LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode 8 2015) Webblogkkn.unsyiah.ac.id/kruengraya8
GAMPONG KECAMATAN KOTA
: Kreung Raya : Suka Karya : Sabang
Disusun Oleh : NamaMhs T. Rudy Setiawan
NIM 1010102010165
Fakultas/Jur Ilmu Komputer
Rizky Muhammad Iqbal
1106102020065
KIP/Bahasa Inggris
Faisal RinalSiregar
1104103010023
Teknik/ Kimia
Fenny Apriani
1102101010064
Kedokteran Hewan
AriniPutri
1105106010051
Pertanian
HizriannurAkhyar
1104104010071
Teknik/ Arsitektur
Aisyah Al Azizah
M0111004
MIPA/ Matematika
Sherly Luciana
1201134488
FISIP/Ilmu Komputer
Rega Joko Putranto
K1311067
FKIP/Matematika
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BADAN PELAKSANA KULAH KERJA NYATA DARUSSALAM-BANDA ACEH 2015
GAMBARAN DESA 1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Gampong Krueng Raya Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Berdasarkan Penuturan Sejarah dan Fakta yang bisa dilihat saat ini memiliki sebuah Alur Besar yang lazim disebut oleh masyarakat setempat disebut “Krueng Raya” Tahun 1950 Gampong Krueng Raya resmi terbentuk, tahun 1965 terbentuk Desa Krueng Raya seiring terbentuknya Kota Praja Sabang sesuai UU Nomor 10 tahun 1965, tahun 1980 mengacu pada UU Nomor 5 Tahun 1979 berubah menjadi Kelurahan Krueng Raya, tahun 2009 kembali menjadi Gampong Krueng Raya melalui Qanun Kota Sabang Nomor 2 Tahun 2009 sesuai amanat UUPA Nomor 11 Tahun 2006. Gampoeng Krueng Raya, merupakan salah satu Gampong di kecamatan Suka Karya yang bertempat di pulai Weh dengan luas ± 6 Km2, secara geografis Krueng Raya terletak di 6,1°5,31 LU dan 44,40°, 95,2 BT, tinggi rata-rata ± 5-50 m diatas permukaan laut (dpl). Gampong Krueng Raya berada pada daerah pesisir yang berhadapan dengan pulau Klah dan dibatasi oleh pegunungan, berbatasan dengan Gampong Aneuk Laot disebelah utara, berbatasan dengan Gampong Paya Seunara disebelah selatan dan timur, serta disebelah barat berbatasan dengan Gampong Pantai/ Laut.
Daerah Gampong Krueng Raya yang ditandai dengan warna merah jambu Desa ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1620 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 803 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 817 jiwa. Penduduk desa kebanyakan berprofesi sebagai nelayan ataupun petani. Karena itu sebagian besar dari daerah
desa tidak rapat perumahan dan terdapat berbagai jenis pohon di desa. Juga di dominasi oleh daerah pesisir yang indah. Terdapat 5 jurong di desa Krueng Raya yaitu : 1. Mustika Kolam Bermata 2. Batu Singa Berfakta 3. Ilham Syukuran 4.Lhok Drien 5.Teupin Ciriek Setiap jurong memiliki sejarahnya dan keunikanya masing-masing. Nama jurong di ambil dari kejadian ataupun dari tempat yang unik di lingkungan jurong tersebut. Namun dikarenakan berbagai alasan beberapa tempat unik tersebut sudah tidak dapat dijumpai lagi, misalnya Mustika Kolam Bermata, kolamnya sudah tidak dapat dijumpai dikarenakan pembangunan PDAM.
Gambar batas-batas Jurong Gampong Krueng Raya merupakan salah satu Gampong yang keberadaannya sangat komplek karena memiliki daerah pegunungan, Pantai, Pelabuhan Nelayan. Pada Gampong Krueng Raya komoditas yang dihasilkan dapat diperoleh dari kelapa, kakao, pinang, cengkeh dan belum lama di upayakan penanaman rumput laut di keramba untuk menambah mata
pencaharian bagi penduduk desa. Untuk komoditas ternak penduduk memelihara ayam, kambing dan juga sapi. Baik komoditas ternak ataupun pertanian hasilnya kebanyakan akan dijual ke pasar ataupun dikonsumsi sendiri. Dengan adanya keanekaragaman potensi dan ditambah jumlah penduduk yang besar sehingga dapat menimbulkan pergerakan ekonomi yang luar biasa bila dibina dan di arahkan dengan benar, adapun potensi-potensi yang ada : 1. Potensi Tanah a. Potensi areal Tanah yang subur cocok untuk segala jenis tanaman komoditas masyarakat; b. Potensi areal Hutan Lindung yang terjaga dan terawat dengan baik bisa dikembangkan menjadi daerah Wisata Alam dan Areal rekreasi keluarga. 2. Potensi Pantai dan Laut a. Memberikan mata pencarian bagi warga sekitar dibidang Perikanan dan pengolahan hasil-hasil laut; b. Pengembangan daerah-daerah Wisata Bahari yang sangat menjanjikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
Penduduk desa Kreung Raya sebagian besar berpendidikan terakhir SLTA/ sederajat dan kebanyakan dari penduduk adalah wiraswasta. Di desa krueng raya terdapat berbagai
jenis sumber daya alam baik di darat maupun laut sehingga tidak begitu sulit mencari pekerjaan ataupun mata pencaharian. Fasilitas pendidikan yang terdapat di desa adalah PAUD, TK dan SD. Selain dari pada fasilaitas pendidikan formal anak-anak dan remaja desa memiliki wadah bersosialisai berupa organisasi karang taruna, remaja masjid, kelompok informasi gampong (KIG) dan juga kelompok voli dan sepak bola pantai.
1.2 Maksud dan Tujuan Laporan Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk memaparkan seluruh kegiatan KKN periode VIII di Gampong Krueng Raya, sabang oleh kelompok 14 yang dilaksanakan pada tanggal 11 januari 2015 sampai tanggal 10 februari 2015. Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk dapat mengumpulkan data-data hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu bulan periode KKN. 1.3 Program Pembangunan Gampong Yang Telah Ada 1.3.1 Program Menjahit Kreatif Program ini diperuntukkan khususnya bagi ibu-ibu ataupun remaja putri gampng Krung Raya, sabang. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kreativitas menjahit kreatif dikalangan ibu serta remaja putri Gampung Krueng raya, sabang agar nantinya dihasilkan produk jahitan, gampong Kreung Raya, Sabang yang baik. 1.3.2 Program Penggembangan Kerajinan Tangan
Program ini diharapkan akan membantu masyarakan untuk lebih kreative dalam mengembangkan kerajinan tangan yang dapat dijual di daerah sabang. Sayangnya, program ini kurang berjalan dengan baik, sebab kurangnya partisipasi dari masyarakat Gampong Krueng raya itu sendiri 1.3.3 Program Pengembangan teknik Pertanian Program ini dirancang khusus pemerintah Gampong serta didukung oleh pemerintah pusat kota Sabang, untuk memajukan pertanian di daerah Gampong Kreung Raya, Sabang. Terbatasnya pemateri dan partisipasi masyarakat dalam mengikuti program ini, menjadikan program ini kurang berjalan baik. 1.3.4 Program Imunisasi Balita Sama seperti program Imnisasi balita pada umumnya, program imunisasi balita Kreung Raya berlangsung setiap bulannya di tanggal 15. Akan tetapi, ketidaktersediaan tempat imunisasi balita di kampung ini mengharuskan keberlangsungan program di kantor pemerintah Gampong.
Gambaran ibu dinas kesehatan menimbang berat balita 1.3.5 Program Pengembangan Organisasi Kepemudaan Gampong Program pengembangan organisasi kepemudaan gampong ini bertujuan untuk memajukan sektor aktifitas dan kreativitas pemuda pemudi Gampong dalam membangun gampong Kreung Raya, Sabang. Umumnya diadakan setiap mingu berlangsung di balai
Gampong Kreung Raya, Sabang keterbatasan materi maupun pemateri terkadang menjadi kendala dalam kelancaran berlangsungnya program ini
Struktur Pemerintahan Gampong Kreung Raya Sabang 1.4 Metode dan Sistematika Pembahasan Penulisan laporan ini menggunakan metode deskripsi yaitu mengungkapkan kejadiankejadian yang sedang terjadi, meliputi permasalahan Gampong dan perkembangannya, serta kegiatan-kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Krueng Raya, Sabang. Untuk keperluan ini, informasi-informasi diperoleh dengan cara: a. Metode observasi, yaitu metode dengan menggunakan penglihatan, pengamatan secara langsung tentang keadaan Gampong Krueng Raya, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang dan ditindak lanjuti dengan mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi Gampong secara langsung. b. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung dengan aparat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat maupun masyarakat Gampong. Sistematika pembahasan dalam laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diambil berdasarkan kenyataan yang dialami oleh mahasiswa ketika pertama kali ke Gampong sampai kegiatan periode Kuliah Kerja Nyata selesai, yang dilaksanakan dalam jangka waktu selama satu bulan di Gampong Krueng Raya, Sabang.
BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya 2.1.1
Pendidikan Latar belakang pendidikan warga Gampong Krueng Raya Kecamatan Suka
Jaya,Sabang tergolong dalam kategori sedang. Hal ini ditandai dengan data statistik pendidikan warga gampong sabang yang pada umumnya kebanyakan tamat pada bangku SMA dan puluhan jumlahnya melanjut ke perkuliahan (S1) serta ditemukan 2 warga yang sudah menamatkan jenjang S2. Gampong Krueng raya, Kecamatan Suka jaya, Sabang hanya memiliki 2 instansi pedidikan di area gampong yaitu SD dan paud. Kebanyakan anak warga melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) diluar gampong serta beberapa diantaranya bahkan melanjutkan sekolahnya diluar pulau sabang. Sering ditemui bahwa sebagian anak gampong Krueng raya, Sabang tidak melanjutkan studinya ke jenjang perkulihan yang memiliih untuk bekerja di sektor maritim pada khususnya sebab posisi strategis daerah yang membuat sebagian anak anak tersebut memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan studinya ke tingkat perguruan tinggi. fenomena ini merupakan satu dari sekian permasalahan di sektor pendidikan.
2.1.2
Agama Mayoritas agama di Gampong Krueng raya, Sabang adalah beragama islam. Baru-
baru ini sudah tercatat di data Gampong Krueng Raya bahwa terdapat 1 KK yang beragama non-muslin untuk saat ini. 2.1.3
Ekonomi
Latar belakang ekonomi merupakan hal sensitif yang sulit ditanyakan oleh warga Gampong, sehingga kami hanya menanyakan sedikit tentang hal tersebut dan lebih melakukan pengamatan pribadi dan sedikit wawancara tentang mayoritas pekerjaan dari masyarakat Gampong dan usaha yang dimiliki. Setelah melakukan pengamatan pribadi, dan wawancara dapat diketahui bahwa masyarakat Gampong Krueng Raya, Sabang tergolong sedang.
2.1.4
Sosial Budaya Kondisi Sosial budaya di Gampong Krueng Raya, Sabang sudah dapat dikatakan
normal. Kesinambungan antar penduduk Gampong dalam meyelesaikan masalah secara mufakat merupakan wujud dari keseimbangan sosial antar hubungan satu sama lainnya. Kebudayaan daerah masih menganut kebudayaan Aceh secara umumnya, dimana norma agama dan nilai kesopanan menjadi pusat perhatian dalam kehidupan berbudaya meskipun terdapat beberapa situs kebudayaan yang harus dijaga di Gampong Krueng Raya, Sabang yang berpotensi menjadi objek wisata setempat yang apabila terkelola dan terjaga dengan baik akan memberikan feedback besar bagi gampong Krueng Raya ini sendiri.
Gambar musyawarah di Gampong Krueng Raya 2.2 Prasarana dan Sarana
Sarana dan prasarana Gampong Krueng Raya, Sabang masih dikatakan memadai meskipun ada beberapa hal yang perlu diperbaharui yaitu: akses jaringan internet gampong dan tempat pelayanan imunisasi balita yang pada saat ini masih dilaksanakan ditempat yang bersamaan dengan kantor keuchik. Berikut prasarana dan sarana yang telah tersedia adalah Meunasah, Bale perkumpulan, lapangan bola, perpustakaan gampong.
Diagram Sarana dan Prasarana Gampong Pada Tahun 2011dan 2012 2.3
Produksi Produk terkait yang dapat dihasilkan dari Gampong Krueng Raya, Sabang ini masih
dikatakan minim sebab sebagian besar penduduknya bukan berprofesi sebagai pengrajin produk bernilai ekomonis. Produk yang ada saat ini di Gampong Krung Raya, Sabang adalah pecah batu yang diproduksi oleh kebanyakan warga terkait sumber bahan baku yang banyak tersedia di Gampong ini dan kegiatan ibu-ibu PKK dimana menghasilkan kue-kue kering yang dapat meningkatkan ekonomi Gampong. Selain pecah batu dan kue-kue kering, penduduk juga dapat menghasilkan beberapa produk di sektor pertanian dan sektor peternakan.
2.4
Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Tingkat kesehatan dan kebersihan gampong Krueng raya, sabang masih dikatakan stabil. Tersedianya pelayanan kesehatan di daerah sabang menjadi salah satu tolak ukur bantuan
kesehatan yang dapat digunakan masyarakat gampong meskipun di Daerah Gampong ini belum ada puskesmas yang ditemukan. Maka salah satu tindakan yang harus segera dilakukan adalah pengadaan tempat baru untuk pelaksanaan imunisasi balita yang pada saat ini masih berlangsung secara bersamaan di kantor geuchik. Dimana dengan adanya tempat imunisasi balita sendiri akan berlanjut ke pengadaan tempat tempat bantuan pelayanan kesehatan dan kebersihan.
