KINERJA GURU SMKN 1 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR
EDI SUPANRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
KINERJA GURU SMKN 1 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR
EDI SUPANRI
Artikel Ini Disusun Berdasarkan Tesis Edi Supanri Untuk Persyaratan Wisuda Periode Maret 2013 yang telah Direviu dan Disetujui Oleh Kedua Pembimbing
Padang,
Maret 2013
KINERJA GURU DI SMKN 1 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR Edi Supanri1, Syahron Lubis2, Nurhasan Syah3 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja guru SMK 1 Kecamatan Lintau Buo, Lintau, Tanah Datar dan untuk menguji perbedaan kinerja guru yang berdasarkan jenis kelamin, pengalaman mengajar, sertifikat pendidik kepemilikan dan durasi pelatihan pendidik. Setiap indikator komponen kinerja guru juga dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru dari SMK Negeri 1 Lintau Buo sebesar 88 guru. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji itu validitas dan reliabilitas. Data dianalisis dengan analisis deskriptif menggunakan uji t dan uji satu jalur ANOVA Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat pencapaian kinerja guru secara umum adalah 79,94%. Hal ini menunjukkan tingkat kinerja dapat dikategorikan sebagai cukup, (2) tidak ada perbedaan dalam kinerja guru berdasarkan gender, pengalaman mengajar, sertifikat pendidik kepemilikan dan durasi pelatihan pendidik. Itu juga menemukan tingkat nilai prestasi dalam indikator kinerja masingmasing guru: (1) tingkat nilai prestasi dalam instruksi perencanaan adalah 85.43% Hal ini dapat dikategorikan sebagai baik. (2) tingkat nilai prestasi dalam melaksanakan instruksi 73,49 %. Hal ini dapat dikategorikan sebagai cukup. (3) tingkat pencapaian skor dalam menilai adalah 79,47%. Hal ini dapat dikategorikan sebagai cukup. (4) tingkat nilai prestasi sebagai tindak lanjut evaluasi adalah 69,18 %. Hal ini dapat dikategorikan sebagai cukup. (5) tingkat nilai prestasi dalam tugas tambahan 80,56%. Hal ini dapat dikategorikan sebagai baik Abstract This research aimed to describe the performance of teachers of SMK 1 Lintau Buo Lintau Tanah Datar District and to test the difference of teachers’s performance based on gender, teaching experience, ownership educator certificates and duration educator training. Each component indicator of teacher’s performance was also analyzed.
1
2
This research used the descriptive quantitative approach method. The population of this research was all teachers of the SMK Negeri 1 Lintau Buo totaling 88 teachers. Sample were selected by using total sampling technique. Data was collected by using a questionnaire that had been tested it’s validity and reliability. The data were analyzed with descriptive analysis using t test and One Way ANOVA test. Results showed that: (1) the level of achievement of the performance of teachers in general is 79.94%. This shows the level of performance can be categorized as enough, (2) there is no difference in the performance of teachers by gender, teaching experience, ownership educator certificates and duration educator training. It was also found the level of achievement scores in each teacher's performance indicators: (1) the level of achievement scores in planning instruction is 85.43%.It can categorized as good. (2) the level of achievement scores in implementing instruction is 73.49%. It can be categorized as enough. (3) the level of achievement score in assessing is 79.47%. It can be categorized as enough. (4) the level of achievement scores in follow up evaluation is 69.18%. It can be categorized as enough. (5) the level of achievement scores in the additional duty is 80.56%. It can be categorized as good. Kata Kunci: kinerja guru, pengalaman mengajar, sertifikat pendidik, pelatihan profesi
Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta kualitas sumber daya manusia. Arah pendidikan tersebut dituangkan dalam kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga pada gilirannya manusia Indonesia mampu berperan aktif sebagai agen pembaharuan dan pengembangan kehidupan nasional maupun internasional. Untuk itu upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat penting dilakukan oleh setiap penyelenggara pendidikan.
