.~
Konduktivitas Panas Komposit HDPE dengan Pengisi AIJO J alau Cu (Aloma K.K)
KOMPOSIT
KONDUKTIVITAS PANAS HDPE DENGAN PENGISI AI203 ATAl
Co
Aloma K.K.1, IDdra GUDaWaW,Sudirmaw daDSujud. A.S! IPuslitbang Iptek Bahan (P3IB) -BATAN
KawasanPuspiptek,Serpong,Tangerang15314 2Jurusan Fisika, FMWA, ITS JI. Sukolilo, Surabaya
ABSTRAK KONDUKTIVITAS PANAS KOMPOSIT HDPE DENGAN PENGISI A~ OJ ATAU Cu. Telah dilakukan pengukuran dan perhitungan teoritis konduktivitas panas bahan komposit HOPE dengan pengisi Al2O3 atau Cu. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis pengisi terhadap konduktivitas panas komposit bermatriks HOPE. Pembuatan komposit HOPE dengan pengisi Al2O3 atau Cu dilakukan dengan pencampuran HOPE sebanyak40 g dengan bahan pengisi Al2O3 atau Cu yang telah dicampur dengan APT : 3-Amino Propyl Triethoxylane 0,5 % dan DCP : Dicumyl Peroxide 2 %) dengan variasibahan pengisi 5, 10, 15,20,25 dan 30 % berat menggunakan alat [aho plastomill, sedangkanpengukuran konduktivitas panasdilakukan dengan menggunakan alat C-Matic thermal conductance teste/:Pengkajian teoritis konduktivitas panas dilakukan dengan menggunakan model Maxwell, model Cheng-Vachon dan model Lewis-Nielsen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konduktivitas panas komposit HOPE- Al2O3 maupun komposit HOPE-Cu model Cheng -Vachon lebih mendekati basil pengukuran. Kata kunci .' komposit, konduktivitas panas. isolator
ABSTRACT THERMAL CONDUCTIVITY OF HDPE COMPOSITE WITH A~03 OR Cu AS FILLER. The measurementand calculation of thermal conductivity are done tor the HDPE composite with AI203 or Cu as filler. The aim of this research is to study the effect of the filler to thermal conductivity of composites with the HDPE as matrix. HDPE composite with AI203 or Cu as filler preparation is done by mixing of appropriate amount of filler which is varied of5, 10, 15,20,25 and 30 % by weight and blended with APT 0.5 % and DCP 2 % by using labo plastomill apparatus,Using C-Matic thermal conductance tester does the measurementof thermal conductivity. Theoretical modelings are calculated by Maxwell model, Cheng-Vachon model and LewisNielsen model, The result shown that from theoretical modeling it is found that Cheng-Vachon model is more accurate for both of'HDPE-AI2O3 composite and HDPE-Cu composite. Key words: composite, thermal conductivity, isolator
PENDAHULUAN Polietilen termasuk polimer termoplastik yang banyak digunakan tetapi pada aplikasi tertentu dibatasi oleh titik lelehyang rendah,kelarutan dalam hidrokarbon dan cendemng retak ketika pembebanan. Radiasienergi tinggi (seperti sinar-y) digunakan secara luas untuk meningkatkan ikat silang pacta polietilen, sedangkan pada polietilen komersial kebanyakan menggunakan radiasi berkaselektron. Penggunaanradiasienergi tinggi untuk ikat silang polimer memerlukan biaya tinggi dan terbatas pada benda dengan penampang lintang tipis. Selain dengan cara radiasi, ikat silang pacta polietilen dapatjuga ditingkatkan dengan cara konvensional yaitu menggunakansenyawaperoksida. Untuk mendapatkan ikat silang polietilen yang uniform, peroksida hams tersebarmeratada1ampolimer. Beberapapolietilen terikat silang banyak dijumpai di pasaran [1]. Temtama
digunakan dalam pipa, pipa gas (gas piping), pipa air panas (hot-water piping), se/ang (hose), barang cetakan, industri pembuatan kawat dan kabel. Polietilen merupakan isolator panasdan listrik yang efektif, akan tetapi masih menunjukkan sifat mekanik rendah. Untuk meningkatkan sifat mekanik, dilakukan pembuatankomposit bermatriksHDPE dengan jenis pengisi tertentu, dengan memperhatikan harga konduktivitas panas tetapi masih bersifat isolator untuk mengurangi panasyang dibangkitkan. Banyak pengisi polimer yang menyebabkan peningkatan konduktivitas listrik juga memperbaiki konduktivitas panas komposit plastik [2]. Padaindustri kawat, kabel,dan dinamo listrik, konduktivitas panas yang tinggi diperlukan untuk mengurangi panas yang dibangkitkan. Konduktivitas panasmerupakan parameter yang sangatpenting dalam 235
