LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN DAN PENYULUHAN TEKNIK PEMBANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPA BAGI TUKANG BANGUNAN DAN MASYARAKAT GANTIWARNO KLATEN DALAM UPAYA MENGANTISIPASI DAMPAK BENCANA
BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Tri Yuli Wibowo Sriyatmo
K1506052/Angkatan 2006
Heru Sinar Surya
K1506027/Angkatan 2006
Ahmad Mukhrish
K1507008/Angkatan 2007
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR 1.
Judul Kegiatan
2. 3. 4.
Bidang Kegiatan Bidang Ilmu Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah
5. 6.
7.
8.
: Pelatihan dan Penyuluhan Teknik Pembangunan Rumah Tahan Gempa Bagi Tukang Bangunan dan Masyarakat Gantiwarno Klaten Dalam Upaya Mengantisipasi Dampak Bencana : PKM Pengabdian Kepada Masyarakat : Tknologi dan Rekayasa : Tri Yuli Wibowo Sriyatmo : K1506052 : Pendidikan Teknik Kejuruan : Universitas Sebelas Maret Surakarta : Jl Diponegoro GG. Patimura No.3 RT 04/V Wirosari-Grobogan
f. No. Telp/HP : 085225765407 g. E-mail :
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang Dosen Pendamping : a. Nama Lengkap : Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T. b. NIP : 19760618 2000031 001 c. Alamat Rumah : Jl Tegal Mulyo RT 02/VIII Pabelan Kartasura d. No Telpon/HP : (0271) 781730/08156707756 Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp. 7.000.000,b. Sumber Lain :Jangkawaktu Pelaksanaan : 5 Bulan Surakarta, 28 April 2010 Menyetujui,
Ketua Jurusan PTK
Ketua Pelaksana Kegiatan
Drs. H. Suwachid.M.Pd.,M.T NIP . 19500104 1979031 001
Tri Yuli Wibowo Sriyatmo NIM : K1506052
Pembantu Rektor III Universitas Sebelas Maret,
Dosen Pendamping
Drs. Dwi Tiyanto,SU NIP . 19540414 1980031 001
Taufiq Lilo Adi Sucipto.,S.T.,M.T. NIP. 19760618 2000031 001
ABSTRAK Gempa terjadi karena pergerakan tiba-tiba batuan, akibat terlepasnya secara tiba-tiba regangan (strain) yang terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Indonesia termasuk daerah yang rawan gempa khususnya desa Mutihan Klaten yang pernah digoncang gempa dimana kondisi bangunan dan lingkungan sudah mulai membaik, bangunan dan infrastruktur sudah diperbaiki sehingga sangat perlu adanya pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang bertujuan untuk meminimalisir dampak akibat bencana. Masyarakat dan tukang batu maupun kayu merupakan ujung tombak dalam meminimalisir dampak gempa bumi, yaitu denga pelaksanakan pekeerjaan pembangunan rumah tahan gempa sesuai aturan dan setandar bangunan tahan gempa. Terdapat pokok permasalahan yang menarik yaitu : (1). Langkah sosialisasi dan penyuluhan kurang terdengar dilakukan oleh pemerintah. (2). Bisa dilihat bahwa di sekitar kepulauan Indonesia, terutama di jalur Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, gempa banyak sekali terjadi gempa. (3). Kurangnya pengetahuan dan wawasan tentang gempa bumi sehingga banya terdapat korban, salah satu cara menyiapkan diri adalah dengan membangun bangunan tahan gempa. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kaji tindak. Dalam kegiatan ini akan diterapkan beberapa metode yang sesuai untuk mencapai tujuan. Metode tersebut terdiri dari: Metode ceramah dan demonstrasi untuk kegiatan penyuluhan dan metode proyek based learning (PBL) untuk pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini antara lain : (1). Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan yang bermakna dengan metode pembelajaran yang inovatif dapat menanamkan konsep rumah tahan gempa dalam diri tukang dan masyarakat. (2). Pentingnya mengetahui cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa untuk mengurangi dampak akibat bencana. (3). Penanaman konsep-konsep rumah tahan gempa kepada masyarakat sangat diperlukan agar mereka sadar pentingnya membangun rumah yang tahan gempa dalam rangka menyiapkan diri dan menambah wawasan menghadapi bencana. Membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten yaitu dengan perintisan pembentukan Komunitas Peduli Gempa (KPG) dan pembangunan web yang berisi informasi tentang gempa bumi dan pedoman teknis pembangunan rumah tahan gempa.
