“INOVASI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN BAWAH TEGAKAN DENGAN TANAMAN HUTAN BESERTA LIMBAHNYA MENJADI PERMEN UWUH”
Di Susun Oleh : Andi Surya Putra Nofi Diadara Pratiwi Zanuar Gusta Perdana
KWARDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014
RINGKASAN Imogiri merupakan salah satu daerah wisata yang terkenal Di Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek wisata seperti : Makam Raja-Raja Jimatan (Raja dari Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta), Desa wisata Wukirsari yang terkenal dengan kain Batik, Desa wisata Bonagung terkenal dengan industri rumahan Pembuatan Rempeyek,Bendungan Tegal, dan masih banyak lagi. Selain memiliki banyak
obyek wisata Daerah wisata Imogiri juga khas dengan
kulinernya, salah satu nya adalah wedang uwuh. Minuman ini hanya akan di temukan di daerah Imogiri saja. Olahan hasil hutan yang satu ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengemarnya. Wedang Uwuh merupakan gabungan dari tanaman bawah tegakan ,serpihan kayu yang di olah sedemikian rupa sehingga menjadi minuman yang memliliki khasiat bagi tubuh manusia. Konon wedang uwuh merupakan minuman yang di gemari Sultan Yogyakarta, Sehingga tidak salah jika olahan wedang uwuh ini melegenda. Namun seiring berubahnya jaman minuman wedang uwuh ini mulai tersisih oleh minuman olahan modern. Oleh karena itu kami berinovasi membuat permen berbahan dasar Wedang uwuh yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, namun tetap menjaga unsur tradisional wedang uwuh. Daerah Imogiri memiliki hutan yang cukup luas memungkinkan ketersediaan bahan pembuatan permen uwuh ini tercukupi. Permen uwuh mengandung bahan seperti air, secang kering, gula batu, kayu manis, daun cengkeh kering, daun pala kering, dan batang cengkeh kering. Peluang inilah yang kami manfaatkan untuk meningkatkan nilai ekonomi, Jadi masyarakat mengolah terlebih dahulu hasil alam tersebut baru dapat di jual. Cara pembuatan permen uwuh sangatlah sederhana, tidak perlu menggunakan teknologi yang canggih.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuan pokok bagi setiap makhluk hidup. Begitu juga dengan manusia. Sejak dulu manusia berusaha mencari sumber makanan dan minuman untuk tetap bertahan hidup. Dengan bebagai cara manusia mengembangkan teknoloi untuk dapat memperoleh sumber makanan dan minuman tersebut. Namun sumber makanan yang baiklah yang selalu dikembangkan sampai saat ini untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. Selain makan, minuman juga sangat penting bagi kelangsungan hidup. Minuman yang telah ada saat ini ada berbagai jenis, rasa,dan khasiat. Salah satunya adalah Wedang Uwuh, Wedang Uwuh merupakan minuman tradisional dari Daerah Imogiri Yogyakarta. Selain merupakan minuman tradisional yang perlu dilestarikan, wedang uwuh juga memiliki banyak khasiat yang baik untuk metabolisme tubuh manusia. Wedang uwuh juga bisa disebut jamu karena mampu memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Komaponen-komponen yang terkandung dalam wedang uwuh adalah tanaman hasil hutan yang telah di olah sedemikian rupa kemudian di jadikan suatu minuman. Namun untuk saat ini, pengolahan tanaman-tanaman hasil hutan di Daerah Imogiri hanya sebatas menjadi olahan minuman saja. Oleh karena itu kami berusaha melakukan inovasi pengolahan tanaman hasil hutan tersebut menjadi makanan olahan berupa permen yang dapat langsung di nikmati tanpa menghilangkan khasiat yang ada dari setiap tanaman dan mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat, serta menjadi oleh-oleh yang unik dari Daerah Imogiri, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Bagaimana cara pengolahan tanaman hasil hutan menjadi sebuah permen? 2. Bagaimana cara pengoptimalan pemanfaatan hasil hutan dan pemanfaatan hasil limbah wedang uwuh agar mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat? C. Tujuan Sesuai permasalah diatas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Mendiskripsikan cara pengolahan tanaman hasil hutan menjadi sebuah permen 2. Mendiskripsikan cara pengoptimalan pemanfaatan hasil hutan dan pemanfaatan hasil limbah wedang uwuh agar mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut 1. Menemukan inovasi makanan olahan yang khas dari daerah Imogiri 2. Meningkatkan inovasi pengolahan hasil hutan 3. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil hutan 4. Meningkatkan nilai ekonomi masyarakat 5. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam makanan olahan tersebut 6. Pemanfaatan hasil limbah dari wedang uwuh