Prosiding Pertemuanlbniah llmu Pengetahuandan TeknologiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktober2002 pemrosesanpolimer. Untuk mendapatkan keteraturan produk akhir dengan keinginan sifat fisis dan mekanis tertentu, polimer sering diproses dengan penambahan variasi bermacam-macam pengisi dan bahan tambahan (adifive). Logam pengisi polimer juga telah digunakan cukup luas untuk pelindung interferensi elektromagnet. Komposit plastik mempunyai keunggulan, lebih murah, lebih ringan dibandingkan logam, lebih kaku dan tahan mulur [3]. Pactapenelitian ini digunakan pengisi alumina dan tembaga,dimana keduabahan tersebutmempunyai daya hantar panas tinggi sehingga mampu mengalirkan panas yang dibangun sistem dan secaramekanis lebih kuat. Struktur komposit sang at menguntungkan dikarenakan sifat bahanyang akan dibentuk dapatdiatur dengan melakukan pemilihan terhadap jenis bahan matriks dan pengisi yang akan dipakai, meliputi sifat mekanik, listrik maupun panas. Sifatpanastiap-tiapjenis bahan mempunyai karakteristik berbeda-beda yang dinyatakandalam besarankonduktivitas panas termasuk bahankomposit [4]. Konduktivitas panas dipengaruhi oleh struktur bahan sepertikristalinitas. Secaraumum konduktivitas panas polimer semi kristalin lebih tinggi dibandingkan polimer amorf [5]. Dari tingkat hantaran panas polimer yang rendah, dalam makalah ini dibahas konduktivitas panas bahan komposit -polimer khususnya komposit polietilen yang diisi dengan bahan keramik dan logam pacta fraksi volume yang bervariasi [6], sehingga diharapkan pactabahan yang diteliti dapat diidentiftkasi karakter konduktivitas panasnya (dalam hal ini bahan masih bersifat isolator). Kemudian membandingkan antara basil eksperimen dengan pengkajian konduktivitas panasbahan komposit ini didasarkanpacta model Maxwell, model Cheng & Vachon, dan model Lewis & Nielsen [7].
ISSN1411-2213
Dengan menggunakan teori potensial, Maxwell mendapatkanhubungan sederhanauntuk konduktivitas daTidistribusi acak kedudukan homogen tak berinteraksi dalam medium kontinyu homogen: kc --
km + 2kp + 2tjJ(km -kp) km + 2k P -2tjJ(km -k p)
dengan k , k dan k adalah konduktivitas komposit,rasakontinu (polimer) dan rasa diskrit (partikel logam);
c
p
anas
m
konduktivitas panas komposit kc adalah besaran yang akan ditentukannilai numeriknya secaraeksperimendan dibandingkandengannilai numerik perhitungan teoritis. Cheng dan Vachon mengasumsikan distribusi parabola daTirasa dan menentukan distribusi parabolik konstan dengan analisis, kehadirannya sebagai fungsi daTifraksi volume rasadiskontinu. Konduktivitas efektif untuk k > k adalah: m p
1-B kp
Perumusan Konduksi Panas Konduktivitas panasadalah ukuran kemampuan suatubahan untuk menghantarkanenergi panas. Energi panas dihantarkan di dalam zat padat melalui getaran kisi atom. Hubungan dasar perpindahan panas secara konduksi mengikuti hukumFourier: dT -kA
dx Konduktivitas panas, k adalah sifat termal bahan yang menunjukkan jumlah panas yang mengalir melintasi satu satuan luas jika gradien suhunya berhargasatu. Satuank yang dipergunakanadalahkalori per meter per detik per derajat Celcius (kal/m del °C), atau watt per meter per derajat Kelvin (W/mK). Model konduksi termal yang sudah dikenal menggunakan analisis campuran sistem dua rasa. Banyak teori dan model empiris diusulkan untuk memprediksi konduktivitas panas daTi sistemdua rasa.
