Koneksi WP3A ke komputer Bengkel-Elektro © 2014, www.bengkel-elektro.com Dokumen ini disusun untuk menunjukkan cara memberikan instruksi ke WP3A dan melihat respon yang dihasilkan oleh WP3A. Dokumen ini sangat diperlukan oleh pembuat program mikrokontorler yang akan menggunakan WP3A dalam aplikasi. Untuk mencoba sendiri apa saja yang dijelaskan dalam dokumen ini, Anda harus memilik WP3A, konverter USB to serial dan juga program terminal, contohnya PuTTY dan Hyperterm. Dalam pembuatan dokumen ini konverter USB to serial yang digunakan bernama USB2TTL dan program terminal yang digunakan bernama PuTTY.
Baiklah untuk memulai pembahasan, colokkan USB2TTL, buka Device Manager dalam Windows lalu cek nomor port COM yang teralokasi untuk USB2TTL. Jalankan PuTTY, klik bagian session. Jika USB2TTL teralokasi ke port COM2 maka setinglah isian-isian sebagai berikut. Serial line: COM2, Speed: 19200, Connectioan: Serial, Saved session: wp3a, sehingga tampak seperti dalam gambar berikut.
Klik tombol Save, lalu klik tombol Open maka akan muncul jendela PuTTY sebagai berikut.
1 dari 9
Karena microSD yang bisa digunakan WP3A berkapasitas maksimal 2GB dan terformat FAT32 maka pastikan bahwa microSD yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan ini. Untuk dapat mempraktikkan instruksi-instruksi yang akan dijeleskan berikut ini jangan lupa microSD yang digunakan harus sudah diisi dengan beberapa file wav (mono, 8bit, 8-32kHz), lalu masukkan microSD tersebut ke slot yang terdapat pada WP3A. Sambungkan pin Audio ke headphone atau speaker aktif lalu sambungkan pin TX, RX,0V dan 5V WP3A ke pin-pin USB2TTL. Perhatikan bahwa pin TX WP3A harus disambung ke pin RX USB2TTL dan pin RX WP3A harus disambung ke pin TX USB2TTL. Adapun pin 0V dan 5V WP3A masing-masing disambungkan ke pin 0V dan 5V USB2TTL. Dengan cara ini maka WP3A akan mendapatkan catu daya dan mulai bekerja.
Baris pertama adalah pesan informasi mengenai WP3A yang dikirim WP3A ke komputer. Baris ke-2 menyatakan WP3A sedang menginisialisasi koneksi dengan microSD. Baris ke-3 menyatakan bahwa WP3A sedang memutar file 5is1.wav. Perlu diketahui bahwa secara default WP3A bekerja dalam mode Continuous, karena itu setelah catu daya diberika WP3A secara otomatis akan memutar file pertama, lalu bila sudah selesai maka WP3A akan melanjutkan untuk memutar file kedua. Hal ini dibuktikan setelah WP3A selesai memutar file 5is1.wav, yang ditandai oleh karakter E di baris ke 4, WP3A melanjutkan dengan memutar file kedua yaitu 5is2.wav (lihat baris ke-5). Perhatikan bahwa instruksi g
telah kami berikan seperti pada baris ke-6, dengan cara menekan tombol ‘g’ lalu enter. Instruksi ini digunakan untuk mengubah mode kerja WP3A sebagai Single. Dengan diubahnya mode menjadi single maka WP3A tidak akan secara otomatis memutar file berikutnya seperti yang 2 dari 9
terjadi pada mode Continuous. Hal ini dibuktikan setelah file 5is2.wav selesai diputar, yang ditandai dengan karakter E pada baris k-7, WP3A tidak lagi memutar file berikutnya. Apabila WP3A sedang dalam keadaan tidak memutar file atau sedang dalam kondisi stop, maka filefile wav yang ada didalam microSD dapat dibaca dengan cara memberikan instruksi i atau dengan menekan tombol ‘i’ lalu enter.
