LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN (MESIN BUBUT)
NAMA : Dimas Fathur Rahman NIM
: 131211039
KELAS : IMB ABSEN : 09
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG ( POLBAN ) Alamat: Jl.Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung Telepon: 022-2013789
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek mesin bubut .
Dengan adanya praktek ini telah menambah wawasan dalam hal teknologi keteknikan yang sangat di butuhkan oleh seorang mahasiswa agar menjadi seorang mahasiswa yang mampu bersaing di dunia industri logam. Penulis juga berterima kasih atas semua pihak yang telah membantu dalam laporan praktek ini , baik secara langsung maupun tidak langsung terutama Bpk Purgiyanto,M.Eng selaku dosen pembimbing.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat Bab 2 Teori Dasar 2.1 Mesin Bubut 2.2 Defnisi Mesin Bubut 2.3 Bagian-bagian Mesin Bubut 2.4 Jenis-jenis Mesin Bubut 2.5 Jenis-jenis Pahat Bab 3 Langkah Kerja 3.1 Keselamatan Kerja 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Langkah Persiapan 3.4 Proses Pembuatan (Poros Drill Chuck) 3.4.1 Facing 3.4.2 Center Drill 3.4.3 Pembubutan Memanjang 1 3.4.4 pembubutan memanjang 2
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Sehingga membutuhkan tenaga ahli untuk dapat menggunakan alat-alat teknologi tersebut. Praktikum pemesinan khususnya dalam pembubutan merupakan langkah awal untuk membuat mahasiswa agar dapat mengopersikannya alat industri. Karena tanpa ada campur tangan menusia maka alat-alat tersebut tidak dapat beroperasi atau bekerja dengan baik. Jadi praktikum ini sebagai langkah awal untuk membawa kita pada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dimana kita dapat melakukan berbagai pekerjaan baik itu dalam dunia Industri maupun dalam lingkungan masyarakat.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja. Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu). Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara pembubutan dengan benar.
1.3 Manfaat 1.
Mahasiswa dapat menerapkan dari teori yang telah dipelajari pada teknik pemesinan.
2.
Mahasiswa dapat membuat ide-ide kreatif yang bisa berguna di masa yang akan datang.
3.
Mahasiswa dapat modal dasar untuk masuk dalam dunia kerja.
4.
Mahasiswa dapat menyalurkan imu yang didapat kepada orang lain.
Bab 2 Teori Dasar
2.1 Mesin Bubut Mesin ini biasanya digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang berbentuk selindris dengan sistem kerja tool bergerak kearah kanan dan kiri atau bergerak mendekati dan menjauhi operator. Sedangkan benda kerja berputar pada sumbu dengan arah putaran searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. 2.2 Defnisi Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin perkakas yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi untuk membuat benda kerja dengan gerak utama berputar. Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam dengan dengan melakukan gerak makan dan pahat bergerak ke arah kiri dan kanan dengan melakukan gerak potong. 2.3 Bagian-bagian Mesin Bubut
1.
Spindle Change Switch
2.
Spindle Change Lever A
3.
Spindle Change Lever B
No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya. 4.
Left and Right Thread Change Lever
Digunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri. 5.
Pitch and Feed Selector Lever
6.
Pitch and Feed Selector Lever
7.
Main Switch
Saklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut. 8.
Coolant Pump Switch
Untuk menghidupkan pompa cooling oil. 9.
Spindle Forward-Stop-Reserve Lever
Berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod. 10. Compound Rest Feed Lever Untuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage. 11. Carriage Longitudinal Feed Handwheel Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal. 12. Split Nut Lever Menggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw. 13. Saddle Lock Screw Mengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil. 14. Longitudinal and Crosws Power Feed Lever Menjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal maupun melintang. 15. Tailstock Set Over Screw Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus. 16. Eretan Kepala Lepas Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus. 17. Tailstock Eccentric Locking Lever 18. Pengonci Chuck 19. Tailstock Locking Nut No. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock. 20. Cross Slide Handwheel Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
2.4 Jenis-jenis Mesin Bubut
1.
2.
Mesin bubut standart
3.
Mesin bubut tugas berat.
4.
Mesin bubut terret vertical.
5.
Mesin bubut otomat.
Mesin bubut korsel.
