrukrij. Nida, Eugene A. 1963. Morphology : The Descriptive Analysis of Words. Ann Arbor: The University of Michigan Press. Ramlan , M. 1978 . Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif Yogyakarta: U.B. Karyono . Samsuri. 1978 . Analisa Bahasa. Jakarta: ErIangga . Voorhoeve , P. 1955 . Critical Survey ofStudies on the Languages of Sumatra. 's-Gravenhage : Martinus Nijhoff.
32
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.LLatar Belakang Bahasa Gayo adalah salah satu bahasa daerah yang hidup dan dipakai oIeh masyarakat Gayo yang mendiami daerah Kabupaten Aceh Tengah, se bagian Aceh Tenggara, dan Lukup Serbajadi (Aceh Timur). Sejalan dengan maksud Pemerintah untuk tetap memelihara bahasa-bahasa daerah yang ter dapat di seluruh Kepulauan Indonesia, sejak tahun 1976 para peneliti bahasa di bawah Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Daerah lstimewa Aceh, telah mulai melaksanakan penelitian secara sistema tis menge nai bahasa Gayo. Pada tahun anggaran 1976/1977 telah diadakan penelitian tentang struktur umum bahasa Gayo; tahun 1978/1979 diadakan penelitian di bidang morfologi dan sintaksis bahasa Gayo; dan tahun 1979/1980 diada kan penelitian tentang morfologi kata kerja bahasa Gayo. Jauh sebelum penelitian-penelitian seperti yang telah dikemukakan di atas, pada zaman penjajahan Belanda pernah juga diadakan penelitian terha dap bahasa Gayo, tetapi jumlahnya tidak banyak dantidak mencakup seluruh aspek bahasa. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum berkembangnya ilmu bahasa pada saat itu atau aspek peneIitian disesuaikan dengan kepentingan penjajahan. Menurut Voorhoeve (1955 :8) ada tiga nanla penuIis Belanda yang pernah menuIis tentang bahasa Bayo . Nama ·nama penuIis itu adalah Snouck
1
2
31
Hurgronje yang menulis De Blauwe ill het Gayo-meer yang diterbitkan pada tahun 1903. Dalam buku itu terdapat bcberapa catatan ten tang tata bahasa dan kata-kata Gayo. Penulis kedua adalah G.AJ. Hazeu yang menyusun kamus
Gajosch - Nederkllldsch Woordenboek met Nederlandsch - Gajosch Register yang diterbitkan pada tahun 1907. Penulis ketiga adalah W P . de Haas yang menulis The Semantic Spectrum of Moisture in Arabic with som e Indonesian Analogies yang diterbitkan pada tahun 1954 . Buku itu ditulis berdasarkan suatu studi semantik terhadap sejumlah kata-kata . Selain penelitian-penelitian seperti yang telah dikemukakan di atas, menurut keterangan orang di Takengon , beberapa penelitian pernah diadakan oleh beberapa mahasiswa, baik secara berkelompok maupun secara perorang an, tetapi hasil penelitian itu tidak dikirimkan ke Takengon dan belum ber hasil diperoleh di perpustakaan -perpustakaan yang ada d i Banda Acch. Dari data yang dapat kami kumpulkan dalam penelitian -penelitian ter dahulu , ternyata penelitian ten tang sistem perulangan bahasa Gayo belum pernah dilakukan. Dalam laporan ketiga dari penelitian terdahulu, yaitu "Struktur Bahasa Gayo", "Morfologi dan Sintaksis Bahasa Gayo" , dan "Morfologi Kata Kerja Bahasa Gayo" memang terdapat beberapa paragraf ten tang kata ulang, tetapi uraian-uraian yang mendalam tentang pemben tukan kata ulang itu tidak mendapat perlakuan sebagaimana mestinya se hingga sukar diambil kesimpulan secara tepat tentarig proses pembentukan kata berulang bahasa Gayo itu . Oleh karena itu, penelitian khusus tentang sistem perulangan bahasa Gayo perlu dilakukan . Hasil penelitian itu sangat erat kaitannya dengan (1) usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Gayo itu sendiri , (2) pembinaan dan pengajaran bahasa Indonesia untuk masyarakat Gayo , (3) usaha memperkaya kosa kata bahasa Indonesia, dan (4) l'engembangan teori linguistik Nusantara.
1.1 2 Masalah Penelitian sistem perulangan bahasa Gayo ini berusaha memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang menyangkut perulangan kata , yaitu ada berapa jenis dan bagaimana bentuk perulangan bahasa Gayo, bagaimana struktur gramatika perulangan, apa makna yang ditimbulkan oleh perulangan, dan bagaimana segi-segi fonologis perulangan.
12 Tujuan dan Hasil yang Dibarapkan Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang lengkap , jelas,
, •
dialek Bebesen dimengerti bahwa benda yang dipakai adalah layang-layang sesungguhnya . Ada juga bentuk-bentuk yang menyimpang dari ketentuan yang tclah digariskan secara umum . Bentuk be-Ce-ds-en kata kerja bermakna mclakukan dengan rnaksud bermain-main . Akan tetapi, kata bertetipakan 'bersepak sepakan' seperti dalam kalimat Nge bertetipakan sabi diri~. 'Sudah bersepak sepakan sesama mereka sendiri. ' ternyata bermakna dilakukan dengan sung guh-sungguh. Perbedaan antara kata sifat dan kata keterangan ini menimbulkan ke sulitan dalam menetapkan bahwa perulangan tidak mempunyai fungsi ad verbial pada kata sifat. Soalnya tidak jelas bahwa mok ot-mokot 'lama-lama', misalnya, berasal dari kata sifat mokot 'lama' ataukah dari kata keterangan mokot 'lama. ' Kemudian, ada juga kata yang unik, misalnya kekanak 'anak anak' . Uniknya ka ta itu karena ka ta dasar yang diduga *kanak (*= simbol dipakai pada suatu bentuk yang tak gramatikal atau tak terdapat dalam ba hasa itu) ternyata tidak terdapat dalam bahasa Gayo. Selain itu, kata itu tidak pernah dalam bentuk *kanak-kanak. Akhirnya, hal yang juga men yebabkan kesulitan adalan banyaknya pengaruh dari bahasa Indonesia dan dari bahasa-bahasa di sekitarnya. Sukar dipastikan bahwa kedudukan kata cer~-bere 'cerai-berai' dan item manis 'hitam manis' itu adalah kata-kata Gayo asli ataukah kata pinjaman dari ba hasa Indonesia . Kedua kata ini telah dianalisis sebagai kata-kata bahasa Gayo dalam laporan ini. Berdasarkan pengaiaman tim peneliti, terutama hambatan yang ditemui dalam penelitian itu, disarankan agar penelitian selanjutnya diadakan lagi untuk memperoleh gambaran yang betul-betullengkap dan akura t khususnya tentang sistem perulangan bahasa Gayo. Hal-hal yang masih belurn memuas· kai} adalah perbedaan makna peruJangan yang terdapat antara perulangan sempurna dan perulangan tak sempurna. Selain itu, perbedaan antara dialek yang sa tu dengan yang lainnya masih perlu diteliti agar diperoleh jawaban terhadap masalah-masalah yang timbul karena perbedaan dialek itu .
30
4 . Melemahkan arti, misalnya : jamah 'berjalan (tanpa tujuan), --) jamah jamah 'berjalan-jaJan (tanpa tujuan),. 5. Benda yang diterangkan jarnak, misalnya: kucak 'keeil' ~ kucak-kucak 'kecil- keeil' . 6. Bukan benda sungguh-sungguh, misalnya : manuk 'burung' --) mema nuken ' burung mainan '. 7. Bermain dengan mempergunakan benda tiruan, misaJnya : bergegeri tanen 'bermain sepeda-sepedaan'. 8. Melakukan pekerjaan dengan maksud bermain, misalnya: jerang 'mema sak ' --) berjejerangan 'bermain masak-masak an'. 9. Berlomba melebihi yang lain, misalnya : atas 'atas (tinggi)' -t beratas atasan ' berlomba siapa lebih tinggi (main Jayang·layang)'. 10. Menegaskan , misalnya : kam 'kamu' ~ kam-kam 'kamu-kamu' . II. Tiap kelompok (unit) jumlahnya . . . . , misaJnya : onom 'enam' -) ollom-onom 'enam-enam'. 12. Semua , misalnya : roa 'dua' ~ reroane 'keduanya ' . 13 . Menjadi , misalnya: roa 'dua' -7 pereroa 'mendua ' .
3
•
1 3 Kerangka Teori
•
Makna perulangan frase adalah :
I . Jarnak , misalny a: umah atu 'rumah batu' ..." umahatu-umahatu 'rumah batu-rumahbatu '. 2. Benda yang diterangkan jarnak, misalnya : item manis 'hitam manis' ~ itemmanis-itemmanis 'hitammanis-hitammanis' .
Penelitian ini akan berpedoman pada teori yang menyangkut sistem morfem dan sistem perulangan berdasarkan pandangan struktural seperti yang dikemukakan oleh Nida {l963), Samsuri (J978), dan Ramlan (l978). Pemilihan teori dari buku-buku itu didasarkan pada pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah deskreptif yang berlandaskan teori struktural, yang ternyata dikemukakan oleh buku-buku itu . Dalam buh itu terdapat bagian bagian yang sangat relevan dengan penelitian ini, yakni bagaimana menentu kan morfem , bagian tentang perulangan, serta yang lain-lain lagi. 1.4 Metode dan Teknik Dalam melaksanakan penelitian ini metode yang dipakai adalah metode deskrepsi , wawaneara, perekaman, dan studi pustaka. Teknik yang dipakai adalah analisis data sampai terdapat gambaran yang jelas tentang sistem perulangan bahasa Gayo.
Hambatan dan Saran Dalam melaksanakan penelitian ini, terutama yang berhubungan de ngan data ada beberapa hal yang mcrupakan hambatan. Diantaranya adaJah perbedaan antara dialek , adanya bentuk-bentuk yang menyimpang dari ke tentuan umum , kaburnya perbedaan aniMa kata sifat dan kata keterangan, dan adanya pengaruh bahasa Indonesia dan bahasa di sekitarnya terhadap bahasa Gayo. Berkenaan dengan perbedaan antardialek, dapat menyulitkan dalam menetapkan sesuatu generaJisasi yang berJaku untuk semua dialek. Sebagai contoh, bentuk be-Ce-ds-en kata benda bermakna bermain dengan memper gunakan benda tiruan, tetapi kata berZelayangan 'bermain layang-Iayang', misalnya, terdapat perbedaan antara dialek Bukit dengan dialek Bebesen. DaJam dialek Bukit bentuk. itu bermakna bahwa benda yang dipakai bukan layang-Jayang sesungguhnya, melainkan benda tiruannya, sedangkan daJam .
dan terperinei tentang sistem perulangan bahasa Gayo khusus dan bahasa Indonesia pada umumnya. Hasil yang diharapkan adalah naskah {l5 rangkap) yang meneakup dan menguraikan : 1. bentuk dan jenis perulangan , 2. segi-segi gramatika perulangan, 3. segi-segi semantis perulangan , dan 4. segi-segi fonologis perulangan .
1.5 Populasi dan SampeI
•
Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah penutur ba hasa Gayo di Kabupaten Aeeh Tengah, Aceh Tenggara, dan Lukub Serbajadi. Sam pel diambil dari kota Takengon dan sekitarnya. Pemilihan sampel ini didasarkan pada kenyataan bahwa Takengon adalah ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, pusat perdagangan, pusat berbagai lembaga pendidikan dasar dan menengah, pusat berbagai kegiatan masyarakat Gayo, dan merupakan tempat berhimpun, orang-{)rang dari berbagai daerah tertera di atas. Atas dasar alasan ini peneliti berasumsi bahwa bahasa Gayo yang dipergunakan di Takengon lebih representatif daripada bahasa yang dipergunakan di daerah daerah lain . Selain itu, sam pel diambil juga dari buku Sastra Lisan Gayo (Hanafiah, 1979), dan Kamus Bahasa Gayo (Hazeu, 1907).
r
=
--
~
4
29
1.6 Ejaan
Contoh:
PenuIisan bahasa Gayo dalam laporan ini digunakan lambang-lambang seperti tercantum pada daftar di bawah ini .
KataBenda
TABEL 1
EJAAN BAHASA GAYO
Lambang Ortografis
a b c d e• e -e g h i j k
1 m n ny ng 0
-0 p r s t u w y
Lambang Fonemis
/a/ /b/ /c/ /d/
leI I'JI lEI Igl Ihl IiI /jl Ikl III Iml Inl Inl Iql I'JI 101 IpI Irl lsI It I luI Iwl Iyl
TuIisan Ortografis
Tulisan Fonemis
alas 'tikar' beli 'bell' cacak 'cantik' don'daun' padeh 'saja'
/alas/ 'tikar' /b<>Ii/ 'bell' /cacak/ 'cantik' Idonl 'daun' Ipadehl 'saja'
ine'ibu'
lin'JI 'ibu' ImalEI 'mau' 19Ehl 'datang' Isahanl 'siapa ' lil<>tl 'curang' Ij<>mal 'orang'
male'mau' geh 'datang' sahan 'siapa' ilet 'curang' jema 'orang' kam 'kamu' lapik 'alas' mate 'mati' niri 'mandi' ny anya 'sukar' ngok 'boleh' cogah 'tipu' opoh 'kain' pari 1etakkan' koro 'kerb au' sara'satu' talu 'panggil' umah 'rumah'
we'dia' oya'itu'
-
/kaml 'kamu' Ilapikl 'alas' Imatel 'mati' Iniril 'mandi' (rimal 'sukar' Iqokl 'boleh' IC'Jgahl 'tipu' lopohl 'kain' Iparil 1etakkan' Ikorol 'kerbau' Isaral 'satu' Italul 'panggil' lumahl 'rumah' lweI 'dia' l'Jyal 'itu'
i
.
k~k 'pancing'
kek-kJk 'pancing-pancing' .
Kata Kerja tipak 'sepak'
tetipak 'sepak-sepak '.
Kata Sitat gOlol 'gemuk'
gego to I 'gernuk-gemuk' .
Kata Keterangan bacar 'cepat'
bebacar 'cepat-cepat'.
Kata Bilangan
lime 'lima '
lime-lime 'lima-lima' .
Kata Canti Orang
kite 'kita '
kite-kite 'kita-kita '.
Kata Tugas
atan 'atas'
atan-atan 'al as-atas'.
Frase Benda
alas bengkuang 'tikar pandan'
alasbengkuang-alasbengkuang 'tikarpandan-tikarpandan .'
Frase Sitat
item mani. 'hitam manis'
itemmanis-itemmanis 'hitanlmanis. hitamrnanis ' .
E. Makna Perulangan Perulangan bahasa Gayo rnempunyai rnakna seperti tersebut di bawah ini. 1. Jarnak, rnisalnya: ari 'tikar alas (tua)' ~ ari-ari ' tikar-tikar alas '. 2. Melakukan pekerjaan berulang-ulang, misalnya: uke 'buka' -) uke-uke 'buka-buka'. 3. Mengeraskan arti, misalnya : osah 'berikan' -) osah-osah 'beri-berikan' .
28
geritan 'sepeda'
berpeperahullen 'bennain perahu-pe rahuan'; bergeritan-geritanen ' 'bermain naik naik sepeda'; bergeritanen 'bermain sepeda-sepeda an'.
Bentuk be-Ce -ds-en dan be-ds-en juga terdapat pada kata kerja K02 dan kata sifa t K02. Pada kata kerja bentuk itu bermakna melakukan dengan maksud bermain-main_ sedangkan pada kala sifat bermakna berlomba saling melebihi lawan. Contoh : guril 'guling' bergurilen 'main berguling-gulingan'; sangka 'lari ' bersesangkanen 'main lari-lari'; berkekerasen 'berlomba siapa lebih ke keras 'keras' ras' ; /isik 'rajin' berlelisiken 'berlomba siapa lebih ra jin'; Jenis perulangan lain dalam bahasa Gayo adalah perulangan bervariasi. Contoh: cerJ 'cerai' cer~-bere 'e rai-berai'; surang ' bercampur ujung pangkal' surang-sareng 'bercampur-campur ujung pangkal' . Benluk perulangan pada frase ada dua yaitu ; (1) seluruh frase diulang ; (2) kata perlama saja yang diulang dengan bentuk ds2.
Contoh :
alaskertan-alaskertan
alas kertan 'tikar kertan ' tikarkertan-tikarkertan' ;
(sejenis rumpuI)' atau:
alas-alas kertan 'Iikar-likar kertan '; item manis 'hitam manis' itemmanis-itemmanis 'hilammanis-hitammanis. '
D. Fungsi Perulangan Perulangan dalam bahasa Gayo tidak mempunyai fungsi mengubah jenis kata dari kata dasar atau frase dasamya.
• 1'1
BAB II
PERULANGAN
Perulangan adalah suatu proses morfologi yaitu suatu kata yang diulang seluruhnya atau sebagian. Oi dalam bahasa Gayo (selanjutnya disingkat men jadi BG) terdapat perulangan kata dasar berbagai jenis kata, seperti kata ben da (ktbd), kata kerja (ktkj), kat a sifat (ktsf) , kata keterangan (ktket), kata bilangan (ktbil), kata ganti orang (ktgt), dan kata tugas (kttg) atau function words (Fries, 1952)_ Contoh:
a_ Kata Dasar Kata Benda gerbak 'gerobak' -> gerbak-gerbak aIIls 'tikar'
-> alas-a/as
tllpe 'sumpit (tas anyaman bertali untuk helanja)' -> tape-tape k/lrong 'karung' -> karong-karong b. Kata Dasar Kata Kerja like 'buka' -> uke-uke
Gerbak-gerbak oya sahan empue? 'Cerobak-gerobak itu siapa punya?' Alas-alas meh basah. 'Tikar-tikar habis basah.' Tape-tapea igolongko pe. 'Tolong gulung sumpit-sumpit itu.' /oromoko pe karong-karonga_ 'Tolong kumpulkan karung-karung itu:
Enti uke-uke pintu ni kase. 'Jangan buka-buka pintu ini nanti.'
