LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Rancang Bangun Kandang Susun Komunal Tahan Gempa sebagai Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Global BIDANG KEGIATAN: PKM KC Diusulkan oleh: Ketua :
Yanuar Prakosa
061011090
Angkatan 2010
Anggota:
Nararya Wijaya CDMP
060710211
Angkatan 2007
Ni Made Pertiwi J.
080810757
Angkatan 2008
Septiyan Handayani
080810758
Angkatan 2008
Luinta Pratama K
061011095
Angkatan 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul kegiatan
: Rancang Bangun Kandang Susun Komunal Tahan Gempa sebagai Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Global 2. Bidang kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (√ )PKMKC ( ) PKMT ( ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√ ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Budaya ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan: a. Nama Lengkap : Yanuar Prakosa b. NIM : 061011090 c. Jurusan : S-1 Kedokteran Hewan d. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga e. Alamat Rumah/ HP : Jl Manyar Tegal 63 Surabaya/08548769561 f. Email :
[email protected] 5. Anggota Pelaksana : 4 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : drh. Soetji Prawesthirini, SU b. NIP : 19510703 197803 2 001 c. Alamat Rumah/HP : Jl. Prapen Indah G-21 Surabaya/ 08563311630 7. Biaya Kegiatan Total a. Sumber DIKTI : Rp 7.500.000 b. Sumber Lain :8. Jangka Waktu pelaksanaan : 4 bulan Surabaya, 14 Mei 2011 Menyetujui, Pembina UKM Penalaran Ketua Pelaksana Kegiatan
(Hari Soepriandono, S.Si, M.Si) NIP. 19671122 199412 1 001
(Yanuar Prakosa) NIM.061011090
Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga
Dosen Pendamping
(Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes.) NIP. 19600427 198701 1 001
(drh. Soetji Prawesthirini, SU) NIP. 19510703 197803 2 001
ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber kekayaan hayati yang melimpah di perairan laut Indonesia, namun potensinya belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, dengan kandungan gizi yang kaya, rumput laut dapat dijadikan bahan olahan bernilai tinggi seperti biskuit yang disukai oleh hampir seluruh masyarakat, terutama anak-anak. Untuk itu program ini bertujuan menciptakan produk olahan biskuit rumput laut, memasarkan produk tersebut kepada semua kalangan masyarakat, serta meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis dari rumput laut itu sendiri. Biskuit rumput laut yang diberi nama SiKuit ini merupakan biskuit dengan bahan campuran rumput laut jenis Eucheuma cottonii, yang dibuat dalam lima macam bentuk hewan laut dan dikemas menggunakan kantong kertas bergambar yang menarik. Harga produk Rp 1.800,00 per bungkus dengan produksi sejumlah 4.500 bungkus selama 2 bulan. Tahapan produksi terdiri dari penyiapan bahan, pembuatan adonan, pencetakan, pengovenan, dan pengemasan. Produk dipasarkan di kota Surabaya dengan membidik kantin Sekolah Dasar (SD), toko, warung, tempat kursus anak-anak, serta dijual langsung kepada konsumen. Total produk yang terjual 4.401 bungkus dengan penghasilan penjualan Rp 7.921.800,00. Berdasarkan analisis, Break Event Point (BEP) sudah tercapai saat volume 3.239 bungkus atau menghasilkan penjualan Rp 5.830.500,00. Dengan demikian, produksi SiKuit sudah mendatangkan keuntungan, besarnya kurang lebih 13%. Strategi ke depannya dalam upaya pengembangan SiKuit adalah mendaftarkan produk ke instansi terkait (Badan POM) dan memperluas area pemasaran. Daya jual dan nilai ekonomis dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii meningkat setelah diolah menjadi biskuit dimana penjualan SiKuit mendapat respon yang baik dari masyarakat dan rumput laut semakin dikenal sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi. Kata kunci: Biskuit rumput laut, Eucheuma cottonii, SiKuit
