LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS NETWORK ANALYST STUDI KASUS: RUTE PELAYANAN MASYARAKAT DI KECAMATAN SEMARANG UTARA Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis (TKP 350) Dosen Pengampu: Sri Rahayu, S.Si, M.Si
Dibuat oleh: Gilang Rizki Ramadhan 21040113120014
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015
I.
PENDAHULUAN GIS (Geographic Information System) atau SIG (Sistem Informasi Geografis)
adalah suatu teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan spasial (Prahasta, 2005:4). Secara lebih rinci menurut Rohmat bahwa kunci dalam definisi (GIS) adalah data yang memiliki referensi spasial atau ruang. Dari definisi-definisi tentang (GIS) tersebut dapat disimpulkan bahwa semua data yang memiliki referensi ruang dapat dimasukkan dan diolah dengan menggunakan (GIS) sehingga dapat disajikan lebih informatif kedalam peta. Pada perkembangan selanjutnya (GIS) berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan yang didalamnya mengintegrasikan data keruangan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan (Cowen,1988). Salah satu manfaat yang sering digunakan dalam SIG adalah Network Analyst. Beberapa persoalan yang sering dimodelkan dalam network analyst adalah jaringan lalu lintas jalan raya, rute transportasi, jaringan listrik mulai dari gardu listrik sampai ke pelanggan. Network Analyst merupakan salah satu ekstensi yang disediakan pada software ArcGis yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisa jaringan, dimana dalam melakukan analisa jaringan tools ini akan menemukan jalur paling kecil impedansinya. Network Analyst merupakan analisis spasial mengenai pergerakan atau perpindahan suatu sumber daya (resources) dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Adapun sub-analisis spasial yang berada didalamnya adalah: a) Pemodelan jaringan (aturan lalu lintas searah/dua arah, belok-belok, kiri-kanan, jalan buntu, jalan yang tidak dibuka, under/overpass). b) Penentuan jalur terpendek (shortest path/distance) c) Penentuan jalur optimum atau terbaik (jarak tempuh dengan biaya atau hambatan minimum) d) Penentuan rute alternatif (beserta waktu tempuhnya) Di dalam ArcMap sendiri, analyse tools dalam network analysis mempunyai banyak tools, akan tetapi jika dikaitkan dengan fungsi yang ada diatas, maka tools yang digunakan adalah: 1. Route Analysis Route Analysis adalah metode untuk menentukan rute optimal antara dua obyek atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Rute toptimal ini bisa berdasarkan jarak tempuh ataupun waktu tempuh terkecil.
1
2. Service Area Analysis Service Area yaitu untuk memeperhitungkan area cakupan dari suatu obyek. Cakupan ini didasarkan pada waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai suatu obyek melalui jaringan transportasi. 3. Closest Facility Analysis Closet Facility Analysis digunakan sebagai metode untuk fasilitas yang mana yang lebih dekat dari suatu titik. Seperti halnya Route Analysis, penentuan fasilitas dapat berdasarkan jarak ataupun waktu tempuh. 4. Origin-Destination (OD) Matrix Analysis OD Matrix Analysis adalah analisa untuk menghitung Cost ( bisa dalam bentuk jarak tempuh atau waktu tempat ) antara tiap pasangan origin dan destination. 5. Vehicle Routing Problem Analysis Pada prinsipnya sama dengan route analysis, hanya aja dalam vehicle routing problem dapat digunakan atau dimasukkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam studi kasus yang dibahas kali ini adalah analisis rute pelayanan masyarakat di Kecamatan Semarang Utara dengan jenis sarana pelayanan berupa kantor kelurahan. Kantor kelurahan merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam melayani masyarakat mulai dari bidang kepedudukan hingga administrasi. Kantor kelurahan yang diambil yaitu Kantor Kelurahan Bandarharjo, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Purwosari dan Tanjung Mas. Pada prinsipnya nantinya akan dibahas letak-letak sarana tersebut menggunakan tools-tools network analystr yaitu route analysis, service area analysis, closest facility analysis dan origin-destination (OD) matrix analysis. II.
LANGKAH KERJA 1. Buka aplikasi ArcMap yang sudah terpasang sebelumnya.
2
2. Pastikan Network Analyst sudah aktif, caranya dengan klik kanan pada toolbar lalu beri tanda centang pada Network Analyst.
3. Pastikan unit adalah satuan meter. Caranya dengan klik kanan pada Layer – Properties – Coordinate System – pilih WGS 1984 UTM Zone 49S – OK.
