Kombinasi Arang Kayu Dengan Serbuk Gergaji Pada Pembuatan Bahan Bakar Briket (Pemanfaatan Limbah Pabrik Kayu Lapis, di Manjung, Wonogiri) Iwan Ristanto Email:
[email protected] Masyarakat pecinta IPTEK Wonogiri ABSTRACT The plywood processing plant in Manjung, has considerable wood waste. Based on the interviews of the plant managers there are approximately 4-5 tons of waste wood per week, either wood powder, or small pieces of wood. The combination of wood charcoal with sawdust sawmill waste processing plywood factory on briquette fuel making is expected to add value / economics of wood charcoal product to briquette. The objective of this research is to know how far the combination of wood charcoal mixture with sawdust plywood on briquette fuel making. Based on the results of research combination wood charcoal with powder saws. The making of briquette fuels (Purwosari village study, Wonogiri) shows that: a) Briquettes from rough sawdust waste waste materials are more wasteful in their use of 5.1kg for burning within an hour or 0.31gr/minute but easier in Ignition / initial burning. B) While briquettes from pure wood charcoal are more efficient which requires 2.1kg of briquettes for burning within one hour or 0.13gr/minute, but have weakness or initial time for longer burning. C) And briquettes from a combination of sawdust waste with wood charcoal have a balanced combination, which is quite cost-effective in the use of briquettes only requires 2.3kg briquettes for burning in one hour or 0.14gr/ minute, and easier in ignition / Early burning. Key words: Combination, Wood Charcoal Briquette, Plywood Sawdle Waste PENDAHULUAN Pabrik pengolahan kayu lapis di di Desa Manjung, Kec. Wonogiri, memiliki limbah kayu yang cukup besar. Berdasarkan
hasil wawancara pengelola pabrik terdapat kurang lebih hampir 4-5 ton limbah kayu per minggu, baik kayu berupa serbuk, maupun kayu potongan kecil-kecil.
Gambar 1. Aktifitas pabrik kayu lapis, di Manjung Wonogiri dan Limbah serbuk dan kayu Kombinasi arang kayu dengan serbuk gergaji gergaji limbah pabrik pengolahan kayu lapis pada pembuatan bahan bakar briket diharapkan dapat memberikan nilai tambah/ekonomi produk arang kayu menjadi briket, dimana saat ini arang kayu saat ini
dijual Rp.1250-Rp.1500/Kg. Sedangkan harga briket dipasaran saat ini adalah antara Rp.4500-6500/Kg. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara campuran arang kayu dengan serbuk 32
gergaji kayu lapis pada pembuatan bahan bakar briket Manfaat Penelitian Penelitian pembuatan bahan bakar briket berbahan kombinasi arang kayu dengan serbuk gergaji ini diharapkan dapat bermanfaat bagi; 1. Penelitian ini dapat memberikan manfaat ekologi lingkungan di sekitar pabrik kayu lapis dengan cara memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu lapis yang ada di wilayah Manjung, Wonogiri
2.
Peningkatan nilai tambah/nilai ekonomi produk melalui pengolahan arang kayu bakar menjadi briket. Dengan kombinasi yang tepat dalam pembuatan briket diharapkan dapat meningkatkan kualitas briket sehingga dapat meningkatkan nilai harga jual briket pengrajin kayu bakar di Desa Manjung dan Purwosari. METODE Tahapan penelitian sebagai berikut :
Gambar 2. Tahapan penelitian 1. a.
Metode Pembuatan Briket Proses pembuatan briket arang serbuk gergaji Langkah kerja dalam proses pembuatan briket arang serbuk gergaji adalah :
1) Tumbuk arang dengan menggunakan alat 2) Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air 33
3) Campurkan bahan perekat kedalam tepung arang serbuk gergaji dengan perbandingan 6 bagian serbuk gergaji dan 1 bagian perekat, aduk sampai rata. 4) Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotong-potong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi. 5) Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama penjemuran tergantung cuaca) b. Proses Pengeringan Pengeringan adalah pemindahan air keluar dari bahan sesuai dengan yang diinginkan. c. Rancangan Percobaan melalui Uji Nyala Laju pembakaran briket (g/detik) = HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Persiapan & Pengambilan Bahan Baku Limbah Serbuk Gergaji dan Briket Arang Kayu Pabrik kayu lapis yang berada di desa Manjung, Wonogiri memiliki beberapa
1) Rancangan Percobaan Briket Arang Kayu Sampel benda uji briket arang kayu yang dibuat sebanyak 5 buah sempel benda uji 2) Rancangan Percobaan Briket Arang Kayu dengan Kombinasi Arang Kayu Sampel benda uji briket arang kayu dengan kombinasi sebuk gergaji yang dibuat sebanyak 5 buah sampel benda uji 3) Rancangan Uji Nyala Laju pembakaran briket adalah kecepatan briket habis sampai menjadi abu dengan berat tertentu. Laju pembakaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus : berat briket (g) . waktu sampai briket habis (detik) limbah yang belum termanfaatkan secara optimal. Limbah serbuk gergaji yang terdiri dari serbuk halus dan serbuk kasar yang akan dikombinasikan dengan bahan arang kayu yang kemudian dibentuk/dibuat briket, dengan bahan perekat dari tepung kanji (tapioka).
