LAPORAN KEMAJUAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
RANCANGAN PRODUK UNGGULAN UMKM SONGKET RIAU BASIS ONLINE SEBAGAI PENGUNGKIT PENCITRAAN DAN PENINGKATAN EKONOMI SONGKET MELAYU DALAM KONTEKS HASANAH KEARIFAN BUDAYA MELAYU RIAU (Tahun Pertama Dari Rencana Dua Tahun)
Ketua Peneliti
Dr. Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Akt (NIDN. Enny Susilowati Mardjono, SE, Msi, Akt (NIDN. 0604057802) Nobel Aqualdo, SE, MS (NIDN.
UNIVERSITAS RIAU BULAN SEPTEMBER 2013
1 |BOPTN 2013
2 |BOPTN 2013
Ringkasan
Semakin kompetitifnya dunia usaha batik memaksa setiap produsen songket melayu Riau berusaha memberikan sesuatu strategi yang mempunyai daya minat dan tarik yang lebih inovatif dari para pesaingnya sehingga konsumen akan tetap loyal terhadap produk perusahaannya. Untuk bisa meningkatkan loyalitas tersebut, maka perlu ada upaya pendekatan dari pihak perusahaan terhadap para konsumennya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dimunculkan sebuah startegi pemasaran yang baru dengan mengedepankan model perancangan pemasaran berbasis WEB dimana merupakan trend center bagi UMKM songket melayu Riau dapat efektif memperkenalkan produk unggulan dan ciri khas yang bisa mengangkat kearifan lokal Melayu Riau. Seperti kita ketahui sudah banyak UMKM songket melayu Riau yang gulung tikar atau belum dapat memenuhi omzet penjualan pada level tertentu karena belum adanya wadah atau center sebagai tempat pemasaran dalam rangka memperkenalkan produk mereka, selain itu sistem pemasaran yang masih tradisional yaitu dipasarkan dengan pendistribusian antar toko, mall, butik dan sales keliling atau dengan kata lain belum dikelola secara profesional. Walaupun akhir-akhir ini banyak pemasaran via internet dengan on line tapi banyak yang timbul dan tenggelam karena tidak dikelola dengan baik, terutama untuk UMKM kecil yang masih jauh dari wacana untuk memilih strtegi pemasaran on line. Kekurangannya juga terletak pada belum adanya trend center sebagai wadah UMKM songket melayu Riau memasarkan dan memperkenalkan produk unggulannya kepada konsumen. Agar supaya perusahaan dalam skala kecil menengah (UKM) khususnya songket melayu Riau juga dapat berkompetisi maka perlu dibuatkan sistem yaitu sistem pemasaran berbasis web sebagai trend center para UMKM songket melayu Riau untuk mempromosikan produk unggulannya serta mengangkat kearifan lokal khas Melayu Riau. Keberhasilan sistem ini ada pada tepat / tidaknya model sistem pemasaran berbasis web yang dibangun dengan karakter masing-masing UMKM songket melayu Riau, serta terjalinnya kemampuan interaksi pelanggan terhadap sistem sehingga banyak konsumen UMKM songket melayu Riau, yang bersedia melakukan sharing knowledge, dan kemampuan beberapa UKM tersebut mentransformasikan knowledge tersebut kedalam inovasi produk atau jasa. Kata kunci : Model Pemasaran berbasis web 2.0, Konsumen, UMKM songket melayu Riau
3 |BOPTN 2013
PRAKATA
Bismillahirrahmanirahim Alhamdululillah, perjalanan dari penelitian ini telah berjalan dengan baik mulai dari
terkumpulnya data mentah yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut
berkaitan dengan motif dan tujuan penelitian ini hingga terbangunnya website batik dan songket Melayu Riau hingga penyelesaian laporan ini. Menurut hemat penulis, penelitian ini membutuhkan pengembangan untuk dapat dijadikan kajian pada tahun kedua, dengan menambahkan berbagai instrumen pada website yang dibangun serta mensinerjikan website tersebut dengan jejaring usaha serta kinerja UKM Batik dan Songket Melayu itu sendiri. Sehingga pada gilirannya akan diperoleh integrasi pemasaran, dengan jejaring bisnis yang ada serta dapat diketahuinya efektivitas penerapan website yang dilakukan. Penulis sekaligus peneliti menyadari benar bahwa penelitian ini belum sempurna sehingga
sangat
dibutuhkan
masukan-masukan
yang
kesempurnaan penelitian ini.
Wassalam
4 |BOPTN 2013
membangun demi
DAFTAR ISI
Cover
1
Halaman Pengesahan
2
Ringkasan
3
Prakata
4
Daftar Isi
5
Bab I. Pendahuluan
7
1.1 Latar Belakang
7
1.2. Perumusan Masalah
11
Bab II. Tinjauan Pustaka
13
2.1 Telaah Teori
13
2.2 Konsep dan Defenisi Web 2.1
14
2.3. Motif Songket Melayu Riau
16
2.4. Hubungan Sistem Pemasaran berbasis Web, ciri khas Motif Songket Melayu Riau, dan Kinerja UMKM Songket
1.5.
Melayu Riau
20
Roadmap Penelitian
21
Bab III. Tujuan Penelitian
22
3.1. Tujuan Penelitian
22
3.2. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
22
3.3. Indikator Pencapaian
23
Bab IV. Metode Penelitian
5 |BOPTN 2013
24
4.1. Persiapan Penelitian
24
4.2. Jadwal Pelaksanaan
27
4.3. Pembiayaan
27
4.4. Organisasi Peneliti
28
Bab V. Hasil yang dicapai
29
Bab VI. Rencana Tahap Berikutnya
54
Bab VII. Kesimpulan dan Saran
55
Daftar Pustaka
57
Curriculum Vitae
59
6 |BOPTN 2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tenunan batik Riau yang lazim di sebut songket Riau, dalam sejarah yang panjang telah melahirkan beragam jenis motif, yang mengandung makna dan falsafah tertentu. Motif-motif yang lazimnya di angkat dari tumbuh-tumbuhan atau hewan (sebagian kecil) di kekalkan menjadi variasi-variasi yang serat dengan simbol-simbol yang mencerminkan nilai-nilai asas kepercayaan dan budaya melayu. Selanjutnya, ada pula sebagian adat istiadat tempatan mengatur penempatan dan pemakaian motif-motif di maksud, serta siapa saja berhak memakainya. Nilainya mengacu kepada sifat-sifat asal dari setiap benda atau makhluk yang dijadikan motif yang di padukan dengan nilai-nilai luhur agama islam. Dengan mengacu nilai-nilai luhur yang terkandung di setiap motif itulah adat resam tempatan mengatur pemakaian dan penempatannya, dan menjadi kebanggaan sehingga diwariskan secara turun temurun . Orang tua-tua menjelaskan bahwa kearifan orang melayu menyimak islam sekitarnya memberikan mereka peluang besar dalam memilih atau menciptakan motif. Hewan yang terkecil seperti semut, yang selalu bekerja sama mampu membuat sarang yang besar, mampu mengangkat barang-barang yang jauh lebih besar dari badannya, dan bila bertemu selalu berangkulan, memberi ilham terhadap pencintaan motif untuk mengabadikan perihal semut itu dalam motif tersebut sehingga lahirlah motif yang dinamakan motif semut beriring. Begitu
7 |BOPTN 2013
pula halnya denagn itik yang selalu berjalan beriringan dengan rukunnya melahirkan motif itik pulang petang atau itik sekawan. Hewan yang selalu memakan yang manis dan bersih (sari bunga), kemudian menyumbangkannya dengan mahkluk lain dan bentuk madu dan selalu hidup berkawan-kawan dengan damainya melahirkan pula motif lebah bergantung atau lebah bergayut. Bungabungaan yang indah, wangi dan segar melahirkan motif-motif bunga yang mengandung nilai dan filsafah keluhuran dan kehalusan budi, keakraban dan kedamaian seperti corak bunga setaman, bunga berseluk daun dan lain-lain. Burung balam, yang selalu hidup rukun dengan pasangannya, melahirkan motif balam dua setengger sebagai cermin dari kerukunan hidup suami istri dan persahabatan. Ular naga, yang di mitoskan menjadi hewan perkasa penguasa samudra, melahirkan motif naga berjuang serindit mencerminkan sifat kearifan dan kebijakan. Motif puncak rebung dikaitkan dengan kesuburan dan kesabaran. Motif awan larat dikaitkan dengan kelemah-lembutan budi, kekreatifan, dan sebagainya. Dahulu setiap pengrajin diharuskan untuk memahami makna dan falsafah yang terkandung di dalam setiap motif. Keharusan itu dimaksudkan agar mereka pribadi mampu menyerat dan menghayati nilai-nilai yang dimaksud, mampu menyebarluaskan, dan mampu pula menempatkan motif itu sesuai menurut alur dan patutnya. Dikarenakan budaya melayu sangat ber-sebati dengan ajaran islam, inti sari ajaran itu terpateri pula dengan corak seperti bentuk segi empat dikaitkan dengan sahabat Nabi Muhammad SWT yang berempat, bentuk segi lima dikaitkan dengan rukun islam, bentuk segi enam dikaitkan dengan rukun iman, bentuk wajik
8 |BOPTN 2013
dikaitkan dengan sifat Allah yang maha pemurah, bentuk bulat dikaitkan dengan sifat Allah yang maha mengetahui dan penguasa alam semesta, dan sekitarnya. Menurut orang tua melayu Riau, makna dan falsafah di dalam setiap motif, selain dapat meningkatkan minat-minat orang untuk menggunakan motif tersebut, juga dapat menyebar-luaskan nilai-nilai ajaran agama Islam yang mereka anut, itu lah sebabnya dahulu pengrajin diajarkan membuat atau meniru corak.
Contoh corak dan ornament songket melayu Riau.
Sumber. Media Online. Kriris ekonomi yang pernah terjadi dan krisis ekonomi global yang telah menyebabkan pemerintah dan para pengambil kebijaksanaan kembali berpikir ulang tentang arah perekonomian yang selama ini ditempuh. Kini timbul kemauan politik yang kuat untuk membenahi inefisiensi dan
mis-alokasi sumberdaya
(misallocation of resources) yang terjadi di sektor ril yang selama ini dibiarkan saja terjadi karena kuatnya vested interest para pemburu rente yang menguasai birokrasi pemerintahan. Akibat dari mis-alokasi sumberdaya adalah terabaikannya pembangunan usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri yang berbasis sumberdaya alam serta sumberdaya pertanian (resource based industries).