2.5
Administrasi dan Pemerintahan Gampong Kantor Administrasi dan Pemerintahan Gampong terletka dipenggir jalan desa Krung
Raya, sabang yang dapat diakses secara mudah bagi seluruh masyarakat dalam atau luas kampong. Pelayanan kantor administrasi dan pemerintahan gampong dapat dikatakan stabil sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Terdapat beberapa kegiatan masyarakat yang berkenaan dengan kreativitas serta peningkatan hubungan sosial masyarakat yang terdapat dibuku panduan program kemasyarakatan Gampong Krung raya, Sabang Sehingga, dukungan dari pemerintah pusat masih harus perlu ditingkatkan guna menjadikan gampong ini menjadi gampong mandiri dan bersahabat dengan seluruh atmosfer masyarakatnya.
Diagram Keuangan Gampong Krueng Raya Pada Tahun 2011 dan 2012
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN 3.1.1 Kegiatan Utama 3.1.1 Bimbingan Belajar Matematika A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Bimbingan belajar matematika ini dilakukan oleh Aisyah Al Azizah (mahasiswi
Matematika UNS) , dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa Unsyiah dan Unri). Kegiatan ini diadakan di SDN No 17 Sabang dengan jumlah pertemuan sebanyak 3 kali, yaitu pada hari Senin (19 Januari 2015), Rabu (21 Januari 2015), dan Senin (26 Januari 2015). Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa/siswi SD dari kelas yang berbeda. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Bimbingan belajar matematika ini dimaksudkan untuk menambahkan wawasan baru
kepada anak-anak Gampong Krueng Raya dalam belajar matematika agar memberi kesan bahwa belajar matematika itu tidak monoton dan kaku dalam penyampaian materinya. Tujuan dari bimbingan ini pada umumnya adalah memberikan tambahan pengetahuan matematika kepada anak-anak, dan untuk mengajari anak-anak bagaimana cara berfikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan matematika baik dalam pelajaran maupun kehidupan nyata. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai, akan terbentuk kelompok belajar matematika yang mewadahi dan memfasilitasi anak-anak dalam belajar matematika yang akan dipandu oleh pemudaataupun guru setempat. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pada pertemuan pertama, para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
kelasnya masing-masing, kemudian mereka di dampingi oleh abang dan kakak dari kelompok KKN untuk belajar matematika. Pertemuan ini dilakukan selama 1,5 jam dengan materi menyesuaikan atau melanjutkan materi di sekolah. Untuk kelas 1 dan kelas 2 diajarkan matematika dasar, kelas 3 diajarkan cara membaca jam, dan kelas 4 diajarkan penjumlahan bilangan negatif dengan bantuan garis bilangan. Pada pertemuan kedua, pembelajaran tambahan ini dilakukan di pantai Teupin Ciriek dengan cara membuat games, dilakukan dari pukul 16.00 - 17.45. Games yang dilakukan diantaranya, games kreatif caterpillar operasi matematika, dan beberapa games kreatif lainnya.
Pada pertemuan ketiga, pembelajaran ini dibagi menjadi kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing yang didampingi oleh kaka dan abang dari kelompok KKN untuk belajar matematika. Pembelajaran ini dilakukan mulai pukul 16.00 – 17.30, dengan melanjutan materi sebelumnya, kelas 4 diajarkan penjumlahan bilangan negatif tanpa garis bilangan, dan kelas 3 diajarkan perhitungan sederhana. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh guru terkait di SDN 17 Sabang,Krueng Raya dan pemuda setempat dalam melanjutkan program tambahan matematika ini karena mengingat tingkat kesulitan anak-anak dalam memahami matematika sehingga diperlukan wadah yang membantu mereka dalam belajar matematika dan mengingat bahwa pentingnya matematika untuk dipelajari karena sebagai pelajaran yang membina karakter tunas bangsa. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh
pertemuan pelajaran tambahan matematika. Ini dibuktikan dengan banyaknya siswa/siswi SD yang hadir dan datang lebih awal dari waktu yang telah dijadwalkan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu siswa/siswi kadang jenuh saat diberi materi dan ikut-ikutan ribut ketika teman yang lain ribut.
3.1.2 Bimbingan Belajar Matematika A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Bimbingan belajar matematika ini dilakukan oleh Rega Joko Putranto (mahasiswa
Pendidikan Matematika UNS) , dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa Unsyiah dan Unri). Kegiatan ini diadakan di SDN No 17 Sabang dengan jumlah pertemuan sebanyak 3 kali, yaitu pada hari Senin (19 Januari 2015), Rabu (21 Januari 2015), dan Senin (26 Januari 2015). Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa/siswi SD dari kelas yang berbeda. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Bimbingan belajar matematika ini dimaksudkan untuk menambahkan wawasan baru
kepada anak-anak Gampong Krueng Raya dalam belajar matematika agar memberi kesan bahwa belajar Matematika itu tidak monoton dan kaku dalam penyampaian materinya. Tujuan dari bimbingan ini pada umumnya adalah memberikan tambahan pengetahuan matematika kepada anak-anak, dan untuk mengajari anak-anak bagaimana cara berfikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan matematika baik dalam pelajaran maupun kehidupan nyata. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai,akan terbentuk kelompok belajar matematika yang mewadahi dan memfasilitasi anak-anak dalam belajar matematika yang akan dipandu oleh pemudaataupun guru setempat.
C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pada pertemuan pertama, para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
kelasnya masing-masing, kemudian mereka di dampingi oleh abang dan kakak dari kelompok KKN untuk belajar matematika. Pertemuan ini dilakukan selama 1,5 jam dengan materi menyesuaikan atau melanjutkan materi di sekolah. Untuk kelas 5 diajarkan tentang bangun datar segitiga, dan kelas 6 diajarkan tentang pecahan. Pada pertemuan kedua, pembelajaran tambahan ini dilakukan di pantai Teupin Ciriek dengan cara membuat games, dilakukan dari pukul 16.00 - 17.45. Games yang dilakukan diantaranya games kreatif caterpillar operasi matematika. Pada pertemuan ketiga, pembelajaran ini dibagi menjadi kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing yang didampingi oleh kaka dan abang dari kelompok KKN untuk belajar matematika. Pembelajaran ini dilakukan mulai pukul 16.00 – 17.30, dengan melanjutan materi sebelumnya, kelas 6 diajarkan tentang merubah pecahan menjadi bentuk desimal, dan kelas 5 diajarkan soal cerita tentang matematika. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh guru terkait di SDN 17 Sabang,Krueng Raya dan pemuda setempat dalam melanjutkan program tambahan matematika ini karena mengingat tingkat kesulitan anak-anak dalam memahami matematika sehingga diperlukan wadah yang membantu mereka dalam belajar matematika dan mengingat bahwa pentingnya matematika untuk dipelajari karena sebagai pelajaran yang membina karakter tunas bangsa. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh
pertemuan pelajaran tambahan matematika. Ini dibuktikan dengan banyaknya siswa/siswi SD yang hadir dan datang lebih awal dari waktu yang telah dijadwalkan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu siswa/siswi kadang jenuh saat diberi materi dan ikut-ikutan ribut ketika teman yang lain ribut.
3.1.3 Sosialisasi dan Demontrasi Pembuatan Sabun Mandi A.
Bidang kegiatan yang dipilih Sosialisasi dan demontasi pembuatan Sabun ini dilakukan oleh Faisal Rinal Siregar
mahasiswa Teknik Kimia Unsyiah, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14. Sosialissi dan demonstrasi ini diadakan di kantor keuchik Krueng Raya dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari kamis (22 Januari 2015. Sosialisasi dan pembuatan sabun ini diikuti oleh 27 orang ibu PKK gampong Krueng Raya, Sabang.
B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang diinginkan Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabunt ini dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan ibu-ibu PKK gampong Krueng Raya dalam manfaat serta cara membuat produk sabun yang berasal dari bahan kimia sederhana yang mudah ditemui. Tujuannya adalah untuk menarik minat ibu-ibu PKK dalam pengembangan kreativitas produk berskala home industry.Diharapkan setelah mengikuti Sosialisasi dan Demontrasi pembutan sabun ini, ibuibu PKK dapat memahami dan mengaplikasikan pembuatan produk sabun mandi berskala home industry guna menambah ekonomi penduduk Gampong Krueng Raya itu sendiri. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini dimulai dengan tahap
pengenalan sejarah sabun mandi dan proses kimia yang terjadi pada proses pembutannya. Pada tahap selanjutnya yaitu memperkenalkan alat dan bahan dalam pembuatannya.Alat yang akan digunakan meliputi: sarung tangan, masker pelindung, wadah kaca, mixer, cetakan sabun dan gelas plastik. Sedangkan bahan pembuatan sabun mandimeliputi :NaOH (soda api) 250 gr, minyak goreng 500 gr, dan air 500 ml . Proses pembuatan sabun pertama sekali dimulai dengan mensterilkan peralatan yang akan digunakan. Setelah itu NaOH 250 gr. Dilarutkan kedalam 500 ml air hingga larutan homogen.Setelah itu larutan NaOH dimasukkan kedalam wadah yang sudah terisi dengan minyak goreng 500 gr. Dan jemudian diaduk dengan menggunakan mixer. Pengadukan dilakukan selama ± 5 menit hingga akhirnya adukan akan mengental dan perlahan lahan mengeras. Hasil tadi kemudian dimasukkan kedalam cetakan dan disimpan selama 3 minggu. Hal ini akan membuat sabun akan menghasilkan banyak busa. Pada sesi acara ibu-ibu PKK menanyakan beberap pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembuatan sabun dan sebagi oleh-oleh dari kegiatan tersebut, para ibu-ibu PKK membawa pulang hasil pembuatan sabun yang sudah ada dalam cetakan. Upaya lanjutan yang perlu dilakukan oleh pihak Dinas industry dan perdagangan adalah meningkatkan dukungan dalam menjadikan wadah berbagai kreasi produk home industry yang bisa dijadikan masyarakat untuk menambah nilai ekonomi pendapatan mereka.Dalam hal ini pemerintah juga disarankan untuk dapat merealisasikan pembangunan sarana pendukung fisik yang meliputi tempat produksi, penambahan mediapendukung, pengadaan dan penambahan peralatan lainnya seta sarana pendukung non-fisik yang meiliputi pelatihan pengembangan kreativitas masyarakat dalam pengembangan kreativitas produk home industry lainnya agar nantinya masyarakat bisa mengembangkan usaha mikro. D.
Faktor pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini faktor pendukung dapat dilihat dari tingginya antusias ibu-ibu PKK dalam mengikuti program sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini, serta sebagian peralatan yang digunakan berasal dari peralatan yang telah dimiliki kelompok ibu-ibu PKK gampong Krueng Raya. Sedikit kendala yang dihadapi dalam sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini adalah tempat berjalannya program yang kurang memadai yang telah diadakan di kantor keuchik Krueng Raya yang seharusnya tidak dilakukan di kantor administrasi gampong. 3.1.4 Sosialisasi dan Demontrasi Pembuatan Yoghurt A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Sosialisasi dan demontasi pembuatan Yoghurt ini dilakukan oleh Faisal Rinal Siregar
mahasiswa Teknik Kimia Unsyiah, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14. Sosialissi dan demonstrasi ini diadakan di kantor keuchik Krueng Raya dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari senin (18 Januari 2015. Sosialisasi dan pembuatan yoghurt ini diikuti oleh sekitar 25 orang ibu PKK gampong Krueng Raya, Sabang. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan yoghurt ini dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan ibu-ibu PKK gampong Krueng Raya dalam manfaat serta cara membuat produk makanan yang berasal dari susu. Tujuannya adalah untuk menarik minat ibu-ibu PKK dalam pengembangan kreativitas produk makanan.Diharapkan setelah mengikuti Sosialisasi dan Demontrasi pembutan yoghurt ini, ibu-ibu PKK dapat membuat produk youghurt berskala home industry guna menambah produk makanan hasil olahan Gampong Krueng Raya sendiri. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan yoghurt ini dimulai dengan tahap
pengenalan yoghurt kepada ibu-ibu PKK. Selanjutnya, pelaksana kegiatan menjelaskan manfaat serta bagaimana proses pembentukan yoghurt secara alami sebelum dilakukannya demonstrasi. Pada
tahap
demonstrasi
pembuatan
yoghurt,
pelaksana
pertama
sekali
memperkenalkan alat dan bahan dalam pembuatannya.Peralatan yang akan digunkan meliputi: kompor gas, panci, centong pengaduk, mangkuk bahan, serta media steril penyimpanan yoghurt. Sedangkan bahan pembuatan yoghurt meliputi susu UHT, skim, dan fermentor. Proses pembuatan yoghurt pertama sekali dimulai dengan mensterilkan peralatan yang akan digunakan. Setelah itu, susu UHT dimasak di dalam panci dan perlahan demi perlahan ditambahkan skim hingga seluruh campuran homogen. Setelah itu, campuran didiamkan hingga dingin. Selanjutnya, ditambahkan fermentor dan kemudian diaduk selama
5 menit. Sehingga pada akhirmya susu yang sudah tercampur dengan fermentor disimpan kedalam media steril yang sudah disiapkan. Penyimpanan berlangsung ditempat yang jauh dari keberadaan sinar matahari dan disimpan pada suhu kamar (25 OC)hingga membutuhkan waktu selama 2 hari. Upaya lanjutan yang perlu dilakukan oleh pihak Dinas industry dan perdagangan adalah meningkatkan dukungan kepada masyarakat dalam menambah hasil produksi makanan yang berasal dari Gampong Krueng Raya sendiri. Dalam hal ini pemerintah bisa untuk menjadikan yoghurt sebagai salah satu produk yang dapat diproduksi oleh warga Gampong Krueng Raya itu sendiri dengan membangun saran pendukung fisik yang meliputi tempat pembuatan, penambahan media penyimpanan steril, pengadaan dan penambahan peralatan lainnya serat sarana pendukung non-fisik yang meiliputi pelatihan pengembangan kreativitas masyarakat dalam pengolahan makanan. Agar nantinya masyarakat bisa mengembangkan usaha mikro di bidang usaha pengolahan makanan. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan yoghurt, beberapa faktor
pendukung dapat dilihat dari tingginya antusias ibu-ibu PKK dalam mengikuti program sosialisasi dan peralatan untuk demonstrasi pembuatan yoghurt ini sebagian besar berasal dari ibu-ibu PKK gampong Krueng Raya. Sedikit kendala yang dihadapi dalam sosialisasi dan demonstrasi pembuatan yoghurt ini adalah tempat berjalannya program yang kurang memadai dimana telah diadaka di kantor keuchik Krueng Raya yang seharusnya tidak dilakukan di tempat ini.