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program Kreatifitas Mahasiswa-Karya Cipta (PKM-KC) yang berjudul “Rancang Bangun Kandang Susun Komunal Tahan Gempa sebagai Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Global” ini dengan baik. Laporan ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan akhir ini, yang terhormat: 1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebagai pihak penyelenggara dan pemberi dana dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini. 2. Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga selaku fasilitator pada pelaksanaan program ini. 3. Hari Soepriandono, S.Si, M.Si. selaku dosen pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Airlangga yang telah mendukung penulis. 4. drh. Soetji Prawesthirini, SU selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan bimbingan untuk menyelesaikan karya tulis ini. 5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyusun karya tuls ini. 6. Orang tua yang turut memberi motivasi dan doa kepada penulis. 7. Kakak-kakak dan teman-teman di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Airlangga. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Surabaya, 14 Mei 2012
Penulis
I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah untuk pengembangan produk pertanian, peternakan, dan perikanan. Bidang peternakan kita memiliki berbagai jenis ternak yang dapat dibudidayakan, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun potensi ekspor. Ternak ruminansia yang banyak diusahakan masyarakat di antaranya sapi potong, sapi perah, dan kambing. Sebagian besar (80%) pengusahaan ternak sapi potong di Indonesia dilakukan oleh peternak tradisional, 20% selebihnya oleh perusahaan penggemukan. Pelaku utama usaha agribisnis sapi potong pada umumnya peternak kecil dan bersifat sambilan. Maka kelompok peternak perlu diarahkan agar mengusahakan sapi potong lebih efisien dengan penerapan teknologi tepat guna (Ir Suswono MMA, 2010). Dalam usaha peternakan, kandang merupakan salah satu faktor pendukung produksi yang sangat penting disamping faktor bibit, perkembangbiakan, pakan, pencegahan hama dan penyakit, pasca panen dan pemasaran. Tingginya impor sapi potong bakalan dan daging sapi itu menekan pertumbuhan sapi dalam negeri. Oleh karena itu impor dan distribusi sapi potong bakalan dan daging sapi impor perlu dikendalikan (Ir Suswono MMA, 2010). Isu-isu lingkungan hidup juga perlu menjadi perhatian dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sektor pertanian dan peternakan. Pertambahan jumlah penduduk akan menimbulkan berbagai dampak berantai dan saling berkaitan dengan yang lain, misalnya pertambahan penduduk akan mengakibatkan berkurangnya ketersediaan sumberdaya alam, lingkungan dan fasilitas lainnya (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, 2007 Pemanfaatan dan pengolahan limbah menjadi sangat penting mengingat dampaknya pada lingkungan cukup besar. Maka pada tiap peternakan diharapkan bisa mengolah sendiri limbahnya terutama limbah feses dan manure. Salah satu caranya adalah dengan digester biogas. Karena selain meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi peternak dengan mengendalikan polusi yang terjadi pada udara dan air Sampai saat ini manusia belum dapat mencegah gempa bumi, tetapi manusia dapat berusaha untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan melalui perencanaan dan pendirian bangunan yang tahan gempa. Mengingat bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia rawan gempa dan bencana tersebut akhir-akhir ini sering terjadi, maka perlu dibangun bangunan kandang yang tahan gempa. Hal ini sangat penting selain mencegah kerugian ekonomi yang lebih banyak akibat gempa. Merujuk dari permasalahan yang tersebut di atas, diperlukan penyelesaian berupa pembangunan kandang susun komunal dengan konstruksi bangunan yang tahan gempa. Dengan adanya kandang susun ini para peternak tradisional dapat menjadikannya sebagai kandang komunal dimana hewan ternak dipelihara secara berkelompok dan dikelola secara bersama oleh peternak-peternak dalam suatu wilayah.
Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah rancangan desain dan model aplikatif kandang susun komunal tahan gempa? 2. Bagaimanakah efisiensi produksi dan mutu hasil kandang susun komunal tahan gempa dari segi ekonomi dan lingkungan? Tujuan Program 1. Merancang desain dan model aplikatif kandang susun komunal tahan gempa. 2. Mengetahui efisiensi produksi dan mutu hasil kandang susun komunal tahan gempa dari segi ekonomi dan lingkungan.
