KINERJA LABORATORIUM LAPIS PONDASI DAN PONDASI BAWAH DENGAN PASIR LAUT SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUSNYA TESIS MAGISTER
oleh : DARMA PRABUDI 250 00 050
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL PENGUTAMAAN REKAYASA TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003
ABSTRAK Kinerja Laboratorium Lapis Pondasi dan Pondasi Bawah dengan Pasir Laut Sebagai Material Pengganti Sebagian Agregat Halusnya, Darma Prabudi, 2003. Bidang Khusus Rekayasa Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung. Agregat halus merupakan komponen material dalam struktur lapis perkerasan jalan. Untuk mengatasi keterbatasan material tersebut di quarry, pemanfaatan pasir laut mungkin merupakan salah satu altematif yang baik, karena ketersediaan pasir laut secara kuantitas cukup banyak namun secara kualitas masih perlu diteliti lebih lanjut terhadap struktur lapis pondasi dan lapis pondasi bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian teknis di laboratorium terhadap pasir laut dalam pemanfaatannya sebagai material pengganti parsial agregat halus pada lapis pondasi dan lapis pondasi bawah. Metode yang digunakan adalah pemadatan modifikasi (modified proctor) pada komposisi campuran 100%, 75%, 50%,25%, clan 0% pasir laut yang menggantikan agregat halus dengan variasi jumlah tumbukan 56X, 30X dan l0X untuk memperoleh nilai Ydmax dan Wopt serta untuk mengetahui stabilitas kekuatannya digunakan pengujian CBR dengan memodifikasi jumlah tumbukan menjadi 56X, 30X clan 10X dimana kondisi benda uji direndam (soaked) dan ( unsoaked). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, semakin banyak jumlah tumbukan, maka kepadatan keying maksimum (ydmax) semakin besar dan kadar air optimum (W opt) semakin kecil, dan semakin banyak prosentase pasir laut dalam campuran maka kepadatan kering maksimum (ydmax) semakin rendah dan kadar air optimum (Wopt) semakin tinggi, dan ini berpengaruh terhadap nilai CBR, yaitu semakin banyak prosentase pasir laut dalam campuran, nilai CBR semakin rendah dan kondisi CBR unsoaked lebih besar daripada kondisi CBR soaked Hasil analisis menunjukan bahwa pasir laut tidak dapat menggantikan agregat halus pada lapis pondasi karena CBR standar (80%) tidak terlampui, akan tetapi pada lapis pondasi bawah hanya dengan modifikasi jumlah tumbukan sebesar 56X dan 30X per lapis komposisi campuran pasir laut yaitu 100%, 75%, 50%,25% dan 0% baik kondisi unsoaked maupun soaked diatas nilai CBR standar (35%) sehingga komposisi maksimum pasir laut yang dapat menggantikan agregat halus pada lapis pondasi bawah adalah 100% dengan nilai CBR (46%).
ABSTRACT Laboratory Performance of Base and Subbase Courses with Ocean Sand as Partial Replacement Material of Its Fine Aggregate, Darrna Prabudi, 2003, Transportation Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bandung Institute of Technology. Fine aggregate represents material component in road pavement construction . To alleviate the limitation of those material in the quarry, the use of ocean sand maybe one of the alternative solution, because the availability of ocean sand is quite a lot and the quality for base and sub-base courses therefore requires further investigation. The objective of this research was to assess the technical laboratory of ocean sand as a substitution material of partial aggregate for base and sub-base courses. The method of assessment used was a modified compaction (modified proctor) at a mixture with composition of 100%, 75%, 50%, 25%, and 0% ocean sand, with energy variation of 55X, 30X and 10X to obtain Ydmax, VVopt and their stability by assessing the CBR with modification with the amount of energy of 56X, 30X and 10X in soaked and soaked conditions. The results show that the increase of energy causes improvement of maximum dry density (ydmax) and the lower optimum water content (Wopt), the higher the ocean sand content in mixture causes reduction in dry maximum density (ydmax) and higher optimum water content (Wopt). It affects the value of CBR where replacement of ocean sand in the mixture causes a lower CBR value and the unsoaked CBR values are higher than the soaked CBR values. The result of analysis also show that the ocean sand cannot fully replace the fine aggregate for base course since the CBR standard (80%) was not achieved, however for sub-base course, a modification of energy compaction equal to 56X and 30X per layer, the mtcture with a composition of 100%, 75%, 50%, 25% and 0% ocean sand, the unsoaked and soaked CBR values are above the value of standard CBR (35%) and the maximum percentage of ocean sand that can replace the fine aggregate for sub-base course is 100% with a CBR value of 46%.