MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis
LOG. OO05.030.01
BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis
LOG. OO05.030.01
BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis
LOG. OO05.030.01
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) – CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon:021-8841147, Fax: 021-884116
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi Mengambar bukaan/bentangan geometri lanjut - Benda kerucut/konis dengan kode unit. LOG.OO05.030.01. Modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis, Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Bekasi,........................ 2009 KEPALA BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI – CEVEST BEKASI
Drs. Edy Dawud, M.Si NIP. 19570228 197903 1 002
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 1 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 1 DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) -------------------- 3 A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) --------------------------------- 3 B. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --------------------------------- 8
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN ------------------------------------------- 10 A. B. C. D.
Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 10 Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 10 Ruang Lingkup --------------------------------------------------------------- 10 Pengertian-Pengertian ------------------------------------------------------ 11
BAB III MATERI PELATIHAN ------------------------------------------------------------------ 12 A. B C. D. E.
Penandaan/Penggambaran ---------------------------------------------Membuat Model -----------------------------------------------------------Menentukan Bahan Sesuai Persyaratan -------------------------------Perkiraan Bahan ----------------------------------------------------------Penyimpanan ---------------------------------------------------------------
12 16 25 33 33
BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ------------------------------------------------------------------------ 34 TIM PENYUSUN -------------------------------------------------------------------------------- 35
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 2 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) KODE UNIT JUDUL UNIT
: LOG.OO05.030.01 : Gambar Bukaan / Bentangan Geometri LanjutBenda Kerucut/Konis. DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kegiatan membuat bukaan / bentangan geometri lanjut bentuk kerucut meliputi penandaan/melukis sesuai spesifikasi dan prasyarat pekerjaan, membuat model sesuai spesifikasi, membuat bukaan model sesuai persyaratan serta mengaplikasikan standar level pekerjaan dan simbol-simbol yang relevan yang diperlukan serta perkiraan jumlah material dari gambar detail. Persyaratan pendahuluan: LOG.OO 02.012.01: Melaksanakan perhitungan matematika LOG.OO.05.028.01: Bukaan/bentangan geometri LOG.OO 09.002.01: Membaca gambar teknik ELEMEN KOMPETENSI 01. Penandaan/Melukis
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Spesifikasi dan prasyarat pekerjaan yang dituntut dipahami menggunakan perhitungan yang tepat dan benar. 1.2 Bukaan bentangan yang dibuat sesuai spesifikasi atau standar prosedur operasional menggunakan alat dan perlengkapan yangv tepat. 1.3 itik awal sebagai patokan ditetapkan dengan tepat. 1.4 Kelonggaran yang ditentukan ditandai dengan benar memperhitungkan tebal bahan, bengkokan, jarak bagi, sudut, keliling atau batas pinggir.
02. Membuat model seperti 2.1 Bahan model dipilih dengan tepat. yang disyaratkan. 2.2 Model diproduksi sesuai spesifikasi. 2.3 Kelonggaran ditetapkan dan dipindahkan ke benda Kerja. 2.4 Model untuk di rol, ditekuk, dipress, dibor, diprofil dibuat dengan akurat. 2.5 Penyimpanan produk harus dengan baik berikut memberi label dan identitas sesuai standar prosedur operasional.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 3 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
03. Bukaan model sesuai persyaratan.
3.1 Bukaan model system garis sejajar, garis radial dan segi tiga dipilih dan ditetapkan. 3.2 Kelongaran fabrikasi dan perakitan ditentukan dan dipindahkan ke benda kerja dengan tepat.
04. Interpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan.
4.1 Standar level pekerjaan dan simbol yang relevan diinterpretasikan. level pekerjaan dan simbol yang 4.2 Standar diperlukandiinterpretasikan dan diaplikasikan pada material dan proses.
05. Perkiraan jumlah material dari gambar detail.
5.1 Material diidentifikasikan dengan benar. 5.2 Jumlah bahan yang diperlukan diestimasi dari gambar. 5.3 Limbah bahan diminimalkan.
Batasan Variabel Unit ini adalah penerapan penggabaran kostruksi Fabrikasi secara umum dengan bukan geometris. Pekerjaan yang dilaksanakan sebelumnya harus menetapkan styandar kualitas, keselamatan kerja dan prosedur di bengkel. pekerjaan dapat dilaksanakan di bengkel atau di lapangan. Penandaan dilakukan dengan menggunakan alat perlengkapan dan model yang tepat guna. Memproduksi seperti persyaratan yang diminta. Unit ini tidak diperuntukan untuk mengcover ketrampilan ang diperlukan untuk mengisi kumpla kegiatan berhubungan dengan keahlian teknik umum dan fungsi perawatan. Untuk ketrampilan ini lihat unit LOG.OO 12.006.01 Pemberian tanda batas (teknik dasar), LOG.OO07.005.01 Bekerja dengan mesin umum, LOG.OO18.006.01 Membongkar/memperbaiki/mengganti/merakit dan memasang komponen permesinan dan LOG.OO18.014.01 Membuat perkakas, mal ukur dan matras. Panduan Penilaian 1. Konteks: Unit ini dinilai pada pekerjaan langgeng atau tidak, atau kombinasi keduanya. Jenis kompetensi yang terrangkum pada unit ini harus didemonsrasukan dengan kerja individu atau kelompok. Penilaian di lapangan agar tidak merugikan kandidat. 2. Kondisi Penilaian : Kandidat akan disediakan semua ala yang diperlukan, perlengkapan, material dan pencatatan hasil yang diperlukan. Kandidat diijinkan mencari referensi: 2.1. Prosedur tempat kerja yang relevan 2.2. Spesifikasi manufaktur dan produk yang relevan 2.3. Level pekerjaan, standar, manual dan referensi material 2.4. Kandidat akan wajib dituntut : 2.4.1 mengemukakan secara lisan aau dengan metode komunikasi yang lain 2.4.2 menjawab pertanyaan penguji
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 4 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
2.4.3 2.4.4 2.4.5
Kode Modul LOG.OO05.030.01
mengidentifikasi teman melalui pendekatan untuk mengumpulkan hasil kompetensi dengan benar. mmempresentasikan hasil pelajaran dari setiap job, penilai/penguji harus puas bahwa kandidat melengapi secara konsisten semua elemen dari unit ini dengan kriteria yang spesifik dan pengetahuan yang diperlukan.
3.
Aspek kritis : Unit ini seharusnya dinlai hubungannya dengan unit lain menyengkut keselamatan kerja,kualitas, komunikasi, pelayanan material, pencatatan dan pelaporan dengan gambar bukaan atau nit lain yang memerlukan latihan ketrampilan dalam pengetahuan yang terangkum dalam unit ini. Komponen pada unit ini tidak dapat dituntut sebelum semua persyaratan dipenuhi.
4.
Catatan khusus: Selama penilaian setiap individu akan : 4.1 Prosedur overhaul komponen 4.2 Mengkomunikasikan proses setiap tugas yang dilaksanakan secara aman dan lingkungan kerja mandiri. 4.3 Bertanggung jawab pada kualitas pekerjaannya 4.4 Merencanakan tugas pada semua keadaan dan mengulangi semua tugas yang diperlukan dengan benar. 4.5 Menggunakan teknik yang dapat diterima, praktis, sesuai prosedur di tempat kerja. Tugas yang rumit akan dilengkapi dengan alas an dan sesuai batas waktu serta aktivitas tempat kerja tertentu.
5.
