EDISI PERDANA | FEBRUARI 2013
PT. REASURANSI NASIONAL INDONESIA
NASReview eview Media Praktisi Bicara Asuransi dan Reasuransi
Beralih dari orientasi produk kepada orientasi pelanggan. Marketing Review
Meningkatkan kesadaran masyarakat Akan pentingnya asuransi. Product Review
Launching
e‐lifere.com
Your Life Reinsurance Portal
Susunan Redaksi dan Daftar Isi 1. Dari Redaksi
6. Claim Review
Edisi Perdana NASReview bersamaan dengan Launching e‐lifere.com, Your Life Reinsurance Portal.
Tinjauan hukum mengenai tanggung jawab hukum bagi pengangkut dalam asuransi marine cargo
2. Product Review
7. Accounting and Finance Review
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pen ngnya asuransi
Laba Bersih Nasional Re Tahun 2012 Meningkat 126 %
3. Marketing Review 8. IT Review
B e ra l i h d a r i o r i e nta s i produk kepada orientasi pelanggan.
Serangan Peretas ke Situs Resmi Pemerintahan
4. Actuarial Review 9. Human Capital Review
Edisi Perdana NASReview bersamaan dengan Launching e‐lifere.com, Your Life Reinsurance Portal.
Inilah 4 Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia
5. Underwriting Review Membeli Asuransi Jiwa Setelah didiagnosis Kanker
10. NASRe Snapshop Turnamen Catur Nasional Re ‐ VI Tahun 2012
SUSUNAN REDAKSI Penasehat Dewan Redaksi Pimpinan Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi
: Direksi : Aviantono Yudihariadi, Subagio Is arno : Adam Kurniawan : Andrie Prasetyo
Editor Marke ng
Actuary Underwri ng Claim Akuntansi & Keu IT Human Capital Krea f dan Design
: Christop Marhasak, Ratna Wijayan , Dania Virjian : Faried Susanto : Djoko Slamet, Marlina : Husnul Khuluq, Indra Permana : Heru Sukoco, Yohanes Hermawan : Dri Haskoro : Bambang : Arie Wibowo
Dari Redaksi
Para pembaca yang budiman,
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Salam jumpa ! Dengan bahagia kami sampaikan bahwa mulai bulan ini, Bule n NasReview akan tampil menyapa anda secara berkala yaitu se ap 1 (satu) bulan sekali. Edisi perdana NasReview ini waktunya kami pilih bersamaan dengan launching portal e‐life re dari Nasional Re yang akan dilangsungkan di Bandung pada hari Sabtu tanggal 8 Februari 2013. Portal tersebut akan menjadi media bisnis life individu dengan konsep baru dari cedant kepada Nasional Re, dimana akseptasi dilakukan secara on line.
Para mitra Nasional Re yang berbahagia, Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih, bahwa kebersamaan diantara kita, Nasional Re selaku perusahaan reasuransi dengan anda semua selaku cedant maupun mitra bisnis lainnya selama ini telah berjalan cukup baik. Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang nggi kepada semua mitra kami sehingga Nasional Re bisa seper sekarang ini. Laporan keuangan tahun 2012 sudah kami publikasikan pada tanggal 31 Januari 2013.
Bule n NasReview ini diharapkan menjadi salah satu media komunikasi antara Nasional Re dengan para mitra kami baik di bidang asuransi jiwa maupun asuransi umum. Bule n ini akan diisi dengan ar kel‐ar kel menarik mengenai underwri ng, masalah klaim, marke ng, keuangan dan akuntansi, manajemen risiko serta teknologi informasi maupun hal‐hal terkait lainnya dengan bisnis asuransi/reasuransi.
Selanjutnya, hubungan silaturahmi yang sudah cukup baik tersebut kedepannya ingin terus kami ngkatkan, antara lain dengan menerbitkan Bule n NasReview ini, dimana edisi perdananya kami samakan waktunya dengan rencana launching Portal e life Nasional Re tanggal 8 Februari 2013 di Bandung.
Sebagai edisi pertama kami tampilkan beberapa ar kel tentang marke ng, underwri ng, klaim dan Sumber Daya Manusia. Termasuk informasi ringkas mengenai kinerja yang dicapai Nasional Re tahun 2012. Untuk kekurangan yang masih ada kami akan sempurnakan lagi pada penerbitan berikutnya, dan kami akan sangat senang jika Anda juga bisa memberikan komentar dan idenya untuk kebersamaan kita. Anda dapat menghubungi kami melalui email
[email protected] atau telepon langsung ke 3149373 / 3140009 ext. 146 (Adam), 309 (Subagio) dan 310 (Aviantono). Salam dari Redaksi
Bule n NasReview berisi ar kel‐ar kel yang dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita terkait dengan pengelolaan bisnis asuransi dan reasuransi, seper bidang underwri ng, klaim, keuangan, sistem informasi maupun SDM serta hal‐hal lain terkait yang bermanfaat. Ar kel tersebut disusun oleh staf kami sendiri maupun diambil dari sumber lainnya dengan menyebutkan sumber berita. Kami juga membuka kesempatan kepada mitra untuk ikut sharing menyemarakkan bule n yang bisa kita jadikan jembatan komunikasi diantara kita. Yang berminat dapat menghubungi redaksi bule n NasReview. Kami ingin produk sederhana ini dapat menambah intensitas dan kualitas komunikasi kita yang sudah terjalin selama ini. Akhirnya, kami mengharapkan kerjasama kita kedepan akan semakin meningkat dan akan memberikan benefit kepada kedua pihak. Salam, Shaifie Zein Direktur Utama Nasional Re.