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan program kreativitas mahasiswa ini. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 4. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 5. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto.,S.T.,M.T. yang selalu memberi ide-ide dan bimbinganya selaku dosen pendamping. 6. Seluruh warga masyarakat Gantiwarno yang telah banyak membantu. 7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah diberikan selama ini. 8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya laporan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Terakhir, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amin. Surakarta, 28 April 2010
Penulis
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gempa terjadi karena pergerakan tiba-tiba batuan, akibat terlepasnya secara tiba-tiba regangan (strain) yang terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Pergerakan tiba-tiba ini melepaskan energi berupa gelombang seismik yang merambat di batuan. Rambatan gelombang ini seperti halnya ketika kita melempar batu ke kolam. Ada gelombang yang bisa terlihat merambat di permukaan air, mulai dari titik jatuhnya batu dan makin meluas. Gelombang semacam inilah yang menimbulkan kerusakan buat penghuni permukaan bumi. Tukang batu maupun kayu merupakan ujung tombak dalam meminimalisir dampak gempa bumi, yaitu denga pelaksanakan pekeerjaan pembangunan rumah tahan gempa sesuai aturan dan setandar bangunan tahan gempa.
Gambar 1. Pemasangan Angkur Dapat dicontohkan untuk pekerjaan dinding batu bata dimana setiap 6 bata harus diberi penguat/angkur sebagai menahan tembuk agar apabila terjadi gempa tidak akan mudah runtuh. Masyarakat juga berperan langsung dalam pemanfaatan bangunan tahan gempa.
Gambar 2. Detail Pondasi Untuk meminimalisir terjadinya perencanaan khusus gempa.
kerusakan
struktur
bangunan
diperlukan
B. PERUMUSAN MASALAH Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain : 1. Kurang terdengar langkah sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah.
2
2. Kepulauan Indonesia, terutama di jalur Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, gempa banyak sekali terjadi gempa. 3. Kurangnya pengetahuan dan wawasan tentang gempa bumi sehingga banya terdapat korban, salah satu cara menyiapkan diri adalah dengan membangun bangunan tahan gempa. C. TUJUAN PROGRAM Tujuan program ini yaitu 1. Menyiapkan diri dan menambah wawasan menghadapi gempa bumi denga penyuluhan dan pelatihan kepada tukang dan masyarakat tentang pembangunan rumah tahan gempa. 2. Masyarakat mengetahui cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa. 3. Mengantisipasi dampak akibat gempa bumi dengan menumbuhkan kesadaran untuk membangun rumah tahan gempa. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Dari beberapa ulasan diatas luaran yang direncanakan adalah : 1. Menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat Gantiwarno Klaten menghadapi gempa bumi dengan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dan tukang tentang pembangunan rumah tahan gempa. 2. Mengurangi dampa akibat gempa dengan mempelajari cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa. 3. Masyarakat sadar untuk membangun rumah tahan gempa. 4. Bila program sudah terlaksana untuk lebih lanjut membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten. E. KEGUNAAN PROGRAM Manfaat yang dihasilkan dari program pengabdian kepada masyarakat tentang bangunan tahan gempa, dapat digolongkan menjadi tiga kategori kemanfaatan : 1. Manfaat dari sisi Pengetahuan Dengan adanya pelatihan dan penyuluhan di daerah tersebut maka akan dapat: - Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi - Meningkatkan ketrampilan tukang dalam mengerjakan bangunan tahan gempa 2. Nilai Tambah dari sisi Lingkungan Hidup - Pembangunan rumah tahan gempa mengurangi kerusakan-kerusakan bagunan 3. Manfaat Sosial Terciptanya pendidikan pelatihan dan penyuluhan pembangunan tahan gempa sehingga dadanya transfer ilmu sehingga dapa mengurangi dampak yang terjadi akibat gempa bumi.
3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Gambar 3. Rumah yang porak poranda diguncang gempa di Gantiwarno Klaten. Gempa susulan yang terjadi Kamis (08/06) pukul 11.48 WIB dengan kekuatan 3,8 Skala Richter (SR), pusat gempanya di Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten (Jawa Tengah). Sejak pukul 18.00 WIB Rabu sore hingga Kamis pukul 06.00 WIB terjadi sembilan kali gempa susulan, dua di antaranya bisa dirasakan dengan jelas. Kemudian dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB Kamis, terjadi empat kali gempa susulan, di antaranya berkekuatan 3,8 SR yang terasa pada pukul 11.48 WIB. Sementara itu, BMG memperkirakan masih akan terjadi lagi gempa susulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (08/06) dengan kekuatan maksimum 4 SR. Gempa susulan terjadi karena ada batuan kuat di bawah permukaan bumi yang masih menyimpan energi, dan saat ini sedang dalam proses pelepasan, Sedangkan batuan yang lemah, sudah patah. Jadi sekarang tinggal batuan yang kuat, yang sedang dalam proses pelepasan, Sebagian warga masyarakat menganggap gempa susulan itu sumbernya dari Gunung Merapi yang sejak Kamis (08/06) pagi terus mengeluarkan awan panas besar dengan jarak luncur maksimum hampir lima kilometer. Pengabdian masyarakat ini kami laksanakan di Kecamatan Gantiwarno tepatnya di desa Mutihan Klaten kondisi bangunan dan lingkungan sudah mulai membaik, bangunan dan infrastruktur sudah diperbaiki sehingga sangat perlu adanya pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang bertujuan untuk meminimalisir dampak akibat bencana.