Luaran yang Diharapkan Dengan desain dan model teknologi ini nantinya diharapkan kandang susun komunal tahan gempa dapat meningkatkan jumlah populasi ternak, kesehatannya mudah dikontrol meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ternak maupun peternak, menjadi pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) di Indonesia, berperan dalam konservasi lingkungan, memajukan sektor pertanian dan peternakan dalam perdagangan global, serta menurunkan dampak kerugian ekonomi dan korban jiwa saat terjadi gempa. Kegunaan Program 1. Bagi Ternak dan Peternak a. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ternak maupun peternak b. Meningkatkan populasi ternak. c. Menghindari kerugian akibat gempa. d. Optimalisasi lahan peternakan. 2. Bagi Masyarakat a. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat sekitar peternakan. b. Tidak banyak menggunakan lahan bagi ternak, sehingga lahan dapat digunakan. untuk keperluan lain. c. Ikut dalam konservasi lingkungan 3. Bagi Mitra Kerja a. Terbuka bidang garap kerja yang baru. b. Meningkatkan kinerja dan hasil dari bisnis peternakannya. c. Dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan usaha yang dibidanginya.
II TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu konsep pembangunan yang memadukan aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Hal itu mengacu pada pertumbuhan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya alam dan kemampuan institusi masyarakat di dalam melaksanakan pembangunan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang merupakan dasar di dalam menyusun program-program pembangunan. Di samping itu pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa memasukkan unsur konservasi lingkungan ke dalam kerangka proses pembangunan (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, 2007). Ruang Pemeliharaan Hewan Ternak (Kandang) Pengembangan sistem kandang modern didorong oleh kawanan ternak yang semakin besar, produksi per sapi yang meningkat, serta mekanisasi dan otomatisasi dalam cara pemberian pakan (Anonim, 2008). Beberapa hal terkait kandang dan kadang konumal dijelaskan sebagai berikut. 1. Kandang Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggal ternak, bertujuan untuk melindungi ternak dari gangguan luar yang merugikan seperti terik matahari, hujan dan angin serta memudahkan dalam pengelolaannya (Anonim, 2000). Menurut LIPTAN atau Lembaga Informasi Pertanian (2000) persyaratan kandang, yaitu: a. Lokasi kandang Tidak menjadi satu dengan rumah, tinggal, jaraknya kurang lebih 10 m. Tidak berdekatan dengan bangunan-bangunan umum atau lingkungan ramai. Bangunan kandang lebih tinggi dari sekitarnya untuk mempermudah pengaturan salurannya. Dilengkapi dengan penampungan kotoran dan tempat untuk bergerak badan atau berjemur. Air bersih cukup tersedia. Jalan masuk ke lokasi kandang harus cukup lebar. b. Bahan Kandang Harus mempertimbangkan segi ekonomis, tahan lama, mudah didapat dan tidak menimbulkan refleksi panas terhadap ternak yang dipelihara. Kerangka kandang bisa dari kayu, bambu atau beton. Atap kandang yang baik adalah genteng karena tahan lama, tidak menimbulkan panas dan dapat mengalirkan udara melalui celah-celah genteng. Dinding kandang bisa dari kayu, bambu maupun tembok dengan ketinggian disesuaikan dengan kondisi setempat. Lanatai kandang bisa mengguanakan semen, batu kali ditata, atau tanah dipadatkan. c. Arah kandang Arah bangunan kandang komunal menghadap timur, sedangkan bangunan kandang sebaiknya membujur arah utara – selatan, tujuannya agar sinar