NASReview
01
Product Review MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA ASURANSI. Hingga saat ini, untuk orang Indonesia memiliki Asuransi jiwa seper nya belum menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Pada dasarnya hal ini dapat kita pahami karena kebutuhan akan asuransi berada di level kedua dari Hierarki Kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan akan rasa aman, sehingga masyarakat yang merasa kebutuhan fisiologisnya (level pertama dari Hierarki Kebutuhan Maslow) belum terpenuhi secara layak, maka orang biasanya juga dak akan terpikir untuk membeli polis asuransi jiwa. Jika kita menyadari bahwa jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih dari 237 juta jiwa (menurut data sta s k tahun 2010) dengan ngkat kesadaran masyarakat terhadap pen ngnya asuransi masih sangat rendah, hal ini merupakan peluang bahwa dengan jumlah penduduk yang begitu besar ini akan menjadi pasar potensial bagi perusahaan asuransi jiwa untuk dapat berkembang lebih besar. Teknologi yang semakin maju di jaman modern ini juga turut membantu dalam sisi pemasarannya, mulai dari media cetak, media elektronik dan telemarke ng sudah dapat diberdayakan dalam rangka memudahkan penjualan produk‐produk asuransi. Mungkin ada yang masih mengingat kerjadian beberapa tahun yang lalu dimana produk unit link menjadi sangat booming saat itu. Penjualan produk unit link tersebut menggunakan salah satu pe distribusi sistem yaitu Personal Selling Distribu on System. Yang dimaksud dengan Personal Selling Distribu on System adalah sales ini menjual produk asuransinya baik secara lisan maupun tertulis kepada calon tertanggungnya. Pada perusahaan asuransi menggunakan dua jalur distribusi dalam personal selling distribu on system, yaitu agen penjualan (sales agent) dan perencana keuangan (Financial Planners). Walaupun banyak perusahaan asuransi memperluas jalur distribusi pemasaran, namun seper nya masih banyak perusahaan asuransi jiwa yang masih meni kberatkan penjualan produk asuransinya melalui para agen penjualan. Pada industri Asuransi penger an agen sendiri adalah independent sales representa ve atau karyawan suatu perusahaan yang berwenang menurut kontrak keagenan (Agency contract) untuk ber ndak atas nama perusahaan tersebut selama berinteraksi dengan dengan konsumen. Sedangkan penger an Agency contract (Kontrak Keagenan) adalah perjanjian tertulis antara agen dan principal yang mendefinisikan peranan agen, tanggung jawab dan penjelasan mengenai kompensasi agen. Berdasarkan Agency Contract tersebut, agen dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu Affiliated agent dan independent agent. Yang dimaksud dengan affiliated agent adalah agen yang hanya menjual produk dari satu perusahaan, sedangkan independent agent adalah agen yang dak memiliki kontrak eksklusif dengan satu perusahaan atau dak memiliki kewajiban untuk menjual produk dari satu perusahaan secara eksklusif. Jika dilihat dari kondisi yang terjadi di lapangan, para agen ini seper nya menjadi orang yang benar‐benar menjadi ujung tombak dalam penjualan produk asuransi. Sehingga dak mengherankan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan kompansasi yang cukup menggiurkan bagi para agen‐agennya. Hal inilah yang menyebabkan channel cost untuk pe distribusi ini menjadi dak
murah, dari kedua kategori agen tersebut, affiliated agent memiliki biaya yang paling besar untuk pengembangan dan pembinaan. Hal ini terjadi karena perusahaan asuransi tersebut selain dibebankan biaya komisi penjualan, perusahaan biasanya juga bertanggung jawab baik secara langsung maupun dak langsung untuk merekrut, mela h para agen, membayar gaji karyawan operasional dan membayar seluruh biaya overhead dari kantor operasional tersebut. Dikarenakan mahalnya biaya ini, banyak juga perusahaan yang beralih ke independent agent untuk menekan atau mengurangi biaya dan tanggung jawab perusahaan asuransi. Pada independent agent, walaupun perusahaan membayar komisi, memberikan training produk dan dukungan administrasi kepada para agennya, namun biasanya perusahaan dak memberikan training penjualan secara menyeluruh, pendidikan serta pembiayaan, sehingga bagi perusahaan asuransi yang baru atau perusahaan asuransi yang belum begitu besar biasanya lebih tepat rasanya memilih independent agent ini untuk memasarkan produk asuransinya. Menurut saya beberapa faktor yang mendukung untuk menggunakan perusahaan asuransi jiwa memilih agen asuransi sebagai jalur distribusinya adalah dak adanya keterbatasan tempat dan waktu dalam melakukan prospek para calon tertanggung menjadi faktor yang cukup menentukan. Ditambah dengan kemampuan para agen tersebut dalam melakukan pendekatan personal secara intensif, pengetahuan akan produk yang mereka jual serta kemampuan para agen tersebut dalam membaca kebutuhan para calon tertanggung. Satu hal yang menurut saya dak dapat diabaikan dalam melakukan prospek kepada para calon tertanggung tersebut, agen haruslah memberikan informasi yang menyeluruh dan benar kepada para calon tertanggung tersebut. Pada dasarnya saya lebih menyukai konsep mengedukasi masyarakat akan pen ngnya asuransi dibandingkan hanya dengan sekedar menawarkan produk asuransi atau hanya sekedar mengejar premi. Karena dengan mengedukasi masyarakat mengenai asuransi dan memberikan pandangan bahwa memiliki asuransi khususnya asuransi jiwa sama halnya dengan memiliki aset, pas yang akan sangat bermanfaat. Seluruh pelaku industri asuransi ini seper nya memiliki tanggung jawab moral yang sama dalam memasyarakatkan asuransi sehingga nan nya akan memberikan dampak posi f bagi perkembangan asuransi itu sendiri.