9 |BOPTN 2013
Dalam mengatasi krisis ekonomi sekarang kebijaksanaan ekonomi harus menganut paradigma baru dimana pemberdayaan ekonomi rakyat harus menjadi perhatian utama. Karena sebagian besar rakyat hidup pada sektor pertanian dan sektor ini masih memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian negara, maka pemberdayaan ekonomi rakyat juga berarti membangun ekonomi rakyat yang lebih
baik. Pembangunan industri harus memperhatikan keterkaitan
kebelakang (backward linkage) dengan sektor pertanian atau sektor primer sedangkan keterkaitan kedepan (forward lingkage) harus memperhatikan pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan pemasaran yang baik sehingga produk yang dihasilkan tidak sia-sia (Mudrajad Kuncoro, 2000). Permasalahan UKM songket melayu Riau, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hardianto (2008) menunjukkan bahwa sebagaian besar dari permasalahan UKM tersebut berkaitan dengan pemasaran dan pencitraan produk yang menyebabkan pembeli tidak terangsang untuk bertransaksi membeli songket tersebut. Konsekwensi logis dari hal tersebut, adalah semakin berkurangnya UKM yang bergerak dalam bidang tenunan songket melayu Riau tersebut. Masalah klasik lainnya adalah masalah keuangan, namun begitu masalah ini akan mudah terpecahkan jika UKM mampu menunjukkan kinerja pemasarannya. UKM yang prospek akan diberi kemudahan untuk memperoleh dana, karena diyakini cukup bankable dalam sisi perbankan. Dengan melihat permasalahan dan kesulitan yang diutarakan diatas dimana songket melayu Riau masih jarang dan belum seterkenal kerajinan kain lainnya, baik dalam bentuk tenun ataupun batik diperlukan suatu gebrakan baru
10 |BOPTN 2013
untuk meningkatkan pemasaran, supaya masyarakat tahu keberadaan dan ke khasan produk songket melayu Riau yang dapat mengangkat kearifan lokal songket melayu Riau agar bisa bersaing dengan kerajinan tenun dan batik lainnya. Selain itu membina dan memberi sarana dan prasarana berupa wadah bagi produsenprodusen songket melayu Riau terutama industri-industri kecil UKM songket melayu Riau untuk memasarkan, sharing kualitas produk dan berinteraksi dengan konsumen selaku raja dari pemakai songket itu sendiri. UKM songket melayu Riau yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif yang hartus didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung pula. Inovasi yang disarankan yaitu dibuatnya suatu sistem pemasaran berbasis web sebagai trend center UKM dalam memasarkan produk unggulannya. Dengan adanya inovasi tersebut dapat berfungsi
sebagai ajang komunikasi
berkumpulnya para pengusaha kerajinan songket melayu Riau, tukar menukar informasi dan pengalaman serta perbaikan, serta terjalinnya komunikasi antara konsumen dan produsen batik dalam hal ini UKM songket melayu Riau. Optimistis dengan cara ini akan mendongkrak omzet songket melayu Riau, mengangkat dan memperkenalkan budaya lokal songket melayu Riau bersaing dengan kerajinan tenun ataupun batik lainnya.
1.2 Perumusan Masalah Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Mikro merupakan upaya perbaikan ekonomi karena potensinya yang sangat besar dalam menggerakan
11 |BOPTN 2013
ekonomi nasional. Weijland (1998) dalam studi empirisnya menyatakan bahwa industri kecil dan menengah mempunyai peranan yang besar pada perekonomi karena banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada UMKM, termasuk dalam hal ini Songket Melayu Riau. Kajian ini diarahkan untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian, yaitu; 1. Bagaimana mekanisme sistem pemasaran yang ada dalam mendorong peningkatan ekonomi pengrajin Songket Riau 2. Bagaimana kondisi dan perkembangan industri kreatif kerajinan Songket Riau 3. Bagaimana
peran
Sistem
Pemasaran
Berbasis
Online
dalam
meningkatkan pencitraan dan ekonomi produk dan pengrajin Songket Melayu Riau.
12 |BOPTN 2013
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah Teori 2.1.1.Tinjauan Sistem Pemasaran berbasis web Pada dasarnya, teknologi merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah kerangka pemasaran berbasis web yang efektif. Karena, secara prinsip, tujuan diimplementasikannya konsep pemasaran berbasis web adalah untuk menjalin suatu hubungan atau relasi yang ―intim‖ antara produsen atau dalam hal ini UMKM dengan masing-masing customer-nya, sehingga customer yang bersangkutan menjadi loyal dengan perusahaan terkait. Jelas terlihat di sini adanya hal-hal lain atau informasi yang harus dipertimbangkan dalam penerapan aplikasi fitur-fitur yang akan ditampilkan di web
dengan mempertimbangkan aspek
psikologis, sosial, dan budaya konsumen. Seringkali dikatakan bahwa, pada dasarnya, penerapan sistem pemasaran berbasis web merupakan sebuah program change
management
bagi
sebuah
perusahaan
yang
berniat
mengimplementasikannya secara efektif. Melihat hal tersebut, jelas terlihat bahwa pertimbangan penting yang harus dipikirkan oleh manajemen adalah kesiapan perusahaan untuk melakukan perubahan paradigma yang cukup mendasar. Yakni, dari perusahaan yang berorientasi produk menjadi perusahaan berorientasi customer, dari perusahaan yang menerapkan push management system menjadi pull management system, dari perusahaan yang berbasis fungsi/struktur menjadi perusahaan yang berbasis proses, dari perusahaan yang tidak perduli dengan
13 |BOPTN 2013
pentingnya informasi, menjadi perusahaan yang information literacy-nya tinggi, dan lain sebagainya.
2.2. Konsep dan Definisi Web 2.0 Konsep dan definisi Web 2.0 sendiri sampai saat ini belum baku. Konsep ini bermula dari sesi brainstorming dalam sebuah konferensi antara Tim O'Reilly dan MediaLive International, ketika membahas wacana bahwa di antara banyaknya web dot-com yang crash, terdapat dot-com yang masih eksis. Website yang eksis tersebut memiliki ciri yang sama. Ciri-ciri pada dot-com yang bertahan inilah yang kemudian ditindaklanjuti dalam konferensi Web 2.0 [10]. Seorang ahli strategi online Indonesia, Nukman Luthfie mendefinisikan Web 2.0 secara sederhana bahwa user bisa berbuat apa saja di browser tanpa (pertama) harus memiliki keahlian seorang desainer web dan programmer web, dan (kedua) melakukan aktivitas online, bukan sekadar membaca [11].
Gambar 2.4: Perbandingan Web 1.0 dan Web 2.0
14 |BOPTN 2013
Ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jejaring sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia blog. Dengan adanya RSS di dalam blog, informasiinformasi di dalam sebuah blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan dishare untuk menjadi bagian dari blog lainnya. Ouriel berpendapat bahwa Web 2.0 = Web 1.0 + 1.0, di mana jika Web 1.0 adalah tentang Anda dan orang lain seperti Anda, maka Web 2.0 adalah tentang Anda yang benar-benar terhubung dengan orang lain dan orang lain ini pun secara otomatis terhubung dengan Anda. Dengan kata lain, Web 2.0 ini tentang Anda + orang lain [12]. Dalam website resmi O’Reilly Media, konsep dan pengertian tentang Web 2.0 ini juga belum secara solid diformulasikan. Di sana hanya ditekankan tujuh ciri-ciri dan prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web sebagai platform di mana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun Anda berada [10].
Karakteristik berikutnya, adanya partisipasi dari
pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan [10].
Karakteristik ketiga, data
menjadi trademark-nya aplikasi [10]. Ketiga karakteristik tersebutlah yang banyak berperan dan mempengaruhi perkembangan CRM, dari tradisional menjadi Social CRM, antara lain maraknya blog dan social network. Kehadiran blog ini menjadi salah satu alat komunikasi, teknik pemasaran, alat pendengar, sekaligus cara untuk berinteraksi dengan para pelanggan secara perorangan dalam skala global.
15 |BOPTN 2013
2.3. Motif-motif Songket Melayu Riau Dalam pembuatan kain tenun, Motif-motif yang digunakan dalam tenun songket melayu yang dipergunakan masih terpaku pada nmtif-motif tradisional peninggalan orang tua-tua dan nenek moyang terdahulu yang diwarisi secara turun-temurun. Untuk pengembangannya tinggal dilakukan penggabungan anatara motif-motif tersebut sehingga kelihatan seperti motif baru meskipun sebenarnya masih memakai motif baku. Motif-motif tersebut umumnya adalah diambil dari lingkungan sekitar yang dilihat sehari-hari, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, alam, yang kemudian distilir menjadi motif yang menarik. Motif-motif asli ini tidak diketahui siapa perancang dari penciptanya. Motif dan corak tenun sudah ada sejak lama dan disebarkan teruskan dari generasi ke generasi berikutnya hingga saat ini. Adapun bentuk motif tersebut adalah : Motif yang distilir dari tumbuh-tumbuhan (flora) : ·
Tampuk Manggis
·
Bunga Cina
·
Bunga Tanjung
·
Bunga Teratai
·
Bunga Kecubung
·
Kaluk Paku
·
Akar Berjalin
·
Pucuk Rebung
·
Tampuk Padade
16 |BOPTN 2013
·
Bunga Kangkung
·
Kembang Spatu
·
Tembangun
·
Bunga Melur
·
Bunga Kenanga
·
Bunga Cengkeh
·
Bunga Hutan
·
Bunga Kundur
·
Daun sirih
·
Daun Pandan
·
Pucuk Dara
·
Tolak Berantai
·
Bunga Kiambang
·
Tapak Catur
·
Dan sebagainya
Motif yang distilir darin hewan (fauna) : ·
Semut Beriring
·
Siku Keluang
·
Ayam-anyaman
·
Itik Sekawan
·
Balam Dua Sekawan
·
Naga-nagaan
·
Ikan-ikanan
17 |BOPTN 2013
·
Ulat-ulat
·
Dan sebgainya
Motif yang distilir dari alam sekitarnya : ·
Potong Wajit
·
Bintang-bintang
·
Jalur-jalur
·
Pelangi-pelangi
·
Awan Larat
·
Perahu
·
Sikat-sikat
·
Bulan sabit
·
Dan sebgainya
Dari berbagai motif ini dapat saling bersenyawa menjadi bentuk motif baru, misalnya Pucuk Rebung Berpadu, Pucung Rebung berkawan, Pucuk Rebung Tikam Menikam, dan sebaginya. Motif pada songket melayu Riau tak sekadar coretan tenunan grafis. Ia juga tak sekadar ornamen pemanis busana yang dipakai orang. Sebab, setiap motif menyimpan makna, simbol, dan gerak hidup penciptanya. Apalagi keagungan batik tersirat dari sesuatu yang tersurat pada motif-motifnya. Dengan keagungan seperti itu, wajar saja para peneliti songket melayu Riau batik hampir selalu melihatnya dari banyak sudut pandang: etimologi penamaan motif, antropologi, dan sudah pasti muatan filosofisnya.