5
6
engon 'lihat'
-> engan-engan
got 'goyang'
-> got-got
geh 'dataug'
-> geh-geh
c. Kata Dasar Kata Sifat carong 'pandai' -> carong-carong jeroh 'bagus'
-> jejeroh
cacak 'cantil<'
kal 'besar'
-> cacak-cacak
-> kal-kal
d. Kala Dasar Kata Keterangan tir 'cepat' -> tir-tir areh 'lambat'
-> areh-areh
mokot 'lama' lang besok' kelam'malam'
e. Kata Dasar Kata Bilangan roa'dua' tolu 'tiga'
27
Engon-engon pe kase umahku ni.
'To long lihat-lihat nanti rumahku ini.'
Enti got-got balang ni asama.
'Jangan goyang-goyang batang jeruk
itu .'
Cere gegehi ine ni kengoll .
'Tidak datang-datallg ibu ini saya Ii
hat. '
Carong-carong di anake,
'Pandai-pandai sekali anaknya.' Jejeroh di ruje ni baju i kede so,
'Bagus-bagus sekali kain baju di kedai
itu .'
Cacak-cacak di anak ni aman Allu so,
'Cantik-cantik sekali anak bapak si
Anu itu. '
Kol-kol di Ie mahko pe,
'Besar-besar sekali kaubawa.'
Sekulah ini tir-tir di tangkoh.
Sekolah ini cepal-cepat sekali keluar.'
Arelr-areh remalan.
'Lambat-lambat berjalan .'
Becerak mokot-mokot di,
'Berbicara lama-lama sekali.'
LAng-langen mi we aku singah.
'Besok-besok saja saya singgah.'
Biasae geh kekelam,
'Biasanya dia datang malam-malam.'
we
Emi reroa seger osah. . 'Jangan dua-dua sekali berikan.' Biasae tolu-tolu pakea geh, 'Biasanya tiga-tiga mereka datang.'
~
Ada dua faktor yang menentukan pili han an tara bentuk ds2 dan bentuk Ce-ds, yaitu faktor fonol ogi dan faktor semantik , Secara fonologis dapat di bedakan tiga Illacam kata , yakni yang dapat disimbolkan dengan YD, KDI , dan KD2 , Bentuk perulangan YD adalah ds2 , sedangkan bentuk perulangan KDI dan KD2 paJa umumnya dapat ds2 dan Ce-ds, Contoh : o poh-apah 'kain-kain '; opoh 'kain' ume 'sawah' ume-ume 'sawah-sawah'; ikot'ikat' ikot-ikol ' ikat -ikat' ; tos 'huat' tos-tos 'buat -buat ' atau : tetos 'buat-buat '; tir 'cepat' tir-tir ' cepa t-cepa t' atau: teliren ' berlomba siaran lebm cepat' ; suen '(anam' suen-suen ' tanam-tanam' atau : sesuen ' tanam-tanam'; seder 'bilang' seder-sederr 'bilang-bilang' atau : seseder ' bilang-bil a n~' ; Peranan fak tor seman tik te rlihat pada ka ta benda, ka ta kerja , Jan ka ta sifat dalam bentuk KDl dan KD2, Sebagian kata benda KD2 dapat diulang Jalam bentuk Js2 dan juga Ce-ds, Bentuk ds2 dipergunakan apabila benda yang dilllaksud itu adalah benda sebenarnya seperti yang disebut paJa kata dasar. Bentuk Ce-ds dipergunakan apabila yang dimaksudkan itu bukan benda sesungguhnya seperti yang disebut pada kata dasar. Contoh : kude 'kuda ' kude-kude 'kucla-kuda' ; kekuden 'kuJa-kuda (ban gku kecil)'; manuk 'burung' manuk-manuk 'burung-burung'; memanuken 'burung mainan ' , Dalam perulangan kata benda terdapat dua bentuk lain lagi, yaitu be-ds-en dan be-Ce-ds-en, Yang pertama bermakna bermain dengan memper gunakan benda yang tersebut pada kata dasar , sedangkan yang kedua ber makna bermain dengan mempergunakan benda tiruan atau meniru benda yang sesungguhnya , Contoh: perau 'perahu' berperau-peraunen 'bermain naik-naik perahu' ;
7
26 itu terdapat pada bagian be\akang ataupun pada bagian de pan kata dasar. Pada perulangan sempurna bagian yang ulangan itu terletak di belakang, se dangkan pada perulangan tak sempurna bagian yang diulang itu terdapat di de pan kata dasar. Pada perulangan tak sempurna bagian yang diulang itu hanyalah konsonan awal dari kata dasar yang disertai elemen tambahan e (sentra!).
Contoh :
erah ' lihat'
erah-erah 'lihat-lihat'
jelbang-j elbang' cangk ul-cangk ul'
jelbang 'cangkul'
tulak 'tolak'
tetulak 'tolak-tolak';
pitu 'tujuh'
pepitu ' tujuh-tujuh';
tetir 'cepat-cepat ';
tir 'cepal'
sara'satu'
'Satu -satu kauberikan padanya.'
lime 'lima'
f Kata Dasar Kata Ganti Orang
kite 'kita'
•
pakJa'mereka'
,
kam 'kamu'
I. jarnak, rnisalnya : empos 'kebun' -) empos-empos 'kebun-kebun' 2. dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali, misalnya :
lumpet '10m pat' ~ lumpet-lumpet 'Iompat-Iompat'
3. benda yang diterangkan jarnak , misalnya : cacak 'cantik' -t cacak cacak 'cantik-cantik' 4. mengeraskan arti , misalnya : jege 'jaga' -t jege-jege 'jaga-jaga' 5. l1lelemahkan arti , rnisalnya : nome 'tidur' -) nome-nome 'tidur-tidur' 6. menegaskan, rnisalnya : kite ' kita' 1 kite-kite 'kita-kita'.
g. Kata Dasar Kata Tugas arap 'di depan'
nenaru ' panjang·panjang'; sesoboh 'pagi-pagi'; bebeloh 'pergi-pergi'; gegeh 'datang-datang';
WJ-we sabi Ie kona. 'Dia-dia saja yang kena.'
Enti arap-arapne kase pangan.
'Jangan di depan-depannya nanti kau
man.'
was'dalam'
atan 'at as'
koro-koro 'kerbau-kerbau'; alas-alas ' tikar-tikar'; kek-kek 'pancing-pancing';
Kite-kite pelJn we ikinie. K ita-kila saja yang disuruhnya.' Pakea-pakJa sabi becerak. 'Mereka-mereka saja berbicara.' Kam-karn padehe munetaM 'Kamu-kamu saja yang memperbaiki nya.'
we'dia'
C. Bentuk Perulangan
Con toh ben tuk ds2 : koro 'kerbau' alas 'tikar' kek ' pancing' Ben tuk Ce-ds. nanl 'panjang' soboh 'pagi' bel;;h 'pergi' g"eh 'datang'
Tumpuken asama lime-lime. 'Tumpuk jeruk itu lima-lima. '
Dari segi seman tik ciri perulangan terlihat pada adanya makna tambah an sebagai akibat dari perulangan itu. Makna tambahan itu antara lain ada lah:
Bentuk perulangan bahasa Gayo dapat dibedakan atas : (I) bentuk ds ds2 atau perulangan sempurna , dan (2) bentuk Ce-ds atau perulangan tak sern purna .
Sesara osahko ku we.
Ikenali was-wasa. 'Dicari di dalam-dalam itu.' Ikenali i wan-wan lemari. 'Dicari di dalam-dalam leman.' .. . i atan-atan buntula. ' .. . di atas-atas bukit itu.'
2.1 Ciri-eiri Perulangan Bahasa Gayo Ciri-ciri perulangan BG dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi [onologi dan segi semantik. Dan segi fonologi perulangan ditandai oleh adanya bagian ulangan a tau the repeated portion (Nida, 1946: 69), yang letaknya di bela kang atau di depan kata dasar. Bagian ulangan itu terletak di belakang apabila kata itu diulang seluruhnya dan terletak di depan apabila hanya sebagian kata itu yang diu lang. Contoh:
a. Bagian Ulangan di Belakang
ikot 'ikat'
ikot-ikot'ikat-ikat'
8
atu 'batu' kite 'kita' osah 'berikan' lang 'besok'
atu-atu 'batu-batu' kite-kite 'kita-kita' osah-osah 'beri-berikan' lang-lang 'besok-besok'
b. Bagiiln Ulangan di Depan
tapi 'tampi' suen 'tanam' guril 'guling' roa 'dua' pari 'letakkan' soboh 'pagi'
tetapi 'tampi-tampi'
sesuen 'tanam-tanam'
geguril 'guling-guling'
reroa 'dua-dua'
pepari'letak-Ietakkan'
sesoboh 'pagi-pagi'
Dari segi semantik perulangan ditandai oleh adanya makna tambahan pada kata berulang, dibandingkan dengan makna yang terdapat pada kata dasar. Makna tambahan itu lengkapnya seperti yang diuraikan pada bagian 2.4. Beberapa di antaranya adalah seperti yang tertera di bawah inL
jelbang ' cangkul'
doran 'jaring'
Kameng-kamenga nume kite empue. 'Kambing-kambing itu bukan kita pu
nya.'
Jelbang-jelbanga mi ulak bewene.
'Cangkul-cangkul itu bawa pulang se muanya.' Doran-dorana ibubuli bewene. 'Jaring-jaring itu ditambal semuanya.'
b . Melakukan pekerjaan berulang-ulang: kata dasar kata kerja
tengkah 'tetak (potong)' dere 'pukul' lumpet 'Iompat'
BAB III KESIMPULAN Dari uraian di dalam bab terdahulu yang didasarkan pada data yang di ' kumpulkan, dapat ditarik kesimpulan seperti di bawah inL
A.
a. Jarnak: kata dasar kata benda
kamfmg 'kambing'
.'
Enti tengkoh-tengkoh papana. 'Jangan potong-potong papan itu.' Sa mudedere tema? 'Siapa memukul-mukul kaleng itu? Enti lumpet-lllmpet isien. 'Jangan lompat-lompat di sini.'
Penllangan
Dalam bahasa Gayo terdapat perulangan kata dan perulangan frase. Frekuensi perulangan pada kata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan fre kuensi pada frase. Perulangan terdapat pada berbagai jenis kata, yaitu kata benda, kata kerja , kata sifat , kata keterangan, kata bilangan, kata ganti orang, dan kata tugas. Contoh : alas 'tika r' alas-alas 't ikar-tikar' pari 'Ietakkan' pepari ' Ietak-Ietakkan' kol 'besar' kol-kol ' besar·besar' bacar 'cepat ' bacar-bacar 'cepat -cepat' lime 'lima' lelima ' lima-lima' kite 'kita' kite-kite 'kita-kita' was 'dalam' was-was ' dalam-dalam' B. Ciri-ciri Penllangan Ciri-ciri perulangan dalam bahasa Gayo dapat dilihat dari dua segi, yakni dari segi fonologi dan dari segi semantik. DaTi segi [onologi perulangan
c. Mengeraskan arti: kata dasar kata kerja dan kata keterangan
jege 'jaga'
Jege-jege enti kase lewat. 'Jaga-jaga jangan lewat nanti.'
25
24
9
osah 'berikan'
2.4.2 Makna Perulangan Frase Makna perulangan frase berdasarkan data yang terkumpul adalah seba gai berikut.
pangan 'makan'
(1) Jamak
bacar 'cepat'
Frase dasar adalah frase benda . Contoh : umah atu ' rumah batu '
opoh kerong 'kain sarung'
Umahatu-umahatu oya kite empue. 'Rumahbatu-rumahbatu itu kita pu nya .' Opohkerong-opohkerong i wall tasa nge murebek. 'Kainsarung-kainsarung di dalam tas itu sudah robek.
(2) Benda yang Diterangkan Jamak Frase dasar adalah frase sifat. Contoh : Anake itemmanis-itemmanis. item manis 'hitam manis' 'Anaknya hitammanis-hitammanis. '
I
•
tir 'cepat"cepat' areh ' lambat'
Enti osah-osah ku jema. 'Jangan beri-berikan kepada orang lain.' Enti pangan-pangan oya boh? 'Jangan makan-makan itu ya? Bacar-bacar remalan.
'Cepat -cepat berj alan.'
Tir-tirmi mangan. "Cepat-cepatlah makan.' Areh-areh becerak. 'Lambat-lambat berbicara.
d . Melemahkan arti: kata dasar kat a kerja, kata sifat, dan kata keterangan
jamah 'beIj alan tanpa tujuan' nome 'tidur' mangan 'makan'
item 'hitam ' gOlol 'gemuk'
kelam'malam'
Boh kite jamah-jamah. 'Mari kita berjalan-jalan. ' Buete nome-nome pelen. 'Kerjakan tldur-tidur saja.' Entah kite beloh mangan-mangan ku lot. 'Mari kita pergi 'Mari kita pergi makan-makan ke laut.' Item-item jemae. 'Hitam-hitam orangnya.' Ama ni pongku goto-gotol tikik. 'Ayah ternan saya itu gemuk-gemuk se d·ikit.' Biasae we gelt kekelam. 'Biasanya dia datang malam-malam. '
e. Benda yang diterangkan jamak: kata dasar kata sifat merke'malas' jeroh 'baik' mampat 'cantik'
teger 'kuat'
Anake merke-merke pedi 'Anaknya malas-malas sekali.' Jeroh-jeroh di anak ni pakea. 'Baik-baik sekali anak orang itu.' Mampat-mampat di keto ron ni pakea. 'Cantik-cantik sekali keturunan mere ka .' Anake teger-teger di bewene. 'Anaknya kuat-kuat semuanya.
,. E
11
" ;1(,j
10
23
f. Menegaskan: kata dasar kata benda dan kat a ganti orang, biasa diikuti oleh
kata-kata sabi 'saja', paileiz 'saja', dan pelen 'saja'
asam 'jeruk' Asam-asam pelen ipangane.
'Jeruk-jeruk saja dimakannya.' oya 'itu' Oyo-oya pellm imaie. 'Itu-itu saja dibawanya .' kite 'kita' Kite-kite pelen we ikini~. 'Kila-kita saja yang disuruhnya .' we'dia' W;-w; sabi Ie becerak. 'Dia-dia saja berbicara.'
(I I) Tiap Kelompok (Unit) lumlahnya . ..
2.2 Bentuk Perulangan
Yang menjadi kata dasar adalah kata bilangan. Bentuk perulangan ada lah ds2 dan Ce-ds.
Contoh: asam 'jeruk'
leam 'kamu'
we'dia'
2.2.1 Bentuk Perulangan Kata
Contoh: pitu 'tujuh '
Da lam BG terdapat dua bentuk perulangan, yaitu perulangan sempurna dan perulangan tidak sempurna atau perulangan parsial. Untuk masin g-masing perulangan itu dalam laporan ini diberi simbol ds2 dan Ce-ds. Pada bentuk yang terakhir C = konsonan pangkal kata dasar , e = elemen tambahan (Nida, 1946 :69). Contoh : a. Perulangan Sempurna
kude 'kuda' uah 'lihat' empos 'kebun' ulak ' pulang' rok 'hem pang' ues ' sedih' 'di situ ' l..' oat 'empat' akL.: 'saya'
one
kude-kude 'kuda-kuda'
erah:erah 'Iihat-lihat'
empos-empos 'kebun-kebun'
ulak-ulak 'pulang-pulang'
rok-rok 'hempang-hempang'
ues-ues 'sedih-sedih
one-one 'di situ-situ'
opat-opat 'empat-empat'
aku-aku 'saya-saya'
lime 'lima' roa'dua' onom 'enam'
"' Tupuken asama pitu-pitu. 'Tumpuklah jeruk itu tujuh-tujuh. ' Lelime seger Oboh. 'Lima-lima sekali taruh.' Roa-roa seger osah. Dua-dua sekali berikan .' Onom-onom boboh isie. Taruk enam-enam satu tempat.'
(12) Semua Makna ini hanya terdapat pada kata roa 'dua '. Bentuk perulangan ada lah Ce-ds-ne.
•
b . Perulangan tidak Sempurna
k;s 'mencakar tanah' tanCing 'ikut' peri 'ceritakan' buntul 'bukit' manuk 'burung' kabur 'remang'
Asam-asam sabi ibelie. 'Jeruk-jeruk saja dibelinya .' Kam-kam padeize mUfletahe. 'Kamu-kamu saja yang memperbaiki nya .' We-we sabi Ie kona. 'Dia-dia saja yang kena .'
Contoh:
Sentan mudemu bersiawenaw;men reroane.
'Begitu bertemu keduanya saling menarik dan memeluk.'
(I3) Men/adi kekes 'mencakar-cakar tanah' tetonong 'ikut-ikut' peperi 'cerita-ceritakan' bebuntul 'bukit-bukit' memanuken 'burung-burungan' keleabur 'remang-remang'
.
Makna ini juga terdapat dengan kata roa 'dua' dan selalu bersama de ngan awalan pe-. Bentuk perulangan adalah pe-Ce -ds. Contoh : P~r~roa otingku.
'Hati saya mendua.'
