Kuswondo ( 3508100013 )
• Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang cukup luas yaitu terdiri dari 3.257.357 km2 luas wilayah laut dan 1.919.440 km² wilayah darat dengan total luas wilayah Indonesia adalah 5.176.797 km². Indonesia sendiri memiliki pulau sekitar 17.508 pulau yang tersebar keseluruh wilayah Indonesia ( Bakosurtanal ). • Indonesia masih belum memiliki model geoid yang dianggap paling mendekati dengan Muka Laut Rata – Rata • Secara praktis ketinggian suatu wilayah seringkali didapatkan dengan pengamatan oleh Global Position System ( GPS ). • belum ada penerapan dari Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang mengatur tentang datum vertikal. Sejauh ini pengembangan Jaring Kontrol Vertikal ( JKV )
• Bagaimana mendapatkan tinggi terhadap MLR dari pengamatan GPS • Bagaimana posisi fasilitas vital Surabaya terhadap MLR.
• Penentuan datum vertikal yang diperoleh dari pengamatan pasang surut yang diamati di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. • Distribusi data tinggi MLR terhadap dua titik terdekat dari pelabuhan dengan menggunakan Waterpass. • Pengukuran beda tinggi dilakukan terhadap peil ke titik – titik yang sudah ditentukan • Pengamatan titik tinggi menggunakan GPS, Waterpass, dan pengamatan pasang surut.
• Mendapatkan nilai MLR sebagai acuan dasar titik tinggi di Surabaya. • Pemodelan matematika konversi tinggi GPS ke tinggi MLR di wilayah surabaya. • Mendefinisikan informasi ketinggian yang terdapat di fasilitas vital yang ada di Surabaya.
• Mengetahui referensi tinggi yang digunakan pada fasilitas vital yang ada di Surabaya. • Meyeragamkan referensi tinggi untuk pengembangan fasilitas vital di Surabaya. • Model matematika yang didapatkan berguna dalan mentransformasikan koordinat tinggi yang didapatkan dari pengamatan GPS kedalam koordinat tinggi yang mengacu pada MLR
• Lokasi Penelitian • Lokasi penelitian penentuan datum vertikal ini berada pada koordinat 07o11’56” LS dan 112o44’08” yang lebih tepat berada di pelabuhan tanjung perak
Alat dan Bahan Penelitian • Alat Penelitian Perangkat Keras • GPS Geodetik • Waterpass
Perangkat keras yang digunakan pada pengolahan data adalah : • Satu unit notebook. • Satu unit printer.
Perangkat Lunak • • • • •
Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit Matlab 7.0.1 Autodesk Land Desktop 2004 Topcon tools 7.5.1 Microsoft Office 2010
• Bahan Penelitian • Data pengamatan pasang surut periode 1 juni – 30 juni 2012. • Beda tinggi dari pengukuran waterpass • Data observasi GPS
Metodologi Penelitian • Tahapan Penelitian
• Identifikasi Titik – Titik Jaring KOORDINAT PENDEKATAN NO
NAMA TITIK LATITUDE
LONGITUDE
H(m)
1
TTG 1030
7°12'33"S
112°43'59"E
33.2
2
BM LJ 204.18K/001/2009