Gambar 3. limbah yang dihasilkan dari pabrik kayu lapis di Manjung, Wonogiri
Gambar 4. bahan baku untuk pembuatan briket dari limbah serbuk gergaji halus dan kasar 2. Pembuatan Benda Uji (briket) 1) sampel briket dari serbuk gergaji yang kasar, 2) sampel briket dari serbuk gergaji yang halus, 3) sampel briket dari arang kayu, 4) sampel briket kombinasi serbuk gergaji yang kasar 50% dan arang kayu 50%, dan 5)
sampel briket kombinasi serbuk gergaji yang halus 50% dan arang kayu 50%. Pada pembuatan sampel briket ini dibuat secara manual dengan alat/mesin dinamo penggiling yang digerakkan oleh energi listrik, dan dicampur dengan 34
alat pencampur (mixer) serta alat
pencetak briket secara manual.
Gambar 5. Penggilingan dan pencampuran bahan-bahan
Gambar 6. Pencetakan sampel briket dengan berbagai kombinasi bahan
Gambar 7. Pengeringan sampel briket dengan bantuan sinar matahari 3.
Pengujian Sampel Benda Uji Pengujian sampel briket dengan berbagai kombinasi bahan diantaranya
adalah bahan arang kayu dengan bahan serbuk gergaji limbah pabrik kayu lapis.
Gambar 8. Penimbangan sampel briket dan uji laju pembakaran 4. Hasil Pengujian Benda Uji Briket Tabel 1. Hasil sampel briket serbuk gergaji yang halus Laju Pembakaran Sampel Benda Uji Berat sampel Waktu Uji Kode Briket (gram) (menit) (gram/menit) (kg/jam) Briket limbah serbuk A1 4,65 30 0,15500 2,583 gergaji halus (100%) Briket limbah serbuk A2 5,45 35 0,15571 2,595 gergaji halus (100%) Briket limbah serbuk A3 6,25 40 0,15625 2,604 gergaji halus (100%) Rata-rata laju pembakaran= 2,594
Ket
Mudah Terbakar
35
Berdasarkan tabel 1. di atas 2,594kg/jam (dalam satu jam menunjukkan laju pembakaran sampel pembakaran briket dibutuhkan 2,5kg briket dari limbah serbuk halus gergaji briket limbah serbuk halus gergaji). murni 100% rata-rata adalah Tabel 2. Hasil sampel briket serbuk gergaji yang kasar 100% Laju Pembakaran Sampel Benda Uji Berat sampel Waktu Uji Kode Ket Briket (gram) (menit) (gram/menit) (kg/jam) Briket limbah serbuk B1 4,25 15 0,28333 4,722 gergaji kasar (100%) Briket limbah serbuk B2 6,70 20 0,33500 5,583 Mudah gergaji kasar (100%) Terbakar Briket limbah serbuk B3 6,15 20 0,30750 5,125 gergaji kasar (100%) Rata-rata laju pembakaran= 5,144 Berdasarkan tabel 2. di atas menunjukkan adalah 5,144kg/jam (dalam satu jam laju pembakaran sampel briket dari limbah pembakaran briket dibutuhkan 5,1kg briket). serbuk halus gergaji murni 100% rata-rata Tabel 3. Hasil sampel briket serbuk gergaji yang halus Kode Ket Laju Pembakaran Sampel Benda Uji Berat Sampel Waktu Uji Briket (gram) (menit) (gram/menit) (kg/jam) C1 Briket arang kayu (100%) 7,95 65 0,12231 2,038 Sulit/ C2 Briket arang kayu (100%) 7,60 60 0,12667 2,111 lama C3 Briket arang kayu (100%) 7,25 55 0,13182 2,197 terbakar Rata-rata laju pembakaran= 2,116 Berdasarkan tabel 3. di atas pembakaran briket dibutuhkan 2,1kg). menunjukkan laju pembakaran sampel Namun demikian briket ini cukup briket dari arang kayu 100% rata-rata membutuhkan waktu diawal adalah 2,116kg/jam (dalam satu jam penyalaannya/pembakarannya. Tabel 4. Hasil sampel briket serbuk gergaji kasar dengan kombinasi arang kayu Kode Sampel Benda Uji Berat sampel Waktu Uji Laju Pembakaran Ket Briket (gram) (menit) (gram/menit) (kg/jam) D1 Briket kombinasi serbuk 5,15 35 0,14714 2,452 gergaji kasar (50%) dan arang kayu (100%) D2 Briket kombinasi serbuk 8,00 55 0,14545 2,424 Sulit/ gergaji kasar (50%) dan lama arang kayu (100%) terbakar D3 Briket kombinasi serbuk 7,85 50 0,15700 2,617 gergaji kasar (50%) dan arang kayu (100%) Rata-rata laju pembakaran= 2,498 Berdasarkan Tabel 4. di atas menunjukkan laju pembakaran sampel briket dari limbah serbuk kasar dengan kombinasi arang kayu
masing-masing 50% rata-rata adalah 2,498kg/jam (dalam satu jam pembakaran briket dibutuhkan 2,5kg briket).