-~
11
22 (8) Melakukan Pekerjaan dengan Maksud Bemwin Yang menjadi kata dasar adalah kata sifat. Bentuk perulangan adalah
(l) be-ds2-en un tuk YD dan KDJ dan (2) be-Ce-ds-en untuk KD2_ Kedua ben tuk ini adalah ka ta kerja _ Contoh : jerang 'memasak'
lumpet 'lompat'
songka 'lan' guril 'guling'
£ntah kite berjejerangen_ 'Mari kita bermain masak-masakan_' Kekanaka berlelumpelen ari sine_ 'Anak-anak itu bermain lompat-Iom patan dari tadi.' £nti bersesangkanen isien. ']angan bermain lari-Iari di sini.' £nti bergegurl1en sabi. ']angan main berguling-guling saja.'
•
•
(9) Berlomba Melebihi yang Lain (Lawan) Yang menjadi kata dasar adalah kata sifat. Bentuk perulangan adalah
(l) be-ds2-en untuk YD dan KDl dan (2) be-Ce-ds-en untuk KD2. Kedua ben tuk ini adalah kata kerja . Contoh : atas 'atas (tinggi)'
keras 'keras'
lisik ' raj in '
kol ' besar'
Kedua bentuk perulangan seperti yang tertera di atas ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor fonolgi dan faktor semantik. Yang dimaksud dengan faktor fonologi di sini adalah faktor bunyi yang mengawali suatu kata dan jumlah suku kata, sedangkan faktor semantik adalah faktor makna sepertl jenis kata dan pergeseran makna dari yang semula . Peranan kedua faktor ini dalam menetukan pilihan antara bentuk ds2 dan bentuk Ce-ds diuraikan pada bagian 2 .2.1.1 dan 2.2 .1.2 di bawah ini. 2.2.1.1
Kata Dasar Berpangkal Vokal
Kata dasar berpangkal vokal dalam laporan ini diberi simbol YD. Ben tuk perulangan untuk YD adalah ds2. Hal ini berlaku untuk semuajenis kata. Contoh: a . Kata Benda
apoh 'kain' ine 'ibu' utem 'kayu api' b_ Kata Kerja
amat 'pegang' inget 'ingat' 'tiup'
eop
Pakea beralas-alasan. ' Mereka berlomba lebih tinggi (main
c. Kata Sifat
layan~·layang)'
ilIlng 'merah'
Kami bekekerosen. ' Kami berlomba siapa lebih keras (ber tepuk)' Sana gunee berlelisiken. ' Apa gunanya berlomba memperlihat kan lebih rajin. • We gere mera berkolkolen. 'Dia tidak mau berlomba siapa lebih besar (balon).'
ogoh 'bodoh' ijo 'hijau'
(10) Menegaskan Yang menjadi kata dasar adalah kata benda dan kata ganti orang. Ben
tuk perulangan adalah ds2 . Bentuk ini biasanya diikuti oleh kata pelen 'saja',
sobi 'saja', atau pod~h 'saja' .
opoh-apoh 'kain-kain' ine-ine 'ibu-ibu' utem-utem 'kayu-kayu api'
amat-amat 'pegang-pegang' inget-inget 'ingat-ingat' eop-eop 'tiup·tiup'
ilang-ilang 'merah-merah' ogoh-ogoh 'bodoh·bodoh' i/o-ijo 'hijau-hijau'
d. Kata Keterangan
..eh
'lambat'
OrOm ' bersama' lsi 'di mana'
areh-areh 'Iambat-lambat' arom-orom 'bersarna ·sarna' isi-isi 'di mana-mana'
e. Kata BUangan opat 'empat' onom 'en am'
opal-opat 'empat-empat' onom-onom 'enam-enam'
f. Kata Ganti orang aku
"
'saya'
aku-aku 'saya-saya'
21
12
,
Contoh:
carong 'pandai'
g. Kata Tugas
atas 'atas' 2.2.1.2
atas-atas 'atas-atas'
cacak 'cantil<'
Kata Dasar Berpangkal Konsonan
Kata dasar berpangkal konsonan menu rut jumlah suku katanya dalam kaitannya dengan perulangan dapat dibagi dalam dua kelompok . Yang per tama adalah kata yang bersuku satu; diberi simbol KDl dan yang kedua ada· lah yang bersuku dua: diberi simbol KD2 . Kebanyakan KDl dan KD2 mem punyai dua bentuk perulangan, yaitu bentuk ds2 dan bentuk Ce·ds. Contoh : 'datang'
geh
toh 'jaluh' kal 'besar' tir 'cepat' tangan 'tengadah' kucak 'keci!'
naru 'panjang' kabur 'remang' tolu 'tiga' pitu 'tujuh'
jeroh ' bagus'
so.
itu.'
kol'besar'
Kol·kol di Ie mahko pe.
'Besar-besar sekali yang kaubawa itu.'
(6) Bukan Benda Sungguh-sungguh (Benda Tiruan) geh-geh 'datang-datang'
atau gegeh 'datang-datang'
tah-tah 'jatuh-jatuh'
atau tetoh 'jatuh-jauh'
kol-kol 'besar-besar'
atau kekol 'besar-besar'
tir-tir 'cepat-cepat'
atau tetir 'cepat-cepat'
tangak-tangak 'tengadah-tengadah'
atau tetangak 'tengadah-tengadah'
kucak-kucak 'kecil-kecil'
atau kekucak 'kecil-kecil'
Yang menjadi kata dasar adalah kata benda. Bentuk perulangan adalah Ce·ds·en.
naru-naru ' panjang-panjang'
Yang menjadi kata dasar adalah kata benda. Bentuk perulangan adalah (I) be-ds2 ·en unluk YD dan KDl dan (2) be·Ce-ds-en untuk KD2 . Kedua bentuk ini adalah ka ta kerja. -
at au nenaru 'panjang-panjang'
kabur-kabur'remang-remang'
atau kekabur 'remang-remang'
tolu-tolu 'liga-tiga'
atau tetolu 'tiga-tiga'
pitu-pitu 'tujuh-tujuh'
atau pepitu 'tujuh-tujuh'
Contoh : kude 'kuda'
Kusi nge iparinko memanukenmu ne? Ke mana sudah kauletakkan burung mainanmu tad i?'
(7) Bermain dengan I'v/empergunakan Benda Tinwn
Contoh :
geritan 'sepeda'
Bergegeritanall sabi buetmu.
'Bermain sepeda-sepedaan saja kerja
kuro 'ke rbau'
Pakea tengah berkekoron.
mu .'
kapal 'kapaJ' wok-wok 'rambut-rambut' k~k-kek 'pancing-pancing'
Konal atan kekudena. 'Duduklah atas kuda-kuda (bangku) ilu.'
manuk 'burung'
Bentuk perulangan pada kata benda KDl, kata ganti orang, dan kata tugas adalah bentuk ds2. Contoh : wok 'rambut' k~k 'pancing'
Carollg-carong di anake. 'Pandai-pandai sekali a naknya.' Cacak
kule 'harimau'
'Mereka itu sedang main kerbau-ker bau. '
•
Bekekapalan pelen. ' Main kapal-kapalan saja.'
Boh kite bekekulen.
,Ayo kita main harimau-harimau, ,
20
Contoh: jege 'jaga' osah 'berikan' tapi'tampi' arJh 'lam ba t' mokot 'lama' bacar 'cep a t'
13
Jege-jege enti kasefiwat.
'laga-jaga jangan lewat nanti.'
Enti osah-vsah ku jema.
'Jangan beri-berikall kepada orang.'
Enti tetapi arosa.
'Jangan tampi-tampi beras itu .'
Areh-areh remalan. 'Lambat-Iambat berjalan.'
Mokot-mokot di 1Ilak.
'Lama-lama sekali pUlang.'
Entimi bacar-bacar di becerak.
'Janganlah cepat-cepat sekali berbi
cara. '
(4) Melemahkan Art;
Yang menjadi kata dasar adalah kata kerja , kata sifat, dan kata kete rangan. Sentuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds. Contob : nom; 'tidur ' mangan 'makan'
jamah 'berjalan (tak bertujuan)'
item 'hit am'
konot 'pendek'
kelam 'malam'
lang 'besok'
-
r
-
,
A ma tengah nome-nome. 'Ayah sedang tidllr-tidur. ' t'ntah kite beloh mangan-mangan ku lot. ' 'Mari ki ta makan-makan ke lau t.' A kll malejamah-jamah. 'Saya mall ber/alan-jalan. ' Item-item jemae. Hitam-hiram orangnya.' Ngie kekonot tikik. 'Adiknya pendek-pndek sediki t.' Biasae we geh kekelam. 'Siasanya dia datang malam-malam. ' Lang-/angenmi aku sillgah.
(5) Benda yang Diterallgkan Jamak
Yang menjadi kata dasar adalah kata sifat. SenIuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds.
lot 'laut' wah 'buah' kite 'kit a' pakea 'mereka' w~ 'dia' wan'dalam'
,
lor-lot 'laut-laut'
wah-wah 'buah-buah'
kite-kite 'kita-kita'
pakea-pakea 'mereka-mereka'
we-w~ 'dia-dia'
wan-wan 'dalam-dalam'
Uraian dalam bagian-bagian terakhir di atas memperlihatkan peranan faktor fonologi dalam perulangan yang secara singkat dapat diungkapkan se bagai berikut. Sentuk perulangan untuk KV adalah ds2, sedangkan untuk KDI dan KD2 pada umumnya Ce-ds dan ds2, kecuali kata benda KD1 , kata ganti orang, dan kata tugas yang selalu ds2. I Peranan faktor semantik dalam menentukan bentuk perulangan kata , terlihat pada kata benda, kata kerja, dan kata sifat yang bukan KV. Scbagian kata benda KD2 dapat diulang dalam kedua bentuk perulangan, yaitu bentuk ds2 dan bentuk Ce-ds. Pilihan bentuk perulangan ini ditentukan oleh makna yang diinginkan. Sentuk ds2 dipergunakan apabiJa benda yang dimakslldkan itu adalah benda yang sebenarnya, yang disebut oleh kata dasar, dan bentuk Ce-ds dipergunakan apabila benda yang dimaksudkan itu bukan benda sung guh-sungguh seperti yang disebut kata dasar. Contoh : kude 'kuda'
kede 'kedai'
manuk 'bllrung'
, Kude-kudee pe nge meh ijllelne. 'Kuda-kudanya pun sudah habis dijual nya.' Kana! atan kekudena.
'Duduklah atas kuda-kuda (bangku) itu.'
KedJ-kede nge meh iturup. 'Kedai-kedai sudah habis ditu tup.' Elltah kite bekekeden. 'Mari kita main kedai-kedai. ' Manuk-manukku Ilge meh mate. 'Burung-burungku sudah habis mati.' Kusi nge iparinko memanukenmu ne? 'Ke mana sudah kauletakkan burung burung mainanmu tadi?'
Dalam perulangan kata benda terdapat bentuk-bentuk seperti berikut.
14
19
2.4 (I) Bentuk be-ds2-en
2.4.1 Makna Perulangan Kata
Ben tuk ini adalah ka ta kerja yang bermakna bermain-main dengan mempergunakan benda yang disebut pada kata dasar. (-en mempunyai tiga varian ; yaitu -an, -n, dan -nen)
Perulangan kata lllempunyai makna seperti yang diuraikan di bawah ini. (I) Jamak
Contoh : perau 'perahu'
geritan 'sepeda'
bal 'bola'
Makna Perulangan
Pakea tengah beperau-peraunen. 'Mereka sedang bermain naik-naik pe rahu.' K ekanak so bergeritan-geritanen sabi ,Anak-anak itu bermain naik-naik se peda saja.' Del: di kekanak berbal-balen. ' Ramai sekali anak-anak bermain se pak-sepak bola.'
...
Yang menjadi kata dasar adalah kata benda. Bentuk perulangan adalah ds2. Contoh : foro 'kerbau' Koro-koro ini male kubeli. 'Kerbau-kerbau ini mau kubeli.' ari 'tikar alas (tikar tua)' Cereke iboboh an-ori!?? ,Apakah tidak ditaruh tikar-tikar alas nya ?' Pien ara bet~hko lot-lot? lot lau t' 'Ada berapa laut kamu ketahui?' Sana k(!n boboh tiang-tiange? tiang 'tiang' ,Apa untuk tiang-tiangnya?'
(2) Bentuk be-Ce-ds-en (2) Melakukan Pekcrjaan Berulang-ulang atau Beberapa Kali
Bentuk ini adalah kata ke~a yang bermakna bermain-main dengan mempergunakan benda tiruan atau meniru benda yang sesungguhnya. Contoh: perau 'perahu' Enti bepeperaunen sabi. ']angan bermain perahu-peralzuan sa ja.' gerital1 'sepeda' Buete bergegeritanen pelen. 'Ke~anya bermain sepeda-sepedaan sa ja.' , koro 'kerhau' Pakea bekekoron pelen ari sine. 'Mereka itu bermain kerbau-kerbau sa ja dari tadi.' f:'ntah kite bekekulen. kule 'harimau' 'Mari kita bermain harimau-harimau. ' Pada eontoh di bawah ini bentuk be-Ce-ds-en sarna artinya dengan ben tuk be-ds2-en. !:'I'lti betetitinen, wen. tili 'tHi Uembatan keci!)' ']angan bermain-main di atas titi , anak.'
Yang menjadi ka (a dasar adalah ka ta kerja. Bentuk perulangan adalah ds2 dan Ce·ds. Contoh : recak 'belah ' kes 'eakar (tanah),
dere 'pukul' sesah 'cuei'
Recak-recakko pe tu ni. 'Tolong belah-helah tebu ini.' Sana kati asu so pek~skes isone? 'Apa sebabnya anjing itu mencakar-cakar di sana? Sa mudedere tema ? 'Siapa memukul-mukul kaleng itu?' Cere penah isesesohko bang opoh jebel ni.
'Barangkali tidak pernah kau cuci-cuci kain selimu t ini.' (3) Mengeraskan Arti
Yang menjadi kata dasar adalah kata kerja dan kata keterangan. Bentuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds.
15
18
Roa-roa seger osah. 'Dua-dua sekali berikan.'
Juga bermakna:
Kata Ganti Orang we'dia'
W; maleulak. Via mau pulang .' pelell we becerak. Via-dia saja y ang berbicara.' Kami gere beloh. 'Kami tidak pergi .' , Kami-kami pelell beloh kone. 'Kami-kami saja pergi ke sana.'
We-we
kami 'kami'
Kata Tugas wan'dalam'
Kenillimi wan lemari. 'Carilah dalam lemari:' Ikenali wan-wan lemari. 'Dicarilah dalam-dalam lemari.'
2.3.2 Fungsi Perulangan Frase Tidak berbeda dengan yang diuraikan pada pagian 2.3.1, perulangan pada frase tidak mengubah jenis kata dari frase itu . Contoh: inen due 'inen due (isteri adik suami)' lnen duengku ngc ulak. 'Inen due saya sudah pulang.' lnendue-inenduea jejeroh pedi. 'Incndue-inendu e itu baik·baik sekali.'
alas bengkuang 'tikar pandan'
item manis 'hitam manis'
layang'layang'
Maleibelie alas bengkuanga. 'Mau dibelinya tikar pandan itu .'
Alas bengkuang-alasbengkuang Ili male
kujuel.
Tikarpalldan-tikarpalldan ini mau ku
jual.'
Ngimu item manis. 'Adikmu htiam manis. ' A nake ilemmanis-ilemmanis bewene. 'Anaknya hitammanis-hitammanis se
Bele/ayangan sabi buetmu. ' Bermain layang-Iayang saja keIjamu.' 'Bermain layang-layang (tiruan layang-layang) saja keIjamu.'
Pada KD2 juga terdapat bentuk be-Ce-ds-en. Bentuk ini adalah kata ker ja dengan makna melakukan pekeIjaan dengan maksud bermain-main . Contoh : guriJ 'guling' Bergegurilen pelen buete. 'Main berguling-gulingan saja keIja nya.' niri 'mandi' Entimi bernenirinen sabi. 'Jangan bermain malJdi-mandi saja.' geralung'lempar' Buetmu bergegeralungen pelen. 'Kerjamu bermain lempar-lemparan sa ja.' sangka'iari' Enti bersesangkilnen isien. 'J angan bermain lari-l£iri di sin i. ' Pada kata sifat KD2 juga terdapat bent uk perulangan Ce-ds-en. Bentuk ini adalah kata kerja yang bermakna berlomba saling melebihi lawan. Contoh: keras 'keras' Pakea berkekerasen. 'Mereka berlamba siapa lebih keras (bertepuk).' lisik 'rajin' Sana gullee berlelisiken. 'Apa gunanya berlomba siapa lebih rajin .' Selain jenis perulangan seperti telah diuraikan di atas dalam BG ter dapat juga jenis perulangan bervariasi. Perulangan jenis ini ditandai oleh ada nya perubahan bunyi pada bagian perulangan yang terletak di belakang kata dasar. Contoh: cere 'cerai' cere-bere 'cerai-berai' surang 'bercampur ujung pangkal' surang-sareng 'bercampur·campu r ujung pangkal' rusak 'tak keruan ' rusak-rasik 'tak keruan'
17
16
Kata Kerja
2.2.2 Bentuk Perulangan Frase Frase dapat diulang dengan dua cara , yaitu (I) seluruh frase diulang dan (2) kata pertama saja yang diulang secara sempurna.
let 'jahit'
Contoh :
umah atu
'rumah batu'
alas kertan 'tikar kertan (sejenis rumput)'
opoh kerong 'kain sarung'
tapi'tampi'
alasker tan-alaskertan 'tikerkertan-tikerkertan . ' atau: alas-alas kertall 'tikar -tikar
kertan '
kol 'besar '
opohkerong:Opohkerong
jeroh 'baik'
'J aringan itu tidak baik.'