7°13'21"S
112°43'56"E
33.706
3
TB 1
7°13'20"S
112°44'16"E
33.569
4
BM KMS U-03
7°14'11"S
112°44'17"E
38.841
5
BM PENURUNAN TANAH NO. 01
7°14'47"S
112°44'01"E
33.198
KOORDINAT PENDEKATAN NO
NAMA TITIK LATITUDE
LONGITUDE
H(m)
1
BM ITS 01
7°16'45"S
112°47'26"E
33.432
2
DTK 1845 - 1
7°16'07"S
112°46'27"E
34.272
3
BM 16 PEMKOT
7°16'04"S
112°46'16"E
33.931
4
STA ST. GUBENG
7°15'52"S
112°45'12"E
37.504
5
BM BATAS KECAMATAN
7°15'22"S
112°44'33"E
35.492
6
BM SUBSIDEN BAKO
7°14'55"S
112°43'54"E
33.009
7
BM 01 PEMKOT
7°15’39”S
112°44’47”E
34.669
OBSERVATION ( M ) INISIAL
NAMA BASELINE DN
d1 PLN - TTG 1030
DE
DH
1478.585
100.065
-0.506
10.071
622.517
-0.119
d3 TB 1 - TTG 1030
1468.526
-522.408
-0.374
d4 KMS - PLN
1542.171
-637.47
-0.255
d5 KMS - TB 1
1552.255
-14.976
0.053
d6 BM 01 - KMS
1104.206
492.652
1.081
d7 BM 01 - PLN
2646.398
-144.824
0.497
d2 PLN - TB 1
NAMA
N(M)
E(M)
H(M)
TTG 1030
9202763
691372.6
33.2
TB1
9201295
691895
33.59519
PLN
9201285
691272.5
33.68481
KMS
9199743
691910
34.25176
BM 01
9198638
691417.3
33.17929
Name
Northing (m)
Easting (m)
H (m)
BM ITS 01
9194971
697685.8
33.432
DTK 1845 - 1
9196164
695875.1
34.272
BM 16 PEMKOT
9196266
695547.8
33.931
STA ST. GUBENG
9196620
693601.3
37.504
BM 01 PEMKOT
9197045
692833.2
34.669
BM 01 PEMKOT
9197045
692833.2
34.669
BM BATAS KEC.
9197567
692384.6
35.492
BM SUBSIDEN BAKO
9198403
691193.9
33.009
BM 10 PEMKOT
9198638
691417.9
33.009
TTG 1030 PERAK
9202763
691373.1
33.616
Pengolahan Pasang Surut
NAMA KOMPONEN
NILAI
SIMBOL A
g˚
Tengah Harian (Semi Diurnal)
Principal Lunar
M2
28.86
262.28
Principal Solar
S2
13.79
499.78
Larger Lunar elliptic
N2
7.00
167.12
Luni Solar Semi Diurnal
K2
3.72
499.78
Luni Solar Diurnal
K1
51.78
-1.35
Principal Lunar Diurnal
O1
23.03
366.29
Principal Solar Diurnal
P1
17.09
-1.35
Komponen Lain
M4
1.96
128.51
MS4
1.49
161.58
So
176.09
0
Harian (Diurnal)
300.0
GRAFIK FLUKTUASI MUKA AIR LAUT TIAP JAM
TINGGI MUKA AIR LAUT (cm)
250.0
200.0
WL MSL
150.0
LWL HWL
100.0
50.0
0.0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
PUKUL
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
• Hasil Pengukuran Waterpas ( semua satuan dalam Meter ) VEKTOR
SLAG
^H ( m )
D(m)
TTG - PLN
16
0.525
1741.5
PLN - TB 1
8
-0.092
743.2
TB 1 - TTG
22
-0.497
2276.2
PLN - TB 1
8
-0.092
743.2
TB 1 - JMP
18
0.838
1726.1
JMP - PLN
22
-0.618
2339
PLN - JMP
22
0.604
2359.2
JMP - BM 01
16
-1.17
1765.6
BM 01 PLN
36
0.514
3626.7
ERROR ( m)
JARAK ( m)
-0.064
4760.9
0.128
4808.3
-0.052
7751.5
NO
INISIAL
NAMA PATOK
TINGGI ( M )
1
a
TTG 1030
2.5439
2
b
PLN
3.095471429
3
c
TB 1
3.014328571
4
d
BM KMS JMP
3.736614286
5
e
BM 01
2.574042857
• Perbandingan Tinggi GPS ( h ) Dan Tinggi Waterpas ( H )
NAMA PATOK TTG 1030
H(M)
H(M)
SELISIH (M)
