LARUNG DAN KEKUATAN PENGALAMAN YANG ADA DI DALAN{NYA Oleh:
tulia Esti Katrini
,
ABSTMCT
Literatury work is created by the autherthrough contemplation, it means it is not created through blank idea. It can be said that literary work is created through yhe combination of Imowledge of the author and his soul experience as the feflections of real human life ntnel "Larung" has a very strong and extlq ordinary soul relation, especially it is because it is based on events of Indonesian historical $e; the strength andt eaknesses. AII of the events are composed in the story, either traditional or modern,one. The author clearly describes the real story estnetically that makBs this literary work has high quality.
Kqwords: Larung, Strength, souL
A.
PtrNDAHULUAN Karya sastra merupakan imajinasi yang diberi bentuk atau wujud oleh pengarangnya sehingga pemikiranpemikiran, pengetahuan dan pengalaman p€ngarang dapat dimengerti dan dipahami pembaca. Tanggapan psngarang terhadap kehidupan dinyatakan dalam karya sastra, menjadi sesuatu yang baru. Dengan dennikian karya sastra tidak tercipta dari kekosongan, tetapi dari kekayaan pengalaman jiwa penulisnya. Melalui Larung, Ayu Utami berbagi pengalaman tentang kehidupan yang ditanggapi dengan sangat antusias. 45
Larung dan Kekuatan Pengalaman YangAda Didalamnya (Yalia Esti Katrini)
Secara kongkrit dia berhasil mendeskripsikan kehidupan maya dengan menggunakan bahasa lugas penuh makna. Secara rapi novel ini dibagi rnenjadi tiga bagian, yaitu diawali dengan bagian pertama ketika Larung sebagai tokoh yang disentralkan menjadi pengikut cerita secara keseluruhan, berada dalam kehidupan yang penuh rahasia dan mistik. Bagian tengah merupakan cerita tentang kebebasan hidup yang dirmakan dan dijalani empat perempuan secara bertanggung jawab. Mereka mernpunyai pandangan hidup spesifik yang ditarik melalui tokoh; Saman sebagai protagonis dalam novel yang lain. Oleh karena itu novel Larung seakanakan menjadi buku [anjutan dari novel sebelumnya yang berjudul Saman. Melalui bagian tengah inilah pengarang memb,angun karakter para tolkoh yang menjadi orang-orang Indtonesia. Kemudian bagian ketiga larung dihadirkan bersama tiga orang pelarian yang secara politis melawan pemerintah. Artinya melawan penguasa yang mempunyai legitimasi penentuan kehidupan baik secara individu maupun kelompok. Hal-hal di atas yang mendorong dilakukannya penelitian Masalahnya adakah pengalamanterhadap novel pengalaman yang cukup kuat diberikan pengarang sebagai referensi kehidupan yang secara konkret dihadapi bangsa ini ? Adapun tujuan . penelitian ini untuk mendeskripsikan pengalaman-pengalaman yang konkrit sebagai referensi kehidupan yang dihadapi pembaca khususnya dan bangsa Indlonesia umumnya. Sementara kegunaar,t yang diharapkan bagi pembaca yaitu dapat meluaskan cakawala pemahaman terhadap kehidupan yang bersifat mistik yang masih dijumpai sekarang ini dan kehidupan politik terkait dengan pelakupelaku politik terkait dengan pelaku-pelaku politik yang sering menyakiti rakyat,
ini.
46
VoI.9,
No..
19,Nopember 2009
: 45-58
Landasan teori yang digunakan adalah teori structural dinamis, sebagaimana dinyatakan oleftr Chamamah ( 1989;27 ) bahwa menganalisis karya ;sastra dari segi intrusik adalah langkah yang sangat penting sebellum mengauralisis dari segi yang lebih luas. Analisis struil
Karya sastra terutama novel mempunyai unsur pembangun atau struktur yang terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar. Sebagaimana diker,nbangkan oleh Semi ( 1995; 53 ) bahwa karya sastra adalah frenomena sosial.