matahari masuk ke dalam kandang karena sangat bermanfaat untuk pembentukan vitamin D dalam tubuh ternak dan berfungsi sebagai pembasmi penyakit. d. Kebersihan Kandang Menjaga kesehatan dan kebersihan ternak sangat penting. Caranya yaitu dengan membersihakan kandang dan lingkungan secara teratur dan menumpuk kotoran ternak pada tempat tertentu sehingga tidak berbau dan tidak lembab. e. Ukuran Kandang Pada umumnya ukuran kandang individu 1,5 x 2,5 m untuk sapi. Selain hal yang tersebut diatas, yang dapat mempengaruhi kesehatan ternak yaitu ventilasi dan arah angin. Ventilasi pada bangunan pertanian digunakan untuk mengendalikan suhu, kelembaban udara, kotoran ternak dan pergerakan udara sehingga kondisi lingkungan mikro yang dibutuhkan ternak dapat terpenuhi. Faktor angin dan termal ini dimanfaatkan untuk menggerakkan udara dan menentukan laju ventilasi alami yang terjadi. Laju ventilasi alami memiliki hubungan yang linier dengan kecepatan udara dan tergantung pada perbedaan tekanan udara yang ditimbulkan oleh perbedaan temperatur lingkungan (Takakura, 1979) 2. Kandang Komunal Merupakan kandang yang dibangun atau dididrikan mengelompok dalam suatu hamparan luasan tertentu yang dikelola secara bersama dan dikoordinir seorang atau ketua kelompok. Bangunan atau konstruksi kandang sama halnya dengan bangunan kandang pada umumnya (Anonim, 2000) Konstruksi Bangunan Tahan Gempa Menurut SNI 03-2847-2002 [5] Pasal 23, SRPM yang tahan terhadap beban gempa resiko tinggi dan menengah, harus berturut-turut didesain, yang memenuhi persyaratan desain SRPMK yang kena beban gempa nominal dengan R = 8,5 yaitu suatu rangka struktur dengan pendetailan yang secukupnya sehingga dapat terbentuk sendi-sendi plastis di ujung-ujung balok dan kolom yang akan menyerap energi dan memungkinkan rangka tetap berdiri pada penyimpangan yang jauh lebih besar dari kemampuan berdasarkan desain elastis. Digester Biogas Pemanfaatan kotoran ternak selama ini belum optimal, pada hal kotoran ternak dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi terbarukan (renewable) dalam bentuk biogas. Permasalahan yang terjadi adalah belum mampu memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai penghasil energi alternatif pengganti kayu dan BBM, dimana kegiatan sehari-hari mereka sangat tergantung pada BBM dan kayu baik untuk memasak maupun penerangan. Hal ini sangat berdampak terhadap pendapatan dari peternak itu sendiri (Arinal Hamni, 2008).Adanya digester
biogas ini juga sebagai bentuk konservasi lingkungan. Mencegah pencemaran air dan udara serta merupakan solusi terhadap salah satu sumber penyebab pemanasan global.
III METODE PELAKSANAAN Pembuatan Desain Kandang Susun Komunal Tahan Gempa Pada pembuatan desain kandang susun komunal tahan gempa akan dibimbing dengan profesional di bidang perancangan sebagai evaluator, dan dikerjakan dengan software komputer maupun diatas kertas kalkir. Pembuatan Prototipe (Maket) Kandang Susun Komunal Tahan Gempa Pembuatan miniatur akan dikerjakan oleh kelompok PKM. Pembuatannya akan dilakukan setelah pembuatan desain pada kertas kalkir selesai dikerjakan. Miniatur kandang susun ini akan dibuat dengan ukuran 1 x 1,5 m. Pembuatan Buku Panduan Konstruksi Bangunan Kandang Tahan Gempa Buku panduan ini nantinya akan berisi gambar dan penjelasan tentang : bahan bangunan, pondasi bangunan, detail desain kandang susun dari berbagai posisi, detail pembangunan tahan gempa, ceklist evaluasi SRPM tahan gempa dan cara pembuatan digester biogas beserta desainnya. Buku ini berukuran 21 x 29,7 cm.
IV PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program dilaksanakan selama empat bulan, dimulai pada bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2012. Bertempat di tempat tinggal pelaksana program yang beralamat di Jalan Manyar Tegal 63 Surabaya. Tahapan Pelaksanaan Program
Jadwal Faktual Pelaksanaan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kegiatan
Bulan Februari
Bulan Maret
Bulan April
Bulan Mei
Studi pustaka Penyiapan alat dan bahan Pembuatan desain Pembuatan maket Pembuatan buku panduan Pembuatan laporan
Instrumen Pelaksanaan 1. Bahan untuk pembuatan maket berupa kayu, lem, art paper, cat resin, triplek, paku, miniatur pohon, katalis, RTV, packing miniatur dan tiner. 2. Peralatan pembuatan desain terdiri dari alat gambar (kertas gambar, milimeter, penggaris dan pensil), perangkat komputer dan software Google Sketcup Pro 8. serta peralat pembuatan maket terdiri dari kuas, spidol, bolpoin, jangka dan busur. 3. Sarana transportasi tediri dari lima buah sepeda motor. 4. Log book dan progress book (IKJP) serta buku kwitansi untuk bukti pengeluaran. 5. Sarana dokumentasi kegiatan terdiri dari kamera digital dan handphone. Rancangan dan Realisasi Biaya Rancangan Biaya : Rp. 7.500.000 Realisasi Biaya a. Bahan : Rp. 4.425.000 b. Peralatan : Rp. 2.525.000 c. Transportasi : Rp. 550.000 d. Lain-lain : Rp. 550.000 + Total : RP. 7.500.000 (Rincian realisasi biaya terlampir pada lampiran 12)