2.5 Jenis-jenis Pahat
Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah: pahat sisi kanan pahat pinggul/champer kanan pahat sisi/permukaan kanan pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar) pahat ulir segitiga kanan pahat alur pahat alur segitiga(kanan kiri) paht ulir segitiga kiri pahat sisi kiri pahat pinggul kiri pahat alur lebar
Bab 3 Langkah Kerja
3.1 Keselamatan Kerja a)
Peralatan keselamatan kerja di bengkel mesin
b)
Baju kerja lengan pendek (werpak) Sepatu dengan alas/sol tidak licin (safety shoes) Topi/ikat kepala apabila rambut panjang Kacamata safety (googles) Masker hidung apabila bahan yang dikerjakan menimbulkan debu/serbuk. Alat pembersih lantai Lampu penerangan Alat pemadam kebakaran
Prosedur keselamatan kerja pada proses pembubutan.
Kotak sekering harus tertutup rapat. Pada saat mengganti roda gigi dipastikan tidak ada yang menghidupkan mesin. Pada saat akan membubut pastikan: kunci cekam sudah dilepas; tidak ada bagian tubuh/pakaian operator yang dapat terlilit putaran benda kerja/cekam bubut; gunakan penyangga benda kerja sekiranya benda melenting dan dapat lepas / bengkok.
3.2 Alat dan Bahan
1. Pahat Sayat Kanan
10.Kunci Cekam
2. Kunci L
11.Kunci Tool Post
3. Center Putar
12.Kuas
4. Jangka Sorong
13. Kunci Inggris
5. Chuck Drill 6. Kaca Mata 7. Center Drill 8. Gambar Kerja 9. Palu
3.3 Langkah Persiapan 1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasangkan center putar pada chuck di kepala lepas
Masukan center putar kedalam chuck di kepala lepas ( panah hijau), dengan di sedikit hentakan Majukan center putar sekitar 30 mm dengan memutar eretan kepala lepas dengan memutar kearah kanan ( panah ungu) Apabila terkunci (tidak dapat diputar), putar pengonci chuck kearah kiri (panah biru)
3. Setting pahat yang akan digunakan pada tool post
Pasang pahat sayat kanan ke tool post ( panah biru) Kencangkan pahat dengan memutar dua mur pahat pada tool post (panah hitam) kearah kanan menggunakan tangan hingga menyentuh pahat. Kencangkan kembali dengan kunci L dengan memutarkan ke kanan, hingga pahat terkunci kuat. Putar kunci tool post kearah kiri (panah oren), ubah posisi tool post sebesar 15◦ kearah kanan (panah kuning)
Geserkan tool post mendekati kepala lepas dengan mengunakan eretan melintang ( putar kearah kanan)
Posisikan pahat setinggi ujung center putar , dengan membuka kunci tinggi pahat (panah hijau), putar kanan atau kiri penyetel tinggi pahat ( panah ungu), lalu kunci kembali (pana merah)
Ubah posisi tool post kembali pada 0◦.
4. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut, mengunakan jangka sorong 5. Pasang benda kerja pada chuck di kepala tetap dengan bantuan kunci chuck dan disenterkan.
Masukan bahan kerja kdalam lubuang Masukan kunci kelubang kunci (panah ungu) Putar kearah kanan (menguatkan) Lepas kunci
5.
Pilih kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja, dengan rumus:
N=
N=
Ket: N = kecepatan putar mesin (rpm)
=
= 167.61 rpm
Vc = kecepatan potong = satuan ( 3.14) d = diameter (mm) 6. Setting kecapatan mesin sesuai perhitungan ( BERLAKU DISETAP DIAMETER BARU)
Melhat tabel kecepatan (panah merah), dan membaca kode kecepatan yang dibutuhkan (RIII, 2) Setting tuas pengatur kecepatan sesuai kode kecepatan yang dibutuhkan Tekan tombol aliran listrik (panah oren) Tarik tombol emergency (panah hitam)
3.4 Proses Pembuatan (Poros Drill Chuck) 3.4.1 Facing
1. Miringkan tool post sekitar 8-15 derajat ke kiri, lalu kunci dengan kunci tool post 2. Dekatkan pahat dengan bahan dengan mengerat tool post, dengan cara memutar eretan melintang kearah kiri. 3. Sentuhkan atau dekatkan ujung pahat dengan benda kerja.
4. Geser pahat bubut menjauhi benda benda kerja (mundur), dengan bantuan eretan atas yang diputar kearah kiri. 5. Atur atau setting nonius pada eretan atas pada posisi nol (0) 6. Setelah itu, atur tebal pemakanan pada saat membubut muka, dengan menggunakan eretan tool post 7. Nyalakan mesin 8. Mulailah membubut muka (facing)
Putar eretan atas kearah kanan, untuk mulai makan bahan Putar dengan pelan (konstan), agar bahan halus Maju hingga center bahan ( setengah diameter) Apabila sudah, tarik kembali dengan memutar kekiri eretan atas Matikan mesin, untuk mengecek halus atau tidaknya permukaan Lakukan hal yang sama hingga permukaan halus
3.4.2 Center Drill
1. Lepaskan center putar dari kepala lepas 2. Pasang Center Drill pada Chuck Drill 3. Pasangkan kesatuan ke chuck di kepala lepas, dengan sedikit hentakan 3. Dekatkan kepala lepas pada bahan, dengan cara didorong perlahan 4. Kunci kepala lepas dengan memutar pengonci kepala lepas kearah kanan, dekatkan Center Drill pada bahan dengan menggunakan eratankepala lepas. 5. Dekatkan dan arahkan ke center, kira-kira selebar kertas 6. Apabila posisi sudah pas, atur kecepatan N=
= 1061 rpm
7. gunakan kecepatan yang mendekati dan bisa digunakan, jadi gunakan kecepatan 740 rpm 7. Mulalilah men-Drill, dengan cara memutar eretan kepala lepas secara perlahan 8. Men-Drill sampai setengah ujung center drill 9. Setelah selsai tarik Center Drill, dan matikan mesin. 10. Tarik kembali kepala lepas lalu ganti chuck bor dengan center putar
138 mm
38 mm
3.4.3 Pembubutan Memanjang 1 (Bubut Bertingkat) Step 1
36 mm
123.5mm
1.Tandakan bahan dengan high geat .
Lepaskan bahan dari chuck kepala lepas Letakan bahan di meja rata lalu dekatan dengan high heat yang sudah diatur ketinggiannya 123.5mm Goreskan sedikit
2. Masukan kembali bahan kedalam chuck kepala lepas, masukan bahan dibelakang tanda goresan, lalu kunci 3. Tekan ujung bahan dengan center putar dengan cara
Majukan kepala lepas mendekati kepala tetap Kunci kepala lepas Majukan center putar dengan etretan kepala lepas, hingga masuk ujung centerputar ke lubang yang sudah dibuat Kunci chuck dengan memutar pengunci chuck
4. tes kerapatan dengan memutar chuck kepala tetap, apabila ujung center putar berputar artinya kerapatan sudah bagus, apabila belum tekan lagi kepala kepala lepas lebih dalam dan di kunci. 5. Setting kecepatan mesin dengan kecepatan awal saat mem facing ( 190 rpm) 6. Sentuh benda kerja dengan dimajukan menggunakan eretan atas, dan Nol kan skala eretan atas, Tarik kembali
7. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 8. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 9. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 10. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 11. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 12. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 2mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan., cek kembali diameter bahan.
STEP 2
29 mm
7 mm
116.5 mm
1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 116.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 7mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 3
25 mm
7 mm
32 mm
84.5 mm
1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 84.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 4mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 4
21 mm
24 mm
60.5mm
1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 60.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 4mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 5
19mm 19 mm
22.5 mm
1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 22.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 3 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 6
24 mm
10.5mm
134 mm
1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3.Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 29) 4. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 10.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 5. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 6. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 7.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 8. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 9. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 10. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 11. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 12. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 13. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 14. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 14 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. Setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
3.3.4 pembubutan memanjang 2 ( Bubut Alur dan Tingkat)
STEP 1
13mm
17 mm 1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3. Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 24) 4. Majukan kembali kepala lepas, dan masukan lagi center ke lubang, lalu di kunci ( + cek kembali tes kerapatan dengan memutar chuck kepala tetap, apabila ujung center putar berputar artinya kerapatan sudah bagus, apabila belum tekan lagi kepala kepala lepas lebih dalam dan di kunci.) 5. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 17 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 6. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 7. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 8.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 9. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 10. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 11. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 12. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 13. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan.
14. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 15. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 6 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 16. Setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 2
20mm
68 mm
5. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 68 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 6. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 7. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 8.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 9. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 10. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 11. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 12. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 13. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 14. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 15. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 9mm, 5mm, 1mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. Setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 3
31.5mm 1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 31.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 3 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 4
7mm 1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 7 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 5. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 6. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 3 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 5 10.5mm
1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3.Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 26 mm) 4. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 10.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 5. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 6. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 7.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas, lalu tandai sedikit., dengan menyalakan mesin, sehinggam membuat garis. 8. Tarik eretan atas, dan matikan mesin 9. Geserkan pahat ke ujung kanan benda kerja, dengan menggunakan eretan melintang yang diputar kekanan. 10. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 11. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 12. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan melintang dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 13. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 14. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 3 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. Setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 6 Untuk bagian ini kita diharuskan menggunakan mata pahat khusus yaitu dengan mata pahat alur,karena untuk untuk membentuk perintah selanjutnya tidah bisa memekai pahat yang sebelumnya. Dan setiap pahat itu ada fungsinya yang berbeda-beda
5mm 68mm 1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3.Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 21mm) 4. lepaskan pahat sayat kanan dari tool post, lalu diganti dengan pahat alur 1.5 mm ( kuatkan kembali dengan kunci L) 5. Majukan kembali kepala lepas, dan masukan lagi center ke lubang, lalu di kunci ( + cek kembali tes kerapatan dengan memutar chuck kepala tetap, apabila ujung center putar berputar artinya kerapatan sudah bagus, apabila belum tekan lagi kepala kepala lepas lebih dalam dan di kunci.) 4. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 63 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 5. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 6. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 10. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 11. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 12. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut alur 0.5mm 13. Setelah selesai, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm)
14. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 4 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut alur dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. geser kembali toolpost kesebelah kanan, hingga menghabisi bubut panjangnya 5mm. 15. Setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan. STEP 7
7mm
7mm
POIN B 1. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 30 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 2. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 3. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 4. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol.
5. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 6. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut alur 0.5mm 7. Setelah selesai, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 8. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 2 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut alur dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 9. Setelah selsai matikan mesin, dan tarik kembali toolpost dan geser kesebelah kanan.
POIN A 1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3.Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 26 mm) 4. Menhitung panjang yang dibutuhkan ( 10.5 mm) dengan pengukur dalam jangka sorong 5. tempelkan pengukur dalam jangka sorong dengan bahan 6. Posisikan pahat sepajang pengukur dalam janka sorong, dengan memutar eretan melintang 10. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 11. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post 12. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut alur 0.5mm, 13. Setelah selesai, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 14. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 3 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. Setelah selsai matikan mesin, tarik dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.
STEP 8
5mm 68mm 1. Buka kunci kepala lepas, lalu tarik kepal lepas menjauhi bahan. 2. Pasangkan kunci cekam pada chuck, pegang bahan ( bahan dingin) lalu buka cekam dengan memutar kekiri kunci 3. Ganti pahat alur dengan pahat sayat kanan dengan mengunakan kunci L 4 hitung derajat kemiringan tool post yang harus kita gunakan dengan perhitungan α = arc tan 0.251 = 1.4◦ 5. putar ke-4 mur kunci tool post dengan menggunakan kunci Inggris no.13 diputar kearah kiri, posisikan sesuai derajat yang sudah ditetukan ( geser kekanan) 6. kunci kembali tool postnya 7. atur kembali kecepatan yang dibutuhkan ( apaila tak ada sesuaikan dengan yang terdekat)
8.Putar balik bahan, dan pasang kembali ( dengan menambahkan lapisan kertas pada bahan yg memutari berdiameter 21 mm) 9.Majukan kembali kepala lepas, dan masukan lagi center ke lubang, lalu di kunci ( + cek kembali tes kerapatan dengan memutar chuck kepala tetap, apabila ujung center putar berputar artinya kerapatan sudah bagus, apabila belum tekan lagi kepala kepala lepas lebih dalam dan di kunci.) 10. Posisikan pahat ujung pengukuran, dengan memutar eretan tool post 4.Sentuh sedikit bahan dengan pahat, dengan eretan atas 7. Putarkan kembali eretan atas ke skala nol. 8. Nyalakan mesin dengan mendorong tuas on, yang ada di badan tool post
9. Putarkan skala eretan atas untuk pemakanan bubut memanjang 0.5mm, geserkan tool post kesebalah kiri dengan memutar eretan tool post dengan halus hinggan kegaris yang sudah ditandakan. 10. Setelah selesai, geser kembali toolpost ke arah kanan, tambahkan skalanya 0.5mm lagi ( menjadi 1mm) 11. Lakukan hal yang sama sampai menyisakan 0.5 mm dari target ( 4.15 mm, 1 mm), setelah bersisa 0.5mm mulailah membubut panjang dengan presisi dan halus dengan toleransi 0.1 mm. 13. setelah selsai matikan mesin, dan geser kembali toolpost kesebelah kanan.