Nama-nama file dipisahkan oleh karakter atau ASCII 0x00 dan akhir dari daftar file ini ditandai oleh karakter atau ASCII 13 atau ASCII 0x0D. Karakter tidak tampak dalam gambar tersebut sedangkan karakter tampak sebagai perpindahan cursor ke baris berikutnya. Karena itu, cursor kotak warna hijau sekarang berada di baris baru yaitu dibawah dari daftar file wav tersebut, bukan dibelakang dari daftar file itu. Jadi daftar file ini sebenarnya berisi file-file berikut: 5is.wav 5is1.wav 5shojum.wav … (dan seterusnya hingga) upcr.wav Untuk memutar sebuah file wav berikan instruksi l atau dengan menekan ‘l’ diikuti nama file lalu tekan enter. Sebagai contoh untuk memutar file 5is.wav ketikkan l5is.wav atau cukup l5is lalu enter, seperti baris ke-3 dalam gambar berikut.
Bagaimana jika nama file yang disebutkan dalam instruksi l tidak ada? WP3A akan memberikan respon berupa File none. Bagaimana jika filenya ada tetapi tidak memenuhi 3 dari 9
spesifikasi file wav yang diijinkan, misalnya bukan file 8bit atau bukan tersampling 8000Hz-44100Hz? Jika kasusnya seperti ini maka WP3A tidak akan memutar file tersebut dan tidak memberikan respon apa-apa. Tetapi status WP3A sedang play, pause atau stop dapat dicek menggunakan instruksi s atau dengan mengetikkan ‘s’ lalu enter, seperti pada baris ke-4, 7, dan 11. Apabila WP3A menerima instruksi ini maka WP3A akan memberikan status WP3A sekarang. Sebagai contoh seperti dalam gambar tersebut, karena setelah diberi instruksi baris ke-3 WP3A memutar file is.wav atau dalam kondisi play maka ketika diberi instruksi baris ke-4 maka WP3A memberi respon 1<spasi>is yang menyatakan bahwa WP3A sedang play atau memutar file is.wav. Ketika sedang play, WP3A dapat dipaksa untuk menghentikan secara sementara proses play atau dipause dengan member instruksi e atau dengan mengetikkan ‘e’ lalu enter. Kemudian apabila dicek status WP3A sekarang maka WP3A akan memberikan jawaban 2<spasi>is seperti baris ke8 yang menyatakan WP3A sedang dalam keadaan pause. Untuk melanjutkan pemutaran file yang sedang di-pause, perlu diberikan instruksi p atau dengan mengetikkan ‘p’ lalu enter. Setelah proses play selesai, yang ditandai E pada baris ke-10, pemberian instruski ‘s’ dan enter akan memberikan respon 0<spasi>is yang menyatakan bahwa WP3A sedang dalam kondisi stop. Untuk membahas instruksi selanjutnya, sekarang tampilkan kembali daftar file dengan mengetikan ‘i’ lalu enter maka akan ditampilan daftar file seperti pada baris ke-2 sampai baris ke-6 berikut.
Putar file 5is.wav dengan mengetikkan l5is lalu enter, seperti baris ke-7. Tunggu hingga pemutaran file selesai yang ditandai E seperti baris ke-8. Putar file berikutnya dengan member instruksi f atau dengan mengetikkan ‘f’ lalu enter, maka WP3A akan memutar file berikutnya, yaitu file 5is1.wav seperti baris ke-10. Tunggu hingga pemutaran file selesai lalu berikan instruksi b atau dengan mengetikkan ‘b’ lalu enter, maka WP3A akan memutar file sebelumnya yaitu file 5is.wav. 4 dari 9
Tunggu hingga pemutaran file selesai kemudian berikan instruksi b kembali maka WP3A akan memutar file upcr.wav, yaitu file terakhir dalam daftar file tersebut. Tunggu hingga pemutaran file selesai kemudian berikan instruksi b lagi maka WP3A akan memutar file ujisel.wav, yaitu file yang terletak di sebelum file upcr.wav. Urutan file pertama, berikutnya, sebelumnya dan file terakhir sesuai dengan hasil instruksi i dalam gambar tersebut. Menurut daftar tersebut file pertama adalah 5is.wav dan file terakhir adalah upcr.wav. Instruksi ‘f’ dan ‘b’ tadi dapat diberikan meskipun pemutaran sebuah file belum selesai atau sedang berlangsung, seperti pada baris ke-7 berikut.