V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil pengerjaan dari pkm ini adalah desain model kandang tahan gempa dalam bentuk 2D dan 3D yang mampu menggambarkan imajinasi dari bentuk kandang disertai bentuk interior dan bangunan lain disekitar kandangnya. Selanjutnya adalah maket kandang yang merupakan miniature dari kandang sesungguhnya walaupun model 2D dan 3D sudah dapat menunjukkan imajinasi dari bentuk bangunan tahan gempa ini dengan adanya maket maka bangunan kandang dapat memberikan kesan
nyata sehingga pemirsa dapat melihat dengan perspektif mereka sendiri Pengerjaan pada maket adalah sangat penting, terutama dalam mengembangkan potensi untuk berkomunikasi dan meyakinkan klien.selanjutnya adalah animasi selain dengan gambar desain dan maket animasi juga membantu dalam pemirsa memvisualisasikan gambaran tentang gambaan tentang bangunan kandang serta dalam animasi ini juga diberikan penjelasan bagaimana alur hewan yang baru datang hingga pemanfaatan biogas itu sendiri. Pembahasan Rancang bangun kandang susun komunal tahan gempa ini mampu menjadi solusi pengmbangan peternakan ditengah sempitnya lahan peternakan akibat pembangunan rumah serta industri karena dengan bangunan ini dengan luas lahan 50 X 50m mampu menampung 600 ekor sapi sedang dengan luas yang sama 300 ekor saja. Selain itu juga rancang bangun kandang susun komunal tahan gempa dibentuk dalam sebuah komplek bangunan untuk mencegah tersebarnya penyakit karena dalam rancangtan ini kita juga memasukkan kandang karantina dan kandang isolasi untuk penanganansapi yang baru dating dan sakit selanjutnya adalah kandnag jepit udah memudahkan pemeriksaan sapi yang sakit serta penanganan pada saat kawin suntik. Dengan adanya sistem peternakan yang berkelompok maka peternak akan lebih mudah pengawasan terhadap ternakanya selain itu adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok ternak karena pada tiap kelompok akan diberi rute harian pengerjaan dan pengawasan selain itu rancang bangun ini mampu mengefisiensikan waktu yang digunakan oleh peternak sehingga peternak dapat mengisi waktu senggangnya untuk berproduksi lagi sehingga penghasilan peternak meningkat peternak pun juga dapat memanfaatkan listrik yang dihasilkan dari kotoran yang berasal hewan untuk dijadikan biogas serta dalam rancangan ini kami juga membuat reaktor listrik dari bahan bakar biogas yang nantinya dapat digunakan sebagai reaktor listrik untuk kebutuhan peternak, selain itu untuk produksi hewan ternaknya mampu meningkat karena adanya perwatan yang intensif karena ternak selain dkandangkan juga di gembalakan sehingga pembentukan otot serta pertumbuhannya bisa sempurna. Dengan adanya digester biogas pada rancang bangun ini kita mampu mengolah kotoran secara efisien dalam bentuk gas padat dan cair untuk keperluan peternakan antara lain sebagai sumber listrik serta pupuk yang nantinya dapat dijual maupun dimanfaatkan sendirti sebagai kompos untuk produksi pakan sapi sehingga tingkat pencemaran pada kandang dapat di minimalisir bahkan dihilangkan.
VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Desain dan model aplikatif (prototipe) kandang susun komunal tahan gempa dibuat dalam bentuk maket detail yang disesuaikan dengan gambar desain kandang dimana rancang bangun kandang susun komunal tahan gempa merupakan sebuah
rancangan kandang yang dibangun untuk mampu menahan gempa hingga skala 8,5 richter dan dapat didirikan pada lahan yang terbatas. Selain itu, kandang susun komunal ini memiliki efisiensi produksi dan mutu hasil yang tinggi dengan pengolahan limbah berupa digester biogas dan menghasilkan pemasukan yang besar dari operasionalnya sehingga rancangan ini juga dapat membantu dalam konservasi lingkungan serta memberikan kebebasan pada hewan dengan menggunakan sistem di dalam dan di luar kandang.
