Konsep dan Istilah-Istilah dalam Komunikasi Data Dony Ariyus, Rum Muhamad Andri, Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta - Indonesia Data transmisi melewati transmitter (pemancar) dan receiver (penerima) melalui medium transmisi Media transmisi diklasifikasikan sebagai • Media yang dituntun (guided media ), gelombang-gelombang dituntun melewati jalur fisik, contoh : twisted pair, kabel koaksial dan fiber optik. • Media yang tidak dituntun (unguided media), menyediakan suatu device untuk mentransmisi gelombang elektromagnetik tetapi tanpa menuntunnya, contoh: penyebaran melalui udara, hampa udara, dan air laut. Direct link menyatakan arah transmisi antara dua device dimana sinyal disebarkan langsung dari transmitter ke receiver dengan tanpa device perantara (amplifier atau repeater yang dipakai untuk meningkatkan kekuatan sinyal) Gambar 1.4.a menunjukkan medium tansmisi point to point untuk direc link antaradua device saja. Gambar dibawah ini menunjukkan konfigurasi multipoint dimana dapat lebih dari dua device pada medium yang sama.
Konfigurasi Tranmisi Sistim-sistim transmisi (menurut definisi ANSI): • Simplex, sinyal ditransmisi dalam satu arah saja; stasiun yang satu bertindak sebagai transmitter dan yang lain sebagai receiver. • Half-duplex, kedua stasiun dapat melakukan transmisi tetapi hanya sekali dalam suatu waktu. • Full-duplex, kedua stasiun dapat bertransmisi secara simultan, medium membawa dalam dua arah pada waktu yang sama. Bandwidth: Semua system komunikasi elektornik mengirimakan informasi dengan memancarkan energi elektromagnetik. energi elektromagnetik ini dapat berjalan sebagai sebuah tegangan atau arus yang melalui dawai, sebagaimana emisi radio melintasi udara dan cahaya
Untuk mengirim informasi, system komunikasi harus menggunakan spectrum elektromagnetik dalam jumlah atau range tertentu. Sebagai contoh, musik menggunakan range frekuensi dari 0 sampai 20.000 siklus perdetik (cycle per second) atau juga disebut dengan hertz (Hz), yang memiliki besar bandwidth 20kHz. Konsekuensinya untuk mengirim keseluruhan sinyal musik, system komunikasi harus mengalokasikan bandwidth paling tidak 20 kHz.
Bandwidth Secara definitif, bandwidth merupakan kapasitas total (volume dan kecepatan) sebuah dawai atau total frekuensi yang tersedia pada pembawa transmisi data, bandwidth dapat dianalogikan ibarat sebuah pipa air, pipa lima inci mampu mengalirkan air lebih banyak dibandingkan dengan pipa air 2 inci. Spektrum Frekuensi Range Frekuensi
Panjang Gelombang
Audible
20Hz-20kHz
>100 Km
Extremely/very Low Frequency (ELF/VLF) Radio
3kHz-30kHz
100 Km -10 Km
Low Frequency (LF) Radio
20kHz-300kHz
10 Km-1 Km
Navigator, Maritime Communication
Medium Frequency (MF) RAdio
300kHz-3MHz
1 Km -100 m
Navigation, AM Radio
High Frequency (HF) Radio
3 MHz-30MHz
100 m -10 m
Citizens Band (CB) Radio
Very High Frequency (VHF) Radio
30MHz-300MHz
10 m -1 m
Amateur (HAM) Radio, VHF TV, FM Radio
Ultra High Frequency (UHF) Radio
300MHz-3GHz
1 m -10 cm
Microwave, Satellite, UHF TV
3GHz-30GHz
10 cm -1 cm
Microwave, Satellite
30GHz-300GHz
1 cm -1 mm
Microwave, Satellite
Band designation
Super High Frequency (VHF) Radio Extremely High Frequency (EHF) Radio Infrared Light
103 - 105 GHz
300 μ − 3μ
Visible Light
1013 - 1015 GHz
1μ − 3μ
X-Ray
1015 - 1018 GHz
Gamma and Cosmic Ray
> 1018 GHz
Kegunaan Acoustics Navigation, Weather, Submarine communication
Infrared Fiber Optics
103μ - 107μ GHz
X-Ray
<017 μ
N/A