Tampak disini bahwa ketika file ujis.wav sedang diputar, WP3A diberi instruksi b maka WP3A akan mengakhiri play file ujis.wav yang ditandai dengan E pada baris ke-7 lalu melanjutkan untuk memutar file sebelumnya yaitu ujims.wav. Volume suara yang dibangkitkan oleh WP3A dapat diatur menggunakan instruksi v[0-8], v- atau v+ yang diikuti penekanan tombol enter. Untuk melihat pengaruh yang dihasilkan oleh instruksi-instruksi ini, pertama putar file nina44.wav lalu ketikkan v4 dan enter untuk mengubah level volume menjadi 50%, seperti gambar berikut.
5 dari 9
Perhatikan bahwa suara yang dihasilkan akan terdengar semakin melemah secara perlahan-lahan menjadi sektiar 50% dari volume mula-mula. Perlu diketahui bahwa setiap level perubahan oleh WP3A akan dilakukan selama 700ms. Jadi, perubahan dari level mula-mula 8 ke level 4 akan diselesaikan selama 4x700ms=3200ms=3.2s. Hal ini akan menimbulkan efek perubahan level suara berlangsung secara berangsur-angsur atau tidak secara tiba-tiba. Coba ulangi dengan memberikan instruksi v0 yaitu v0 lalu diikuti enter, maka suara yang dihasilkan akan hilang (mute). Sekarang kembalikan level volume ke paling keras yaitu 8 menggunakan instruksi v8 yaitu ketikkan 'v' lalu angka 0 dan terakhir tekan enter. Perlu diketahui bahwa secara default atau pertama kali catu daya diberikan, WP3A terkonfigurasi dengan level volume 8. Level volume dapat dikurangi menggunakan instruksi v- lalu enter. Demikian juga level volume dapat ditambah menggunakan instruksi v+ lalu enter. Beberapa file dapat diputar secara berturut-turut menggunakan fitur playlist. Untuk menambahkan sebuah file ke playlist, ketikkan L. Jadi untuk menyusun playlist yang tersusun atas j1.wav, j2,wav dan j3.wav maka instruksi yang harus diberikan seperti ditunjukkan baris ke-4 sampai baris ke-6 dalam gambar berikut.
Adapun untuk memutar file-file yang terdapat dalam playlist, berikan instruksi P atau ketikkan ‘P’ lalu enter. Tampak dalam gambar tersebut, WP3A berturut-turut memutar file j1.wav lalu j2.wav dan terakhir j3.wav. Perhatikan bahwa sejauh ini setiap akhir dari pemutaran sebuah file, WP3A selalu mengirim E atau 'E' yang diakhiri dengan enter sehingga ganti bari baru. Hal ini karena WP3A bekerja dalam mode “Auto respond at the end”. Perhatikan juga bahwa pada akhir dari pemutaran playlist ditandai dengan X. Untuk menon-aktifkan pengiriman E diakhir dari setiap pemutaran sebuah file berikan instruksi n atau ketikkan ‘n’ lalu enter. Instruksi ini akan mengubah mode WP3A sebagai “not auto respond at the end”. Instruksi ini diberikan seperti pada baris ke-3 dalam gambar berikut.
6 dari 9
Tampak dalam gambar tersebut, setelah WP3A bekerja dalam mode “not auto respond at the end” setiap kali selesai pemutaran file, baik file dalam playlist maupun file yang diplay menggunakan instruski l, tidak menghasilkan E. Perhatikan bahwa X selalu dikirim apabila telah selesai memutar file-file dalam playlist. Untuk mengembalikan supaya WP3A selalu mengirim E di setiap akhir dari play sebuah file atau bekerja dalam mode “auto respond at the end”, berikan instruksi a atau dengan mengetikkan ‘a’ lalu enter. Perlu diingat bahwa secara default atau setelah catu daya diberikan, WP3A berada dalam mode “auto respond at the end”. Playlist yang sudah dibuat akan tetap dipertahankan, buktinya tampak dalam gambar tersebut meskipun setelah diberi instruksi lj4lalu diberi instruksi P, WP3A memutar file-file yang sama. Isi playlist akan terhapus dengan playlist yang baru apabila playlist tersebut pernah diputar, yaitu pernah diberi instruksi P, lalu diberi instruksi L untuk membuat playlist baru, seperti dalam gambar berikut.
