Lampiran1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMP : Ilmu Pengetahuan Alam : VII/2 : Pengaruh Kalor terhadap Suhu dan Perubahan Wujud Benda : 3 pertemuan (5 JP)
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI 1
2
3
Kompetensi Dasar 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari. 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. 3.7. Memahami konsep suhu, 1
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1. Mengagumi manfaat kalor yang dapat membantu kehidupan manusia, khususnya dalam hal penguapan.
2.1.1
2.2.1.
Melakukanpercobaan dengan penuh rasa ingin tahu, jujur, teliti, dan bertanggung jawab.
Mampu bekerjasama dengan teman sekelompoknya untuk melakukan percobaan. 2.2.2. Mampu berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menyimpulkan hasil percobaan. 3.7.1. Menunjukan pengaruh kalor terhadap
4
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada tubuh manusia hewan serta dalam kehidupan sehari-hari. 4.10. Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan perubahannya serta pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda
suhu dan wujud benda. 3.7.2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan.
4.10.1. Menunjukan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda melalui percobaan. 4.10.2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan melalui percobaan.
C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 (3 JP) Peserta didik dapat: 1. Mengagumi manfaat kalor yang dapat membantu kehidupan manusia, khususnya dalam hal penguapan. 2. Melakukan percobaan dengan penuh rasa ingin tahu, jujur, teliti, dan bertanggung jawab. 3. Bekerjasama dengan teman sekelompoknya untuk melakukan percobaan. 4. Berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menyimpulkan hasil percobaan. 5. Menunjukan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda melalui percobaan memanaskan es batu dalam tabung elemeyer dan mencatat dan wujud benda setiap 30 detik sampai mendidih. 6. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan melalui percobaan menyelidiki pengaruh luas permukaan, peniupan, dan besar kalor yang diberikan. D. Materi Pembelajaran Kalor, Suhu, serta Wujud Benda dan Penguapan E.
Metode Pembelajaran 1. Diskusi 2. Discovery 3. Praktikum
F.
Media Pembelajaran 1. Media: papan tulis 2. Alat dan Bahan : es batu, termometer, stopwatch, gelas kimia, air, tisu, kipas, sinar matahari, kaki tiga, kawat kasa, pembakar spiritus, korek api.
G. Langkah-langkah Pembelajaran a. Pendahuluan (10 menit)
2
1. 2. 3.
b.
Guru memberi salam dan menyapa peserta didik. Peserta didik bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran. Peserta didik diberitahu tujuan pembelajaran: menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda.
Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati/mengeksplorasi Guru meminta siswa untuk menggenggam es batu di tangannya dan menutupnya. Setelah beberapa menit siswa diminta membuka tangannya dan guru bertanya : Kemana es yang digenggam tadi? (menjadi air)”Apa yang menyebabkan es mencair?” (…………) Untuk menjawabnya kita akan menyelidiki bagaimana pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda. Menanya Bagaimana pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda? Mencoba Pertanyaan mengiring percobaan: 1. Bahan apa yang mudah berubah wujud jika terkena panas? (es batu) 2. Percobaan apa yang bisa dilakukan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda? (memanaskan es) 3. Bagaimana menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu benda? (Mengukur suhunya dengan termometer). 4. Kapan kita mengukur suhu benda, setiap detik atau boleh setelah beberapa detik? (setiap 30 detik) 5. Bagaimana caranya melihat pengaruh kalor terhadap wujud benda? ( mengamati perubahan wujud benda selama benda(es) dipanaskan) 6. Alat-alat apa saja yang dibutuhkan dalam percobaan itu? (Gelas kimia, es batu, korek api, tungku kaki tiga, kawat kasa, termometer, pembakar spiritus, stopwatch). 7. Bagaimana rancangan percobaan menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda? (memanaskan benda(es) sambil diukur suhunya dengan termometer dan diamati perubahan wujudnya) 8. Bagaimana mencatat data suhu dan wujud benda? Lebih sistematis pakai tabel atau dideskripsikan? (pakai tabel) 9. Apa saja isi kolom tabelnya? (No, waktu, suhu, dan wujud)
3
No
Waktu (menit)
Suhu (°C)
Wujud
Percobaan: 1. Es batu dimasukkan ke dalam gelas kimia, 2. Es dipanaskan sampai mengalami perubahan wujud mencair dan mendidih sambil diukur suhunya dengan termometer setiap (0,5 menit) dan diamati perubahan wujudnya. 3. Perubahan suhu dan perubahan wujud benda dicatat dalam tabel . termometer tabung elemeyer es batu tungku kaki tiga lampu sepritus.