Catatan: k = kilo = 1.000 (1thousand) M = Mega = 1.000.000 (1Million) G = Giga = 100.000.000 (1Billion) T = Tera = 1000.000.000 (1Trillion) Cm = centimeter = (1/100 Meter) Mm = millimeter = (1/1.000 Meter) μ = Micron (1/1,000,000 Meter) Carrier: merupakan sinyal tetap dalam sebuah sirkuit yang berada pada frekuensi tertentu atau dalam range frekuensi tertentu Hertz (Hz): merupakan ukuran bandwidth dalam sirkuit analog, istilah Hertz diambil dari nama seorang ilmuwan fisika Heinrich Rudolf Hertz, yang merupakan orang yang menemukan gelombang suara. Hertz merupakan jumlah bentuk gelombang elektromagnetik yang ditransmisikan per detik. Bandwidth analog tipikalnya diukur dalam kHz, MHz atau Ghz bps: bps (bits per second) jika satuan bandwidth pada sirkuit analog yang diukur dalam Hertz, satuan bandwidth sirkuit digital diukur dalam bps (bit per second), bps adalah jumlah bit data biner yang dapat ditransmisikan per detik, kbps sama dengan seribu bps, Mbps sama dengan sejuta bps dan seterusnya. Baud: merupakan jumlah sinyal yang terjadi per detik dalam sebuah sirkuit analog, secara umum boud digunakan untuk menjelaskan tingkatan singnaling untuk transmisi data modem melalui sirkuit analog, sedangkan baud rate hampir sama dengan Hertz Narrowband: Suatu channel tunggal (missal 64 Kbps) atau sejumlah channel 64 Kbps * N x64 kbps), tetapi lebih kecil dari Wideband Wideband: wideband tergolong multichannel yakni antara 1.544 Mbps dan 45 Mbps (berdasarkan standar AS) atau 1.048 Mbps -34 Mbps (berdasarkan standar Internasional) Broadband: broadband termasuk multichannel, yakni 45 Mbps (standar AS) dan 34 Mbps (standar International), transmisi broadband merupakan komunikasi analog dimana multichannel komunikasi digunakan secara simultan, cable TV (CATV) termasuk komunikasi yang menggunakan transmisi broadband, masing-masing channel memproleh bandwidth 6 Mhz. Transmisi Broadband menggunakan media transmisi seperti kabel Koaksial atau fiber optik dapat digunakan untuk mentranmisikan suara, data ataupun video, saat data digital ditranmisikan, modem atau perangkat lainnya melakukan demodulasi sinyal sehingga kembali ke bentuk digital waktu penerimaan
DAFTAR PUSTAKA Ariyus, Dony, Computer Security, Andi Offset, 2006 Ariyus, Dony, Pengantar Ilmu Kriptografi: Teori, Analisis dan Implementasi, Andi Offset 2008 Antti V. Ra¨isa¨nen and Arto Lehto, Radio Engineering for Wireless Communication and Sensor Applications, Artech House, 2003
Alain Glavieux ,Channel Coding in Communication Networks, ISTE Ltd, 2007 Behrouz A. Forouzan,Data Communication and Networking Fourth Edition, Mcgraw Hill, 2007 David Barnett, David Groth and Jim McBee, Cabling:The Complete Guideto Network Wiring, Third Edition, SYBEX, 2004 David Tse and Pramod Viswanath, Fundamentals of Wireless Communication, Cambridge University Press 2005 DC Green, Data Communication, logman Group UK,1995 Gilbert Held, Understanding Data Communications: From Fundamentals to Networking, Wiley,2000 Gilbert Held,data communications networking devices: operation, utilization and LAN and WAN internetworking, Wiley,1999 Geoff Sanders and friends, GPRS Networks, Wiley,2003 Gunnar Heine,GSM Networks: Protocols, Terminology, and Implementation, Artech House, 1998 Jerry Fitzgerald and Alan Dennis, Business Data Communications and Networking 9th Edition, John Wiley, 2007 Mark G. Graff, Kenneth R. van Wyk, Secure Coding: Principles & Practices, O'Reilly, 2003 Lawrence Harte, Introduction to Data Networks: PDN, LAN, MAN, WAN, and Wireless Data, Technologies and Systems, ALTHOS, 2003 Michael M. A. Mirabito, Barbara L. Morgenstern, The New Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact, Focal Press, 2004 Nader F. Mir, Computer and Communication Networks, Prentice Hall, 2006 Rahmat Rafludin, Sistem Komunikasi Data Mutakhir, Andi offset, 2006 Robert M. Erwin, Pengantar Telekomunikasi, PT.Elex Media Computindo, 1998 Roger L. Freeman, Practical Data Communications Second Edition, Wiley, 2001 Jorge Reina Schement, Encyclopedia of Communication and Information, thomson learning, 2002 Siegmund M, Redl and Friends, GSM and Personal Communication Handbook, Artech House,1998 Teguh Wahyono, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, 2003
Vern A. Dubendorf, Wireless Data Technologies, Wiley,2003 William Stallings, Data and Computer Communications , Prentice Hall, 2004