Pedoman Penilaian: 5.1 Amati bahwa instruksi kerja dan spesifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan prosedur tempat kerja. Semua perhitungan yang diperlukan dilakukan dengan tepat dan benar 5.2 Pastikan bahwa pekerjaan yang akan dikerjakan dapat diidentifikasi. 5.3 Spesifikasi yang diterapkan pada pekerjaan dapat diidentifikasi. Amati bahwa bentangan yang dibuat harus teliti, menggunakan teknik, prosedur dan peralatan yang tepat. 5.4 Pastikan bahwa alat dan perlengkapan yang dipakai untuk membuat bukaan dapat diidentifikasi. 5.5 Amati bahwa semua titik patokan awal/ datum ditetapkan dengan benar dan ditandai dengan tepat. 5.6 Pastikan bahwa titik patokan awal dapat diidentifikasi. 5.7 Amati bahwa semua kelonggaran/toleransi dihitung dengan benar lalu dipindahkan dengan penandaan ke bahan/benda kerja. 5.8 Pastikan bahwa alas an membuat kelonggaran untuk penandaan/lukisan diberikan(sesuai tebal bahan, bengkokan, jarak bagi, sudut keliling dan batas pinggir). Cara menghitung kelongaran dapat didemonstrasikan 5.9 Pastikan bahwa material yang dipakai bukan model yang dipersiapkan.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 5 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
5.10 Amati bahwa model diproduksisesuai spesifikasi menurut SOP. Toleransi pembuatan model dihitung dengan benar. 5.11 Pastikan bahwa toleransi pembuatan model betul-betul dipertimbangkan dan dapat diidentifikasi. 5.12 Amati bahwa semua kelonggaran unmtuk produksi dihitung dengan benar 5.13 Amati bahwa jika mungkin model untuk diroll, ditekuk, dipress, diprofil, dibuat dengan akurat sesuai SOP. 5.14 Pastikan bahwa prosedur pembuatan model dapat diberikan alas an untuk proses manufaktur yang spasifik. Alat, perlengkapan dan teknik yang digunakan dapat diidentifikasi. 5.15 Amati bahwa model diberi label dan disimpan sesuai SOP 5.16 Pastikan bahwa prosedur memberi label dan memberi identitas pada model dapat diidentifikasi. Persyaratan penyimpanan model dapat diidentifikasi. 5.17 Amati bahwa pola dibentukdengan menggunakan metoda yang tepat. 5.18 Tiga metode bukaan dan aplikasinya dapat diidentifikasi. Metode bukaan yang tepat sesuai benda obyek dapat diidentifikasi. 5.19 Amati bahwa kelonggaran fabrikasi dan perakitan ditentukan dan dipindahkan dengan tepat pada model. 5.20 Pastikan bahwa kelonggaran fabrikasi dan perakitan dapat diidentifikasi. Pengaruh dari ketebalan dan jenis bahan untuk kelonggaran dan perakitan dapat diidentifikasi. Sumber data untuk kelonggaran fabrikasi dan perakitan diidentifikasi. 5.21 Pastikan bahwa symbol, standard an level pekerjaan dapat diidentifikasi. Pengertian symbol yang dipahami dalam level pekerjaan dan standar diberikan. 5.22 Amati bahwa jika mungkin level pekerjaan dan standar yang dipersyaratkan diterapkan secara tepat 5.23 Pastikan bahwa level pekerjaan standar yang dipersyaratkan diterapkan pada benda kerja dapat diidentifikasi. 5.24 Pastikan bahwa material darimana komponen diproduksi dapat diidentifikasi. 5.25 Amati bahwa material dan jumlah komponen yanmg diperlukan ditentukan dengan tepat dari gambar dan spesifikasi pekerjaan. 5.26 Amati bahwa keuntungan dari penghematan bahan dari meminimalkan limbah diberikan.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 6 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Kompetensi Kunci No 1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Tingkat 1 2 1 1 2
Halaman: 7 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
B. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) Judul Unit Kompetensi : Gambar bukaan/bentangan geometri/lanjut - benda kerucut/konis Kode Unit Kompetensi : LOG.OO05.030.01 Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini menggambarkan kegiatan membuat bukaan / bentangan geometri lanjut bentuk kerucut meliputi penandaan/melukis sesuai spesifikasi dan prasyarat pekerjaan, membuat model sesuai spesifikasi, membuat bukaan model sesuai persyaratan serta mengaplikasikan standar level pekerjaan dan simbol-simbol yang relevan yang diperlukan serta perkiraan jumlah material dari gambar detail. Perkiraan Waktu Pelatihan : 24 Jp @ 45 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi :
Elemen Kompetensi 01. Penandaan/Melukis
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
1.1. Spesifikasi dan prasyarat pekerjaan yang dituntut dipahami menggunakan perhitungan yang tepat dan benar. 1.2. Bukaan bentangan yang dibuat sesuai spesifikasi atau standar prosedur operasional menggunakan alat dan perlengkapan yang tepat. 1.3. Titik awal sebagai patokan ditetapkan dengan tepat. 1.4. Kelonggaran yang ditentukan ditandai dengan benar memperhitungkan tebal bahan, bengkokan, jarak bagi, sudut, keliling atau batas pinggir.
Dapat menyebutkan syarat-syarat pekerjaan dan dapat menghitung luas dan keliling benda kerucut Dapat menjelaskan prosedur pembuatan bukaan bentanan dan mengidentifikasikan peralatan ang digunakan dengan benar Dapat menentukan titik awal pekerjaan dengan benar Dapat menjelaskan teknik survey Dapat menentukan kelonggaran yang diperlukan dalam membuat bentangan menggunakan perhitungan dengan pertimbangan tebal bahan, radius tekukan, jarak bagi, jumlah pembagian, sudut tekukan, keliling dan batas pinggir.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Materi Pelatihan Pengetahuan Teori menggambar Matematika Peralatan kerja Teori bahan pelat
Keterampilan
Sikap
Melakukan penggambaran di atas permukaan pelat Menggunakan peralatan tangan dan mesin Menghitung luas bentangan
Cermat Teliti Tekun Sopan/ santun
Halaman: 8 dari 35
Perkiraan Waktu Pelatihan PengeKeteramtahuan pilan 4
12
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Elemen Kompetensi 02. Membuat model seperti yang disyaratkan.
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja 2.1. Bahan model dipilih dengan tepat. 2.2. Model diproduksi sesuai spesifikasi. 2.3. Kelonggaran ditetapkan dan dipindahkan ke benda Kerja. 2.4. Model untuk di rol, ditekuk,dipress, dibor, diprofil dibuat dengan akurat. 2.5. Penyimpanan produk harus dengan baik berikut memberi label dan identitas sesuai standar prosedur operasional.
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Unjuk Kerja
Kode Modul LOG.OO05.030.01 Materi Pelatihan Pengetahuan
Keterampilan
Materi Pelatihan
Perkiraan Waktu Pelatihan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Perkiraan Waktu Pelatihan PengeKeteramtahuan pilan
Dapat memilih bahan model Dapat membuat model sesuai spesifikasi. Dapat memindahkan kelonggaran yang telah ditetapkan ke benda kerja Dapat menggunakan mesin rol, mesin bor, mesin tekuk dengan akurat Dapat menyimpan produk sesuai prosedur.
Indikator Unjuk Kerja
03. Bukaan model sesuai persyaratan.
3.1. Bukaan model system garis sejajar, garis radial dan segi tiga dipilih dan ditetapkan. 3.2. Kelongaran fabrikasi dan perakitan ditentukan dan dipindahkan ke benda kerja dengan tepat.
.Dapat menentukan bukaan model
04. Interpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan.
4.1. Standar level pekerjaan dan simbol yang relevan diinterpretasikan. 4.2. Standar level pekerjaan dan simbol yang diperlukandi interpretasikan dan diaplikasikan pada material dan proses.