Pertanyaan menggiring mengamati: Pada menit ke-… berapa suhunya dan apa wujudnya dicatat dalam tabel? Hasil Pengamatan: TABEL DATA PENELITIAN PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU DAN WUJUD BENDA
No
t(menit)
T
Wujud
No
t(menit)
-2 -2 -1 0 1 4 8 10 12 15 17 18 19 21 23
P P P P P P+C P+C P+C P+C P+C P+C P+C P+C P+C C
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 35
9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5
( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7
4
T ( ) 44 47 51 55 59 62 65 68 71 74 77 79 81 83 86
Wujud C C C C C C C C C C C C C C C
16 17 18
7.5 8 8.5
26 30 35
C C C
36 37 38
17 17.5 18
86 87 88
C+U C+U C+U
Pertanyaan mengiring membuat grafik: Untuk membuat grafik T-t: 1. Variabel apa yang diletakkan pada sumbu horizontal (sumbu x)?(Variabel Bebas yaitu waktu). 2. Variabel apa yang diletakkan pada sumbu vertikal (sumbu y)? (Variabel terikat yaitu suhu). 3. Dimanakah titik 0 (nol) diletakkan? (Pada titik perpotongan sumbu x dan sumbu y
T( 90
-
80
-
70
-
60
-
50 -
40
-
30 -
20 -
10 -
0
10
20
t(menit
1. Berapa waktu awal akhirnya (t= 0 menit sampai t=20 menit) 2. Bagaimana letak grafiknya? (Grafik jatuh di tengah-tengah bidang T-t). 3. Kapan suhu (T) benda di ukur?( sesuai kesepakatan dalam hal ini tiap 0.5 menit) 4. Bagaimana cara menggambarkan grafik T-t:(Melihat nilai pada saat t=0 dan melihat nilai saat suhu=0). 5. Tiap titik pada grafik ditentukan posisinya oleh (x,y) = (t,T) 5
t(m) T(
0 -2
6.5 21
7 23
13.5 74
14 77
0.5 -2
1 -1
1,5 0
2 1
7.5 26
8 30
8.5 35
14.5 79
15 81
15.5 16 83 84
9 39
2.5 4
3 8
3.5 10
4 12
4.5 15
9.5 44
10 47
10.5 51
11 59
16.5 17 86 86
17.5 87
18 88
5 17
5.5 18
6 19
11.5 12 62 65
12.5 68
13 71
18.5 19 88 89
19.5 89
20 89
Keterangan: t (m): Waktu dalam menit T ) : Suhu dalam derajat Celsius
Guru menggambarkan titik pertama dari tabel T-t: 1. Cari titik t0 =…. Dan T0 =…..tarik garis putus-putus dari t0 = 0 vertikal ke T0 =…. 2. Tarik garis putus-putus dari T0 =….horisontal ke t0 =…. 3. Tandai perpotongan dengan tanda x T( 90
-
80
-
70
-
60
-
50 -
40
-
30 -
20 -
10 -
0
10
20 t(menit)
4. Siswa diminta secara bergiliran maju ke depan untuk menentukan titik T-t selanjutnya Info: ketika menggambarkan grafik, kita tidak boleh menghubungkan semua titik dengan garis lurus tetapi mencari kecenderungannya. Ada dua kecenderungan grafik yaitu linear, parabola, dan hiperbola. Apakah ada perbedaan antara grafik percobaan dengan grafik ideal (ya) 6
5. Dari grafik diatas, bagaimana kecenderungan grafik T-t? (Cenderung linear) 6. Jika kita perhatikan grafik T-t yang kamu buat itu tidak sepenuhnya linear mengapa? (Karena percobaan yang kita lakukan di ruang terbuka dan kalor luar mempengaruhi percobaan (Sistimnya tidak terisolir).