18 |BOPTN 2013
Tenas Effendy (2002) dalam bukunya yang berjudul ―Falsafah dalam Motof Songket Melayu—Menurut Acuan Budaya Melayu Riau‖ memberikan gambaran berkenaan dengan filosofi dari tiap motif yang dibuat dalam songket melayu Riau, sebagai contoh; Motif.
Kuntum Tengah
Filosofi
Memakai hiasan kuntum tengah Ditekat untuk bantal kopek Pandai makan harumlah marwah Rahmat bertumpuk hidupun baik
Motif
Ikan Bergelut
Filosofi
Hiasan bernama ikan bergelut Lazim dipakai ke bantal kopek Iman ada kelakuanpun patut Hidup damai rezekipun naik, dll.
Khasanah songket melayu amatlah kaya dengan motif dan serat dengan makna dan falsafahnya, yang dahulu dimanfaatkan untuk mewariskan nilai-nilai asas adat dan budaya tempatan. Seorang pemakai songket tidak hanya sekedar memakai untuk hiasan tetapi juga untuk memakai dengan simbol-simbol dan memudahkannya untuk mencerna dan menghayati falsafah yang terkandung di dalamnya. Kearifan itulah yang menyebabkan songket terus hidup dan berkembang, serta memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan mereka sehari-hari.
19 |BOPTN 2013
2.4 Hubungan sistem pemasaran berbasis web, ciri khas motif songket melayu Riau, dan kinerja UMKM songket melayu Riau Ekonomi kerakyatan di Riau, implementasinya lebih sulit dibanding daerah lain. Mengingat peran pusat terlalu besar untuk melindungi sektor ekonomi strategis seperti industri minyak, gas, hutan, dan perkebunan. Kekuatan ekonomi yang tersedot ke pusat,
membuat tingkat pemerataan dan kesejahteraan
masyarakat Riau terabaikan. Misalnya, meskipun sebagai menyumbang devisa negara paling tinggi, tapi indikator kelistrikan (elektrifikasi) hanya 42 persen, sementara rata-rata nasional 65 persen. Begitu juga soal telekomunikasi, baru 45 persen sementara nasional 75 persen. Meskipun demikian, ekonomi kerakyatan sangat potensial dikembangkan di Riau. Mengingat sistem sosial budaya masyarakat Riau yang sebahagian besar adalah masyarakat berbudaya Melayu sangat kondusif untuk mempercepat pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan. Besarnya potensi ekonomi kerakyatan yang ada di Riau, memberi ruang pada UMKM yang ada termasuk UMKM songket melayu Riau menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pengembangan tersebut juga memberi ruang pada peningkatan promosi, ekonomi, serta pengenalan budaya melayu Riau. Promosi, sebagai bagian dari mekanisme pemasaran menjadi dasar pengenalan dan pengembangan distribusi
pemasaran.
Pemasaran
juga
menuntut
adanya
manajemen distribusi yang lebih baik. Dengan Inovasi sistem pemasaran berbasis web sebagai trend center UMKM untuk mempromosikan produk unggulan secara motif, warna dapat meningkatakan omzet penjualan yang secara otomatis meningkatkan kinerja
20 |BOPTN 2013
UMKM songket melayu Riau. Untuk itu dibuat suatu Hipotesa dengan dibuatnya sistem pemasaran berbasis web maka UMKM songket melayu Riau akan mampu meningkatkan
kinerjanya
melalui
pemasaran
produk
unggulan
dengan
mengedepankan kearifan lokal motif khas Melayu Riau.
1.6.
Roadmap Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu upaya untuk semakin mendekatkan UMKM
songket melayu Riau dengan konsumen atau pelanggannya sehingga dengan demikian produsen dalam hal ini UMKM songket melayu Riau semakin mampu membuat produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan konsumen yang akhirnya untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan. Berikut perjalanan penelitian tentang sistem pemasaran berbasis web pada UMKM songket melayu Riau:
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
TAHAP 6
Gambar 2.1. Roadmap penelitian SEO (Search Enginge Optimization) adalah proses untuk mendesain atau memodifikasi website yang bertujuan untuk memperoleh rangking yang tinggi di dalam halaman mesin pencari (Search Engine Result Pages –SERPS).
21 |BOPTN 2013
BAB III TUJUAN PENELITIAN
3.1.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghadirkan sistem pemasaran berbasis online (web) sebagai trend center UMKM batik yang ada di Riau untuk mengenalkan Songket melayu agar bisa berdaya saing dengan batik lainnya serta meningkatkan omzet penjualannya dengan menampilkan produk unggulan masing masing UKM dalam web tersebut. 2. Mengangkat kearifan lokal songket melayu dengan mengedepankan ciri khas songket melayu Riau seperti motifnya yang beraneka ragam yang diilhami oleh alam dan hubungan antar personal dalam kemasyarakat,. 3. Membina dan memberikan wadah bagi UMKM songket melayu Riau sebagai sarana komunikasi dan sharing tukar menukar informasi baik antar UMKM songket melayu Riau maupun antara konsumen dengan masing masing UMKM songket melayu Riau, agar terjalin perbaikan mengenai apa yang sebenarnya diinginkan konsumen dan perbaikan apa yang diupayakan untuk memajukan UMKM songket melayu Riau supaya bisa bersaing dengan kerajinan tenun ataupun batik lainnya lainnya.
3.2.
Urgensi (Keutamaan) Penelitian Tujuan utama dari penerapan sistem pemasaran berbasis web ini adalah untuk
semakin mendekatkan UMKM songket melayu Riau dengan konsumen mengenai
22 |BOPTN 2013
pemberian informasi keunggulan batik khas Melayu Riau serta memberi wadah untuk
UMKM songket melayu Riau sebagai trend center pemasaran dan komunikasi antara konsumen dengan produsen. Dengan kedekatan yang dapat diciptakan maka diharapkan muncul sinergi antara keinginan pelanggan terhadap produsen dalam hal ini UMKM dengan kualitas dan produk yang ditawarkan perusahaan Kualitas dari sistem pemasaran berbasis web ditentukan oleh kemampuannya mengumpulkan data atau informasi yang relevan, terkini dan integritas yang terjamin. Selain itu ditentukan dengan kemampuan sistem menghasilkan informasi yang dapat dipakai sebagai pendukung untuk melakukan inovasi produk atau layanan bagi UMKM
songket melayu Riau yang secara signifikan mampu menaikkan daya saing perusahaan.
3.3. Indikator Pencapaian
Penelitian ini dilakukan selama lebih kurang satu tahun, indikator pencapaian yang di hasilkan dari penelitian ini adalah; 1. Dihasilkannya website yang siap diluncurkan 2. Diperolehnya data UMKM songket melayu Riau baik dalam bentuk kompulan motif, philosofi, serta operasional UMKM songket melayu Riau. 3. Laporan kegiatan dan buku maping profil songket melayu Riau dan UKMK yang beroperasi di dalamnya. Berdasarkan kedua indikator tahunan yang dicapai tersebut, sehingga diyakini tujuan kegiatan penelitian ini dapat dicapai seluruhnya pada akhir tahun kedua.
23 |BOPTN 2013
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Persiapan penelitian Metode penelitian yang akan dipakai oleh peneliti adalah metode observasi dan metode prototyping dalam pembuatan perangkat lunak, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan ruang lingkup penelitian
Obyek yang akan dipakai untuk melakukan penelitian adalah beberapa UMKM songket melayu Riau. Mengapa dipilih UMKM songket melayu Riau? Karena unit usaha ini tidak terlalu berbelit dalam birokrasinya selain itu membantu mengangkat perekonomian kelas menengah kebawah serta mengangkat kearifan budaya melayu Riau dan sekaligus sebagai ujian sejauh mana dampak yang yang dihasilkan mampu disandingkan dengan system sejenis di perusahaan besar. 2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi di objek penelitian, wawancara maupun penyebaran kuesioner. Hasil pengumpulan data dari kegiatan ini biasanya disebut dengan data primer, maka diperlukan pula data yang berasal dari penelitian terdahulu baik dalam bentuk buku atau jurnal, proses ini sering disebut juga dengan data sekunder. 3. Merumuskan kebutuhan
24 |BOPTN 2013
Dalam tahap ini peneliti bersama dengan UMKM objek penelitian akan merumuskan model pemasaran berbasis web yang sesuai dengan karakter bisnisnya, Dari sini akan diperoleh model pemasaran dan tools-tools yang diperlukan. Pada tahap ini juga akan dilakukan studi pustaka dan studi komparasi tentang elemen-elemen yang biasanya diperlukan pada sebuah system. Sumber pustaka diambil dari buku-buku referensi yang berhubungan dengan sistem pemasaran berbasis web dan business intelligence dan studi perbandingan dilakukan dengan melihat software yang sudah ada yang dibuat oleh vendors 4. Pembuatan Perangkat Lunak a. Dari rumusan kebutuhan lalu dibuatkan perangkat lunak b. Kemudian diujicobakan dan dievaluasi kekurangannya c. Hal tersebut akan terus diulang sampai dengan perangkat lunak yang dibuat sesuai dengan model dan kebutuhan UKM 5. Penerapan perangkat lunak Perangkat lunak yang sudah disetujui tersebut kemudian diterapkan dalam system UKM tersebut, kemudian akan dilakukan pengamatan sejauh mana perkembangan data yang dihasilkan. Dalam tahap ini memungkinkan perubahan teknik untuk penggalian data jika perkembangan data tidak berjalan sesuai rencana. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan profil dari konsumen. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi adalah metode review atau pengkajian ulang. Pengkajian ini ditekankan pada kualitas kemudahan penggunaan system bagi pengguna
25 |BOPTN 2013
(fitness for user). Untuk mencapai kualitas akan dipelajari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kaji ulang, lalu membuat daftar dari semua masalah yang muncul selama kaji ulang serta pemecahannya. Bagian-bagian fokus dari pertanyaan metode pengkajian ulang meliputi :
Validasi basis data -
Apakah komponen datanya sudah lengkap ?
-
Mungkinkah terjadi anomaly?
-
Apakah ada data / informasi yang perlu ditambahkan ?
Validasi operasi -
Apakah petunjuk penggunaannya mudah dipahami ?
-
Apakah langkah-langkah mengoperasikannya mudah dipahami ?
Kelengkapan antar muka -
Desain I/O mana yang sulit dipahami ?