Ia terkait dengan
penulis, terkait dengan pembaca dan terkait dengan segi-segi kehidupan manusia yang diungkapkan dalam karya sastra tersebut. Karya sastra sebagai fenomena sosial tidak hanya terletak pada segi penciptanya saja, tetapi juga pada hakekat karya itu sendiri. Reaksi sosial seorang penulis terhadap fenomena sosial yang dihadapi, mendorong ia menulis karya sastra. Oleh karena itu menghadapi karya sastra berarti menghadapi atau mempelajari suatu kehidupan sosial. Kajian tentang sastra adalah kajian tentang manusia, tentang kehidupan, tentang budaya, tentang perwatakan, tentang idiologi bahkan terkait dengan masalah-masalah yang lebih luas lagi tentang kehidupan manusia.
47
Larung dan Kehtatan Pengalaman
B.
Yang Ada
Didalamnya (Ynlia Esti Katrini)
PNMBAHASAN Beberapa ahli sastra berpendapat bahwa kesusastraan adalah cermin kehidupan masyarakat pada jamannya. Apabila kita dapat menemukan kaitan antara suatu peristiwa dengan peristiwa lain, tentu akan dapat menentukan hubungan apa yang ada di antara keduanya. Demikian pula antara peristiwa dalam sastra dan peristiwa nyata, kadang menunjukkan adanya persamaan-persamaan tertenfu
.
Sebagairurana dinyatakan Damono (1985;22)
sastra
bukanflah sesuatu yang jatuh dari langit. Ia merupakan produk
ia
sendiri bahkan persoalan masyarakat. Hubungan yang ada antara sastrawan, sastra dan masyarakatnya bukanlah hal yang di cari-cari. Jadi sah apabila kita memasalahkan hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut. Sementara Heryanto (1985;335)' masyarakat,
mengrnngkapkan faham kontekstual dalam kaitannya dengan sastra, sebab seluruh persoalan kesusastraan diakui bersumber dari rangkaian peristiwa konkrit dan tingkah manusia nyata di bumi ini. Sastra selalu berada dalam konteks sosial dari masa ke masa rangkaian itu berubah-ubah tetapi dalam proses kesinambungan sehingga dikatakan dalam proses
pembentukkan karya sastra selalu berada dalam konteks sosial historis.
Memadukan dunia pengalaman Penga,laman merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Selain itu manusia juga memiliki pengetahuan yang dapat dipelajari secara langsung dan tidak langsung. Melalui pendidikan formal maupun tidak formal, bahkan manusia dapat memiliki pengetahuan karena belajar dari pengalaman. Dari sini lahirlah pernikiran-pemikiran manusia yang dapat berujud gagasan 48
Vol.9, No. 19,Nopember 2009 : 45-58
gagasan tentang berbagai hal. Ini membuktikan bahwa karya sastra tidal< tercipta dari kekosongan.
Beberapa pengalaman ditambah beberapa pengetahuan dan beberapa pemikiran lalu d*ambah keinginan berbagi cerita untuk menyampaikan pemikiranlemikiran tentang kehidupa, dapatlah dibentuk sebuah karya sasra. Namun demikian ada aspek-aspek kebahasaan, seperti pengusaan sejumlah besar laosa kata secara secara aktif dah penguasam struktun kalimat, semua merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang penulis. Hal lain yang perlu dipertimbangkanr adalah tingkat penalaran dan style yang cocok untuk penulisan, karena dua hal terakhir itu akan menjadi wajah dari penulisnya. Pengalaman, pengetahuan dan pemikiran yang dipadukan dalam kontemplasi penulis akan diikuti ketrampilan pemilihan diksi yang tepat serta perempatan dalam penggunaan yang tepat pula, tentu menghasilkan karya yang bagus. Imajinasi yang dimainkan secara logis, sangat membantu dalam mengolah peristiwa-peristiwa cerita menjadi plot yang runtut baik dalam urutan sebab akibat maupun urutan kronologis dalam system yang bagus. Ini menyebabkan adanya-kekuatan pengalarnan dalam novel Larung.