'hitammanis-hitammanis. ' atau
leroh-jeroh eli anak ni pakea. 'Baik-baik sekali anak mereka.'
'hitam~litam
manis'
2 .3 .1 Fungsi Perulangan Kata Perulangan tidak men gubah jenis ·suatu kata. Kedua bentuk bentuk da· sar dan bentuk berulang, dapat menduduki posisi yang sama dalam kalimat.
,
mokot 'lam a'
serak, .'
kurek 'ayarn'
'
Kek ni aku empue. 'Pancing ini saya punya.' Kek-kek ni nge bersempakan. 'Pancing-pancing ini sudah berserak
is; 'di mana'
,
Kurekku nge mate.
A y am saya sudah mati .'
, .. ' Kurek-kureke pe gere taring. Ayam-ayamnya pun tidak tinggal .'
.lema oya bacar di remalan. 'Orang itu cepat sekali berjalan.' Becerak bacar-bacar tu 'Berbicara cepat-cepat sekali dia.' Mokot di nge kuangan-angan. 'Lama sekali sudah saya angan-angan.' Fnti moko t-mokot matlgan boh. 'Jangan lama-lama makan ya . Enti pepari isi kenak. 'Jangan let ak -letakkan di mana suka.' Isi-isi ken seba. 'Di mana-mana saja tempatnya .'
we.
Kata Benda .
,
Kata Keterangan bacar 'cepat"
2.3 Fung;i Perulangan
,
Kol di asanz ni.
'Besar sekali jeruk ini.'
Kol-kol di gulea.
'Besar-besar sekali ikan itu.'
Dorana gere jeroh.
itemmanis-itemmanis
item-item manis
kek 'panclng'
Tapimi oras ni.
Tampi/ah beras ini.'
Enti tetapi orosa.
'Jangan tampi-tampi beras itu.'
Kata Silat
' kainsarung-kainsarung' atau: opoh-opoh kerong 'kain-kain sarung'
item manis 'hitarn manis'
lihat. '
umahatu-umahatu 'rumahbatu-rumah tu ' atau : umah-umah atu ' rumah-rumah batu '
Sa muj~t bajumu ?
'Siapa menjahit bajumu?'
Cere ij:t-jeti kengon bajua ilen.
'Belum dijahit-jahitny a baju itu saya
Ka ta Bilangan raa 'dlla'
Roo seger osah. 'Dua sekali berikan.'
16
17
Kata Kelja
2.2.2 Bentuk Perulangan Frase Frase dapat diulang dengan dua cara, yaitu (I) seluruh frase diulang dan (2) kata pertama saja yang diulang secara sempurna.
jet 'jahit'
Contoh :
umah atu
'rumah batu'
alas kertan ' tikar kertan (sejenis rumpu tf
opoh kerong 'kain sarung'
item manis 'hitam manis'
2.3
umahatu-umahatu 'rumahbatu-rumah tu ' atau: umah-umah atu 'rumah-rumah batu' alaskertan-alaskertan 'tikerkertan-tikerkertan. ' atau : alas-alas kertan 'tikar-tikar kertan' opohkerong-opohkerong 'kainsarung-kainsarung' atau: opoh-opoh kerong 'kain-kain sarung' itemmanis-itemmanis 'hitammanis-hitammani s. ' atau item-item manis 'hitam-hitall1 manis'
tapi 'tampi'
Kata Sifat kal 'besar '
jeroh ' baik '
2.3 .1 Fungsi Perulangan Kata Perulangan tidak mengubah jenissuatu kata. Kedua bentuk bentuk da sar dan bentuk berulan g, dapat menduduki posisi yang sama dalam kalimat.
kur~k 'ayam'
,
mokot'l ama'
'
Kek ni aku empue. 'Pancing ini saya punya.' Kek-kek IIi nge bersempakall. 'Pancing-pancing ini sudah berserak serak .' Kurekku nge mate.
:4yam saya sudah mati .'
, ,, Kurek-kureke pe gere taring. 'Ayam-ayamnya pun tidak tinggal. '
l ema oy a bacar di remalall. 'Orang itu cepat sekali berjalan.' Becerak bacar-bacar tu 'Berbicara cepat-cepat sekali aia.' Mokot di nge kllallgan-angall. 'Lama sekali sudah saya angan-angan.' Enti mokot-mokot mangan boh. 'Jangan lama-lama makan ya . Emi pepari isi kenak. 'J angan letak-Ietakkan di mana suka.' lsi-is; ken selJa. 'Di mana-mana saja tempatnya.'
we.
Kata Benda
k~k 'pancing'
Kol di asam ni.
'Besar sekali jeruk ini.'
Kol-kol di gulea.
'Besar-besar sekali ikan itu.'
Dorana gere jeroh.
'Jaringan itu tidak baik .' leroh-jeroh di anak ni pakea. 'Baik-baik sekali anak mereka.'
Kata Keterangan bacar 'cepal'
Fung;i Perulangan
Sa muj~t bajumu ?
'Siapa menjahit bajumu?'
Cere ij;t-jeti kengon bajua ilen.
'Belum dijahit-jahitnya baju itu saya
liha t.'
Tapimi oros ni.
Tampilah beras ini.'
Enti tetap; oro sa.
'Jangan tampi-tampi beras itu.'
isi 'di mana'
Kata Bilangan roa'dua'
Roa seger osah.
'Dua sekali berikan.'
"
15
18
Roa-roa seger osah. 'Dua-dua sekali berikan.'
Juga bermakna :
Kata Canti Orang
w~ 'dia '
kami 'kami '
W~ male ulak. 'Dia mau pulang.' We-we pelen we becerak. 'Dia-dia saja yang berbicara .' Kami gere betoh. 'Kami tidak pergi .' Kami-komi pelen beloh kane. 'Kami-kami saja pergi ke sana .'
Kala Tugas wan'dalam '
Kenalimi wan lemari. 'Carilah dalam lemari.' lkenali wan-wan lemari. 'Dicarilah dalam-dalam lemari .'
2.3 .2 Fungsi Perulangan Frase Tidak berbeda dengan yang diuraikan pada bagian 2 .3.1 , perulangan pada frase tidak mengubah jenis kata dari frase itu . Contoh:
inen due 'inen due (isteri adik suami)' Inen duengku nge ulak.
'lnen due saya sudah pulang.' Inendue-inenduea jejeroh p edi. 'lnendue-inendue itu baik-baik sekali.'
alas bengkuang 'tikar pandan'
item manis 'hitam manis'
Iayang 'layang'
Maleibeli; akIs bengkuanga. 'Mau dibelinya tikar pandan itu.' Alas bengkuang-alasbengkuang IIi mate kujuel. Tikarpandan-tikarpandan ini mau ku jual.' Ngimu item manis. , Adikmu h tiam manis. ' Anake itemmanis-itemmanis bewene. 'Anaknya hitammanis-hitammanis se
Belelayangan sabi buetmu. 'Bermain Iayang-layang saja keIjamu.' 'Bermain layal1g-layang (tiruan Iayang-Iayang) saja keIjamu.'
Pada KD2 juga terdapat bentuk be-Ce-ds-en. Bentuk ini adalah kata ker ja dengan makna melakukan pekeIjaan dengan maksud bermain-main. Contoh: gurU 'guling' Bergegurilen pellm buete. 'Main berguling-gulingan saj a keIja nya.' niri'mandi' Entimi bemenirinen sabi. 'Jangan bermain mal)di-mandi saja.' geralung'lempar' Buetmu bergegeralungen pel~n. 'Kerjamu bermain lempar-lemparan sa ja.' sangka 'lari' Enti bersesangkanen isien. 'Jangan bermain lari-Iari di sini.' Pada kata sifat KD2 juga terdapat bentuk peruJangan Ce-ds-en. Benluk ini adalah kata kerja yang bermakna berlomba saling melebihi lawan. Contoh: keras 'keras' PakJa berkekerasen. 'Mereka berlomba siapa lebih keras (bertepuk) .' lisik 'raj in' Sana gunee berlelisiken. , Apa gunanya berlomba siapa lebih rajin . ' Selain jenis perulangan seperti telah diuraikan di a las dalam BG ter dapat juga jenis perulangan bervariasi. Perulangan jenis ini ditandai oleh ada nya perubahan bunyi pada bagian perulangan yang lerletak di belakang kata dasar. Contoh : cere 'cerai' cere-bere 'cerai-berai' surang 'bercampur ujung pangkal' surang-sareng 'bercampur-campu r ujung pangkal' rusak 'tak keruan' rusak-rasik 'tak keruan '
14
19
2.4 Makna Perulangan
(I) Bentuk be-ds2-en
2.4.1 Makna Perulangan Kata
Bentuk ini adalah kata kerja yang bermakna bermain-main dengan mempergunakan benda yang disebut pada kata dasar. (-en mempunyai tiga varian; yaitu -
perau 'perahu'
Pak'ea tengah beperau-peraunen. 'Mereka sedang bermain naik-naik pe
geritan 'sepeda'
Kekanak
rahu .'
so bergeritan-geritanen sabi
'Anak-anak itu bermain naik-naik se peda saja .'
bal 'bola'
Dele di kekanak berbal-balen.
Perulangan kata mempunyai makna seperti yang diuraikan di bawah ini.
(I) Jamak
Yang menjadi kata dasar adalah kata benda. Bentuk perulangan adalah ds2 . Contoh : JWro 'kerbau' Koro-koro ini male kubeli. 'Kerbau-kerbau ini mau kubeli.' ari 'tikar alas (tikar tua), Cereke iboboh ari-arie? 'Apakah tidak ditaruh tikar-tikar alas
lot 'lau t'
'Ramai sekali anak-anak bermain se
pak-sepak bola.'
liang 'tiang'
nya ?' Pien ara betehko {ot-lot? 'Ada berapa laut kamu ketahui?' Sana ken bo6oh tiang-tiange? 'Apa untuk tiang-tiangnya?'
(2) Bentuk be-Ce-ds-en (2) Melakukan Pckcrjaan Berulang-ulang atau Beberapa Kali
Bentuk ini adalah kata kerja yang bermakna bermain-main dengan mempergunakan benda tiruan atau meniru benda yang sesungguhnya. Contoh: perau 'perahu' Enti bepeperaunen saM 'Jangan bermain perahu-perahuan sa ja.' geritan 'sepeda' Buete bergegeritanen pelen. 'Kerjanya bermain sepeda-sepedaan sa ja.' , koro ' k erbau' Pakea bekekoron pelen ari sine. 'Mereka itu bermain kerbau-kerbau sa ja dari tadi.' F.ntah kite bekekulen. kule 'harimau' 'Mari kita bermain harimau-harimau.' Pada contoh di bawah ini bentuk be·Ce-ds-en sama artinya dengan ben tuk be-ds2-en. Hllti betetitinen. wen. titi 'titi Gembatan kecil)' 'Jangan bennain-main di atas titi, anak.'
Yang menjadi kata dasar adalah kata kerja . Bentuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds . Contoh: recak 'belah'
kes 'cakar (tanah),
Recak-recakko pe tu ni. 'Tolong belah-belah tebu ini.' Sana kati asu pe,reskes isone?
so
'Apa sebabnya anjing itu mencakar-cakar di sana?
dere 'pukul' sesah 'cuci'
Sa mudedere tema ? 'Siapa memukul-mukul kaleng itu?' Cere pellah isesesohko bang opoh jebel nL 'Barangkali tidak pernah kau cuci-cuci kain selimu t ini.'
(3) Mengeraskan Arti Yang menjadi kata dasar adalah kata kerja dan kata keterangan. Bentuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds.
20
Contoh : jege 'jaga ' osah 'berikan' tapi'tampi'
ar:h'lambat ' mokot'lama' bacar 'cepa t'
Jege-jege enti kasefiwat. Jaga-jaga jangan lewat nanti.' Ellti osah-osah kll jema. 'J angan beri-berikan kepada orang.' Enti tetapi orosa. 'J angan tampi-tampi beras itu.' Ar~h-areh remalan. '/,ambat-Iambat berjalan.' Mokot-mokot di ulak. 'Lama -lama sekali pulang.' Entimi bacar-bacar di becerak. 'Janganlah cepat-cepat sekali berbi cara. '
(4) Melemahkan Arti
Yang menjadi kata dasar adalah kata kerja , kata sifat, dan kata ketc rangan . Bentuk perulangan adalah ds2 dan Ce-ds. Contoh: nom; 'tidur' mangan 'makan'
jamah 'berjalan (tak bertujuan)' item 'hitam' konot 'pendek' kelam 'malam' lang 'besok'
- , - , Ama tengah nome-nome. 'Ayall sedang tidur-tidur. ' J:.,'ntah kite beloh mangan-mangan ku lot. ' 'Mari kita makal1-makall ke lau 1.' Aku malejamah-jamah. 'Saya mau berjalal1-jalan. ' Item-item jema~. 'Hitam-hitam orangnya.' Ngie kekonot tikik. 'Adiknya pelldek-pndek sedikit .' Biasae we geh kekelam . 'Biasanya dia datang malam-malam. ' Lang-Iangenmi aku singah.
(5) Benda yang Diterangkan Jarnak
Yang menjadi kata dasar adaJah kata sifat. Bentuk perulangan adalah
ds2 dan Ce-ds.
13
lot 'laut' wah 'buah' kite 'kita' pak~a 'mereka' we 'dia' wan'dalam'
,
lot-lot 'laut-laut'
wah-wah 'buah-buah'
kite-kite 'kita-kita'
pakea-pakea 'mereka-mereka'
w~-w~ 'dia-dia'
wan-wall 'dalam-dalam'
Uraian dalam bagian-bagian terakhir di atas memperlihatkan peranan faktor fonologi dalam perulangan yang secara singkat dapat diungkapkan se bagai berikut. Bentuk perulangan untuk KY adalah ds2, sedangkan untuk KDl dan KD2 pada umumnya Ce-ds dan ds2, kecuaJj kata benda KDl . kata ganti orang, dan kata tugas yang selalu ds2. Peranan faktor sem~ntik dalam menentukan bentuk perulangan kata , terlihat pada kata benda, kata kerja, dan kala sifat yang bukan KY . Sebagian kata benda KD2 dapat diulang dalam kedua bentuk perulangan , yaitu bentuk ds2 dan bentuk Ce-ds. Pilihan bentuk perulangan ini ditentukan oleh makna yang diinginkan. Bentuk ds2 dipergunakan apabila benda yang dirnaksudkan itu adaJah benda yang sebenarnya, yang disebut oleh kata dasar, dan bentuk Ce-ds dipergunakan apabila benda yang dimaksudkan itu bukan benda sung guh-sungguh seperti yang disebut kata dasar. Contoh : kude 'kuda'
kede 'kedai'
manuk 'burung'
,-
-
Kude-kudee pe nge meh Quelne. 'Kuda-klldanya pun sudah habis dijual nya .' Konal a tan kekudena.
'Duduklah atas kuda-kuda (bangku) itu.'
KedJ-kede nge meh itutup. 'Kedai-kedai sudah habis ditutup.' Entah kite bekekeden, 'Marl kita main kedai-kedai. ' Manuk-manukku nge meh mate. 'Burung-burungku sudah habis mati.' Kusi nge iparinko memanukenmu ne? 'Ke mana sudah kauletakkan burung burung mainanmu tadi?'
Dalam perulangan kata benda terdapat bentuk-bentuk seperti beriku1.
21
12 Contoh:
carong 'pandai'
g. Kata Tugas
atas 'atas'
alas-atas 'atas-at as'
cawk 'cantik'
2.2.1.2 Kata Dasar Berpangkal Konsonan Kata dasar berpangkal konsonan menurut jumlah suku katanya dalam kaitannya dengan perulangan dapat dibagi dalam dua kelompok. Yang per tama adalah kata yang bersuku satu; diberi simbol KDI dan yang kedua ada lah yang bersuku dua ; diberi simbol K02. Kebanyakao KDl dan K02 mem punyai dua ben tuk perulangan, yaitu bentuk ds2 dan bentuk Ce·ds. Contoh : geh 'datang'
toh 'jatuh' kol 'besar' tir 'cepat' tangan 'tengadah' kucak 'keci!' naru 'panjang' kabur 'remang' tolu 'tiga' pitu 'tujuh'
jeroh 'bagus'
itu .'
l.
kol ' besar'
Kol-k"01 Ji Ie mallko pe.
'Besar-besar sekali yang kaubawa itu.'
(6) Bukan Benda SUllgguh-sungguh (Benda Tiruan) geh-geh 'datang-datang'
atau geg"eh 'datang-datang'
toh-toh 'jatuh-jatuh'
atau tetah 'jatuh-jauh'
kol-kol 'besar-besar'
atau kekol 'besar-besar'
tir-tir 'cepat-cepat'
atau tetir 'cepat-cepat'
tangak-tangak 'tengadah-tengadah'
atau tetangak 'tengadah-tengadah'
kucak-kucak 'kecil-kecil'
atau kekucak 'kecil-kecil'
naru-naru 'panjang-panjang'
atau nenaru 'panjang-panjang'
kabur-kabur 'remang-remang'
atau kekabur 'remang-remang'
tolu-tolu 'tiga-tiga'
atau tetolu 'tiga-tiga'
pitu-pitu 'tujuh-tujuh'
atau pepitu 'tujuh-tujuh'
Yang menjadi kata dasar adalah kata benda. Sentuk perulangan adalah Ce-ds-en. Contoh: kude ' kuda'
Kusi nge iparillko menwnukenmu ne? Ke mana sudah kauletakkan burung mainanmu tadi?'