-
Desain I/O mana yang berpenampilan kurang menarik ?
Kondisi kesalahan -
Adakah kondisi kesalahan yang tidak terdeteksi ?
-
Adakah kondisi kesalahan yang tidak dapat terjadi ?
6. Analisis hasil
Setelah data dinilai cukup, maka akan dianalisis apakah penerapan sistem pemasaran berbasis web tersebut mampu lebih mendekatkan perusahaan dengan pelanggannya. Analisis masalah selanjutnya bisa dilakukan dalam
26 |BOPTN 2013
penelitian yang berbeda untuk meningkatkan proses bisnis sesuai harapan pelanggan
4.2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian dilakukan untuk waktu 1 tahun, mulai dari bulan Januari 2013
hingga bulan Desember 2013. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Tahun Pertama NO.
Kegiatan
1
Persiapan dan pengadaan bahan-bahan penelitian Perancangan kontent website Pengumpulan data-data UKM Songket Membuat prototipe website Search Engine Optimization untuk website. Peluncuran website Analisa hasil dan pembahasan serta pembuatan laporan akhir dan penyusunan draft publikasi ilmiah Pengiriman Laporan
2 3 4 5 6 7
8
4.3.
1
2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
Pembiayaan Penelitian ini menggunakan pembiayaan yang berasalah dari BOPTN
Universitas Riau Tahun Anggaran 2013, dengan rincian sebagai berikut; JENIS PENGELUARAN Gaji dan Upah Ketua 4 jam x 4 hari x 40 minggu Anggota 4 jam x 5 hari x 30 minggu x 2 Peralatan Perancangan Website Bahan Habis Pakai Penginapan dan Perjalanan Pemeliharaan Seminar Laporan dan Publikasi Total Anggaran
27 |BOPTN 2013
ANGGARAN 35% 21.000.000
20%
12.000.000
2.5% 30% 7.5% 2.5% 2.5% 100%
1.500.000 18.000.000 4.500.000 1.500.000 1.500.000 60.000.000
12
4.4.
Organisasi Peneliti Jumlah Peneliti sebanyak tiga orang yang terdiri dari satu ketua dan dua
anggota, ditambah dengan 2 orang mahasiswa. Adapun organisasi penelitian ini adalah sebagai berikut; Ketua Peneliti
: Dr. Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Akt
Anggota
: Enny Susilowati Mardjono, SE, M.Si, Akt : Nobel Aqualdo, SE, MS
Mahasiswa
: Fuad Mawardi : Anton Prakarsa
28 |BOPTN 2013
BAB V HASIL YANG DICAPAI
5.1. Sejarah Songket dan Batik Riau 5.1.1 Sejarah Songket Riau Tenunan Melayu Riau yang dikenal dengan Songket melayu Riau telah berjalan seiring dengan kebesaran dan kejayaan kerajaan Melayu pada masa lampau. Berdasarkan pada Pusat Informasi Kebudayan Melayu (2013), Perkembangan tenunan songket mengikuti perkembangan Kerajaan Johor-Riau dan Riau-Johor. Kerajaan-kerajaan tersebut merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu Melaka yang jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Ñama kerajaan Melayu berubah-ubah sesuai dengan berpindah-pindahnya pusat kerajaan. Ketika kerajaan Melayu dipusatkan di Johor, nama yang dipakai adalah Kerajaan Melayu JohorRiau. Begitu pusat kerajaan dipindahkan ke Riau (Bintan), kerajaan Melayu disebut Kerajaan Melayu Riau-Johor. Masa Kerajaan Melayu Johor-Riau atau Riau-Johor adalah antara tahun 1511 sampai dengan tahun 1787. Pada tahun 1787 Sultan Mahmud Syah III memutuskan untuk memindahkan pusat kerajaan Melayu ke Daik, Lingga. Sejak itu kerajaan Melayu berubah nama menjadi Kerajaan Melayu Lingga-Riau atau Kerajaan Riau-Lingga (1824—1913). Pada periode tersebut budaya bertenun ini sudah tumbuh subur. Perkembangan Tenun songket juga diikuti oleh kerajaan-kerajaan Melayu daratan seperti Kerajaan Pelalawan (1530—1879), Kerajaan Indragiri (1658— 1838), dan Kerajaan Siak Sri Indrapura (1723—1858). Pada masa-masa kebesaran
29 |BOPTN 2013
dan kejayaan kerajaan Melayu tersebut kegiatan bertenun dalam masyarakat Melayu berlangsung dengan semarak. Hingga saat ini terdapat beberapa koleksi yang masih terjaga di tengah masayarakat Riau, seperti; kain bercual kepala dua benang emas, yang dibuat pada abad ke-17. Kain tersebut dibuat ketika kerajaan Melayu masih bernama JohorRiau atau Riau-Johor, yakni sebelum bernama Lingga-Riau atau Riau-Lingga. Beberapa temuan lain yang didapati, diantaranya;
Tenunan kain telepuk, yang dibuat pada tahun 1700;
Tenunan kain tengarun, yang dibuat pada tahun 1850;
kain asam kelat, yang dibuat pada tahun 1850;
Kain sutra mentah, yang dibuat pada tahun 1857;
Kain empat sekarap, yang dibuat pada tahun 1865;
Kain telepok bertabur bunga benang emas, yang dibuat pada tahun 1900;
Tenunan kain batik lasam, yang dibuat pada tahun .1900;
Kain berantai, tidak diketahui tahun pembuatannya;
Kain bugis, yang dibuat pada tahun 1900.
Tenunan Songket lain yang ditemukan berdasarkan kepeluan dan penggunaannya, diantaranya;
Kain tudung, yang dibuat pada tahun 1755;
Tenunan baju jubah pengantin, yang dibuat pada tahun 1790;
Tampuk songkok kaligrafi, yang dibuat pada tahun 1857;
Tampuk bantal seraga, yang dibuat pada tahun 1879;
Tenunan baju gransut, tidak diketahui tahun pembuatannya;
30 |BOPTN 2013
Kain tudung untuk berkhatam, tidak diketahui tahun pembuatannya;
Kain tutup keranda, tidak diketahui tahun pembuatannya;
Seluar dalam perempuan, tidak diketahui tahun pembuatannya. (Pusat Informasi Kebudayan Melayu, 2013) Sesudah masa-masa kegemilangan kerajaan Melayu, kegiatan bertenun
dalam masyarakat Melayu Riau terus berlanjut. Hanya saja, walaupun tidak sama sekali terhenti, kegiatan bertenun tampak mengalami penurunan dari waktu ke waktu sejak Riau benar-benar berada di bawah penjajahan Belanda pada 1913 hingga Indonesia merdeka. Sampai kini tampaknya kegemilangan masa lalu itu belum ada tanda-tanda kembali, walaupun di ibukota Propinsi Riau, Pekanbaru, dari hari ke hari peminat tenunan Songket Melayu cenderung meningkat. Sampai saat ini tenunan Songket Melayu Riau yang masih bertahan adalah tenunan Siak. Sesuai dengan namanya, tenunan (kain songket) Siak berasal dari Siak Sri Indrapura. Kerajinan tenunan Siak mulai dikenal orang pada tahun 1800 M. Pada masa itu Kerajaan Siak Sri Indrapura berada di bawah pimpinan Sultan Saidis Syarief Ali Abdul Jalil Syaifuddin. Perintis kerajinan tenun Siak waktu itu ialah Encik Siti binti E. Wan Karim yang berasal dari Trengganu (kini merupakan salah satu kerajaan negeri di Malaysia). Pada tahun 1864, sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan cara berpikir manusia, cara bertenun dan alat yang digunakan pun mengalami peningkatan. Sistem duduk atau bertumpu ditinggalkan dan digantikan dengan memakai tempat duduk tersendiri yang disebut kik. Tidak diketahui dengan pasti
31 |BOPTN 2013
apa arti kik, tetapi orang tua- tua memperkirakan kata itu berasal dari bahasa Cina, oleh karena bangsa Cina memang terkenal dengan keahlian bertenun sutera alam. Bahan ulat sutera alam masih digunakan orang untuk membuat tenunan Siak sampai tahun 1942 M. Akan tetapi, tahun-tahun sesudah itu bahan tersebut semakin sulit diperoleh. Akhirnya, digunakanlah benang kapas sebagai bahan tenunan Siak hingga sekarang. Pada masa pendudukan Jepang, kegiatan bertenun terhenti sama sekali. Kegiatan bertenun baru dilakukan kembali setelah Indonesia merdeka. Pada waktu itu kegiatan bertenun (tenun Siak) dipelopori oleh Hajjah Zaitun dari Bengkalis. Selanjutnya, sejak tahun 1972 kerajinan tenunan Siak digesa dan digairahkan kembali oleh PD Pertiwi Propinsi Riau di bawah pimpinan Ny. M.L. Arifin Achmad. Untuk mengembangkan kembali kerajinan ini, Ny. M.L. Arifin Achmad memberikan bantuan bahan kepada perajin dan mengadakan promosi tenunan Siak. Sejak 1990-an kerajinan tenunan Siak lebih digiatkan lagi. Pada masa itu pelopornya adalah Ny. Soeripto. Beliau menggesa dan memimpin perajin untuk mengembangkan tenun Siak yang dimodifikasi. Dengan tenunan modifikasi itu, tenunan Siak tak hanya dapat digunakan dalam acara-acara adat, tetapi juga dapat dikenakan dalam berbagai kegiatan masyarakat.
5.1.2 Batik Riau Batik Riau hadir sejak 1985 melalui ide untuk melestarikan desain dan budaya Riau Melayu melalui kain. Perkembangan Batik Riau telah menyebar ke seluruh Provinsi Riau dan bahkan sudah sampai keluar Riau. Secara resmi, Batik
32 |BOPTN 2013
Tabir riau diluncurkan pada kegiatan "Cenderahati Riau 2005" di Pekanbaru, tanggal 14-16 Maret 2005. Saat ini batik Riau yang lebih dikenal dengan Batik Tabir sudah dipakai oleh masyarakat yang ada di Provinsi Riau. Selain di Kota Pekanbaru, batik Riau juga telah dikembangkan di Kabupaten Siak dengan nama Batik Tabir, sedangkan di Kabupaten Kampar dan juga di Kabupaten Rokan Hulu dengan memakai motif khas daerah yang bersangkutan. Namun begitu, berdasarkan sejarah, Batik melayu Riau sudah ada sejak masa kejayaan Kerajaan Lingga dan Kerajaan Siak, saat itu dikenal suatu kerajinan dikalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan ―Batik Cap”. Dimana bahan cap terbuat dari perunggu yang berisi motif-motif. Setiap cap memiliki motif yang berbeda satu sama lain. Untuk mendapatkan hasil batik cap ini terlebih dahulu bahan cap dicecahkan kepada bahan pewarna dan kemudian dicapkan kepada bahan dasar kain sehingga motif yang sudah ada bahan perwarna tadi akan berpindah ke kain. Beberapa waktu kemudian batik cap ini berubah menjadi ―Telepuk‖, bahan untuk cap dibuat dari bahan kayu lembut yang diukir sesuai motif. Untuk hal-hal tertentu dapat pula bahan cap ini dibuat dari buah-buahan yang keras seperti halnya kentang.