Saran Saran yang dapat kami sampaikan adalah kepada pemerintah agar memberdayakan rancangan kandang susun komunal tahan gempa yang diharapkan dapat menjadi menjadi penopang swasembada daging 2014 dengan merubah sistem peternakan sampingan menjadi peternakan utama.
VII DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Kandang Komunal Sapi Potong. Deptan. Unggaran, Jawa Tengah. Anonim. 2008. Kenyamanan Kandang Ternak Pengaruhi Produktivitas Ternak. Sinar Tani. Jakarta. Anonim. 2009. Beternak Sapi Perah. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Lampung. Anonim. 2009. Profil Pengembangan Sapi Potong Di Spt - Air Runding Kab. Pasaman - Sumatera Barat. Sumatera Barat. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. 2007. Status Lingkungan Hidup Kota Surabaya Tahun 2007. Surabaya. Kementrian Lingkungan Hidup. Boen, Teddy. 2005. Membangun Rumah Tembokan Tahan Gempa. Jakarta. Mikael, Sugianto. 2010. Membuat Bangunan 3D dari Denah 2D dengan Auto Cad. Yogyakarta. Suswono. 2010. Swasembada Daging. di dalam Trubus ed 486. Hal. 62-63. Yani, Ahmad. 2007. Analisis Distribusi Suhu Udara pada Kandang Sapi Perah Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Disertasi Program Pasca Sarjana. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Yanto Irawan,ST.dkk.2011. Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun rumah.Jakarta Selatan
LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Pelaksana Kegiatan Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap : Yanuar Prakosa b. NIM : 061011090 c. Jurusan : Kedokteran Hewan d. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga e. Alamat/HP : Jl. Manyar Tegal 63 Surabaya085648769561 f. Email :
[email protected] g. Tanda Tangan :
Anggota Pelaksana 1 a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat/HP f. Email g. Tanda Tangan
Anggota Pelaksana 2 a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat/NP f. Email g. Tanda Tangan
Anggota Pelaksana 3 a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat/HP f. Email g. Tanda Tangan
: Nararya Wijaya C D M P : 060710211 : Kedokteran Hewan : Universitas Airlangga : Kedung Anyar Tengah 3 Surabaya/085649048430 :
[email protected] :
: Ni Made Pertiwi Jaya : 080810757 : Ilmu dan Teknologi Lingkungan : Universitas Airlangga : Jl. Tukad Batanghari IV A No.8, Denpasar/ 085731094464 :
[email protected] :
: Septiyan Handayani : 080810758 : Ilmu dan Teknologi Lingkungan : Universitas Airlangga : Ds. Ngariboyo RT 03 RW 03 Magetan/ 08563490320 :
[email protected] :
Anggota Pelaksana 4 a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat/HP f. Email g. Tanda Tangan
: MK Melischa NA : 060710257 : Kedokteran Hewan : Universitas Airlangga : Jl. Manukan Mukti XI A/10 Surabaya/085655771785 :
[email protected] :
Lampiran 2. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap : drh. Soetji Prawesthirini, SU b. NIP : 19510703 197803 2 001 c. Alamat/HP : Jl. Prapen Indah G-21 Surabaya/08563311630 d. Tanda Tangan :
Lampiran 3. Peta 60 Titik Gempa di Indonesia (7 September - 26 Oktober 2010
Lampiran 4. Desain Digester Biogas Sederhana
