Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan Vol. 1, No. 1, Maret 2010: 25-35
ANALISIS SISTEM PENGEMBANGAN KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BANDA ACEH Lenny Rakhmawati Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract One of the most critical aspect for a company to succeed is the capability its human resources in doing their jobs under their own responsibilities. One way to improve human resources is through employees development. PT. Bank Syariah Mandiri Banda Aceh does this by implementing a development system adopting onthe-job training approach and off-the job training approach in order to improve the quality of its employees. The objective of the development program adopted is to increase the knowledge the employees. In addition, it is also aimed at changing the employees attitude, behavior, activities and the employees perspective in doing their daily tasks. Keywords: Human Resources, Employees Development System
Pendahuluan Sejalan dengan adanya persaingan yang semakin pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi sekarang ini, maka perkembangan dari sumber daya manusia menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Sumber daya manusia
yang
terampil dan terlatih sangat
dibutuhkan untuk
mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin maju, diikuti dengan perkembangan perekonomian yang pesat menjadikan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat besar dalam kesuksesan suatu usaha yang dijalankan. Saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang professional yang mampu memamfaatkan teknologi yang ada dan juga dituntut memiliki ketrampilan manajerial dalam berbagai bidang yang dapat memberikan arah dalam strategi dan juga berperan aktif dalam pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
26
usaha pengembangan sumber daya manusia, karena akan dapat meningkatkan dan mengembangkan mutu manusianya. PT. Bank Syariah Mandiri merupakan anak perusahaan PT. Bank Mandiri, Tbk. yang beroperasi penuh berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam menjalankan aktifitasnya bank ini selalu berusaha secara optimal untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan saling menguntungkan kepada seluruh stakeholdernya (nasabah, pemegang saham, karyawan bank, pemerintah, rekanan dan masyarakat umum) yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan norma-norma / prinsip-prinsip syariah Islam. Untuk dapat tercapainya hal tersebut, perusahaan sangat memperhatikan peningkatan dan pengembangan terhadap sumber daya manusianya, dimana pengembangan sumber daya manusia tersebut bertujuan untuk meningkatkan karyawan yang berkualitas diperusahaan tersebut. Bagi PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh sumber daya yang paling utama adalah karyawan. Beroperasinya bank ini sangat ditentukan oleh karyawan yang terlibat didalamnya serta kebijaksanaan
pimpinan dalam
menggerakkan karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu PT. Bank Syariah Mandiri juga dituntut untuk menggunakan factor produksi yang dimiliki seoptimal mungkin. Hal ini sangat penting untuk menjaga perkembangan dan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu perusahaan harus memperhatikan perkembangan dari sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengembangan sumber daya daya manusia merupakan suatu kegiatan yang terprogram, berpola dan berkesinambungan sejalan dengan tuntutan kemajuan dan kebutuhan perusahaan. Pengembangan karyawan menguntungkan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Perusahaan melakukan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kualitas karyawannya sehingga mereka dapat menangani berbagai jenis penugasan yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk berkompetisi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompetitif. Sementara bagi karyawan, pengembangan karyawan dapat menjadi dasar bagi pengembangan karirnya di masa depan.
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
27
Oleh karena itu, peningkatan terhadap sumber daya manusia di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh telah mendapat perhatian yang serius. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam rangka pengembangkan sumber daya manusia adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, prestasi kerja serta perilaku dari karyawan. Perusahaan
telah melakukan berbagai program
pengembangan karyawan baik yang ditujukan untuk karyawan baru maupun karyawan lama menurut kebutuhan bidangnya masing-masing. Sehingga karyawan dapat termotivasi untuk bekerja keras, terampil, dinamis dan bertanggung jawab. Hal ini disebabkan karena karyawan telah mengetahui dengan baik tugas dan tanggungjawabnya dan akan berusaha untuk mencapai tingkat moral yang tinggi.
Pengertian Pengembangan Karyawan Dalam usaha pemamfaatan sumber daya manusia, serta untuk menjamin pengembangan anggota organisasi, maka program pengembangan sangat diperlukan sebab melalui pengembangan karyawan bukan saja meningkatkan efisiensi kerja, tetapi dapat juga mempercepat pemantapan serta perwujudan perilaku yang diharapkan.