7. Apakah ada perbedaan antara grafik percobaan dengan grafik ideal (ya)
Column1 100
80
60
40
Column1
20
0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-20
7
Gambar grafik hasil percobaan T-t Keterangan:
T
A: padat B: padat dan cair C: cair D: cair dan gas E: gas
( ° C ) T 100 100 0 0
B B
( ° C )
D D
E E
C C
t (s)t (s)
A A
Gambar grafik gas ideal T-t Siswa ditanya mengapa terjadi perbedaan grafik hasil percobaan dengan grafik ideal? Siswa menjawab karena percobaan dilakukan di ruang yang tidak terisolir, udara luar masuk ke dalam gelas kimia melalui mulut gelas, nyala api yang mengenai gelas kimiapun tidak stabil. Pada posisi 89 suhu benda tidak bertambah sementara pada grafik ideal suhu masih bertambah? Siswa sulit menjawab dan guru menginformasikan kesalahan menempatkan termometer. Suhu benda akan bertambah jika termometer tidak lagi diletakan di dalam zat cair tetapi di angkat sedikit supaya hanya mendapatkan panas dari uap itu. Berdasarkan grafik ideal (T-t) di atas siswa diminta mengartikan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda. Pertanyaan menggiring mengangartikan grafik ideal (T-t) 1. 2. 3. 4. 5.
Bagaimana suhu dan wujud benda pada A? (T naik wujudnya padat). Bagaimana suhu dan wujud benda pada B? (T tetap wujud padat+cair) Bagaimana suhu dan wujud benda pada C? (T naik, wujud cair). Bagaimana suhu dan wujud benda pada D? (T tetap, wujut cair + gas). Bagaimana suhu dan wujud benda pada E? (T naik, wujud gas)
Menalar Pertanyaan menggiring menyimpulkan: 1. 2. 3. 4.
Pada saat wujud benda tunggal (padat, cair, dan gas), bagaimana suhunya? (bertambah atau berubah) Apapengaruh kalor pada saat wujud benda tunggal? (mengubah suhu). Pada saat wujud benda ganda (padat+cair, atau cair+gas), bagaimana suhunya? (tetap) Apa pengaruh kalor pada saat wujud benda ganda? (mengubah wujud benda) 8
Kesimpulan: 1) Pada saat wujud benda tetap, kalor digunakan untuk mengubah suhu benda. 2) Pada saat suhu benda tetap, kalor digunakan untuk mengubah wujud benda. Mengkomunikasikan Siswa diminta untuk menceritakan pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud bendapada grafik T-t di atas.
Padat Mencair
Menyublim Membeku
Menghablur
Menguap
Gas
Cair Mengembun
Gambar perubahan wujud benda
Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mencair atau melebur adalah proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair. Menguap adalah proses perubahan wujud benda dari cair menjadi uap. Mengembun adalah proses perubahan wujud benda dari uap menjadi cair. Menyublim adalah proses proses perubahan wujud benda dari padat ke gas. Menghablur adalah proses perubahan wujud benda dari gas ke padat. Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Mengomunikasikan: Siswa diminta untuk menceritakan kembali proses perubahan wujud benda pada gambar diatas. B. Menyelidiki Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguapan. Mengeksplorasi Guru bertanya kepada siswa mengapa baju yang basah dapat menjadi kering ketika dijemur? (Karena air yang ada di baju menguap ketika terkena sinar matahari) Menanya: Siswa ditanya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penguapan. Siswa memberi hipotesa bahwa penguapan terjadi karena adanya penyinaran dari matahari. Air embun pada daun akan 9
menghilang ketika mendapatkan sinar matahari. Pakian yang basah akan cepat kering bila disaterika, dan ketika keringatan orang cenderung mengipas tubuhnya bila tidak ada ac. Hal ini memberi gambaran bahwa pertanyaan yang diajukan oleh guru jelas dan merangsang siswa untuk berpikir.