4. Buka ArcCatalog lalu pilih shp administrasi kelurahan/desa se-Kecamatan Semarang pada folder penyimpanan tarik/drag ke Layers.
3
5. Lalu masukka titik-titik dalam format KMZ yang dicari lewat Googe Earth sebelumnya untuk memudahkan dalam menentukkan titik lokasi kantor kelurahan dengan cara klik Windows – Search – ketik KML to Layer – pilih KML to Layer lalu pilih titik yang akan dimasukkan.
6. Klik kanan pada layer kelurahan – Properties – Labels – ubah Label Field menjadi Kelurahan, setelah itu nyalakan labelnya dengan cara klik kanan lagi pada layer tersebut, centang Label Features.
7. Masukan jalan.shp pada folder penyimpanan, Clip jalan tersebut dengan batas administrasi Kecamatan Semarang Utara, caranya dengan klik ArcToolbox - pilih Analysis Tools – Extract – Clip – pilih input dan output sekaligus folder penyimpanannya – OK
4
8. Klik kanan pada jalan.shp dalam folder penyimanan – pilih New Network Dataset, kemudian Next – No – Next – Next – Next – No – Finish.
9. Kemudian akan muncul hasil sebagai berikut.
10. Clip semua layer yang baru terbentuk dengan batas administrasi Kecamatan Semarang Utara, caranya dengan klik ArcToolbox - pilih Analysis Tools – Extract – Clip – pilih input dan output sekaligus folder penyimpanannya – OK, matikan layer yang tidak digunakan.
5
11. Buatlah shapefile titik kantor kelurahan yang berupa point.
Langkah Analisis 1 (Route Analyst) 12. Untuk melakukan Route Analyst pilih New Route pada Network Analyst. Lalu akan muncul layer Route dan toolbox Route yang berisi Stops, Routes, dan Barriers.
6
13. Kemudian pilih ikon Create Network Analyst Tool kemudian buat titik-titik kantor kelurahan yang akan dianalisis. Lalu matikan layer titik-titik KMZ dari Google Earth.
14. Kemudian pilih ikon Solve. Maka akan keluar rute perjalanan. Setelah itu simpan lokasi titik lokasi kantor kelurahan tersebut menjadi format.shp dengan cara klik kanan Stops – Selection - Select All. Setelah itu klik kanan lagi pada - Export Data. Kemudian simpan data. Lakuakan langkah yang sama pada Rute Pelayanan, klik kanan pada Routes - Export Data. Kemudian bisa dibuat layout petanya.
Langkah Analisis 2 (New Closest Facility)
7
15. Tahap analisis kedua yaitu New Closest Facility, pilih Network Analyst – pilih New Closest Facility. Kemudian akan muncul layer Closest Facility dan toolbox Closest Facility, toolbox tersebut berisi Facilities , Incidents, Routes dan Barriers.
16. Lalu pada Facilities, klik kanan lalu pilih Load Location. Pada bagian Load Form pilih Titik_Kantor_Kelurahan dan pada Sort Field pilih Id – OK.
17. Pilih Incidents dan klik Ikon Create Network Location Tool lalu digit titik yang diinginkan. Lalu pilih Solve.
18. Untuk menyimpan Incidents lakukan langkah seperti di langkah-langkah sebelumnya, karena datanya lebih dari 1 dan ingin digabungkan maka klik kananIncidents-Selection-Select All. Klik kanan kembali pada Incidents - Export Data – beri nama shp - pilih folder penyimpanan - OK, lakukan hal yang sama untuk menyimpan Route. Kemudian bisa membuat layout petanya.
8
Langkah Analisis 3 (New OD Cost Matrix) 19. Tahap ketiga yaitu New Cost OD Matrix. Caranya adalah dengan pilih Network Analyst - New OD Cost Matrix. Lalu akan muncul layer OD Matrix dan toolbox yang berisi Original Destinations, Lines dan Barriers.
20. Kemudian pilih Origins lalu klik ikon Create Network Location Tool untuk membuat titik original 1 titik. Pada Destinations, Klik Destination pada peta, yaitu 8 titik destinasi (kantor kelurahan). Lalu Solve.
21. Lalu simpan data Origins, Destination dan Lines menjadi shp seperti pada langkah-langkah analisis sebelumnya. Kemudian bisa membuat layout petanya.
9
Langkah Analisis 2 (New Service Area) 22. Selanjutnya yaitu New Service Area. Pilih Network Analyst - New Service Area lalu akan muncul layer Service Area dan toolbox yang berisi Facilities, Polygon, Lines, dan Barriers.
23. Klik Kanan pada Facilities - Load Locations - pada Load From pilih Titik_Kantor_Kelurahan dan pada Sort Field pilih Id, kemudian OK.
10
24. Lalu klik Ikon Service Area Properties klik menu Analysis Setting – pada Default Breaks 2 5 8 10 15 yang merupakan jarak tempuh dalam menit untuk mencapai satu titik lokasi.
25. Kemudian klik menu Polygon Generation, hilangkan centang pada Trim Polygon. Lalu pada bagian Multiple Facilities Options pilih Merge by Break values, kemudian OK.
26. Klik Network Analyst - Options. Pada menu Location Snap Options centang Snap to Position Along Network - OK.
27. Langkah terakhir yaitu pilih ikon Solve, langkah ini biasanya memakan waktu yang cukup lama. Setelah itu, atur warna tiap waktu jangkauan sesuai keinginan agar lebih jelas.
11
28. Lalu simpan data Facilities dan Polygons menjadi seperti pada langkah-langkah analisis sebelumnya.
29. Selanjutnya Clip Jangkauan_Pelayanan tersebut dengan Kecamatan_Semarang _Utara.
30. Selanjutnya dapat membuat layout petanya. III.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Peta Service Area Analysis
12
Pada peta service area atau area pelayanan di atas menjelaskan perhitungan area cakupan fasilitas/sarana pemerintahan berupa kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara berdasarkan jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan melalui jaringan transportasi. Dimana keterjangkuan dalam hal ini berdasarkan waktu tempuh ke tiap fasilitas. Dari peta hasil analisis tersebut diketahui bahwa jangkauan 8 kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara menjangkau dalam waktu 0-10 menit. Untuk jangkauan 8-10 menit sangat kecil yaitu berada di ujung kanan atas kelurahan Tanjung Mas. Semua kelurahan sudah dapat terlayani atau terjangkau oleh kantor-kantor kelurahan bahkan dapat menjangkau daerah di luar kecamatan tersebut. 2. Peta Closest Facility Analysis
Pada peta rute fasilitas terdekat di atas menjelaskan fasilitas/sarana berupa kantor kelurahan mana yang lebih dekat dari suatu titik (kejadian/insiden)
13
dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan. Dimana fasilitas/sarana yang ada dihubungkan dengan lokasi tempat keluar masuknya penduduk pendatang dan permukiman padat di Kota Semarang seperti Pelabuhan Tanjung Mas, Stasiun Tawang, dan permukiman padat di Kelurahan Panggung Lor. Rute tersebut sudah memperhatikan berdasarakan atribut yang ada di network dataset. Untuk titik asal (kejadian/insiden) yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas memiliki rute terdekat menuju ke Kantor Kelurahan Tanjung Mas dibandingkan dengan Kantor Kelurahan Bandarharjo atau yang lainnya. Untuk titik asal (kejadian/insiden) yang berada di kawasan sekitar Stasiun Tawang
memiliki
rute
terdekat
dengan
Kantor
Kelurahan
Bandarharjo
dibandingkan dengan Kantor Kelurahan Tanjung Mas atau yang lainnya. Untuk titik asal (kejadan/insiden) yang berada di kawasan permukiman padat di Kelurahan Panggung Lor memiliki rute terdekat dengan Kantor Kelurahan Purwosari dibandingkan dengan Kantor Kelurahan Panggung Lor atau lainnya. Analisis ini dapat menjadi pertimbangan untuk masyarakat baik penduduk asli maupun pendatang yang biasanya bertempat tinggal atau memusat di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas, kawasan di sekitar Stasiun Tawang, maupun kawasan padat penduduk di Kelurahan Panggung Lor dalam memilih lokasi kantor kelurahan yang akan menjadi tempat dalam mengurus segala kebutuhan kependudukan hingga administrasi. 3. Peta Route Analysis
Pada peta rute pelayanan sarana pemerintahan berupa kantor kelurahan di atas menjelaskan rute optimal
yang menghubungkan 8 kantor kelurahan di
Kecamatan Semarang Utara dengan mempertimbahkan waktu dan jarak tempuh
14