- Dapat menginterpretasikan standar level pekerjaan dan symbol yang relevan -
05. Perkiraan jumlah material dari gambar detail.
5.1. Material diidentifikasikan dengan benar. 5.2. Jumlah bahan yang diperlukan diestimasi dari gambar. 5.3. Limbah bahan diminimalkan.
-Dapat mengidentifikasikan material dengan benar -Dapat menentukan jumlah bahan yang diperlukan sesuai dengan gambar. -Dapat meminimalkan limbah bahan.
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
4
12
dengan tepat. - Dapat menentukan dan memindahkan kelonggaran fabrikasi ke benda kerja sesuai prosedur.
Asesmen Pelatihan
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 9 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN MENGGAMBAR BUKAAN/BENTANGAN GEOMETRI/LANJUT BENDA KERUCUT/KONIS A. LATAR BELAKANG Benda Kerucut merupakan salah satu bentuk bangun yang digunakan dalam pekerjaan pelat untuk berbagai keperluan, misalnya dalam sistem Pendingin, untuk mengalirkan udara dinging dsb. Berbagai ukuran diameter saluran yang digunakan dalam sistem pendingin hingga perpindahan dari satu ukuran diameter ke ukuran diameter saluran tersebut memerlukan sambungan berbentuk kerucut. Bukan hanya dalam arah lurus saja tetapi juga dalam perubahan arah saluran tersebut. Agar dapat memenuhi kebutuhan akan sambungan saluran berbentuk kerucut maka Modul ”Menggambar bkaan/bentangan geometri/lanjut - benda kerucut/konis” ini disusun. Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan yang berisi Informasi tentang bagaimana membuat bukan bentuk klerucut/konis di atas lembar pelat dalam berbagai bentuk sesuai dengan keperluan industri, serta peralatan dan bahan pelat yang dibutuhkan. Dengan disusunnya Modul ”Menggambar bkaan/bentangan geometri/lanjut - benda kerucut/konis” ini diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam menjelaskan tentang bujaan benda kerucut itu sendiri dan juga dapat membantu siswa dalam memahami dan belajar tentang Overhaul Komponen Sistem Pendingin.
B. TUJUAN Modul ”Menggambar bukaan/bentangan geometri/lanjut - benda kerucut/konis” ini bertujuan agar peserta pelatihan mampu untuk melakukan pekerjaan menggambar bukaan benda kerucut/konis di atas lembar pelat sesuai dengan permintaan dan SOP.
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari Modul ”Menggambar bukaan/bentangan geometri/lanjut - benda kerucut/konis” ini terdiri dari: Penentuan lembar pelat yang diperlukan, pengukuran, penggambaran, pemotongan dan pembuatan benda kerucut serta pemeriksaan hasil kerja.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 10 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN 1. 2.
3. 4.
Gambar bukaan adalah gambar yang dibuat di atas lembar pelat dengan ukuran-ukuran tertentu sesuai spesifikasi. Peralatan Gambar adalah peralatan untuk melakukan penggambaran di atas lembar pelat logam yang terdiri dari peralatan ukur, peralatan titik, peralatran untuk membuat garis dan peralatan untuk memindahkan ukuran. Pelat Logam adalah pelat dimana gambar bkaan dibuat diatasnya. Pelat logam bisa logam Fero atau logam non fero. Sambungan adalah bagian ujung dari potongan pelat yang merupakan bagian yang akan disatukan dengan ujung lain dari pelat tersebut. Bisa dengan sambungan lipat atau dengan sambungan las.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 11 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB III MATERI INFORMASI MENGGAMBAR BUKAAN/BENTANGAN GEOMETRI/LANJUT BENDA KERUCUT/KONIS
A. PENANDAAN / PENGGAMBARAN Yang dimaksud dengan Penggambaran adalah menggambarkan bentuk yang diperlukan pada permukaan pelat dengan ukuran sebenarnya sesuai dengan gambar kerja sedemikian rupa, hingga tidak ada bagian pelat yang terbuang. Garis gambar mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi pekerja untuk mendapatkan hasil yang baik. Tidak seperti memotong dengan mesin atau dengan tangan, pekerjaan pelat menghasilkan bentuk kubik dari lembar pelat, hingga dalam penggambaran harus diperhatikan penggunaan bahan secara ekonomis.Perhitunganperhitungan diperlukan pada penggambaran untuk tekukan, penggambaran untuk kerja tarik atau metode bukaan. Pada kerja pelat, garis batas untuk lipatan mati dan lipatan menumpu untuk rivet, deformasi karena pengaruh panas pengelasan dsb. harus diperhitungkan. Hal ini akan digambarkan dalam setiap metode kerja dan disini dasar-dasar penggambaran akan dibahas sbb.
1.
Menggambar Layout
(1)
Alat-alat menggambar Peralatan Kerja yang digunakan dalam penggambaran dimaksudkan adalah peralatan
untuk menggabar di atas permukaan pelat.
a. Penggores Alat untuk membual garis pada permukaan pelat adalah penggores, seperti pada gambar di bawah :
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 12 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Untuk membuat garis di permukaan pelat baja harus dilakukan dengan benar, kaena kalau tidak maka garis yang dibuat tdak akan tampak jelas. Untuk mendapatkan ketelitian ukuran pun harus dlakukan dengan cara tertentu seperti pada gambar di bawah :
Kesalahan Ukuran
b. Penggaris / Mistar Baja Mistar baja seperti pada gambar di bawah mempunyai skala ukuran pada ke dua sisinya dan digunakan untuk mengukur benda kerja dalam garis lurus. Mistar baja terbuat dari baja paduan dan tidak mudah berkarat. Mistar baja tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 30 cm. selain untuk mengukur panjang, mistar baja juga digunakan bersama penggores untuk membuat garis pada permukaan pelat logam (lihat gambar di atas)
1
2
3
4
29
30
Mistar Baja Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 13 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
c. Jangka / Divider Jangka dan divider seperti pada gambar 2.6. digunakan untuk membuat garis lingkaran atau garis busur. Perbedaan antara jangka dan divider adalah, jangka dilengkapi dengan ujung pensil pada salah satu kakinya, sedangkan divider kedua ujung nya terbuat dari logam. Jangka dan divider masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Garis pensil dari jangka dapat mudah terlihat pada permukaan kayu atau bahan lain yang berwarna terang, sementara garis yang dibuat dengan divider di atas permukaan logam adalah lebih permanent. Divider mempunyai kelebihan yaitu ujungnya tidak perlu sering ditajamkan seperti pensil pada jangka. Selain itu, divider digunakan pula untuk memindahkan ukuran, yang dimaksudkan adalah memindahkan ukuran dari pengukur ke benda kerja, seperti pada gambar di bawah :
Pelat Baja
25 1
2
3
4
Gb.2.6. Jangka dan Divider Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 14 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Bila diperlukan menajamkan ujung jangka atau ujung-ujung divider, maka diasah pada bagian luar seperti pada gambar di bawah. Gerinda di sini
Bag. dalam tetap rata
Agar jangka dan divider dapat berfungsi dengan baik maka kedua kakinya harus sama panjang. Pada jangka panjang kedua kaki dapat diatur dengan menyetel panjang pensilnya. Sebelum Kaki-kaki divider ditajamkan perlu disamakan panjang kedua kaki divider dengan jalan menggerinda. Untuk pembuatan garis gambar digunakan peralatan seperti penggaris, penggores, jangka dsb.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat garis dalam layout 1. Usahakan agar jangan ada bahan yang terbuang 2. Perhatikan agar pekerjaan seperti memotong dan melipat dapat dilaksanakan semudah mungkin. 3. Perhatikan cara penyambungan pelat dan panjang sambungan.(pengelasan, penyolderan dan sambungan lipat). 4. Pengaruh panas pengelasan(tegangan yang terjadi karena pemanasan) 5. Kekuatan, penampilan luar dan langkah-langkah pengerjaannya. Pada saat membuat gambar layout yang sebenarnya, perhatikanlah hal-hal berikut : (1)
Dengan pengetahuan dari kolom referensi, penggunaan produk-produk dan ketelitian pengerjaan diperoleh melalui bagaimana kita membaca gambar, pekerjaan dimulai dengan pertimbangan bagaimana membuat gambar pada permukaan bahan secara cepat, teliti dan ekonomis.