2.5439
33.2
30.6561
PLN
3.095471429
33.68480952
30.58934
TB 1
3.014328571
33.59519048
30.58086
BM KMS JMP
3.736614286
34.2517619
30.51515
BM 01
2.574042857
33.17928571
30.60524
NO
NAMA BASELINE
DH
Dh
SELISIH ( Dh-DH )
1 PLN - TTG 1030
-0.525
-0.506
0.019
2 PLN - TB 1
-0.092
-0.119
-0.027
3 TB 1 - TTG 1030
-0.497
-0.374
0.123
4 KMS - PLN
-0.618
-0.598
0.02
5 KMS - TB 1
-0.738
-0.617
0.121
6 BM 01 - KMS
1.17
1.081
-0.089
7 BM 01 - PLN
0.514
0.497
-0.017
1.5
1
0.5
MLR ELIPSOID SELISIH
0 PLN - TTG 1030 -0.5
-1
PLN - TB 1
TB 1 - TTG 1030
KMS - PLN
KMS - TB 1
BM 01 - KMS
BM 01 - PLN
1.5
1
0.5 MLR ELIPSOID
SELISIH 0 PLN - TTG 1030
-0.5
-1
PLN - TB 1
TB 1 - TTG 1030
KMS - PLN
KMS - TB 1
BM 01 - KMS
BM 01 - PLN
NAMA TITIK
MILIK
LOKASI TITIK
HEIGHT ( m )
BM ITS 01
ITS
BUNDERAN ITS
2.843
DTK 1845 - 1
PEMKOT
JL. HUSADA UTAMA INDAH
3.683
BM 16 PEMKOT
PEMKOT
JL. PROF.DR. MUSTOPO
3.342
JL. GUBENG MASJID, ST. GUBENG
6.915
4.903
STA ST. GUBENG
-
BM BATAS KECAMATAN
PEMKOT
JL. GENTENG KALI
BM SUBSIDEN BAKO
BIG
PARKIRAN ST. PASAR TURI
2.42
BM 01 PEMKOT
PEMKOT
DEPAN KANTOR PEMKOT SURABAYA
4.08
• H=h–N • H = h – 30,589 • H = Tinggi Terhadap MLR • h = Tinggi Terhadap Elipsoid WGS’84 • N = Selisih antara tinggi GPS dengan Tinggi Geoid 40 35 30 25 TINGGI WATERPAS H
20
TINGGI GPS h
15
SELISIH
10 5 0 TTG 1030
PLN
TB 1
BM KMS BM 01 JMP
• perbedaan tinggi dari pengamatan GPS dan pengukuran waterpas yang diikatkan dengan MLR adalah sebesar 30,589 meter. • Pengukuran beda tinggi dengan GPS memiliki kualitas data yang lebih teliti, hal ini dikarenakan spesifikasi dari GPS tersebut dan jarak antar titik yang terlalu panjang. Akan tetapi untuk jarak yang relatif pendek pengukuran beda tinggi dengan waterpas cenderung lebih teliti. • Daerah yang memiliki ketinggian yang rendah terhadap MLR yaitu Kampus ITS ( 2,842 m ) dan Stasiun Pasar Turi (2,419 m ). Untuk itu kelancaran aliran air pada drainase di masing – masing tempat harus diperhatikan.
Saran
• Pengukuran waterpas sebaiknya dilakukan pada waktu tertentu untuk menghindari dari padatnya transportasi yang melalui jalur pengukuran terutama truk – truk besar karena akan mengganggu jalannya pengukuran. • Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan data yang lebih teliti dalam pengukuran waterpass, hal ini disebabkan medan pengukuran yang tidak bias kondusif. Dengan lamanya waktu pengukuran biaya yang dibutuhkan juga lebih banyak. • Untuk lokasi yang memiliki beda tinggi relatif kecil terhadap MLR disarankan untuk mewaspadai akan terjadinya banjir apabila terjadi kenaikan permukaan air laut. • Untuk pembangunan dan pengembangan fasilitas vital yang ada di Surabaya harus melalui perencanaan yang matang dan pemilihan lokasi yang tepat.
Terima Kasih