(7) Bermain dengan Mempergunakall Benda Tiruan
Yang mcnjadi kata dasar adalah kata benda. SenIuk pcrulangan adalah (I) be-ds2-en untuk YO dan KOI dan (2) be-Cc-ds-cn untuk KD2. Kedua bentuk ini adalah kata kcrja. . Contoh :
geritan 'sepeda'
Bergegerilanan sabi buetmu. 'Sermain sepeda-sepedaall saja ketja
karo 'kerbau'
Pakea tengah berkekoron.
mu.'
'Mereka itu sedang main kerbau-ker
kapal 'kapa!' wok-wok 'rambut-rambut'
kek-k~k 'panGing-pancing'
Kanal atan kekudena. ' Duduklah atas kuda-kuda (bangku) itu.'
manuk 'burung'
Sentuk perulangan pada kata benda KO I, kata ganti orang, dan kata tugas adalah bentuk ds2. Contoh:
wok 'rambut' k~k 'pancing'
Carong-carong di al1ake.•
'Palldai-pandai sekali anaknya.'
Cacak-('acak di allak ni jema oya.
'Cantik-cantik sekali anak orang itu.'
Jejeroh di ruje ni baju i kede so.
'Bagus-bagus sekali kain baju di kedai
kule 'harimau'
bau. '
Bekekapa/an pel;m.
'Main kapal-kapalan saja.'
Bah kite bekekulen.
'Ayo kita main harimau-harimau. '
11
22 (8) Melakukan Pekerjaan dengan Maksud Bermain Yang menjadi kata dasar adalah kata sifa!. Bentuk perulangan adalah
(I) be-ds2-en untuk VD dan KDI dan (2) be·Ce·ds·en untuk KD2. Kedua ben tuk ini adalah kata kerja. Contoh: jerang 'memasak'
lumpet 'lompat'
5I1ngka 'lari' guril 'guling'
Entah kite berjejerangen. ' Mati kita berrnain masak-masakan. ' Kekanaka ber/e/umpeten ari sine. ,Anak-anak itu berrnain lompat-Iom patan dari tadi.' Enti bersesangkonen isien. J ,J angan bermain lari-lari di sini .' Enti bergeguri/en sabi 'Jangan main berguling-guling saja.'
(9) Berlomba Melebihi yang Lain (Lawan) Yang menjadi kata dasar adalah kata sifat. Bentuk perulangan adalah
(I) be·ds2·en untuk VD dan KDl dan (2) be-Ce·ds·en untuk KD2. Kedua ben tuk ini adalahkata kerja . Contoh: atas 'atas (tinggi)'
keras 'keras'
lisik ' rajin'
kol 'besar'
Kedua bentuk perulangan seperti yang tertera di atas ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor fonolgi dan faktor semantik. Yang dimaksud dengan faktor fonologi di sini adalah faktor bunyi yang mengawali sua tu kata dan jumlah suku kata, sedangkan faktor semantik adalah faktor makna sepertl jenis kata dan pergeseran makna dari yang semula. Peranan kcdua faktor ini dalam menetukan pilihan antara bentuk ds2 dan bent uk Ce·ds diuraikan pada bagian 2.2.1.1 dan 2.2.1 .2 di bawah ini. 2.2.1.1
Kata Dasar Berpangkal Vokal
Kata dasar berpangkal vokal dalam laporan ini diberi simbol YD . Ben· tuk perulangan untuk VD adalah ds2 . Hal ini berlaku untuk semua jenis kata. Contoh : a. Kata Benda
opoh 'kain' ine 'ibu' utem 'kayu api' b. Kata Kerja
amat 'pegang' inget 'ingat' 'tiup'
eop
Pakea beratas-atasan. 'Mereka berlomba lebih tinggi (main
layang·layang)' Kami bekekerosen. 'Kami berlomba siapa lebih keras (ber tepuk)' Sana gunee berlelisiken. 'Apa gunanya berlomba memperlihat kan lebih rajin.' We gere mera berkolko/en. 'Dia tidak mau berlomba siapa lebih besar (balon).'
(IO) Menegaskan Yang menjadi kata dasar adalah kata benda dan kata ganti orang. Ben
tuk perulangan adalah ds2 . Bentuk ini biasanya diikuti oleh kat a peltn 'saja',
sabi 'saja', atau padeh 'saja'.
opoh:Opoh ' kain-kain' ine-ine ' jbu-ibu' utem-utem 'kayu-kayu api'
C.
amat-amat 'pegang-pegang' inget-inget 'ingat·ingat' eop·eop 'tiup·tiup'
Kata Sifat
i/Qng 'merah' ogoh 'bodoh' ;;0 'hijau'
ilang-ilang 'merah-merah'
ogoh-ogoh 'bodoh·bodoh' i/o-i/o 'hij au.hijau '
d. Kata Ket erangan
.eh
'lambat'
OrOm 'bersama' isi 'di mana'
areh-areh 'Iambat·lambat' oram·oram 'bersama-sama' isi-isi 'di mana-mana'
e. Kata Bilangan opat 'empat' onom 'enam'
opat-opat ' 'empat-empat ' onom-onom 'enam·enam'
f. Kata Ganti orang aku
"
'saya'
aku-aku ' saya-saya'
23
10
f. Menegaskan : kata dasar kata benda dan kata ganti orang, biasa diikuti oleh kata-kata sabi 'saja', padeh 'saja', dan pelen 'saja' Asam-asam pelen ipangane. asam 'jeruk' 'Jeruk-jeruk saja dimakannya.' oya'itu' Oya-oya pelen imaie. 'Itu-itu saja dibawanya.' kite 'kita' Kite-kite pelen we ikinie. 'K ita-kita saja yang disuruhnya.' w~ 'dia' W;-we sabi Ie becerak. 'Dia-dia saja berbicara.'
2.2.1 Bentuk Perulangan Kata Dalam BG terdapat dua bentuk perulangan, yaitu perulangan sempurna dan perulangan tidak sempurna atau perulangan parsial. Untuk masing-masing perulangan itu dalam laporan ini diberi simbol ds2 dan Ce-ds. Pada bentuk yang terakhir C = konsonan pangkal kata dasar, e = elemen tambahan (Nida, 1946:69). Contoh : a. PeruJangan Sempurna
we'dia'
"
(II) Tiap Kelompok (Unit) Jumlahnya .. .
Contoh : pitu 'tujuh'
lime 'lima' roa'dua' onom 'enam'
kude-kude 'kuda-kuda' erah-erah 'lihat-lihat' empos-empos 'kebun-kebun' ulak-ulak 'pulang-pulang' rok-rok 'hempang-hempang' ues-ues'sedih-sedih one-one ' di situ-situ' opat-opat 'empat-empat' aku-aku 'saya-saya'
b. Perulangan tidak Sempurna
kes 'mencakar tanah' tonong 'ikut' peri 'ceritakan' buntul 'bukit' manuk 'burung' kabur 'remang'
kam 'kamu'
Asam-asam sab!' ibelie. 'Jeruk-jeruk saja dibelinya.' Kam-kam padeh~ munetahe. 'Kamu-kamu saja yang memperbaiki nya.' We-we sabi Ie kona. 'Dia-dia saja yang kena.'
Yang menjadi kata dasar adalah kata bilangan. Bentuk perulangan ada lah ds2 dan Ce-ds.
2.2 Bentuk Perulangan
kude 'kuda' erah 'lihat' empos 'kebun' uJak 'pulang' r'Ok 'hem pang' ues'sedih' one 'di situ' u Dat 'em pat' ah: 'saya'
Contoh: asam 'jeruk'
, Tupuken asama pitu-pifU. 'Tumpuklah jeruk itu tujuh-tujuh. ' Lelime seger MOil. 'Lima-lima sekali taruh.' Roa-roa seger osah. Dua-dua sekali berikan.' Onom-onom boboh isie. Taruk enam-enam satu tempat.'
(12) Semua Makna ini hanya terdapat pada kata roa 'dua'. Bentuk perulangan ada lah Ce-ds-ne. Contoh: Sentan mudemu bersiawlmaW(men reroane.
'Begitu bertemu keduanya saling menarik dan memeluk.'
(13) Menjadi
kekes 'mencakar-cakar tanah' tetonong 'ikut-ikut' peperi 'cerita-ceritakan' bebuntul 'bukit-bukit'
memanuken 'burung-burungan'
kekabur 'remang-remang'
Makna ini juga terdapat dengan kata roa 'dua' dan selalu bersama de ngan awalan pe-. Bentuk perulangan adalah pe-Ce-ds. Contoh: Pereroa atingku.
'Hati saya mendua. '
24
9
osah 'berikan'
2.4.2 Makna PeruIan~n Frase
'Jangan beri-berikan kepada orang lain.'
Makna perulangan frase berdasarkan data yang terkumpul adalah seba gai berikut.
pangan'makan'
(1) Jamak
bacar 'cepat'
I
Frase dasar adalah frase benda. Contoh :
tir 'cepat"cepat'
wrlllh atu 'rumah batu'
Umalzatu-umahatu oya kite empue. 'Rumalzbatu-rumahbatu ilu kila pu
opoh kerong 'kain sarung'
Opohkerong-opOhkerong i wan tasa nge murebek. 'Kainsarung-kainsarung d i da lam las
jamah ' beIjalan tanpa tujuan'
ilu sudah robek.
nome'tidur'
areh'lambal'
nya.'
Enti pangan-pangan oya boh? 'Jangan makan-makan itu ya? Bacar-bacar rem alan . 'Cepat-cepat beIjalan.' Tir-tirmi mangan. 'Cepat-cepatlah makan .' Areh-areh becerak. 'Lambat-lambat berbicara.
d. Melemahkan arti : kata dasar kata kerja, kata sifal, dan kala keterangan
(2) Benda yang Diterangkan Jamak Frase dasar adalah frase sifat. Conloh: item manis 'hilam manis'
Enti osah-osah kujema.
mangan 'makan' Anake itemmanis-itemmanis. 'Anaknya hitammanis-hitammanis. item 'hitam' gotol 'gem uk'
Boh kite jamah-jamah. 'Mari kita berjalanj·alan. ' Buete nome-nome pelen. 'KeIjakan tidur-tidur saja.' Entah kite beloh mallgan-mangan ku lot. Mari kita pergi 'Mari kita pergi makan-makan ke lau I.' Item-item jemae. 'Hitam-hitam orangnya.' Ama ni pongku goto-gotol tikik. 'Ayah teman saya ilu gemuk-gemuk se d·iki t.'
kelam'malam'
Biasae w~ gel! kekelam_ 'Biasanya dia dalang malam-malam. '
e. Benda yang diterangkan jamak: kata dasar kata sifat
merke 'mal as' jeroh 'baik' mampat 'cantik'
,
,
,
Anake merke-merke pedi 'Anaknya malas-malas sekali.' Jeroh-jeroh di anak ni pakea. 'Baik-baik sekali anak orang itu.' Mampat-mampat di ketoron ni pakea_ 'Cantik-cantik sekali keturunan mere ka.'
teger 'kuat'
Anake feger-teger di bewene. 'Anaknya kuat-kuat semuanya.
8
atu 'batu' kite 'kita' osah 'berikan' lang 'besok'
atu-atu 'batu-batu' kite-kite 'kita-kita' osah-osah 'beri-berikan' lang-lang 'besok-besok'
b. Bagian Ulangan di Depan
tapi ' tampi'
SUen 'tanam '
guril 'guling'
roa 'dua'
pari 'letakkan'
soboh 'pagi'
tetapi 'tampi-tampi' sesuen ' tanam-tan am ' geguril 'guling-guling' reroa 'dua-dua' pepari'letak-letakkan' sesoboh 'pagi-pagi'
~
BAB III KESIMPULAN
Dari segi semantik perulangan ditandai oleh adanya makna tambahan pada kata berulang, dibandingkan dengan makna yang terdapat pada kata dasar. Makna tambahan itu lengkapnya seperti yang diuraikan pada bagian 2 .4. Beberapa di antaranya adalah seperti yang tertera di bawah ini.
Dari uraian di dalam bab terdahulu yang didasarkan pad a data yang di kumpulkan , dapat ditarik kesimpulan seperti di bawah ini.
a . Jamak: kata dasar kata benda
A. Pelulangan
kameng 'kambing'
jelbang 'cangkul'
doran 'jaring'
Kameng-kamenga nume kite empue. 'Kambing-kambing itu bukan kita pu nya.' Jelbang-jelbonga mi ulak bewene. 'Cangkul-cangkul itu bawa pulang se muanya.' Doran-dorana ibubuli bewene. 'Jaring-jaring itu ditambal semuanya.'
b . Melakukan pekerjaan berulang-ulang: kata dasar kata kerja tengkah 'tetak (potong)' dere 'pukul' lumpet 'lompa!'
Emi tengkah-tengkah papana. 'Jangan po tong-poiong papan itu.'
Sa mudedere tema?
'Siapa memukul-nlllkul kaleng itu?
Enti lumpet-lumpet isiefl. 'Jangan lompat-lompat di sini.'
Dalam bahasa Gayo terdapat perulangan kata dan perulangan frase. Frekuensi perulangan pada kata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan fre kuensi pada frase . Perulangan terdapat pada berbagai jenis kata, yaitu kata benda , kata kerja , kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, kata ganti orang, dan kata tugas. Contoh : alas 'tik ar' alas-a/as ' tikar-tikar' pari ' letakkan ' pepari 'letak-Ietakkan' kol 'besar' kol-kol 'besar-besar' bacar 'cepat ' bacar-bacar 'cepat-cepat' lime 'lIma' /elima 'lima-lima' kite 'kita' kite-kite 'kita-kita' was 'dalam' was-was 'dalam-dalam'
B. Ori-ciri Perulangan Ciri-ciri perulangan dalam bahasa Gayo dapat dilihat dari dua segi, yakni dari segi fonologi dan dari segi semantik. Dari segi fonologi perulangan
c. Mengeraskan arti: kata dasar kata kerja dan kata keterangan jege 'jaga'
Jege-jege enti kase lewat. 'Jaga-jaga jangan lewat nanti.'
25
7
26 itu terdapat pada bagian belakang ataupun pada bagian depan ka ta dasar. Pada perulangan sempurna bagian yang ulangan itu terletak di belakang, se
dangkan pada perulangan tak sempurna bagian yang diulang itu terdapat di
depan kata dasar. Pada perulangan tak sempurna bagian yang diulang itu
hanyalah konsonan awal dari kata dasar yang disertai clemen tambahan
e (sentral).
Contoh:
erah-erah ' lihat-Iihat'
erah 'lihat' jel bang-j elbang' cangk ul-cangk ul' jelbang 'cangk ul' tetulak 'tolak-tolak'; tulak 'tolak ' pepitu 'tujuh-tujuh' ; pitll 'lujuh' tir 'cepat' tetir 'cepat-cepat' ;
sara 'satu' lime 'lima'
f Kata Dasar Kata Ganti Orang kite 'kita'
..
pakea 'mereka'
leam 'kamu' ~
Dari scgi semantik ciri perulangan terlihat pada adanya makna tambah an sebagai akibat dari perulangan itu. Makna tambahan itu antara lain ada lah:
we'dia'
I . jamak, misalnya : empos 'kebun' --) empos-empos 'kebun-kebun' 2. dilakukan berulan g-ulang atau beberapa kali, misalnya :
lumpet 'loll1pat' --) lumpet-lumpet 'lompat-lompat '
3. benda yang diterangkan jamak, misalnya cacak 'cantik' ~ cacak cacak 'cantik-cantik'
4 . rnengeraskan arti, ll1isalnya : jege 'jaga ' ~ jege-jege 'jaga-jaga' 5. melemahkan arti, misalnya : nome 'tidur' --) nome-nome 'tidur-tidur' 6. rnenegaskan, ll1isalnya : kite 'kita' --) kite-kite 'kita-kita'.
g. Kata Dasar Kata Tugas arap 'di depan'
was'dalam'
atan 'atas'
C. Belltuk Perulangan Bentuk perulangan bahasa Gayo dapat dibedakan atas : (I) bentuk ds ds2 atau perulangan sempurna, dan (2) bent uk Ce-ds atau pcrulangan tak sem
purna .
Contoh bentllk ds2 :
koro 'k erbau' alas ' tikar ' k~k 'pancing' Bentuk Ce-ds.
naru 'panjang' soboh 'pagi' bel;;h 'pergi' geh 'dalang'
koro-koro 'kerball-kerbau'; alas-alas ' tikar-tikar'; kek-k ek 'pancing -pancing' ;
nenaru ' panjang-panjang' ;
sesoboh ' pagi-pagi':
bebeloh 'pergi-pergi':
gegeh 'datang-datang' ;
Sesara osahko ku we. 'Satu-satu kauberikan padanya.' Tumpuken asama lime-lime. 'Tumpuk jeruk itu lima-lima. '
Kite-kite pelen we ikinie. 'Kita-kita saja yang disuruhnya.' Pakea-pakJa sabi becerak. 'Mereka-mereka saja berbicara.' Kam-kam padehe munetahe. 'Kamu-kamu saja yang memperbaiki nya.' W;-we sabi Ie k ona. 'Dia-dia saja yang kena.'
Enti arap-arapne kase pangan. 'Jangan di depan-depannya nanti kau man.' Ikenali was-wasa. 'Dicari di dalam-dalam itu.' lkenali i wan-wan lemari. 'Dicari di dalam-dalam lemari.' .. . i atan-atan buntula. ' .. . di atas-atas bukit itu.'