3.1.5 Pemberian Vitamin Pada Ayam A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Pemberian vitamin pada ayam dilakukan oleh Fenny Apriani (mahasiswi Kedokteran
Hewan UNSYIAH), dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa UNSYIAH, UNS dan UNRI). Kegiatan ini dilakukan di Gampong Krueng Raya, Sabang. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali pada hari Sabtu (31 Januari 2015), dan Kamis (05 Februari 2015). Pemberian vitamin pada ayam dilakukan di 2 peternak ayam yang berbeda, yang memiliki ayam diatas 300 ayam potong. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Pemberian vitamin ini dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya
pemberian vitamin pada ayam, terutama disaat pergantian musim dan kegiatan ini juga
bermaksud untuk berbagi pengetahuan tentang cara pemberian vitamin yang benar pada ayam . Tujuan dari pemberian vitamin ini agar warga gampong dapat mengaplikasikan pemberian vitamin kepada ayam secara rutin. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai, peternak di Gampong Krueng Raya mengetahui dengan benar manfaat pemberian vitamin di 3-6 minggu usia ayam, sehingga penyakit-penyakit ayam di Gampong Krueng Raya bisa diminimalisir. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada pertemuan pertama, saya dibantu oleh seluruh anggota kelompok dan bapak
Hasbi Arsyad (Kaur Kemasyarakatan) yang membantu kami mengenal peternak-peternak yang ada di Gampong krueng Raya, dimulai dari peternak sapi sampai peternak ayam. Pada pertemuan pertama ini, kami memulai kegiatan dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00, kemuadian kami lanjutkan lagi dari pukul 16.30 sampai 18.00. Saat menjumpai peternak ayam kami membuka kegiatan dengan menjelaskan tentang vitamin yaitu sebagai salah satu bagian dari nutrisi mikro, sehingga bila tidak ada vitamin maka metabolisme nutrisi makro akan terhambat. Hambatan metabolisme ini akan menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi tidak optimal, terbatasnya pembentukan energi untuk beraktivitas dan tidak terjadi regenerasi sel-sel yang rusak dalam tubuh. Pada saat pertemua pertama, kami mengetahui dari para peserta bahwa penyakit ayam yang paling banyak dihadapi para peternak di Gampong Krueng Raya adalah penyakit “taen” atau dalam bidang medis disebut penyakit ND. Sehingga para peternak ayam di Gampong Krueng Raya mengharapkan agar dinas peternakan di kota Sabang dapat memberikan vaksin ND setiap tiga bulan sekali. Pada pertemuan kedua kami mendatangi dua peternakan, dimana pada saat pemberian vitamin ayam yang didiskusikan hanya tentang manfaat vitamin dan cara pemberian vitamin yang baik. Peternak juga masih membahas tentang seringnya ayam mereka mati karena penyakit taen ini, dimana peternak yang memiliki ayam sekitar 500 ekor, merasa khawatir jika penyakit taen mulai berjangkit di Gampong Krueng raya. Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh pihak Dinas Peternakan, agar kedepannya diharapkan pemberian vitamin dan vaksin dapat ditingkatkan, sehingga penyakin taen di Gampong Krueng Raya, Sabang mulai berkurang. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta yang kami datangi sangat tertarik dalam
mengikuti kegiatan pemberian vitamin pada ayam, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh para peternak yang kami datangi maupun teman-teman para peternak yang kebetulan ada di tempat saat itu. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan ini yaitu ada beberapa tempat peternakan yang kami datangi tetapi peternaknya tidak ada ditempat.
3.1.6 Sosialisasi dan Sanitasi Kandang Sapi A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Kegiatan sosialisasi dan sanitasi kandang sapi dilakukan oleh Fenny Apriani
(mahasiswi Kedokteran Hewan UNSYIAH), dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa UNSYIAH, UNS dan UNRI). Sosialisasi dan sanitasi kandang sapi ini dilakukan pada hari Sabtu (31 Januari 2015). Kegiatan ini dilakukan di Jurong Ilham Syukuran, dimana peternak memiliki sapi jantan yang khusus penggemukan, sehingga sapi dikandangkan. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi dan sanitasi kandang sapi ini dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan
tentang pentingnya sanitasi kandang yang baik, khususnya bagi sapi penggemukan, karena sapi otomatis selalu dikandangkan sehingga kebersihan kandang tidak sesuai SOP dan kegiatan ini juga bermaksud untuk berbagi pengetahuan tentang cara sanitasi kandang yang benar. Tujuan dari sanitasi kandang ini agar peternak mengerti pentingnya sanitasi kandang yang baik dan benar, sehingga warga gampong dapat mengaplikasikannya sendiri secara rutin. Diharapkan setelah kegiatan KKN ini selesai, peternak di Gampong Krueng Raya mengetahui dengan benar cara sanitasi, sehingga sapi-sapinya tetap sehat. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada hari sabtu, saya dan seluruh anggota kelompok dibantu oleh bapak Hasbi Arsyad
(Kaur Kemasyarakatan), kami langsung mendatangi salah satu peternak sapi penggemukan di Gampong Krueng Raya, tepatnya di Ilham Syukuran. Kegiatan ini dimulai dari pukul 17.30 sampai pukul 18.15. Saat menjumpai peternak sapi, kami memulai kegiatan dengan menjelaskan tentang sanitasi, sanitasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak sapi melalui kebersihan baik itu alat maupun kandang sapi. Sanitasi biasanya menggunakan desinfektan seperti creolin, lysol, atau desinfektan lainnya. Kami juga menjelaskan tentang sanitasi sapi itu sendiri, karena sapi terutama bagian kulitnya akibat kulit ari yang mengelupas ataupun debu yang melekat bersama dengan keringat. Setelah menjelaskan sanitasi itu apa dan bagaimananya, saya dan kawan kelompok memberi contoh cara sanitasi yang baik dan benar. D.
Faktor pendukung dan penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan ini peserta yang kami datangi sangat merespon kegiatan yang kami lakukan, hal ini terlihat dari banyaknya saran, tanggapan maupun pertanyaanpertanyaan yang disampaikan oleh para peternak yang kami datangi. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu sulitnya mencari peternak sapi yang khusus melakukan penggemukan.
3.1.7 Sosialisasi Pengenalan Warna A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Sosialisasi pengenalan warna ini dilakukan oleh Hizriannur Akhyar, mahasiswa
fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14, sosialisasi ini dilakukan di lapangan SDN 17 Gampong Krueng Raya, Sabang dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari Sabtu, 24 Januari 2015. Sosialisasi ini diikuti oleh murid kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah sekitar 35 murid. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi pengenalan warna ini dimaksudkan untuk memberikan pengenalan warna
primer, sekunder, dan netral kepada siswa/I di Gampong Krueng Raya dan dapat meningkatkan minat mereka untuk lebih mengenal tentang pencampuran warna. Tujuannya adalah agar siswa/I di gampong tersebut dapat mengetahui bahwa warna itu memiliki beberapa kelompok dan apabila di campurkan dapat menghasilkan warna baru. Diharapkan setelah mengikuti sosialisasi ini siswa/I dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari dan dapat meningkatkan kreatifitas mereka. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Sosialisasi ini dimulai dengan pengenalan warna dasar atau warna primer yaitu merah,
kuning dan biru, selanjutnya warna tersebut dicampur sehingga menghasilkan warna sekunder yaitu orange, ungu dan hijau selain warna primer dan sekunder ada juga warna netral yaitu hijau tua, merah muda, biru muda dan merah tua selanjutnya anak – anak diarahkan untuk mempraktekkannya sendiri, dengan pelaksanaan program ini anak – anak dapat menyalurkan kreatifitas dan bakat mereka dalam bidang kesenian khususnya seni menggambar dan mewarnai. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh guru terkait di SDN 17 Sabang, Krueng Raya dan peran orang tua dalam melanjutkan program sosialisasi pengenalan warna ini karena mengingat sukanya anak-anak dalam hal seni sehingga diperlukan wadah yang membantu mereka dalam belajar memahami warna dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan jiwajiwa seni dalam diri mereka.
D.
Faktor pendukung dan penghambat Kegiatan ini mendapat dukungan oleh pihak SDN 17 Gampong Krueng Raya, materi
diterima dengan baik oleh siswa dan siswi SD, hambatan yang diperoleh adalah sulitnya menemukan bahan peraga di kota Sabang sehingga harus membawanya langsung dari Banda Aceh kemudian terdapat kesulitan saat mengkoordinasi siswa dan siswi
3.1.8 Perlombaan Melukis dengan Cat Air A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Perlombaan ini dilakukan oleh Hizriannur Akhyar, mahasiswa fakultas Teknik
jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14, perlombaan ini dilakukan di lapangan SDN 17 Gampong Krueng Raya, Sabang pada hari Sabtu, 24 Januari 2015 pukul 10.15 WIB. perlombaan ini diikuti oleh murid kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah sekitar 35 murid. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Perlombaan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa siswi SDN 17
Gampong Krueng Raya agar dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan siswi. Tujuan dari perlombaan ini adalah mengasah kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri dari siswa dan siswi tersebut. Diharapkan setelah KKN ini selesai, anak-anak dapat terbiasa melukis dengan menggunakan cat air. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada kegiatan ini, siswa dan siswinya kami bagi menjadi 7 kelompok, dimana dalam
1 kelompok terdiri dari 6 siswa dan siswi, sebelum mengadakan lomba kami telah menjelaskan tentang warna-warna dasar, sehingga mereka dapat mencampurkan warna-warna tersebut agar terbentuk warna baru. Kemudian para siswa dan siswi kami beri selembar kertas dan 1 kuas perorang, agar mereka dapat melukis sesuatu yang inggin mereka lukiskan, dengan percampuran warna-warna dasar. Hasil yang dicapai adalah dengan pelaksasaan perlombaan ini maka siswa dan siswi dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dari sosialisasi warna pada pertemuan
sebelumnya. Setelah perlombaan ini diharapkan siswa dan siswi dapat terus mengasah kemampuan mereka dalam bidang kesenian dan mendapat lebih banyak dukungan dari sekolah. D.
Faktor pendukung dan penghambat Kegiatan ini mendapat dukungan oleh pihak SDN 17 Gampong Krueng Raya,
pelaksanaan perlombaan berjalan dengan lancer dan banyak siswa siswi yang ingin berpartisipasi, hambatan yang diperoleh adalah sulitnya menemukan bahan peraga di kota Sabang sehingga harus membawanya langsung dari Banda Aceh kemudian terdapat kesulitan saat mengkoordinasi siswa dan siswi.
3.1.9 Sosialisasi Cara Sikat Gigi Yang Benar Dan Baik A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Sosialisasi ini dilakukan oleh Sherly Luciana (Mahasiswa Komunikasi UNRI),
dibantu oleh seluruh anggota kelompok (Mahasiswa UNSYIAH dan UNS). Kegiatan ini diadakan di SDN No 17 Sabang. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa SDN No 17 Sabang yang berjumlah 76 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Januari 2015. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi cara sikat gigi yang benar dan baik ini dimaksudkan untuk lebih
mengingatkan kepada anak-anak bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting. Tujuan dari sosialisasi ini adalah pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi dengan cara menyikat gigi secara teratur 2x dalam sehari. Diharapkan setelah KKN selesai, anak-anak menyikat gigi dengan cara yang benar dan baik agar kebersihan mulut dan gigi tetap terjaga. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada saat kegiatan, para siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri
dari kelas 1,2,3 dan kelompok kedua 4,5,6. Kelompok pertama yang melakukan kegiatan sikat gigi, lalu dilanjutkan dengan kelompok kedua. Hal ini dilakukan agar komunikasi berjalan dengan efektif. Kegiatan ini berjalan selama 30 menit. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk lebih sering memberikan sosialisasi sikat gigi yang benar dan baik. Mengingat kebersihan sangat penting agar terhindar dari penyakit. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini, anak-anak sangat antusias dalam mengikuti
sosialisasi sikat gigi yang baik dan benar. Ini dibuktikan dengan membawa peralatan seperti gelas untuk kumur-kumur dan sikat gigi. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah kurang tersedianya air bersih di toilet sekolah sehingga harus mengambil air di rumah warga. 3.1.10 Sosialisasi Cara Mencuci Tangan Yang Benar A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Sosialisasi ini dilakukan oleh Sherly Luciana (Mahasiswa Komunikasi UNRI),
dibantu oleh seluruh anggota kelompok (Mahasiswa UNSYIAH dan UNS). Kegiatan ini diadakan di SDN 017 Sabang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SDN No 17 Sabang yang berjumlah 76 orang. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 28 Januari 2015. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi cara mencuci tangan yang benar ini dimaksudkan untuk lebih
mengingatkan kepada anak-anak bahwa menjaga kesehatan tangan sangat penting. Tujuan dari sosialisasi ini adalah pentingnya menjaga kesehatan tangan dengan cara membasuh tangan sebelum memulai aktivitas, sebelum makan, dan sesudah menyentuh barang- barang yang berada di sekitar kita seperti buku, pensil. Karena terdapat banyak kuman yang menempel dibenda-benda tersebut. Diharapkan setelah KKN selesai, anak-anak mencuci tangan dengan cara yang benar agar kebersihan tangan tetap terjaga. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada saat kegiatan, para siswa dikumpulkan di lapangan sekolah, dan dibagikan sabun
cuci tangan. Lalu Sherly Luciana memberikan pengarahan tentang cuci tangan yang benar. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk lebih sering memberikan sosialisasi cuci tangan yang benar. Mengingat kebersihan sangat penting agar terhindar dari penyakit. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini, anak-anak sangat antusias dalam mengikuti
sosialisasi cuci tangan yang benar, dan mengikuti semua instruksi.Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kurang tersedianya air bersih di toilet sekolah sehingga harus mengambil air di rumah warga.