5.2 Motif dan Desain Batik dan Songket Melayu Riau Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
33 |BOPTN 2013
literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009 Dalam pengembangan batik dan songket melayu Riau, terdapat berbagai motif asli melayu Riau yang hampir seluruhnya dilengkapi dengan philosofi yang melatar belakangi motif tersebut (sumber. Khasanah Kerajinan Budaya Melayu Riau, 2008).
Motif. Pucuk Rebung Bersiku Keluang Variasi. Tampuk Manggis Philosofi. Pucuk rebung bersiku keluang Dipakai untuk tenun dan tekat Laba menuntung muka belakang Sampailah pinta terkabul niat
Motif. Pucuk Rebung Bertabur Variasi. Tampuk Manggis Bersilang Filosofi Hiasan pucuk rebung bertabur Eloknya ada indah terbawa Hilang buruk bawa bersyukur Iman kokoh karena bertaqwa Beberapa hasil yang telah dicapai dalam
34 |BOPTN 2013
Motif. Pucuk Rebung Berpetak Wajik Variasi. Tampuk Manggis Filosofi Pucuk rebung berpetak wajik Didalamnya ada kuntum bercabang Kasih bersabung nasib pu baik Hidup sejahtera dada pun lapang
Motof. Pucuk Rebung Berhias Variasi. Mumbang nipah Filosofi. Hiasan pucuk rebung berhias Dimana letak nampaknya sanggam Kawan dipeluk budi dibalas Bala mengelak dendam pun padam
Motif. Tampuk Manggis Kelopak Empat Filosofi Tampuk manggis kelopak empat Hiasan tenun tekat dan suji Duduk di majels tahu baradat Turun-temurun akan terpuji
Motif. Tampuk Manggis Berpetak Wajik Filosofi Tampuk manggis berpetak wajik Boleh tunggal boleh berpadu Laku buruk orang kan jijik Hidup menyesal karena malu
35 |BOPTN 2013
Motif. Wajit Petak Tabur Filosofi. Hiasan wajit petak tabur Walau bertabur serasi juga Sanggam duduk bermanis tutur Tahu bersyukur budidaya Mulia
Motof. Wajit Laksemana Raja Variasi. Tampuk Manggis Tersamar Filosofi Memakai wajit laksemana raja Besar bertuah kecilnya manja Akan menjadi sebarang kerja Akan tertegak adat lembaga
36 |BOPTN 2013
37 |BOPTN 2013
38 |BOPTN 2013
39 |BOPTN 2013
penelitian ini, diantaranya; 1. Telah terkumpulnya data seluruh batik dan songket melayu Riau, berikut nama, gambar dan filosofi yang terkandung didalam tiap motif batik yang diperoleh. 2. Sedang dibangunnya website yang digunakan untuk memasukkan seluruh informasi berkenaan dengan Batik dan Songket Melayu Riau 3. Perancangan desain website yang menggunakan
teknologi GPS
(Geographical Positioning System). Sebagai gambaran awal atas data yang diperoleh disajikan berikut ini. Pemakaian songket
40 |BOPTN 2013
Songket Indragiri Hilir
41 |BOPTN 2013
Contoh Motif songket Corak Siku Keluang
Corak tampuk manggis
Corak pucuk rebung bersiku keluang
42 |BOPTN 2013
Corak pucuk rebung bertabur
5.3. Mekanisme Pemasaran Batik dan Songket Melayu Riau Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa mekanis produksi yang dilakukan oleh perajin batik dan songket Melayu Riau yang ditemukan di lapangan. Penjelasan dilakukan dimulai dari mekanisme produksi yang paling sederhana hinga mekanisme produksi yang relatif lebih modern yang akan turut mempengaruhi mekanisme pemasaran. 1. Produksi dilakukan perajin berdasarkan pemanfaatan waktu senggang. Produksi seperti ini umumnya tidak menggunakan target baik dari sisi jumlah yang diproduksi hingga waktu pengerjaan produksi. Mekanisme
43 |BOPTN 2013
produksi ini berdampak pada mekanisme pemasaran, dimana produk yang dihasilkan umumnya bukan untuk dipasarkan namun digunakan sendiri. 2. Model kedua dari mekanisme produksi yang dilakukan perajin adalah produksi dilakukan dikarenakan kebutuhan rumah tanggal atau kerabat dekat. Produksi dengan model ini juga berdampak pada mekanis pemasaran yang juga relatif sangat sederhana, dimana pemasaran dilakukan secara kekeluargaan. Artinya produk yang dihasilkan dinilai berdasarkan
penggantian
ongkos
kerja
dan
bahan
baku
secara
kekeluargaan saja. Belum memiliki motifasi untuk mencari keuntungan sehingga belum dijadikan sumber pendapatan. 3. Model ketiga, produksi dilakukan dikarenakan adanya pemasanan ataupun kebutuhan pameran. Dalam kegiatan produksi seperti ini produksi sudah mulai dilakukan untuk tujuan memperoleh pendapatan dan keuntungan. Hanya saja umumnya belum dilakukan secara kontinyu. 4. Model terakhir adalah produksi yang dilakukan secara kontinyu. Produksi tidak lagi menunggu pesanan, namun sudah menggunakan penawaran kepasar. Hanya saja mekanisme pemasaran ini masih bersifat menunggu pada gerai-gerai yang dibuka yang jumlahnya juga masih sangat terbatas. Hal ini umumnya dilakukan oleh perajin yang sudah berhasil bertahan dan sudah terkenal dikalangan penikmat hasil kerjainan batik ataupun songket melayu Riau. Hal yang sama juga dilakukan oleh Dewan Kesenian Daerah Riau, dimana selain memperoleh keuntungan juga memiliki motif mempertahankan budaya melayu agar tidak punah.
44 |BOPTN 2013
Berdasarkan kondisi dan mekanisme produksi dan pemasaran yang dilakukan perajin tersebut. Masalah utama yang menjadi kendala sulitnya melakukan pemasaran adalah kurangnya ajang promosi yang konsisten serta akses informasi yang terbatas pada kalangan tertentu, sehingga produkpun dipasarkan pada kalangan tertentu pula. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah utama dari aktivitas produksi dan pemasaran batik serta songket Melayu Riau, terletak pada akses informasi, akses pada promosi dan akses untuk menembus pasar, baik bagi konsumen ataupun produsen. Oleh karenanya kehadiran sebuah wadah penyedia informasi, akses dan promosi sangatlah penting artinya bagi produsen sekaligus konsumen potensial. Melalui perkembangan teknologi yang ada serta mekanisme pemasaran yang berkembang secara teknologi. Website berbasis e-commerce, menjadi tawaran dan solusi yang paling memungkinkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melaui website tersebut, produsen dalam hal ini perajin, dapat memperkenalkan batik dan songket Melayu Riau yang menggugah konsumen untuk membeli, jenis dan variansi produk serta harga yang ditawarkan, lokasi produk dan tempat produksi, serta informasi lain yang berkaitan dengan produksi dan pemasaran produk tersebut.
5.4. Kondisi Kerajinan Batik dan Songket Melayu Riau Berdasarkan data tahun 2012, didapati hingga 2011, tabulasi perajin yang dapat diakumulasi hanya pada daerah Siak dan Pekanbaru saja. Ini menunjukkan bahwa kondisi terbaik perajin batik dan songket Melayu Riau juga ada pada kedua
45 |BOPTN 2013
daerah tersebut. Hal ini ditunjukkan pada perkembangan perajin untuk batik dan songket Melayu Riau dari tahun 2007 hingga 2011, untuk daerah Siak dan Pekanbaru.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah perajin untuk daerah siak dari waktu kewaktu terus mengalami penurunan baik untuk perajin Songket ataupun perajin batik. Bahkan ditahun 2010 dan 2011, sudah tidak terdapat lagi perajin batik di Siak. Untuk wilayah Pekanbaru, data yang diperoleh menunjukkan adanya perkembangan yang diharapkan, dimana untuk tenun songket dari tahun 2007 hingga 2011, perajin terus bertambah. Namun begitu untuk tahun 2013, berdasarkan data yang diperoleh dari Dekranasda Propinsi Riau, jumlah perajin Songket Melayu Riau yang ada hanya tinggal 5 perajin saja, sementara untuk Batik hanya tinggal 1 orang perajin. Kondisi ini sesuai dengan perkembangan perajin batik dari tahun 2007 hingga 2011. Semakin rendahnya jumlah perajin
46 |BOPTN 2013
batik, diakibatkan masih mahalnya ongkos produksi batik melayu Riau yang diproduksi langsung di Pekanbaru. Hal ini menyebabkan gairah perajin untuk mempertahankan produksi yang memberikan keuntungan menjadi semakin kurang. Hingga saat ini kerajinan batik Melayu Riau, lebih banyak diproduksi di Pulau Jawa, dengan memanfaatkan motif yang dikembangkan di daerah. Perkembangan produksi yang dilakukan perajin baik di Siak maupun Pekanbaru, juga turut mengikuti kecendrungan perkembangan perajin itu sendiri. J Berdasarkan data pada tabel di bawah ini, tampak bahwa jumlah produksi baik batik maupun songket terus mengalami penurunan. Kondisi yang cukup membahagiakan adalah pada data tenun songket yang ada di Pekanbaru, yang dari tahun 2007 hingga 2011 terus mengalami peningkatan, walaupun juga diakui oleh Tim Dekranasda Riau, jumlah penjualan yang diperoleh 2013 lebih rendah dari tahun 2012. Jika pada tahun 2012, penjualan batik dan songket Melayu Riau bisa lebih dari 1 Milyar rupiah, namun di tahun 2013 dibawah 1 Miliar.
47 |BOPTN 2013
Berkaitan dengan jumlah permintaan batik dan tenun songket melayu Riau di wilayah Siak, data yang diperoleh hanya hingga tahun 2009 yang menunjukkan data statis selama tiga tahun tersebut, dan mengalamai penurunan untuk batik-nya.
Hal yang sama hampir terjadi untuk wilayah Pekanbaru, diamana berdasarkan data yang diperoleh, ditunjukkan jumlah pesanan songket turun naik walaupun data hanya sampai 2009 saja yang tersedia. Namun untuk batik mengalami peningkatan, walaupun di tahun 2013, didapati hanya ada satu perajin batik yang ada di Pekanbaru.