Pernyataan
tersebut
sesuai
dengan
tujuan
dilaksanakannya
pengembangan itu sendiri yaitu untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan. Secara tradisonal, usaha pengembangan telah ditargetkan pada personal manajerial. Pengembangan membantu menyiapkan mereka untuk berbagai pekerjaan dimasa yang akan datang di dalam perusahaan. Akan tetapi, pengembangan untuk seluruh karyawan adalah penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia bagi perkembangan dan perubahan di masa mendatang (Mathis dan Jackson, 2002:43). Secara tradisonal, usaha pengembangan telah ditargetkan pada personal manajerial. Pengembangan membantu menyiapkan mereka untuk berbagai pekerjaan dimasa yang akan datang di dalam perusahaan. Akan tetapi, pengembangan untuk seluruh karyawan adalah penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
28
sumber daya manusia bagi perkembangan dan perubahan di masa mendatang (Mathis dan Jackson, 2002:43). Mangkunegara (2001 : 44) mengemukakan bahwa pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dengan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Sementara itu Hasibuan (2002 : 69) menatakan bahwa pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Berdasarkan pengertian di atas, maka istilah pengembangan latihan dan pendidikan
mencakup
dimana istilah pelatihan ditujukan kepada karyawan
pelaksana dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan teknis, sedangkan pengembangan diperuntukkan bagi karyawan tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.
Tujuan Pengembangan Karyawan Tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik apabila setiap karyawan dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan , perusahaan harus menjalankan usaha-usaha pengembangan karyawan (pendidikan dan pelatihan). Ranupandojo dan Husnan (2003 : 74 ) berpendapat bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam usaha pengembangan adalah : untuk memperbaiki efektifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya. Aktifitas pendidikan dan pelatihan mempunyai beberapa tujuan yang antara lainnya adalah : (1). Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaan karyawan agar dapat memenuhi standar pekerjaannya; (2). Menjadi sumber penyebaran informasi mengenai pengetahuan tekhnis perbankan
maupun
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
29
pengetahuan lainnya; (3). Peningkatan motivasi kerja; (4). Mempersiapkan kompetensi karyawan untuk menduduki posisi dan jabatan yang lebih tinggi; (5). Mempersiapkan kompetensi karyawan untuk dapat menduduki posisi/bidang pekerjaan yang lain. (www.syariahmandiri.co.id) Dengan adanya tujuan tersebut karyawan memiliki rasa aman untuk tumbuh dan mengembangkan dirinya secara berkesinambungan dengan tidak bertentangan dengan tujuan utama perusahaan untuk pengembangan usaha yang bertambah baik dari waktu kewaktu, sehingga kehendak untuk tumbuh untuk tumbuh dan berkembang ini pada akhirnya akan memberikan manfaat pada kedua belah pihak (karyawan dan perusahaan).
Sistem Pengembangan Karyawan Pengembangan karyawan dirasa semakin penting mamfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang sejenis. Setiap personil perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan karyawan adalah suatu kegiatan yang penting bidang
dan merupakan salah satu investasi perusahaan di
sumber daya manusia. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan karier
maupun non karier bagi karyawan (baru atau lama) melalui pelatihan dan pendidikan. Seringkali terjadi pada karyawan baru bahwa kemampuan yang mereka miliki belum sesuai dengan yang diharapkan perusahaan sehingga biasanya perusahaan harus selalu melakukan program pelatihan untuk mereka. Tetapi pelatihan tidak hanya dilakukan pada karyawan baru saja, karyawan lamapun kemampuan dan keahliannya perlu di up-grade untuk memberikan penyegaran serta menyesuaikan tuntutan pekerjaan yang berubah. Pelatihan bagi karyawan lama dapat pula sebagai sarana untuk mengasah ketrampilan mereka dan menghindarkan terjadinya kejenuhan dalam bekerja sebagai akibat perubahan lingkungan atau strategi
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
30
perusahaan. Karena kejenuhan bekerja akan menyebabkan kurangnya kinerja karyawan sehingga berdampak pada produktivitas perusahaan. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem pengembangan karyawan ( sumber daya manusia) dapat diterapkan melalui program pendidikan dan pelatihan, Sistem pendidikan dan latihan yang dilakukan pada suatu perusahaan ditentukan menurut kebutuhan perusahaan yang bersangkutan, karena sistem pengembangan karyawan yang dilakukan oleh suatu perusahaan tertentu mungkin cocok untuk perusahaan tersebut tetapi belum tentu cocok untuk perusahaan lain. Ada berbagai sistem pengembangan karyawan yang bisa dilakukan oleh perusahaan baik yang ditujukan untuk karyawan non manajerial (baru/lama) maupun untuk karyawan manajerial. Menurut Dessler (2006:285) ada dua kategori pokok dalam program pengembangan yaitu : (1). On-the-job training atau disingkat OJT (pelatihan di tempat kerja) yaitu melatih seseorang untuk mempelajari pekerjaan sambil mengerjakannya. Jenis pelatihan OJT adalah metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar) magang, belajar secara informal, Job Instruction Training, pengajaran, insruksi terpogram, pelatihan dengan peralatan audiovisual, simulasi, pelatihan jarak jauh berbasis internet ( teletraining, konfferensi video,pelatihan melalui internet), dan on-the job-training managerial meliputi rotasi pekerjaan, pendekatan belajar sambil dibimbing, dan action learning; (2).Off-the-job training yaitu pelatihan di luar tempat kerja yang terdiri dari: metode studi kasus, permainan manajemen, seminar di luar, program yang terkait dengan universitas, permainan peran, dan lain sebagainya. Dalam
pemilihan
teknik
tertentu
untuk
digunakan
pada
program
pengembangan, ada beberapa “ trade-off”. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu paling baik, metode terbaik tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut: efektifitas biaya, isi program yang dikehendaki, kelayakan fasilitas, preferensi dan kemampuan karyawan, preferensi dan kemampuan insruktur atau pelatih, dan pinsip-prinsip belajar.