2.1 Ciri-ciri Perulangan Bahasa Gayo
"
Ciri-ciri perulangan BG dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi fonologi dan segi semantik. Dari segi fonologi perulangan ditandai oleh adanya bagian ulangan atau the repeated portion (Nida, 1946: 69), yang letaknya di bela kang atau di depan kata dasar. Bagian ulangan itu terletak di belakang apabila kata itu diulang seluruhnya dan terletak di depan apabila hanya sebagian kata itu yang diulang. Contoh: a. Bagian Ulangall di Belakang
ikot 'ikat'
ikot-ikot 'ikat-ikat'
6
engon 'Iihat'
-> engoll-engon
got 'goyang'
-> got-got
geh 'datang'
-> geh-geh
c. Kata Dasar Kata Sifar carong 'pandai' -> carong-carong jeroh 'bagus'
-> jejeroh
cacak 'ca ntil<'
kol 'besar'
-> cacak-cacak
-> kol·kol
d. Kata Dasar Kata Keterangan tir 'ce pa t' - > tir- tir areh 'Iambat'
-> areh-areh
mokot'lama' lang besok' kelam'malam'
e. Kata Dasar Kata Bilangan roa'dua' tolu'tiga'
Engon-engon pe kase umahku ni.
'Tolong lihar-lihat nanti rumahku ini.'
Enti got-got batang ni asama.
'Jangan goyang-goyang batang jeruk
itu.'
Cere gegehi ine ni kengon.
Tidak datang.cJatang ibu ini saya Ii·
hat.'
Carong-carong di anake. 'Pandai-pandai sekali anaknya.' Jejeroh di ruje ni baju i kede so. 'Bagus-bagus sekali kain baju di kedai itu.' CaaJk-cacak di anak ni aman Anu SQ.
'Cantik-cantik sekali anak bapak si
Anu itu. '
Kol-kol di Ie mahko pe.
'Besar-besar sekali kaubawa.'
Sekulah ini tir-tir di tangkoh. Sekolah ini cepat-cepat sekali keluar.' Areh-areh remalan. 'Lambat-lambar berjalan.' Becerak mokot-mokot di. 'Berbicara lama-lama sekali.' Lang-Iangen mi we aku singah. 'Besok-besok saja saya singgah.' BifIsae we geh kekelam. 'Biasanya dia datang malam-malam_'
Enti reroa seger osah. . 'Jangan dua-dua sekali berikan.' BifIsae tolu-tolu pakea geh. 'Biasanya tiga-tiga mereka datang.'
27
Ada dua faktor yang menentukan pilihan antara bent.uk ds2 dan bentuk Ce-ds, yaitu faktor fonologi dan faktor semantik . Secara fonologis dapat di bedakan tiga macam kata. yakni yang dapat disimbolkan dengan VD, KDI, dan KD2 . Bentuk perulangan VD adalah ds2, sedangkan bentuk perulangan KDI dan KD2 pada umul11nya dapat ds2 dan Ce-ds. Contoh : opoh-opoh 'ka in-kain'; opoh bin' ume-ume 'sawah-sawah'; ume 'sawa h' iko r-iko r 'ikat-ik at'; ikor 'ikat" tos 'buat ' tos-ros ' buat-buat' atau: retos 'bu at-b uat' ; fir 'cepat' tir-fir 'cepat-cepat' atau: tetiren ' berlomba siaran lebih cepat'; suen ' tanam ' suen -suen 'ta nam-tanam' atau: sesuen'tanam-tanam'; seder 'bilang' seder-sederr 'bilang-b iJang' atau: seseder 'bilang-bilang'; Peranan faktor semantik terlihat pada kata benda, kata kerja, dan kata sifat dalam bentuk KDI dan KD2 . Sebagian kata benda KD2 dapat diulang dalam bentuk ds2 dan juga Ce-ds. Bentuk ds2 dipergunakan apabila benda yang dimaksud itu adalah benda sebenarnya seperti yang disebut pada kata dasar. Bentuk Ce-ds dipergunakan apabila yang dimaksudkan itu bukan benda sesungguhnya seperti yang disebut pada kata dasar. Contoh : kude 'kuda' kude-kude 'k uda-k uda '; kekuden 'k uda-kuda (bangku kecil)'; manuk 'burung' malluk-manuk 'burung-burung' ; memalluken 'b urung main an' . Dalam perulangan kata benda terdapat dua bentuk lain lagi. yaitu be-ds-en dan be-Ce-ds-en. Yang pertama bermakna bermain dengan memper gunakan benda yang tersebut pada ka ta dasar, sedangkan yang kedua ber makna bermain dengan mempergunakan benda tiruan atau meniru benda yang sesungguhnya. Contoh: perau 'perahu' berperau-peraunen 'bermain naik-naik perahu' ;
28
geritan 'sepeda'
berpeperahunen 'bennain perahu-pe rahuan'; bergeritan-geritanen ' 'bermain naik llaik sepeda ' ; berger(tanen ' bermain sepeda-sepeda an '.
Bentuk be-Ce-ds-en dan be-ds-en juga terdapat pada kata kerja KD2 dan kata sifat KD2. Pada kata kerja bentuk itu bermakna melakukan dengan maksud bermain-main. sedangkan pada kata sifat bermakna berlomba saJlng melebihi lawan . Cont oh: bergurilen ' main berguling-gulingan'; guril 'guling' bersesangkanen 'main lari-lari '; sangka 'lari' berkekerasen 'berlomba siapa lebih ke keras ' keras' ras '; berlelisiken 'berlomba siapa lebih ra lisik ' rajin ' jin' ;
o
... BAB
Contoh:
a. Kata Dasar Kata Benda gerbak 'gerobak' -> gerbak-gerbak
Bentuk perulangan pada fras e ada dua yaitu: (I) seluruh frase diulang ; (2) ka ta pertama saja yang diulan g dengan bentuk ds 2 . Contoh : alaskertan-alaskertan alas kertan 'tikar kertan ' tikarkertan-tikarkertan' ; (sejenis rumput)' atau :
item manis 'hitam manis'
D. Fungsi Perulangan Perulangan daJam bahasa Gayo tidak mempunyai fungsi mengubah jenis kata dari kata dasar atau frase dasarnya .
PERU LANGAN
Perulangan adalah suatu proses morfologi yaitu suatu kata yang diulang seluruhnya atau sebagian. Di dalam bahasa Gayo (selanjutnya disingkat men jadi BG) terdapat perulangan kata dasar berbagai jenis kata, seperti kata ben da (ktbd), kata kerja (ktkj) , kata sifat (ktst), kata keterangan (ktket), kata bilangan (ktbil), kata ganti orang (ktgt), dan kata tugas (kttg) atau function words (Fries, 1952).
Jenis perulangan lain dalam bahasa Gayo adalah perulangan beIVariasi. Contoh : cer~-bere 'erai-berai' ; cere 'cerai' surang-sar;mg 'bercampur-campur surang ' bercampur ujung pangkaJ' ujung pangkal'.
alas-alas kertan 'Iikar-tikar kertan'; itemmanis-itemmanis 'hit ammanis-hitammanis. '
n
alos 'tikar'
.,
-> alas-a/as
tllpe 'sumpit (tas anyaman bertali untuk helanja)' -> tape-tape Iuzrong 'karung' -> karong·karong
Gerbak-gerbak oya sahan empue? 'Gerobak-gero bak itu siapa punya?' Alas-a/as meh basah. 'Tikar-tikar habis basah .' Tape-tapea ig%ngko pe. 'To long gulung sumpit-sumpif itu.' loromoko pe karong-karonga. 'Tolong kumpulkan karung-karung itu:
b. Kata Dasar Kata Kerja
uke 'buka' -> uke-uke
Enti uke-uke pintu ni kase. ']angan buka-buka pintu ini nanti.'
5
4
29
1.6 Ejaan
Contoh :
Pe'nulisan bahasa Gayo dalam laporan ini digunakan lambang-/ambang seperti tercantum pada daftar di bawah ini.
Katu Benda
k~k 'pancing'
kek-kh 'pancing-pancing' .
TABEL 1 EJAAN BAHASA GAYO
Kata Kerja tipak 'sepak'
tetipak 'sepak-sepak' .
Kata Sitat gotol 'gemuk'
gegotoi 'gemuk-gemuk'.
Kata Keterangan baear 'cepat'
bebacar 'cepat-cepat'.
Kata Bi/angan lime 'lima'
lime-lime 'lima-lima' .
Kata Canti Orang kite 'kita'
kite-kite 'kita-kita'.
Kata Tugas atan 'atas'
atan-alan 'atas-atas'.
Frase Benda
alas bengkuang 'tikar pandan'
aiasbengkuang-alasbengkuang
Lambang
Ortografis
a b c d t e e e g h i j k I m n ny ng
-
0
-0
p r s t u w
y
Lambang Fonemis
lal Ibl Icl Idl leI
/3/ lEI Igl Ihl IiI Ijl Ikl III Iml Inl Inl Iql I'JI 101 Ipl Irl lsI It I luI Iwl Iyl
Tulisan Ortografis
I
alas 'tikar' beli 'beli' caeak 'cantik' don'daun' padeh 'saja' ine'ibu' male'mau' ieh 'datang' sahan 'siapa' ilet 'curang' jema 'orang' kam 'kamu' lapik 'alas' mate'mati' niri'mandi'
nyanya'sukar' ngok 'boleh' eogah 'tipu' opoh 'kain' pari 'Ietakkan' koro 'kerbau' sara'satu' talu 'panggil' umah 'rumah' we'dia' oya 'itu'
Tulisan Fonemis
lalasl 'tikar' Ib3Jil 'bell' Icacakl 'cantik' Idonl 'daun' Ipadeh/'saja' lin31 'ibu' ImalEI 'mau' IgEhl 'datang' Isahanl 'siapa' lil3tl 'curang' Ij3mal 'orang' /kaml 'kamu' Ilapikl 'alas' Imatel 'mati' Iniril 'mandi' /nanal 'sukar' Iqokl 'boleh' IC'Jgahl 'tipu' lopohl 'kain' Iparil 1etakkan' Ikoro I 'kerbau' Isaral 'satu' Italul 'panggil' lumahl 'rumah' lweI 'dia' l'Jyal 'itu'
I
II
' tikarpandan- tikarpandan .'
Frase Sitat
item manis 'hitam manis'
itemmanis-itemmanis 'hi tammanis hitammanis' .
E. Makna Perulangall
Perulangan bahasa Gayo mempunyai makna seperti terse but di bawah ini. ). Jarnak, misalnya: ari 'tikar alas (tua)' ~ ari-ari 'tikar-tikar alas'. 2. Melakukan pekerjaan berulang-ulang, misalnya: uke 'buka' --t uke-uke 'buka·buka'. 3. Mengeraskan arti, misalnya: osah 'berikan' 4 osah-osah 'beri-berikan'.
3
30
4. Melemahkan arti, misalnya: jamah 'berjalan (tanpa tUjuan)' -4 jamah jamah 'berjalan-jalan (tanpa tujuan), . 5. Benda yang diterangkan jarnak, misalnya: kucak 'ked!' -4 kucak-kucak 'kecil-ked!'. 6. Bukan benda sungguh-sungguh, misalnya : manuk 'burung' -4 mema nuken 'burung mainan'. 7. Bermain dengan mempergunakan benda tiruan, misalnya : bergegeri tanen 'bermain sepeda-sepedaan' . 8. Melakukan pekerjaan dengan maksud bermain , misalnya : jerang ' mema sak' ~ berjejerangan 'bermain masak-masakan' . 9. Berlomba melebihi yang lain, misalnya : atas 'atas (tinggi)' --l beratas atasan 'berlomba siapa lebill tinggi (main layang-layang)'. 10. Menegaskan, misalnya : kam 'kamu' -} kam-kam 'kamu-kamu' . II. Tiap kelompok (unit) jumlahnya .. . . , misalnya : onom 'enam' 4 onom-on om 'enam-enam '. 12 . Semua , misalnya: roa 'dua' ~ reraane 'keduanya'. 13. Menjadi, misalnya : raa 'dua' --l pereroa 'mendua' .
Makna perulangan frase adalah :
1. Jarnak , misalnya : umah atu 'rumah batu' -"I umahatu-umahatu 'rumah ba tu-rumahbatu' . 2. Benda yang diterangkan jarnak, misalnya : item manis 'hitam manis' -i) itemmanis-itemmanis·'hi tammanis-hitammanis'. Hambatan dan Saran Dalam mcIaksanakan penelitian ini, terutama yang berhubungan de ngan data ada beberapa hal yang merupakan hambatan. Diantaranya adalah perbedaan antara dialek, adanya bentuk-bentuk yang menyimpang dari ke tentuan umuJ1l , kaburnya perbedaan ant.ara kata sifat dan kata keterangan, dan adanya pengaruh bahasa Indonesia dan bahasa di sekitarnya terhadap bahasa Gayo . Berkenaan dengan perbedaan antardialek, dapat menyulitkan dalam menetapkan sesuatu generalisasi yang berlaku untuk semua dialek. Sebagai contoh, bentuk be-Ce-ds-en kata benda bermakna bermain dengan memper gunakan benda tiruan , tetapi kata berlelLlyangan 'bermain layang-layang', misalnya , terdapat perbedaan antara dialek Bukit dengan dialek Bebesen. Dalam dialek Bukit bentuk. itu bermakna bahwa benda yang dipakai bukan layang-Iayang sesungguhnya, melainkan benda tiruannya, sedangkan dalam .
dan terperinci tentang sistem perulangan bahasa Gayo khusus dan bahasa Indonesia pada umumnya. Hasil yang diharapkan adalah naskah (15 rangkap) yang mencakup dan menguraikan : I . bentuk dan jenis perulangan, 2. segi-segi gramatika perulangan, 3. segi-segi semantis perulangan , dan 4. segi-segi fonologis perulangan. 1.3 Kerangka Teori
•
Penelitian ini akan berpedoman pad a teori yang menyangkut sistem morfem dan sistem perulangan berdasarkan pandangan struktural seperti yang dikemukakan oleh Nida (1963), Samsuri (1978), dan Ramlan (1978). Pemilihan teori daTi buku-buku itu didasarkan pada pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah deskreptif yang berlandaskan teori struktural, yang ternyata dikemukakan oleh buku-buku itu . Dalam buku itu terdapat bagian bagian yang sangat relevan dengan penelitian ini , yakni bagaimana menentu kan morfem, bagian tentang perulangan, serta yang lain-lain lagi. 1.4 Metode dan Teknik Dalam melaksanakan penelitian ini metode yang dipakai adalah metode deskrepsi, wawancara , perekaman, dan studi pustaka. Teknik yang dipakai adalah analisis data sampai terdapat gambaran yang jelas tentang sistem perulangan bahasa Gayo. J.5 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah penutur ba hasa Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Lukub SerbajadL Sam pel diambil dari kota Takengon dan sekitarnya_ Pemilihan sampel ini didasarkan pada kenyataan bahwa Takengon ad1!lah ibu kota Kabupaten Aceh Tengah , pusat perdagangan, pusat berbagai Jembaga pendidikan dasar dan menengah, pusat berbagai kegiatan masyarakat Gayo, dan merupakan tempat berhimpun, orang<>rang dari berbagai daerah tertera di atas_ Atas dasar alasan ini peneliti berasumsi bahwa bahasa Gayo yang dipergunakan di Takengon lebih representatif daripada bahasa yang dipergunakan di daerah daerah lain. Selain itu, sampel diambil juga dari buku Sastra Lisan Gayo (Hanafiah, 1979), dan Kamus Bahasa Gayo (Hazeu, 1907).
2
31
Hurgronje yang menulis De Blauwe in het Gayo-meer yang diterbitkan pada tahun 1903. Dalam buku itu terdapat beberapa eatatan ten tang tata bahasa dan kata-kata Gayo. Penulis kedua adalah G.AJ. Hazeu yang menyusun kamus
Gajosch - Nederumdsch Woordenboek met Nederlandsch - Gajosch Register yang diterbitkan pada tahun 1907. Penulis ketiga adalah W Y. de Haas yang menulis The Semantic Spectrum of Moisture in Arabic with some Indollesian Analogies yang diterbitkan pada tahun 1954. Buku itu ditulis berdasarkan suatu studi semantik terhadap sejumlah kata-kata. Selain penelitian-penelitian seperti yang telah dikemukakan di atas, menurut keterangan orang di Takengon, beberapa penelitian pernah diadakan oleh beberapa mahasiswa, baik secara berkelompok maupun seeara perorang an, tetapi hasil penelitian itu tidak dikirimkan ke Takengon dan belum ber hasil diperoleh di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Banda Aceh . Dari data yang dapat kanli kumpuikan dalam penelitian -penelitian ter dahulu, ternyata penelitian ten tang sistem perulangan bahasa Gayo belum pemah dilakukan. Dalam laporan ketiga dari penelitian terdahulu, yaitu "Struktur Bahasa Gayo", "Morfologi dan Sintaksis Bahasa Gayo", dan ''Morfologi Kata Kerja Bahasa Gayo" memang terdapat beberapa paragraf tentang kata ulang, tetap! uraian-uraian yang mendalam tentang pemben tukan kata ulang itu tidak mendapat perlakuan sebagaimana mestinya se hingga sukar diambil kesimpulan seeara tepat tentarig proses pembentukan kata berulang bahasa Gayo itu. Oleh karena itu, penelitian khusus tentang sistem perulangan bahasa Gayo perlu dilakukan. HasH penelitian itu sangat erat kaitannya dengan (1) usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Gayo itu sendiri, (2) pembinaan dan pengajaran bahasa Indonesia untuk masyarakat Gayo, (3) usaha memperkaya kosa kata bahasa Indonesia, dan (4) f'engembangan teori linguistik Nusantara.