(2)
Pada bagian dimana mungkin sebuah garis akan dipotong, perpanjang garis tersebut melewati bagian tersebut, atau buatlah sebuah lobang atau titik yang tidak akan berpengaruh pada produk.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 15 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
(3)
Tidak ada bekas garis atau titik yang tampak pada permukaan produk
(4)
Periksa ukuran dan bentuk setelah selesai penggambaran.
B. MEMBUAT MODEL 1.
Pengertian Benda Kerucut Yang dimaksud dengan Benda Kerucut disini adalah benda-benda yang berbentuk dasar
bulat dengan perbedaan antara diameter atas dan diameter bawahnya, bahkan mungkin diameter atasnya sama dengan nol. Termasuk Kerucut Terpancung rata dan terpancung miring, serta bentuk-bentuk kerucut lain yang merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk dasar.
2.
Menghitung Bentangan
Tujuan : Peserta Pelatihan dapat menghitung bentangan dari produk pekerjaan pelat bentuk silinder dan bentuk lipatan dengan berbagai sudut agar dapat menentukan kebutuhan pelat bagi suatu produk pekerjaan pelat.
a. Bentangan Silinder Pada pekerjaan membentuk silinder dapat dipastikan bahwa tidak ada perobahan dalam tebal pelat hingga garis netral berada tepat pada bagian tengah ketebalan pelat. Garis netral ini digunakan sebagai referensi dalam menghitung panjang bentangan silinder tersebut.
Tebal pelat
Dia.dalam
Dia.luar
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 16 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Bila ukuran silinder dinyatakan dalam ukuran diameter luar, maka panjang bentangan (L) yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
L = ( OD - t ) x π Bila ukuran silinder dinyatakan dalam ukuran diameter dalam, maka (L) dapat dihitung dengan rumus :
L = ( OD + t ) x π
b. Bentangan tekukan dengan radius besar Bila pelat ditekuk dengan radius tekukan 5 kali lebih besar dari ukuran tebal pelat, maka dapat diasumsikan bahwa tidak ada perobahan pada ketebalan pelat pada tempat yang ditekuk, hingga Panjang bentangan dapat dihitung dengan asumsi bahwa garis netral berada tepat ditengah ketebalan pelat.
180 - θ°
θ
A R
t l
B
Panjang bentangan (L) yang dibutuhkan untuk bentuk tekukan seperti gambar diatas dapat dihitung dengan rumus :
L=A+B+l ( l ) dihitung sebagai bagian dari silinder, dalam hal tekukan 90°, ( l ) adalah 1/4 lingkaran silinder. Dalam hal θ° lain dari 90°, maka ( l ) adalah ( 180° - θ° / 360° ), hingga panjang bentangan (L) pada tekukan 90° dinyatakan sbb. :
(2R + l ) π L=A+B+ 4 Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 17 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
L’ dari tekukan dengan sudut θ° adalah : (2R + t) π x (180 - θ) L’ = A + B + 360° Pada produk dengan sudut 120°, dengan tekukan 60°, seperti gambar dibawah, maka panjang bentangan (L) adalah : (2R + t) π x 60 L=A+B+ 360
120 60 A
l
B
c. Bentangan Tekukan dengan radius kecil Bila pelat ditekuk dengan sudut tekukan kecil, maka bagian luar tekukan akan bertambah panjang dan menipis; akibatnya maka garis netral akan bergerak pindah ke arah dalam. Pergeseran garis netral ini akan berpengaruh pada ukuran panjang bentangan. Besar pergeseran garis netral tergantung pada radius tekukan dan tebal pelat yang ditekuk. Besar pergeseran dalam hubungannya dengan radius tekukan dan tebal pelat dapat dilihat pada tabel berikut. R/t d (x t)
5 0,5
3 0,45
2 0,4
1,2 0,35
0,8 0,3
0,5 0,25
R = Radius tekukan t = Tebal pelat.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 18 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
θ
A
B
d
Bagian yg.menipis
Seperti pada gambar diatas, Maka panjang ben tan gan (L) dengan sudut teku kan θ° adalah :
2 (R + d x t) x π x (180 - θ°) L=A+B+ 360
Untuk tekukan 90°, maka :
L=A+B+
2 (R + d x t) π = A + B + (R + d x t) x 1,57 4
ooo 000 ooo
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 19 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
3.
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Prinsip Penggambaran Bukaan Benda Kerucut Prinsip dasar penggambaran benda kerucut adalah pembagian lingkaran, dimana
semakin banyak dibagi semakin tepat ukuran yang diperoleh. Sesuai dengan bentuknya maka kerucut mempunyai titik pusat yang merupakan puncak kerucut tersebut yang merupakan tinggi kerucut. Titik-titik pembagian lingkaran alas kerucut kemudian dihubungkan ke titik pusat. yang merupakan jari-jari lingkaran bukaan yang sebenarnya adalah ukuran sebenarnya sisi kerucut.
Contoh :
Tinggi
Diameter
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 20 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Contoh penggambaran Bukaan/Bentangan :
0 11 10
9
8
7
6
5
3
2 1 4 8
5 7
6
4
3
2
9
10
1 11 0
0
3 2
5 1 0
6
11
7 10
8 9
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 21 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Penggambaran dimulai dari membuat gambar pandangan dengan ukuran yang sebenarnya. Untuk produksi secara masal dapat dibuat satu bukaan model dari pelat tipis untuk kemudian digambar di atas pelat yang akan dibuat produknya.
Ukuran Sisi Kerucut
Diameter Alas
Lingkaran Alas Kerucut kemudian dibagi menjadi 12 bagian yang sama. Cara pembagiannya dengan menggunakan jangka atau dapat juga diperoleh dengan terlebih dahulu menghitun panjang keliling lingkaran alas kerucut.
Contoh : Ditentukan diameter alas kerucut = 300 mm, maka panjang keliling lingkaran adalah :
3.14 x 600 = 942 mm.
Panjang keliling lingkaran tersebut kemudian dibagi dengan factor pembagi, ditentukan di atas adalah 12, maka panjang tiap bagian adalah 942 / 12 = 78.5 mm. Ukur jarak 78.5 mm pada penggaris kemudian dipindahkan ke pelat.
Menggambarkan Bukkan Kerucut dimulai dari menentukan titik awal penggambaran di atas pelat yang akan digunakan. Penting diperhitungkan berapa luas pelat ang diperlukan sebelu menentukan titik awal penggambaran. Hal ini diperlukan untuk menghindari bahan yang terbuang percuma. Bila sudah memperkirakan kebutuhan pelat untuk produk, dan telah diperkirakan titik awal penggambaran, maka selanjutnya titik awal diberi tanda dengan peniti. dengan maksud agar kaki jangka yang akan digunakan tidak keluar dari titik awal tersebut.. Buka kaki jangka dengan ukuran panjang sisi kerucut, kemudian mulailah membuat garis lingkaran dengan jari-jari adalah ukuran panjang sisi kerucut tersebut. Apabila memproduksi Kerucut dengan ukuran besar, dan tidak ada jangka yang dapat digunakan, maka untuk Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 22 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
membuat garis lingkaran dapat dengan cara menggunakan benang yang kuat yang diikat dengan paku pada salah satu ujungnya dan alat pembuat garis pada ujung yang lain.