7 dari 9
Tampak dalam gambar tersebut bahwa file-file yang diputar menggunakan instruksi P yang terdapat pada baris ke-9 bukan lagi j1.wav, j2.wav dan j3.wav karena playlist tersebut pernah diputar (menggunakan instruksi baris ke-1) lalu dihapus dengan playlist baru menggunakan instruksi baris ke7 dan baris ke-8. Playlist baru ini berisi file j6.wav dan j7.wav. WP3A menyediakan 40 karakter untuk menyimpan playlist dan sebuah nama file membutuhkan lokasi penyimpanan sebanyak panjang nama file ditambah satu. Sebagai contoh file j1 akan memiliki panjang nama 2 karakter karena itu file ini akan menempati 3 karakter didalam playlist. Sebaliknya file j1.wav akan memiliki panjang nama 6 karakter karena itu file ini akan menempati 7 karekter didalam playlist. Penambahan satu karakter ini adalah untuk menyimpan karakter atau ASCII 13 sebagai penanda akhir dari nama file. Jadi jika file-file diberi nama sepanjang 3 karakter maka playlist dapat diisi dengan 40/(3+1) = 10 nama file. Selain dapat dihentikan secara sementara, file yang sedang diputar juga dapat dihentikan secara permanen (di-stop) menggunakan instruksi t atau ketik ‘t’ lalu enter. Untuk mencoba instruksi ini, putar dahulu sebuah file, lalu berikan instruksi stop, seperti dalam gambar berikut.
Terlihat bahwa file nina44.wav yang diputar menggunakan instruksi baris ke-3 dihentikan menggunakan instruksi baris ke-4, lalu proses play berhenti seketika yang ditandai oleh E pada baris ke-5. Demikian juga playlist yang diputar menggunakan instruksi baris ke-6, dihentikan menggunakan instruksi baris ke-8 dan berakibat dihentikannya proses play dari playlist secara keseluruhan, bukan hanya sebuah file yang sedang di-play yang berada didalam playlist tersebut. Informasi mengenai WP3A yang ditampilan sesaat setelah WP3A dihidupkan juga dapat ditampilkan kapan saja dengan mengirimkan instruksi h atau tekan ‘h’ lalu enter, seperti dalam gambar berikut.
8 dari 9
File terakhir yang diputar dapat diputar kembali menggunakan instruksi p atau tekan ‘p’ lalu enter, seperti isntruksi pada baris ke-3. Yang dimaksud file yang terakhir diputar dalam contoh ini ialah file nina44.wav, bukan file terakhir yang diputar dari playlist. Hal ini dibuktikan oleh respon WP3A terhadap instruksi baris ke-5 yang berupa 1<spasi>nina44, berarti file yang diputar adalah nina44.wav bukan j6.wav atau j7.wav. Perlu diingat kembali bahwa instruksi p sebelumnya juga digunakan untuk melanjutkan pemutaran file yang sebelumnya dihentikan secara sementara (di-pause). File yang sedang diputar dapat dihentikan dan diputar lagi dari awal menggunakan instruksi r atau tekan ‘r’ lalu enter, seperti ditunjukkan instruksi baris ke-6. Selama proses play sebuah file, WP3A akan menyalakan LED secara berkedip dengan durasi kedip tergantung pada frekuensi file wav yang sedang diputar. Nyala LED ketika play sebuah file ini dapat dimatikan dengan memberikan instruksi d0 atau ketikan ‘d’ lalu angka 0 lalu enter. Untuk mengijinkan LED menyala selama play sebuah file, berikan instruksi d1a tau ketikan ‘d’ lalu angka 1 lalu enter. Secara default, WP3A akan menyalakan LED selama proses play sebuah file. Hal penting yang perlu diperhatikan bahwa, apapun yang diketik/dikirim dari program terminal PuTTY akan diterima oleh WP3A dan dikirim kembali saat itu juga ke program terminal tersebut. Jadi apa yang ditampilkan pada program terminal PuTTY itu sebenarnya hasil kiriman dari WP3A. ---selesai---
9 dari 9