Siswa di bagi dalam 3(tiga) kelompok untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan. Kelompok I menyelidiki apakah luas penampang mempengaruhi penguapan. Kelompok II menyelidiki apakah pengipasan mempengaruhi penguapan. Kelompok III menyelidiki apakah jumlah kalor mempengaruhi penguapan Kelompok I. Menanya Apakah luas permukaan mempengaruhi penguapan? Mencoba Pertanyaan menggiring merancang percobaan: 1. Percobaan apa yang harus kita lakukan untuk menyelidiki apakah luas permukaan mempengaruhi penguapan? (Mengeringkan sapu tangan basah dengan menjemurnya dibawah sinar matahari). 2. Ada berapa sapu tangan yang akan kita selidiki? (Dua lembar sapu tangan). 3. Apa yang kita lakukan terhadap sapu tangan A dan sapu tangan B? (Sapu tangan A dan B yang sama luasnya, sapu tangan A diremas dan sapu tangan B 4. dilembarkan, dicelupkan ke dalam air kemudian kedua sapu tangan dijemur bersamaan.) 5. Apa yang kita amati terhadap sapu tangan setelah penyinaran? (Menyelidiki sisa air yang ada pada sapu tangan setelah penyinaran). 6. Hal-hal apa saja yang dibuat sama dalam percobaan ini? (Luas sapu tangan, jenis sapu tangan,warna sapu tangan, jumlah air, lama waktu peyinaran, dan sinar matahari).
air A
A
B
Gambar percobaan menyelidiki pengaruh luas permukaan terhadap penguapan Pertanyaan menggiring mengamati: Sapu tangan mana yang lebih cepat kering, sapu tangan A atau B?
10
B
Hasil pengamatan: Sapu tangan B yang dilembarkan lebih cepat kering daripada sapu tangan Ayang diremas. Menalar Kemudian siswa ditunjukin perbedaan ukuran daun antara teratai dan kaktus. Siswa ditanya daun mana yang banyak terjadi penguapan. Siswa menjawab teratai akan lebih cepat penguapanya daripada kaktus. Lalu siswa ditanya mengapa demikian. Siswa menjawab karena ukuran daun teratai lebih luas daripada ukuran daun kaktus. Siswa ditanya mengapa teratai yang tumbuh di daerah rawa ukuran daunnya lebih luas dan tipis daripada kaktus yang tumbuh di daerah padangurun. Siswa menjawab bahwa di daerah rawa ukurannya luas dan tipis untuk memperbesar penguapan sebab jika ukuran daunnya kecil maka akan terjadi pembusukan daun karena kelebihan air. Kaktus di padan gurun ukurannya kecil dan tebal untuk mengurangi penguapan sebab di daerah padangurun mengandung sedikit airnya. Dari jawaban siswa menunjukan bahwa siswa mengerti tujuan perbedaan ukuran daun yaitu agar tumbuhan bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Pertanyaan menggiring menyimpulkan: 1. Apakah luas permukaan mempengaruhi penguapan? (Ya) 2. Bagaimana pengaruhnya? (semakin luas permukaan penguapannya)
benda,
semakin
cepat
Kesimpulan: Luas permukaan mempengaruhi penguapan.Semakin luas permukaan benda, semakin cepat penguapannya. Mengkomonikasikan Siswa diminta untuk menjelaskan kembali kesimpulan dari hasil percobaan pengaruh luas permukaan terhadap penguapan. Kelompok II Menanya Apakah pengipasan mempengaruhi penguapan? Mencoba Pertanyaan menggiring merancang percobaan: 1. Percobaan apa yang harus kita lakukan untuk menyelidiki apakah pengipasan mempengaruhi penguapan? (Mengeringkan sapu tangan basah dengan cara mengipasnya). 2. Ada berapa sapu tangan yang akan kita selidiki? (Dua).
11
3. Apa yang akan kita lakukan terhadap sapu tangan A dan sapu tanganB? (sapu tangan A dan sapu tangan B dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dan kemudian sapu tangan A dikipasi sedangkan sapu tangan B tidak dikipasi). 4. Apa yang kita amati terhadap kedua tisyu tersebut? (Mengamati sisa air pada kedua sapu tangan setelah pengipasan). 5. Hal-hal apa saja yang dibuat sama dalam percobaan ini? (Waktu, luas sapu tangan, Jenis, warna dan jumlah air).