antar sarana yaitu mulai dari Kantor Kelurahan Panggung Lor melewati Jalan Tambak Mas Barat - Jalan Pasirmas Raya menuju Kantor Kelurahan Plombokan, selanjutnya dari Kantor Kelurahan Plombokan melalui Jalan Arimbi - Jalan Satria Utara - Jalan Brotojoyo menuju Kantor Kelurahan Panggung Kidul, dari Kantor Kelurahan Panggung Kidul balik lagi melewati Jalan Brotojoyo hingga Jalan Satria Utara kemudian diteruskan dengan melintasi Jalan Sultan Hasanudin menuju Kantor Kelurahan Purwosari, dari Kantor Kelurahan Purwosari dilanjutkan dengan melalui Jalan Purwosari Tomborio – Jalan Tambra Raya – Jalan Tambra Dalam menuju Kantor Kelurahan Kuningan, dari Kantor Kelurahan Kuningan melalui Jalan Kesehatan 2 – Jalan Darat Lasimin – Jalan Kakap menuju Kantor Kelurahan Dadapsari, dilanjutkan melalui Jalan Kakap lagi ke arah timur – Jalan Bandarharjo Selatan menuju Kantor Kelurahan Bandarharjo, dilanjutkan melalui Jalan Merak – Jalan Ronggowarsito menuju Kantor Kelurahan Tanjung Mas. Rute tersebut dihubungkan oleh jaringan transportasi. 4. Peta Origin Destination / OD Matrix Analysis
Pada peta Origin-Destination di atas menjelaskan cost yang dibutuhkan berdasarkan jarak atau waktu yang ditempuh dari titik asal (pada kasus ini adalah kawasan Pelabuhan Tanjung Mas) dengan titik tujuan yaitu 8 sarana pemerintahan berupa kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara. Dari peta di atas maka diketahui bahwa garis OD terpendek yaitu dari titik asal di kawasan Pabuhan Tanjung Mas menuju Kantor Kelurahan Tanjung Mas. Sedangkan garis OD terjauh yaitu dari titik asal di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas menuju Kantor Kelurahan Panggung Kidul.
15
IV.
KESIMPULAN 1. Service Area Analysis Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau sarana kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara sudah menjangkau seluruh Kecamatan Semarang Utara. 2. Closest Facility Analysis Berdasarkan hasil analisis jaringan, maka rute terdekat dari titik kejadian (Kawasan Pelabuhan Tanjung Mas, Stasiun Tawang, Kawasan Padat Penduduk Kelurahan Panggung Lor) ke fasilitas atau sarana pemerintahan berupa kantor kepala desa di Kecamatan Semarang Utara adalah sebagai berikut: -
Kawasan Pelabuhan Tanjung Mas memiliki rute terdekat dengan Kantor Kelurahan Tanjung Mas.
-
Stasiun Tawang memiliki rute terdekat dengan Kantor Kelurahan Kelurahan Bandarharjo.
-
Titik di kawasan padat penduduk di Kelurahan Panggung Lor memiliki rute terdekat dengan Kantor Kelurahan Purwosari.
3. Route Analysis Berdasarkan hasil analisis jaringan maka rute perjalanan terbaik untuk mengunjungi semua fasilitas atau sarana pemerintahan berupa kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara adalah sebagai berikut: Kantor Kelurahan Panggung Lor – Jalan Tambak Mas Barat – Jalan Pasirmas Raya – Kantor Kelurahan Plombokan – Jalan Arimbi – Jalan Satria Utara – Jalan Brotojoyo – Kantor Kelurahan Panggung Kidul – (balik lagi) Jalan Brotojoyo – Jalan Satria Utara – Kantor Kelurahan Purwosari – Jalan Purwosari-Tomborio – Jalan Tambra Raya – Jalan Tambra Dalam – Kantor Kelurahan Kuningan – Jalan Kesehatan 2 – Jalan Darat Lasimin – Jalan Kakap – Kantor Kelurahan Dadapsari – Jalan Kakap – Jalan Bandarharjo Selatan – Kantor Kelurahan Bandarharjo – Jalan Merak – Jalan Ronggowarsito – Kantor Kelurahan Tanjung Mas. 4. Origin Destination / OD Matrix Analysis Berdasarkan hasil analisis jaringan tentang origin destination dari titik asal (kawasan Pelabuhan Tanjung Mas) ke seluruh fasilitas atau sarana pemerintahan berupa kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara menghasilkan 8 garis OD dengan panah ke 8 kantor kelurahan di Kecamatan Semarang Utara. V.
DAFTAR PUSTAKA
16
Anonim. ____. Kantor Kelurahan di Kecamatan Semarang Utara dalam www.semarangkota.com. Diakses pada 15 Mei 2015. Anonim. 2014. Network Analyst - Menentukan Rute Terpendek dalam www. rastermaps.com. Diakses pada 15 Mei 2015. Cahyono.____. Network Analysis dalam www.pwktech.info. Diakses pada 15 Mei 2015. Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis. Bandung: Penerbit Informatika. VI.
LAMPIRAN
17