Benang
Setelah dibuat garis busur dengan jari-jari sepanjang sisi kerucut, kemudian garis busur tersebut dibagi menjadi 12 bagian atau lebih sesuai dengan yang ditentukan. membagi garis dapat dilakukan dengan cara memindahkan ukuran dengan bantuan jangka.
Titik Awal
Panjang sisi Kerucut
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 23 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Bentuk-kerucut lainnya yang merupakan pengembangan dari bentuk dasar prinsip penggambarannya adalah sama.
Menggambar Bentangan Kerucut Terpancung Prinsip dasar penggambaran bentangan kerucut terpancung sama dengan penggambaran bentangan benda kerucut, hanya saja ada penambahan panjang sisi miring dari kerucut terpancung yang perlu digambarkan. Sesuai dengan bentuknya maka kerucut mempunyai titik pusat yang merupakan puncak kerucut tersebut yang merupakan tinggi kerucut. Titik-titik pembagian lingkaran alas kerucut kemudian dihubungkan ke titik pusat. yang merupakan jari-jari lingkaran bukaan yang sebenarnya adalah ukuran sebenarnya sisi kerucut.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 24 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
C. MENENTUKAN BAHAN SESUAI PERSYARATAN Produk yang dihasilkan dari kerja pelat terdiri dari berbagai benda seperti perlengkapan rumah tangga, peralatan kantor, bagian-bagian bangunan, perlengkapan listrik, mobil, pesawat terbang dsb., juga menggunakan berbagai jenis bahan. Bahan-bahan yang digunakan dalam kerja pelat adalah : pelat baja, pelat baja galvanis, pelat seng, pelat stainless steel, pelat tembaga, pelat kuningan, pelat aluminium, pelat aluminium paduan dsb.
1.
Bahan-bahan Baja
(1)
Pelat dan pita baja yang dirol panas Terbuat dari ingot dengan presentase karbon yang kecil yang dirol dalam keadaan panas
dan yang tidak memerlukan kehalusan. Bahan ini dikklasifikasikan dalam bahan penggunaan umum dan untuk drawing dan deep drawing (pekerjaan penarikan dan penarikan dalam).
(2)
Pelat dan pita baja yang dirol dingin Bahan ini mendapatkan permukaan yang halus karena pelat baja setelah dirol panas
kemudian dirol lagi hingga ketebalannya berkurang lebih dari 40 %.(pelat dengan tebal 6 mm direduksi menjadi 3,6 mm atau kurang) pada temperatur normal kemudian dianealing. Walaupun ketebalan pelat tidak ditunjukkan secara khusus, tebal pelat ini biasanya lebih kecil atau sama dengan 3,2 mm. Bahan dengan ketebalan 1.2 mm kebawah yang digunakan untuk kerja pelat mempunyai tambahan ketebalan sebesar
0,1 mm untuk setiap ukurannya dan ukurannya
dinyatakan dengan lebar x panjang, lebih banyak yang berukuran 914 x 1.829 mm (3’ x 6’) dan 1.219 x 2.438 mm (4’x 8’). Dibandingkan dengan pelat baja yang dirol panas, pelat ini lebih baik dalam sifat dapat dikerjakan dan permukaannya bagus, karenanya pelat ini digunakan untuk body mobil, bagianbagian mesin, Peralatan listrik, dan bagian-bagian yang memerlukan permukaan yang halus. Penggunaannya adalah luas.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 25 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
(3)
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Baja Galvanis Bahan ini diperoleh dengan jalan mengalvaniskan pelat baja. diklasifikasikan dalam pelat
dengan lapisan timah (lead plated) dan dengan elektroplated. Electroplated ditunjukan secara terpisah sebagai pelat baja elektrogalvanis.. Pelat galvanis lebih tahan terhadap korosi, digunakan secara luas seperti pelat rata ataupun pelat bergelombang, untuk saluran pendingin dan saluran pemanas, berbagai jenis wadah kecuali perabotan makan, dsb., tetapi mempunyai toleransi yang rendah terhadap udara yang mengandung garam dan alkali. Pelat galvanis dibuat dalam bentuk pelat rata, pelat bergelombang dan golungan koil.
Tabel 1. Standar tebal (pelat asli)
0.25
0.27
unit : mm.
0.30
0.60
0.80
0.35
0.40
0.50
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
2.0
2.3
2.8
3.2
3.6
4.0
4.5
Tabel 2. Ukuran standar Lebar dan Panjang Pelat dan Koil Standar Lebar 762 914 1000 1219 1250 1524 1829
1829 1829 2000 2438 2500 3048 3658
2134 2134
Standar Panjang 2438 2743 3048 3658 2438 2743 3048 3658 3048
3658
Tebal Pelat galvanis dinyatakan dalam mm dengan 2 digit yang menyatakan tebal pelat asli sebelum dilapisi. Pelat baja galvanis dengan ukuran tebal standar, dan koil dan pelat dengan standar ukuran lebar dan panjang dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2, tetapi umumnya untuk pelat rata yang banyak digunakan adalah ukuran 914 x 1829 (3’ x 6’). Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 26 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Pelat bergelombang dibuat dari pelat rata yang dibentuk bergelombang dalam arah memanjang, dan digunakan sebagai bahan bangunan. Pelat gelombang # 1 (gelombang besar) berjarak gelombang 76.2 mm (3”) dan kedalaman gelombang 18 mm, dan pelat gelombang # 2 (gelombang kecil) mempunyai jarak gelombang 31.8 mm dengan kedalaman gelombang 9 mm.
(4)
Pelat baja galvanis berwarna Pelat ini mempunyai lapisan warna bakar dan tersedia dalam bentuk pelat rata, pelat
bergelombang dan koil.
(5)
Pelat seng / kaleng (pelat baja yang dilapisi timah) Pelat ini terbuat dari pelat baja yang dilapisi dengan timah dengan jalan dicelukan
kedalam cairan timah atau dengan jalan elektroplating dengan timah. Pelat ini mempunyai kekuatan baja, sifat mampu kerja yang baik, permukaannya halus karena lapisan timah, menambah daya tahan korosi dan sifat mampu solder yang baik juga tidak mencemari makanan hingga penggunaannya luas sebagai wadah. Ukuran Pelat ini dinyatakan dengan Lebar x Panjang dan umumnya ketebalan ditunjukkan dengan berat atau dalam milimeter untuk ukuran aktual. Standar tebal pelat ini dengan pelat aslinya merupakan perkalian dengan 0,01 mm untuk pelat 0,3 mm kebawah, perkalian dengan 0,02 mm untuk pelat 0,3 - 0,4 mm, dan perkalian 0,05 mm untuk pelat 0,4 mm lebih.
(6)
Baja untuk struktur umum Baja yang dirol panas yang digunakan secara luas pada bangunan, jembatan, kapal,
kendaran dan untuk bagian bangunan lainnya. Ukuran pelat dinyatakan dengan Lebar x Panjang x tebal sbb. :
914 x 1829 = 3’ x 6’ 1219 x 2438 = 4’ x 8’ 1524 x 3048 = 5’ x 10’ 1524 x 6096 = 5’ x 20’
Sebagai tambahan pelat yang dirol untuk keperluan struktur adalah, pelat baja untuk boiler, pelat baja rol untuk pengerjaan las yang memiliki sifat mampu las karena penambahan unsur mangan sebesar kurang dari 1.5 % . Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 27 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
(7)
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Pelat Stainless steel Baja ini dibuat dengan penambahan unsur Chrom atau chrom dan nikel pada Baja karbon
rendah yang kemudian dirol panas atau rol dingin. Baja ini tahan terhadap korosi dan bila dipoles, permukaannya akan berwarna putih keperakan, karenanya banyak digunakan untuk peralatan dapur, peralatan medis, perlengkapan kimia dan farmasi, bagian-bagian kendaraan atau bangunan. Pelat stainless steel diklasifikasikan dalam 3 jenis tergantung dari besarnya unsur paduan chrom dan nikel :
13 % Cr Baja Chrom 18 % Cr Pelat Stainless steel Baja Chrom-nikel 18 % Cr, 8 % Ni.
Dari ketiga jenis baja stainless stainless steel 18-8 adalah yang paling baik sifat mekaniknya; sifat mampu kerjanya seperti memotong melipat/menekuk dan sifat dapat ditariknya
secara
komparetif
lebih
mudah
dilakukan.
Namun
demikian
karena
kekuatan/kekerasannya adalah hampir dua kali pelat mild steel, Kemampuan kerja dengan mesin seperti mesin potong, mesin tekuk, mesin press dsb. harus mendapat perhatian. Kekerasan dan spring backnya juga lebih besar dari pelat mild steel. Sebagian pelat stainless steel dengan Cr 13 % dikeraskan juga dengan cara quenching. Stainless steel 18-8 dapat dibedakan dari stainless steel lainnya karena sifatnya yang tidak bersifat magnetik dan tidak tertarik oleh magnet. Sebagian besar pelat stainless steel yang digunakan dalam kerja pelat, diproses dengan rol dingin.
2.
Bahan Logam Bukan Baja
(1)
Pelat Tembaga Tembaga merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, dan memiliki daya tahan
terhadap korosi dan liat, karenanya digunakan secara luas pada bagian-bagian kelistrikan, bagian-bagian mekanik, bagian-bagian yang berhubungan dengan kapal dsb. Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 28 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Tembaga mudah dikerjakan pada suhu normal, tetapi pelat tembaga akan menjadi getas bila dikerjakan dalam keadaan dingin. Lebih dari itu, kekuatan dan anisotropynya bertambah sejalan dengan pengerjaannya. Karena sifat ini, pelat tembaga sering membutuhkan pelunakan pada saat ditekuk atau dikerjakan tarik.
Butiran
kristal
tembaga
akan
membesar
pada
suhu
700°C
atau
lebih
dan
perpanjangannya berkurang, sehingga ketebalannya bertambah. Bila mengerjakan tembaga sebaiknya pada suhu dibawah 700° C. Jenis-jenis pelat tembaga adalah : Tough pitch copper (T CuP) = tembaga yang dikenyalkan;
phosphorous deoxydized copper (D CuP) dan Oxygen free copper (OF
CuP).
a.
Pelat Tembaga T CuP. Dibuat dengan jalan mengerol ingot yang diberlakukan melalui redox dan dihaluskan,
memiliki kelebihan dalam hgal penghantar listrik dan panas, kenyal, mampu dikerjakan tarik, tahan korosi dan cuaca dan cocok untuk peralatan listrik, alat penyulingan, bahan bangunan, benda-benda untuk industri kimia, gasket, tabung dsb.
b.
Pelat Tembaga D CuP. Dibuat dengan cara mengerol ingot deoksidasi oleh fosfor setelah oksidasi dan reduksi
(rodox), unggul dalam sifat mampu las dari tembaga T CuP.
c.
Pelat Tembaga Bebas Oksigen (OF CuP) Dibuat dengan cara dicairkan vakum untuk mereduksi(mengurangi) oksigen dan berbagai
kotoran yang dikandung didalamnya lebih baik dari Tembaga D CuP. Memiliki Daya hantar panas dan listrik yang lebih baik, kenyal, dapat dikerjakan tarik, mampu las, tahan korosi dan tahan cuaca. Baik untuk peralatan listrik dan industri kimia. Selain bahan tembaga yang karena proses anealing, Pelat tembaga juga dibuat keras melalui proses temper dan rol dingin dari bahan lunak tadi.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 29 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
(2)
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Pelat Kuningan Pelat Kuningan terbuat dari paduan antara tembaga (Cu) dengan zink (Zn), memiliki sifat
seperti tembaga dan unggul dalam sifat mekanik dibanding dengan pelat tembaga, memiliki daya tahan korosi yang tinggi dan mengkilat hingga banyak digunakan. Pelat Kuningan yang mengandung 30 % Zn biasanya disebut pelat Kuningan 70-30 dan yang mengandung 40 % Zn disebut Pelat Kuningan 60-40.
Pelat Kuningan 70-30 Berwarna seperti emas dan lunak, lebih kenyal dan mudah dikerjakan tekuk dan tarik. bahan ini tidak akan lunak sekalipun pada temperatur tinggi, hingga harus dihindari pengerjaan pada temperatur tinggi. Pelat Kuningan 60-40 berwarna kuning kemerahan, sifat mampu kerja kurang dari pada pelat kuningan 70-30; karena kekuatan dan panjangnya berkurang pada ytemperatur 300° 400° C, hingga pengerjaan pada temperatur tersebut sebaiknya dihindari.
Untuk Pelat kuningan Kekuatan tarik dan kekerasannya bertambah dan perpanjangannya akan berkurang sama seperti pelat tembaga bila dikerjakan lanjut dalam keadaan dingin, karena itu pelat kuningan tersebut harus dilunakkan dengan anealing.
(3)
Pelat Kuningan Khusus Bahan ini dilengkapi dengan sifat khusus dengan cara menambah kandungan timah
hitam, nikel dsb. dan disebut sebagai pelat kuningan khusus. (a)
Pelat Kuningan Merah Pelat Kuningan dengan kandungan Zn sebesar 5 % - 20 % disebut sebagai pelat
Kuningan Merah. Warna nya hampir sama dengan warna tembaga. Pelat ini memiliki sifat kenyal yang tinggi pada temperatur normal, dan mudah dikerjakan dengan melipat atau dengan pekerjaan tarik, digunakan untuk bahan bangunan.
(b)
Kuningan bebas potong (free cutting brass) Bahan ini diperoleh dengan penambahan unsur timah hitam sebesar 0,4 - 3,0 % pada
Kuningan. Bahan ini memiliki kekenyalan yang jelek dibandingkan dengan pelat kuningan asli, namun unggul dalam sifat mampu kerja mesin, dengan demikian bahan ini cocok untuk penggambaran dan digunakan pada roda gigi, cam dsb.yang tidak memerlukan kekuatan. Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 30 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
(c)
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Pelat Perak-nikel Bahan ini diperoleh dengan cara penambahan unsur nikel pada kuningan, dan bila
kandungan nikel cukup banyak akan berwarna putih perak, bila kandungan nikel sedikit, akan berwarna kelabu kekuningan. Memiliki daya tahan korosi yang baik dan mengkilat, sehingga digunakan untuk instrumen-instrumen, Peralatan dokter gigi, peralatan medis, peralatan makan, peralatan rumah tangga dan bahan pegas/per. Pelat perak-nikel memiliki sifat mampu kerja yang baik pada temperatur normal, tetapi menjadi rapuh pada temperatur tinggi; karena itu harus dihindari pengerjaannya pada temperatur tinggi.