3.1.11 Training Motivasi Bahasa Inggris A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Program training motivasi bahasa Inggris ini dilakukan oleh Rizky Muhammad Iqbal,
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris Universitas
Syiah Kuala, dibantu oleh Faisal Siregar dari Fakultas Teknik, Hizriannur Ahkyar dari Fakultas Teknik, Fenny Apriani dari Fakultas Kedokteran Hewan, Arini Putri dari Fakultas Pertanian, Rega dari Universitas Sebelas Maret, Aisyah dari Universitas Sebelas Maret, dan Sherly Luciana dari Universitas Riau. Training motivasi ini diadakan di SDN 17 Sabang di desa Krueng Raya dengan jumlah pertemuan satu kali, yaitu pada hari Sabtu (25 Januari 2014). Pelatihan ini diikuti oleh 30 siswa SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program training motivasi bahasa Inggris ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kesadaran anak – anak Gampong Krueng Raya untuk belajar bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan akan pentingnya mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perdagangan internasional menjelang perdagangan bebas di Indonesia. Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa diharapkan sadar serta termotivasi untuk belajar bahasa Inggris lebih giat. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada tahap awal siswa mendapatkan sosialisasi tentang training motivasi bahasa
Inggris setelah jam sekolah selesai. Program ini berlansung selama 2 jam dari pukul 16:00 s/d 18:00. Pertama, siswa diminta untuk menonton video berdurasi 5 menit tentang bahasa Inggris. Setelah menonton video, siswa mendengarkan motivasi-motivasi yang berhubungan dengan penting nya mempelajari bahasa Inggris di era perdagangan internasional. Setelah mendengarkan motivasi siswa diminta untuk menyimpulkan apa yang sudah didengarkan. Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh anak – anak Gampong Krueng Raya sendiri untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempelajari bahasa Inggris dan terus mengembangkan diri dengan terus belajar dan berlatih. Siswa diharapkan juga sadar akan besarnya potensi yang dimiliki oleh warga Sabang sebagai salah satu pemilik pelabuhan internasional di masa yang akan datang, dimana perdagangan merupakan potensi yang besar dan bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang harus dikuasai. D.
Faktor pendukung dan penghambat Tersedianya Papan tulis dan kursi panjang yang memadai di gampong Krueng Raya,
serta laptop dan sound merupakan faktor pendukung berjalannya kegiatan training motivasi bahasa Inggris. Namun letak dan kondisi sekolah yang dekat dengan tempat bermain anakanak menjadi faktor penghambat berjalannya kegiatan ini karena banyak dari anak – anak yang masih kecil menjadikan tempat tersebut sebagai arena bermain mereka sehingga membuat keributan ketika program dijalankan.
3.1.12 Kelas Tambahan Bahasa Inggris A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Program kelas tambahan bahasa inggris ini dilakukan oleh Rizky Muhammad Iqbal,
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh Faisal Siregar dari Fakultas Teknik, Hizriannur Ahkyar dari Fakultas Teknik, Fenny Apriani dari Fakultas Kedokteran Hewan, Arini Putri dari Fakultas Pertanian, Rega dari Universitas Sebelas Maret, Aisyah dari Universitas Sebelas Maret, dan Sherly Luciana dari Universitas Riau. Program kelas tambahan ini diadakan di SDN 17 Sabang di desa Krueng Raya dengan jumlah pertemuan satu kali, yaitu pada hari Kamis (5 Februari 2015). Pelatihan ini diikuti oleh 30 siswa SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Program kelas tambahan bahasa Inggris ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan berbicara anak – anak Gampong Krueng Raya dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional serta membuat mereka percaya diri untuk berbicara di depan umum. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan kepada siswa cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa diharapkan mampu memperkenalkan diri di depan umum. C.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Tahap awal siswa mendapatkan sosialisasi tentang kegiatan kelas tambahan bahasa
Inggris setelah jam sekolah selesai. Program ini berlansung selama 2 jam dari pukul 16:00 s/d 18:00. Pertama, siswa diminta untuk menonton video berdurasi 2 menit tentang perkenalan diri dalam bahasa Inggris. Setelah menonton video, siswa hal-hal yang harus disampaikan dalam memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Setelah menonton video, siswa dibimbing untuk memperkenalkan diri. Kemudian siswa diminta untuk berlatih memperkenalkan
diri
dengan
teman
partnernya.
Akhirnya
siswa
diminta
untuk
memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh anak – anak Gampong Krueng Raya sendiri untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris dan terus mengembangkan diri dan berlatih. Siswa diharapkan juga sadar akan besarnya potensi yang dimiliki oleh warga Sabang sebagai salah satu pemilik pelabuhan internasional di masa yang akan datang, dimana perdagangan merupakan potensi yang besar dan bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang harus dikuasai. D.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Tersedianya Papan tulis dan kursi panjang yang memadai di gampong Krueng Raya, serta laptop dan sound merupakan faktor pendukung berjalannya kegiatan kelas tambahan bahasa Inggris. Namun letak dan kondisi sekolah yang dekat dengan tempat bermain anakanak menjadi faktor penghambat berjalannya kegiatan ini karena banyak dari anak – anak yang masih kecil menjadikan tempat tersebut sebagai arena bermain mereka sehingga membuat keributan ketika program dijalankan.
3.1.13 Pengolahan Tanah Tacarukup A.
Bidang Kegiatan yang dipilih
Pengelolaan tanah tacarukup ini dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah, dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 dan pemilik lahan . Pengolalaan tanah tacarukup dilakukan di lahan pertanian warga di jurong Ilham syukuran dengan jumlah pengelolaan tanah selama tiga hari, yaitu pada hari jum’at, (16 Januari 2015), Senin (19 Januari 2015), Selasa (20 Januari 2015). Lahan yang di oleh merupakan lahan bekas tanaman palawija yang dibudidayakan oleh petani krueng raya terdapat du a lokasi lahan yang di olah. B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Pengelolaan tanah tacarukup ini dimaksud untuk meningkatkan kualitas dari tanah pertanian dan meningkatkan kualitas hasil pertanian dari petani Krueng Raya yang merupakansalah satu pusat pertanian dipulau weh. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan usaha pengolahan tanah untuk lahan pertanian dan meningkatkan variasi pengolahan tanah yang dapat dilakukan dengan menggunakan bahan yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar tanpa menggunakan bahan organik a meningkatkan sehingga petani Kreung Raya dapat mendapatkan pendapatan yang lebih baik. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Pada hari pertama dilakukan pengamatan lahan pertanian yang di gunakan di krueng raya.
Diamati kualitas tanah pertanian,teknik pengolahan tanah,
pola tanam, teknik
persemaian, masa tanam, teknik budidaya dan pemupukan tanaman. Dan dilakukan pembersihan awal pada lahan pertanian.
Hari kedua dilakukan pengelolaan Tanah pada dua buah lahan warga yang berada di jurong Ilham Syukuran dilakukan selama 4 jam dari jam 08.00 sd 12.00. Pengolahan tanah pada lahan dimulia dnegan pembersihan menyeluruh pada lahan. Kemudian dilakukan pembalikan tanah pada lahan yang diikuti dengan pembentukan lubang dengan dimensi 50x50 cm dengan kedalaman 50 cm pada pangkal bedengan. Hari ketiga pengolaan tanah di lakukan pengumpulan rumput untuk mengisi lubang yang sebelumnya telah dibuat. Pengumpulan rumput dilakukan di semak-semak di sekitar rumah warga. Setelah rumput yang dikulpulkan di nilai cukup maka selanjutnya di masukkan di dalam lunbang hingga penuh dan padat lalu kembali ditimbun oleh tanah hingga menutup secara sempurna. Hasil dari pembusukan rumput akan menghasilkan unsur hara yang dapat membantu pertumbuhan tanaman yang akan ditanami diatasnya di masa mendatang. Dimasa mendatang perlu dilakukan oleh pengembangan teknik dan teknologi yang digunakan dalam pengolahan tanah oleh perkumpulna petani Gampong Krueng Raya bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan. D.
Faktor Pendukung dan Pemhambat
Dalam pelaksanaan kegiatan ini di dukung dengan senag hati oleh pemerintah Gampong dan juga para petani di Krueng Raya. Para petani dengan senang hati memperbolehkan untuk diolah tanah pertanianya. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya tenaga kerja untuk menambah luas pengarapan lahan sehingga tidak terlalu banyak lahan yang dapat diolah
3.1.14 Pembuatan Peta Gampong A. Bidang Kegiatan yang dipilih Pembuatan peta gampong ini dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah, dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 di Kantor Keuchik dan aparatur Gampong Krueng Raya, dengan jumlah pertemuan sebanyak empat kali yaitu pada hari Rabu (21 Januari 2015), Kamis (22 Januari 2015), Minggu (25 Januari 2015), dan Kamis (5 Februari 2015). Pembutan peta ini melibatkan 2 orang aparatur gampong yang secara bergantian memberikan masukan tentang peta gampong pada saat pembuatan. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pembuatan peta Gampong dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang batas-batas gampong, batas jurong dan lokasi penting dari Gampong Krueng Raya dalam bentuk gambar untuk lebih mudah di pahami. Tujuan pembuatan peta adalah untuk mempermudah pengeditan data spasial gampong dan batas-batas administratif lainya jika
mengalami perubahan dikarenakan peta yang dibuat dalam dua buah format yaitu fisik dan dijital. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada pertemuan pertama dengan aparatur gampong dilakukan pengeditan peta dasar dimana gambar satelit yang di print di berikan kepada aparatur gampong untuk memberikan informasi batas-batas jurong dan gampong. Pada pertemuan kedua dilakukan pengeditan peta hasil dari pembuatan batas-batas yang telah dibicarakan sebelumnya. Didapati beberapa kesalan dalam penulisan dan perbaikan batas-batas yang telah di gambarkan pada peta. Diskusi berlangsung selama 1 jam deng aparatur gampong pada 10.00 s/d 11.00. Pada pertemuan kbatas yangetiga kembali dilakukan revisi oleh aparaut gampong yang berbeda untuk meningkatkan kebenaran dari batas-batas administratif gampong yang telah ditetapkan. Kembali ditemukan kesalan pada batas jurong dan disarankan dilakukan penambahan lokasi penting dari gampong kedalam peta. Setalah dilakukan koreksi peta gampong telah siap untuk dicetak. kantor geuchik sebagi salah satu infentaris dari Gampong dalam bentuk dijital maupun fisik untuk dipajang di Kantor Keuchik. Untuk memperjelas batas-batas gampong perlu dilakukan pengecekan ke kantor kecamatan Suka Karya sehingga dapat mengetahui lebih lanjut kebenaran dari peta yang telah dibuat. Perlu dilakukan pembutan peta tematik Krueng Raya untuk meningkatkan informasi spasial yang diketahui oleh aparatur gampong sehingga dapat silakukan upaya pensejahteraan rakyat dengan lebih tepat. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh aparatur Gampong Krueng Raya. Disetiap pertemuan untuk merevisi peta gampong aparatur gampong menunjukan kesediaan dan keseriusan dalam membantu pembuatan. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya kejelasan batas administratif sehingga sering dilakukan perubahan batas adminstratif.