Kekuatan Pengalaman Jiwa Novel Larung merupakan novel kedua setelah novel yang berj'udul SAMAN ditulis Ayu Utami. Cerita dalam novel ini menrpakan kelanjutan dari novel Saman tersebut. Adanya penandaan waktu dengan penulisan tahun pada novel Larung menunjukkan informasi rentangan waktu kejadian atau peristiwa cerita berlangsung. Pada awal cerita ditandai dengan tahun 1985, sedangkan peristiwa terakhir dalam cerita ditulis 13 Agustus 1996. Peristiwa dipaparkan dengal gaya perpaduan klasik dan kontemporer, yang tradisional dan modern. Namun sangat 49
Larung dan Kekuatan Pengalaman YangAda Didalamnya (Yulia Esti Katrini)
terasa kekuatan yang menafasi setiap diksi yang dipakai dalam s€tiap peristiwa. Yang tradisional ditandai dengan diksi seperti burung bence, burung dandang yang kehadirannya sebagai pertanda buruk. Bunyinya terdengar getir yang tinggi meski tidak jauh, ia dianggap telah mencium bau kematian yang ada di dekatnya. Diganubarkan tentang pertempuran malam dari roh-roh yang melayang sehingga jika ada yang kalah menjadi seseorang yang mati dini hari. Bagi yang eling akan melafalkan ayat-ayat kursi agar tidak ada kekuatan yang menghirupnya dalam kesenyapan. Binatang kelelawar disertakan sebagai mahkluk-mahkluk yang hidup dalam gelap dan tidak menyukai tentang firasat-firasat dim'r.r nculkan menandai p eri stiwa atau perj al anan kehidup an. Ketradisional juga digambarkan dengan baik tentang kekuatan yang bukan dari dunia manusia, malainkan dari alam gaib yang syirik, yang diperoleh dari gunung-gunung dan makam di seluruh tanah Jawa dan Bali. Oleh kiarena itu tubuh nenek Larung penuh dengan susuk, hatinya berisi jopa-japu, dan pikirannya hanya rnantra. Meskipun Lanrng bukan orang yang percaya takhayul, tetapi dalam angina ia seperti mencium bau neneknya. Ia merasa neneknya ada di dekatnya dan selalu mengiringi perjalanannya' Padahal perjalanannya adalah untuk membunuh atau mengakhiri hidup neneknya yang sudah berumur lebih dari seratus dua puluh tahun.
Secara cermat Ayu memaparkan setiap proses kehidupan yang terkait dengan manusia dengan pilihan diksi yang tepat. Bagaimana bau bangkai, proses pembusukan dan binatang-binatang apa yang menyukai bangkai, semua secara detail digarnbarkan dengan tidak ada rasa jijik. Inilah kekuatan pengalaman yang menjadikan novel Larung bagus. Larva-larva yang menghuni kamar nenek Larung berjatuhan menerpa tubuh itu, tubuh yang seakan sudah mati ketika ditinggal Larung selama tiga hari. 50
l/o1.9, No-
19, Nopember
2009 : 45-58
Bagaimana binatang-binatang kecil merubung tubuh tua yang zudah tidak berdaya, belatung yang merayap pada daging kering tetapi tidak mati. Secara filosofis pula novel ini mengungkapkan bagaimana seseorang menjalani kehidupan dengan kepastian yang dipilih. Kutipan berikut memberi ilustrasi tentang nenek Lanung yang harus menerima kekalahan karena putranya difitnah sebagai komunis dan diambil paksal kemudian tidak pernah kembali.
-
trburw menangis. Alil tifuk menangis. Sebab aht telah mengosongkan diriku dari segala keherqnon dnn ketidokbersediaan. Dan sebuah kekuatan lalu mengisi kehampaan itu, tetopi orang orang menyebutnya ilmu hitam. Tetapi apalmh itu hitam ?kenapa engkau membenci kegelapan ?