236
km / k P -1 ..8=
dan km/kp+,4
I-tj) IJI = 1 + --!!!-
tj)
tP~ ."J
Konstanta A bergantung bentuk partikel yang tersebardan bagaimanaorientasipartikel padaarab aliran panas,
Konduktivitas Panas Komposit HDPE dengan Pengisi AlzO 3 atau Cu (Aloma KK.)
pembungkusnyapada batas maksimum. Untuk bungkus random partikel berbentuk bola, A=I,5 dan 4>=0,637 padahal untuk sejumlahbungkus random daTi~la atau untuk bungkus random partikel berbentuk tak teratur, A=3 dan 4>m=0,637. Pada perhitungan yang dilakukan digunakan nilai A=I,5 dengan anggapan bungkus random partikel betbentuk bola.
BAHAN DAN ALAT Bahan Polietilen kerapatan tinggi (HOPE), Massajenis 0.954 g/cm3, Titik leleh 150 °C, Ukuran rerata butiran (kemurnian 94,28%) 115 ~ Alumina (AI2O3)'buatan E. Merck. Damstadt, Germany, Tembaga (Cu), buatan Cerac, Inc., Ukuran butiran <63 im (>230 meshASTM), M= 63.55 g/mol, 3-Amino Propyl Triethoxysilane(APT), produksi E. Merck, Damstadt, Germany, digunakan sebagaibahan penggandeng (coupling agent), Dicumyl peroxide (DCP), produksi Gaoqiao Petrochemical, Co., China, digunakan sebagaibahan ikat silang (cros.\'link agent).
Alat Labo Plastomill. C-Matic thermalconductance tester,Holometrix,Inc.,Cambridge,USA.
TATA KERJA APT sebagai bahan penggandeng dihidrolisis di dalam air pacta konsentrasi 0,5 % vivo Dimasukkan bahan pengisi (Al2O3 atau Cu) dengan konsentrasi tertentu dan didiamkan selama 1 jam dan dipanaskan pactasuhu 100°C sampai mengering. Penggunaanbal1an ikat silang (DCP) pactakonsentrasi 2 % berat HDPE . Dilakukan pencampuran HDPE sebanyak 40 g dengan bahan pengisi (A12O3atau Cu) dengan variasi bahan pengisi 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 % berat menggunakan alat laho plastomill. Suhu operasi pencampuran 150or, kecepatanputar 16,5 rpm selama 5 menit. C-Matic digunakan untuk mengukur konduktivitas panas bahan padat dengan metode guarded heat flow mete!: Sampel uji diletakkan antara dua lempengan dengan dikontrol pada suhu yang berbeda, sehingga menghasilkan aliran panas daTi lempengan pemanaske lempengan pendingin. Banyak panas diukur dengan tranduser fluks panas yang ditempelkan pada salah satu lempengan pengontrol suhu. Sampel dikelilingi silinder guard heater untuk menjaga suhu sampel uji dan meminimalkan transfer panas yang arahnya menyamping. Pada kedua permukaan penjepit sampel uji semua suhunyaberbeda dan diukur dengantermokopel. Nilai pengukuran fluks panas (mY) dapat dibaca pada panel digital. Sampel selalu dilapisi dengan lapisan tipis yang sesuaidengan
heat sink untuk mengurangi hambatan panas sampel dengan permukaan yang berdekatan. Pada kesetimbangan panas (thermal equilibrium) persamaan Fourier untuk aliran panas dapat dipakai pada pengukuran dengan menggunakan alat ini. Persamaantersebutadalah sebagaiberikut, dengan R, = hambatan panas sampel N = konstanta penyesuai T 1= suhu permukaan bawah T u= suhu permukaan atas Q = finks panas tranduser Ro= hambatan panas kontak Padapersamaandiatas,N dan RoadaIahparameter yang bergantung pada suhu. Untuk menentukan parameter ini, C-Matic harns dikalibrasi pada beberapa level suhu menggunakan paling sedikit dua sampel standar yang berbeda dimana hambatan panasnya sudahdiketahui. Sekali kalibrasi dilakukan, nilai N dan Ro menjadi tetap dan selanjutnya dapat digunakan berulang kali. Parameter N (slope) ditentukan oleh tranduserfluks panas (heatflux tranducer). Parameter Ro (perpotongan dengan sumbu-y) merupakan hambatan kontak antara permukaan sampel dengan permukaanlempengan C-Matic. Untuk merninimalisasi Ro' ditambahkan agen pentransfer panas seperti Dow Coming 340 atauDow Coming 710 silicone pada kedua perrnukaan sampel. Untuk menjamin bahwa Rosarna selama pengukuran, C-Matic menyediakan penjepit (clamped Pneumaticaity) dengan gaya 320 N (70 Ibs).
BASIL DAN PEMBABASAN Dari data-
237
Prosiding Pertemuan llmiah llmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2002 Serpong, 22 -23 Oktober 2002
Tabell. Hasil pengukurankonduktivitaspanaskomposit HOPE.AltO) pada berbagaikomposisi. Sampel
I ~
Fraksi vol=
k (W ImK) OJ
k(kkal/jm°C)
ISSN1411-2213
Tabel 2, Hasil pengukuran konduktivita.~ panas komposit HDPE.Cu pada berbagai komposisi. Sampel
Flaksi volume
Al,a,
k (W/mK)°,
k(kkal/jm°C)
Cu
()Ofo
0,16
0,14
HDPE
0%
0,16
0,14
HDPE-Al203 5%
1,35 %
0,24
0,20
HDPE-Cu5%
0,56%
0,23
0,20
HDPE-Al203 10 %
2,80 %
0,30
0,26
HDPE-Cu10%
1,18%
0,25
0,22
4.37°~
0,31
0,26
HDPE-Cu15%
1,86%
0,23
0,19
6,09 o~
0,28
0,24
HDPE-Cu200/0
2,62%
0,26
0,22
7,95%
0,32
0,27
HDPE-Cu25%
3,46%
0,33
0,28
10,00%
0,30
0,25
HDPE-Cu300/0
4,41 %
0,34
0,29
HDPE
HDPE-Al20315%
--lmPE-AI20320./. lmPE-AI203
25%
lmPE-AI203 300/.
I
°, 1 kkal/j = 1,16 W
O)1 kkal/j = 1,16 W
termal atau fonon dalam konsep kuantum. Pada penelitian ini, komposit yang dibuat merupakan bahan isotropik dimana distribusi suhupada aliran panastidak tergantung pada arab. Berdasarkan data referensi daTi bahan yang digunakan dalam penelitian ini, seharusnya terjadi perbedaankonduktivitas panas komposit HDPE-A12O) dan HDPE-Cu dimana konduktivitas komposit HDPECu lebih besardari konduktivitas komposit HDPE-AI2O) dikarenakan partikel Cu konduktivitas panasnya340.56 kkal/jam moClebih besardari konduktivitas panas AI2O) yang hanya sekitar 0,59878 kkaVjam maC. Hal demikian ini dikarenakan logam Cu, proses penghantaran panasnya dilakukan oleh elektron yang lebih efisien daripada kontribusi oleh fonon pada keramik AI20). Elektron tidak mudah menghamburkan panas seperti fonon dan mempunyai kecepatanyang lebih tinggi. Bahan logam mengandung elektron bebasrelatif besar, seharusnya dengan kemudahan pembentukan medium konduktif pada komposit oleh pengisi partikel Cu diikuti pula oleh peran yang cukup besar dalam menaikkan konduktivitas komposit secara menyeluruh (bulk). Dari sini dapat diketahui adanya indikasi yang menunjukkan bahwa terdapat faktor yang menghalangi partikel Cu dalam menghantarpanasyang menyebabkan konduktivitas panasnyatidak dapat naik dengantajam. Hal ini dimungkinkan karena pada pembuatankomposit HDPE dengan pengisi Cu atau AI2O) ini ditambahkan APT sebagai bahan penggandeng (coupling agent) yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan adisi antara pengisi dengan matriks, sehingga meningkatkan kekuatanmekaniknya. Bahan penggandeng(3-APT) ini melingkupi partikel Cu menyebabkandapatmenghambat perpindahan panas dan ikat silang yang terjadi pada rantai molekul HDPE menyebabkanatom-atornnyasulit untuk bergerak (translasi, rotasi, dan vibrasi) sebagai mekanisme transfer energi termal. Perilaku partikel pengisi AI2O)dan Cu pada komposit HDPE terkait erat dengan kehadiran bahan penggandengdan inisiator ikat silang. Sehingga perilaku keseluruhan (bulk) komposit HDPE ini berbeda sekali dengan sifat-sifat intrinsik daTi masing-masing komponen penyusunnya.