3.1.15 Pelatihan Public Speaking A. Bidang Kegiatan yang dipilih Pelatihan Public Speakin ini dilakukan oleh T.Rudy Setiawan, mahasiswa ilmu komunikasi FISIP UNSYIAH,dibantu oleh segenap mahasiswa KKN dari UNS,UNSYIAH dan UNRI. Pelatihan diadakan di Ruang Kelas 6 SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya dengan dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa dan Sabtu, 13 dan 14 Januari 2015 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 . Training ini diikuti oleh siswa kelas 4 ,5 ,6 SDN 17 Sabang dengan jumlah peserta 30 orang dan belum pernah mendapatkan pelatihan sejenis. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pelatihan Public Speaking ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan baik didepan umum untuk anak-anak Gampong Krueng Raya. Tujuan pe;atihan ini adalah melatih anak-anak untuk berani berbicara didepan umum tanpa rasa takut dan jelas apa yang ingin dibicarakan. Setelah mengikuti Pelatihan ini, anak-anak diharapkan untuk semakin berani dan baik dalam berbicara didepan umum. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pelatihan diadakan pada hari Selasa dari pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 dengan sesi pertama pukul 16.00-16.30 diawali dengan perkenalan singkat setiap peserta dengan berdiri ditempat sendiri sekaligus juga ini agar membiasakan meraka dapat berbicara dengan berani didepan umum. Sesi kedua berlangsung dari pukul 16.30 sampai dengan pukul 17.00 dengan materi seputar Public Speaking yang diberikan kepada mereka secara langung, dimana setiap materi yang disampaikan langsung dapat dipraktekan oleh mereka. Sesi Akshir berlangsung pukul 17.00 sampai dengan pukul 18.00. Pada sesi ini anakanak diberikan sebuah tontonan dengan durasi singkat lalu anak-anak menceritakan kembali isi dari film tadi didepan kelas. Akhir training ditutup dengan pemberian tugas kepada anakanak dan pemberian hadiah kecil kepada tiga anak yang terbaik dalam menceritakan film yang sudah ditonton. Selanjutnya merupakan pelatihan yang diadakan pada hari Rabu dari pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.00 dengan hanya satu sesi saja yaitu pukul 16.00-17.00 diawali dengan pengumpulan tugas yang sudah diberikan oleh pemateri pada hari sebelum nya dan langsung memberi mereka kesmpatan untuk maju kedepan dengan mencertikan tugas mereka, dalam tugas tersebut anak-anak diminta menuliskan kelebihan tentang kampung mereka serta harapan mereka untuk kota sabang kedepan nya. D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan training ini,para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara training. Hal ini terbukti dengan kehadiran siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 dalam kelas training dan sikap mereka saat menjadi peserta training.Hambatan yang harus dihadapi adalah fokus perhatian anak-anak yang kadang terpecah dan pemateri harus sigap dalam menggunakan trik untuk kembali mempertahankan fokus dari tiap-tiap peserta.
3.2 Kegiatan Penunjang 3.2.1 Pelatihan Pembuatan Es Krim A.
Bidang Kegiatan yang Dipilih Pelatihan pembuatan es krim ini dilakukan oleh Aisyah Al Azizah, mahasiswi
Matematika UNS, dibantu oleh seluruh anggota kelompok KKN. Pelatihan ini diadakan di Kantor Geuchik pada hari Selasa (27 Januari 2015), yang diikuti oleh 20 ibu-ibu PKK. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai Pelatihan pembuatan es krim ini dimaksudkan untuk meningkatkan ragam dan usaha
ibu-ibu di Gampong Krueng Raya. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan, menjelaskan, dan mempraktekan secara langsung cara pembuatan es krim yang sederhana dengan bahan dan alat yang mudah di cari. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini ibuibu PKK akan mempraktekannya di rumah dan memcoba membuat usaha baru untuk meningkatkan ekonomi mereka. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pelatihan ini ditunjukkan kepada ibu-ibu PKK Gampong Krueng Raya, berlangsung
mulai pukul 15.30 hingga 17.00.Para peserta mendapatkan penjelasan untuk pembuatan es krim, bahan apa saja yang digunakan, alat yang digunakan, dan cara pembuatannya. Bahan yang digunakan yaitu gula pasir, susu cair, telur ayam, essence, vanili, garam, dan es batu. Cara pembuatan es krim sebagai berikut : Pertama, pisahkan telur antara kuning dan putihnya. Untuk adonan 1 : ambil kuning telur, kemudian campurkan kuning telur dengan gula, lalu aduk dengan mixer hingga mengembang. Untuk adonan 2 : putih telur dicampur dengan vanili dan garam secukupnya, aduk kembali sampai tercampur dan mengembang. Kedua, campurkan adonan 1 dengan adonan 2 dan masak sampai mendidih sambil di aduk terus menerus. Masukkan susu dan essence ke dalam adonan yang telah mendidih. Aduk terus sampai benar-benar mengental, lalu angkat dan biarkan mendingin. Setelah dingin, masukkan ke dalam plastik, lalu ikat. Ketiga, masukkan es batu ke dalam panci, kemudian tambahkan garam. Masukkan adonan yang dalam plastik ke dalam panci, kemudian kocok panci hingga adonan mengeras seperti es.
Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh ibu-ibu PKK Gampong Krueng Raya untuk menambah variansi es krim. Dengan pelatihan pembuatan es krim ini diharapkan ibu-ibu PKK dapat membuat suatu usaha kecil yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Gampong Krueng Raya. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam kegiatan ini bahan dan alat mudah untuk didapatkan. Para peserta sangat
antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan es krim, ini dibuktikan dengan rasa ingin tahu ibu-ibu dalam proses pembuatannya. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang datang telat sehingga pelatihan telat dimulai, serta ada prosedur yang salah sehingga es krim yang dibuat tidak berhasil.
3.2.2 Pelatihan Bahasa Inggris untuk Pemuda Gampong Krueng Raya (English for youth) A.
Bidang kegiatan yang dipilih Program English for youthini dilakukan oleh Faisal Rinal Siregar mahasiswa Teknik
Kimia Unsyiah yang dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14.Pelatihan Bahasa Inggris ini diadakan di meunasah Al-Hijjrah jorung Teupin Cirik Gampong Krueng Raya dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari rabu (21 Januari 2015).Program English for youth ini diikuti oleh 15pemuda gampong Krueng Raya, Sabang. B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang diinginkan Program English for Youth ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan bahasa
inggris kepada pemuda gampong Krueng Raya dalam pengembanganEnglish for tourism. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris pemuda gampong dalam bidang English Tourismguna mengembangkan potensi wisataSabang (gampong Krueng Raya khususnya) dalam segi berkomunikasi terhadap wisatawan asing yang datang berkunjung. Diharapkan setelah mengikuti Program English for Youth ini pemuda Gampong Krueng Raya dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sebagai wujud pengembangan communication skill (keahlian berkomunikasi) pemuda Gampong Krueng Raya itu sendiri. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada program English for youth ini, para pemuda gampong Krueng Raya diberikan
materi speaking dan beberapa vocabulary yang berkenaan dengan English Tourism. Materi Speaking yang diberikan yaitu :
How to show direction
How to offer some helps
How to offer cost
The introducing of interesting place in Sabang.
Sedangkan untuk materi Vocabulary adalah kosa kata biasa yang digunakan dalam English Tourismseperti :Direction, Nature, Facilities, And Tourist manner. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa laptop dan infokus. Hingga di akhir program, pengulangan materi yang telah tersampaikan diulang kembali dengan membagikan kertas materi oleh pelaksana ke seluruh peserta. Upaya lanjutan yang perlu dilakukan oleh pihak Dinas pemuda dan Olah Raga adalah mengadakan kegiatan lebih dalam pelatihan communication skill untuk pemuda kedepannya. Pengadaan pemateri serta materi juga sangat membantu realisasi baik program ini.Selain itu, respons dan dukungan dari pihak pemuda gampong juga harus dibarengi dengan adanya pelatihan tersebut. D.
Faktor pendukung dan Penghambat Beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan program English for youth ini dapat
terlihat dari semangat pemuda gampong dalam mengikuti pelatihan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di Gampong Krueng Raya sendiri.Namun, informasi tentang akan pelaksanaanprogram ini kurang disebarkan oleh pemuda gampong sehingga jumlah peserta yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan awal.
3.2.3 Pelatihan leadership untuk Anak SD 017 Sabang A.
Bidang Kegiatan yang Dipilih Program Leadership Training ini dilakukan oleh Faisal Rinal Siregar, mahasiswa
Teknik Kimia Unsyiah yang dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14.Program Leadership Trainingini diadakan di Pantai Teupin Cirik Gampong Krueng Raya dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari rabu (21 Januari 2015).Program ini diikuti oleh sebanyak 30anak SD 017 Krueng Raya, Sabang. B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang diinginkan
Program Leadership Training ini dimaksudkan untuk memberikan contoh penerapan keahliankepemimpinan dalam berorganisasi. Tujuannya adalah untuk
mengenalkan
leadership Skill kepada anak SD 017 gampong Krueng Raya, Sabang. Diharapkan setelah mengikuti Program Leadership Training ini peserta training dapat menerapkan cara berkepemimpinan yang baik dalam kehidupan berorganisasi maupun dalam berinteraksi sosial satu sama lainnya. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada program Leadership Training ini para peserta training disajikan dengan materi
playing and learning
yang berlangsung di sepanjang pantai Teupin Cirik. Materi ini
berisikan tentang beberapa jenis permainan yang memiliki inti pelajaran yang dapat dipetik hikmahnya setelah selesai memainkannya. Jenis permainan yang disajikan yaitu :
Snake Ball (Ular caplok Bola)
Permainan ini dimainkan oleh 4 kelompok dimana setiap kelompok diisi oleh 5 orang anggota.Setiap kelompok membentuk barisan dengan berjongkok secara berurutan hingga kelihatan panjang seperti ular.Tugas setiap kelompok adalah mengumpulkan bola yang sudah di sebar dalam hitungan waktu tertentu dengan berjalan melata seperti ular.Pemenang permainanadalah mereka yang berhasil mnegumpulkan bola pada waktu tersingkat.Hikmah yang dapat diambil dari permainan ini adalah kekompakan team yang solid dan skill management team.
know me
Jenis permainan ini mengandalkan barisan yang dibuat oleh peserta. Peserta harus segera berbaris sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Trainer. Instruksi yang diberikan adalah peserta harus berbaris sesuai umur, tanggal lahir, nama dalam abjad, tempat tinggal, tahun kelahiran, bulan kelahiran dan lain sebagainya. Tugas dari masing masing peserta adalah berbaris sesuai apa yang diinstruksikan trainer. Hikmah yang dapat dipetik dari permainan ini adalah kesigapan awal serta awal dalam membentuk sosialisasi diantara peserta Training.
Draw your picture
Masing- masing peserta diberikan instruksi untuk menggambar apa saja yang mereka inginkan untuk digambar. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri peserta
dalam berkarya dan berekpresi. Diakhir permainan satu demi satu hasil karya peserta kan dinilai dan diberikan apresiasi.
Leadership motivation
Setelah melakukan serangkaian permaian, peserta pada akhirnya diberikan motivasi. Pemberian motivasi dimaksudkan untuk menyemangati kembali peserta setelah apa yang didapat di program leadership Training ini. Upaya lanjutan yang perlu dilakukan oleh seluruh element masyarakat adalah dengan memperbanyak pengadaan pelatihan terkait.Selain itu, perlunya pemanbahan materi serta pemateri yang dapat menjalankan program Leadership Training ini untuk kedepannya. D.
Faktor pendukung dan Penghambat Beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan program Leadership Training ini
dapat terlihat dari semangat anak-anak SD 017 Gampong Krueng Raya dalam mengikuti pelatihan serta masih banyak tersedianya
tempat
yang dapat
digunakan untuk
keberlangsungan program seperti ini. Faktor penghambat dari pelaksanaan program ini adalah waktu pengadaan yang banyak tersita akibat peserta yang sebagian telat hadir dalam training.
3.2.4 Sosialisasi Pentingnya Minum Susu A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Sosialisasi pentingnya minum susu ini dilakukan oleh Fenny Apriani (mahasiswi
Kedokteran Hewan UNSYIAH), dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa UNSYIAH, UNS dan UNRI). Kegiatan ini diadakan di SDN 17 Sabang pada hari Rabu (21 Januari 2015). Kegiatan ini diikuti oleh 75 siswa/siswi SD dari kelas 1 sampai kelas 6. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Sosialisasi pentingnya minum susu ini dimaksudkan untuk menambahkan wawasan
baru kepada anak-anak Gampong Krueng Raya dalam hal tentang susu dan manfaatnya. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar siswa dan siswi SD N 17 Gampong Krueng dapat mengaplikasikan minum susu secara rutin. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai, anakanak Gampong Krueng Raya mengetahui banyak manfaat yang dapat diperoleh dari minum susu, sehingga mereka selalu minum susu secara rutin. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Sehari sebelum sosialisasi saya dan anggota kelompok 14, memberikan pengumuman di SDN 17, bahwa besok akan dilakukan sosialisasi minum susu, dan diharapkan kepada siswa/siswinya membawa perlengkapan (gelas) dari rumah. Pada hari Rabu, di pagi hari dilakukan pembuatan susu dan saat keluar main, saya di bantu oleh seluruh anggota kelompok mulai melakukan sosialisasi mengenai minum susu dan manfaat minum susu secara teratur, tidak lupa setelah memberikan sosialisasi kami membagikan susu kesemua anak SD 17. Materi yang dibahas saat sosialisasi minum susu adalah kandungan di dalam susu yaitu, kalsium dalam jumlah tinggi yang mudah diserap tubuh, sehingga dapat mencegah osteoporosis, kerusakan gigi, kalsium pada susu juga dapat mencegah kanker usus. Susu juga kaya akan laktosa yang diperlukan untuk perkembangan otak di 2 tahun pertama usia anak dan sebagai salah satu sumber energi. Laktosa adalah gula yang hanya terkandung di dalam susu. Berdasarkan hasil riset di eropa, anak yang mengkonsumsi susu mempunyai postur tubuh lebih tinggi dibanding anak yang tidak mengkonsumsi susu terkait dengan kandungan IGF-1 ( Insulin Growth Factor-1). Susu mengandung banyak vitamin B12 (berperan untuk pembentukan sel darah merah), karbohidrat (untuk energi optimal), magnesium (pembentuk otot), fosfor (menyimpan dan mengeluarkan energi), kalium (untuk sistem saraf yang baik),protein, riboflavin (untuk kesehatan kulit), dan zinc (meningkatkan sistem kekebalan tubuh). D.
