LAPORAN PRAKTIKUM
JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN
NAMA MAHASISWA : - Debby Mirani Lubis - T. Barlian WAKTU KEGIATAN : RABU/2 OKTOBER 2013, Pukul 08.00-11.00
I. TUJUAN PRAKTIKUM:
i) Melatih mahasiswa agar mampu menggunakan timbangan manual dan digital ii) Melatih mahasiswa agar mampu menggunakan pipet otomatik, pipet Mohr serta spuit ii) Melatih mahasiswa agar mampu membuat larutan iii)Melatih mahasiswa agar mampu membuat grafik yang menggambarkan perbedaan atau kesamaan setiap praktikan dan pipet-pipet yang dipraktekkan II. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL Hasil Pengamatan Penggunaan Timbangan Manual dan Digital adalah sebagai berikut: NO
BENDA YANG DITIMBANG
HASIL PENGAMATAN
Timbangan Digital 1 Kotak nomor 13 4 3,8 3,57 2 Kotak nomor 23 7,4 7,5 7,26 3 Kotak nomor 22 7,5 7,3 7,08 3 Kotak nomor 18 22,4 22,6 22 Tabel 1. Data hasil penimbangan 4 macam kotak dalam satuan gram dengan menggunakan 3 jenis timbangan Harvard Trip
Dial – o – gram
2. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PIPET Pipet yang digunakan ada 3 jenis yaitu: pipet Mohr, pipet otomatik dan pipet spuit Bahan: Akuades 1ml Terlebih dahulu harus diketahui cara menggunakan masing-masing pipet yaitu sebagai berikut: NO 1
PIPET MOHR
CATATAN 1. Menggunakan balon oxford, dimana balon tersebut memiliki 3 jenis tombol yang memiliki fungsi masing-masing. - A : tekan tombol A kemudian tekan balon agar balon mengempis untuk membuat tekanan negatif, - S : tekan tombol S untuk mengisap cairan ke dalam pipet - E : tekan tombol E untuk mengeluarkan cairan di dalam pipet 2. Pipet Mohr memiliki skala garis 0,1 mL dengan ukuran pipet berbedabeda, 1 mL, 5 mL dan 10 mL 3. Skala harus dibaca sejajar dengan mata pemeriksa serta diperoleh dengan cara melihat meniskus. Cara ini memerlukan kehati-hatian dan
ketelitian. 4. Harus benar-benar diperhatikan sebelum pipet digunakan harus bersih Serta jangan sampai ada gelembung udara. 5. Sewaktu penghisapan larutan harus ujung pipet harus terendam dengan larutan untuk menghindari munculnya gelembung udara 2
OTOMATIK
3
SPUIT
1. Pilihlah pipet otomatik sesuai dengan skala yang diinginkan. 2. Pasangkan tips pada ujung pipet 3. Tekan tombol penghisap diluar (di udara) sampai batas pertama agar tekanan di dalam pipet menjadi negatif. 4. Letakkan ujung pipet di dalam wadah yang berisi aquades lalu lepaskan tombol penghisap perlahan agar akuades masuk ke dalam pipet 5. Letakkan ujung pipet ke atas wadah di atas timbangan digital yang sudah di ‘tare’ kan kemudian tekan tombol sampai ke batas akhir agar semua cairan keluar dari pipet 6. Tombol kecil dipakai untuk melepaskan tips