(4)
Pelat Perunggu Fosfor Bahan ini diperoleh dengan menambah unsur fosfor pada perunggu yang merupakan
paduan antara tembaga dengan timah putih. Memiliki kekuatan tarik yang besar dibandingkan dengan tembaga dan kuningan dan daya trahan korosi yang lebih baik, dan pengerjaan blanking lebih mudah dilakukan, tetapi dalam arah pengerjaan rol, karenanya bila dilakukan pengerjaan menekuk atau pekerjaan tarik harus dipertimbangkan karakteristik dari masing-masing pekerjaan; Bila melakukan pekerjaan menekuk, pelat ini harus dilunakkan dengan anealing, bila tidak demikian maka radius lipatannya akan manjadi besar. Karena sifatnya, bahan ini diogunakan secara luas untuk roda gigi, pegas, bagian-bagian listrik yang membutuhkan tahan korosi.
(5)
Pelat Aluminium Pelat aluminium murni mengandung lebih dari 99,0 % Al, lebih murni lebih kenyal dan
lebih tahan terhadap korosi. Pelat aluminium mudah dikerjakan pada temperatur normal dan cocok untuk pekerjaan stamping, spining dan dikerjakan dengan tangan, dan digunakan secara luas untuk peralatan industri kimia, permesinan kapal, peralatan rumah tangga dsb. Lebih dari itu daya hantar listriknya baik, digunakan untuk bagian-bagian listrik, namun karena kekuatannya yang rendah tidak digunakan pada bagian-bagian yang memerlukan kekuatan. Pelat aluminium akan menjadi keras karena dikerjakan, hingga kekanyalannya hilang, hingga perlu dilunakkan dengan anealing pada temperatur 340°- 410°C, kemudian dapat dikerjakan kembali.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 31 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
(6)
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Pelat Aluminium Paduan Anti Korosi Pelat paduan ini diperoleh dengan jalan menambahkan unsur magnesium dan lainnya
pada aluminium untuk menambah kekuatannya tanpa mengurangi daya tahan korosi dan baik dalam sifat mampu bentuk. Daya tahan korosinya hampir sama dengan aluminium murni, khusunya paduan dengan magnesium menambah daya tahan terhadap bahan alkali atau air laut. Digunakan untuk tangki bahan bakar atau pipa kapal atau pesawat terbang, bagian-bagian bangunan, peralatan rumah tangga dsb.
(7)
Pelat Aluminium Paduan Kekuatan Tinggi Paduan ini diperoleh dengan menambahkan unsur tembaga dan unsur paduan lainnya
pada aluminium dengan maksud menambah kekuatannya. namun daya tahan korosinya menjadi tidak baik dibandingkan dengan baja, sedangkan kekuatannya sama dengan baja. Paduan ini digunakan pada pesawat terbang dan sebagainya yang memerlukan konstruksi ringan tetapi kuat.
(8)
Logam Berlapis Aluminium Kekuatan Tinggi Dibuat dengan melapis aluminium tahan korosi pada permukaan pelat untuk
mendapatkan daya tahan korosi yang tinggi pada pelat aluminium paduan kekuatan tinggi. Digunakan pada pesawat terbang.
1.3
Bahan-bahan Lain Batangan dengan penampang bulat, persegi, segi enam.Ukurannya dinyatakan dalam
milimeter untuk ukuran diameter dari penampangnya sedangkan ukuran panjang dinyatakan dalam meter. Bahan tabung termasuk pipa baja karbon untuk perpipaan dan untuk struktur umum. Pipa baja karbon untuk perpipaan umumnya disebut pipa gas yang diklasifikasikan dalam pipa putih berlapis seng dan pipa baja hitam tanpa lapisan. Tebal pipa dinyatakan dalam mm atai inch untuk diameter dalam. Untuk ukuran mm dinyatakan dengan 150 A misalnya, dan untuk ukuran inch dinyatakan dengan 1 1/2 B. Ukuran diameter pipa untuk struktur umum dinyatakan dalam mm. Pipa untuk struktur umum terdapat dalam bentuk persegi dan ukurannya dinyatakan dengan ukuran sisi-sisinya A x B (mm) x t (mm) ; t = tebal. Bahan tabung termasuk juga pipa tembaga, pipa kuningan, pipa stainless steel dsb. Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 32 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
D. PERKIRAAN BAHAN Bahan yang diperlukan untuk membuat produk dapat diperkirakan dengan mengukur panjang dan lebar bentangan model yang telah dibuat. Bukaan model dapat dibuat pada pelat tipis kemudian dibentuk sedemkian rupa sesuai dengan benda yang disyaratkan. benda kerja model tersebut kemudian diperiksa ukurannya dan hal-hal lain sesuai dengan yang dipersyaratkan. Dengan mengukur panjang dan lebar bukaan model maka akan dapat diperkirakan jumlah bahan yang diperlukan.
E. PENYIMPANAN Bentangan model yang telah dibuat kemudian dibersihkan dari kotoran dan diberi nama proyek. Penyimpanan pada tempat yang kering untuk mencegah korosi atau gangguan lainnya akibat berhubungan langsung dengan udara.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 33 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB IV SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN 1. Daftar Pustaka a. b. c. d. 2. Buku Referensi a. b. c. d.
B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN Daftar Peralatan/Mesin No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Peralatan/Mesin
Keterangan
Nama Bahan
Keterangan
Dst
Daftar Bahan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Dst
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 34 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
TIM PENYUSUN
No.
Nama
Institusi
Keterangan
1.
Pattinama BAL, S.IP
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
2.
Yoyo Sugiantoyo, A.Md
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
3.
Istiyono, S.Pd
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
4.
Muzaini, ST
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
5.
Asmal Junun, S.Pd
BBPLKLN CEVEST Bekasi
Instruktur
6. 7. 8. 9. 10.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Informasi Versi: 2009
Halaman: 35 dari 35
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 2
BAB I
PENILAIAN TEORI -------------------------------------------------------------------- 2 A. Kunci jawaban tugas teori I ----------------------------------------------------- 2 B. Lembar Evaluasi
BAB II
---------------------------------------------------------------- 5
PENILAIAN PRAKTIK ----------------------------------------------------------------- 6 1.1. Kunci Jawaban Praktik I ------------------------------------------------------ 7 2.2. Lembar Penilaian Praktik I --------------------------------------------------- 8 2.3. Kunci Jawaban Praktik II ----------------------------------------------------- 10 2.4. Lembar Penilaian Praktik II -------------------------------------------------- 11
BAB III
REKAPITULASI TUGAS --------------------------------------------------------------- 12
BAB IV
CHECKLIST INDIKATOR UNJUK KERJA ------------------------------------------- 13
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 1 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB I TEORI 1.1. Kunci Jawaban Tugas Teori I 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kerucut ! Yang dimaksud dengan Benda Kerucut disini adalah benda-benda yang berbentuk dasar bulat dengan perbedaan antara diameter atas dan diameter bawahnya, bahkan mungkin diameter atasnya sama dengan nol. Termasuk Kerucut Terpancung rata dan terpancung miring, serta bentukbentuk kerucut lain yang merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk dasar. 2. Jelaskan apa yang dimaksud titik pusat benda kerucut ! Sesuai dengan bentuknya maka kerucut mempunyai titik pusat yang merupakan puncak kerucut tersebut yang merupakan tinggi kerucut.