36
Tabel 5. Hasil sampel briket serbuk gergaji halus dengan kombinasi arang kayu Kode Sampel Benda Uji Berat sampel Waktu uji Laju Pembakaran Briket (gram) (menit) (gram/menit) (kg/jam) E1 Briket kombinasi serbuk 5,60 40 0,14000 2,333 gergaji halus (50%) dan arang kayu (100%) E2 Briket kombinasi serbuk 6,40 45 0,14222 2,370 gergaji halus (50%) dan arang kayu (100%) E3 Briket kombinasi serbuk 6,20 45 0,13778 2,296 gergaji halus (50%) dan arang kayu (100%) Rata-rata laju pembakaran= 2,333
Ket Sulit/ lama terbakar
Berdasarkan Tabel 5. di atas menunjukkan 5. Perbandingan Hasil Pengujian Briket laju pembakaran sampel briket dari limbah Berdasarkan hasil pengujian briket di serbuk halus dengan kombinasi arang kayu atas dapat dilakukan perbandingan masing-masing 50% rata-rata adalah kemampuan laju pembakarang briket, yakni 2,333kg/jam (dalam satu jam pembakaran berdasarkan tabel berikut: briket dibutuhkan 2,3kg briket). Tabel 6. Rata-rata hasil pengujian laju bakar sampel briket Laju Pembakaran Rata-rata No Uji Briket (gr/menit) (kg/jam) A Briket limbah serbuk gergaji halus (100%) 0,16 2,59 B Briket limbah serbuk gergaji kasar (100%) 0,31 5,14 C Briket arang kayu (100%) 0,13 2,12 D Briket kombinasi serbuk gergaji kasar (50%) dan arang kayu (100% 0,15 2,50 E Briket kombinasi serbuk gergaji halus (50%) dan arang kayu (100%) 0,14 2,33
Gambar 9. Grafik perbandingan uji laju pembakaran briket Berdasarkan grafik di atas menunjukkan laju pembakaran tercepat adalah briket dari bahan limbah serbuk gergaji kasar, yakni membutuhkan 5,1kg dalam waktu satu jam atau 0,31gr/menit, sedangkan laju pembakaran terendah adalah briket dari arang kayu murni yakni membutuhkan
2,1kg dalam satu jam pembakaran atau 0,13gr/menit, namun pada arang kayu murni memiliki kelemahan atau waktu awal untuk pembakaran lebih lama.
37
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan a. Briket dari bahan limbah serbuk gergaji kasar lebih boros dalam penggunaanya yakni membutuhkan 5,1kg untuk pembakaran dalam waktu satu jam tetapi lebih mudah dalam penyalaan/pembakaran awal. b. Sedangkan briket dari arang kayu murni lebih hemat yakni membutuhkan 2,1kg briket untuk pembakaran dalam waktu satu jam, namun memiliki kelemahan atau waktu awal untuk pembakaran lebih lama. c. Dan briket dari kombinasi bahan limbah serbuk gergaji halus dengan arang kayu memiliki kombinasi yang seimbang, yakni cukup hemat dalam penggunaan briket hanya membutuhkan 2,3kg briket untuk pembakaran dalam waktu satu jam, dan mudah penyalaan/pembakaran awal. Saran Penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga masih banyak hal yang perlu diteliti dengan sampel benda uji yang lebih banyak meliputi prosentase bahan yang beragam dan alat pengujian yang memadahi, agar mendapatkan hasil yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Basriyanta. (2007). Memanen Yogyakarta: Kanisius.
Sampah.
Brades A. C dan F. S. Tobing. 2008. Pembuatan Briket Arang Dari Enceng Gondok (Eichornia Crasipess Solm.) Dengan Sagu Sebagai Pengikat. http://brades.multiply.com/journal[1 5 Maret 2012].
Hendra dan Darmawan, 2000. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat dan Tekanan Kempa Terhadap Kualitas Briket Arang. Puslitbang Hasil Hutan, Bogor. Himawanto, D.A. 2003. Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Biobriket Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif. Laporan Penelitian. UNS. Surakarta. Joseph, S. dan D. Hislop, 1981. Residu Briquetting in Developping Countries. Aplyed Science Publisher. London. http://www.informaworld.com. Kurniawan, O. dan Marsono. 2008. Superkarbon, Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya. Jakarta. Sukmawati dan Yadnya, 2006, Pengaruh Penggantian Dedak Sekam Padi dengan Sekam Padi atau Serbuk Gergaji Kayu yang disuplementasi dengan Probiotik terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum dan Kadar Asam Urat Darah Itik Bali, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar. Supriyono. 2003. Mengukur Faktor-Faktor dalam Proses Pengeringan. Jakarta : Depdiknas. Winarno, 1985, Teknologi Pengolahan Padi Terintergrasi Berwawasan Lingkungan, Bulog, Jakarta.
Hartoyo, 1983. Pembuatan Arang dari Briket Arang Secara Sederhana dari Serbuk Gergaji dan Limbah Industri Perkayuan. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor.
38