4
BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM Dalam Kegiatan pada masyarakat ini tim kegiatan akan terjun langsung ke lapangan bekerja sama dengan tukang dan masyarakat. Adapun tahapan pelaksanaan seperti berikut : Persiapan Pengumpulan data-data yang mendukung Penyuluhan kepada masyarakat Pelatihan kepada masyarakat Hasil Penyuluhan dan Pelatihan Forum diskusi Pemuda
Evaluasi Hasil
Meningkatkan wawasan dan ketrampilan tukang dan masyarakat, Penerapan pembangunan rumah tahan gempa, mengurangi dampak akibat gempa bumi
Gambar 4. Flowchat Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pola Kerjasama Dengan Obyek Sasaran Mitra yaitu masyarakat desa Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan kaji tindak. Dalam kegiatan ini akan diterapkan beberapa metode yang sesuai untuk mencapai tujuan. Metode tersebut terdiri dari: a. Penyuluhan b. Pelatihan dan Pendampingan 1. Perencanaan (Planning) 2. Pelaksanaan (Actuating) 3. Pengawasan (Controlling) 4. Pengarahan (Directing) 5. Anggaran (Budgeting) c. Praktek mandiri
5
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Tabel 1. Jadwal Kegiatan Jenis Kegiatan No 1 2 3
4
Ke -1
Ke -2
Bulan Ke-3 Ke-4
Ke-5
Persiapan proposal kegiatan Kajian teori Pelaksanaan kegiatan Terdiri dari : Observasi Penyuluhan Pelatihan Pemanfaatan Pengembangan Penyusunan laporan
Pengabdian masyarakat tentang pelatihan dan penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa bagi tukang bangunan dan masyarakat gantiwarno klaten dalam upaya mengantisipasi dampak bencana ini kami laksanakan mulai bulan Pebruari – April 2010 di Kecamatan Gantiwarno tepatnya di desa Mutihan Klaten kondisi bangunan dan lingkungan sudah mulai membaik, bangunan dan infrastruktur sudah diperbaiki sehingga sangat perlu adanya pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang bertujuan untuk meminimalisir dampak akibat bencana. B. TAHAP PELAKSANAAN a. Penyuluhan Penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa bagi tukang bangunan dan masyarakat kami laksanakan pada hari sabtu, 6 Maret 2010 yang dihadiri 40 orang, untuk menambah wawasan dan menanamkan konsep-konsep pembangunan rumah tahan gempa pemateri menggunakan metode ceramah dan demonstrasi agar pembelajaran lebih bermakna. b. Pelatihan dan Pendampingan Kegiatan ini kami laksanakan mulai tanggal 7 – 27 Maret 2010 dimulai dengan tim PKM memberikan pelatihan secara langsung dengan memberi materi teknik pembangunan rumah tahan gempa. Dalam pelaksanaan pelatihan kami menggunakan metode proyek based lerning (PBL) dengan memberikan pelatihan praktik pembuatan tulangan balok dilanjudkan pembuatan miniatur bangunan tahan gempa dengan detailnya yang kemudian hasilnya mereka presentasikan, dalam pembuatanya kami juga memberikan pendampingan yang meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling), pengarahan (directing), anggaran (budgeting) c. Praktek mandiri Metode ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat dan tukang untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dalam upaya mengurangi dampak akibat gempa bumi.
6
C. INSRUMEN PELAKSANAAN Tabel 2. Indikator Keberhasilan No
Kegiatan
Indikator
1
Penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa
Dihadiri 30-40 masyarakat dan tukang
2
Pelatihan
Menghasilkan produk : Membuat rangkaian tulangan balok Membuat miniatur dan dipresentasikan
3
Forum diskusi pemuda
Terbentuk Komunitas Peduli Gempa (KPG)
7
D. RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA Tabel 3. Perincian Biaya No Uraian A.
B.