air A
B
A
B
ii Pertanyaan menggiring mengamati: Sapu tangan mana yang lebih cepat kering sapu tanganA atau B? Hasil pengamatan: Sapu tangan A yang dikipasi lebih cepat kering, daripada sapu tangan B yang tidak dikipasi. Menalar Pertanyaan menggiring menyimpulkan: 1. Apakah pengipasan mempengaruhi penguapan? (ya). 2. Bagaimana pengaruhnya? (saputangan yang dikipas lebih cepat penguapannya daripada sapu tangan yang tidak dikipasi). Kesimpulan: Pengipasan mempengaruhi penguapan. Benda yang dikipasi akan lebih cepat penguapannya. Kelompok III Menanya Apakah kalor mempengaruhi penguapan? Mencoba Pertanyaan menggiring merancang percobaan: 1. Percobaan apa yang bisa kita lakukan untuk menyelidiki apakah kalor menpengaruhi penguapan?(Memanaskan air). 2. Ada berapa wadah yang akan kita gunakan? (Dua wadah). 3. Berapa sumber api yang dibutuhkan? (Tiga) 4. Berapa jumlah pemanas yang dibutuhkan memanaskan masing-masing? (Jumlah pemanas:Wadah A dipanaskan dengan satu pemanas, sedangkan Wadah 12
B dipanaskan dengan dua pemanas). 5. Apa yang kita lakukan pada air dalam wadah? (Wadah A dan B diberi air dengan volume dan suhu sama dipanaskan bersamaan). (Wadah A dipanaskan dengan satu pemanas, sedangkan wadah B dipanaskan dengan dua pemanas). 6. Apa yang harus diamati dari kedua wadah tersebut? (Sisa air yang terdapat pada kedua wadah setelah dipanaskan). 7. Hal-hal apa saja yang di buat sama dalam percobaan ini? (Volume air, waktu pemanasan, ukuran wadah/luas wadah).
Wadah A
Wadah B
air
air
Pertanyaan mengiring mengamati: Berdasarkan jumlah pemanas yang digunakan, air pada wadah manakah yang lebih cepat mendidih atau menguap? Hasil Pengamatan: Berdasarkan jumlah pemanas yang digunakan, Air yang terdapat pada wadah B lebih cepat mendidih daripada air yang terdapat pada wadah A. Menalar Pertanyaan menggiring menyimpulkan: 1. Apakah kalor mempengaruhi penguapan? (Ya) 2. Bagaimana pengaruhnya? (Semakin besar kalor yang diberikan, semakin cepat penguapannya) Kesimpulan: Kalor mempengaruhi penguapan. Semakin besar kalor yang diberikan, semakin cepat penguapannya. Mengomunikasikan Tiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas sampai kesimpulan secara berturut-turut dari kelompok I sampai kelompok III. Siswa merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan. Dari ketiga percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa: Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan adalah luas penampang, pengipasan, dan kalor. 13
Lampiran 2 Lembar pertanyaan tanggapan guru 1. Apakah desain RPP ini sudah meleburkan mata pelajaran-mata pelajaran IPA ? jelaskan! 2. Apakah desain Pembelajaran ini memunculkan pendekatan scientific dan bagaimana pertanyaan-pertanyaan mengiring jelas dan dipahami? 3. Apakah desain pembelajaran ini memudahkan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dikelas? Jelaskan!
14
Lampiran 3
No 1
Rubrik penilaian perilaku ilmiah Aspek yang dinilai rubrik Menunjukan rasa ingin 3. Menunjukan rasa ingin tahu yang besar , antusias, aktif dalam tahu kegiatan kelompok 2. Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
2.
Ketelitian dalam pengamatan
1. Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat. 3. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan yang ditunjukkan dengan sangat teliti 2. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan yang ditunjukkan dengan teliti
3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara undividu maupun kelompok
1. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan yang ditunjukkan dengan tidak teliti 3. Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu 2. berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya 1. tidak berupaya sungguh – sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai 3. Aktif dalam tanggung jawab, dapat mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa
4 Berkomunikasi
2. Aktif dalam Tanya jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain 1. Aktif dalam tanggung jawab, tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
15
Lampiran 4 Lembar evaluasi kognetif (pengetahuan) No
Materi ajar
Indikator soal