Lampiran 5. Desain Kandang Susun Komunal Tahan Gempa A. Situasi kandang
B. Bangunan utama
Lampiran 6. Dokumentasi Proses Pembuatan Maket A. Pembuatan pondasi dan rangka bangunan
B. Pembuatan detail interior kandang utama
C. Pembuatan digester biogas maket
D. Finishing maket
Lampiran 7. Maket Kandang Susun Komunal Tahan Gempa
Lampiran 8. Buku Panduan
Lampiran 9. Rincian Realisasi Biaya A. Pembuatan laporan
No
Perlengkapan
Jumlah
Harga / satuan
Biaya
1
Kertas A4 80 gr
2 rim
Rp 42.500,00/rim
Rp
85.000,00
2
Tinta
8 bh
Rp 45.000,00/bh
Rp
360.000,00
3
Penjilidan
8 bh
Rp. 7.500,00/bh
Rp
60.000,00
4
CD-RW
5 bh
Rp. 4.000,00/bh
Rp
20.000,00
Jumlah
Rp 525.000,00
B. Bahan dan peralatan pembuatan desain dan maket kandang susun No
Peralatan
Jumlah
Harga / satuan
Biaya
1
Lem kayu
10 m
Rp 20.000,00/m
Rp
200.000,00
2
Lem kertas
5 kg
Rp 60.000,00/kg
Rp
300.000,00
3
Gunting
5 pack
Rp 10.000,00/pack
Rp
50.000,00
4
Pensil
1 lusin
Rp 75.000,00/lusin
Rp
75.000,00
5
Bolpoin
1 lusin
Rp 25.000,00/lusin
Rp
25.000,00
6
Spidol
2 lusin
Rp 105.000,00/lusin
Rp
210.000,00
7
Penggaris
1 pack
Rp 98.000,00/pack
Rp
98.000,00
8
Jangka dan Busur
1 pack
Rp 30.000,00/pack
Rp
30.000,00
9
Cat (5 warna)
5 pack
Rp 25.000,00/pack
Rp
125.000,00
10
Kuas
10 bh
Rp 5.500,00/bh
Rp
55.000,00
11
Kayu 4/6
3 bh
Rp 50.000,00/bh
Rp
150.000,00
12
Resin
1 botol
Rp 94.000,00/botol
Rp
94.000,00
13
Art Paper
12 lembar
Rp 5000,00/lembar
Rp
60.000,00
14
Papan triplek
3 lembar
Rp130.000,-/lembar
Rp
390.000,00
15
Paku
1 pack
Rp 35.000,00/pack
Rp
35.000,00
16
Miniatur pohon
1 pack
Rp 675.000,00/pack
Rp
675.500,00
17
Katalis
1 pack
Rp 8.000,00/pack
Rp
8.000,00
18
RTV
1 pack
Rp 150.000,00/pack
Rp
150.000,00
19
Packing miniatur
1 pack
Rp 500.000,00/pack
Rp
500.000,00
20
Tiner
1 botol
Rp 4000,00/botol
Rp
4.000,00
21
Pemutih resin
1 pack
Rp 7.500,00/pack
Rp
7.500,00
22
Buku gambar A3
1 bh
Rp 18.000,00/buah
Rp
18.000,00
23
Buku milimeter blok
1 bh
Rp 12.000,00/buah
Rp
12.000,00
24
Software Sketchup
1 pack
Rp 1.216.000,-/pack
Rp 1.216.000,00
Jumlah
Rp 3.921.000,00
C. Pembuatan buku panduan konstruksi bangunan kandang tahan gempa No
Bahan
Jumlah
Harga / satuan Rp 115.000,00/buku
Rp
575.000
Rp 5.000,00/bh
Rp
25.000
Rp
600.000
1
Pencetakan
5 buku
2
penjilidan
5 bh
Jumlah
Biaya
2. Transportasi No
Keperluan
Jumlah
1
Bensin (selama 3 bulan)
Rp
400.000,00
2
Biaya pengangkutan maket
Rp
12.500,00
Rp
412.500,00
Jumlah 3. Lain-lain No
Keperluan
Jumlah
1
Pembuatan animasi
Rp 1.500.000,00
2
Log book dan progress book (IKJP)
Rp
50.500,00
3
Buku referensi
Rp
281.000,00
4
Pulsa
Rp
100.000,00
5
Dokumentasi
Rp
50.000,00
6
Pencetakan Poster dan Gambar Desain
Rp
60.000,00
Jumlah
Total biaya yang dikeluarkan
Rp 2.041.500,00
Rp 7.500.000,00
Lampiran 10. Rekapitulasi Penggunaan Anggaran DIKTI No.
Tanggal
1.
1 - 2 - 2012
2.
2 - 2 - 2012
3. 4. 5.
9 - 2 - 2012 17 - 2 - 2012 21 - 2 - 2012
6.
23 - 2 – 2012
7.
5 - 3 - 2012
8.
7 - 3 - 2012
9.
14 - 3 - 2012
10.
15 - 3 - 2012
11.
16 - 3 - 2012
12.
17 - 3 - 2012
13.
19 - 3 – 2012
14.
21 - 3 – 2012
15.
22 - 3 – 2012
16.
26 - 3 – 2012
17.
29 - 3 – 2012
18.
5 - 4 – 2012
19.
6 - 4 – 2012
20.