1. Cairan dihisap, kemudian diteteskan 1ml berdasarkan garis penunjuk, dengan skala 0,5 mL pada spuit ukuran 5 mL 2. Sering terjadi kesalahan pembacaan skala dengan melihat meniskus bawah 3. Dapat terjadi gelembung udara, sehingga harus dikeluarkan terlebih dahulu Tabel 2 : Cara Menggunakan Pipet Mohr, Otomatik dan Spuit
Data hasil penimbangan dari 4 orang mahasiswa untuk 1 ml akuades yang diambil dari pipet otomatis, pipet mohr dan spuit adalah sebagai berikut (masing-masing melakukan 5 kali pengukuran untuk tiap pipet) : HASI L
Hasil Pengukuran 1 ml Akuades (g) PIPET OTOMATIK
PIPET MOHR
PIPET SPUIT
Debby
Barlian
Melvi
Seri
Debby
Barlian
Melvi
Seri
Debby
Barlian
Melvi
Seri
1
1,00
0,96
0,979
0,967
0,98
1,07
0,971
0,927
0,94
1,05
1,080
1,079
2
0,99
1,01
0,997
0,980
1,01
0,95
1,029
1,003
0,98
0,91
0,902
0,998
3
1,00
0,99
1,005
0,975
0,93
1,02
0,939
0,984
0,99
0,98
0,969
0,942
4
1,00
1,00
0,984
0,981
1,01
0,97
0,993
1,028
1,00
0,94
0,943
1,025
5
0,99
1,00
0,995
0,984
1,00
0,97
0,98
0,946
0,99
1,00
1,012
1,099
Mean:
0,996
0,992
0.992
0,977
0,986
0.996
0,982
0,977
0,98
0,976
0,981
1,028
Max :
1,00
1,01
1,005
0,984
1,01
1,07
1,029
1,028
1,00
1,05
1,080
1,099
Min :
0,99
0,96
0,979
0,967
0,93
0,95
0,939
0,927
0,94
0,91
0,902
0,942
SD
0,005
0,019
0,010
0,006
0,033
0,048
0,032
0,041
0,023
0,054
0,068
0,063
Tabel 3 : Hasil Pengukuran dengan Pipet Otomatik, Mohr dan Spuit
Grafik untuk hasil pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1: Grafik Perbandingan Hasil Pengukuran 4 mahasiswa untuk 1 ml akuades
Grafik Perbandingan nilai rata-rata untuk 5 kali pengukuran antara 4 mahasiswa tersebut adalah:
Gambar 2: Grafik perbandingan nilai rata- rata hasil pengukuran 4 mahasiswa untuk 1 ml akuades
3. TEKNIK DASAR PEMBUATAN LARUTAN Larutan yang dibuat adalah sebagai berikut: - Larutan 400 mL 0,25 M Na2HPO4 - Larutan 400 mL 0,25 M NaH2PO4 - 50 mL 5% glukosa - 100 ml 0,7M Cu SO4 5H2O - 100ml 1M NaOH (larutan yang dibuat oleh Debby dan Barlian) -1,5 x 10-1 liter 70 % etanol - 500 ml 1,2 M Na-sitrat (Na3C6H6O7), 1,6M Na2CO3H2O Hasil perhitungan bahan yang akan digunakan untuk membentuk larutan: NO 1
SAMPEL Larutan 400 mL 0,25 M Na2HPO4
PERHITUNGAN BM: [ 2 (Na) + (H) + (P) + 4 (O) ] = [ 2 (23) + (1) + (31) + 4 (16) ] = [ 46 + 1 + 31 + 64 ] = 142 gram/mol 0,25 M 400 ml Na2HPO4: 0,25 mol/L x 0,4 L x 142 gram/mol = 14,2 g
2
Larutan 400 mL 0,25 M NaH2PO4
BM: [ (Na) + (H) + (P) + 4 (O) ] = [ (23) + (1) + (31) + 4 (16) ] = [ 23 + 2 + 31 + 64 ] = 120 gram/mol 0,25 M 400 ml NaH2PO4: 0,25 mol/L x 0,4 L x 120 gram/mol = 12 g
3
50 mL 5% glukosa
Larutan 5% glukosa: 5g dalam 100 ml larutan 50 mL 5% glukosa: 50ml/100ml x 5 g = 2,5 g
4
100 ml 0,7M Cu SO4 5H2O
5
100ml 1M NaOH*
6
1,5 x 10-1 liter 70 % etanol
7
500 ml 1,2 M Na-sitrat (Na3C6H6O7), 1,6M Na2CO3H2O