-
Tiga hari kemudian aku merasa putraka padamenerginya sirna seperti bara yang habis. Barangkali ia dibowa bersama yang lain dalam dalam truk yang menghantar mereka ke sebuah lubang besar di sebuah lading. Tetapi ia telah mati ketika rnereka diberondong (L ; 601
-
Lalu mereka pergt. Don aku masih memandnng kea rah luut beberapa saat lagi, merasaft gemuruhnya dolam ruang han pa diriku. Tetapi aku tak pernah heran akan kejahatan. Pun tak pernah aku mengutuhrya. Sebab aku telah mengosongkan diriku. Aku tak pernah bertanya. Kau. Nak, selalu bertanya. Kelak, wahu kau menjadi tua lmu akan tahu arti kekosongan dari segala nilai ataupun harapan. Kau aksn tahu rasanya hampa, yaitu keadaan di mana tak ads bahasa tmtuk mengerti. Sesuatu itu tidok membuatmu bahagia. Juga tidak membuatmu sedih. Tidnk mernbuatmu apa-qpa. Tapi nak, ketika kail masih 51
Larung dan Kekuatan Pengalaman YangAda Didal.amnya (Tulia Esti Katrini)
mengenal bahasa, maka bernyanyilah. Bernyanyilah dengan kata-leta. Perdengarkan kepadaku sebuah lagu. Yang pernah kuajarkan dulu, ketika xtaramu belum stabil ; kupu-hqu yang lucu, kemsno engkau terbang, ( L;70). Teks di atas salah satu cuplikan naskah novel larung yang menggambarkan kekuatan penganaman filosofis pengarangnya yang diberikan'kepada pembaca. Bagaimana suatu kekuatan mampu menopang kehampaan perasaan dan pikiran, ketika harus menerima kekalahan dalam perang kehidupan. Dia padukan kekayaan budaya Jawa dan Bali, dengan pemahaman bahwa hidup adalah pikiran. Fengetahuan yang renik - renik dan detail berikut ungkapan yang jorok maupun yang agung dipaparkan dengan gamblang. Kekuatan pengalaman pengarangnya juga tampak melalui jalinan cerita masa lalu dan masa sekarang, Eyang Suprihatin sahabat nenek Larung, yang diceritakan berumur seratus dua puluh tiga adalah seorang pawang hujan pemerintahan Orde Baru. Dia selalu diundang untuk menangkal hujan pada peristiwa - peristiwa hari besar Nasional. Eyang penting kenegaraan dan Larung, hanya Eyang ini nenek teman seperguruan Suprihatin menikah mengamalfl
hari
-
-
-
52
Vol. 9, No.. 19, Nopember 2A09
: 45-58
dipaparkan dengan keberanian yang luar biasa.
Cerita dimotori orang - orang yang melakukan gerakan bawah tanah melawan kebijakan pemerintah Orde Baru, yang merasa merugikan rakyat dan membungkam mereka yang bersuara vokal. Tahun 1993 ketika seorang Wisanggeni juga pastur memutuskan untuk membela Rakyat yang diperlakukan tidak adil. Kemudian pergerakan diteruskan hingga tahun 1996. Dengan berbagai peristiwa dan latar belakang politiknya, inilah kekuatan pengalaman yang disampaikan dalam novel ini.
Beberapa peristiwa politik yang berjaring luas disinggung ddlam novel ini antara lain peristiwa kerusuhan terbesar 27 luli 11996 dengan penyerbuan markas DPD PDI pro Megawati di Jl. Diponegoro 58, peristiwa malari 1974, peristiwa pembredelan 1,994, peristiwa kerusuhan Medan bulan April 1994, yang semua dikaitkan dengan Saman dan Larung para tokoh novel ini. Selain itu juga masalah kehidupan modern dengan selubung kerja sama dalam berbagai hal, perselingkuhan dilakukan, keberanian seseorang rmenjadi laki - laki meskipun dia perempuan.