1J 2 Masalah PeneIitian sistem perulangan bahasa Gayo ini berusaha memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang menyangkut perulangan kata, yaitu ada berapa jenis dan bagaimana bent uk perulangan bahasa Gayo, bagaimana struktur gramatika perulangan, apa makna yang ditimbulkan oleh perulangan, dan bagaimana segi-segi fonologis perulangan.
12 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang lengkap, jelas ,
•
$.
dialek Sebesen dimengerti bahwa benda yang dipakai adalah layang-layang sesungguhnya. Ada juga bentuk-bentuk yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan seeara umum . Sentuk be-Ce-ds-en kata kerja bermakna melakukan dengan maksud bermain-main. Akan tetapi, kata bertetipakan 'bersepak sepakan' seperti dalam kalimat Nge bertetipakan sabi diriJ. ' Sudah bersepak sepakan sesama mereka sendiri.' ternyata bermakna dilakukan dengan sung guh-sungguh . Perbedaan antara kata sifa t dan ka ta keterangan ini menimbulkan ke sulitan dalam menetapkan bahwa perulangan tidak mempunyai fungsi ad verbial pada kata sifat. Soainya tidak jelas bahwa mokot-mokot 'lama-lama', misalnya, berasal dari kata sifat mokot 'lama' ataukah dari kata keterangan mokot 'lama.' Kemudian, ada juga kata yang unik, misalnya kekanak 'anak anak'. Uniknya kata itu karena kata dasar yang diduga *kanak (*= simbol dipakai pada suatu bentuk yang tak gramatikal atau tak terdapat dalam ba hasa itu) ternyata tidak terdapat dalam bahasa Gayo. Selain itu, kata itu tidak pernah dalam bentuk *kanak-kanak. Akhirnya, hal yang juga menyebabkan kesulitan adalah banyaknya pengaruh 'dari bahasa Indonesia dan dari bahasa-bahasa di sekitarnya. Sukar dipastikan bahwa kedudukan kata cerJ-bere 'eerai-berai' dan item manis 'hltam manis' itu adalah kata-kata Gayo asli ataukah kata pinjaman dari ba hasa Indonesia. Kedua kat a ini telah dianalisis sebagai kata-kata bahasa Gayo daIam la poran ini. Berdasarkan pengalaman tim peneliti, terutama hambatan yang ditemui daIam penelitian itu, disarankan agar pcnelitian selanjutnya diadakan lagi untuk memperoleh gambaran yang betul-betullengkap dan akura t khususnya ten tang sistem perulangan bahasa Gayo. Hal-hal yang masih belum memuas· kan adalah perbedaan makna perulangan yang terdapat antara perulangan sempurna dan perulangan tak sempurna . Selain itu, perbedaan antara dialek yang satu dengan yang lainnya masih perIu diteliti agar diperoleh jawaban terhadap masalah-masalah yang timbul karena perbcdaan dialek itu.
I DAFTAR PUSTAKA BAB I Fries, Charles Carpenter. 1952. The Structure of English: An Introduction to the Construction of English Sentences. New York : Harcourt , Brace & World, Inc. Hanafiah, Sulaiman, M. Dahlan, Jauhari Ishak, dan Amir Daud. 1979. "Sastra Lisan Gayo " . Laporan Penelitian Banda Aceh: Fakultas I1mu Pendidik an Universitas Syiah Kuala . Hazeu , G.AJ . 1907. Gajosch-Nederlandsch Woordenboek Met NederlandICh Gajosch Register. Batavia : Landsdrukrij . Nida , Eugene A. 1963 . Morphology: The Descriptive Analysis of Words. Ann Arbor: The University of Michigan Press. Ramlan , M. 1978 . Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif Yogyakarta: U.B. Karyono . Samsuri. 1978 . Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga . Voorhoeve , P. 1955. Critical Survey of Studies on the Languages of Sumatra. 's-Gravenhage: Martinus Nijhoff.
32
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.LLatar Belakang Bahasa Gayo adalah salah satu bahasa daerah yang hidup dan dipakai oleh masyarakat Gayo yang mendiami daerah Kabupaten Aceh Tengah, se bagian Aceh Tenggara, dan Lukup Serbajadi (Aceh Tirnur). Sejalan dengan maksud Pemerintah untuk tetap memelihara bahasa-bahasa daerah yang ter dapat di seluruh Kepulauan Indonesia, sejak tahun 1976 para peneliti bahasa di bawah Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah , Daerah Istirnewa Aceh, telah mulai melaksanakan penelitian secara sistematis menge nai bahasa Gayo. Pada tahun anggaran 1976/1977 telah diadakan penelitian tentang struktur umum bahasa Gayo; tahun 1978/1979 diadakan penelitian di bidang morfologi dan sintaksis bahasa Gayo ; dan tahun 1979/1980 diada kan penelitian tentang morfologi kata kerja bahasa Gayo. Jauh sebelum penelitian-penelitian seperti yang telah dikemukakan di atas, pada zaman penjajahan Belanda pernah juga diadakan penelitian terha dap bahasa Gayo, tetapijumlahnya tidak banyak dan ·tidak mencakup seluruh aspek bahasa. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum berkembangnya i1mu bahasa pada saat itu at au aspek penelitian disesuaikan dengan kepentingan penjajahan . Menurut Voorhoeve (1955:8) ada tiga nama penulis Belanda yang pemah menulis ten tang bahasa Bayo. Nama-nama penulis itu adalah Snouck
1
2.4
Makna Perulangan ...... . .-.. .. . .•- . . -.. -. ........ . .... . 19
LAMPJRAN 1
2.4.1 Makna Perulangan Kata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 19 2.4.2 Makna Perulangan Frase . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
Bab III Kesimpulan .. .. .. .. . . . .~~. :c . .- . -: . ."- ..-:--:- .-"7""'.- . .. : . 25 DAFTAR PUSTAKA .. .. .. .. . . . ... ...... . . ... . . .... . .. 32
LAMPI RAN ...... . . . .. . ... . ... . . . ... ... ....... .. ... 33
REKAMAN DATA
A Alas-alas Illeh basah. gelah alus-alus. Enti amat-amat. Nge kuangan-allgan. Apak-apak d i rUSile. Ara-ara sabi. Arang·arange pe meh . Enti arap-arapne. Areh-areh remalan. Iboboh ari-arie. Asam-asam padeh. Entah beralas-atasen.
Tikar-tikar habis basah. ' 'yang halus-halus' 'J angan pegang-pegang.' 'Suda;l k uangan-angan.' 'Apak-apak sekali rasanya (rasa kapur) . 'Ada-ada saja.' 'Arang~arangnya pun habis . 'J angan di depan-depannya.' ' Lambat-Iambat be~alan.' 'Taruhlah alas-alasnya (tikar tua).' 'Jeruk-jeruk saj a.' 'Mari berlomba siapa lebih tinggi (Ia yangan). ' ' Batu-batunya pun sudah ada .' ' Kedu anya saling tarik menarik.'
A tu-atue pe nge ara. Bersiawen-awellen re ro ane. B
Bacar-bacar di becerak we. Pakea tengilh berbal-balel1. Beloll-beloh (bebeloh) dor. Pben gis-bengis we betehe. Pebening-bening we we. Pebeb erat we atew e. Mubullllll-bunllll tano he .
'Cepat-cepat sekali dia berbicara.'
'Orang itu sed ang bermain bola.'
'Pergi-pergi terus. '
'Marah-marah saja tahunya.'
'Diam-d iam saja dia .'
'Kebera tan hatinya.'
'Berbukit-bukit tanahnya.
C
Cabang-cabcnge nge ko!. Cacak-cacak d i anake. Carong-carong (cecarong) d i ngie. Enti icecah-cecah (icececah). Ceding-cedinge nge Illudon. Ak u bececerminen mulo. Icecogah. Icecugemi.
viii
'Cabang-cabangnya sudah besar. '
'Cantik-cantik sekali anaknya.'
'Pandai-pandai sekali adiknya.'
'Jangan dicecah-cecah.'
'Ranting-ranlingnya sudah berdaun.'
'Saya bercermin ke air dulu.'
'Ditipu-lipu. '
'Dicoba-cobalah.'
33
34
D Kekanak berdedeken.
Berdedele kite beloh.
Gere demu-demu.
Sa mudedere (mudere-dere) tema ?
Iperahi i deret-deret.
Enti berdedewe.
Idereie diri-din·e.
DOIl-don pe nge mutoh .
Ibubuli doran-dorana.
E Empos-empos pe nge ijuele . Empue-empue pe gere mera geh .
Encu -encue geh bewene. E Engoll-engon pe kase umahku ni.
Nge bersierah-erahen. E Enti eleh-eleh isone. Eo ng-eong pe meh item.
Eop-eop kase rara ni .
I eweh -eweh pelen.
Roane berewet-eweten.
G Mugeganti dor ponge . Mudemu mata bergegedepen.
Gerbak-gerbak oya sahan empue? Sana si gegerdak oya?
Enti bergegeritanen sabi.
'Anak-anak berkejar-kejaran .'
'Beramai-ramai kita pergi .'
'Tidak bertemu-lemu.'
'Siapa memukul-mukul kaJeng itu?
'Coba cari di luar-Juar.'
'hngan bertengkar-tengkar.'
' Dipuk ulinya diri-d irinya.'
' Daun -daun pun sudah jatuh.'
'Tamballah jaring·jaringnya .'
\
• 'Kebun·kebun pun sudah dijuaJnya.'
' Empunya·empunya pun tidak mau da·
tang .'
' Encu·encunya datang semua .'
'Berganti-ganti terus kawannya .'
'Bertemu mata terus saling berkedip
kedipan.'
'Gerobak.gerobak itu siapa punya'?'
'Mengapa menghentak-hentakkan kaki
itu?'
'Jangan main sepeda-sepedaan saja .'
PRAKATA . . . . ... . .. .. .. .. .. UCAPAN TERIMA KASIH .. .. . .. DAFTAR lSI. . . . . . . . . . . . . . . . . DAFTAR SlNGKATAN . ... . ... .
. ... . ... .. . .. ... ... ... .. ...... . .
.. . .. . .... ..... .. . ..
. . . .
Halaman . . " ..... .
. ........ v
. . . . . . . . . vii ... .. ..... ; .
Bab I Pendahuluan ......... .. ......... . .......... . ... .
I.I Latar Belakang dan Masalah . .. . . . ....... . . .... .. . ... .
I. I.I Latar Belakang .. ... ... .. . .. . ... ... .. . . .. .. . .... . .
1.1.2 Masalah .. . ... .. .. .. .. ... . . . .. .. ... .. .. . ... .. .. . 1.2 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.3 Kerangka Teori . .. ...... . ... . . .. . . .. . . . . . . .. .. .. . 1.4 Metode dan Teknik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.5 Populasi dan Sam pel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.6 Ejaan.. ... . .. .. . . .. . . . .... . .. . . ... . .. . .... . ...
'ToJong Jihat·lihat nanti rumah saya
ini.'
'Sudah saling melihat.'
'J angan meludah·ludah di situ .'
'Hidung-hidung pun sud ah habis hi
tam.'
'Tolong tiup·tiup nanti api ini.'
' Di pinggir·pinggir saja.'
'Keduanya bercibir·cibiran.'
L
DAFTAR lSI
· •
Bab II Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1 Ciri·ciri Perulangan Bahasa Gayo . . . . . . . . . . . . . 2.2 Ben tuk Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.1 Bentuk Perulangan Kata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2.1.1 Kata Dasar BerpangkaJ Vokal .. . . ... . . . . .. 2.2.'l .2 Kata Dasar Berpangkal Konsonan . ... ... ... 2.2 .2 Bentuk Perulangan Frase . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 Fungsi Perulangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 .1 Fungsi Perulangan Kata . ..... . .. .. . . . .. . .. 2.3.2 Fungsi Per'ulangan Frase ..... . . . ... ... .....
vii
... ..... .. . . . . . . . . .. ....... . .. ... .... . .. . ... ..... . .. .. . .. ... ... ..... .. . . . . . . . . .. .. ....... , . . . .. ... ..
2
2 3
3 3 4
5 7 10 10 II 12 16 J6 16
18
35
Pakea tengah bergeritan-geritanell. Entile bergegetoken.
Geh-geh ku umahku .
Buete bergegecepell.
Enti got-got batang ni
Gotol-gotol (gegotol) di pakea.
We tCllgah bergegulangan.
Kekanaka tengah begegulen.
19uril-gurile dirie.
Ibi-ibie pe beloh.
Wahe ijo-ijo.
Enti ikot-iko t utem Ili .
llang-ilang bewene.
/let-ilet di mubagi.
Impit-impit.
Ine-inee pe bengis.
Inget-inget kasc ngima.
Buete ingo-ingo pelen.
Ipak-ipak so nge kekemelen.
Ipon-ipon pe Ilge meh muet. Isi-isi ken scba. Item-item jemae .
J Aku male bejejamah. lege-jege enti kase lewat. legel-jegel kami bewene. Mai ulak jelbang-jelballga. Mujejeneng wan ni berawang.
Buete berjejerangen. lejeroh di ruje ni .
'Mereka itu sedang main naik-naik se
peda.'
'Janganlah main cubit-cubitan.'
'Datang-datanglah ke rumahku.'
'Keljanya main cubit-cubit.'
'Jangan goyang-goyang balang ini.'
'Gemuk-gemuk sekali mereka itu.'
'Dia sedang golek-golek.'
'Anak-anak itu sedang main tangkap
tangkap ikan.'
' Diguling-gulingnya dirinya.'
'Bibik-bibiknya pun pergi.'
'Buahnya hijau-hijau.'
'Jangan ikat-ikat kayu ini.'
'Merah-merah semuanya.'
'C urang sekali membaginya.'
'Sempit-sempitkan.'
'Ibu-ibunya pun marah .'
' Ingat-ingat nanti adikmu.'
'Keljanya cuci-cuci pi ring saja.'
'Anak-anak perempuan itu malu se
kali .'
'Gigi-giginya pun sudah habis terca
but.'
'Di mana-mana saja tempatnya .'
'Hitam-hitam orangnya.'
'Saya mau berjalan·jalan .'
'Jaga -jagajangan lewat nanti.'
'Sehat-sehat kami semua.'
'Bawa pulang cangkul-cangkul itu.'
'Berpusing-pusing di dalam berawang
(air terjun).'
'Keljanya main masak-masak .'
' Baik-baik sekali kain ini.'
36
Buete fl1uj ejet baju. Enti juah-juah.
'Ketjanya menjahit-jahit baju.'
'Jangan liar-liar (bcrjalan ke sana-sini).'
K Kekabur kase kite nge tenes kone. Kam-kam padeh beloh. Kami-kami sabi . Karong-karonga bewene . Pekekaru pelen we. Kede-kede nge meh itutup . Bekekeden pelen. Biasae we geh kekelam. Boh kite bekekelen. Pak ea berkekerasan.
Enti berkekedeken.
Kek-k ek ni nume aku empue.
Sana kati as u so pekes-kes? Kin-kin sabi.
Kinin-kinin renye gehe.
Kite-kite pelen we ikinie .
Sa ko l-ko len ?
Kol-kol di .
KOllol-kono l pelen .
Koro-koroe nge mate.
Kekoros di anake .
Kucak-kucak nge merokok.
Kude-kudee pe nge meh .
Konol atan kekudena.
Kekuer di kekanak so. Kule-kule pe nge meh mate. Kurek-kureke pe gere taring . Kuson-kuson belohe.
'Remang-remang nanti kita sudah sam pai ke sana.' 'Kalian-kalian saja yang pergi' 'Kami-kami saj a.' 'Karung-karung itu semua.' 'Bikin rusuh saja dia .' 'Kedai-kedai sud ah habis ditutup.' 'Main kedai -kedai saja.' 'Biasanya dia c1atang malam-malam.' 'Mari kita main cari -carian .' 'Mereka berJomba siapa lebih keras (bertepuk).' ']angan main saling menggelitik .' 'Pancing-pancin g ini bukan saya pu nya . 'Mengapa anjin g itu men caka r-c akar ta nah?, 'Perintah-perintah teru s.' 'Ke sini-sini terus datangnya .' 'Kita-kita saja yang disuruhn ya.' 'Siapa yang lebih besar'J ' -Besar-besar sekali .' ' Dud uk-d ud uk saja.' 'Kcrbau-k erbaun ya sudah mati .' 'Kurus-kurus sekali an akn ya.' 'KeciJ-kecil sud ah merokok.' 'Kuda-kudanya pun sudah habis .' 'Duduklah atas kuda-kuda (bangku) itu.' 'Kuat-kuat sekali anak-anak ilu.' 'Harim au-harimau pun sudah habis ma ti .' 'Ayam-ayamnya pun tidak tinggal.' 'Ke sana-sana terus perginya.'
• ueAPAN TERIMA KASIH
Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak , laporan penelitian ini da pal diselesaikan . Namun kekurangan-kekurangan masih terdapat di dalamnya _ Kekurangan-kekurangan ini disebabkan terutama oleh waktu yang terbatas dan beberapa hambatan lain . \ Selanjutnya , pad a kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemimpin Proyek' Penelitian Bahasa dan Sastra Indone sia dan Daerah, Daerah Istimewa Aceh yang telah mempercayai kami untuk mclaksanakan penelitian ini . Ucapan teriIna kasih juga kami sampaikan ke pada pcjabat pemerintah daerah yang telah membantu, terutama para peja bat di Kabupaten Aceh Tengah, serla para informan yang telah memberi kami data
..