Faktor pendukung dan penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti pertemuan sosialisasi minum susu. Hal ini dapat dilihat dari ramainya siswa dan siswi yang hadir saat sosialisasi ini diberikan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu siswa/siswi sulit dikontrol pada saat pemberian minum susu secara gratis. 3.2.5 Pelatihan Pembuatan Nugget Ikan A.
Bidang kegiatan yang dipilih
Pelatihan pembuatan nugget ikan ini dilakukan oleh Fenny Apriani, mahasiswi Kedokteran Hewan UNSYIAH, dibantu oleh seluruh anggota kelompok KKN. Pelatihan ini diadakan di Kantor Geuchik pada hari Selasa (27 Januari 2015), yang diikuti oleh 20 ibu-ibu PKK. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Pelatihan pembuatan nugget ikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan ragam dan kreativitas ibu-ibu di Gampong Kreung Raya. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan, menjelaskan, dan mempraktekan secara langsung cara pembuatan nugget
ikan dengan bahan dan alat yang mudah didapat. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini ibu-ibu Gampong dapat melanjutkannya, sehingga bisa menjadi makanan oleh-oleh dari Gampong Krueng Raya, Sabang C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kami memberitahu ketua ibu-ibu PKK bahwa akan ada kegiatan Demonstrasi Pembuatan Nugget Ikan, seminggu sebelum dilakukan kegiatan. Hal ini bertujuan agar ibuibu PKK Gampong dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan paa hari selasa dan dimulai pukul 15.30 hingga 17.00. Para peserta mendapatkan kertas yang berisi tentang penjelasan cara pembuatan nugget ikan yang sederhana, alat dan bahan yang diperlukan. Cara pembuatan nugget ikan ialah siapkan bahan-bahan yaitu, daging ikan yang telah diblender (500 gr), brokoli (dipotong kecil-kecil) secukupnya, wortel (diparut) 1 buah, bawang putih (diblender) 2 siung, campurkan semua bahan aduk hingga merata, kemudian campurkan 1 butir telur aduk kembali hingga rata. Masukkan kedalam wadah tahan panas, lalu kukus hingga matang sekitar 10 menit. Setelah matang diamkan hingga dingin dan mengeras (jika ada airnya buang terlebih dahulu). Setelah dingin, adonannya di potong kecilkecil dan gulingkan di telur lalu balur denga tepung roti, goreng hingga berwarna kecoklatan di kedua sisinya, angkat dan nugget ikan siap disajikan. D.
Faktor pendukung dan penghambat
Dalam kegiatan ini bahan dan alat mudah untuk didapatkan. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan nugget ikan, ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan pada saat kegiatan berlangsung. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang datang telat sehingga pelatihan telat dimulai. 3.2.6 Gotong Royong Membersihkan Sekolah A.
Bidang Kegiatan Yang Dipilih
Kegiatan membersihkan sekolah ini dilakukan oleh Hizriannur Akhyar, mahasiswa fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14, kegiatan ini dilakukan di lapangan SDN 17 Gampong Krueng Raya, Sabang pada hari Rabu, 21 Januari 2015 pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh siswa dan siswi SDN 17 Gampong Krueng Raya dan seluruh mahasiswa KKN kelompok 14 B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang diinginkan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendidik siswa dan siswi tentang hidup sehat dengan cara menjaga lingkungan sendiri dimulai dari sekolah mereka, tujuannya agar melatih
siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan dimana pun mereka berada dimulai dari sekolah mereka sendiri. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang di capai adalah dengan pelaksasaan kegiatan ini maka siswa siswi dapat memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan diharapkan siswa dan siswi dapat tetap terus menjaga kebersihan lingkungan mereka. D.
Faktor pendukung dan penghambat
Kegiatan ini mendapat dukungan oleh pihak SDN 17 Gampong Krueng Raya, pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancer dan banyak siswa siswi yang ingin berpartisipasi, hambatan yang diperoleh adalah sulitnya mengkoordinasi siswa dan siswi.
3.2.7 Pentingnya TOGA Di Pekarangan Rumah A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Pentingnya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di pekarangan rumah ini dilakukan oleh
Sherly Luciana (Mahasiswa Komunikasi UNRI), dibantu oleh seluruh anggota kelompok (Mahasiswa UNSYIAH dan UNS). Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19 Januari 2015. Mulai dari persiapan tanah dan pembibitan. Tanaman yang dipilih disini adalah Kunyit dan Jahe. Dan pembagian bibit pada tanggal 8 Februari 2015 ke warga Krueng Raya. B.
Maksud, Tujuan, Dan Sasaran yang dicapai Penanaman obat keluarga ini dimaksudkan untuk menambah wawasan kepada Ibu-Ibu
Rumah Tangga yang berada di Gampong Krueng Raya tentang tanaman obat keluarga itu sendiri. Tujuan dari penanaman ini adalah memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pentingnya tanaman obat keluarga, namun secara lebih khusus adalah tentang pengolahan lahan pekarangan agar lebih bermanfaat. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai, ibu-ibu akan lebih kreatif dalam mengolah pekarangan dan menanam tanaman obat di pekarangan rumah. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada saat pembagian bibit TOGA, Sherly Luciana(Mahasiswa Komunikasi UNRI),
dibantu oleh anggota kelompok (Mahasiswa UNSYIAH dan UNS). Pembagian dilakukan 1 jam sambil memberikan penyuluhan tanaman TOGA. Tindak Lanjut perlu dilakukan oleh Dinas Pertanian untuk memberikan penyuluhan yang lebih efektif lagi tentang tanaman obat keluarga. Mengingat pekarangan rumah warga Krueng Raya belum dimanfaatkan dengan baik.
D.
Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini,ibu-ibu sangat antusias dalam menerima tanaman
obat kelaurga dan mendengarkan dengan baik saat diberikan penyuluhan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan ini yaitu pemilihan tanah yang sulit untuk tanaman TOGA.
3.2.8 Mengajar Bahasa Inggris di SDN 17 Krueng Raya A.
Bidang kegiatan yang dipilih Mengajar Bahasa Inggris ini dilakukan oleh Sherly Luciana (Mahasiswa Komunikasi
UNRI), dibantu oleh seluruh anggota kelompok (mahasiswa Unsyiah dan UNS). Kegiatan ini diadakan di SDN 017 Sabang yaitu pada hari Selasa (20 Januari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 15 siswa/siswi SD dari kelas yang berbeda. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Mengajar Bahasa Inggris ini dimaksudkan untuk menambahkan wawasan baru kepada
anak-anak Gampong Krueng Raya dalam belajar bahasa Inggris agar memberi kesan bahwa belajar Bahasa Inggris itu menyenangkan dalam penyampaian materinya. Tujuan dari mengajar ini pada umumnya adalah memberikan tambahan pengetahuan Bahasa Inggris kepada anak-anak, namun secara lebih khusus adalah untuk mengajari anak-anak bagaimana berbahasa inggris yang baik dan benar, baik dalam pelajaran maupun kehidupan nyata. Diharapkan setelah kegiatan KKN selesai, akan terbentuk kelompok belajar bahasa inggris yang mewadahi dan memfasilitasi anak-anak dalam belajar bahasa inggris yang akan dipandu oleh pemuda ataupun guru setempat. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pada pertemuan, para siswa dibentuk menjadi latter U , kemudian mereka di dampingi
oleh abang dan kakak dari kelompok KKN untuk belajar bahasa inggris.. Pertemuan ini dilakukan selama 1,5 jam dengan materi menyesuaikan atau melanjutkan materi di sekolah. Tindak lanjut perlu dilakukan oleh guru terkait di SDN 17 Sabang, Krueng Raya dan pemuda setempat dalam melanjutkan program tambahan Bahasa Inggrisini karena mengingat tingkat kesulitan anak-anak dalam memahami bahasa inggris sehingga diperlukan wadah yang membantu mereka dalam belajar bahasa inggris dan mengingat bahwa pentingnya bahasa inggris untuk dipelajari karena sebagai pelajaran yang membawa keuntungan di masa depan kelak. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti
pertemuan pelajaran tambahan Bahasa Inggris. Ini dibuktikan dengan banyaknya siswa/siswi
SD yang hadir dan datang lebih awal dari waktu yang telah dijadwalkan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu siswa/siswi kadang jenuh saat diberi materi dan ikut-ikutan ribut ketika teman yang lain ribut.
3.2.9 Pelatihan Pembuatan Empek-Empek Dan Kerupuk Ikan A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Pelatihan pembuatan empek-empek dan kerupuk ikan ini dilakukan oleh Sherly
Luciana, Mahasiswi Komunikasi UNRI, dibantu oleh seluruh anggota KKN. Pelatihan ini diadakan di kantor Keuchik pada hari Jum’at (30 Januari 2015),yang diikuti oleh 20 ibu-ibu PKK. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Pelatihan pembuatan empek-empek dan kerupuk ikan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan ragam dan usaha ibu-ibu di Gampong Krueng Raya. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan, menjelaskan, dan mempraktekan secara langsung cara pembuatan empek-empek dan kerupuk ikan dengan bahan dan alat yang mudah di cari. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini ibu-ibu PKK akan mempraktekannya di rumah dan memcoba membuat usaha baru untuk meningkatkan ekonomi mereka. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pelatihan ini ditunjukkan kepada ibu-ibu PKK Gampong Krueng Raya, berlangsung
mulai pukul 15.30 hingga 17.00. Para peserta mendapatkan penjelasan untuk pembuatan empek-empek dan kerupuk ikan, bahan apa saja yang digunakan, alat yang digunakan, dan cara pembuatannya. Yang pertama di praktekkan adalah cara pembuatan empek-empek. Bahan-bahan utama pembuatan empek-empek adalah tepung sagu atau tepung terigu, ikan yang sudah digiling (tergantung selera), garam, bumbu penyedap rasa, air putih yang dingin. Cara pembuatan empek-empek sebagai berikut: Pertama, masukkanlah ikan yang telah digiling kedalam sebuah wadah. Kemudian masukkan garam, dan bumbu penyedap rasa serta tambahkan pula air dingin (air es). Aduk-aduk hingga adonan ikan dan bumbunya menjadi rata. Kedua,masukkan tepung sagu secukupnya saja. Tahap berikutnya adalah membentuk empek-empek. Setelah adonan selesai dibuat, rebus kedalam panci yang berisi air panas yang diberi sedikit minyak. Agar semakin nikmat, alangkah baiknya empek-empek dimakan bersama Cuko Pempek. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Cuko nya adalah air, gula merah, bawang putih, air asam jawa, rawit. Cara membuat Cuko Pempek
yakni, pertama masak air yang dicampur asam jawa dan gula merah. Setelah mendidih masukkan rawit dan bawang putih. Cuko Pempek pun siap. Setelah pembuatan empek-empek lanjut pembuatan kerupuk ikan. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah tepung tapioka, ikan yang sudah digiling(varian apa saja),garam, bawang putih, ketumbar halus, soda kue, gula pasir, telur,air, minyak. Cara membuat kerupuk ikan. Pertama, campurkan semua bahan lalu diaduk sampai tercampur rata. Uleni dengan tangan sampai adonan kalis dan tidak lengket ditangan. Kemudian kukus adonan selama 1 jam, angkat dan dinginkan adonan lalu iris tipis, jemur sampai benar-benar kering (2-3 hari). Setelah kering kerupuk bisa disajikan. Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh ibu-ibu PKK Gampong Krueng Raya untuk menambah variasi kerupuk. Dengan pelatihan pembuatan kerupuk ini diharapkan ibu-ibu PKK dapat membuat suatu usaha kecil yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Gampong Krueng Raya. D.
Faktor pendukung dan Faktor Penghambat Dalam kegiatan ini bahan dan alat mudah untuk didapatkan. Para peserta sangat
antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan
empek-empek dan kerupuk ikan, ini
dibuktikan dengan rasa ingin tahu ibu-ibu dalam proses pembuatannya. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang datang telat sehingga pelatihan telat dimulai. 3.2.10 Training Motivasi Berprestasi A.
Bidang Kegiatan yang dipilih Training Motivasi Berprestasi ini dilakukan oleh Rega Joko Putranto, mahasiswa
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta,dibantu oleh segenap mahasiswa KKN dari UNS,UNSYAH dan UNRI. Pelatihan diadakan di Ruang Kelas 6 SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya dengan sekali pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 31 Januari 2015 pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00 . Training ini diikuti oleh siswa kelas 4 ,5 ,6 SDN 17 Sabang dengan jumlah peserta 35 orang dan belum pernah mendapatkan training sejenis. B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Training Motivasi Berprestasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi anak-
anak Gampong Krueng Raya dalam belajar agar meraih prestasi sebaik-baiknya di sekolah tempat mereka belajar. Tujuan training ini adalah melatih anak-anak untuk berani mengungkapkan mimpi dan cita-cita mereka untuk menjadi orang-orang yang mampu mengangkat nama baik kota Sabang dan mewujudkannya dalam perencanaan timeline yang
akan mereka lakukan. Setelah mengikuti Ttraining ini, anak-anak diharapkan untuk semakin optimis untuk meraih prestasi walaupun dalam segala keterbatasan yang ada. C.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Training diadakan pada hari Sabtu dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00
dengan sesi pertama pukul 10.00-10.30 diawali dengan kontrak forum dan beberapa game ice breaker pemecah suasana,kemudian dilanjutkan dengan pemaparan potensi yang dimiliki kota Sabang kepada anak-anak. Sesi kedua berlangsung dari pukul 10.30 sampai dengan pukul 11.30 dengan isian tenntang profil orang-orang ternama dan kisah perjuangan mereka,dilanjutkan dengan pemberian tips tentang bagaimana agar bisa seperti mereka. Sesi penutup berlangsung pukul 11.30 sampai dengan pukul 12.00. Pada sesi ini anakanak diminta untuk menuangkan cita-cita dan target mereka dalam selembar kertas yang sudah disediakan trainer dan beberapa anak diminta untuk membacakannya di depan kelas dan di aminkan oleh seluruh peserta training. Akhir training ditutup dengan renungan tentang perjuangan orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka dan alasan mengapa sebagai anak harus membahagiakan mereka. D.
Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan training ini,para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh
rangkaian acara training. Hal ini terbukti dengan kehadiran siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 dalam kelas training dan sikap mereka saat menjadi peserta training. Hambatan yang dihadapi saat pelaksanaan training adalah masalah teknis terkait sound yang tidak bisa menyala dan harus diganti dengan yang lain. Hambatan lain yang harus dihadapi adalah fokus perhatian anakanak yang kadang terpecah dan trainer harus tanggap dalam menggunakan trik untuk kembali mempertahankan atensi peserta.
3.2.11 Pelatihan Permainan Tradisional Indonesia A.
Bidang kegiatan yang Dipilih Pelatihan permainan tradisional Indonesia ini dilakukan oleh Rizky Muhammad Iqbal,
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh Faisal Siregar dari Fakultas Teknik, Hizriannur Ahkyar dari Fakultas Teknik, Fenny Apriani dari Fakultas Kedokteran Hewan, Arini Putri dari Fakultas Pertanian, Rega dari Universitas Sebelas Maret, Aisyah dari Universitas Sebelas Maret, dan Sherly Luciana dari Universitas Riau. Pelatihan diadakan di perkarangna SDN 17 Sabang di desa Krueng Raya dengan jumlah pertemuan satu kali, yaitu pada hari Minggu (1 Februari 2014). Pelatihan ini diikuti oleh 20 anak – anak Gampong Krueng Raya.
B.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Pelatihan permainan tradisional Indonesia in dimaksudkan untuk meningkatkan
kesadaran anak – anak Gampong Krueng Raya terhadap pelestarian budaya asli Indonesia agar tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman saat ini. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan permainan – permainan tradisional asli Indonesia dan mengajarkan beberapa permainan tersebut, serta membuat perlombaan kecil. Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa diharapkan tetap melestarikan budaya asli bangsa Indonesia dengan cara memainkan permainan-permainan Tradisional Indonesia. C.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Pada pertemuan pertama, para peserta mendapatkan sosialisasi tentang permainan –
permainan tradisional Indonesia dan rencana perlombaan. Pertemuan berlansung 1 jam dengan materi yang diberikan berupa penjelasan tentang kebutuhan alat dan cara memainkan permainan tradisional dan manfaat. Pertemuan kedua berlansung selama 2 jam dari pukul 16:00 s/d 18:00. Peseta dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok dibimbing oleh kakak – kakak panitia perlombaan. Sebelum mengikuti perlombaan, para peserta mendapatkan bimbingan dari kakak – kakak panitia untuk mempersiapkan diri mengikuti perlombaan. Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh anak – anak Gampong Krueng Raya sendiri untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memelihara budaya bangsa sendiri dengan mengaplikasikan permainan tradisional dalam keseharian mereka. Selain itu, anak – anak juga diharapkan dapat mengingat cara – cara memainkan permainan tradisional dan dapat meneruskannya ke generasi yang lebih muda ketika mereka sudah dewasa. D.
Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh
pertemuan sosialisasi dan praktek. Ini dibuktikan dengan kehadiran peserta dan keinginan untuk memenangkan lomba. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah beberapa anak sangat susah diatur dan berkeliaran sehingga dapat mengganggu anak – anak yang lain.
3.2.12 Pelatihan Pembuatan Sketsa Wajah A. Bidang Kegiatan yang Dipiih Pelatihan Pembutan Sketsa Wajah dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 bekerja sama dengan pihak sekolah SDN 017 Gampong Krueng Raya. Pelatihan dilakuakn di sekolah SDN 017 dengan
jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari Sabtu (24 Januari 2015). Pelatihan dilakukan oleh 35 siswa dan siswi SDN 017 dari kelas 1-3.
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pelatiahn pembutan sketsa wajah imaksudkan untuk menigkatkan kemampuan mengambar dan kreatifitas siwa dan siswi SDN 017. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas dan wadah pengembangan diri dengan cara menuangkan bakat dalam bidang seni. Dengan menigkatkan kemapuan mengambar siwa dan siswi SD diharapkan dapat menjadi lebih baik menuangkan ide-ide nya dalam bentuk gambar. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pertemuan dilakukan dengan melakukan demostrasi pengambaran sketsa wajah dengan memberikan penjelasan tentnag tips dan trik mengambar wajah. Para peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok dengan anggota dua orang sehingga masing-masing peserta dapat mengambar wajah teman sekelompoknya. Selanjutnya di bagikan kertas kepada peserta pelatihan untuk menjadi media mengambar. Selama proses pembuatan sketsa peserta mendapatkan bimbingan dari para mahasiswa. Hasil gambar di berikan nilai oleh mahasiswa berdasarkan kelengkapan fitur wajah dan Kemiripan dengan objek gambar. Pelatihan berlangsung selam 2 jam dari pukur 10.00 s/d 12.00. Perlu dilakukan Kerja sama dengan Dinas Kesenian untuk pemenuhan kebutuhan alat dan bahan dikarenakan pada SDN 017 tidak memiliki fasilitas kesenian yang baik, hal ini menyebabkan kurangnya kegiatan kesenian di SDN 017. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Sepanjang pemberian materi seluruh peserta menyimak dengan baik. Dan juga dengan teliti mengambar teman sekelompoknya dengan sebaik-baiknya. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya alat dan bahan sehingga perlu disediakan terlebih dahulu oleh peserta KKN.
3.2.13 Generasi Qur’ani untuk Krueng Raya A.
Bidang kegiatan yang dipilih
Generasi Qur’ani untuk Krueng Raya merupakan suatu kegiatan lomba TPA antar jurong di Gampong Krueng Raya. Terdapat dua cabang perlombaan, yaitu lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) untuk anak usia 10 – 12 tahun dan lomba hafalan surat pendek (Tahfidz) untuk anak usia 5 – 9 tahun. Kegiatan ini dilakukan oleh Aisyah Al Azizah, mahasiswi Matematika UNS, dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 KKN Antarbangsa (Arini Putri, Fenny Apriani, Sherly Luciana, Faisal Rinal Siregar, Rega Joko Putranto, Teuku Rudi Setiawan, Hizriannur Akhyar, dan Rizky Muhammad Iqbal), serta didukung oleh Tengku Darmawi selaku Imam di Jurong Batu Singa Berfakta. Kegiatan ini diadakan di mesjid Gampong Krueng Raya pada hari Jum’at (6 Februari 2015), yang diikuti oleh 21 peserta lomba, dan dihadiri oleh keuchik, ketua pemuda gampong, ustadz serta ustadzah TPA dari tiap jurong, dan ketua dari tiap jurong. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Kegitan ini dimaksudkan untuk menjadikan anak-anak Krueng Raya menjadi generasi
qur’ani, memiliki pengetahuan islami, dan berperilaku sesuai syariat islam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kemampuan anak-anak dalam berkompetisi di bidang MTQ dan Tahfidz. Diharapkan setelah adanya kegiatan ini menjadikan anak-anak TPA di masing-masing jurong lebih meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an dan hafalan Al-Qur’annya. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Kegiatan ini ditujukan untuk anak-anak TPA di Gampong Krueng Raya, berlangsung
mulai pukul 14.30 hingga 17.30. Diikuti oleh 12 peserta lomba MTQ dan 9 peserta lomba hafalan surat pendek yang berasal dari TPA di tiap jurong. Terdapat 3 juri yang memberikan penilaian dalam kegiatan ini, yaitu Tengku Darmawi, Rega Joko Putranto, dan Aisyah Al Azizah. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan para peserta sangat antusias dalam mengikuti perlombaan yang diselenggarakan. Kegiatan ini berakhir dengan diumumkannya pemenang dari lomba MTQ dan lomba hafalan surat pendek. Terdapat 3 pemenang untuk lomba MTQ, juara I diraih oleh Asmaul Husna dari TPA Jurong Mustika Kolam Bermata, juara II diraih oleh Azkiani dari TPA Jurong Ilham Syukuran, dan juara III diraih oleh Eva Muliana dari TPA Jurong Batu Singa Berfakta. Tiga pemenang untuk lomba hafalan surat pendek yaitu Jihan Monika (TPA Jurong Ilham Syukura), Zahratul Islam (TPA Jurong Batu Singa Berfakta), dan Nurul Afifah (TPA Jurong Batu Singa Berfakta). Upaya lanjutan perlu dilakukan oleh ustadz dan ustadzah di TPA tiap jurong untuk meningkatkan kemampuan anak dalam bidang qori/qori’ah dan hafalan Al-Qur’an agar
anak-anak di Krueng Raya menjadi generasi Qur’ani dan pemimpin yang islami, sehingga dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. D.
Faktor pendukung dan penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini ustadz dan ustadzah sangat mendukung adanya lomba
antar TPA di Gampong Krueng Raya, peserta pun sangat antusias dalam mengikuti perlombaan MTQ dan hafalan surat pendek. Ini dibuktikan dengan kehadiran dari ustadz dan ustadzah dalam kegiatan ini, serta peserta yang tidak sabar untuk maju pada lomba MTQ dan hafalan surat pendek. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah publikasi yang terlalu mendadak, sehingga mengakibatkan kurangnya persiapan anak-anak dari tiap TPA serta hanya sedikit masyarakat yang datang untuk menghadiri kegiatan ini.
3.2.14 Outbond Ceria Anak Krueng Raya A. Bidang Kegiatan yang dipilih Outbond Ceria Anak Krueng Raya ini dilakukan oleh Rega Joko Putranto, mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta,dibantu oleh segenap mahasiswa KKN dari UNS,UNSYAH dan UNRI. Outbond diadakan di halaman SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya dengan sekali pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 7 Februari 2015 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 . Training ini diikuti oleh total 25 anak Gampong Krueng Raya dan belum pernah mendapatkan kegiatan sejenis. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Outbond Ceria Anak Krueng Raya ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat persaudaraan antara anak-anak Gampong Krueng Raya dan mahasiswa KKN. Tujuan Outbond ini adalah sebagai kegiatan akhir atau kegiatan perpisahan dengan anak-anak Gampong Krueng Raya yang sudah sebulan penuh melakukan kegiatan bersama. Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan persaudaraan anak-anak antar jurong yang ada di Gampong Krueng Raya semakin solid dan kompak. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Outbond diadakan pada hari Sabtu 7 Februari 2015 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 diawali dengan pemanasan beberapa game low impact, seperti game mobil balap dan do you love me, kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok outbond. Anak-anak dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni dua kelompok putra dan satu kelompok putri untuk bermain game blind leader. Game ini bertujuan untuk melatih kepercayaan anggota kelompok terhadap pemimpin kelompok, karena pada game ini peserta diminta untuk
menutup mata dengan kain sarung dan harus berjalan melewati lintasan berpetak 4x4 sembari mengambil bola di beberapa tempat dengan dipandu oleh suara pemimpin kelompok. Outbond berakhir pada pukul 17.45, kemudian mahasiswa KKN dan anak-anak Gampong Krueng Raya duduk bersama menikmati beberapa makanan kecil yang telah disiapkan. Pada sesi ini, kami mengucapkan salam perpisahan kepada anak-anak dan permohonan maaf apabila ada perbuatan mahasiswa KKN yang kurang berkenan. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan Outbond ini,para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara training. Hal ini terbukti dengan kehadiran anak-anak Gampong Krueng Raya di lapangan SDN 17 Sabang dan semangat mereka pada saat mengikuti kegiatan outbond. Hambatan yang dihadapi saat pelaksanaan outbond adalah sikap kedaerahan yang masih mengakar kuat pada diri anak-anak sehingga menyebabkan mereka sulit menerima keikutsertaan anak-anak dari jurong lain untuk mengikuti outbond. Hal ini mengharuskan mahasiswa KKN untuk melakukan trik dalam mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan membujuk anak-anak agar tetap mengikuti kegiatan outbond.
3.2.15 Pembersihan Pantai di Jurong Ilham Syukran A.
Bidang Kegiatan Yang Dipilih Pembersihan pantai di jurong Ilham Syukran ini dilakukan oleh Hizriannur Akhyar,
mahasiswa fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala, dibantu oleh seluruh anggota KKN kelompok 14 dan juga masyarakat dan pemuda dari jurong Ilham Syukran. B.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang diinginkan Pembersihan pantai di jurong Ilham Syukran ini dimaksudkan untuk menjaga lingkungan
pantai, karena di pantai tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu sebuah lapangan bola yang hanya bisa di mainkan pada saat air sedang surut yaitu sekitar pukul 16.00 WIB, dan juga pemandangan kea rah pulau Klah yang cukup menarik, dan juga terdapat aktifitas nelayan di pantai tersebut , Tujuan dari pembersihan pantai di jurong Ilham Syukran ini adalah agar daerah tersebut menjadi indah dan dapat di kunjungi oleh masyarakat bahkan turis, diharapkan setelah pembersihan pantai di jurong Ilham Syukran ini masyarakat dapat
tetap menjaga kebersihan pantai dan banyak masyarakat dan turis yang mengunjungi tempat ini. C.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Hasil yang di capai adalah dengan pembersihan pantai di jurong Ilham Syukran ini di
harapkan potensi wisata di Gampong Krueng Raya khususnya jurong Ilham Syukran bisa lebih di kenal dan banyak investor yang ingin menanamkan modal di bidang pariwisata di Gampong Krueng Raya, dan di harapkan dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat Gampong. D.