5.5. Mekanisme Sistem Pemasaran Basis Online Pemasaran Internet atau e-pemasaran (bahasa Inggris: Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing) adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media Internet atau jaringan www. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic) yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud 48 |BOPTN 2013
dilaksanakan secara elektronik lewat Internet atau jaringan syber. Dengan munculnya teknologi Internet dalam beberapa tahun ini, banyak istilah baru yang menggunakan awalan e-xxx, seperti halnya: e-surat, e-business, e-gov, e-society, dll. Aktivitas online menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Melihat kondisi itu, para pebisnis termasuk perajin batik dan Songket Melayu Riau mau tak mau harus mengikuti jejak gaya hidup masyarakat modern, agar pangsa pasar yang mereka kuasai tetap bertahan, atau bahkan bertambah. Saat ini, dalam pemasaran di dunia maya, setidaknya ada enam jenis strategi marketing yang dapat dilakukan oleh para pebisnis untuk meraih konsumen, yaitu: 1.
Content Marketing Salah satu tujuan utama para pengguna internet berselancar di dunia maya
adalah untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Nah, strategi bisnis Content Marketing adalah berupaya menarik calon konsumen dengan cara menyediakan beragam informasi yang dicari konsumen. Informasi tersebut dapat berupa artikel, video, hasil riset, dan sebagainya. Namun, ragam informasi yang disediakan harus relevan dengan jenis bisnis yang dijalankan. Misalnya, situs kerajinan batik dan songket melayu Riau yang menyediakan sejarah dan philosofi dari setiap batik dan songket yang dipasarkan 2.
Mobile Marketing
Mobile marketing adalah strategi pemasaran yang mengarah pada calon-calon konsumen yang sering berinternet menggunakan perangkat mobile, seperti
49 |BOPTN 2013
handphone dan tablet. Para pebisnis harus mendesain ulang website bisnisnya agar ramah (user frinedly) jika diakses dengan gadget mobile. Menurut data berbagai sumber, saat ini rata-rata jumlah kosumen yang membeli produk lewat ponsel mencapai 30-40%. 4.
Continuous Marketing Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter menjadi jalur utama dalam
melaksanakan Continuous Marketing. Pemasaran berkelanjutan ini menekankan pada promosi dalam jaringan media sosial. Selain itu, agar sukses para pebisnis juga hendaknya menganalisis berbagai data, misalnya demografi, feedback konsumen, opini, dan lainnya untuk menemukan konsep produk bisnis yang diinginkan konsumen. Oleh karenanya website dari batik dan songket Melayu Riau seharusnya dapat di link-kan dengan jejaring sosial tersebut.
Gambar. Sistematika Pemasaran Basis Online
50 |BOPTN 2013
5.
Integrated Digital Marketing Integrated
digital
marketing
adalah
strategi
pemasaran
dengan
memanfaatkan dan menyatukan segala komponen sumber daya digital yang ada. Hal tersebut sebagai cara untuk memperkuat efektivitas pemasaran. Sinergi antara blog, kampanye brand, media sosial, dan sebagainya harus berkolaborasi secara real time untuk menjangkau konsumen yang bervariatif. 6.
Visual Marketing Kata pepatah, satu gambar bisa mewakili 1000 kata. Visual marketing
mengedepankan bagaimana menciptakan objek visual yang dapat mewakili produk yang ditawarkan. Saat ini, visual marketing menjadi semakin mudah dilakukan di dunia maya berkat adanya berbagai situs sharing, seperti youtube, pinterest, instagram, vine dan lainnya. Kreativitas membuat gambar-gambar yang memorable merupakan salah satu prasyarat untuk sukses menjalani strategi pemasaran visual.
Gambar. Tahapan dalam memanfaatkan situs sebagai sarana pemasaran
51 |BOPTN 2013
7.
Personalized Marketing Personalized Marketing atau juga biasa disebut dengan istilah one to one
marketing adalah strategi pemasaran dengan mengedepankan bahwa setiap personal (konsumen) adalah unik, sehingga perlakuan untuk masing-masing konsumen berbeda-beda. Di bisnis e-commerce, personalized marketing dapat kita lihat pada cara kerja sebuah situs toko online yang menampilkan produk-produk yang dijualnya berbeda-beda untuk masing-masing user, baik berdasarkan target lokasi, trek minat dan hobi, umur, gender, dan sebagainya. Dengan cara demikian, maka pemasaran akan lebih tertarget. Namun, untuk melakukan hal itu, tentu ada software khusus yang harus dimiliki oleh toko online. Raja toko online dunia, yakni Amazon telah sukses menerapkan strategi Personalized Marketing. (bn/dari berbagai sumber) Namun begitu, dalam pendisainan Website Batik dan Songket Melayu Riau, harus dipahami agar Web tidak melakukan beberapa kesalahan yang sering kali terjadi pada saat menggunakan website sebagai sarana pemasaran dan penjualan. Diantaranya; 1. Mendesain situs berlebihan : 2. Memuat link atau teks yang tidak ada kaitannya dengan usaha : 3. Situs yang tidak terlihat profesional : 4. Membuat calon pelanggan bingung : 5. Meletakkan info kontak Anda di tempat yang sulit ditemukan. 6. Jarang memperbarui informasi. Ini kesalahan terbesar dalam berbisnis online :
52 |BOPTN 2013
8. Menggunakan splash page : 9. Mengharuskan pengunjung mengunduh fitur tertentu : 10. Tidak menyediakan informasi yang jelas : 11. Mengirim spam : 12. Mengganti alamat situs : 13. Tidak menghiraukan persaingan : 14. Mencampuradukkan dagangan yang tidak ada hubungannya : 15. Menampilkan kategori usaha, nama, atau kata kunci yang terlalu umum 16. Menampilkan sesuatu yang berbeda : 17. Lokasi berbisnis di rumah, bukan berarti usaha Anda tidak perlu mendapat izin : Website yang dibangun untuk Batik dan Songket Melayu Riau, dinilai dicoba dibangun dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, dan menambahkan aspek Geographical Positioning System (GPS) yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah berkunjung ke lokasi perajin. Disamping informasi lain yang mendukung dan menarik minat konsumen dan pengguna internet untuk berkunjung ke situs yang dikembangkan. Namun mengingat
situs ini masih
relatif baru, dirasakan masih sangat sulit untuk menentukan efektivitas riel dari pemanfaatan situs tersebut. Mengingat launching situs tersebut yang masih relatif baru dan belum banyak dikunjungi pengguna internet.
53 |BOPTN 2013
BAB VI RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Rencana pengembangan penelitian ditahun kedua yang akan dilakukan diantaranya; 1. Menambahkan informasi pendukung dalam website tersebut berkaitan dengan produk batik dan songket Melayu Riau 2. Menambahkan informasi berkaitan dengan produk kerjainan tangan lainnya yang ada di Riau yang berkaitan langsung dengan batik dan songket melayu Riau 3. Menambahkan informasi kegiatan yang berkaitan langsung dengan batik dan songket melayu Riau 4. Mengukur efektivitas pemanfaatan marketing basis online pada batik dan songket Melayu Riau. 5. Jika memungkinkan, website yang dikembangkan akan diarahkan pada pengembangankan mobile marketing 6. Pengembangan yang paling fundamental dalam penelitian tahap kedua adalah mensinerjikan mekanisme pemasaran batik dan songket melayu Riau dengan Jejaring Usaha dan Kinerja UKM Perajin Batik dan Songket Melayu Riau.
54 |BOPTN 2013
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 1. Batik dan songket melayu Riau merupakan khasanah budaya yang luar biasa yang membutuhkan perhatian yang lebih fokus untuk dapat dipertahankan dan dicintai oleh masyarakatnya 2. Batik dan songket melayu Riau hingga saat ini membutuhkan pola marketing yang lebih baik untuk dapat dikenalkan dan dipasarkan secara mudah bagi peminat Batik dan songket melayu Riau tersebut. 3. Hingga saat ini pengumpulan informasi batik dan melayu Riau belum tertuang dalam suatu media yang terintegrasi yang memudahkan pencari informasi dan peminat produk tersebut dapat mudah mengaksesnya 4. Setidaknya terdapat empat pola marketing batik dan songket Melayu Riau yang ada, yang bersumber dari pola produksi, dengan kelemahan pada sisi akses informasi, akses pasar dan promosi 5. Jumlah perajin dan produksi dari tahun ketahun terus mengalami penurunan yang diikuti dengan turunnya jumlah pendapatan akibat turunnya penjualan 6. Website yang dibangun saat ini masih belum dapat dinilai efektivitasnya, mengingat dibutuhkan rentang waktu yang lebih lama agar website yang dibangun dapat dikenal dan diakses banyak pengunjung, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan penjualan perajin
55 |BOPTN 2013
7.2. Saran 1. Untuk lebih mengembangkan batik dan songket melayu Riau, dibutuhkan sistem terintegrasi yang memadukan seluruh unsur seni dan budaya Melayu Riau dalam suatu website ataupun webbases yang mudah diakses. Ini bukan hanya ditujukan pada peningkatan ekonomi pengrajin dan pedangan batik dan songket melayu Riau, namun juga sarana promosi serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah bagi Provinsi Riau. 2. Perlu pengembangan kemampuan website dalam memberikan informasi dan kemudahan dalam mengakses tersebut dalam model aplikasi mobile 3. Perlu kajian lanjutan agar dapat diketahui efektivitas dari website yang dibangun dalam rangka penciptaan pemasaran batik dan songket melayu Riau basis online. 4. Perlu kajian lanjutan yang dapat mengintegrasikan aktivitas pemasaran, produksi dan distribusi batik dan songket Melayu Riau dengan Jejaring Usaha dan Kinerja UKM Batik dan Songket Melayu Riau.