3
Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah adalah kinerja guru. Kinerja guru yang dimaksudkan adalah hasil kerja guru yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja guru merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas untuk mencapai tujuan. Baik tidaknya kinerja guru dapat terlihat dari kompeten tidaknya ia dalam melaksanakan kompetensi–kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru disamping kualifikasi akademik. Guru merupakan tenaga edukatif yang berperan menjalankan tugasnya dengan professional. Tugas keprofesionalan guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 Tentang Guru dan Dosen adalah mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik. Tugas utama guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka berpengaruh pada peningkatan kualitas keluaran atau output sekolah. Berdasarkan pengamatan awal dan perbincangan dengan siswa dan informasi dari kepala sekolah serta wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMKN 1 Lintau Buo ditemukan kondisi atau fenomena yang terkait dengan kinerja guru. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut: 1) dalam kaitannya dengan perencanaan dimana masih ada guru yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar, sehingga guru mengajar tanpa persiapan, 2) dalam pelaksanaan pembelajaran dimana dapat dilihat dari guru yang belum dapat
4
mengkondusifkan keadaan kelas menjadi tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan di kelas, 3) guru sering meninggalkan ruangan belajar/ workshop pada saat jam pembelajaran berlangsung, 4) guru kurang berusaha menggunakan alat/media pembelajaran bahkan masih ada terlihat tidak menggunakan media pembelajaran sehingga tidak terjadi pembelajaran yang interaktif, 5) guru kurang menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan dan monoton bagi siswa 6) guru melakukan analisis hasil belajar hanya untuk kepentingan naik pangkat saja sehingga tidak berimplikasi terhadap perbaikan pembelajaran selanjutnya, 7) guru belum melakukan evaluasi pembelajaran secara objektif dan berkelanjutan. Dari uraian hasil pengamatan dan kenyataan di atas, terlihat banyak permasalahan yang mengindikasikan kurangnya kinerja guru padahal guru adalah aktor utama dalam proses pendidikan di sekolah. Jika permasalahan ini tidak segera disikapi dan dicarikan solusinya tentu akan berdampak negatif terhadap proses pembelajaran dan pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pendidikan. Berdasarkan keadaan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk menggambarkan kinerja guru dan apakah terdapat perbedaan kinerja guru ditinjau dari perbedaan jenis kelamin, pengalaman mengajar, status pemilikan sertifikasi dan lama mengikuti pelatihan yang ada. Dengan mengedepankan tujuan penelitian maka penulis mengangkat penelitian dengan judul “ Kinerja Guru di SMK Negeri I Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar”.
5
Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriftif kuantitatif. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah semua guru SMK N 1 Lintau Buo Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar yang aktif pada Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 88 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan Total Sampling. Responden ujicoba penelitian ditentukan sebanyak 30 orang yang di lakukan di SMKN 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar Karena karena responden ujicoba dilakukan terhadap subyek diluar populasi yang mempunyai karaketeristik sama dengan karakteristik populasi yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan di SMK Negeri 1 Lintau Buo dengan cara penyebaran angket/ kuesioner kinerja guru. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 20.0.
Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data dari jawaban responden (n = 88) dengan menggunakan program SPSS 20.diperoleh gambaran skor rata-rata 115,11, Nilai tengah 114.00, modus 108, simpangan baku 9,867, rentang, 39, skor terendah 97, skor tertinggi 136 dan total skor 10130. Maka diperoleh derajat pencapaian kinerja guru sebagai berikut :
DP
10130 x 100 % 88 x 36 x 4
6
DP
10130 x 100 % 12672
= 79.94 %
Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja guru di SMK Negeri 1 Lintau Buo masuk kedalam kategori Cukup. Ditemukan juga berdasarkan hasil analisis setiap indikator kinerja guru menunjukkan bahwa: 1) derajat pencapaian skor dalam merencanakan pembelajaran adalah 85,43%. Hal ini menunjukkan derajat kinerja masuk kedalam kategori Baik, 2) derajat pencapaian skor dalam melaksanakan pembelajaran adalah 73,49%. Hal ini menunjukkan derajat kinerja masuk kedalam kategori Cukup, 3) derajat pencapaian skor dalam menilai hasi belajar adalah 79,47%. Hal ini menunjukkan derajat kinerja masuk kedalam kategori Cukup, 4) derajat pencapaian skor dalam melaksanakan tindak lanjut hasil pembelajaran adalah 69,18%. Hal ini menunjukkan derajat kinerja masuk kedalam kategori Cukup, 5) derajat pencapaian skor dalam melaksanakan tugas tambahan adalah 80,56 %. Hal ini menunjukkan derajat kinerja masuk kedalam kategori Baik. a.
Pengujian persyaratan analisis 1) Uji normalitas Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnova Statistic Kinerja Guru
.090
df 70
Sig. .200*
Shapiro-Wilk Statistic .953
df
Sig.
70 .011
7
Berdasarkan tabel 1. diatas dilihat pada kolom Kolmogov-Smirnov nilai
signifikansi
0,200. Artinya nilai Sig > 0,05,
maka dapat
disimpulkan bahwa data variabel kinerja guru berdistribusi normal.
2) Uji homogenitas Tabel 2. Uji Homogenitas Kinerja Guru Kinerja Guru Laki-Laki dan Perempuan Pengalaman Mengajar Pemilikan Sertifikat Mengikuti Pelatihan
Levene Statistic 1.191 .166 .464 .939
df1 1 2 1 2
df2 68 67 68 67
Sig. .279 .847 .498 .396
Berdasarkan perhitungan homogenitas varians populasi dari tabel 2 diatas diperoleh nilai signifikansi untuk masing-masing varian adalah (p) = 0,279, 0,847, 0,498 dan 0, 396 dimana > α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa varians masing-masing kelompok adalah sama (homogen). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja guru berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan, pengalaman mengajar, pemilikan sertifikat dan mengikuti pelatihan mempunyai varian sama.
b. Pengujian hipotesis Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini maka dilakukan pengujian analisis dengan pengujian Uji t test dan pengujian One Way ANOVA test sebagai mana diuraikan berikut ini:
8
1) Pengujian pertama, apakah terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan jenis kelamin di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Tabel 3. Uji t Test Kinerja Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Independent Samples Test F
Sig.
t
df
Sig. (2- Mean tailed)
Differe nce
Std.
95%
Error
Confidence
Differe Interval of the nce
Difference Lower Upper
Equal variances
1.191
.279
-.159
68
.874
-.392
2.468 -5.316
4.532
-.158
63.532
.875
-.392
2.489 -5.366
4.581
assumed Equal variances not assumed
Hasil analisis menunjukkan bahwa signifikansi 0,874 > α = 0,05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kinerja guru laki-laki dengan guru perempuan di SMKN 1 Lintau Buo.
2) Pengujian kedua, apakah terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan pengalaman mengajar di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Tabel 4. One Way ANOVA Test Kinerja Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ANOVA Kinerja Guru Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
9
Between Groups Within Groups Total
217.654
2
108.827
7007.788
67
104.594
7225.443
69
1.040 .359
Hasil analisis menunjukkan bahwa signifikansi 0,359 > α = 0,05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan pengalaman mengajar 1-10 tahun, 11-20 tahun dan 21- 30 tahun di SMKN 1 Lintau Buo.
3) Pengujian ketiga, apakah terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan pemilikan sertifikat pendidik di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Tabel 5. Uji t Test Kinerja Guru Berdasarkan Pemilikan Sertifikat Pendidik
F
Sig.
Independent Samples Test t df Sig. (2- Mean Std. tailed) Diffe Error rence Diffe rence
Equal variances .464 .498 .459 assumed Equal variances not assumed
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
68
.648 1.146 2.497 -3.837
6.130
.465 63.256
.643 1.146 2.463 -3.775
6.068
10
Hasil analisis menunjukkan bahwa signifikansi 0,648 > α = 0,05 maka Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan pemilikan sertifikasi.
4) Pengujian keempat, apakah terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan lama mengikuti pelatihan di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Data. Tabel 6. One Way ANOVA Test Kinerja Guru Berdasarkan Lama Mengikuti Pelatihan ANOVA Kinerja Guru
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 208.334 7127.038 7335.371
df 2 67 69
Mean Square 104.167 106.374
F
Sig.
.979
.381
Hasil analisis menunjukkan bahwa signifikansi 0,381 > α = 0,05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan lama mengikuti pelatihan 1-2 minggu, 3-4 minggu dan belum pernah pelatihan di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar.
2. Pembahasan Permasalahan yang ingin dijawab dalam peneltian ini adalah : apakah terdapat perbedaan kinerja guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lintau Buo, baik dilihat dari jenis kelamin, pengalaman mengajar, pemilikan sertifikasi dan lama mengikuti pelatihan. Secara empiris, hasil penelitian ini menginformasikan:
11
a.
Temuan pertama, tidak terdapat perbedaan derajat kinerja guru SMK Negeri 1 Lintau Buo di Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berdasarkan jenis kelamin. Hal ini senada dengan yang ditemukan Ruth Suci Kawehilani dalam penelitiannya Perbedaan Kualitas Pengajaran Antara Guru Laki–Laki Dan Perempuan Dalam Pembelajaran Penjasorkes Di Kabupaten Brebes tahun Ajaran 2010/2011 menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja dalam pembelajaran yang signifikan antara guru laki-laki dan perempuan. Disamping itu Penelitian yang dilakukan oleh Addinattin Hakimah dengan judul “Kinerja Guru SMA Negeri Kota Yogyakarta Yang Telah Bersertifikasi” menunjukan hasil bahwa kinerja guru secara keseluruhan baik. Dan tidak ada perbedaan kinerja guru yang telah bersertifikasi ditinjau dari jenis kelamin. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, manusia dibedakan menurut jenis kelaminnya yaitu pria dan wanita . Robbins (2003) menyatakan bahwa, Tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.
b. Temuan kedua, tidak terdapat perbedaan derajat kinerja guru SMKN 1 Lintau Buo di Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berdasarkan pengalaman mengajar. Tidak terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan pengalaman mengajar di SMKN 1 lintau Buo hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
12
1) Guru senior (memiliki masa mengajar lama) kurang meningkatkan keterampilannya, kemampuan mengembangkan ilmu sehingga terbatas pada bahan ajar saja. 2) Selain itu guru hendaknya mengembangkan Tacit Knowledge yaitu pengetahuan praktis yang diperoleh guru melalui pengamatan dan pengalaman langsung (Ivancevich, Jhon. M, 2006). Menurut Robert dalam Ivancevich, Jhon. M, 2006 mengatakan orang yang mengembangkan dan menggunakan Tacit Knowledge akan meningkatkan kesempatan mereka untuk meningkatkan kinerja dalam organisasi. c. Temuan ketiga tidak terdapat perbedaan derajat kinerja guru SMKN 1 Lintau Buo di Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berdasarkan pemilikan sertifikat pendidik. Kinerja guru bersertifikat pendidik dan belum mempunyai sertifikat pendidik tidak terdapat perbedaan kinerja guru SMKN 1 lintau Buo dalam penelitian ini yaitu sama-sama masuk dalam kategori cukup. Temuan ini sejalan dengan temuan penelitian Ridwan El Hairi yang menyatakan sertifikasi memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja guru. Dan Asroi dalam penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Madrasah Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya” menyatakan bahwa ternyata guru madrasah aliyah di Kota Bekasi yang sudah dan yang belum disertifikasi memiliki kinerja yang sama atau tidak memiliki perbedaan meskipun sekilas terlihat tampak perbedaan akan tetapi setelah dilakukan uji beda mean ternyata keduanya sama atau tidak berbeda.
13
d. Tidak terdapat perbedaan derajat kinerja guru SMKN 1 Lintau Buo di Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berdasarkan lama mengikuti pelatihan. Kinerja Guru yang berdasarkan lama mengikuti pelatihan tidak terdapat perbedaan kinerja di SMKN 1 lintau Buo yaitu sama–sama masuk dalam kategori cukup. Hal ini senada dengan ditemukan Dedeh Sofia Hasanah dalam penelitian mempunyai hubungan yang rendah antara Diklat dengan kinerja guru. Hal ini disebabkan oleh faktor tujuan dari pelatihan itu sendiri, dimana pelatihan adalah proses sistematis pengubahan perilaku para guru dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan–tujuan organisasi. Disamping itu kemungkinan
disebabkan
sikap
guru
yang
tidak
komitmen
dalam
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pelatihan.
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kinerja guru SMK Negeri 1 Lintau Buo secara umum berkategori cukup yaitu sebesar 79,94%, Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru hasil penelitian ini cukup.
2.
Tidak terdapat perbedaan kinerja guru berdasarkan jenis kelamin, pengalaman mengajar pengalaman mengajar 1-10 tahun, 11-20 tahun dan 21-30 tahun, bersertifikat pendidik dengan guru belum mempunyai sertifikat pendidik, lama mengikuti lama pelatihan 1-2 minggu, 3-4 minggu dan belum pernah pelatihan.
14
Dengan mempedomani hasil penelitian ini, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Kinerja guru pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lintau Buo tergolong cukup maka perlu ditingkatkan. Berkaitan dengan peningkatan kinerja guru agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga fungsional secara sungguh–sungguh dengan mengutamakan kepentingan sekolah dari kepentingan yang bersifat pribadi.
Dan
melaksanakan pembinaan dan penilian secara terencana, berkelanjutan terhadap kondisi kinerja
guru untuk memperbaiki kekurangan –
kekurangan dan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pembelajaran. 2.
Perlu komitmen dari pimpinan (Kepala Sekolah) dan manajemen sekolah agar dapat dipastikan bahwa guru telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terutama pada pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, dan melaksanakan semua tugas dengan penuh disiplin.
Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 1989. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarja: Rineka Cipta. ______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asrul. 2009. Konstribusi Sikap Inovatif dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Padang.Tesis Tidak diterbitkan, Padang: Program Pascasarjana UNP. Asroi. 2012 . Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Madrasah dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhinya (online): Kantor Balai Diklat Keagamaan Jakarta. http://www.bkdjakarta.kemenag.go.id. Diakses 1 Januari 2013. As’ad, Moh. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Direktorat Jenderal PMPTK. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas. Jakarta: Depdiknas.
15
Gomes, Faustino Cardoso. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yoyakarta: Penerbit Andi. Hasibuan, Malayu S.P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV Mas Agung. Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algasindo. _____. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara. Isjoni. 2005. Paradigma Baru Menjadi Bangsa Maju. Pekanbaru: Unri Press. Jalal, Fasli (Ed). 2001. Reformasi Pendidikan dan Konteks Otonomi Daerah. Jogyakarta: Kerjasama Depdiknas. Bappenas dan Adicipta Karya Nusa. Jama, Jalius dkk. 2011. Pedoman Penyusunan Tesis. FT-UNP. Padang. Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Lubis, Syahron. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kenerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyasa,E. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Edi Supanri dengan judul Kinerja Guru Di SMKN 1 Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Prof. Drs. Syahron Lubis, M.Ed, Ph.D dan Pembimbing II Dr. Nurhasan Syah, M.Pd yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian artikel ini.