7 - 4 – 2012
21.
10 - 4 – 2012
Uraian Pembuatan log book Pembelian pulsa untuk mencari info terkait desain kandang dan keperluan komunikasi lainnya Transportasi pelaksana Pembelian peralatan sketsa Transportasi pelaksana Pembuatan laporan kemajuan dan pembelian keperluan monev internal I Pembelian buku referensi untuk pembuatan desain Pembelian software Sketchup untuk penggambaran desain Pembelian buku referensi terkait bangunan tahan gempa Pembuatan laporan kemajuan dan pembelian keperluan monev internal II Transportasi pelaksana Pemesanan animasi (pembayaran uang muka) Pembelian peralatan pembuatan maket Transportasi pelaksana Pembelian buku referensi terkait maket Penerimaan animasi (pelunasan) Pembelian peralatan tambahan pembuatan pondasi maket Pembuatan laporan kemajuan dan pembelian keperluan monev internal III Transportasi pelaksana Pembelian peralatan pembuatan sapi untuk maket Pembelian peralatan tambahan untuk pembuatan gedung utama maket
No. Bukti 01
Rp
50.500,-
02
Rp
50.000,-
03 04 05
Rp 75.000,Rp 148.000,Rp 75.000,-
06
Rp
234.000,-
07
Rp
168.000,-
08
Rp 1.216.000,-
09
Rp
68.000,-
10
Rp
11.500,-
11
Rp
75.000,-
12
Rp
500.000,-
13
Rp 1.145.000,-
14
Rp
75.000,-
15
Rp
45.000,-
16
Rp 1.000.000,-
17
Rp 429.000,-
18
Rp
11.500,-
19
Rp
75.000,-
20
Rp
197.500,-
21
Rp
60.000,-
Jumlah
22.
17 - 4 – 2012
23.
25 - 4 – 2012
24.
26 - 4 – 2012
25.
27 - 4 - 2012
26.
30 - 4 - 2012
27.
3 - 5 - 2012
28.
4 - 5 - 2012
29. 30. 31.
7 - 5 - 2012 8 - 5 - 2012 9 - 5 - 2012
32.
10 - 5 - 2012
33.
11 - 5 - 2012
34.
12 - 5 - 2012
35.
13 - 5 - 2012
Pembelian peralatan tambahan untuk finishing maket (pohon, rumput dan lainnya) Pembelian baterai untuk dokumentasi dengan kamera Pembuatan laporan kemajuan dan pembelian keperluan monev internal III Pembelian pulsa untuk keperluan komunikasi Transportasi pelaksana Pencetakan gambar desain kandang 2D dan 3D Pencetakan dan penjilidan buku panduan awal Pencetakan poster Pembuatan laporan kemajuan Transportasi pelaksana Pencetakan foto dokumentasi kegiatan dan poster Pencetakan dan penjilidan buku panduan lengkap Transportasi pelaksana dan pengangkutan maket dari lokasi pembuatan Pembuatan laporan akhir dan pembelian keperluan monev DIKTI Total
22
Rp 675.500,-
23
Rp
75.000,-
24
Rp
54.000,-
25
Rp
50.000,-
26
Rp
50.000,-
27
Rp
50.000,-
28
Rp
120.000,-
29 30 31
Rp Rp Rp
15.000,187.500,12.500,-
32
Rp
45.000,-
33
Rp
480.000,-
34
Rp
62.500,-
35
Rp
26.500,-
Rp 7.500.000,-
Keterangan : Pemasukan dari anggaran DIKTI sejumlah Rp 7.500.000,-
Surabaya, 14 Mei 2012 Ketua
Yanuar Prakosa NIM. 061011090
Lampiran 11. Bukti Pengeluaran Bukti 01
Bukti 02
Bukti 03
Bukti 04
Bukti 05
Bukti 06
Bukti 07
Bukti 08
Bukti 09
Bukti 10
Bukti 11
Bukti 12
Bukti 13
Bukti 14
Bukti 15
Bukti 16
Bukti 17
Bukti 18
Bukti 19
Bukti 20
Bukti 21
Bukti 22
Bukti 23
Bukti 24
Bukti 25
Bukti 26
Bukti 27
Bukti 28
Bukti 29
Bukti 30
Bukti 31
Bukti 32
Bukti 33
Bukti 34
Bukti 35