238
Perhitungan Teoritis Konduktivitas Panas Dari hasil pengukuran dan perhitungan teoritis konduktivitas panaskomposit HDPE-Al2O3 dan HDPECu tertera pada Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dibuat grafik seperti tertera pada Gambar I dan Gambar 2 untuk mengetahui perbandingan antara hasil pengukuran konduktivitas panas dengan perhitungan teoritis. Per hi tung an teoritis konduktivitas panas komposit dengan menggunakan ketiga model tertera pada lampiran. Dengan membandingkan nilai numerik konduktivitas panas komposit hasil pengukuran dan hasil perhitungan didapat perbedaan nilai yang sangat besar pada pendekatan dengan menggunakan model Maxwell yaitu 300 % untuk komposit dengan bahan pengisi Al2O3dan 322 % untuk komposit dengan bahan pengisi Cu. Pada pendekatan dengan menggunakan model Cheng-Vachon perbedaan nilai numerik konduktivitas panas adalah 32,5 % untuk komposit denganbahan pengisi Al2O3dan 22,5 % untuk komposit dengan bahan pengisi Cu. Sedangkan pendekatan dengan menggunakan model Lewis-Nielsen diperoleh perbedaan nilai numerik konduktivitas panas adalah 35 % untuk komposit dengan bahan pengisi Al2O3dan 30,8 % untuk komposit dengan bahan pengisi Cu. Dari perbandingan nilai numerik konduktivitas panas komposit hasil pengukuran daDhasil perhitungan didapat untuk komposit HDPE-Al2O3' daTiketiga model teoritis yang digunakan, model Cheng-Vachon yang mendekati hasil pengukuran konduktivitas panas. Dernikianjuga pada komposit HDPE-Cu model teoritis konduktivitas panas yang mendekati hasil pengukuran adalah model Cheng -Vachon.
KESIMPULAN 1. Konduktivitas panas HDPE dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan pengisi A12°:l atau Cu. 2. Tidak terdapat perbedaan nyata pada konduktivitas panas komposit HDPE dengan bahan pengisi A12°:l atau Cu pada penambahan bahan pengisi sampai
~
[3].
KonduktivitasPanasKompositHDPE denganPengisiAIJ°.l atau Cu (Aloma K.K)
Tabel 3. Hasil pengukuran dan prediksi teoritis konduktivitas panas komposit HDPE-AlzO, pada berbagaikomposisi. Fraksivolume
Sampel
Ah03
k (W/mK) Hasil Model pengukuran Ma~11
~
~ ~ ~
~
~ ~
0%
~ 4,3Z ~.~
10,00%
~
Model ChengVachon
~
0,16
~
~
~ ~~~
~ ~
-.J.E-
~
0,30
Model LemsNielsen
-
P.J.:!.
!!.z!1~
~
~
0,19
1..43
_O,19
Tabel 4. Hasil pengukuran dan prediksi teoritis konduktivitas panas komposit HDPE-Cu pada berbagaikomposisi. Sampel
'\
Fraksi volumeCu
k (W/mK) Ha.~il
pengukuran
HDPE
0%
HDPE-Cu5% HDPE-Cu 10% HDPE-Cu 15% HDPE-Cu20% HDPE-Cu25% HDPE-Cu30%
0,56% 1,18 % 1,86% 2,62% 3,46% 4,41 %
0,16 0,23 0,25 0,23 0,26 0,33 0,34
Model Maxwell
Model ChengVachon
Model LewisNielsen
- 0,16
0,16
1,19 1,22 1,25 1,29 1,33 1,38
0,18
0,16 0,16
1.6
1.6
1.4
1 4
1.2
1.2
0,19
0,17 0,17 0,17 0,18 0,18
0,19 0,20 0,21 0,22
-1
~
-1
~
E -0.8
E
~ ~
~ ~ 0.6
0.8 0.6 0.4
0.4
0.2
0.2
0 0
0 0
5
10
2
fraksi fraksi
volume
4
3
15 volume
Cu
AI203
Gombar 1. Hubunganantara fraksi volume AI'O3 terhadap konduktivitas panas bahankompositHDPE AI.O3
dengan15% beratdikarenakanbahanpenggandeng (3-APT) yang melingkupi partikel AI2O, atau Cu dapatmenghambataliranpanas. 3. Dari pendekatan ketiga model teoritis yang digunakan,model ChengVachonlebih mendekati hasil pengukurankonduktivitaspanas,baik untuk kompositHDPE-AI2O,dankompositHDPE-Cu.