Pernyataan pengarang
yang sangat berani sebagai
pengalaman antara lain : Sekitar pukul 8.30 Daudin Jakpus Letkol Zul Efendi Kerubeki
-
memerintahkan pasukon untuk menyerang. Saliai mata mengotalmn, 'ia terlihat memberi semangat pada orang orang berkaos merah untuk melempar, sementarq polisi anti huru hara memasok batu. Akhirnya mereka berhasil
mendobrakpagar dan mengobrak - abrik kantor PDL Satgas pro Mega digiring ke truk aparat dan yang luka ditsndu ke Ambulans polisi. Dari sana tidak ada laporan ke mnta merelm dibawa hingga ini sindiran diturunkan belum ada konfirmasi balwa RSCM maupun RS Sr. Corolus menerima korban. Kedua rumah sakit berada dalam radius satu kilo meter dari ternpat kejadictn. (R. 174 - 175) 53
Larung dan Kekuatan Pengalaman YangAda Didatamnya lTalia Esti Katrini)
Kerusuhan 27 Juli 1996 merupakan kerusuhan yang begitu hebat, menjadi peristiwa penting dalam sejarah politik di Indonesia. Karena, meskipun para penyerbu kantor DPD PDI menggunakan atribut partai, indikasi keterlibatan aparat militer Orde Baru sangat nyata.Ini juga menjadi catatan penting bagi masyarakat khususnya
rakyat, yang kemudian ikut memberi perlawanan kepada pernerintah yang ikut dlemonstrasi sehingga berakibat kerusuhan yang begitu hebat, karena rakyat merasa dianiaya. Keterlibatan militer sudah menjadi pengetahuan umum, dan ini membuat rakyat marah sehingga melakukan pembakaran apa saja yang bisa dibakar' Di antarany'a 3 bus di Salemba, beberapa gedung milik pemerintah maupun swasta serta penghentian kereta api di jalan pramuka. Beberapa gedung yang dibakar antara lain Gedung Persit chandra Kirana, Ditjen Perikanan, Bank Swasarindo, Wisma Hanida, Show Room Toyot4 Bank Mayapada, Gedung Darmex, Gedung BDN, Gedung milik Pertamina serta beberapa ruko. Sungguh menggembinakan ketika massa akan membakar Perpustakaan Nasional dan dlicegah oleh beberapa aktivis, mereka menurut sehingga selamatlah gedung tersebut, yang sangat berguna bagi kehidupan bangsa kita: Pengalaman lain yang menjadi kekuatan novel ini adalah tarik menarik antara Kekuasaaan Orde Ba,nu dengan kelompok perlawanan. Pastur Wesanggeni yang telah mengubah identitasnya menjadi Saman lebih suka memperjuangkan keadilan dari pada melayani jumat malam leturgi dan konsultasi. Ia lebih suka berada di tengah - tengah perkebunan karet dari pada di kota. Kemudian dalam perjuangannya ia dipertemukan dengan Larung juga teman teman yang lain yang menjadi solidarlit (solidaritas pada wong alit), termasuk di dalamrnya Budiman Sudjatmiko dari PRD. Perhatikan teks berikut: Dusun mereka diserbu oleh aparat yang bekeria untuk tempat perusahaan besar sawit. Mereka ditangkap
-
-
di
54
VoL 9, No.
l9,Nopenber 2009 :15-58
terpisah. wisanggeni dicalik dan lebih dutu berhasit membebaskan diri lalu mengganti identitasnya ,menjadi Staman, meninggalkanjubahrya. ( k : I9T) Sbkitar pukul sebelas selamatcn, ia masih di Singqura,. ia membuka net don mendnpal berita bahwa Eudiman S:udjatmiko dan beberapa kawan telah diciduk dua jam sebelilmnya. Baru saja mereka bersembunyi di rumah sebuqh keluarga biasa. Tapi kurier mereka tertangkap pada siang munglcin karena pesan _ pesan telefon dan radio panggtl yang bocar. Ia merasa ngenas. Juga geram. saman rak may yang sama terjadi pads dirinya, iparagr pada Yasmin. Mereka telah menyepakati pembagiai kerja fun ia tak may,melanggar itu. Larung akan meibawa tiga anak itu ke Kijang, pelabuhan di pulau Bintar. tra akan menjemput di koto itu lalu membrnya mereka pergi. Selama proses tak ada kontak dengan Jakarta. segati detail ia catat dslam kepala sehing[a jika ia tertan"gkap, tak adn informasi tertulis yang bisa didapat aparat.
_Melalui pengalaman nyata sebenarnya seorang pengarang
novel dapat berbagi dengan pembaca, setelah oiotatr
dalam konrtemplasi dan pertimbangan - pertimbangan tertentu. peristiwa d.T9 ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, yang juga melibatkan tokoh PRD Budiman Sudjatmiko diangkat ke dalam novelnya. Jaringan internasional yang dimotori oleh orang orang Indonesia sendiri melawan pihak pemerintah yang diwa'kili pari militer pasukan khususnya dan Badan Intelegen Negara. Sungguh suatu keberanian untuk berbagi pengalaman tentang h'al yang serius kehidupan berbangsa. Bagaimana pelarian yuni hu., 9ll1m dilakukan secara rahasia namun akhirnya iercium ot.h" gudun Intelegen Negara dan mereka dihabisi diperjalanan. 55
Larang dan Kekuatan Pengalaman
Yang Ada
Didalamnya (yalia
Esti
Ketrini)
Yang tidak kalah menariknya adalah pernyat:um pengarang melalui novel tentang hal yang sangat bertentangan dengan dohrin yang selama ini dipelajari melalui sejarah peilalanan kehidupan bangsa.