No soal
Tingkat kompetensi C1
Pengaruh kalor terhadap suhu, dan perubahan wujud benda dan Penguapan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan
Di bawah ini adalah grafik T-t dari es yang dipanaskan, apa pengaruh kalor pada posisi A, B, C, D, dan E pada grafik T-t tersebut(skor 30) Percobaan apa yang harus dilakukan untuk menunjukan bahwa kalor mempengaruhi besarnya penguapan (skor 20) Pengipasan dapat mempengaruhi penguapan ( tisyu yang dikipas lebih cepat penguapannya) Berdasarkan kesimpulan diatas: a. Ada berapa tisyu yang akan dipakai untuk melakukan percobaan? b.Hal- hal apa saja yang dibuat sama perlakuannya, c.Hal –hal apa saja yang dibuat berbeda perlakuannya, dan d. Hal –hal apa saja yang akan diamati? (skor 20)
1
Apa yang dimaksud dengan: a. Mencair b. Membeku. c. Menguap. d. Mengembun (skor 20) Mengapa Tuhan menciptakan tumbuhan di padang gurun daunnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan tumbuhan yang hidup di daerah rawa yang daunnya lebih lebar dan apa hubungannya dengan penguapan yang sudah kita pelajari .(skor10)
4
C2
C3
C4
2
3
5
Soal evaluasi 1. Di bawah ini adalah grafik T-t dari es yang dipanaskan, apa pengaruh kalor pada posisi A, B, C, D, dan E pada grafik T-ttersebut? 16
C5
T (°C)
D
E
100 C B
t (s)
0 A
jawab Pengaruh kalor pada posisi: A adalah untuk menaikan suhu. B adalah untuk mengubah wujud benda dari padat ke cair. C adalah untuk menaikan suhu. D adalah untuk mengubah wajud benda dari cair ke gas, dan E adalah untuk menaikan suhu benda. (Skor 30) 2. Percobaan apa yang harus dilakukan untuk menunjukan bahwa kalor mempengaruhi besarnya penguapan? ( Skor 20) Jawab Percobaan memanaskan air: 1. Dua buah wadah A dan B diisi air dengan jumlah sama. 2. Wadah A dipanaskan dengan satu pemanas dan wadah B dipanaskan dengan dua pemanas 3. Wadah A dan Wadah B dipanaskan hingga mendidih/ menguap dalam waktu yang sama, amati sisa air yang terdapat pada kedua wadah tersebut. 3. Tisyu yang dikipasi lebihcepat penguapannya. Berdasarkan kesimpulan diatas dalam percobaan pengipasan tisyu: a. Hal- hal apa saja yang dibuat perlakuannya tidak sama? b. Hal apayang akan diamati? c. Hal-hal apa yang dibuat perlakuannya sama? (Skor 20) Jawab a. Hal dibuat berbeda perlakuannya adalah: (tisyu A dikipasi dan tisyu B tidak dikipasi)
17
b. Hal yang akan diamati adalah: (jumlah sisa air yang terdapat pada tisyu A dan tisyu B setelah pengipasan). c. Hal-hal yang dibuat sama perlakuannya adalah: (Ukuran, warna dan merk tisyu, waktu pengipasan dan jumlah air yang diberikan pada kedua tisyu tersebut). 4. Apa yang dimaksud dengan: a. Mencair, b. Membeku, c. Menguap, dan d. Mengembun. (Skor 20) Jawab a. b. c. d.
Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat ke cair. Membeku adalah proses perubahan wujud benda daric air menjadi padat. Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi gas. Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair.
5. Mengapa Tuhan menciptakan tumbuhan di padang gurun (kurang air) daunnya jauh lebih kecil dan kuat dibandingkan dengan tumbuhan yang hidup di rawa (banyak air) daunnya lebih lebar dan tipis apa hubungannya dengan penguapan yang sudah kita pelajari (skor 20) Jawab Tuhan menciptakan tumbuhan dipadang gurun (kurang air) daun kecildan kuat agar mengurangi penguapan sebab jumlah air yang diperoleh sedikit.sementara di daerah rawa (berair) daun besar dan tipis untuk memperbanyak penguapan agar menjaga keseimbangan antara air yang didapat dan air yang harus dikeluarkan (jika pada rawa kebanyakan air dan penguapan kurang, maka akan terjadi pembusukan daun, maka tumbuhan itu akan mati . Tujuan Tuhan membuat perbedaan daun disini agar tumbuhan bisa bertahan hidup.
Nilai =
x 100
18
Gambar 1, 2 Peneliti melakukan Uji coba RPP pada mahasiswa
Gambar 3 dan 4 proses pembelajaran di kelas
19
Gb.5 Peneliti bersama 2 obsever pak Kris dan Pak Kukuh
Gambar 6 dan 7 alat dan bahan serta kaktus dan enjeng gondok yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Gambar 8 Kelompok 1 Kelompok I menyelidiki luas penampang
20
Gambar 10 Menyelidiki pengipasan
Gambar 11 menyelidiki Pengaruh Kalor
21