Pemasukan Dana DIKTI Total Pemasukan Pengeluaran Kesekretariatan a. Foto copy b. Alat tulis c. Rental Bahan a. Pasir b. Split c. Batu kali d. Batu bata merah e. Semen tigaroda f. Tulangan 8mm g. Kayu Peralatan Seperangkat alat (cangkul, cetok, ember dll)
Volume
Satuan
-
-
Sub Total (Rp) 7.000.000,-
7.000.000,-
75.000,50.000,75.000,4M 3 6M 3 6M 3 700 bh 20 sak 25 lonjor 4 m3 1 set
195.000,165.000,100.000,303,46.000,32.000,120.000,-
780.000,990.000,600.000,212.100,920.000,800.000,480.000,-
585.000,-
585.000,-
75.000,-
675.000,-
Transaportasi Solo-Klaten PP
3or x 3
Publikasi Brosur dan Poster
250 Lbr
1000,-
250.000.-
Tempat praktek Konsumsi 3 x a. Makan Untuk Tamu Undangan b. Snack Untuk Tamu Undangan c. Minum d. Snack peserta
1 tempat
82.900,-
82.900,-
5 or x 3
5.000,-
75.000,-
5 or x 3
4.000,-
60.000,-
15.000,3.000,-
90.000,300.000,-
Total Pengeluaran
Total (Rp)
2 Dos x 3 100 Or
7.000.000,-
8
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun proses dan hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
Gambar 5. Flowchat Proses dan Hasil Kegiatan
9
Luaran yang direncanakan adalah menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat Gantiwarno Klaten menghadapi gempa bumi, adanya pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dan tukang tentang pembangunan rumah tahan gempa, mengurangi dampak akibat gempa dengan mempelajari cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa dan bila program sudah terlaksana untuk lebih lanjut membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain : a. Menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat Gantiwarno Klaten menghadapi gempa bumi yaitu dengan adanya sosialisasi penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa dengan menanamkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan rumah tahan gempa dengan metode ceramah dan demonstrasi menggunakan miniatur penulangan dan dengan video tutorial selain itu juga untuk mengingatkan konsep konsep pembangunan rumah tahan gempa juga dilakukan posterisasi. b. Pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dan tukang tentang pembangunan
rumah tahan gempa yaitu dengan menggunakan metode proyek based lerning (PBL) yang menuntut peran aktif peserta untuk membuat membuat tulangan balok dan miniatur tahan gempa beserta detailnya. c. Mengurangi dampak akibat gempa dengan mempelajari cara-cara menyelamatkan
diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa yaitu dengan penyuluhan dan posterisasi. d. Membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan
mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten yaitu dengan perintisan pembentukan Komunitas Peduli Gempa (KPG) dan pembangunan web yang berisi informasi tentang gempa bumi dan pedoman teknis pembangunan rumah tahan gempa. Tabel 4. Indikator Keberhasilan No
Kegiatan
Indikator
Keberhasilan
1
Penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa
Dihadiri 30-40 masyarakat dan tukang
75% dari indikator hadir
2
Pelatihan
Menghasilkan produk : Membuat rangkaian tulangan balok Membuat miniatur dan dipresentasikan
80% dari indikator diselesaikan dengan baik
3
Forum diskusi pemuda
Terbentuk Komunitas Peduli Gempa (KPG)
Terbangun web http://kpg.architect.web.id
10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari pelaksanaan kegiatan dapat ditarik kesimpulan, antara lain : 1. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan yang bermakna dengan metode pembelajaran yang inovatif dapat menanamkan konsep rumah tahan gempa dalam diri tukang dan masyarakat. 2. Pentingnya mengetahui cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa untuk mengurangi dampak akibat bencana. 3. Penanaman konsep-konsep rumah tahan gempa kepada masyarakat sangat diperlukan agar mereka sadar pentingnya membangun rumah yang tahan gempa dalam rangka menyiapkan diri dan menambah wawasan menghadapi bencana. B. SARAN Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami mempunyai kendala-kendala, yaitu : Dalam pelaksanaan kami tidak mungkin terus menerus terlibat dalam pelaksanaan program karena terbentur dengan jam kuliah sehingga perlu sekali pengorganisasian pelaksanaan kegiatan yang baik. Dari adanya permasalahan kami mempunyai beberapa saran antara lain : 1. Perlunya pengorganisasian dalam pelaksanaan dengan membentuk tim pelaksana lapangan untuk mendapatkan hasil yang optimal. 2. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan kepada tukang dan masyarakat tentang pembangunan rumah tahan gempa kami berharap agar masyarakat sadar pentingnya membangun rumah yang tahan gempa.
1
FOTO DOKUMENTASI
Penyerahan Poster Kepada Warga
Pemberian materi awal tentang penulangan
2
Pelatihan dan pendampingan dengan Metode Proyek Based Learning
Praktik memotong tulangan
3
Praktik pembengkokan tulangan
Contoh teknik pembengkokan tulangan
4
Miniatur detail tulangan
Miniatur bangunan tahan gempa
5
Alat pemotong besi (Bar Cutter)
Alat pembengkok tulangan
6
Poster rumah kayu tahan gempa
Poster rumah tembok tahan gempa
7