Faktor pendukung dan penghambat Kegiatan ini mendapat dukungan penuh oleh keuchik, masyarakat dan pemuda di jurong
Ilham Syukran hambatan dari program ini adalah karena sampah di pantai ini cukup banyak dan sudah tertimbun cukup lama maka sulit untuk di bersihkan secara total
3.2.16 Pembuatan Peta Gampong A. Bidang Kegiatan yang dipilih Pembuatan peta gampong ini dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah, dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 di Kantor Keuchik dan aparatur Gampong Krueng Raya, dengan jumlah pertemuan sebanyak empat kali yaitu pada hari Rabu (21 Januari 2015), Kamis (22 Januari 2015), Minggu (25 Januari 2015), dan Kamis (5 Februari 2015). Pembutan peta ini melibatkan 2 orang aparatur gampong yang secara bergantian memberikan masukan tentang peta gampong pada saat pembuatan. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pembuatan peta Gampong dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang batas-batas gampong, batas jurong dan lokasi penting dari Gampong Krueng Raya dalam bentuk gambar untuk lebih mudah di pahami. Tujuan pembuatan peta adalah untuk mempermudah pengeditan data spasial gampong dan batas-batas administratif lainya jika mengalami perubahan dikarenakan peta yang dibuat dalam dua buah format yaitu fisik dan dijital. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Pada pertemuan pertama dengan aparatur gampong dilakukan pengeditan peta dasar dimana gambar satelit yang di print di berikan kepada aparatur gampong untuk memberikan informasi batas-bats jurong dan gampong. Pada pertemuan kedua dilakukan pengeditan peta hasil dari pembuatan batas-batas yang telah dibicarakan sebelumnya. Didapati beberapa kesalan dalam penulisan dan perbaikan batas-batas yang telah di gambarkan pada peta. Diskusi berlangsung selama 1 jam deng aparatur gampong pada 10.00 s/d 11.00. Pada pertemuan kbatas yangetiga kembali dilakukan revisi oleh aparaut gampong yang berbeda untuk meningkatkan kebenaran dari batas-batas administratif gampong yang telah ditetapkan. Kembali ditemukan kesalan pada batas jurong dan disarankan dilakukan penambahan lokasi penting dari gampong kedalam peta. Setalah dilakukan koreksi peta gampong telah siap untuk dicetak. A kantor geuchik sebagi salah satu infentaris dari Gampong dalam bentuk dijital maupun fisik untuk dipajang di Kantor Keuchik. Untuk memperjelas batas-batas gampong perlu dilakukan pengecekan ke kantor kecamatan Suka Karya sehingga dapat mengetahui lebih lanjut kebenaran dari peta yang telah dibuat. Perlu dilakukan pembutan peta tematik Krueng Raya untuk meningkatkan informasi spasial yang diketahui oleh aparatur gampong sehingga dapat silakukan upaya pensejahteraan rakyat dengan lebih tepat. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh aparatur Gampong Krueng Raya. Disetiap pertemuan untuk merevisi peta gampong aparatur gampong menunjukan kesediaan dan keseriusan dalam membantu pembuatan. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya kejelasan batas administratif sehingga sering dilakukan perubahan batas adminstratif.
3.2.17 Pembuatan Flyer Pariwisata Gampong A. Bidang Kegiatan yang dipilih Pembuatan flyer pariwisata gampong ini dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswi Teknik Pertanian Unsyiah dibantu oleh Semua Anggota Kelompok 14. Pembuatan flyer di lakukan di posko mahasiswa KKN Kreung Raya. Pembuatan flyer membutuhkan waktu dua hari yaitu hari Sabtu (31 januari 2015) dan Kamis (5 Februari 2015) pengumpulan data, pembutan hingga cetak. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
dari proses
Pembuatan flyer pariwisata gampong ini dimaksudkan untuk menambah media promosi gampong krueng raya untuk salah objek wisata yang lebih dikenal oleh wisatawanwisatawan
yang datang ke pulau sabang. Tujuan Pembuatan flyer pariwisata gampong
adalah untuk meningkatkan pendapatan gampong krueng raya dari kegiatan pariwisata dan menigkatkan pendapatan masyrakat Krueng raya. Diharapkan dengan Pembuatan flyer pariwisata gampong akan lebih banyak wisatawan yang datang ke Gampong Krueng Rakyat C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pada Hari pertama pembutan Flyer dikumpulkan berbagai foto dan juga data-data yang dikumpulkan sebelumnya selama observasi lapangan di gampong krueng raya untuk mengunjungi objek-objek wisata yang terdapat di Krueng Raya. Kemudian di desain flyer dengan menggunkan program Photoshop CS3. Pada hari kedua hasil desain dicetak di kertas ukuran A4 yang akan dibagikan pada saat sabang food festival. Perlu dilakukan upaya promosi Gampong yang lebih agresif untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Krueng Raya. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah mempromosikan Gampong Krueng Raya ke berbagai media shingga lebih banyak orang yang tertarik untuk datang ke Krueng Raya. D. Faktor Pendukung Terdapat berbagai jenis objek wisata di Krueng Raya sehingga tidak sulit untuk memberikan informasi objek pariwisata. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya ketersedian data sehingga memerlukan banyak waktu dalam pengumpulan data.
3.2.18 Pelatihan Pembuatan Sketsa Wajah A. Bidang Kegiatan yang Dipiih Pelatihan Pembutan Sketsa Wajah dilakukan oleh Arini Putri, mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah dibantu oleh seluruh anggota kelompok 14 bekerja sama dengan pihak sekolah SDN 017 Gampong Krueng Raya. Pelatihan dilakuakn di sekolah SDN 017 dengan jumlah pertemuan sebanyak satu kali yaitu pada hari Sabtu (24 Januari 2015). Pelatihan dilakukan oleh 35 siswa dan siswi SDN 017 dari kelas 1-3. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pelatiahn pembutan sketsa wajah imaksudkan untuk menigkatkan kemampuan mengambar dan kreatifitas siwa dan siswi SDN 017. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas dan wadah pengembangan diri dengan cara menuangkan bakat dalam bidang seni. Dengan menigkatkan kemapuan mengambar siwa dan siswi SD diharapkan dapat menjadi lebih baik menuangkan ide-ide nya dalam bentuk gambar.
C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pertemuan dilakukan dengan melakukan demostrasi pengambaran sketsa wajah dengan memberikan penjelasan tentnag tips dan trik mengambar wajah. Para peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok dengan anggota dua orang sehingga masing-masing peserta dapat mengambar wajah teman sekelompoknya. Selanjutnya di bagikan kertas kepada peserta pelatihan untuk menjadi media mengambar. Selama proses pembuatan sketsa peserta mendapatkan bimbingan dari para mahasiswa. Hasil gambar di berikan nilai oleh mahasiswa berdasarkan kelengkapan fitur wajah dan Kemiripan dengan objek gambar. Pelatihan berlangsung selam 2 jam dari pukur 10.00 s/d 12.00. Perlu dilakukan Kerja sama dengan Dinas Kesenian untuk pemenuhan kebutuhan alat dan bahan dikarenakan pada SDN 017 tidak memiliki fasilitas kesenian yang baik, hal ini menyebabkan kurangnya kegiatan kesenian di SDN 017. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Sepanjang pemberian materi seluruh peserta menyimak dengan baik. Dan juga dengan teliti mengambar teman sekelompoknya dengan sebaik-baiknya. Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya alat dan bahan sehingga perlu disediakan terlebih dahulu oleh peserta KKN.
3.2.19 PelatihanLeadership A. Bidang Kegiatan yang dipilih Pelatihan leadership dilakukan oleh T. Rudy Setiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNSYIAH,dibantu oleh segenap mahasiswa KKN dari UNS,UNSYIAH dan UNRI. Pelatihan diadakan di Ruang Kelas 6 SDN 17 Sabang Gampong Krueng Raya dengan dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa dan Sabtu, 13 dan 14 Januari 2015 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Training ini diikuti oleh siswa kelas 4 ,5 ,6 SDN 17 Sabang dengan jumlah peserta 30 orang dan belum pernah mendapatkan pelatihan sejenis. B. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Pelatihan leadership ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang kepemimpinan untuk anak-anak Gampong Krueng Raya. Selain itu, si anak nantinya dapat mengenali dirinya sendiri serta orang di sekelilingnya. Pelatihan ini juga dimaksudkan agar si anak dapat memaksimalkan potensi “leader” dalam diri mereka dan serta memotivasi si anak. Setelah mengikuti Pelatihan ini, anak-anak diharapkan untuk semakin berani juga mampu
memegang peran sebagai leader baik untuk diri sendiri maupun teman-teman di lingkungannya. C. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Pelatihan diadakan pada hari Sabtu dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB dengan sesi pertama pukul 10.00-10.30 WIB diawali dengan perkenalan singkat setiap peserta dengan berdiri ditempat sendirisekaligus juga ini agar membiasakan mereka dapat berbicara dengan berani didepan umum. Sesi kedua berlangsung dari pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB dengan materi seputar leadership yang diberikan kepada mereka secara langsung, dimana setiap materi yang disampaikan dapat dipraktekan oleh mereka. Sesi akhir berlangsung pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Pada sesi ini anak-anak diberikan kesempatan untuk menunjukkan keberanian maju ke depan bagi yang dipercayakan oleh kelompoknya. Dari sini, anak dilatih untuk memiliki keberanian dan menjalankan kepercayaan yang telah diberikan oleh teman-temannya. Dengan tema “ Menjadi Pribadi yang lebih Apresiatif”, disini anakjuga diajarkan untuk mengenali potensi diri, mengakui kehebatan orang lain dan bisa memberi penghargaan atas apa yang temannya lakukan dengan tulus. Mereka dibagi atas beberapa kelompok kecil. Tugas mereka adalah melihat hal hebat yang mereka lakukan dan melihat hal hebat yang teman mereka lakukan sekaligus mengapresiasikannya. Setelah melakukan hal tersebut di kelompok masing-masing, anak diajak untuk menyerukan impian mereka. Satu persatu anak diminta menyebutkan mimpi mereka dengan lantang di hadapan teman lain.“Sayayakinsayapastibisa..”, akhirkalimat yang keluardarianak yang
melakukanpresentasi
di
depandankemudiandidukungolehteman-
temankelompoknyadenganmenjawab “Amiiin!”. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam pelaksanaan training ini,para peserta sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara training. Hal ini terbukti dengan antusiasme kehadiran siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 dalam kelas training dan sikap mereka saat menjadi peserta training. Hambatan yang harus dihadapi adalah fokus perhatian anak-anak yang kadang terpecah dan pemateri harus sigap dalam menggunakan trik untuk kembali mempertahankan fokus dari tiap-tiap peserta.
3.3 Kegiatan Khusus 3.3.1Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Gampong a. Pembuatan Video Profil Gampong Krueng Raya
1. Mahasiswa pelaksana program Seluruh anggota KKN kelompok 14. 2. Nama kegiatan Pembuatan Video Profil Gampong. 3. Lokasi Seluruh daerah di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. 4. Tujuan kegiatan Memperkenalkan Gampong Krueng Raya dan potensi-potensi yang ada di gampong tersebut. 5. Manfaat kegiatan Dengan pembuatan profil gampong dapat memudahkan masyarakat luar gampong dalam menemukan potensi-potensi yang ada di Gampong Krueng Raya. 6. Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat gampong dan masyarakat luar yang berkunjung. 7. Kerja sama Kegiatan ini dilakukan oleh anggota kelompok KKN Gampong Krueng Raya. 8. Jadwal pelaksanaan Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada: Tanggal
: 30 Januari – 05 Februari 2015
9. Jumlah biaya dan Sumber Dana Rp.300.000,- dan biaya berasal dari dana Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM ) Universitas Syiah Kuala. 10. Hasil dan tidak lanjut Hasil yang dicapai adalah warga sangat senang karena mereka dapat menampilkan video profil gampong di setiap ada acara musrembang antar gampong. Tidak lanjut adalah agar warga dapat menjaga dan terus memperbaharui video profil gampong sehingga dapat bertahan lama. 11. Faktor pendukung Faktor pendukung dari kegiatan tersebut adalah adanya dukungan dari masyarakat gampong setempat. 12. Faktor penghambat Faktor penghambat adalah banyak warga gampong yang tidak ada dirumah dan banyaknya video yang terkena virus saat pengeditan.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dari laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
Program pembangunan gampong yang telah ada seperti meunasah, balai pengajian, kantor geuchik, dan rumah untuk disewakan yang hasilnya masuk ke dalam kas gampong, lapangan bola, dan lapangan voli.
Mayoritas agama di Gampong Krueng Raya Kecamatan Suka Karya, Sabang beragama islam, dan Gampong ini sangat islami, dengan dilakukannya pengajian disetiap sore (untuk anak-anak), dan pengajian di tiap minggu (untuk bapak-bapak dan ibu-ibu Gampong).
Kestabilan ekonomi yang terlihat, hal ini dikarenakan penduduk memiliki mata pencarian yang hampir-hampir sama.