NASReview
02
Beralih dari orientasi produk kepada orientasi pelanggan.
Marketing Review Sumber: Marke ng insurance products and services (945 Study text: December 2010), p.8/14; Chartered Insurance Ins tute. Disadur dan tulis kembali oleh: Christop Marhasak.
Persaingan dalam pasar keuangan semakin meningkat selama beberapa puluh tahun terakhir. Bersamaan dengan meningkatnya persaingan tersebut, beberapa perusahaan mengalami kesulitan dalam memasarkan produk‐produk mereka dan mempertahankan pangsa pasar yang telah mereka raih. Akhirnya, banyak perusahaan mengubah cara berpikir mereka dalam melakukan hubungan dengan pelanggan. Daripada hanya fokus pada produk saja, perusahaan‐perusahaan asuransi mulai mencari cara bagaimana menyampaikan produk mereka kepada pelanggan; mereka beralih dari fokus yang berpusat pada orientasi produk kepada fokus yang memiliki orientasi pelanggan. Seper diketahui, asuransi merupakan produk yang kompleks, yang dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai macam kerugian, yang berisi beragam kontak, perjanjian, dan klausula‐ klausula, yang pada umumnya baru akan dipelajari saat terjadi kerugian. Solusi yang ingin diberikan kepada pelanggan adalah ketenangan dalam masalah keuangan, sesuatu yang hampir sulit untuk dimenger sampai akhirnya suatu kerugian pernah dialami. Meskipun produk tersebut mungkin sulit untuk dipahami, namun hubungan antara pelanggan dengan perusahaan asuransi daklah demikian. Mengelola hubungan, dengan memusatkan perha an dan membangun hubungan yang saling membutuhkan satu sama lain di mana secara bersama‐sama saling memberikan informasi dan membangun kepercayaan, menjadi tolok ukur untuk dapat membantu pelanggan memahami suatu produk dan / atau mempercayai bahwa kebutuhan‐kebutuhan mereka akan terpenuhi. Bagan di bawah ini memperlihatkan peralihan yang terjadi dari fokus transaksional menjadi fokus hubungan. Fokus Transaksional ‐ Orientasi kepada ap hasil penjualan ‐ Putusnya kontrak dengan pelanggan ‐ Fokus pada detail produk ‐ Orientasi jangka pendek ‐ Sedikit perha an pada pelayanan pelanggan ‐ Terbatasnya kemauan memenuhi harapan pelanggan ‐ Kualitas hanya menjadi perha an staf produksi
Fokus Hubungan ‐ Orientasi kepada mempertahankan pelanggan ‐ Berlanjutnya kontrak dengan pelanggan ‐ Fokus kepada nilai‐nilai pelanggan ‐ Orientasi jangka panjang ‐ Tingginya perha an pada pelayanan pelanggan ‐ Tingginya kemauan untuk memenuhi harapan pelanggan ‐ Kualitas menjadi perha an semua karyawan
Menemukan dan mempertahankan pelanggan yang tepat – di mana nilai‐nilai terbaik dapat diberikan dalam jangka panjang – merupakan hal yang pen ng. Nilai yang mereka terima dapat menciptakan loyalitas berkelanjutan, dan yang menjadi tugas perusahaan adalah mencari cara dalam menyampaikan produk dengan efek f atas suatu penawaran bernilai spesial yang akan memberikan nilai terbaik dan hal tersebut dapat membuat perusahaan mendapatkan loyalitas dari pelanggan. Pelanggan‐pelanggan se a menyebarkan berita mengenai kepuasan mereka terhadap produk perusahaan, tanpa perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pemasaran. Dalam limit‐limit tertentu, mereka juga dak terlalu sensi f tehadap biaya, hal ini disebabkan hubungan yang telah berjalan baik sehingga membuat mereka menjadi percaya, bertahan, dan nyaman dibandingkan dengan produk perusahaan di tempat lain yang memiliki harga yang lebih rendah. Meskipun demikian pelanggan yang puas dan loyal dak serta merta dapat memberikan profit; perusahaan perlu secara ak f mencari pelanggan‐pelanggan yang tepat. Pen ngnya data. Kebutuhan utama dalam melakukan pemasaran berorientasi hubungan adalah adanya suatu pusat data pelanggan yang dikelola dengan baik. Informasi yang telah dikumpulkan dapat digunakan untuk menginformasikan pelanggan dengan produk‐produk yang sesuai, menciptakan penjualan kembali, dan membangun loyalitas pelanggan. Suatu perusahaan asuransi yang kecil mungkin lebih memiliki keuntungan dari pada perusahaan yang lebih besar karena jumlah data pelanggannya yang lebih sedikit dan informasi lengkap atas pelanggan secara individu. Apakah produk‐produk yang kita hasilkan sudah berorientasi terhadap kebutuhan pelanggan?
Pendekatan pemasaran yang berfokus pada hubungan (rela onship marke ng) akan membuat perusahaan menawarkan suatu produk sebagai respon terhadap kebutuhan yang datang dari pelanggan; hal ini didasarkan pada pengalaman dan informasi yang dikumpulkan se ap waktu; di mana kemajuan teknologi informasi membuat proses ini dapat dilakukan dengan mudah. Penjualan dan keuntungan dapat naik karena semakin perusahaan mengetahui kebutuhan pelanggan semakin efek f pula pelanggan dapat dideka dengan produk‐produk yang tepat. Kunci kemampuan perusahaan untuk mempertahankan nasabah adalah dengan membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. Pelanggan harus dilihat dan dikelola dengan cara yang sama seper aset perusahaan lainnya. Memahami dan memecahkan masalah yang dimiliki pelanggan dapat membuat hubungan menjadi lebih erat lagi.
NASReview
03
Underwriting Review Membeli Asuransi Jiwa Setelah didiagnosis Kanker Dibulan Februari ini dak banyak dari kita yang tau bahwa ada satu hari spesial yaitu “ Hari Kanker Sedunia “ yang jatuh pada hari Senin tanggal 4 Februari 2013. Peringatan yang dimotori oleh Interna onal Union Against Cancer (UICC), konsorsium global beranggotakan lebih dari 280 organisasi an ‐kanker di 90 negara) ini bukan perayaan, tapi merupakan suatu bentuk penyadaran, kampanye tentang bahaya Kanker dan bahwa kanker bisa dicegah. Pada peringatan hari kanker sedunia 2013 ini, tema yang disampaikan adalah "Cancer‐Did You Know?". Maksud dan tujuan dari tema ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakaat mengenai kanker, mulai dari apa itu kanker, faktor penyebab hingga ke pengobatan dan bagaimana hidup dengan kanker. Pencegahan kanker adalah pola hidup sehat, salah satunya dengan dak merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, obesitas, stres berlebihan, polusi udara dan pencemaran lingkungan. Target yang ingin dicapai adalah menghilangkan 4 mitos keliru tentang kanker, yakni sbb : 1. Kanker hanya masalah kesehatan. Yang benar adalah kanker bukan hanya masalah kesehatan. Kanker memiliki jangkauan permasalahan yang luas, antara lain masalah sosial, ekonomi, pembangunan, dan hak asasi manusia. 2. Kanker adalah penyakit dari negara kaya dan maju. Yang benar adalah kanker merupakan epidemi global. Kanker dapat menyerang siapa pun dengan berbagai usia, kelompok sosial‐ekonomi, dan membawa beban dak proposional bagi negara berkembang. Kanker merupakan isu global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat meningkat di negara‐negara miskin. 3. Kanker adalah kalimat yang mema kan. Yang benar adalah banyak jenis kanker yang dulu pernah dianggap mema kan sekarang ternyata dapat disembuhkan bagi lebih banyak orang. Kemajuan dalam memahami risiko dan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan, telah merevolusi manajemen kanker yang mengarah ke hasil yang lebih baik bagi pasien. 4. Kanker adalah takdir. Yang benar adalah dengan strategi yang benar, seper ga dari total kanker umum dapat dicegah. Pencegahan adalah cara yang paling hemat biaya dan berkelanjutan untuk mengurangi beban kanker global dalam jangka panjang. Kanker bukan hanya masalah kesehatan. Orang yang mengidap kanker mengalami tekanan psikologis yang hebat, begitu juga orang‐orang di sekitarnya. Selain itu, tekanan ekonomi juga sangat nggi bagi orang dengan pengidap kanker. Untuk pengidap kanker stadium lanjut yang memerlukan perawatan intensif. Kemoterapi bisa dilakukan seminggu dua kali, konsumsi obat, dan beberapa prosedur operasi. Bisa terbayangkan tekanan dari berbagai sisi pengidap kanker. Terkait dengan hal diatas, maka disajikan sebuah Ar kel dengan Tema “ Membeli Asuransi Jiwa Setelah Didiagnosis Dengan Kanker “. Membeli asuransi jiwa untuk pasien kanker adalah sangat menantang, tetapi bukannya dak mungkin. Kesempatan anda untuk mendapatkan proteksi sangat tergantung pada tahap, jenis dan grade kanker, dan bahkan pada rencana pengobatan. Tahap, jenis dan grade kanker dan pengobatan yang dijalani serta kesempatan anda untuk dapat sembuh dari kanker adalah saling berhubungan. Beberapa jenis kanker kulit, misalnya, dianggap risiko yang sangat rendah oleh perusahaan asuransi jiwa. Sejarah kanker kulit mungkin dak berdampak pada premi asuransi. Dr. Charles Levy, senior vice president and chief medical director of AIG American General Domes c Life Insurance Cos. mengatakan, "Kami lebih baik dan lebih mampu membedakan risiko kanker individu." Perusahaan asuransi jiwa seper AIG American General Domes c Life Insurance Cos memiliki tabel canggih untuk menentukan premi, di mana mereka dapat menentukan faktor untuk jenis kanker dan perawatannya. Hasil akhirnya adalah premi lebih baik karena calon tertanggung dak disatukan dan dipukul rata dengan calan tertanggung yang lainnya. Kebanyakan perusahaan asuransi jiwa memiliki kebijakan untuk dak akan menawarkan asuransi kepada seseorang yang masih menjalani pengobatan untuk kanker. Tergantung pada jenis kanker, perusahaan asuransi jiwa juga dapat menambahkan biaya tambahan, disebut juga temporary flat extra. Sebagai contoh, AIG General Amerika kadang‐kadang mengenakan temporary flat extra untuk dua
sampai lima tahun, tergantung pada jenis kanker dan pengobatan yang dijalani. Kabar baiknya adalah bahwa meskipun premi tambahan cukup mahal, mereka akan secara otoma s hilang setelah periode waktu tertentu. Risiko Asuransi Spesialis Kanker Selain melalu agen perusahaan asuransi jiwa, anda mungkin akan lebih baik mencari broker yang mengkhususkan diri dalam mencari asuransi jiwa untuk orang‐orang yang memiliki riwayat kanker. Broker ini akan tahu pertanyaan‐pertanyaan spesifik underwriter yang akan memper mbangkan aplikasi Anda. Banyak broker telah memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi jiwa, sehingga mereka tahu mana perusahaan yang menawarkan asuransi dengan premi terbaik untuk penderita kanker. Beberapa broker memiliki kemampuan dan ahli dalam mengumpulkan rekam medis dan mengorganisirnya, sehingga mempermudah calon tertanggung dan juga perusahaan asuransi jiwa. Dengan menyampaikan aplikasi asuransi anda kepada perusahaan asuransi jiwa yang dianggap paling menguntungkan, broker akan membantu calon tertanggung menemukan harga yang paling akurat dan premi yang sesuai untuk asuransi jiwa anda. Yang harus dingat oleh calon tertanggung adalah selalu memeriksa kekuatan keuangan perusahaan asuransi tersebut sebelum anda membeli polis apapun dan pas kan bahwa agen atau broker yang anda pilih telah memilik lisensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara anda. Strategi Asuransi jiwa untuk penderita kanker Jika Anda adalah seorang penderita kanker yang sehat, maka anda layak bahkan sangat layak untuk mendapatkan asuransi jiwa. Untuk memas kan bahwa anda mendapatkan penawaran premi yang terbaik pada kondisi anda, hal dibawah ini dapat membantu anda: 1. Kumpulkan semua catatan medis anda sebelum anda mengajukan permohonan asuransi, dari laporan patologi pertama sampai dengan catatan pengobatan dan perawatan. Pas kan bahwa underwriter memiliki gambaran paling lengkap dari kesehatan, dan riwayat kanker anda. Setelah semua catatan medis lengkap anda dapat mengajukan permohonan asuransi, namun karena terdapat riwayat kanker biasanya proses aplikasi anda akan lebih lama, karena perusahaan asuransi jiwa akan memerlukan waktu lebih lama dalam mengunderwrite. Informasi yang anda berikan dapat mempengaruhi premi asuransi anda. Semakin sedikit informasi yang diberikan atau dilampirkan, maka semakin nggi premi yang akan diberikan karena perusahaan asuransi jiwa menganggap anda terkena risiko nggi. Menurut Levy, "Jika kurang jelas, kita lebih cenderung untuk lebih konserva f.” 2. Pas kan anda telah memenuhi pengobatan sesuai dengan dokter Anda. Sebagai contoh, kata Levy, jika dokter anda diminta untuk periksa kembali dalam satu tahun dan anda belum kembali dalam empat tahun, anda harus check up ke dokter sebelum mengajukan permohonan untuk asuransi jiwa. Perusahaan asuransi jiwa dak akan menerima penawaran anda sebelum melihat hasil check up. Demikian pula, jika anda sudah menderita kanker payudara dan anda dijadwalkan mammogram pada bulan Desember dan anda mengajukan permohonan untuk asuransi kanker pada Oktober, perusahaan asuransi jiwa akan menunggu hasil mammogram berikutnya. 3. Survei harga premi dari beberapa perusahaan asuransi jiwa. Kebijakan dan biaya antara perusahaan asuransi jiwa sangat bervariasi. 4. Usahakan dan periksa apakah anda bisa mendapatkan asuransi kelompok (Group Life Insurance) melalui keanggotaan, profesional persaudaraan, atau organisasi poli k dimana anda berada. 5. Per mbangkan "grade" kebijakan (satu dengan manfaat yang terbatas) jika anda dak bisa mendapatkan manfaat kema an penuh. Dalam beberapa tahun pertama dari kebijakan dinilai, perusahaan hanya membayar premi dan bagian dari uang pertanggungan jika tertanggung meninggal karena kondisi, seper kanker, yang ada sebelum kebijakan tersebut diberlakukan. Jika tertanggung meninggal dunia setelah grading‐dalam periode tertentu, perusahaan akan membayar semua uang pertanggungan. Jika kanker anda telah berhasil dioba , dan anda dinyatakan dalam kesehatan yang baik, anda dapat memperoleh polis asuransi jiwa kanker. Jika anda dapat menunjukkan bahwa anda sehat dan perawatan anda telah berjalan dengan baik, beberapa perusahaan asuransi mungkin akan bersaing untuk menutup asuransi anda.
NASReview
05
Claim Review Claim TINJAUAN HUKUM MENGENAI TANGGUNG JAWAB HUKUM BAGI PENGANGKUT DALAM ASURANSI MARINE CARGO Masalah tanggung jawab hukum bagi pengangkut dalam asuransi marine cargo merupakan hal yang pen ng bagi dunia bisnis asuransi, karena dalam prakteknya recovery klaim dari pengangkut sangat minim hasilnya, sehingga pihak Asuransi sangat banyak dirugikan bila selalu mengabaikan gugatan kepada pihak pengangkut, dalam hubungannya dengan upaya memaksimalkan recovery klaim bagi pihak Asuransi, memang dak semudah yang dibayangkan apabila para prak si asuransi dak memahami benar hukum yang mengatur mengenai hal‐hal tersebut. Faktor‐faktor kesulitan dalam upaya perolehan recovery tersebut diatas antara lain :
untuk dipakai menyelenggarakan pengangkutan menurut p e rs e t u j u a n , a t a u p u n ya n g d i s e b a b ka n ka re n a s a l a h memperlakukannya atau kurang penjagaannya terhadap barang yang diangkut, janji‐janji yang bermaksud demikian adalah batal …” Pasal 470 (a) KUHD : “Adanya janji‐janji untuk membatasi tanggung jawab si pengangkut dak sekali‐kali membebaskan dia dari beban untuk membuk kan bahwa telah cukuplah diusahakannya akan pemeliharaan peralatan dan peranakbuahan alat pengangkutannya , dan akan kesanggupan alat‐pengangkutan tersebut, akan menyelenggarakan pengangkutan menurut persetujuan, apabila ternyata bahwa kerugian yang mbul itu diakibatkan oleh sesuatu cacad daripada alat‐pengangkutan itu atau tataannya”. Pasal 476 KUHD :
1.Kurangnya pengetahuan prak si asuransi mengenai ketentuan hukum yang mengatur hal tanggung jawab pengangkut terhadap keselamatan barang yang diangkutnya, 2.Sangat yakin dan percaya penuh kepada hasil Adjustment Adjuster, yang pada umumnya selalu berdalih bahwa B/L (Bill of Lading) Lokal (Interinsular) dak menggariskan pasal‐pasal mengenai “Carrier Liability” secara tegas, maupun dengan alasan keterlambatan pihak Tertanggung untuk melakukan gugatan kepada pengangkut (untuk B/L Internasional). Para adjuster yang kurang gigih dalam melakukan upaya recovery biasanya beralasan bahwa “hingga kini kami belum pernah mendapatkan hasil yang baik dan bahkan selalu gagal dalam melakukan Recovery Ac on terhadap pemilik kapal lokal dikarenakan B/L Lokal (Interinsular) dak menggariskan pasal‐pasal mengenai “Carrier Liability” secara tegas, sehingga dak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, dan perusahaan/pemilik kapal selalu dapat mencari “celah‐celah” untuk melepaskan diri dari tanggung jawab”. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis mencoba memberikan sedikit njauan hukum yang mungkin dapat menambah wawasan mengenai tanggung jawab pengangkut dalam Asuransi Pengangkutan Laut. Perlu diketahui bahwa “Buku Kedua KUHD tentang Hak‐hak dan Kewajiban‐kewajiban yang terbit dari Pelayaran, mempunyai sifat melengkapi dan memaksa, dimana ketentuan‐ketentuan dalam Buku Kedua KUHD bersifat melengkapi, kecuali bila ditetapkan sebaliknya. Adapun ketentuan‐ketentuan yang dak boleh disimpangi misalnya Pasal 470, 470‐a dan 476 KUHD” Pasal 470 KUHD : “Tidaklah diperbolehkan kepada si pengangkut untuk minta diperjanjikan, bahwa ia dak bertanggung jawab atau dak selain sampai suatu harga yang terbatas untuk kerugian yang disebabkan karena kurang diusahakannya kesanggupan alat pengangkutannya, ataupun kurang diusahakannya kesanggupan alat‐pengangkut itu