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
31
Analisis Sistem Pengembangan Karyawan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh Karyawan adalah aset perusahaan. Bagi manajemen PT Bank Syariah Mandiri, hal itu bukan sekadar slogan. Dengan visi "Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha", manajemen PT Bank Syariah Mandiri sadar dan sangat peduli untuk memastikan kelangsungan bisnis Bank Syariah Mandiri, membangun Bank Syariah Mandiri untuk mencapai visi tersebut. Salah satu kunci penting untuk mencapai Visi tersebut adalah karyawan. Agar dapat mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan serta menjadi bank syariah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas, Bank Syariah Mandiri mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah. Sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam, Bank Syariah Mandiri menetapkan shared values yang mengacu kepada nilai-nilai syariah universal. Pengembangan karyawan memiliki misi yaitu: "Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat". Pengembangan Sumber Daya Manusia (karyawan), sesuai dengan misinya akan mendukung dan meningkatkan dukungannya secara aktif melalui sebuah sistem yang dapat menjadikan setiap pegawai Bank Syariah Mandiri bangga menjadi bagian dari Bank Syariah Mandiri.
Analisis Program Pengembangan Karyawan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh Salah satu kunci penting untuk menjaga kualitas kinerja Bank Syariah Mandiri di masa datang, ditengah kompetisi perbankan yang semakin ketat, adalah dengan mengembangkan dan mendidik karyawan secara berkesinambungan. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang bermutu, serta terus menerus ditingkatkan, maka Bank Syariah Mandiri akan mampu berkembang terus menjadi
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
32
Bank Syariah yang terbaik, sesuai dengan visinya yaitu menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan Mitra Usaha. Sesuai dengan misi ke 3 dari PT Bank Syariah Mandiri yaitu mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah, salah satunya dengan cara diwujudkannya dengan pendirian Pusat Pendidikan dan Pelatihan BSM (Training Centre BSM) pada pertengahan tahun 2003 berlokasi di jl. Kramat Raya Jakarta Pusat, dengan tujuan agar dapat lebih leluasa merencanakan berbagai program pendidikan dan pelatihan perbankan syariah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas usaha dari waktu ke waktu. Program pendidikan dan pelatihan selain dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan sikap, ia juga harus mampu menyentuh dan mempengaruhi prilaku, aktifitas dan pandangan karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Program pendidikan dan pelatihan juga harus mampu mengentalkan nilai-nilai perusahaan disetiap diri karyawan Bank Syariah Mandiri yang berorientasi pada "ETHIC" (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus). (www.syariah mandiri.co.id) PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh dalam melaksanakan pengembangan terhadap karyawan baik karyawan baru maupun karyawan lama menggunakan metode on the job training ( pengembangan di tempat kerja) dan metode off the job training ( pengembangan diluar tempat kerja) dimana kedua metode tersebut akan mewujudkan suatu penambahan ketrampilan dan kreatifitas serta prestasi kerja karyawan. Pelatih atau pengajar untuk pelatihan dan pendidikan karyawan ada yang berasal dari internal ada juga yang berasal dari eksternal dan pelaksanaannya ada yang di tempat kerja dan ada juga yang di luar tempat kerja. Dalam metode on the job training biasanya atasan langsung memberikan bimbingan dan arahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas para bawahannya secara langsung diberikan atau disampaikan pada saat karyawan sedang berhadapan dengan pekerjaan rutin mereka. Pada umumnya karyawan yang baru bekerja mempunyai kecakapan dan kemampuan dasar, mereka tidak mempunyai kemampuan penuh untuk melaksanakan
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
33
tugas yang diberikan kepada mereka. Bahkan para karyawan yang sudah berpengalamanpun perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang baru ia tempati. Oleh karena itu, untuk karyawan yang baru diterima
perusahaan