3. Jelaskan tentang prinsip penggambaran bukaan/bentangan benda kerucut Prinsip dasar penggambaran benda kerucut adalah pembagian lingkaran, dimana semakin banyak dibagi semakin tepat ukuran yang diperoleh. Sesuai dengan bentuknya maka kerucut mempunyai titik pusat yang merupakan puncak kerucut tersebut yang merupakan tinggi kerucut. Titik-titik pembagian lingkaran alas kerucut kemudian dihubungkan ke titik pusat. yang merupakan jari-jari lingkaran bukaan yang sebenarnya adalah ukuran sebenarnya sisi kerucut.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tinggi kerucut pada gambar di bawah. ! C
A
D
B
Tinggi Kerucut digambarkan dengan garis CD. Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 2 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
5. Pada gambar di atas bila AB merupakan alas kerucut dengan diameter 350 mm, berapakah panjang keliling alas kerucut tersebut. Dik : Diameter AB = 350 cm Keliling =
D = 3.14 x 350 mm = 1099 mm
6. Jelaskan, bagaimana kita memulai penggambaran bukaan/bentangan benda bentuk kerucut Penggambaran dimulai dari membuat gambar pandangan dengan ukuran yang sebenarnya. Untuk produksi secara masal dapat dibuat satu bukaan model dari pelat tipis untuk kemudian digambar di atas pelat yang akan dibuat produknya.
7. Apa yang perlu dilakukan pada saat memulai menggambar bukaan/bentangan di atas permukaan pelat. Jelaskan ! Menggambarkan Bukaan Kerucut dimulai dari menentukan titik awal penggambaran di atas pelat yang akan digunakan. Penting diperhitungkan berapa luas pelat ang diperlukan sebelu menentukan titik awal penggambaran. Hal ini diperlukan untuk menghindari bahan yang terbuang percuma.
8. Jelaskan tentang pembagian keliling lingkaran pada saat menggambarkan bukaan/bentangan kerucut ! Pembagian keliling lingkaran dibuat untuk mendapatkan hasil gambar bukaan bentuk kerucut tersebut. dimana semakin banyak pembagian maka semakin mendekati ukuran sebenarnya.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 3 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
9. Apa yang terjadi bila pembagian keliling lingkaran dibuat dengan faktor pembagi yang kecil ? Jelaskan dengan contoh ! A
Busur AB Lebih panjang dari Tali Busur AB (lingkaran dibagi empat) Busur CE Lebih panjang dari Tali Busur CE (lingkaran dibagi delapan)
O
D
Dalam Praktik, pengukuran menggunakan jangka, sehingga yang terukur adalah tali busur. Dengan demikian makin banyak pembagian makin banyak tali busur yang diukur, makin mendekati ukuran sebenarnya.
B
E C
10. Pada soal No.4. Bila diketahui tinggi kerucut = 550, dan alas kerucut = 250. Hitunglah panjang sisi miring ! C
A
D
B
CD = 550 AB = 250, maka BD = 1/2 x 250 = 125 CB = ? Pytagoras :
BC2 = BD2 + CD2 BC2 = 1252 + 5502 = 15625 + 302500 = 318125 BC = √ 318125 = 564.0257
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 4 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
B. LEMBAR EVALUASI Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum di tandatangani NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
BENAR
SALAH
NO. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
BENAR
SALAH
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ? YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 5 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB II PRAKTIK Buatkan gambar bukaan/bentangan dari sebuah kerucut terpancung miring puncak dengan data sebagai berikut : 1. Tinggi kerucut = 8 cm 2. Diameter alas kerucut = 5,5 cm 3. Tinggi pancungan dari puncaknya = 2 cm dan 3 cm
Gambar Kerja :
30
20
80
55
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 6 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
2.1. Kunci Jawaban Tugas Praktik I
Leo Pattinama, S.IP. 2001
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 7 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
PENILAIAN PRAKTIK 2.2. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK I PENILAIAN PRAKTIK Tugas Praktik I
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
:
Menggambar Bukaan Bentangan Kerucut terpancung miring
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Rekomendasi
Dapat menghitung kebutuhan bahan sesuai dengan spesifikasi produk Dapat menghitung besaran kerucut dengan menggunakan rumus yang tepat Dapat menggunakan peralatan tangan dengan benar Dapat menggunakan peralatan mesin sesuai prosedur operasi standar Dapat melaksanakan K3 Dapat melakukan penyimpanan produk sesuai prosedur standar Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 8 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
Soal Praktik Buatkan gambar bukaan / bentangan dari sebuah kerucut terpancung alas miring dengan data sebagai berikut : 4.
Tinggi kerucut = 6 cm
5.
Diameter alas kerucut = 5,5 cm
6.
Tinggi pancungan dari puncaknya = 2 cm dan 3 cm
7.
Tinggi Pancungan alas = 4 cm
Gambar Kerja :
20
90
40
80 Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 9 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
2.3. Kunci Jawaban Tugas Praktik II
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 10 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
PENILAIAN PRAKTIK 3.1
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK II PENILAIAN PRAKTIK
Tugas Praktik I
No.
7. 8. 9. 10. 11. 12.
:
Menggambar Bukaan Bentangan Kerucut terpancung miring
Indikator Penilaian Praktik
K
BK
Rekomendasi
Dapat menghitung kebutuhan bahan sesuai dengan spesifikasi produk Dapat menghitung besaran kerucut dengan menggunakan rumus yang tepat Dapat menggunakan peralatan tangan dengan benar Dapat menggunakan peralatan mesin sesuai prosedur operasi standar Dapat melaksanakan K3 Dapat melakukan penyimpanan produk sesuai prosedur standar Ketepatan Waktu Kerja
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 11 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
BAB III REKAPITULASI TUGAS REKAP TUGAS TEORI Tugas
Benar
Salah
Catatan
I. II.
REKAP TUGAS PRAKTIK Hasil Tugas
Judul Tugas
Kompeten
Belum Kompeten
Catatan
I.
II.
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 12 dari 13
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Subsektor Fabrikasi
Kode Modul LOG.OO05.030.01
CHECKLIST AKTIFITAS PRAKTIK / OBSERVASI (INDIKATOR UNJUK KERJA SKILL / ATTITUDE) NO UNIT
: LOG.OO05.030.01
JUDUL UNIT : Menggambar bukaan/bentangan Geometri Lanjut - Benda Kerucut NAMA ASESI : ......................................................................................
Indikator Unjuk Kerja Dapat menyebutkan syarat-syarat pekerjaan dan dapat menghitung luas dan keliling benda kerucut Dapat menjelaskan prosedur pembuatan bukaan bentangan dan mengidentifikasikan peralatan ang digunakan dengan benar Dapat menentukan titik awal pekerjaan dengan benar Dapat menjelaskan teknik survey Dapat menentukan kelonggaran yang diperlukan dalam membuat bentangan menggunakan perhitungan dengan pertimbangan tebal bahan, radius tekukan, jarak bagi, jumlah pembagian, sudut tekukan, keliling dan batas pinggir. Dapat memilih bahan model Dapat membuat model sesuai spesifikasi. symbol yang relevan - Dapat mengidentifikasikan material dengan benar Dapat meminimalkan limbah bahan
Hal-hal yang diamati
Tugas 1. Hitung Luas dan keliling Benda Kerucut
1. Menggunakan cara dan rumus yang tepat
2. Demonstrasikan penggambaran bukaan/bentangan kerucut menggunakan peralatan yang sesuai
2. Cara kerja /teknik menggunakan alat
3. Menghitung kelonggaran yang dibutuhkan produk
3. prosedur
4. Memilih bahan sesuai spesifikasi
4. Kemampuan identifikasi
5. Menggunakan mesin kerja pelat sesuai prosedur standar
5. Prosedur kerja dan K3
6. Menyimpan produk sesuai standar operasi.
6. Prosedur dan proses penyimpanan.
Penilaian K BK
Catatan : ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………
Tanda Tangan Asesi
:………………………….
Tanda Tangan Asesor
: …………………………
Judul Modul: Gambar Bukaan / Bentangan Geometri-geometri Lanjut Benda Kerucut / Konis Buku Penilaian Versi: 2009
Halaman: 13 dari 13