Tim Pelaksana
Banda Aceh, 31 Maret 1981
v
•
37
L Lallg-langenmi aku singah.
Ngiku tengah berlelayangan.
Lemem-lemem di geh ni pakea.
Sa empue lemu-lemu so .
Enti ilengkah-lengkahi peger ni.
Lime-lime seger oboh.
Sana gunee berlelisiken?
Pien ara betehko lot-lot? Enti lumpet-lumpet peger ni. M
Gere imah-mahe bukungku.
Mampat-mampat di anak ni pakea.
Entah kite beloh mangan-mangan ku
lot.
Manuk-manukku nge mate.
lsi memanukenku?
Merke-merke di ngie.
Mokot-mokot di beloh.
Enti mongot-mongot boh?
N Naru-naru di rnahko belide ni .
We tengah niri-niri.
Pak ea tengah bemenirin.
Buete nome-nome pelen .
'Besok-besok saja saya singgah.
,Ad ik saya sedang main layang-layang.'
'Lambat-lambat sekali datang mereka.'
'Siapa punya lembu-lembu itu?'
')angan dilangkah-langkahi pagar ini.
'Lima-lima sekali berikan .'
'Apa gunanya berlomba siapa lebih ra . . ?'
Jill. , Ada berapa laut-laut kamu ketahui?'
')angan lompat-lomat pagar ini.'
'Tidak dibawa-bawanya bukuku.'
'Cantik-cantik sekali anak mereka.'
'Mari kita pergi makan-makan ke laut.'
'Ayam-ayamku sudah mati.'
'Oi mana burung mainanku?'
'Malas-malas sekali adiknya.'
'Lama-lama sekali pergi.'
')angan nangis-nangis ya?'
'Panjang-panjang sekali kaubawa bilah
bambu ini.'
'Oia sedang mandi-mandi.'
'Mereka sedang main mandi-mandi.'
'Kerjanya tidur-tidur saja.'
o Kenali one-one kase.
O/1om-ol1om boboh isie .
Bagi opa-opat.
Becerak moros-orosen.
En ti osah-osah ku jema.
I
'Cari saja di situ-situ.'
'Enam-enam di taruh satu tempat.'
' Bagi empat-empat' .
'Berbicara marah-marah.'
')angan beri-berikan kepada orang.'
38
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi ma hasiswa , dosen, guru, tenaga peneliti, serta masyarakat umum , naska h-naskah laporan hasil penelitian itu diterbitk ~ Tl setelah dinilai dan c1isunting.
o Enti kase kojong-ojongen. Opoh-opohe pe meh rnaie. Pe rahi oram-orom.
'J anga n sampai ke ujun g- ujun g.'
'Kain-kail1ll ya pUll ha bis dibawa nya. ·
'Caril a h bersam a-sa ma.'
p Pakea-pakea palen .
Iuetimi pancang-pancang ni.
Boh bepepanen.
Enti pangan-pangmz oya bo h .
Parang-paranga nume kite empue. ·
Enti pari-pari isi kenak .
Penge-penge pe kase.
Perau-perau so sahan empue?
Entah kite bepeperaunen.
Enti ipeperi.
ll-tupepinah mutempate . .
l'upepongot dor anake.
Sana kati belpepanyeren ?
Kuputer-puter kase.
'Mereb -mereka saj u.'
'Am bil saja pancang- pancullg in i.'
'Ma ri kil a be rlomba siapa lebih palldai.
'J angan makan-makan ilu ya.·
'Parallg-paran g itu bukan kila pu nya.'
'Jangan letak-Ie ta kk an di mana suka .'
'To long dengar·dengar n anli.'
'Perahu-perahu ilu siapa pun ya'l'
'Mari kita bermain perahu-perahuan .'
'Jangan bilang-bilang .'
' Berpindah-pindah tempatnya.'
'Nangis·nangis saja anakllya .'
'Mengapa berjewer-jeweran'l'
'Saya putar-putar nanti .'
Buku Sistem Perulangan Bahasa Gaya ini semula merupaKan nas kah laporan penelitian yang berjudul "Struktur Bahasa Gayo", yang di susun tim peneliti FakuItas Keguruan Universitas Syiah Kuala, dalam rangka kerja sarna dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastfa Indone sia dan Daefah Istimewa Aceh tahun 198111982. Setelah melalui proses penilaian dan disuntmg oleh Drs. S.R.H. Sitanggallg dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , naskah ini diterbitkan dc nga n c1a na yang disediakan oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indone sia dan Daerah-Jakarta. Akhirnya , kepada Dra . Sri Sukesi Adiwimarta , Pemim~in Proye k Pene litian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan ter bitnya buku ini , kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan clan pengem banga n bahasa dan sastra di Indonesia.
..
Jakarta , J anuari 1984
Amran Hallin Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
R Pakea bereranzahan.
Opoha nge murerebek.
Rerecakko pe tu ni.
Reje-reje pe kedek.
Bewene bererie.
Pereringen nge perasaan we.
Tumpuken asama roa-roa.
Peroroa atente .
Kude oi rok-rok kule kelamne.
S Sa-sa seba beloh? Sahan-salum tamunte? Pesesaket Pelen . Entah sesanah iperene.
' Mereka salaing beramah-ramahan.'
'Kain itu sudah robek-robek.'
Tolong belah-belah tebu ini. '
'Raja-raja pun tertawa.'
'Semuanya bersuka ri a.'
'Ringan perasaannya .'
'Tumpukkan jeruk itu dua-dua .'
'Mendua hati kita.'
'Kuda ini ke mana-mana jumpa hari
mau tadi malam.'
'Siapa-siapa saja pergiT
'Siapa-siapa tamu kitaT
'Sakit-sakit saja.'
'Entah apa-apa dibilangnya .'
.,
..
iii
39
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan itu , dibentuklah oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974. Proyek itu bertugas mengadakan penelit ian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dalam aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena luasnya masalah kebahasaan dan kesastraan yang perJu dijang kau, sejak tahun 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10 proyek pe· nelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu: (I) Daerah Istimewa Aceh , (2) Sumatra Barat , (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Bara!, (5) Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur , (7) Kalimantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan , (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Selanjutnya , sejak tahun 1981 telah diadakan pula proyek penelitian bahasa di 5 propinsi lain , yaitu : (I) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau , (4) Sulawesi Te ngah , dan (5) Maluku. Pada tahun 1983 ini telah diadakan pula proyek pe nelitiall bahasa di 5 propinsi lain, yaitu : (I) Jawa Tengah , (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya , dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian , pada saat ini terdapat 20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek Penelitian Pusat, yang berkedudukan di Jakarta . Program kegiatan proyek penelitian bahasa di daerah dan proyek Pene litian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dengan memperhatikan isi buku Pelita dan usul usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan. Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator , pe ngarah administratif dan teknis proyek penelitian daerah serta menerbitkan hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang an Bahasa berkedudukan sebagai pembina proyek , baik proyek penelitian tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat. Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan per guman tinggai baik di daerah maupun di Jakarta. Hingga tahun 1983 ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah kamus dan daftar istilah berbagai bidang .ilmu dan teknologi. Atas dasar pertimbang an efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan kamus dan daftar istilah serta penyusunan kamus bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditangani oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daera)., Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
ii
Enti bersesangkanen isien .
Sesara osahko ku we.
Enti seder·seder.
We bece rak seseger.
Gehmi renye sela-selo ara waktu.
Gere penah isesesahko opoh ni.
Sesihen kurekmu?
Enti singak-singak pelen .
Soboh-so boh ilen we nge mujelbang.
Sana kati isoh-sohko aku ?
Soko-soko oros.
Gere isuen·suenko Ie kengon lede ni .
'Jangan main laii -Iari di sini.'
'Satu-satu kauberikan kepadanya.
'Jangan bUang-bUang.'
'Dia berbicara sekali -sekali.'
'Datanglah kapan-kapan ada waktu.'
'Tidak pernah kaucuci-cuci kain ini.'
'Yang mana ayammu?'
'J angan melongo-Iongo saja.'
'Pagi-pagi dia sudah pergi menl;angkuL'
' Mengapa kamu tinju-tinju sayaT
'Dihambur-hamburnya beras.'
'Tidak kautanam-tanam saya lihat lada
..
In!.
T
Enti tetalu kase aku.
ltetangaken loh i mala .
Tape-lapea igolongko pe.
Enli tetapi orosa .
Anake teger-teger di.
Enli betetegul1.
Enti tengkah-tengkah papana.
Kude so berteteragangel1.
Kutek-tek oya renyel metoh aku.
Sana ken boboh tiang-tiange ?
Nge betetipaken sabi dirie.
•
Sekulah ni tir-tir di tangkoh .
Petetiro sab i we .
Enti bert r:titinen.
Biasae tolu-tolu pakea geh .
ltos-tose lagua.
We mutoh-toh pelen.
Mukune kati petoktok?
ltetonong kusi belohe.
Nge meh mutos-tos.
Nge mutetuker.
,
'Jangan panggil-panggil saya nanti .' 'Ditengadahkan air mata.' 'Empang-empang sumpit itu tolong di gulung. 'Jangan tampi-tampi beras itu. 'Anaknya kuat-kuat sekali.' 'J a ngan bertarik-tarikan.' 'Jangan potong-potong papan itu.' 'K uda itu bertendang-tendangan .' 'Saya naik-naik terus jatuh saya.' ,Apa untuk tiang-tiangnya?' 'Sudah bersepak-sepakan sesama diri nya.
'Sekolah ini cepat-cepat sekali keluar.'
'Minta-minta saja dia.'
'J angan bermain-main di titi.'
'Biasanya tiga-tiga mereka datang.'
'Dibuat-buatnya tingkahnya .'
'Dia jatuh-jatuh saja.'
'Mengapa berteriak-teriak?'
'Diikuti kemana perginya.'
'Sudah habis putus-putus.'
'Sudah bertukar-tukar.'
40
U
Lagu si ues-ues atingku. 'Terasa sedih hati saya. '
Puet-uet reta ni jema. ' Mengambil -ngambi I harta orang.'
Enti ltke-uke. ' 'Jangan buka-buka .'
Ku uken-ukenen belohe. 'Ke hulll perginya .
Ulak-ulak sabi ari sine. 'Pulang-pulang saja dan tadi.'
Ume-ume pe nge meh. 'Sawah ·sawahnya pun sudah habis.'
Ume-ume geh bewene. 'Bisan-bisan datang sem ua.' Utam-utam ni pe nge meh mu se mpak . 'Kayu-kayu ini pun suuah habis berse rakan .'
PRAKATA
W
Iyo mane geh wah-wah. Ikenali was-wasa.
We-we sabi Ie kona. Weh-weh pe nge meh. Wok-wok kekanak so bang ni.
•
'Kemaren uatang hujan es.
'Dicarilah di dalam-dalam itll. '
'Dia-d ia saja yang kena.'
'Air-air pun sudah habis.'
'Rambut-rambul anak itu barangkali
ini.'
Frase
Alasbengkllang-alasbengkuang pe ngok 'Tikarpandan-tikarpanda.n pun jadilah.'
Alaskertan-alaskertana 'Tikarkertan - tikark~tan itu.'
idenangan isien . dibentangkan di si ni.'
Inendue-inenduea jejeroh pecti. ' Inendue-inendue itu baik-baik sekali.'
Ngie itemmanis-itemmanis. 'Adiknya hitammanis-hitammanis.'
Pien ara jemanusoh-jemanusoh' Ada berapa orang pencuri di sini?'
isien?
'Kainselimut-kainselimut ini baik-baik
Opohjebel-opohjebel ni jejeroh dL sekali. '
Opohkerong-opohkerong i wan tasa . 'Kainsarung-kainsarung di dalam tas
itu.'
'Rumahbatll-r umahbatu di pinggir jalan
Umahatu-umahatu si geniring jelen itu.'
ne.
' Pilihlah kayulusik-kayulusik itu.'
Ipilihi utemlusik-utemlusika.
Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1980 - 1983/1984) telah digariskan k~bijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dalam I berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah kebal:tasa\ an dan kesastraan--merupakan salah satu maSalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan s;;ngg-;ili~~ngguh dan berencan~ sehirlgga tUjUilll akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, terma suk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembangnya bahasa In donesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan masyara kat luas. Untuk mencapai tujuan akhir itu, pedu dilakukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti (I) pembakuan ejaan, tat a bahasa, dan peristilahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penyusunan ber bagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus istilah, serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman . pembentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai me dia massa, (3) penerjemahan karya sastra daerah yang utama, sastra dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia, (4) pengem bangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian, inven tarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah atau tanda penghargaan. .~
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
Hak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Pertanyaan yang Diajukan kepadalnform.an
~
''',lIttehan PlIiat Pem hi" aa n rli''1 .. ~ ,. 9om b c ~ ~ an Bah.,a
It.
IUuifikasi
?fJ
it ti '1.
r.! o In>k : Tgl
:
L. t{6- __
In -:. ~l
Naskah buku ini semula merupakan hasiJ Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dacrah - Oaerah Istimewa Aceh 1980/1981, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyck Pcnelitian Pusat Staf inti Proyek Pusat: Dra . Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini (Ben daharawan) , Drs. Lukman Hakim (Sekretaris), Prof. Dr. Haryati Soebadio , Prof. Dr. Am ran Halim dan Dr. Astrid Sutanto (Konsultan). Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah Alamat penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembagan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta Timur
1. Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak kata berulang rnisalnya tolak tolak. Bentuk ini berasal dari kata tolak yang diulang secara sempurna. Berikan barang sepuluh buah contoh dalam bahasa Gayo, kalau ada. 2. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata berula:lg lelaki yang berasal dari ka ta laid. Perulangan ini adalah perulangan yang tidak sempurna . Yang diu lang hanya konsonan pangkal dari kata dasar ditambah bunyi e. Berikan barang sepuluh buah contoh dalam bahasa Gayo. 3. Kata laki dalam bahasa Indonesia dapat diulang dengan dua cara, yaitu laki-laki (perulangan sempurna) dan lelaki (perulangan tidak sempurna). Berikan barang sepuluh buah contoh kata-kata yang serupa itu dalam bahasa Gayo . 4. Sebutkan masing-masing sepuluh buah contoh a. kala yang hanya dapat diulang secara sempurna, b. kata yang hanya dapat diulang secara tak sempurna , c. kata yang dapat diulang dcngan kedua cara , serta gunakanlah dalam kalima t. 5. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal vokal yang bersuku satu yang diambil dari a. kata kerja, b. kata benda, c. kata sifat, d. kata keterangan, dan e. kala-kata lain . 6. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal konsonan yang bersuku satu yang diambil dari a. kata kerja , b. kata benda , c. kata sifat , d. kata keterangan, dan e. kata-kata lain. 7. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal vokal yang bersuku dua yang diambil dari .
41
42
a. kata kerja , b. kata benda , c. kata sifat, d. kata keterangan , dan e. kata-kata yang lain . 8. Berikan sepuluh buah contoh kata berulang dari kata dasar berpangkal
konsonan yang bersuku dua yang diambil dari :
a . kata kerja, b. kata benda, c. kata sifat, d. kata keterangan, dan e. kata-kata lain. 9 . Saya bacakan kembali seluruh kata berulang yang telah ada satu per
satu . Untuk tiap kata ini harap dibubuhkan :
a. segala awalan yang mungkin dapat dipakai serta contoh pemakaian
nya dalam kalimat;
b. segala sisipan yang mungkin dapat dipakai serta contoh pemakaian
nya dalam kalimat (Kalau ini tak ada , dimintakan contoh-contoh
secara bebas yang mengandung sisipan) ;
c. segala akhiran yang mungkin dapat dipakai serta contoh pemakai
annya dalam kalimat. "'_ - __'-.
d . segala kombinasi: awalan dan a;khlran yang mungkiii "'dapat dipakai
atau pun kombinasi dengan "sisipan serta contQh pemakaiannya
~
dalam kalimat. - ' . ~ • 10. Adakah corak ka ta beruhing lain da"lam bahasa' Gayu's~lain dari yang kalimat. telah ditanyakan? Berikan b~fapa contoh. 'daiam' .._ -- . II. Berikan contoh tambahan dari pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7, 8 , dan 9.
...
SISTEl\1 PERULANGAN BAHASA GAYO .
..
. ~/lflfll~tlllllll ---.---........~ -~--
Oleh:
Idris Ibrahim Abdul Cani Asyik Salmah Yusuf
ERPUSTA KAAN "USAT PEMBINA I\ N DAN PE NGE MBAfIIG1.N BAH ASA
DEP ARTEMEN PE NDIOI t
"---
PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA DEP ARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN JAKARTA 1984
LAMPIRAN 3 DAFTAR INFORMAN 1.
2.
3. 4. \:'
S. 6. 7. 8.
Saifuddin Kadir, pegawai Kantor Departemen Pendidikan dan Kebu· dayaan Kabupaten Aceh Tengah, Takengon . Hakim A.R ., pegawai Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah , Takengon . M. Amin , guru SPG Negeri, Takengon. Sjech Djali , guru SPG Negeri , Takengon . Rusli Yoga , guru SPG Ncgeri, Takengon . M. Kasah Arna ya, guru SPG Negeri , Takengon . Lamudin , pegawai Kantor Bupati Kabupaten Aceh Tengah , Takengon. Musytahar A. Husni, mahasiswa Fakultas Keguruan Universitas Syiah Kuala .
PE RP USTAI(AAN PUSAT PEMBI,H<\i'4 DAN
PENGEMB ANG AN IIAIit- S A IHPARH M EN PENDIOI I(AN
IAN Ua UDA YAAN ~
43