“Dengan menyimpang dari pasal‐pasal 472‐475, bolehlah dituntut penggan an seluruh kerugian, apabila kerugian itu disebabkan karena kesengajaan atau kesalahan kasar dari si pengangkut sendiri. Segala janji yang bertentangan dengan ini, adalah batal”. Berdasarkan pasal‐pasal tersebut diatas, maka bila terdapat alasan adjuster mengenai kesulitan mendapatkan recovery seper hal tersebut diatas adalah keliru, karena tanggung jawab pengangkut dengan jelas dan tegas diatur didalam KUHD bahwa pengangkut bertanggung jawab penuh terhadap muatan yang diangkutnya, walaupun dak secara tegas digariskan mengenai “Carrier Liability” pada B/L Lokal, dan apabila tercantum klausula yang membebaskan tanggung jawab pengangkut, maka klausula tersebut adalah batal demi hukum. Perlu diketahui pula bahwa dalam Yurisprudensi pada kasus yang hampir serupa dapat dijadikan contoh dan sumber hukum atas tanggung jawab pengangkut adalah sebagai berikut : “Dimana sebuah tank dipompa air laut sampai penuh, sedang lobang masuk dalam tank itu dak ditutup, suatu kelalaian yang dak hanya dapat menimbulkan kerugian bagi muatan, tetapi juga dapat mengakibatkan bahaya bagi kapal yang bersangkutan, walaupun demikian Pengadilan menganggap hal itu diluar “Negligence Clause”. Dengan demikian, maka pengusaha kapal harus menggan kerugian yang mbul dari peris wa tersebut diatas” (Yurisprudensi Rb. Ro erdam , 5 Mei 1933, W 12674, NJ 1934, P 939 ; Hal 197 Penger an Pokok Hukum Dagang Indonesia tentang Hukum Pelayaran Laut dan Perairan Darat, Cetakan keempat 1993, Penerbit Jambatan, H.M.N. Purwosutjipto, S.H.)
(cdk) NASReview
06
Laba Bersih Nasional Re Tahun 2012 Meningkat 126 %
Accounting & Finance Review
PT Reasuransi Nasional Indonesia menutup tahun 2012 dengan capaian kinerja keuangan yang cukup bagus. Seper tahun sebelumnya Nasre telah mempublikasikan laporan keuangan tahun buku 2012 yang telah diaudit akuntan publik dengan pendapat (opini) “Wajar Tanpa Pengecualian” lewat harian media Indonesia dan Bisnis Indonesia tanggal 31 Januari 2012. Kinerja Nasional Re secara keseluruhan tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang cukup signi an, hal ini tercermin dari capaian laba bersih tahun 2012 sebesar Rp. 46.066 juta atau meningkat 126 % dari laba tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 20.367 juta. Peningkatan kinerja ini dak hanya dari sisi operasional underwri ng namun juga investasi dan unit kerja syariah. Tercatat pendapatan premi bruto tahun 2012 sebesar Rp. 954.418 juta atau meningkat 23,7 % dari pendapatan premi bruto tahun 2011 sebesar Rp. 771.365 juta, atau secara keseluruhan kinerja operasional underwri ng di tunjukkan melalui peningkatan hasil underwri ng dari sebesar Rp 46.029 juta tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 54.073 juta tahun 2012 atau meningkat 17,5 %, ini menggambarkan bahwa perusahan semakin berha ‐ha dalam mengelola resiko yang diterimanya. Disisi lain hasil investasi tahun 2012 sebesar Rp. 37.261 juta atau naik 5,6 % dari tahun lalu. Tidak hanya itu, kenaikan hasil investasi juga disertai dengan peningkatan kualitas penempatan investasi dimana tahun 2012 perusahaan telah melakukan pencadangan atas seluruh investasi bermasalah sebesar Rp. 27.000 juta. Sedangkan untuk unit kerja syariah, peningkatan yang cukuf signifikan tergambar dari pendapatan ujroh syariah yang meningkat sampai 80,7 % dari tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 18.668 juta. Masih besarnya potensial market asuransi syariah dapat dilihat dari pencapaian kontribusi bruto tahun 2012 sebesar Rp. 113.833 juta atau meningkat sebesar 72,7 % dari kontribusi bruto tahun 2011 sebesar Rp. 65.905 juta. Secara keseluruhan kinerja keuangan perusahaan tahun 2012 yang cukup memuaskan ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memilih strategi bisnis yang tepat. Disamping itu dengan semakin baiknya kinerja keuangan perusahaan tahun 2012 diharapkan Nasre mampu mempertahankan pencapaian kinerja tahun lalu sebagai “Best Reinsurance 2012”. Semoga
NASReview
07
Serangan Peretas ke Situs Resmi Pemerintahan S i t u s r e s m i P r e s i d e n S u s i l o B a m b a n g Yu d h o y o n o, www.presidensby.info, Rabu (9/1/2013) pagi, diserang oleh peretas (hacker). Kelompok yang menamakan dirinya “jemberhacker team” menggan kan tampilan situs yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita terkait kegiatan Presiden ke masyarakat. Mengenai hal itu, Menteri Komunikasi dan Informa ka (Menkoinfo) Tifatul Sembiring memas kan bahwa bukan server presidennya yang dihack.