DAFTAR PUSTAKA [1]. HOLMAN, J.P.,JASJFI,E.,PerpindahanKalor, edisi6,Erlangga,Jakarta,(1994).
Gambar2. Hubunganantarafraksi volume Cu terhadap konduktivitas panasbahankomposit HDPE.Cu
[2J. MANLEY, T.R., QAYYUM, M.M., The Effect of Varying Peroxide Concentration in Crosslinked Linear Polyethylene,Pol., 12 (3) (1971) 176-188. SCRAGER, M., The Effect of Spherical Inclusion on the Ultimate Strength of Polymer Composites, J. AppI. Pol., 27 (1978)2379-2381 [4]. DANUSSO, F., TIEGHI, G., Strength versus Composition of Rigid Matrix Particulate Composites,Pol., 27 (1994) 1385-1390 TAVMAN, I.H., Thermal and Mechanical [5]. Properties of CopperPowder Filled Poly(ethylene) Composites,Powder Tech.,91 (1997) 63-67 239
Pro.~idingPertemuanlbniah llmu Pengetahuandan TeknologiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktoher2002
[6]. BAJAJ, P., iliA, N.K., KUMAR, R.A., "Effect of Coupling Agent on the Mechanical Properties of Mica/Epoxy and Glass Fiber/Mica/Epoxy Composites", J. Appl. Pol. Sci., 44 (1992) 1921-1930
[7].
ISSN1411-2213
AGANI, Y, UNO, T.,"Estimation on Thennal Conductivities of Filled Polymer", J. Appl. Pol. Sci.,
32(1997)5705-5712 [8]. LU, X., XU, G., "Thermally Conductive Polymer Compositesfor Electronic Packaging",J. Appl. Pol. Sci.,65 (1997)2733.2738.
LAMPIRAN REM PERHITUNGANKONDUKTIVITAS PANAS KOMPOSIT REM MENGGUNAKAN MODELMAXWELL, CHENG-VACHON,DAN LEWIS-NIELSEN CLS INPUT " FRAKSI VOLUME PENGISI
=";
FV
KP = .1387 'KONDUKTIVITAS PANAS POLIMER SEBAGAI MATRIKS KM = 340.56 'KONDUKTIVITAS BAHAN PENGISI (Cu) PRINT "MODELMAXWELL" KCM = (KM + 2 * KP + 2 * FV * (KM -KP)) / (KM + 2 * KP -2 * FV * KP) ) PRINT "KC ="; KCM; "KKAL/JmC"; PRINT "MODEL CHENG-VACHON" B ~ (3 * FV / 2) " .5 C = 4 *
t2
/
3 /
FV) "
KCM * 1.16;
"W/mK"
.5
P1 = (C * (KM -KP) * (KP + P2 = (KP + B * (KM -KP)) " P3 = (KP + B * (KM -KP)) " KC1 = 1 / P1 * LOG(P2 / P3) KCC = 1 / KC1 PRINT "KC =";
"=";
KCC; "KKAL/JmC";
B * (KM -KP))) " .5 .5 + (B / 2) * (C * (KM -KP)) .5 -(B / 2) * (C * (KM -KP)) + (1 -B) / KP "=";
KCC * 1.16;
"W/mK"
PRINT "MODEL LEWIS-NIELSEN" A = 1.5 PM = .637 BETHA = (KM / KP -1) / (KM / KP + A) PSI = 1 + (1 -PM) / PM " 2 * FV KCL = KP * (1 + A * BETHA * FV) / (1 -BETHA * FV * PSI) PRINT "KC ="; KCL; "KKAL/JmC"; "="; KCL * 1.16; "W/mK" END
240
" "
.5 .5
(KM-