Kemudian hari ia mendengar bahwa visinu atqs para jen&ral yang dibunuh di Lubang Buaya tak pennh menyatqkan balwa mereka dianiaya sebagaimana dalam morwmen fun diorama. Kulit mereka tak disuyat, penis mereka utuh, mata mereka tidok ditusuk. Mereka hanya dibunuh, kannya pada diri sendiri. Sebagaimana dalam sebuah perang. Ia merasa sudah diperdaya. Itu cukup bagi dia untuk menarik kesimpulan. Jika sebuah rezim memalsukan sejarah secara kecil, maka ia memalsukan sejarah secara besar pula. Jiko sebuah rezim menyelewengalmn sejarah secarq besar, tentu parahlah kesalahan yang hendak ia menangkan. Maka jika rezim ini menumpss dan mendengki komunisme niscaya benarlah komwnisrne itu (L: 208-209
-Kutipan
di atas merupakan pernyataan yang sangat berani. Suatu sikap yang dilandasi oleh pengetahuan dan pingali*un yang mendalam dari pengarangnya. Melalui perjalanan pengetahuan para -
tokohnya, pengarang dapat mengembangkan pemikiran dan cakrawana pembacanya. Ini merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi pembac4 ini menjadi penjelas bagi sesuatu yang kura:rg jelas. Di sini ada ungkapan - ungkapan yang .e*pertilam
pemikiran pada refernatif yang pernah argumentasi. bi siniiah litat kekuatan pengalaman jiwa pengarang yang rnenjadi pilar novelnya. 'air,
Paparan tentang berbagai peristiwa
di tanah
mengingatkan kembali pada peristiwa - peristiwa nyata yang pernah terjadi di Indonesia. Nama nama dan peristiwa dalam cerita adalah perpaduan pengalaman, pengetahuan dan pemikiran
-
56
Yol. 9,
pen:nikiran pengarang. Masalah
No.
19,
Nopember 2009
-
: 45-58
masalah yang menjadi rahasia Negara diungkap dengan gamblang tanpa diurai. Hal hal yang rumit, detail dan kuno dapat dipaparkan dengan kepandaian yang luar biasa. Inilah yang menjadi kekuatan pengalaman dalam novel Larung, sehingga novel ini seharusnya dibaca oleh seluruh anak negeri ini.
C.
-
PENUTI]P Karya sastra adalah dunia pengalaman. N{embaca karya sastra berarti memasuki dunia pengalaman pengarang. Apabila pengalaman itu luas, lengkap dan utuh mengenai kehidupan manusia berarti karya sastra itu berguna. Ada penjelasan penjelasan secara rinci yang penuh dengan makna. Oleh karena itu ada permasalahan permasalahan berikut cara menyelesaikannya. Ada pengetahuan pengetahuan yang memperkaya wawasan pambaca. Ada informasi - informasi yang dahulu belum diketahui. Larung adalah novel yang kaya akan permasalahan, dari yang individu sampai ke sosial. dari yang keluarga hingga masalah Negara. Juga sarat dengan masalah - masalah yang tradisional maupun yang modern, tentang laki laki dan
-
-
-
perempuan dalam pqrspehif Jender. Banyak sekali pengalaman yang dituangkan ke dalam novel ini, sehingga membuat nivel ini bagus dan perlu untuk dibaca, karena benar benar mampu membuka dan memperlebar wawasan pembaca tentang makna kehidupan yang dipilih dan diyakini.
57
Larung dan Kekuatan Pengalaman
Yang Ada
Didalamnya (Yulia Esti Katrini)
DAFTAR PUSTAKA Utami, Ayu.2A07. Larung. Bogor: Yrafika Mardi Yuani.
Prinsip Kritik Karya Pradopo, Rahmat Djoko. 1994. Prinsip Sastra.Yogtakarta : Gadjah Mada University Prees.
-
Heryanto, Ariel.'l 98 5. P erdebatan Sastra Kontekstral' I akatta C.V Rajawali
:
Atar Semi. V993. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa'
58