BM: [ 1(63,5)+ 1 (32) + 4(16) + 5(18)] = 249,5 g/mol 100 ml 0,7M Cu SO4 5H2O: 0,7 mol/L x 0,1 L x 249,5 g/mol = 17,465 g BM: [1(23)+1(16)+1(1)] = 40 g/mol 100ml 1M NaOH: 1 mol/L x 0,1 L x 40 g/mol= 4 g Etanol sediaan berada pada konsentrasi 90% Untuk membuat 150 ml 70% etanol: V1.C1=V2.C2 150 ml x 70% = V2. 90% V2= 116,67 ml BM1: [3(23)+6(12)+6(1)+7(16)] =259 g/mol BM2:[2(23)+1(12)+3(16)+2(1)+1(16)]=124 g/mol 500 ml 1,2 M Na3C6H6O7: 0,5 L x 1,2 mol/L x 259 g/mol= 155,4 g 500 ml 1,6 M Na2CO3H2O: 0,5 L x 1,6 mol/L x 124 g/mol= 99,2 g
*= larutan yang dibuat oleh Debby dan Barlian (larutan lain dibuat oleh mahasiswa yang lain)
III. KESIMPULAN DAN SARAN
1. PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL : Dilihat bahwa ada sedikit perbedaan hasil ukur untuk ketiga jenis timbangan (Harvard Trip, Dial-Ogram, dan Digital) terhadap benda yang sama, hal ini menunjukkan adanya perbedaan sensitivitas antara ketiga timbangan sehingga ketelitian saat melakukan penimbangan harus diperhatikan Timbangan manual Harvard Trip dan Dial-o-gram dianggap kurang praktis sebab saat menera timbangan harus mengatur zero adjust knoob berada di tengah-tengah (sejajar 0) dan hal ini sangat memungkinkan terjadinya ‘human error’ saat menentukan apakah garis sudah dalam keadaan keseimbanagn.. Cara membaca timbangan Harvard Trip dan Dial –o – gram juga sangat memerlukan ketelitian, sehingga dapat dianggap bahwa faktor ‘human error’ pada kedua timbangan ini lebih besar dibanding timbangan digital. Timbangan digital dianggap lebih akurat dan penggunaanya lebih praktis dibandingkan dengan timbangan Harvard Trip dan Dial-o-gram, namun ada yang harus diperhatikan yaitu jangan sampai lupa menekan tombol ‘tare’ sebelum menimbang bahan/benda selanjutnya Dalam melakukan penimbangan diperlukan ketelitian dari orang yang melakukan serta kalibrasi dari alat yang dipakai. 2. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PIPET Dapat dilihat dari tabel dan grafik bahwa pipet otomatis memiliki standar deviasi yang paling kecil diantara pipet yang lainnya sehingga dapat dianggap bahwa pipet otomatis merupakan pipet yang paling akurat dibandingkan dengan kedua pipet lainnya. Standar deviasi yang paling besar adalah pengukuran dengan menggunakan pipet spuit. Hal ini berarti pengukuran dengan spuit memiliki akurasi yang paling kecil dibandingkan dengan kedua pipet lainnya Pada beberapa mahasiswa terdapat berbagai variasi hasil pengukuran. Hal ini berarti akurasi pengukuran juga sangat dipengaruhi manusia sebagai pengguna 3. TEKNIK DASAR PEMBUATAN LARUTAN Berat bahan yang akan digunakan untuk membuat larutan harus dihitung dengan benar agar tidak terjadi kesalahan konsentrasi larutan yang dibuat Semua bahan yang akan dilarutkan harus tercampur dengan baik oleh pelarutnya, jangan sampai ada yang mengendap pada dasar tabung Untuk menggunakan bahan yang bersifat korosif, praktikan diminta agar lebih berhati-hati agar jangan sampai terkena ke bagian tubuh praktikan.