BAB II LANDASAN TEORI 1.Wedang uwuh adalah minuman dengan bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang. Wedang uwuh ini adalah minuman khas dari Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Minuman ini mulai diperkenalkan secara luas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sebelum masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX, wedang uwuh hanya khusus dihidangkan untuk tamu-tamu keraton yang datang melayat ke Imogiri. Tak sedikit orang yang membawa oleh-oleh wedang uwuh siap seduh, setelah bertandang ke Yogyakarta. Bahan bahan pembuat wedang uwuh:air, jahe ,daun pala kering,serutan kayu secang kering,gula batu atau gula pasir,daun cengkeh kering atau butir cengkih,daun kayu manis kering. 2.Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. 3.Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat dengan mencairkan gula di dalam air dengan memberi bahan tambah pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar air kira-kira 3%. Pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. Perbedaan tingkat pemanasan menentukan jenis permen yang dihasilkan: suhu panas menghasilkan permen keras, suhu menengah menghasilkan permen lunak, dan suhu dingin menghasilkan permen kenyal. Permen dinikmati karena rasa manisnya. Di sisi lain permen merupakan makanan yang berkalori tinggi, sehingga dianjurkan tidak terlalu sering mengkonsumsi permen dalam jumlah berlebih.
BAB III METODE PENELITIAN
1. Waktu Pelaksanaan dan tempat pelaksanaan a. Waktu pelaksanaan
: 2 Minggu
b. Tempat
: Panjimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
2. Alat dan Bahan Alat
Bahan
kompor
600 ml air.
wajan stainless
40 gram serutan kayu secang
pengaduk kayu
kering.
panci teflon
250 gram gula batu.
pisau
8 siung jahe , parut.
telenan
4 lembar daun kayu manis kering.
gelas ukur baskom plastik
kering.
nampan plastik loyang sarung tangan timbangan parutan mangkuk sendok cetakan
6 lembar daun cengkeh
6 lembar daun pala kering.
20 butir cengkeh atau batang cengkeh kering.
1 sdt garam
1 sdm tepung maizena
250 gram tepung ketan
250 gram tepung ketan yang di sangrai
kayu manis secukupnya
500gr gula pasir
2 sdt butter
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian NO 1 2 3 4
A Gula 500 gr Tepung maiyena 1 sdm Ketan 250 gr Sari wedang uwuh 600 ml
PERLAKUAN B Gula 250 gr
C gula 250 gr
Tepung maiyena 2 sdm
tepung maiyena 1 sdm
ketan 250 gr sari wedang uwuh 600 ml
ketan 250 gr sari wedang uwuh 300 ml
Keterangan : 1. Perlakuan A : Tekstur permen kenyal, Warna merah 2. Perlakuan B : Tekstur permen lembek, Warna terang mencolok 3. Perlakuan C : Tekstur permen keras, Warna Pucat B. Pembahasan Pembahasan ke-1 Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Selanjutnya, gula batu 250 gram, 600 ml air, 40 gram serutan kayu secang, 4 lembar daun kayu manis kering, 6 lembar daun cengkeh kering, 6 lembar daun pala kering, 20 butir cengkeh atau batang cengkeh kering, kemudian di jadikan satu dan di olah menjadi minuman wedang uwuh. Kemudian, gula pasir 500 gram, tepung ketan sangrai 250 gram, tepung maizena 2 sdm, dan 6 siung jahe yang telah di ambil sarinya di jadikan satu menjadi adonan yang kalis. Ini di namakan adonan A. Setelah itu membuat adonan yang ke dua yaitu adonan B. Wedang uwuh. 1 sdt garam, 2 sdt butter, dan kayu manis yang di masak dengan api sedang. Setelah mendidih matikan kompor dan jadikan satu dengan adonan A dan menjadi adonan C. Setelah tercampur rata tuang ke Loyang dan dinginkan selama 10-12 jam. Setelah dingin cetak sesuai selera dan beri taburan gula agar tidak lengket saat di bungkus, lalu kemas semenarik dan serapi mungkin agar memperpanjang umur permen.