56 |BOPTN 2013
DAFTAR PUSTAKA
Auger,P., Barnir, A., & Gallaugher, J. M 2003.Strategic orientation, competition, and internet-based economic commerce. Information Tecnology and Management, 4, 139 – 164 Barringer, B. R, P. and Bluedorn, A. C. 1999. The Relationship between Corporate Entrepreneurship and Strategic Management. Strategic Management Journal,20, 421-444 Carrier, C. 1997, Intrapreneurship in Smallest Businesses : An Exploratory Study. Entrepreneurship Theory and Practice, 21. 5-20 George, David. 2005. ―The ABC of SEO; Search Engine Optimization Strategy.‖ Lulu Press. ISBN 1-4116-2251-0 H. Komarudin K. S.IP, M.Ds , 2008, Kain Batik dan Tekstil Motif Batik, Kompas Chong ,V.K 2002. ‖Management Accounting System Task uncertainty and Managerial Performance : A Research Note.‖, Accounting, Organization and Society pp. 415-421. Duncan, R. B. 1972. ‖Caracteristics of Organization Environmental and Perceived Environmental Uncertainty.‖ Administrative Science Review. Vol.21,No.1, pp. 82-92. Eker, M. 2006. ‖ The Impact of Budget Participation on Managerial Performance Via Organizational Commitment.‖ Ankara Universitesi SBF Dergesi. pp. 64 - 4. Kuo, X. C. 2001. Collaboration for Technology Innovation : A Theoritical and Empirical Analysis of Collaboration between Universities and Enterprises. Beijing : Economic Management Publishers Knight, G. 2000. Entrepreneurship and Marketing Strategy : The SME under Globalisation. Journal of Intrnational Marketing, 8, 12-32 Pratama, P. 2010. ― Perilaku Ekonomi Rasional Pengusaha UKM Batik Tulis Puri Terkait Program OVOP/ One Village One Product.‖ Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.
57 |BOPTN 2013
Gul and Y.M. Chia. 1994. ―The Effect of Managerial Accounting System Perceived Environmental Uncertainty and Decentralization Manager Performance : A Test of Tree Way Interaction‖. Accounting Organization and Society, Vol.19, No.4/5, pp. 413-426. Liu, X. 2001. Chinese Technology Innovation System in 21 Century. Beijing : Peking University Press Saroni A , 2008, Ungkapan Batik di Semarang : Motif Batik Semarang, Citra Prima Nusantara Meyer, G. D., and Heppard, K. A. 2000. Entrepreneurial Strategies Thousand Oaks : Sage Terziovski, M .2003. The relationship between networking practices and business excellence : a study of small to medium enterprises (SMEs). Measuring Business Excellence, Vol.7. No.2. pg 78 Zhan Jun., and Deschoolmeester, D. 2003. How to Appraise Entrepreneurs’ Innovativeness:Contextual Framework. Proceedings published by the 48th Word Small Business Confrence (ICSB), Belfast, U.K
58 |BOPTN 2013
CURRICULUM VITAE I.
IDENTITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama NIP Jabatan Akademik Golongan Tanggal lahir Tempat Jenis Kelamin Agama Fakultas Jurusan / Program Studi Alamat Perguruan Tinggi
12 Nomor Telepon / Fax 13. Alamat Jalan Rumah Kelurahan Kabupaten / Kota Propinsi 14. a. HP Telepon b. Email
II. Riwayat Pendidikan 1. Program 2. Nama PT 3. Bidang Ilmu 4. Tahun Masuk 5. Tahun Lulus 6. Judul Skripsi/Thesis/Diserta si
59 |BOPTN 2013
Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Ak 19740525 00012 1 001 Lektor Kepala IVA 25 Mei 1974 Tembilahan (Indragiri Hilir, Riau) Laki-laki Islam Ekonomi Akuntansi Kampus Bina Widya, Fakultas Ekonomi Sp. Panam Km. 17.5 Pekanbaru (Riau) (+62761) 65593 / (+62 761) 63279 Jl. Beringin / G. Papandayan Gg. Jati III No.1 Tangkerang Utara Pekanbaru Riau 0812 760 2876
[email protected] [email protected]
S1 Universitas Riau Akuntansi 1992 1997 (Sangat memuaskan) Analisis Penjualan Cicilan pada PT. Pertani Wilayah Sumatra Bagian Utara
S2 Universitas Gadjah Mada Akuntansi 1998 2001 (Sangat memuaskan) Analisis Hubungan Faktor Fundamental Perusahaan dan Jenis Industri dengan Beta Saham di Bursa Efek Jakarta
S3 Universitas Diponegoro Akuntansi 2007 2011 (Cum Laude) Pelaporan Keuangan Berbasis Internet (Internet Financial Reporting): Pengaruh Format Penyajian Informasi Keuangan Terhadap Kinerja Pembuat Keputusan
Investasi Prof. Dr. H. Arifin S., M.Com., Hons., Akt Prof. Dr. Imam Ghozali., M.Com., Akt Drs. Anis Chariri, M. Com., Ph.D
7. Nama Pembimbing
Drs. Rafdinal, Ak Drs. Deliwarni Idroes, Ak
Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt
8. Sandwich
a. b. c. d.
Universidad de Oviedo Oviedo, Asturias, Spain Prof. Dr. Francisco Gonzàles November 2009 – Februari 2010
PT Tempat Pembimbing Waktu
III. Pengalaman Mengajar
No 1
2
3 4
5 6 7
8
9
Mata Kuliah yang Diampu a. b. c. d. e. f. a.
Analisis Laporan Keuangan Sistem Informasi Akuntansi 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Sistem Informasi Manajemen Pengantar Aplikasi Komputer Sistem Pengendalian Manajemen Komputer Akuntansi
a. a. b. c. a. b. c. a. b. a. b. c. d. e. a. b. c. d. a.
Akuntansi Manajemen Sistem Informasi Akuntansi 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Controllership Sistem Informasi Akuntansi 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Akuntansi Manajemen Manajemen Strategik Metode Penelitian Akuntansi lanjuta 1 Sistem Akuntansi 1 Sistem Akuntansi 2 Analisis Laporan Keuangan Akuntansi Manajemen Pengantar Akuntansi 1 Pengantar Akuntansi 2 Akuntansi intermediate 1 Akuntansi intermediate 2 Teknologi Informasi Untuk
60 |BOPTN 2013
Jenjang Program Studi S1 Reguler dan Ekstensi Fakultas Ekonomi
Nama Perguruan Tinggi Universitas Riau
S1 Reguler Fakultas Universitas Riau Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam S1 Universitas Islam Riau S1 STIE Purna Graha – Pekanbaru S1
STIE Sri Gemilang – Tembilahan (Riau)
S1
STIE Bangkinang – Bangkinang (Riau) Universitas Riau
D3 Akuntansi/Pajak Fakultas Ekonomi
D3
Maksi
Akademi Akuntansi Pelita Indonesia Universitas Riau
Akuntansi dan Manajemen b. Statistik untuk Bisnis a. Manajemen Keuangan
10
11 a. Manajemen Keuangan 12 a. Sistem Informasi Manajemen
(Magister Akuntansi) S2 M.Si Jurusan Manajemen-S2 MM-S2 MM-S2
Universtias Riau Universitas Terbuka-UT Universitas Riau
b. Manajemen Keuangan dan Portofolio
IV. Pengalaman Kerja
No 1 2 3 4 5 6 7
V.
Pekerjaan Auditor Auditor Staff Ahli Manajer Akuntansi dan Keuangan Staff Ahli Staf Ahli Programmer / Analis Sistem
Tempat KAP KJA Payung Sekaki – Pekanbaru (Riau) KAP Hadibroto – Pekanbaru (Riau) PT. Moris Riau Perdana PT. Moris Riau Perdana
Periode 1997-1998
Pemda Kab. Kampar - Riau Bank BPR Sari Madu Kab. Kampar – Riau PT. Angkasa Pura 2
2005 2006
2002-2003 2004 2005
Presenter
No 1 2 3
4 5 6
7
8
Topik Pelatihan Manajemen dan Administrasi Untuk UKM Pelatihan Komputer bagi Staff Basic Education Project Propinsi Riau Pelatihan Manajemen dan Administrasi untuk Industri Menengah dan Kecil Kelompok Usaha Nenas dan Gambir Pelatihan Manajemen dan Administrasi untuk Industri Menengah dan Kecil Kelompok Usaha Pengetaman Pelatihan Manajemen dan Administrasi untuk Industri Menengah dan Kecil Kelompok Batu bata dan Batako Pelatihan Komputer Akuntansi pada Dinas Koperasi Prop. Riau untuk Usaha kecil dan menengah Angkatan I Pelatihan Komputer Akuntansi pada Dinas Koperasi Prop. Riau untuk Usaha kecil dan menengah Angkatan II Seminar Nasional Prospek Ekonomi Islam dari Sudut Normatif, Teoritik dan Implementasinya di Indonesia
61 |BOPTN 2013
Periode 8-9 Januari 2003 Juli 2003 Juli 2005
Oktober 2005 Desember 2005 Maret 2006
April 2006
5 November 2009
2006
9 10
11
Kerjasama DIKNAS – UNDIP Seminar Nasional Program Sandwich – Like Dirjen Pendidikan Tinggi - DIKTI Konfrensi Internasional ―How to enhance globality in the new world‖ and Doctoral Journey of Management By. Management Research Center Department of Management Faculty of Economy and Business Universitas Indonesia The 3rd International Accounting Conference and 2 nd Doctoral Qoloqium ―Bridging The Gap Between Theory, research and Practice : IFRS Conferegence and Application
30 April 2010 4 Agustus 2010
27-29 Oktober 2010
VI. Penelitian
No 1 2
3
4
Judul Analisis Penjualan Cicilan pada PT. Pertani Wilayah Sumatera Bagian Utara Analisis Hubungan Faktor Fundamental Perusahaan dan Jenis Industri dengan Beta Saham di Bursa Efek Jakarta Uji Kepekaan dan Koneksitas Kinerja Keuangan Dan Faktor Inflasi dan Hubungannya terhadap Harga Sham Analisis Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2004
5
Analisis Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hilir
6
Akselerasi Pelayanan KSP/USP Kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat
7
Evaluasi Dana Bergulir (Revolving fund) Tahun 2001-2005 Kabupaten Kampar Propinsi Riau Rencana Strategis Bank PD. BPR Sari Madu 2006-2016
8
9
Studi Kelayakan Pemisahan Kantor Pusat dan Kantor Cabang Bangkinang pada Bank PD. BPR Sari Madu
62 |BOPTN 2013
Publikasi Skripsi Tidak dipublikasi (1997) Tesis Tidak dipublikasikan (2001) Jurnal Ekonomi Jambi (2002) Tidak di publikasikan 2004 (Milik Pemda Kota Pekanbaru) Tidak di publikasikan – 2004 (Milik Pemda Kab. INHIL) Tidak di publikasikan 2005 (Milik Dinas Koperasi dan UKM Prop. Riau) Tidak di publikasikan 2006 (Milik Pemda Kab. Kampar) Tidak di publikasikan 2006 (Milik PD. BPR Sari Madu) Tidak di publikasikan 2006 (Milik PD. BPR Sari
10
11 12
13
14
15
16
VII.
No 1
2
3 4
5
Analisis Pengaruh Praktik Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) terhadap Kesulitan Keuangan Perusahaan (financial distress): Suatu kajian empiric Manajemen Risiko Instrumen Derivatif : Anatara Manfaat dan Risiko Keilmuah Positive Accounting Theory (PAT) dipandang dari 3 main stream filsafat (Lakator, Kuhn dan Popper).
Analisis Pengaruh Pembelajaran, Orientasi Profesional dan Kesempatan Pembelajaran Organisasi Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Perkembangan Filsafat Keilmuan Islam: Kelahiran, Perkembangan dan Kemundurannya Peran Pemimpin dalam Kepemimpinan di Lingkungan Bisnis yang Berubah untuk Kasus Indonesia 20 Tahun Kedepan XBRL Taxonomi, Ekspansi Format File Penyajian Informasi Keuangan Basis Internet (Internet Financial Reporting—IFR)
Madu) Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Trisakti Vol. 9 No. 1 April 2007 Jurnal Al-Iqtishad Vol. 3 No. 2 Tahun 2007 Jurnal Percikan – Bandung Vol. 85 Februari 2008 (Ikatan keluarga Besar Mahasiswa Universitas Jambi di Bandung) Jurnal Al-Iqtishad Vol. 4 No. 2 Tahun 2008 Majalan Ilmiah Vol. 8 No. 1 Januari 2009 Majalah Ilmiah Vol. 8 No. 3 Juli 2009 Majalah Ilmiah, Fakultas Ekonomi Universitas Semarang ―SOLUSI‖, Vol. 10 No. 1. Januari 2011
Seminar
Topik Semanr Nasional Pemberdayaan Aparatur Negara Kerjasama Fakultas Hukum UNDIP dan Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara Seminar Nasional Sosialisasi Surat Utang Negara Kerjasama Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dan UNDIP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Oleh Program Magister Akuntansi UNDIP ―Politica de La Competencia y Distribution Conversice‖ Oleh. Catedra Fundacion Roman Areces d Distribucion Comercial ―Marketing Publicidad l. Relacions Publicas‖ A la Journada d Organizada Por Escuela Europea
63 |BOPTN 2013
Periode 8 Mei 2008
14 Nov 2008
22 Nov 2008 15 Januari 2010
21 jan 2010
Buku No Judul 1 Petunjuk Praktis Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Kecil dan Menengah (Dilengkapi dengan Penyusunan Proposal Proyek) 2 Internet Financial Reporting (IFR) : Efek Desain & Beban Kerja Kognitif Pembuat Putusan
Publikasi UNRI Press
Percetakan UNDIP
Pekanbaru, November 2012
Dr. Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Akt
64 |BOPTN 2013
CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI
Nama NIP/NIK NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan / Pangkat Jabatan Fungsional Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah
Telp./Faks. Alamat e-mail
: : : : : : : : : : : :
Enny Susilowati Mardjono, SE,MSi,Akt 0686.11.2011.401 0604057802 Kendal, 04 Mei 1978 Perempuan □ Laki laki Kawin □ Belum Kawin □ Duda/Janda ISLAM III B/ Penata Muda Tingkat I UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO JL. NAKULA I No. 5 – 11 SEMARANG (024)3567010(fakultas), (024)3517261/(024)3565441 : JL Graha Taman Bunga Blok D6 No 12B, Bougenvile IV, BSB Kedung Pane Semarang : 081901166333
[email protected],
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
2000
Program Pendidikan(diploma,sarjana, magister, spesialis, dan doktor) Sarjana
2010
Magister
Tahun Lulus
Perguruan Tinggi
Jurusan/ Program Studi
Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang Magister Akuntansi Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang
PELATIHAN PROFESIONAL Tahun 1996
1997
2011
65 |BOPTN 2013
Jenis Pelatihan (dalam / Penyelenggara Luar Negeri) Ketua Latihan Universitas Diponegoro Ketrampilan Manajemen Semarang Mahasiswa Pelatihan Bursa Efek Universitas Diponegoro Semarang
Jangka waktu 6 (enam) hari, 8 – 13 April 1996 5 (lima) hari, 21 – 26 April 1997 Bedah Buku Workshop Universitas 17 Agustus 1(satu) hari, Perpajakan 1945 24 Maret 2011
2011
Pelatihan Penulisan dan Penerbitan Buku Ajar Sesuai Hibah Dikti Review Pengajaran Matematika Untuk Mahasiswa Bisnis dan Akuntansi
2011
Pelatihan Kemampuan Dosen Dalam Metodologi Penelitian HIBER Workshop Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
2011
Universitas Dian Nuswantoro
27 Mei 2011
LP2M UGM
14 – 15 November 2011
LP2M UDINUS
9 November 2011
PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Program Pendidikan S1
Statistik
S1
Sistem Informasi Akuntansi
S1
Teori Akuntansi
S1
Akuntansi Keuangan Menengah
S1
Akuntansi Manajemen
S1
Akuntansi Perilaku
S1
Akuntansi Pengantar I
S1
Institusi/Jurusan/Pr ogram Studi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi Univ. Dian Nuswantoro / Ekonomi Akuntansi
Sem/Tahun Akademik 2011/2012
2011/2012
2011/2012
2011/2012
2011/2012
2012/2013
2012/2013
2012/2013
PRODUK BAHAN AJAR Mata Kuliah
66 |BOPTN 2013
Program Pendidikan
Jenis Bahan Ajar( cetak dan noncetak
Sem/Tahun Akademik
Teori Akuntansi
S1
Non cetak
Ganjil/2011
PENGALAMAN PENELITIAN Judul Penelitian
Tahun 2002
2011
Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Budgeting Slack Pada PT Agis Aweca Semarang ―MANAGER PERCEPTIONS ABOUT
Ketua / Anggota Tim Ketua
Sumber Dana -
Ketua
UDINUS
Ketua
LP2M UDINUS
EFFECT OF ACCOUNTING INFORMATION ON PERFORMANCE MEASUREMENT : ORGANIZATIONAL CULTURE AND ENVIRONMENT UNCERTAINTY AS A VARIABLE MODERATING‖.
2012
Analisis Pengaruh Harga Dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Batik Danarhadi Semarang
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM Tahun
2011
2011
Judul Kegiatan
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) Seminar Metode Penelitian Terapan pada Entitas Usaha Kecil dan Menengah
2011
Seminar Nasional Pasar Modal 2011 Kunci Sukses Berinvestasi di Pasar Modal & Pembukaan Kompetisi Nasional Pasar Modal 2011
2011
Presenter The 6th International Conference on Business and Management Research ICBMR Ateneo de Manila UniversityUniversitas Indonesia
2012
Peserta Seminar IFRS Development and Integrated
67 |BOPTN 2013
Penyelenggara
Universitas Dian Nuswantoro (16 April 2011) Centre for Micro and Small Entreprise Dynamics (CEMSED) Universitas Kristen Satya Wacana 17 Juni 2009 Universitas Katolik Soegijapranata 23 September 2011
Ateneo de Manila University Graduate School of Businese,Makati City ,Philippines27 -
Panitia/ Peserta/Pe mbicara Peserta
Peserta
Peserta
Pembicara
28 October. 2011 Peserta
UGM
2012
Reporting Seminar Pasar Modal dan pembukaan pojok Bursa Effect bersama MNC Securities
2 Maret 2012 UDINUS 13 Maret 2012
Peserta
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun 2012
Jenis/Nama Kegiatan
Pelatihan MYOB (Komputer Akuntansi Bagi Siswa-Siswi SMK Negeri 9 Semarang) 4- 5 Januari 2012
Tempat
SMK Negeri 9 Semarang
Semarang, 30 Maret 2012 Yang menyatakan,
(Enny Susilowati M, SE, Msi,Akt)
68 |BOPTN 2013
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nobel Aqualdo. SE., M.Ec Tempat/Tanggal Lahir: Yogyakarta / 02 Februari 1980 Instansi : Universitas Riau / Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Mulyorejo No. 16 kel Cintaraja, kec Sail, Pekanbaru Telepon : 082172597379 E-mail :
[email protected]
Pendidikan Formal 1. Universiti Kebangsaan Malaysia, Program Pasca Sarjana Ekonomi. 2005 2. Universitas Tarumanagara, Jakarta, Program S-1 Ekonomi, Jurusan Manajemen. 2002. Pelatihan 1. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan Nasional. 2006 2. Workshop Quality Assurance. Jurusan MANAJEMEN Fakultas Ekonomi UNRI. 2006. 3. Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional. Departemen Pendidikan Nasional UNRI. 2006. 4. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Manajemen dan Instrumen Lingkungan Hidup, 2008.
Pengalaman Kegiatan Penelitian 1. Manajemen Harga Komoditi Ayam Pedaging dan Permasalahannya di Malaysia. 2005 2. Nilai Ekonomi Kawasan Wisata Sungai Congkak di Selangor Malaysia. Pendekatan Travel Cost Method. 2005 3. Gelagat Tabungan Sektor Swasta Di Malaysia. Akademika Journal of Southeast Asia Social Science and Humanities, Malaysia, 2007 4. Penyusunan Indikator Ekonomi Tahun 2007 Kabupaten Rokan Hulu. 5. Evaluasi Program Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar 2008. 6. Nilai Ekonomi Lingkungan dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Objek Wisata Air PAnas Pawan di Kabupaten Rokan Hulu (pendekatan Biaya Perjalanan), 2010 7. Penyusunan RKPD Tahun 2011 Kabupaten Kampar
69 |BOPTN 2013
8. Penyusunan Renstra SKPD Tahun 2011 Kabupaten Indragiri Hulu 9. Penyusunan RKPD Tahun 2012 Kabupaten Kampar 10. Penyusunan Profil Investasi Kabupaten Kampar, 2011 11. Penyusunan RKPD Tahun 2012 Kabupaten Indragiri Hulu 12. Penyeimbangan Lingkungan Akibat Pencemaran Karbon Yang Ditimbulkan Industri Warung Internet di Kota Pekanbaru 13. Penyusunan RKPD Tahun 2013 Kabupaten Kampar 14. Kajian Kontribusi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli daerah kabupaten Rokan Hulu, 2012.
70 |BOPTN 2013
USUL PENELITIAN UNGGULAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013
RANCANGAN PRODUK UNGGULAN UMKM SONGKET RIAU BASIS ONLINE SEBAGAI PENGUNGKIT PENCITRAAN DAN PENINGKATAN EKONOMI SONGKET MELAYU DALAM KONTEKS HASANAH KEARIFAN BUDAYA MELAYU RIAU
Ketua Peneliti
Dr. Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Akt Enny Susilowati Mardjono, SE, Msi, Akt Nobel Aqualdo, SE, MS
PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI UNIVERSITAS RIAU BULAN NOVEMBER 2012 71 |BOPTN 2013