mewajibkan mereka untuk mengikuti pelatihan selama 3 (tiga) bulan sebelum mereka mulai bekerja. Dalam pelatihan ini diajarkan berbagai cara kerja yang nantinya menjadi tugas para karyawan tersebut. Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar ( basic training) yang harus diikuti oleh semua karyawan setelah mereka diterima sebagai karyawan. Sedangkan dalam metode off the job training, pengembangan yang diterapkan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh dilaksanakan sesuai dengan kegiatan atau program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh kantor pusat, dimana instansi akan mengirimkan karyawan untuk mengikuti program-program tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Saat ini perusahaan juga mempunyai suatu metode pelatihan yang dapat diakses melalui internet yaitu e-learning yang dapat diikuti oleh setiap karyawan. Karyawan bisa mendapatkan berbagai pelatihan terkait dengan pekerjaan mereka dan juga terdapat informasi tentang berbagai jenis kursus yang tersedia. Terdapat berbagai macam jenis pengembangan off the job training yang dilakukan oleh perusahaan seperti program ODP ( Officer Development Program) yang ditujukan kepada para karyawan yang dipersiapkan untuk mendapat promosi jabatan sebagai bekal bagi mereka untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Di samping itu juga ada Assesment Program yang ditujukan untuk karyawan yang telah menduduki jabatan tertentu untuk menyesuaikan kemampuan dengan jabatan dan untuk menyesuaikan grade dengan jabatan mereka . Di samping itu perusahaan juga memberi kesempatan kepada para karyawannya untuk mengikuti berbagai pendidikan perbankan yang terkait dengan pekerjaan mereka seperti kursus Loan Officer Course, Branch manager Course, Customer Service, Analisis kredit, dan lain sebagainya.
Untuk menjadi peserta
berbagai kursus ini, dapat berasal dari inisiatif karyawan dan juga dapat berupa penunjukan langsung oleh atasan karyawan yang bersangkutan.
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
34
Sebahagian besar pendidikan dan latihan tersebut diadakan di Training Centre Bank Syariah Mandiri di Jakarta. Selain itu juga perusahaan bekerja sama dengan pihak luar untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya melalui kerja sama dengan
lembaga pendidikan seperti Universitas Indonesia yang
diperuntukkan bagi karyawan manajerial. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kecakapan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dan untuk mengubah perilaku karyawan. Sistem pendidikan bagi mereka biasanya diberikan dalam metode kuliah dan studi kasus. Setiap program pendidikan dan pelatihan yang dijalankan akan diukur efektifitasnya, secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran efektifitas ini dapat hanya sebatas respon peserta, atau dengan cara lebih baik lagi yaitu dengan diketahuinya hasil/manfaat program tersebut bagi kemajuan perusahaan. Ini semua demi menjamin kualitas program pelatihan agar selalu terjaga.
Kesimpulan 1.
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh adalah anak perusahan PT. Bank Mandiri, Tbk
merupakan bank yang beropersai berdasarkan prinsip
syariat Islam. Untuk mempertahankan eksistensinya perusahaan terus melakukan
berbagai
usaha
pengembangan
terhadap
karyawan
untuk
mendapatkan karyawan yanag professional dalam menjalankan tugas-tugasnya. 2.
Sistem pengembangan karyawan yang diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh ada dua yaitu: pengembangan ditempat kerja dan pengembangan di luar tempat kerja yang bertujuan untuk mengembangkan kualifikasi karyawan dalam mencapai keahlian yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam perusahaan.
3.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan memperhatikan beberapa hal yaitu: tujuan, kesesuaian dengan jenis keahlian yang dibutuhkan, dan dilakukan secara berencana dan terus menerus terutama pendidikan dan pelatihan jenis jenjang karier.
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010
35
Daftar Pustaka Dessler, Gary, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta
Penerbit PT. Indeks,
Hasibuan, Malayu SP, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit bumi Aksara, Jakarta Mangkunegara, Prabu Anwar,2001, Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung Mathis, Robert L. dan Jackson, John H.,2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Ranupandojo, Heijdrahman dan Suad Husnan, 2003, Manajemen Personalia, edisi kedua,BPFE-Yogyakarta www.syariahmandiri.co.id
Jurnal Perspektif Manajemen Dan Perbankan, Vol. 1, No. 1, Maret 2010