IT Review
sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource)yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut dak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara dak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut. (dri)
“Yang di‐hack adalah Domain Name System (DNS) yang dipakai oleh situs presiden. Yaitu so player yang ada di Texas. Jadi ada namanya, jemberhacker dia mengalihkan IP address ke jemberhacker,” ungkap Tifatul kepada wartawan termasuk Tribunnews.com, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/1/2013). Sekali lagi, Tifatul menegaskan sebetulnya yang terjadi bukan hacking atau peretasan dalam situs presiden. Tapi mengalihkan IP addres yang ada di DNS yang ada di so player di Texas. “Itupun pulih dalam beberapa jam kemudian karena masih dalam tangung jawabnya DNS Server itu semacam TCP,” ujarnya. Lalu apa solusi atas permasalahan itu? Menurut Tifatul, pihaknya akan mengambil langkah memindahkan DNS server situs p r e s i d e n s b y. i n f o ke I n d o n e s i a . Atau, kata dia, selain di Texas, dibuatkan pula cadangan sebagai alterna f seper kasus dihacknya situs pemerintah israel.go.il ke ka perang melawan pales na oleh Anonymous (pihak dak dikenal). “Mereka (pemerintah Israel) rupanya punya server DNS cadangan di Jerman, sehingga saat dihack mereka aman. Kita perlu mengambil langkah‐langkah yang dak di satu tempat DNS servernya situs p re s i d e n ,” j e l a s nya . Lebih lanjut Tifatul memperkirakan mo f hacker menyerang situs Presiden SBY. Menurutnya itu terkait reputasi atau prestasi hacker itu sendiri di mata sesamanya, selain faktor ekonomi. “Bagi mereka itu prestasi sendiri. Dari underground mereka sudah memasang bendera kalau saya sudah meretas situs presiden. Bagi mereka seper itu,” menurutnya. Berikut ini adalah beberapa is lah yang biasa digunakan dalam Hacking (meretas) : Meretas komputer : Meretas komputer merupakan Sebuah contoh umum dari eksploitasi keamanan adengan cara injeksi SQL,melalui lubang keamanan yang mungkin disebabkan dari praktek pemrograman bawah standar. Eksploitasi lain akan dapat digunakan melalui FTP, HTTP, PHP, SSH, Telnet dan beberapa halaman web. Keylogger : merupakan mesin atau so ware yang dipasang atau diinstal di komputer agar mencatat semua ak vitas yang terjadi pada keyboard (bekerja diam diam alias dak terketahui oleh kita secara k a s a t m a t a ) DoS (Denial‐of‐service a acks) : merupakan jenis serangan terhadap
NASReview
08
Human Capital Review Inilah 4 Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia
Sumber: Marieska Harya Virdhani ‐ Okezone Disadur oleh: Adam Kurniawan
D E P O K ‐ Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Firdaus Badrun mengakui terdapat empat permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Permasalahan pertama yakni terbatasnya kesempatan kerja. Menurutnya, situasi perekonomian Indonesia pada tahun yang akan datang dipenuhi dengan tantangan yang cukup berat dengan adanya krisis ekonomi yang melanda negara Eropa saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapat tahun terakhir diklaim meningkat mencapai 6,4 persen di kuartal dua. "Namun ngkat pertumbuhan ekonomi tersebut dak dapat menyerap angkatan kerja yang masuk ke dalam pasar kerja dan jumlah penganggur yang telah ada," ujar dia saat membacakan sambutan Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam acara UI Career Expo dan Scholarship di UI, Depok, Kamis (20/9/2012). Permasalahan kedua, kata dia, rendahnya kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data BPS Februari 2012, rendahnya kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian besar berpendidikan SD ke bawah sebanyak 47,87 persen, SMP 18,28 persen dan yang berpendidikan lebih nggi termasuk perguruan nggi hanya 9,72 persen. "Hal ini berdampak kepada daya saing dan kompetensi dalam memperoleh kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar negeri," paparnya. Permasalahan selanjutnya, lanjut Firdaus, yakni besarnya pengangguran. Pada Februari 2012 jumlah angkatan kerja berjumlah 120,41 juta orang. Dari jumlah itu pengangguran terbuka mencapai 7,61 juta orang atau 6,32 persen. “Permasalahan keempat yakni globalisasi arus barang dan jasa, permasalahan ini sangat terkait dengan bidang ketenagakerjaan. Sebagai contoh dalam sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC, dan AFTA mempengaruhi perpindahan manusia untuk bekerja dari suatu negara ke negara lain," tambahnya. Karena itu, kata dia, untuk mengan sipasinya maka pemerintah harus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. "Dengan banyaknya bursa tenaga kerja bisa membantu percepatan pertemuan antara pencari kerja dan lowongan kerja yang tersedia," tandasnya. (gna) (rhs)
NASReview
09
NASRe Snapshot
Workshop “e-lifeRe portal”
TUTORIAL PAI Outbond
“Persatuan Aktuaris Indonesia”
Golf Event
Catur Nasional Re - VI 26-28 September 2012
04-06 Februari 2013
Turnamen Mancing
Turnamen
NASReview
10