Pembahasan ke 2 Cara pengoptimalan manfaatkan hasil hutan agar mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat, Daerah imogiri yang masih banyak kebun yang semi hutan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Bahan dasar pembuat wedang uwuh pun masih banyak tersebar luas. Namun dalam karya ilmiah ini, kami berusaha meningkatkan nilai ekonomi dengan berinovasi mengolah tanaman hasil hutan tersebut menjadi permen yang memiliki nilai jual lebih tinggi,dapat dinikmati semua kalangan dan usia. Namun tetap menjaga dan melestarikan wedang uwuh itu sendiri. Selain itu, salah satu tumbuhan yang dapat di manfaatkan juga adalah tanaman bambu. Tanaman Bambu yang hidup secara liar dan tidak perlu perawatan khusus dapat di manfaatkan secara optimal dengan di buat menjadi kerajinan tanggan. Dalam karya ilmiah ini untuk meningkatkan nilai tambah pada permen uwuh, bambu di buat menjadi besek (tempat ) permen , selain memberikan perlindungan terhadap permen, nilai ketradisionalan dan ciri khas dari pedesaan tetap dapat terlihat. Selain bisa di olah menjadi sebuah permen juga bisa dimanfaatkan menjadi sebuah aromatherapy yaitu dari limbah sisa rempah-rempah wedang uwuh yaitu dengan system mengeringkan rempah-rempah tersebut kemudian taruhlah pada ruangan. Aroma ini dapat bertahan sekitar 1 minggu saja. Kemudian sisa rempahrempah wedang uwuh juga dapat di manfaatkan menjadi sebuah pupuk kompos. Jadi hasil dari sisa atau limbah tersebut masih bisa dimanfaatkan kembali dan tidak mencemari lingkungan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Permen uwuh adalah permen inovasi yang memanfaatkan hasil tanaman bawah tegakan dengan tanaman hutan beserta limbahnya berupa dedaunan , potongan kayu yang menurut sebagian orang tidak ada manfaatnya. Permen uwuh di buat untuk lebih mempopulerkan lagi minuman wedang uwuh yang mulai tersisih,serta lebih mengoptimalkan lagi cara pemanfaatan hasil hutan sehingga bisa langsung di konsumsi dan dinikmati semua kalangan.
2. Bahan dasar permen uwuh yang harganya relative murah membuat beberapa orang enggan mengembangkannya. Namun dengan inovasi permen uwuh diharapkan masyarakat mampu melakukan pengolahan hasil hutan terlebih dahulu sebelum dijual, sehingga hasil hutan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. B. Saran 1. Pengoptimalan Inovasi ini perlu di tingkatkan terkait nilai gizi yang terkandung. 2. Inovasi yang dilakukan baru sebatas pengolahan belum sampai tahap pemasaran secara luas. 3.
Nilai budaya luhur yang terkandung harus tetap di jaga dan dikembangkan agar tidak hilang.
4. Pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di hutan harus di imbangi dengan pemulihan kembali agar tidak habis. 5. Penyajian Proposal ini merupakan sebagian kecil dari gagasan dan ide yang belum 6. Pemanfaatan
hasil
limbah
dari
wedang
uwuh
yang
berupa
aromatherapy dari hasil sisa rempah-rempah dan bisa juga di jadikan menjadi kompos.
DAFTAR PUSTAKA Murniati Endyah.(2007).Membuat manisanBuah,Surabaya;Intelletual Club. Fatah,M.A, & bachtiar Yusuf.(2004).Membuat Aneka Manisan Buah, Jakarta; Agromedia Pustaka. Lalang Ken Handita,”Wedang Uwuh, Sampah Yang Menyehatkan”,Kompas.com,10Desember2014,jam 21.00wib. Syamsul Amarudin,”Permen",sweetcandyind.wordpress.com , 9Desember2014,jam 16.00wib. http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu