KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Oleh: Aflahah (Dosen Jurusan Syari’ah STAIN Pamekasan [
[email protected]]) Abstrak: Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang apik atau koheren. Profil wacana yang kohesif ditunjukkan oleh penanda formal yang menghubungkan apa yang telah dikatakan dengan apa yang segera akan dikatakan. Piranti kohesi dalam wacana ditandai dengan penggunaan piranti formal yang berupa bentuk linguistik yang berfungsi sebagai sarana penghubung. Unsur kohesi terdiri atas dua macam, yaitu unsur gramatikal dan leksikal. Istilah koherensi mengacu pada aspek tuturan, bagaimana proposisi yang terselubung disimpulkan untuk menginterpretasikan ilokusinya dalam membentuk sebuah wacana. Koherensi sebuah wacana tidak hanya terletak pada adanya sebuah piranti kohesi. Di samping piranti kohesi, masih banyak faktor lain yang memungkinkan terciptanya koherensi itu. Syarat lain untuk tercapainya koherensi adalah proposisi itu harus positif.
Kata Kunci: Kohesi, koherensi, wacana
Pendahuluan Sebagaimana dipaparkan oleh
penjelasan dua konsep di atas-kohesi
Sara
dan koherensi-penulis akan mengutip
Mills,
pengertian
wacana
itu
Namun,
untuk
keperluan
beragam. Bahkan kajian wacana tidak
salah
hanya menjadi bidang garapan disiplin
mengatakan
kebahasaan saja tetapi juga bidang
kasar adalah organisasi bahasa yang
sosiologi, filsafat, dan psikologi sosial.
lebih luas dari kalimat atau klausa dan
Ini semakin menguatkan bahwa kajian
oleh karena itu dapat juga dimaksudkan
wacana
memiliki
sudut
sebagai satuan linguistik yang lebih
pandang
kajian
Tidak
besar, misalnya percakapan lisan atau
mengherankan kalau dalam pemakaian
tertulis.2 Lebih lanjut dikatakan bahwa
bahasa sehari-hari terdengar kata-kata
analisis wacana itu sebenarnya analisis
“itu
bahasa dalam penggunaannya. Oleh
masih
rentangan yang
menjadi
luas.
wacana,
bukan
keputusan final pemerintah”.1
satu
definisi bahwa
wacana wacana
yang secara
karena itu, analisis wacana tidak dapat dibatasi hanya pada deskripsi bentuk-
1
Sara Mills, Discourse, Routlledge, 1997), hlm. 1-6.
(New
York:
2
Abdul Wahab, Isu Linguistik, (Surabaya: Airlangga University Press, 2006), hlm. 126.
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah bentuk linguistik yang terpisah dari
Kalimat (1) tidaklah kohesif
tujuan dan fungsi bahasa dalam proses
karena kata ia tidak jelas mengacu
interaksi antar manusia.
kepada siapa-Annelies atau ibunya. Oleh karena itu, pengertian yang
A. Konsep
Dasar
Kohesi
dan
Koherensi
dibangun oleh konstruksi kalimat (1) tidaklah utuh. Akan berbeda halnya
Kohesi adalah keserasian
jika kalimat (1) diubah menjadi
hubungan antara unsur yang satu
kalimat (2) atau (3) berikut ini.
dengan unsur yang lain dalam
(2) Annelies
wacana
sehingga
tercipta
pengertian yang apik atau koheren. dan
mengungkapkan
Hasan
bahwa
ibunya
harus
berpisah karena Annelies akan
3
Halliday
dan
pergi ke Belanda. (3) Annelies
penentu
dan
ibunya
harus
berpisah karena ibunya akan
utama untuk menentukan apakah
pergi ke Belanda.
seperangkat kalimat itu merupakan
Dengan demikian kalimat (2)
suatu teks sangat bergantung pada
dan (3) memberikan pemahaman
hubungan-hubungan kohesif yang
yang utuh atau koheren kepada
ada di dalam dan di antara kalimat-
pembaca. Hal ini disebabkan oleh
kalimat itu yang dapat membentuk
piranti kohesi yang dipakai dalam
suatu jaringan atau tekstur (texture).
struktur kalimat (2) dan (3) yaitu
Suatu teks itu mempunyai jaringan
berupa pengulangan kata. Macam-
dan inilah yang membedakannya
macam
dengan yang bukan teks. Jaringan
dijelaskan lebih lanjut.
piranti
ini dibuat oleh hubungan yang padu
kohesi
Untuk
ini
akan
mendapatkan
(cohesive relation). Profil wacana
pemahaman
yang
oleh
koheren
yang
digunakan piranti kohesi. Jalinan
menghubungkan apa yang telah
makna dalam konteks yang jelas
dikatakan dengan apa yang segera
juga
kohesif
ditunjukkan
penanda
formal
4
akan dikatakan. (1) Annelies
dan
yang
memang
dapat
utuh tidak
menjadikan
atau selalu
suatu
wacana itu koheren. Wacana (4) ibunya
harus
berpisah karena ia akan pergi
berikut ini menyatakan akan hal itu. (4) a. Arai: Kal, ada telepon dari
ke Belanda.
Universitas Sorbonne. b. Ikal : Saya masih mandi. Apa yang dikemukakan oleh
3
Anton Moeliono dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 1997), hlm. 343. 4 Baca dalam Gilian Brown dan George Yule, Discourse Analysis, (Cambridge University Press,1985), hlm. 191.
10
Ikal
memang
hanya
alasan
mengapa ia tidak dapat menerima telepon dari Universitas Sorbonne. Meskipun tidak ada piranti kohesi
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah antara kalimat (4.a) dan (4.b) tetapi
hubungan konjungtif yang eksplisit
jalinan arti yang terungkap tidak
meliputi
akan membingungkan atau tidak
seperti dikemukakan oleh Brown
diragukan sama sekali.
dan Yule di bawah ini:6
beberapa
(a) penambahan: B. Piranti Kohesi dalam Wacana Piranti wacana
kohesi
bentuk
berfungsi
linguistik
sebagai
atau,
(b) adversatif: tetapi, namun, di
dengan
penggunaan piranti formal yang berupa
dan,
jenis
selanjutnya, senada, dan lagi,
dalam
ditandai
macam
satu sisi, meskipun demikian, (c) kausal:
yang sarana
sehingga,
akibatnya,
untuk itu, berangkat dari hal itu, (d) temporal: kemudian, setelah itu,
penghubung. Menurut Halliday dan
beberapa
jam
kemudian,
Hasan unsur kohesi itu terdiri atas
akhirnya, pada akhirnya.
dua macam, yaitu unsur gramatikal
Sementara itu Moeliono dkk.
dan leksikal. Hubungan gramatikal
menyatakan bahwa kohesi dapat
itu
dibentuk dengan cara berikut:7
dapat
diklasifikasikan
berdasarkan bentuk bahasa yang digunakan.
Hubungan
selanjutnya referensi,
1)
Penggunaan hubungan unsur-
gramatikal
dibedakan substitusi,
unsur yang menyatakan:
menjadi
dan
(a) pertentangan
elips.
memakai kata penghubung
Sedangkan hubungan leksikal dapat diciptakan
dengan
bentuk-bentuk
tetapi atau namun,
menggunakan
leksikal
reiterasi dan kolokasi.
dengan
(b) kelebihan dengan memakai
seperti
kata penghubung malahan
5
atau bahkan,
Hubungan-hubungan
padu
(c) perkecualian
dengan
atau utuh di dalam teks terjalin yang
menggunakan
kata
kadang kala suatu tafsiran di dalam
penghubung kecuali,
wacana itu tergantung pada unsur
(d) konsesif dengan memakai
yang lainnya. Tipe hubungan utuh
kata penghubung walaupun
dalam
atau semakin,
teks-teks
yang
secara
eksplisit tertanda dan tidak asing lagi
ditunjukkan
penanda
oleh
formal
(e) tujuan
penanda-
memakai
kata penghubung agar atau
yang
menghubungkan apa yang akan
dengan
supaya. 2) Pengulangan kata atau frasa
segera dikatakan dengan apa yang telah
dikatakan
Taksonomi 5
sebelumnya.
penanda
hubungan-
Rani dkk, Analisis Wacana, (Malang: Bayumedia Publishing,2004), hlm. 94.
6
Gilian Brown dan George Yule, Discourse Analysis, (Cambridge University Press 1985), hlm. 191. 7 Anton Moeliono dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 1997), hlm. 344.
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
11
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah Contoh: Ibu membelikan adik
gramatikal tentulah kohesif dan
novel baru. Ibu tahu kalau adik
menjadi dasar koherensi.
memang suka membaca novel. 3)
Penggunaan
yang
adalah
penggantian
melalui
metafora. Penggantian seperti
yang
ini mempunyai konteks tertentu
digantikan
dan
yang
menggantikan menunjuk pada
untuk
acuan yang sama.
karena tidak setiap hal dapat
(5)
Andrea
dapat
dimakluminya
Hirata
dinyatakan dengan metafora.
pernah menempuh pendidikan
Contoh penggunaannya dapat
di
dilihat dalam contoh kalimat di
Universitas
Sorbonne
Perancis. Penulis novel laskar
bawah ini.
pelangi itu sekarang bekerja di
(6) Tidak mengherankan kalau
PT. Telkom Bandung.
Annelies
Pada contoh wacana (6) frasa
gadis cantik dengan mata
Andrea Hirata dan frasa Penulis
biru
novel laskar pelangi mengacu
merahan, karena bunga itu
ke acuan yang sama atau ko-
berayahkan
referensi.
Belanda, Mellema.
tumbuh
dan
kulit
menjadi kemerahseorang
Penggantian bentuk yang tidak
Bunga
mengacu ke acuan yang sama,
bagi gadis cantik. Hubungan
melainkan ke kumpulan yang
kedua frasa yang bersangkutan
sama. Ini tampak dalam kalimat
merupakan hubungan metaforis
(7) berikut ini.
dan
(5) Annelies berjalan di tengah-
karenanya.
tengah kebun tulip. Sewaktu
6)
Kohesi juga dengan
memetik
leksikal.
sekuntum
dan
merupakan
koherensi
tiba di dekat pintu keluar, ia disematkan di dada blusnya.
metafora
tetap
dapat
adanya
terjadi dibentuk
hubungan
Contoh penggunaan cara ini
Pada wacana (7) mengacu ke
tampak
kumpulan yang sama, yaitu
berikut ini.
bunga. Pada contoh itu terdapat
(7) Semenjak kepergian Annesia
persesuaian bentuk
12
Penggantian lain dalam wacana
maknanya berbeda tetapi kata
Contoh:
4)
kata
5)
alami
kuntum
dalam
wacana
(9)
karena
ke Negeri Belanda, bunga
merupakan
yang biasanya semerbak di
penggolongan bunga. Karena
depan
itu antara bunga dan kuntum
Ontosoroh tak tampak lagi.
merupakan persesuaian alami,
Hanya anggrek bulan yang
suatu hubungan yang bersifat
masih tampak menawan oleh
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
rumah
Nyai
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah karena
ketahanannya
buritan, dan besi pagar haluan.
terhadap terpaan panas.
Hubungan bagian-keutuhan itu
Hubungan antara bunga dan
tentu menjadikan wacana itu
anggrek
kohesif sekaligus koheren.
bulan
adalah
hubungan hiponimi. Hubungan
7)
Halliday dan Hasan (1976) Hatch8
ini dapat pula dikatakan sebagai
dalam
hubungan antara kata umum
bahwa
dan
Anggrek
dibentuk dengan beberapa cara.
bulan sebagai kata spesifik,
Halliday dan Hasan membedakan
merupakan bagian dari kata
lima
bunga.
gramatikal
kata
spesifik.
Kohesi juga
dapat
piranti
tipe
mengemukakan kohesi
utama
itu
piranti
menjadi:
dapat
kohesi
reference,
dibentuk
substitution, ellipsis, conjuction, dan
dengan menunjukkan hubungan
lexical ties yang masing-masing
“bagian-keutuhan”.
akan diuraikan berikut ini.
Contoh penggunaan cara ini tampak
dalam
wacana
(10)
Referen (Reference)
berikut ini.
Reference sebagai piranti kohesi
(8) Bintang laut selatan telah dipeluk
samudera.
Nakhoda
dalam
pembahasan
sebagai
lain
pemarkah
dikatakan
deiksis
yang
menghidupkan
mengacu pada bagian-bagian wacana
mesin utama dan di buritan
seperti orang, tempat, temporal, deiksis
kulihat
buih
wacana. Istilah-istilah inilah yang oleh
melonjak-lonjak karena tiga
Helliday dan Hasan dikatakan sebagai
baling-baling
piranti kohesi.
luapan
raksasa
menerjang
air.
Aku
Referen
itu
dibentuk
dengan
disergap sepi di tengah
bantuan item-item leksikal. Item-item
bunyi gemuruh dan aku
leksikal
pegang
besi
pembentuk
referen
pagar haluan saat kapal
pronominal
(pronoun),
mulai diayun ombak musim
(demonstratives),
barat, kepalaku tak terhenti
(comparatives) untuk referen gramatikal.
mengingat
Pronominal
erat
pada
satu
kata:
Ciputat. Pada
contoh
yang
digunakan ini
meliputi
demonstrative
dan
sebagai
sebagai
komparatif
ikatan
kohesif
(pronoun as cohesive ties). Pronominal wacana
(10)
digunakan untuk menyatakan hubungan
Bintang laut selatan atau kapal
benda
sebagai
suatu
entitas
tentu
Demonstratif
memiliki
bagian-bagian
yang
membentuk entitas itu. Bagianbagian itu adalah mesin utama,
dalam
suatu
sebagai
ikatan
wacana. kohesif
8
Evelyn Hatch, Discourse and Language Education, (Cambridge University Press, 1992), hlm. 223-233.
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
13
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah (demonstrantive
as
cohesive
ties).
Substitusi (Substitution)
Piranti dapat digunakan baik secara anaforis
maupun
kataforis.
Contoh
Substitusi ini tidak mengacu pada entitas yang khusus tetapi pada kelas.
wacana (11) berikut ini menggambarkan
Contoh: (12) Did you find the blankets?
hal itu.
Only the blue ones. (Apakah kamu
(9) Pameran buku terbesar akan dilaksanakan pada 9 sampai 15
sudah mendapatkan selimut? Hanya yang biru.
Februari 2012. Jika Anda akan
Dalam hal ini ones (yang biru)
membeli buku, Anda harus tahu
tidak mengacu ke blankets (selimut)
ini.
tetapi mengacu kepada kelas selimut.
Kata ini mengacu pada pameran
Substitusi dapat dibentuk untuk nominal,
buku terbesar sehingga hubungan itu
verba,
bersifat anaforis. Akan berbeda halnya
menyebutnya dengan pemarkah deiksis
jika
yang menunjuk ke kelompok-kelompok
wacana
itu
seperti
dilengkapi
dan
dengan untaian kalimat lain seperti
(deictic
tampak dalam wacana (12) di bawah ini.
groups),
(10) Pameran buku terbesar akan
to
Levinson
point
Halliday
to
dan
these Hasan
menyebutnya dengan pemarkah yang
dilaksanakan pada 9 sampai 15
mengikat
Februari 2012. Jika Anda akan
secara bersama-sama (tying the marker
membeli buku, Anda harus tahu
and group together). Secara berturut-
ini. Seperti pameran tahun yang
turut wacana (15), (16), dan (17) berikut
lalu, Anda akan mendapatkan
ini
harga yang spesial dan rabat
kategori nominal, verbal, dan klausal.
sampai lima puluh persen.
tersebut ikatan
as
cohesive
dapat
untuk
will
take
one.
(One
mensubstitusi sing)
kohesif
cleaned. Yes, they did. (did
ties).
mensubstitusi needed to be
Kebanyakan komparatif ini digunakan referen
substitusi
(14) The blankets needed to be
sebagai
(comparative
kelompok
(13) Did you sing? Yes, I did. (did
bersifat kataforis. Komparatif
dan
mensubstitusi blankets)
rabat sampai lima puluh persen. Dengan hubungan
menunjukkan
I
diacukan ke harga yang spesial atau demikian
pemarkah
(12) Do you want the blankets? Yes,
Pada wacana (12) kata ini dapat
untuk
merkers
klausal.
anaforis.
cleaned)
Contoh
mengenai hal ini tampak dalam wacana
Elipsis (Ellipsis)
(13) berikut ini.
Ellipsis dapat dikatakan sebagai
(11) Saya tidak meminta lebih Pada contoh wacana (13) kata
ikatan kosong atau zero tie sebab ikatan itu
secara
actual
tidak
dikatakan.
lebih yang mengimplikasikan komparatif
Wacana (18) memberikan gambaran
mengacu pada kata sebelumnya.
akan hal itu.
14
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah (15) Would you like to hear another
Penggunaan konjungsi sebagai
verse? I know twelve. (verses).
piranti kohesi dalam bahasa Indonesia
Kata verse pada bagian awal
menunjukkan pola tertentu. Konjungsi
disebut dan dihilangkan untuk bagian
digunakan dengan mempertimbangkan
kedua. Sebagaimana substitusi, ellipsis
logika berpikir. Penggunaan konjungsi
dapat digunakan untuk kategori nominal,
yang tidak mempertimbangkan logika
verbal, dan klausal. secara berturut-turut
akan membuat wacana menjadi tidak
wacana (19), (20), dan (21) berikut ini
apik. Logika berpikir itu bergantung pada
menyatakan hal itu.
piranti kohesi yang digunakan atau
(16) They are small. Take two. (cookies)
sebaliknya. Uraian mengenai konjungsi ini
(17) Were you typing? No, I wasn’t. (typing)
sama dengan apa yang dikemukakan oleh Yule dan Brown ataupun yang
(18) I don’t know to
work
this
dikemukakan oleh Moeliono dkk. Namun
computer. I will have to learn
ada yang mengeksplorasi lebih lanjut
how. (to work the computer)
dengan merinci jenis-jenis konjungsi yang digunakan seperti yang dilakukan
Konjungsi (conjunction) Dalam khususnya
oleh Rani, dkk
membentuk teks
eksplorasinya
pada
tata
bahasa
diperlukan
transformasi. Beberapa piranti kohesi
konjungsi. Konjungsi berfungsi untuk
dalam bentuk sarana transformasi lanjut
merangkaikan atau mengikat beberapa
adalah:10
proposisi
tulis,
wacana,
yang mendasarkan
dalam
perpindahan
ide
wacana dalam
agar
wacana
itu
1) Piranti urutan waktu (setelah itu, mula-mula, akhirnya, dan lalu)
terasa lembut. Sesuai dengan fungsinya,
2) Piranti pilihan (atau)
konjungsi
3) Piranti alahan (meskipun begitu,
dalam
bahasa
Indonesia
dapat digunakan untuk merangkaikan
walaupun
ide,
walaupun begitu)
baik
dalam
satu
kalimat
(intrakalimat) maupun antar kalimat.
9
Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam pengembangan
tata
bahasa
transformasi seperti yang dilakukan oleh
demikian,
dan
4) Piranti paraphrase ( dengan kata lain atau dengan perkataan lain) 5) Piranti ketidakserasian (padahal dan dalam kenyataannya)
Samsuri (1984), konjungsi digunakan
6) Piranti serasian (demikian juga)
sebagai sarana transformasi rapatan.
7) Piranti tambahan (selain itu dan
Khusus
konjungsi
antarkalimat
digunakan sebagai sarana transformasi lanjut.
tambahan lagi, dan di samping itu) 8) Piranti
pertentangan
(namun,
sebaliknya, dan tetapi) 9
Rani dkk, Analisis Wacana, (Malang: Bayumedia Publishing,2004), hlm. 107.
10
Ibid. hlm. 110-128.
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
15
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah 9) Piranti halnya,
perbandingan berbeda
(sama
dengan
4) Nonkontras (noncontras) seperti
itu,
seperti, dalam hal seperti itu,
moreover, likewise, similarly. 5) Ekspansi (expansion) seperti for
lebih dari itu, serupa dengan itu,
example, in particular.
dan sejalan dengan itu) 10) Piranti sebab akibat (akibatnya,
Ikatan leksikal (lexical ties)
dengan demikian, oleh Karena itu, dan sebab itu) 11) Piranti
Ikatan leksikal bias panjang dan juga bias pendek. Ikatan leksikal dapat
harapan
(mudah-
mudahan)
dibentuk oleh pengulangan (repetition), sinonim
12) Piranti ringkasan dan simpulan (singkatnya,
pendeknya,
(synonym),
superordinat
(superordinate), atau hipernim, dan kata-
pada
kata umum (general word). Pengulangan
umumnya, jadi, kesimpulannya,
dapat dilakukan dengan pengulangan
dan dengan ringkasnya)
utuh,
13) Piranti misalan atau contohan
pengulangan
pengulangan
sebagian
atau
bentuk
lain.
dengan
(contohnya dan umpamanya)
Contoh penggunaannya secara berturut-
14) Piranti keragu-raguan (jangan-
turut tampak dalam wacana (22) sampai
jangan, barangkali, mungkin, dan kemungkinan besar)
dengan (25) berikut ini. (19) Dia
15) Piranti konsessi (memang dan tentu saja)
akan
berlaga
dalam
pertandingan itu. Hampir semua orang percaya bahwa ia akan
16) Piranti tegasan (bahkan)
menang
17) Piranti jelasan (yang dimaksud)
itu.
dalam
pertandingan
Mengenai pemakaian konjungsi
(20) Dia sering menjadi MC dalam
ini, beberapa ahli meneliti spesifikasi
upacara perkawinan pasangan
penggunaannya untuk bidang tertentu.
terkenal. Tidak mengherankan
Winter (1971) mengategorikan konjungsi
bahwa sebagai pembawa acara
yang
ia mendapatkan bayaran mahal.
digunakan
pengetahuan. sejumlah
oleh
penulis
Penemuannya
konjungsi
yang
ilmu
adalah sering
digunakan oleh penelis tersebut adalah: 1) Urutan logis (logical sequence) seperti
thus,therefore,
then,
thence,consequently, so. 2) Kontras
(contrast)
seperti
3) Keraguan/kepastian
Penghargaan
itu
tropi. tidak
menyebabkannya lupa diri. (22) Pelari perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum berlaga oleh penggunaan kolokasi, yaitu katakata yang maknanya masih selingkup. Misalnya bila kita berbicara masalah
seperti
probably, possibly,indubitably. 16
mendapatkan
Item-item leksikal itu dapat diikat
however, in fact, conversely. (doubt/certainty)
(21) Dia
bunga, kita akan berpikir juga masalah tangkainya, kelopaknya, atau bahkan
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah vas
bunga.
Contoh
penggunaannya
tampak dalam wacana (26) berikut ini. (23) Saya tidak dapat mengoreksi pekerjaan
digunakan.
kalimat Dengan
koherensi sebuah
yang
kata
lain,
wacana
tidak
Bolpoin
hanya terletak pada adanya sebuah
merah yang biasa kugunakan
piranti kohesi. Di samping piranti
ketinggalan di rumah.
kohesi, masih banyak faktor lain
Untuk
siswaku.
penghubung
membentuk
kohesivitas
yang
memungkinkan
yang lebih kokoh, dapat pula digunakan
koherensi
itu,
rantai
belakang
pemakai
klausa
yang
tampak
dalam
wacana (27) berikut ini. (24) Kita
menginginkan
baru.
Suasana
memberi
suasana
baru
yang
kebebasan
mengemukakan
untuk
pendapat.
Kebebasan mengemukakan yang
memang perlu
lain
latar
bahasa
atas
bidang
permasalahan
matter),
pengetahuan
belakang
budaya
kemampuan
(subject atas
latar
dan
sosial,
“membaca”
tentang
hal-hal yang tersirat, dan lain-lain.11 Syarat lain untuk tercapainya
pendapat
koherensi adalah proposisi itu harus
dijamin
oleh
positif.
Wacana
mempunyai dicatat
Jimbron
belum
tidak
bias
istri
bahwa
menciptakan referen wacana untuk
belum
konsep istri. Oleh karena itu tuturan
jaminan untuk koherensi
tersebut tidak dapat diikuti oleh
penggunaan
piranti
merupakan
antara
untuk
konstitusi kita. Yang
terciptanya
kohesi
suatu wacana. Struktur semantik dalam
tuturan
istrinya
wacana dan urutan yang logis berperan
kuning langsat dan matanya sipit. Di
penting dalam hal ini.
samping itu, pada koherensi juga dapat
C. Piranti Koherensi piranti
menggunakan
kohesi
diciptakan
praanggapan
Dengan
seperti
di
atas
cantik.
yang
Kulitnya
penerapan logis,
pemahaman akan variasi ujaran dalam
situasi
yang
berbeda.
sumber
variasi
diharapkan sebuah wacana dapat
Penguraian
menjadi koherensi. Istilah koherensi
menghendaki sejumlah persyaratan,
mengacu
misalnya kita harus melihat peranan
pada
aspek
tuturan,
bagaimana
proposisi
yang
partisipan
terselubung
disimpulkan
untuk
antarpartisipan: apakah mereka itu
ilokusinya
sahabat, orang asing, muda, tua,
dalam membentuk sebuah wacana.
berasal dari status yang sama, dan
Proposisi-proposisi di dalam suatu
seterusnya.
menginterpretasikan
tutur,
hubungan
wacana dapat membentuk suatu wacana
yang
runtut
(koheren)
meskipun tidak terdapat pemarkah
11
Ibid, hlm. 134.
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012
17
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA Aflahah Daftar Pustaka
Penutup Koherensi
dan
kohesi
merupakan unsur wacana yang penting. Kedua
unsur
itu
digunakan
untuk
membengun teks yang baik. Wacana yang baik ditandai dengan penggunaan piranti
kohesi
yang
sesuai
dan
dijelmakan oleh struktur semantik yang logis atau berdasarkan fakta empiris. Hubungan kohesi dapat dilihat dari penggunaan kohesi
piranti
ada
kohesi.
Piranti
bermacam-macam.
Sebagaimana dijelaskan di atas. Akan tetapi penggunaan piranti
Brown, Gilian dan Yule, George. 1985. Discourse Analysis. Cambridge University Press Hatch, Evelyn. 1992. Discourse and Language Education. Cambridge University Press Mills, Sara. 1997. Discourse. New York: Routlledge Moeliono, Anton M dkk. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka Rani, Abdul dkk. 2004. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia Publishing
kohesi semata bukanlah suatu jaminan bahwa profil wacana tersebut koheren. Di samping piranti kohesi, masih banyak faktor
lain
terciptanya
yang
Wahab, Abdul. 2006. Isu Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press
memungkinkan
koherensi
wacana
sebagaimana yang dijelaskan di atas.
18
OKARA, Vol. I, Tahun 7, Mei 2012